ANALISIS KEMAMPUAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW
|
|
- Ratna Glenna Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Abstract ANALISIS KEMAMPUAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW Arifuddin Usman Dosen Jurusan Penjaskesrek FIK UNM This research aims at finding out; (1) the correlation between foot reaction ability toward the skill of sepaktakraw smashing; (2) the correlation between the leg power toward the skill of sepaktakraw smashing;(3) the correlation between flexibility toward the skill of sepaktakraw smashing; and (4) the correlation between foot reaction ability, leg power, and flexibility toward the skill of sepaktakraw smashing This research was a descriptive research which used correlation research design. The population was students of MAN 1, North Sinjai, Sinjai regency 2009/2010 academic year. The samples taken used random technique. The data were analyzed by using correlation coefficient analysis, and regression analysis through SPSS 11 program at significance level of =. The research results showed that; (1) there is a significant correlation between foot reaction ability toward the skill of sepaktakraw smashing, which is account for r 0 = 0,538; (2) there is a significant correlation between leg power toward the skill of sepaktakraw smashing, which is account for r 0 = 0,698; (3) there is a significant correlation between flexibility toward the skill of sepaktakraw smashing, which is account for r 0 = 0,578; and (4) there is a significant correlation between foot reaction ability, leg power, and flexibility toward the skill of sepaktakraw smashing, which is account for r 0 = 0,797. Kata kunci: Smash sepaktakraw, reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan Proses gerakan smash dalam permainan sepaktakraw adalah pemain harus melakukan reaksi kaki yang cepat untuk mengantisipasi umpan, melompat dengan kekuatan maksimal disertai gerakan badan dan sepakan yang luwes, cepat dan tepat. Pada saat melakukan smash sepaktakraw, pemain harus memaksimalkan kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, meliukkan badan sambil bergerak cepat ke arah datangnya bola, dan menyepak bola dengan keras di atas net. Smash dalam permainan sepaktakraw memerlukan reaksi kaki yang cepat untuk bergerak ke arah bola atau antisipasi arah umpan, lentingan bola, dan jenis putaran bola. Smasher harus mampu melangkah dengan reaksi yang cepat untuk menentukan posisi tubuh yang tepat pada saat akan melompat dan menyepak bola di atas net. Smash sepaktakraw memerlukan timing yang tepat antara posisi sebelum melompat, loncatan di udara, ayunan kaki sepak dengan laju dan ketinggian bola yang diumpankan oleh apit, sehingga kemampuan reaksi kaki sangat menentukan. Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam smash sepaktakraw merupakan reaksi-reaksi motorik yang dihasilkan dari proses rangsangan pendengaran, syaraf penglihatan, dan syaraf perintah melalui proses informasi pada sistem syaraf. Gerakan untuk melompat dan menyepak bola di atas net dan
2 2 mengantisipasi bola yang diumpan tekong dimulai dari pendengaran pada sepakan tekong, perhatian atau penglihatan terhadap bola yang diumpan, kemudian timbul perintah dari syaraf spinal untuk merespon dalam bentuk reaksi kaki, diteruskan dengan melompat dan menyepak bola di atas net ke lapangan lawan. Daya ledak tungkai adalah kemampuan tungkai untuk melakukan gerakangerakan dengan kontraksi otot maksimal yang ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi otot tungkai. Daya ledak tungkai memberikan kemampuan untuk melompat lebih tinggi atau lebih kuat dan cepat serta untuk menyepak bola di atas net dengan lebih keras dan tajam pada saat melakukan smash sepaktakraw. Daya ledak tungkai memberikan tenaga yang kuat dan cepat untuk melakukan gerakan smash sepaktakraw mulai dari loncatan, putaran badan disertai ayunan kaki sepak dengan tenaga maksimal sehingga bola yang dismash lebih tajam. Smash dalam permainan sepaktakraw harus dilakukan dengan gerakan yang luwes. Pada saat melompat untuk menyepak bola di atas net, smasher harus meliukkan badan dan melengkungkan badan sesuai keadaan bola yang akan dismash. Kelentukan dapat menentukan kemampuan bergerak untuk melakukan smash secara luwes karena ruang gerak persendian lebih luas dan elastis. Kelentukan menentukan kualitas gerakan tungkai dan gerakan badan untuk menjangkau bola pada saat melakukan smash sepaktakraw sehingga smash dapat dikontrol dengan tepat. Keterampilan smash sepaktakraw Smash sepaktakraw adalah gerak kerja yang terpenting dan merupakan gerak terakhir dari serangan dalam permainan sepaktakraw. Kegagalan melakukan smash akan memberikan peluang pihak lawan untuk menyerang balik atau bola mati di lapangan sendiri ataupun keluar lapangan permainan. Keberhasilan melakukan smash akan memberikan poin atau angka untuk regu penyerang. Smash dalam permainan sepaktakraw dapat dilakukan dengan menggunakan: 1. Kepala a. Dahi/kening b. Samping kanan kepala c. Samping kiri kepala d. Bahagian belakang kepala 2. Kaki a. Kaki bahagian dalam b. Bahagian kura kaki c. Bahagian samping luar kaki d. Telapak kaki (Darwis, 1992: 69) Hal-hal yang harus diperhatikan seorang pemain untuk melakukan smash sepaktakraw yaitu; pemain harus memusatkan perhatian pada bola, tidak boleh ragu-ragu untuk melakukan smash dan pemain harus mengambil keputusan yang tepat, tentukan ke mana smash akan diarahkan, melompat dengan ketinggian secukupnya sesuai dengan keperluan atau bila perlu lebih tinggi lagi agar smashnya lebih sempurna, menyepak bola di atas net dilakukan saat lompatan tertinggi, waktu melakukan smash jangan sampai net/jaring tersentuh, dan mata diarahkan ke bola.
3 3 Kemampuan reaksi kaki Kemampuan reaksi dalam istilah yang sebenarnya adalah reaction time adalah gerak pertama yang dilakukan setelah menerima stimulus. Kemampuan reaksi kaki menentukan gerakan untuk melakukan smash sepaktakraw yaitu ketepatan posisi, lompatan yang sesuai dengan umpan, serta sepakan bola di atas net yang tepat. Keterlambatan melakukan reaksi terhadap bola yang diumpan tekong menyebabkan antisipasi kurang akurat sehingga smash yang dilakukan tidak sempurna atau tidak terarah, tersangkut di net, atau keluar lapangan permainan. Menurut Harsono (1988: 217) bahwa waktu reaksi adalah waktu antara pemberian rangsangan (stimulus) dengan gerakan pertama. Misalnya; suara bola yang disepak oleh tekong menyebabkan kita bergerak untuk mengantisipasi bola yang diumpan selanjutnya melompat untuk melakukan smash. Pendapat Oxendine (1984) yang dikutip oleh Harsono (1988: 217) bahwa the period from the stimulus to the beginning of the response. Gerakan-gerakan yang dilakukan untuk menyepak bola atau bergerak ke arah bola untuk mengantisipasi umpan merupakan respon terhadap stimulus yang datang. Respon tersebut berupa kemampuan reaksi kaki untuk menyepak bola yang datangnya relatif cepat. Menurut Wilmore (1977) yang dikutip oleh Harsono (1988: 216) bahwa kecepatan tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu strength, waktu reaksi (reaction time), dan flexibility. Diajurkan agar dalam berlatih untuk memperkembangkan kecepatan gerak dalam bermain sepaktakraw, harus pula dilatih kekuatan, kemampuan reaksi, kelentukan, dan tidak hanya semata-mata berlatih kecepatan saja. Sajoto (1988: 54) mengemukakan pentingnya kemampuan reaksi untuk menunjang kecepatan gerakan, bahwa kecepatan dipengaruhi oleh waktu reaksi, yaitu waktu mulai mendengar aba-aba sampai gerakan pertama dilakukan, maupun waktu gerak, yaitu waktu yang dipakai untuk menempuh jarak. Menurut Sajoto (1988: 55) bahwa waktu reaksi anak-anak yang lebih tua, lebih cepat dibanding waktu reaksi anak-anak yang lebih muda. Hasil penelitian Craty (1978) yang dikutip oleh Sajoto (1988: 55) bahwa waktu reaksi anak usia 3-5 tahun dua kali lebih lambat, dibanding anak-anak dewasa, walaupun setelah usia itu ada perbaikan reaksi mereka. Kemampuan reaksi dapat disebabkan oleh tingkat kematangan dari susunan syarat dan kemampuan memproses informasi. Pendapat Oxendine (1984) yang dikutip oleh Sajoto (1988: 217) bahwa reaction time berkembang selama masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya sekitar late teens or early twenties. Menurut Harsono (1988: 217) bahwa waktu reaksi dapat dilatih menjadi semakin singkat dengan cara berlatih reaksi secara berulang-ulang. Kemampuan mempertahankan konsentrasi pada gerakan-gerakan smash sepaktakraw dapat memberikan kecermatan sepakan sehingga smash lebih keras dan terarah. Kemampuan reaksi tergantung pada proses rangsangan syaraf pendengaran dan syaraf perintah atau penglihatan. Rangsangan pendengaran misalnya pada bunyi bola yang disepak oleh lawan menyebabkan pemain melakukan reaksi dengan cepat untuk mengambil posisi, sekaligus merupakan usaha untuk mengembalikan bola ke lapangan lawan, atau melakukan umpan agar dapat dismash oleh apit. Rangsangan syaraf perintah yaitu setelah bola yang disepak oleh lawan ke lapangan
4 4 kita, menyebabkan syaraf-syaraf spinal memberi perintah kepada kaki untuk mengontrol bola yang datang sehingga bola dapat dikembalikan atau diumpan. Rangsangan syaraf penglihatan yang menentukan kemampuan reaksi kaki, misalnya bola yang datang dari hasil sepakan lawan, melalui penglihatan kita sehingga menimbulkan rangsangan untuk mengambil posisi dan mengontrol bola yang datang dan berusaha melakukan umpan yang baik atau mengembalikan bola ke lapangan permainan lawan. Kemampuan mempertahankan konsentrasi pada gerakan-gerakan menyepak bola yang dilakukan pada saat bermain sepaktakraw dapat memberikan pengaruh positif untuk mengembangkan kemampuan reaksi kaki dalam bermain sepaktakraw. Konsentrasi yang kurang untuk melakukan smash sepaktakraw menyebabkan gerakan reaksi menjadi lambat karena proses informasi pada stimulus yakni bola yang datang menjadi terlambat diproses melalui sistem syarat spinal. Daya ledak tungkai Teknik cabang olahraga yang dilakukan dengan gerakan yang sangat cepat disertai tenaga yang maksimal seperti smash sepaktakraw, sangat ditentukan oleh daya ledak tungkai untuk mencapai kekuatan dan kecepatan smash. Daya ledak tungkai menentukan kekuatan dan kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk meloncat lebih tinggi sambil membalikkan badan disertai ayunan tungkai untuk menyepak bola di atas net dengan kontraksi maksimal. Daya ledak sering pula disebut dengan istilah power. Di dalam power, kecuali ada strength terdapat pula kecepatan (Harsono, 1988: 199). Ateng (1992: 140) memberikan istilah daya ledak sebagai tenaga otot yang diartikan sebagai kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu sesingkat-singkanya. Seseorang dikatakan mempunyai daya ledak yang baik apabila individu memiliki; (1) tingkat kekuatan otot yang tinggi; (2) tingkat kecepatan yang tinggi; dan (3) tingkat kemampuan yang tinggi dalam mengintegrasikan kecepatan dan kekuatan otot (Ateng, 1992: 140). Daya ledak adalah hasil dari force x velocity, di mana force sepadan (equivalent) dengan strength, dan velocity dengan speed (Harsono, 1988: 199). The importance of power in athletics can be readily appreciated. In most sport activities, the greatest energy produced in the shortest period of time is prime factor in successful performance (Fox, 1984: 11). Daya ledak ditentukan oleh kecepatan kontraksi pada saat mengerahkan kekuatan untuk menampilkan suatu gerakan. Power is the ability of an athlete to overcome resistances by a high speed of contraction (Harre, 1982: 108). Fox, et al (1988: 64) mengatakan bahwa power is used to express work done in a unit of time. Rahantoknam (1988: 124) memberi kategori daya ledak anaerobik sebagai berikut: 1. Keterampilan daya ledak anaerobik, seperti lari cepat dan drive dalam golf, yang berlangsung kurang dari 30 detik. 2. Keterampilan daya ledak anaerobik, seperti lari jarak menengah, yang berlangsung dari satu sampai dua menit.
5 5 Proses gerakan smash sepaktakraw berlangsung kurang dari 30 detik sehingga tergolong dalam keterampilan daya ledak anaerobik. Keterampilan smash sepaktakraw sangat tergantung dari kualitas daya ledak otot tungkai. Jansen, et al (1983: 168) memberikan petunjuk umum dalam mengembangkan daya ledak bahwa power can be increasing by increasing strength without sacrificing speed, by increasing speed of movement without sacrificing strength, or by increasing both speed and strength. Kelentukan Smash dalam permainan sepaktakraw dilakukan dengan loncatan secara luwes dan gerakan-gerakan tungkai untuk menyepak bola dengan cepat dan kuat. Kualitas kelentukan memungkinkan otot-otot atau sekelompok otot untuk berkontraksi memanfaatkan ruang gerak persendian secara maksimal untuk menyepak bola dalam melakukan smash sepaktakraw secara cepat, tepat, terarah, dan lebih keras. Kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot, tendon, dan ligamen (Harsono, 1988: 163). Menurut Harsono (1988: 163) bahwa kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Menurut Rahantoknam (1988: 125) bahwa fleksibilitas merupakan rentang gerakan persendian yang ada pada satu atau sekelompok persendian. Elastisitas otot memungkinkan untuk menguasai keterampilan teknik dalam berbagai cabang olahraga lebih cepat, karena gerakangerakan yang sulit akan dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelentukan. Menurut Rahantoknam (1988: 125) kelentukan dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu: Fleksibilitas statis meliputi rentangan gerakan sederhana, seperti tunduk perlahan-lahan dan sentuh ubin. Fleksibilitas dinamis adalah kecakapan untuk menggunakan rentangan gerakan sendi dalam penampilan kegiatan fisik, dengan tingkat kecepatan yang diperlukan dalam penampilan. Menurut Harsono (1988: 163) bahwa kelentukan yang dimiliki seseorang bermanfaat sebagai berikut: 1. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi. 2. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelicahan (agility). 3. Membantu memperkembangkan prestasi. 4. Menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakan-gerakan. 5. Membantu memperbaiki sikap tubuh. Menurut Sumosardjuno (1987: 59) bahwa kelentukan badan ditentukan oleh jaringan pengikat di dalam dan sekitar persendian serta otot-otot, dan juga tergantung pada bentuk kerangka persendian tersebut. Baley (1982: 153) mengemukakan bahwa An improvement in flexibility can result in a improvement in athletic performance. An increase in flexibility permits the athlete to exert force over a greater distance and the thereby to generate greater force. Untuk mengembangkan kelentukan dapat dilakukan melalui latihan-latihan peregangan
6 6 otot dan latihan memperluas ruang gerak sendi-sendi, seperti: (1) peregangan dinamis; (2) peregangan statis; (3) peregangan pasif, dan (4) peregangan kontraksi relaksasi (Harsono, 1988: 164). Peningkatan kelentukan memungkinkan seorang atlet untuk mengarahkan gaya yang lebih besar. Konsep kerangka pikir yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu: Reaksi kaki Daya ledak tungkai Keterampilan smash sepaktakraw Kelentukan Alur kerangka pikir pada Gambar 1 memberikan gambaran bahwa jika siswa memiliki kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan yang baik, maka diduga siswa mampu menampilkan keterampilan smash sepaktakraw yang lebih baik. Metode Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw. Variabel-variabel penelitian yang terlibat yaitu; (1) variabel bebas yaitu kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan; dan (2) variabel terikat yaitu keterampilan smash sepaktakraw. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasional, sebagai berikut: X 1 X 2 Y X 3 X Keterangan: X 1 = Variabel kemampuan reaksi kaki. X 2 = Variabel daya ledak tungkai.
7 7 X 3 = Variabel kelentukan. Y = Variabel keterampilan smash sepaktakraw. Batasan dan ruang lingkup kajian penelitian yaitu; (1) Kemampuan reaksi kaki adalah kecepatan melakukan gerakan awal yang dibutuhkan kaki setelah adanya stimulus, yang ditentukan dengan kemampuan bereaksi secara cepat sesuai dengan rangsangan yang ; (2) Daya ledak tungkai adalah kemampuan melakukan gerakan dengan kekuatan dan kecepatan kontraksi maksimal dalam waktu sesingkat-sesingkatnya melalui kemampuan vertical jump; (3) Kelentukan adalah kemampuan melakukan gerakan-gerakan secara luwes dengan memanfaatkan ruang gerakan persendian dan elstisitas otot-otot melalui lentuk togok ke depan; dan (4) Keterampilan smash sepaktakraw adalah tingkat kecakapan siswa melakukan smash dalam permainan sepaktakraw dengan ketepatan sasaran. Populasi dan Sampel Pelaksanaan penelitian ini bertempat di MAN 1 Sinjai Utara Kabupaten Sinjai, sehingga populasi penelitian secara keseluruhan adalah siswa MAN 1 Sinjai Utara Kabupaten Sinjai yang terdaftar pada tahun 2009/2010. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random sampling terhadap seluruh siswa putra MAN 1 Sinjai Utara Kabupaten Sinjai yang aktif mengikuti pelajaran di sekolah. Banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak orang siswa. Teknik Pengumpulan Data Untuk variabel kemampuan reaksi kaki, pengukuran yang digunakan yaitu The Nelson Foot Reaction Test (Johnson & Nelson, 1982: 248) dengan tingkat validitas face validity dan reliabilitas Untuk variabel daya ledak tungkai, pengukuran yang digunakan adalah vertical jump test (Johnson & Nelson, 1982: 201), dengan tingkat validitas 0,78 dan reliabilitas 0,93. Untuk variabel kelentukan, pengukuran yang digunakan yaitu forward flexion of trunk test (Johnson & Nelson, 1982: 79) dengan tingkat validitas dapat face validity was accepted for this test dan reliabilitas 0,97. Untuk variabel keterampilan smash sepaktakraw, pengukuran yang digunakan adalah tes smash sepaktakraw dengan ketepatan sasaran sebanyak 10 kali kesempatan melakukan smash. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan, yaitu; (1) analisis statistik deskriptif; (2) uji normalitas data; (3) uji linieritas; dan (3) pengujian hipotesis melalui analisis koefisien korelasi product moment (r), analisis koefisien korelasi ganda (R), dan analisis regresi ganda tiga prediktor pada taraf signifikan = dengan menggunakan program SPSS 11.
8 8 HASIL Data penelitian yang diperoleh yaitu data kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, kelentukan, dan keterampilan smash sepaktakraw. Tabel 1. Hasil analisis deskriptif Nilai Statistik n Ratarata Data kemampuan reaksi kaki (poin) 35,439 Data daya ledak tungkai (centimeter) Data kelentukan (centimeter) Data keterampilan smash sepaktakraw (poin) 51,174 16,022 9,609 Stand. Dev. 4,613 7,237 4,924 4,499 Maks Min X Varians 43,60 22, , , , ,243 Data kemampuan reaksi kaki, diperoleh nilai rata-rata sebesar 35,439 poin dan standar deviasi 4,613 poin. Kemampuan reaksi kaki maksimum yang dicapai siswa adalah 43,60 poin dan minimum sebesar 22,70 poin. Data daya ledak tungkai, diperoleh nilai rata-rata sebesar 51,174 centimeter dan standar deviasi 7,237 centimeter. Daya ledak tungkai maksimum yang dimiliki siswa adalah 65 centimeter dan minimum sebesar 35 centimeter. Data kelentukan, diperoleh nilai rata-rata sebesar 16,022 centimeter dan standar deviasi 4,924 centimeter. Kelentukan maksimum yang dicapai siswa adalah 28 centimeter dan minimum sebesar empat centimeter. Data keterampilan smash sepaktakraw, diperoleh nilai rata-rata sebesar 9,609 poin dan standar deviasi 4,499 poin. Keterampilan smash sepaktakraw maksimum yang dicapai siswa adalah 18 poin dan minimum dua poin. Reaksi kaki * Smash sepaktakraw Daya ledak tungkai * Smash sepaktakraw Kelentukan * Smash sepaktakraw Tabel 2. Hasil uji linieritas Sum of Squares df Mean Square F Sig. Linearity Linearity Linearity Hasil uji linieritas data kemampuan reaksi kaki dengan keterampilan smash sepaktakraw, diperoleh nilai F = 14,841 dengan probabilitas linierity 0,001 <,
9 9 berarti H 0 ditolak dan berarti linieritas kemampuan reaksi kaki dengan keterampilan smash sepaktakraw terpenuhi. Hasil uji linieritas data daya ledak tungkai dengan keterampilan smash sepaktakraw, diperoleh nilai F = 38,110 dengan probabilitas linierity 0,000 <, berarti H 0 ditolak dan berarti linieritas daya ledak tungkai dengan keterampilan smash sepaktakraw terpenuhi. Hasil uji linieritas data kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw, diperoleh nilai F = 26 dengan probabilitas linierity 0,000 <, berarti H 0 ditolak dan berarti linieritas kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw terpenuhi. Tabel 3. Hasil analisis koefisien korelasi Hubungan kemampuan reaksi kaki dengan keterampilan smash sepaktakraw Hubungan daya ledak tungkai dengan keterampilan smash sepaktakraw Hubungan kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw Hubungan kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw n r 0 Sig. Nilai Kritis 0,538 0,698 0,578 0,797 0,000 0,000 0,000 0,000 Ket. Hasil analisis koefisien korelasi product moment (r) data kemampuan reaksi kaki dengan keterampilan smash sepaktakraw, diperoleh nilai r 0 = 0,538 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil daripada nilai kritis = (sig. 0,000 < ). Hal tersebut menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan, berarti ada hubungan yang signifikan kemampuan reaksi kaki dengan keterampilan smash sepaktakraw. Nilai r 0 = 0,538, diperoleh koefisien determinasi = 0,538 2 = 0,290, berarti kemampuan reaksi kaki dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar 29,0 persen terhadap keterampilan smash sepaktakraw dan sisanya sebesar 71,0 persen ditentukan oleh faktor lain. Hasil analisis koefisien korelasi product moment (r) data daya ledak tungkai dengan keterampilan smash sepaktakraw, ternyata diperoleh nilai r 0 = 0,698 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil daripada nilai kritis = (sig. 0,000 < ). Hal tersebut menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan, berarti ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan keterampilan smash sepaktakraw. Nilai r 0 = 0,698 tersebut, diperoleh koefisien determinasi = 0,698 2 = 0,488, berarti daya ledak tungkai dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar 48,8 persen
10 10 terhadap keterampilan smash sepaktakraw dan sisanya sebesar 51,2 persen ditentukan oleh faktor lain. Hasil analisis koefisien korelasi product moment (r) data kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw, ternyata diperoleh nilai r 0 = 0,578 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil daripada nilai kritis = (sig. 0,000 < ). Hal tersebut menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan, berarti ada hubungan yang signifikan kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw. Nilai r 0 = 0,578 tersebut, diperoleh koefisien determinasi = 0,578 2 = 0,334, berarti kelentukan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar 33,4 persen terhadap keterampilan smash sepaktakraw dan sisanya sebesar 66,6 persen ditentukan oleh faktor lain. Hasil analisis koefisien korelasi ganda tiga prediktor (R) data kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw, diperoleh nilai R 0 = 0,797 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil daripada nilai kritis = (sig. 0,000 < ). Hal tersebut menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan, berarti ada hubungan yang signifikan kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw. Nilai R 0 = 0,797 tersebut, diperoleh koefisien determinasi = 0,797 2 = 0,636, berarti kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan secara bersama-sama dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar 63,6 persen terhadap keterampilan smash sepaktakraw dan sisanya sebesar 36,4 persen ditentukan oleh faktor lain. Tabel 4. Hasil analisis regresi Hubungan kemampuan reaksi kaki (X 1 ) daya ledak tungkai (X 2 ), dan kelentukan (X 3 ) dengan keterampilan smash sepaktakraw (Y). n Konstan Koef. Reg b 1 = 0,306-19,485 b 2 = 0,283 b 3 = 0,235 t Sig. Nilai Kritis 3,147 4,022 2,343 0,003 0,000 0,024 Ket Hasil analisis regresi melalui SPSS 11 data kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw, diperoleh nilai konstan atau koefisien a = -19,485, sedangkan koefisien regresi diperoleh koefisien b 1 = 0,306, koefisien b 2 = 0,283, dan koefisien regresi b 3 = 0,235. Koefisien regresi tersebut menentukan persamaan regresi kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw yaitu Ŷ = -19, ,306X 3 + 0,283X 1 + 0,235X 2.
11 11 PEMBAHASAN Keterampilan smash sepaktakraw memerlukan antisipasi bola terutama pada saat melompat untuk menyepak bola di atas net sehingga ketepatan sasaran smash dapat tercapai. Mengantisipasi bola sebelum melakukan smash sepaktakraw, memerulukan timing yang tepat antara bola, gerakan kaki, melompat, dan menyepak bola di atas net. Kemampuan reaksi kaki yang baik memberikan kemampuan bagi siswa untuk mengambil posisi yang tepat untuk melakukan smash sepaktakraw. Kemampuan reaksi kaki yang kurang baik menyebabkan siswa selalu terlambat menentukan posisi untuk melompat dan menyepak bola di atas net. Keadaan bola yang akan dismash selalu berbeda-beda terutama tinggi rendahnya umpan, cepat lambatnya laju bola, arah serta putaran bola sehingga diperlukan kemampuan reaksi kaki untuk mengantisipasi bola dan menentukan model gerakan smash yang akan dilakukan. Daya ledak tungkai dapat memberikan kemampuan untuk pengembangan kekuatan otot dan kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk meloncat lebih tinggi sambil membalikkan badan disertai ayunan tungkai untuk menyepak bola di atas net dengan kontraksi maksimal. Teknik cabang olahraga yang dilakukan dengan gerakan yang sangat cepat disertai tenaga yang maksimal seperti smash sepaktakraw, sangat ditentukan oleh daya ledak tungkai. Apabila daya ledak otot tungkai kurang baik, maka gerakan-gerakan lompatan dan ayunan tungkai untuk menyepak bola menjadi lemah, sehingga tidak mampu mencapai smash yang optimal. Siswa yang mempunyai kelentukan yang baik akan mampu menggerakkan tungkai secara luwes pada saat melakukan smash sepaktakraw. Gerakan kaki sepak yang kurang elastis akan menjadi kaku sehingga gerakan untuk meyepak bola menjadi terhalang dan smash sepaktakraw yang dilakukan menjadi lemah dan tidak terarah. Kelentukan dapat menentukan elastisitas gerakan ayunan tungkai atau gerakan seluruh badan untuk meyepak bola dengan kekuatan dan kecepatan sepakan secara maksimal sehingga bola yang dismash lebih keras dan terarah. Sepakan-sepakan yang terarah dalam melakukan smash sepaktakraw memerlukan kelentukan untuk menunjang koordinasi gerakan smash. Kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan sangat diperlukan dalam proses smash sepaktakraw mulai pada saat ancang-ancang, melompat, ketika badan berada di udara sehingga kemampuan persepsi kemampuan reaksi kaki sangat menentukan. Smash sepaktakraw memerlukan kemampuan reaksi kaki terutama untuk mengantisipasi umpan atau arah bola yang akan dismash. Keterlambatan melakukan reaksi terhadap bola yang diumpan tekong menyebabkan antisipasi kurang akurat sehingga smash yang dilakukan tidak sempurna, tidak terarah, tersangkut di net, atau keluar lapangan permainan. Gerakan-gerakan yang dilakukan untuk melakukan smash sepaktakraw merupakan respon terhadap stimulus. Respon tersebut berupa kemampuan reaksi kaki untuk mengambil posisi, melompat, dan menyepak bola di atas net. Daya ledak tungkai dapat memberikan kemampuan pengembangan kekuatan otot dan kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk meloncat lebih tinggi sambil membalikkan badan disertai ayunan tungkai untuk menyepak bola di atas net dengan kontraksi maksimal. Daya ledak tungkai dapat menunjang kemampuan
12 12 bergerak secara maksimal sehingga tidak mudah mengalami kelelahan meskipun melakukan smash secara berulang-ulang dan bermain dalam jangka waktu relatif lama. Smash sepaktakraw harus dilakukan dengan loncatan yang luwes dan gerakan-gerakan tungkai yang cepat dan kuat untuk menyepak bola. Kelentukan menentukan kemampuan otot-otot atau sekelompok otot untuk berkontraksi memanfaatkan ruang gerak persendian secara maksimal untuk menyepak bola pada saat melakukan smash sepaktakraw. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan penelitian ini, sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan kemampuan reaksi kaki dengan keterampilan smash sepaktakraw, dengan nilai r 0 = 0, Ada hubungan yang signifikan daya ledak tungkai dengan keterampilan smash sepaktakraw, dengan nilai r 0 = 0, Ada hubungan yang signifikan kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw, dengan nilai r 0 = 0, Ada hubungan yang signifikan kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan dengan keterampilan smash sepaktakraw, dengan nilai R 0 = 0,797. Saran yang dikemukakan antara lain: 1. Guru pendidikan jasmani di sekolah diharapkan agar terlebih dahulu dapat meningkatkan daya ledak tungkai, kelentukan, serta memperhatikan kemampuan kemampuan reaksi kaki siswa dalam proses belajar/latihan keterampilan smash sepaktakraw untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. 2. Pembina dan pelatih olahraga sepaktakraw di kabupaten/kota maupun Propinsi Sulawesi Selatan diharapkan dapat memberikan membina siswa-siswa sekolah lanjutan yang memiliki kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan yang lebih baik untuk mengembangkan potensinya pada cabang olahraga sepaktakraw. 3. Hendaknya bahwa kemampuan reaksi kaki, daya ledak tungkai, dan kelentukan dapat dijadikan sebagai indikator untuk memilih dan menentukan siswa atau atlet pemula yang berbakat pada cabang olahraga sepaktakraw. 4. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar, agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan dan disempurnakan, khususnya dalam menentukan faktor-faktor yang dapat menunjang keterampilan smash sepaktakraw baik fisik maupun struktur tubuh. DAFTAR PUSTAKA Ateng, Abdul Kadir Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Baley, James A The Athletes Guide; Increasing Strength, Power and Agility. West Nyack, N.Y: Parker Publishing Company Inc.
13 13 Darwis, Ratinus Olahraga Pilihan Sepaktakraw. Jakarta: Dirjen Dikti, P2TK Fox, E.L Sport Physiology. 2nd ed. New York: Sounders College Publishing Fox, E.L. Bowers, R.W. Foss, M.L The Physiological Basis of Physical Education and Athletics. New York: Saunders College Publishing Harre, D Principle of Sport Training Introduction to Theory and Methode of Training. Berlin: Sport Verlag Harsono Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma Jansen, C.R. Gordon W. Bengester, B.L Applied Kinesiology and Biomechanics. New York: Mc Graw Hill Book Company Johnson, Barry L. Nelson, Jack K Practical Measurement for Evaluation in Physical Education. Delhi, India: Kolhapur Road, Kamla Nagar Rahantoknam, B.E Belajar Motorik; Aplikasinya dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Dirjen Dikti. P2LPTK Sajoto, Mochamad Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: FPOK IKIP Semarang Sumosardjuno, Sadoso Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga. Jakarta: PT. Gramedia
HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*)
HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW *) Abstrak: Keterampilan smash sepaktakraw dapat dikaitkan dengan kecepatan reaksi kaki, daya ledak
Lebih terperinciSerambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :
Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN : 2337-8085 HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW PADA ATLET SEPAKTAKRAW ACEH
Lebih terperinciCompetitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BOLAVOLI SISWA SMA NEGERI 14 MAKASSAR DITINJAU DARI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN OLEH : NASRIADI )* Guru SMA Negeri 14 Makassar ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciKONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI
1 KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS Jurnal Oleh OKTRI MAHARANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT
Lebih terperinciCompetitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN LENGAN, KELINCAHAN, DAN KECEPATAN REAKSI TANGAN DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN TENIS MEJA PADA SISWA SMP NEGERI 23 MAKASSAR OLEH: M. SAHIB SALEH )* ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciCompetitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK KE DEPAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA SISWA SMP NEGERI 3 PALANGGA KABUPATEN GOWA OLEH: ICHSANI )* ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciHubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar
Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar Oleh : M. Sahib Saleh, FIK Universitas Negeri Makassar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia. Pada awalnya permainan ini dikenal dengan istilah sepak raga atau mula. Permainan ini dilakukan
Lebih terperinciCompetitor, Nomor 1 Tahun 4, Pebruari 2012
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FKIP UNMUL SAMARINDA OLEH: JANCE J. SAPULETE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.
Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw 11 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PENGETAHUAN MENGENAI PROGRAM KOMPUTER PADA MAHASISWA JURUSAN AP FIP UNM Faridah
DAFTARISI STUDI TENTANG PENGETAHUAN MENGENAI PROGRAM KOMPUTER PADA MAHASISWA JURUSAN AP FIP UNM Faridah STUDI ANALISIS ASPEK PSIKOLOGI ATLET BOLABASKET DI KOTA MAKASSAR Irvan Sir dan Arifudin Usman DESAIN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan dikemukakan harus sesuai dengan variabel penelitian yaitu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN
Hubungan antara Kecepatan... (Jerry Patraserasah) 1 HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA 13-15 TAHUN CORRELATION
Lebih terperinciAndi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK
KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKSILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW SISWA SMP NEGERI 1 TANASITOLO KABUPATEN WAJO Andi Rizal Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Lebih terperinciKONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda
1 KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA Muchamad Samsul Huda Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP
Lebih terperinciRiska Bhakti Utomo ABSTRAK
KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, KECEPATAN REAKSI, DAN KELINCAHAN TERHADAP PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLAVOLI (Studi Pada Atlet Bolavoli Putera Universitas Negeri Surabaya) Riska Bhakti Utomo ABSTRAK
Lebih terperinciuntuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga permainan tenismeja di Indonesia boleh dikatakan sedikit demi sedikit mengalami kemajuan.ini dapat dilihat pada setiap event atau pertandingan
Lebih terperinciKONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO
1 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT Jurnal Oleh ANIS SUCIATY RAMIO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciPENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.
HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Irwansyah Siregar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang hubungan
Lebih terperinciMotion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sehubungan banyaknya teknik dasar dalam permainan sepaktakraw, maka yang menjadi topik dalam penelitian ini adalah teknik dasar sepak sila. Ucup (2004:32), mengemukakan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW
PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW Henry Maksum 1, Abdillah 2, Utami Dewi 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 4 PAMEKASAN SKRIPSI
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 4 PAMEKASAN SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat
Lebih terperinciKONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)
KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar) Budiman Agung Pratama Penjaskesrek Universitas Nusantara PGRI Kediri agung10@unpkediri.ac.id
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
Kontribusi Kecepatan Bergerak, Reaksi Kaki, Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kecepatan Lari 100 Meter Pada Siswa SMK Negeri 2 Makassar. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar. Suparman Sade*)
Lebih terperinciOleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.
JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI PUSLATKOT KOTA KEDIRI 2016 The Correlation Between Long Leg Muscle Strength
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK
HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK Stephani Yane Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani,
Lebih terperinciIndrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.
Indrawansyah, Hubungan Panjang Tungkai, Kelentukan dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis 93 HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO
Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : 6-10 p-issn : 259-939 PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO Ibrahim
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN
Hubungan Tinggi Raihan...(Evan Dwi Agustiangga.) 1 HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN RELATIONS WITH HIGH PRECISION SMASH RAIHAN ATHLETES OPEN VOLLEYBALL
Lebih terperinciKONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI
Mappaompo, Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola 88 KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel dan Desain Penelitian 3.1.1. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang hendak diselidiki atau objek yang menjadi sasaran penyelidikan.
Lebih terperinciHUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM
HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL Oleh JULIANDA TRI IMAM PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU
PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MUHAMMAD SYAHRUL SALEH, SYAHRUDDIN Staf Pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar 1 FIK UNM
Lebih terperinciHUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL Oleh SINGGIH PRADITO PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciHUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko
HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA Jurnal Oleh Chandra Sasongko FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 ABSTRACT
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S
PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL Oleh RULIYADI S. 1113051071 PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 2 PENGARUH
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 3 (1) (214) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PROFIL KONDISI FISIK SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA N 2 UNGARAN TAHUN 212 Hari Agung Wiwoho
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga, proses latihan seyogyanya berpedoman pada teori dan prinsip-prinsip serta norma-norma latihan yang benar, sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah suatu jenis olahraga permainan yang sangat populer, banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun orang tua. Permainan bulutangkis
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR
1 HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR Muhammad Sahib Saleh Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK
Lebih terperinciKEMAMPUAN DAYA LONCAT DAN SMASH PADA ATLET BOLAVOLI PUTRI
KEMAMPUAN DAYA LONCAT DAN SMASH PADA ATLET BOLAVOLI PUTRI Utami Dewi Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIPPGRI Pontianak Jalan Ampera
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK Iskandar Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Lebih terperinciEFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU
1 EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU Gusfar Hidayatullah 1, Drs. Ramadi, M.Kes 2, AIFO, Aref Vai,
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN SMASH PENUH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN SMASH PENUH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS Dhedhy Yuliawan 1 Universitas Nusantara PGRI Kediri dhedhy_07@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
Lebih terperinciUnnes Journal of Sport Sciences
Unnes Journal of Sport Sciences 4 (2) (2015) Unnes Journal of Sport Sciences http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujss SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PERGELANGAN KAKI, DAN KECEPATAN AYUN
Lebih terperinciMHD. ARIF
HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TUBUH DENGAN KETEPATAN SMASH ATLET PUTRA BOLAVOLI KLUB KILAT KOTA PADANG JURNAL Oleh : MHD. ARIF 1210013411228 KONSENTRASI PENDIDIKAN JASMANI KESAHATAN DAN
Lebih terperinciHUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL
HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL Oleh DIAN ANGGRAINI 1405166610 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciHubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013
Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013 Metra Sardi 1, Drs. Slamet, M.Kes. AIFO 2, Zainur, S.Pd., M.Pd 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP
HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP Oleh Nurtia Nilam Sari Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POWER DAN FLEXIBILIY OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL SMASH KEDENG SEPAK TAKRAW DI SMA
HUBUNGAN ANTARA POWER DAN FLEXIBILIY OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL SMASH KEDENG SEPAK TAKRAW DI SMA Jiji Rahaji, Victor G. Simanjuntak, Fitriana Puspa Hidasari Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VI SDN NO. 022 SAMARINDA ULU.
Ruslan, Hubungan Kecepatan Reaksi Kaki, Kekuatan Tungkai Dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Lari 60 Meter 39 HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER
Lebih terperinciKONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA
KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL Oleh MARLINA PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 4 () (205) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf HUBUNGAN FLEKSIBILITAS DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN EOLGOL DOLLYO-CHAGI PADA OLAHRAGA
Lebih terperinciHUBUNGAN DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMK NEGERI 1 SAMARINDA
1 HUBUNGAN DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMK NEGERI 1 SAMARINDA Janje J Sapulete Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 2 (2) (2013) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL SERVIS DAN SMES SEPAK TAKRAW Nova Aulia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang dewasa
Lebih terperinciHUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Dupri Universitas
Lebih terperinciKONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011
KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011 Dani Hamdika 1*, Zulfikar 1, Yeni Marlina 1 1 Program Studi
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:
HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciKONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran
Lebih terperinciKONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI
KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciTESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga
Artikel Tesis PENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA ATLET VOLI SMA WAHIDIYAH KOTA KEDIRI TESIS Diajukan
Lebih terperinciHUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR
1 HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR Jufrianis, 1. Drs. Ramadi, S.Pd, M.kes, AIFO, 2. Ardiah Juita, S.Pd,
Lebih terperinciPENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK
PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA
KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL Oleh CANDRA GAMALI PUTRA PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan di Indonesia terdapat tiga macam yaitu: (1) intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciHUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.
17 HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN 2015 Rahman Situmeang Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara power
Lebih terperinciHubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN TOGOK DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMA NEGERI 1 GIRIMULYO CORRELATIONS BETWEEN
Lebih terperinciRELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU
1 RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU Hendrif Padilta 1, Drs. Saripin, M.kes AIFO 2, Ardiah Juita S.Pd,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI
PENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI Dani Slamet Pratama PJKR, FPIPSKR, Universitas PGRI Semarang danislametpratama2@gmail.com Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciKEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI KEMAMPUANMOTORABILITYPADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 3 MOJOROTO KEDIRI TAHUN 2015
KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI KEMAMPUANMOTORABILITYPADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 3 MOJOROTO KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciCompetitor, Nomor 1 Tahun 3, Pebruari 2011
HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN TENISMEJA PADA SISWA SMP NEGERI 3 MAKASSAR OLEH: M. SAHIB SALEH )* ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinci1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK
1 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC MULTIPLE BOX TO BOX JUMP DAN LATERAL HOPS TERHADAP HASIL VERTICAL JUMP PADA ATLET KLUB IVOKAS 1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1
Lebih terperinciPENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK
PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 3 (2) (2014) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PERAN KEKUATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHAP KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG Adhitya Gita Arga Kusuma
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi
1 HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH Jurnal Oleh Meki Vahlevi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014
Lebih terperinciRiono Agung Wibowo 1 *, Agustiyanto 2,
PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SMASH BULUTANGKIS PADA PEMAIN PUTRA UMUR 10-13 TAHUN KLUB BULUTANGKIS PURNAMA KADIPIRO SURAKARTA TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:
Artikel Skripsi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN JUMP SHOOT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BASKET MAN KEDIRI II KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK KEBELAKANG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA MURID SD NEGERI KALUKUANG 1 MAKASSAR.
1 HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK KEBELAKANG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA MURID SD NEGERI KALUKUANG 1 MAKASSAR Wahyudin Program Studi Ilmu Keolahragaan FIK Universitas Negeri Makassar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk memperoleh data atau keterangan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini, maka penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciEVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI
EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI Hendra Saputra,Program Studi Pendidikan Jasmani,Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Jabal Ghafur Sigli Aceh Email:hendrasaputra882@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Deni Setya Budi
1 HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA Jurnal Oleh Deni Setya Budi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT RELATIONSHIP
Lebih terperinciKONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI
KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.
HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH Zukrur Rahmat 1 Abstrak Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :
HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN POWER TUNGKAI BAWAH DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER PADA PESERTA DIDIK PUTRA KELAS X SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan faktafakta
37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.
Lebih terperinciOleh: MUHAMMAD ARFAN )* ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA OLAHRAGA PENCAKSILAT SISWA SMK NEGERI 2 BELOPA KABUPATEN LUWU Oleh: MUHAMMAD ARFAN )* ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak takraw berasal dari abad ke 15. Permainan ini disebut takraw dalam bahasa Thai, dan sepak raga dalam bahasa Melayu. Bolanya terbuat dari anyaman rotan
Lebih terperinciHubungan Split Dengan Kemampuan Shooting Bola Club Sepak Bola Unhalu*
Mimbar Ilmu Pengetahuan ISSN:1693-9069 Hubungan Split Dengan Kemampuan Shooting Bola Club Sepak Bola Unhalu* Wolter Mongsidi** ABSTRACT The research was conducted to find out the relationship between split
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) DAN PEREGANGAN PASIF TERHADAP KELENTUKAN SENDI PANGGUL
PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) DAN PEREGANGAN PASIF TERHADAP KELENTUKAN SENDI PANGGUL (Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Banjar Tahun Ajaran
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek
HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS XI SEMESTER GENAP, SMA NEGERI 2 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN
Lebih terperinciKONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG
KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG Giri Prayogo 1 Universitas Islam 45 Bekasi giriprayogo91@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinci