NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN JANUARI 2015 SEBESAR 103,19

Transkripsi

1 No.11/02/19/Th.VIII, 02 Februari 2015 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN JANUARI 2015 SEBESAR 103,19 NTP Pada bulan Januari 2015, NTP Provinsi (NTP Prov) umum tercatat sebesar 103,19 atau mengalami kenaikan sebesar 0,91 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 102,26. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen lebih besar dari Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang turun sebesar 0,45 persen. NTP masing-masing subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) sebesar 97,37; Subsektor Hortikultura (NTP-H) sebesar 103,36; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) sebesar 106,64; Subsektor Peternakan (NTP-T) sebesar 92,52 ; Subsektor Perikanan (NTN-P) sebesar 100,58 dengan kelompok Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 101,55 dan kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 93,89. Pada Januari 2015, terjadi deflasi di daerah pedesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,20 persen terutama disebabkan oleh turunnya indeks pada kelompok transportasi dan komunikasi. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Januari 2015 sebesar 108,85 atau naik sebesar 1,61 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya yang mencapai 107, Nilai Tukar Petani (NTP) NTP, yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.11/02/19/Th.VIII, 02 Februari

2 Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Perubahannya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Desember 2014 Januari 2015 (2012=100) Subsektor Des -14 Jan -15 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) Gabungan/Prov Kep Bangka Beitung a. Nilai tukar petani (NTP) 102,26 103,19 0,91 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 118,81 119,35 0,46 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 116,18 115,66-0,45 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,35 117,11-0,20 - Indeks BPPBM 110,90 109,65-1,13 Gabungan tanpa Perikanan a. Nilai tukar petani (NTP) 102,73 103,44 0,69 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 118,94 119,30 0,31 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 115,77 115,33-0,38 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,31 117,00-0,27 - Indeks BPPBM 109,56 108,63-0,85 1. Tanaman Pangan a. Nilai tukar petani (NTPP) 97,34 97,37 0,04 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 112,99 112,87-0,11 - Padi 110,86 109,68-1,07 - Palawija 117,48 119,62 1,82 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 116,08 115,91-0,14 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,18 117,01-0,14 - Indeks BPPBM 109,70 109,56-0,13 2. Hortikultura a. Nilai tukar petani (NTPH) 102,34 103,36 1,00 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 117,51 118,35 0,72 - Sayur-sayuran 125,30 126,09 0,64 - Buah-buahan 106,62 107,54 0,86 - Tanaman Obat 131,96 132,08 0,09 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 114,82 114,50-0,28 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 115,98 115,71-0,23 - Indeks BPPBM 109,69 109,17-0,47 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai tukar petani (NTPR) 105,76 106,64 0,83 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 122,96 123,35 0,32 - Tanaman Perkebunan Rakyat 122,96 123,35 0,32 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 116,26 115,68-0,50 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,47 117,02-0,38 - Indeks BPPBM 109,91 108,62-1,17 4. Peternakan a. Nilai tukar petani (NTPT) 92,25 92,52 0,30 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 104,79 104,92 0,12 - Ternak Besar 116,59 116,54-0,05 - Ternak Kecil 108,33 107,98-0,33 - Unggas 97,34 98,12 0,81 - Hasil Ternak 107,37 107,83 0,42 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 113,60 113,40-0,18 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119,05 119,30 0,21 - Indeks BPPBM 106,66 105,89-0,72 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.11/02/19/Th.VIII, 02 Februari 2015

3 Subsektor Des -14 Jan -15 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) 5. Perikanan a. Nilai tukar nelayan dan pembudidaya ikan(ntnp) 97,40 100,58 3,26 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) 117,49 119,93 2,08 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) 120,62 119,24-1,15 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,74 118,39 0,56 - Indeks BPPBM 125,23 120,50-3, Perikanan Tangkap a. Nilai tukar nelayan (NTN) 97,91 101,55 3,72 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan(It) 118,76 121,56 2,36 - Penangkapan 118,76 121,56 2,36 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 121,30 119,70-1,31 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,75 118,40 0,56 - Indeks BPPBM 127,07 121,82-4, Perikanan Budidaya a. Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) 93,86 93,89 0,03 b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 108,99 109,04 0,04 - Budidaya Air Tawar 108,69 108,58-0,09 - Budidaya Laut 109,64 110,69 0,96 - Budidaya Air Payau 122,34 120,78-1,28 c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) 116,12 116,14 0,02 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 117,67 118,33 0,56 - Indeks BPPBM 113,01 111,76-1,11 BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 6 kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Januari 2015, NTP Prov turun 0,91 persen dibandingkan NTP Desember 2014, yaitu dari 102,26 menjadi 103,19. Kenaikan NTP pada Januari 2015 disebabkan perubahan indeks harga hasil produksi pertanian lebih besar jika dibandingkan dengan perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Kenaikan NTP Januari 2015 disebabkan oleh naiknya NTP di seluruh subsektor. NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,04 persen, NTP Subsektor Hortikultura sebesar 1,00 persen, NTP Subsektor Perkebunan Rakyat sebesar 0,83 persen, NTP Subsektor Peternakan sebesar 0,30 persen dan NTP Subsektor Perikanan sebesar 3,26 persen. 2. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya. Pada Januari 2015, secara umum It mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen dibandingkan dengan It Desember 2014, yaitu dari 118,81 menjadi 119,35. Kenaikan It terjadi karena naiknya It di hampir semua subsektor, yaitu: Subsektor Hortikultura sebesar 0,72 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,32 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,12 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 2,08 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.11/02/19/Th.VIII, 02 Februari

4 3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Januari 2015 Ib dilaporkan mengalami penurunan sebesar 0,45 persen bila dibandingkan Desember 2014, yaitu dari 116,18 menjadi 115,66. Penurunan Ib disebabkan turunnya Ib seluruh subsektor, yaitu: Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,14 persen, Subsektor Hortikultura sebesar 0,28 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,50 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,18 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 1,15 persen. 4. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan Januari 2015, NTPP mengalami kenaikan indeks yaitu dari 97,34 menjadi 97,37. Kenaikan indeks sebesar 0,04 persen menggambarkan turunnya It sebesar 0,11 persen lebih kecil dibandingkan turunnya Ib yaitu sebesar 0,14 persen. Penurunan yang terjadi pada It karena adanya penurunan indeks pada subkelompok padi sebesar 1,07 persen. Penurunan Ib sebesar 0,14 persen disebabkan turunnya indeks pada kelompok KRT sebesar 0,14 persen dari 117,18 menjadi 117,01 dan indeks pada kelompok BPPBM turun sebesar 0,13 persen dari 109,70 menjadi 109,56. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada bulan Januari 2015, NTPH mengalami kenaikan indeks yaitu dari 102,34 menjadi 103,36. Kenaikan NTPH sebesar 1,00 persen disebabkan naiknya It sebesar 0,72 persen lebih besar dibandingkan turunnya Ib sebesar 0,28 persen. Kenaikan yang terjadi pada It karena naiknya indeks pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 0,64 persen, subkelompok buah-buahan sebesar 0,86 persen, dan subkelompok tanaman obat 0,09 persen. Pemicu utama kenaikan indeks subkelompok ini adalah naiknya indeks beberapa komoditi antara lain; bayam, kunyit, dan cabai rawit. Sedangkan terjadi penurunan pada Ib karena adanya penurunan indeks pada kelompok KRT sebesar 0,23 persen dari 115,98 menjadi 115,71 dan indeks pada kelompok BPPBM sebesar 0,47 persen dari 109,69 menjadi 109,17. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Januari 2015, NTPR mengalami kenaikan indeks dari 105,76 menjadi 106,64. Kenaikan NTPR sebesar 0,83 persen disebabkan naiknya It sebesar 0,32 persen lebih besar dibandingkan turunnya Ib sebesar 0,50 persen. Kenaikan yang terjadi pada It karena indeks pada subkelompok tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,32 persen. Pemicu utama naiknya indeks subkelompok ini adalah naiknya indeks komoditi lada/merica. Sedangkan penurunan pada Ib karena turunnya indeks pada kelompok BPPBM sebesar 1,17 persen dari 109,91 menjadi 108,62 dan indeks pada kelompok KRT turun sebesar 0,38 persen dari 117,47 menjadi 117,02. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.11/02/19/Th.VIII, 02 Februari 2015

5 d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada bulan Januari 2015, NTPT mengalami kenaikan indeks dari 92,25 menjadi 92,52. Kenaikan NTPT sebesar 0,30 persen menggambarkan naiknya NTPT yang disebabkan oleh kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani lebih besar dibandingkan turunnya Indeks Harga yang Dibayar Petani. Kenaikan yang terjadi pada It karena naiknya indeks pada subkelompok unggas sebesar 0,81 persen dan subkelompok hasil ternak sebesar 0,42 persen. Pemicu utama kenaikan indeks subkelompok ini adalah naiknya indeks beberapa komoditi antara lain; telur ayam ras dan ayam ras pedaging. Sedangkan penurunan indeks pada Ib karena adanya penurunan indeks pada kelompok BPPBM sebesar 0,72 persen dari 106,66 menjadi 105,89. e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Januari 2015, NTNP mengalami kenaikan indeks. Hal ini terjadi karena kenaikan It sebesar 2,08 persen lebih besar daripada penurunan Ib sebesar 1,15 persen. Kenaikan It pada Pada bulan Januari 2015 disebabkan naiknya indeks subkelompok penangkapan ikan sebesar 2,36 persen dan subkelompok budidaya ikan sebesar 0,04 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib dikarenakan turunnnya kelompok BPPBM sebesar 3,78 persen. 1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada bulan Januari 2015, NTN naik sebesar 3,72 persen. Hal ini terjadi karena naiknya It sebesar 2,36 persen lebih besar dari turunnya Ib sebesar 1,31 persen. Kenaikan It sebesar 2,36 persen disebabkan oleh naiknya harga di sebagian besar ikan pada kelompok tangkap khususnya komoditi ikan kuniran dan ikan sebelah. Penurunan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok BPPBM turun sebesar 4,13 persen. 2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada bulan Januari 2015, NTPi naik sebesar 0,03 persen. Hal ini terjadi karena naiknya It sebesar 0,04 persen lebih besar dari naiknya Ib sebesar 0,02 persen. Kenaikan It sebesar 0,04 persen disebabkan oleh naiknya harga di sebagian besar ikan pada kelompok budidaya khususnya komoditi bawal dan kerapu. Kenaikan yang terjadi pada Ib dikarenakan kelompok KRT naik sebesar 0,56 persen. 5. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Dari 5 Provinsi di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang menyusun NTP Nasional pada Januari 2015, semua Provinsi mengalami kenaikan NTP yaitu, Provinsi Kep. Bangka Belitung (0,91 persen), Provinsi Jambi (0,62 persen), Provinsi Sumatera Selatan (0,08 persen), Provinsi Lampung (0,04 persen), dan Provinsi Bengkulu (0,04 persen). Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.11/02/19/Th.VIII, 02 Februari

6 No Tabel 2. Nilai Tukar Petani Antar Provinsi Sumbagsel Desember 2014 Januari 2015 (2012=100) Provinsi Bulan Persentase Des -14 Jan -15 Perubahan (1) (2) (3) (4) (5) 1 Kepulauan Bangka Belitung 102,26 103,19 0,91 2 Jambi 95,06 95,65 0,62 3 Sumatera Selatan 97,50 97,58 0,08 4 Lampung 103,16 103,20 0,04 5 Bengkulu 94,47 94,51 0,04 6. Inflasi Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada Januari 2015, terjadi deflasi di daerah pedesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,20 persen. Besarnya angka deflasi disebabkan oleh turunnya indeks pada kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu subkelompok sandang sebesar 0,25 persen (pemicu utama celana panjang jeans, kaos kaki, dan kemeja pendek) dan subkelompok transportasi; dan komunikasi sebesar 6,00 persen (pemicu utama bensin, ongkos angkutan luar kota, dan solar). Sedangkan kenaikan terjadi pada subkelompok bahan makanan sebesar 1,34 persen (pemicu utama antara lain tembang, bayam, dan daging ayam ras); subkelompok makanan jadi sebesar 0,58 persen (pemicu utama bubur, roti tawar, dan teh botol); subkelompok perumahan sebesar 1,44 persen (pemicu utama sapu ijuk, bola lampu, dan panci alumunium); subkelompok kesehatan sebesar 0,85 persen (pemicu utama obat gosok/balsem dan pasta gigi); subkelompok pendidikan sebesar 0,61 persen (pemicu utama CD/VCD/DVD player dan kaos olahraga); Tabel 3. Indeks Harga Konsumen dan Perubahannya Desember 2014 Januari 2015 (2012=100) Kelompok Bulan Persentase Des -14 Jan -15 Perubahan (1) (2) (3) (4) Konsumsi Rumah Tangga 117,35 117,11-0,20 - Bahan Makanan 117,80 119,38 1,34 - Makanan Jadi 111,98 112,63 0,58 - Perumahan 111,38 112,99 1,44 - Sandang 111,53 111,26-0,25 - Kesehatan 109,21 110,14 0,85 - Pendidikan,Rekreasi dan Olah Raga 110,38 111,05 0,61 - Transportasi dan Komunikasi 132,68 124,71-6,00 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.11/02/19/Th.VIII, 02 Februari 2015

7 7. NTUP Subsektor Pada bulan Januari 2015 terjadi kenaikan NTUP sebesar 1,61 persen. Hal ini karena perubahan It lebih besar dibandingkan perubahan Indeks BPBBM. Kenaikan NTUP disebabkan oleh naiknya beberapa NTUP subsektor penyusun NTUP, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,02 persen, Subsektor Hortikultura sebesar 1,20 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,51 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,85 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 6,08 persen. Tabel 4. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor, dan Persentase Perubahannya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Desember 2014 Januari 2015 (2012=100) Subsektor Des -14 Jan -15 Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 102,99 103,02 0,02 2. Hortikultura 107,13 108,41 1,20 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 111,88 113,56 1,51 4. Peternakan 98,25 99,09 0,85 5. Perikanan 93,81 99,52 6,08 a. Tangkap 93,46 99,79 6,77 b. Budidaya 96,44 97,57 1,16 NTUP gabungan 107,13 108,85 1,61 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.11/02/19/Th.VIII, 02 Februari

8 BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: Fax: babel.bps.go.id 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.11/02/19/Th.VIII, 02 Februari 2015