Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Utama. Sang Mutiara di Industri Pipa Baja

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Utama. Sang Mutiara di Industri Pipa Baja"

Transkripsi

1 Equity Valuation Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Utama 30 Oktober 2014 Target Harga Terendah Tertinggi Pipa Baja Kinerja Saham Sang Mutiara di Industri Pipa Baja Sumber : Bloomberg, PT PEFINDO Riset Informasi Saham Kode saham Rp ISSP Harga saham per 29 Oktober Harga tertinggi 52 minggu terakhir 293 Harga terendah 52 minggu terakhir 133 Kapitalisasi pasar tertinggi 52 minggu (miliar) Kapitalisasi pasar terendah 52 minggu (miliar) 956 Market Value Added Sumber:PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Pemegang Saham (%) PT Cakra Bhakti Para Putra 55,94 Publik (di bawah 5%) 44,06 Kontak: PEFINDO Riset Phone: (6221) info-equityindexvaluation@pefindo.co.id akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) merupakan produsen pipa baja dan produk terkait lainnya, dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia. Portofolio produk terdiri dari berbagai macam pipa customized, karbon standar (Spindo) dan stainless steel (Tetsura), dengan dua merek yang sudah terkenal di pasar domestik. ISSP juga menyediakan jasa layanan terkait termasuk galvanisasi, shearing, slitting, dan uji pengendalian mutu. Saat ini ISSP memiliki enam fasilitas produksi modern dengan 30 lini produksi, lebih dari karyawan, dan mendominasi 30% pangsa pasar. ISSP mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan Februari 2013, dan diikuti dengan rencana agresif untuk memperluas kapasitas produksi hingga dua setengah kali pada tahun 2016 menjadi metrik ton (MT) per bulan. Pada bulan Juni 2014 kapasitas produksi telah mencapai MT per bulan atau sekitar MT per tahun sebagai hasil dari tambahan kapasitas dari fasilitas produksi baru di Sidoarjo yang beroperasi sejak 2Q2014. Pada akhir tahun 2014, diharapkan memiliki kapasitas produksi MT per bulan atau setara dengan MT per tahun melalui tambahan kapasitas lain dari pabrik Karawang. ISSP juga menyiapkan fasilitas produksi baru di Gresik dengan luas 100 hektare (ha) yang direncanakan. Halaman ke 1 dari 16

2 PARAMETER INVESTASI Intensifikasi pembangunan infrastruktur dapat mendorong permintaan Industri baja berperan strategis bagi pembangunan ekonomi, namun penggunaan baja per kapita di Indonesia masih lebih rendah dibanding negara-negara tetangga. Penggunaan baja telah mengalami peningkatan sejak dimulainya proyek pembangunan infrastruktur MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) pemerintah, meskipun realisasinya kurang dari setengah dari yang ditargetkan. Walau demikian, kami percaya industri baja nasional akan tetap solid, sejalan dengan optimisme terhadap prospek pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Selain itu, kami melihat bahwa Presiden baru terpilih Joko Widodo tampaknya memiliki komitmen yang kuat untuk mengintensifkan pembangunan infrastruktur. Konsumsi baja dalam negeri diproyeksikan akan meningkat menjadi 14,7 juta ton di tahun ini dan tumbuh terus untuk mencapai lebih dari 20 juta ton pada tahun Ekspansi untuk merespon meningkatnya permintaan dan mempertahankan pertumbuhan Sejak tahun 2012 telah terjadi kenaikan utilisasi total semua pabrik, hingga mencapai 76,5% pada tahun Selain itu, lini produksi di pabrik Rungkut 1 telah terutilisasi penuh sejak tahun Untuk merespon tren kenaikan permintaan dan mempertahankan pertumbuhannya, ISSP memiliki rencana agresif untuk memperluas kapasitas produksi hingga dua setengah kali pada tahun 2016 mencapai MT per bulan. Pada bulan Juni 2014 kapasitas telah mencapai MT per bulan dan selanjutnya diharapkan akan mencapai MT per bulan atau MT per tahun pada akhir tahun ini. Fasilitas produksi baru untuk meningkatkan pendapatan ISSP fokus melayani industri konstruksi, infrastruktur, utilitas, minyak dan gas, furnitur, dan otomotif. Dengan dimulainya program MP3EI, booming industri properti dan meningkatnya konten lokal di industri otomotif, kesemuanya mendongkrak penjualan ISSP. Tahun ini kami memperkirakan pendapatan akan mencapai Rp3,9 triliun, naik dari Rp3,5 triliun di tahun Dengan beroperasinya fasilitas produksi baru di Karawang dan Sidoarjo, pendapatan pada tahun 2015 diperkirakan akan naik menjadi Rp4,9 triliun, tumbuh dari 26 % year on year (YoY). Kami memperkirakan akan terdapat lonjakan pertumbuhan pendapatan di tahun-tahun mendatang, didorong oleh kapasitas produksi yang lebih besar. Profitabilitas diharapkan dapat meningkat Kami berharap pengoperasian fasilitas produksi baru dan peremajaan mesin tua akan membawa peningkatan efisiensi operasional. ISSP telah mengurangi penjualan produk bermarjin rendah dan meningkatkan penjualan produk bermarjin yang lebih tinggi seperti pipa baja untuk indutri otomotif dan industri minyak dan gas. ISSP merencanakan belanja modal sebesar Rp2 triliun untuk tahun Oleh karena ISSP memerlukan sejumlah besar modal, Perseroan akan menaikkan tingkat utangnya, meskipun kami percaya utang tersebut akan tetap terkelola dengan baik. Selain itu, kami memperkirakan bahwa EBITDA akan tumbuh dengan kuat, sehingga kami tidak perlu khawatir tentang kemampuan Perseroan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman di masa depan. Prospek Usaha Konsumsi baja global telah tumbuh pada tingkat yang cepat sejak tahun 2000, terutama didorong oleh kebutuhan Tiongkok dan negara-negara berkembang lain yang membutuhkan lebih banyak baja untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mereka. Di pasar domestik, intensifikasi pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan industri seiring dengan perkembangan ekonomi yang menguntungkan juga mendorong konsumsi. Kami optimis bahwa pemerintah baru akan mendorong pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi, yang akan meningkatkan industri baja. Karena posisinya yang strategis, baja banyak digunakan di banyak industri dan kehidupan sehari-hari, kami percaya ISSP memiliki prospek cerah di masa depan. 30 Oktober 2014 Halaman ke 2 dari 16

3 Tabel 1: Ringkasan Kinerja P 2015P Penjualan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] EPS [Rp] Pertumbuhan EPS [%] 354,6 (79,9) 9,2 17,3 26,1 P/E [x] N.A. N.A. 5,1 8,2* 6,5* PBV [x] N.A. N.A. 0,5 0,9* 0,8* Sumber:PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, Estimasi PT PEFINDO Riset * Berdasarkan harga saham ISSP per 30 Oktober 2014 Rp272/saham 30 Oktober 2014 Halaman ke 3 dari 16

4 INFORMASI USAHA Tabel 2: Fasilitas Produksi Profil Didirikan pada tahun 1971, ISSP merupakan produsen pipa baja dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia. Perseroan memproduksi berbagai macam pipa baja dan produk terkait lainnya, dan portofolionya terdiri dari berbagai macam pipa customized, karbon standar (Spindo) dan stainless steel (Tetsura). ISSP juga menyediakan layanan terkait termasuk galvanisasi, shearing, slitting, dan uji pengendalian mutu. Perseroan melayani berbagai macam industri, termasuk konstruksi, infrastruktur, utilitas, minyak dan gas, furnitur, dan otomotif. Basis pelanggannya termasuk perusahaan domestik dan multinasional seperti Adhi Karya, Wijaya Karya, Waskita Karya, PTPP, Nusa Raya Cipta, PGN, Pertagas, Total, Chevron, Pertamina, J Baja Australasia, dan banyak lainnya. Dengan berkantor pusat di Surabaya, ISSP memiliki lebih dari karyawan dan enam fasilitas produksi modern dengan 30 lini produksi. Setiap lini fleksibel untuk dilakukan kalibrasi untuk menghasilkan berbagai pipa baja, yang kami percaya memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan sejenis. Dengan kemampuan tersebut, ISSP adalah pemimpin di pasar pipa baja dengan pangsa pasar sebesar 30%. Perseroan tercatat di BEI pada bulan Februari Produknya memenuhi standar kualitas nasional dan internasional dan telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Jepang, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, dan Australia, meskipun saat ini lebih berfokus pada pasar domestik. Unit Lokasi Dibangun Unit I Unit II Rungkut Industri I, Surabaya Rungkut Industri II, Surabaya Luas Lahan (sqm) Unit III Warugunung, Surabaya Unit IV Beji Pasuruan Unit V Unit VI Kawasan Industri Mitra Karawang Cemengkalang, Sidoarjo Produksi/Jasa Straight welded steel pipe (HFW) Galvanized service Manufacturing of general steel Straight welded steel pipe (HFW) Stainless steel pipe (TIG) Pole and services Straight welded steel pipe (HFW) Galvanized service Spiral welded steel pipe (SSAW) Steel coating service Mechanical/automotive tubes (HFW) Straight welded steel pipe (HFW) for furniture pipe Portofolio produk yang kaya Produk pipa baja ISSP terbagi menjadi tiga kategori: Pipa baja high frequency welded (HFW) dengan diameter 0,25-8 inci Pipa baja spiral submerged arc welded (SSAW) dengan diamieter inci. Pipa baja tungsten inert welded (TIG) dengan diameter 0,5-4 inci. Tabel 3: Tipe-tipe Produk Kategori Pipa baja straight welded Pipa baja spiral Pipa baja stainless Tipe Produk Diameter (inci) Aplikasi Pipa tiang pancang (jembatan, pelabuhan), Pipa hitam pipa tiang (listrik, air, telepon), pipa sprinkler, fire hydrant, pagar Pipa hitam API 3-8 Distribusi minyak dan gas Pipa air Distribusi air minum Pipa perabot Struktur furnitur (kursi, meja, rak, tempat tidur, gagang sapu, lainnya) Pipa mekanis Mekanis otomotif (struktur sepeda motor, struktur kursi mobil, lainnya) Pipa spiral dan pipa Jalur transmisi minyak dan gas, pipa tiang spiral API pancang (jembatan, pelabuhan) Pipa stainless industri dan pipa baja ornamen Industri gula, kosmetik, furnitur, muffler stainless 30 Oktober 2014 Halaman ke 4 dari 16

5 Secara lebih khusus, produk-produk ISSP dapat dikategorikan menjadi delapan jenis, yang memperkaya daya saing Perseroan dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Pipa air Terbuat dari pipa hitam, diproses lebih lanjut dengan galvanisasi pada permukaan luar dan permukaan bagian dalam dilapisi dengan semen, sehingga dapat digunakan untuk distribusi air minum. Digunakan di industri infrastruktur dan utilitas serta untuk keperluan rumah tangga. Pipa spiral Terbuat dari pipa hitam setengah jadi yang dibentuk dari hot-rolled coil. Oleh karena diameternya yang lebar (6-120 inci), pipa ini digunakan sebagai utilitas, tiang pancang, konstruksi, pipa air, dan transmisi/distribusi minyak dan gas. Pipa Perabot Digunakan di perabot rumah tangga high-end dan middle-end, terbuat dari gulungan cold-rolled carbon steel coils dengan diameter yang kecil. Pipa Mekanis Pipa baja karbon yang digunakan oleh industri otomotif untuk mobil dan sepeda motor termasuk kerangka kursi mobil, kerangka sepeda motor, peredam kejut, silinder, dan muffler. Strip dan plat Diproduksi dari gulungan canai potong, dan terutama dijual langsung kepada pengguna akhir, terutama dari industri konstruksi. Pipa Hitam API Terbuat dari pipa hitam setengah jadi dan disertifikasi oleh American Petroleum Institute (API). Khusus untuk permintaan kustom, digunakan untuk transmisi dan distribusi minyak dan gas. Pipa Hitam Pipa karbon yang terbuat dari kumparan baja hot-rolled carbon yang digunakan untuk industri berat seperti minyak dan gas, dan konstruksi. Hal ini digunakan sebagai bahan dasar untuk pipa baja lainnya seperti pipa air dan pipa hitam API. Pipa Stainless Terbuat dari stainless steel hot-rolled dan cold-rolled, biasanya digunakan di perabot, bingkai, dan pipa kimia/pabrik. Gambar 1: Aplikasi Produk Pipa tiang pancang Pipa air Konstruksi stadion Otomotif Perkembangan industri baja untuk tetap solid Industri baja berperan strategis bagi pembangunan ekonomi oleh karena luasnya penggunaannya dan besar jumlah orang yang terlibat dalam industri pembuatan baja dan pendukungnya. Baja secara global telah mengalami kemajuan pesat sejak tahun 2000, didorong oleh Tiongkok dan negara berkembang lainnya yang membutuhkan 30 Oktober 2014 Halaman ke 5 dari 16

6 lebih banyak baja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mereka. Importir baja terbesar adalah Uni Eropa, Amerika Serikat, Jerman, dan Korea Selatan. Indonesia sendiri merupakan salah satu dari 10 importir baja terbesar, dan merupakan netimportir baja terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Thailand. Meski demikian, penggunaan baja per kapita Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negaranegara tetangga seperti Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia dan Singapura. Tetapi, penggunaan baja domestik telah berkembang dengan pesat sejak 2011 ketika pemerintah memulai proyek-proyek MP3EI. Kami percaya industri baja di Indonesia akan tetap solid, sejalan dengan optimisme terhadap prospek pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Konsumsi baja dalam negeri diproyeksikan meningkat menjadi 14,7 juta ton tahun ini dan diperkirakan akan tumbuh terus menjadi lebih dari 20 juta ton pada tahun Dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015, industri ini diharapkan dapat memperluas pasar oleh karena memiliki kualitas yang lebih baik, meski ditantang oleh tingginya porsi impor bahan baku dan tingginya volatilitas valuta asing, yang menyebabkan rendahnya tingkat utilitas. Untuk menjaga industri tetap kompetitif, pemerintah telah memberlakukan bea anti-dumping untuk beberapa jenis baja impor. Gambar 2: Konsumsi Baja Domestik Sumber: Mandiri Industry Update, Investor Daily, McKinsey, PT PEFINDO Riset Prospek industri yang menguntungkan Dengan luasnya ragam produk, ISSP memiliki paparan besar terhadap industri minyak dan gas, infrastruktur, dan otomotif. Kami melihat prospek industri-industri tersebut menguntungkan bagi Perseroan. Minyak dan gas Produksi minyak dalam negeri terus menurun, tetapi konsumsi energi diproyeksikan akan tiga kali lipat dibandingkan dengan konsumsi tahun Di sisi lain, gas yang dipasok untuk kebutuhan dalam negeri naik secara ratarata 9% untuk tahun , tetapi ini tidak termasuk permintaan baru dari smelter-smelter baru di industri pertambangan. Investasi smelter untuk periode diperkirakan mencapai USD55 miliar dan kebutuhan listrik diproyeksikan akan mencapai MW, menyebabkan permintaan besar untuk gas. Untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, pemerintah telah menargetkan pengoperasian 23 proyek di sektor minyak dan gas, yang akan meningkatkan permintaan untuk pipa baja. Infrastruktur Pembangunan infrastruktur di Indonesia bergerak dengan kecepatan yang relatif lambat. Realisasi program MP3EI kurang dari setengah yang ditargetkan, terhitung hanya sebesar Rp863 triliun sampai dengan Juni Berdasarkan perhitungan pemerintah, modal yang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur untuk tahun akan mencapai USD550 miliar atau lebih dari Rp6.000 triliun. Pada 2H2014, pemerintah mentargetkan groundbreaking 132 proyek pembangunan senilai Rp443,5 triliun. Sementara itu, Presiden baru terpilih Joko Widodo tampaknya memiliki komitmen yang kuat untuk mengintensifkan pembangunan infrastruktur. Sebagaimana diuraikan oleh tim transisinya, ia berencana untuk mempercepat pembangunan jalan baru dan jalan tol, merevitalisasi pelabuhan, meningkatkan pengadaan kapal, dan membangun lebih banyak pembangkit listrik. ISSP akan diuntungkan oleh gencarnya pembangunan infrastruktur tersebut. Otomotif Indonesia adalah pasar mobil terbesar kedua di ASEAN setelah Thailand, dengan penjualan mencapai 1,23 juta pada tahun 2013, dan diperkirakan 1,25 30 Oktober 2014 Halaman ke 6 dari 16

7 juta tahun ini. Mobil murah ramah lingkungan (LCGC) juga akan mendorong industri otomotif Indonesia, terutama di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada tahun 2015, oleh karena meningkatnya permintaan untuk mobil ramah lingkungan. Di sisi lain, penjualan sepeda motor tahun ini diperkirakan mencapai 8 juta unit dibandingkan dengan 7,8 juta pada tahun Penjualan sepeda tumbuh dengan kuat selama Januari-Agustus 2014, sebesar 5,4 juta - naik dari 4,6% YoY. Peningkatan kandungan lokal di industri otomotif menguntungkan ISSP melalui kenaikan permintaan untuk produk pipa bajanya. Rencana ekspansi yang agresif ISSP memiliki rencana yang agresif untuk memperluas kapasitas produksi hingga dua setengah kali pada tahun 2016 mencapai MT per bulan dibandingkan dengan kapasitas produksi tahun 2013, terdapat penambahan MT per bulan kapasitas sejak tahun Pada bulan Juni 2014 kapasitas produksi telah mencapai MT per bulan sebagai akibat dari tambahan kapasitas dari fasilitas produksi baru di Sidoarjo yang beroperasi sejak 2Q2014. Pada akhir tahun ini, Perseroan diperkirakan memiliki kapasitas produksi MT per bulan atau MT per tahun melalui perluasan fasilitas produksi di Karawang. Tabel 4: Rencana Kapasitas Produksi (MT) Periode Kapasitas Total ERW SAW SS Rungkut & Karawang Sidoarjo Gresik Pasuruan Rungkut Warugunung P P P Tabel 5: Ekspansi Kapasitas Produksi Rencana Ekspansi dan Perbaikan Kapasitas Produk/Jasa Fasilitas (MT/bulan) Perbaikan di fasilitas yang ada Pipa HFW + pipa SSAW (2013) Sidoarjo (2014, ekspansi) Pipa HFW Karawang ( , ekspansi) Pipa HFW (pipa mekanis) Gresik (2016, ekspansi) Pipa HFW (pipa hitam API) Pembangunan fasilitas produksi yang baru Kami melihat kemajuan pembangunan ekspansi ISSP sesuai yang direncanakan. Semua langkah-langkah untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperkuat portofolio produknya tampaknya dikelola dengan baik. Sidoarjo, Jawa Timur Fasilitas produksi di Sidoarjo beroperasi dengan kapasitas produksi MT per bulan. Pabrik ini akan menghasilkan pipa baja straight welded untuk pipa perabot dan juga pipa hitam. Karawang, Jawa Barat Dua buah mesin baru akan tiba di 3Q2014 dan diharapkan mulai produksi komersial pada 4Q2014. Mesin lain akan tiba di 1H2015 dan akan dikhususkan untuk pipa baja tebal berdiameter kecil yang digunakan untuk bagian mobil mobil. Pembangunan bangunan pabrik diharapkan selesai tahun ini. Perluasan fasilitas produksi Karawang ditujukan untuk memenuhi meningkatnya permintaan dari industri otomotif. LCGC memiliki dampak positif pada permintaan untuk pipa mekanis ISSP. Gresik, Jawa Timur Pembangunan fasilitas produksi Gresik telah dimulai tahun ini. Dari target 100 ha lahan yang dibutuhkan, ISSP telah mengakuisisi 70%-nya. Mesin pertama diharapkan tiba di 1H2016 sedangkan mesin kedua di 2H2016. ISSP akan segera memulai produksi komersial setelah mesin tiba di lokasi produksi. Fasilitas produksi ini dimaksudkan untuk menghasilkan pipa hitam API untuk menangkap permintaan di sektor minyak dan gas. Saat ini, ISSP hanya mampu menghasilkan pipa hitam API dengan maksimal diameter 8 inci, sehingga membatasi permintaan untuk pipa dengan diameter yang lebih lebar. Pabrik tersebut terletak dekat dengan Pelabuhan Lamongan, yang akan memudahkan pengiriman produk jadi dan kedatangan bahan baku. Pabrik tersebut juga 30 Oktober 2014 Halaman ke 7 dari 16

8 disiapkan menjadi fasilitas produksi yang lebih terintegrasi untuk mengejar efisiensi produksi yang lebih baik di masa depan. Sebagian besar bahan baku utama masih diimpor Bahan baku utama produk ISSP adalah gulungan baja karbon dan kumparan stainless steel, yang diperoleh dari pemasok internasional dan domestik yang dipilih dengan memperhatikan kualitas dan harga. Pemasok internasional termasuk Hyundai Steel dan Posco (Korea), JFE dan Tokyo Steel (Jepang), Arcellor Mittal dan Ispat Group (India); sementara pemasok dalam negeri termasuk Krakatau Steel, Gunung Raja Paksi, Jindal Stainless Indonesia, dan Essar Indonesia. Saat ini, pemasok dalam negeri mencapai 40% dari bahan baku, terutama karena meningkatnya pasokan dari Krakatau Steel seiring dengan kualitas dan harga yang membaik. Tabel 6: Bahan Baku Kategori Tipe Produk Bahan Baku Utama Bahan Baku Tambahan Pipa hitam HRC Varnish Pipa hitam API HRC Varnish Pipa baja ERW Pipa air HRC Zinc ingot Pipa perabot CRC Pipa mekanis CRC Pipa baja spiral Pipa spiral HRC Welding wire, varnish, polyethylene coating Pipa baja stainless Pipa stainless Stainless hot/cold coil (HRC/CRC SS) Dampak fluktuasi harga mata uang dan bahan baku Bahan baku terhitung sebesar 80% dari harga pokok penjualan (HPP) ISSP. Hal ini menyebabkan laba Perseroan terpapar oleh fluktuasi harga bahan baku dan volatilitas mata uang sehubungan 60% bahan baku berasal dari impor. Meski demikian, ISSP memiliki kemampuan untuk meneruskan kenaikan harga kepada pelanggan. Selain itu, sebagian dari penjualan dalam mata uang USD, khususnya untuk penjualan seperti di sektor minyak dan gas, sehingga membantu memperbesar kapasitas natural hedging Perseroan. Mempercepat pembangunan gudang Untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperluas basis pelanggan, ISSP berencana untuk mengembangkan gudang di kota-kota yang tersebar di seluruh nusantara. Tahun ini, sedang dalam tahap pembangunan fasilitas gudang di Semanan, Jakarta Barat, dan satu lagi di Bandung, Jawa Barat. Lokasi lain yang sudah di dalam perencanaan adalah Samarinda, Kalimantan Timur, dan Denpasar, Bali. ISSP menargetkan membangun lima gudang per tahun di tahun-tahun mendatang hingga Kami percaya hal ini akan berdampak positif bagi kinerja ISSP di masa depan, dengan meningkatnya ketersediaan produk di pasar, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan profitabilitas dengan mencapai lebih banyak pengguna akhir tanpa melalui distributor. KEUANGAN Hasil produksi dan utilisasi yang membaik Fasilitas produksi ISSP memiliki rasio hasil produksi (yield) yang memadai dengan nilai rata-rata lebih dari 95%, dan telah menjadi stabil sejak tahun 2012 di 96%. Rasio hasil produksi yang lebih tinggi membawa keuntungan yang lebih tinggi karena turunnya bahan sisa yang dibuang, mendorong marjin harga pokok produksi (HPP) menjadi lebih rendah. Di sisi lain, telah terjadi peningkatan utilisasi total seluruh pabrik sejak tahun 2012, mencapai 76,5% di tahun Selain itu, pabrik Rungkut 1 telah terutilisasi penuh sejak tahun 2012, terutama untuk lini produksi pipa hitam dan pipa hitam perabot. Oleh karena itu, kami memandang langkah-langkah ekspansi merupakan langkah yang baik untuk memanfaatkan peningkatan permintaan dan mempertahankan pertumbuhan di masa depan. 30 Oktober 2014 Halaman ke 8 dari 16

9 Gambar 3: Hasil Produksi (Yield) Gambar 4: Rasio Utilisasi Pendapatan yang lebih seimbang dari fasilitas produksi baru Berdasarkan data 1H2014, pendapatan ISSP didominasi oleh penjualan pipa spiral (21,3%), pipa air (18,7%), pipa string dan plat (18%), pipa hitam (17%), pipa mekanis (12,5%), dan pipa perabot (7,3%), terhitung sebesar 95% dari total pendapatan. Sekitar 60% dari total pendapatan pada tahun 2013 berasal dari industri konstruksi, infrastruktur, dan utilitas. ISSP memasok produk ke berbagai proyek skala besar di industri tersebut termasuk Dermaga Peti Kemas Semarang, proyek-proyek terkait dengan PLN, dan konstruksi dermaga dan bangunan lainnya. Berikutnya adalah industri minyak dan gas, kontribusi 18% dari total pendapatan melalui beberapa proyek skala besar seperti pipanisasi PGN-CP 10 (Cimanggis-Bitung), PGN-Panaran- Tanjung Ucang, dan Batam. Ketiga adalah industri otomotif, yang telah memasok sejak tahun 2005, sebesar 12%. Selanjutnya, industri furnitur menyumbang 9% dari total pendapatan, dan pendapatan dari industri ini telah stabil selama bertahun-tahun. Gambar 5: Pendapatan Berdasarkan Produk (1H2014) Gambar 6: Pendapatan Berdasarkan Industri (1H2014) Pendapatan ISSP dapat dibagi menjadi pendapatan non-siklis dan berbasis proyek. Pendapatan non-siklis memberikan jaminan pendapatan, sementara pendapatan berbasis proyek memberikan keuntungan yang lebih tinggi karena memiliki marjin yang lebih tebal. Dengan pembangunan fasilitas produksi baru, terutama yang terletak di Karawang dan Gresik, kami memperkirakan pendapatan dari industri otomotif dan industri minyak dan gas akan meningkat di masa depan sehingga dapat memberikan bauran pendapatan yang lebih seimbang, serta keseimbangan yang lebih baik antara non-siklis dan berbasis proyek. Kapasitas produksi yang lebih besar untuk mendorong pendapatan Selama tiga tahun terakhir, ISSP telah mencatatkan peningkatan pendapatan dengan tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 27%. Kami percaya melonjaknya permintaan didorong oleh intensifikasi pembangunan proyek infrastruktur sejak tahun 2011 ketika pemerintah memulai program MP3EI. Kami juga percaya ISSP menjadi penerima manfaat dari booming industri properti dan meningkatnya konten lokal dalam industri otomotif. Tahun ini, kami memperkirakan pendapatan akan tetap kuat dan kami memproyeksikannya akan mencapai Rp3,9 triliun dari Rp3,5 triliun di tahun Dengan beroperasinya fasilitas produksi baru di Karawang dan Sidoarjo, pendapatan tahun 2015 diperkirakan akan naik ke Rp4,9 triliun atau 26% YoY. Kami memperkirakan akan ada lonjakan pertumbuhan 30 Oktober 2014 Halaman ke 9 dari 16

10 pendapatan di tahun-tahun mendatang, didorong oleh kapasitas produksi yang lebih besar. Gambar 7: Pendapatan Gambar 8: Aset dan Ekuitas Efisiensi operasional diharapkan dapat membaik Marjin laba kotor ISSP di tahun 2013 naik menjadi 17,1% dari 13,0% di tahun sebelumnya oleh karena perubahan komposisi penjualan. Perseroan sengaja mengurangi kontribusi produk bermarjin rendah dan meningkatkan penjualan produk bermarjin yang lebih tinggi seperti pipa baja untuk industri otomotif dan industri minyak dan gas. Hal ini menyebabkan marjin laba bersih naik menjadi 5,8% pada tahun 2013 dari 3,6% pada tahun Pada tahun 1H2014, marjin laba kotor mencapai 15,9% dengan marjin laba bersih sebesar 7,7%. Kami percaya ISSP akan mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan profitabilitasnya, didorong oleh pengoperasian fasilitas produksi baru dan peremajaan mesin tua, yang akan meningkatkan efisiensi operasional. Gambar 9: Laba Gambar 10: Marjin Utang bertambah, EBITDA bertumbuh ISSP memiliki rencana belanja modal Rp2 triliun untuk tahun ditujukan bagi perluasan fasilitas produksi yang ada di Surabaya, Pasuruan, dan Karawang; pembangunan fasilitas produksi baru di Sidoarjo dan Gresik; dan pembangunan gudang baru di berbagai kota di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2014 dan 2015 ISSP memperkirakan akan menghabiskan masing-masing Rp590 miliar dan Rp690 miliar, dengan porsi terbesar untuk pembangunan fasilitas produksi Gresik. Pembiayaan untuk belanja modal akan berasal dari pinjaman bank dalam bentuk kredit investasi, lembaga kredit ekspor (ECA), dan kas internal. ISSP telah memiliki dukungan dari bank lokal untuk membiayai ekspansi, dan untuk ECA memiliki perjanjian yang menguntungkan dengan pemasok mesin melalui periode masa tenggang dan pembayaran pinjaman yang meringankan. ISSP juga berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp200-Rp300 miliar dengan jatuh tempo dalam tiga tahun, yang ditargetkan diterbitkan pada tahun Dana yang diperoleh dimaksudkan untuk memperkuat modal kerja seiring dengan rencana ekspansi yang agresif. Oleh karena kebutuhan modal yang besar, ISSP akan menambah tingkat utangnya meskipun kami percaya akan tetap terkelola dengan baik. Selain itu, kami memperkirakan EBITDA akan tumbuh kuat, menyebabkan kami menjadi tidak khawatir tentang kemampuan Perseroan untuk membayar bunga dan pokok pinjamannya di masa depan. 30 Oktober 2014 Halaman ke 10 dari 16

11 Gambar 11: Tingkat Utang Gambar 12: EBITDA dan Interest Coverage ANALISIS SWOT Tabel 7: Analisis SWOT Strength (Kekuatan) Pengalaman panjang di industri pipa baja. Memiliki kapasitas produksi terbesar di Indonesia yang memberikan manfaat skala ekonomis. Bersertifikat manajemen mutu yang memenuhi standar nasional dan internasional. Memiliki berbagai ragam produk untuk melayani banyak industri. Weakness (Kelemahan) Komponen bahan baku impor yang tinggi. Opportunity (Peluang) Ekonomi Indonesia akan tetap kuat, terutama dengan adanya optimisme terhadap pemerintah baru. Lebih intensifnya pembangunan infrastruktur diharapkan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah baru. Industri otomotif, properti, serta minyak dan gas diperkirakan akan tumbuh dengan stabil didorong oleh meningkatnya permintaan. Pertumbuhan pendapatan per kapita dan populasi kelas menengah. Threat (Ancaman) Volatilitas mata uang dapat menimbulkan risiko fluktuasi laba. Peningkatan produk impor dengan harga yang lebih rendah meskipun memiliki kualitas yang lebih rendah. Sumber: PT PEFINDO Riset 30 Oktober 2014 Halaman ke 11 dari 16

12 PERBANDINGAN INDUSTRI Tabel 8: Kinerja ISSP dan Perusahaan Sejenis per Juni 2014 ISSP CTBN* JPRS BTON Pendapatan bersih [Rp miliar] Laba kotor [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] Total aset [Rp miliar] Total liabilitas [Rp miliar] Total ekuitas [Rp miliar] Pertumbuhan [YoY] Pendapatan bersih [%] 7,7 (15,3) 16,7 (6,6) Laba kotor [%] (18,5) (17,8) (24,9) (35,1) Laba sebelum pajak [%] (12,0) (19,8) (55,0) (68,0) Laba bersih [%] (7,4) (18,6) (55,9) (66,4) Profitabilitas Marjin laba kotor [%] 15,9 35,6 5,8 11,4 Marjin laba operasi [%] 9,2 19,2 2,9 6,6 ROA [%] 7,7 14,2 2,3 5,5 ROE [%] 6,1 7,9 2,2 3,3 Leverage DER [x] 1,0 1,1 0,0 0,3 Sumber: IDX, PT PEFINDO Riset * dalam juta USD 30 Oktober 2014 Halaman ke 12 dari 16

13 TARGET HARGA PENILAIAN Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika dibandingkan pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham ISSP per tanggal 29 Oktober 2014 dan Laporan Keuangan per tanggal 30 Juni 2014 sebagai dasar dilakukannya analisis fundamental. Estimasi Nilai Kami menggunakan cost of capital dan cost of equity sebesar 9,9% dan 11,6% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 9 : Asumsi Risk free rate [%]* 8,1 Risk premium [%]* 3,1 Beta [x]* 1,1 Cost of Equity [%] 11,6 Marginal tax rate [%] 25,0 WACC [%] 9,9 Sumber: Bloomberg, Estimasi PT PEFINDO Riset * per tanggal 29 Oktober 2014 Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 29 Oktober 2014 adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 9,9%, adalah sebesar Rp332 Rp385 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (P/E 9,6x dan P/BV 1,2x) adalah sebesar Rp320 Rp387 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM. Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga Referensi saham untuk 12 bulan adalah Rp330 Rp385 per lembar saham. Tabel 10: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF Konservatif Moderat Optimis PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV of Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Assets [Rp miliar] Debt [Rp miliar] (1.410) (1.410) (1.410) Number of Share [jutaan saham] Fair Value per Share [Rp] Sumber: Estimasi PT PEFINDO Riset 30 Oktober 2014 Halaman ke 13 dari 16

14 Tabel 11: Perbandingan GCM ISSP CTBN JPRS BTON Avg. P/E [x] 10,1 10,6 N,A, 8,3 9,6 P/BV [x] 1,0 2,9 0,5 0,6 1,2 Sumber: Bloomberg, Estimasi PT PEFINDO Riset Tabel 12: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM Multiple [x] Est. EPS [Rp] Est. BV/share [Rp] Value [Rp] P/E 9, P/BV 1, Sumber: Bloomberg, Estimasi PT PEFINDO Riset Tabel 13: Rekonsiliasi Fair Value Fair Value per Share [Rp] DCF GCM Rata-rata Batas atas Batas bawah Bobot 70% 30% Sumber: Estimasi PT PEFINDO Riset Cat: harga rata-rata dibulatkan sesuai fraksional harga yang berlaku di BEI 30 Oktober 2014 Halaman ke 14 dari 16

15 Tabel 14: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Rp miliar P 2015P Penjualan Harga pokok penjualan (2.181) (2.692) (2.929) (3.319) (4.165) Laba Kotor Beban usaha (126) (105) (226) (162) (196) EBITDA Laba sebelum pajak Beban pajak (35) (38) (48) (80) (100) Laba bersih Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk,Estimasi PT PEFINDO Riset Gambar 13: P/E dan P/BV (2013) Tabel 15: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Rp miliar P 2014P 2015P Aktiva Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Aktiva lancar lain Total Aktiva Lancar Aktiva tetap Aktiva tidak lancar lain Total Aktiva Gambar 14: ROA, ROE dan Total Asset Turnover Kewajiban Hutang jk. pendek Hutang usaha Kewajiban jk. pendek lainnya Total kewajiban jk. pendek Hutang jk. panjang Kewajiban jk. panjang lainnya Total Kewajiban Total Ekuitas Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, Estimasi, PT PEFINDO Riset Tabel 16: Rasio-rasio Utama P 2014P 2015P Pertumbuhan [%] Penjualan 50,6 20,0 14,3 11,2 25,8 Laba sebelum pajak 347,5 2,2 68,5 26,7 26,1 EBITDA 43,2 9,6 33,4 16,1 31,2 Laba bersih 354,6 0,4 83,1 17,3 26,1 Profitabilitas [%] Marjin laba kotor 15,4 13,0 17,1 15,6 15,7 Marjin laba sebelum pajak 5,7 4,8 7,1 8,1 8,1 Marjin EBITDA 13,0 11,9 13,9 14,5 15,1 Marjin laba bersih 4,3 3,6 5,8 6,1 6,1 ROA 4,2 3,4 4,6 4,7 4,6 ROE 20,4 14,5 10,5 10,6 12,5 Likuiditas [x] Rasio lancar 1,1 1,1 1,4 1,4 1,3 Quick ratio 0,4 0,3 0,6 0,6 0,5 Solvabilitas [x] Liabilities to equity 3,9 3,3 1,3 1,3 1,7 Liabilities to assets 0,8 0,8 0,6 0,6 0,6 Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk., Estimasi PT PEFINDO Riset 30 Oktober 2014 Halaman ke 15 dari 16

16 DISCLAIMER Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan in i. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungk in tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefi nisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang -undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT PEFINDO Riset bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PT PEFINDO Riset yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal d isarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan datab ase yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PT PEFINDO Riset dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PT PEFINDO Riset akan menerima imbalan sebesar Rp.20 juta masing-masing dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PT PEFINDO Riset. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. 30 Oktober 2014 Halaman ke 16 dari 16

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah

Equity Valuation. Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Laporan Kedua. Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Equity Valuation Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Kedua 5 Oktober 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 300 350 Pipa Baja Kinerja Saham Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk

Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Equity Valuation 11 September 2014 Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 270 425 Konstruksi Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Kedua 10 Maret 2011 Target Harga Terendah Tertinggi 220 245 Industri Baja Kinerja Saham IHSG 4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Tantangan di depan. 9 Oktober Target Harga Terendah Tertinggi Market Risk MVA Equity Valuation 9 Oktober 2014 Buana Finance, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.060 1.115 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5.600 2.000 4.900 1.700 4.200 1.400 3.500

Lebih terperinci

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik

Lautan Luas, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Laba yang Membaik Equity Valuation Lautan Luas, Tbk Laporan Kedua 16 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 1.690 1.975 Distribusi & Manufaktur Kimia Kinerja Saham Laba yang Membaik Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Mengoptimalkan Peluang dan Sumber Daya Internal Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Kedua 8 September 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 360 375 Lembaga Pembiayaan Kinerja Saham JCI 5,300 5,100 4,900 4,700 4,500 4,300 4,100 3,900 3,700 3,500

Lebih terperinci

Semen Baturaja (Persero), Tbk

Semen Baturaja (Persero), Tbk Equity Valuation Semen Baturaja (Persero), Tbk Laporan Utama 17 Maret 214 Target Harga Terendah Tertinggi 41 54 Semen Kinerja Saham 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG SMBR Jun-13 Aug-13 Oct-13 Dec-13

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 25 November 214 Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 3.11 3.61 Ritel Kinerja Saham JCI 6, 5,5 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 JCI MPPA

Lebih terperinci

Kedawung Setia Industrial, Tbk

Kedawung Setia Industrial, Tbk Equity Valuation Laporan Kedua 4 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 73 Enamel dan Kotak Karton Bergelombang Kinerja Saham IHSG KDSI 5. 8 4.5 7 4. 6 3.5 3. 5 2.5 4 2. 3 1.5 2 1. 5 IHSG KDSI

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 1 Juni 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 1.065 1.250 Agribisnis Kinerja Saham Tahun yang Manis Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi -

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 22 Desember 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 4.915 5.850 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Mengejar Peluang yang Lebih Luas Sumber : Bloomberg,

Lebih terperinci

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang

Equity Valuation. Minna Padi Investama, Tbk. Laporan Kedua. Peluang yang Meningkat di Masa Datang Equity Valuation Minna Padi Investama, Tbk Laporan Kedua 7 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 1.41 1.66 Perusahaan Sekuritas Kinerja Saham JCI 5, PADI 14 4,5 4, 12 1 8 Peluang yang Meningkat di

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk Equity Valuation 12 September 213 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 19 24 Kabel Kinerja Saham IHSG KBLI 5.5 4 5. 4.5 4. 3 3.5 3. 2 2.5 2. 1.5 1 1. 5 IHSG KBLI Aug-12

Lebih terperinci

Sidomulyo Selaras, Tbk

Sidomulyo Selaras, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 16 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 42 Transportasi Kinerja Saham JCI 6, 5, 4, 3, 2, 1, Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 SDMU 35 3

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.835 5.525 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Membaiknya Pasar Ekspor, Kas yang Lebih Kuat Sumber

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation 3 Februari 2015 Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 540 610 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 6,000 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500

Lebih terperinci

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan

Equity Valuation. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. Laporan Kedua. Ekspansi, Sebuah Permainan 29-Aug-13 18-Sep-13 8-Oct-13 28-Oct-13 17-Nov-13 7-Dec-13 27-Dec-13 16-Jan-14 5-Feb-14 25-Feb-14 17-Mar-14 6-Apr-14 26-Apr-14 16-May-14 5-Jun-14 25-Jun-14 15-Jul-14 4-Aug-14 24-Aug-14 Equity Valuation

Lebih terperinci

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013

Berlina, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik. 30 Agustus 2013 Equity Valuation Berlina, Tbk Laporan Kedua 30 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 680 820 Produsen Kemasan Plastik Historical Chart Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik Sumber:

Lebih terperinci

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk

Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Equity Valuation Exploitasi Energi Indonesia, Tbk Laporan Utama 16 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 390 440 Perdagangan Batubara Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500

Lebih terperinci

Matahari Putra Prima, Tbk

Matahari Putra Prima, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Matahari Putra Prima, Tbk Laporan Utama 27 Februari 214 Target Harga Terendah Tertinggi 2.38 2.52 Ritel Kinerja Saham IHSG MPPA 5.5 3.5 5. 4.5 3. 4. 2.5 3.5 3. 2. 2.5 1.5

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Laporan Kedua 8 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 27 295 Marketing Communication Kinerja Saham IHSG 5, 4,5 4, 3,5 3, 2,5 2, 1,5 1, 5 IHSG FORU Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 27 Februari 213 Target Harga Terendah Tertinggi 48 63 Ban Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG MASA Feb-12 Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Kedua 29 April 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 2.925 3.300 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Ruang yang Luas untuk Bertumbuh Sumber : Bloomberg, Pefindo

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Memperkuat Pijakan. 23 Mei Target Harga Terendah Tertinggi Perdagangan & Ritel Equity Valuation 23 Mei 2014 Trikomsel Oke, Tbk Laporan Kedua Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.995 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham JCI 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000

Lebih terperinci

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan

Equity Valuation. Megapolitan Development, Tbk. Laporan Kedua. Kemunduran Sesaat, Masa Depan Menjanjikan Equity Valuation Megapolitan Development, Tbk Laporan Kedua 7 Januari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 158 250 Properti dan Real Estate Kinerja Saham IHSG 4600 4400 4200 4000 3800 3600 EMDE 190 180

Lebih terperinci

Tigaraksa Satria, Tbk

Tigaraksa Satria, Tbk Equity Valuation Tigaraksa Satria, Tbk Laporan Kedua 8 Agustus 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.380 3.795 Distribusi dan Manufaktur Kinerja Saham IHSG 5,500 TGKA 4,000 5,000 3,500 4,500 4,000 3,000

Lebih terperinci

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk

Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Equity Valuation 12 Juni 2013 Gunawan Dianjaya Steel, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 125 135 Baja Kinerja Saham Tetap Kuat di Masa-masa Sulit Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi

Lebih terperinci

Panca Global Securities, Tbk

Panca Global Securities, Tbk Equity Valuation Panca Global Securities, Tbk Laporan Kedua 28 Oktober 213 Target Harga Terendah Tertinggi 37 43 Sekuritas Kinerja Saham IHSG 55 PEGE 35 5 3 45 25 4 35 3 Oct-12 Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13

Lebih terperinci

Tunas Baru Lampung, Tbk

Tunas Baru Lampung, Tbk Equity Valuation Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 620 750 Industri Agribisnis Property Kinerja Saham Menanti Kontribusi Bisnis Gula Rafinasi Sumber :

Lebih terperinci

Indofarma (Persero) Tbk

Indofarma (Persero) Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Indofarma (Persero) Tbk Laporan Utama 19 Mei 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 237 310 Farmasi Kinerja Saham 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% -40% -50% Apr-13 May-13 Jun-13

Lebih terperinci

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih Kuartal 1 2018 AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar Jakarta, 1 Mei 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk (Stock Code:

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Kedua 11 Mei 2016 Target Harga Terendah Tertinggi 545 627 Interior dan Furnitur Kinerja Saham Kepastian Ke Depan Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi

Lebih terperinci

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Equity Valuation Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk Laporan Utama 22 Januari 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 4.310 5.000 Susu Kinerja Saham 6,000 6,000 5,000 5,000 4,000 4,000 3,000 3,000

Lebih terperinci

Fortune Indonesia, Tbk

Fortune Indonesia, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Fortune Indonesia, Tbk Laporan Utama 25 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 224 242 Periklanan Kinerja Saham 450% 400% 350% 300% 250% 200% 150% 100% 50% 0% May-13

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk Equity Valuation 10 Juni 2014 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 199 253 Kabel Kinerja Saham Ekspansi yang Agresif di Masa Depan Sumber:Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk. Laporan Utama. Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa Depan Equity Valuation Hotel Sahid Jaya Internasional, Tbk Laporan Utama 18 Februari 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 430 580 Perhotelan Property Kinerja Saham Melangkah Maju, Memperkuat Pertumbuhan di Masa

Lebih terperinci

Selamat Sempurna, Tbk

Selamat Sempurna, Tbk Equity Valuation Selamat Sempurna, Tbk Laporan Utama 21 Mei 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 5.025 5.950 Otomotif & Komponennya Kinerja Saham Pantas untuk Disukai Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset

Lebih terperinci

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian

Intraco Penta, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Equity Valuation Intraco Penta, Tbk Laporan Kedua 6 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 350 500 Alat Berat Kinerja Saham Menlakukan Sinergi Rantai Nilai di Masa-masa Ketidakpastian Sumber:PT

Lebih terperinci

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, LAPORAN PERS Untuk Segera Didistribusikan Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar, Jakarta, 29 Maret 2018 PT Aneka Gas Industri, Tbk. (Stock Code: AGII.IJ) merilis laporan keuangan yang

Lebih terperinci

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar

Buana Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Profitabilitas Kuat, Potensi Besar Market Risk MVA Equity Valuation Buana Finance, Tbk Laporan Utama 23 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 995 1,110 Pembiayaan Kinerja Saham IHSG BBLD 5,500 1,000 5,000 900 4,500 800 4,000 700

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Kedua 8 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 400 530 Produsen Ban Kinerja Saham Melalui Perputaran yang Makin Berat Sumber: Bloomberg, PEFINDO

Lebih terperinci

Bank Victoria International, Tbk

Bank Victoria International, Tbk Equity Valuation Bank Victoria International, Tbk Laporan Kedua 31 Maret 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 376 432 Perbankan Kinerja Saham IHSG 5,600 BVIC 135 5,400 130 5,200 5,000 4,800 4,600 125 120

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit

Lebih terperinci

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat

Trikomsel Oke, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat Equity Valuation Trikomsel Oke, Tbk Laporan Utama 23 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.700 1.940 Perdagangan & Ritel Kinerja Saham IHSG TRIO 5.500 2.400 5.000 2.100 4.500 4.000 1.800 3.500

Lebih terperinci

Nippon Indosari Corpindo, Tbk

Nippon Indosari Corpindo, Tbk MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Utama 6 Mei 213 Target Harga Terendah Tertinggi 8.2 8.9 Roti Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG Apr-12 Jun-12

Lebih terperinci

Cardig Aero Services, Tbk

Cardig Aero Services, Tbk Equity Valuation Cardig Aero Services, Tbk Laporan Kedua 19 Agustus 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.110 1.230 Penunjang Penerbangan dan Makanan Kinerja Saham IHSG CASS 5500 1000 5000 900 4500 4000

Lebih terperinci

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi

Pan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi Equity Valuation Laporan Kedua 4 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 63 71 Apparel Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG PBRX Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Sumber:

Lebih terperinci

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan

Equity Valuation. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. Laporan Kedua. Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang Cerah di Masa Depan Equity Valuation Catur Sentosa Adiprana, Tbk Laporan Kedua 20 Maret 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 396 464 Distribusi dan Ritel Modern Property Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Prospek yang

Lebih terperinci

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik

Equity Valuation. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Laporan Kedua. Membangun Masa Depan Lebih Baik Equity Valuation Sahid Jaya International, Tbk Laporan Kedua 2 Desember 2013 Target Price Terendah Tertinggi 395 445 s Kinerja Saham 5500 450 5000 400 4500 350 4000 300 3500 250 JCI SHID 3000 200 Oct-12

Lebih terperinci

Ekadharma International, Tbk

Ekadharma International, Tbk Equity Valuation Ekadharma International, Tbk Laporan Utama 2 Juli 213 Target Harga Terendah Tertinggi 54 59 Pita Perekat Kinerja Saham IHSG 5.5 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG EKAD Jun-12 Aug-12

Lebih terperinci

Multistrada Arah Sarana, Tbk

Multistrada Arah Sarana, Tbk Equity Valuation Multistrada Arah Sarana, Tbk Laporan Utama 30 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 345 530 Ban Kinerja Saham 6000 5000 4000 3000 2000 JCI MASA 1000 0 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13

Lebih terperinci

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Equity Valuation Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Kedua 17 Juni 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 3.075 3.440 Makanan dan Pertanian Kinerja Saham Peluang-peluang yang Menguntungkan Sumber: Bloomberg,

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Pendahuluan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena

Lebih terperinci

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan

Lebih terperinci

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah

Equity Valuation. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Laporan Kedua. Mengolah Masa Depan Nan Cerah MVA Market Risk Equity Valuation Nippon Indosari Corpindo, Tbk Laporan Kedua 28 Februari 2014 Target Price Terendah Tertinggi 1.100 1.220 Roti Kinerja Saham 2000 6000 1800 1600 5000 1400 4000 1200 1000

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga konsumsi baja dapat digunakan sebagai indikasi kemajuan suatu negara (Hudson, 2010). Kecenderungan konsumsi

Lebih terperinci

KMI Wire and Cable, Tbk

KMI Wire and Cable, Tbk MVA Market risk Equity Valuation 14 Januari 23 KMI Wire and Cable, Tbk Laporan Utama Target Harga Terendah Tertinggi 265 32 Kabel Kinerja Saham Kinerja Saham IHSG 4.5 KBLI 3 4. 2 3.5 1 Berada di Jalur

Lebih terperinci

Intiland Development, Tbk

Intiland Development, Tbk Equity Valuation Intiland Development, Tbk Laporan Kedua 7 April 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 685 860 Properti dan Real Estate Kinerja Saham Menegaskan Arah Baru Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi

Lebih terperinci

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK Kepada Yth. Bapak/Ibu : Pimpinan/Sales Kantor Cabang PT. Phillip Securities Indonesia Sales PT. Phillip Securities Indonesia Nasabah PT. Phillip Securities Indonesia di- Tempat ================================================================================

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara sangat dipengaruhi oleh para pengusaha yang sukses dalam mengelola perusahaannya. Dalam meningkatkan serta memperlancar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

PT Lionmesh Prima Tbk

PT Lionmesh Prima Tbk PT Lionmesh Prima Tbk Public Expose Hotel JW Marriott, 06 Juni 2017 Daftar Isi Profil Perusahaan Tinjauan Ekonomi Kinerja Perusahaan Tanggung Jawab Sosial (CSR) Prospek Usaha 2017 Target Usaha 2017 Pabrik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diawali pada tahun 197 dengan rampungnya pendirian pabrik Indocement yang

Lebih terperinci

Gema Grahasarana, Tbk

Gema Grahasarana, Tbk Market value added Market risk Equity Valuation Gema Grahasarana, Tbk Laporan Utama 27 Desember 2012 Target Harga Terendah Tertinggi 500 580 Interior dan Furnitur Kinerja Saham IHSG 4.600 4.400 4.200 4.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Dalam dunia usaha untuk meningkatkan kegiatan usaha pemilik usaha selalu dihadapkan dengan suatu masalah. Salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari dari suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini dapat dipenuhi dengan pembiayaan

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 November 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 589 668 Percetakan Dokumen Kinerja Saham Tantangan Jangka Pendek, Masa Depan Menjanjikan Sumber:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara sangat dipengaruhi oleh para pengusaha yang sukses dalam mengelola perusahaanya. Dalam meningkatkan serta memperlancar

Lebih terperinci

Panorama Sentrawisata, Tbk

Panorama Sentrawisata, Tbk Equity Valuation Panorama Sentrawisata, Tbk Laporan Kedua 5 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 625 790 Pariwisata Kinerja Saham Semakin Terintegrasi, Semakin Tangguh Sumber: Bloomberg, PEFINDO

Lebih terperinci

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk

Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Equity Valuation Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Laporan Utama 19 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 580 655 Dokumen Berpengaman Property Kinerja Saham IHSG 5,500 JTPE 450 5,300 5,100 400 4,900 4,700

Lebih terperinci

Trust Finance Indonesia, Tbk

Trust Finance Indonesia, Tbk Equity Valuation Trust Finance Indonesia, Tbk Laporan Kedua 4 November 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 530 600 Multi Finance Kinerja Saham JCI 5,500 TRUS 600 5,000 550 4,500 500 4,000 3,500 JCI TRUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manufaktur merupakan sektor industri yang penting di lingkup perekonomian Indonesia, jumlah perusahaannya yang sangat besar dibagi menjadi sektor-sektor, salah

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan keuangan global tahun 1997 dan 2008 yang telah berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia, mempengaruhi menurunnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu lembaga yang memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu lembaga yang memiliki peranan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu lembaga yang memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Seiring pesatnya perkembangan dunia usaha dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

Untuk Segera Diterbitkan. Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada Maret 2015 AKRA IJ / AKRA.JK

Untuk Segera Diterbitkan. Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada Maret 2015 AKRA IJ / AKRA.JK Untuk Segera Diterbitkan Laba Bersih AKRA naik 25% menjadi Rp 810 milyar pada 2014 JAKARTA PT AKR Corporindo Tbk (Bloomberg: AKRA IJ) salah satu perusahaan terkemuka penyedia solusi logistik dan supply

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

Alkindo Naratama, Tbk

Alkindo Naratama, Tbk Equity Valuation Alkindo Naratama, Tbk Laporan Utama 20 Oktober 2014 Target Harga Terendah Tertinggi 795 900 Konversi Kertas dan Kimia Property Kinerja Saham Mengintegrasikan Bisnis, Mempertahankan Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

Sri Rejeki Isman, Tbk

Sri Rejeki Isman, Tbk Equity Valuation Sri Rejeki Isman, Tbk Laporan Utama 21 Januari 2015 Target Harga Terendah Tertinggi 248 280 Tekstil dan Garmen Property Kinerja Saham IHSG 5.400 SRIL 350 5.200 300 5.000 250 4.800 200

Lebih terperinci

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis

Tifa Finance, Tbk. Equity Valuation. Laporan Utama. Mengambil Keuntungan dari Fokus Bisnis Equity Valuation Tifa Finance, Tbk Laporan Utama 10 Desember 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 425 450 Lembaga Pembiayaan Property Kinerja Saham IHSG 5,500 5,000 4,500 TIFA 450 400 350 300 4,000 3,500

Lebih terperinci

Tabel 1. Ringkasan Laporan Laba Rugi untuk 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2012/2011

Tabel 1. Ringkasan Laporan Laba Rugi untuk 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2012/2011 Jakarta, 30 Oktober, 2012 Press Release AKRA 9M 2012 mencatat pertumbuhan yang stabil pada Pendapatan Penjualan dan Laba Neto Pendapatan Penjualan meningkat 13,4% mencapai Rp 16.3 Triliun; Laba Neto meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk sarana mendapatkan dana dalam jumlah besar dari masyarakat pemodal (investor), baik dari dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi industri-industri secara keseluruhan, baik untuk infrastruktur

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi industri-industri secara keseluruhan, baik untuk infrastruktur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri baja sebagai industri strategis yang digunakan sebagai bahan baku penting bagi industri-industri secara keseluruhan, baik untuk infrastruktur (pembangunan

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 01 Mar :10:03

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 01 Mar :10:03 No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 2 013000.S/HM.01.00/SPER/2013 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PGAS Tanggal dan Jam 01 Mar 2013 15:10:03 Perihal Keterbukaan Informasi Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015 memberikan pengaruh tersendiri terhadap pertumbuhan beberapa sektor industri dalam negeri, tak terkecuali bagi sektor properti.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar modal di Indonesia yaitu Bursa Efek Indonesia yang disingkat BEI, atau Indonesia Stock

Lebih terperinci

Modernland Realty, Tbk

Modernland Realty, Tbk Equity Valuation Modernland Realty, Tbk Laporan Kedua 18 Maret 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 1.040 1.220 Properti y Kinerja Saham JCI 6000 5000 4000 3000 2000 1000 JCI MDLN 0 MDLN 1000 900 800 700

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami

Lebih terperinci