UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING)

Transkripsi

1 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) Oleh : Desti Nurhidayani, Nedin Badruzzaman, Achmad Duki Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dar Fakult Keguruan Ilmu Pendidikan Universit Pakuan ABSTRAK Penelitian ini dengan pendekatan penelitian tindakan kel (PTK), dilaksanakan secara kolaboratif dan dua siklus. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kel V melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Mind Mapping. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kel V Sekolah Dar Negeri Kemang 0 Bogor sebanyak 44 siswa dengan komposisi siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 0/03. Hil penelitian menunjukkan bahwa persente hil belajar pada siklus pertama memperoleh nilai 6% sedangkan pada siklus kedua memperoleh nilai 00%, artinya terjadi peningkatan/perbaikan hil belajar siswa. begitu pula hil observi siwa menunjukkan adanya peningkatan pada partisipi, keaktifan, kerjama dan perhatian siswa dengan memperoleh nilai pada siklus I yaitu 66%, 70%, 67%, dan 6% sedangkan pada siklus kedua memperoleh nilai % untuk partisipi, % untuk keaktifan dan kerjama, dan 3% perhatian siswa. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe peta pikiran (Mind Mapping) dapat meningkatkan hil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kel V di Sekolah Dar Negeri Kemang 0 Bogor. Selain itu, penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan partisipi, keaktifan, kerjama, dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : Pembelajaran Koperatif Mind Mapping, IPA

2 ABSTRACT This research is Clsroom Action Research (CAR). Commissioned jointly and two cycles. The main objective of this research is to improve the learning outcomes of Indonesian Language in cls V through the implementation of cooperative learning model type Mind Mapping. The subjects were students of cls V SDN Kemang 0 of 44 students, with a composition of male students and 3 female students. Implementation of this research is conducted in odd semester academic year 0/03. The results showed that the percentage of learning outcomes in the first cycle to obtain the value of 6%, while in the second cycle to obtain a value of 00%, which means an incree of student learning outcomes. well the observation of siwa show an incree in participation, activity, cooperation and attention to students scoring in the first cycle is 66%, 70%, 67%, and 6%, while in the second cycle to obtain the value of % for participation, % for activeness and cooperation, and 3% of the students' attention. This study concluded that the implementation of cooperative learning model mind map type (Mind Mapping) can improve the learning outcomes of the subjects of Natural Science fifth grade students in elementary school Kemang 0 Bogor. In addition, the application of this learning model can improve participation, activeness, cooperation, and attention in the learning process. Keywords: Cooperative Learning Mind Mapping, science PENDAHULUAN Salah satu kelemahan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada mayorit Sekolah Dar selama ini adalah bahwa pembelajaran tersebut lebih menekankan pada pengu sejumlah fakta dan konsep yang sifatnya hafalan dan kurang memfiliti siswa dalam proses berpikir sebagai cara untuk menemukan jawaban agar memiliki hil belajar yang comprehensive. Adapun faktor-faktor penyebab kegagalan siswa mencapai keberhilan dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA yaitu baik dari siswa itu sendiri maupun faktor dari guru seperti dalam penyampaian materi pembelajaran, guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berpikir dalam menemukan alternatif jawaban, terlihat penggun metode ceramah yang dominan sehingga pembelajaran berlangsung tidak efektif dan sangat berpengaruh terhadap hil belajar siswa yang kurang memukan serta penggun alat peraga atau media yang kurang memadai yang menyebabkan siswa mera bosan dalam proses kegiatan belajar mengajar di kel.

3 Hal ini didukung dengan adanya bukti dari hil evalui pembelajaran IPA di kel V tentang hubungan makanan dan kesehatan yaitu dari 44 siswa yang mampu memperoleh nilai di at KKM yaitu hanya siswa atau sekitar 50%. Sisanya belum dapat mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 65. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan menjadi perhatian bersama. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik harus dapat mencari alternatif solusi. Salah satu alternatif solusi tersebut yaitu dengan cara memilih modelmodel pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahan yang disampaikan, dan juga mempunyai cara-cara yang menarik sehingga siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pembelajaran IPA agar mendapatkan hil belajar yang diharapkan. Salah satu usaha guru dalam meningkatkan hil belajar mata pelajaran IPA yaitu dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping yang bekerja berdarkan cara alamiah otak dan menggunakan alat sederhana yang benar-benar mencerminkan kreativit dan kecemerlangan alamiah dalam proses berpikir. Dengan penerapan model pembelajaran Mind Mapping ini diharapkan dapat meningkatkan hil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA. Berdarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan malah penelitian: Apakah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Peta Pikiran (Mind Mapping) dapat meningkatkan hil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kel V Sekolah Dar Negeri Kemang 0 Kabupaten Bogor? Berdarkan uraian permalahan di at maka terdapat beberapa teori yang mendukung seperti, Kurniawan (0:) mendefinisikan belajar sebagai proses aktif internal individu, dimana melalui pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku yang relatif permanen. Hamalik (006:30) mendefinisikan hil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Sedangkan Thobroni dan Arif (0:4) menyimpulkan bahwa hil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu pek potensi kemanusi saja. Artinya, hil pembelajaran yang dikategorisikan oleh para pakar pendidikan dilihat secara komprehenshif. Selain itu Purwanto (00:44) menyatakan hil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang munguai bahan yang sudah diajarkan. Pada pembelajaran Cooperative Learning terdapat model-model pembelajaran yang dapat dijadikan teknik mengajar dalam pembelajaran. Dari berbagai macam model pembelajaran salah satu model

4 pembelajaran kooperatif learning yang akan dijadikan metode dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif Mind Mapping. Menurut warseno dan ratih kumorojati (0:76) sistem peta pikiran atau Mind Mapping adalah suatu teknik visual yang dapat menyelarkan proses belajar dengan cara kerja alami otak. Dalam buku Trianto (00:5) IPA didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghilkan suatu penjelan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada tiga kemampuan dalam Ilmu Pengetahuan Alam yaitu, kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati, kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hil eksperimen, serta dikembangkannya sikap ilmiah. METODE PENELITIAN PTK ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kel V Sekolah Dar Negeri Kemang 0 Kabupaten Bogor melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping. PTK ini dilaksanakan di Sekolah Dar Negeri Kemang 0 yang beralamat di Jalan Raya Kemang Desa Kemang Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 0-03, yaitu bulan September 0 berlangsung dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kel V di Sekolah Dar Negeri Kemang 0 yang berjumlah 44 orang, terdiri dari siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Adapun mata pelajaran yang diteliti yaitu IPA. Pada PTK ini desain penelitian berdarkan Kemmis dan Taggart (9). Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: ) perencan, ) tindakan, 3) observi, 4) refleksi. Pada perencan peneliti menyusun Program Semester, Silabus, Rencana Pelaksan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), media pembelajaran, dan kisi-kisi pembelajaran. Pelaksan tindakan dilaksanakan sesuai dengan perencan. Observi dilakukan bersama pelaksan tindakan serta meninjau dan mengamati selama pelaksan berlangsung. Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan seperti yang telah dicatat dalam observi, refleksi mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam suatu situi dan memahami persoalan serta kead tempat timbulnya persoalan itu. Teknik pengumpulan data untuk setiap siklus melalui lembar observi kinerja guru, lembar wawancara, dan penilaian tes. Analisis data hil penelitian skripsi berbis penelitian

5 Refleksi Perencan Evalui/ refleksi II tindakan kel dengan statistik deskriptif (statistik sederhana). TEMUAN PENELITIAN Penelitian dimulai pada priklus, kemudian dilanjutkan ke siklus I dan siklus II sehingga mencapai ketuntan hil belajar. Berikut tabel hil belajar pada setiap siklusnya. Gambar. Siklus Penelitian Tindakan Kel Model Kemmis dan Taggart pelaksan Observa si II Tabel.. Observa si I Pelaksan Evalua si/ Ketercapaian Nilai Hil Belajar Mata Pelajaran IPA Tes Awal (Pretes) Perencan tindakan N Keteran Frekue Persent o gan nsi e Tunt 5 34% Belum 9 66% Tunt Jumlah 44 00% Tabel. Ketercapaian Nilai Hil Belajar Mata Pelajaran IPA Pada Siklus I N o. Keteran gan Frekue nsi Persent e Tunt 7 6% Belum Tunt 7 39% Jumlah 44 00% N o Tabel 3. Ketercapaian Nilai Hil Belajar Mata Pelajaran IPA Pada Siklus II Keterang an Frekue nsi Persenta se Tunt 44 00% Belum Tunt 0 0% Jumlah 44 00% Berdarkan tabel di at yang menunjukkan bahwa dari 44 siswa di Sekolah Dar Negeri Kemang 0 diketahui bahwa nilai rata-rata hil belajar pada mata pelajaran IPA dengan materi hubungan makanan dan kesehatan yang diperoleh siswa sebelum dilakukan penelitian (priklus) mencapai 59 atau yang mencapai nilai ketuntan belajar sekitar 5 siswa dengan persente 34%, kemudian setelah dilakukan penelitian pada siklus I sebesar 73 yaitu 7 siswa dengan persente 6% dan pada siklus II sebesar 5 atau sebanyak 44 siswa dengan persente 00%. Terlihat bahwa pada setiap siklusnya nilai ketuntan siswa yang dicapai mengalami peningkatan, artinya bahwa penerapan model pembelajaran Mind Mapping sangat berpengaruh terhadap nilai hil belajar siswa.

6 PEMBAHASAN Tabel 4 Perbandingan Hil Penelitian Siklus I dan Siklus II N o As pe k/ Di me nsi Ke giat an Aw al Ke giat an Inti Ju mla h Indi kat or 6 3 Ke giat an 3 Ak hir 4 Ju mla 30 h Bobot Nilai juml ah Nilai Ju ml ah (+ ) B ob ot Ni lai (% ) Inte rpre -ti San gat San gat San gat Berdarkan pada tabel di at terlihat pengelol pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Mind Mapping pada siklus I belum sepenuhnya dapat berjalan dengan baik. Pada siklus I aktivit guru belum mampu mengkondisikan siswa selama pembelajaran berlangsung, sehingga mih ada beberapa siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. setelah dilakukan analisis dan diskusi dengan tim kolaborator, peneliti mendapat mukan bahwa pelaksan diperlukan adanya perbaikan Pada siklus berikutnya. setelah melakukan perbaikan pada siklus II guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik sehingga siswa semakin memiliki motivi yang tinggi dan mereka terlihat aktif dalam pembelajaran. Pengelol aloki waktu dalam setiap kegiatan pembelajaran semakin baik. Usaha guru ini pun membuahkan hil diantaranya hil belajar siswa meningkat dari siklus ke siklus. KESIMPULAN Berdarkan pembahan maka dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping pada pelajaran IPA mengenai hubungan makanan dan kesehatan pada siswa kel V Sekolah Dar Negeri Kemang 0 Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor pada semester tahun pelajaran 0/03 dapat meningkatkan hil belajar IPA. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Kurniawan, Deni. 0. Pembelajaran Terpadu. Bandung: CV.Pustaka Cendikia Utama. Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 0. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

7 Warseno, agus dan Kumorojati Ratih. 0. Super Learning. Jogjakarta: DIVA Press. Purwanto. 0. Evalui Hil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. BIODATA PENULIS Penulis bernama Desti Nurhidayani dilahirkan di Bogor pada tanggal 9 Desember 990 dari pangan ayahanda Dadang dan Ibunda Marliyani. Penulis beragama islam. Penulis merupakan putra ketiga dari enam bersaudara. Penulis beralamat di Jalan Babakan Doneng No. 33 Rt 03/06 kampus IPB Dramaga Bogor. Penulis memulai pendidikannya di Sekolah Dar Negeri Babakan Dramaga 0 pada tahun 996 dan lulus pada tahun 00. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama pada tahun 005 di SMP Negeri Ciampea dan pendidikan menengah at di SMA Pembangunan 0 Bogor pada tahun 00. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Bogor muk Program Studi Sekolah Dar, Fakult Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universit Pakuan.