BAB I PENDAHULUAN. yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.
|
|
- Ivan Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia hidup di dunia mempunyai waktu yang sama tanpa terkecuali yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Mereka dapat menggunakan untuk besekolah, kuliah, bekerja, belajar atau mengerjakan kegiatan yang lainnya. 1 Waktu 24 jam hendaknya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak akan ada waktu yang terbuang tanpa hasil yang bermanfaat. Pentingnya pengaturan dan penggunaan waktu sangatlah dibutuhkan terutama oleh mahasiswa karena penggunaan waktu dibagi menjadi dua yaitu penggunaan waktu yang berkaitan dengan perkuliahan (waktu belajar) dan panggunaan waktu yang tidak berkaitan dengan perkuliahan (kegiatan pribadi). Mahasiswa bisa saja menyusun dan membagi waktu belajarnya, namun pada kenyataannya masih ada mahasiswa yang mengabaikannya. Akibatnya waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar terbuang sia-sia, prestasi yang diharapkan juga akan hilang. Mahasiswa Universitas dituntut agar mendapatkan prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar di Universitas dapat diukur dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang didapat oleh mahasiswa. Didalam perguruan tinggi mahasiswa mempunyai pedoman penggunaan waktu yaitu sistem kredit semester (SKS), dimana beban studi mahasiswa, beban akademik tenaga pengajar, dan beban 1 (diunduh tanggal 10 Februari 2012 jam 11.24) 1
2 penyelenggaraan program lembaga dinyatakan dengan kredit atas dasar satuan waktu semester." 2 Seorang mahasiswa tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik dikarenakan tidak dapat membagi waktunya dengan benar. Hal ini sesuai dengan pendapat dari The Liang Gie dalam buku Cara Belajar yang Efisien sebagai berikut : Satu masalah pokok yang dihadapi oleh sebagian mahasiswa ialah kesukaran dalam mengatur pemakaian waktu belajar. Banyak mahasiswa mengeluh kekurangan waktu untuk belajar. Tetapi sesungguhnya mereka kurang memiliki keteraturan dan kedisplinan untuk mempergunakan waktu secara efisien. Sebagian mahasiswa kurang dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya karena tidak membagi-bagi waktunya untuk macam-macam keperluan, tidak menyelidiki waktu waktu yang terbaik baginya untuk belajar dan tidak mempunyai rencana belajar yang tepat. Oleh karena itu, berbagai segi dan kemungkinan untuk mengatur pemakaian waktu perlu dipelajari dengan sebaik-baiknya. 3 Berdasarkan pendapat tersebut, maka sangat penting bagi seorang mahasiswa untuk dapat membagi waktunya untuk belajar dan melakukan kegiatan yang lainya. Sebagai Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang dipersiapkan menjadi guru, penggunaan waktu sangat diperlukan oleh seorang mahasiswa agar dapat mengatur waktunya dengan lebih baik, terutama pengaturan waktu dalam belajar. Walaupun tidak dapat dipungkiri penggunaan waktu yang baik sangat sulit, karena setiap individu mempunyai karakteristik yang berbedabeda. h.61 2 UKSW, 2008, Buku Program Pengenalan Mahasiswa Baru, Salatiga, h.10 3 The Liang Gie, 1983, Cara Belajar yang Efisien, Gajah Mada University Press, 2
3 Penggunaan waktu yang ideal bagi seorang mahasiswa calon guru adalah dapat mengatur waktu belajar secara disiplin. Untuk menjadi seorang guru yang profesional harus mempunyai empat kompetensi. Kompetensi guru mempunyai perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi (kompetensi profesional), pemahaman terhadap peserta didik (kompetensi paedagogik), pembelajaran yang mendidik (kompetensi sosial), dan pengembangan pribadi dan fesionalisme (kompetensi kepribadian). 4 Displin merupakan salah satu ciri kepribadian, sehingga diharapkan seorang calon guru mempunyai ciri tersebut Hasil penelitian awal melalui pengamatan, dan tanya jawab kepada beberapa mahasiswa FKIP menunjukkan adanya gejala problematik tentang penggunaan waktu diluar kegiatan perkuliahan tatap muka. Adapun gejala dan variasi mahasiswa calon guru dalam penggunaan waktu yang telah penulis amati yaitu sebagai berikut: 1. Pada saat jeda waktu kuliah, beberapa mahasiswa ada yang asyik mengobrol, ada yang bermain handphone, bermain game di laptop, tetapi juga ada yang serius berdiskusi, mencari bahan-bahan di internet, dan sebagainya. 2. Ketika dosen memberikan tugas, mahasiswa banyak mengeluh, menolak, dan menunda-nunda untuk mengerjakan, tetapi ada yang dengan semangat segera mengerjakannya. 4 Mulyasa, 2007, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, h.26 3
4 3. Pertanyaan awal kepada beberapa mahasiswa tentang kegiatan yang dilakukan di kost, ada yang mengerjakan tugas dari dosen, mengobrol dengan teman satu kostnya, melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan pribadi (makan, tidur, menonton televisi, dan sebagainya). Gejala problematik tersebut menunjukkan adanya variasi-variasi mahasiswa dalam penggunaan waktu oleh mahasiswa, yang mana sangat berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Sebagai mahasiswa FKIP yang dituntut memiliki sikap kepribadian yang mantap, disiplin maka variasi penggunaan waktu tersebut perlu dilakukan penelitian. Adapun penelitian yang dimaksud adalah bagaimana mahasiswa FKIP UKSW menggunakan waktu diluar kegiatan perkuliahan tatap muka. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini akan mengkaji tentang pengguaan waktu bagi mahasiswa calon guru. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut Seberapakah penggunaan waktu di luar kegiatan perkuliahaan tatap muka dikalangan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian tentang penggunaan waktu di luar tatap muka di kalangan mahasiswa yaitu 1. Menggambarkan penggunaan waktu diluar kegiatan perkuliahaan tatap muka yang berhubungan dengan kegiatan perkuliahan 4
5 (penggunaan waktu dalam belajar) dikalangan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana. 2. Menggambarkan penggunaan waktu diluar kegiatan perkuliahaan tatap muka yang tidak berhubungan dengan kegiatan perkuliahaan untuk melakukan kegiatan yang lain (kegiatan pribadi). 1.4.Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, baik untuk pihak peneliti maupun pihak yang menjadi objek penelitian adalah dapat memberikan dorongan atau motivasi secara teoritis maupun secara praktis. a. Secara teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi dibidang keilmuan. Keterampilan mengelola waktu dan menggunakan waktu secara efisien merupakan hal yang terpenting dalam masa studi maupun seluruh kehidupan siswa. 5 b. Secara praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi dibidang keilmuan. Sehingga penelitian ini dapat bermanfaat untuk beberapa pihak yaitu: 1) Bagi mahasiswa Diharapkan dapat memberi pemikiran-pemikiran baru kepada mahasiswa, memberi masukan wawasan khusussnya tentang penggunaan waktu yang berkaitan dengan 5 The Liang gie, 1995, Cara Belajar Yang Efisien, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, h
6 perkuliahan untuk calon guru. Sehingga mahasiswa lebih dapat berprestasi dalam kegiatan belajar. 2) Bagi dosen Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi dosen dalam memberikan pelayanan belajar dikelas, sehingga mahasiswa dapat mempergunakan waktu belajar diluar tatap muka secara lebih baik.. 3) Bagi penulis Memberikan pengalaman kepada penulis, tentang bagaimana cara menggunakan waktu yang baik khususnya bagi seorang calon guru yang akan dituntut kedisiplinan waktunya. Sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajar. 6
BAB I PENDAHULUAN. dan eksternal, seperti yang dikatakan Asep Mahfuds (2011:14), factor eksternal, guru
1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Menghadapi era globalisasi, diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan ini terlebih dahulu dapat dilakukan dengan peningkatan mutu pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harkat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Undang Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting dan utama dalam pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu sasaran dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa merupakan seorang peserta didik yang memiliki status tinggi di hadapan masyarakat, mereka sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi untuk belajar ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akademik dalam Sistem Kredit Semester Universitas Kristen Satya Wacana (2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi, sesuai yang tercantum dalam buku Peraturan Penyelenggarakan Kegiatan Akademik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan dan merupakan kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat memotivasi terciptanya
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN 56 LAMPIRAN 1 Tabel Instrumen Penelitian Penggunaan Waktu Diluar Tatap Muka Perkuliahan Dikalangan Mahasiswa FKIP Universitas Kristen Satya Wacana, 2012 No Variabel Sub variabel Indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan pada seseorang dapat menciptakan kepribadian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan yang dilakukan pada seseorang dapat menciptakan kepribadian yang dapat dibina, ditingkatkan harkat dan martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. akses kepada anak usia sekolah dengan diberikannya KIP.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan setiap manusia untuk menuju generasi bangsa yang cerdas. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terstruktur, di samping penguasaan alat belajar. Dengan demikian, pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan, mengembangkan kemampuan atau keterampilan serta mengubah sikap diri pada orang tersebut.
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di FKIP UKSW program studi Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu program studi universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuju masa dewasa. Pada masa remaja banyak sekali permasalahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah generasi penerus bangsa, penerus perjuangan demi kemajuan suatu bangsa. Masa remaja adalah masa transisi atau perpindahan dari masa kanakkanak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna.pendidikan juga merupakan suatu kekuatan dinamis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Ekonomi ditujukan untuk mahasiswa agar menjadi seorang guru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik (mahasiswa), untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universitas, institut atau akademi. Sejalan dengan yang tercantum pasal 13 ayat 1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang terjadi sekarang ini, menuntut manusia untuk mempunyai pendidikan yang tinggi. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan.
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan pembangunan. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian. Satya Wacana Salatiga pada mahasiswa angkatan yang terdaftar pada
4.1 Gambaran Subjek Penelitian Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian Penelitian ini mengambil subjek populasi dan sampel di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor paling penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pendidikan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN ANGKATAN 2008 2010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh manusia. Pendidikan bisa berupa pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCEDURE PEMBIMBINGAN AKADEMIK
JUDUL PEMBIMBINGAN 01 Agustus PEMBIMBINGAN JUDUL PEMBIMBINGAN 01 Agustus A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan pembimbingan akademik oleh dosen Pembimbing Akademik kepada sejumlah mahasiswa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Inggris yaitu procrastination yang berarti
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prokrastinasi Akademik Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Inggris yaitu procrastination yang berarti menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya. Prokrastinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi antar bangsa, sehingga menuntut adanya pengembangan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan yang terjadi pada era globalisasi ini menimbulkan kompetensi antar bangsa, sehingga menuntut adanya pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat bangsa Indonesia seharusnya tidak mustahil untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari bangsa Indonesia adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki membuat bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia ( SDM ). Sumber daya manusia
Lebih terperinciKuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK
Kuesioner Kami mohon bantuan anda mengisi angket untuk penelitian siswa SMP Negeri 10 Salatiga sebagai bahan riset untuk menyelesaikan Study Magister Sains Psikologi di UKSW Salatiga. Untuk itu kami mohon
Lebih terperincikompetensi yang berhubungan dengan tingkah laku seorang guru. Kompetensi Sosial adalah kompetensi yang berhubungan dengan pemahaman peserta didik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan itu sendiri adalah untuk membentuk Kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa karena kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh keberhasilannya dalam bidang pendidikan. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Objek Penelitian
Lebih terperinciJudul : PERPINDAHAN MAHASISWA
A. TUJUAN SOP ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai : 1. Prosedur proses perpindahan mahasiswa. 2. Pemilihan jurusan, perpindahan jurusan dan status mahasiswa. 3. Persyaratan yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Semakin tinggi penguasaan seseorang terhadap suatu bidang, semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini berkembang cukup maju dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu aspek yang penting dalam kehidupan adalah kesuksesan atau kegagalan di bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.
KESIAPAN MENJADI GURU PROFESIONAL DITINJAU DARI EMPAT STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK DI KALANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UKSW SALATIGA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan, termasuk juga kegiatan perkuliahan di kelas. Proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan, termasuk juga kegiatan perkuliahan di kelas. Proses belajar mengajar dikelas
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. Menengan Atas (SMA) saat beralih ke perguruan tinggi. Pada jenjang SMA untuk
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dan menjadi salah satu jenjang pendidikan setelah SMA. Setiap jenjang pendidikan memiliki system
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar yang berlangsung diruang-ruang kelas.
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sangat penting untuk semua orang, dari berbagai jenis pekerjaan pendidikan menjadi modal utama. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk lembaga pendidikan adalah sekolah. Sekolah sebagai suatu lembaga formal yang berperan dalam membantu siswa untuk mencapai tugas-tugas perkembangan
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
HUBUNGAN KUALIFIKASI AKADEMIK DAN PROGRAM STUDI DENGAN PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL DI KALANGAN GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TERPADU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DAN MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
Lebih terperinciK U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA YANG BERASAL DARI JURUSAN IPA DAN IPS TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI
K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA YANG BERASAL DARI JURUSAN IPA DAN IPS TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi empiris pada mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2007 Di Unika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model PPL keguruan mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejak di keluarkannya UU SISDIKNAS tahun 2003, sekolah mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak di keluarkannya UU SISDIKNAS tahun 2003, sekolah mulai melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan pada satuan pendidikan terkait.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prokrastinasi merupakan salah satu masalah dalam lingkungan akademis dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen (dalam Dahlan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi yang hendak mereka masuki. Dalam memilih perguruan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Kuliah dan pekerjaan merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kuliah dan pekerjaan merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena kebanyakan mahasiswa berharap memiliki titel kesarjanaan dan bercita-cita memperoleh pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang pesat akan membawa dampak kemajuan pada bidang kehidupan dan teknologi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu sistem atau model pendidikan sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yang antara lain dipengaruhi oleh peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu bagian atau unsur dari universitas atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu bagian atau unsur dari universitas atau perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa tidak cukup apabila mengandalkan ilmu yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara. Keberhasilan pendidikan dapat menghasilkan keluaran yang dapat,
BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan semakin mendapat sorotan tanjam dari berbagai pihak seiring perkembangan zaman.hal ini dikarenakan pendidikan merupakan kebutuhan bagi bangsa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komputer dan Jaringan untuk kelas XI D memiliki kapasitas 36 orang siswa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMK Pelita merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen yang ada di kota Salatiga. SMK Pelita memiliki beberapa program keahlian yaitu Perhotelan,
Lebih terperinciPROSEDUR SISTEM PENJAMINAN MUTU SOP PELAYANAN PEMBIMBING AKADEMIK
PROSEDUR SISTEM PENJAMINAN MUTU SOP PELAYANAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PENGESAHAN Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disahkan Oleh : BAPEM Program Studi Farmasi Ketua Program Studi Dekan Dr. Netty
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu penelitian dianggap baik apabila didasari oleh suatu metode penelitian yang tepat. Metode pada dasarnya mempunyai arti suatu cara yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat. Salah satunya adalah internet, internet merupakan hasil dari kemajuan teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,
I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang beralamat di
Lebih terperinciSKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR
SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR skala ini disusun sebagai alat pengumpul data tentang perilaku bermain game online dan disiplin belajar pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin penyelenggaraan dari DIKTI No. 7/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang seutuhnya melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan SDM yang berkualitas
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYEMPURNAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 545/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER DI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
Lebih terperinciLAMPIRAN A SKALA UJI COBA A-1. PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH
57 LAMPIRAN A SKALA UJI COBA A-1. PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA AKHIR A-2. KEDEWASAAN 58 A-1. PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH REMAJA AKHIR 59 NO PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya senang membaca majalah dan komik
Lebih terperinciLampiran 1 ANGKET PENELITIAN
Lampiran 1 HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN KESIAPAN MENJADI GURU PROFESIONAL DI KALANGAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP-UKSW SALATIGA ANGKET PENELITIAN I.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA YANG AKTIF DENGAN YANG TIDAK AKTIF DALAM ORGANISASI LEMBAGA KEMAHASISWAAN DI KALANGAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN WAKTU DILUAR KEGIATAN PERKULIAHAAN TATAP MUKA DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
PENGGUNAAN WAKTU DILUAR KEGIATAN PERKULIAHAAN TATAP MUKA DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin berkembang dewasa ini. Dengan memanfaatkan IPTEK yang semakin maju, manusia mulai membuat inovasi-inovasi baru yang bermanfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan manusia dapat mencapai masa depan yang baik. Adapun pendidikan bukanlah
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Proses Pembelajaran Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guna mengembangkan bakat serta kepribadian siswa. Mulyasa (2011)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat serta
Lebih terperinciSUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAUD (Studi Kasus di PAUD Tunas Bangsa Langensari Ungaran)
Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Manajemen Pembelajaran PAUD (Desi Kusumawati) SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAUD (Studi Kasus di PAUD Tunas Bangsa Langensari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dibutuhkan bagi peningkatan dan akselerasi pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) berperan besar dalam membentuk dan mengembangkan manusia yang berkualitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa sangat diharapkan dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap kemajuan bangsa, juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran telah dilakukan manusia dalam pelaku pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sistem yang harus dijalankan secara terpadu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi saat ini menuntut adanya persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja. Hal ini mengakibatkan adanya tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Payong (2011) menjelaskan bahwa dalam Standar Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Payong (2011) menjelaskan bahwa dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena mereka telah ditempatkan sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
Lebih terperinciLAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version
LAMPIRAN KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar sarjana di Fakultas Psikologi UKM Bandung, salah satu persyaratan tugas yang harus dipenuhi adalah melakukan penelitian. Sehubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat, bukan hanya memajukan kebudayaan dan meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika
PERBEDAAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA BERDASARKAN GAYA BELAJAR YANG KONGRUEN DAN INKONGRUEN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA ANGKATAN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa ini banyak permasalahan yang dialami para pelaku pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan out put. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktifitas belajar,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. guru. Pada tanggal 17 Juli 1959 PTPG-KI Satya Wacana berubah
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Subjek Penelitian Sejarah Perkembangan Universitas Kristen Satya Wacana, pada awalnya UKSW bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG-KI)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini, pendidikan menjadi salah satu aspek penting, baik untuk mengembangkan potensi dalam diri maupun untuk mencapai impian masa
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI GURU DI KALANGAN MAHASISWA FKIP-UKSW SALATIGA PENGANTAR
106 PENGARUH PENGGUNAAN WAKTU BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI GURU DI KALANGAN MAHASISWA FKIP-UKSW SALATIGA PENGANTAR Instrumen penelitian ini disusun guna untuk mendapatkan data penelitian
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi pemrosesan data telah mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pemrosesan data telah mengalami perkembangan yang luar biasa dengan ditemukannya komputer, yaitu pemrosesan data secara elektronik. Komputer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin mengedepankan pendidikan sebagai salah satu tolak ukur dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah menjadi kebutuhan mendasar bagi semua orang, apalagi di zaman yang semakin mengedepankan pendidikan sebagai salah satu tolak ukur dan penilaiannya, keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Bahri (2002: 73) Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Korelasional. Menurut Azwar (2012) Penelitian Korelasional merupakan penelitian yang bertujuan menyelidiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup seseorang. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 (Arifin, 2011 : 40), menjelaskan bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan para tenaga ahli yang handal dalam bidangnya masing-masing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan globalisasi di dunia pendidikan ini sedikit banyak telah mempengaruhi sistem pendidikan akuntansi pada Perguruan Tinggi. Pendidikan saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi akan mendapatkan bekal berupa teori yang telah diterima selama perkuliahan, yang nantinya setelah lulus dari
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN(AP1) SMK NEGERI 1 SALATIGA
PERAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENUMBUHKAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN(AP1) SMK NEGERI 1 SALATIGA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI
PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya berinteraksi antar sesama dengan cara menjalin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya berinteraksi antar sesama dengan cara menjalin komunikasi yang baik. Komunikasi biasanya dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini untuk
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2010 : 6), metode penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,
Lebih terperinci