Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2012 KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Disiapkan oleh:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2012 KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Disiapkan oleh:"

Transkripsi

1 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat-nya Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang ini dapat diselesaikan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Tangerang. Anggota Pokja AMPL Kabupaten Tangerang terdiri dari SKPD terkait dan unsur masyarakat memberikan masukan signifikan terhadap penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang ini. Disamping itu masukan dan saran dari para fasilitator Kabupaten maupun Propinsi melalui KMW (Koordinator Manajemen wilayah) menjadikan buku putih sanitasi ini menuju perbaikan dan penyempurnaan. Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang ini merupakan tahapan ke-3 dari 6 tahapan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Tahapan ini pada dasarnya merupakan awal dari rangkaian kegiatan penyusunan dokumen perencanaan sanitasi yang ada dalam program PPSP. Penentuan Area Prioritas (Priority Setting) pembangunan sanitasi dalam Buku Putih Sanitasi ini didasarkan atas hasil analisis study Environmental Health Risk Assessment (EHRA) dan data sekunder yang tersedia serta persepsi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang secara langsung menangani pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten Tangerang. Melalui penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Ini diharapkan ada peningkatan akses pelayanan air minum dan sanitasi skala Kabupaten yang berkelanjutan. Kami menyadari bahwa Buku Putih Sanitasi Kabupaten tangerang ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan perbaikan dari berbagai pihak, terutama yang berpengalaman dalam bidang Sanitasi sangat kami harapkan. Atas segala partisipasi aktif semua pihak dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang ini, kami menyampaikan terima kasih dengan harapan semoga Buku Putih ini bermanfaat bagi pembangunan dan pengembangan sanitasi, khususnya di Kabupaten Tangerang dan Indonesia pada umumnya. Tigaraksa, Oktober 2012 POKJA AMPL Kabupaten Tangerang 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv v viii ix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Gerak Maksud dan Tujuan Metodologi Dasar Hukum Dan Kaitannya Dengan Dokumen Perencanaan... 3 BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN TANGERANG Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Demografi Keuangan Dan Perekonomian Daerah Kabupaten Tangerang Sosial Budaya Tata Ruang Wilayah Kelembagaan Pemerintah Daerah BAB III PROFIL SANITASI KABUPATEN TANGERANG Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Pengelolaan Air Limbah Domestik Pengelolaan Persampahan Pengelolaan Drainase Lingkungan Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Pengembangan Pengelolaan Air Limbah Domestik Pengelolaan Persampahan Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI Area Beresiko Sanitasi Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini BAB VI PENUTUP Kesimpulan Rekomendasi Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - ii

4 Daftar Lampiran Tabel.3.1:Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan) Tabel.3.2:Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (pengelolaan sampah dan pengetahuan hygiene) Daftar Tabel Tabel 2.1. Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa 9 Tabel Suhu/Temperatur Udara Kabupaten Tangerang 11 Tabel Curah Hujan Kabupaten Tangerang 11 Tabel Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota 12 Tabel Nama dan Luas Situ dan Rawa 14 Tabel 2.6. Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) 15 Tabel Kualitas Air Tanah 16 Tabel Jumlah Penduduk Tahun Tabel Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun Tabel Perekonomian Daerah 21 Tabel Indeks Kemampuan Fiskal 22 Tabel Realisasi APBD Tahun Tabel Belanja Modal Sanitasi Per- SKPD 23 Tabel Belanja Santasi Per-Sub Sektor 5 tahun terakhir 24 Tabel Retribusi Sanitasi 25 Tabel Ringkasan anggaran dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir 26 Tabel Jumlah Sarana Kesehatan 27 Tabel Jumlah Sarana Pendidikan 28 Tabel Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan 29 Tabel Jumlah Rumah Per Kecamatan 30 Tabel Rencana Pola Ruang 31 Tabel Peranan dan Fungsi Wilayah Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tahun Tabel Rencana Pusat Pelayanan Kabupaten Tangerang 37 Tabel Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik 49 Tabel.3.4. Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Tangerang 51 Tabel Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik 55 Tabel.3.6. Sistem Pengelolaan Air Limbah yang ada di Kabupaten Tangerang 56 Tabel.3.7. Pengelolaan Sarana Jamban Keluarga dan MCK oleh Masyarakat 57 Tabel Kondisi Sarana MCK 59 Tabel.3.9. Daftar Program / Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat 67 Tabel Kegiatan Komunikasi yang ada di Kabupaten Tangerang 69 Tabel Sosialisasi Melalui Media Komunikasi yang ada di Kabupaten Tangerang 69 Tabel Kerjasama Terkait Sanitasi 70 Tabel Daftar Mitra Potensial 70 Tabel Penyedia Layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Tangerang 70 Tabel Ringkasan pendapatan dan belanja dari sub sektor pengelolaan air limbah domestik 71 Tabel Peta Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan 71 Tabel Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Tangerang 73 Tabel.3a. Cakupan Pelayanan DKPP Kabupaten Tangerang 76 Tabel.3b. Kondisi Sampah di TPA Jatiwaringin 77 Tabel.3c. Sumber dan Jenis Sampah yang Dihasilkan 77 Tabel.3d. Data Timbulan Sampah dan Pelayanan Sampah Di Kabupaten Tangerang Tahun Tabel Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan persampahan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - iii

5 Tabel Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten/Kota 82 Tabel Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan 82 Tabel Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten/kota 83 Tabel Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat 83 Tabel Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota 84 Tabel Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota 84 Tabel 3.25 Kerjasama terkait Sanitasi 84 Tabel Daftar Mitra Potensial 85 Tabel Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Tangerang 85 Tabel Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan persampahan 87 Tabel Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan 88 Tabel 3.30 Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Tangerang 89 Tabel 3e. Daerah Rawan Genangan Air 90 Tabel Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan 93 Tabel Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten/Kota 93 Tabel 3.33 Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan/kelurahan 94 Tabel 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat 102 Tabel 3.xx. Pengelolaan drainase di tingkat kelurahan/kecamatan 102 Tabel 3.xi. Pengelolaan drainase di tingkat kabupaten/kota 102 Tabel Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Tangerang 102 Tabel.3.36 Media komunikasi yang ada di Kabupaten Tangerang 103 Tabel 3.37 Kerjasama terkait Sanitasi 103 Tabel 3.38 Daftar Mitra Potensial 103 Tabel Penyedia layanan pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Tangerang 104 Tabel Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drainase 104 Tabel 3.f. Jumlah Sambungan Langganan PDAM Tirta Kerta Raharja 105 Tabel 3.g. Jumlah Kebocoran Air PDAM Tirta Kerta Raharja 105 Tabel 3.41: Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten Tangerang 107 Tabel 3.42: Pengelolaan limbah industri rumah tangga kabupaten/kota 109 Tabel Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Tahun Tabel 4.2. Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene yang Sedang Berjalan 115 Tabel 4.3. Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun Tabel 4.4. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik yang Sedang Berjalan 119 Tabel 4.5. Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun Tabel 4.6. Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Persampahan yang Sedang Berjalan 125 Tabel 4.7. Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan tahun Tabel 4.8. Rencana Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Drainase yang Sedang Berjalan 129 Tabel 4.9. Rencana Program dan Kegiatan Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi 132 Tabel Kegiatan Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi yang Sedang Berjalan 133 Tabel 5.1. Area Berisiko Sanitasi 134 Daftar Gambar Gambar 2.1. Suhu /Temperatur Udara Kabupaten Tangerang Tahun Gambar 2.2. Banyaknya Curah Hujan Kabupaten Tangerang Tahun Gambar 2.3. Proyeksi Kepadatan penduduk Kabupaten Tangerang Tahun Gambar 2.4. Grafik Indeks Kemampuan Fiskal 22 Gambar 2.5. Grafik Proporsi Belanja Modal Sanitasi Total. 24 Gambar Grafik Belanja Modal Sanitasi Per-penduduk 25 Gambar.2.7. Bagan Struktur Organisasi Perangkat Daerah 42 Gambar 3.1. Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Tangerang Gambar 3.2. Grafik Kondisi Sanitasi Rumah Tangga Kabupaten Tangerang 45 Gambar 3.3. Grafik Kondisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - iv

6 Gambar 3.4. Grafik Kebiasaan Membuang Tinja Anak 46 Gambar 3.5. Grafik Kejadian Penyakit Diare 47 Gambar 3.6. Grafik Jumlah Sarana Pendidikan Kabupaten Tangerang 48 Gambar 3.7. Grafik Jumlah SD/MI berdasarkan Kepemilikan Sarana Sanitasi 48 Gambar 3.8. Grafik Jumlah SMP/MTS berdasarkan Kepemilikan WC 49 Gambar Grafik Saluran Akhir Pembuangan Tinja 52 Gambar Pola Penanganan Sampah Kabupaten Tangerang 74 Gambar Grafik Sistem Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 78 Gambar Grafik Kondisi Pengelolaan Sampah Pada LIngkungan Yang Belum Terlayani 78 Gambar Grafik Cakupan Layanan Drainase Lingkungan 91 Gambar Grafik Cakupan Layanan Air Minum 107 Gambar 4.1. Grafik Rencana Biaya Kegiatan Pengelolaan PHBS Gambar 4.2. Grafik Biaya Kegiatan Pengelolaan PHBS yang Sedang Berjalan 114 Gambar 4.3. Grafik Rencana Biaya Program dan Kegiatan Sektor Air Limbah Domestik 116 Gambar 4.4. Grafik Biaya Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik yang Sedang Berjalan 119 Gambar 4.5. Grafik Rencana Biaya Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan 123 Gambar 4.6. Grafik Biaya Kegiatan Pengelolaan Persampahan yang Sedang Berjalan 125 Gambar 5.1. Perilaku BABs 141 Gambar Saluran air limbah 141 Gambar 5.3. Tempat Pembuangan Sampah Sembarangan 142 Gambar Saluran air limbah 142 Daftar Peta Peta 2.1. Peta Orientasi Kabupaten Tangerang Dalam Wilayah Provinsi Banten 7 Peta Peta Adminitrasi Kabupaten Tangerang dan Cakupan Wilayah Kajian 8 Peta 2.3. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) 13 Peta 2.4. Rencana Pola Ruang Kabupaten Tangerang 32 Peta 2.5. Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Tangerang 36 Peta 2.6. Peta Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kabupaten Tangerang 40 Peta 3. 1 Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Air Limbah Domestik 54 Peta 3.3 Peta Cakupan Layanan Persampahan dan Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampahan 75 Peta 3.5 Peta Jaringan Drainase Kabupaten Tangerang 92 Peta 3.6 Peta Cakupan Layanan Air Bersih 106 Peta Peta Area Berisiko Sanitasi Kabupaten Tangerang 140 Daftar Singkatan MDGs : Millenium Development Goals Pemda : Pemerintah Daerah PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SLHD : Status Lingkungan Hidup Daerah Musrenbang : Musyawarah Perencanaan Pembangunan MPA : Methodology for Participatory Assessment MPA : Methodology for Participatory Approach PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat FGD : Focus Group Discussion IPA : Instalasi Pengolahan Air 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - v

7 IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah IPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja ISSDP : Indonesia Sanitation Sector Development Program EHRA : Environmental Helath Risk Assessment PRKL : Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan POKJA : Kelompok Kerja AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PPSP : Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman BPS : Buku Putih Sanitasi SSA : Sanitation Supply Assessment PSA : Participatory Sanitation Assessment SSK : Strategi Sanitasi Kabupaten MPSS : Memorandum Program Strategi Sanitasi PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat CTPS : Cuci Tangan Pakai Sabun STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat BAB : Buang Air Besar PAM : Pengelolaan Air Minum TPS : Tempat Pembuangan Sampah SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah RT : Rukun Tetangga RW : Rukun Warga KK : Kepala Keluarga 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - vi

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Milennium Development Goals (MDGs) memuat Delapan (8) butir komitmen untuk tujuan pembangunan milennium sebagai bentuk kepedulian atas permasalahan global yang ditanda tangani oleh 147 kepala negara pada UN Milennium Summit bulan september tahun Delapan (8) butir komitmen tersebut terdiri dari 21 target kuantitatif dan dapat diukur oleh 60 indikator. Salah satu target sasaran MDGs butir ke 7c adalah menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015, dengan indikator proporsi dari populasi yang menggunakan sumber air minum dan sarana sanitasi berkualitas. Pencapaian target MDGs poin 7c menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia hingga 2015 yang dituangkan dalam RPJMN Diharapkan pada tahun 2015 sebesar 68,87% penduduk Indonesia telah memiliki akses teradap air miunum yang aman dan 62,41% telah memiliki akses terhadap sanitasi yang berkualtas. Pencapaian target MGDs ini bukanlah semata-mata tugas pemerintah pusat akan tetapi merupakan tugas seluruh komponen bangsa. Salah satu upaya untuk memenuhi tujuan-tujuan Milennium Development Goals pada tahun 2015, pemerintah Indonesia menetapkan Open Defecation Free melalui program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) dengan mengintegrasikan sumber daya baik dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik dari kalangan pemerintah maupun non pemerintah diseluruh tingkatan. Program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) adalah sebuah roadmap pembangunan sanitasi diindonesia yang digagas oleh Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) dengan mempromosikan Buku Putih Sanitasi Kota/Kabupaten dan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK) sesuai dengan kebutuhan pemerintah kota/kabupaten dan masyarakat melalui proses bottom-up sebagai kerangka kebijakan bagi pembangunan sektor hygiene dan sanitasi berskala kota/kabupaten secara komprehensip di daerah. Sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang lebih baik dibidang kesehatan terutama kesehatan masyarakat (Kamus besar Bahasa Indonesia). Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap manusia, terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup (WHO,2007). Sanitasi adalah usaha-usaha pengawasan yang ditujukan terhadap faktor-faktor lingkungan yang dapat merupakan mata rantai penyakit (Ehler s,1958). Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya (Notoadmojo,(2003). Ruang lingkup sanitasi mencakup: Air limbah domestik (Black water) meliputi: air buangan jamban (urin, tinja, dan air gelontoran); Air limbah cucian (Grey water) meliputi: air buangan mandi dan cuci; Drainase lingkungan/tersier: Sistem saluran awal yang melayani perkotaan seperti: kompleks perumahan, area pasar, perkantoran, area lindustri, dan perkantoran; Pengelolaan persampahan meliputi: sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga; Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) meliputi: promosi kesehatan, perubahan perilaku; dan Menggunakan air bersih yang aman. Konsep Sistem Sanitasi mengacu pada Compendium for Sanitation and Technology mengartikan sanitasi adalah suatu proses multi langkah, di mana berbagai jenis limbah dikelola dari titik timbulan (sumber limbah) ke titik pemanfaatan kembali atau pemrosesan akhir. Konsep ini mengelompokkan sistem sanitasi menjadi 5 kelompok funsional, yakni: Use interface, Penyimpanan atau pengolahan awal, Pengangkutan, Pengolahan akhir, dipakai kembali atau pembuangan akhir. Melalui implementasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tahap 3 pemerintah pusat mendorong pemerintah kota/kabupaten di Indonesia untuk mampu memetakan kondisi terkini dibidang air minum dan sanitasi yang dituangkan dalam Buku Putih Santasi Kota/Kabupaten sebagai baseline data dasar penyusunan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK). Buku putih sanitasi pada hakekatnya merupakan profil karakteristik dan kondisi sanitasi serta prioritas atau arah pengembangan santasi kota/kabupaten dan masyarakat berdasarkan kondisi aktual dan faktual mencakup aspek teknis dan non teknis yaitu: aspek keuangan, kelembagaan, keterlibatan pemangku kepentingan dan kondisi perilaku hidup bersih dan sehat Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 1

9 1.2. Landasan Gerak. Selanjutnya, agar pelaksanaan PPSP di daerah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah untuk membentuk lembaga koordinasi bersifat ad-hoc berbentuk Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) di mana pembentukan pokja ini merupakan implementasi PPSP tahap 2 dan diharapkan dapat menjadi pengelola program PPSP didaerah. Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk menyumbang capaian target MDGs 2015, Pemerintah Kabupaten Tangerang mengeluarkan Surat Keputusan Pembentukan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Tangerang (POKJA AMPL) Nomor 539.1/kep. 45 HUK/2012 sebagai landasan gerak Pokja AMPL Kabupaten Tangerang dalam melaksanakan tugasnya sesuai arahan Pokja AMPL Nasional diantaranya menyusun Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten Tangerang serta melaksanakan tugas lainnya. Berdasarkan kondisi saat ini dan isu-isu strategis pada 5 tahun mendatang, sejalan dengan aspirasi dan persepsi masyarakat yang berkembang, maka Visi Pemerintah Kabupaten Tangerang pada Tahun adalah: Menuju Masyarakat Tangerang yang Beriman, Sejahtera, Berorientasi Industri, dan Berwawasan Lingkungan Dalam rangka mewujudkan Visi maka perlu disusun Misi Kabupaten Tangerang periode , sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan pengamalannya dalam kehidupan bermasyarakat; 2. Membangun sumberdaya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan diseluruh jenjang secara bertahap serta peningkatan derajat kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat; 3. Meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi pengembangan usaha di bidang industri, agribisnis, agro industri, dan jasa, serta memberikan akses lebih besar pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah, dan sektor informal; 4. Mewujudkan keserasian dan keseimbangan pembangunan yang berwawasan lingkungan melalui sistem perencanaan dan pengendalian Tata Ruang yang terstruktur; 5. Menciptakan tata kepemerintahan yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab (good governance); 6. Meningkatkan pembangunan infra struktur bagi percepatan aspek-aspek pembangunan; 7. Memenuhi hak-hak politik dan sosial warga untuk melakukan partisipasi kritis dalam proses pembangunan; 8. Memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender dalam kegiatan pembangunan; 1.3. Maksud dan Tujuan. Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten/Kota merupakan tahapan ke-3 dari 6 tahapan pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Tahapan ini pada dasarnya merupakan awal dari rangkaian kegiatan penyusunan dokumen perencanaan sanitasi yang ada dalam program PPSP, dimana selanjutnya Kabupaten/Kota juga akan menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota dan Memorandum Program Sektor Sanitasi. Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas dan faktual mengenai kondisi atau profil sanitasi di Kabupaten Tangerang terkini. Pemetaan kondisi dan profil sanitasi (sanitation mapping) dilakukan untuk menetapkan zona sanitasi prioritas yang penetapannya berdasarkan urutan potensi resiko kesehatan lingkungan (priority setting). Dalam Buku Putih ini, priority setting dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang tersedia, hasil studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Risk Assessment) atau EHRA, dan persepsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Tangerang terhadap sanitasi yang menangani secara langsung pembangunan dan pengelolaan sektor hygiene dan sanitasi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam proses penyusunan Buku Putih ini antara lain adalah pembangunan kapasitas (capacity building) Pemerintah Kabupaten Tangerang beserta stakeholder lainnya untuk mampu mengidentifikasi, memetakan, menyusun rencana tindak dan menetapkan strategi pengembangan sektor hygiene dan sanitasi yang dapat diakses oleh masyarakat dengan komponen teknis yang lengkap, dapat beroperasi secara berkelanjutan dan tidak menimbulkan dampak sampingan bagi lingkungan. Di samping itu, Pokja AMPL diharapkan 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 2

10 dapat menjadi embrio entitas suatu badan permanen yang akan menangani dan mengelola program pembangunan dan pengembangan sanitasi di Kabupaten Tangerang Metodologi. Secara umum metode yang digunakan dalam penyusunan Buku Putih ini terdiri dari beberapa langkah, sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data Sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penyusunan buku putih ini, yaitu: Data gambaran umum wilayah meliputi: Kondisi demografis, adsminitratif dan kondisi fisik, kondisi keuangan dan perekonomian daerah, kondisi sosial budaya, kondisi tata ruang wilayah dan kondidi kelembagaan pemerintah daerah. Data terkait profil sanitasi wilayah meliputi: kelembagaan dan cakupan layanan sub sektor air limbah domestik, kelembagaan dan cakupan layanansub sektor persampahan, kelembagaan dan cakupan layanan sub sektor drainase. Data terkait PMJK dan promosi hygiene, pelibatan dunia usaha, komunikasi dan media. 2. Pendalaman data Sekunder. Dari data sekunder yang telah diperoleh, maka dilakukan verifikasi lanjutan, pengecekan silang data-data yang diperoleh dan pendalaman data tersebut dengan melaksanakan: Pertemuan secara berkala dengan anggota Pokja AMPL yang dikoordinasikan oleh Bappeda Kabupaten Tangerang selaku Ketua Pokja; Meninjau tempat-tempat yang dilayani program sanitasi serta sebagian dari daerah pelayanan di kawasan perkotaan dan daerah kumuh (survey dan observasi); Diskusi yang bersifat teknis (focus group discussion) dan mendalam juga akan dilakukan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam sanitasi. Diskusi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terkait kondisi yang ada serta upaya-upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat di bidang sanitasi. 3. Pengumpulan Data Primer. Proses pengumpulan data primer dilakukan melalui beberapa studi atau kajian dengan cakupan wilayah sasaran yang termasuk kategori kawasan perkotaan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tangerang. Adapun bentuk studi yang dilakukan adalah sebagai berikut: Studi Kelembagaan dan Keuangan; Studi Penilaian Sanitasi Berbasis Masyarakat (Community-based Sanitation Assessment); Studi Penyedia Layanan Sanitasi (Sanitation Supply Assessment/SSA); Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Risk Assessment/EHRA); Studi Komunikasi dan Pemetaan Media; 4. Analisa Data Primer. Penetapan Area Beresiko Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Risk Assessment/EHRA); 1.5. Dasar Hukum Dan Kaitannya Dengan Dokumen Perencanaan Lain. Undang-Undang 1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang. 2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten; 4) Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Umum; 5) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; 6) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 3

11 7) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 8) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437); 9) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4438); 10) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan Umum; 11) Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 4725); 12) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 13) Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah; 14) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 15) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 16) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188); Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden 1) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai; 2) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindugan Taman; 3) Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam; 4) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air; 5) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Daerah ; 7) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; 8) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum: 10) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tantang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah: 11) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 12) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; Keputusan Presiden dan Peraturan Menteri 1) Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1980 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; 2) Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri; 3) Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri; 4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Sampah; 6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah Pemukiman (KSNP/SPALP); 7) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota; 8) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2011(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 489); 9) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota; 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 4

12 10) Peraturan Menteri Pekarjaan Umum Nomor 14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah Peraturan Daerah 1) Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 5 Tahun 1998 Tentang Retribusi Persampahan; 2) Peraturan Daerah Kabupaten tangerang Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Retribusi Jasa Umum; 3) Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun ) Perda Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang; Standar Nasional Indonesia (SNI) 1) SNI tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah; 2) SNI tentang Sampah di Permukiman dan Tata Cara Pengelolaannya; 3) SNI tentang Sampah Perkotaan dan Tata Cara Pengolahan Teknik; 4) SNI tentang Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dan Tata cara Perencanaan teknik; 5) SNI tentang Drainase Perkotaan dan Tata Cara Perencanaan Umum; Petunjuk Teknis: 1. Petunjuk Teknis Nomor KDT Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan; 2. Petunjuk Teknis Nomor KDT Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah Tangga Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah; 3. Petunjuk Teknis Nomor KDT Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur Resapan; 4. Petunjuk Teknis Nomor KDT Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih; 5. Petunjuk Teknis Nomor KDT Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan; 6. Petunjuk Teknis Nomor KDT Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik; 7. Petunjuk Teknis Nomor KDT Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan; 8. Petunjuk Teknis Nomor KDT Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. Petunjuk Teknis Nomor KDT Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara; 9. Pengoperasian & Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rmh Tangga Non Kakus; 10. Petunjuk Teknis Nomor KDT Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi; 11. Petunjuk Teknis Nomor KDT Man P judul Manual Teknis MCK; 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 5

13 2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Geografis. BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN TANGERANG Kabupaten Tangerang terletak pada posisi cukup strategis berada dibagian timur Provinsi Banten pada koordinat Bujur Timur dan Lintang Selatan. Luas Wilayah Kabupaten Tangerang 959,61 km² atau 95,961 hektar, ditambah kawasan reklamasi pantai dengan luas ± hektar, dengan garis pantai sepanjang ± 51 kilometer dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa (dengan garis pantai ± 50 Km 2 ); b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang; c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang dengan Pusat Pemerintahan Republik Indonesia (DKI Jakarta) sekitar 30 km, yang bisa ditempuh dengan waktu setengah jam. Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas hambatan (jalan TOL) Jakarta - Merak yang menjadi jalur utama lalu lintas perekonomian antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Kedudukan geografis Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan DKI Jakarta menjadi salah satu potensi Kabupaten Tangerang untuk berkembang menjadi daerah penyangga Ibukota Negara. Kedekatan dengan Ibukota dan sebagai pintu gerbang antara Banten dan DKI Jakarta, maka akan menimbulkan interaksi yang menumbuhkan fenomena interdepedensi yang kemudian berdampak pada timbulnya pertumbuhan di suatu wilayah Administratif Secara adminstratif Kabupaten Tangerang adalah salah satu daerah tingkat II yang merupakan bagian dari wilayah pemerintahan Provinsi Banten, wilayah pemerintahan kabupaten Tangerang terdiri atas 29 (dua puluh sembilan) kecamatan, 28 (dua puluh delapan) kelurahan dan 246 (dua ratus empat puluh enam) desa. Luas rata-rata kecamatan di Kabupatan Tangerang sendiri yaitu Ha per kecamatan atau 3.4% dari total luas wilayah kabupaten yang mencapai ha. PROVINSI BANTEN KABUPATEN TANGERANG 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 6

14 Peta 2.1. Peta Orientasi Kabupaten Tangerang Dalam Wilayah Provinsi Banten Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 7

15 Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Peta Peta Adminitrasi Kabupaten Tangerang dan Cakupan Wilayah Kajian Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 8

16 Secara lebih rinci mengenai nama dan luas wilayah perkecamatan yang terdapat di Kabupaten Tangerang dapat dilihat pada Tabel 2.2 Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa dibawah ini: Tabel 2.1. Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa No Nama Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Terhadap Total Km² (%) 1 Cisoka % 2 Solear % 3 Tigaraksa % 4 Jambe % 5 C i k u p a % 6 Panongan % 7 C u r u g % 8 Kelapa Dua % 9 L e g o k % 10 Pagedangan % 11 Cisauk % 12 Pasar Kemis % 13 Sindang Jaya % 14 Balaraja % 15 Jayanti % 16 Sukamulya % 17 Kresek % 18 Gunung Kaler % 19 Kronjo % 20 Mekar Baru % 21 M a u k % 22 Kemiri % 23 Sukadiri % 24 R a j e g % 25 Sepatan % 26 Sepatan Timur % 27 Pakuhaji % 28 Teluknaga % 29 Kosambi % J u m l a h % Sumber : Tangerang Dalam Angka/BPS Tahun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 9

17 Kondisi Fisik Topografi Sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang merupakan dataran rendah, dimana sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0-3% dan ketinggian tanah antara 0-50 meter di atas permukaan laut. Dibagian Utara ketinggian tanah berkisar antara 0-25 meter di atas permukaan laut, yaitu Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pasarkemis, dan Sepatan. Sedangkan dibagian tengah ke arah selatan ketinggian tanah mencapai lebih dari 25 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan kondisi tersebut ketinggian tanah wilayah Kabupaten Tangerang terbagi atas 2 dataran, yaitu Ha atau 40,16% berada pada ketinggian tanah 0-25 m dan Ha atau 59,84 % berada pada ketinggian tanah meter di atas permukaan laut. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa wilayah dataran Kabupaten Tangerang sebagian besar berada pada ketinggian tanah antara 0-25 meter di atas permukaan laut Geologi. Keadaan goelogis Kabupaten Tangerang menurut jenis batuannya terdiri dari beberapa jenis batuan, yaitu : Aluvial seluas Ha, Pleistocen Vulcanic Facies ha, Pliocen sedimentary ha dan Niocens sedimentary seluas Ha. Sedangkan menurut jenis tanahnya terdiri dari aluvial kelabu tua, asosiasi glei humus rendah dan aluvial kelabu, asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan, podsolik kuning, aluvial kelabu, asosiasi podsolik kuning dan hidromorf kelabu, asosiasi aluvial kelabu dan glei humus rendah, serta asosiasi hidromorf kelabu dan paluosol. Daerah bagian utara kabupaten Tangerang merupakan daerah yang sedikit bergelombang lemah, daerah ini termasuk dalam ketegori bentuk lahan bentukan asal pengendapan (alluvial) Klimatologi. Berdasarkan data Badan Meteorologi Geofisika Klas I Tangerang temperatur udara di Kabupaten Tangerang tahun berada pada suhu 25,90 ⁰C 28,50 ⁰C, suhu maksimum terjadi pada bulan September 2009 yaitu ⁰C dan suhu minimum pada bulan pebruari 2008 yaitu ⁰C. rata-rata suhu udara dikabupaten Tangerang dalam kurun waktu tahun yaitu 27,50⁰C. Keadaan curah hujan tertinggi pada tahun terjadi pada bulan pebruari tahun 2008 yaitu sebesar 664 mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam 3 tahun terakhir tahun yaitu sebesar 159,3 mm. Sedangkan rata-rata hari hujan pada tahun yaitu sebesar 11,6 hari hujan. Keterangan lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini: Gambar Gambar Suhu / Temperatur Udara Kabupaten Tangerang Banyaknya Curah Hujan Kabupaten Tangerang Tahun 2008, 2009, 2010 Tahun 2008, 2009, 2010 Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 10

18 Tabel Suhu/Temperatur Udara Kabupaten Tangerang No Bulan Suhu/Temperatur ( ⁰Celcius ) Tahun rata2 1 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rata-rata Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang Tabel Curah Hujan Kabupaten Tangerang NO BULAN TAHUN Curah hujan Hari hujan Curah hujan Hari hujan Curah hujan Hari hujan 1 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Average Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 11

19 Kondisi Sumber Daya Air Kuantitas air sungai di Kabupaten Tangerang relatif cukup tinggi meskipun terjadi fluktuasi debit aliran yang cukup besar antara musim hujan dan musim kemarau, sedangkan kualitasnya menunjukkan adanya indikasi pencemaran di beberapa sungai. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang diketahui bahwa di sebagian wilayah Kabupaten Tangerang (meliputi 6 kecamatan yaitu: Mauk, Rajeg, Pasar Kemis, Cikupa, Curug dan Legok) terdapat 3 lapisan akifer, yaitu: 1. Akifer dangkal dengan kedalaman < 20 m dan didominasi oleh lapisan Pasir 2. Akifer menengah dengan kedalaman m dan didominasi oleh lapisan lempung formasi Bantam Atas 3. Akifer dalam dengan kedalaman > 70 m dan didominasi oleh lapisan formasi Genteng dan formasi Bojongmanik Potensi air sungai dan situ/rawa yang merupakan potensi air permukaan di Kabupaten Tangerang berdasarkan Satuan Wilayah Sungai (SWS) menunjukan potensi sebagai berikut: 1. Debit terkecil rata-rata bulanan SWS Cisadane-Ciliwung, sebesar 2,551 m³/dt diwakili oleh pengukuran di Sungai Cidurian, stasiun Parigi dalam tahun 1995, sedang debit terbesar rata-rata bulanan sebesar 115,315 m³/dt, diukur di Sungai Cisadane, stasiun Batu Beulah dalam periode 1991 sampai Di SWS Cisadane-Cikuningan, belum ada data pengukuran jangka panjang, pengukuran dilakukan sesaat menggunakan current meter dan didapat debit aliran terkecil sebesar 0,078 m³/dt diwakli oleh pengukuran di Sungai Cikoncang, stasiun Cikeusik pada tanggal 5 September 2002, sedang debit terbesar adalah 2,454 m³/dt diwakili oleh pengukuran di Sungai Cimadur, stasiun Sukajaya pada tanggal 6 September tahun Air hujan yang setelah dianalisis dengan perhitungan neraca air menunjukan bahwa Kabupaten Tangerang mengalami defisit air pada bulan Maret sampai bulan November (8 bulan) sementara suplus air hanya terjadi pada bulan Desember, Januari dan Februari (3 bulan). 4. Air tanah, debit air tanah di KabupatenTangerang berkisar antara 3 10 liter/detik/km2. Air tanah ini cenderung diambil secara berlebihan di sepanjang jalan Jakarta Tangerang oleh industri-industri, sehingga terjadi penurunan muka air tanah yang cukup drastis. Di bagian utara kabupaten air tanah umumnya tidak dapat digunakan karena asin/payau. Potensi sumberdaya air tanah-dalam di Kabupaten Tangerang terdapat 5 cekungan air bawah tanah (CABT) di Kabupaten Tangerang dengan potensi air tanah secara total cukup besar. Potensi tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1. Potensi sebagai imbuhan air tanah bebas (Q1) sebesar juta m³/tahun dan 2. Potensi sebagai aliran air tanah tertekan (Q2) sebesar 100 juta m³/tahun. Tabel Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota No Nama DAS Luas (Ha) Debit (M³/dtk) 1 Sungai Cimanceuri Panjang ± 60 km; Luas ± 25,141 ha 0,601 2 Sungai Cirarab Panjang ± 20,9 Km; Luas ± 20,488 ha 113,44 3 Sungai Cisadane Panjang ± 140 km; Luas ± 30,892 ha 115,315 4 Sungai Cidurian Panjang ± 81,5 km; luas ± ha 2,551 5 Sungai Cipasilian Luas ± 5,964 ha N/A 6 Sungai Cileleus Luas ± 8,631 ha N/A Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 12

20 Peta 2.3. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumber : BLHD Kabupaten Tangerang 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 13

21 Selain sungai dan air tanah di Kabupaten Tangerang juga banyak dijumpai badan air permukaan berupa situ dan rawa yang tersebar hampir di wilayah Kabupaten Tangerang sebagai berikut: Tabel Nama dan Luas Situ dan Rawa No Nama Situ/Rawa Lokasi Luas Desa Kecamatan (Ha) 1 Situ Pondok Sukaharja Sindang Jaya Situ Cilongok Sukamantri Pasar Kemis 23 3 Situ Pasir Gadung Pasir Gadung Cikupa Situ Kelapa Dua Kelapa Dua Kelapa Dua Situ Cihuni Cihuni Pagedangan Situ Jengkol Cikuya Solear Rawa Ranca Ilat Cirumpak, Kemuning Kronjo Rawa Waluh Kosambi Dalem Kronjo 70 9 Rawa Garugak Kemuning Kresek Rawa Patrasana Patrasana,Pasirampo Kresek Rawa Gabus Tamiang Kresek Rawa Genggong Tamiang Kresek Rawa Setingin Klebet Kemiri Rawa Gede Pekayon,Sukadiri Sukadiri Rawa Sulang Lebakwangi Sepatan 8 16 Rawa Koja Pisangan Jaya Sepatan - 17 Rawa Kepuh Rawabani,Pakuhaji Pakuhaji - 18 Rawa Gelam/Panggang Kutajaya Pasar Kemis Rawa Pangodokan Kutabumi Pasar Kemis - 20 Rawa Dadap Pengadegan Pasar Kemis - Rawa Warung Rawa Sindang 21 Wanakerta 7.9 Rebo Jaya 22 Rawa Bojong Bojong Cikupa Rawa Jambu Jambukarya Rajeg - Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 14

22 Kualitas Air Sungai dan Air Tanah Kualitas air sungai yang ada di Kabupaten Tangerang yaitu Sungai Cimanceuri, Sungai Cirarab dan Cisadane berdasarkan pemantauan yang dilakukan Bagian Laboratorium pada BLHD Kabupaten Tangerang pada tahun 2010, ditambah Sungai Cidurian pada tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Cimanceuri Titik Pengambilan Sampel Sungai Cimanceuri yaitu di Jembatan Kutruk (Desa Pasir Barat, Jl. Kutruk, Kec. Jambe), Jembatan Surya Toto (Jl. Arya Jaya Santika, Ds. Pasir Bolang, Kec.Tigaraksa), Jembatan Balaraja (Jl. Raya Serang Km. 24, Ds. Talaga Sari, Kec.Balaraja), Jembatan Barong (Ds. Ranca Labuh, Kec.Kemiri) dan Jembatan Lontar (Jl. Raya Kronjo-Mauk, Ds. Kronjo, Kec.Kronjo). Parameter yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cimanceuri yaitu : Residu Tersupensi (TSS), Belerang sebagai H 2S,BOD 5, COD,Kadmium,Khlorida Bebas (Cl),Khrom Hexavalent (Cr 6+ ),Nitrit sebagai N (NO 2 -N),pH,Seng (Zn),Senyawa Fenol sebagai Fenol,Sianida, Tembaga (Cu). 2. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Cirarab Jembatan Blokeng (Jl. Serdang kulon, Ds. Serdang Kulon, Kec. Panongan), Jembatan Cukang Galih (Jl. Cukang Galih, Ds. Cukang Galih, Kec.Curug), Jembatan Blunder (Kampung Blunder, Kec.Cikupa), Jembatan Pasar Kemis (Jl. Raya Pasar Kemis, Ds. Kuta Jaya, Kec.Pasar Kemis), Jembatan Cadas (Jl. Raya Cadas, Desa Dukun, Kec.Sepatan).Parameter yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cirarab yaitu; Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H 2S,BOD 5,COD,Kadmium (Cd),Khlorida Bebas (Cl),Khrom Heksavalen (Cr 6+ ),Nitrit sebagai N (NO 2 -N),pH,Senyawa Fenol sebagai Fenol,Sianida (CN),Tembaga (Cu),Timbal (Pb). 3. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Cisadane Jembatan Cihuni (Jl. Cihuni, Kec. Pagedangan), Jembatan Eretan Kajangan (Desa Gaga, Kec. Pakuhaji), Desa Tanjung Burung, Kec. Teluk Naga. Parameter yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cisadane yaitu : Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H 2S, BOD 5, COD, Khlorida Bebas (Cl), Khrom Hexavalen (Cr 2+ ), Nitrit sebagai N (NO 2 -N), ph, Seng (Zn), Senyawa Fenol sebagai Fenol, Sianida (CN), Tembaga (Cu), Timbal (Pb). 4. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Cidurian Bendungan Ranca Sumur Desa Pasanggrahan Kec. Solear, Desa Carenang Kopo Kec. Cisoka, Jl. Raya Serang Km. 36 Kamp. Kajangan Ds. Cikande Kec. Jayanti, Desa Kresek, Kecamayan Kresek, Bendungan Ranca Sumur Desa Pasanggrahan Kec. Solear, Desa Carenang Kopo, Kec. Cisoka, Jl. Raya Serang Km. 36 Kamp. Kajangan Ds. Cikande Kec. Jayanti, Desa Kresek Kecamatan Kresek, Desa Kedaung, Kecamatan Mekar Baru. Parameter yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cidurian yaitu : Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H 2S, BOD5, COD, DO, Khlorida Bebas (Cl) Khrom Heksavalen (Cr6+), Nitrit sebagai N (NO 2-N), Tembaga (Cu), Timbal (Pb) Sianida (CN). No Nama DAS Luas 1 Sungai Cimanceuri Panjang ± 60 km; Luas ± 25,141 ha km. Balaraja) 2 Sungai Cirarab Panjang ± 20,9 Km; Luas 20,488 ha 3 Sungai Cisadane Panjang ± 140 km; Luas ± 30,892 ha 4 Sungai Cidurian Panjang ± 81,5 km; luas ± ha Tabel 2.6. Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Debit Kualitas m3/dt 0,601 Residu Tersupensi (TSS), Belerang sebagai H2S,BOD5, COD,Kadmium,Khlorida Bebas (Cl),Khrom Hexavalent (Cr 6+ ),Nitrit sebagai N (NO2-N),pH,Seng (Zn),Senyawa Fenol sebagai Fenol,Sianida, Tembaga (Cu). 113,44 Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S,BOD5,COD,Kadmium (Cd),Khlorida Bebas (Cl),Khrom Heksavalen (Cr 6+ ),Nitrit sebagai N (NO2-N),pH,Senyawa Fenol sebagai Fenol,Sianida (CN),Tembaga (Cu),Timbal (Pb). 115,315 Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S, BOD5, COD, Khlorida Bebas (Cl), Khrom Hexavalen (Cr 2+ ), Nitrit sebagai N (NO2-N), ph, Seng (Zn), Senyawa Fenol sebagai Fenol, Sianida (CN), Tembaga (Cu), Timbal (Pb). 2,551 Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S, BOD5, COD, DO, Khlorida Bebas (Cl) Khrom Heksavalen (Cr6+), Nitrit sebagai N (NO2- N), Tembaga (Cu), Timbal (Pb) Sianida (CN) Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 15

23 No Nama Sungai Luas Debit m3/dt Kualitas 5 Sungai Cipasilian Luas ± 5,964 ha N/A N/A 6 Sungai Cileleus Luas ± 8,631 ha N/A NA Sumber : BLHD Kabupaten Tangerang Tahun 2012 Kualitas air tanah Kabupaten Tangerang sendiri telah terintrusi air laut sejauh ± 7 km dari pantai ke darat di Kecamatan Mauk dengan kedalaman intrusi maksimal 70 m. Adapun kualitas air tanah di daerah utara (Mauk) didominasi oleh air tanah payau-asin sedang ke arah selatan kualitas air tanah relatif lebih baik. Tabel Kualitas Air Tanah No Jenis Kedalaman Debit Kualitas 1 Air Tanah Dangkal < 20 m 3 10 liter/detik/km2. Terintrusi air laut (wilayah utara) 2 Air Tanah Dangkal m 3 10 liter/detik/km2. Terintrusi air laut (wilayah utara) 3 Air Tanah Dangkal > 70 m 3 10 liter/detik/km2. Baik (memenuhi baku mutu) Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun Demografi. Proyeksi populasi penduduk Kabupaten Tangerang pada tahun diperkirakan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 3.7% - 4,8%/Tahun. Gambar 2.3. Proyeksi Kepadatan penduduk Kabupaten Tangerang Tahun Tingkat kepadatan penduduk rata-rata menurut kecamatan berdasarkan indeks luas permukiman di Kabupaten Tangerang mencapai 61 Jiwa / Ha. Kepadatan penduduk tertinggi berada diwilayah kecamatan Pasar kemis sejumlah 187,5 jiwa/ha, kemudian kecamatan Kelapa Dua 149,0 jiwa/ha dan tingkat kepadatan penduduk terendah berada di kecamatan Kemiri sebesar 15,3 jiwa/ha Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 16

24 No Nama Kecamatan Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Tabel Jumlah Penduduk Tahun Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Tahun Tahun Tahun Cisoka 70,866 72,213 78,854 81,966 85,960 17,977 15,321 19,621 19,621 20, Solear 67,668 68,971 73,888 76,396 79,506 15,837 15,837 17, , Tigaraksa 99, , , , ,392 29,653 59,439 28,445 30,570 29, Jambe 39,423 40,660 40,187 40,854 41,236 9,958 9,489 9,685 9,621 9, (1.16) Cikupa 192, , , , ,289 29,670 32,524 50, , Panongan 69,069 71,210 96, , ,858 17,449 17,449 17, , Curug 140, , , , ,631 37,649 37,649 40, , Kelapa dua 137, , , , ,878 38,654 44,344 31, , Legok 84,662 86,569 98, , ,064 11,530 23,614 16, , Pagedangan 81,115 82,880 95, , ,515 16,925 20,745 19, , Cisauk 45,503 47,443 64,083 70,923 80,213 19,058 26,128 24, , Pasar Kemis 192, , , , ,831 47,973 49,487 50, , Sindang Jaya 70,486 71,633 77,025 79,587 82,857 16,881 17,072 18, , Balaraja 103, , , , ,279 34,879 22,140 24,325 24,362 19, Jayanti 58,581 60,341 63,494 65,718 68,175 13,203 13,203 12,783 13,403 13, Sukamulya 60,810 62,410 59,027 58,966 58,075 12,374 12,994 16, ,014 (0.17) 2.63 (5.42) (0.10) (1.51) Kresek 63,445 64,881 60,735 60,310 58,955 24,765 13,984 11,389 12,865 6,177 (0.77) 2.26 (6.39) (0.70) (2.25) 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 17

25 No Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Tahun Tahun Tahun Gunung Kaler 53,541 54,729 47,699 46,148 43,227 7,155 7,155 11, ,615 (3.31) 2.22 (12.85) (3.25) (6.33) Kronjo 57,482 59,211 55,152 54,952 53,787 13,022 14,717 16,024 16,024 17,525 (0.45) 3.01 (6.86) (0.36) (2.12) Mekar baru 38,232 39,615 35,417 34,940 33,532 7,102 7,102 36, ,631 (1.45) 3.62 (10.60) (1.35) (4.03) Mauk 79,543 81,319 77,599 77,543 76,571 16,121 81,446 16,121 16,121 16,121 (0.13) 2.23 (4.57) (0.07) (1.25) Kemiri 43,101 44,192 40,605 40,137 38,889 30,190 7,328 10,074 11,075 1,017 (1.24) 2.53 (8.12) (1.15) (3.11) Sukadiri 55,826 56,936 53,100 52,561 51,198 13,467 13,467 13,467 13,467 13,467 (1.08) 1.99 (6.74) (1.01) (2.59) Rajeg 111, , , , ,302 30,190 30,190 31,447 33,798 34, Sepatan 76,778 78,687 92,353 98, ,969 10,229 18,970 19, , Sepatan Timur 73,733 75,601 81,667 84,934 88,901 26,984 15,652 18, , Pakuhaji 103, , , , ,220 32,009 32,009 29, , (1.99) Teluk Naga 128, , , , ,203 31,667 33,158 31, , Kosambi 109, , , , ,812 14,008 28,201 33, , Jumlah 2,508,967 2,565,279 2,834,376 2,961,616 3,124, , , , , , Sumber : Tangerang Dalam Angka/BPS 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 18

26 Pada lima tahun mendatang populasi penduduk Kabupaten Tangerang diperkirakan akan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 4.97% /Tahun sebagaimana terlihat pada table dibawah ini:. Tabel Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun No Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Tahun Tahun Tahun Cisoka 85,960 89,954 93,948 97, ,936 21,490 22,488 23,487 24,485 25, Solear 79,506 82,616 85,726 88,836 91,946 19,876 20,654 21,431 22,209 22, Tigaraksa 136, , , , ,792 34,098 36,560 39,023 41,485 43, Jambe 41,236 41,618 42,000 42,382 42,764 10,309 10,405 10,500 10,596 10, Cikupa 252, , , , ,697 63,072 67,035 70,998 74,961 78, Panongan 119, , , , ,486 29,965 33,379 36,793 40,207 43, Curug 187, , , , ,533 46,908 50,027 53,146 56,264 59, Kelapa dua 212, , , , ,332 53,219 58,310 63,401 68,492 73, Legok 110, , , , ,082 27,516 29,205 30,893 32,582 34, Pagedangan 107, , , , ,673 26,879 28,639 30,398 32,158 33, Cisauk 80,213 89,503 98, , ,373 20,053 22,376 24,698 27,021 29, Pasar Kemis 277, , , , ,057 69,458 75,222 80,986 86,750 92, Sindang Jaya 82,857 86,126 89,396 92,665 95,935 20,714 21,532 22,349 23,166 23, Balaraja 119, , , , ,995 29,820 30,864 31,909 32,954 33, Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 19

27 No Nama Kecamatan Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Tahun Tahun Tahun Jayanti 68,175 70,631 73,088 75,544 78,001 17,044 17,658 18,272 18,886 19, Sukamulya 58,075 57,183 56,292 55,400 54,509 14,519 14,296 14,073 13,850 13, (1.54) (1.56) (1.58) (1.61) Kresek 58,955 57,600 56,245 54,890 53,535 14,739 14,400 14,061 13,723 13, (2.30) (2.35) (2.41) (2.47) Gunung Kaler 43,227 40,306 37,385 34,464 31,543 10,807 10,076 9,346 8,616 7, (6.76) (7.25) (7.81) (8.48) Kronjo 53,787 52,622 51,457 50,292 49,127 13,447 13,155 12,864 12,573 12, (2.17) (2.21) (2.26) (2.32) Mekar baru 33,532 32,125 30,717 29,310 27,902 8,383 8,031 7,679 7,327 6, (4.20) (4.38) (4.58) (4.80) Mauk 76,571 75,599 74,627 73,655 72,683 19,143 18,900 18,657 18,414 18, (1.27) (1.29) (1.30) (1.32) Kemiri 38,889 37,641 36,393 35,145 33,897 9,722 9,410 9,098 8,786 8, (3.21) (3.32) (3.43) (3.55) Sukadiri 51,198 49,835 48,472 47,109 45,746 12,800 12,459 12,118 11,777 11, (2.66) (2.74) (2.81) (2.89) Rajeg 152, , , , ,048 38,075 40,810 43,544 46,278 49, Sepatan 105, , , , ,119 26,492 28,439 30,386 32,333 34, Sepatan Timur 88,901 92,868 96, , ,769 22,225 23,217 24,209 25,201 26, Pakuhaji 104, , , , ,246 26,055 26,057 26,058 26,060 26, Teluk Naga 147, , , , ,389 36,801 38,000 39,199 40,398 41, Kosambi 149, , , , ,028 37,453 40,154 42,855 45,556 48, Jumlah 3,124,321 3,287,025 3,449,730 3,612,434 3,775, , , , , , Sumber : Tangerang Dalam Angka/BPS 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 20

28 Tingkat kepadatan penduduk rata-rata menurut kecamatan berdasarkan indeks luas permukiman di Kabupaten Tangerang mencapai 61 Jiwa / Ha. Kepadatan penduduk tertinggi berada diwilayah kecamatan Pasar kemis sejumlah 187,5 jiwa/ha, kemudian kecamatan Kelapa Dua 149,0 jiwa/ha dan tingkat kepadatan penduduk terendah berada di kecamatan Kemiri sebesar 15,3 jiwa/ha Keuangan Dan Perekonomian Daerah Kabupaten Tangerang Perekonomian Daerah Indikator perekonomian daerah Kabupaten Tangerang yang diuraikan disini meliputi Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) atas harga konstan, Pendapatan Perkapita, Laju Inflasi dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). PDRB harga konstan relatif naik dari tahun ke tahun, berbeda dengan Pendapatan Perkapita, Laju Inflasi dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang mengalami penurunan pada tahun Namun pada tahun 2011 dan tahun 2012 pada umumnya indikator perekonomian mengalami kenaikan, sehingga dapat dikatakan beberapa tahun terakhir iklim perekonomian Kabupaten Tangerang sangat kondusif dalam mendukung kebijakan pembangunan Kabupaten Tangerang. Tingkat laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 mencapai 7,45 % sedangkan tingkat inflasi pada tahun 2012 mencapai 4,30 %. Secara lebuh terperinci mengenai perekonomian Kabupaten Tangerang dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel Perekonomian Daerah NO DESKRIPSI PDRB harga konstan 2 Pendapatan Perkapita 3 Upah Minimum Regional (UMR) 16,647,358 17,382,091 18,549,119 19,736,262 20,865, , , , , ,038 N/A N/A N/A N/A N/A 4 Inflasi (%) Pertumbuhan Ekonomi (LPE) (%) Sumber: Analisa Bid. Litbang BAPPEDA Kab Tangerang Kemampuan Fiskal. Kemampuan keuangan daerah Kabupaten Tangerang dalam mendukung pelaksanaan kebijakan pembangunan cukup besar. Selain fakta diatas, grafik Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD) dibawah ini juga menunjukan hal yang serupa. Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD) sendiri merupakan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran pemerintah daerah, untuk menyediakan sumber daya atau kebijakan tertentu tanpa mengancam kesinambungan posisi keuangan pemerintah daerah. Ruang fiskal diperoleh dari pendapatan umum setelah dikurangi pendapatan yang sudah ditentukan penggunaannya (earmarked) serta belanja yang sifatnya mengikat seperti belanja pegawai dan belanja bunga Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 21

29 Tabel Indeks Kemampuan Fiskal TAHUN Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang Fiskal Daerah (IRFD) ,216,539, ,509,281, ,828,503, ,015,190,486, ,219,456,007,425 Sumber: Departemen Keuangan RI Kemampuan fiscal Kabupaten Tangerang relative naik dari tahun ke tahun seiring peningkatan APBD Kabupaten Tangerang. Trend peningkatan kemampuan fiskal Kabupaten Tangerang dapat dilahat pada grafik dibawah ini: Gambar 2.4. Grafik Indeks Kemampuan Fiskal Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang Fiskal Daerah (IRFD) Kabupaten Tangerang Tahun Sumber: Departemen Keuangan RI Keuangan Daerah Kabupaten Tangerang Realisasi APBD Sumber pendapatan daerah Kabupaten Tangerang terdiri dari pendapatan Asli daerah, (PAD) yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil BUMD dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, dana perimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Perolehan pendapatan Kabupaten Tangerang pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 10 % dibandingkan pendapatan pada tahun 2009 yang mencapai Rp ,-., sedangkan bila dibandingkan dengan perolehan pendapatan pada tahun 2008 penurunan pendapatan pada tahun 2010 mencapai 13,8 % dikarenakan pemekaran wilayah bagian selatan Kabupaten Tangerang menjadi Kota Tangerang Selatan. Selanjutnya pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 26 %, kemudian pada tahun 2012 mengalami penurunan kembali sebesar 0,9 %. APBD Kabupaten Tangerang Tahun 2008 sampai tahun 2012 mengalami defisit rata-rata 10 % dibandingkan dengan total pendapatan daerah Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 22

30 Tabel Realisasi APBD Tahun NO ANGGARAN A Pendapatan 1,906,738,614,531 1,827,049,317,250 1,644,641,244,450 2,224,307,766,291 2,205,029,350, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Perimbangan (Transfer) Lain-lain Pendapatan yang Sah 336,921,813, ,080,063, ,700,542, ,231,223, ,671,488,373 1,541,816,835, ,376,748,937,820 1,106,703,700,035 1,288,462,389,417 1,424,482,615,975 27,999,965, ,220,316, ,237,002, ,614,153, ,875,245,800 B Belanja 1,690,648,258,691 1,921,183,264,102 1,789,183,055,252 2,027,796,561,839 2,403,051,965,798 1 Belanja Tidak Langsung 1,268,959,343, ,959,596, ,292,958, ,630,889,481 1,092,909,092,723 2 Belanja Langsung 421,688,915, ,061,223,667, ,890,096,734 1,113,165,672,358 1,310,142,873,075 Jumlah Belanja 1,690,648,258,691 1,921,183,264,102 1,789,183,055,252 2,027,796,561,839 2,403,051,965,798 Surplus/Defisit Anggaran 216,090,355,840 (94,133,946,852) (144,541,810,802) 196,511,204,452 (198,022,615,650) Sumber: Buku APBD Kab Tangerang Investasi Sanitasi. Investasi sanitasi yang dialokasikan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang terhadap pembangunan sektor sanitasi yang meliputi sub-sektor limbah, drainase, sampah dan PHBS masih relatif kecil jika dibandingkan dengan nilai APBD dari tahun ke tahun. Belanja modal sanitasi terbesar dianggarkan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman dengan belanja modal sanitasi sebesar Rp ,- pada tahun 2012 yang dialokasikan untuk belanja modal pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dan yang terkecil pada Badan Lingkung Hidup Daerah. Tabel Belanja Modal Sanitasi Per- SKPD NO SKPD Sumber Keuangan 1 DINAS CIPTA KARYA 8,021,908,000 5,838,573,224 1,810,604, ,000,000 3,193,706,000 APBD,APBN 2 BLHD 200,000, ,960, ,500, ,000,000 APBD 3 DINAS KESEHATAN 2,376,000,000 3,886,426,000 3,623,198,620 2,533,626,000 1,721,760,000 APBD 4 DKPP 5,363,250,521 8,957,878,045 4,968,935,300 13,974,030,800 18,280,585,200 APBD DINAS BINA MARGA DAN 5 1,478,591,000 1,904,970,000 10,707,717,000 PENGAIRAN 3,053,991,000 9,900,305,628 APBD 6 KECAMATAN 775,811, ,377,800 1,113,126,003 1,212,750,000 APBD Total Belanja Modal Sanitasi 19,015,149,521 21,524,239,869 13,538,586,060 29,228,499,803 34,459,106,828 APBD Jumlah Belanja Total 1,690,648,258,691 1,921,183,264,102 1,789,183,055,252 2,027,796,561,839 2,403,051,965,798 APBD Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total (%) Sumber: Buku APBD Kab Tangerang Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 23

31 Proporsi belanja modal sanitasi Kabupaten Tangerang rata-rata hanya 1.16 % dari total belanja modal APBD atau. Rp. 22,784,973,916,- per tahun yang dilaksanakan oleh beberapa SKPD yang memiliki tugas, fungsi dan kewenangan dalam sektor sanitasi yaitu Dinas Cipta Karya, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kesehatan, Dinas Bina Marga dan Pengairan dan Badan Lingkungan Hidup Daerah. Gambar 2.5. Grafik Proporsi Belanja Modal Sanitasi Total. Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total APBD (%) 1,12 1,12 0,76 1,44 1, Sumber: Buku APBD Kab Tangerang Belanja modal sanitasi Kabupaten Tangerang per-subsektor pada tahun 2012 dengan belanja terbesar pada sektor persampahan yaitu sebesar Rp ,200,- dan yangbterkecil pada aspek PHBS sebesar Rp ,- Tabel Belanja Santasi Per-Sub Sektor 5 tahun terakhir NO SUBSEKTOR Sumber Keuangan Air Limbah 8,731,908,000 5,771,273,224 2,389,604,340 2,366,451,003 4,495,033,000 APBD,APBN Sampah 5,163,250,521 9,334,013,045 5,098,098,600 13,810,030,800 17,826,343,200 APBD Drainase 2,743,991,000 1,643,591,000 1,325,970,000 10,412,201,000 10,175,455,628 APBD 4 Aspek PHBS 2,376,000,000 4,775,362,600 4,724,913,120 2,639,817,000 1,962,275,000 APBD Total Belanja Modal Sanitasi 19,015,149,521 21,524,239,869 13,538,586,060 29,228,499,803 34,459,106,828 APBD Total Belanja APBD 1,690,648,258,691 1,921,183,264,102 1,789,183,055,252 2,027,796,561,839 2,403,051,965,798 APBD Proporsi Belanja Modal Sanitasi Terhadap Total Belanja APBD (%) Sumber: Buku APBD Kab Tangerang Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 24

32 Sedangkan untuk retribusi yang diterima oleh Pemerintah Kabupateng Tangerang dari sector sanitasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: NO RETRIBUSI SANITASI Tabel Retribusi Sanitasi RATA-RATA Pertumb. (%) Retribusi Sampah N/A N/A N/A 1,000,000, ,600, ,800,000 (0.64) Retribusi Air Limbah (sedot tinja) 47,514, ,532,750 61,572, ,000,000 95,040, ,020, Retribusi Drainase Sumber: Lampiran APBD Kab Tangerang Belanja modal sanitasi per-penduduk di Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 sebesar rupiah dan telah mengalami peningkatan sebesar 5,8 % dibandingkan pada tahun 2010 sebesar rupiah. Gambar Grafik Belanja Modal Sanitasi Per-penduduk. Belanja Modal Sanitasi Per-penduduk Sumber: Buku APBD Kab Tangerang Secara lebih ringkas mengenai anggaran sanitasi dan besarnya belanja modal sanitasi per penduduk yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada Table Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir dibawah ini: 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 25

33 Tabel Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir No Sub Sektor/SKPD Rata-rata Pertumbuhan A B C D Air Limbah 8,731,908,000 5,771,273,224 2,389,604,340 2,366,451,003 4,495,033,000 4,750,853,913-1% BLHD 200,000, ,960, ,500, ,000, ,115,000 39% Dinas Cipta Karya 8,021,908,000 5,838,573,224 1,810,604, ,000,000 3,193,706,000 3,952,958,313 27% Kecamatan 775,811, ,377,800 1,113,126,003 1,212,750, ,266,351 37% Persampahan 5,163,250,521 9,334,013,045 5,098,098,600 13,810,030,800 17,826,343,200 10,246,347,233 59% DKPP 5,363,250,521 8,957,878,045 4,968,935,300 13,974,030,800 18,280,585,200 10,308,935,973 59% Drainase 2,743,991,000 1,643,591,000 1,325,970,000 10,412,201,000 10,175,455,628 5,260,241, % Dinas Bina Marga 3,053,991,000 1,478,591,000 1,904,970,000 10,707,717,000 9,900,305,628 5,409,114, % Aspek PHBS 2,376,000,000 4,775,362,600 4,724,913,120 2,639,817,000 1,962,275,000 3,295,673,544 8% E F G H Dinas Kesehatan 2,376,000,000 3,886,426,000 3,623,198,620 2,533,626,000 1,721,760,000 2,828,202,124-1% Total Belanja Sanitasi 19,015,149,521 21,524,239,869 13,538,586,060 29,228,499,803 34,459,106,828 23,553,116,416 27% Total Belanja Modal Sanitasi APBD 19,015,149,521 21,524,239,869 13,538,586,060 29,228,499,803 30,618,394,328 22,784,973,916 24% Total Belanja APBD 1,690,648,258,691 1,921,183,264,102 1,789,183,055,252 2,027,796,561,839 2,403,051,965,798 1,966,372,621,136 10% Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total (%) I Jumlah Penduduk 2,508,967 2,565,279 2,834,376 2,941,150 3,062,380 2,712,443 5% Belanja Modal Sanitasi Per J Penduduk 7,579 8,391 4,777 9,938 10,429 8,223 20% Sumber: Buku APBD Kab Tangerang % 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 26

34 2.4. Sosial Budaya Sarana Kesehatan. Jumlah sarana Kesehatan Kabupaten Tangerang seluruhnya terdapat unit yang terdiri dari Rumah Sakit sampai pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat desa dalam tabel sebagai berikut: Tabel Jumlah Sarana Kesehatan NO Jenis Sarana Kesehatan Jumlah 1 Puskesmas 42 2 Puskesmas Pembantu 39 3 Puskesmas Keliling 42 4 Rumah Sakit Pemerintah 1 5 Rumah Sakit Swasta 12 6 Rumah Bersalin Swasta 38 7 Balai Pengobatan Swasta Praktek Dokter Spesialis Swasta Praktek Dokter Umum Swasta 1, Praktek Bidan Swasta Praktek Dokter Gigi Sawsta Laboratorium Klinik Swasta Apotik Optikal 2 15 Instalasi Farmasi Kabupaten 1 16 Posyandu 2, Pedagang Eceran Obat (toko obat berijin) Poskentren Polindes Poskesdes Desa Siaga 14 Jumlah 5,732 Sumber : BPS Kab. Tangerang Sarana Pendidikan. Jumlah sarana pendidikan Kabupaten Tangerang pada seluruh jenjang (SD, SLTP, SMA, SMK, PT) sejumlah 1806 unit sekolah terdiri dari SD Negeri dan Swasta sejumlah 884 unit, SLTP Negeri dan Swasta sejumlah 206 unit, SMA Negeri dan Swasta sejumlah 106 unit, SMK Negeri dan Swasta sejumlah 80 unit, MI 276 unit, MTs 193 unit, MA 59 unit dan 2 unit Perguruan Tinggi swasta Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 27

35 No Nama Kecamatan Tabel Jumlah Sarana Pendidikan TK SD MI SMP MTS SMA SMK Negr. Swasta Jml Negr. Swasta Jml Negr. Swasta Jml Negr. Swasta Jml Negr. Swasta Jml Negr. Swasta Jml Negr. Swasta Jml 1 BALARAJA N/A 2 CIKUPA N/A 3 CISAUK N/A 4 CISOKA N/A 5 CURUG N/A 6 GUNUNG KALER N/A 7 JAMBE N/A 8 JAYANTI N/A 9 KELAPA DUA N/A 10 KEMERI N/A 11 KOSAMBI N/A 12 KRESEK N/A 13 KRONJO N/A 14 LEGOK N/A 15 MAUK N/A 16 MEKAR BARU N/A 17 PAGEDANGAN N/A 18 PAKUHAJI N/A 19 PANONGAN N/A 20 PASAR KEMIS N/A 21 RAJEG N/A 22 SEPATAN N/A 23 SEPATAN TIMUR N/A 24 SINDANG JAYA N/A 25 SOLEAR N/A 26 SUKADIRI N/A 27 SUKAMULYA N/A 28 TELUK NAGA N/A 29 TIGARAKSA N/A Jumlah N/A Sumber: Profil Pendidikan Dinas Pendidikan PT 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 28

36 Rumah Tangga Miskin dan Rumah Kumuh Kabupaten Tangerang. Jumlah rumah tangga sangat miskin di Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 mencapai atau 5,8 % dari total penduduk Kabupaten Tangerang kepala keluarga, sedangkan jumlah rumah kumuh berdasarkan data Bappeda tahun 2010 mencapai 695,349 rumah dari total kepala keluarga di Kabupaten Tangerang. Jumlah penduduk sangat miskin terbanyak berada di kecamatan Pakuhaji sebesar KK dan jumlah rumah kumuh terbanyak di kecamatan Teluk Naga sejumlah KK. Hal ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Tangerang masih terdapat warga masyarakat yang tinggal pada lingkungan rawan sanitasi. Tabel Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan NO Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin 1 Balaraja 4,461 2 Cikupa 2,727 3 Cisauk 3,605 4 Cisoka 7,241 5 Curug 2,784 6 Gunung Kaler 6,115 7 Jambe 4,152 8 Jayanti 4,460 9 Kelapa dua 1, Kemiri 6, Kosambi 7, Kresek 6, Kronjo 5, Legok 5, Mauk 8, Mekar baru 5, Pagedangan 3, Pakuhaji 13, Panongan 4, Pasar Kemis 4, Rajeg 12, Sepatan 5, Sepatan Timur 7, Sindang Jaya 5, Solear 6, Sukadiri 4, Sukamulya 6, Teluk Naga 11, Tigaraksa 8,193 JUMLAH 177,148 Sumber : Database Keluarga Miskin BAPPEDA Kab. Tangerang 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 29

37 Tabel Jumlah Rumah Per Kecamatan NO KECAMATAN Jmlh Rumah 1 Balaraja 14,263 2 Cikupa 22,657 3 Cisauk 25,490 4 Cisoka 12,935 5 Curug 43,365 6 Gunung Kaler 21,890 7 Jambe 73,303 8 Jayanti 27,549 9 Kelapa dua 18, Kemiri 17, Kosambi 48, Kresek 87, Kronjo 13, Legok 19, Mauk 12, Mekar baru 14, Pagedangan 14, Pakuhaji 8, Panongan 12, Pasar Kemis 8, Rajeg 15, Sepatan 8, Sepatan Timur 9, Sindang Jaya 18, Solear 17, Sukadiri 17, Sukamulya 26, Teluk Naga 37, Tigaraksa 24,484 JUMLAH 695,349 Sumber : Database PAKUMIS BAPPEDA Kab. Tangerang 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 30

38 2.5. Tata Ruang Wilayah Rencana Pola Ruang Wilayah Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Tangerang Tahun merupakan rencana penyebaran peruntukkan ruang dalam wilayah Kabupaten Tangerang yang meliputi rencana peruntukkan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukkan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Tangerang berfungsi : 1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah Kabupaten Tangerang; 2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukkan ruang; 3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun; dan 4. Sebagai dasar dalam pemberian ijin pemanfaatan ruang pada wilayah Kabupaten Tangerang. Penetapan pola ruang ini bersifat dinamis, sesuai dengan dinamika pembangunan, bukan berarti selalu mengarah pada perubahan fungsi suatu ruang tetapi harus sesuai dengan kebutuhan dan daya dukung yang telah ditetapkan. Dalam menyeimbangkan kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply) ruang agar mendekati kondisi optimal, maka pendekatan perencanaan dilakukan dengan menyerasikan kegiatan antar sektor dengan kebutuhan ruang dan potensi sumberdaya alam yang berasaskan kelestarian lingkungan menuju pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut serta didasari oleh Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional dan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 54 tahun 2008 tentang penataan ruang kawasan JABODETABEKPUNJUR, maka penataan ruang diarahkan untuk : 1. Kawasan lindung meliputi: kawasan yang berfungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam, sumberdaya binaan, nilai sejarah, dan budaya bangsa untuk kepentingan pembangunan yang berkelanjutan. 2. Kawasan budidaya meliputi kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya binaan, dan sumberdaya manusia. Untuk menuju pembangunan yang berkelanjutan, maka tahap pertama yang dilakukan meliputi penetapan dan pengelolaan Kawasan Lindung, selanjutnya dengan menetapkan arahan pengembanganan dan pengelolaan Kawasan Budidaya berdasarkan sifat-sifat kegiatan, potensi pengembangan, dan kesesuaian lahan. Tabel Rencana Pola Ruang No. Alokasi Ruang Luas (Ha) % 1 Kawasan Cagar Budaya Kawasan Lindung / Konservasi 1, Kawasan Lindung Setempat 2, Pertanian Lahan Basah 29, Perikanan 2, Peternakan Permukiman Perkotaan 30, Permukiman Perdesaan 18, Kawasan Industri / Pergudangan Pariwisata Kawasan Perkotaan Baru Pantura/Kawasan Reklamasi 9, Jumlah 105, Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 31

39 Peta 2.4. Rencana Pola Ruang Kabupaten Tangerang Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 32

40 Sedangkan mengenai rencana struktur ruang Kabupaten Tangerang dengan mengacu pada kebijakan yang ada, kondisi wilayah, potensi dan permasalahan yang ada, kedudukan wilayah dan tujuan penataan ruang yang ada maka arahan fungsi utama untuk wilayah Kabupaten Tangerang tahun , adalah : 1. Pengembangan industri 2. Pengembangan permukiman 3. Pengembangan kawasan reklamasi Dari 3 (tiga) fungsi utama Kabupaten Tangerang tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk arahan fungsi bagi setiap kecamatan namun dengan tetap terintegrasi dengan fungsi keseluruhan Kabupaten Tangerang dalam konteks internal dan eksternal. Arahan pengembangan wilayah untuk setiap kecamatan di Kabupaten Tangerang adalah, sebagai berikut : Tabel Peranan dan Fungsi Wilayah Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tahun No. Kecamatan Fungsi Keterangan 1 Balaraja Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 2 Teluknaga Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 3 Curug Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 4 Kronjo Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Perikanan Kawasan pantai berhutan bakau 5 Tigaraksa Pusat pemerintahan kabupaten Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Merupakan ibukota Kabupaten Tangerang 6 Mauk Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 7 Cikupa Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi 8 Sepatan Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 33

41 No. Kecamatan Fungsi Keterangan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 9 Mekarbaru Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah 10 Gunungkaler Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah 11 Kresek Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah 12 Kemiri Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 13 Sukamulya Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang Pertanian 14 Sindang Jaya Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian 15 Jayanti Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian 16 Cisoka Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang 17 Solear Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang 18 Jambe Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang 19 Cisauk Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 20 Pagedangan Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 21 Legok Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 22 Panongan Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan tinggi 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 34

42 No. Kecamatan Fungsi Keterangan Permukiman kepadatan sedang 23 Pasarkemis Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian 24 Rajeg Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang Pertanian 25 Sepatan Timur Pusat pemerintahan kecamatan Industri Pertanian Permukiman kepadatan sedang 26 Pakuhaji Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 27 Sukadiri Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 28 Kosambi Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Industri Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 29 Kalapa Dua Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 30 Kawasan Reklamasi Industri permukiman Pelabuhan Pariwisata Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 35

43 Peta 2.5. Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Tangerang Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 36

44 Rencana Sistem Pusat Pelayanan. Rencana sistem pusatt pelayanan sesuai dengan kapasitas dan daya dukung pusat permukiman tersebut. Rencana Sistem Pusat Pelayaan Kabupaten Tangerang pada tahun mengacu pada aspek kondisi wilayah, aksesibilitas, tingkat pelayanan dan kebijakan pengembangan yang ada yaitu meliputi: 1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) merupakan kecamatan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial, ekonomi dan transportasi bagi wilayah yang berdekatan/berbatasan. 2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) merupakankecamatanyang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan yang berfungsi sebagai pusat simpul jasa distribusi barang dalam satu wilayah kecamatan dan mempunyai potensi untuk mendorong pusat-pusat desa (daerah belakangnya). 3. Pusat Kegiatan Lokal Propomosi (PKLp) yaitu kecamatanyang dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL karena berdasarkan hasil analisis, fungsi dan perannya dalam wilayah kabupaten Tangerang sudah cukup menonjol dan sudah dapat disamakan dengan PKL yang ada. 4. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kecamatan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Berdasarkan hasil analisis, ada 18 (delapan belas) pusat permukiman yang ditetapkan sebagai PPK meliputi Kecamatan Mekarbaru, Gunungkaler, Kresek, Kemiri, Sukamulya, SindangJaya, Jayanti, Cisoka, Solear, Jambe, Cisauk, Pagedangan, Legok, panongan, Rajeg, Sepatan Timur, Pakuhaji dan kecamatan Sukadiri. Secara lebih rinci mengenai rencana sistem pusat pelayanan sebagaimana yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Tangerang Tahun dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut. Tabel Rencana Pusat Pelayanan Kabupaten Tangerang. No Kecamatan Hirarki Pelayanan Fungsi 1 Balaraja PKWp Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 2 Teluknaga PKWp Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 3 Curug PKWp Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 4 Kronjo PKL Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Perikanan Kawasan pantai berhutan bakau 5 Tigaraksa PKL Pusat pemerintahan kabupaten Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 6 Mauk PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Keterangan Dipromosikan untuk dijadikan PKW Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKW Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKW Merupakan Ibukota Kabupaten Tangerang Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 37

45 No Kecamatan Hirarki Pelayanan Fungsi Kawasan pantai berhutan bakau 7 Cikupa PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi 8 Sepatan PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 9 Mekarbaru PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah 10 Gunungkaler PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah 11 Kresek PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah 12 Kemiri PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 13 Sukamulya PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang Pertanian 14 Sindang Jaya PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian industri 15 Jayanti PPK Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian 16 Cisoka PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang 17 Solear PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang 18 Jambe PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang 19 Cisauk PPK Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 20 Pagedangan PPK Pusat pemerintahan kecamatan industri Permukiman kepadatan tinggi Keterangan Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 38

46 No Kecamatan Hirarki Pelayanan Fungsi Permukiman kepadatan sedang 21 Legok PPK Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 22 Panongan PPK Pusat pemerintahan kecamatan industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang 23 PasarKemis PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian 24 Rajeg PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang Pertanian 25 Sepatan Timur PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan sedang 26 Pakuhaji PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian industri Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 27 Sukadiri PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 28 Kosambi PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Industri Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau 29 Kalapa Dua PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Keterangan Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 39

47 Peta 2.6. Peta Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kabupaten Tangerang Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 40

48 2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 03 Tahun 2010 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Tugas penyusunan dan pengaturan di bidang kelembagaan ini dilaksanakan oleh Bagian Organisasi pada Sekretariat Daerah. Selanjutnya di tindak lanjuti melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang dengan susunan kelembagaan sebagai berikut: 1. Sekretariat Daerah 2. Sekretariat DPRD 3. Inspektorat Kabupaten 4. Badan Kepegawaian Daerah 5. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 6. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 7. Dinas Pendapatan Daerah 8. RSUD Kabupaten Tangerang 9. Satuan Polisi Pamong Praja 10. Dinas daerah yang meliputi : a. Dinas Pendidikan b. Dinas Kesehatan c. Dinas Kesejahteraan Sosial d. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata e. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil f. Dinas Pertanian dan Peternakan g. Dinas Perikanan dan Kelautan h. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah i. Dinas Bina Marga dan Pengairan j. Dinas Tata Ruang k. Dinas Cipta Karya l. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika m. Dinas Penanggulangan Bencana dan Kebakaran n. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi o. Dinas Perindustrian dan Perdagangan p. Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman 11. Lembaga Teknis Daerah yang meliputi : a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah b. Badan Lingkungan Hidup Daerah c. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan d. Badan Penanaman Modal Daerah e. Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat f. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik g. Kantor Perpustakaan Daerah h. Kantor Arsip Daerah. 12. Kecamatan. 13. Kelurahan / Desa Struktur Organisasi Perangkat Daerah. Bagan Struktur Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang berdasarkan perda Nomor 08 Tahun 2010 digambarkan sebagai berikut : 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 41

49 Gambar Bagan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Sumber : Perda Kabupaten Tangerang No. 08 Th Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kab. Tangerang 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 42

50 BAB III PROFIL SANITASI KABUPATEN TANGERANG 3.1. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene. Berbagai program dan kegiatan pembangunan di bidang sanitasi telah dilaksanakan di Kabupaten Tangerang untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup lebih sehat pada semua tatanan, baik pada tatanan rumah tangga maupun tatanan disekolah sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud. Perlu disadari bahwa derajat kesehatan masyarakat yang ideal tidak bisa dipisahkan dari kondisi fisik lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya hidup masyarakat dikarenakan empat faktor tersebut merupakan mata rantai yang tak terpisahkan dan saling menunjang terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan harus diupayakan terus menerus, salah satunya melalui program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan berfokus kepada fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat. Fasilitas sanitasi yang disurvey mencakup sumber air minum, layanan pembuangan sampah, jamban, saluran pembuangan air limbah, perilaku yang terkait dengan higinitas dan sanitasi dengan mengacu kepada Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu buang air besar, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah dan pengelolaan air limbah rumah tangga (Drainase lingkungan). Metoda penentuan target area survei dilakukan secara geografi dan demografi melalui proses Klastering. Hasil klastering ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan berisiko. Proses pengambilan sampel dilakukan secara random sehingga memenuhi kaidah Probability Sampling dimana semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Sementara metoda sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Penetapan klaster dilakukan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Program PPSP yaitu kepadatan penduduk, angka kemiskinan, daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/ saluran irigasi dan daerah terkena banjir. Perangkat lunak entri data EHRA menggunakan Format Epi Info versi MS-DOS, perangkat lunak converter dari format Epi Info ke format yang bisa dibaca oleh SPSS dan perangkat lunak Syntax SPSS untuk cleaning data dan pemprosesan data hingga menghasilkan berbagai tabel hasil pengamatan termasuk beberapa tabel analisis Crosstab. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin konsistensi pemasukan data oleh operator, dengan demikian hasil entri data akan memiliki tingkat kesalahan yang seminim mungkin. Hasil Klastering wilayah desa/kelurahan di Kabupaten Tangerang yang terdiri dari 274 desa/kelurahan menghasilkan distribusi sebagai berikut : 1. Klaster 0 sebanyak 30 desa/kelurahan atau 10,95 % 2. Klaster 1 sebanyak 116 desa/kelurahan atau 42,34 % 3. Klaster 2 sebanyak 95 desa/kelurahan atau 34,67 % 4. Klaster 3 sebanyak 33 desa/kelurahan atau 12,04 % 5. Klaster 4 sebanyak 0 desa/kelurahan atau 0 % Studi EHRA di Kabupaten Tangerang Tahun 2012 dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012 dengan jumlah responden sebanyak responden dari 25 desa pada 8 kecamatan terpilih. Hasil dari Studi EHRA dapat menggambarkan kondisi sanitasi lingkungan di Kabupaten Tangerang. Dari responden 97,2 % mempunyai hubungan keluarga sebagai istri dengan tingkat pendidikan SD sebesar 49,0 %, adapun kondisi sanitasi lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut : - Sampah berserakan sebesar 64 % dengan sebagian besar sampah tidak diolah yaitu sebesar 82,70 %. - Pengelolaan limbah domestik yang tidak menggunakan jamban pribadi / WC umum sebanyak 33,4 % dan yang tidak menggunakan tangki septick sebanyak 60,2 %, sedangkan jumlah keluarga yang tidak memiliki saluran pembuangan air limbah sebanyak 31 %. - Keluarga yang mengalami banjir sebanyak 9,9 % dan drainase dengan sistem terbuka sebanyak 69,9 % Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 43

51 - Air Bersih masyarakat menggunakan Sumur bor / Pompa mesin sebesar 57,3 % dan untuk air minum sebagian besar masyarakat mendapatkannya dengan cara direbus sebanyak 97,9 %. - Perilaku hygiene sebanyak 86,9 % tidak melakukan CTPS di lima waktu penting, kebiasaan pengolahan sampah dengan cara dibakar sebanyak 68,9%, di halamannya masih ada sampah sebanyak 39 % dan perilaku buang air besar sembarangan sebanyak 88,9 %. - Angka kesakitan diare masih cukup tinggi yaitu sebesar 33,4 % pada orang dewasa perempuan dan 28,4 % pada anak Balita. Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan Indeks Risiko Sanitasi di Kabupaten Tangerang berdasarkan kalkulasi indeks risiko permasalahan sumber air, air limbah domestik, persampahan, genangan air, perilaku hidup bersih dan sehat yang ditunjukkan dengan nilai risiko pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 300 Gambar 3.1. Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Tangerang 2012 Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Tangerang PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT. 4. GENANGAN AIR. 3. PERSAMPAHAN. 2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 1. SUMBER AIR CLUSTER 0 CLUSTER 1 CLUSTER 2 CLUSTER Tatanan Rumah Tangga. Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat pada tatanan rumah tangga meliputi perilaku Buang Air Besar dan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun. Pada saat ini perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Kabupaten Tangerang tergolong masih rendah, dimana masih terdapat warga masyarakat yang melakukan Buang Air Besar (BAB) sembarangan dan belum memiliki kebiasaan mencuci tangan pakai sabun pada kehidupan sehari-hari sehingga diperlukan upaya-upaya untuk mendorong perubahan perilaku kearah lebih baik dan sehat guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat. Terbatasnya kepemilikan jamban pribadi oleh masyarakat berpengaruh pada tingginya perilaku masyarakat Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Hasil analisa study EHRA (Environmental Health Risk Assessment) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang pada Tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga yang memiliki jamban pribadi sebanyak 57 %, jumlah rumah tangga yang menggunakan MCK umum 9 %, WC Helikopter 11 %, Sungai 6 %, Kebun/Pekarangan 14 % dan Selokan 3 % Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 44

52 Gambar 3.2. Grafik Kondisi Sanitasi Rumah Tangga Kabupaten Tangerang Kondisi Sanitasi Kabupaten Tangerang 3% 6% 11% 14% 57% Jamban Pribadi MCK Umum WC Helikopter 9% Sungai Kebun Selokan Namun kepemilikan jamban pribadi sebesar 57 % tersebut belum berpengaruh pada menurunnya angka buang air besar sembarangan (BABs) dikarenakan kualitas jamban pribadi yang dimiliki belum sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh SNI, yaitu saluran pembuangan akhir tangki septik tidak diolah akan tetapi dibuang atau disalurkan ke sembarang tempat diantaranya ke selokan, saluran drainase, sungai, kolam, empang dan kebun atau sawah. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan pengetahuan tata cara membuat jamban pribadi dan tangki septik yang aman. Tingginya angka buang air besar sembarangan (BABs) pada tatanan rumah tangga sebesar 89% ini juga disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, dimana sebesar 86,9 % masyarakat tidak cuci tangan pakai sabun pada 5+1 waktu penting, 55,5 % jamban tidak bersih dari tinja, 55.3 % Jamban tidak bebas dari kecoa, 37,2 % fungsi penggelontor pada jamban tidak berfungsi, 43 % jamban tidak tersedia sabun, 6,8 % terdapat pencemaran pada wadah air. Persen Gambar 3.3. Grafik Kondisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Ya CTPS Jamban bersih dari Tinja Jamban bebas dari Kecoa PHBS Fungsi Penggelontor Ketersediaan Sabun di jamban Pencemaran Wadah Air Perilaku BABs Ya 13,1 44,5 55,3 62,8 57 6,8 89 Tidak 86,9 55,5 44,7 37, ,2 11 Rendahnya atau kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat juga dapat dilihat pada pola dan kebiasan masyarakat membuang tinja anak, dimana perilaku masyarakat membuang tinja anak dijamban hanya sebesar 19,6 %, sedangkan 5,1 % dibuang ditempat sampah, 6,3 % dibuang dikebun, 6,7 % disungai, 3,3 % ditempat lainya dan 59 % tidak tahu. Hal ini dapat diartikan bahwa masyarakat belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang perilaku hidup bersih dan sehat dan higiene Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 45

53 Gambar 3.4. Grafik Kebiasaan Membuang Tinja Anak WC/Jamban; 19,60% Tempat Sampah; 5,10% Tdk tahu; 59% Kebun/Pekarang an; 6,30% Sungai/Selokan; 6,70% Lainnya; 3,30% WC helikopter yang dibangun diatas empang ini merupakan sarana sanitasi yang biasa digunakan dan masih dipertahankan oleh masyarakat Kabupaten Tangerang terutama masyarakat yang berdomisili di wilayah utara. Kebiasaan dan perilaku hidup yang demikian perlu adanya perhatian dari berbagai pihak untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat itu sendiri untuk menjaga kesehatan lingkungan dari pencemaran limbah domestic. Limbah tinja yang dibuang ditempat terbuka secara tidak langsung dapat menyuburkan bakteri-bakteri dari limbah tinja tersebut kemudian menguap diudara dan dihirup oleh masyarakat itu sendiri sehingga menjadi rawan terhadap penyebaran penyakit. Kebiasaan seperti ini dilakukan oleh masyarakat dikarenakan tingkat perekonomian masyarakat yang masih dibawa rata-rata sehingga tidak memiliki kemampuan membangun WC yang layak dan sehat untuk hunian mereka. Ada sebagian masyarakat Kabupaten Tangerang yang merasa lebih mudah buang hajad di sungai khususnya bagi masyarakat yang berdomisili dibantaran sungai. Kondisi WC yang terapung disungai ini sengaja di bangun oleh masyarakat yang tinggal dibantaran sungai karena tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal dan juga karena memang tidak mempunyai biaya untuk membangun WC dirumahnya. Selain itu juga disebabkan oleh faktor minimnya pengetahuan dan pemahaman mereka tentang dampak pembuangan limbah tinja bagi ekosistem sungai dan lingkungan permukiman mereka. Ada juga sebagian masyarakat yang memang tidak mau membangun WC dikarenakan kebiasaan lebih mudah dan murah untuk buang hajat di sembarang tempat (BAB) sembarangan Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 46

54 Secara umum limbah domestik yang dihasilkan rumah tangga di Kabupaten Tangerang selain limbah tinja (black water) juga terdapat limbah cair (grey water) yakni limbah yang dihasilkan dari limbah kamar mandi, cucian pakaian, cucian peralatan memasak. dll Limbah cair domestik (grey water) ini juga merupakan salah satu faktor penyumbang terjadinya pencemaran lingkungan dikarenakan belum terdapat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sehingga pembuangan limbah cair rumah tangga yang berasal dari kamar mandi, dapur dan air hujan disalurkan ke satu saluran yang bermuara dipekarangan, kebun dan sawah atau disalurkan ke drainase lingkungan yang langsung mengalir ke sungai. Pembuangan limbah cair rumah tangga (grey water) di sekitar pekarangan masih dianggap layak tanpa memperhatikan dampak dari limbah tersebut terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar. Tempat pembuangan limbah yang ada juga tergolong sangat sederhana atau langsung di buang ke permukaan tanah sehingga tanpa disadari akan menimbulkan bau yang tidak sedap dilingkungan dan pekarangan disekitar hunian masyarakat bahkan terkesan tampak kumuh. Kebiasaan masyarakat yang kurang baik ini selalu memberikan kontribusi terhadap pencemaran lingkungan dan menjadikan penyakit yang berbasis lingkungan seperti diare masih merupakan penyakit dengan angka kesakitan yang selalu terjadi berulang-ulang sebesar 74,8 % setiap tahunnya berdasarkan analisa study EHRA tahun 2012, dengan persentase tertinggi pada penderita orang dewasa perempuan sebesar 27 %, kedua orang dewasa laki laki dan anak balita sebesar 18 %, anak remaja laki-laki 14 %., anak remaja perempuan 13% dan anak non balita 10 %. Gambar 3.5. Grafik Kejadian Penyakit Diare Kejadian Penyakit Diare 27% 18% 10% Balita Non Balita Remaja Laki-laki 18% 13% 14% Remaja Perempuan Dewasa laki-laki Dewasa Perempuan Tatanan Sekolah. Kebiasaan berperilaku hidup yang kurang sehat dikabupaten Tangerang tidak saja dilakukan oleh masyarakat pada tatanan rumah tangga tetapi juga dilakukan oleh siswa-siswi disekolah. Perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan sekolah di Kabupaten Tangerang saat ini tergolong masih rendah, dimana masih terdapat sekolah yang belum memiliki WC, tempat kencing, fasiltas cuci tangan untuk guru dan siswa serta sarana sanitasi lainnya. Walupun terdapat sekolah yang telah memiliki WC akan tetapi secara kualitas dan kuantitas masih jauh dari layak. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang tahun 2011 jumlah sekolah negeri maupun swasta tingkat SD, SMP dan SMA mencapai unit. Jumlah SD/MI sebanyak unit, SLTP/MTS 339 unit, SMA/MA 165 unit, SMK 80 unit dan Perguruan tinggi 2 unit Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 47

55 Gambar 3.6. Grafik Jumlah Sarana Pendidikan Kabupaten Tangerang Jumlah Sarana Pendidikan Di Kabupaten Tangerang 884 Jumlah Sekolah SD SLTP SMA SMK Mi MTs Ma PT Kepemilikan sarana sanitasi di sekolah dapat digunakan sebagai tolok ukur perilaku hidup bersih dan sehat disekolah, dengan rendahnya kepemilikan sarana sanitasi disekolah akan berdampak pada kondisi belajar siswa disekolah dikarenakan ketika siswa atau guru mendapati masalah yang berhubungan dengan sanitasi maka akan mengganggu proses belajar mengajar disekolah. Toilet SDN Guradog I Tigaraksa Perilaku praktek cuci tangan pakai sabun (PHBS) disekolah juga masih rendah dikarenakan 99 % sekolah dikabupaten Tangerang tidak memiliki fasilitas cuci tangan dan tempat kencing. Terbatasnya kepemilikan sarana sanitasi di sekolah akan berpengaruh pada mutu dan kualitas belajar mengajar disekolah. Kondisi sarana sanitasi di sekolah dasar dan madarasah ibtidaiyah berdasarkan data dinas pendidikan Kabupaten Tangerang tahun 2011 menunjukkan sejumlah 980 SD/MI (84 %) telah memliki WC/toilet dan sejumlah 180 SD/MI (16 %) tidak memiliki WC/toilet dan sumber air. Dari jumlah SD/MI tersebut sebanyak SD/MI atau 99 % tidak memiliki tempat kencing, fasilitas cuci tangan dan tidak ada ketersediaan sabun di toilet. Sumber air bersih yang digunakan oleh 980 unit SD/MI sekolah menggunakan sumur pompa mesin dengan kondisi ketersedian air 35 % tidak tersedia air bersih, 45 % selalu tersedia dan 20 % kadang-kadang. Gambar 3.7. Grafik Jumlah SD/MI berdasarkan Kepemilikan Sarana Sanitasi Jumlah SD/MI Berdasarkan Kepemilikan Sarana Sanitasi Sekolah MEMILIKI WC TIDAK MEMILIKI WC & TEMPAT KENCING TIDAK ADA FASILITAS CUCI TANGAN TIDAK ADA KETERSEDIAAN SABUN Sedang kondisi sarana sanitasi di SMP/MTS berdasarkan data dinas pendidikan Kabupaten Tangerang tahun 2011 menunjukkan sejumlah 255 SMP/MTS (57%) telah memliki WC/toilet dan sejumlah 190 SMP/MTS (43%) tidak memiliki WC/toilet dan tempat kencing serta sejumlah 445 SMP/MTS tidak terdapat fasilitas cuci tangan dan ketersediaan sabun. Sumber air bersih yang digunakan berasal dari sumur pompa mesin dengan kualitas dan kuantitas belum memadai Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 48

56 Gambar 3.8. Grafik Jumlah SMP/MTS berdasarkan Kepemilikan WC Jumlah SMP/MTS Berdasarkan Kepemilikan Sarana Sanitasi MEMILIKI WC TIDAK MEMILIKI WC & TEMPAT KENCING TIDAK ADA FASILTAS CUCI TANGAN TIDAK ADA KETERSEDIAAN SABUN Sistem sanitasi sekolah di Kabupaten Tangerang baik pada tingkat SD, SMP dan SMA menggunakan sistem setempat (on-site) dimana pembuangan limbah tinja di salurkan di tangki septik setempat dan limbah selain tinja (urine) disalurkan ke saluran drainase sehingga di mungkinkan berpengaruh pada rendahnya tingkat kesehatan lingkungan disekolah. Tabel 3.1: Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan), lihat Lampiran** Tabel 3.2: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (pengelolaan sampah dan pengetahuan higiene), lihat Lampiran** 3.2. Pengelolaan Air Limbah Domestik Kelembagaan. Secara kelembagaan Kebijakan mengenai pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tangerang adalah merupakan tugas Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tangerang yang secara legal formal diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tangerang diberikan kewenangan memungut retribusi pengelolaan limbah domestik melalui peraturan daerah Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Retribusi Pelayanan Sedot Kakus dan Pelayanan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang mencakup Jasa pelayanan Niaga, Non niaga dan Sosial. Selanjutnya berdasarkan analisa kelembagaan yang memiliki kepentingan terhadap pengelolaan air limbah domestik dikabupaten Tangerang adalah BAPPEDA, BLHD, Dinas Cipta Karya, Swasta dan NGO. Tabel 3.3. Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target BLHD dan BAPPEDA BLHD dan BAPPEDA 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 49

57 PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA BLHD dan BAPPEDA Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik DINAS CIPTA KARYA Kelompok Masyarakat Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki DINAS CIPTA KARYA Septik) Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk BLHD tinja) Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke DINAS CIPTA KARYA IPAL (pipa kolektor) Membangun sarana IPLT dan atau IPAL DINAS CIPTA KARYA LSM BEST PENGELOLAAN Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja BLHD Perusahaan Swasta Mengelola IPLT dan atau IPAL BLHD IPLT Swasta (Lippo Karawaci) Kelompok Masyarakat Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestik Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestik Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik BLHD BP2T BLHD dan BP2T BLHD BLHD BLHD BLHD dan BAPPEDA BLHD BLHD BLHD 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 50

58 Tabel 3.4. Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Tangerang Ketersediaan Pelaksanaan Peraturan Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan Ket. AIR LIMBAH DOMESTIK Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini Tidak ada Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat, industry rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik Retribusi penyedotan air limbah domestik Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Perda Tahun 2004 No. 11 Tentang Retribusi Jasa Umum Tidak Ada Belum Efektif Dilaksanakan Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran Peluang keterlibatan swasta dalam pengelolaan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi swasta dalam pengelolaan air limbah domestik Layanan Pemerintah Kab/Kota bagi masyarakat yang tidak mampu dalam pengelolaan air limbah domestik Terdapat beberapa perusahaan swasta yang sudah aktif dalam pengelolaan air limbah domestic. Ada, berupa penyediaan sarana prasarana pengelolaan limbah seperti IPAL Komunal Tidak Ada Tidak Ada 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 51

59 Sistem Dan Cakupan Pelayanan Air Limbah Domestik. Pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tangerang secara umum dibagi menjadi 2 sistem, yaitu onsite system, off-site system. Pengelolaan air limbah domestik pada wilayah permukiman pedesaan menggunakan sistem on-site sedangkan untuk wilayah permukiman perkotaan sebagian sudah menggunakan sistem of-site. Terdapat beberapa cara pembuangan air limbah rumah tangga yang dilakukan oleh masyarakat, yaitu: 1. Komunitas yang membuang air limbah domestik ke Cubluk/Kebun/kolam/sawah 2. Komunitas yang membuang air limbah domestik langsung ke drainase/sungai 3. Komunitas yang membuang air limbah domestik ke tangki septik sederhana 4. Komunitas yang membuang air limbah domestik ke IPAL (Perumahan Lippo Karawaci) 5. Komunitas yang membuang air limbah domestik Tangki Septik Komunal (Kronjo,Pakuhaji) Gambar Grafik Saluran Akhir Pembuangan Tinja Lainnya; 7,80% Tdk tahu; 9,70% Kebun; 6,90% Kolam/Sawah; 10,50% Tangki Septick; 39,80% Sungai; 4,80% Drainase; 3,50% Cubluk; 15,80% Pipa Sewer; 1,20% Kondisi saluran akhir pembuangan tinja rumah tangga di Kabupaten Tangerang berdasarkan analisa study EHRA tahun 2012 menunjukan saluran pembuangan akhir tinja ke tangki septik sebesar 39,80 %, ke Pipa sawer 1,20 %, ke cubluk 15,80%, ke drainase 3,50 %, ke sungai 4,80 %, ke kolam /sawah 10,50 %, ke kebun 6,90 % lainnya 7,80 % dan tidak tahu 9,70 %. Pengelolaan air limbah domestik di Perumahan Lippo Karawaci telah dibangun IPAL seluas meter dengan kapasitas pelayanan untuk penghuni. IPAL Perumahan Lippo Karawaci menggunakan sistem Seaweed Treatmant Plant (STP) yaitu memproses limbah cair rumah tangga menjadi air bersih dengan kapasitas m³/hari. Industri Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) Di Kabupaten Tangerang telah dibangun IPLT Sepatan Timur dengan kapasitas yang masih terbatas dikarenakan minimnya teknologi dan ketersediaan truk penyedot tinja serta minimnya biaya operasional sehingga belum mampu menyediakan layanan yang optimal. Pengelolaan air limbah rumah tangga di wilayah permukiman padat pedesaan melalui program Sanimas (sanitasi berbasis masyarakat) telah dibangun MCK++ dengan sistem setempat (on-site) melalui biaya APBD dan bantuan Pemerintah Pusat melalui APBN serta LSM BEST yang didanai oleh masyarakat Jerman (Borda). Jumlah sarana yang telah di bangun sebanyak 97 unit MCK++ dari tahun di 14 Kecamatan, 19 unit dibangun oleh dana APBN, 55 unit dibangun oleh dana APBD dan 23 unit dibangun oleh NGO (LSM BEST) Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 52

60 Sistem pelayanan sanitasi di Kabupaten Tangerang berdasarkan kondisi existing menggunakan sistem setempat (on site) dan sistem terpusat (of site) yang secara detail dijelaskan sebagai berikut : Yang dimaksud dengan menggunakan sistem setempat (on site) sebagaimana digambarkan pada diagram sistem tabel yaitu: A. Black Water (Limbah Tinja): 1. Dari WC Helikopter dibuang ke sungai 2. Dari WC Helikopter dibuang ke empang 3. Dari WC ke tanki septik dibuang ke sungai 4. Dari WC ke tangki septik disedot truk tinja diolah di IPLT lalu dibuang kesungai 5. Dari WC ke tangki septik disedot truk tinja dibuang ke sungai 6. Dari WC ke tangki septik diolah menjadi bio gas B. Grey Water ( air cuci piring, air mandi, air cuci pakaian) 1. Air kamar mandi, cuci pakaian, cuci piring dibuang ke saluran lalu dibuang ke sungai. Selanjutnya yang dimaksud dengan menggunakan sistem terpusat (of site) sebagimana digambarkan pada diagram sistem tabel yaitu: A. Black Water (Limbah Tinja): 1. Dari WC disalurkan ke tangki septik kemudian disedot oleh Truk Tinja dibawa ke IPLT dan selanjutnya dibuang ke sungai. B. Grey Water ( air cuci piring, air mandi, air cuci pakaian) 1. Air kamar mandi, air cucian pakaian, air cucian piring dibuang ke tangki septik di sedot Truk Tinja dibawa ke IPLT dan selanjutnya dibuang ke sungai Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 53

61 Peta 3. 1 Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Air Limbah Domestik Sumber: RTRW Kabupaten Tangerang Tahun Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 54

62 Balck Water Input User Interface Tabel Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik Penampungan Awal Pengaliran Pengolahan Akhir Pembuangan/ Daur Ulang Kode/ Nama Aliran Tinja/Urine/Air Pembersih/Air Penggelontor WC - Perpipaan IPLT Sungai Aliran Limbah/AL1 Tinja/Urine/Air Pembersih/Air Penggelontor WC Septictank Truk tinja IPLT Sungai Aliran Limbah 2/AL2 Tinja/Urine/Air Pembersih/Air Penggelontor WC Septictank Truk tinja - Sungai Aliran Limbah 3/AL3 Tinja/Urine/Air Pembersih/Air Penggelontor WC Septictank Saluran Drainase - Sungai Aliran Limbah 4/AL4 Tinja/Urine/Air Pembersih/Air Penggelontor WC Septictank - - Sungai Aliran Limbah 5/AL5 Tinja/Urine/Air Pembersih/Air Penggelontor WC Septictank - - Biogas Aliran Limbah 6/AL6 Tinja/Urine/Air Pembersih/Air Penggelontor WC Septictank - - Resapan Aliran Limbah 7/AL7 Tinja/Urine/Air Pembersih/Air Penggelontor WC Helikopter Sungai Aliran Limbah 8/AL8 Tinja/Urine/Air Pembersih/Air Penggelontor Sungai/Kebun/Pekarangan Aliran Limbah 9/AL9 Grey Water Air Cucian Dapur Air Cucian Dapur Air Cucian Pakaian/Air Sabun Mandi Air Cucian Pakaian/Air Sabun Mandi Sumber: Analisa Pokja AMPL Wash Sink Wash Sink Kamar Mandi Kamar Mandi Saluran Drainase Saluran Drainase Saluran Drainase Saluran Drainase Aliran Limbah 10/AL10 - Sungai Aliran Limbah 11/AL11 - Resapan Aliran Limbah 12/AL12 - Sungai Aliran Limbah 13/AL13 - Resapan Aliran Limbah 14/AL Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 55

63 Tabel 3.6. Sistem Pengelolaan Air Limbah yang ada di Kabupaten Tangerang Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data Sumber Data User Interface WC Jumlah KK 98,317 Dinas Kesehatan Kamar Mandi/Wash Sink Jumlah KK 98,317 Dinas Kesehatan Wc Helikopter Jumlah KK 168 Study Ehra/4.997 Responden Penampungan Awal Septictank Jumlah KK 98,317 Dinas Kesehatan Pengaliran Perpipaan Jumlah KK 80 Study Ehra/4.997 Responden Truk tinja Jumlah KK N/A N/A Saluran Drainase Jumlah KK 1,349 Study Ehra/4.997 Responden Pengolahan Akhir IPLT Jumlah KK 40,000 IPLT Lippo Karawaci Pembuangan/ Daur Ulang Biogas Jumlah KK N/A N/A Sungai Nama Sungai Sungai Cisadane, Cimanceuri, Cirarab Study Ehra/4.997 Responden Sumber: Analisa Pokja AMPL Resapan Jumlah KK N/A N/A 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 56

64 Kesadaran Masyarakat dan PMJK. Tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik berdasarkan survey PMJK yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa 69 % masyarakat Kabupaten Tangerang memiliki kemauan untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan sanitasi, sedangkan peran lakilaki dan perempuan dalam pembangunan memiliki peran yang sama, selanjutnya berkenaan dengan akses, pengaruh dan manfaat pembangunan sanitasi bagi masyarakat 99 % mengatakan sangat bermanfaat. Kontribusi masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Bersedia memelihara dan membersihkan MCK. 2. Bersedia membersihkan selokan 3. Memiliki kemauan untuk meningkatkan pembangunan sanitasi lingkungan dengan mengusulkan pembangunan MCK melalui PNPM. 4. Bersedia membayar iuran pemeliharaan MCK. Tabel 3.7. Pengelolaan Sarana Jamban Keluarga dan MCK oleh Masyarakat. Kecamatan Dik. RW Jumlah Dik. RW Jamban Kelg. Dik. RT Jumlah MCK Dik. RW Dik. CBO Dikelola Lainnya Tahun MCK Dibangun Dik. RT Jumlah Sanimas Dik. RW Dikelola CBO Dik. Lain Tahun Sanimas Dibangun Balaraja 2, / /2012 Cikupa 3, / /2012 Cisauk 17, / /2012 Cisoka 1, / /2012 Curug 1, / /2012 Gunung Kaler 2, / /2012 Jambe 3, / /2012 Jayanti 7, / /2012 Kelapa Dua 4, / /2012 Kemiri 4, / /2012 Kosambi 1, / /2012 Kresek / /2012 Kronjo 2, / /2012 Legok 6, / /2012 Mauk 2, / / Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 57

65 Kecamatan Dik. RW Jumlah Dik. RW Jamban Kelg. Dik. RT Jumlah MCK Dik. RW Dik. CBO Dikelola Lainnya Tahun MCK Dibangun Dik. RT Jumlah Sanimas Dik. RW Dikelola CBO Dik. Lain Tahun Sanimas Dibangun Mekar Baru / /2012 Pagedangan 2, / /2012 Pakuhaji 3, / /2012 Panongan 3, / /2012 Pasar Kemis 3, / /2012 Rajeg 1, / /2012 Sepatan 2, / /2012 Sepatan Timur / /2012 Sindang Jaya / /2012 Solear 4, / /2012 Sukadiri 1, / /2012 Sukamulya 1, / /2012 Teluknaga 1, / /2012 Tigaraksa 10, / /2012 Jumlah 98, Sumber : Hasil Analisa POKJA AMPL 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 58

66 Tabel 3.8. Kondisi Sarana MCK Kecamatan Lokasi MCK Jumlah Pemakai MCK PDAM SPT SGL Jml Toilet/ WC Jml Kmr mandi Fas. Cuci Tangan Persediaan Sabun Ada biaya Pemakaian MCK RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T Tempat Buangan Air Kotor T. Septik Cubluk Kapan Tangki Septik dikosongkan Kec. Balaraja Desa Sukamurni Desa Tobat Desa Saga Desa Gembong Desa Tobat Desa Cangkudu Desa Sukamurni Desa Buniayu Kec. Cikupa Desa Sukanagara Desa Sukanagara Desa sukadamai Kec. Cisauk Desa Cibogo Desa Dangdang Desa Mekarwangi Desa Suradita Desa Cisauk Desa Cibogo Desa Mekarsari Desa Cibogo Desa Cisauk Kec. Cisoka Desa Bojong Loa Desa Selapajang Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 59

67 Kecamatan Lokasi MCK Jumlah Pemakai MCK PDAM SPT SGL Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Jml Toilet/ WC Jml Kmr mandi Fas. Cuci Tangan 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 60 Persediaan Sabun Ada biaya Pemakaian MCK Tempat Buangan Air Kotor RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T T. Septik Cubluk Desa Caringin Desa Jeunjing Desa Cisoka Desa Selapajang Desa Caringin Desa Cempaka Desa Cibugel Kec. Curug Desa Curug Kulon Desa Curug Kulon Kec. Gunung Kaler Desa Bojong Koneng Desa Kandawati Desa Sidoko Desa Cipaeh Desa Ranca gede Desa Cipaeh (SLBM) Kec. Jambe Kapan Tangki Septik dikosongkan

68 Kecamatan Lokasi MCK Jumlah Pemakai MCK PDAM SPT SGL Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Jml Toilet/ WC Jml Kmr mandi Fas. Cuci Tangan 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 61 Persediaan Sabun Ada biaya Pemakaian MCK Tempat Buangan Air Kotor Kapan Tangki Septik dikosongkan RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T T. Septik Cubluk Desa Tipar Raya Desa Ranca Buaya Desa Bojong Loa Desa Mekarsari Desa Bojongloa Kec. Jayanti Desa Pasir Muncang Desa Pangkat Desa Pasir Muncang Desa Jayanti Desa Cikande Desa Cikande Kec. Kelapa Dua Desa Kelapa Dua Desa Bencongan Indah Desa Bencongan Indah Desa Bencongan Indah Desa Pakulonan

69 Kecamatan Lokasi MCK Jumlah Pemakai MCK PDAM SPT SGL Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Jml Toilet/ WC Jml Kmr mandi Fas. Cuci Tangan 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 62 Persediaan Sabun Ada biaya Pemakaian MCK Tempat Buangan Air Kotor Kapan Tangki Septik dikosongkan RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T T. Septik Cubluk Desa Pakulonan Kec. Kemiri Desa Patramanggala Desa Kemiri Kec. Kosambi Desa Dadap Desa Kosambi Barat Desa Rawa Rengas Kec. Kresek Desa Jenggot Desa Jenggot Desa Koper Desa Kemuning Desa Kemuning Desa Koper Kec. Kronjo Desa Pagedangan Udik Desa Bakung Desa Kronjo Kec. Legok Desa Ciangir Desa Sukamaju

70 Kecamatan Lokasi MCK Jumlah Pemakai MCK PDAM SPT SGL Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Jml Toilet/ WC Jml Kmr mandi Fas. Cuci Tangan 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 63 Persediaan Sabun Ada biaya Pemakaian MCK Tempat Buangan Air Kotor RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T T. Septik Cubluk Desa Bojongkamal Desa Palasari Kec. Mauk Desa Jatiwaringin Desa Tanjung Anom Desa Ketapang Desa Tanjung Anom Desa Mauk Timur Desa Mauk Barat Desa Mauk Barat Desa Ketapang Kec. Mekarbaru Desa Klutuk Desa Cijeruk Desa Kosambi Dalam Kec. Pagedangan Desa Cijantra Desa Karang Tengah Kec. Pakuhaji Desa Sukawali Desa Kramat Kapan Tangki Septik dikosongkan

71 Kecamatan Lokasi MCK Jumlah Pemakai MCK PDAM SPT SGL Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Jml Toilet/ WC Jml Kmr mandi Fas. Cuci Tangan Persediaan Sabun Ada biaya Pemakaian MCK Tempat Buangan Air Kotor Kapan Tangki Septik dikosongkan RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T T. Septik Cubluk Desa Buaran Mangga Desa Pondok Kelor Desa Bonisari Desa Gaga Desa Pakuhaji Kec. Panongan Desa Serdang kulon Desa Ranca Iyuh Desa Mekar Jaya Kec. Pasar Kemis Desa Pasar Kemis Kec. Rajeg Desa Daon Desa Rajeg Kec. Sepatan Desa Karet Desa Sepatan Desa Pisangan Kec. Sepatan Timur Desa Gempol Sari Desa Tanah Merah Desa Jatimulya Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 64

72 Kecamatan Lokasi MCK Jumlah Pemakai MCK PDAM SPT SGL Jml Toilet/ WC Jml Kmr mandi Fas. Cuci Tangan 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 65 Persediaan Sabun Ada biaya Pemakaian MCK Tempat Buangan Air Kotor RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T T. Septik Cubluk Desa Sepatan Timur Kec. Sindang Jaya Desa Wanakerta Kec. Solear Desa Solear Desa Cikasungka Desa Cikuya Desa Cikareo Desa Solear Desa Pasanggrahan Desa Munjul Kec. Sukadiri Desa Gintung Desa Sukadiri Desa Kosambi Desa Karang Serang Desa Pekayon Desa Sukadiri Kapan Tangki Septik dikosongkan

73 Kecamatan Lokasi MCK Jumlah Pemakai MCK PDAM SPT SGL Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Jml Toilet/ WC Jml Kmr mandi Fas. Cuci Tangan Persediaan Sabun Ada biaya Pemakaian MCK Tempat Buangan Air Kotor RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T T. Septik Cubluk Desa Rawa kidang Desa Sukadiri Desa Sukadiri Desa Kp Pulo Ginting Sukadiri Kec. Sukamulya Desa Buniayu Desa Kubang Desa Bunar Kec. Teluknaga Desa Rawalini Desa Melayu Timur Desa Tegal langus Desa Teluk Naga Kec. Tigaraksa Desa Tigaraksa Desa Tigaraksa Desa Tigaraksa Desa Bantar Panjang Keterangan: L = Laki-laki S = Selalu tersedia air Y = Ya SPT = Sumur pompa tangan P = Perempuan K = Kadang-kadang T = Tidak SGL = Sumur gali T = Tidak ada persediaan air Kapan Tangki Septik dikosongkan 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 66

74 Program Layanan yang berbasis masyarakat juga dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang terkait pengelolaan air limbah domestik (on-site) diantaranya yaitu: MCK++ (Plus-Plus), Sanimas, SLBM, dan STBM. Tabel 3.9. Daftar Program / Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat NO Sub Sektor Nama Program/ Proyek / Layanan Pelaksana / PJ Tahun Mulai Kondisi Sarana Saat ini Fungsi Aspek PMJK Tidak Fungsi Rusak PM JDR MBR 1 Air Limbah Domestik (on-site komunal) MCK++ (Plus) Dinas Cipta Karya/LSM BEST 2003 Ya Ya Ya Ya 2 Air Limbah Domestik: IPAL Komunal Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Dinas Cipta Karya/LSM BEST 2006 Ya Ya Ya Ya 3 Air Limbah Domestik: onsite komunal Saluran Langsung Berbasis Masyarakat (SLBM) Dinas Cipta Karya/LSM BEST 2012 Ya Ya Ya Ya Air Limbah Domestik (on-site) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Dinas Kesehatan 2012 Ya Ya Ya Ya 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 67

75 Pemetaan Media. Peran Media dalam menunjang pengelolaan air limbah domestik dan promosi hegiene di Kabupaten Tangerang cukup antusias. Pada tahun 2012 telah diberitakan berbentuk artikel sebanyak 4 kali penerbitan di Tangsel Pos dan Tangerang Pos. Tabel Kegiatan Komunikasi yang ada di Kabupaten Tangerang No Kegiatan Tahun Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat (Penyuluh penyakit berbasis lingkungan dan penyuluhan kesehatan ) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Stimulan sarana dasar sanitasi yang Tersebar di 42 Puskesmas / 29 Kec Dinas pelaksana Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Tujuan Kegiatan Meningkatka n kesadaran hidup sehat Menerapkan pola hidup sehat pada masyarakat Menciptakan lingkungan sehat Khalayak sasaran Masyarakat Kec. Kronjo dan Sukamulya Kabupaten Tangerang Puskesmas Se-Kab. Tangerang Pesan Kunci Pencegahan timbulan penyakit dengan pola hidup sehat Penerpan pola hidup yang sehat Penyediaan sanitasi dasar untuk menciptakan lingkungan yang sehat Pembelajaran Pola hidup yang sehat merupakan pencegahan penyakit yg efisien dan efektif Tersedianya sarana sanitasi dasar merupakan langkah awal dalam menciptakan lingkung yang sehat Tabel Sosialisasi Melalui Media Komunikasi yang ada di Kabupaten Tangerang No Nama Media Jenis Acara Isu yang diangkat Pesan Kunci Pendapat Media 1 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Kegiatan Survey Sanitation Supply Assesment (SSA) Keterlibatan masyarakat terkait pengelolaan sampah Positif 2 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Kegiatan Survey Pemberdayaan Masyarakat Jender & Kemiskinan Keterlibatan masyarakat dalam pemb. sanitasi Positif 3 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Penyelesaian Penyusunan Buku Putih Sanitasi oleh Pokja AMPL Kab. Tangerang Buku Putih Sanitasi sebagai acuan pembangunan Sanitasi di Kab. Tangerang Positif 4 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Peran Aktif Kab. Tangerang dalam PPSP melalui Nawasis Pemb. Sanitasi di Kab. Tangerang perlu perhatian pemerintah Positif 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 69

76 1. Kerjasama dengan Care Internasional Indonesia (MOU dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang) tentang Program Bersih dengan kegiatan pemberian tempat cuci tangan di tersebar di sekolah-sekolah di 7 kecamatan sebanyak 120 unit; 2. Kerjasama dengan SIKIB, dengan kegiatan pembangunan MCK di SD wilayah Sepatan dan Sepatan Timur sebanyak 5 unit;. Tabel Kerjasama Terkait Sanitasi No 1 Nama Kegiatan Penyediaan MCK di SD wilayah Sepatan dan Sepatan Timur sebanyak 5 unit; Jenis Kegiatan sanitasi Pembangunan MCK Mitra Kerjasama Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) Bentuk Kerjasama Mitra melakukan pembangunan MCK sementara Pemda melakukan Monitoring dan Evaluasi 2 Penyediaan Sarana Sanitasi Pembangunan MCK BANK JABAR Mitra melakukan pembangunan MCK sementara Pemda melakukan Monitoring dan Evaluasi Tabel Daftar Mitra Potensial No Nama Mitra Jenis Kegiatan sanitasi Bentuk Kerjasama 1 BANK JABAR Penyediaan Sarana Sanitasi Pembangunan sarana sanitasi 2 PT. Angkasa Pura Penyediaan Sarana Sanitasi Pembangunan sarana sanitasi 3 LSM BEST Penyediaan Sarana Sanitasi Pembangunan sarana sanitasi 4 Care Internasional Indonesia Penyediaan Sarana Sanitasi Pembangunan sarana sanitasi Partisipasi Dunia Usaha. Dalam pengelolaan limbah domestik pemerintah daerah Kabupaten Tangerang belum melibatkan partisipasi dunia usaha dikarenakan tingkat partisipasi dunia usaha minim disamping itu usaha dalam bidang limbah domestik masih dianggap belum memiliki prospek oleh karena kurangnya pemahaman terkait pengelolaan limbah domestik. Tabel Penyedia Layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Tangerang No Nama Provider Tahun mulai operasi Jenis Kegiatan 1 Tidak ada Dst Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 70

77 No Pendanaan Dan Pembiayaan Pada tabel yang disajikan dibawah ini terlihat terjadi penurunan drastis pendanaan dan pembiayaan sub sector pengelolaan air limbah domestic pada tahun 2008 dan tahun 2009, hal tersebut diakibatkan adanya pemekaran wilayah Kota Tangerang Selatan. Namun secara umum apabila melihat tren 3 (tiga) tahun terakhir pendanaan dan pembiayaan untuk sub sector pengelolaan air limbah domestic dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Seirama dengan pembiayaan untuk sub sector pengelolaan air limbah domestic, retribusi air limbah juga mengalami peningkatan hingga 93,11% per tahun. Rincian mengenai pendanaan dan pembiayaan terkait sub sector air limbah dapat dilihat pada table dibawah ini: Subsektor / SKPD Tabel Ringkasan pendapatan dan belanja dari sub sektor pengelolaan air limbah domestik Rata-rata Pertum buhan (%) 1 Air Limbah 8,731,908, ,771,273, ,389,604, ,366,451, ,495,033, ,750,853, (0.88) Retribusi Air 2 Limbah 47,514, ,532,750 61,572, ,000,000 95,040, ,020, Isu Startegis dan Permasalahan Mendesak. Isu strategis atau permasalahan terkait air limbah domestik yang ada di Kabupaten Tangerang berdasarkan analisis Tim POKJA AMPL adalah sebagai berikut: 1. Masih tingginya angka perilaku buang air besar sembanrangan (BABs) 2. Masih minimnya pelayanan pengelolaan baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pihak swasta 3. Kurangnya peraturan yang mengatur pelayanan atau pengelolaan air limbah domistik 4. Masih tingginya ptingkat pencemaran baik karena pembuangan isi tangki septik maupun SPAL 3.3. Pengelolaan Persampahan Kelembagaan. Secara kelembagaan kebijakan mengenai pengelolaan sampah adalah merupakan tugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang yang secara legal formal diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang diberikan kewenangan memungut retribusi pengelolaan sampah melalui peraturan daerah Nomor 5 Tahun 1998 Tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan yang mencakup jasa pelayanan Niaga, Non Niaga dan Sosial. Berdasarkan analisa kelembagaan yang memiliki kepentingan terhadap pengelolaan Persampahan di Kabupaten Tangerang adalah BAPPEDA, DKPP, Dinas Cipta Karya, Swasta dan NGO. Tabel Peta Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target DKPP dan BAPPEDA DKPP dan BAPPEDA 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 71

78 PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA DKPP dan BAPPEDA Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Membangun sarana TPA Menyediakan sarana komposting DKPP DKPP Perusahaan Swasta Kelompok Swadaya Masyarakat DINAS CIPTA KARYA DKPP DINAS CIPTA KARYA DKPP PENGELOLAAN Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS DKPP Kelompok Swadaya Masyarakat Mengelola sampah di TPS DKPP Kelompok Swadaya Masyarakat Mengangkut sampah dari TPS ke TPA Mengelola TPA DKPP Melakukan pemilahan sampah* Masyarakat tingkat Rumah Tangga Melakukan penarikan retribusi sampah Memberikan izin usaha pengelolaan sampah DKPP BP2T PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan DKPP DKPP DKPP DKPP dan BAPPEDA DKPP DKPP 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 72

79 Tabel Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Tangerang Ketersediaan Pelaksanaan Peraturan Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan Ket. PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini Meningkatnya pengembangan teknologi pengelolaan persampahan berbasis masyarakat berupa penyedian sarpras persampahan 1 unit/thn Belum Efektif Dilaksanaka n Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Ada dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Efektif Dilaksanaka n Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah Retribusi sampah atau kebersihan Ada, tariff retribusi bervariasi antara Rp /bulan sesuai dengan subjek retribusinya. Tidak Ada Belum Efektif Dilaksanaka n 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 73

80 - - Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Sistem dan Cakupan Pelayanan Persampahan. Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Tangerang merupakan tanggungjawab Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP). Pengelolaan layanan persampahan yang dilaksanakan masih terbatas pada pengangkutan sampah dari TPS (Tempat Pembuangan Sementara) ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan sebagian pengumpulan dan penyapuan jalan dikonsentrasikan pada jalur jalan utama serta pasar yang merupakan target pelayanan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang. Sedangkan pada sebagian besar daerah pelayanan yang merupakan daerah pemukiman pengumpulan sampah ke TPS dilakukan oleh masing-masing penduduk. Pola operasional pengelolaan persampahan di Kabupaten Tangerang pada umumnya masih menggunakan pola sederhana yaitu Kumpul-Angkut-Buang. Pola pewadahan dilakukan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang disediakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan berupa tong-tong sampah yang berada di pinggir jalan serta kontainer yang diletakkan tersebar di daerah-daerah potensial penghasil sampah di perumahan dan permukiman padat di perkotaan, di pasar-pasar (Komersial) serta perkantoran. Pola pengumpulan sampah diperumahan dilakukan dengan menggunakan gerobak sampah dikumpulkan di TPS. Pola pengangkutan dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda empat berupa Dump truk serta truk kompaktor diangkut menuju TPA Jatiwaringin dengan menempuh jarak dari pusat sentroid sampah sekitar 10 Km. Pola penanganan sampah di TPA Jatiwaringin dengan cara ditimbun dan dibakar (open dumping), walaupun sudah dirancang menggunakan teknologi sanitary landfill tetapi prakteknya tetap secara open dumping. Gambar Pola Penanganan Sampah Kabupaten Tangerang Rumah tangga 76.5 % (A) TPS? Digunakan kembali Pasar Temporer 4.8 % Pasar Utama Komersial 10,0 % 7.6 % (C) Stasiun Peralihan Antara (SPA) 88 % (B) TPA Open dumping (20.8%, Kabupaten Tangerang) Industri Jalan/Taman 1.1 %? Pengolahan sendiri Sungai 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 74

81 Peta 3.3 Peta Cakupan Layanan Persampahan dan Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampahan Sumber: RTRW Kabupaten Tangerang Tahun Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 75

82 Daerah pelayanan sampah di Kabupaten Tangerang dibagi menjadi 3 (tiga) coordinator wilayah, yaitu: 1. Korwil Curug. Daerah ini meliputi 10 (sepuluh) kecamatan, yaitu Kecamatan Curug, Kecamatan Panongan, Kecamatan Pagedangan, Kecamatan Kelapa Dua, Kecamatan Cisauk, Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Solear, Kecamatan Cisoka, Kecamatan Jambe dan Kecamatan Legok. 2. Korwil Balaraja. Daerah ini meliputi 13 (tiga belas) Kecamatan, yaitu Kecamatan Mekar Baru, Kecamatan Gunung Kaler, Kecamatan Kresek, Kecamatan Sukamulya, Kecamatan Balaraja, Kecamatan Jayanti, Kecamatan Cikupa, Kecamatan Kronjo, Kecamatan Rajeg, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Sepatan, Kecamatan Sepatan Timur dan Kecamatan Sindang Jaya. 3. Korwil Teluk Naga. Daerah ini meliputi 6 (enam) Kecamatan, yaitu Kecamatan Paku Haji, Kecamatan Teluk Naga, Kecamatan Mauk, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Sukadiri dan Kecamatan Kosambi. Tingkat pelayanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan saat ini baru bisa melayani 41,4 % dari seluruh wilayah Kabupaten Tangerang. Tabel 3a. Cakupan Pelayanan DKPP Kabupaten Tangerang No Kecamatan Jumlah Penduduk 2011 (*) Terlayani Oleh DKP Belum Terlayani Oleh DKP (presentase) 1 Cisoka Terlayani 80 % 2 Solear Terlayani 80 % 3 Tigaraksa Terlayani 50 % 4 J a m b e Belum Terlayani - 5 Cikupa Terlayani 40 % 6 Panongan Terlayani 60 % 7 C u r u g Terlayani 35 % 8 Kelapa Dua Terlayani 30 % 9 L e g o k Terlayani 40 % 10 Pagedangan Terlayani 80 % 11 Cisauk Terlayani 80 % 12 Pasar Kemis Terlayani 35 % 13 Sindang Jaya Terlayani 80 % 14 Balaraja Terlayani 40 % 15 Jayanti Terlayani 85 % 16 Sukamulya Belum Terlayani - 17 K r e s e k Belum Terlayani - 18 Gunung Kaler Belum Terlayani - 19 K r o n j o Belum Terlayani - 20 Mekar Baru Belum Terlayani - 21 M a u k Belum Terlayani - 22 K e m i r i Belum Terlayani Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 76

83 No Kecamatan Jumlah Belum Terlayani Oleh Terlayani Oleh DKP Penduduk 2011 (*) DKP (presentase) 23 Sukadiri Belum Terlayani - 24 R a j e g Belum Terlayani - 25 Sepatan Belum Terlayani - 26 Sepatan Timur Belum Terlayani - 27 Pakuhaji Belum Terlayani - 28 Teluknaga Belum Terlayani - 29 Kosambi Belum Terlayani - Jumlah Kuantitas sampah terangkut di TPA Jatiwaringin mencapai 793 m³/hari dengan persentase kandungan sampah organik 67,80 % dan sampah Unorganik 32,20 % terdiri atas residu 12,78% dan lapak 19,42% atau sampah Organik 537,654 m³/hari dan sampah Unorganik 71,74 m³/hari terdiri atas Residu 101,35 m³/hari dan Lapak 154,00 m³/hari. Tabel 3b. Kondisi Sampah di TPA Jatiwaringin Volume Unorganik Unorganik Organik Organik Sampah Terangkut Residu Lapak Residu Lapak (m 3 ) % (m 3 )/hari 12,78 19,42 101,35 154, ,80 537, Sumber : Hasil Perhitungan dan Survey bulan Sept 2011 Jenis dan sumber sampah yang dihasilkan oleh masyarakat diperumahan adalah sampah Organik, sampah Unorganik dan pecahan kaca atau kaleng sedangkan sampah yang dihasilkan oleh pasar diataranya yaitu sisa sayuran, plastik dan kertas atau bahan lainnya. Tabel 3c. Sumber dan Jenis Sampah yang Dihasilkan Sumber Sampah Jenis Sampah Volume Permasalahan Sampah organik (daun dan sisa makanan) 60% Terbatasnya jumlah armada pengangkut sampah Perumahan Sampah un-organik (Plastik) 25% Terbatasnya jumlah TPS Pecahan kaca dan kaleng Jumlah 15% Terbatasnya tehnologi Daur Ulang Sampah 100% Sisa sayuran 60% Masih kurangnya koordinasi antara PD Pasar dengan DKP Pasar Plastik 30% Belum terangkutnya 100 % sampah yang dihasilkan oleh Pasar Kertas dan bahan lain Jumlah 10% Kendala dalam pengangkutan sampah ke TPS dan ke TPA 100% 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 77

84 Pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Tangerang berdasarkan analisa study EHRA tahun 2012 menunjukkan bahwa sampah sampah rumah tangga yang diolah sebesar 1,4 %, dibuang ke TPS 9,6 %, kemudian 69 % dibakar dan sisanya 20 % sampah dibuang sembarangan. Gambar Grafik Sistem Pengelolaan Sampah Rumah Tangga SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 4% 3% 0% 0% 12% 1% 1% 10% Daur Ulang Dibuang Ke TPS Dibakar Dibuang Kelubang tertutup 69% Dibuang kelubang terbuka Dibuang Kesungai Dibiarkan Dibuang ke kebun Tidak tahu Pengelolaan persampahan di Kabupaten Tangerang berdasarkan hasil studi EHRA bagi lingkungan yang belum terlayani menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di tinjau dari penanganan setempat 17 % diolah dan sisanya 83 % sampah belum/tidak diolah. Gambar Grafik Kondisi Pengelolaan Sampah Pada LIngkungan Yang Belum Terlayani PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA Diolah Tidak Diolah 17% 83% 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 78

85 Pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Tangerang berdasarkan analisa survey PMJK, tingkat peran serta masyarakat Kabupaten Tangerang dalam pengelolaan sampah sudah cukup baik, dimana peran sertanya dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan, sebagai berikut : 1. Penyediaan tong sampah di setiap rumah, walaupung sebagian besar masyarakat masih menggunakan tong sampah tunggal (belum membagi sampah atas sampah organic dan an organic). 2. Terlibat kerjabakti dalam melaksanakan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang dilaksanakan oleh masyarakat di beberapa daerah. 3. Membentuk kelompok usaha yang mengolah sampah menjadi barang-barang berguna (program 3 R) khususnya untuk ibu-ibu PKK. Sedangkan persepsi masyarakat secara umum terhadap pengelolaan sampah adalah sebagai berikut : 1. Sampah bukan barang tidak berguna tetapi merupakan barang yang bernilai ekonomi 2. Masyarakat umumnya bersedia memilah sampah menjadi bagian sampah organik dan an organik di rumahnya 3. Rata-rata komposisi sampah rumah tangga 50 % sampah organik dan 50 % sampah an organik 60 % responden sudah mengetahui proses pembuatan compos dan pemanfaatannya Sistem penanganan sampah di TPA Jatiwaringin dilakukan dengan cara ditimbun dan dibakar (open dumping), walaupun sudah dirancang menggunakan teknologi sanitary landfill tetapi prakteknya tetap secara open dumping. Tabel 3d. Data Timbulan Sampah dan Pelayanan Sampah Di Kabupaten Tangerang Tahun 2011 NO URAIAN Volume Sampah % Terlayani % Belum Terlayani % Sistem 1 Total Timbulan Sampah Kab. Tangerang (Th. 2012) 5.512,28 m³/hr 100,00 2 TPA Jati Waringin 1.485,00 m³/hr 26,94 open dumping 3 TPS Telaga Bestari 375,00 m³/hr 6,803 Pemilahan, Komposting 4 TPST Sampora 6,00 m³/hr 0,109 pengumpulan 5 TPST Bermis 8,00 m³/hr 0,145 Pemilahan, Komposting 6 TPST Mustika Tigaraksa 12,00 m³/hr 0,218 Pemilahan, Komposting JUMLAH 5.512,28 m³/hr 65, ,00 m³/hr 34, ,28 m³/hr 65,79 Sumber: DKPP Kab. Tangerang Tahun 2012 Jumlah timbulan sampah di Kabupaten Tangerang berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang mencapai 5.512, 28 m³/hr, jumlah sampah yang terangkut sebesar 1.485,00 m³/hr. Sedangkan pelayanan sampah oleh swasta sebesar 401,00 m³/hr. Sehingga dapat disimpulkan bahwa cakupan pelayanan sampah di Kabupaten Tangerang sebesar 27 % terlayani oleh DKPP, 7 % terlayani oleh swasta dan sisanya 66 % belum terlayani Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 79

86 Kondisi TPST di Perumahan Telaga Bestari Balaraja Kabupaten Tangerang Kondisi Fasilitas Compoting di TPST Ciakar di Kawasan Perumahan Citra Raya 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 80

87 Tabel Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan persampahan Input User Interface Pengaliran Sampah Organik Sampah Un-Organik Tempat Sampah Rumah Tangga Tempat Sampah Rumah Tangga Tempat Sampah Rumah Tangga Penampungan Awal Pengolahan Akhir Gerobak Dorong TPS - TPA Gerobak Dorong Steel Container - TPA Tempat Sampah Rumah Tangga Gerobak Motor - TPST TPA Tempat Sampah Rumah Tangga Dumptruk - - TPA Tempat SampahTempat Umum Jalan Taman/FASUM Pasar Tempat Sampah Rumah Tangga Tempat Sampah Rumah Tangga Tempat Sampah Rumah Tangga Gerobak Dorong Steel Container - TPA Gerobak Dorong Steel Container - TPA Gerobak Dorong Steel Container - TPA Gerobak Dorong Steel Container - TPA Gerobak Dorong Pengepul - Gerobak Dorong TPS - TPA Gerobak Dorong Steel Container - TPA Tempat Sampah Rumah Tangga Gerobak Motor - TPST TPA Tempat Sampah Rumah Tangga Dumptruk - - TPA Tempat SampahTempat Umum Jalan Taman/FASUM Pasar Gerobak Dorong Steel Container - TPA Gerobak Dorong Steel Container - TPA Gerobak Dorong Steel Container - TPA Gerobak Dorong Steel Container - TPA Pembuangan/ Daur Ulang Komposting Skala Rumah Tangga Perusahaan Daur Ulang Kode/Nama Aliran Aliran Sampah/AL1 Aliran Sampah/AL2 Aliran Sampah/AL3 Aliran Sampah/AL4 Aliran Sampah/AL4 Aliran Sampah/AL5 Aliran Sampah/AL6 Aliran Sampah/AL7 Aliran Sampah/AL8 Aliran Sampah/AL9 Aliran Samph/AL10 Aliran Samph/AL11 Aliran Samph/AL12 Aliran Samph/AL13 Aliran Samph/AL14 Aliran Sampa/AL15 Aliran Samph/AL16 Aliran Samph/AL Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 81

88 Sistem distribusi pengangkutan sampah di Kabupaten Tangerang masih tergolong sederhana yakni menggunakan gerobak dorong/motor, Truk yang kemudian dipilah dan sisanya yang tidak memliki nilai ekonomis dibuang di TPA di musnahkan. Tabel Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten/Kota Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data Sumber Data User Interface Tempat Sampah Jumlah tempat sampah N/A N/A FASOS/FASUM Jumlah lokasi (spot) N/A N/A Pengaliran Gerobak Dorong/Motor Jumlah Gerobak N/A N/A Dumptruk Jumlah Dumtruk 80 Unit DKPP Penampungan Awal TPS Jumlah TPS Permanen 200 Unit DKPP Steel Container Jumlah steel container 52 Unit DKPP Pengepul Jumlah Pengepul 21 Pelaku Survey PMJK Pengolahan Akhir TPST Jumlah TPST 4 Unit Survey PMJK Pembuangan/ Daur Ulang TPA Jumlah TPA 1 Unit DKPP Perusahaan Daur Ulang Jumlah Perusahaan 15 Pengusaha Survey PMJK Kesadaran Masyarakat dan PMJK. Kesadaran masyarakat terkait pengelolaan persampahan berdasarkan survey pemberdayaan masyarakat jender dan kemiskinan hanya dilakukan oleh orang laki-laki pada pemilahan sampah di TPS dan pengangkutan sampah ke TPS di tingkat RW. Tabel Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan Dikelola oleh Masyarakat Dikelola oleh Sektor Formal di tingkat Kelurahan/Kecam atan Dikelola Pihak Swasta Keteranga n Jenis kegiatan Keterangan RT RW L P L P L P L P Pengumpulan sampah dari rumah Tidak ada data Pemilahan sampah di TPS Petugas TPST Pengangkutan Sampah ke TPS Petugas TPST Pengangkutan sampah ke TPA Tidak ada Pemilahan sampah di TPA Tidak ada Para Penyapu Jalan Tidak ada 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 82

89 Sedangkan pengelolaan sampah pada tingkat Kabupaten yakni kelompok penyapu sampah dijalan dilakukan oleh 100 orang laki-laki dan 50 orang perempuan atau dapat dikatakan 1: ½ sedangkan. Tabel Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten/kota Jenis Kegiatan Pengumpulan sampah dari rumah Dikelola oleh Kabupaten/Kota Dikelola oleh Masyarakat Dikelola oleh Sektor Formal di Tingkat Kab. Dikelola Pihak Swasta L P L P L P L P Keterangan Pemilahan sampah di TPS Pengangkutan Sampah ke TPS Pengangkutan sampah ke TPA Pemilahan sampah di TPA Para Penyapu Jalan Karyawan Perush. Daur Ulang Supir/Kernet Dumptruk Pengelolaan sampah berbasis masyarakat baru dilaksanakan pada 4 lokasi yang dkelola oleh KSM yakni TPST Telaga Bestari, TPST Sampora, TPST Bermis dan TPST Mustika Tigaraksa Tabel Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat No Sub Sektor Nama Program / Proyek / Layanan 1 Persampahan Pengelolaan sampah TPST Telaga Bestari 2 Persampahan Pengelolaan sampah TPST Sampora 3 Persampahan Pengelolaan sampah TPST Bermis 4 Persampahan Pengelolaan sampah TPST Mustika Tigaraksa Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK Tahun Pelaksana/PJ Mulai Tidak Fungsi Rusak PM JDR MBR fungsi KSM 2008 Ya Ya Ya KSM 2010 Ya Ya Ya KSM 2009 Ya Ya Ya KSM 2005 Ya Ya Ya 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 83

90 Pemetaan Media Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Tangerang berdasarkan pemetaan media terkait pengelolaan persampahan yakni penyuluhan kebersihan lingkungan oleh pemerintah Kecamatan. Tabel Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota No Kegiatan Tahun 1 Penyuluhan Kebersihan Lingkungan Dinas pelaksana 2012 Kecamatan Tujuan kegiatan Menciptakan lingkungan yang bersih Khalayak sasaran Masyarakat Kec. Teluknaga Pesan kunci Pelibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan Pembelajaran Kebersihan lingkungan merupakan penunjang utama untuk menciptkan limgkungan yg sehat Tabel Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota No Nama Media Jenis Acara 1 Tangsel Pos & Tangerang Pos 2 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Artikel Isu yang Diangkat Kegiatan Survey Sanitation Supply Assesment (SSA) Kegiatan Survey Pemberdayaan Masyarakat Jender & Kemiskinan Pesan Kunci Keterlibatan masyarakat terkait pengelolaan sampah Keterlibatan masyarakat dalam pemb. sanitasi Pendapat Media Positif Positif 3 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Penyelesaian Penyusunan Buku Putih Sanitasi oleh Pokja AMPL Kab. Tangerang Buku Putih Sanitasi sebagai acuan pembangunan Sanitasi di Kab. Tangerang Positif 4 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Peran Aktif Kab. Tangerang dalam PPSP melalui Nawasis Pemb. Sanitasi di Kab. Tangerang perlu perhatian pemerintah Positif Kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan terkait santasi dilaksanakan bersama LSM BEST. No 1 Nama Kegiatan Penyediaan Sarana Dasar Sanitasi Tabel 3.25 Kerjasama terkait Sanitasi Jenis Kegiatan Sanitasi Pembangunan MCK++ Mitra Kerja Sama LSM BEST Bentuk Kerjasama Pemerintah Daerah Menyediakan Anggarannya sementara LSM BEST sebagai advisor design dan pelaksana pembangunannya. 2 Tidak ada Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 84

91 Daftar Mitra potensial terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang terdapat 4 lembaga yang diangap sebagai mitra potensial oleh pemerintah Kabupaten Tangerang sebagaimana tertuang pada tabel Tabel Daftar Mitra Potensial No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama 1 BANK JABAR Pembangunan TPST 2 PT. Angkasa Pura Pembangunan TPST Pemda menyediakan lahan dan pihak kedua membangun TPST berikut pemberdayannya Pemda menyediakan lahan dan pihak kedua membangun TPST berikut pemberdayannya 3 LSM BEST Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah Pemda menyediakan anggarannya sedangkan LSM BEST melakukan pemberdayannya 4 Care Internasional Indonesia Penyediaan sarana persampahan di sekolahsekolah Pemda melakukan monitoring dan evaluasi dan pihak kedua menyediakan sarana persampahannya Partisipasi Dunia Usaha. Partisipasi dunia usaha terkait pengelolaan sampah dengan cara dur ulang terdapat 26 perusahaan daur ulang di kabupaten Tangerang dengan nama-nama perusahaan pada tabel 3.27, Tabel Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Tangerang No Nama Provider Tahun mulai operasi Jenis kegiatan 1 PT MANDIRI INTERNATIONAL 2009 Peleburan Aluminium Limbah Kaleng Kemasan 2 PT. BERDIKARI MAJU MANDIRI 2010 Pengumpul Limbah Rumah Tangga 3 PT. FEPROTAMA PERTIWI 1994 Pengolahan Bulu Ayam Menjadi Bahan Pakan Ternak 4 PT REJEKI INTI LOGAM JAYA Peleburan Logam dan Aluminium 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 85

92 No Nama Provider Tahun mulai operasi Jenis kegiatan 5 PT MITRA SERASI JAYA 1992 Daur Ulang Karton Bekas Menjadi Bahan Baku Tisu 6 7 PT. HARVESTINDO INTERNATIONAL PT MITRA BANGUN CEMERLANG 2007 Daur Ulang Plastik Kemasan Air Mineral 2002 Daur Ulang Plastik Kemasan Air Mineral 8 CV KHARISMA ENGINERING 2007 Produksi kayu lapis 9 UD GAPURA MAS LESTARI 2005 Pengolahan Limbah minyak goreng menjadi Bio Diesel 10 UD MS APUTRA 2011 Pengepul Beling & Kertas Karton 11 UD MAJU JAYA 2008 Pengepul limbah rumah tangga 12 UD MULYA MANDIRI 2003 Pengepul dan daur ulang spon 13 UD MITRA MADIRI 1992 Pengepul dan daur ulang spon 14 UD GUNUNG MAS PLASTIK 2011 Daur Ulang Plastik Kemasan Air Mineral 15 CV SUMBER REJEKI 1970 Pengepul besi tua 16 AKO CIKUPA 2005 Pengepul limbah rumah tangga 17 UD NOVI LESTARI 2002 Pengepul limbah rumah tangga 18 PD LIMBAH JAYA 1987 Pengepul limbah rumah tangga 19 UD SUMBER BAROKAH 2006 Pengepul limbah rumah tangga 20 UD AGUS KARYA 2008 Pengpul limbah plastik 21 UD BESI JAYA 2002 Pengepul kaleng dan besi 22 UD ABDI KARYA 2002 Pengepul botol beling 23 UD ANI KARYA 1998 Daur ulang limbah kayu 24 CV SUMBER MAKMUR MANDIRI 2008 Pengolahan limbah plastik 25 UD JAYA BOTOL BUNGSU 2000 Pengepul botol bekas 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 86

93 No Nama Provider Tahun mulai operasi Jenis kegiatan 26 UD CAHAYA GEMILANG 2010 Pengpul plastik Pendanaan dan Pembiayaan. Pendanaan pada sektor sampah masih relatif kecil yaitu 0,52 % dari total APBD tahun dengan peningkatan anggaran rata-rata 59 % /tahun. Tabel Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan persampahan No Subsektor/SKPD Rata-rata Pertumbuhan (%) A Persampahan 5,163,250,521 9,334,013,045 5,098,098,600 13,810,030,800 17,826,343, B Retribusl Sampah N/A N/A N/A 1,000,000, ,600,000 (0.64) Isu strategis dan permasalahan mendesak. Isu strategis dan permasalahan mendesak terkait sektor persampahan yang ada di Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut: 1. Masih minimnya layanan pengelolaan sampah baik yang di sediakan oleh pemerintah daerah maupun pihak swasta meliputi frekuensi pengangkutan sampah, ketepatan waktu pengangkutan sampah dan pengolahan setempat baik pada tingkat kelurahan/kecamatan maupun tingkat kabupaten 2. Masih minimnya sarana dan prasarana persampahan 3. Belum adanya peraturan yang mengatur kewajiban dan sanksi atau pedoman pengelolaan sampah pada tingkat daerah (Kabupaten) 3.4. Pengelolaan Drainase Lingkungan Kelembagaan Secara kelembagaan kebijakan mengenai pengelolaan drainase merupakan tugas dan wewenang Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Cipta Karya yang secara legal formal diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun Berdasarkan analisa kelembagaan yang memiliki kepentingan terhadap pengelolaan drainase di Kabupaten Tangerang adalah BAPPEDA, Dinas Bina Marga Dan pengairan, Dinas Cipta Karya dan Swasta Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 87

94 Tabel Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan PENGELOLAAN Membersihkan saluran drainase lingkungan Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan DINAS BINA MARGA dan BAPPEDA DINAS BINA MARGA dan BAPPEDA DINAS BINA MARGA dan BAPPEDA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA BP2T dan DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA dan BAPPEDA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA Masyarakat 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 88

95 Tabel 3.30 Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Tangerang Ketersediaan Pelaksanaan Peraturan Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif Dilaksa nakan Belum Efektif Dilaksa nakan Tidak Efektif Dilaksan akan Ket. DRAINASE LINGKUNGAN Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kab/Kota ini Jumlah panjang pembangunan saluran air/drainase jalan desa dan jln Kabupaten mencapai 300Km pada tahun 2013 Belum Efektif Dilaksa nakan Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan Tidak Ada Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan Tidak Ada Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder Tidak Ada Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan Tidak Ada 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 89

96 Sistem dan Cakupan Pelayanan Secara umum pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Tangerang masih menggunakan sistem gabungan (mix drain) di mana air hujan dan pembuangan limbah cair rumah tangga disalurkan dalam satu saluran. Peruntukan saluran drainase tersebut hanya untuk memindahkan genangan air ke sungai. Genangan air di beberapa wilayah Kabupaten Tangerang biasanya terjadi pada saat mendapatkan kiriman buangan air hujan dari wilayah Bogor dan Puncak, pada saat curah hujan tingi genangan air terjadi pada jalan-jalan protokol sehingga mengganggu aktivitas masyarakat. Genangan air di Kabupaten Tangerang sering terjadi di 12 Kecamatan yaitu: kecamatan Mauk, Pakuhaji, Cikupa, Sepatan, Rajeg, Kronjo, Kresek, Sukadiri, Pagedangan, Teluknaga, Kosambi, dan Tigaraksa. Hal ini dikarenakan sebagaian besar wilayah dataran pantai. Tabel 3e. Daerah Rawan Genangan Air No KECAMATAN LOKASI PENYEBAB BANJIR 1 Mauk Kelurahan Mauk Timur dan Kelurahan Mauk Barat Sarana Drainase tidak tersedia, kerusakan saluran dan prasarana drainase 2 Pakuhaji Jl Raya Kampung Melayu daerah bibir pantai Sarana Drainase tidak tersedia, kerusakan saluran dan prasarana drainase, abrasi laut 3 Cikupa Perum Tataka Puri Luapan sungai dan saluran pembuangan, penyempitan saluran pembuang,kerusakan saluran dan prasarana drainase,sarana drainase tidak ada 4 Sepatan Tersebar Luapan sungai dan saluran pembuangan, penyempitan saluran pembuang,kerusakan saluran dan prasarana drainase,sarana drainase tidak ada 5 Rajeg Tersebar Penyumbatan saluran drainase 6 Kronjo Tersebar Sarana drainase tidak ada 7 Kresek Tersebar Penyempitan saluran pembuang, luapan sungai dan saluran pembuangan 8 Sukadiri Desa Surapati, Desa Banyu Asin dan Desa Jatiwaringin Luapan sungai dan saluran pembuangan, penyempitan saluran pembuang,sarana drainase disatukan dengan buangan air limbah 9 Pagedangan Perum Setneg Kerusakan sarana prasarana drainase 10 Teluknaga Kampung Melayu Timur, Perbatasan Kampung Melayu Timur dan Melayu Barat, Pasar Kampung Melayu dan Desa Tanjung Pasir Luapan saluran irigasi yang melebihi tinggi badan jalan,penyempitan saluran pembuang,kerusakan saluran dan prasarana drainase,sarana drainase tidak ada 11 Kosambi Jl Salembaran-Dadap, sebagian Desa Cengklong, sebagian Desa Kosambi Barat dan Desa Kosambi Timur Penyempitan saluran pembuang, sarana drainase disatukan dengan buangan air limbah dan penyumbatan saluran drainase karena tombunan sampah 12 Tigaraksa Perumahan Mustika Tigaraksa Luapan sungai Cimanceuri karena pendangkalan 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 90

97 Sistem drainase lingkungan Kabupaten Tangerang belum dikelola secara maksimal, mengingat pembangunan sarana dan prasarana drainase masih bersifat parsial dan belum terintegrasi. Prasarana dan sarana drainase lingkungan yang ada saat ini sebagian besar masih dari tanah dan fungsi drainase yang ada bercampur dengan saluran limbah industri maupun rumah tangga sehingga hal ini membawa dampak buruk terhadap kesehatan lingkungan dan rendah kemampuan drainase mengendalikan genangan air pada kawasan terbangun. Fungsi drainase lingkungan di Kabupaten Tangerang secara umum adalah sebagai berikut: 1. Mengeringkan daerah becek dan genangan air; 2. Mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan; 3. Mengendalikan erosi, kerusakan jalan dan bangunan-bangunan; 4. Pemeliharaan kualitas air. 5. Sebagai saluran pembuangan limbah industri 6. Sebagai saluran pembuangan limbah rumah tangga Cakupan pelayanan drainase lingkungan berdasarkan hasil Study EHRA menunjukkan bahwa 69% jumlah penduduk Kabupaten Tangerang telah terlayani drainase lingkungan dan sisanya 31 % atau belum terlayani. Gambar Grafik Cakupan Layanan Drainase Lingkungan Cakupan Pelayanan Drainase Lingkungan 31% 69% Terlayani Belum Terlayani 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 91

98 Pokja AMPL Kabupaten Tangerang Peta 3.5 Peta Jaringan Drainase Kabupaten Tangerang Sumber: RTRW Kabupaten Tangerang Tahun Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 92

99 Tabel Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan Input Air cucian dapur User Interface Pembuangan air cuci piring Penampungan Awal Pengaliran Saluran Drainase Pengolah an Akhir - Pembuangan/ Daur Ulang Sungai/sawah/keb un Air cucian dapur Resapan Air kamar mandi Pembuangan air kamar mandi Saluran Drainase - Sungai/sawah/keb un Air kamar mandi Resapan Air dari atap bangunan Air dari atap bangunan Air dari halaman - Talang Air dari jalan - - Sumur Resapan Saluran Drainase - Sungai/sawah/keb un Resapan Sumur Resapan Saluran Drainase Saluran Drainase - Sungai/sawah/keb un Sungai/sawah/keb un Air dari jalan Resapan Air dari ruang publik Air dari ruang publik - - Saluran Drainase - - Sungai/sawah/keb un Resapan Kode/Nama Aliran Aliran Drainase/AD 1 Aliran Drainase/AD 2 Aliran Drainase/AD 3 Aliran Drainase/AD 4 Aliran Drainase/AD 5 Aliran Drainase/AD 6 Aliran Drainase/AD 7 Aliran Drainase/AD 8 Aliran Drainase/AD 9 Aliran Drainas/AD 10 Aliran Drainas/AD 11 Tabel Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten/Kota Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data User Interface Talang air - - Penampungan Awal Sumur resapan/biopori - - Pengaliran Saluran drainase Jumlah saluran - Pengolahan Akhir Sumber Data Pembuangan/ Daur Ulang Sungai/sawah/kebun Nama sungai Sungai/anak sungai Cisadane, Cimanceuri, Cirarab,Cidurian Dinas Bina Marga 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 93

100 Kesadaran Masyarakat dan PMJK Kelurahan/Desa Tabel 3.33 Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan/kelurahan Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini RT RW Lancar Mampet Rutin Pembersihan Drainase Tidak Rutin Pemerintah Kabupaten Pengelola Oleh Kelurahan Masyarakat (RT /RW) L P KEC. BALARAJA N/A N/A Ya Ya Balaraja N/A N/A Ya Ya Cangkudu N/A N/A Ya Ya Gembong N/A N/A Ya Ya Saga N/A N/A Ya Ya Sentul N/A N/A Ya Ya Sentul Jaya N/A N/A Ya Ya Sukamurni N/A N/A Ya Ya Talagasari N/A N/A Ya Ya Tobat N/A N/A Ya Ya KEC. CIKUPA N/A N/A Ya Ya Bitung Jaya N/A N/A Ya Ya Bojong N/A N/A Ya Ya Budi Mulya N/A N/A Ya Ya Bunder N/A N/A Ya Ya Cibadak N/A N/A Ya Ya Cikupa N/A N/A Ya Ya Dukuh N/A N/A Ya Ya Pasir Gadung N/A N/A Ya Ya Pasir Jaya N/A N/A Ya Ya Suka Damai N/A N/A Ya Ya Sukamulya N/A N/A Ya Ya Sukanagara N/A N/A Ya Ya Talaga N/A N/A Ya Ya Talaga Sari N/A N/A Ya Ya KEC. CISAUK N/A N/A Ya Ya Cibogo N/A N/A Ya Ya Cisauk N/A N/A Ya Ya Dangdang N/A N/A Ya Ya Mekar Wangi N/A N/A Ya Ya Sampora N/A N/A Ya Ya Suradita N/A N/A Ya Ya KEC. CISOKA N/A N/A Ya Ya Bojong Loa N/A N/A Ya Ya Carenang N/A N/A Ya Ya Caringin N/A N/A Ya Ya Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 94 Swasta

101 Kelurahan/Desa Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini RT RW Lancar Mampet Rutin Pembersihan Drainase Tidak Rutin Pemerintah Kabupaten Pengelola Oleh Kelurahan Masyarakat (RT /RW) L P Cempaka N/A N/A Ya Ya Cibugel N/A N/A Ya Ya Cisoka N/A N/A Ya Ya Jeungjing N/A N/A Ya Ya Karangharja N/A N/A Ya Ya Selapajang N/A N/A Ya Ya Sukatani N/A N/A Ya Ya KEC. CURUG N/A N/A Ya Ya Binong N/A N/A Ya Ya Cukang Galih N/A N/A Ya Ya Curug Kulon N/A N/A Ya Ya Curug Wetan N/A N/A Ya Ya Kadu N/A N/A Ya Ya Kadu Jaya N/A N/A Ya Ya Sukabakti N/A N/A Ya Ya KEC. GUNUNG KALER N/A N/A Ya Ya Cibetok N/A N/A Ya Ya Cipaeh N/A N/A Ya Ya Gunung Kaler N/A N/A Ya Ya Kandawati N/A N/A Ya Ya Kedung N/A N/A Ya Ya Onyam N/A N/A Ya Ya Rancagede N/A N/A Ya Ya Sidoko N/A N/A Ya Ya Tamiang N/A N/A Ya Ya KEC. JAMBE N/A N/A Ya Ya Ancol Pasir N/A N/A Ya Ya Daru N/A N/A Ya Ya Jambe N/A N/A Ya Ya Kutruk N/A N/A Ya Ya Mekar Sari N/A N/A Ya Ya Pasir Barat N/A N/A Ya Ya Ranca Buaya N/A N/A Ya Ya Sukamanah N/A N/A Ya Ya Taban N/A N/A Ya Ya Tipar Raya N/A N/A Ya Ya KEC. JAYANTI N/A N/A Ya Ya Cikande N/A N/A Ya Ya Dangdeur N/A N/A Ya Ya Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 95 Swasta

102 Kelurahan/Desa Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini RT RW Lancar Mampet Rutin Pembersihan Drainase Tidak Rutin Pemerintah Kabupaten Pengelola Oleh Kelurahan Masyarakat (RT /RW) L P Jayanti N/A N/A Ya Ya Pabuaran N/A N/A Ya Ya Pangkat N/A N/A Ya Ya Pasir Gintung N/A N/A Ya Ya Pasir Muncang N/A N/A Ya Ya Sumur Bandung N/A N/A Ya Ya KEC. KELAPA DUA N/A N/A Ya Ya Bencongan N/A N/A Ya Ya Bencongan Indah N/A N/A Ya Ya Bojong Nangka N/A N/A Ya Ya Curug Sangereng N/A N/A Ya Ya Kelapa Dua N/A N/A Ya Ya Pakulonan Barat N/A N/A Ya Ya KEC. KEMERI N/A N/A Ya Ya Karang Anyar N/A N/A Ya Ya Kemeri N/A N/A Ya Ya Klebet N/A N/A Ya Ya Legok Suka Maju N/A N/A Ya Ya Lontar N/A N/A Ya Ya Patra Manggala N/A N/A Ya Ya Ranca Labuh N/A N/A Ya Ya KEC. KOSAMBI N/A N/A Ya Ya Belimbing N/A N/A Ya Ya Cengklong N/A N/A Ya Ya Dadap N/A N/A Ya Ya Jati Mulya N/A N/A Ya Ya Kosambi Barat N/A N/A Ya Ya Kosambi Timur N/A N/A Ya Ya Rawa Burung N/A N/A Ya Ya Rawa Rengas N/A N/A Ya Ya Salembaran Jati N/A N/A Ya Ya Salembaran Jaya N/A N/A Ya Ya KEC. KRESEK N/A N/A Ya Ya Jengkol N/A N/A Ya Ya Kemuning N/A N/A Ya Ya Koper N/A N/A Ya Ya Kresek N/A N/A Ya Ya Pasir Ampo N/A N/A Ya Ya Patrasana N/A N/A Ya Ya Swasta 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 96

103 Kelurahan/Desa Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini RT RW Lancar Mampet Rutin Pembersihan Drainase Tidak Rutin Pemerintah Kabupaten Pengelola Oleh Kelurahan Masyarakat (RT /RW) L P Ranca Ilat N/A N/A Ya Ya Renged N/A N/A Ya Ya Talok N/A N/A Ya Ya KEC. KRONJO N/A N/A Ya Ya Bakung N/A N/A Ya Ya Blukbuk N/A N/A Ya Ya Cirumpak N/A N/A Ya Ya Kronjo N/A N/A Ya Ya Muncung N/A N/A Ya Ya Pagedangan Ilir N/A N/A Ya Ya Pagedangan Udik N/A N/A Ya Ya Pagenjahan N/A N/A Ya Ya Pasilian N/A N/A Ya Ya Pasir N/A N/A Ya Ya KEC. LEGOK N/A N/A Ya Ya Babakan N/A N/A Ya Ya Babat N/A N/A Ya Ya Bojong Kamal N/A N/A Ya Ya Caringin N/A N/A Ya Ya Ciangir N/A N/A Ya Ya Cirarab N/A N/A Ya Ya Kemuning N/A N/A Ya Ya Legok N/A N/A Ya Ya Palasari N/A N/A Ya Ya Ranca Gong N/A N/A Ya Ya Serdang Wetan N/A N/A Ya Ya KEC. MAUK N/A N/A Ya Ya Banyu Asih N/A N/A Ya Ya Gunung Sari N/A N/A Ya Ya Jati Waringin N/A N/A Ya Ya Kedung Dalem N/A N/A Ya Ya Ketapang N/A N/A Ya Ya Marga Mulya N/A N/A Ya Ya Mauk Barat N/A N/A Ya Ya Mauk Timur N/A N/A Ya Ya Sasak N/A N/A Ya Ya Tanjung Anom N/A N/A Ya Ya Tegal Kunir Kidul N/A N/A Ya Ya Tegal Kunir Lor N/A N/A Ya Ya Swasta 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 97

104 Kelurahan/Desa Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini RT RW Lancar Mampet Rutin Pembersihan Drainase Tidak Rutin Pemerintah Kabupaten Pengelola Oleh Kelurahan Masyarakat (RT /RW) L P KEC. MEKAR BARU N/A N/A Ya Ya Cijeruk N/A N/A Ya Ya Gandaria N/A N/A Ya Ya Jenggot N/A N/A Ya Ya Kedaung N/A N/A Ya Ya Klutuk N/A N/A Ya Ya Kosambi Dalam N/A N/A Ya Ya Mekar Baru N/A N/A Ya Ya Waliwis N/A N/A Ya Ya KEC. PAGEDANGAN N/A N/A Ya Ya Cicalengka N/A N/A Ya Ya Cihuni N/A N/A Ya Ya Cijantra N/A N/A Ya Ya Jatake N/A N/A Ya Ya Kadu Sirung N/A N/A Ya Ya Karang Tengah N/A N/A Ya Ya Lengkong Kulon N/A N/A Ya Ya Malang Nengah N/A N/A Ya Ya Medang N/A N/A Ya Ya Pagedangan N/A N/A Ya Ya Situ Gadung N/A N/A Ya Ya KEC. PAKUHAJI N/A N/A Ya Ya Boni Sari N/A N/A Ya Ya Buaran Bambu N/A N/A Ya Ya Buaran Mangga N/A N/A Ya Ya Gaga N/A N/A Ya Ya Kalibaru N/A N/A Ya Ya Kiara Payung N/A N/A Ya Ya Kohod N/A N/A Ya Ya Kramat N/A N/A Ya Ya Laksana N/A N/A Ya Ya Pakualam N/A N/A Ya Ya Pakuhaji N/A N/A Ya Ya Rawa Boni N/A N/A Ya Ya Sukawali N/A N/A Ya Ya Surya Bahari N/A N/A Ya Ya KEC. PANONGAN N/A N/A Ya Ya Ciakar N/A N/A Ya Ya Mekar Bakti N/A N/A Ya Ya Swasta 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 98

105 Kelurahan/Desa Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini RT RW Lancar Mampet Rutin Pembersihan Drainase Tidak Rutin Pemerintah Kabupaten Pengelola Oleh Kelurahan Masyarakat (RT /RW) L P Mekar Jaya N/A N/A Ya Ya Panongan N/A N/A Ya Ya Peusar N/A N/A Ya Ya Ranca Iyuh N/A N/A Ya Ya Ranca Kalapa N/A N/A Ya Ya Serdang Kulon N/A N/A Ya Ya KEC. PASAR KEMIS N/A N/A Ya Ya Gelamjaya N/A N/A Ya Ya Kutabaru N/A N/A Ya Ya Kutabumi N/A N/A Ya Ya Kutajaya N/A N/A Ya Ya Pangadegan N/A N/A Ya Ya Pasar Kemis N/A N/A Ya Ya Sindang Sari N/A N/A Ya Ya Suka Asih N/A N/A Ya Ya Sukamantri N/A N/A Ya Ya KEC. RAJEG N/A N/A Ya Ya Daon N/A N/A Ya Ya Jambu Karya N/A N/A Ya Ya Lembang Sari N/A N/A Ya Ya Mekarsari N/A N/A Ya Ya Pangarengan N/A N/A Ya Ya Rajeg N/A N/A Ya Ya Rajeg Mulya N/A N/A Ya Ya Ranca Bango N/A N/A Ya Ya Sukamanah N/A N/A Ya Ya Sukasari N/A N/A Ya Ya Sukatani N/A N/A Ya Ya Tanjakan N/A N/A Ya Ya Tanjakan Mekar N/A N/A Ya Ya KEC. SEPATAN N/A N/A Ya Ya Karet N/A N/A Ya Ya Kayu Agung N/A N/A Ya Ya Kayu Bongkok N/A N/A Ya Ya Mekar Jaya N/A N/A Ya Ya Pisangan Jaya N/A N/A Ya Ya Pondok Jaya N/A N/A Ya Ya Sarakan N/A N/A Ya Ya Sepatan N/A N/A Ya Ya Swasta 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 99

106 Kelurahan/Desa Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini RT RW Lancar Mampet Rutin Pembersihan Drainase Tidak Rutin Pemerintah Kabupaten Pengelola Oleh Kelurahan Masyarakat (RT /RW) L P KEC. SEPATAN TIMUR N/A N/A Ya Ya Gempol Sari N/A N/A Ya Ya Jati Mulya N/A N/A Ya Ya Kampung Kelor N/A N/A Ya Ya Kedaung Barat N/A N/A Ya Ya Lebak Wangi N/A N/A Ya Ya Pondok Kelor N/A N/A Ya Ya Sangiang N/A N/A Ya Ya Tanah Merah N/A N/A Ya Ya KEC. SINDANG JAYA N/A N/A Ya Ya Badak Anom N/A N/A Ya Ya Sindang Asih N/A N/A Ya Ya Sindang Jaya N/A N/A Ya Ya Sindang Panon N/A N/A Ya Ya Sindang Sono N/A N/A Ya Ya Sukaharja N/A N/A Ya Ya Wanakerta N/A N/A Ya Ya KEC. SOLEAR N/A N/A Ya Ya Cikareo N/A N/A Ya Ya Cikasungka N/A N/A Ya Ya Cikuya N/A N/A Ya Ya Cirendeu N/A N/A Ya Ya Munjul N/A N/A Ya Ya Pasanggrahan N/A N/A Ya Ya Solear N/A N/A Ya Ya KEC. SUKADIRI N/A N/A Ya Ya Buaran Jati N/A N/A Ya Ya Gintung N/A N/A Ya Ya Karang Serang N/A N/A Ya Ya Kosambi N/A N/A Ya Ya Mekar Kondang N/A N/A Ya Ya Pekayon N/A N/A Ya Ya Rawa Kidang N/A N/A Ya Ya Sukadiri N/A N/A Ya Ya KEC. SUKAMULYA N/A N/A Ya Ya Benda N/A N/A Ya Ya Bunar N/A N/A Ya Ya Buni Ayu N/A N/A Ya Ya Kali Asin N/A N/A Ya Ya Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman Swasta

107 Kelurahan/Desa Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini RT RW Lancar Mampet Rutin Pembersihan Drainase Tidak Rutin Pemerintah Kabupaten Pengelola Oleh Kelurahan Masyarakat (RT /RW) L P Kubang N/A N/A Ya Ya Merak N/A N/A Ya Ya Perahu N/A N/A Ya Ya Sukamulya N/A N/A Ya Ya KEC. TELUKNAGA N/A N/A Ya Ya Babakan Asem N/A N/A Ya Ya Bojong Renged N/A N/A Ya Ya Kaboncau N/A N/A Ya Ya Kampung Besar N/A N/A Ya Ya Kp. Melayu Barat N/A N/A Ya Ya Kp. Melayu Timur N/A N/A Ya Ya Lemo N/A N/A Ya Ya Muara N/A N/A Ya Ya Pangkalan N/A N/A Ya Ya Tanjung Burung N/A N/A Ya Ya Tanjung Pasir N/A N/A Ya Ya Tegal Angus N/A N/A Ya Ya Teluknaga N/A N/A Ya Ya KEC. TIGARAKSA N/A N/A Ya Ya Bantar Panjang N/A N/A Ya Ya Cileles N/A N/A Ya Ya Cisereh N/A N/A Ya Ya Kadu Agung N/A N/A Ya Ya Margasari N/A N/A Ya Ya Matagara N/A N/A Ya Ya Pasir Bolang N/A N/A Ya Ya Pasir Nangka N/A N/A Ya Ya Pematang N/A N/A Ya Ya Pete N/A N/A Ya Ya Sodong N/A N/A Ya Ya Tapos N/A N/A Ya Ya Tegal Sari N/A N/A Ya Ya Tigaraksa N/A N/A Ya Ya Swasta 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 101

108 No Sub Sektor Tabel 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksa na/pj Tahun Mulai Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK Fungsi Tidak fungsi Rusak PM JDR MBR 1 Drainase Dst Jenis kegiatan Tabel 3.xx. Pengelolaan drainase di tingkat kelurahan/kecamatan Dikelola oleh Masyarakat RT RW Dikelola oleh Sektor Formal di tingkat Kelurahan/Kecamatan Dikelola Pihak Swasta Keterangan L P L P L P L P Keterangan Tidak ada Dst Jenis Kegiatan Tabel 3.xi. Pengelolaan drainase di tingkat kabupaten/kota Dikelola oleh Kabupaten Dikelola oleh Masyarakat Dikelola oleh Sektor Formal di Tingkat Kab. Dikelola Pihak Swasta L P L P L P L P Keteranga n Tidak ada Dst Pemetaan Media No Kegiatan Tahun Tabel Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Tangerang Dinas pelaksana Tujuan kegiatan Khalayak sasaran Pesan kunci Pembelajaran 1 Tidak ada Dst Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 102

109 Tabel Media komunikasi yang ada di Kabupaten Tangerang No Nama Media Jenis Acara Isu yang Diangkat Pesan Kunci Pendapat Media 1 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Kegiatan Survey Sanitation Supply Assesment (SSA) Keterlibatan masyarakat terkait pengelolaan sampah Positif 2 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Kegiatan Survey Pemberdayaan Masyarakat Jender & Kemiskinan Keterlibatan masyarakat dalam pemb. sanitasi Positif 3 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Penyelesaian Penyusunan Buku Putih Sanitasi oleh Pokja AMPL Kab. Tangerang Buku Putih Sanitasi sebagai acuan pembangunan Sanitasi di Kab. Tangerang Positif 4 Tangsel Pos & Tangerang Pos Artikel Peran Aktif Kab. Tangerang dalam PPSP melalui Nawasis Pemb. Sanitasi di Kab. Tangerang perlu perhatian pemerintah Positif Tabel 3.37 Kerjasama terkait Sanitasi No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Sanitasi Mitra Kerja Sama Bentuk Kerjasama 1 Tidak ada Dst Tabel 3.38 Daftar Mitra Potensial No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama 1 Pembangunan sarana BANK JABAR Pembangunan saluran drainase sanitasi 2 Pembangunan sarana PT. Angkasa Pura Pembangunan saluran drainase sanitasi 3 Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Pembangunan sarana LSM BEST drainase sanitasi 4 Care Internasional Menyediakan sarana pemeliharaan drainase untuk Pembangunan sarana Indonesia masyarakat sanitasi 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 103

110 Partisipasi Dunia Usaha Tabel Penyedia layanan pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Tangerang No Nama Provider Tahun mulai operasi Jenis kegiatan 1 Tidak Ada Dst Pendanaan dan Pembiayaan Tabel Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drainase No Subsektor/SKPD n-4 n-3 n-2 n-1 n Rata-rata Pertumbuhan (%) A Drainase 2,743,991,000 1,643,591,000 1,325,970,000 10,412,201,000 10,175,455,628 B Retribusi Drainase Isu strategis dan permasalahan mendesak Isu strategis dan permasalahan mendesak terkait sektor drainase yang ada di Kabupaten Tangerang saat ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Masih banyaknya area genangan air yang tersebar di Kabupaten Tangerang terutama daerah perkotaan 2. Masih sering terjadi banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang yang diakibatkan oleh buruknya kondisi saluran drainase 3. Belum adanya pihak formal maupun non formal yang serius menangani pengelolaan drainase baik pada tingkat kelurahan, kecamatan maupun kabupaten Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 104

111 3.5. Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi Pengelolaan Air Bersih. Kebijakan terkait pengelolaan sumber daya air adalah merupakan tugas atau wewenang Dinas Bina Marga dan Pengairan yang diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun Namun, kewenangan terkait sistem penyediaan air minum di Kabupaten Tangerang merupakan tugas atau wewenang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang yang secara legal formal di tetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang No 10 tahun 2008, UU nomor 5 Tahun 1962, Permendagri Nomor 7 Tahun 1998, Permendagri Nomor 2 tahun 1998 ttng tarif air minun, Perda Nomor 13/HUK/76 tgl 13 April 1976, Perda Nomor 2 Tahun 2000 ttng Kerjasama Badan Usaha Swasta. PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang memiliki sambungan langganan seluruhnya SL, yang melayani 3 Kota yakni Kab. Tangerang, Kota Tangerang dan DKI Jakarta, jumlah terbesar SL PDAM Tirta Kerta Raharja berada di Kota Tangerang sebesar 60,8 %, di Kabupaten Tangerang sebesar 39,1 % dan DKI Jakarta 0,003% Tabel 3.f. Jumlah Sambungan Langganan PDAM Tirta Kerta Raharja NO Golongan Jumlah SL 1 Kabupaten Tangerang Pelanggan Domestik (umum) Pelanggan Air Curah: PT BSD 5 PT Alam Sutra 1 PT Lippo Karawaci 1 PT Prima Indereksa 1 Tangki Mobil 1 Jumlah SL di Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Pelanggan Domestik (umum) Pelanggan Air Curah: PDAM Kota 3 Bandar Udara Soeta 1 Flat Moderland 1 Tangerang City 1 PT Putra Mahatiti 1 Tangki Mobil 1 Jumlah SL di Kabupaten Tangerang DKI Jakarta PAM Jaya (Lebak Bulus) 1 PAM Jaya (Rempoa) 1 PAM Jaya (Cengkareng) 1 Jumlah SL di Kabupaten Tangerang 3 Total SL Tabel 3.g. Jumlah Kebocoran Air PDAM Tirta Kerta Raharja NO Uraian Satuan Anggaran 2009 Realisasi Produksi Air m³ Distribusi Air m³ Penjualan Air m³ Kehilangan Produksi ke Distribusi m³ % 0,21 3,00 5 Kehilangan distribusi ke Penjualan m³ % 12,63 10,41 6 Kehilangan produksi ke Penjualan m³ % 12,84 13, Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 105

112 Peta 3.6 Peta Cakupan Layanan Air Bersih Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 106

113 Total Kehilangan air perusahaan sebesar m³ meliputi kehilangan Intalasi Pengolahan Air dan kehilangan air pada jaringan pipa distribusi serta pipa sambungan langganan antara lain disebabkan: 1. Kehilangan air pada saat melakukan back wash dan pembuangan lumpur 2. Water meter macet karena dalam proses penggantian 3. Kebocoran pada jaringan pipa distribusi yang diketahui 4. Kebocoran pada jaringan pipa distribusi yang belum diketahui 5. Penggunaan air karena Flushing. Pelayanan air minum yang diberikan oleh PDAM Kerta Raharja untuk Masyarakat Kabupaten Tangerang berdasarkan data dari Bidang Litbang PDAM hanya sebesar 14.5% pada tahun Sedangkan cakupan layanan air minum berdasarkan hasil studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) menunjukkan bahwa Cakupan layanan air minum di Kabupaten Tangerang sebesar 61% dari sektor swasta, 1 % dari PDAM dan sisanya 38 % belum terlayani. Gambar Grafik Cakupan Layanan Air Minum Cakupan Layanan Air Minum Non PDAM PDAM Belum Terlayani 38% 61% 1% Tabel 3.41: Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten Tangerang No Uraian Satuan Sistem Perpipaan Keterangan 1 Pengelola PDAM TKR 2 Tingkat Pelayanan % 14.5% 3 Kapasitas Produksi Lt/detik 5,040 4 Kapasitas Terpasang Lt/detik Jumlah Sambungan Rumah (SR) Unit 71,567 6 Jumlah Kran Air Unit - 7 Kehilangan Air (UFW) % 10.41% Area Kab. Tangerang 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 107

114 No Uraian Satuan Sistem Perpipaan Keterangan M³ Rp.1.875, Rp.2.300, Rp Retribusi/Tarif (Rumah Tangga) dan Rp Jumlah Pelanggan Per Kecamatan SL Kec. Cisoka - Kec. Solear - Kec. Tigaraksa 4,280 Kec. Jambe - Kec. Cikupa 5,000 Kec. Panongan - Kec. Curug 16,652 Kec. Kelapa dua 17,923 Kec. Legok - Kec. Pagedangan - Kec. Cisauk 2,500 Kec. Pasar Kemis 11,922 Kec. Sindang Jaya - Kec. Balaraja 4,122 Kec. Jayanti - Kec. Sukamulya - Kec. Kresek 582 Kec. Gunung Kaler - Kec. Kronjo 225 Kec. Mekar baru - Gol. Rumah Tangga I (RI), RII, RIII dan RIV Kec. Mauk Kec. Kemiri Kec. Sukadiri - 1,169 Kec. Rajeg Kec. Sepatan - Kec. Sepatan Timur - Kec. Pakuhaji - Kec. Teluk Naga 3,275 Kec. Kosambi 3,758 Sumber: Corporate Plan PDAM Tahun , Laporan Kinerja PDAM Tahun 2009 dan Bidang Litbang PDAM 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 108

115 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga. Tabel 3.42: Pengelolaan limbah industri rumah tangga kabupaten/kota Jenis Industri Rumah Tangga Lokasi Jumlah industri RT Jenis Pengolahan Kapasitas (m3/hari) Sepatu Olahraga Kec. Cikupa Wiring Harness Kec. Balaraja 1 - N/A Cat dan coating Kec. Cikupa 1-3 Peternakan Kec. Teluknaga 2 - N/A Sumber: Laporan IPLC BLHD Kab. Tangerang Tahun Pengelolaan Limbah Medis. Limbah medis di Kabupaten Tangerang umumnya di hasilkan oleh rumah sakit pemerintah atau swasta, PUSKESMAS dan industri-industri farmasi. Limbah medis cair di Kabupaten Tangerang yang berasal dari Rumah Sakit sudah dikelola dengan menggunakan IPAL. Adapun limbah medis padat saat ini belum dikelola dengan baik, hal tersebut diakibatkan oleh tidak terjangkaunya penyediaan alat yang dibutuhkan untuk pemusnahan limbah medis padat yaitu incenerator. Secara lebih rinci mengenai kepemilikan IPAL dan incenerator pada Rumah Sakit dan PUSKESMAS dapat dilihat pada tabel Sarana Pengelolaan Limbah Medis dan tabel IPAL PUSKESMAS di Kabupaten Tangerang Tahun 2012 dibawah ini: Tabel 3.43: Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan Nama Fasilitas Kesehatan Lokasi Jenis Pengolahan Limbah Medis Kapasitas (m3/hari) RSUD Balaraja Kec. Balaraja IPAL N/A RSUD Tangerang IPAL N/A RS Siloam G Kec. Kelapa Dua IPAL N/A RS Qodr IPAL N/A RS Paramita IPAL N/A RS Mulia Insani Kec. Cikupa IPAL N/A RS Mitra Husada IPAL N/A RS Selaras Kec. Cikupa IPAL N/A RS Ciputra Kec. Cikupa IPAL N/A RSIA Selaras Kec. Cikupa IPAL N/A RSIA Tiara IPAL N/A RSB. Permata Hati IPAL N/A RSIA Keluarga Kita IPAL N/A RSIA Bunda Sejahtera Penampungan (septic tank) N/A RSIA St. CAROLUS IPAL N/A RSIA Harapan Mulia Kec. Tigaraksa IPAL N/A RSIA Bunda Lestari Penampungan (septic tank) N/A Puskesmas Balaraja Kec. Balaraja IPAL Puskesmas N/A 2012 Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 109

116 Nama Fasilitas Kesehatan Lokasi Jenis Pengolahan Limbah Medis Kapasitas (m3/hari) Puskesmas Gembong Kec. Balaraja - - Puskesmas Jayanti Kec. Jayanti - - Puskesmas Tigaraksa Kec. Tigaraksa - - Puskesmas Pasir Nangka Kec. Pasir Nangka - - Puskesmas Jambe Kec. Jambe - - Puskesmas Cisoka Kec. Cisoka IPAL Puskesmas N/A Puskesmas Kresek Kec. Kresek - - Puskesmas Kronjo Kec. Kronjo IPAL Puskesmas N/A Puskesmas Mauk Kec. Mauk IPAL Puskesmas N/A Puskesmas Kemiri Kec. Kemiri - - Puskesmas Sukadiri Kec. Sukadiri - - Puskesmas Rajeg Kec. Rajeg - - Puskesmas Sukatani Kec. Sukatani - - Puskesmas Kutabumi Kec. Pasar Kemis - - Puskesmas Teluknaga Kec. Teluknaga - - Puskesmas Tegal Angus Kec. Teluknaga - - Puskesmas Kosambi Kec. Kosambi - - Puskesmas Salembaran Jaya Kec. Kosambi - - Puskesmas Pakuhaji Kec. Pakuhaji - - Puskesmas Sukawali Kec. Pakuhaji - - Puskesmas Sepatan Kec. Sepatan IPAL Puskesmas N/A Puskesmas Curug Kec. Curug IPAL Puskesmas N/A Puskesmas Binong Kec. Curug - - Puskesmas Cikupa Kec. Cikupa - - Puskesmas Pasir Jaya Kec. Cikupa - - Puskesmas Panongan Kec. Panongan - - Puskesmas Legok Kec. Legok - - Puskesmas Bojong Kamal Kec. Legok - - Puskesmas Pagedangan Kec. Pagedangan - - Puskesmas Cisauk Kec. Cisauk - - Puskesmas Suradita Kec. Cisauk - - Puskesmas Sukamulya Kec. Sukamulya - - Puskesmas Kelapa Dua Kec. Kelapa Dua - - Puskesmas Bojong Nangka Kec. Kelapa Dua - - Puskesmas Jl. Emas Kec. Kelapa Dua - - Puskesmas Jl. Kutai Kec. Kelapa Dua - - Puskesmas Sindang Jaya Kec. Sindang Jaya IPAL Puskesmas N/A Puskesmas Kedaung Barat Kec. Sindang Jaya - - Puskesmas Cikuya Kec. Sindang Jaya - - Puskesmas Gunung Kaler Kec. Gunung Kaler - - Puskesmas Mekar Baru Kec. Mekar Baru Draft Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 110

117 BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN 4.1. Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Pengembangan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Yang direncanakan Program dan kegiatan PHBS dan Promosi Higiene Yang direncanakan pada dasarnya hanya meningkatkan dan mengembangka program yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Hanya saja wilayah cakupan pelaksanaan kegiatan pada tahun 2013 lebih luas dibanding tahun sebelumnya. Adapun program yang dikembangkan diantaranya yaitu Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat. Gambar 4.1. Grafik Rencana Biaya Kegiatan Pengelolaan PHBS 2013 Rencana Biaya Kegiatan Pengelolaan PHBS Tahun INVESTASI BOP Kegaiatan yang mendukung pogram upaya kesehatan masyarakat diantaranya yaitu kegiatan pemantauan kesehatan lingkungan masyarakat dan sarana pelayanan kesehatan di berbagai lokasi khususnya di ruang-ruang publik. Sementara untuk promosi kesehatan sendiri dikembangkan ke berbagai elemen masyarakat, seperti promosi melalui media komunikasi baik media cetak maupun media elektronik, melalui Puskesmas-puskesmas yang tersebar di Kabupaten Tangerang dan yang lebih penting yaitu adanya peningkatan promosi kesahatan terhadap sekolahsekolah. Sedangkan untuk kegiatan penyuluhan dilakukan kegiatan Penyuluhan PHBS dan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan. Secara teknis program maupun kegiatan-kegiatan yang direncanakan baru pada tahap sosialisasi dan masih dibutuhkan pengembangan kegiatan untuk mencapai tujuan Millenium Development Goals (MDG s). Secara lebih rinci kegiatan yang direncanakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 111

118 Tabel Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Tahun 2013 No Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Pemantauan kesehatan lingkungan sarana pelayanan kesehatan Pemantauan kesling tempat-tempat umum (TTU) Pengawasan kualitas air bersih di masyarakat ( Inspeksi sanitasi dan pemeriksaan) Lomba sekolah sehat tk kabupaten Lomba Sekolah sehat tk provinsi Lomba sekolah sehat tk nasional Promosi kesehatan melalui Talkshow promosi kesehatan melalui Radio Spot Promosi kesehatan melalui Media Masa Promosi kesehatan melalui Tabloid Intan Promosi kesehatan melalui Pameran kesehatan Kampanye Anti Merokok dan napza : Kemitraan Penyuluhan Kesehatan Pelatihan teknis penyuluhan bagi petugas Promosi kesehatan dan konseling Promosi Kesehatan (Puskesmas Teluknaga) Satuan Vol. Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 16 Pengkajian PHBS Paket Stimulan sarana sanitasi dasar di masyarakat Stimulan sarana sanitasi dasar di sekolah Stimulan sarana cuci tangan di sekolah Penyuluhan Pola Hidup Sehat Masyarakat Rajeg (desa Siaga Puskesmas RAJEG) Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Indikasi biaya (Rp) Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBD DINKES PPAS Th Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 112

119 No Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Penyuluhan Pola Hidup Sehat Masyarakat Desa Jambu Karya dan Desa Daon (Desa Siaga Puskesmas SUKATANI) Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan Program Upaya Kesehatan Masyarakat (Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan) Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan Pembinaan penyuluhan kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan Pembinaan penyuluhan kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan Pembinaan penyuluhan kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Lingkungan dan Keluarga Pembinaan Penyuluhan Kesehatan keluarga dan Kesehatan Lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan Satuan Vol. Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Indikasi biaya (Rp) JUMLAH Sumber : Buku PPAS 2013 Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan APBD DINKES PPAS Th APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD Kecamatan Tigaraksa Kecamatan Panongan Kecamatan Legok Kecamatan Kresek Kecamatan Kosambi Kecamatan Pagedangan Kecamatan Pagedangan Kecamatan Jayanti Kecamatan Sukadiri Kecamatan Cisauk Kecamatan Mekar Baru Kecamatan Gunung Kaler PPAS Th PPAS Th PPAS Th PPAS Th PPAS Th PPAS Th PPAS Th PPAS Th PPAS Th PPAS Th PPAS Th PPAS Th Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 113

120 Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene yang Sedang Berjalan Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene di Kabupaten Tangerang saat ini harus diakui masih belum menjadi prioritas utama perhatian Pemerintah Daerah mengingat 5 (lima) tahun belakangan ini Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang masih fokus kepada pembangunan infrastruktur transportasi. Adapun kegiatan PHBS yang dilakukan saat ini sebatas promosi, penyuluhan dan pemantauan kesehatan. Dalam mengembangkan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) dan Promosi Higiene Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 mengucurkan dana APBD sebesar Rp melaui Dinas Kesehatan dan kecamatan-kecamatan dengan menggulirkan program terkait PHBS dan Promosi Higiene. Program tersebut yang berjalan saat ini diantaranya adalah Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat, Program Perbaikan Gizi Masyarakat dan Program Pengembangan Lingkungan Sehat. Dalam pelaksanaan program-program diatas didukung juga oleh Sumber Daya Puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang. Gambar 4.2. Grafik Biaya Kegiatan Pengelolaan PHBS yang Sedang Berjalan Biaya Kegiatan Pengelolaan PHBS Saat ini (Th. 2012) BOP INVESTASI Dalam upaya mencapai target program-program terkait PHBS dan Promosi Higiene sebagaimana yang telah diuraikan diatas Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang pada Tahun 2012 melaksanakan berbagai kegiatan pendukung. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya yaitu Pemicuan dan Rencana Aksi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan deklarasi desa stop BABS di 3 Desa / 3 Kecamatan di Kabupaten Tangerang, Pemantauan Sarana Sanitasi dan Kualitas Kesehatan Lingkungan (Tersebar di 42 Puskesmas / 29 Kec), Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat (Penyuluh penyakit berbasis lingkungan dan penyuluhan kesehatan di 10 Desa ) serta berbagai kegiatan penyuluhan lainnya baik terkait kesehatan keluarga maupun kesehatan lingkungan. Untuk lebih jelasnya mengenai kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel dibawah ini: 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 114

121 Tabel 4.2. Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene yang Sedang Berjalan No Nama program/kegiatan Satuan Vol. Biaya (Rp) Pemicuan dan Rencana Aksi STBM dan deklarasi desa stop Paket 1 BABS di 3 Desa / 3 Kecamatan di Kabupaten Tangerang Pemantauan Sarana Sanitasi dan Kualitas Kesehatan Paket 1 Lingkungan (Tersebar di Puskesmas / 29 Kec) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat (Penyuluh penyakit Paket 1 berbasis lingkungan dan penyuluhan kesehatan ) Penyuluhan masyarakat pola Paket 1 hidup sehat Pengkajian pengembangan Paket 1 lingkungan sehat (EHRA) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Stimulan sarana dasar sanitasi yang Paket 1 Tersebar di 42 Puskesmas / Kec Penilaian Penyediaan Layanan Paket 1 Sanitasi Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Paket 1 Kesehatan Lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Paket 1 Kesehatan Lingkungan Penyuluhan masyarakat pola Paket 1 hidup sehat Penyuluhan Kebersihan Paket 1 Lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Paket 1 Kesehatan Lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Paket 1 Kesehatan Lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Paket 1 Kesehatan Lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Paket 1 Kesehatan Lingkungan Pembinaan Penyuluhan Kesehatan Keluarga dan Paket 1 Kesehatan Lingkungan JUMLAH Sumber : Buku APBD 2012 Sumber dana APBD Lokasi kegiatan Saga,Pagedangan,Kedaung Barat Pelaksana kegiatan DINAS KESEHATAN APBD KABUPATEN DINAS KESEHATAN APBD Kronjo dan Sukamulya DINAS KESEHATAN APBD KABUPATEN DINAS KESEHATAN APBD KABUPATEN DINAS KESEHATAN APBD KABUPATEN DINAS KESEHATAN APBD KABUPATEN BLHD APBD LEGOK KECAMATAN APBD KRESEK KECAMATAN APBD MAUK KECAMATAN APBD TELUKNAGA KECAMATAN APBD JAYANTI KECAMATAN APBD SUKADIRI KECAMATAN APBD CISAUK KECAMATAN APBD KELAPA DUA KECAMATAN APBD GUNUNG KALER KECAMATAN 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 115

122 4.2. Pengembangan Pengelolaan Air Limbah Domestik Rencana Pengembangan Pengelolaan Air Limbah Domistik Pada umumnya program dan kegiatan pengembangan pengelolaan air limbah domistik yang direncanakan masih relatif sama dengan tahun sebelumnya, hanya volume dan fokusnya saja yang berbeda. Pada tahun 2013 investasi sanitasi Kabupaten Tangerang mencapai Rp lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar Rp Memperhatikan kegiatan-kegiatan pada tahun sebelumnya, kegiatan pada tahun yang akan datang juga diarahkan pada pembuatan sarana pengelolaan limbah domistik di sekolah-sekolah seperti pembuatan MCK. Investasi Kabuapaten Tangerang terhadap sarana pengelolaan limbah domistik di sekolah-sekolah mencapai Rp Namun kembali seperti tahun sebelumnya rencana kegiatan-kegiatan Pemerintah Daerah belum pada tahap peningkatan pengolahan limbah, baru pada tahap peningkatan dan pengembangan penampungan dan pembuangan limbah. Gambar 4.3. Grafik Rencana Biaya Program dan Kegiatan Sektor Air Limbah Domestik Biaya Rencana Kegiatan Sektor Air Limbah Domistik Tahun B. Modal BOP Tabel 4.3. Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2013 No Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Satuan Vol. Indikasi biaya (Rp) Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan 1 Tambah Ruang Kelas dan MCK CIPTA APBD SD Blukbuk I Unit 1 KARYA PPAS Th Rehab Berat Ruang Kelas dan CIPTA APBD MCK SDN Bendungan Unit 1 KARYA PPAS Th MCK SDN Guradog Pete Unit APBD Tigaraksa PPAS Th Pembangunan MCK SDN Kaduagung I Unit APBD Tigaraksa PPAS Th Pembuatan MCK SDN Cukanggalih I Unit APBD Curug PPAS Th Pembuatan MCK SDN Kadu Sempur Unit APBD Curug PPAS Th Pembuatan MCK SDN Kadu III Unit APBD Curug PPAS Th Pengadaan MCK SDN Tegal Kunir Lor Unit APBD Mauk PPAS Th Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 116

123 No Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Satuan Vol. Indikasi biaya (Rp) Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan 9 MCK SDN Mekarsari II Unit APBD Rajeg PPAS Th Pengadaan MCK SDN Sukamanah I Unit APBD Rajeg PPAS Th Pengadaan MCK SDN Sukatani III Unit APBD Rajeg PPAS Th Pengadaan MCK SDN Tanjakan I + III Unit APBD Rajeg PPAS Th Pengadaan MCK SDN Tanjakan IV Unit APBD Rajeg PPAS Th Pengadaan MCK SDN Rancabango III Unit APBD Rajeg PPAS Th Pembuatan MCK Siswa SD Rawaboni IV Unit APBD Pakuhaji PPAS Th Pembuatan MCK (genting) SDN Belimbing I Unit APBD Kosambi PPAS Th Pembangunan MCK SDN 3 CIPTA APBD Sumurbandung Unit 1 KARYA PPAS Th Pembangunan MCK SDN 4 Cikande Unit APBD Jayanti PPAS Th MCK SDN Cikuya III Unit APBD Solear PPAS Th Pembangunan MCK SMPN CIPTA APBD Sukamulya I Unit 1 KARYA PPAS Th Pembangunan Musholla+MCK CIPTA APBD SDN Benda II Unit 1 KARYA PPAS Th Pembangunan MCK SDN Merak II Unit APBD Sukamulya PPAS Th Pembangunan MCK SDN Buniayu I Unit APBD Sukamulya PPAS Th Pemeliharaan Jalan Lingkungan/Jembatan APBD Kelapa Dua PPAS Th Lingkungan/MCK/SPAL Unit 1 25 Perbaikan MCK SDN Candu I Unit APBD Legok PPAS Th Pembangunan MCK SDN Sukamulya I Unit APBD Sukamulya PPAS Th Pembangunan MCK SDN Kaliasin II Unit APBD Sukamulya PPAS Th Rehab MCK SDN Kaliasin III Unit APBD Sukamulya PPAS Th Rehab MCK Sekolah CIPTA APBD Unit 1 KARYA PPAS Th Pembuatan Saluran Air Limbah Paket APBD Kelapa Dua PPAS Th Pembangunan saluran pembuangan air limbah ( SPAL ) Paket APBD DBM PPAS Th Pembangunan SPAL Belakang Kantor Kepala Tobat Paket APBD DBM PPAS Th Pembangunan SPAL Paket APBD DBM PPAS Th Pembuatan SPAL Dadap Rt 003 Rw 005 Paket APBD DBM PPAS Th Pembuatan SPAL Rt 002 Rw 005 Paket APBD DBM PPAS Th SPAL/Drainase dan Gorong- Gorong Paket APBD DBM PPAS Th Normalisasi SPAL Paket APBD DBM PPAS Th Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 117

124 Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan No Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Satuan Vol. Indikasi biaya (Rp) Pemeliharaan 38 Jalan/Jembatan/Irigasi/MCK/SPAL APBD Rajeg PPAS Th Pean Paket 1 40 Pemeliharaan Jalan, jembatan, irigasi, MCK/SPAL Pean Paket APBD Sepatan PPAS Th Pemeliharaan Jalan/Jembatan/Irigasi/MCK/SPAL Paket APBD Teluknaga PPAS Th Pemeliharaan jalan /jembatan / irigasi/ MCK/ SPAL Pean Paket APBD Kosambi PPAS Th Pemeliharaan 43 Jalan/Jembatan/Irigasi/ MCK/ APBD Cisauk PPAS Th SPAL Pean Paket 1 44 Pemelih. Gunung APBD Jaln/Jembtan/Irigasi/MCK/SPAl Unit 1 Kaler PPAS Th MCK Gedung PKK Kelapa Dua CIPTA APBD Unit 1 KARYA PPAS Th Pembuatan MCK Unit APBD Kelapa Dua PPAS Th Rehab MCK Kantor Balaraja Unit APBD Balaraja PPAS Th Pemeliharaan MCK Musolah Kantor Kronjo Unit APBD Kronjo PPAS Th Penataan Halaman dan CIPTA Lingkungan Kantor ( Paving blok APBD KARYA dan SPAL) Paket 1 PPAS Th Pelatihan Pemanfaatan Limbah Skala Rumah Tangga Paket 1 Sumber : Buku PPAS APBD BLHD PPAS Th Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Air Limbah Domistik yang Sedang Berjalan Air limbah domestik di Kabupaten Tangerang saat ini pada umumnya masih dibuang ke septictank individual dan tidak diolah sesuai dengan baku mutu limbah domestik sebagaimana ketentuan khususnya Keputusan Menteri Lingkungan hidup (Kep.112/MENLH/07/2003 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Domestik). Bahkan dibeberapa wilayah terutama diwilayah utara Kabupaten Tabgerang masih dibuang ke saluran drainase, kebun, sawah dan badan air. Sementara untuk pengelolaan lumpur tinja sebagian besar belum dikelola oleh IPLT mengingat keterbatasan kapasitas IPLT yang tak sebanding dengan produksi limbah tinja masyarakat Kabupaten Tangerang, dimana IPLT Kabupaten Tangerang sendiri saat ini berlokasi di Kecamatan Sepatan Timur. Selain IPLT milik Pemerintah Daerah di Kabupaten Tangerang terdapat juga IPLT yang dikelola oleh swasta, yaitu IPLT Lippo Karawaci. IPLT tersebut sudah dikelola dengan baik dengan menggunankan sistem perpipaan, namun pelayanannya masih terbatas pada rumah hunian dikawasan tersebut kurang lebih mencapai rumah/kk. Kendati demikan pengembangan pengelolaan limbah domestik saat ini yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang belum dilakukan secara terkoordinasi oleh semua pihak, dimana pengembangan dilakukan hanya oleh stakeholder tertentu saja. Program yang di luncurkan dalam rangka pengembangan pengelolaan limbah domestik saat ini yaitu Program Penataan Lingkungan dan Pemukiman Pedesaan yang dilaksanakan oleh Dinas Cipta Karya dan Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 118

125 Gambar 4.4. Grafik Biaya Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik yang Sedang Berjalan Biaya Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domistik Saat Ini (Th. 2012) BELANJA MODAL (APBN) BELANJA MODAL (APBD) BOP (APBD) Kegiatan yang dilakukan pada Program Penataan Lingkungan dan Pemukiman Pedesaan pada umumnya masih terbatas pada pembuatan MCK dan pembuatan SPAL. Namun untuk penanganan limbah domestik sendiri belum banyak dilakukan kegiatan pengolahan limbah, hanya fasilitasi pembuangan limbah melalui MCK dan SPAL seperti yang yang telah diuraikan diatas. Adapun kegiatan pengolahan yang dilakukan baru di beberapa wilayah saja, diantaranya yaitu pembangunan IPAL Komunal untuk ±70 KK di Kecamatan Teluknaga, IPAL di Kecamatan Kronjo dan pembangunan MCK yang disertai dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Kaliasin, Desa Cipaeh, Desa Kosambi Dalam, Desa Kemuning dan Desa Koper melalui kegiatan Sanitasi Langsung Berbasis Masyarakat (SLBM). Sementara kegiatan dalam program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman yaitu sebatas penambahan biaya operasional IPLT dan biaya pemeliharaan truk tinja, belum pada peningkatan kapasitas IPLT atau peningkatan pelayanan jasa kelola lumpur tinja. Dalam hal pengelolaan limbah, kegiatan PNPM yang sebagian didanai APBN juga ikut berperan di wilayah Kabupaten Tangerang. Output kegiatan PNPM berupa sarana sanitary seperti MCK dan kemandirian masyarakat dalam mengelola timbulan limbah rumah tangga. Mengenai kegiatan-kegiatan tersebut secara libih rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.4. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik yang Sedang Berjalan No Nama program/kegiatan Vol. Biaya (Rp) Sumber Lokasi Pelaksana Satuan dana kegiatan kegiatan 1 Pembangunan MCK Umum Unit 1 APBD KRESEK DINAS CIPTA KARYA 2 Pembangunan MCK (P2WKSS) Unit 1 APBD DINAS CIPTA KARYA 3 Pembangunan SPAL (P2WKSS) Paket 1 APBD DINAS CIPTA KARYA 4 Penataan tempat air bersih (MCK) Unit 1 APBD Rt.01/02 DINAS CIPTA dan lingkungan Ds.Rajeg, KARYA 5 Penataan SPAL Paket 1 APBD Kp Ranca DINAS CIPTA Bango Rt 10/03 KARYA 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 119

126 No Nama program/kegiatan Vol. Biaya (Rp) Sumber Lokasi Satuan dana kegiatan 6 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Kp. Kayu Bongkok RT 04/01 Ds. Kayu Bongkok 7 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Rt. 01 /02, Kayu agung 8 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Rt. 01/ Kp. Cadas, Karet 9 Lanjutan pembangunan SPAL Paket 1 APBD rt.01/ desa sangiang 10 Lanjutan pembangunan SPAL Paket 1 APBD Kp. Utan Jati RT 04/03 Ds. Kedaung Barat, Kec. Sepatan Timur. 11 Pembangunan MCK Unit 1 APBD SDN Pinang Kel. Tigaraksa 12 Pembangunan MCK Unit 1 APBD SDN Tigaraksa IV 13 Pembangunan MCK Unit 1 APBD SDN Tigaraksa I 14 Pembangunan MCK Unit 1 APBD SMPN Balaraja 15 Pembangunan MCK Unit 1 APBD Sekolah SDN Sangiang I dan IV 16 Pembangunan MCK Unit 1 APBD SDN Bencongan I 17 Rehab MCK dan Pemagaran Unit 1 APBD SDN Pakulonan Barat 3 18 Pembangunan MCK Unit 1 APBD SMPN Kronjo 19 Pembangunan MCK Unit 1 APBD SMPN Mauk 20 Pembangunan MCK Unit 1 APBD SMPN Mauk 21 Pembangunan MCK Unit 1 APBD SMAN Kec. Kemiri 22 Pelatihan Pemanfaatan Limbah Paket 1 APBD Skala Rumah Tangga Pelaksana kegiatan DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA BLHD 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 120

127 No Nama program/kegiatan 23 Biaya Operasional dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) 24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Lumpur Tinja Vol. Biaya (Rp) Sumber Satuan dana Paket 1 APBD Paket 1 25 Pembangunan SPAL Paket 1 26 Pembangunan SPAL Paket 1 27 Pembangunan SPAL Paket 1 28 Bangunan MCK Unit 1 29 Bangunan MCK Unit 1 30 Penataan SPAL Paket 1 31 Penataan SPAL Paket 1 32 Rehabilitasi SPAL Paket 1 33 Pembangunan SPAL Paket 1 34 Pembangunan SPAL Paket 1 35 Pembangunan SPAL Paket 1 36 Pembangunan SPAL Paket 1 37 Pembangunan SPAL Paket APBD Lokasi kegiatan Pelaksana kegiatan DKPP DKPP APBD Kp. Kaliasin DINAS BINA MARGA APBD Rt.06/03 KECAMATAN Pasir APBD Kp.Gabral KECAMATAN Rt.14-16/04 Muncung APBD SDN Banyu KECAMATAN Asih APBD SDN Mauk KECAMATAN IV APBD Rt 03 Rw KECAMATAN 09 desa karet kec. Sepatan APBD kp. Sarakan KECAMATAN rt.03/03 desa pisangan jaya APBD Kp. Sepatan KECAMATAN Dukuh RT 05/01 Kel. Sepatan APBD Kp. Blok KECAMATAN babulak kulon rt.02/03 desa buaran mangga APBD kp. Cilongok KECAMATAN rt.03/04 kel. Pakuhaji APBD kp. Pondok KECAMATAN lor rt.03/03 kel. Pakuhaji APBD kp. Plonco KECAMATAN sebrang rt.03/04 desa rawa boni APBD kp. Duri KECAMATAN rt.02/ Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 121

128 No Nama program/kegiatan Vol. Biaya (Rp) Sumber Lokasi Satuan dana kegiatan desa pakualam 38 Lanjutan SPAL Paket 1 APBD RT 02/ Kp. Duri Ds. Pakualam 39 Rehab WC/MCK Unit 1 APBD SDN Salembaran III 40 Pembuatan MCK Unit 1 APBD SMA Pagedangan 41 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Kp. Rawa Saban RT 07/05 Ds. Karang Serang 42 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Kp. Rawa Pisangan RT 04/05 Ds. Karang Serang 43 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Gg Bareto Rt.03/01, gintung 44 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Gintung Tugu Rt.18/03, gintung 45 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Gg Mesra Rt.01/01, gintung 46 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Kebon Nangka Rt.04 / 02, karang serang 47 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Rt. 14 / 03, Sukadiri 48 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Rt. 03 / 01, Sukadiri 49 Pembangunan SPAL Paket 1 APBD Rt. 013/04 50 Pembangunan SPAL Paket 1 51 Pembangunan SPAL Paket 1 52 Pembangunan SPAL Paket APBD APBD APBD Ds. Kosambi Ds. Jati Mulya Rt. 01/01 Kp. Jayanti Rt. 15/03 Ds. Cikande Pelaksana kegiatan KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 122

129 No Nama program/kegiatan 53 Rehabilitasi Saluran Pembuangan Air Limbah ( SPAL ) Total APBD 54 Pembangunan MCK melalui Program SLBM 55 Pembangunan MCK melalui Program SLBM 56 Pembangunan MCK melalui Program SLBM Vol. Biaya (Rp) Sumber Satuan dana Paket 1 APBD Unit 2 Unit 2 Unit Pembangunan MCK melalui Unit 2 Program SLBM Pembangunan MCK melalui Unit 2 Program SLBM Pembuatan MCK Unit Total APBN Jumlah Sumber : Buku APBD 2012 DAK APBN DAK APBN DAK APBN DAK APBN DAK APBN APBN Lokasi kegiatan Kel Balaraja Kp. Baru RT. 04/04 Desa Kaliasin Desa Cipaeh Desa Kosambi Dalam Desa Kemuning Desa Koper Pelaksana kegiatan KECAMATAN DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA DINAS CIPTA KARYA PNPM MANDIRI 4.3. Pengelolaan Persampahan Rencana Pengembangan Pengelolaan Persampahan Program pengembangan pengelolaan persampahan yang dicanangkan pada tahun 2013 masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. Kegiatan utama yang dilakukanpun tidak jauh berbeda seperti penyediaan sarana dan prasarana persampahan termasuk pengadaan sarana pengangkutan sampah. Kegiatan tambahan lain yang dilakukan adalah Pelatihan Pengembangan SDM di bidang Teknologi Persampahan sebagai salah satu upaya dalam mendorong peningkatan kinerja pengelolaan persampahan. Uraian lebih rinci kegiatan pengelolaan persampahan yang direncanakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Gambar 4.5. Grafik Rencana Biaya Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Rencana Biaya Pengembangan Pengelolaan Persampahan Tahun B. MODAL INVESTAsI 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 123

130 Tabel 4.5. Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun 2013 No Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Satuan Vol. Indikasi biaya (Rp) Pengadaan Tong sampah Gantung Unit Pengadaan Bak Pick Up Anggkutan Sampah Unit Pelatihan Pengembangan SDM di bidang Teknologi Persampahan Paket Pengadaan Gerobak Sampah Unit Pembangunan Bak Sampah Kp. Saga Rt.04/04 Ds. Tobat Unit Pengadaan Tong Sampah Unit Pengadaan Gerobak Sampah Unit Pengadaan truck sampah di 29 Kecamatan Unit Penanganan Sampah di daerah rawan sampah Paket Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan 10 Persampahan (Fasilitasi Pengendalian dan Pemeliharaan Kebersihan) Paket 1 JUMLAH Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan APBD DKPP PPAS Th APBD DKPP PPAS Th APBD DKPP PPAS Th APBD DKPP PPAS Th APBD DKPP PPAS Th APBD DKPP PPAS Th APBD DKPP PPAS Th APBD DKPP PPAS Th APBD DKPP PPAS Th APBD Kecamatan Panongan PPAS Th Sumber : Buku PPAS Kegiatan Pengembangan Persampahan yang Sedang Berjalan Produksi sampah di Kabupaten Tangerang sudah sangat tinggi, sehingga sudah semestinya pengembangan pengelolaan persampahan di Kabuapten Tangerang dilakukan dengan maksimal. Kendati demikian, pada prakteknya pengembangan yang dilakukan masih kurang optimal baik dilihat dari output kegiatan ataupun dari nilai investasi yang dikeluarkan. Investasi Kabupaten Tangerang sendiri terhadap sektor persampahan hanya mengalokasikan dana sebesar 0,7% dari total APBD tahun Pada saat ini yang intens dalam pengelolaan pengembangan persampahan adalah Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Keamanan (DKPP). Program yang digulirkan oleh DKPP saat ini adalah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. Kegiatan yang dilaksanakan guna mendukung program tersebut diantaranya yaitu kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan, Study Management Pengelolaan Persampahan Pola 3R dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan termasuk pemeliharaan TPA Jatiwaringin. Pengembangan kapasitas dan peningkatan sistem pengolahan sampah di TPA Jatiwaringin sendiri hingga kini masih dalam proses kajian dan pembuatan masterplan, yang sejatinya operasional TPA Jatiwaringin baik berdasarkan kebutuhan maupun peraturan perundang-undangan sudah menggunakan sistem sanitary landfill. Secara lebih lengkap investasi dan kegiatan pengelolaan persampahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 124

131 Gambar 4.6. Grafik Biaya Kegiatan Pengelolaan Persampahan yang Sedang Berjalan Biaya Kegiatan Pengelolaan Sampah Saat Ini (Tahun 2012) BOP B. MODAL INVESTASI Tabel 4.6. Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Persampahan yang Sedang Berjalan No Nama program/kegiatan Satuan Vol. Biaya (Rp) Pemeliharaan rutin kendaraan operasional Kebersihan Paket Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Paket Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Paket Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan Paket Pengadaan Gerobak Sampah Paket Biaya Operasional dan 6 Pemeliharaan TPA Sampah (Jatiwaringin dan Pasir Muncang ) Paket Biaya OPerasional Peningkatan Pelayanan Kebersihan Paket Pengadaan Truck Operasional Paket Koordinasi Penanganan Sampah Paket Fasilitasi Pengendalian dan Pemeliharaan Kebersihan Paket Study Management Pengelolaan Persampahan Pola 3R Paket Jumlah Sumber dana Lokasi kegiatan Pelaksana kegiatan APBD Kab. Tangerang DKPP APBD Kab. Tangerang DKPP APBD Kec. Mauk DKPP APBD Kab. Tangerang DKPP APBD Kab. Tangerang DKPP APBD Kab. Tangerang DKPP APBD Kab. Tangerang DKPP Kab. Tangerang DKPP APBD Kab. Tangerang DKPP APBD Kab. Tangerang DKPP APBD Kab. Tangerang DKPP Sumber : Buku APBD Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 125

132 No 4.4. Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Rencana Pengembangan Pengelolaan Drainase Lingkungan Pengembangan Pengelolaan Drainase Lingkungan yang direncanakan masih seperti sebelumnya, hanya nilai investasinya yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya yaitu mencapai Rp Kegiatan yang dilakukan pada tahun yang akan datang adalah sebagai berikut: Tabel 4.7. Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan tahun 2013 Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Satuan Vol. Indikasi biaya (Rp) Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan 1 Drainase SDN Waru Paket APBD CIPTA KARYA PPAS Th Biaya Pembuatan Saluran Air Limbah Paket APBD Kelapa Dua PPAS Th Biaya Pembangunan dan Perbaikan Saluran Air Paket APBD Kelapa Dua PPAS Th Perbaikan Saluran Air Paket APBD Kelapa Dua PPAS Th Pengaspalan Jalan dan Saluran Air di Depan Paket APBD DBM PPAS Th Puskesmas Pasirnangka 6 Rehabilitasi Saluran Sekunder Kepuh Kec. Paket APBD DBM PPAS Th Kemiri 8 Pembangunan Saluran Tersier Paket APBD DBM PPAS Th Lanjutan drainase PUSPEM Paket APBD DBM PPAS Th Drainase Desa Rt. 08/04 Bulakan Desa Bitungjaya Paket APBD DBM PPAS Th Drainase Jln.Lingkungan Rt.01/02 Paket APBD Panongan PPAS Th Drainase Lingkungan Mekar Asri II RT.04/06 Paket APBD Panongan PPAS Th Pembuatan Saluran Air Cileutik Paket APBD DBM PPAS Th Pembangunan saluran pembuangan air limbah ( Paket APBD DBM PPAS Th SPAL ) 15 Pembuatan Drainase Paket APBD Balaraja PPAS Th Peningkatan Gorong- Gorong dan Normalisasi Paket APBD DBM PPAS Th Saluran Pembuang 17 Pembangunan Sal.Air/Drainase Paket APBD DBM PPAS Th Pembangunan Sal.Air/Drainase Paket APBD DBM PPAS Th Pembangunan Sal.Air/Drainase Paket APBD DBM PPAS Th Pembangunan Sal.Air/Drainase Paket APBD DBM PPAS Th Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 126

133 No Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Satuan Vol. Indikasi biaya (Rp) Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan 21 Pembangunan Sal.Air/Drainase Paket APBD DBM PPAS Th Pembangunan Sal.Air/Drainase Paket APBD DBM PPAS Th Pembangunan Sal.Air/Drainase Paket APBD DBM PPAS Th Normalisasi Sal.Pembuangan/Drainase Paket APBD DBM PPAS Th Depan Puskesmas Kronjo 25 Pembangunan Drainase Paket APBD DBM PPAS Th Peninggian, Peningkatan Hotmix dan Pembuatan Paket APBD DBM PPAS Th Saluran Air Pasar Mauk 27 Pembuatan saluran air Rt. 002/003, 004/007 & Paket APBD DBM PPAS Th / Rehabilitasi saluran air Paket APBD DBM PPAS Th SPAL/Drainase dan Gorong-Gorong Paket APBD DBM PPAS Th Perbaikan Saluran Air Paket APBD DBM PPAS Th Perbaikan Saluran Air Paket APBD DBM PPAS Th Perbaikan Saluran Air Paket APBD DBM PPAS Th Perbaikan Saluran Air Paket APBD DBM PPAS Th Perbaikan Saluran Air & Pengerukan Paket APBD DBM PPAS Th Perbaikan Turab Saluran air Tertier Paket APBD DBM PPAS Th Normalisasi dan Pasangan Turap Batu kali pada Saluran Tersier MIN Paket APBD DBM PPAS Th Sukamulya 37 Normalisasi/Penurapan saluran irigasi pembuang Paket APBD DBM PPAS Th Depan Abdul Fatah 38 Penurapan Saluran Air Paket APBD DBM PPAS Th Turap tepi saluran Kp. Cicayur Rt.01/01 Paket APBD Cisauk PPAS Th Penurapan Saluran Irigasi Tersier Paket APBD DBM PPAS Th Perencanaan normalisasi saluran sungai Paket APBD DBM PPAS Th Pembangunan Saluran Dan Pintu Irigasi Tandon Paket APBD DBM PPAS Th Rehabilitasi Saluran Sekunder Leuweung Gede Paket APBD DBM PPAS Th Kec. Kresek 44 Rehabilitasi Saluran D.I Kecil Ranca Buaya Kec. Paket APBD DBM PPAS Th Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 127

134 No Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Tigaraksa Satuan Vol. Indikasi biaya (Rp) Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan 45 Normalisasi Saluran di Kelurahan Kutabumi Paket APBD Pasar Kemis PPAS Th Normalisasi Saluran di Desa Gelam Jaya Paket APBD Pasar Kemis PPAS Th Normalisasi Saluran di Kelurahan Kutajaya Paket APBD Pasar Kemis PPAS Th Normalisasi Saluran di Desa Sukamantri Paket APBD Pasar Kemis PPAS Th Peningkatan Saluran dan pintu Pembuangan Paket APBD Kronjo PPAS Th Air/Drainase Ds Pag.Ilir 50 Perbaikan Saluran Air Desa Pasar Kemis Rt/Rw. 02,03,05,07/06 Paket APBD DBM PPAS Th Perbaikan Saluran Kecamatan Air/Drenase Depan Kantor Paket APBD Kronjo Kecamatan Kronjo PPAS Th Normalisai Pembuangan Kecamatan Air/Drainase Ds Paket APBD Kronjo Pagedangan udik PPAS Th Pengerukan saluran irigasi Paket APBD DBM PPAS Th Normalisasi Saluran irigasi (pengerukan sungai/kali) Paket APBD DBM PPAS Th Pemagaran, Perbaikan CIPTA Saluran dan Penataan Paket APBD KARYA Lapangan PPAS Th JUMLAH Sumber : Buku PPAS Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Drainase Lingkungan yang Sedang Berjalan Peningkatan pengelolaan drainase lingkungan saat ini masih cenderung bergerak di wilayah perkotaan, mengingat tingginya resiko banjir akibat makin tingginya aktifitas masyarakat sehingga terus menambah beban saluran drainase perkotaan seperti di Kecamatan Kelapa Dua dan Kecamatan Cikupa. Peningkatan pengelolaan drainase belum dilakukan secara terencana dan terintegrasi di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang, peningkatan dilakukan masih bersifat parsial berdasarkan kebutuhan masyarakat dan pemantauan langsung oleh SKPD terkait. Pada tahun 2012 Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang melaksanakan program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada program tersebut yaitu pembangunan dan rehabilitasi drainase serta gorong-gorong yang tersebar di Kabupaten Tangerang. Sebagai upaya dalam peningkatan pengelolaan drainase lingkungan Kab Tangerang yang lebih terarah dan teencana pada saat ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) menggagas kegiatan penyusunan Perencanaan Masterplan Sistem Drainase Kab. Tangerang dengan nilai anggaran sebesar Rp.750,000,000. Sehingga dimasa yang akan datang dapat dijadikan pedoman dan dasar pelaksanaan program dan kegiatan terkait peningkatan pengelolaan drainase lingkungan Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 128

135 Tabel 4.8. Rencana Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Drainase yang Sedang Berjalan No 1 Nama program/kegiatan Pembangunan Drainase Puspem Tigaraksa 2 Drainase Jalan 3 Pembuatan Gorong - Gorong dan Pintu Air 4 Pembuatan Saluran Air/ Drainase 5 Pembuatan Saluran Air 6 7 Pembangunan Jaringan Irigasi Jalan Desa (Drainase) Pembangunan Jaringan Irigasi (Drainase) 8 Normalisasi Saluran Air 9 Normalisasi Saluran Air/ Turab 10 Normalisasi Saluran Air Perbaikan dan Normalisasi Saluran Air Perbaikan dan Normalisasi Saluran Air 13 Pembangunan Saluran Air Perbaikan dan Normalisasi Saluran Air Perbaikan dan Normalisasi Saluran Air Perbaikan dan Normalisasi Saluran Air Satuan Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Vol. Biaya (Rp) Sumber dana Lokasi kegiatan APBD TIGARAKSA APBD Ds. Bojong APBD KOSAMBI APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD Ds. Salembaran Jaya Rt. 01, 02 /02 Ds. Kosambi Barat Rt. 03/01 Kp. Kelapa Rt. 01/02 Ds. Pangkat Kp. Saradan Hilir Rt. 06/01 Ds. Pangkat Kel. Bencongan Rw 08 - Rw 10 Kel. Bencongan Rw. 15 Kel. Bencongan Rw 023 Kel. Bencongan Indah Rt. 02/02 Kel. Bencongan Indah Rt. 01/003 Kel. Bencongan Indah Rt. 01/003 Kel Bencongan Indah Rw 006 Kel Bencongan Indah Rw 007 Kel Bojong Nangka Rw 025 Pelaksana kegiatan DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 129

136 No 17 Nama program/kegiatan Perbaikan dan Normalisasi Saluran Air 18 Pembuatan Saluran Air Utama 19 Pembuatan Saluran Air 20 Rehabilitasi Saluran Tersier BR dan Tengah 21 Pembangunan Saluran Air 22 Lanjutan Drainase 23 Perbaikan Saluran Air Pembangunan Drainase dan bahu jalan simpang kutruk batas kota tigaraksa Pembangunan Drainase dan bahu jalan simpang kutruk solong 26 Drainase lingkungan 27 Pembuatan Saluran Air 28 Pembuatan Saluran Air 29 Perbaikan Saluran Air 30 Pembuatan Saluran Air 31 Pembuatan Saluran Air 32 Pembuatan Saluran Air Satuan Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Paket Vol. Biaya (Rp) Sumber dana APBD APBD APBD Lokasi kegiatan Kel Bojong Nangka Rt ke RT 02, RT 24 Kel. Pakulonan Barat Kel. Pakulonan Barat Rw APBD Ds. Sidoko APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD Kp. Kawidaran Rt 016/05 Ds. Cibadak Kp. Kosambi Rt. 03/01 Ds. Cibadak Kp. Saredang Rt. 01/03 Ds. Matagara Ds Mauk Barat Jl Ir Sutami Rt. 05/06 Kp. Pabuaran, Curug Kulon Kp. Pabuaran Rt. 01/05, Curug Kulon RT. 07 RW. 15 Perum. Binong Permai, Binong Kp Cilongok RW 05 Desa Sukamantri 150 m x 1 m RT / 01 Kelurahan Kosambi Barat (110 m x 30 cm) Kp. Sungapan RW. 013 Kel. Dadap (110 m x 40 cm) Pelaksana kegiatan DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS BINA MARGA DINAS CIPTA KARYA KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN KECAMATAN 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 130

137 No Nama program/kegiatan 33 Pembuatan Saluran Air 34 Pembuatan Saluran Air 35 Perencanaan Masterplan Sistem Drainase Kab. Tangerang Satuan Paket Paket Paket Vol. Biaya (Rp) Sumber dana APBD APBD 1 750,000,000 APBD 36 Pembangunan Drainase Paket APBN 37 Pembuatan Plat Duiker/Gorong- Gorong Paket APBN Jumlah Sumber : Buku APBD 2012 Lokasi kegiatan RT. 05/02, Kedaung Barat RT 04/02, Kedaung Barat KAB. TANGERANG KAB. TANGERANG KAB. TANGERANG Pelaksana kegiatan KECAMATAN KECAMATAN BKP3M/PNPM MANDIRI BKP3M/PNPM MANDIRI 4.5. Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi Komponen terkait sanitasi yang menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang adalah pengelolaan air bersih dan limbah medis. Air bersih dan limbah medis di Kabupaten Tangerang dikelola oleh beberapa stakeholder yaitu Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan, Dinas Cipta Karya, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), RSUD Tangerang, RSUD Balaraja dan Puskesmas; Badan Usaha Milik Daerah atau Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kertaraharja dan pihak swasta yaitu PT Aetra, PT Ciputra Residence dan Beberapa Rumah Sakit Swasta. a. Peningkatan Pengelolaan Air Bersih PDAM Tirta Kertaraharja hingga saat ini telah menyalurkan air bersih sebanyak SL, sedangkan PT Aetra dan PT Ciputra Residence masing-masing telah menyalurkan SL dan SL. Pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang sendiri belum dapat dipastikan cakupannya, karena masing-masing SKPD terkait belum melakukan pemantauan terkait pelayanan sarana prasarana air bersih. Pengembangan air bersih oleh PDAM Tirta Kertaraharja, PT Aetra dan PT Ciputra Residence tentu saja dilakukan secara profesional. Namun ketiga stakeholder tersebut masih mengedepankan pada profit perusahaan (Profit Oriented) sehingga daerah yang terlayani sebagian besar adalah daerah perkotaan atau di Ibu Kota Kecamatan yang identik dengan tingkat perekonomian masyarakatnya yang cukup tinggi. Sementara daerah yang masuk wilayah sub urban seperti kebanyakan daerah di wilayah pantai utara Kabupaten Tangerang masih banyak yang belum terlayani. Pemerintah Daerah saat ini melaksanakan peningkatan pengelolaan air bersih berdasarkan skala prioritas. Dimana pengembangan diarahkan pada daerah-daerah di wilayah utara dan wilayah barat Kabupaten Tangerang yang memang rawan air bersih seperti Kecamatan Kronjo, Kecamatan Solear dan Kecamatan Cisoka. Program yang dilakukan dalam peningkatan pengelolaan air bersih yaitu Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah dan Program Lingkungan Sehat Perumahan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diantaranya yaitu Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar dan operasionalisasi mobil IPA (Instalasi Penyediaan Air bersih) di wilayah rawan air. b. Peningkatan Pengelolaan Limbah Medis Sedangkan mengenai limbah medis Dinas Kesehatan pada tahun 2013 dalam upaya peningkatan limbah medis yaitu melaksanakan program pengembangan lingkungan sehat dan program penyediaan, perbaikan dan peningkatan sarana prasarana rumah sakit. Kegiatan yang dilakukan adalah Pemusnahan limbah medis puskesmas dan pembangunan instalasi pengolahan limbah rumah sakit di RSU Kabupaten Tangerang. Berbagai kegiatan dalam menunjang program tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 131

138 Limbah medis cair di Kabupaten Tangerang pada umumnya sudah dikelola sesuai dengan prosedur, karena selama ini Dinas Kesehatan secara rutin terus melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap Rumah Sakit yang ada. Rumah sakit yang sudah melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan diantaranya yaitu RSUD Balaraja, RSUD Tangerang, RS Siloam G, RS Ciputra, RS Paramita, RS Mulia Insani, RS Mitra Husada dan RS Selaras. Pengelolaan limbah medis sebagian besar sudah dikelola menggunakan IPAL, hanya sebagian kecil saja yang masih menggunakan septictank. Namun pada tingkatn Puskesmas yang sudah mengelola limbah medisnya dengan menggunakan IPAL baru sebagian kecil saja, yaitu Puskesmas Kecamatan Balaraja, Cisoka, Kronjo, Mauk, Sepatan, Curug dan Sindang Jaya. Adapun limbah medis padat saat ini belum dikelola dengan baik. Hal tersebut diakibatkan oleh tidak terjangkaunya penyediaan alat yang dibutuhkan untuk pemusnahan limbah medis padat yaitu incenerator. Sedangkan program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam peningkatan pengelolaan limbah medis saat ini melalui Dinas Kesehatan yaitu Program Pengembangan Lingkungan Sehat. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemusnahan limbah medis di Puskesmas-Puskesmas. Secara lebih rinci dapat dilahat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.9. Rencana Program dan Kegiatan Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi No Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Satuan Vol. Rencana Peningkatan Pengelolaan Air Bersih 1 Pengadaan Sumur Bor SMPN Sukamulya I Paket 1 2 Rehab WC SDN Legok II dan sarana air bersih Paket 1 Pengawasan kualitas air 3 bersih di masyarakat Paket 1 ( Inspeksi sanitasi dan pemeriksaan) Paket 1 Koordinasi dan 4 Pengendalian Program Kegiatan DAK (Air bersih, Sanitasi, Perumahan) Paket 1 5 Pendamping Kegiatan DAK Air Minum Paket 1 Pembangunan Sarana 6 Air Bersih Komunal skala kawasan Paket 1 7 Pengadaan Sarana Air Bersih Paket 1 8 Infrastruktur Air Minum ( DAK ) Paket 1 9 BOP DAK ( Infrastruktur Air Minum ) Paket 1 Koordinasi Perencanaan 10 Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan Paket 1 Penyusunan PERBUP 11 tentang Zona Pelayanan Air Minum Kab. Tangerang Paket 1 Rencana Peningkatan Pengelolaan Limbah Medis Indikasi biaya (Rp) Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan APBD CIPTA KARYA PPAS Th APBD Kecamatan Legok PPAS Th APBD DINKES PPAS Th APBN CIPTA KARYA PPAS Th APBN CIPTA KARYA PPAS Th APBD CIPTA KARYA PPAS Th APBD CIPTA KARYA PPAS Th APBN CIPTA KARYA PPAS Th APBN CIPTA KARYA PPAS Th APBD BAPPEDA PPAS Th APBD BPMD PPAS Th Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 132

139 No Nama progam/kegiatan dokumen perencanaan Satuan Vol. Pembangunan instalasi pengolahan limbah rumah sakit Paket 1 Pemusnahan limbah medis puskesmas Paket 1 Indikasi biaya (Rp) JUMLAH Sumber pendanaan/ pembiayaan SKPD penanggung jawab Sumber dokumen perencanaan APBD RSUD PPAS Th APBD PPAS Th Sumber : Buku PPAS 2013 Tabel Kegiatan Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi yang Sedang Berjalan No Nama Sumber Pelaksana Satuan Vol. Biaya (Rp) Lokasi kegiatan program/kegiatan dana kegiatan Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Air Bersih Yang Sedang Berjalan Penataan sarana air 1 bersih dan lingkungan kp. DINAS CIPTA Sumur daon rt.02/05 100,000,000 APBD KAB. TANGERANG KARYA desa sukamanah kec. Rajeg Paket 1 2 Penyediaan SAB dan DINAS CIPTA sanitasi dasar terutama 124,000,000 APBD KAB. TANGERANG KARYA bagi masyarakat miskin Paket 1 3 Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan 75,000,000 APBD KAB. TANGERANG BAPPEDA sanitasi perkotaan Paket 1 Penelitian sumber air 4 baku di Kabupaten 300,000,000 APBD KAB. TANGERANG BAPPEDA Tangerang Paket 1 Sosialisasi Perda 5 Kerjasama dan Penyediaan Air minum 56,000,000 APBD KAB. TANGERANG BPMD Daerah Paket 1 6 Operasionalisasi Mobil IPA Paket 1 200,000,000 APBD KAB. TANGERANG BLHD 7 Pelatihan Pemanfaatan Limbah Skala Rumah Tangga Paket 1 100,000,000 APBD KAB. TANGERANG BLHD Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Limbah Medis Yang Sedang Berjalan 8 Pemusnahan limbah medis puskesmas Paket APBD KAB. TANGERANG Jumlah 1,705,000,000 Sumber : Buku APBD 2012 DINAS KESEHATAN 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 133

140 BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Beresiko Sanitasi. Penetapan area berisiko sebagai langkah ke empat dalam proses penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang telah dilakukan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL). Berdasarkan pembobotan dan skoring terhadap penilaian SKPD terhadap sanitasi, data sekunder dan index rasio hasil study EHRA wilayah Kabupaten Tangerang dikelompokan kedalam 4 (empat) kelompok area berisiko sanitasi. Ke empat kelompok tersebut yaitu: a. Area berisiko sanitasi 4 (Risiko sangat tinggi) b. Area berisiko sanitasi 3 (Risiko tinggi) c. Area berisiko sanitasi 2 (Berisiko sedang) d. Area berisiko sanitasi 1 (Kurang berisiko) Kabuapaten Tangerang berdasarkan administrasi pemerintahan terdiri dari 29 kecamatan dan 274 desa/kelurahan. Terdapat 24 desa berada dalam area berisiko sanitasi sangat tinggi, 50 desa padaarea berisiko sanitasi tinggi, 119 desa pada area berisiko sanitasi sedang dan 81 desa pada area kurang berisiko sanitasi. Penyebab utama risiko sanitasi di Kabupaten Tangerang yaitu masih tingginya angka Buang Air Besar Sembarangan (BABs),masih tingginya tingkat pencemaran sumber air, kurangnya kesadaran masyarakat untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan belum optimalnya pengelolaan sampah. Sebaran area berisiko beserta penyebab utamanya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel Area Berisiko Sanitasi No Area Berisiko Wilayah Prioritas Kecamatan Desa Bobot Penyebab Utama Risiko Risiko 4 JAYANTI Pabuaran 3,5 BABS, CTPS dan Sampah 2 Risiko 4 JAYANTI Sumur Bandung 3,5 BABS, CTPS dan Sampah 3 Risiko 4 KEMERI Klebet 3,5 BABS, CTPS dan Sampah 4 Risiko 4 CISOKA Cempaka 3,4 BABS, CTPS dan Sampah 5 Risiko 4 GUNUNG KALER Cibetok 3,4 BABS, CTPS dan Sampah 6 Risiko 4 JAYANTI Pangkat 3,4 BABS, CTPS dan Sampah 7 Risiko 4 RAJEG Pangarengan 3,4 BABS, CTPS dan Sampah 8 Risiko 4 RAJEG Ranca Bango 3,4 BABS, CTPS dan Sampah 9 Risiko 4 RAJEG Sukamanah 3,4 BABS, CTPS dan Sampah 10 Risiko 4 JAMBE Jambe 3,3 BABS, CTPS dan Sampah 11 Risiko 4 JAMBE Kutruk 3,3 BABS, CTPS dan Sampah 12 Risiko 4 JAMBE Ranca Buaya 3,3 BABS, CTPS dan Sampah 13 Risiko 4 JAMBE Sukamanah 3,3 BABS, CTPS dan Sampah 14 Risiko 4 JAMBE Taban 3,3 BABS, CTPS dan Sampah 15 Risiko 4 LEGOK Ciangir 3,3 BABS, CTPS dan Sampah 16 Risiko 4 PAGEDANGAN Cihuni 3,3 BABS, CTPS dan Sampah 17 Risiko 4 RAJEG Rajeg Mulya 3,3 BABS, CTPS dan Sampah 18 Risiko 4 TELUKNAGA Kp. Melayu Barat 3,2 BABS, CTPS dan Sampah 19 Risiko 4 CISAUK Cisauk 3,2 BABS, CTPS dan Sampah 20 Risiko 4 KRONJO Pasir 3,2 BABS, CTPS dan Sampah 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 134

141 21 Risiko 4 LEGOK Palasari 3,2 BABS, CTPS dan Sampah 22 Risiko 4 PAGEDANGAN Lengkong Kulon 3,2 BABS, CTPS dan Sampah 23 Risiko 4 PAGEDANGAN Malang Nengah 3,2 BABS, CTPS dan Sampah 24 Risiko 4 PAGEDANGAN Pagedangan 3,2 BABS, CTPS dan Sampah 1 Risiko 3 PAKUHAJI Surya Bahari 3,1 BABS, CTPS dan Sampah 2 Risiko 3 SEPATAN Pondok Jaya 3,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 3 Risiko 3 PAGEDANGAN Jatake 3,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 4 Risiko 3 GUNUNG KALER Gunung Kaler 3,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 5 Risiko 3 JAYANTI Pasir Gintung 3,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 6 Risiko 3 KRONJO Cirumpak 3,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 7 Risiko 3 SEPATAN Kayu Bongkok 3,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 8 Risiko 3 SEPATAN TIMUR Kampung Kelor 3,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 9 Risiko 3 KELAPA DUA Bencongan Indah 3,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 10 Risiko 3 SEPATAN TIMUR Kedaung Barat 2,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 11 Risiko 3 SEPATAN TIMUR Sangiang 2,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 12 Risiko 3 KOSAMBI Dadap 2,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 13 Risiko 3 SUKAMULYA Kali Asin 2,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 14 Risiko 3 CIKUPA Budi Mulya 2,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 15 Risiko 3 JAYANTI Cikande 2,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 16 Risiko 3 KRESEK Patrasana 2,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 17 Risiko 3 SEPATAN TIMUR Tanah Merah 2,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 18 Risiko 3 GUNUNG KALER Kedung 2,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 19 Risiko 3 JAYANTI Jayanti 2,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 20 Risiko 3 KOSAMBI Rawa Burung 2,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 21 Risiko 3 KRESEK Koper 2,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 22 Risiko 3 KRESEK Pasir Ampo 2,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 23 Risiko 3 PAGEDANGAN Karang Tengah 2,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 24 Risiko 3 SUKAMULYA Buni Ayu 2,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 25 Risiko 3 TELUKNAGA Bojong Renged 2,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 26 Risiko 3 GUNUNG KALER Tamiang 2,6 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 27 Risiko 3 KELAPA DUA Curug Sangereng 2,6 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 28 Risiko 3 CIKUPA Pasir Gadung 2,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 29 Risiko 3 PAKUHAJI Kalibaru 2,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 30 Risiko 3 PAKUHAJI Kramat 2,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 31 Risiko 3 SINDANG JAYA Wanakerta 2,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 32 Risiko 3 SUKADIRI Buaran Jati 2,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 33 Risiko 3 CIKUPA Bunder 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 34 Risiko 3 CIKUPA Cikupa 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 35 Risiko 3 CIKUPA Sukanagara 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 36 Risiko 3 GUNUNG KALER Rancagede 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 37 Risiko 3 GUNUNG KALER Sidoko 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 38 Risiko 3 JAMBE Ancol Pasir 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 39 Risiko 3 KEMERI Karang Anyar 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 40 Risiko 3 KEMERI Kemeri 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 41 Risiko 3 LEGOK Legok 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 42 Risiko 3 MEKAR BARU Kedaung 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 43 Risiko 3 MEKAR BARU Klutuk 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 44 Risiko 3 MEKAR BARU Kosambi Dalam 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 45 Risiko 3 MEKAR BARU Waliwis 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 46 Risiko 3 PAKUHAJI Buaran Bambu 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 47 Risiko 3 PAKUHAJI Buaran Mangga 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 48 Risiko 3 PAKUHAJI Sukawali 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 49 Risiko 3 PASAR KEMIS Gelamjaya 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 135

142 50 Risiko 3 RAJEG Jambu Karya 2,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 1 Risiko 2 CIKUPA Bitung Jaya 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 2 Risiko 2 CIKUPA Talaga Sari 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 3 Risiko 2 CISAUK Mekar Wangi 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 4 Risiko 2 CISOKA Bojong Loa 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 5 Risiko 2 CISOKA Cibugel 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 6 Risiko 2 JAYANTI Pasir Muncang 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 7 Risiko 2 KEMERI Ranca Labuh 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 8 Risiko 2 KRONJO Kronjo 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 9 Risiko 2 KRONJO Muncung 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 10 Risiko 2 LEGOK Babakan 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 11 Risiko 2 LEGOK Kemuning 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 12 Risiko 2 MAUK Mauk Barat 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 13 Risiko 2 MAUK Sasak 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 14 Risiko 2 MEKAR BARU Gandaria 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 15 Risiko 2 MEKAR BARU Mekar Baru 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 16 Risiko 2 PAKUHAJI Laksana 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 17 Risiko 2 RAJEG Daon 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 18 Risiko 2 RAJEG Lembang Sari 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 19 Risiko 2 RAJEG Rajeg 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 20 Risiko 2 RAJEG Sukatani 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 21 Risiko 2 RAJEG Tanjakan Mekar 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 22 Risiko 2 SEPATAN Kayu Agung 2,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 23 Risiko 2 CIKUPA Bojong 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 24 Risiko 2 CIKUPA Cibadak 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 25 Risiko 2 CIKUPA Dukuh 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 26 Risiko 2 CIKUPA Pasir Jaya 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 27 Risiko 2 CIKUPA Suka Damai 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 28 Risiko 2 CIKUPA Talaga 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 29 Risiko 2 CISAUK Dangdang 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 30 Risiko 2 CISOKA Cisoka 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 31 Risiko 2 CISOKA Jeungjing 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 32 Risiko 2 CISOKA Selapajang 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 33 Risiko 2 CISOKA Sukatani 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 34 Risiko 2 JAMBE Mekar Sari 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 35 Risiko 2 JAMBE Tipar Raya 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 36 Risiko 2 KELAPA DUA Bencongan 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 37 Risiko 2 KRESEK Ranca Ilat 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 38 Risiko 2 KRESEK Talok 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 39 Risiko 2 KRONJO Blukbuk 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 40 Risiko 2 LEGOK Babat 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 41 Risiko 2 LEGOK Cirarab 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 42 Risiko 2 PAGEDANGAN Cicalengka 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 43 Risiko 2 PAGEDANGAN Medang 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 44 Risiko 2 PAGEDANGAN Situ Gadung 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 45 Risiko 2 PANONGAN Mekar Bakti 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 46 Risiko 2 PANONGAN Ranca Iyuh 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 47 Risiko 2 PASAR KEMIS Kutabaru 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 48 Risiko 2 RAJEG Sukasari 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 49 Risiko 2 RAJEG Tanjakan 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 50 Risiko 2 SOLEAR Cikareo 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 51 Risiko 2 SOLEAR Cikasungka 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 52 Risiko 2 SOLEAR Cikuya 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 136

143 53 Risiko 2 SOLEAR Munjul 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 54 Risiko 2 TIGARAKSA Cileles 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 55 Risiko 2 TIGARAKSA Cisereh 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 56 Risiko 2 TIGARAKSA Pematang 2,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 57 Risiko 2 CISAUK Suradita 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 58 Risiko 2 JAMBE Daru 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 59 Risiko 2 KELAPA DUA Bojong Nangka 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 60 Risiko 2 KRESEK Jengkol 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 61 Risiko 2 KRONJO Bakung 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 62 Risiko 2 LEGOK Bojong Kamal 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 63 Risiko 2 MAUK Gunung Sari 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 64 Risiko 2 MAUK Kedung Dalem 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 65 Risiko 2 MAUK Ketapang 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 66 Risiko 2 MAUK Marga Mulya 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 67 Risiko 2 MAUK Tanjung Anom 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 68 Risiko 2 PAGEDANGAN Cijantra 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 69 Risiko 2 PAGEDANGAN Kadu Sirung 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 70 Risiko 2 PANONGAN Ciakar 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 71 Risiko 2 PANONGAN Panongan 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 72 Risiko 2 PANONGAN Serdang Kulon 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 73 Risiko 2 SINDANG JAYA Badak Anom 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 74 Risiko 2 MAUK Banyu Asih 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 75 Risiko 2 BALARAJA Sentul Jaya 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 76 Risiko 2 KOSAMBI Belimbing 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 77 Risiko 2 TIGARAKSA Kadu Agung 2,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 78 Risiko 2 GUNUNG KALER Cipaeh 2,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 79 Risiko 2 MAUK Tegal Kunir Lor 2,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 80 Risiko 2 MEKAR BARU Cijeruk 2,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 81 Risiko 2 MEKAR BARU Jenggot 2,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 82 Risiko 2 PAKUHAJI Boni Sari 2,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 83 Risiko 2 PAKUHAJI Kiara Payung 2,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 84 Risiko 2 PAKUHAJI Kohod 2,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 85 Risiko 2 PAKUHAJI Rawa Boni 2,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 86 Risiko 2 SUKAMULYA Perahu 2,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 87 Risiko 2 CISOKA Carenang 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 88 Risiko 2 CISOKA Karangharja 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 89 Risiko 2 GUNUNG KALER Kandawati 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 90 Risiko 2 JAYANTI Dangdeur 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 91 Risiko 2 KEMERI Legok Suka Maju 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 92 Risiko 2 MAUK Jati Waringin 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 93 Risiko 2 PAKUHAJI Gaga 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 94 Risiko 2 RAJEG Mekarsari 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 95 Risiko 2 SEPATAN Pisangan Jaya 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 96 Risiko 2 SEPATAN TIMUR Pondok Kelor 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 97 Risiko 2 TELUKNAGA Kaboncau 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 98 Risiko 2 TIGARAKSA Matagara 1,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 99 Risiko 2 KRONJO Pasilian 1,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 100 Risiko 2 LEGOK Caringin 1,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 101 Risiko 2 SOLEAR Cirendeu 1,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 102 Risiko 2 SOLEAR Pasanggrahan 1,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 103 Risiko 2 SOLEAR Solear 1,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 104 Risiko 2 BALARAJA Saga 1,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 105 Risiko 2 TELUKNAGA Teluknaga 1,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 137

144 106 Risiko 2 SUKAMULYA Kubang 1,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 107 Risiko 2 SUKAMULYA Sukamulya 1,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 108 Risiko 2 CURUG Kadu 1,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 109 Risiko 2 CURUG Kadu Jaya 1,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 110 Risiko 2 PASAR KEMIS Suka Asih 1,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 111 Risiko 2 PANONGAN Ranca Kalapa 1,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 112 Risiko 2 SINDANG JAYA Sindang Asih 1,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 113 Risiko 2 SINDANG JAYA Sukaharja 1,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 114 Risiko 2 BALARAJA Talagasari 1,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 115 Risiko 2 PASAR KEMIS Kutajaya 1,7 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 116 Risiko 2 BALARAJA Tobat 1,6 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 117 Risiko 2 CURUG Sukabakti 1,6 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 118 Risiko 2 TIGARAKSA Tigaraksa 1,6 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 119 Risiko 2 JAMBE Pasir Barat 1,6 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 1 Risiko 1 BALARAJA Cangkudu 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 2 Risiko 1 KOSAMBI Kosambi Timur 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 3 Risiko 1 KOSAMBI Salembaran Jati 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 4 Risiko 1 KOSAMBI Salembaran Jaya 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 5 Risiko 1 PASAR KEMIS Sindang Sari 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 6 Risiko 1 TIGARAKSA Pasir Nangka 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 7 Risiko 1 TIGARAKSA Pete 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 8 Risiko 1 TIGARAKSA Tegal Sari 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 9 Risiko 1 PASAR KEMIS Pangadegan 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 10 Risiko 1 TELUKNAGA Kampung Besar 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 11 Risiko 1 TELUKNAGA Lemo 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 12 Risiko 1 TELUKNAGA Muara 1,5 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 13 Risiko 1 BALARAJA Balaraja 1,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 14 Risiko 1 PASAR KEMIS Pasar Kemis 1,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 15 Risiko 1 TELUKNAGA Kp. Melayu Timur 1,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 16 Risiko 1 CISOKA Caringin 1,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 17 Risiko 1 TELUKNAGA Tanjung Pasir 1,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 18 Risiko 1 TELUKNAGA Tegal Angus 1,4 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 19 Risiko 1 BALARAJA Gembong 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 20 Risiko 1 CURUG Cukang Galih 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 21 Risiko 1 CURUG Curug Wetan 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 22 Risiko 1 PASAR KEMIS Sukamantri 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 23 Risiko 1 TELUKNAGA Pangkalan 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 24 Risiko 1 CURUG Binong 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 25 Risiko 1 KELAPA DUA Kelapa Dua 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 26 Risiko 1 KOSAMBI Cengklong 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 27 Risiko 1 KOSAMBI Jati Mulya 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 28 Risiko 1 KOSAMBI Kosambi Barat 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 29 Risiko 1 LEGOK Serdang Wetan 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 30 Risiko 1 SEPATAN Sepatan 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 31 Risiko 1 TIGARAKSA Bantar Panjang 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 32 Risiko 1 TIGARAKSA Sodong 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 33 Risiko 1 TIGARAKSA Tapos 1,3 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 34 Risiko 1 TELUKNAGA Babakan Asem 1,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 35 Risiko 1 TIGARAKSA Margasari 1,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 36 Risiko 1 TIGARAKSA Pasir Bolang 1,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 37 Risiko 1 KEMERI Lontar 1,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 38 Risiko 1 KEMERI Patra Manggala 1,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 39 Risiko 1 MAUK Tegal Kunir Kidul 1,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 138

145 40 Risiko 1 PAKUHAJI Pakuhaji 1,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 41 Risiko 1 SEPATAN Karet 1,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 42 Risiko 1 SEPATAN Sarakan 1,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 43 Risiko 1 SEPATAN TIMUR Lebak Wangi 1,2 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 44 Risiko 1 BALARAJA Sentul 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 45 Risiko 1 BALARAJA Sukamurni 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 46 Risiko 1 CURUG Curug Kulon 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 47 Risiko 1 GUNUNG KALER Onyam 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 48 Risiko 1 KOSAMBI Rawa Rengas 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 49 Risiko 1 KRESEK Kemuning 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 50 Risiko 1 KRONJO Pagenjahan 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 51 Risiko 1 MAUK Mauk Timur 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 52 Risiko 1 PAKUHAJI Pakualam 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 53 Risiko 1 SEPATAN Mekar Jaya 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 54 Risiko 1 SEPATAN TIMUR Gempol Sari 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 55 Risiko 1 SEPATAN TIMUR Jati Mulya 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 56 Risiko 1 TELUKNAGA Tanjung Burung 1,1 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 57 Risiko 1 KELAPA DUA Pakulonan Barat 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 58 Risiko 1 KRONJO Pagedangan Ilir 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 59 Risiko 1 KRONJO Pagedangan Udik 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 60 Risiko 1 LEGOK Ranca Gong 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 61 Risiko 1 PANONGAN Mekar Jaya 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 62 Risiko 1 PANONGAN Peusar 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 63 Risiko 1 SINDANG JAYA Sindang Jaya 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 64 Risiko 1 SINDANG JAYA Sindang Panon 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 65 Risiko 1 SINDANG JAYA Sindang Sono 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 66 Risiko 1 SUKADIRI Gintung 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 67 Risiko 1 SUKADIRI Karang Serang 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 68 Risiko 1 SUKADIRI Kosambi 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 69 Risiko 1 SUKADIRI Mekar Kondang 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 70 Risiko 1 SUKADIRI Pekayon 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 71 Risiko 1 SUKADIRI Rawa Kidang 1,0 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 72 Risiko 1 SUKAMULYA Benda 0,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 73 Risiko 1 SUKAMULYA Bunar 0,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 74 Risiko 1 CIKUPA Sukamulya 0,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 75 Risiko 1 CISAUK Cibogo 0,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 76 Risiko 1 KRESEK Kresek 0,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 77 Risiko 1 KRESEK Renged 0,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 78 Risiko 1 PASAR KEMIS Kutabumi 0,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 79 Risiko 1 SUKADIRI Sukadiri 0,9 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 80 Risiko 1 CISAUK Sampora 0,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 81 Risiko 1 SUKAMULYA Merak 0,8 BABS, CTPS, Sampah dan Sumber air 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 139

146 Peta Peta Area Berisiko Sanitasi Kabupaten Tangerang Sumber :HasilAnalisaPokja AMPL 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 140

147 5.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini Pengelolaan sanitasi sektor PHBS dan Promosi Higiene sudah dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Kesehatan. Adapun bidang pada dinas kesehatan yang menangani urusan tersebut adalah bidang pencegahan pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan, seksi penyehatan lingkungan. Namun, hasil yang dicapai belum optimal, dikarenakan masih tingginya angka BABs dan masih rendahnya tingkat kesadaran berperilaku cuci tangan pakai sabun (CPTS), angka Babs sendiri mencapai 89% dari total jumlah penduduk sedangkan masyarakat yang telah berperilaku cuci tangan pakai sabun baru 13,1%. Daerah rawan BABs dan CPTS adalah Kecamatan Jayanti, Kemeri, Cisoka, Gunung Kaler, Rajeg, Jambe, Legok, Pagedangan, Teluk naga, Cisauk dan Kronjo. Gambar Perilaku BABs Sektor Air LimbahDomestik Dari tahun ketahun Pemerintah Kabupaten Tangerang terus melakukan peningkatan pengelolaan air limbah domestic melalui pembangunan MCK. Upaya yang dilakukan selain pembangunan MCK adalah pembangunan IPAL komunal dalam rangka pengelolaan limbah domestic.namun tingginya laju pertumbuhan penduduk menjadikan ketersediaan MCK maupun IPAL komunal yang dibangun tidak seimbang dengan kebutuhan masyarakat.berdasarkan hasil survey EHRA yang telah dilakukan masyarakat yang belummenggunakan MCK ataujambanpribadimasihmencapai 36%, dimana11 %masihmenggunakanwc Helikopter,6 % masih di Sungai, 14 % di Kebun/Pekarangan dan 3 % di Selokan. Selain pengelolaan limbah menggunakan IPAL Komunal di KabupatenTangerang juga terdapat IPLT baik milik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh swasta (LIPPO Karawaci).Namun demikian, jumlah rumah/kk yang dilayani IPLT tersebut masih sangat terbatas mengingat belum optimalnya sarana maupun prasarana pendukungnya. Dari data tersebut dapat dikatakan hanya sebagian kecil saja air limbah domestic masyarakat yang sudah dikelola atau sudah terlayani olehpemerintah Daerah. Gambar Saluran air limbah 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 141

148 Sektor Persampahan Kondisi pengelolaan persampahan oleh masyarakat di Kabupaten Tangerang pada umumnya masih menggunakan metode ditimbun dan dibakar. Selain itu konsep 3R juga belum banyak diterapkan, hingga saat ini belum ada daerah di Kabupaten Tangerang yang sudah sepenuhnya menerapkan konsep 3R. Penerapan konsep 3R saat ini masih terbatas di lingkungan perumahan yang dikelola oleh pihak swasta seperti Perumahan Telaga Bestari dan Perumahan Mustika. Sedangkan pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dilakukan dengan cara mengangkut dari sumber timbunan sampah kemudian dibawa ke TPS atau TPST dan selanjutnya di angkut ke TPA Jatiwaringin. Namun demikian, TPA Jatiwaringin masih menggunakan metode Open Dumping tanpa ada pengolahan sampah lebih lanjut, sehingga kapasitas sampah di TPA Jatiwaringin semakin lama semakin berkurang. Gambar Tempat Pembuangan Sampah Sembarangan Sektor Drainase Peningkatan pengelolaan drainase lingkungansaat ini masihdilakukanmasih cenderung bergerak di wilayah perkotaanterutamadrainasepadajalan-jalanutama.daerah-daerahyang tatusnya rawan banjir sendiri belum begitu mendapat perhatian dalam peningkatan pengelolaan drainase, seperti Kecamatan Mauk, Pakuhaji, Sepatan, Rajeg, Kronjo, Kresek, Sukadiri, Teluknaga dan Kosambi. Hal tersebut diakibatkan oleh belum dilakukannya perencanaan pembangunan drainase secara terencana dan terintegrasi di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang.Selainitu belum ada peraturan terkait pelayanan drainase oleh pemerintah daerah maupun swasta, baik itu mengenai kewajiban, sanksi sertareward. Hingga saat ini pengelolaan dilakukan masih belum optimal terutama dalam hal pemeliharaan, dimana pemeliharaan sebagian besar masih dilakukan oleh masyarakat yang terkena dampak langsung akibat tidak optimalnya pengelolaan drainase oleh pemerintah daerah. Gambar Saluran air limbah 2012 Draf Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 142

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2012 KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Disiapkan oleh:

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2012 KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Disiapkan oleh: Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) Tahun 2012 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Disiapkan oleh: POKJA AMPL KABUPATEN TANGERANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Kota Yogyakarta yang semakin baik menjadikan Kota Yogyakarta sebagai kota yang memiliki daya tarik bagi para pencari kerja.

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

Pendahuluan. Bab Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan urusan wajib Pemerintah Kabupaten/, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sanitasi

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan sanitasi permukiman di Indonesia bertujuan meningkatkan kondisi dan kualitas pelayanan air limbah, pengelolaan persampahan, drainase, dan kesehatan. Targetnya adalah pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Pokja AMPL Kabupaten Kendal berupaya untuk meningkatkan kondisi sanitasi yang lebih baik melalui program Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KAB. SIDENRENG RAPPANG

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KAB. SIDENRENG RAPPANG BAB I PENDAHULUAN i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pencapaian target RPJMN 2010-2014 dan MDGs 2015 pemerintah memperbaiki kondisi sanitasi di Indonesia dengan mengarusutamakan percepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Berdasarkan pengalaman masa lalu pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kab. Bima berjalan secara lamban, belum terintegrasi dalam suatu perencanaan komprehensipif dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG Bab 1 Sektor sanitasi merupakan sektor yang termasuk tertinggal jika dibandingkan dengan sektor lain. Berdasarkan data yang dirilis oleh UNDP dan Asia Pacific MDGs Report 2010, disampaikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Bab - 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Landak 2013 BAB I PENDAHULUAN

Strategi Sanitasi Kabupaten Landak 2013 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang S anitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I RPJMN Bidang Perumahan Permukiman, Bappenas

BAB I PENDAHULUAN I RPJMN Bidang Perumahan Permukiman, Bappenas BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan sektor sanitasi di Indonesia merupakan usaha bersama terkoordinir dari semua tingkatan pemerintah, organisasi berbasis masyarakat, LSM dan sektor swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap bahwa

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Gunungkidul Halaman I-1

1.1 Latar Belakang. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Gunungkidul Halaman I-1 1.1 Latar Belakang. Millennium Development Goals (Tujuan Pembangunan Milenium, atau MDGs) mengandung delapan tujuan sebagai respon atas permasalahan perkembangan global, dengan target pencapaian pada tahun

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sanitasi didefinisikan sebagai upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik ditingkat rumah tangga maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1 BAB I PENDAHULUAN 2.1 LATAR BELAKANG Rendahnya kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap peranan penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan menyebabkan masih rendahnya cakupan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Millennium Development Goals (Tujuan Pembangunan Milenium, atau MDGs) mengandung delapan tujuan sebagai respon atas permasalahan perkembangan global, dengan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku Putih Sanitasi berisi tentang pengkajian dan pemetaan sanitasi awal kondisi sanitasi dari berbagai aspek, yaitu mengenai Persampahan, Limbah Domestik, Drainase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan

Lebih terperinci

Universal Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka. 1.1 Latar Belakang

Universal Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka. 1.1 Latar Belakang . Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Millennium Development Goals (Tujuan Pembangunan Milenium, atau MDGs) mengandung delapan tujuan sebagai respon atas permasalahan perkembangan global, dengan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Strategi Sanitasi Kabupaten Kerinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Strategi Sanitasi Kabupaten Kerinci BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka persiapan implementasi pembangunan sanitasi, di tahap awal diperlukan perencanaan yang baik dan berkualitas. Melalui Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA PPSP KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

KELOMPOK KERJA PPSP KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Indonesia menetapkan sejumlah kebijakan yang mendukung percepatan kinerja pembangunan air minum dan sanitasi,

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan

Lebih terperinci

Guna menghasilkan strategi sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut di

Guna menghasilkan strategi sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut di PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Sukoharjo adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TOJO UNA-UNA

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TOJO UNA-UNA Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Deklarasi pembangunan milenium berpihak pada pemenuhan hak-hak dasar manusia yang mengarah kepada peningkatan kualitas hidup, dan dituangkan dalam tujuan-tujuan Millenium

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KAB. WAKATOBI (POKJA SANITASI 2013) BAB I PENDAHULUAN

BUKU PUTIH SANITASI KAB. WAKATOBI (POKJA SANITASI 2013) BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru 2014 BAB 1. PENDAHULUAN

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kepulauan Aru 2014 BAB 1. PENDAHULUAN BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara Nasional Pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang sangat serius dalam mencapai salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) khususnya yang terkait

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN BADAN PADA PEMERINTAH

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen MPS yang disusun oleh Pokja Sanitasi Kota Tangerang ini merupakan tindak lanjut dari penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan penyusunan Buku Putih Sanitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan kependudukan di Kabupaten Pohuwato sampai saat ini menunjukkan peningkatan. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan

Lebih terperinci

: Wiyarsanto 30. Anggota Tim Panel I : Mengetahui, 1. Coki Rosada, SE 2. Joko Tri Hartanto, BSc

: Wiyarsanto 30. Anggota Tim Panel I : Mengetahui, 1. Coki Rosada, SE 2. Joko Tri Hartanto, BSc Tabulasi Skor Form Kontrol Kualitas Dokumen BPS Kabupaten Pemalang Tim Penilai Nama Anggota Tim Teknis : TIM I Nama Fasilitator Pendamping : Wiyarsanto 30 Bab Bobot Skor Maks. Skor Aktual Bab : Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Republik Indonesia telah memberlakukan kebijakan pembangunan sanitasi sebagai bagian dari strategi nasional bidang sanitasi dan higienitas untuk diterapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara

Lebih terperinci

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok IV. KONDISI UMUM 4.1 Lokasi Administratif Kecamatan Beji Secara geografis Kecamatan Beji terletak pada koordinat 6 21 13-6 24 00 Lintang Selatan dan 106 47 40-106 50 30 Bujur Timur. Kecamatan Beji memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi

Lebih terperinci

BAB 1: BUKU PUTI SANITASI KOTA BANJARBARU 1.1 LATAR BELAKANG. Hal 1

BAB 1: BUKU PUTI SANITASI KOTA BANJARBARU 1.1 LATAR BELAKANG. Hal 1 BAB 1: Hal 1 1.1 LATAR BELAKANG Akses terhadap air bersih dan sanitasi telah diakui PBB sebagai hak asasi manusia melalui deklarasi dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung pada akhir bulan Juli 2010. Deklarasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Untuk mengembangkan layanan sanitasi Kabupaten/Kota memang tidak mudah mengingat permasalahan yang terjadi sangat komplek, dibutuhkan waktu yang lama, belum lagi persoalan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masalah Sanitasi, khususnya sanitasi di perkotaan adalah isu yang sampai hari ini belum terselesaikan secara maksimal bahkan sehingga sangat memerlukan perhatian semua

Lebih terperinci

Gali/Penampungan Air Hujan); jumlah jamban; jumlah RT & RW, jumlah populasi atau

Gali/Penampungan Air Hujan); jumlah jamban; jumlah RT & RW, jumlah populasi atau BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN PACITAN BAB V. INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1 AREA BERESIKO SANITASI Penentuan area berisiko berdasarkan tingkat resiko sanitasi dilakukan dengan

Lebih terperinci

PPSP BAB 1 PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI I Latar Belakang.

PPSP BAB 1 PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI I Latar Belakang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. World Health Organization (WHO) mendefinisikan sanitasi sebagai suatu upaya pengendalian terhadap seluruh faktor-faktor fisik, kimia dan biologi yang menimbulkan

Lebih terperinci

KOTA TANGERANG SELATAN

KOTA TANGERANG SELATAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN KOTA TANGERANG SELATAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN POKJA AMPL KOTA TANGERANG SELATAN 2011 Daftar Isi Bagian 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah Tabel 3.1: Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan) Jumlah Jumlah Jml Tempat

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam

Lebih terperinci

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS DAN BADAN DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi eksisting sanitasi di perkotaan masih sangat memprihatinkan karena secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk yang semakin

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PBB DAN BPHTB PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

Lebih terperinci

5.1. Area Beresiko Sanitasi

5.1. Area Beresiko Sanitasi 5.1. Area Beresiko Sanitasi Risiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Strategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perilaku hidup bersih dan sehat setiap masyarakat adalah cermin kualitas hidup manusia. Sudah merupakan keharusan dan tanggung jawab baik pemerintah maupun masyarakat

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1 1.1. Latar Belakang. Dalam kontek Program Pembangunan Sektor Sanitasi Indonesia (ISSDP), sanitasi didefinisikan sebagai tindakan memastikan pembuangan tinja, sullage dan limbah padat agar lingkungan rumah

Lebih terperinci

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014 BAB V AREA BERESIKO SANITASI 5.1. Area Beresiko Sanitasi Resiko sanitasi adalah terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG 1 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PBB DAN BPHTB PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) adalah. sebuah roadmap pembangunan Sanitasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) adalah. sebuah roadmap pembangunan Sanitasi di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman () adalah sebuah roadmap pembangunan Sanitasi di Indonesia. Program ini digagas oleh Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS)

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL DISTRIBUSI BERAS RUMAH TANGGA MISKIN KEPADA KECAMATAN/DESA/KELURAHAN KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan dan kekumuhan suatu Kota/Kabupaten. Kondisi sanitasi yang tidak

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam rangka merumuskan visi misi sanitasi Kabupaten Lampung Tengah perlu adanya gambaran Visi dan Misi Kabupaten Lampung Tengah sebagai

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi sanitasi di Kabupaten Bojonegoro yang telah digambarkan dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro mencakup sektor air limbah, persampahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Fakfak telah mengalami perkembangan yang cukup pesat di 10 tahun terakhir ini. Perkembangan ini dapat dilihat dari meningkatnya pertambahan penduduk Kabupaten

Lebih terperinci

PROGRAM PPSP KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2013

PROGRAM PPSP KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2013 Bab 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kurangnya sikap kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap peranan penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan menyebabkan masih rendahnya cakupan

Lebih terperinci

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara September 2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi sanitasi merupakan salah satu komponen yang ikut mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat dan lingkungan yang secara tidak langsung juga turut berkontribusi

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN WAKTU PENYETORAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BAGI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KE

Lebih terperinci

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan sanitasi permukiman di Indonesia bertujuan meningkatkan kondisi dan kualitas pelayanan air limbah, pengelolaan persampahan, drainase, dan kesehatan. Targetnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang S. Bab I. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo 1

PENDAHULUAN Latar Belakang S. Bab I. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo 1 PENDAHULUAN Bab I 1.1. Latar Belakang S Sektor sanitasi sudah selayaknya merupakan prioritas peningkatan pelayanan publik mengingat sebagian besar penduduk Indonesia belum dapat menikmati sarana sanitasi

Lebih terperinci

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1 Bab 1 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah dewasa ini semakin meningkat, namun tidak diimbangi secara optimal dengan penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, daerah kumuh dan akhirnya pada

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KOTA CIMAHI

DINAS KESEHATAN KOTA CIMAHI DINAS KESEHATAN KOTA CIMAHI GAMBARAN UMUM CIMAHI OTONOMI SEJAK TAHUN 2001 LUAS CIMAHI = ± 40,25 Km2 (4.025,75 Ha) WILAYAH: 3 KECAMATAN 15 KELURAHAN 312 RW DAN 1724 RT 14 PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK 2012

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun

Lebih terperinci

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hingga saat ini akses masyarakat terhadap layanan sanitasi permukiman (air limbah domestik, sampah rumah tangga dan drainase lingkungan) di Indonesia masih relatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 20 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN SUKAMULYA, KELAPA DUA, SINDANG JAYA, SEPATAN TIMUR, SOLEAR,

Lebih terperinci

PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN

PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1. Aspek Non-teknis Perumusan strategi layanan sanitasi Kabupaten Lombok Timur didasarkan pada isu-isu strategis yang dihadapi pada saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA

BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA Sejalan dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk kota Jakarta, hal ini berdampak langsung terhadap meningkatnya kebutuhan air bersih. Dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI 4.1 Visi dan Misi AMPL Kabupaten Klaten A. VISI Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten : Terpenuhinya air minum dan sanitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB II PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sektor sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan berdampak buruk terhadap

Lebih terperinci