Lampiran1. Daftar Genotipe Padi Gogo, Rawa dan Sawah yang Digunakan pada Pengujian Pendahuluan. Genotipe Padi Gogo Padi Rawa Padi Sawah Situpatenggang
|
|
- Leony Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran1. Daftar Genotipe Padi Gogo, Rawa dan Sawah yang Digunakan pada Pengujian Pendahuluan Genotipe Padi Gogo Padi Rawa Padi Sawah Situpatenggang B10891B-MR-3-KN MR-1 Aek Sibundong Inpago 5 Inpara 2 Ciherang Jati Luhur IR-42 B Batutugi B10553E-KN-6-1 BP-1002E-MR-2 Limboto B11586F-MR B C-PN-5-MR-2-3-Si Lampiran 2. Daftar Genotipe yang Digunakan pada Pengujian Utama Padi Gogo Padi Rawa Padi Sawah B12799E-TB B MR-1-KA- B12743-MR PN B11592F-MR B MR-1-KA- B12743-MR PN B11592F-MR B MR-1-KA- B12744B-MR-4-2-PN BP1351D PK-3- B MR-KA-10 B12319D-PN SMD9-1D-MR-9 B MR-KA-12 B12319D-PN B11592F-MR B MR-3-KA- B12328D-PN B11787E IR72402-B-P B12328D-PN KA-1 B12844-MR-24-6 B MR-1-KA- 2 B11730-MR-12-2-SI MR-2-2- PN-1-5 B1249C-MR B MR-1-KA- 1 B11730-MR-12-2-SI MR-2-2- PN-2-3 B12476E-MR-19-2 B MR-3-KA- CIHERANG 1 B KA-1-1 B11730-MR-12-2-SI MR-2-2- PN-2-4 B MR-2-KA- 1 B11730-MR-12-2-SI MR-2-2- PN-2-5 B MR-3-KA- 2 B11742-RS*2-4-MR SI-4-4-MR-3- PN-2-1 B MR1-KA-1 B11742-RS*2-4-MR SI-4-4-MR-3- PN-2-4 B MR-2-KA- 1 B11742-RS*2-4-MR SI-4-4-MR-3- PN-3-2 B MR-2-KA- 1 B12006-RS* SI-3-MR-3-PN-2-5 B MR-5-SI-2-MR-3-PN-3-3 B SI-3-1-MR-2-PN-3-1 B SI-3-1-MR-2-PN-3-1 DODOKAN
2 Lampiran 3. Perhitungan Kebutuhan Bahan Larutan PEG-6000 Rumus perhitungan kebutuhan larutan PEG-6000 (Michel dan Kaufman, 1973) : Y = - (1.18 x 10-2 ) C (1.18 x 10-4 ) C 2 + (2.67 x 10-4 ) C T + (8.39 x 10-7 ) C 2 T Keterangan : Y = tekanan Osmotik (Bar; 1 Bar = 0.01 Mpa) C = konsentrasi ( gram ) T = suhu ( 0 C) Kebutuhan PEG-6000 untuk 1 liter larutan -2.0 bar, yaitu gram/liter -2 = - (1.18 x 10-2 ) C (1.18 x 10-4 ) C 2 + (2.67 x 10-4 ) C T + (8.39 x 10-7 ) C 2 x 29-2 = (1.18 x 10-2 ) C (1.18 x 10-4 ) C 2 + (77.43 x 10-4 ) C + ( x 10-7 ) C 2-2 = - (4.057 x 10-3 ) C + ( x 10-5 ) C 2... ( x 10 5 ) C C + (2 x 10 5 ) = 0 C 1,2 = C 1,2 = C 1,2 = C 1 = gram/liter dan C 2 = gram/liter Kebutuhan PEG-6000 untuk 1 liter larutan -1.5 bar, yaitu gram/liter Kebutuhan PEG-6000 untuk 1 liter larutan -2.5 bar, yaitu gram/liter
3
4 Lampiran 4. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Waktu Pengusangan Cepat Kimia (PCK) terhadap Genotipe Padi Sawah pada Tolok Ukur Daya Berkecambah (DB) Waktu ** Ulangan tn Galat Total KK = 6.77 % ** tn = Tidak berpengaruh nyata % Lampiran 5. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Waktu Pengusangan Cepat Kimia (PCK) terhadap Genotipe Padi Gogo pada Tolok Ukur Daya Berkecambah (DB) Waktu ** Ulangan ** Galat Total KK = 5.36 % ** tn = Tidak berpengaruh nyata % Lampiran 6. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Waktu Pengusangan Cepat Kimia (PCK) terhadap Genotipe Padi Rawa pada Tolok Ukur Daya Berkecambah (DB) Waktu ** Ulangan ** Galat Total KK = 8.35 % ** = Berpengaruh sangat nyata menurut Uji F pada taraf tn = Tidak berpengaruh nyata %
5 Lampiran 7. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pengusangan Cepat Kimia (PCK) terhadap Genotipe Padi Gogo pada Tolok Ukur (DB), Indeks Vigor (IV), dan (BKKN) Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = % Indeks Vigor Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = % Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = % Keterangan : ** = Lampiran 8. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pengusangan Cepat Kimia (PCK) terhadap Genotipe Padi Rawa pada Tolok Ukur (DB), Indeks Vigor (IV), dan (BKKN) Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = % Indeks Vigor Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = 25.86% Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = 2.30 %
6 Lampiran 9. S Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pengusangan Cepat Kimia (PCK) terhadap Genotipe Padi Sawah pada Tolok Ukur Daya Berkecambah (DB), Indeks Vigor (IV), dan Berat Kering Kecambah Normal (BKKN) Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = % Indeks Vigor Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = 19.93% Genotipe ** Ulangan * Galat Total KK = % Keterangan : * = **
7 Lampiran 10. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan PEG -2 Bar terhadap Genotipe Padi Gogo pada Tolok Ukur (DB), Indeks Vigor (IV), (BKKN), Panjang Kecambah (PK), Panjang Plumula (PP), dan Panjang Akar (PA). Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = % Indeks Vigor Genotipe tn Ulangan tn Galat Total KK= 5.00 % Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = % Panjang Kecambah Genotipe tn Ulangan tn Galat Total KK = 9.17 % Panjang Plumula Genotipe ** Ulangan * Galat Total KK = 9.25 % Panjang Akar Genotipe tn Ulangan tn Galat Total KK = % ** =
8 Lampiran 11. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan PEG -2 Bar terhadap Genotipe Padi Sawah pada Tolok Ukur (DB), Indeks Vigor (IV), (BKKN), Panjang Kecambah (PK), Panjang Plumula (PP), dan Panjang Akar (PA). Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = 20.27% Indeks Vigor Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = % Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = 1.94 % Panjang Kecambah Genotipe ** Ulangan ** Galat Total KK = 5.69 % Panjang Plumula Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = 7.64 % Panjang Akar Genotipe tn Ulangan ** Galat Total KK = 7.55 % ** = Berpengaruh sangat
9 Lampiran 12. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Tingkat Ketinggian (TK) terhadap Genotipe Padi Gogo pada Tolok Ukur Daya Berkecambah (DB), (BKKN), Panjang Kecambah (PK), Panjang Plumula (PP), dan Panjang Akar (PA) Genotipe ** Ulangan ** Galat Total KK = % Genotipe ** Ulangan ** Galat Total KK = % Panjang Kecambah Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = 6.47 % Panjang Plumula Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = 5.57 % Panjang Akar Genotipe * Ulangan tn Galat Total KK = 8.21 % ** = Berpengaruh sangat
10 Lampiran 13. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Tingkat Ketinggian (TK) terhadap Genotipe Padi Sawah pada Tolok Ukur Daya Berkecambah (DB), (BKKN), Panjang Kecambah (PK), Panjang Plumula (PP), dan Panjang Akar (PA) Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = 12.47% Genotipe tn Ulangan tn Galat Total KK = 2.29 % Panjang Kecambah Genotipe tn Ulangan ** Galat Total KK = 9.38 % Panjang Plumula Genotipe tn Ulangan * Galat Total KK = 18.75% Panjang Akar Genotipe * Ulangan ** Galat Total KK = 7.88 % ** = Berpengaruh sangat nyata menurut
11 Lampiran 14. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan NaCl 4000 ppm terhadap Genotipe Padi Rawa pada Tolok Ukur (DB), Indeks Vigor (IV), (BKKN), Panjang Kecambah (PK), Panjang Plumula (PP), Panjang Akar (PA) Genotipe ** Ulangan ** Galat Total KK = % Indeks Vigor Genotipe ** Ulangan tn Galat Total KK = % Genotipe ** Ulangan ** Galat Total KK = % Panjang Kecambah Genotipe ** Ulangan ** Galat Total KK = 5.36 % Panjang Plumula Genotipe ** Ulangan ** Galat Total KK = % Panjang Akar Genotipe tn Ulangan tn Galat Total KK = 5.68 % ** =
12
Lampiran 1. Genotipe yang Digunakan sebagai Bahan Penelitian pada Percobaan Pendahuluan
LAMPIRAN Lampiran 1. Genotipe yang Digunakan sebagai Bahan Penelitian pada Percobaan Pendahuluan Varietas/Genotipe Padi Sawah Padi Gogo Padi Rawa Aek Sibundong Batu Tegi B11586F-MR-11-2-2 B11283-6c-PN-5-MR-2-3-Si-1-2-
Lebih terperinciGenotipe Padi Gogo Genotipe Padi Rawa Genotipe Padi Sawah Batu Tegi B11586F-MR Aek Sibundong Jati Luhur Inpara 2
LAMPIRAN 47 Lampiran 1. Daftar Nama Genotipe Padi yang Digunakan untuk Pengujian Vigor Daya Simpan dan Vigor Kekuatan Tumbuh pada Penelitian Pendahuluan Genotipe Padi Gogo Genotipe Padi Rawa Genotipe Padi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
13 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 hingga Januari 2011 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Lebih terperinciPRIMING UNTUK MENINGKATKAN VIABILITAS BENIH PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA KONDISI OPTIMUM DAN SUB OPTIMUM. Oleh: Citta Kharisma Asfiruka A
PRIMING UNTUK MENINGKATKAN VIABILITAS BENIH PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA KONDISI OPTIMUM DAN SUB OPTIMUM Oleh: Citta Kharisma Asfiruka A34404037 FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN
Lebih terperinciPengujian Vigor Daya Simpan dan Vigor terhadap Kekeringan pada Benih Padi Gogo dan Padi Sawah
Pengujian Vigor Daya Simpan dan Vigor terhadap Kekeringan pada Benih dan Padi Sawah Testing for Seed Storability and Vigor to drought on Upland and Lowland Rice Feni Shintarika, Faiza Chairani Suwarno
Lebih terperinciHASIL DA PEMBAHASA. Percobaan 1. Pengujian Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Viabilitas Benih Padi Gogo Varietas Towuti dan Situ Patenggang
HASIL DA PEMBAHASA 21 Percobaan 1. Pengujian Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Viabilitas Benih Padi Gogo Varietas Towuti dan Situ Patenggang Tabel 1 menunjukkan hasil rekapitulasi sidik ragam pengaruh
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Pendahuluan Pengujian pendahuluan dengan tujuan mencari metode yang dapat membedakan antara genotipe toleran dan peka yang diamati secara visual menunjukkan bahwa dari 65
Lebih terperinciLampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)
51 Lampiran 1.Rataan umur perkecambahan (hari) P0 0 0 0 0 0 P1 16 0 0 16 5.33 P2 0 0 0 0 0 P3 19 0 19 38 12.66 P4 18 22.4 19.8 60.2 20.06 P5 19.18 18.16 17,167 54.51 18.17 P6 18 0 0 18 6 P7 17 19 18 54
Lebih terperinciBahan Konsentrasi (g/ l) K 2 HPO g NaH 2 PO 4 H 2 O g (NH 4 ) 2 SO g MgSO 4.7H 2 O. 0.2 g mg FeSO 4. 7H 2 O. 4.
LAMPIRAN 33 34 Tabel Lampiran 1. Komposisi media amonium mineral salt (AMS) Bahan Konsentrasi (g/ l) K 2 HPO 4 1.74 g NaH 2 PO 4 H 2 O 1.38 g (NH 4 ) 2 SO 4 0.5 g MgSO 4.7H 2 O 0.2 g CaCl 2.2H 2 O 0.025
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan Oktober 2011 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor dan di Balai
Lebih terperinciPENGUJIANN VIGOR DAYA SIMPAN DAN VIGOR KEKUATAN TUMBUH PADA BENIH PADI GOGO, PADI SAWAH, DAN PADI RAWA FENI SHINTARIKA A
PENGUJIANN VIGOR DAYA SIMPAN DAN VIGOR KEKUATAN TUMBUH PADA BENIH PADI GOGO, PADI SAWAH, DAN PADI RAWA FENI SHINTARIKA A24070092 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian
17 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Benih, Laboratorium Pemuliaan Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Dramaga
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
8. KTK (me/100 g) 30,40 Tinggi - 9. C-organik (%) 12,42 Sangat Tinggi - 10. N-Total (%) 0,95 Sangat Tinggi - 11. P-tersedia (ppm) 34,14 Tinggi - 12. C/N 13,07 Sedang - * Dianalisis di Laboratorium Kimia
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil analisis tanah sawah Babakan Dramaga (SBD), University Farm Institut Pertanian Bogor
LAMPIRAN 147 148 Lampiran 1 Hasil analisis tanah sawah Babakan Dramaga (SBD), University Farm Institut Pertanian Bogor Sifat kimia Nomor ph(1:5) Hasil analisis dihitung berdasarkan contoh tanah kering
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Viabilitas yang tinggi ditunjukkan dengan tolok ukur persentase daya berkecambah yang tinggi mengindikasikan bahwa benih yang digunakan masih berkualitas baik. Benih kedelai
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Informasi umum mengenai kondisi awal benih sebelum digunakan dalam penelitian ini penting diketahui agar tidak terjadi kekeliruan dalam penarikan kesimpulan (misleading
Lebih terperinciPadi gogo umumnya ditanam di lahan kering atau lahan
Ade Santika: Teknik pengujian galur padi gogo terhadap keracunan aluminium 43 Buletin Teknik Pertanian Vol. 16, No. 2, 2011: 43-47 TEKNIK PENGUJIAN GALUR PADI GOGO TERHADAP KERACUNAN ALUMINIUM DI RUMAH
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2012 sampai Mei 2012. Penderaan fisik benih, penyimpanan benih, dan pengujian mutu benih dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat
8 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2008 hingga Maret 2009 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Oktober 2011 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Laboratorium Kromatografi dan Analisis Tumbuhan, Departemen
Lebih terperinciPENGUJIAN VIGOR DAYA SIMPAN DENGAN METODE PENGUSANGAN CEPAT KIMIA SERTA PENGUJIAN VIGOR KEKUATAN TUMBUH PADA BENIH PADI (Oryza sativa L.
PENGUJIAN VIGOR DAYA SIMPAN DENGAN METODE PENGUSANGAN CEPAT KIMIA SERTA PENGUJIAN VIGOR KEKUATAN TUMBUH PADA BENIH PADI (Oryza sativa L.) NAZIMA MAULIDYA A24070087 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Darmaga pada
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian terdiri dari tiga percobaan. Percobaan pertama yaitu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB Darmaga pada bulan Februari April 2012. Bahan dan Alat Bahan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil analisis ragam dan analisis regressi metode deteriorasi alami dan metode pengusangan cepat metanol
80 Lampiran 1. Hasil analisis ragam dan analisis regressi metode deteriorasi alami dan metode pengusangan cepat metanol Perlakua Tolok Hasil Analisis Regresi Peluan Kode**/*/NS Nilai b Persamaan Anov Kode
Lebih terperinciVarietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima
LAMPIRAN 43 Lampiran 1. Kondisi viabilitas dan kadar air awal benih Varietas DB (%) KA (%) Walet 92.00 9.75 Sriti 96.00 9.57 Murai 92.67 9.14 Kutilang 90.67 9.05 Vima-1 83.33 9.62 Lampiran 2. Contoh perhitungan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Bahan dan Alat Metode Pelaksanaan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB, Darmaga, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Februari 2011 sampai dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Layout. Keterangan : B0 : Sari belimbing wuluh 0 % B1 : Sari belimbing wuluh 10 % B2 : Sari belimbing wuluh 20 %
LAMPIRAN Lampiran 1. Layout B0S2 B0S3 B0S0 B0S1 B1S0 B2S2 B3S0 B3S2 B3S3 B2S0 B1S3 B1S2 B1S1 B2S3 B3S1 B2S1 Keterangan : B0 : Sari belimbing wuluh 0 % B1 : Sari belimbing wuluh 10 % B2 : Sari belimbing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian uji cekaman varietas wijen (Sesasum indicum L.) terhadap cekaman
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian uji cekaman varietas wijen (Sesasum indicum L.) terhadap cekaman salinitas (NaCl) pada fase perkecambahan ini merupakan penelitian eksperimental
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian Universitas Lampung dari Bulan Agustus 2011 sampai dengan Bulan
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Bulan Agustus 2011 sampai
Lebih terperinciMETODE UJI TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KEKERINGAN PADA STADIA PERKECAMBAHAN
METODE UJI TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KEKERINGAN PADA STADIA PERKECAMBAHAN YULITHA DWI HARYANI A24061364 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pembuatan Lot Benih
HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Lot Benih Pembuatan lot benih dilakukan untuk memperoleh beragam tingkat vigor yang berbeda. Lot benih didapat dengan perlakuan penderaan terhadap benih jagung melalui Metode
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Biji Buru Hotong Gambar biji buru hotong yang diperoleh dengan menggunakan Mikroskop Sterio tipe Carton pada perbesaran 2 x 10 diatas kertas millimeter blok menunjukkan
Lebih terperinciUji Cepat Toleransi Genotipe Padi Gogo terhadap Cekaman Alumunium (Al) pada Fase Perkecambahan
Uji Cepat Toleransi Genotipe Padi Gogo terhadap Cekaman Alumunium (Al) pada Fase Perkecambahan Rapid Testing Method for Al Toxicity Tolerance at Germination Growth Stage of Upland Rice Genotype Santi Aprilliani,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kacang Hijau secara Umum
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kacang Hijau secara Umum Tanaman kacang hijau termasuk famili Leguminosae yang banyak varietasnya. Secara morfologi tanaman kacang hijau tumbuh tegak. Batang kacang hijau berbentuk
Lebih terperinciMETODE PENGUSANGAN CEPAT TERKONTROL UNTUK MENGIDENTIFIKASI SECARA DINI GENOTIPE PADI GOGO (Oryza sativa L.) TOLERAN KEKERINGAN VIVI ARYATI
METODE PENGUSANGAN CEPAT TERKONTROL UNTUK MENGIDENTIFIKASI SECARA DINI GENOTIPE PADI GOGO (Oryza sativa L.) TOLERAN KEKERINGAN VIVI ARYATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 PERNYATAAN
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Varietas Rajabasa
LAMPIRAN 38 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Rajabasa Dilepas tahun : 17 Maret 2004 SK Mentan : 171/Kpts/LB.240/3/2004 Nomor seleksi : GH-7/BATAN Asal : Galur Mutan No. 214 x 23-D yang berasal dari irradiasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Keanekaragaman Budidaya Padi
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Keanekaragaman Budidaya Padi Padi (Oryza sativa L.) termasuk ke dalam tanaman serelia.tanaman padi diklasifikasikan ke dalam ordo Poales, famili Poaceae, genus Oryza, dan spesies
Lebih terperinciPenelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2013
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2013 sampai dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang
Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nama Varietas : Ciherang Kelompok : Padi Sawah Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41 3-1 Asal Persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1//IR19661-131- 3-1///IR64
Lebih terperinciUJI CEPAT TOLERANSI GENOTIPE PADI GOGO TERHADAP CEKAMAN ALUMUNIUM (AL) PADA FASE PERKECAMBAHAN SANTI APRILLIANI
UJI CEPAT TOLERANSI GENOTIPE PADI GOGO TERHADAP CEKAMAN ALUMUNIUM (AL) PADA FASE PERKECAMBAHAN SANTI APRILLIANI DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Benih kedelai dipanen pada dua tingkat kemasakan yang berbeda yaitu tingkat kemasakan 2 dipanen berdasarkan standar masak panen pada deskripsi masing-masing varietas yang berkisar
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada percobaan dengan menggunakan media dengan kondisi keracunan alumunium, peubah yang diamati adalah daya berkecambah benih, kecepatan berkecambah, indeks
Lebih terperinci: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit
LAMPIRAN 52 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Aek Sibundong Nomor pedigri : BP1924-1E-5-2rni Asal persilangan : Sitali/Way Apo Buru//2*Widas Golongan : Cere Umur tanaman : 108-125 hari Bentuk tanaman : Tegak
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Pengaruh Lot Benih dan Kondisi Tingkat Kadar Air Benih serta Lama Penderaan pada PCT terhadap Viabilitas
16 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Laboratorium Hortikultura dan rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Darmaga. Penelitian ini
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Syarat Tumbuh Tanaman Padi Gogo
5 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman semusim, termasuk golongan rumputrumputan. Padi berasal dari genus Oryza, famili Graminae, ada 25 spesies, dua diantaranya Oryza sativa
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil Percobaan I. Pengaruh Suhu Air dan Intensitas Perendaman terhadap Perkecambahan Benih Kelapa Sawit
20 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Percobaan I. Pengaruh Suhu Air dan Intensitas Perendaman terhadap Perkecambahan Benih Kelapa Sawit Berdasarkan rekapitulasi hasil sidik ragam pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
Lebih terperinciPENGUJIAN VIGOR DAYA SIMPAN DENGAN METODE PENGUSANGAN CEPAT FISIK DAN VIGOR KEKUATAN TUMBUH PADA BENIH PADI CUTRISNI A
PENGUJIAN VIGOR DAYA SIMPAN DENGAN METODE PENGUSANGAN CEPAT FISIK DAN VIGOR KEKUATAN TUMBUH PADA BENIH PADI CUTRISNI A24070122 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dalam penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Departemen Agronomi dan Hortikultura Faperta IPB. Pelaksanaan percobaan dimulai dari
Lebih terperinciLampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman
LAMPIRAN Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman Perlakuan 7 36,45586 5,20798 2,21161 JK Faktor A (Media Tanam) 1 0,498032 0,498032 0,211493 tn 4,26 7,82 JK Faktor B (Mikroorganisme) 3 29,47075
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Sidik Ragam Rendemen
Lampiran 1 Daftar Sidik Ragam Rendemen SK db JK KT F Hit F 0,05 F0,01 Perlakuan 15 2,084.636 138.976 46.953 ** 1.97 2.62 P 3 1,923.078 641.026 216.572 ** 2.90 4.46 Lin 1 1,602.530 1,602.530 541.417 **
Lebih terperinciLampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE
Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE Nomor seleksi : B2484B-PN-28-3-MR-1 Asal persilangan : Pelita I-1/B2388 Golongan : Cere, kadang-kadang berbulu Umur tanaman : 135-140 hari Bentuk tanaman :
Lebih terperinciSTUDI UJI DAYA HANTAR LISTRIK PADA BENIH KEDELAI (Glycine max L. (Merr.)) DAN HUBUNGANNYA DENGAN MUTU FISIOLOGIS BENIH
STUDI UJI DAYA HANTAR LISTRIK PADA BENIH KEDELAI (Glycine max L. (Merr.)) DAN HUBUNGANNYA DENGAN MUTU FISIOLOGIS BENIH Oleh: NURUL FITRININGTYAS A10400019 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode
23 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2012. Perbanyakan benih dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di KP Leuwikopo. Pengujian benih dilakukan pada bulan
Lebih terperinciPENGUJIAN TOLERANSI KEKERINGAN TERHADAP PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA FASE PERKECAMBAHAN ITA MADYASARI A
PENGUJIAN TOLERANSI KEKERINGAN TERHADAP PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA FASE PERKECAMBAHAN i ITA MADYASARI A24063159 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Penyimpanan Suhu Rendah Pepaya Varietas Sukma Rekapitulasi sidik ragam pada pepaya Varietas Sukma baik pada faktor tunggal maupun interaksinya dilihat pada Tabel 1. Faktor
Lebih terperinci: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15
Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Batutugi Nama varietas : Batutugi Kategori : varietas unggul nasional (released variety) SK : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 Tetua
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro pada tanggal 27 Maret 2017-23 Mei
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di
15 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Universitas Diponegoro, Semarang. Bahan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei s/d September 2012 di lahan kering Kabupaten Bone Bolango dan bulan Oktober 2012 di Laboratorium Balai Karantina
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Analisis Tanah (KL), Kebutuhan tanah/polybag, Jumlah tanaman/h. a) Analisis Tanah (Kapasitas Lapang)
47 Lampiran 1. Perhitungan Analisis Tanah (KL), Kebutuhan tanah/polybag, Jumlah tanaman/h. a) Analisis Tanah (Kapasitas Lapang) Dialukan pada 2 sempel tanah (M1 dan M2) : M1 = x 100% = x 100% = 6,72% M2
Lebih terperinciSumber : Nurman S.P. (http://marisejahterakanpetani.wordpress.com/
Lampiran 1. Deskripsi benih sertani - Potensi hasil sampai dengan 16 ton/ha - Rata-rata bulir per-malainya 300-400 buah, bahkan ada yang mencapai 700 buah - Umur panen padi adalah 105 hari sejak semai
Lebih terperinciFK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Data pengamatan Waktu Berkecambah (Hari) BLOK PERLAKUAN I II III Total Rataan R0S0 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 R1S0 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 R2S0 5.25 5.25 4.75 15.25 5.08 R3S0 4.75 5.50 4.75
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Benih dan Pemuliaan Tanaman
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan September 2013 sampai
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU
Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU U P7 P3 P5 P4 P0 P2 P8 P5 P3 P5 P8 P4 P1 P6 P8 P3 P7 P6 P6 P1 P7 P0 P2 P1 P2 P4 P0 U1 U2 U3 Lampiran 2. Prosedur Metode Bray II Prinsip : P tersedia tanah
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
13 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, Dramaga, Bogor untuk pengujian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kandungan karbondioksida mengakibatkan semakin berkurangnya lahan. subur untuk pertanaman padi sawah (Effendi, 2008).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk yang semakin bertambah pesat setiap tahunnya justru semakin memperparah permasalahan di bidang pertanian. Bukan hanya dari tingkat kebutuhan beras yang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan
14 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Leuwikopo dan Laboratorium Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan tahap lanjutan dari penelitian yang dilakukan di lahan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan tahap lanjutan dari penelitian yang dilakukan di lahan sawah Desa Pujoharjo, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pesawaran, Propinsi
Lebih terperinciMulai. Dihaluskan bahan. Ditimbang bahan (I kg) Pemanasan alat sesuai dengan suhu yang ditentukan. Dioperasikan alat. Dimasukkan bahan dan dipress
Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Dihaluskan bahan Ditimbang bahan (I kg) Pemanasan alat sesuai dengan suhu yang ditentukan Dioperasikan alat Dimasukkan bahan dan dipress Ditampung minyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lima persen penduduk Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini (Swastika
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia adalah padi. Penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok. Sembilan puluh lima persen
Lebih terperinciKeywords : cowpea, invigoration, matriconditioning, priming, storage PENDAHULUAN
Makalah Seminar Departemen Agronomi Dan Hortikultura PENGGUNAAN METODE INVIGORASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SIMPAN BENIH KACANG PANJANG (Vigna sinensis (L). Savi Ex Hask ) Using Method Of Invigoration To
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian,, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai dari bulan April 2016 hingga Mei
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Oktober 2013 sampai bulan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan
13 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli 2011 hingga bulan Februari 2012 di Laboratorium Kultur Jaringan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Metode Penelitian. I. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Perkecambahan di Laboratorium
2. Terdapat genotipe-genotipe padi yang toleran terhadap salinitas melalui pengujian metode yang terpilih. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November
Lebih terperinciLampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)
Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST) Perlakuan Persentase Hidup (%) 0% 100 25% 100 50% 100 75% 100 Total
Lebih terperinciData pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3
87 Lampiran 1. Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan Kombinasi Ulangan Perlakuan 1 2 3 Total Rataan H 1 C 1 33,5525 31,1597 31,2973 96,0095 32,0032 H 1 C 2 32,0751 30,9747 31,3120 94,3618 31,4539
Lebih terperinciPENGUJIAN TOLERANSI KEKERINGAN PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA STADIA AWAL PERTUMBUHAN. Oleh Ana Satria A
PENGUJIAN TOLERANSI KEKERINGAN PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA STADIA AWAL PERTUMBUHAN Oleh Ana Satria A34404006 PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENIH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
28 HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Metode Pengusangan Cepat Benih Kedelai dengan MPC IPB 77-1 MM Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan metode pengusangan cepat benih kedelai menggunakan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Ketebalan (cm) Pada Nata de Watermelonskin Perlakuan Ulangan Analisa (berat kulit semangka) I II III Total Rataan 30 gram (tanpa )/kontrol 0,70 0,65 0,65 2,00 0,67
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Perkecambahan Benih Padi
TINJAUAN PUSTAKA Perkecambahan Benih Padi Menurut Byrd (1983) perkecambahan adalah berkembangnya strukturstruktur penting dari embrio benih dan menunjukkan kemampuannya untuk menghasilkan tanaman normal
Lebih terperinciFaktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia
PIP 5 Faktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia 1. Benih/Bibit unggul 2. Pemupukan 3. Pengairan 4. Penyiangan 5. Perlindungan tanaman CIRI-CIRI BENIH BERMUTU 1. Varietasnya asli. TINGGI 2. Benih bernas
Lebih terperinciLampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli
Lampiran 2. Daftar Analisis Ragam dan Uji LSR Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia coli Daftar Analisis Ragam Pengaruh Jenis Pelarut terhadap Diameter Zona Hambat Escherichia
Lebih terperinciCONTROLLED DETERIORATION TEST UNTUK MENGUJI KETAHANAN BENIH KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) TERHADAP KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN
CONTROLLED DETERIORATION TEST UNTUK MENGUJI KETAHANAN BENIH KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) TERHADAP KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN INDRA KURNIAWATI A24080113 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun
Lampiran 1. Daftar analisis sidik ragam kadar air tepung daun bangun-bangun SK db JK KT F hit. F.tabel,5,1 Perlakuan 2,628198,3199 3,184 tn 5,14 1,92 Galat 6,629,1148 Total 8 Keterangan : FK = 365,5446
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di dua tempat yaitu, di Laboratorium PKHT IPB, Baranangsiang untuk pengujian kadar air dan penyimpanan dengan perlakuan suhu kamar dan suhu rendah.
Lebih terperinciPerlakuan Coating dengan menggunakan Isolat Methylobacterium spp. dan Tepung Curcuma untuk Meningkatkan Daya Simpan Benih Padi Hibrida
Coating dengan menggunakan Isolat Methylobacterium spp. dan Tepung Curcuma untuk Meningkatkan Daya Simpan Padi Hibrida Seed Coating Treatment with Methylobacteriumspp. and Curcuma Flour to Increase Storability
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Uji perkecambahan benih padi dengan menggunakan konsentrasi larutan Kalium Nitrat (KNO 3 ) 3%
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari hasil pengamatan diperoleh data persentase kecambah normal, kecambah abnormal, benih segar tidak tumbuh, benih mati yang disajikan dalam bentuk Tabel 1 berikut
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1. Pengaruh Perendaman Benih dengan Isolat spp. terhadap Viabilitas Benih Kedelai. Aplikasi isolat TD-J7 dan TD-TPB3 pada benih kedelai diharapkan dapat meningkatkan perkecambahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dibudidayakan karena padi merupakan tanaman sereal yang paling banyak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sebagian besar petani menjadikan tanaman padi sebagai pilihan utama untuk dibudidayakan karena padi merupakan tanaman sereal yang paling banyak dibutuhkan oleh
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi larutan PEG (Polyethylene
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi larutan PEG (Polyethylene Glycol)
Lebih terperinciVIGOR BENIH JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa Hassk. Ohcse) PADA KONDISI SALIN DAN KEKERINGAN CHOIRUL UMAM
VIGOR BENIH JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa Hassk. Ohcse) PADA KONDISI SALIN DAN KEKERINGAN CHOIRUL UMAM DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN
Lebih terperinciJ3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5
Lampiran 1. Bagan Percobaan 1 2 3 J2V5 J1V2 J3V1 X X X X X X X X X X J1V4 J2V2 J3V3 X X X X X X X X X X J3V1 J3V4 J1V1 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X J2V3 J1V5 J2V4 X X X X X X X X X X J1V2 J3V5
Lebih terperinciVIGOR DAYA SIMPAN DAN VIGOR KEKUATAN TUMBUH BENIH JAGUNG HIBRIDA (Zea mays L.) ATIKA MAYANG SARI
VIGOR DAYA SIMPAN DAN VIGOR KEKUATAN TUMBUH BENIH JAGUNG HIBRIDA (Zea mays L.) ATIKA MAYANG SARI DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN
Lebih terperinci(Glycine max (L. ) Merr. )
PENGARUH VIGOR AWAL BENIH DAN PERLAKUAN "PRIMING" TERHADAP VIABILITAS, PRODUKSI DAN MUTU BENIH KEDELAI (Glycine max (L. ) Merr. ) Oleh Siti Munifah A 29.1252 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN E'AKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Varietas Tembakau (Nicotiana tabacum)
72 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Tembakau (Nicotiana tabacum) Nama Varietas : Coker 176 Tanggal uji : 23 Juli 2010 Uji daya kecambah : 98% Uji kadar air : 6,9% penyimpanan : 16-18 C Tahun Lepas : 2011
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
25 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian dilaksanakan di PPKS Marihat, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan selama 5 bulan, dimulai tanggal 1 Maret hingga 24 Juli 2010.
Lebih terperinciControlled Deterioration Test untuk Menguji Ketahanan Benih Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) terhadap Kondisi Cekaman Kekeringan
Controlled Deterioration Test untuk Menguji Ketahanan Benih Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) terhadap Kondisi Cekaman Kekeringan Controlled Deterioration Test to Determine the Resistance of Mungbean
Lebih terperinci