APLIKASI PENDEKATAN AKSIONAL DAN MEDIA TEXTES MÉDIATIQUES PADA LAMAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS JENIS FAIT DIVERS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI PENDEKATAN AKSIONAL DAN MEDIA TEXTES MÉDIATIQUES PADA LAMAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS JENIS FAIT DIVERS"

Transkripsi

1 BARISTA, APLIKASI PENDEKATAN AKSIONAL DAN MEDIA TEXTES MÉDIATIQUES PADA LAMAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS JENIS FAIT DIVERS Yadi Mulyadi Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung Abstrak: Keterampilan menulis bukanlah merupakan keterampilan yang diperoleh pembelajar secara alamiah melainkan perlu dipelajari dan dibudayakan pelatihannya baik secara formal maupun di lingkungan belajar lainnya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan diperlukan penerapan pendekatan dan metode yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) penerapan pendekatan aksional dan media textes médiatiques pada laman untuk meningkatkan keterampilan menulis teks jenis fait divers, dan; (2) metode pembelajaran yang dapat memadukan antara pendekatan aksional dengan media textes médiatiques pada laman untuk membantu mahasiswa Semester II Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI dalam akuisisi keterampilan menulis teks bahasa Perancis jenis fait divers. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode praeksperimental dengan desain the one groupe pretest post-test design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendekatan dan media yang diteliti telah membantu mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan menulis teks jurnalistik jenis fait divers; (2) metode relevan untuk mengintegrasikan pendekatan aksional dan media textes médiatiques adalah metode reciprocal teaching telah membantu mahasiswa dalam proses pemodelan tulisan teks jurnalistik bahasa Perancis melalui 6 (enam) tahapan, yaitu tahap predicting, questioning, clarifying, visualization, summarizing, dan start writing. Kata-kata kunci: Pendekatan aksional, textes médiatiques, DELF level A2, fait divers Abstract: Writing skills is not naturally acquired skill but need to be learned and cultivated training both formally and in other learning environments. To achieve the learning objectives it is required the application of the relevant approach and methods. Therefore, this study aims to assess: (1) the application of actional approach and media textes médiatiques on page to improve the writing skills of journalistic text type fait divers, and; (2) a method of learning that can combine actional approach and media textes médiatiques to help students of the second semester of Department of French FPBS UPI in the acquisition of french writing skills. In practice, the method used in this research was pre-experimental method using the one group pre-test post-test design. The results showed that: (1) approach and media analyzed have helped students in improving their writing skills, (2) method used to combine the actional approach and media textes médiatiques was reciprocal teaching method has helped the students in organizing the writing process using 6 (six) phases, namely phase predicting, questioning, clarifying, visualization, summarizing, and start writing. Keywords: Actional approach, textes médiatiques, DELF level A2, fait divers 61

2 Yadi Mulyadi Aplikasi Pendekatan Aksional dan Media Textes Médiatiques PENDAHULUAN Misi Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI yang mengacu pada misi Universitas Pendidikan Indonesia di antaranya adalah melakukan inovasi dalam proses pembelajaran bahasa Perancis baik berupa pengembangan model pembelajaran, media, teknik, metode, begitu pula dengan sistem evaluasinya dengan merujuk pada Kerangka Umum Acuan Bahasa-Bahasa Eropa (Cadre européen commun de référence pour les langues - CECRL). Oleh karena itu, sebagai realisasi dari misi tersebut, pembelajaran menulis bahasa Perancis yang telah disusun dan dikembangkan dalam kurikulum departemen tahun 2013 di antaranya adalah mata kuliah Production Ecrite I, II, III, IV, V, dan VI. Selama proses pembelajaran keterampilan menulis pada mata kuliah Production Ecrite I dan II sebagai keterampilan menulis tingkat dasar yaitu pada level A1 dan A2 DELF (Diplome d étude en langue française) seringkali peneliti temui kendala baik dari sisi peneliti sebagai pengajar maupun dari sisi mahasiswa sebagai pembelajar. Di antara kendala yang kerap ditemui di antaranya adalah dalam pemahaman konsep penulisan bahasa Perancis sesuai kompetensi yang ditargetkan pada level tersebut yaitu level A1 dan A2 dalam hal memahami strategi penulisan teks bahasa Perancis, analisis tulisan, orthographe, grammaire, type de textes, pengembangan tulisan dan evaluasi hasil tulisan yang telah dibuat. Pada level A2 DELF, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan CECRL, Tagliante (2005) menyatakan bahwa pembelajar diharapkan dapat menulis catatan, pesan sederhana dan singkat, mampu menulis surat informal yang sangat sederhana, misalnya untuk mengucapkan terima kasih, mengundang teman, dapat menuliskan secara sederhana hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, mendeskripsikan secara singkat tentang suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitarnya, dan menceritakan aktivitas di masa lalu atau pengalaman pribadi. Oleh karena itu, salah satu tuntutan keterampilan menulis untuk level tersebut adalah menulis teks jurnalistik jenis fait divers (ragam peristiwa). Sehubungan dengan pendekatan dalam proses pembelajaran menulis yang selama ini peneliti lakukan di kelas, yaitu pendekatan aksional yang diusung CECRL, menitikberatkan pada tugas yang diberikan pada pembelajar bahasa Perancis sebagai pelaku sosial. Ducrot (2006) menjelaskan bahwa La notion de " tâche " dans le CECRL, c est la tâche est à relier à la théorie de l approche actionnelle du cadre au sens de réalisation de quelque chose, d accomplissement en termes d actions. Autrement dit, l usage de la langue n est pas dissocié des actions accomplies par celui qui est à la fois locuteur et acteur social. ( ) [makna tugas dalam CECRL adalah tugas terkait teori pendekatan aksional dari CECRL dengan maksud untuk menghasilkan sesuatu, melengkapi istilah-istilah kegiatan. Dengan kata lain, penggunaan bahasa tidak terpisah dari kegiatan berbahasa seorang pembicara dan pelaku sosial] Untuk memiliki keterampilan menulis, seorang pembelajar diperlukan banyak membaca teks-teks yang disajikan baik di media cetak maupun elektronik. Saat ini, hampir seluruh surat kabar atau pun majalah menyediakan berita versi daring (online). Hal ini dilakukan pihak pengelola surat kabar atau majalah untuk mengimbangi zaman yang menuntut segalanya serba praktis sehingga beragam informasi banyak disajikan secara daring.

3 BARISTA, Oleh sebab itu, sejak beberapa tahun terakhir ini, peneliti telah menggunakan sejumlah laman (website) yang dikelola oleh media surat kabar Perancis terkait teks-teks yang layak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran membaca dan tuntutan kompetensi CECRL untuk tingkat dasar (A1 dan A2). Salah satu laman yang menyajikan informasi aktual dan penyajian bahasa yang sesuai dengan public pembelajar bahasa Perancis sebagai bahasa asing (pembelajar Indonesia) adalah laman atau dikenal dengan nama Journal des Enfants. Selain surat kabar online, surat kabar Journal des Enfants pun tersedia versi cetaknya. Pada laman tersebut memuat ratusan artikel terkait berita aktual di Perancis dan dunia. Teks-teks pada laman tersebut tergolong dalam jenis textes médiatiques. Menurut Cicurel dalam Benito (2009:602) yang dimaksud dengan textes médiatiques adalah teks yang berasal dari surat kabar (la presse) seperti teks informatif (fait-divers), teks opini, iklan suatu produk, iklan layanan publik, yang tujuannya adalah untuk memberikan informasi aktual dan hiburan. Dalam penelitian ini, keterampilan menulis yang diteliti adalah keterampilan menulis teks jenis faits divers. Teks fait divers merupakan bagian dari teks jurnalistik. Teks jurnalistik seringkali kita temui bahkan kita baca dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidak semua mengetahui kategori teks jurnalistik apa yang pernah dibaca atau sering dibaca. Terdapat dua jenis teks jurnalistik yang dikutip dari laman (2013), yaitu la nouvelle journalistique (berita jurnalistik/koran) dan le fait divers (ragam peristiwa). Masih menurut laman yang sama, «la nouvelle journalistique est un texte qui, à partir d'un événement d'actualité, met en scène le plus efficacement possible l'essentiel des faits nouveaux ou intéressants. Elle vise à informer le plus précisément et le plus rapidement possible, de façon simple et concise. [la nouvelle journalistique merupakan teks yang menyajikan seefektif mungkin suatu peristiwa/kejadian aktual, baru atau menarik. Teks ini bertujuan untuk menginformasikan serinci dan secepat mungkin informasi secara sederhana dan singkat. Adapun teks jurnalistik jenis le fait divers dalam bidang jurnalistik, «traite des événements qui ne sont classables dans aucune des rubriques qui composent habituellement un média d'actualité (international, national, politique, économie, etc.) et qui sont, par conséquent, regroupés au sein d'une même rubrique malgré l'absence de liens qui les unissent. Il s'agit généralement d'événements tragiques, tels que les crimes, les accidents ou de faits cocasses, insolites, etc..[mengulas peristiwaperistiwa yang tidak dikelompokkan dalam rubrik koran, biasanya disajikan pada media berita (internasional, nasional, politik, ekonomi dan lain-lain). sehingga dikelompokkan ke dalam rubrik yang sama walaupun tanpa ada kaitan berita yang menyatukannya. Secara umum diulas berita-berita tragis, seperti criminal, kecelakaan atau berita lucu, nyelenéh, dan lain-lain.] Selain penjelasan di atas, menurut Wojowasito dalam Anshori dan Kurniawan (2005:31) dijelaskan bahwa bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa sebagaimana tampak dalam harian-harian dan majalah. Melihat fungsinya sebagai alat komunikasi massa, bahasa jurnalistik harus jelas dan mudah dibaca oleh mereka dengan ukuran intelektual yang melek huruf dan aksara dan dapat menikmatinya. Walaupun demikian, tuntutan bahwa bahasa jurnalistik harus baik dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku tidak boleh ditinggalkan. Sesuai prinsip dasar dari pendekatan aksional yaitu adanya pemberian tugas, maka tugas yang dimaksud harus memenuhi kriteria di antaranya: (1) Tugas merujuk pada contoh/model yang berupa dokumen 63

4 Yadi Mulyadi Aplikasi Pendekatan Aksional dan Media Textes Médiatiques otentik; (2) Tugas disesuaikan dengan kompetensi siswa; (3) Tugas dihubungkan dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari; (4) Tugas berhubungan dengan aspek kebahasaan dan non kebahasaan; (5) Tugas dapat diklasifikasikan berdasarkan bidang, tujuan, dan jenis dokumen. Sehubungan dengan pemaparan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) penerapan pendekatan aksional dan media textes médiatiques pada laman untuk meningkatkan keterampilan menulis teks jenis fait divers, dan; (2) metode pembelajaran yang dapat memadukan antara pendekatan aksional dengan media textes médiatiques pada laman untuk membantu mahasiswa Semester II Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI dalam akuisisi keterampilan menulis teks bahasa Perancis jenis fait divers level A2 DELF. METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode praeksperimen dengan desain the one groupe pre-test and post-test design (Sugiyono, 2011). Berikut ini gambaran dari desain penelitian tersebut: O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Prates X : Perlakuan (dilakukan beberapa kali proses pembelajaran) : Pascates O 2 Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI dengan mengambil sampel karakteristik kemampuan menulis mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI yang mengontrak mata kuliah Production Ecrite II tahun akademik 2013/2014. Untuk criteria penilaian keterampilan menulis level A2 DELF, peneliti merujuk pada criteria penilaian sesuai ketentuan CECRL dengan total nilai 25. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam proses pelaksanaan penelitian ini, peneliti melaksanakan sejumlah tahap kegiatan di antaranya: (1) tahap persiapan berupa pemilihan masalah penelitian, studi pendahuluan, perumusan masalah, asumsi, pemilihan pendekatan dan metode penelitian, penentuan variabel dan sumber data penelitian; (2) tahap pelaksanaan berupa penyusunan instrumen, pengumpulan data, dan pengolahan data; (3) tahap evaluasi berupa penarikan kesimpulan dan saran. Selama proses pelaksanaan penelitian, peneliti telah melakukan studi literatur terkait proses implementasi pendekatan aksional untuk keterampilan menulis teks bahasa Perancis jenis fait divers setara level A2 DELF CECRL. Terkait studi literatur, telah diperoleh beberapa teori yang mendukung riset ini begitu pula dengan materi teks mediatik yang digunakan telah diunduh dari laman yang berisikan berita jurnalistik dan telah diseleksi serta disesuaikan dengan level A2 DELF CECRL. Selain studi literatur, peneliti telah merancang materi yang siap untuk digunakan selama proses pembelajaran berupa hand out dan bahan ajar menulis teks bahasa Perancis jenis fait divers untuk tingkat A2 DELF berupa modul pembelajaran menulis teks fait divers dengan menerapkan metode reciprocal teaching. Setelah melalui proses pengambilan data prates dan pascates kepada responden yaitu mahasiswa yang telah mengontrak mata kuliah Production Ecrite II sebanyak 30 responden, diperoleh data nilai hasil prates yang disajikan pada tabel di bawah ini.

5 BARISTA, Tabel 1. Nilai prates keterampilan menulis teks jurnalistik jenis fait divers Nomor NIM Nilai Prates Nomor NIM Nilai Prates Responden Responden Mengacu pada data nilai prates di atas, diperoleh informasi bahwa 2 orang responden memperoleh nilai pada rentang 6-9, 6 orang responden memperoleh nilai pada rentang 10-13, 15 orang responden memproleh nilai pada rentang 14-17, 7 orang responden memperoleh nilai pada rentang 18-21, dan tidak ada satu pun responden yang memperoleh nilai pada rentang Berikut disajikan distribusi bergolong nilai prates keterampilan menulis teks jurnalistik Jenis fait divers. Tabel 2. Distribusi frekwensi bergolong nilai prates keterampilan menulis teks jurnalistik jenis fait divers Nilai f 30 Dari tabel 2, dapat diperoleh informasi bahwa 50% responden berada pada rentang nilai yang artinya kemampuan responden berada pada kategori C (Cukup). Adapun responden yang berada pada kategori B (Baik) yaitu berada pada rentang nilai sebanyak 7 orang (23,33%). Sisanya yaitu sebanyak 8 orang (26,66%) berada pada kategori D dan E (Gagal). Untuk lebih jelasnya, sebaran nilai prates mahasiswa dalam menulis teks jurnalistik jenis fait divers disajikan pada grafik di bawah ini. 65

6 Yadi Mulyadi Aplikasi Pendekatan Aksional dan Media Textes Médiatiques Grafik 1. Sebaran nilai prates mahasiswa dalam menulis teks jurnalistik jenis fait divers Selanjutnya penelitian melakukan treatment (perlakuan pembelajaran) dengan menggunakan metode reciprocal teaching yang mengintegrasikan pendekatan aksional dan media textes mediatiques. Pada saat pelaksanaan treatment peneliti telah mengkaji pendekatan aksional yang diintegrasikan dengan metode reciprocal teaching yang pada awalnya dikembangkan oleh Palinscar pada tahun 1986 selanjutnya dikembangkan lagi penerapannya oleh Brown & Campione pada tahun 1992 (Omari & Weshah, 2010:26). Berkaitan dari hasil integrasi pendekatan aksional dan media teks mediatik, dihasilkan beberapa tahapan pembelajaran sebagai berikut. Tabel 3. Tahap pembelajaran menulis teks jurnalistik jenis fait divers dengan menggunakan metode reciprocal teaching Tahap Pembelajaran Kegiatan Pelaksana Tahap 1: Predicting (Memprediksi) Tahap 2: Questioning (Membuat pertanyaan) a) Membuat sejumlah asumsi dan hipotesis (jawaban sementara) tentang isi teks (apa kira-kira yang diulas oleh penulis/sumber teks pada teks tersebut, apa tujuan penulisannya, publik sasarannya,dll). b) Mengaitkan antara teks yang dianalisis dengan pengalaman pribadi (apakah pernah mengalami hal yang sama, pernah membaca teks yang sama, mengetahui permasalahan yang sama dengan teks yang dibaca) a) Mengembangkan strategi meringkas ke arah kegiatan pemahaman teks yang dianalisis. b) Mahasiswa membuat Mahasiswa dan dosen Mahasiswa dan dosen

7 Tahap 3: Clarifying (Mengklarifikasi) Tahap 4: Visualization (Visualisasi) Tahap 5: Summarizing (Meringkas) Tahap 6: Start Writing (Mulai menulis) BARISTA, sejumlah pertanyaan berdasarkan hasil bacaan pada teks (informasi pertanyaan) untuk menguji pemahaman (self-test) c) Mmemahami informasi secara rinci dan menerapkan informasi tersebut berupa hasil pembuatan sejumlah pertanyaan berikut jawabannya. a) Mengklarifikasi kesulitan yang ditemui pada saat proses pemahaman teks. b) Mahasiswa dan dosen mencari tahu penyebab munculnya kesulitan tersebut pada saat proses pemahaman teks. c) Mengidentifikasi kesulitan yang dialami di antaranya kesulitan secara gramatika (kala,modus,dll), perbendaharaan kosakata, pemahaman budaya. a) Menyatakan kesan tentang visualisasi teks yang membantunya dalam memahami isi teks. b) Menerangkan kata dan ungkapan pada teks dengan menghubungkannya pada gambar. a) Mengidentifikasi informasi penting pada teks dengan cara membuat ringkasan dari analisis antarkalimat dan paragraf serta teks secara menyeluruh. b) memfokuskan proses analisis pada kalimat dan paragraf yang terdapat pada teks. a) Planification, pembuatan kerangka tulisan dengan merujuk pada ketentuan menulis teks jurnalistik jenis fait divers b) Mise en texte, proses menuliskan apa yang sudah dirancang pada kerangka tulisan. c) Révision, proses revisi dilakukan untuk mengecek 67 Mahasiswa dan dosen Mahasiswa dan dosen Mahasiswa dan dosen Mahasiswa

8 Yadi Mulyadi Aplikasi Pendekatan Aksional dan Media Textes Médiatiques apabila masih terdapat ide tulisan yang tidak sesuai dan mereviu bentuk waktu dan kosakata yang dipilih dan digunakan dalam tulisan. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan pascates. Kemudian peneliti melakukan penilaian hasil tulisan mahasiswa dengan merujuk pada kriteria penilaian yang telah ditetapkan CECRL. Berikut ini disajikan data hasil pascates pada tabel 4. Tabel 4. Nilai pascates keterampilan menulis teks jurnalistik jenis fait divers Nomor NIM Nilai Pascates Nomor NIM Nilai Pascates Responden Responden Merujuk pada data nilai pascates di atas, diperoleh informasi bahwa tidak ada responden yang memperoleh nilai pada rentang 6-9, namun masih terdapat 3 orang responden yang memperoleh nilai pada rentang Data lainnya menunjukkan bahwa terdapat 15 orang responden memproleh nilai pada rentang 14-17, 7 orang responden memperoleh nilai pada rentang 18-21, dan 5 orang responden yang memperoleh nilai pada rentang Berikut disajikan distribusi bergolong nilai pascates keterampilan menulis teks jurnalistik Jenis fait divers. Tabel 5. Distribusi frekwensi bergolong nilai pascates keterampilan menulis teks jurnalistik jenis fait divers Nilai F

9 BARISTA, Dari tabel 5 di atas dapat diperoleh informasi bahwa 50% responden berada pada rentang nilai yang artinya setengah dari jumlah keseluruhan responden penelitian memiliki kemampuan menulis teks jurnalistik pada kategori C (Cukup). Adapun responden yang berada pada kategori B (Baik) yaitu berada pada rentang nilai sebanyak 7 orang (23,33%). Sedangkan responden yang memiliki nilai pada rentang berjumlah 5 orang (16,66%). Sisanya yaitu sebanyak 3 orang (10%) berada pada kategori D (Gagal). Untuk lebih jelasnya, sebaran nilai pascates mahasiswa dalam menulis teks jurnalistik jenis fait divers disajikan pada grafik di bawah ini Grafik 2. Sebaran nilai pascates mahasiswa dalam menulis teks jurnalistik jenis fait divers Sekaitan dengan temuan dari hasil penilaian prates dan pascates, peneliti memperoleh data perihal kendala yang dihadapi responden (mahasiswa) pada saat menulis teks jurnalistik jenis fait divers pada level A2 DELF ini. Kendala-kendala tersebut adalah: (1) Kesalahan dalam membuat judul tulisan yang seharusnya dalam bentuk kalimat nominal (phrase nominale) bukan dalam kalimat verbal, (2) Kesalahan mendassar dalam penulisan kata (fautes d orthographe) pada kosakata yang digunakan di antaranya penentuan masculin-feminin (nomina maskulin dan feminin) dan singlier-pluriel (nomina tunggal dan jamak), (3) Kesalahan dalam menentukan bentuk waktu (le temps) terutama dalam hal konjugasi verba bentuk lampau di antaranya kesalahan dalam menggunakan passé composé dan imparfait, begitu pula dalam menetukan participe passé pada kala passé composé, (4) Kemampuan menulis kalimat tunggal dan jamak dalam bahasa perancis masih menyulitkan mahasiswa, (5) Kesalahan gramatika masih seringkali terjadi di antaranya penggunaan article défini, indéfini, l accord du pasrticipe passé, la négation, pronoms complément d objet direct et indirect, dan kesalahan gramatika lainnya. Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, peneliti dapat mengkaji kelebihan dan kekurangan dari penerapan pendekatan aksional yang diintegrasikan dengan metode reciprocal teaching dalam menulis teks jurnalistik jenis fait divers. Kelebihan dari penerapan pendekatan dan metode ini di antaranya: (1) pendekatan dan media yang dikemas ke dalam metode 69

10 Yadi Mulyadi Aplikasi Pendekatan Aksional dan Media Textes Médiatiques reciprocal teaching telah membantu responden dalam meningkatkan keterampilan menulis teks jurnalistik jenis fait divers walaupun masih terdapat 3 orang responden yang masih berada pada kategori D (gagal), namun secara keseluruhan telah meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, (2) laman yang digunakan yaitu laman telah membantu mahasiswa dalam proses pemodelan tulisan teks jurnalistik bahasa Perancis sehingga dapat memperkaya pengetahuan mahasiswa dari segi pemutakhiran informasi dunia dan gaya penulisan (style d écriture) para pewarta dalam bahasa Perancis, (3) tahapan proses pembelajaran menulis teks jurnalistik pada metode reciprocal teaching yang terdiri atas 6 (enam) tahapan, yaitu tahap predicting, questioning, clarifying, visualization, summarizing, dan start writing telah membantu mahasiswa dalam mengatur dan mengarahkan alur kerja proses menulis yang diawali dari proses membaca teks jurnalistik jenis fait divers dan diakhiri dengan proses penyusunan tulisannya. Adapun kekurangan dari penerapan pendekatan, metode dan laman yang diteliti di antaranya adalah: (1) proses pembelajaran yang dilalui yaitu melalui 6 tahapan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga satu tulisan bisa dihasilkan mahsiswa harus melalui 2 atau 3 sesi perkuliahan, dan (2) kemampuan dasar mahasiswa terkait bahasa Perancis (compétence linguistique) terutama dalam hal gramatika masih menjadi kendala dalam menulis teks jurnalistik jenis fait divers. SIMPULAN Mengacu pada tujuan penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa: (1) pendekatan aksional dan media textes mediatiques yang dikemas dalam metode reciprocal teaching telah membantu pengajar dalam proses treatment pembelajaran dalam rangka memberikan wawasan kepada mahasiswa perihal tuntutan kepemilikan kompetensi level A2 DELF dan dalam memenuhi kebutuhan materi untuk kompetensi menulis bahasa Perancis jenis fait divers setara tingkat A2 DELF CECRL, (2) menilik dari hal kualitas proses, pembelajaran telah berjalan dengan baik hanya saja terdapat kendala dimana produk tulisan mahasiswa tersebut berupa teks jenis fait divers seyogyanya dapat dimuat atau dipublikasikan pada suatu wadah yang menampung kreativitas menulis mahasiswa seperti journal d étudiant (koran mahasiswa) atau bulletin du département de français (buletin lembaga/departemen) yang memang sampai saat ini belum ada atau dimiliki baik untuk di tingkat mahasiswa maupun di tingkat departemen dan diharapkan ke depannya dapat diupayakan sebagai wahana komunikasi antarcivitas akademika, (3) terkait kualitas tulisan mahasiswa, pada saat pemberian treatment (perlakuan) pembelajaran terdapat sejumlah mahasiswa yang mengalami kesulitan terutama dalam hal penguasaan gramatika bahasa Perancis, leksik dan pengembangan paragraf untuk level A2 DELF sehingga ke depannya perlu diperkuat lagi pemahaman unsur gramatikal untuk level tersebut. DAFTAR PUSTAKA Anshori, D.S. & Kurniawan, K. (2005). Bahasa Jurnalistik. Bandung. Pusat Studi Literasi. Bénito, J.A. (2009). «La lecture et le document authentique en classe de français langue étrangère». International Journal Synergies, Mexique, 14(1). pp

11 BARISTA, Ducrot, J-M.(2006). «Savoir mieux déterminer un profil de compétences adéquat chez l apprenant selon les niveaux du CECRL». Diunduh tanggal 16 Maret 2014 dari: Nouvelle journalistique et fait divers. (2013). Diunduh tanggal 22 April 2014 dari: Omari, H.A. & Weshah, H.A. (2010). Using the Reciprocal Teaching Method by Teachers at Jordanian Schools. European Journal of Social Sciences, 15 (1), pp Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Tagliante, C. (2005). Cadre européen commun de référence. Paris : CLE International. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian ini, di antaranya kepada pihak LPPM UPI dan DP2M Dikti yang telah membantu dalam pendanaan penelitian ini. Selain itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada pimpinan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra dan pimpinan Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia yang telah membantu dalam penyediaan lokasi dan fasilitas pelaksanaan penelitian. 71

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS JURNALISTIK JENIS FAIT DIVERS DALAM PEMBELAJARAN PRODUCTION ECRITE II MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS JURNALISTIK JENIS FAIT DIVERS DALAM PEMBELAJARAN PRODUCTION ECRITE II MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING Yadi Mulyadi & Soeprapto Rakhmat, PEMBELAJARAN MENULIS TEKS JURNALISTIK JENIS FAIT DIVERS DALAM PEMBELAJARAN PRODUCTION ECRITE II MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING Yadi Mulyadi Soeprapto Rakhmat Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya seorang peneliti membutuhkan metode untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis data, sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tergantung dari ketepatan peneliti dalam menentukan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tergantung dari ketepatan peneliti dalam menentukan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara garis besar, metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Baik tidaknya kualitas dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR ISI DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK... i BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MENULIS KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MENULIS KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Perancis merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di Indonesia. Seperti bahasa asing lainnya, bahasa Perancis juga dipelajari untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Dalam http://defoper.blogspot.com definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

Lebih terperinci

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUCTURE BAHASA PRANCIS Evi Eviyanti Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Perspective actionnelle merupakan salah

Lebih terperinci

APLIKASI METODE RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS JURNALISTIK BAHASA PERANCIS BERBASIS KEARIFAN LOKAL

APLIKASI METODE RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS JURNALISTIK BAHASA PERANCIS BERBASIS KEARIFAN LOKAL APLIKASI METODE RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS JURNALISTIK BAHASA PERANCIS BERBASIS KEARIFAN LOKAL Yuliarti Mutiarsih, Soeprapto Rakhmat, & Yadi Mulyadi Departemen Pendididkan Bahasa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun terdapat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun terdapat kesimpulan dan saran sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukannya penelitian mengenai analisis materi pembelajaran yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun 2011 terdapat kesimpulan dan saran sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga 1 BAB I PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan memaparkan latar belakang yang menjadi motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga menjelaskan batasan-batasan dan rumusan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ANALISIS TEKS BAHASA PRANCIS MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA

LAPORAN PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ANALISIS TEKS BAHASA PRANCIS MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA LAPORAN PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN ANALISIS TEKS BAHASA PRANCIS MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA Oleh: Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. (Ketua) Yadi Mulyadi, S.Pd. (Anggota) Iis Sopiawati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada berbagai macam metode yang dapat digunakan peneliti. Metode penelitian merupakan cara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs yang merupakan model

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs  yang merupakan model BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab lima ini, peneliti akan menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pertanyaan pada rumusan masalah pada bab satu dan hasil penelitian pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (008:151) Metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dasar dalam keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai Metodologi Penelitian yang meliputi desain penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar terlebih dahulu harus memahami kaidah-kaidah tata bahasa, seperti membuat kalimat yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Menurut Sugiyono (009:) metode penelitian pada dasaranya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI OLEH: RADIK BABAROSA NIM. 105110301111005 PROGRAM STUDI BAHASA

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN I. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah : Expression Ecrite III Kode Mata Kuliah : PRC 219 Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis Pengampu : Dian Swandayani, M.Hum. Jumlah SKS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah pengertian yang mungkin terjadi pada judul penelitian ini, maka penulis menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional 3.1.1 Efektivitas Efektivitas adalah pengaruh yang ditimbulkan atau disebabkan oleh adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode penelitian dan teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode penelitian dan teknik 32 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan membahas metode penelitian dan teknik penelitian yang akan digunakan. Mencakup pembahasan mengenai desain, variabel, definisi operasional, populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Skenario Model Pembelajaran Analisis Teks Sastra Langkah-langkah pelaksanaan pengajaran Model Analisis Teks Sastra untuk jenis puisi adalah

Lebih terperinci

2015 KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS JURNALISTIK DALAM BAHASA PRANCIS

2015 KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS JURNALISTIK DALAM BAHASA PRANCIS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Prancis saat ini diselenggarakan di beberapa sekolah menengah atas dan universitas, seperti yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian, Sugiyono (013:3) memaparkan bahwa metode penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Menurut Nawawi dalam Cahyani (2008:20), penggunaan metode yang tepat

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil tes dan angket

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil tes dan angket BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil tes dan angket mengenai kesalahan dalam menerjemahkan teks jurnalistik pada mahasiswa semester V Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas menurut Surahkmad (1994:73) disebut juga variabel eksperimental/variabel

Lebih terperinci

PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG Putri Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa pada masa kini telah menjadi salah satu komponen terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Melalui media massa, masyarakat dapat mengetahui segala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode dan teknik penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode dan teknik penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan membahas metode dan teknik penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu mencakup pembahasan mengenai definisi operasional, populasi, sampel,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Ayu Wandira Juita 1, Diyan Permata Yanda²,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses penerjemahan bahasa sumber terhadap bahasa sasaran bukanlah merupakan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Seorang penerjemah dikatakan berhasil menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya juga bisa dikatakan sebuah identitas suatu kelompok. Aturan-aturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Budaya juga bisa dikatakan sebuah identitas suatu kelompok. Aturan-aturan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan suatu tindakan dari sekelompok masyarakat yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang menetap di masyarakat tersebut. Budaya juga bisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, peneliti membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal penting yang dibahas adalah metode penelitian, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL Nofita Rahayu 1, Upit Yulianti DN 2, Ricci Gemarni Tatalia 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran BAB IV KESIMPULAN Gérondif banyak digunakan baik dalam bp lisan maupun tulis, sedangkan bi tidak memiliki bentuk ini, sehingga menimbulkan permasalahan dalam penerjamahan. Permasalahan itu antara lain

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis materi pembelajaran yang terdapat dalam media podcast LFWA berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dan desain penelitian merupakan suatu hal yang harus digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dan desain penelitian merupakan suatu hal yang harus digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode dan desain penelitian merupakan suatu hal yang harus digunakan dalam sebuah penelitian. Penggunaan metode dan desain penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijabarkan tentang jenis metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa mempunyai keterkaitan yang erat yang tidak dapat dipisahkan. Melalui bahasa, seorang individu dapat berkomunikasi dengan individu lainnya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : Grammaire IV : PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.  dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini 118 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian mengenai kesesuaian materi pembelajaran dalam situs www.polarfle.com dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini akhirnya mengarah pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam komunitas tertentu. Selain memiliki fungsi utama sebagai wahana berkomunikasi, bahasa

Lebih terperinci

PENDEKATAN SEMIOTIKA SEBAGAI PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS TEKS BAHASA PRANCIS

PENDEKATAN SEMIOTIKA SEBAGAI PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS TEKS BAHASA PRANCIS PENDEKATAN SEMIOTIKA SEBAGAI PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN ANALISIS TEKS BAHASA PRANCIS Oleh: Soeprapto Rakhmat, Yadi Mulyadi, Iis Sopiawati*) Abstrak Pemahaman teks merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE II Silabus Deskripsi Mata Kuliah FARIDA AMALIA, M.Pd Program Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa Asing Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2010

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah salah satu dasar yang ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam sebuah penelitian, menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Di dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan tahapan-tahapan kerja yang benar dan sesuai agar tercapainya tujuan dari penelitian tersebut. Tahapan

Lebih terperinci

Communication Orale IV

Communication Orale IV Communication Orale IV Silabus Deskripsi Mata Kuliah FARIDA AMALIA, M.Pd Program Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa Asing Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266), BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional 3.1.1 Efektivitas Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266), efektivitas adalah akibat (hasil daya pengaruh dari sesuatu atau

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN 1. Identitas Mata Kuliah Nama Matakuliah Kode Matakuliah SKS : Structure I : PRC : 3 SKS Semester / T.A. : Ganjil/ 2015/2016 Hari Pertemuan / Jam : Selasa/ 13.00-15.30/12.10-14.40 Tempat Pertemuan/Ruang

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum.

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. SILABUS GRAMMAIRE III PR204 Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk melakukan sebuah penelitian,

Lebih terperinci

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE I Silabus Deskripsi Mata Kuliah Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2011 DESKRIPSI MATA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agar terhindar dari salah paham dalam penafsiran judul penelitian, penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agar terhindar dari salah paham dalam penafsiran judul penelitian, penulis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Agar terhindar dari salah paham dalam penafsiran judul penelitian, penulis jelaskan secara singkat definisi istilah-istilah yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi di era modern yang terus berkembang pesat berdampak pada penemuan baru di berbagai bidang, tak terkecuali teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 x O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 x O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

Lebih terperinci

PRODUCTION ÉCRITE III (PR203)

PRODUCTION ÉCRITE III (PR203) No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE III (PR203) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd.

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd. No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS GRAMMAIRE II PR114 Farida Amalia, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 PR114 GRAMMAIRE II, S1,

Lebih terperinci

2015 ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM TEKS IKLAN PADA MAJALAH ONLINE LA GAZETTE DE COTE-D OR EDISI BULAN JANUARI MARET

2015 ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM TEKS IKLAN PADA MAJALAH ONLINE LA GAZETTE DE COTE-D OR EDISI BULAN JANUARI MARET BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu cara manusia untuk menyampaikan pemikiran dan perasaannya. Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa untuk bertutur. Bahasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa maupun pembelajaran bahasa merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan bahasa memiliki peranan yang sangat penting dan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Lara Susilawati 1, Upit Yulianti²,

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN I. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah : Expression Orale III Kode Mata Kuliah : PRC 215 Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis Pengampu : Dian Swandayani, M.Hum. Jumlah SKS :

Lebih terperinci

COMPREHENSION ECRITE I

COMPREHENSION ECRITE I SATUAN ACARA PERKULIAHAN COMPREHENSION ECRITE I Farida Amalia, M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 Tujuan Pembelajaran Khusus

Lebih terperinci

Oleh Dra Yuliarti Mutiarsih, M.Pd dkk

Oleh Dra Yuliarti Mutiarsih, M.Pd dkk EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU TEKS CAMPUS DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR BAHASA PERANCIS (Analisis Buku Teks Campus sebagai Buku Pegangan Terbaru untuk Pembelajaran Struktur Bahasa Perancis pada Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek kehidupan. Salah satunya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET KELAS XII SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG

PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG PENERAPAN TEKNIK SILANG CERITA PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG Windy Tantriyani Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi menurut Servilla dkk (1993) dalam Mahsun (2005:28) adalah Kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk mengungkapkan pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima informasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) ETUDE DE TEXTES II PR...

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) ETUDE DE TEXTES II PR... SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) ETUDE DE TEXTES II PR... Tujuan Pembelajaran Khusus Pertemuan ke-1: -Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perihal materi perkuliahan, kegiatan pembelajaran, tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran bahasa terdapat empat kompetensi dasar, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran bahasa terdapat empat kompetensi dasar, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran bahasa terdapat empat kompetensi dasar, yaitu menulis (la production écrite), membaca (la compréhension écrite), berbicara (la production

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Setelah mengumpulkan dan menganalisis data pada pembahasan sebelumnya, pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut. Selain menyampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang terdapat pada penelitian ini. Hal ini peneliti lakukan supaya tidak terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode penelitian Sugiyono (2013: 6) berpendapat bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF

KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF Siti Nurfajriah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : nurfajriah_s2076@yahoo.com

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1.1. Latar Belakang... 1.2. Rumusan Masalah... 1.3. Batasan Masalah... 1.4. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN. Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis

BAB III KESIMPULAN. Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis BAB III KESIMPULAN Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis menggunakan teori semiotika menurut Danesi. Hewan-hewan yang ada dalam tiga dongeng ini disebut sebagai penanda (signifier).

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu objek studi atau suatu penelitian (Surakhmad, 1994: 131). Hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu objek studi atau suatu penelitian (Surakhmad, 1994: 131). Hal ini 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan suatu objek studi atau suatu penelitian (Surakhmad, 1994: 131). Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa asing merupakan kegiatan yang secara korelatif

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa asing merupakan kegiatan yang secara korelatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa asing merupakan kegiatan yang secara korelatif berkaitan dengan pembelajaran suatu budaya asing, karena pada prinsipnya bahasa merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebagai mana yang telah diungkapkan oleh Sugiyono (2010 :2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Endah Purwanti 1, Harun Setyo Budi 2,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN X O BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Membahas mengenai metode penelitian erat kaitannya dengan teknik dan instrumen penelitian. Menurut Sudaryanto (1993:

Lebih terperinci

INFORMASI DAN KISI-KISI

INFORMASI DAN KISI-KISI LOMBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba BAHASA PERANCIS PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd.

SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 0 SILABUS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa ditekankan pada empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya pasti memerlukan komunikasi. Proses komunikasi tersebut tentu membutuhkan sebuah lambang bunyi yang dimengerti oleh pembicara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* ) IMPLEMENTATION OF THINK TALK WRITE TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL IN HUMAN EXCRETION SYSTEM CONCEPT IN 11 th GRADE SCIENCE CLASS OF 8 th PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL AT TASIKMALAYA Anggarini Puspitasari*

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3).

Lebih terperinci