BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pertemuan dalam bentuk brainstorming maka didapatkan:
|
|
- Glenna Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Define Setelah dilakukan pertemuan dalam bentuk brainstorming maka didapatkan: 1) Rumusan masalah dan tujuan seperti dalam gambar berikut ini; Gambar 5.1 Project Charter Sumber: Data diolah (2014) 47
2 2) Jadwal dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut; Define Measure Analyze Design Verify Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Sumber: Data diolah (2014) Gambar 5.2 Jadwal Penyelesaian Measure 1) Identifikasi pemborosan (waste) yang berpengaruh terhadap kualitas perancangan sistem adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Identifikasi Pemborosan Pemborosan (waste) Defect Waiting Under utilization of Employees Mind and Ideas Pengaruh terhadap Kualitas Mencegah kerugian kesempatan berproduksi yang disebabkan oleh kebocoran pipa akibat illegal taping Mempercepat waktu tunggu dalam pengambilan keputusan dan rencana tindakan yang dibutuhkan Perencanaan dan penjadwalan program kerja yang terintegrasi Pelaporan program kerja yang terintegrasi Solusi Pemetaan kondisi dilapangan Pemetaan kondisi dilapangan Deteksi lebih dini terhadap kondisi dan situasi jalur pipa dengan memberikan warna merah, kuning dan hijau Pemetaan komitmen setiap departemen dalam mengisi laporan program kerja di sistem Sistem yang terintegrasi Sumber: Data diolah (2014) Rencana tindakan yang terintegrasi Tugas dan tanggung jawab departemen tergambarkan dengan jelas Pemetaan komitmen setiap departemen dalam mengisi laporan program kerja di sistem 48
3 2) Departemen terkait yang akan mengisi laporan program kerja di sistem (SharePoint) adalah sebagai berikut: Tabel 5.2 Departemen Dan Program Kerja Departemen dan Program Kerja Security - Monthly Threat Mapping Security - Daily Briefing Security - Daily Patrol Security - Daily Access Control Asset Integrity - Line Integrity Operations - Monthly Pressure Test Operations - Weekly Line Checking Operations - Weekly Aerial Survey Operations - Weekly Land Clearing Operations - Weekly ROW Boundary Land Forestry Group - Forestry Report Land Forestry Group - Encroachments Report Development & Relationship - Safety Campaign Development & Relationship - Contribution Donation Development & Relationship - Stakeholder Mapping Development & Relationship - Weekly Community Engagement Sumber: Data diolah (2014) Analyze Mengidentifikasi kondisi saat ini dengan mempelajari rekomendasi yang tercantum dalam laporan Root Cause Analysis (RCA). Kutipan laporan RCA adalah sebagai berikut: 49
4 Sumber: Data diolah (2014) Gambar 5.3 RCA Incident Description Sumber: Data diolah (2014) Gambar 5.4 RCA Corrective Action Plan 50
5 Sumber: Data diolah (2014) Gambar 5.5 RCA Corrective Action Plan Dalam tahap Analyze ini dilakukan analisis kondisi yang diharapkan, dengan menggunakan alat analisis (SIPOC) Supplier-Input-Process-Output-Customer. Hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 5.3 SIPOC Supplier Input Proses Output Customers Security Asset Integrity Operations Memasukan laporan ke SharePoint Land Forestry group Membuat Development & rencana Relationship tindakan group Auto dashboard Pemetaan (Heat Map) jalur pipa dan komitmen Supplier dalam mengisi laporan Sistem akan mengirim jika ada rencana tindakan yang diupdate Kasus illegal taping dapat diturunkan Management perusahaan 51
6 5.1.4 Design Sistem yang terintegrasi dengan menggunakan Microsoft SharePoint 2013 telah selesai dibuat pada bulan Desember Dengan contoh tampilan sebagai berikut: Gambar 5.6 Contoh tampilan Sistem Terintegrasi dengan menggunakan Microsoft SharePoint 2013 Sumber: Data diolah (2014) 52
7 Penjelasan Gambar 5.6: 1) Dashboard (auto Dashboard), yang menghasilkan pemetaan kondisi di lapangan dan pemetaan komitment setiap departemen dalam mengisi laporan di sistem 2) Rencana tindakan, jika dalam pengisian laporan program kerja ada indikasi berwarna merah atau kuning maka dalam pertemuan rutin diharapkan akan terjadi diskusi dan kemudian mencatatkan rencana tindakannya di icon tersebut. 3) Pengukuran pertemuan yang efektif, komitmen departemen terkait dalam menghadiri pertemuan rutin serta waktu yang digunakan untuk menjalankan meeting tersebut diukur dalam icon tersebut. Contoh yang harus diisi dalam sistem adalah sebagai berikut: Sumber: Data diolah (2014) Gambar 5.7 Security Daily Access Control 53
8 Sumber: Data diolah (2014) Gambar 5.8 LFG 6 Monthly Forestry Report Sumber: Data diolah (2014) Gambar 5.9 D&R Quarterly Stakeholder Mapping 54
9 Gambar 5.10 Contoh Kolom Pertanyaan Yang Harus Diisi Dalam Sistem Terintegrasi Sumber: Data diolah (2014) Gambar 5.11 Contoh Gambar Pipa Untuk Laporan Weekly Pressure Test Sumber: Data diolah (2014) 55
10 Tabel 5.4 Contoh Report Weekly Pressure Test tanggal 11 April 2015 pada Area 5 Junction Pressure Time Pressure Upstream Downstream Remark 12: Stop shiping pump 13: : Closed at 14:30 15: : : berikut: Auto Dashboard dalam memetakan kondisi di lapangan adalah sebagai Tabel 5.5 Pemetaan Kondisi di Lapangan Area Status Jan Feb Mar Apr May Jun Area 5. Merah Area 5. Kuning Area 5. Hijau Area 7. Merah Area 7. Kuning Area 7. Hijau Keterangan warna: Hijau : kondisi di lapangan aman Kuning : hati-hati dan waspada Merah : tidak aman dan perlu rencana tindakan penyelesaian Putih : belum ada pelaporan yang diidentifikasi Logika yang digunakan dalam menyimpulkan warna akhir: 56
11 a) Jika dalam satu area ada indikasi pelaporan program kerja berwarna merah (meskipun hanya dari satu departemen dan hanya satu program kerja) maka indikasi area tersebut akan berwarna merah. Meskipun dari departemen lain ada program kerja yang berwarna hijau atau kuning. b) Jika dalam satu area ada indikasi pelaporan program kerja berwarna kuning (meskipun hanya dari satu departemen dan hanya satu program kerja serta tidak ada warna merah) maka indikasi area tersebut akan berwarna kuning. Meskipun dari departemen lain ada program kerja yang berwarna hijau. c) Warna hijau akan menjadi warna kesimpulan dari suatu area jika tidak ada warna merah ataupun kuning dari departemen lain. Auto Dashboard dalam memetakan komitment departemen dalam mengisi laporan adalah sebagai berikut: Tabel 5.6 Pemetaan Komitmen Setiap Departemen Dalam Mengisi Laporan di Sistem Departemen dan Program Kerja Jan Feb Mar Apr May Jun Sec - Monthly Threat Mapping Sec - Daily Briefing Sec - Daily Patrol Sec - Daily Access Control Asset Integrity - Line Integrity Ops - Monthly Pressure Test Ops - Weekly Line Checking Ops - Weekly Aerial Survey Ops - Weekly Land Clearing Ops - Weekly ROW Boundary LFG - Forestry Report LFG - Encroachments Report D&R - Safety Campaign D&R - Contribution Donation D&R - Stakeholder Mapping D&R - Weekly Community Engagement
12 Keterangan warna: Putih : komit untuk melaporkan program kerja Merah : tidak ada laporan program kerja Adapun run chart komitmen per departemen adalah sebagai berikut: Gambar 5.12 Run Chart Commitment per Function Jika hasil dari pemetaan kondisi di lapangan adalah berwarna kuning atau merah maka dalam pertemuan mingguan akan didiskusikan rencana tindakan (action log) yang akan dilakukan agar pemetaan dibulan berikutnya berwarna hijau. Dalam sistem terintegrasi ini, pembaharuan (update) status dari setiap rencana tindakan akan dikirim secara otomatis kepada departemen terkait setiap minggu sebelum hari pertemuan rutin dilakukan. Departemen yang bertanggung jawab terhadap rencana tindakan tersebut akan melakukan pembaharuan (update) sebelum pertemuan rutin. Berikut ini adalah contoh tampilan yang dikirim secara otomatis: 58
13 Gambar 5.13 Contoh tampilan Pembaharuan Rencana Tindakan Yang dikirim Secara Otomatis oleh Sistem. Status rencana tindakan sampai dengan bulan Juni adalah sebagai berikut: Gambar 5.14 Grafik Status Rencana Tindakan Sampai Bulan Juni 59
14 5.1.5 Verify Usulan peta rencana jadwal pertemuan rutin adalah sebagai berikut: Gambar 5.15 Peta Jadwal Pertemuan Rutin Adapun usulan agenda, aturan dasar rapat dan pemimpin rapat untuk setiap pertemuan rutin yaitu Mingguan dan Bulanan adalah sebagai berikut: Gambar 5.16: Agenda, Aturan Dasar Rapat Dan Pemimpin Rapat Untuk Pertemuan Mingguan 60
15 Gambar 5.17 Agenda, Aturan Dasar Rapat Dan Pemimpin Rapat Untuk Pertemuan Bulanan Pengukuran pertemuan yang efektif sampai dengan bulan Juni adalah sebagai berikut: Gambar 5.18 Grafik Pengukurun Pertemuan Yang Efektif 61
16 Date Total Invitation Agenda Start End Security Asset Integrity Operations LFG D&R Other 12/24/ % /7/ % /4/ % /17/ % /24/ % /8/ % /22/ % /19/ % /5/ % Gambar 5.19 Faktor-Faktor Yang Diukur Faktor-faktor yang di ukur untuk pertemuan yang efektif adalah: 1) Apakah Undangan sudah di bagikan paling tidak 1 minggu sebelum pertemuan. 2) Apakah agenda pertemuan sudah dirumuskan sebelumnya. 3) Apakah waktu mulai dan berakhir pertemuan sudah sesuai dengan jadwal. 4) Apakah departemen yang diundang hadir. Catatan hasil pertemuan disimpan dalam system dengan tampilan sebagai berikut: Gambar 5.20 Contoh Tampilan Catatan Hasil Pertemuan di Sistem (SharePoint) 62
17 Selama periode pengamatan implementasi sistem terintegrasi dihasilkan run chart kasus illegal taping sebagai berikut: Gambar 5.21 Run Chart Kejadian Illegal Tapping Dibandingkan Terhadap Kerugian 63
18 5.2. Pembahasan Sistem Pelaporan Terintegrasi Berdasarkan hasil diskusi yang terangkum dalam Tabel 5.1 maka teori tentang pemborosan (waste) dan penyebabnya (Gaspersz, 2011) dapat membantu penulis dalam proses pembuatan sistem terintegrasi yang berkualitas. SIPOC (Supplier-Input-Process-Output-Customer) diagram telah terbukti adalah sebagai alat analisis yang baik untuk menerjemahkan kemauan customer (management perusahaan) terhadap output yang dihasilkan serta mengidentifikasi prosesnya, terlihat dalam Table 5.3 Pemetaan kondisi lapangan yang terangkum dalam Table 5.5 sesuai dengan pendapat Ionescu (2014) yang mengemukakan syarat untuk terbentuknya sebuah sistem manajemen yang efektif. Ada 4 komponen yeng berkaitan dengan design dan operasi dari sistem internal kontrol, yaitu: kontrol lingkungan, asesmen risiko, kontrol aktifitas dan komunikasi. Cottin (2009) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa dalam Manajemen Risiko, langkah pertama untuk mengatasi illegal tapping adalah dengan memasang alat pengukur tekanan yang dapat mendeteksi ketika ada aliran tekanan yang turun di bagian pipa tertentu. Penelitian Cottin telah diterapkan dalam Sistem Terintegrasi ini berupa pelaporan program kerja dari departemen Operations yaitu Monthly Pressure Test (Tabel 5.4). Penelitian yang dilakukan oleh Hughen et al. (2014) menyimpulkan bahwa kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) adalah berfokus pada nilai perusahaan dalam jangka panjang melalui pengembangan strategi operasional dan peningkatan reputasi perusahaan serta pengendalian risiko. Hasil penelitian Hughen telah diterapkan dalam Sistem Pelaporan Terintegrasi ini berupa pelaporan program kerja 64
19 dari departemen D&R yaitu Safety Campaign, Contribution Donation, Stakeholder Mapping dan Weekly Community Engagement. Pemetaan kondisi lapangan (heat map) yang tergambarkan dalam Sistem Terintegrasi ini sesuai dengan pendapat Kaiser bahwa pencegahan kejahatan adalah sebagai sesuatu usaha yang meliputi segala tindakan yang mempunyai tujuan yang khusus untuk memperkecil ruang lingkup kekerasan atau pelanggaran, baik melalui pengurangan kesempatan-kesempatan untuk melakukan kejahatan ataupun melalui usaha-usaha pemberian pengaruh kepada orang-orang yang secara potensial dapat menjadi pelanggar serta kepada masyarakat umum. Selain itu Stephan and Doug (2007) dalam kesimpulan penelitiannya mengatakan bahwa Pendekatan secara integrated telah memungkinkan manajemen untuk lebih memahami risiko, secara proaktif mengidentifikasikan issue, dan lebih cepat dalam merespon peristiwa penting dengan cara yang lebih terpadu dan konsisten. Adapun Penulis berpendapat bahwa Visualisasi Pemetaan Kondisi di Lapangan (heat map) dapat membantu Manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan yang akan ditetapkan serta merencanakan tindakan yang dibutuhkan. Pemetaan komitmen setiap departemen dalam mengisi laporan di sistem terintegrasi ini yang terangkum dalam Table 5.6 sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Djohanputro (2013) yang mendefinisikan manajemen risiko korporate terintegrasi adalah sebuah proses yang melibatkan seluruh pihak dalam korporate dalam rangka mendesain, menerapkan, memonitoring, me-review dan melakukan perbaikan secara terus menerus melalui praktik identifikasi, pengukuran, pemetaan, penanganan, monitoring, kontrol dan pelaporan risiko untuk 65
20 meningkatkan kepastian pencapaian tujuan perusahaan. Pengukuran komitmen setiap departemen yang digambarkan dalam Gambar 5.12 menunjukan tren penurunan pada kuartal ke-2. Tren penurunan komitmen ini berpengaruh terhadap meningkatnya kejadian illegal taping di kuartal ke-2 tersebut. Usulan penulis dalam menghasilkan pertemuan yang efektif seperti tercantum dalam Sub Bab sudah sesuai dengan penelitian John R (2006) yang mengemukakan 4 langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan pertemuan yang efektif yaitu agenda pertemuan, bahan pertemuan, proses pelaksanaan pertemuan dan tindak lanjut hasil pertemuan. Adapun yang diusulkan dalam tesis ini adalah membuat peta pertemuan rutin (Gambar 5.15), merancang usulan agenda pertemuan rutin (Gambar 5.16 dan Gambar 5.17) serta melakukan pengukuran untuk proses pelaksanaan pertemuan. Dalam Gambar 5.19 diamati bahwa masih adanya undangan yang tidak menghadiri pertemuan. Untuk itu agar undangan yang tidak hadir tersebut tetap mendapatkan informasi yang update maka catatan hasil pertemuan selain direcord di sistem juga dibagikan melalui Kejadian Illegal Taping Selama periode pengamatan implementasi sistem yang terintegrasi tersebut dihasilkan penurunan jumlah kasus illegal tapping (Gambar 5.21), total dikuartal ke 2 tahun 2015 ada 4 kejadian sementara dikuartal yang sama pada tahun 2014 ada 5 kejadian. Adapun jumlah kerugian yang diakibatkan juga mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu total kerugian sampai Q2 pada tahun 2014 adalah 56 bbls sementara tahun 2015 adalah 5.95 bbls. (1 bbls (barrels) = liter) 66
21 Dengan hasil tersebut maka Sistem Pelaporan Terintegrasi ini terbukti mampu mencegah dan menurunkan jumlah kejadian illegal tapping di jalur pipa KM13 KM
MERANCANG SISTEM PELAPORAN TERINTEGRASI UNTUK MENURUNKAN DAN MENCEGAH KEJADIAN ILLEGAL TAPPING DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS DI INDONESIA TESIS
MERANCANG SISTEM PELAPORAN TERINTEGRASI UNTUK MENURUNKAN DAN MENCEGAH KEJADIAN ILLEGAL TAPPING DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS DI INDONESIA TESIS SISWANTO NUGROHO 55113110285 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut tentunya Polri tidak tinggal diam, bersama stakeholder lain seperti pamkarsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Objek sektor migas sudah ditetapkan sebagai objek vital nasional melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomer 3407 K /07/MEM/2012. Namun faktanya,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah yang digunakan untuk penelitian penurunan hasil Fabric Width Utilization adalah dengan menggunakan metode Penyelesaian Masalah Six Sigma,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Define Identifikasi masalah pada Bakmi GM, yakni adanya ketidakstabilan perfect order untuk delivery service pada enam bulan terakhir, yang bervariasi antara 54% sampai
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan langkah-langkah sistematis yang berperan penting sebagai pedoman dalam menyelesaikan dan memberikan solusi dari masalah yang timbul
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI
BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 4.1 Tahap Perancangan Sistem Terintegrasi Setelah dilakukan brainstorming dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah membuat sistem terintegrasi dari metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHAHULUAN I.1
BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 37 3.2 Langkah Langkah Penelitian Dalam metode penelitian ini merupakan tahapan tahapan yang dibuat untuk memudahkan dan mengarahkan
Lebih terperinci3.1 Persiapan Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang.
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang ingin berkembang dan bertahan harus dapat memberikan kepada para pelanggan produk baik barang maupun jasa yang bermutu lebih baik dan memberikan kepuasan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut ini adalah alur pikir dari metodologi penelitian tentang Variation
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pola Pikir Metodologi Penelitian Berikut ini adalah alur pikir dari metodologi penelitian tentang Variation Order pada Proyek Mall@Alam Sutera; Pengamatan langsung & pengambilan
Lebih terperinciPedoman Wawancara. 1. Berapa jumlah kegiatan dalam setiap program HES Leading Indicator yang dilaksanakan untuk mendukung program tersebut
Lampiran 1 Pedoman Wawancara I. Data Umum 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan Terakhir : II. Data Khusus 1. Berapa jumlah kegiatan dalam setiap program HES Leading Indicator yang dilaksanakan
Lebih terperinciKampanye Pride. Di KKLD Kaimana
Kampanye Pride Di KKLD Kaimana Theory Perubahan Perilaku (ToC) CR Conservation Result TR Threat Reduction BC Behavior Change BR Barrier Removal IC Interpersonal Communication A Attitude K Knowledge Pada
Lebih terperinciInititating Process Group
Inititating Process Group PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT & PROJECT SCOPE MANAGEMENT Onah Siti Fatonah, S.Kom Dilakukan untuk mendefinisikan projek baru atau fase baru dari proyek yang sudah ada dengan
Lebih terperinciPT. Pacific Lubritama Indonesia SAFETY PLAN
PT. Pacific Lubritama Indonesia SAFETY PLAN 204 PT. Pacific Lubritama Indonesia 204 WORK DAYS JANUARY 204 FEBRUARY 204 MARET 204 APRIL 204 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 2 22 23 24 25 26 27 28 30
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, maka akan semakin ketat persaingan antara perusahaan manufaktur satu dan lainnya. Hal ini memicu perusahaan
Lebih terperinci2. Bila diketahui terdapat 2 orang maka jumlah jalur komunikasinya adalah a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
1. Berikut ini yang tidak termasuk merupakan alat yang digunakan untuk melakukan komunikasi pada sebuah proyek adalah a. E-mail b. project management software c. Telegram d. Telephones e. eleconferencing
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber: (Dokumentasi CV. ASJ)
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang CV. ASJ merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri sandal, berlokasi di kota Bandung, Jawa Barat. CV. ASJ memproduksi sandal pria dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Permasalahan yang timbul dalam perusahaan merupakan indikasi bahwa terdapat penyimpangan terhadap proses bisnis yang ada, sehingga menghasilkan kinerja
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian
Lebih terperinciJADUAL TRAINING - TAHUN 2013
JADUAL TRAINING - TAHUN 2013 Bln Tgl Materi Bln Tgl Materi Jan Feb Mar Apr Mei Jun 5 Microsoft Access 2010 Basic 6 Microsoft Access 2010 Basic 12 Microsoft Access 2010 Programming 13 Microsoft Access 2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lean dan Six sigma merupakan dua metodologi perbaikan yang berbeda satu sama lain dalam hal target, fokus maupun metode yang digunakan. Dalam perkembangan dunia bisnis
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data digunakan untuk elemen penyusunan current value state mapping agar mendapatkan satu rangkaian proses yang terjadi dalam pemenuhan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL. penerimaan pegawai Secara keseluruhan, berdasarkan hasil wawancara dan mekanisme
BAB V ANALISIS HASIL Bedasarkan Data yang telah diolah pada Bab sebelumnya maka peneliti melakukan analisis hasil yang akan dijelaskan dibawah ini. 5.1 Analisa current state mapping Value stream mapping
Lebih terperinciPendahuluan. I.1 Latar belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap yaitu,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Divisi Managed Service PT. XYZ
BAB III METODOLOGI 3.1 Divisi Managed Service PT. XYZ PT. XYZ merupakan perusahaan telekomunikasi yang relatif baru dan mempunyai bisnis yang berkaitan dengan jasa pelayanan telekomunikasi dengan memakai
Lebih terperinciManajemen Risiko Proyek. Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Manajemen Risiko Proyek Dr. Ir. Erizal, MAgr. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Risiko Proyek Peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN I.1
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan zaman merubah cara pandang konsumen dalam memilih sebuah produk yang diinginkan. Kualitas menjadi sangat penting dalam memilih produk di samping
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI ORGANISASI
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Perusahaan yang bergerak dibidang energi ini mulai beroperasi sejak tahun 1967 ketika perusahaan yang saat itu menandatangani kontrak bagi hasil pertama
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN
PROTOTIPE PENGAMBILAN DATA LEAN MANUFACTURING SECARA TEROTOMASI UNTUK SATU STASIUN KERJA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION Rispianda, Fayyadl Garishah Aschuri Putra, Fadillah
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Tahap analisis pemecahan masalah merupakan tahap untuk menemukan root cause, memberikan ide dan melakukan perbaikan terhadap cacat yang terjadi dengan adanya perubahan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN HALAMAN PENGESAHAN... i HALAMAN PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi ABSTRAKSI... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pembentukan Tim Kolaborasi Pembentukan tim kolaborasi dilakukan pada saat pertemuan perwakilan dari kedua belah (manufaktur dan ritel). Anggota tim yang dipilih
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1. Studi Lapangan Pada tahap awal ini yang dilakukan adalah pengamatan langsung terhadap perusahaan dan juga untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Pengendalian..., Dina, Fakultas Teknik 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan industri saat ini semakin kompetitif setelah dibukanya pasar bebas, untuk memenangkan kompetisi dengan industri sejenis perusahaan harus memberikan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tahap Improve Setelah dilakukan tahap analyze, maka seluruh akar permasalahan serta faktor-faktor penyebabnya dapat teridentifikasi. Langkah selanjutnya adalah memperbaiki
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu metode untuk menyelidiki obyek yang dapat diukur dengan angka-angka
Lebih terperinciRAPAT KORDINASI KTU. Jakarta Januari Estate Development Group Dept
RAPAT KORDINASI KTU Jakarta 12 13 Januari 2017 Estate Development Group Dept OVERVIEW SPK PUSAT TAHUN 2016 Overview SPK Pusat Tahun 2016 I. Overview SPK Terbit II. Tren SPK Terbit Per Bulan III. Sumber
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Tabel I.1 Total Jumlah Produksi pada Tahun 2011
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Persaingan global yang semakin ketat, secara tidak langsung, menuntut para pelaku usaha untuk selalu menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Dengan
Lebih terperinciOverview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang
Risk Management Overview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang kita buat. Faktanya kita harus menaksir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan dalam hal untuk meningkatkan produktivitasnya harus mempunyai sistem produksi yang baik dengan proses yang terkendali agar dapat memberikan output yang sesuai
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin signifikan, membuat banyak bermunculan industri-industri baru yang sejenis dengan industri yang sudah ada sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan
Lebih terperinciAnalisa Proses dan Perencanaan Bisnis
KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id DOKUMENTASI PROSES Purchasing Department Manufacturing Department
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi proses penerimaan order sampai dengan proses packing dengan mengeliminasi non-value added activities (aktivitas yang tidak bernilai
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO PROYEK
MANAJEMEN RISIKO PROYEK 1. D E F I N I S I R I S I K O 2. D E F I N I S I M A N A J E M E N R I S I K O 3. T O L E R A N S I T E R H A D A P R I S I K O 4. P R O S E S M A N A J E M E N R I S I K O 1 DEFINISI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau bahan mentah (raw material) menjadi output atau barang jadi (finished goods/final
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian berisi penjelasan tahap-tahap yang dilalui penulis dalam menyusun penelitian. Tahap-tahap tersebut adalah tahap awal penelitian, tahap pengumpulan data,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan
Lebih terperinciGambar I.1 Part utama Penyusun meter air
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut Gaspersz (2011, p.92), Lean Six sigma didefinisikan sebagai suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik, dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Metode Penelitian merupakan deskripsi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses penelitian dilaksanakan yakni
Lebih terperinciPENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PT. DULMISON INDONESIA
PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PT. DULMISON INDONESIA Titi Jayati 0800775012 ABSTRAK Operational excellent didasari oleh banyak perusahaan sebagai salah satu cara
Lebih terperinciFLEET MANAGEMENT SOFTWARE & GPS TRACKER PELACAK ONLINE
FLEET MANAGEMENT SOFTWARE & GPS TRACKER PELACAK ONLINE Kantor : Wisma NH, Ground Floor, The square Office, Jl. Raya Pasar Minggu Kav 2B-C, Pancoran, Jakarta Selatan E-MAIL : info@pelacakonline.com WEB
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.
PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE) DAN LEAN SIX SIGMA DI PT. XYZ TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Monitoring
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, Informasi akan menjadi suatu elemen penting dalam perkembangan masyarakat saat ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uji kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciDamper DB2B24SSC, diantaranya adalah:
BAB III. METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT.Dulmison Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang hardware energi yang memproduksi alat-alat berat dan aksesoris
Lebih terperinciEVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ
EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ Hamzah Agung (9109205411) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Joko Lianto Buliali, MSc Latar Belakang PT XYZ merupakan salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat, sehingga sangat memberikan kemudahan manusia dalam melakukan pekerjaan. Maka dari itu tidak sedikit
Lebih terperinciBAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%
BAB V ANALISA 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping (CVSM) Value stream mapping merupakan sebuah tools untuk memetakan jalur produksi dari sebuah produk yang didalamnya termasuk material dan informasi
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Data Dari data-data produktivitas yang didapat dari hasil pengolahan data, penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar penyebab terjadinya
Lebih terperinciPengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Gambaran Klasik Kegagalan Manajemen Proyek SI Definisi Ruang Lingkup Proyek adalah acuan semua pekerjaan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai pedoman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
ABSTRAK Six Sigma adalah sebuah disiplin kualitas yang memfokuskan diri pada produk dan pelayanan yang lebih baik untuk menciptakan sebuah kebudayaan yang menyempurnakan permintaan sebagai target setiap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan landasan agar proses penelitian berjalan secara sistematis, terstruktur, dan terarah. Metodologi penelitian merupakan
Lebih terperinciMetode Training ISO/TS Sentral Sistem TAPI MENJELASKAN
Metode Training ISO/TS 16949 Sentral Sistem TIDAK SEKEDAR MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO/TS 16949 TAPI MENJELASKAN KONSEP/MAKSUD DARI TIAP PERSYARATAN ISO/TS 16949, HUBUNGAN ANTARA PERSYARATAN DENGAN
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian menggambarkan proses atau tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik dibutuhkan suatu metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis yang harus dilakukan
Lebih terperinciSejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici
Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative
Lebih terperinciCODE COURSE TITLE JAN FEB MARCH APR MAY JUNE JULY AUG SEPT OCT NOV DEC
Permintaan Brosur penawaran Training silahkan Menghubungi kami via : Mobile : 0823 2326 5005 0857 2459 5005 Email : trainingcenterindo@gmail.com / info@jadwaltraining.co.id Web: www.informasitraining-indonesia.com
Lebih terperinciPenerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA
Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA 5 Desember 2017 Agenda Overview ISO 27001:2013 Latar Belakang Penerapan SMKI Penerapan & Strategi Implementasi SMKI Manfaat
Lebih terperinciManajemen Ruang Lingkup Dalam Proyek PERTEMUAN 4 HERU LESTIAWAN, M.KOM
Manajemen Ruang Lingkup Dalam Proyek PERTEMUAN 4 HERU LESTIAWAN, M.KOM Definisi Ruang Lingkup Proyek adalah acuan semua pekerjaan yang termasuk harus dikerjakan dalam rangka menghasilkan produk proyek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Balakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah Informasi atau berita dewasa ini merupakan hal yang sangatlah penting, dimanapun dan kapanpun setiap orang pasti akan memerlukan suatu informasi baik itu informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, penjelasan mengenai permasalahan yang diangkat yaitu berupa perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, batasan masalah, dan sistematika
Lebih terperinciKeterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan
Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Sistem Manajemen Mutu Perusahaan PROSES MANAGEMENT New produk Bisnis Plan Regular production REALISASI PRODUK Recruitmen Perencanaan Mutu Contract
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metode Pemecahan Masalah Flow Chart metodologi pemecahan masalah merupakan diagram alir yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciAKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN
AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN Menekan Input 1.03-Planning & Budgeting-R0 1/18 MAINTENANCE PLANNING Maintenance Plan diperlukan untuk melakukan penyesuaian dengan Production
Lebih terperinciAnalisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum
Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum Sulung Rahmawan Wira Ghani 1, Sudjito Soeparman 2, Rudy Soenoko 3 Program Magister Teknik Dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bulannya staff dari departemen WIM membuat laporan kinerja GraPARI yang memuat tentang pencapaian target customer visit, pencapaian target waiting time dan pencapaian
Lebih terperinciPROSES AUDIT. Titien S. Sukamto
PROSES AUDIT Titien S. Sukamto TAHAPAN AUDIT Proses audit terdiri dari tahapan berikut : 1. Planning (Perencanaan) 2. Fieldwork and documentation (Kunjungan langsung ke lapangan dan Dokumentasi) 3. Issue
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif kualitatif yaitu metode untuk menyelidiki objek yang dapat diukur dengan angka-angka
Lebih terperinciAQUA LESTARI. Komitmen Ganda untuk Pembangunan Berkelanjutan
AQUA LESTARI Komitmen Ganda untuk Pembangunan Berkelanjutan Planet Under Pressure, Global Trend Graphs from BBC website, 2004 10/23/20 13 2 SOSIAL LINGKUNGAN KEBERLANJUTAN EKONOMI (Elkinton, 2000) 3 Pembangunan
Lebih terperinciMeningkatkan Kualitas Pada Proses Pengisian Pulsa Elektrik Dengan Menggunakan Metode Six Sigma RESEARCH
Meningkatkan Kualitas Pada Proses Pengisian Pulsa Elektrik Dengan Menggunakan Metode Six Sigma RESEARCH JOHNNY HARJONO (0700723304) BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BUSINESS MANAGEMENT
Lebih terperinciULASAN TENTANG MONITORING DAN EVALUASI
ULASAN TENTANG MONITORING DAN EVALUASI UNTUK DISAMPAIKAN DALAM LOKAKARYA PENULISAN CONCEPT NOTE PADANG, 9 OKTOBER 2015 PENDAHULUAN CBNRM mensyaratkan pengusul fasilitas hibah CBNRM untuk memenuhi standar
Lebih terperinciPENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SPARE PART OEM DI PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES
PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SPARE PART OEM DI PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES Bonifasius Yorie Margo Putro Program Studi Teknik Indusri,
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
89 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tahapan Pengolahan Data Tahapan penerapan Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC). dilakukan secara berulang dan membentuk peningkatan dan pengendalian
Lebih terperinci