BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran membaca mempunyai peranan penting dalam membekali anak didik sekolah dasar. Dalam pembelajaran membaca guru dapat memilih wacana- wacana yang memudahkan penanaman nilai-nilai keindonesiaan pada peserta didik. Anak didik melalui pembelajaran membaca dapat dikembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar dan kreativitasnya (Akhadiah, 1992:29). Melalui aktivitas membaca yang baik dan benar yaitu anak mampu mengambil intisari bacaan yang dibacanya, anak bisa mendapatkan sesuatu dari aktivitas membaca yang ia lakukan. Semakin banyak intisari yang bisa dipahami dari bacaannya maka semakin banyak pula pengetahuan yang anak peroleh. Banyaknya pengetahuan ini tentu akan sangat membantu si anak dalam menjalani kehidupan selanjutnya. Selain itu kemampuan nalar anak juga akan berkembang dengan pesat ketika anak berhasil mendapatkan informasi melaui bahan bacaan yang dibacanya. Hal tersebut di atas memungkinkan dalam proses pembelajaran di SD khususnya dalam pembelajaran membaca pasti terkena dampaknya, karena minimnya fasilitas buku bacaan maupun buku-buku teks yang dapat dibaca oleh siswa. Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung kemampuan guru dalam memilih materi, metode, dan media pembelajaran yang baik. Faktor guru sangat menentukan sebagai perilaku dalam menerapkan metode, hal itu akan menentukan keberhasilan metode yang dianggap baik. Demikian ketersediaan alat bantu / media dan bahan/ materi pembelajaran juga menentukan keberhasilan pembelajaran membaca. Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebuah ilmu pelajaran mengenai bagaimana cara kita berbicara, mendengarkan dan tentunya membaca dengan 1

2 2 benar sebuah kata dalam bahasa indonesia. Di dalam mata pelajaran bahasa indonesialah awal mula kita membaca kata dengan baik dan benar. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mahsun (2013), mengungkapkan akan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai perahu bagi mata pelajaran lain untuk melatih siswa berpikir metodologis dari pola lama dimana siswa diberi tahu menjadi pola baru siswa mencari tahu. Seperti halnya Kompas (2013), Bahasa Indonesia akan menjadi satu-satunya bahasa pengantar dalam pengajaran yang berlangsung di SD hingga Perguruan Tinggi (PT) sesuai dengan tuntutan kurikulum Fungsinya tidak hanya dijadikan sebagai sarana komunikasi, tetapi juga merupakan sarana mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Menurut guru kelas V, permasalahan pemahaman membaca yang terjadi adalah siswa sewaktu membaca kurang memahami isi bacaan yang di bacanya. Hal tersebut dapat diketahui ketika siswa ditanya apa judul dari bacaan yang telah dibacanya dan ketika siswa diminta menceritakan kembali isi bacaan, dan sebagian besar dari siswa tidak bisa memjawab. Kebanyakan dari mereka lupa dan belum paham dengan isi bacaan. Rendahnya kemampuan membaca para siswa khususnya dalam hal pemahaman membaca menunjukkan ada kelemahan yang dihadapi siswa dalam pemahaman membaca. Hal tersebut terjadi disebabkan karena tidak tahunya mereka tentang metode pemahaman membaca yang baik dan metode pengajaran guru yang membosankan. Salah satu metode yang dapat digunkan adalah metode SQ3R. Alasan pemilihan SQ3R didasarkan pada hasil pengamatan penulis bahwa selama ini pembelajaran pemahaman membaca siswa belum melakukan aktivitas membaca sebagaimana mestinya. Metode SQ3R ini dilihat dari askpek proses dalam melakukan aktivitas membaca tampak sangat sistematis sehingga diharapkan pemerapan metode SQ3R dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa.

3 3 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa permasalahan membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu: 1. Model pembelajaran yang diberikan oleh guru masih konservatif, karena guru di dalam proses pembelajaran hanya menyampaikan pembelajaran metode ceramah dan membiarkan siswa membaca sendiri tanpa adanya pengoreksian dalam bacaan. 2. Siswa pasif dalam pembelajaran, karena di dalam pembelajaran siswa tidak berperan aktif dan di dalam pembelajaran siswa hanya diminta untuk membaca saja tanpa adanya interaksi mengenai bacaan antara siswa dan guru, hanya guru yang bertanya kepada siswa (teacher centered). 1.3 Cara Pemecahan Masalah Dengan adanya temuan masalah di atas, mengakibatkan siswa di dalam pelajaran membaca di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kurang memahami bacaan yang diberikan oleh guru sehingga sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan di dalam belajar. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam memberikan bacaan kepada siswa dalam pembelajarn Bahasa Indonesia agar siswa lebih memahami isi bacaan yang diberikan, yaitu guru dapat memberikan bacaan dengan pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) yaitu Survey memahami isi bacaan dengan metode menganalisis bacaan terlebih dahu, lalu Question meminta siswa untuk membuat pertanyan sesuai dengan isi bacaan, kemudian Read siswa membaca kembali isi bacaan dengan seksama untuk memahmi isi bacaan, kemudian Recite menjawab pertanyaanpertanyaan yang telah siswa buat dan membahasnya bersama-sama, dan yang terakhir adalah Review meninjau ulang tentang hal-hal penting yang ada dalam bacaan dan pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Siti Khuzaimatun dalam penelitiannya yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca

4 4 Pemahaman dengan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas X.3 SMA N 1 Sumberlawang. 1.4 Pembatasan Masalah SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review): dalam penelitian SQ3R ini peneliti lakukan dengan pengamatan atau observasi di dalam kelas, dalam standar kompetensi membaca Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca cerita anak di kelas V SDN Kebowan 01 pada semester II tahun pelajaran 2014/2015. Pemahaman: siswa mampu membuat pertanyaan yang sesuai dengan isi bacaan, dan mampu memahami isi bacaan materi dengan benar. 1.5 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN Kebowan 01?. 2. Bagaimanakah metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indoneisa kelas V Kebowan 01?. 1.6 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian tentang permasalahan dengan pembatasan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: meningkatkan pemahaman membaca dengan materi pokok bacaan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V dengan metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review).

5 5 1.7 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, adapun manfaat yang diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis serta manfaat praktis pada masyarakat luas, khususnya di bidang pendidikan. 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitian lebih lanjut. b. Mendukung kajian teori bahwa dengan memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pembelajaran akan lebih bermakna karena akan mudah dipahami oleh siswa karena siswa dapat melihat langsung objek yang dipelajarinya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru (a) Meningkatkan kreativitas guru untuk menciptakan pembelajaran yang menarik. (b) Dapat digunakan sebagai masukan bagi guru sekolah dasar untuk memperoleh model pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam bagian membaca. b. Bagi Sekolah Sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembelajaran yang lebih bermakna dalam pelaksanaan pembelajaran. c. Bagi Siswa Dapat digunakan sebagai metode pembelajaran dalam meningkatkan minat dan pemahaman di dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan untuk mewujudkan diri menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan untuk mewujudkan diri menjadi manusia yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Hasbullah, 2009: 1). Dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu. komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu. komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga bahasa resmi negara kita. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita dan kesuksesan dalam belajar. Clouder (Rüştü Yeşil, 2013: 2)

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita dan kesuksesan dalam belajar. Clouder (Rüştü Yeşil, 2013: 2) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, tanggung jawab belajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengarahkan kehidupan siswa untuk meraih cita-cita dan kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lama, yaitu pembelajaran berpusat pada guru, sementara siswa yang harus siap

BAB I PENDAHULUAN. lama, yaitu pembelajaran berpusat pada guru, sementara siswa yang harus siap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran geografi masih terpengaruh oleh paradigma pendidikan lama, yaitu pembelajaran berpusat pada guru, sementara siswa yang harus siap diisi sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, sehingga diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, sehingga diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia. Melalui proses pendidikan manusia dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang ada dalam dirinya. Dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PENINGKATAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa dan keberhasilan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. materi ini mulai dikenalkan dan diajarkan pada semua jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. materi ini mulai dikenalkan dan diajarkan pada semua jenjang pendidikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membaca termasuk bagian dari materi Bahasa Indonesia. Membaca adalah bagian dari keterampilan berbahasa yang sangat penting. Dengan membaca seseorang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka memeroleh ilmu pengetahuan, informasi, serta memeroleh hiburan.

BAB I PENDAHULUAN. rangka memeroleh ilmu pengetahuan, informasi, serta memeroleh hiburan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca pemahaman merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam rangka memeroleh ilmu pengetahuan, informasi, serta memeroleh hiburan. Banyak informasi direkam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA SISWA KELAS IV SDN 03 REJOSARI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013 SHEFI HUDA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008: 85).

I. PENDAHULUAN. kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008: 85). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008: 85). Model Pembelajaran adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi bagi manusia, melalui bahasa orang dapat menyampaikan dan menerima informasi. Berbahasa merupakan suatu proses interaktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Tujuan diadakannya pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu agar peserta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini akan dijelaskan mengenai mengenai kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian. Mulai dari perencanaan pembelajaran sejarah dengan menerapkan teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini, dimana paradigma

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Teknik Pembelajaran SQ3R Metode SQ3R adalah metode membaca untuk memahami dan menguasai isi bacaan dengan langkah-langkah: mensurvai isi (Survey: S), mengajukan

Lebih terperinci

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan Upaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Pelajaran Sejarah dengan Menggunakan Metode SQ3R Pada Pokok Bahasan Perkembangan Pemerintahan Orde Baru Kelas XII - IPA 2 Semester I SMA Negeri Modal Bangsa Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan awal sebelum dilakukan tindakan diketahui bahwa pembelajaran pemahaman membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok yang perlu dipenuhi dalam kehidupan. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir, seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan. Auliya

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan. Auliya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan. Auliya (2013:1) menyatakan, Pentingnya orang belajar matematika tidak terlepas dari perannya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, oleh karena itu pendidikan perlu dikaji secara baik. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, oleh karena itu pendidikan perlu dikaji secara baik. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pandidikan merupakan hal yang sangat penting bagi peradaban manusia dan peradaban bangsa. Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, oleh karena itu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan potensi peserta didik. Pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu telah mengalami perubahan ke arah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsurunsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam model pembelajaran SQ3R ini siswa diharapkan menguasai materi

BAB I PENDAHULUAN. dalam model pembelajaran SQ3R ini siswa diharapkan menguasai materi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya problematika dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu diperlukan model-model mengajar yang dipandang mampu mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang memungkinkan ia unggul atas makhluk-makhluk lain di muka bumi. Bahasa memiliki peran sentral dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat berkaitan. Ketiga variabel tersebut adalah kurikulum, guru, dan proses belajar mengajar. dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas hasil pendidikan Tingkat Menengah Pertama sebagai program pendidikan dasar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini dititikberatkan pada keterampilan siswa. Berdasarkan kurikulum 2006 siswa dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan formal yang pertama dan mempunyai tanggung jawab mengembangkan sikap dan keterampilan peserta didik. Susanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia pendidikan dituntut untuk lebih maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia pendidikan dituntut untuk lebih maju dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, dunia pendidikan dituntut untuk lebih maju dan berkualitas dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat bersaing di zaman modern yang penuh dengan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran yang diajarkan di MI pun bermacam-macam salah

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran yang diajarkan di MI pun bermacam-macam salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran yang diajarkan di MI pun bermacam-macam salah satunya adalah mata pelajaran IPA yang dikenal sebagai mata pelajaran yang banyak teori-teori dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON KABUPATEN BLORA TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MUSUK BOYOLALI SKRIPSI

PENERAPAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MUSUK BOYOLALI SKRIPSI PENERAPAN METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MUSUK BOYOLALI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelar Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPA (sains) berupaya meningkatkan minat manusia agar meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya. IPA di sekolah dasar hendaknya membuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula pembelajaran bahasa-bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pula pembelajaran bahasa-bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa di Indonesia dewasa ini tidak hanya mencakup pembelajaran bahasa nasional dan bahasa lokal saja, namun telah berkembang pula pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan (Kurniasari, 2007:1). Seorang guru harus

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan (Kurniasari, 2007:1). Seorang guru harus 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru adalah profesi yang harus dijalani dengan tanggung jawab yang besar. Seorang guru dituntut untuk bisa menyampaikan materi yang sulit menjadi mudah dimengerti

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Fanovita Mulyani, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Fanovita Mulyani, 2015 BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan langkah-langkah metode SQ3R dan implikasi metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi

Lebih terperinci

METODE SQ3R. Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. Universitas Pendidikan Indonessia

METODE SQ3R. Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. Universitas Pendidikan Indonessia METODE SQ3R Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. Universitas Pendidikan Indonessia A. Pengertian Metode SQ3R Sering kita mengalami kesulitan dalam memahami sebuah buku atau bahan bacaan lainnya. Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Matematika memiliki peran yang penting dalam kehidupan, selalu

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Matematika memiliki peran yang penting dalam kehidupan, selalu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Mata pelajaran matematika dalam KTSP (2006) merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, serta memiliki peran penting dalam berbagai disiplin

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENGGUNAAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW PENGGUNAAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI SISWA KELAS V SD N 3 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Fitri Choerunnisa 1, Triyono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar (SD) ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan latihan pada siswa agar mereka mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat di pisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat di pisahkan 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia. Untuk itu, pendidikan harus di laksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R SISWA KELAS IV SD N KATONGAN I

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R SISWA KELAS IV SD N KATONGAN I Meningkatkan Keterampilan Membaca... (Wening Nadzifah) 2.721 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R SISWA KELAS IV SD N KATONGAN I IMPROVING THE READING COMPREHENSION SKILL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Materi biologi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) merupakan bagian dari pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah proses perubahan atau pendewasaan manusia, berawal dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak paham

Lebih terperinci

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan metode pembelajaran PQ4R pada hasil belajar siswa dengan mengambil pokok bahasan program

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar Hakikat Belajar Hasil Belajar

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar Hakikat Belajar Hasil Belajar BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar 2.1.1 Hakikat Belajar Belajar adalah perubahan perilaku yang dialami siswa dikarenakan adanya interaksi dengan lingkungannya, Quthb (2005, hal. 14). Belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam kegiatan berbahasa seseorang dituntut untuk menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam merupakan Ilmu tentang alam atau cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga tujuan pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO Yuni Ambarsari 1, Suhartono 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP UNS Surakarta Jl Kepodang 67 A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membaca sangat diperlukan setiap orang agar ia dapat mentransfer semua ilmu

BAB I PENDAHULUAN. membaca sangat diperlukan setiap orang agar ia dapat mentransfer semua ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya keterampilan membaca sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena pengetahuan apapun tidak dapat dipisahkan dari kegiatan membaca. Hal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Tematik Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep

Lebih terperinci

logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah kongkrit.

logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah kongkrit. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran yang diberikan pada setiap jenjang pendidikan dan sangat berperan dalam perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam proses pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam proses pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi dan sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan 8 II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Konsep Model Pembelajaran Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa negara adalah bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA SISWA KELAS V MELALUI METODE SQ3R PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI KEBOWAN 01 SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA SISWA KELAS V MELALUI METODE SQ3R PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI KEBOWAN 01 SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA SISWA KELAS V MELALUI METODE SQ3R PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI KEBOWAN 01 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang dibutuhkan dan melatih peserta didik dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang dibutuhkan dan melatih peserta didik dalam menjalani 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak bisa lepas dari kehidupan semua orang. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan yang meningkat, pemerintah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Program Studi PGSD OLEH : NIKEN RETNO MAYASANTI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Program Studi PGSD OLEH : NIKEN RETNO MAYASANTI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SQ4R (SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) TERHADAP KEMAMPUAN MENCERITAKAN ISI DONGENG YANG DIBACA PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah pembelajaran keterampilan membaca yang ada di kelas VA SD Negeri 2 Metro Utara. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Semakin terampil seseorang berpikir, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya. Kemampuan ini

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PERANAP KABUPATEN INDRAGIRI HULU

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PERANAP KABUPATEN INDRAGIRI HULU PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PERANAP KABUPATEN INDRAGIRI HULU M. Haribunasri Jasmi 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan menggunakan metode konvensional (ceramah). Kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin lemah. Titik lemah dalam kurikulumnya adalah rendahnya kompetensi guru dalam menggali potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bertanya dalam kelas adalah aktivitas yang sangat penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bertanya dalam kelas adalah aktivitas yang sangat penting dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bertanya dalam kelas adalah aktivitas yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Bertanya berguna bagi siswa untuk menemukan jawaban atau mengkonfirmasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Teori 1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Seseorang dikatakan memahami sesuatu jika telah dapat mengorganisasikan dan mengutarakan kembali yang telah dipelajarinya

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR

2015 PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan berisi pengantar atau bab untuk mengawali pembahasan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun hal-hal yang akan dibahas pada bab pendahuluan ini, yaitu: A. Latar Belakang

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SUB KONSEP PTERIDOPHYTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika kita berbicara tentang pendidikan, kita merasa bahwa kita sedang membicarakan permasalahan yang kompleks dan sangat luas. Mulai dari masalah peserta didik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Demikan halnya dengan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD 2 Ngemplak Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus pada semester 1 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemberian pengalaman secara langsung melalui proses penemuan merupakan penekanan yang dilakukan dalam pembelajaran IPA. Pemberian pengalaman secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu pemersatu bangsa. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya karena manusia merupakan makhluk sosial yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) Metode belajar SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Ohio Amerika Serikat. Metode SQ3R ini semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah siswa memiliki keterampilan berbahasa Indonesia, pengetahuan yang memadai mengenai penguasaan struktur bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat memerlukan adanya peningkatan kemampuan siswanya dalam membaca permulaan.

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat memerlukan adanya peningkatan kemampuan siswanya dalam membaca permulaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Kabila dewasa ini sangat memerlukan adanya peningkatan kemampuan siswanya dalam membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat diperlukan oleh semua manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan suatu maksud kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling

BAB I PENDAHULUAN. ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUSANTI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUSANTI A PENERAPAN STRATEGI SURVEY, QUETION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI NGLOROG 5 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam pendidikan Indonesia, sastra menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam pendidikan Indonesia, sastra menjadi salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan karya sastra tidak pernah terpisah dari kehidupan manusia. Dalam pendidikan Indonesia, sastra menjadi salah satu pembelajaran wajib. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) pada saat ini adalah masih rendahnya kualitas karakter bangsa pada peserta didik.hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Penerapan Strategi Survey Questions Reading Recite Review (SQ3R) Nurdia Artu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengalaman merupakan hal yang penting bagi generasi muda, bukan hanya sekedar diingat tetapi juga sebagai cara bagi anak-anak untuk berkenalan dengan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Semakin terampil seseorang berpikir, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya. Kemampuan ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara Indonesia diajarkan pada jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Bahasa Indonesia diajarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menggunakan metode belajar SQ3R merupakan variabel bebas,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIMALANG

PENGGUNAAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIMALANG PENGGUNAAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JATIMALANG Oleh: Nur Hidayat 1, Imam Suyanto 2, Tri Saptuti Susiani 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas

Lebih terperinci