HORMATI PERBEDAAN, JUNJUNG TINGGI PERSATUAN (Tanggapan atas Tuduhan Ke-Syi ah-an M.Quraish Shihab)**

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HORMATI PERBEDAAN, JUNJUNG TINGGI PERSATUAN (Tanggapan atas Tuduhan Ke-Syi ah-an M.Quraish Shihab)**"

Transkripsi

1 HORMATI PERBEDAAN, JUNJUNG TINGGI PERSATUAN (Tanggapan atas Tuduhan Ke-Syi ah-an M.Quraish Shihab)** Akhir-akhir ini beredar pemberitaan di beberapa media online terkait tuduhan sebagian orang terhadap Prof. Dr. M. Quraish Shihab (selanjutnya MQS). Beritaberita tersebut mengutip beberapa sumber yang menyatakan bahwa MQS adalah seorang penganut atau pendukung sekte (mazhab) Syi ah. Menurut sumber-sumber berita tersebut, tuduhan Syi ah terhadap MQS didasarkan pada pandangan dan pendapat MQS dalam buku karyanya: Sunnah-Syi ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran yang diterbitkan oleh Pusat Studi Al-Qur an bekerja sama dengan Penerbit Lentera Hati, Jakarta. Tuduhan semacam ini sebenarnya bukanlah hal baru bagi MQS. Sejak pertama kali mempresentasikan makalahnya tentang mazhab Syi ah pada tahun 80-an di Makasar, beberapa pihak telah berusaha melemparkan tuduhan yang sama bahwa MQS adalah seorang penganut atau pendukung mazhab Syi ah. Namun karena maksud dan tujuan MQS membahas mazhab Syi ah tidak dalam konteks sebagaimana dituduhkan sebagian orang kepadanya, maka MQS tidak berputus asa untuk terus memberikan wawasan keilmuan dan keislaman kepada masyarakat Indonesia, termasuk dalam hal bagaimana memandang dan menyikapi masalah Syi ah. Sayangnya, upaya MQS itu disalahpahami oleh sebagian orang, sehingga tuduhan itu disengaja atau tidak disengaja muncul lagi dalam jangka waktu yang berbeda-beda hingga beberapa waktu terakhir ini. MQS Membantah Tuduhan Ke-Syi ah-annya Menanggapi beberapa tuduhan yang dikaitkan dengannya, MQS telah memberikan bantahannya dalam berbagai kesempatan. Dalam bagian-bagian awal buku Sunnah-Syi ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran, terutama pada Pengantar, Pendahuluan, dan Bab Satu, MQS telah menjelaskan panjang lebar tentang latar belakang, tujuan, dan landasan pandangan-pandangannya terhadap Syi ah sebagai salah satu sekte atau mazhab keagamaan dalam Islam. Penjelasan tersebut secara tidak langsung juga merupakan bantahan MQS terhadap tuduhan penganut Syi ah yang dialamatkan kepadanya. Selain itu, beberapa waktu lalu, bertepatan dengan peringatan 70 tahun MQS, koran harian Republika edisi Ahad, 16 Februari 2014 juga menyajikan wawancara eksklusif dengan MQS. Di antara pertanyaan yang diajukan Republika adalah seputar tuduhan kepada MQS sebagai penganut Syi ah. 1

2 Dalam kesempatan tersebut, MQS kembali memberikan jawaban atas tuduhantuduhan tidak benar terhadap dirinya. Sebagian bantahan MQS dapat dibaca di alamat berikut: Dalam wawancara tersebut, dengan tegas MQS membantah semua tudingan tak berdasar yang dialamatkan kepadanya, meski tetap menerimanya dengan lapang dada dan jiwa besar. Bagi MQS, Nabi Saw. saja difitnah, apalagi cuma MQS. Menurut MQS, semua tuduhan yang menyatakan MQS penganut Syi ah adalah SALAH. MQS juga menegaskan bahwa sebenarnya keberatannya atas tuduhan itu bukan karena menganggap aliran Syi ah itu sesat dan menyesatkan, tapi karena dugaan dan tuduhan (bahwa MQS Syi ah) itu TIDAK BENAR. MQS memandang, tuduhan semacam itu mengemuka karena kesalahpahaman dan ketidaktahuan. MQS menyatakan, terkadang kita menilai seseorang itu musuh kita, padahal sebenarnya bukan dia musuh kita. Tetapi ada musuh asli yang menggunakan orang-orang lantas muncullah anggapan tersebut. Musuh tersebut adalah kebodohan. Kebodohan bisa mendorong orang melakukan hal buruk. Yang salah di sini adalah kebodohan itu. Contoh dalam konteks tuduhan, orang yang hanya tahu satu pendapat, dipikir hanya itu pendapat yang benar. Padahal sebenarnya ada pendapat lain yang bisa jadi benar. Tapi karena tidak tahu, dituduhlah macam-macam. TIdak hanya itu, MQS juga menantang siapapun yang menuduhnya Syi ah, agar menunjukkan bukti dalam karya-karyanya yang menunjukkan bahwa dirinya penganut Syi ah. Bagi MQS, prinsip-prinsip Syi ah jelas, seperti harus percaya imamah, sebuah prinsip yang tidak pernah ditekankan MQS dalam karyakaryanya. Jika terdapat kutipan pendapat ulama Syi ah atau bahkan Muktazilah, bagi MQS hal itu sebuah kewajaran, karena keragaman itu sudah semestinya dipelajari, dan sama sekali tidak dapat dijadikan alasan untuk menuduh MQS menganut salah satu aliran-aliran tersebut. Selama ini, tidak jarang jika pendapat yang terhidang sejalan dengan pendapat Syi ah, maka MQS dinilai beraliran Syi ah. Kalau pendapat yang MQS hidangkan sejalan dengan pandangan Muktazilah, maka cap Muktazilah dilekatkan ke MQS. Bahkan hanya mencantumkan pendapat Thabathaba i saja dalam tafsir al-mishbah sudah mengundang tuduhan keberpihakan MQS kepada Syi ah. Padahal dalam karya itu, sederetan pendapat ulama Sunni juga dikutip MQS. 2

3 Uraian-uraian lisan MQS pun tidak jarang disalahpahami oleh sementara orang yang wawasan atau toleransinya belum memadai, walaupun sebenarnya inti uraian tersebut bersumber dari ulama-ulama Sunni yang berkompeten. Akan tetapi sempitnya wawasan dan kurangnya pengetahuan dan toleransi, atau piciknya pandangan, atau buruknya sangka telah melahirkan tuduhan bahwa MQS adalah seorang penganut aliran Syi ah. Menilai seseorang sebagai penganut suatu aliran tertentu tidak bisa dilakukan hanya dengan sekedar melihat persamaan antara sekian pendapat yang dikemukakannya dengan pendapat satu kelompok atau aliran tertentu. Demikian itu halnya dengan penilaian tentang ke-syi ah-an seseorang. Seseorang tidak dapat dikatakan begitu saja sebagai penganut Syi ah hanya karena dalam beberapa hal, pendapatnya bersesuaian dengan pandanganpandangan penganut Syi ah. Hal serupa juga dapat diterapkan menyangkut penilaian atas kesesatan seseorang atau kelompok. Ciri utama yang menjadikan seseorang dinilai sebagai penganut aliran Syi ah adalah pernyataan bahwa Sayyidina Ali adalah Imam, yakni pembimbing keagamaan setelah Rasul Saw. dan kepala negara yang ditunjuk langsung serta diwasiatkan oleh Rasul Saw. kepada umat Islam. MQS memastikan bahwa dirinya tidak meyakini ataupun menuliskan keyakinan seperti itu dalam karyakaryanya. Dalam kehidupan sehari-hari, MQS juga tidak pernah melakukan praktek ibadah dengan menggunakan cara-cara yang biasa digunakan oleh para penganut Syi ah, seperti shalat di atas batu Karbala, menangguhkan buka puasa Ramadhan selama menit, dan sebagainya. MQS juga menegaskan, Allah mengetahui, begitu juga sebagian mahasiswa yang tekun mengikuti kuliah-kuliahnya, mengetahui persis bahwa tuduhan tersebut tidak beralasan. Karena dalam perkuliahan dan diskusi-diskusi menyangkut sebagian banyak pandangan Syi ah, mereka mengetahui bagaimana tanggapan MQS, yang sekali sepakat, dan di kali lain sebaliknya. Kendati demikian, MQS tidak pernah menilai bahwa kelompok Ja fariyyah atau Itsna Asyariyyah adalah orang-orang yang sesat dan menyesatkan. Bahwa ada pandangan mereka yang berbeda dengan pandangan apa yang kita istilahkan dengan Ahlussunnah, yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia, bahkan mayoritas masyarakat Islam dunia, tentulah tidak dapat disangkal. Namun yang perlu dicatat, menurut MQS, adalah bahwa pemikiran seseorang atau kelompok tidak jarang mengalami perkembangan atau perubahan. Kelompok Ahlussunnah mengalami perkembangan dalam pemikiran mereka, apalagi dalam bidang hukum, dan tentu saja Syi ah bahkan kelompok apapun tidak terkecuali. Ini terlihat dari pandangan-pandangan yang ditulis oleh ulamaulama Syi ah masa lalu dan masa kini. Masa kini cukup banyak ulama dan 3

4 cendikiawan Syi ah yang mengemukakan pendapat-pendapat yang sedikit banyak berbeda dengan pendapat-pendapat pendahulu mereka. Boleh jadi pendapat-pendapat ulama Syi ah masa kini dinilai sebagai pendapatpendapat pribadi, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sikap Syi ah Itsna Asyariyyah, yang merupakan kelompok mayoritas Syi ah dewasa ini, telah mengalami perubahan dan perkembangan dengan sikap para pendahulu mereka. MQS juga tidak mengingkari adanya kelompok-kelompok yang menyandang atau disandangkan kepadanya nama Syi ah yang sesat dan menyesatkan. Namun demikian, ada juga dari mereka yang menyandang nama itu yang tidak dapat dinilai sebagai kelompok di luar Islam, kendati terdapat perbedaanperbedaan yang cukup banyak sederhana atau serius antara mereka dengan kelompok mayoritas umat Islam, yakni kelompok Ahlussunnah wa al-jama ah. Dari sini, kita tidak boleh menggeneralisir mereka begitu saja. Para ulama sepakat bahwa siapa saja yang mempunyai pandangan yang berbeda dengan kelompok umat Islam yang lain, tidaklah serta-merta dinilai sesat atau menyesatkan. Ulama-ulama Ahlussunnah bahkan semua ulama menetapkan bahwa menilai seseorang atau sekelompok orang sebagai sesat atau kafir haruslah berdasarkan bukti-bukti yang jelas dari pandangannya yang bertentangan dengan akidah Islam. Tidaklah dibenarkan melakukan penilaian demikian, hanya berdasarkan dugaan, apalagi jika hal tersebut masih dalam benak atau pikiran siapa yang dinilai itu. Kaidah yang terkenal menyatakan: nahnu nahkumu bi al-zhawahir, wa Allah yatawalla al-sara ir (kita memberi penilaian menyangkut sesuatu yang nyata, dan Allah yang menangani yang bersifat rahasia). Hal itu karena tak satu pun yang dapat mengetahui isi hati orang lain. Latar Belakang MQS dan Pandangannya tentang Syi ah Telah lazim dijelaskan, bahwa untuk memahami pandangan seseorang secara utuh, tidak dapat dihindari keharusan untuk melihat dan mengetahui latar belakang kehidupan, lingkungan, dan pendidikan seseorang tersebut. Demikian halnya bagi yang ingin mengetahui pemikiran dan pandangan MQS, khususnya yang terkait aliran Syi ah. Salah satu faktor yang disinyalir menjadi penyebab kesalahpahaman atau munculnya tuduhan Syi ah terhadap MQS adalah tidak terpahaminya konteks serta latarbelakang kehidupan dan pendidikan MQS yang tak dapat dipungkiri memberikan pengaruh pada pandanganpandangannya, termasuk yang terkait aliran Syi ah ini. MQS pun menyadari hal tersebut. Dia mengatakan, betapapun seseorang berusaha untuk bersikap objektif, namun bisa saja sedikit atau banyak 4

5 terjadi darinya atau dinilai orang lain, memiliki bias subjektif sebagai dampak dari kehidupan rumah tangga, latar belakang pendidikan, serta lingkungannya. Dalam konteks ini, MQS mengakui pengaruh ayahandanya yang memiliki sikap toleransi yang demikian tinggi, sehingga bisa sangat dekat dengan semua kelompok dan aliran umat Islam, bahkan non-muslim. Dari ayahandanya itulah MQS memahami bahwa semakin luas pengetahuan seseorang, maka semakin dalam toleransinya. Dan tidak ada satu kelompok pun yang memonopoli kebenaran atau kesalahan. Semua dapat benar dan dapat salah, kecuali Allah Swt. Dan Rasul-Nya. Karena kalau Rasul Saw.berbuat salah, maka Allah Swt. langsung menegur beliau. Pengalaman MQS berguru pada seorang ulama besar di Pondok Pesantren Dar al-hadits al-faqihiyah, Malang, al-habib Abdul Qadir Bilfaqih juga meninggalkan pengaruh yang dalam dalam diri MQS. Bilfaqih adalah seorang ulama yang sangat luas wawasannya dan selalu menanamkan pada santri-santrinya rasa rendah hati, toleransi, dan cinta kepada Ahl al-bait. Keluasan wawasan menjadikan beliau tidak mudah terpaku pada satu pendapat. Inilah salah satu teladan beliau yang membekas dalam diri MQS. MQS juga belajar di Universitas AL-Azhar, Mesir, mulai jenjang pendidikan menengah hingga jenjang tertinggi di lembaga pendidikan tersebut. Al-Azhar merupakan satu lembaga pendidikan yang dikenal sangat moderat dan berusaha menampung aneka mazhab pemikiran. Di sana diajarkan bukan saja keempat mazhab Sunni yang populer, yakni Maliki, Syafi i, Hanafi, dan Hanbali, tetapi juga mazhab Syi ah Imamiyah (Mazhab Ja fary), Syi ah Zaidiyyah, Madzhab al-zhahiry, dan al-ibadhiyah. Diajarkan juga secara bersanding aneka mazhab pemikiran masa lalu dan masa kini, seperti Salafiyyah, Asy ariyyah, Mu tazilah, dan lain-lain. Ketika belajar di Al-Azhar itu, MQS mengenal dan berguru kepada sekian banyak tokoh penganut dan penganjur al-taqrib bayna al-madzahib (pendekatan antar aneka mazhab), seperti almarhum Syaikh Mahmoud Syaltut, Syaikh Abdul Halim Mahmud, Syaikh Muhammad al-madany, Syaikh Muhammad al-ghazali, dan lain-lain. Mereka semua memberi pengaruh dan warna dalam pandangan-pandangan MQS, baik secara langsung maupun melalui karya-karya mereka. Dengan demikian, buku Sunnah-Syi ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran maupun uraian-uraian MQS terkait mazhab dan aliran dalam Islam harus dibaca dalam konteks wujud kelanjutan dari upaya guru-gurunya dalam mewujudkan al-taqrib bayna al-madzahib tersebut sekaligus bentuk komitmen MQS terhadap cita-cita persatuan umat Islam. 5

6 Apalagi dalam buku tersebut, MQS membahas Syi ah dalam konteks ajaran dan ide serta sorotan terhadapnya. Penjelasannya tentang Syi ah bukanlah uraian apalagi sorotan dan penilaian menyangkut kebijakan yang ditempuh oleh satu lembaga atau bahkan negara, apapun alirannya. Kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin negara yang menganut ajaran kelompok tertentu, tidak dapat sepenuhnya dianggap sebagai representasi ajaran dari kelompok tersebut, apalagi mengidentikkannya dengan ajaran Islam. Semua Umat Islam mengakui bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian. Buku itu, menurut MQS, dibahas dengan jiwa dan pikiran serta keinginan menghindari lebih banyak lagi pertikaian antar sesama umat Tauhid, sehingga tercipta persatuan dan kesatuan umat. MQS juga mengingatkan bahwa tujuan selalu harus selalu diperhatikan melebihi cara yang ditempuh. Dan tiada lain tujuan MQS kecuali terjalinnya hubungan harmonis antar semua kelompok umat Islam, bahkan seluruh umat manusia. Pandangan MQS tentang Perbedaan dan Persatuan Perbedaan pendapat merupakan salah satu fenomena yang telah ada sejak terbentuknya komunitas manusia, sekecil apapun komunitas itu. Perbedaan tersebut meliputi seluruh aspek kehidupan, termasuk agama dan keyakinan. Perbedaan adalah keniscayaan, sedang persatuan adalah keharusan yang harus diwujudkan. Keragaman dan perbedaan tidak dapat dihindari walau dalam saat yang sama, manusia dituntut oleh kedudukannya sebagai makhluk sosial untuk menyatu dalam bentuk bantu-membantu dan topang menopang. Dari sini MQS membedakan antara perbedaan dengan perselisihan. Yang pertama harus ditoleransi, apalagi ia dapat menjadi sumber kekayaan intelektual serta jalan keluar bagi kesulitan yang dihadapi. Keragaman dan perbedaan dapat menjadi rahmat selama dialog dan syarat-syarat terpenuhi. Karena itu, perbedaan tidak otomatis menjadi buruk atau bencana, sebagaimana tidak juga ia selalu baik dan bermanfaat. Ia menjadi bencana jika perbedaan mengarah untuk menjadi perselisihan sambil masing-masing menganggap diri atau kelompoknya memonopoli kebenaran sedang selain diri atau kelompoknya memonopoli kesalahan. Selanjutnya, MQS menekankan perlunya membedakan ushul al-din (prinsipprinsip pokok ajaran agama) dengan furu al-din (rincian ajaran agama). Harus dibedakan antara ajaran agama yang bersifat pasti (qath iy) dengan ajaran agama yang penafsirannya mengandung aneka kemungkinan makna (zhanny), yang boleh jadi semua benar atau sebagian salah dan sebagian lainnya benar, tapi tanpa dapat memastikan mana yang salah dan mana yang benar. 6

7 Bahkan dalam aneka pandangan agama dan keyakinan umat mansuia, ajaran Islam dapat menampung aneka perbedaan dalam prinsip-prinsip kepercayaan agama. Bukankah Al-Qur an mengakui secara de facto Ahl Kitab? Bukankah Allah Swt. memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk mengajak mereka menemukan kata sepakat serta mencari titik temu guna bekerja sama dalam kebajikan? Bukankah Umat Islam dilarang mengganggu mereka atau menghalangi mereka melaksanakan tuntunan akidah dan syariat mereka? Karena itu, kendati perbedaan adalah keniscayaan, pertemuan dan persatuan tetap harus diwujudkan. Apalagi jika diperhatikan, menurut MQS, dapat dikatakan bahwa pada masa ini kebanyakan perbedaan pendapat di antara kaum Muslim hanya menyangkut masalah-masalah yang dapat disentuh oleh pemikiran ijtihad, baik yang menyangkut masalah akidah maupun syariat, atau politik, bukan menyangkut masalah-masalah ushul al-din (prinsip-prinsip agama) sehingga tidak mengakibatkan kekufuran penganutnya. Agaknya tidak keliru mereka yang menegaskan bahwa ketika Islam membenarkan ijtihad bagi para ulama yang memiliki kemampuan untuk menetapkan rincian pandangan agama dengan merujuk kepada Al-Qur an dan Sunnah, maka ketika itu juga Islam telah mengakui kemungkinan timbulnya perbedaan pendapat dan lahirnya kelompok-kelompok. Namun perbedaan pendapat ulama masa lalu tidak pernah menjadikan mereka saling tuding, apalagi saling mengafirkan, bahkan mereka semua saling menghormati dan mengakui kelebihan pihak lain. Hal itu karena, sebagaimana disampaikan al-syathibi dalam al-muwafaqat, agama melarang untuk menuding/menyebut nama kelompok yang sesat. Salah satu tujuannya karena hal tersebut dapat menimbulkan perpecahan dan ketidak harmonisan di kalangan kaum muslim, padahal keharmonisan hubungan diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sayangnya, kondisi semacam itu berangsur-angsur beralih menjadi fanatismne buta sejalan dengan kemunduran peranan ilmu dalam masyarakat Islam. Karena itu, MQS memandang, sekarang saatnya menghidupkan kembali semangat hidup harmonis di tengah-tengah perbedaan yang terdapat di antara aliran-aliran keagamaan dalam Islam, sebagaimana diteladankan oleh para ulama pendahulu kita. Demi terjalinnya hubungan harmonis antara pihak-pihak yang sebelumnya berselisih, MQS menekankan perlunya sikapsaling percaya.tanpa hal tersebut, maka jangankan hubungan harmonis, pertemuan pun tidak mungkin dapat tercapai. Dalam konteks ini, tidak jarang sikap yang dikemukakan kelompok 7

8 Syi ah dianggap sebagai sikap taqiyyah. Sikap taqiyyah memang dibenarkan oleh kelompok Syiah dengan syarat-syarat tertentu, tetapi dipahami oleh sementara orang bahwa hal tersebut mengandung arti izin untuk berpura-pura atau berbohong. Ini pada gilirannya menjadikan, betapapun sesuainya apa yang dikemukakan oleh kelompok Syi ah dengan pandangan Ahlussunnah, tetap saja mereka yang curiga akan menilainya sebagai sikap berpura-pura atau berbohong. Sekali lagi, keberhasilan memupuk hubungan harmonis, menurut MQS, memerlukan sikap saling percaya dan mejadikan apa yang nyata dari ucapan dan perbuatan sebagai tolok ukur, bukannya apa yang tersembunyi. MQS juga menggarisbawahi bahwa mazhab-mazhab Islam yang ada sepenuhnya sama dalam prinsip-prinsip ajaran, sedang dalam rinciannya terdapat perbedaan, namun persamannya jauh lebih banyak. Melaksanakan apa yang sama itu sudah dapat menyelamatkan seseorang, bukan saja dari bencana perpecahan, tapi bahkan bencana ukhrawi. Pandangan dan pendapat yang dikemukakan MQS dalam ceramah maupun dalam tulisan terkait Syi ah adalah upaya menjelaskan sekelumit dari sejarah dan asal-usul Syi ah, pokok-pokok ajarannya, dan perbedaan yang paling pokok antara Sunnah dan Syi ah Imamiyah Itsna Asyariyyah, serta strategi dan caracara yang dianjurkan oleh tokoh-tokoh umat Islam guna terciptanya kedekatan hati, pikiran, dan kesatuan langkah semua kelompok yang bernaung di bawah panji Tauhid. Wallahu A la wa A lam. ** Artikel ini diadaptasi dari Buku Sunnah-Syi ah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran dan wawancara MQS di harian Republika, 16 februari 2014, oleh Romli Syarqawi Zain. 8

INDAHNYA PERSATUAN DARI MANA MENGENAL MAZHAB SYI'AH?

INDAHNYA PERSATUAN DARI MANA MENGENAL MAZHAB SYI'AH? Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Pada Jumat, 17 Rabiul Awal 83 H (702 M), lahir seorang manusia suci dan penerus risalah Nabi Muhammad Saw. Pada hari yang bertepatan dengan maulid Rasulullah

Lebih terperinci

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal

Lebih terperinci

`BAB I A. LATAR BELAKANG

`BAB I A. LATAR BELAKANG `BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ~ VII

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ~ VII DAFTAR ISI Pedoman Transliterasi ~~ v Daftar Isi ~~ vii Pengantar ~~ ix Ayat Pertama QS. al-anfâl [8]: 60 ~~ 1 Ayat Kedua QS. an-nisâ [4]: 56 ~~ 11 Ayat Ketiga QS. Muhammad [47]: 4 ~~ 27 Ayat Keempat QS.

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia

Lebih terperinci

UMMI> DALAM AL-QUR AN

UMMI> DALAM AL-QUR AN UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk

Lebih terperinci

BENARKAH QURAISH SHIHAB SYI AH?

BENARKAH QURAISH SHIHAB SYI AH? BENARKAH QURAISH SHIHAB SYI AH? Oleh : Muchlis M Hanafi (Sekjen Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional Cabang Indonesia) Akhir-akhir ini pertanyaan di atas banyak dialamatkan ke saya. Mereka tahu saya berguru

Lebih terperinci

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan studi analisis pemikiran Imam Syafi i tentang kehujjahan hadis dalam kitab Ar-Risālah dapat ditarik kesimpulan menjadi beberapa point. Pertama, Hadis wajib

Lebih terperinci

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan I Sunni atau Ahl al-sunnah Wa al- Jama ah atau terkadang juga dikenal dengan sebutan ASWAJA merupakan paham yang berdasarkan pada tradisi Nabi Muhammad SAW, di samping berdasar pada Al Qur an sebagai sumber

Lebih terperinci

Bertaqiyah dengan gelar Professor

Bertaqiyah dengan gelar Professor lppimakassar.blogspot.com http://lppimakassar.blogspot.com/2012/04/bertaqiyah-dengan-gelarprofessor.html Bertaqiyah dengan gelar Professor Selama ini kita mengetahui Jalaluddin Rakhmat sebagai salah satu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19 DAFTAR ISI Daftar Isi.. 5 Kata Pengantar... 7 Bab I Pendahuluan. 10 Bab II Pengertian Manhaj Salaf... 15 2.1. Ahlussunnah wal Jama ah.... 15 2.2. Salaf.. 19 Bab III Salafi dan Wahabisme.. 22 3.1. Sejarah

Lebih terperinci

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Jurusan Syari ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra Hukum Ukhuwah Islamiyyah (Persaudaan sesama muslim) adalah : WAJIB dan TAFARRUQ (berpecah belah) adalah HARAM. Allah berfirman : Sesungguhnya orang-orang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM A. Hakikat Toleransi dalam Al-Quran Telaah Pendidikan Islam Allah telah membimbing manusia kepada toleransi melalui

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam

BAB V PENUTUP. 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Pemikiran Kiai Said Aqil Siroj tidak terlepas dari Nahdltul Ulama dalam mengkontruks Ahl al - Sunnah wal Al Jama ah, oleh karena itu perlu disimpulkan pemikiran Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Islam kultural dalam konsep Nurcholish Madjid tercermin dalam tiga tema pokok, yaitu sekularisasi, Islam Yes, Partai Islam No, dan tidak ada konsep Negara Islam atau apologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari suatu agama, aspek yang pertama dipertimbangkan sekaligus harus dikaji ialah konsep ketuhanannya. Dari konsep ketuhanan, akan diketahui

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan 81 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berangkat dari uraian yang telah penulis paparkan dalam bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Makna tawassul dalam al-qur an bisa dilihat pada Surat al-

Lebih terperinci

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢ Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan kedua dari abad IX M. Aliran ini didirikan oleh Abu Mansur Muhammad Ibn Mahmud Al-Maturidi. Kemudian namanya dijadikan sebagai nama aliran Maturidiah. Aliran

Lebih terperinci

Akhir-akhir ini terlihat banyak upaya-upaya yang ditujukan untuk. mendekatkan antara sunni dan syiah. Hal terlihat baik dalam tataran

Akhir-akhir ini terlihat banyak upaya-upaya yang ditujukan untuk. mendekatkan antara sunni dan syiah. Hal terlihat baik dalam tataran Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak B. Tokoh Mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak

PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak B. Tokoh Mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak 1. Bagaimana menyikapi perbedaan keyakinan diantara minoritas Syi ah dan mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak 2. Adakah program untuk

Lebih terperinci

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan

Lebih terperinci

KABUPATEN SIDOARJO. menganalisis ragam pandangan tokoh agama kecamatan Taman tentang. benda wakaf yang telah diatur dalam undang-undang dan peraturan

KABUPATEN SIDOARJO. menganalisis ragam pandangan tokoh agama kecamatan Taman tentang. benda wakaf yang telah diatur dalam undang-undang dan peraturan BAB IV TIPOLOGI MANHĀJ TOKOH AGAMA KECAMATAN TAMAN TENTANG RUISLAG BENDA WAKAF MASJID SABILUN NAJAH BEBEKAN TIMUR KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis Hukum Positif Tentang Ruislag Benda Wakaf Dan Pandangan

Lebih terperinci

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd Disusun Oleh : Sahri Ramadani SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL IBROHIMY TANJUNGBUMI BANGKALAN 2012 KATA

Lebih terperinci

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI BAB IV ANALISIS TERHADAP PANDANGAN IMAM SYAFI I DAN SYI> AH IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI PEWARIS NON MUSLIM A. Persamaan Pandangan Imam Syafi i dan Syi> ah Ima>miyah tentang Hukum

Lebih terperinci

Pembaharuan.

Pembaharuan. Pembaharuan a.s. Disajikan di bawah ini adalah khutbah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Maud dan Imam Mahdi, pada tanggal 26 Desember 1903. Terjemahan ini diambil dari naskah berbahasa Urdu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah 78 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah 1. Surat Al Baqarah ayat 62 Menurut tafsir Sayyid Quthb, yang ditekankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3) 12 A. Terminologi Pemimpin BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN Pemimpin dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti: 1) Orang yang memimpin. 2) Petunjuk, buku petunjuk (pedoman), sedangkan Memimpin artinya:

Lebih terperinci

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran Menerima dan Mengamalkan Kebenaran Khutbah Jumat ini memberikan nasihat bagi kita untuk senantiasa menerima kebenaran yang sampai kepada kita, serta berusaha mengamalkannya. Dan di antara jalan untuk memperoleh

Lebih terperinci

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang perintah untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berasaha untuk menjauhi berbagai amalan yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dakwah adalah kewajiban bagi semua muslim, karena dakwah merupakan suatu kegiatan mengajak atau menyeru umat manusia agar berada di jalan Allah, baik melalui lisan,

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat Saya melihat Prof.Dr.Hj. Tutty Alawiyah adalah sosok pejuang dan sekaligus pendidik sepanjang hayat. Sebagai seorang putri ulama besar, beliau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis. BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN A. Keharusan Saling Mengenal Di sini akan dijelaskan tentang persamaan dan perbedaan pemikiran pluralisme agama dalam Islam dan pluralisme agama menurut Alwi Shihab, meliputi:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pribadi muslim wajib melaksanakan syari at Islam dalam kehidupan pribadinya sekalipun sendirian, di mana pun ia berada. Dalam lingkup kehidupan pribadi

Lebih terperinci

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada 130 BAB V ANALISA ATAS PANDANGAN SHAIKH MUHAMMAD AL-GHAZAli> memang tidak akan mungkin dilupakan dalam dunia pemikiran Islam. Karena

Lebih terperinci

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH-

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH- dibunuh, mayoritas umat Islam menurut Wahabi Salafi adalah musyrik karena tidak mengikuti ajaran tauhid versi Muhammad bin Abdul Wahhab. Sementara yang tidak syirik hanya golongan yang sefaham dengan tauhid

Lebih terperinci

*** Bahaya Vonis Kafir

*** Bahaya Vonis Kafir Bahaya Vonis Kafir Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, Siapa saja yang berkata kepada saudaranya, hai orang kafir, maka (hukum) kafir itu telah kembali kepada salah seorang dari keduanya.

Lebih terperinci

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad) PENGANTAR Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah Al- Quran dan Sunnah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak permasalahan baru yang dihadapi umat Islam, yang tidak terjadi pada masa Rasulullah

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTAR AGAMA DI INDONESIA Dosen : Mohammad Idris.P, Drs, MM Nama : Dwi yuliani NIM : 11.12.5832 Kelompok : Nusa Jurusan : S1- SI 07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????: (????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????)??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M. BAB V KESIMPULAN Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M. Dasar-dasar teosofi tumbuh bersamaan dan bercampur dalam perkembangan teoriteori tasawuf; filsafat; dan --dalam

Lebih terperinci

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:????????????????????????

Lebih terperinci

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Di antara bentuk kemudahan yang telah Allah Subhanahu wa Ta ala tetapkan di dalam syariat-nya adalah telah ditentukannya waktu untuk memulai dan mengakhiri ibadah dengan

Lebih terperinci

AHLUSSUNNAH WAL JAMA AH; SOLUSI KESESATAN AKIDAH. Oleh : Ahmad Khusairi. Seiring dengan perkembangan mesin waktu yang akhirnya mengantarkan

AHLUSSUNNAH WAL JAMA AH; SOLUSI KESESATAN AKIDAH. Oleh : Ahmad Khusairi. Seiring dengan perkembangan mesin waktu yang akhirnya mengantarkan AHLUSSUNNAH WAL JAMA AH; SOLUSI KESESATAN AKIDAH Oleh : Ahmad Khusairi a. Problematika umat islam saat ini Seiring dengan perkembangan mesin waktu yang akhirnya mengantarkan pada sebuah istilah globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang diturunkan oleh-nya, melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW, sebagai pedoman serta tuntunan bagi manusia, Al-Qur

Lebih terperinci

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN Drs. M. Subkhy Hasby, M.Ag. Universitas Brawijaya/ UIN Malang A. Ikhtisar Al-Qur an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur 69 BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur 1. Faktor-Faktor Kawin di Bawah Umur Penyebab terjadinya faktor-faktor

Lebih terperinci

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.

Lebih terperinci

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs. KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. Ghofir Romas Disusun oleh: Shafira Caesar Savitri ( 1501016001 ) Rohmatul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan Sepulu Kabupaten Bangkalan Syariat Islam telah menjadikan pernikahan menjadi salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF A. ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENGAWASAN KUA TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF DI KECAMATAN SEDATI Perwakafan

Lebih terperinci

Membangun Kekuatan Umat Islam. Written by Friday, 11 June :36

Membangun Kekuatan Umat Islam. Written by Friday, 11 June :36 Beberapa waktu yang lalu Syeikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili datang ke kota Medan dalam rangka sillaturrahim kepada umat Islam dan memberikan sumbangsih pemikirannya untuk membangun kekuatan umat Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY Metode merupakan suatu hal penting yang harus ada di dalam suatu pelaksanaan kegiatan untuk memberikan kemudahan dan keserasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan aktifitas mengajak, memanggil dan menyeru orang lain agar mengikuti perintah dan petunjuk Allah agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

TIDAK BOLEH PARTISAN

TIDAK BOLEH PARTISAN c Islam dan Demokrasi d TIDAK BOLEH PARTISAN Oleh Nurcholish Madjid Paham irjā yang berlebihan diketahui, sekurangnya dikhawatirkan, membuat pertimbangan etis dan moral menjadi lemah dan banyak mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerukunan antar umat beragama merupakan satu unsur penting yang harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, aliran dan agama. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan pondok pesantren, khususnya kehidupan pondok pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, dalam kesehariannya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan

Lebih terperinci

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF)

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF) KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF) A. Latar Belakang Setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, terperinci, perlu mempelajari teologi yang terdapat

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN Setelah penulis mengumpulkan data penelitian di lapangan tentang toleransi antar umat beragama di kalanga siswa

Lebih terperinci

Hakikat Syafaat dan Tawassul Menurut Al-Quran

Hakikat Syafaat dan Tawassul Menurut Al-Quran Hakikat Syafaat dan Tawassul Menurut Al-Quran Beberapa waktu lalu, saya bersama salah satu teman berbicara mengenai syubhat dan penyimpangan yang dialamtkan kepada mazhab Syiah dan Islam di jejaring sosial.

Lebih terperinci

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM TAFSIR AL QUR AN UL KARIM aku berlindung kepada Allah dari godaan Setan yang terkutuk. Tafsir : I. Makna Kalimat Ta awdudz Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata dalam tafsinya : Al Istiadzah adalah berlindung

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik. BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP DISKON PEMBELIAN BARANG DALAM TRANSAKSI MURA>BAH}AH DI BMT MANDIRI SEJAHTERA JL. RAYA SEKAPUK KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah

Lebih terperinci

Desas-desus. 1 P a g e

Desas-desus. 1 P a g e Desas-desus Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari BAB V PENUTUP Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan secara panjang lebar, guna untuk mempermudah dalam memahami isi yang terkandung

Lebih terperinci

AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN

AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN 1 AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN Sebagai Paham Keagamaan, Ahmadiyah adalah paham yang memandang Mirza Ghulam Ahmad, yang lahir di Kota Qodian, India, 1835 M, adalah imam mahdi, almasih al-mau

Lebih terperinci

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini

Lebih terperinci

Belajar Tanpa Akhir A. Mustofa Bisri

Belajar Tanpa Akhir A. Mustofa Bisri Epilog Belajar Tanpa Akhir A. Mustofa Bisri Buku Ilusi Negara Islam ini bisa dibaca dari sudut pandang politik dan pendidikan. Secara politik, buku ini bisa menjadi peringatan bagi bangsa Indonesia tentang

Lebih terperinci

Takwa dan Keutamaannya

Takwa dan Keutamaannya Takwa dan Keutamaannya Khutbah Jumat berikut ini menjelaskan tentang hakikat dan keutamaan takwa. Sebab, takwa merupakan wasiat Allah Subhanahu wa Ta ala dan Rasul-Nya yang harus dipahami maksudnya dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan tentang toleransi antar umat beragama dalam Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan beberapa kesimpulan, diantaranya mengenai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan analisis dari bab I sampai bab IV, maka ada beberapa hal yang sekiranya perlu penulis tekankan untuk menjadi kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu

Lebih terperinci

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin Pendahuluan SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad yang telah menyampaikan risalah dengan

Lebih terperinci

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM BAB 2 OLEH : ISLAM DAN SYARIAH ISLAM SUNARYO,SE, C.MM 1 Tujuan Pembelajaran Dapat menjelaskan Makna Islam Dapat Menjelaskan Dasar Dasar Ajaran Islam Dapat menjelaskan Hukum Islam Dapat menjelaskan Klassifikasi

Lebih terperinci

Guru Madrasah Aljunied PIAGAM KESEDERHANAAN DALAM BERAGAMA Berikut adalah pendirian yang perlu diambil bagi menjamin kesederhanaan dalam dakwah: 1. Kita beriltizam untuk menghormati prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang akan saling membutuhkan satu sama lain sampai kapanpun, hal tersebut dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan. Maka dari itu mau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH A. Persamaan Pendapat Mazhab H{anafi Dan Mazhab Syafi i Dalam Hal Status Hukum Istri Pasca Mula> anah

Lebih terperinci

Bukti Cinta Kepada Nabi

Bukti Cinta Kepada Nabi Bukti Cinta Kepada Nabi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel

MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel Dasar Filosofis Rukun: Orang Indonesia (khususnya Orang Jawa) selalu mengedepankan

Lebih terperinci

Mukadimah. Pengkajian

Mukadimah. Pengkajian Mukadimah Pembahasan tentang pengertian al-qur an (ta riful Qur an) mencakup tiga bagian pembahasan yaitu: definisi al-qur an, nama-nama al-qur an, dan fungsi atau kedudukan Al-Qur an Pemahaman kaum muslimin

Lebih terperinci

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid

QADLA DAN QADAR. Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid QADLA DAN QADAR Oleh : Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. Penterjemah: A.Q. Khalid Berikut ini adalah kompilasi dari nukilan yang diambil dari Malfuzat yang berkaitan tentang takdir dan nasib manusia. Kumpulan

Lebih terperinci

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf I TIKAF Pengertian I'tikaf Secara harfiyah, I tikaf adalah tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, I tikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan A. Latar Belakang Al-Ikhlash adalah surah ke-22 yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad di Mekkah. Tetapi, sebagian ulama berpendapat bahwa surah ini merupakan

Lebih terperinci

Surat Untuk Kaum Muslimin

Surat Untuk Kaum Muslimin Surat Untuk Kaum Muslimin Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Oleh: Hafidz Abdurrahman Oleh: Hafidz Abdurrahman Negara Khilafah, meski dibangun berdasarkan akidah Islam, dan menerapkan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan, tetapi Negara Khilafah tetap memberikan toleransi dan kebebasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Secara fitrah manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling bergantung satu sama lain. Dengan fitrah tersebut, maka manusia akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari

Lebih terperinci

AWAS!!! JANGAN SEPELEKAN PERKARA DALAM AGAMA ISLAM Al Ustadz Muhammad Umar as Sewed

AWAS!!! JANGAN SEPELEKAN PERKARA DALAM AGAMA ISLAM Al Ustadz Muhammad Umar as Sewed Dalam masalah penerapan sunnah sering dilontarkan syubhat-syubhat dari ahlul bid ah yang menyebabkan umat enggan dan tidak bersemangat untuk mengamalkannya. Diantaranya syubhat-syubhat yang dipropagandakan

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia Seribu Satu Sebab Kematian Manusia Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Admin Darus Salaf Terjemah : Tim an-nashihah.com Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : : 2009 1430 2 Memperbaiki beberapa

Lebih terperinci

ISLAM DAN DEMOKRASI. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 13Fakultas.

ISLAM DAN DEMOKRASI. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 13Fakultas. ISLAM DAN DEMOKRASI Modul ke: 13Fakultas MATA KULIAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. Program Studi A. Ajaran Islam Tentang Kesehatan Kata demokrasi yang dalam bahasa

Lebih terperinci