Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR TENAGA PLTGU TAMBAK LOROK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR TENAGA PLTGU TAMBAK LOROK"

Transkripsi

1 Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR TENAGA PLTGU TAMBAK LOROK Muhammad Arief N ( ) 1, Mochammad Facta, ST. MT. PhD ( ) 2. 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Telp (024) Fax. (024) boncelarip@gmail.com ABSTRAK Tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok saat ini, oleh karenanya tenaga listrik harus tersediaa secara ekonomis dengan mempertahankan mutu baik tegangan maupun frekuensi dan keandalan untuk menjaga kelangsungan tenaga listrik diperlukan sistem proteksi yang sesuai dengan kebutuhan, fungsi proteksi adalah untuk melokalisir gangguan jadi hanya daerah yang terganggu saja yang dibebaskan dari rangkaian tenaga listrik dan juga harus mempertimbangkan tingkat keamanan terhadap peralatan, stabilitas tenaga listrik dan juga keamanan terhadap manusia. Transformator tenaga merupakan bagian penting dari PLTGU Tambak Lorok karena itu transformator tenaga diharapkan mampu beroperasi secara maksimal. Di dalam tranformator tenaga terdapat peralatan proteksi yang digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan pada transformator. Pada transformator tenaga terdapat rele mekanik dan rele elektris sebagai pengamannya. Setting rele proteksi yang tepat sangat penting jika saat terjadi gangguan rele dapat bekerja untuk menghilangkan gangguan. Kata kunci : Sistem pengamanan elektris, tranformator tenaga, rele elektris, rele mekanis. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan teknologi di masa sekarang, kebutuhan manusia akan penggunaan energi listrik yang semakin meningkat. Hal ini akan meningkatkan kemampuan dari PLN untuk mensuplai energi listrik untuk memenuhu kebutuhan konsumen. Dari hal tersebut PLN harus mampu memanfaatkan energi listrik seoptimal mungkin supaya dapat mendapatkan energi yang ada dengan kualitas penyaluran serat keandalan dari peralatan yang tersedia, hal ini diperlukan suatu sistem operasi dan pemeriksaan yang sesuai dengan standart sistem pemeliharaan yang baik. Mengingat bidang pemeliharaan yang diperlukan. Dalam hal ini peralatan utama yang ada di PT. Indonesia Power UP Semarang adalah tranformator. Seluruh peralatan yang ada di PT Indonesia Power harus memiliki sistem proteksi guna mengamnakan peralatan dan operator jika terjadi gangguan. 1.2 Maksud dan Tujuan Hal-hal yang menjadi tujuan penulisan laporan kerja praktek ini adalah : 1. Mengetahui sistem proteksi tranformator tenaga 2. Mempelajarai rele-rele yang terdapat pada tranformator tenaga

2 3. Mengatahui setting rele proteksi pada tranformator tenaga 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penyusunan dan penulisan laporan kerja praktek (KP) ini, makan penulis hanya dapat membahas masalah mengani sistem proteksi transformator tenaga yang berada di PLTGU Tambak Lorok. II. DASAR TEORI 2.1 Trafo Tenaga Secara Umum Prinsip kerja dari tranformator adalah berdasarkan teori Michael Faraday yang dikenal dengan teori induksi magnet. Tranformator memiliki dua gulungan kawat yang terpisah satu sama lain dan dibelitkan pada inti yang sama, ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinakamakan induksi bolak-balik. Gambar 1 Rangkaian Ekuivalen tranformator Keterangan : I P I S N P N S E p E S : Arus Primer : Arus Sekunder : Belitan Primer : Belitan Sekunder : Tegangan Induksi Primer :TeganganInduksi Sekunder Bagian-Bagian Trafo Tenaga a) Inti Besi Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berfungsi untuk mengurangi panasa yang ditimbulkan oleh arus eddy. b) Kumparan Tranformator Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/ arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi. Fluksi ini akan menginduksi tegangan, dan bila pada rangkaian sekunder ditutup (bila ada rangkaian beban) maka akan menghasilkan arus pada kumparan ini. c) Minyak Trafo Minyak tranformator disini berfungsi sebagai pengisolasi (isolator) dan pendingin. d) Bushing Hubungan antara tranformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. V P V S : Tegangan primer : Tegangan sekunder e) Tangki Konservator

3 Pada umumnya bagian-bagian tranformator yang terendam minyak trafo ditempatkan di dala tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator Peralatan Bantu Trafo Tenaga a) Pendingin Untuk mengurangi kenaikan suhu tranformator yang berlebihan, maka perlu dilengkapi dengan alat. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa : udara/gas, minyak dan trafo. b) Tap Changer Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder yang diinginkan dari jaringan tegangan primer yang berubah-ubah. c) Alat Pernafasan Udara luar yang lembab akan menurunkan nilai tegangan tembus minyak transformator, maka untuk mencegah hal tersebut pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapai dengan alat pernafasan berupa tabung berisi kristas zat hygroskopis. d) Indikator Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya indikator pada transformator sebagai berikut : Indikator suhu minyak Indikator permukaan minyak Indikator suhu winding Indikator kedudukan tap Peralatan Proteksi Trafo Daya 1. Relay Bucholz Relay bucholz adalah rele untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan di dalam trafo yang menimbulkan gas. 2. Pengaman tekanan lebih Berfungsi sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu. 3. Rele diferensial Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain flashover. 4. Rele arus lebih Berfungsi mengamnakan trafo arus yang melebihi dari arus yang diperkenankan lewat dari trafo tersebut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. 5. Rele thermis Berfungsi untuk mencegah / mengamankan trafo dari kerusakan isolasi kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur. 6. Lighting Arrester Linghting arrester adalah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih, yang disebebakan oleh petir atau surja hubung.

4 III. Sistem Proteksi Tranformator Tenaga 3.1 Sistem Proteksi Secara Umum Rele pengaman atau sistem proteksi yang direncanakan untuk mendeteksi suatu kondisi ketidaknormalan pada peralatan listrik yang membahayakan atau tidak diinginkan. Jika bahaya muncul maka rele akan secara otomatis memberikan sinyal atau perintah untuk membuka PMT. Tujuan daripada proteksi atau pengaman pada sistem tenaga listrik adalah : 1. Menghindari atau mengurangi kerusakan peralatan listrik akibat adanya gangguan 2. Untuk melokalisir atau memisahkan bagian sistem tenaga listrik yangterganggu ke dalam wilayah yang sekecil mungkin 3. Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh listrik. tegangan pada trafo dari gangguan internal maupun eksternal. Pada transformator sendiri terdapat 2 jenis rele, yakni rele mekanik dan juga rele elektris. Setiap rele tersebut memiliki fungsi masing-masing Rele Mekanik 1. Rele Bucholz Rele bucholz merupakan sistem proteksi yang khas untuk transformator khususnya transformator minyak. Rele bucholz adalah alat untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator yang menimbulkan gas. Gas yang timbul diakibatkan oleh : a. Hubung singkat antar lilitan pada/dalam fasa b. Hubung singkat antar fasa c. Hubung singkat antar fasa ke tanah d. Busur api listrik antar laminasi e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik. Syarat terpenting dari sistem proteksi adalah : a. Sensitivity b. Realibility c. Selektif d. Cepat e. Ekonomis 3.2 Sistem Proteksi Tranformator Tenaga Tranformator tenaga adalah alat untuk mengkonversi nilai tegangan dan arus listrik ke nilai tegangan dan arus listrik yang berbeda secara magnetik. Seperti halnya perlatan listrik lainnya pada tranformator diperlukan peralatan pengamanan yang dapat membebaskan Gambar 2 Ilustrasi rele bucholz Bejana A merupakan tangki trafo yang terisi penuh dengan minyak. Wadah B adalah rele bucholz yang juga terisi penuh dengan minyak. Sedangkan tempat C adalah tangki konservator yang hanya sebagian berisi minyak. Pada rele bucholz terdapat apitan D yang memiliki dua kontak yang berhubungan dengan suatu tanda bahaya berupa lampu atau tanda lain seperti alarm. Apitan F juga memiliki dua

5 kontak yang berhubungan dengan saklar daya. Selanjutnya terdapat didalam berjana bucholz dua buah pelampung yaitu E dan G. Bila misalnya terdapat suatu kerusakan atau gangguan di dalam tranformator dan terjadi pembentukan sejumlah gas, maka gas ini akan naik dan berkumpul di dalam tempat B di sebelah atas. Bila jumlah gas yang terkumpul cukup banyak, pelampung E akan turun dan menutup kontak D. Karenanya, lampu tanda bahaya akan menyala dan dketahui bahwa terjadi suatu gangguan didalam transformator. Sinyal dengan kontak D ini biasanya disebabkan kerusakan yang kecil. Bila kerusakan di dalam tranformator cenderung besar dan serius maka pembentukan gas akan terjadi sangat besar dan kecepatan yang tinggi. Dalam gerakannya itu pelampung G akan bergerak ke arah kanan dan menutup kontak F. Hal ini menyebabkan bahwa saklar daya tranformator akan membuka. misalnya terjadi gangguan pada sadapan. H2,C2H4 dan C2H2 Menunjukkan adanya pemanasan pada sambungan inti. H2,C2H, CO2 dan C3H4 Menunjukkan adanya pemanasan setempat pada lilitan inti. 2. Rele Sudden Pressure Suatu flash over atau hubung singkat yang timbul pada suatu transformator terendam minyak, umumnya akan berkaitan dengan tekanan lebih didalam tangki, karena gas yang dibentuk oleh penguapan minyak. Dengan melengkapi sebuah pelepasan tekanan pada trafo maka tekanan lebih di dalam tangki trafo dapat dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak dapat dieleminasi dalam waktu beberapa milidetik, tangki trafo akan meledak dan terjadi panas lebih pada cairan. Ketika terjadi kenaikan tekanan udara akibat terjadinya gangguan di dalam trafo maka katup rele ini akan tertekan oleh pegas yang terpasang didalamnya dan akan membuka serta membuang tekanan keluar bersama-sama dengan sebagian minyak. Gambar 3 Rele Bucholz Analisa gas terkumpul di dalam rele bucholz : H2 dan C2H2 Menunjukkan adanya busur api pada minyak antara bagianbagian komstruksi. H2, C2H2 dan CH4 Menunjukkan adanya busur api sehingga isolasi phenol terurai, Gambar 4 Rele Sudden Pressure

6 Membran ini hanya sekali pakai sehingga bila pecah harus diganti. Pada katup relief disediakan saklar alarm yang berfungsi sebagai signal untuk local atau indikasi jarak jauh apabila katup tersebut bekerja. Rele sudden pressure ini akan bekerja jika terdapat tekanan yang mendadak sebesar 5-7 Psi. 3. Rele Suhu Rele temperature adalah alat pengindikasi kumparan dan minyak yang digunakan untuk mendeteksi dan mengindikasi temperature maksimum minyak dalam transformator. Selain mendeteksi dan mengindikasi alat ini juga melakukan operasi pengamanan sperti alarming dan shut-off seperti yang dilakukan oleh kontrol otomatis pada pendingin tansformator. Gambar 6 Setting rele suhu Setting rele suhu ini ada 2 macam yaitu setting alarm dan setting tripping PMT. Nilai setting rele suhu yang digunakan pada transformator tenaga di PLTGU Tambak Lorok. Untuk setting yang pertama merupakan setting rele untuk memberikan perintah alarm bernilai 85⁰ C dan untuk setting yang kedua merupakan setting untuk memberikan perintah trip PMT bernilai 90⁰ C. Gambar 5 Prinsip kerja rele suhu Rele suhu mempunyai prinsip kerja besaran panas yang diterima sensor temperature siubah menjadi gerakan mekanis untuk menggerakkan suatu poros yang mempunyai jarum penunjuk suhu dan beberapa kontak. Kontakkontak ini. Bekerja bertahap sesuai kenaikan suhu. Tahap pertama akan menjalankan sistem pendingin, tahap kedua memberikan alarm dan tahap terakhir memberikan perintah trip ke pemutus tenaga Rele Elektris 1. Rele Differensial Rele ini berfungsi mengamankan transformator dari gangguan di dalam transformator antara lain flash over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun bea kumparan. Rele differensial memiliki sifat antara lain : a. Sangat efektif dan cepat b. Sebagai pengaman utama c. Tidak dapat sebagai pengaman cadangan untuk daerah berikutnya.

7 d. Daerah pengamannya dibatasi oleh pasangan transformator arus dimana relai differensial dipasang. Adapun prinsip kerja kerja dari sistem pengaman differensial ditunjukkan pada gambar berikut : Gambar 8 Rele differensial Gambar 7 Rangkaian sistem pengaman differensial Pada transformator tenaga di PLTGU Tambak Lorok digunakan rele differensial bertipe MBCH. Differensial rele dengan tipe MBCH ini bekerja dengan rating arus 5 A dan frekuensi 50 Hz. Rele ini memiliki rating supply 110/125 VDC. Pada keadaan bekerja rele differensial (R) membandingkan vector arus I1 dan I2 atau i1 dan i2. Dalam hal ini untuk menjaga agar sistem pengaman ini bekerja secara efektif, yang perlu diperhatikan adalah rasio perbandingan CT1 dan CT2 harus sama sehingga i1 = i2, serta sambungan dan polaritas CT1 dan CT2 harus benar. Jika daerah yang diamankan dalam keadaan normal maka besar I1=I2 dan i1=i2, sehingga arus yang mengalir melewati rele adalah ir=i1-i2=0 Karena tidak ada arus yang mengalir lewat rele (ir=0), maka rele tidak akan bekerja. Pada saat terjadi gangguan maka ir=i1-i2 0 sehingga ada arus yang melewati rele ini. Dengan cepat rele akan memberikan perintah untuk membuka PMT sehingga trafo bisa terbebas dari gangguan. Setting relaynya sebagai berikut : Gambar 9 Setting rele differensial Is= x In Is=0,2 x 5 Is=1 A Jadi setting arus yang digunakan pada rele differensial adalah sebesar 1 A. Sehingga besar nilai arus yang digunakan CT primer dan CT sekunder adalah sama sebesar 1 A. Ketika terjadi gangguan pada transformator akan membuat nilai CT primer tidak sama dengan CT sekunder.

8 Hal ini yang menyebabkan rele differensial bekerja. 2. Rele Arus Lebih Rele arus lebih atau yang lebih dikenal sebagai OCR (Over Current Relay) merupakan peralatan yang mensinyalir adanya arus lebih, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan hubung singkat atau overload yang dapat merusak peralatan sistem tenaga yang berada dalam berada wilayah proteksinya. Rele arus lebih ini digunakan hampir pada sekuruh pola pengaman sistem tenaga listrik, lebih lanjut relay ini dapat digunakan sebagai pengaman utama ataupun pengaman cadangan. Pada Generator Transformator (GT), OCR hanya berfungsi sebagai pengaman cadangan (back up protection) untuk gangguan eksternal. Selanjutnya OCR dapat menjatuhkan PMT pada sisi dimana rele terpasang atau dapat menjatuhkan PMT di kedua sisi Generator transformer. OCR jenis definite time ataupun inverse time dapat dipakai untuk proteksi transformator terhadap arus lebih. Penyetelan relay OCR pada sisi primer dan sisi sekunder Generator Transfomator terlebih dahulu harus dihitung arus nominal Generator Transformer. Gambar 10 Bentuk fisik rele arus lebih Rele tipe MCGG 62 merupakan Rele OCR yang mampu bekerja secara definite maupun inverse. Rele ini bekerja secara definite dimana jika arus gangguan telah melebihi arus settingnya berapapun besar arus gangguan relay akan bekerja dengan waktu tetap. Pada rele MCGG 62 ini digunakan rasio CT 800:5 dan setting relenya merupakan definite dengan waktu tunda 4 detik. Setting rele OCR Definite 4s Is= x In Is=0,1 x 5 Is=0,5 A Jadi arus setting yang digunakan pada rele OCR MCGG 62 adalah 0,5 A. Nilai arus ini merupakan kondisi arus yang berada pada sekunder CT, sehingga ketika arus yang mengalir pada sekunder CT lebih dari 0,5 A rele OCR akan bekerja. 4. Penutup 4.1 Kesimpulan 1. Transformator terdiri dari : bagian utama, peralatan bantu, peralatan proteksi, peralatan tambahan untuk pengaman transformator. 2. Sistem proteksi transformator merupakan suatu sistem yang terdapat beberapa rele proteksi yang saling berkoordinasi untuk melindungi trasnfomator dari gangguan. 3. Rele proteksi utama yang digunakan pada transformator tenaga PLTGU Tambak Lorok, Semarang antara lain : 1. Rele mekanik a. Rele Bucholz b. Rele Sudden Pressure c. Rele Suhu

9 4.2 Saran 2. Rele Elektrik a. Rele Differensial b. Rele Arus Lebih 1. Dalam melaksanakan pemeliharaan transfmator diharapkan mengikuti prosedur dan memperhatikan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). 2. Perawatan terhadap alat-alat proses produksi tenaga listrik sudah baik, harus dipertahankan dan ditingkatkan. 3. Diadakan penyuluhan-penyuluhan tentang tenaga listrik dan pemakaian energi istrik yang bijak kepada seluruh masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya. BIODATA PENULIS Muhammad Arief N ( ) Penulis lahir di Semarang 03 Oktober Menempuh jalur pendidikan dasar di SD Siliwangi 02 Semarang, SMP N 1 Semarang, SMA N 5 Semarang dan saat ini sedang menjalani pendidikan S1 di Teknik Elektro Uniersitas Diponegoro Semarang Konsentrasi Teknik Energi Listrik. Semarang, Juli 2015 Mengetahui DAFTAR PUSTAKA [1.] Pemeliharaan Trafo [2.] Transformator [3.] Kadir, Abdul Transformator.Jakarta:Universitas Indonesia,Jakarta. [4.] Rao, Sunil. Switchgear Protection and Power System Dosen Pembimbing Mochammad Facta, ST.MT.PhD NIP

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI PADA TRANSFORMATOR TENAGA GAS TURBINE GENERATOR 1.1 PLTGU TAMBAK LOROK

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI PADA TRANSFORMATOR TENAGA GAS TURBINE GENERATOR 1.1 PLTGU TAMBAK LOROK Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI PADA TRANSFORMATOR TENAGA GAS TURBINE GENERATOR 1.1 PLTGU TAMBAK LOROK Mahasiswa dan Dionisius Vidi N., Karnoto, ST, MT. Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PENGAMAN TRANSFORMATOR TENAGA

BAB III PENGAMAN TRANSFORMATOR TENAGA BAB III PENGAMAN TRANSFORMATOR TENAGA 3.1. JENIS PENGAMAN Trafo tenaga diamankan dari berbagai macam gangguan, diantaranya dengan peralatan proteksi (sesuai SPLN 52-1:1983) Bagian Satu, C) : Relai Buchollz

Lebih terperinci

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR OLEH : KOMANG SUARDIKA (0913021034) JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN AJARAN 2012 BAB

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PROTEKSI DAN FUNGSI SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA FURNACES Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembar Panas ( Hot Strip Mill ) PT. Krakatau Steel (PERSERO)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar-Dasar Sistem Proteksi 1 Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada : sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi

Lebih terperinci

BAB III. Tinjauan Pustaka

BAB III. Tinjauan Pustaka BAB III Tinjauan Pustaka 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi Merupakan Bagian dari sistem tenaga listrik.sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR)

BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR) 27 BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR) 4.1 Umum Sistem proteksi merupakan salah satu komponen penting dalam system tenaga listrik secara keseluruhan yang tujuannya untuk menjaga

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA

TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Transformator Tenaga Transformator tenaga adalah merupakan suatu peralatan listrik statis yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga / daya listrik arus bolak-balik dari tegangan

Lebih terperinci

BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA

BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA 41 BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA 3.1 Pengamanan Terhadap Transformator Tenaga Sistem pengaman tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan - peralatan yang terpasang pada sistem tenaga

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG Yunius Fadli Firdaus. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen

Lebih terperinci

BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG

BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG 4.1 Tinjauan Umum Pada dasarnya proteksi bertujuan untuk mengisolir gangguan yang terjadi sehingga tidak

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator TRANSFORMATOR 1. Pengertian Transformator Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Selain itu tranformator

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Relai Proteksi Relai proteksi atau relai pengaman adalah susunan peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi atau merasakan adanya gangguan atau mulai merasakan adanya ketidak

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. c. Memperkecil bahaya bagi manusia yang ditimbulkan oleh listrik. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Proteksi Sistem proteksi merupakan sistem pengaman yang terpasang pada sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga transmisi tenaga listrik dan generator listrik.

Lebih terperinci

SISTEM PROTEKSI RELAY

SISTEM PROTEKSI RELAY SISTEM PROTEKSI RELAY SISTEM PROTEKSI PADA GARDU INDUK DAN SPESIFIKASINYA OLEH : WILLYAM GANTA 03111004071 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015 SISTEM PROTEKSI PADA GARDU INDUK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Distribusi 1 Bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan pelanggan adalah sistem distribusi. Sistem distribusi adalah bagian sistem tenaga listrik yang

Lebih terperinci

Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Abstrak

Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia   Abstrak Makalah Seminar Kerja Praktek PRINSIP KERJA DAN DASAR RELE ARUS LEBIH PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATURAN BEBAN REGION JAWA TENGAH DAN DIY Fa ano Hia. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN Soehardi, Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Pentanahan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI Agung Aprianto. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR TENAGA

BAB II TRANSFORMATOR TENAGA BAB II TRANSFORMATOR TENAGA 2.1 Pengertian Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkain listrik ke rangkaian

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR. Kata kunci : Sistem Proteksi, Beban Lebih, Arus Lebih, Relai Arus Lebih

JURNAL TUGAS AKHIR. Kata kunci : Sistem Proteksi, Beban Lebih, Arus Lebih, Relai Arus Lebih JURNAL TUGAS AKHIR STUDI PENGARUH BEBAN LEBIH TERHADAP KINERJA RELAI ARUS LEBIH PADA TRANSFORMATOR DAYA (studi kasus transformator daya 1 150/20 kv (30 MVA) di Gardu Induk Batu Besar PT. PLN Batam) Susi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Koordinasi Proteksi Pada Sistem Kelistrikan Keandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Energi listrik disalurkan melalui penyulang-penyulang yang berupa saluran udara atau saluran kabel tanah. Pada penyulang distribusi ini terdapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Proteksi Pada suatu sistem tenaga listrik, meliputi pelayanan umum, industri, komersil, perumahan maupun sistem lainnya, mempunyai maksud yang sama yaitu menyediakan energi

Lebih terperinci

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka Erwin Dermawan 1, Dimas Nugroho 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II 1 Mahasiswa dan 2 M. Hasbi Hazmi B. 1, Karnoto, ST, MT. 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK 2.1 PENGERTIAN GANGGUAN DAN KLASIFIKASI GANGGUAN Gangguan adalah suatu ketidaknormalan (interferes) dalam sistem tenaga listrik yang mengakibatkan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTU TAMBAK LOROK UNIT III

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTU TAMBAK LOROK UNIT III Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTU TAMBAK LOROK UNIT III, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kondisi abnormal pada operasi sistem. Fungsi pengaman tenaga listrik antara lain:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kondisi abnormal pada operasi sistem. Fungsi pengaman tenaga listrik antara lain: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengaman 2.1.1 Pengertian Pengaman Sistem pengaman tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik seperti generator,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek OFFLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK 1

Makalah Seminar Kerja Praktek OFFLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK 1 Makalah Seminar Kerja Praktek OFFLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK 1 1 Mahasiswa dan 2 Hafrizal Lazuardi Susiawan. 1, Karnoto, ST, MT. 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan tentang gangguan pada sistem tenaga listrik, sistem proteksi tenaga listrik, dan metoda proteksi pada transformator daya. 2.1 Gangguan dalam Sistem Tenaga

Lebih terperinci

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK Gardu Induk merupakan suatu instalasi listrik yang terdiri atas beberapa perlengkapan dan peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gardu Induk Gardu induk adalah sub sistem dari sistem penyaluran (tranmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran, gardu induk memiliki peran yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Proteksi Sistem proteksi dapat berfungsi melokalisir gangguan dan mengamankan peralatan instalasi terhadap gangguan. Ini berarti apabila terjadi gangguan di suatu bagian

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp& Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci

KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK

KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK Makalah Seminar Kerja Praktek KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK Oktarico Susilatama PP 1, Ir. Agung Warsito, DHET 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek ONLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK I

Makalah Seminar Kerja Praktek ONLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK I Makalah Seminar Kerja Praktek ONLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK I Amalia Saraswati 1., Karnoto, ST. MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISA PENGGUNAAN DAN PENYETINGAN RELAI DIFFERENSIAL PADA TRAFO STEP UP 11,5/150 kv di PLTGU BLOK I U.P MUARA KARANG

TUGAS AKHIR. ANALISA PENGGUNAAN DAN PENYETINGAN RELAI DIFFERENSIAL PADA TRAFO STEP UP 11,5/150 kv di PLTGU BLOK I U.P MUARA KARANG TUGAS AKHIR ANALISA PENGGUNAAN DAN PENYETINGAN RELAI DIFFERENSIAL PADA TRAFO STEP UP 11,5/150 kv di PLTGU BLOK I U.P MUARA KARANG Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PROTEKSI TEGANGAN TINGGI

BAB III SISTEM PROTEKSI TEGANGAN TINGGI BAB III SISTEM PROTEKSI TEGANGAN TINGGI 3.1 Pola Proteksi Gardu Induk Sistem proteksi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu instalasi tenaga listrik, selain untuk melindungi peralatan utama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem tenaga listrik DC Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gangguan-Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik Gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik sangat beragam besaran dan jenisnya. Gangguan dalam sistem tenaga listrik adalah

Lebih terperinci

ANALISA TEMPERATUR MINYAK TERHADAP KINERJA TRANSFORMATOR DI UNIT 6 PLTG PAYA PASIR LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISA TEMPERATUR MINYAK TERHADAP KINERJA TRANSFORMATOR DI UNIT 6 PLTG PAYA PASIR LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TEMPERATUR MINYAK TERHADAP KINERJA TRANSFORMATOR DI UNIT 6 PLTG PAYA PASIR LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 PROGRAM

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK Muhammad Faishal A. R. (L2F 007 051) Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK 3.1. Umum Tenaga listrik merupakan suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

Lebih terperinci

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT)

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) Oleh : Agus Sugiharto Abstrak Seiring dengan berkembangnya dunia industri di Indonesia serta bertambah padatnya aktivitas masyarakat,

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR BAGIAN RAT PLTU UNIT 3 PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR BAGIAN RAT PLTU UNIT 3 PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR BAGIAN RAT PLTU UNIT 3 PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG Akbar Rama Dhanara. 1, Ir. Tejo Sumakdi, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB 10. Proteksi relay / peralatan yang digunakan tergantung pada ukuran, kepentingan dan konstruksi (tekan changer jenis) dari trafo.

BAB 10. Proteksi relay / peralatan yang digunakan tergantung pada ukuran, kepentingan dan konstruksi (tekan changer jenis) dari trafo. MINGGU XII Transformer protection Types of protection Thermal Overload protection Over-flux protection BAB 10 10.1 Proteksi Transformator Transformator daya yang paling mahal yaitu elemen tunggal sistem

Lebih terperinci

Analisa Relai Arus Lebih Dan Relai Gangguan Tanah Pada Penyulang LM5 Di Gardu Induk Lamhotma

Analisa Relai Arus Lebih Dan Relai Gangguan Tanah Pada Penyulang LM5 Di Gardu Induk Lamhotma Yusmartato,Yusniati, Analisa Arus... ISSN : 2502 3624 Analisa Arus Lebih Dan Gangguan Tanah Pada Penyulang LM5 Di Gardu Induk Lamhotma Yusmartato,Yusniati Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem transmisi memegang peranan yang sangat penting dalam proses penyaluran daya. Oleh karena itu pengaman pada saluran transmisi perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK Disusun Oleh : Syaifuddin Z SWITCHYARD PERALATAN GARDU INDUK LIGHTNING ARRESTER WAVE TRAP / LINE TRAP CURRENT TRANSFORMER POTENTIAL TRANSFORMER DISCONNECTING SWITCH

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI Oleh: OFRIADI MAKANGIRAS 13-021-014 KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MANADO 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

SISTEM TENAGA LISTRIK

SISTEM TENAGA LISTRIK Modul ke: SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK Fakultas TEKNIK IMELDA ULI VISTALINA SIMANJUNTAK,S.T.,M.T. Program Studi TEKNIK ELEKTRO www.mercubuana.ac.id LATAR BELAKANG DAN PENGERTIAN

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti 6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan

Lebih terperinci

ANALISA PROTEKSI TRANSFORMATOR 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN RELE DIFERENSIAL DI PLTG PAYA PASIR

ANALISA PROTEKSI TRANSFORMATOR 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN RELE DIFERENSIAL DI PLTG PAYA PASIR ANALISA PROTEKSI TRANSFORMATOR 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN RELE DIFERENSIAL DI PLTG PAYA PASIR LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI

BAB III SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI BAB III SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI 3.1 Umum Sebaik apapun suatu sistem tenaga dirancang, gangguan pasti akan terjadi pada sistem tenaga tersebut. Gangguan ini dapat merusak peralatan sistem tenaga

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG

PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG Aditya Teguh Prabowo 1, Agung Warsito 2 1 Mahasiswa dan 2

Lebih terperinci

Ground Fault Relay and Restricted Earth Faulth Relay

Ground Fault Relay and Restricted Earth Faulth Relay Ground Fault Relay and Restricted Earth Faulth Relay Seperti telah disebutkan sebelumnya, maka tentang relay akan dilanjutkan dengan beberapa tipe relay. Dan kali ini yang ingin dibahas adalah dua tipe

Lebih terperinci

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya Transformator Daya dan Cara Pengujiannya Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN RELE PENGAMAN PADA TRANSFORMATOR. Yudi Yantoro, Sabari

PEMELIHARAAN RELE PENGAMAN PADA TRANSFORMATOR. Yudi Yantoro, Sabari PEMELIHARAAN RELE PENGAMAN PADA TRANSFORMATOR Yudi Yantoro, Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus

Lebih terperinci

Pertemuan ke :2 Bab. II

Pertemuan ke :2 Bab. II Pertemuan ke :2 Bab. II Pokok bahasan : Proteksi dengan menggunakan relay Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengetahui macam-macam relay, fungsi dari relay, prinsip kerja, karakteristik relay dan

Lebih terperinci

STUDI KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. BOC GASES GRESIK JAWA TIMUR

STUDI KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. BOC GASES GRESIK JAWA TIMUR 1 STUDI KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. BOC GASES GRESIK JAWA TIMUR Albertus Rangga P. 2206100149 Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya Abstrak - Suatu industri membutuhkan sistem kelistrikan

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA 2.1 Umum Transformator merupakan suatu perangkat listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transformator Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya,

Lebih terperinci

Suatu sistem pengaman terdiri dari alat alat utama yaitu : Pemutus tenaga (CB)

Suatu sistem pengaman terdiri dari alat alat utama yaitu : Pemutus tenaga (CB) 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Proteksi Sistem proteksi terhadap tenaga listrik ialah sistem pengamanan yang dilakukan ternadap peralatan-peralatan listrik, yang terpasang pada sistem tenaga listrik.

Lebih terperinci

Protection on Electrical Power System. Hasbullah Bandung, Juni 2008

Protection on Electrical Power System. Hasbullah Bandung, Juni 2008 Protection on Electrical Power System Hasbullah Bandung, Juni 2008 Latar Belakang Saluran tenaga listrik merupakan bagian sistem tenaga listrik yang sering mengalami gangguan Gangguan yang terjadi dapat

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DAYA. secara terus menerus tanpa terputus. Sistem tenaga listrik dimulai dari sistem

BAB II TRANSFORMATOR DAYA. secara terus menerus tanpa terputus. Sistem tenaga listrik dimulai dari sistem BAB II TRANSFORMATOR DAYA 2.1 UMUM Pada umumnya tujuan perusahaan listrik adalah menjaga kontuinitas pelayanan listrik, agar daya yang tersalurkan dapat sampai kepada pelanggan secara terus menerus tanpa

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PROTEKSI DAN SISTEM KONTROL PEMBANGKIT

BAB III SISTEM PROTEKSI DAN SISTEM KONTROL PEMBANGKIT BAB III SISTEM PROTEKSI DAN SISTEM KONTROL PEMBANGKIT 1.1 Sistem Proteksi Suatu sistem proteksi yang baik diperlukan pembangkit dalam menjalankan fungsinya sebagai penyedia listrik untuk dapat melindungi

Lebih terperinci

ANALISIS ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG 20 KV DENGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR)

ANALISIS ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG 20 KV DENGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR) JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO.1. MARET 2016 46 ANALISIS ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG 20 KV DENGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR) I Gusti Putu Arka, Nyoman Mudiana, dan

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Hadha Alamajibuwono 1, Dr. Ir. Hermawan, DEA 2 1 Mahasiswa dan 2

Lebih terperinci

Kerja Praktek PT.Petrokimia Gresik 1

Kerja Praktek PT.Petrokimia Gresik 1 Makalah seminar kerja praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA GARDU INDUK 150 KV PT.PETROKIMIA GRESIK Joko Susilo, Abdul Syakur Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Konsumen Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis, dimana tenaga listrik dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar-Dasar Sistem Proteksi Keandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan. Oleh sebab itu

Lebih terperinci

BAB III PROTEKSI OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR) 3.1. Relai Proteksi Pada Transformator Daya Dan Penyulang

BAB III PROTEKSI OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR) 3.1. Relai Proteksi Pada Transformator Daya Dan Penyulang BAB III PROTEKSI OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR) 3.1. Relai Proteksi Pada Transformator Daya Dan Penyulang 3.1.1. Definisi Relai Proteksi Tujuan utama dari sistem tenaga listrik adalah

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL Yudi Yantoro,Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Almari Kontrol Transformator-Almari

Lebih terperinci

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gangguan pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik 2.1.1 Jenis Gangguan Jenis gangguan utama dalam saluran distribusi tenaga listrik adalah gangguan hubung singkat. Gangguan hubung

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN ABSTRAK

PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN ABSTRAK PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN Yudi Yantoro, Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Proteksi Sistem proteksi dalam melindungi peralatan listrik yang digunakan diharapkan dapat menghindarkan peralatan dari kerusakan atau meminimalkan kerusakan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

BAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi BAB DASAR TEORI. Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik (3)

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik (3) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Secara umum suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu, pusat pembangkitan listrik, saluran transmisi dan sistem distribusi. Perlu dikemukakan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Pada saat ini dan masa-masa yang akan datang kebutuhan listrik untuk industry maupun perusahaan jasa semakin meningkat. disamping itu penggunaan peralatan yang canggih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transformator Transformator merupakan peralatan mesin listrik statis yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yang dapat mentransformasikan energi listrik dari

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG 1.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG) Purnama Sigid L2F

ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG 1.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG) Purnama Sigid L2F ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG) Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

dalam sistem sendirinya dan gangguan dari luar. Penyebab gangguan dari dalam

dalam sistem sendirinya dan gangguan dari luar. Penyebab gangguan dari dalam 6 Penyebab gangguan pada sistem distribusi dapat berasal dari gangguan dalam sistem sendirinya dan gangguan dari luar. Penyebab gangguan dari dalam antara lain: 1 Tegangan lebih dan arus tak normal 2.

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH (Aplikasi pada PLTU Labuhan Angin, Sibolga) Yohannes Anugrah, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB 252 Oleh Vigor Zius Muarayadi (41413110039) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Sistem proteksi jaringan tenaga

Lebih terperinci

RELE 220 V AC SEBAGAI OTOMATISASI CATU TEGANGAN PADA PEMUTUS BALIK ( RECLOCER) UNTUK KEANDALAN SISTEM PENYALURAN ENERGI LISTRIK

RELE 220 V AC SEBAGAI OTOMATISASI CATU TEGANGAN PADA PEMUTUS BALIK ( RECLOCER) UNTUK KEANDALAN SISTEM PENYALURAN ENERGI LISTRIK Rele 220 V AC sebagai Otomatisasi Catu Tegangan pada Pemutus (Setiono dan Priarta) RELE 220 V AC SEBAGAI OTOMATISASI CATU TEGANGAN PADA PEMUTUS BALIK ( RECLOCER) UNTUK KEANDALAN SISTEM PENYALURAN ENERGI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Muktahir Banyak penelitian yang membahas masalah tentang gangguan pada system distribusi tenaga listrik yang merupakan gangguan hubung singkat yang akan menimbulkan arus

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN SETTING RELAY ARUS LEBIH (OCR) GARDU HUBUNG KANTOR PT. PLN PERSERO AREA JAMBI

ANALISIS PERHITUNGAN SETTING RELAY ARUS LEBIH (OCR) GARDU HUBUNG KANTOR PT. PLN PERSERO AREA JAMBI Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS PERHITUNGAN SETTING RELAY LEBIH (OCR) GARDU HUBUNG KANTOR PT. PLN PERSERO AREA JAMBI Rizky Patra Jaya (21060110110005) (1) Ir. Yuningtyastuti, MT (2) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI

BAB 3 RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI BAB 3 RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 3.1 RELE JARAK Pada proteksi saluran udara tegangan tinggi, rele jarak digunakan sebagai pengaman utama sekaligus sebagai pengaman cadangan untuk

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1. Umum Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi.

Lebih terperinci

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu TRANSFORMATOR 1.PengertianTransformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Sistem proteksi adalah sistem yang memisahkan bagian sistem yang. b. Melepaskan bagian sistem yang terganggu (fault clearing)

BAB II DASAR TEORI. Sistem proteksi adalah sistem yang memisahkan bagian sistem yang. b. Melepaskan bagian sistem yang terganggu (fault clearing) BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Proteksi Panel Tegangan Menegah Sistem proteksi adalah sistem yang memisahkan bagian sistem yang terganggu sehingga bagian sistem lain dapat terus beroperasi dengan cara sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proteksi arus lebih sangat dibutuhkan dalam hal untuk menjaga keamanan dari suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan yang

Lebih terperinci

1. Proteksi Generator

1. Proteksi Generator 1. Proteksi Generator Generator merupakan sumber energi listrik didalam sistem tenaga listrik, maka perlu diproteksi dari semua gangguan jangan sampai mengalami kerusakan karena kerusakan generator akan

Lebih terperinci