Bab 1. Pendahuluan. Pendidikan berasal dari bahasa Yunani kata Pedagogia yang terdiri dari kata paedos
|
|
- Budi Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pendidikan berasal dari bahasa Yunani kata Pedagogia yang terdiri dari kata paedos yang berarti anak dan agoge yang berarti saya membimbing, hal ini menunjuk kepada seorang pelayan pada zaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak ke dan dari sekolah. Berawal dari pengertian tersebut, maka pengertian pendidikan berkembang menjadi usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensipotensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan (Supriyatno, 2001). Salah satu negara yang juga memiliki potensi pendidikan yang tinggi di dunia adalah Jepang. Pendidikan formal di Jepang dimulai dari hasil adaptasi budaya Cina pada abad keenam. Setelah Restorasi Meiji pada tahun 1868, metode dan struktur dari pengajaran Barat pun mulai masuk ke Jepang dengan maksud untuk membuat Jepang menjadi negara modern dan lebih kuat (Kelly, 1999:522). Pada masa sekarang, Jepang memiliki struktur pendidikan yang mirip dengan Indonesia. Mulai dari Taman Kanak-kanak dari usia 3 sampai dengan 6 tahun, Sekolah Dasar dari usia 6 tahun sampai dengan 12 tahun, Sekolah Menengah Pertama dari usia 12 tahun sampai dengan 15 tahun, Sekolah Menengah Atas dari usia 15 tahun sampai dengan 18 tahun, dan dilanjutkan dengan がくしゅうしどうようりょう tingkat perkuliahan. Hal ini dapat dilihat dalam Curriculum guidelines ( 学習指導要領 ). Gakushuushidouyouryou adalah sebuah standar yang dicanangkan oleh Menteri 1
2 Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi yang menentukan bahan diajarkan di seluruh Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan Tinggi di Jepang, baik pemerintah atau swasta (Japanese Government, 2007). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Jepang adalah salah satu dari banyak negara yang mempunyai perhatian mendalam dalam hal pendidikan. Berkaitan dengan pendidikan bukan hanya satu bidang saja yang harus dikuasai untuk menilai pendidikan seseorang. Dalam bukunya, Arikunto yang mengutip pendapat seorang ahli Ilmu Jiwa Pendidikan bernama Carl Witherington, yang mengemukakan pendapatnya sehubungan dengan tanda-tanda anak yang pandai atau yang memiliki intelijen tinggi adalah anak yang mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan bilangan, kemampuan untuk menggunakan bahasa dengan baik, kemampuan untuk menangkap sesuatu yang baru (cepat mengikuti pembicaraan orang lain), kemampuan untuk mengingat-ingat, kemampuan untuk memahami hubungan (termasuk menangkap kelucuan), dan kemampuan untuk berfantasi. (Arikunto, 2008:11-12). Dengan kata lain, bukan teori semata yang diperlukan dalam mengukur tingkat keberhasilan sasaran pengajaran dan tingkat kepintaran seseorang, melainkan juga harus ditinjau dari segi praktik yang pada akhirnya berupa hasil evaluasi. Hasil evaluasi tersebut juga sangat berkaitan dengan banyak hal di antaranya, media pemelajaran. Proses Kegiatan Belajar Mengajar (selanjutnya penulis singkat menjadi KBM) memuat hal yang berkaitan dengan buku-buku pelajaran, tenaga pengajar (mediator), alat-alat atau fasilitas pemelajaran, dan sebagainya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis sangat tertarik untuk menganalisa hubungan antara media pemelajaran dengan daya ingat seseorang. Pada umumnya, 2
3 sering kali pelajar merasa jenuh apabila dihadapkan dengan sebuah media yang monoton. Penulis merasa gambar juga berpengaruh untuk membantu seseorang agar lebih tertarik dalam melihat, mempelajari, dan mengingat sesuatu. Di satu sisi, waktu yang ada untuk mempelajari sesuatu hal seperti ilmu pengetahuan baru tersebut cukup terbatas. Akan tetapi, seiring dengan adanya perkembangan di dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, maka semakin banyak pula hal yang harus dipelajari. Untuk menggunakan waktu yang ada tersebut secara efektif dengan tujuan mempelajari sesuatu hal, baik yang sudah ada maupun yang baru, maka banyak peneliti yang berupaya mencari solusi yang tepat. Di antaranya penggunaan media gambar dalam belajar. Dalam penelitian pendahuluan yang telah dilakukan oleh Hesty Puspita Sari kepada siswa kelas 6 SDN Singkalanyar Aku Prambon Nganjuk, diperoleh kesimpulan sebagai berikut, bahwa menggunakan gambar lebih baik daripada terjemahan untuk mengajar kosa kata bagi siswa SD, ini berarti media gambar lebih efektif dibandingkan terjemahan mengajar kosa kata untuk siswa SD. Selain itu simpulan menunjukkan bahwa menggunakan terjemahan tidak lebih efektif daripada menggunakan gambar untuk mengajari kosa kata. Hasil penelitian tersebut menyiratkan bahwa menggunakan gambar adalah teknik yang efektif untuk mengajarkan kosa kata bagi siswa SD, karena mereka memiliki motivasi tinggi. Akan tetapi, terjemahan tidak lebih efektif untuk diterapkan kepada orang-orang yang memiliki motivasi rendah. Oleh karena itu, direkomendasikan kepada guru bahasa sebaiknya mengembangkan berbagai teknik mengajar kosa kata dengan menggunakan gambar karena hal ini berguna sebagai salah satu strategi yang berarti untuk mengatasi masalah pemelajar dalam meningkatkan kosa kata (Puspita, 2009). Selain penelitian tersebut, juga ada penelitian lain yang menyebutkan media 3
4 gambar mempunyai peranan dalam belajar meskipun dengan metode gambar yang berbeda. Penelitian ini dilakukan oleh Yun Lung Lin, Ming Chung Chen, Ting Fang Wu, dan Yao Ming Yeh. Mereka melakukan penelitian yang menggunakan gambar yang akan menghilang secara bertahap (gradually fading pictures), mereka mengatakan hal ini efektif untuk diaplikasikan dalam pengenalan kosa kata kepada anak-anak yang mengalami hambatan dalam hal menghafal (Lin, 2007: ). Berkaitan dengan penelitian pendahuluan tentang media gambar, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian media gambar yang kemudian akan penulis kaitkan dengan materi pelajaran yang berhubungan dengan bahasa Jepang, yaknijidoushi 自動詞 ( 自動詞 ) dan tadoushi ( 他動詞 ). Jidoushi dan tadoushi sendiri adalah sebuah pola kalimat intransitif yang dalam bahasa Jepang disebut sebagai jidoushi dan transitif yang dalam bahasa Jepang disebut sebagai tadoushi. Penulis memilih untuk menganalisis jidoushi dan tadoushi dikarenakan cukup banyak mahasiswa Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara yang merasa kesulitan ketika mempelajari jidoushi dan tadoushi. Oleh sebab itu, dalam Skripsi ini penulis akan mengukur serta menganalisis efektivitas media gambar dalam pengajaran bahasa Jepang di Universitas Bina Nusantara, dengan responden mahasiswa Sastra Jepang semester empat dalam menghafal bentuk jidoushi dan tadoushi. Harapan penulis agar Skripsi ini kelak dapat berguna bagi mahasiswa Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara khususnya, dan kepada seluruh pembelajar bahasa Jepang umumnya. 4
5 1.2 Rumusan Permasalahan Penulis ingin mengukur efektivitas penggunaan media gambar dalam mempelajari 自 動詞 (jidoushi) dan 他動詞 (tadoushi). 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan dalam skripsi ini adalah penulis ingin mengukur efektivitas penggunaan media gambar dalam menghafal jidoushi ( 自動詞 ) dan tadoushi ( 他動詞 ) kepada sepuluh responden mahasiswa Sastra Jepang Semester empat tahun 2009/2010 Universitas Bina Nusantara. Sedangkan materi jidoushi dan tadoushi akan penulis batasi hanya jidoushi dan tadoushi yang terdapat pada buku Minna no Nihon Go I dan II. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas penggunaan media gambar dalam menghafal jidoushi ( 自動詞 ) dan tadoushi ( 他動詞 ) dengan cara random sampling (responden yang dipilih secara acak), yakni dua puluh mahasiswa Sastra Jepang. Manfaat Penelitian ini adalah agar mahasiswa Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara diharapkan dapat belajar dengan menggunakan media yang tepat sehingga waktu belajar dapat digunakan dengan lebih efektif di kemudian hari. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat teoritis agar penulis dan para pemelajar bahasa 5
6 Jepang dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran dan menggunakan strategi belajar yang baik. Sedangkan secara manfaat praktis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas, yakni dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan. 1.5 Metode Penelitian Menurut Crawford (1928) dalam Nazir (2005:45) pengelompokkan metode penelitian ada empat belas jenis, yaitu sebagai berikut, eksperimen, psikologis, survey, sejarah, case study, membuat kurikulum, interview, analisis pekerjaan, observasi, questioneair, pengukuran, tabel dan grafik, statistik, dan teknik perpustakaan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan metode eksperimen. Penulis akan meminta kepada dua puluh mahasiswa semester empat Universitas Bina Nusantara tahun ajaran 2009/2010 sebagai responden. Kelas akan dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas non-eksperimen. Pada kelas eksperimen, penulis akan memberikan kosa kata yang berhubungan dengan jidoushi ( 自動詞 ) dan tadoushi ( 他動詞 ) kepada sepuluh responden acak (random sampling) dan diberi perlakuan khusus. Penulis akan memberikan gambar sebagai media belajar. Sementara di kelas noneksperimen, akan penulis berikan kosa kata yang berhubungan dengan jidoushi ( 自動詞 ) dan tadoushi ( 他動詞 ) kepada sepuluh responden tanpa disertai gambar. Dalam waktu yang ditentukan, responden diminta untuk menghafalkan beberapa kosa kata yang berhubungan dengan jidoushi ( 自動詞 ) dan tadoushi ( 他動詞 ). Selanjutnya, responden tersebut akan penulis minta untuk mengerjakan tes tertulis dengan tujuan untuk 6
7 mengevaluasi hasil belajar responden, baik responden eksperimen maupun noneksperimen. Penulis akan menganalisis hasil evaluasi tersebut secara berkala sebanyak empat kali tatap muka. Untuk instrumen penelitian, terdiri dari soal-soal seperti multiple choice (pilihan ganda), mengisi, menjodohkan, melengkapi percakapan, betul-salah, menulis kembali kata-kata yang sudah dihafal, dan membuat kalimat berdasarkan gambar yang diberikan. Untuk skor dan pemberian nilai, penulis mengambil kriteria skor dan penilaian berdasarkan standar kriteria yang berlaku. Selain menggunakan metode eksperimen, penulis juga menggunakan angket dengan metode Likert untuk memperkuat data sebagai bahan analisis. Hariwijaya dan Triton (2005:61) mendefinisikan kuesioner atau angket merupakan alat pengumpulan data yang berupa serangkaian daftar pertanyaan yang diberikan untuk dijawab oleh responden. Selain itu, kuesioner juga dapat disebut interview tertulis, di mana responden dihubungi melalui daftar pertanyaan. Ada pun langkah-langkah penelitian mingguan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: 1. Minggu I, eksperimen dan pembagian soal pre-test 2. Minggu II, eksperimen dan pembagian soal pertemuan Minggu III, eksperimen dan pembagian soal pertemuan Minggu IV, eksperimen, pembagian soal post-test, dan pengisian angket. Kemudian, langkah-langkah penelitian selanjutnya adalah penulis menggunakan studi kepustakaan untuk mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan pengajaran, belajar dengan mengunakan media gambar, dan jidoushi ( 自動詞 ) tadoushi ( 他動詞 ). 7
8 Untuk menyimpulkan hasil tes eksperimen dan kuisioner, penulis melakukan analisis dengan cara deskriptif analitis. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam Bab 1 memuat latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Dalam Bab 2 Landasan Teori, penulis akan menggunakan teori-teori mengenai jidoushi dan tadoushi, multimedia, dan hambatan dalam belajar. Dalam Bab 3 Analisa Data, memuat uraian analisis tentang evaluasi media gambar, perbandingan data responden eksperimen dengan non-eksperimen, dan analisis angket. Dalam Bab 4 memuat simpulan dan saran dari keseluruhan isi skripsi. Dalam Bab 5 memuat ringkasan dari seluruh pembahasan tema. 8
Bab 1. Pendahuluan. Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kepopuleran drama, komik, dan lagu-lagu berbahasa Jepang, minat masyarakat yang ingin mempelajari bahasa Jepang kian bertambah. Kini bahasa Jepang telah
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan elemen yang penting untuk berkomunikasi. Setiap negara mempunyai bahasa yang berbeda sehingga untuk berbicara dengan penduduk negara lain, seseorang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi kepada sesamanya, baik itu lisan maupun tulisan. Menurut Parera (1997:27), bahasa ialah
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah aspek penting interaksi manusia. Dengan bahasa, (baik itu bahasa lisan, tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Musik adalah salah satu cabang seni yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Bahkan sejak kita masih bayi, kita sudah dikenalkan dengan seni musik oleh ibu kita, yaitu
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat jenis komponen yaitu, berbicara, menulis, membaca, dan mendengar atau menyimak. Dalam mewujudkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang dimaksudkan untuk menyampaikan maksud atau sesuatu hal yang diinginkan. Komunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Bahasa, ada empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dibina dan dikembangkan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pemelajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar
1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar mengajar. Khususnya dalam pembelajaran bahasa Jepang. Banyak yang telah berhasil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karena itu manusia perlu melakukan interaksi, kerja sama, komunikasi dan menjalin kontak sosial di dalam kehidupan bermasyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Jepang saat ini telah berkembang pesat di Indonesia, khususnya pada tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas). Dalam pembelajaran bahasa Jepang di SMA,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu objek kesalahan dalam mempelajari bahasa Jepang yaitu dalam membuat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbedaan karakteristik bahasa Jepang dan bahasa Indonesia melahirkan kesalahan berbahasa dalam berbagai aspek keterampilan bahasa Jepang. Salah satu objek kesalahan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
54 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pada BAB ini pertama penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil penerapan media story pictures dalam pembelajaran membaca
Lebih terperinci3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu mendengar, membaca, berbicara dan menulis. Banyak pembelajar bahasa yang mengatakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif oleh pemerintah. Hal tersebut lebih terfokus lagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya terus meningkat. Menurut Sudjianto dan Dahidi (2004:5-6), Sebagaimana dilaporkan di dalam
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini
Bab 3 Analisis Data Pada bab 3 ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013. Ada pun responden dari penelitian ini merupakan mahasiswa-mahasiswa
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm dan Jensen dalam Wiryanto (2004, hal.44), mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. makhluk hidup selain manusia seperti binatang pun mempunyai sistem komunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan. Bahkan makhluk hidup selain manusia seperti binatang pun mempunyai sistem komunikasi tersendiri dengan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. satu pihak dengan yang lain. Komunikasi adalah proses di mana seseorang, kelompok,
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi antara satu pihak dengan yang lain. Komunikasi adalah proses di mana seseorang, kelompok, atau organisasi
Lebih terperinciBab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan
Bab 1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Jepang di tingkat SMA/SMK/MA mulai tahun ajaran 2013/2014 telah menggunakan sistem kurikulum 2013. Yang dimana bahasa Jepang bukan lagi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan penerjemahan merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan penerjemahan merupakan kegiatan yang sangat penting. Karena dengan kegiatan penerjemahan kita bisa menggali informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah yang muncul dalam proses pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan seorang guru dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu dalamnya, sehingga makhluk hidup selain manusia tidak mampu melakukan seperti yang dilakukan
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. alat untuk berkomunikasi, bahasa juga digunakan sebagai sarana dalam berinteraksi
Bab 5 Ringkasan Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan umat manusia. Selain sebagai alat untuk berkomunikasi, bahasa juga digunakan sebagai sarana dalam berinteraksi sosial. Di era globalisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya baik berupa bahasa lisan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak akan terlepas dari penggunaan bahasa, begitu pula dalam dunia pendidikan, bahasa memiliki peran utama dalam menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Sukiman (2012:65) mengatakan kegunaan praktis dari penggunaan media
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 3) metode penelitian pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan mengenai adanya kesulitan pembelajaran dokkai dan interaksi sesama pembelajar selama pembelajaran, dan disebutkan pula hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
74 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dan metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode ini digunakan karena penelitian ini berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang kini merupakan salah satu bahasa asing yang banyak di pelajari di Indonesia. Namun pada kenyataan di lapangan, pembelajaran bahasa Jepang tersebut
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen
Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Pada subbab ini, penulis akan menganalisis data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian kelas yang telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada abad 21 ini perkembangan teknologi informasi sudah. berkembang secara pesat, begitu juga dengan dunia pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad 21 ini perkembangan teknologi informasi sudah berkembang secara pesat, begitu juga dengan dunia pendidikan yang harus mempersiapkan peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA maupun SMK di Indonesia bertujuan untuk pembelajaran berkomunikasi dalam bahasa Jepang, pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media memiliki peranan penting dalam upaya tercapainya tujuan pembelajaran. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dewasa ini, maka semakin beragam pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Dengan adanya bahasa, kita bisa bertukar pikiran, berbagi informasi, bisa mengetahui budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian (Sutedi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi 4 yaitu:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu, bahasa sebagai alat
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Kalau kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup, kita akan kalah dalam
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pendidikan sudah menjadi hal yang sangat penting pada era modern ini. Manusia tidak lagi mementingkan kekuatan fisik melainkan otak dan pengetahuan. Terutama di era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajar bahasa Jepang di Indonesia menunjukkan peningkatan pada tahun 2012 terutama jumlah pelajar di tingkat sekolah menengah. Menurut survey yang dilakukan Japan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. tersebut dituangkan melalui bahasa. (Sutedi, 2003: 2). pada masyarakat untuk belajar bahasa Jepang.
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Memang terkadang kita menggunakan bahasa bukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis dan penafsiran seluruh data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Selain itu penulis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk menganalisis keterbacaan dan pemahaman mahasiswa terhadap buku teks terjemahan adalah metode deskriptif. Menurut Firman,
Lebih terperinciBAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.
BAB III PROSES PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment. Menurut Arikunto yang dimaksud penelitian pre eksperimen atau kuasi eksperimen adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kosakata merupakan salah satu elemen penting yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari bahasa. Penguasaan kosakata berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa asing adalah salah satu upaya untuk mempelajari bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah, namun cukup menarik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keahlian dalam bidang tertentu. Kesesuaian bidang pekerjaan dengan pekerjanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini hampir seluruh pekerjaan menuntut adanya suatu keahlian dalam bidang tertentu. Kesesuaian bidang pekerjaan dengan pekerjanya dianggap sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk informasi yang ada disekitar kita dapat diketahui. Komunikasi tersebut dapat berwujud secara
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalankan kegiatan, baik sebagai mahasiswa, dosen, karyawan, ibu rumah tangga dan lain-lain yang tentunya kita sebagai mahkluk sosial, tidak akan pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai para pembelajar bahasa, yaitu keterampilan mendengar (menyimak), keterampilan berbicara, keterampilan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana penting untuk membangun manusia. Pada gilirannya manusia hasil pendidikan itu menjadi sumber daya yang berkualitas. Sekolah sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar kadang kala membosankan apabila materi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses belajar mengajar kadang kala membosankan apabila materi yang disampaikan kurang menarik atau kompleks. Terutama pada beberapa mata pelajaran yang membutuhkan
Lebih terperinciビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析
ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, minat terhadap pembelajaran bahasa asing di Indonesia cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan pentingnya bahasa asing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang memungkinkan semua orang dari satu kelompok sosial tertentu atau orang lain yang sudah mempelajari kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat universal. Dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan ide, perasaan, dan pesan kepada orang lain. Pada masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3).
Lebih terperincipembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan
1 2 pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan secara terpisah dari keterampilan berbahasa jenis lainnya.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data hasil penelitian serta
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,
Lebih terperinciOLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X SMA PRAYATNA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH Vera Puspita Liangsari NIM 209311084 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, setiap orang dihadapkan pada berbagai macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut maka setiap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Ujicoba Instrumen Uji coba instrumen dilaksanakan pada minggu ke-4 Juli 2015 sampai dengan minggu ke-1 Agustus 2015. Uji dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi berupa kata kata yang disusun dan diungkapkan kembali kepada orang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian kemitraan yang dilakukan Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Metode penelitian
Lebih terperinci2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan, yaitu sebagai alat yang dapat mempermudah komunikasi dengan individu lain. Sutedi (2008, hlm. 2) mengemukakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 1 Gadingrejo pada semester
27 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 1 Gadingrejo pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Sampel Penelitian Teknik pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jepang merupakan bahasa asing yang nampaknya sudah menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan diterapkannya mata pelajaran bahasa Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dara Pricelly Rais,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah individu. Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup Melalui pendidikan, individu memperoleh pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk
Lebih terperinciEFEKTIVITAS STIMULUS BERUPA STRATEGI MENJAWAB RAGAM SOAL EVALUASI OBJEKTIF PEMBELAJARAN VERBA -TE
EFEKTIVITAS STIMULUS BERUPA STRATEGI MENJAWAB RAGAM SOAL EVALUASI OBJEKTIF PEMBELAJARAN VERBA -TE Skripsi Oleh Devina Herawati Natsir 1100034702 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011 EFEKTIVITAS STIMULUS
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Dalam proses belajar mengajar bahasa Jepang,
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Terjemahan merupakan penghubung antar bangsa-bangsa di dunia yang berbeda
Bab 5 Ringkasan Terjemahan merupakan penghubung antar bangsa-bangsa di dunia yang berbeda bahasa dan budayanya. Menurut Hoed (1992: 4) penerjemahan adalah suatu kegiatan mengalihkan amanat dari satu bahasa,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana pada awal perkembangannya. Hasan (2008 : 207)
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif sebagaimana pada awal perkembangannya. Hasan (2008 : 207) mengemukakan bahwa model Stake
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tulisan pada awalnya terdapat pada batu-batu peninggalan yang hampir semua bentuk awal lambang tulisan berupa gambar atau diagram. Sehingga sebelum ditemukannya cara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan kebudayaan suatu daerah. Pasal 22 Undang-Undang Nomor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan otonomi memiliki pengaruh tersendiri terhadap perkembangan kebudayaan suatu daerah. Pasal 22 Undang-Undang Nomor 32/2004, bahwa dalam menyelenggarakan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. dipelajari. Hal ini menyebabkan makin banyaknya minat pelajar tingkat mahasiswa
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang memiliki daya tarik yang besar bagi orang asing untuk dipelajari. Hal ini menyebabkan makin banyaknya minat pelajar tingkat mahasiswa yang mengambil jurusan
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :
LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi
Lebih terperinci