Lampiran 1 Hasil penilaian kekuatan dan kelemahan oleh masing-masing pakar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 Hasil penilaian kekuatan dan kelemahan oleh masing-masing pakar"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Lampiran 1 Hasil penilaian kekuatan dan kelemahan oleh masing-masing pakar Bobot ratarata P. 1 P. 2 P. 3 P. 4 Peringkat rata-rata skor bobot faktor internal P. 1 P. 2 P. 3 P. 4 A. Lokasi usaha yang strategis B. Nama besar manding, desa wisata C. Terjaminnya ketersediaan bahan baku D. Kualitas produk memuaskan kekuatan E. Kental suasana kekeluargaan dalam bisnis F. Harga produk lebih murah G. Produk unik sesuai pesanan kelemahan H. Jaringan kerjasama terbatas I. Promosi kurang agresif, J. Inovasi desain produk rendah K. Tidak ada merk dagang L. Keterbatasan modal, sarana prasarana umum M. Showroom (sebagian kecil milik pengrajin, menjual produk luar manding) N. Tingkat pendidikan rendah

3 Lampiran 2 Hasil penilaian peluang dan ancaman oleh masing-masing pakar peluang ancaman Bobot ratarata P. 1 P. 2 P. 3 P. 4 Peringkat rata-rata skor bobot Faktor eksternal P. 1 P. 2 P. 3 P. 4 A. Ketersediaan kredit bagi IKM B. Pemerintah (deprind, ATK, BBPPK) mendukung C. Jumlah penduduk bantul meningkat D. Keunikan produk kulit (eksotis, elegan, exclusive) E. Teknologi informasi F. Produk kulit pari yang sedang digemari G. Sepatu, jaket dan tas merupakan kebutuhan pokok H. Kenaikan BBM I. Mudahnya pemain baru masuk J. Keberadaan perusahaan sejenis (berbagai skala) K. Adanya produk substitusi L. Bahan baku impor lebih berkualitas M. Kulit imitasi semakin menyerupai kulit asli N. Bahan baku relative mahal

4 Lampiran 3 Daftar produk sentra industri kulit Manding 1. Jaket pria dan wanita 2. Sepatu pria dan wanita 3. Sepatu drumband 4. Dompet pria dan wanita 5. Sandal pria dan wanita 6. Ikat pinggang 7. Box kulit 8. Gantungan kunci 9. Dompet koin 10. Pembatas buku 11. Kipas berbentuk gunungan 12. Kipas lipat 13. Tempat lilit motif wayang 14. Kap lampu 15. Hiasan dinding.

5 Lampiran 4 Daftar pesaing sentra industri kulit Manding 1. Sentra industri kulit Cibaduyut. 2. Sentra industri kulit Mojokerto. 3. Sentra industri kulit Tanggulangin. 4. Sentra industri kulit Sukaregang Garut. 5. Sentra industri kulit Magetan. 6. Sentra industri kulit Padang Panjang.

6 Lampiran 5 Kuesioner identifikasi faktor internal dan eksternal (Kepada pemilik industri kulit di Manding) Yth. Bapak/Ibu : Perkenankan nama saya Diklusari Isnarosi Norsita, mahasiswa Teknologi Industri Pertanaian IPB bermaksud melakukan penelitian tentang Strategi Bersaing Industri Kulit Di Sentra Industri Kulit Manding Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan syarat kelulusan studi saya. Demi kelancaran penelitian saya, mohon kesediaan Bapak/Ibu membantu saya dalam menjawab kuesioner ini. Semua informasi yang diterima dalam kuesiner ini bersifat rahasia dan hanya untuk kepentingan akademis. Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Diklusari Isnarosi Norsita Profil Perusahaan 1. Nama Pengisi Responden : 2. Jabatan dalam Perusahaan : 3. Nama Perusahaan : 4. Visi Perusahaan : 5. Jumlah Pegawai : 6. Modal Awal Perusahaan : 7. Produk/Jasa yang dihasilkan :. 8. Kapasitas produksi : 9. Jumlah penjualan/bulan :. 10. Rata-rata keuntungan per bulan :. 11. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perusahaan untuk berkembang?

7 12. Sejarah singkat perusahaan? Dan peningkatan jumlah produksi dari awal hingga saat ini Aspek Manajemen : 1. Bagaimana struktur organisasi perusahaan? Sudahkah sesuai kebutuhan? 2. Apakah job description dan job specification bagi para pekerja sudah jelas?. 3. Apakah turnover dan kebiasaan bolos kerja para karyawan rendah?.. 4. Apakah ada pemberian reward dan pelatihan? (jika ada, apa contohnya?). 5. Apakah pengawasannya efektif? Apa rata-rata tingkat pendidikan terakhir pegawai? Apakah ada pencatatan yang teratur? Apasaja?. 8. Apakah ada pelatihan untuk karyawan? Ex: pelatihan marketing?.. Aspek Pemasaran : 1. Apakah perusahaan melakukan segmentasi pasar?.... Apakah telah sesuai? Segmen ada saja yang dibidik?

8 3. Kemana saja produk dipasarkan? Berapa tingkat daya beli konsumen? 5. Bagaimana posisi perusahaan di antara para pesaing?.. 6. Apakah perusahaan melakukan penelitian pasar? 7. Penjualan bagaimanakah yang dirasa paling efektif?. 8. Apakah kualitas produk dan pelayanannya dirasa sudah baik? 9. Apa keunggulan produk anda? Apakah produk anda telah diberikan harga yang bersaing?... alasannya? Apakah perusahaan melakukan promosi, iklan, dan publikasi? jika melakukan, menggunakan media apa saja?.. Cara apa yang paling efektif? Faktor apa yang paling berpengaruh terhadap tingginya penjualan?. 13. Kapan waktu jual terbanyak? 14. Produk apa yang paling laris dipasaran? Kenapa?...

9 15. Bagaimana cara anda menangani produk yang kurang laku?. 16. Citra produk seperti apa yang hendak dipertahankan? (ex: produk istimewa berbeda dengan yang lain, kualitas prima, make to order, tidak mudh rusak, assesoris bagus, design trendy, produk dengan nama asing, dll) Apa merk dagang yang digunakan? Bagaimana distribusi produk anda? 19. Apakah ada pelayanan / service pasca jual? 20. Apakah kendala yang paling dirasakan dari aspek pemasaran? Bagaimana cara anda menangani permasalahan tersebut?.. Aspek Keuangan : 1. Apakah kondisi keuangan perusahaan stabil dalam 3 tahun lalu?.. 2. Apakah keuangan ditangani tenaga yang ahli keuangan? 3. Apakah perusahaan memiliki modal kerja yang cukup untuk bertahan? 4. Apakah dalam permodalan perusahaan dibantu oleh modal asing (investor)? 5. Apakah perusahaan memiliki kerjasama dengan bank? 6. Dalam penentuan harga per unit berapa prosentase harga bahan baku?

10 Tenaga kerja?..%, Biaya lain-lain?.%, Margin keuntungan?..%, Apakah mengalami permasalahan penentuan harga?. 7. Jika mengalami masalah keungan, apa penyebab utamanya? Aspek Produksi : 1. Apa saja bahan baku yang dalam proses produksi?. 2. Diagram proses produksi?. 3. Apa saja bahan yang dipenuhi oleh pemasok? Dimana daerah pemasok? 5. Bagaimana prosedur pemesanan? 6. Bagaimana distribusi dan penanganan bahan baku? 7. Bagaimana aktivitas penggudangan atau pesediaanbahan baku maupun produk jadi?. 8. Berapa bahan baku yang dibutuhkan untuk setiap produk?.. 9. Apakah para pemasok dapat diandalkan?. 10. Bagaimana prosedur dan syarat pembelian bahan baku tersebut?. 11. Apakah lokasi perusahaan cukup menunjang kegiatan operasional?..

11 12. Apa sajakah fasilitas, peralatan dan mesin-mesin yang dimiliki perusahaan dalam menunjang kegiatan usahanya?.. Apakah dalam kondisi baik? bagaimana aktivitas perawatannya? 13. Bagaimana cara pengendalian mutu?. 14. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian mutunya sudah efektif? 15. Apakah perusahaan mempunyai kemampuan dalam teknologi? berasal dari mana? 16. Apakah sering terjadi kegagalan dalam proses produksi? Seberapa sering? Mengapa? Apakah produk anda memiliki ciri khas tertentu? Sebutkan?. 18. Apa saja kendala dalam proses produksi? 19. Bagaimana cara anda menanggulangi kendala tersebut? Aspek Pengembangan : 1. Darimanakah model barang produk terbaru anda?.. 2. Apakah perusahaan memiliki R&D? apakah sudah efektif dan sesuai kebutuhan? 3. Apakah produk yang ada sekarang memiliki daya saing? dari sisi apa? 4. Adakah fasilitas pembuatan sesuai pesanan? 5. Adakah pemesanan melalui telephone? website? atau media internet lainya?

12 6. Bagaimana aktivitas perusahaan untuk memperbaiki produk dan proses produksi?... Kondisi Persaingan Usaha 1. Adakah pesaing usaha di lingkungan perusahaan?. Berapa banyaknya? 2. Apakah persaingan yang terjadi sangat ketat? 3. Apa sajakah faktor yang menjadi persaingan? (biaya, lokasi, harga jual, bahan baku, sarana pendukung) 4. Bagaimana perusahaan mengatasi persaingan yang terjadi? 5. Apakah terjadi persaingan diantara supplier perusahaan? 6. Apakah keunggulan produk yang diproduksi oleh perusahaan? 7. Adakah persaingan dalam penggunaan sarana distribusi?. 8. Bagaimana dengan persaingan dalam hal promosi?.. FAKTOR EKSTERNAL Menurut bapak/ibu, seberapa besar tingkat pengaruh yang diberikan masingmasing faktor lingkungan eksternal (lingkungan remote) berdasarkan kategori (1) faktor ekonomi, (2) faktor social, budaya, demografi dan lingkungan, (3) faktor pemerintah dan hukum, (4) faktor teknologi, (5) faktor persaingan terhadap kegiatan usaha Industri Kulit Di Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Kabupaten Bantul pada saat ini? Berikan tanda silang (X) pada kolom. Parameter Tidak Lemah Berpengaruh Kuat

13 (1) Faktor Ekonomi (2) Faktor Social, Budaya, Demografi & Lingkungan (3) Faktor Pemerintah Dan Hukum (4) Faktor Teknologi (5) Faktor Persaingan Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh FAKTOR KOMPETITIF / PERSAINGAN Menurut bapak/ibu, seberapa besar tingkat pengaruh yang diberikan masingmasing faktor lingkungan eksternal (Faktor Kompetitif lingkungan Industri) berdasarkan kategori (1) penghalang bagi pendatang baru, (2) kekuatan tawar menawar pemasok, (3) kekuatan tawar menawar pembeli, (4) ketersediaan barang pengganti dan (5) tingkat rivalitas persaingan terhadap kegiatan usaha usaha Industri Kulit Di Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Kabupaten Bantul pada saat ini? Berikan tanda silang (X) pada kolom : No. Parameter Tidak Berpengaruh 1. Ancaman Pendatang Baru a. Skala Ekonomi b. Diferensiasi Penghalang Masuk c. Kecukupan Modal d. Akses ke Saluran Distribusi e. Kualitas Produk Penghalang Masuk f. Peraturan Pemerintah g. Tindakan Penolakan yg Diperkirakan h. Harga Penghalang Masuk i. Teknologi Hambatan Masuk j. Pengalaman sebagai hambatan masuk 2. Daya Tawar Pemasok a. Kelompok Pemasok b. Produk Substitusi c. Pelanggan Penting d. Masukan Yang Penting e. Pemerintah 3. Daya Tawar Pembeli a. Kelompok Pelanggan b. Diferensiasi Produk c. Ancaman Integrasi Balik Lemah Berpengaruh Berpengaruh Kuat Berpengaruh

14 d. Kualitas Produk e. Informasi Pelanggan 4. Ancaman Barang Pengganti 5. Tingkat Rivalitas Persaingan a. Jumlah Kompetitor b. Tingkat Pertumbuhan Industri c. Biaya Tetap yang Besar Apa target jangka panjang (harapan) anda? Strategi apa yang anda rencanakan untuk mencapai target anda? Dukungan apa yang anda harapkan untuk pencapaian target tersebut? (pemerintah/pihak lain) Jumlah Produksi (satuan dalam produk) Jumlah Penjualan (satuan dalam rupiah) === Terima kasih Atas Partisipasi Anda ===

15 Lampiran 6 Kuesioner identifikasi permasalahan, faktor internal, dan eksternal di industri kulit Manding (Kepada pakar industri kulit di Bantul) Yth. Bapak/Ibu : Perkenankan nama saya Diklusari Isnarosi Norsita, mahasiswa Teknologi Industri Pertanaian IPB bermaksud melakukan penelitian tentang Strategi Bersaing Industri Kulit Di Sentra Industri Kulit Manding Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan syarat kelulusan studi saya. Demi kelancaran penelitian saya, mohon kesediaan Bapak/Ibu membantu saya dalam menjawab kuesioner ini. Semua informasi yang diterima dalam kuesiner ini bersifat rahasia dan hanya untuk kepentingan akademis. Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Diklusari Isnarosi Norsita Nama Tempat Bekerja :.. :.. Daya Saing : Kemampuan Untuk Mengalahkan Pesaing Dan Mendapatkan Konsumen Yang Diinginkan. 1. Bagaimana kondisi persaingan Industri Kulit Manding saat ini? 2. Permasalahan apa yang dihadapi Industri Kulit Manding dalam persaingan? 3. Keunggulan apa yang dimiliki Industri Kulit Manding dalam persaingan?

16 4. Apa pendapat anda tentang inovasi produk Industri Kulit Manding? Permasalahan? Keunggulan? 5. Apa pendapat anda tentang cara pemasaran Industri Kulit Manding? Permasalahan? Keunggulan? 6. Apa pendapat anda tentang aspek produksi Industri Kulit Manding? Permasalahan? Keunggulan? 7. Apa pendapat anda tentang aspek manajemen Industri Kulit Manding? Permasalahan? Keunggulan? 8. Apa pendapat anda tentang aspek keuangan Industri Kulit Manding? Permasalahan? Keunggulan 9. Bagaimana pendapat anda tentang produk dari kulit ikan pari?

17 10. Bagaimana prospek industri kulit di Manding Bantul untuk 5 tahun kedepan? Mengapa? 11. Bagaimana peluang pasar ekspor produk kulit? 12. Apakah kebijakan pemerintah mendukung perkembangan industri kulit di Bantul? Mohon Jelaskan? 13. Berlakunya perdagangan bebas, bagaimana peluang bisnis industri kulit di Bantul? Apakah justru menjadi ancaman? 14. Saat ini apakah ketersediaan kulit samak sebagai bahan baku industri kulit cukup aman? 15. Menurut anda apakah kualitas produk kulit Manding dapat dikatagorikan berkualitas ekspor?

18 16. Apa harapan / saran anda untuk pengembangan Industri Kulit Manding? 17. Strategi apa yang anda usulkan untuk mencapai harapan tersebut? 18. Dukungan apa yang dibutuhkan untuk pencapaian harapan tersebut? (pemerintah/pihak lain) 19. Apa saja indicator daya saing Industri Kulit Manding? 20. Apa kunci untama peningkatan daya saing Industri Kulit Manding?

19 21. Contoh dukungan instansi anda kepada Industri Kulit Manding 22. Siapakah pesaing-pesaing yang saat ini dihadapi Industri Kulit Manding? 1.. (Pesaing 1) 2... (Pesaing 2) (Pesaing 3) Faktor Keberhasilan Dalam Persaingan 1. Qualitas 2. Harga 3. Ketersediaan 4. Inovasi (faktor lain yg belum diesebutkan) 5.. Peringkat Industri Kulit Manding Nilai Pesaing 1 Pesaing 2 Pesaing 3 *Peringkat : urutan tingkat kepenting faktor tersebut. Skala 1(paling tidak penting) sampai 4 (paling penting) *Nilai : seberapa baik faktor tersebut dipenuhi industri kulit. Skala 1 (sangat buruk) sampai 10 (sangat baik)

20 FAKTOR EKSTERNAL Menurut bapak/ibu, seberapa besar tingkat pengaruh yang diberikan masingmasing faktor lingkungan eksternal (lingkungan remote) berdasarkan kategori (1) faktor ekonomi, (2) faktor social, budaya, demografi dan lingkungan, (3) faktor pemerintah dan hukum, (4) faktor teknologi, (5) faktor persaingan terhadap kegiatan usaha Industri Kulit Di Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Kabupaten Bantul pada saat ini? Berikan tanda silang (X) pada kolom. Parameter (1) Faktor Ekonomi (2) Faktor Social, Budaya, Demografi & Lingkungan (3) Faktor Pemerintah Dan Hukum (4) Faktor Teknologi (5) Faktor Persaingan Tidak Berpengaruh Lemah Berpengaruh Berpengaruh Kuat Berpengaruh FAKTOR KOMPETITIF / PERSAINGAN Menurut bapak/ibu, seberapa besar tingkat pengaruh yang diberikan masingmasing faktor lingkungan eksternal (Faktor Kompetitif lingkungan Industri) berdasarkan kategori (1) penghalang bagi pendatang baru, (2) kekuatan tawar menawar pemasok, (3) kekuatan tawar menawar pembeli, (4) ketersediaan barang pengganti dan (5) tingkat rivalitas persaingan terhadap kegiatan usaha usaha Industri Kulit Di Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Kabupaten Bantul pada saat ini? Berikan tanda silang (X) pada kolom : No. Parameter Tidak Lemah Berpengaruh Kuat Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh 1. Ancaman Pendatang Baru a. Skala Ekonomi b. Diferensiasi Penghalang Masuk

21 c. Kecukupan Modal d. Akses ke Saluran Distribusi e. Kualitas Produk Penghalang Masuk f. Peraturan Pemerintah g. Tindakan Penolakan yg Diperkirakan h. Harga Penghalang Masuk i. Teknologi Hambatan Masuk j. Pengalaman sebagai hambatan masuk 2. Daya Tawar Pemasok a. Kelompok Pemasok b. Produk Substitusi c. Pelanggan Penting d. Masukan Yang Penting e. Pemerintah 3. Daya Tawar Pembeli a. Kelompok Pelanggan b. Diferensiasi Produk c. Ancaman Integrasi Balik d. Kualitas Produk e. Informasi Pelanggan 4. Ancaman Barang Pengganti 5. Tingkat Rivalitas Persaingan a. Jumlah Kompetitor b. Tingkat Pertumbuhan Industri c. Biaya Tetap yang Besar === Terima kasih Atas Partisipasi Anda ===

22 Lampiran 7 Penjelasan parameter faktor eksternal Lingkungan Remote 1. Faktor Ekonomi Ekonomi dapat berupa Tingkat Inflasi, Tingkat suku bunga Bank, Nilai tukar mata uang, keadaan ekonomi regional, nasional dan dunia, hambatan dan dorongan ekspor-impor, kondisi anggaran belanja pemerintah dll. Apakah kondisi perekonomian makro tersebut dapat berpengaruh terhadap industri atau tidak. 2. Faktor Sosial, Budaya, Demografi Dan Lingkungan Apakah aspek social masyarakat (budaya setempat, tingkat pendidikan masyarakat setempat dll) di daerah sekitar industri berpengaruh terhadap perkembangan / keberadaan industri? 3. Faktor Pemerintah Dan Hukum Apakah kondisi pemerintahan (khususnya regional dan nasional) seperti event2 politik, kebijakan pemerintah, peraturan daerah dll, berpengaruh terhadap kondisi industri? 4. Faktor Teknologi Apakah industri menuntut teknologi yang maju atau tidak dan apakah aspek teknologi (perubahan teknologi) dapat berpengaruh terhadap industri? 5. Faktor Persaingan. Apakah kondisi persaingan merpengaruh teradap kondisi industri? Penjelasan Parameter Five Force s Competition 1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants) Pendatang baru dalam suatu industri dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang ada karena pendatang baru akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pasar serta seringkali juga merebut sumberdaya yang besar. Akibatnya harga dapat menjadi turun atau biaya membengkak sehingga mengurangi kemampulabaan. Bagaimana perusahaan yang ada berusaha untuk mengembangkan hambatan-hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki pasar. Hambatan untuk masuk dapat berupa :

23 a. Skala ekonomi : perbaikan marginal terhadap efisiensi ketika perusahaan meningkatkan ukurannya, yakni turunnya biaya satuan (unit cost) suatu produk. (apakah skala ekonomi ini dapat diciptakan oleh industri kulit di manding dan bagaimana pengaruhnya terhadap pendatang baru.) b. Diferensiasi produk : pelanggan akan percaya bahwa produk suatu perusahaan itu unik, dan pelanggan tersebut cenderung bersikap loyal sehingga pendatang baru memerlukan biaya yang cukup besar untuk merebut loyalitas pelanggan tersebut. (apakah industri kulit di manding dapat melakukan diferensiasi produk sehingga menjadi hambatan bagi pendatang baru). c. Kebutuhan Modal : sebuah industri baru memerlukan sumber daya untuk investasi, seperti fasilitas fisik, modal untuk persediaan, untuk pemasaran dan fungsi-fungsi bisnis lainnya. (apakah kebutuhan akan modal dari sektor ini dapat menghambat masuknya pendatang baru). d. Akses ke jaringan Distribusi : jaringan distribusi telah dikuasai oleh pengusaha yang ada, sehingga dapat menjadi hambatan bagi pendatang baru karena tidak memiliki akses atau besarnya biaya yang harus dikeluarkan (apakah bisnis industri kulit di manding kemampuan akses ke jaringan distribusi dapat menghambat masuknya pendatang baru). e. Kualitas Produk Penghalang Masuk : Apakah kualitas yang ditawarkan oleh perusahaan yang lama akan mempengaruhi masuknya pendatang baru? Seberapa kuatkah kualitas tersebut mampu mempengaruhi masuknya pendatang baru. f. Kebijakan atau Peraturan Pemerintah : melalui lisensi, persyaratan ijin, perundang undangan dan kebijakan lainnya yang mengontrol atau membatasi masuknya pendatang baru dalam usaha. (apakah kebijakan pemerintah dalam industri kulit dapat menghambat masuknya pendatang baru). g. Tindakan Penolakan/Perlawanan yang Diperkirakan : Apakah akan ada tindakan-tindakan penolakan atau perlawanan dari perusahaan yang ada terhadap pendatang baru? Seandainya ada, apakah tindakan penolakan tersebut akan kuat dalam menghambat masuknya pendatang baru?

24 h. Harga Penghalang Masuk : Apakah harga yang ditawarkan oleh perusahaan yang lama akan mempengaruhi masuknya pendatang baru? Seberapa kuatkah harga tersebut mampu mempengaruhi masuknya pendatang baru. i. Teknologi Hambatan Masuk : Apakah teknologi yang dimiliki oleh industri kulit di manding saat ini mampu menghambat masuknya pendatang baru. Seberapa besarkah Teknologi tersebut mampu menghalangi pendatang baru. j. Pengalaman sebagai hambatan masuk : Apakah pengalaman yang dimiliki oleh industri kulit di manding saat ini mampu menghambat masuknya pendatang baru. Seberapa besarkah pengalaman tersebut mampu menghalangi pendatang baru 2. Kekuatan Tawar menawar Pemasok (bargaining power of supplier) Meningkatkan harga dan mengurangi mutu produk yang dijual adalah cara potensial yang dapat digunakan pemasok untuk mendapatkan kekuatan terhadap perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam suatu industri. Apabila perusahaan tidak dapat menutup peningkatan biaya yang terjadi melalui struktur harganya maka kemampulabaannya akan berkurang akibat tindakan pemasok. Kondisi-kondisi yang membuat pemasok kuat cenderung serupa dengan kondisi yang membuat pembeli kuat, dimana kelompok pemasok dapat dikatakan kuat jika : a. Kelompok pemasok : Apakah kelompok pemasok terintegrasi atau terpencar dalam memenuhi kebutuhan industri, (bila terintegrasi maka posisi pemasok menjadi lemah dan sebaliknya). b. Produk Substitusi : Apakah ada produk pengganti dari pemasok, (bila ada produk pengganti maka akan melemahkan kekuatan tawar pemasok) c. Pelanggan Penting : Apakah industri merupakan pelanggan penting atau bukan bagi pemasok, (bila industri merupakan pelanggan penting maka pemasok akan rela keluar biaya untuk membantu pemasok). d. Masukan yang Penting : Apakah produk pemasok merupakan input yang penting bagi industri, (bila penting maka akan menjadikan bargaining posisi yang baik).

25 e. Pemerintah : Apakah pemerintah dapat mempengaruhi industri (pembeli) melalui tangan pemasok (kebijakan2 pemerintah yang memenangkan posisi pemasok). 3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers) Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawar menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Sebaliknya pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah mungkin dimana industri dapat memperoleh pengembalian serendah mungkin yang dapat diterima. Dan kelompok pembeli dapat menjadi kuat pada situasi berikut : a. Kelompok Pelanggan (Pembeli) : Apakah kelompok pembeli (pelanggan) terpusat atau membeli dalam jumlah yang relative besar terhadap penjualan pihak penjual (perusahaan). b. Diferensiasi Produk : Apakah produk/jasa yang dibeli dari industri merupakan adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi (apakah produk dari industri tersebut standar saja, dan apakah itu menjadi kekuatan bagi pembeli). c. Ancaman integrasi Balik : Apakah pembeli menunjukkan ancaman untuk melakukan integrasi balik (mengurangi peranan industri / penjual), jika pembeli sudah melakukan integrasi maka akan berpotensi untuk mengancam industri). d. Kualitas produk : Apakah produk industri berpengaruh terhadap kualitas atau mutu dari peroduk yang dihasilkan pembeli, (bila berpengaruh maka pembeli tidak terlalu peka dengan biaya atau harga dan sebaliknya). e. Informasi Pelanggan : Apakah pembeli / pelanggan memiliki informasi lengkap tentang permintaan, harga pasar yang actual dan bahkan biaya pemasok, (bila pembeli memiliki informasi lengkap maka akan mempengaruhi industri (perusahaan). 4. Ancaman Produk Pengganti (Threat of Substitute Products) Apakah ada atau tersedia produk-produk pengganti (barang atau jasa yang berbeda dari luar industri yang melakukan fungsi serupa dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh

26 industri/pengusaha yang ada), jika ada apakah akan mengancam kebaradaan produk/jasa dari perusahaan yang ada. 5. Tingkat Rivalitas di antara Para Pesaing yang Ada (Intention of Industri Rivalry) Persaingan disini terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi di industri dan sering disebabkan oleh harga, inovasi produk dan tindakan lain untuk mencapai diferensiasi produk. Bagi kebanyakan industri, penentuan utama seluruh persaingan serta tingkat profitabilitas secara umum adalah persaingan antara perusahaan dalam industri. Beberapa faktor utama yang menentukan sifat dan intensitas persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang telah mantap, adalah : a. Jumlah Kompetitor : Apakah jumlah pesaing dalam industri banyak atau seimbang. (bila jumlah pesaing banyak maka persaingan menjadi besar dan akan membuat beberapa perusahaan beranggapan selalu dipantau oleh pesaingnya, sebaliknya jika persaingan seimbang akan membuat perusahaan bersaing seimbang dalam jangja waktu yang lama dan sama kerasnya). b. Tingkat Pertumbuhan Industri : Apakah pertumbuhan industri lamban atau cepat. (bila pertumbuhan industri lamban maka akan terjadi persaingan yang ketat dalam berebut pangsa pasar dikala perusahaan akan melakukan ekspansi karena tidak diimbangi oleh pasar, sedangkan bila pertumbuhan cepat maka dapat menjamin perebutan pangsa pasar perusahaan2 dengan mengikuti kecepatan pertumbuhan industri. c. Biaya tetap yang Besar : Apakah biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh perusahaan besar/tinggi atau rendah. (bila biaya tetap yang dikeluarkan besar/tinggi maka akan menciptakan tekanan yang berat terhadap semua perusahaan untuk mengisi kapasitas yang dapat menurunkan harga saat terjadi kapasitas berlebih dan sebaliknya bila biaya tetap kecil maka tekanan yang dialami perusahaan tidak terlalu berat.

27 Lampiran 8 Kuesioner kepada konsumen produk kulit Manding Yth. Bapak/Ibu : Perkenankan nama saya Diklusari Isnarosi Norsita, mahasiswa Teknologi Industri Pertanaian IPB bermaksud melakukan penelitian tentang Strategi Bersaing Industri Kulit Di Sentra Industri Kulit Manding Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan syarat kelulusan studi saya. Demi kelancaran penelitian saya, mohon kesediaan Bapak/Ibu membantu saya dalam menjawab kuesioner ini. Semua informasi yang diterima dalam kuesiner ini bersifat rahasia dan hanya untuk kepentingan akademis. Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Diklusari Isnarosi Norsita Petunjuk pengisian : Silanglah pilihan jawaban anda I. KARAKTERISTIK RESPONDEN Nama : Alamat : :. 1. Jenis kelamin : L / P 2. Umur : a. dibawah 16 tahun c tahun b tahun d. diatas 45 tahun 3. Pendidikan Terakhir : a. SD c. SMU & Sederajat e. Diploma b. SLTP d. Sarjana f. Lainnya, sebutkan 4. Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa d. Guru/Dosen b. PNS e. Ibu Rumah Tangga c. Pegawai Swasta f. Lainnya, sebutkan.. 5. Pendapatan anda Per Bulan adalah : a. dibawah Rp c. RP Rp

28 b. Rp Rp d. diatas Rp Berapa nilai belanja rata-rata Anda Dalam setiap pembelian produk di Manding? a. Rp c. Rp Rp b. Rp Rp d. Lainnya, sebutkan 7. Berapa kali anda datang ke Manding: a. 1 kali c. 4-5 kali b. 2-3 kali d. lebih dari 5 kali 8. Apakah alasan pertama kali yang membuat Anda tertarik untuk membeli produk kulit di Manding (dapat memilih lebih dari satu) : a. Dorongan dari orang lain b. Mutu produk yang sesuai dengan harga e. Dorongan Promosi c. Lokasi memotong jalur ke pantai parangtritis f. Lainnya, sebutkan.. d. Ingin coba, karena manding terkenal sebagai sentra kerajinan kulit 9. Darimana Anda memperoleh informasi mengenai Produk produk kulit di Manding (dapat memilih lebih dari satu jawaban) : a. Keluarga/ Saudara c. Pameran Produk b. Teman d. Promosi di toko e. Lainnya, sebutkan. 10. Berdasarkan sumber informasi, hal apa yang menjadi focus perhatian Anda : a. Mutu c. Tahan lama e. Lainnya, sebutkan b. Kemudahan d. Harga 11. Media apa yang paling mempengaruhi Anda dalam memutuskan pembelian produk disini? a. Iklan d. Penjual b. Media Massa e. Anggota Keluarga c. Teman f. Lainnya, sebutkan Bagaimana menurut Anda mengenai pelayanan penjualan di Manding? a. Sangat ramah c. Biasa saja e. Sangat tidak ramah b. Ramah d. Kurang ramah

29 13. Apakah Anda merasa puas terhadap pembelian produk kulit di Manding? a. Ya b. Tidak c. Biasa Saja 14. Apakah Anda berminat untuk melakukan pembelian kembali? a. Ya b. Tidak c. Tergantung situasi A. TINGKAT KEPENTINGAN (HARAPAN) Petunjuk Pengisian : Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan harapan Anda terhadap produk kulit di Manding. Berilah tanda [ ] dari nomor pernyataan yang ada. 1 = Sangat tidak penting 3 = Penting 2 = Kurang penting 4 = Sangat Penting No. Atribut Produk Model 2 Warna 3 Harga 4 Daya tahan 5 Kenyamanan dipakai 6 Memiliki jahitan yang kuat dan rapi 7 Tambahan asesoris 8 Bahan 9 Ketersediaan barang 10 B. TINGKAT KINERJA Petunjuk Pengisian : Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan persepsi Anda terhadap produk kulit di Manding. Berila tanda[ ] dari nomor pernyataan yang ada. 1 = Tidak Baik 2 = Kurang Baik 4 = Sangat Baik 3 = Baik No. Atribut Produk Model 2 Warna 3 Harga 4 Daya tahan 5 Kenyamanan dipakai 6 Memiliki jahitan yang kuat dan rapi 7 Tambahan asesoris 8 Bahan

30 9 Ketersediaan barang 10 Apakah saran/komentar anda untuk industri kulit di Manding? Terima kasih Atas Partisipasi Anda

31 Lampiran 9 Kuesioner penentuan bobot serta peringkat faktor internal dan eksternal (Kepada Pakar Industri Kulit Di Bantul) Nama Tempat Bekerja :.. :.. PENILAIAN BOBOT Tujuan : Mendapatkan penilaian para pakar mengenai faktor-faktor internal maupun eksternal industri kulit di Manding, yaitu dengan cara pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan Strategi Bersaing Industri Kulit Di Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding Kabupaten Bantul. Petunjuk : Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor internal-eksternal yang tersedia adalah : 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Faktor Strategis Internal 1. Kekuatan A. Lokasi usaha yang strategis B. Nama besar manding, desa wisata C. Terjaminnya ketersediaan bahan baku D. Mutu produk memuaskan E. Kental suasana kekeluargaan dalam bisnis F. Harga produk lebih murah G. Produk unik sesuai pesanan 2. Kelemahan H. Jaringan kerjasama terbatas I. Promosi kurang agresif, J. Inovasi desain produk rendah K. Tidak ada merk dagang

32 L. Keterbatasan modal, sarana prasarana umum M. Permasalahan showroom (sebagian kecil milik pengrajin, menjual produk luar manding) N. Tingkat pendidikan rendah (pembukuan, keterbatasan tenaga trampil, pelatihan kurang efektif) Tabel 1 Penilaian bobot tingkat kepentingan faktor internal dengan metode Paired Comparison faktor A B C D E F G H I A B C D E F G H I J K L M N J K L M N Faktor Strategis Eksternal 1. Peluang A. Ketersediaan kredit bagi IKM B. Pemerintah (deprind, ATK, BBPPK) mendukung C. Jumlah penduduk bantul meningkat D. Keunikan produk kulit (eksotis, elegan, exclusive) E. Teknologi informasi F. Produk kulit pari yang sedang digemari

33 G. Sepatu, jaket dan tas merupakan kebutuhan pokok 2. Ancaman H. Kenaikan BBM I. Mudahnya pemain baru masuk J. Keberadaan perusahaan sejenis (berbagai skala) K. Adanya produk substitusi L. Bahan baku impor lebih bermutu M. Kulit imitasi semakin menyerupai kulit asli N. Bahan baku relative mahal Tabel 2 Penilaian bobot tingkat kepentingan faktor eksternal dengan metode Paired Comparison faktor A B C D E F G H I A B C D E F G H I J K L M N J K L M N

34 PENENTUAN PERINGKAT Faktor Strategis Internal Kekuatan Pemberian peringkat faktor kekuatan didasarkan pada kekuatan industri kulit di manding dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis/pesaing. Pemberian peringkat berdasarkan pada keterangan berikut ; Nilai 4 = jika faktor tersebut sangat baik jika dibandingkan dengan pesaing. Nilai 3 = jika faktor tersebut baik jika dibandingkan dengan pesaing. Nilai 2 = jika faktor tersebut baik cukup jika dibandingkan dengan pesaing. Nilai 1 = jika faktor tersebut tidak baik jika dibandingkan dengan pesaing. Kelemahan Pemberian peringkat faktor kelemahan didasarkan pada kelemahan industri kulit di manding dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis/pesaing. Pemberian peringkat berdasarkan pada keterangan berikut ; Nilai 4 = jika faktor tersebut sangat tidak lebih lemah jika dibandingkan dengan pesaing. Nilai 3 = jika faktor tersebut tidak lebih lemah jika dibandingkan dengan pesaing. Nilai 2 = jika faktor tersebut sedang jika dibandingkan dengan pesaing. Nilai 1 = jika faktor tersebut lebih lemah jika dibandingkan dengan pesaing. Pada faktor internal, rating dengan skala 4 dan 3 diberikan untuk faktor kekuatan, sedangkan skala 2 dan 1 untuk faktor kelemahan. Penentuan peringkat suatu faktor internal diberikan penilaian dengan skala berikut: Nilai 4 = Kekuatan utama Nilai 2 = Kelemahan minor Nilai 3 = Kekuatan minor Nilai 1 = Kelemahan utama Tabel 3 Pemberian peringkat faktor strategis internal KEKUATAN A. Lokasi usaha yang strategis B. Nama besar manding, desa wisata C. Terjaminnya ketersediaan bahan baku D. Mutu produk memuaskan

35 E. Kental suasana kekeluargaan dalam bisnis F. Harga produk lebih murah G. Produk unik sesuai pesanan KELEMAHAN H. Jaringan kerjasama terbatas I. Promosi kurang agresif, J. Inovasi desain produk rendah K. Tidak ada merk dagang L. Keterbatasan modal, sarana prasarana umum M. Permasalahan Showroom (sebagian kecil milik pengrajin, menjual produk luar manding) N. Tingkat pendidikan rendah (pembukuan campur, keterbatasan tenaga trampil, pelatihan tidak efektif) Faktor Strategis Eksternal Peluang Pemberian peringkat faktor peluang didasarkan pada kemampuan industri kulit manding dalam meraih peluang yang ada. Pemberian peringkat didasarkan pada keterangan berikut ; Nilai 4 = jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam meraih peluang. Nilai 3 = jika perusahaan mempunyai kemampuan yang baik dalam meraih peluang. Nilai 2 = jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sedang dalam meraih peluang. Nilai 1 = jika perusahaan mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam meraih peluang. Ancaman Pemberian peringkat faktor ancaman didasarkan pada besarnya ancaman dalam mempengaruhi keberadaan perusahaan. Pemberian peringkat didasarkan pada keterangan berikut ; Nilai 4 = jika faktor ancaman tidak memberikan pengaruh terhadap perusahaan. Nilai 3 = jika faktor ancaman memberikan pengaruh biasa terhadap perusahaan. Nilai 2 = jika faktor ancaman memberikan pengaruh kuat terhadap perusahaan.

36 Nilai 1 = jika faktor ancaman memberikan sangat kuat mempengaruhi perusahaan. Tabel 4 Pemberian peringkat faktor strategis eksternal KEKUATAN A. Ketersediaan kredit bagi IKM B. Pemerintah (deprind, ATK, BBPPK) mendukung C. Jumlah penduduk bantul meningkat D. Keunikan produk kulit (eksotis, elegan, exclusive) E. Teknologi informasi F. Produk kulit pari yang sedang digemari G. Sepatu, jaket dan tas merupakan kebutuhan pokok KELEMAHAN H. Kenaikan BBM I. Mudahnya pemain baru masuk J. Keberadaan perusahaan sejenis (berbagai skala) K. Adanya produk substitusi L. Bahan baku impor lebih bermutu M. Kulit imitasi semakin menyerupai kulit asli N. Bahan baku relative mahal

37 Lampiran 10 Kuesioner penilaian daya tarik (AS) strategi terhadap faktor-faktor strategis untuk penyusunan Qualitative Strategic Planning Matriks (kepada pakar industry kulit di Bantul) Nama :.. Tempat Bekerja :.. Qualitative Strategic Planning Matriks (QSPM) merupakan alat yang memungkinkan para penyususn strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal yang diidentifikasi sebelumnya. Skor daya tarik harus diberikan pada setiap strategi untuk menunjukan daya tarik relative satu strategi terhadap strategi yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. (daya tarik = daya mempengaruhi). Pada kasus ini skor AS berkisar dari 1 sampai 8, skor AS = 1 menunjukan fakot tersebut tidak memiliki daya tarik sama skali terhadap strategi tersebut, sedangkan skor AS = 8 menunjukan faktor tersebut memiliki daya tarik paling tinggi terhadap strategi tersebut. Mohon kerjakan baris demi baris, dan jangan pernah menyalin skor yang sama dalam satu baris. Tabel 1 Penilaian daya tarik (AS) strategi terhadap faktor-faktor strategis Faktor internal dan eksternal SO1 SO2 SO3 ST2 WO1 WO2 WO4 WT1 S1 : Lokasi usaha yang strategis S2 : Nama besar manding, desa wisata S3 : Terjaminnya ketersediaan bahan baku S4 : Mutu produk memuaskan S5 : Kuasana kekeluargaan kental S6 : Harga produk lebih murah S7 : Produk unik sesuai pesanan W1 : Jaringan kerjasama terbatas W2 : Promosi kurang agresif, W3 : Inovasi desain produk rendah W4 : Tidak ada merk dagang W5 : Keterbatasan modal, sarana prasarana umum

38 W6 : Permasalahan Showroom W7 : Tingkat pendidikan rendah O1 : Ketersediaan kredit bagi IKM O2 : Pemerintah mendukung O3 : Jumlah penduduk bantul meningkat O4 : Kesan eksotis, elegan, dan exclusive produk kulit O5 : Teknologi informasi O6 : Produk kulit pari yang sedang digemari O7 : Sepatu, jaket dan tas merupakan kebutuhan pokok T1 : Kenaikan harga BBM T2 : Mudahnya pemain baru masuk T3 : Keberadaan perusahaan sejenis (berbagai skala) T4 : Adanya produk substitusi T5 : Bahan baku impor lebih bermutu T6 : Kulit imitasi semakin menyerupai kulit asli T7 : Bahan baku relative mahal Keterangan : SO1 : Kerjasama dengan travel agen pariwisata. SO2 : Pemasaran berbasis internet. SO3 : Pengembangan produk kulit ikan pari yang sedang digemari masyarakat. ST2 : Tetap menjaga mutu produk dengan memberikan harga bersaing. WO1 : Mendirikan showroom milik bersama serta menambahan area parkir dan fasilitas umum. WO2 : Pemberian merk dagang dan pemberian informasi produk. WO4 : Mengoptimalkan fungsi paguyuban pengrajin, agar para pengrajin manding aktif mengikuti pamera dan pendampingan administrasi pengajuan kredit IKM. WT1 : Memproduksi produk kulit yang unik dan dalam jumlah terbatas. NB : Tanda - menandakan tidak perlu diisi ===TERIMAKASIH===

39 Lampiran 11 Kuesioner validasi strategi (kepada pakar industri kulit) Yth. Bapak Pakar Industri Kulit di Bantul: Perkenankan nama saya Diklusari Isnarosi, mahasiswa Teknologi Industri Pertanaian IPB sedang melakukan penelitian tentang Strategi Bersaing Industri Kulit Di Sentra Industri Kulit Manding Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan syarat kelulusan studi saya. Demi kelancaran penelitian saya, mohon kesediaan Bapak membantu saya dalam menjawab kuesioner ini. Semua informasi yang diterima dalam kuesiner ini bersifat rahasia dan hanya untuk kepentingan akademis. Atas kesediaan Bapak saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Diklusari Isnarosi Petunjuk Pengisian: Mohon berikan tanggapan, kritik dan saran mengenai usulan strategi peningkatan daya saing untuk industri kulit di manding, sebagai berikut ; Hasil identifiksi permasalahan di industri kulit Manding, faktor pemasaran merupakan faktor yang paling berpengaruh karena mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam penjualan, cakupan pasar, dan profitabilitas. Permasalahan kedua adalah permodalan, yang menyangkut operasional dan pengembangan industri. Strategi 1 : Strategi dengan melakukan pemasaran berbasis internet. Aplikasi dapat berupa pembuatan website, bergabung dalam forum jual beli seperti jualbeli.com, berniaga.com dan kaskus.com, maupun penggunaan media sosial seperti facebookdan twitter sebagai sarana promosi dan transaksi online. Strategi ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan pemasaran antara lain: lemahnya kegiatan promosi, sempitnya jaringan kerjasama, minimnya informasi produk asli Manding kepada konsumen, serta diharapkan dapat meningatkan jumlah penjualan dan pendapatan para pelaku industri kulit di Manding.

40 Tanggapan : Strategi 2 : Strategi pemberian informasi produk dan merk dagang. Strategi pemberian merk dagang produk dan informasi produk dinilai mampu mengatasi permasalahan yaitu tuntutan konsumen untuk memberikan identitas produk asli pengrajin Manding. Merk juga dapat digunakan sebagai sarana promosi. Tanggapan : Strategi 3 : Strategi mengoptimalkan fungsi paguyuban pengrajin Manding. Mengoptimalkan fungsi paguyuban pengrajin Manding agar para pengrajin kulit di Manding berperan serta aktif dalam kegiatan pameran dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemda Bantul, pameran sebagai ajang promosi dan memperluas jaringan kerjasama. Pelatihan dapat meningkatkan ketrampilan pengrajin dalam berinovasi, melaksanakan kegiatan administrasi dan keuangan, serta manajemen pengelolaan dan pengembangan bisnis. Paguyuban juga diharapkan memberikan fasilitas pendampingan administrasi pengajuan kredit bagi IKM. Tanggapan : =============== Terimakasih Atas Kesediaannya ==================

41 Lampiran 12 Contoh toko online pesaing

42 Lampiran 12 Contoh toko online pesaing

43 Lampiran 13 Contoh forum jual beli online

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data Kementerian Perindustrian Indonesia (Bukhari, 2011), kontribusi industri terhadap PDB Indonesia tahun 2000-2010, sektor tekstil, barang kulit dan alas

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL Petunjuk : Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh perusahaan. No Daftar Pertanyaan Audit Internal Ya Tidak

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian Rendahnya daya saing Analisis faktor internal Analisis faktor eksternal Analisis faktor kompetitif Formulasi strategi bersaing Prioritas strategi bersaing Implementasi strategi bersaing : Ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa LAMPIRAN 72 72 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Perusahaan Inti Sari Rasa KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Lampiran 1. Kuesioner Kajian 89 A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Petunjuk pengisian Nilai diberikan pada pertimbangan berpasangan antara 2 faktor vertikalhorizontal) berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

kurang penting sama penting lebih penting

kurang penting sama penting lebih penting 54 LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kuesioner kajian strategi pemasaran dan pengembangan usaha perdagangan boneka untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal oleh manajemen perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta LAMPIRAN 51 53 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN KINERJA DAN

Lebih terperinci

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BAKSO IKAN TUNA, SURIMI DAN CAMPURAN (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugerah, Bogor) Bagian 1. Identitas Responden

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BAKSO IKAN TUNA, SURIMI DAN CAMPURAN (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugerah, Bogor) Bagian 1. Identitas Responden LAMPIRAN 116 117 Lampiran 1. Kuesioner penelitian PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BAKSO IKAN TUNA, SURIMI DAN CAMPURAN (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugerah, Bogor) Bagian 1. Identitas Responden Nama Alamat

Lebih terperinci

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

dengan rincian kegiatan sebagai berikut : LAMPIRAN 43 44 Lampiran 1 : Jadwal Kajian Kajian dilakukan mulai bulan April sampai dengan Juni 2011 dengan rincian kegiatan sebagai berikut : Kegiatan A. Persiapan April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa. Karena situasi yang berubah sangat cepat inilah suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa. Karena situasi yang berubah sangat cepat inilah suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, lingkungan bisnis berubah sangat cepat dalam bidang produk maupun jasa. Karena situasi yang berubah sangat cepat inilah suatu perusahaan harus dapat

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Kuesioner kajian. STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA TB GRAMEDIA DUTA PLAZA DI KOTA DENPASAR. Usaha meningkatkan kinerja TB Gramedia Duta Plaza secara menyeluruh sangat

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA TB GRAMEDIA DUTA PLAZA DI KOTA DENPASAR. Usaha meningkatkan kinerja TB Gramedia Duta Plaza secara menyeluruh sangat Lampiran 1. Kuisioner ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA TB GRAMEDIA DUTA PLAZA DI KOTA DENPASAR Kepada Yth. Bapak Ibu Responden, Usaha meningkatkan kinerja TB Gramedia Duta Plaza secara menyeluruh sangat diperlukan,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diberikan pada penelitian ini merupakan jawaban dari perumusan masalah yang terdapat pada Bab 1. 1. Persepsi Konsumen Terhadap Produk DONATELLO

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION A. Profil Perusahaan Atika Collection adalah sebuah industri kerudung siap pakai yang terletak di Desa Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model

Lebih terperinci

Kisi-kisi instrumen Perusahaan

Kisi-kisi instrumen Perusahaan Kisi-kisi instrumen Perusahaan Variabel Indikator Pernyataan Pengaruh pemerintah Apakah kondisi politik, pemerintahan dan keamanan mempengaruhi terhadap penjualan produk dari PT. Fajar Jaya Teknik? Hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar dan bervariasi. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar dan bervariasi. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan penduduk dewasa ini, memungkinkan para produsen untuk memproduksi barang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat persaingan usaha sangatlah tinggi. Hal ini secara otomatis memaksa para pelaku usaha untuk terus mengembangkan diri

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, 2003. Alternatif Strategi Bisnis Merchandising Bank A Card Center (Studi kasus pada Bank A Card Center). Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan E. GUMBIRA SAID.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) yang naik sebesar 1,67 %. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) yang naik sebesar 1,67 %. Selanjutnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), salah satu industri yang mengalami pertumbuhan produksi positif di tahun 2015 adalah industri kulit, barang dari kulit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

BISNIS PLAN JILBAB SHOP BISNIS PLAN JILBAB SHOP Oleh : Citra Mulia 1110011211190 Dosen : Yuhelmi, S.E, M.M Mata Kuliah : Kewirausahaan 1 I. LATAR BELAKANG Bukittinggi merupakan sebuah kota yang berada di Sumatera Barat yang dikenal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung Kuesioner Penelitian Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung A. Kata Pengantar No. Angket : Tanggal Interview : Kepada Yth: Sdr/i Di tempat. Dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. lingkungan internal peneliti menggunakan value chain analysis untuk

BAB IV PENUTUP. lingkungan internal peneliti menggunakan value chain analysis untuk BAB IV PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Untuk menganalisa lingkungan industri pada perusahaan, akan dibagi menjadi dua lingkungan yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Pada lingkungan internal peneliti

Lebih terperinci

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika 128 Lampiran I Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika Jakarta, 17 April 2009 Kepada Yth : PT Rekadaya Elektrika Jakarta Dengan Hormat, Sehubungan dengan adanya analisis

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard Lampiran 1 Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard 54 Lampiran 2: Kuesioner Pelanggan Nomor: KUISONER PELANGGAN Kuisoner ini terdiri dari 3 (tiga) bagian. Bagian pertama merupakan isian mengenai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor

Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor LAMPIRAN 87 Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN BAKSO SEHAT BAKSO ATOM BOGOR IDENTITAS RESPONDEN Nama

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I ini akan dijelaskan secara umum mengenai bagaimana latar belakang pemilihan judul proyek, rumusan masalah yang mempengaruhi bagaimana desain proyek nantinya, tujuan proyek,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era suatu negara unggul terhadap negara lain karena memiliki kekayaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : 19214943 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Perkembangan ekonomi pada saat ini semakin pesat, salah satunya perkembangan di dunia bisnis di Indonesia.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan

LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan L-1 LAMPIRAN 2 Kisi-kisi Instrumen L-2 Kisi-Kisi Pedoman Kuesioner Kisi-kisi segmentasi pasar (1,300) Variabel segmentasi pasar bisnis utama dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

Aspek ekonomi dan sosial

Aspek ekonomi dan sosial Aspek ekonomi dan sosial Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan, khususnya dibidang perekonomian masyarakat tempatan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan di luar perusahaan Sifat uncontrollable Identifikasi Peluang dan Ancaman Jenis: 1. Lingkungan Jauh 2. Lingkungan Dekat FUNGSI ALE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau yang lebih dikenal dengan sebutan UKM merupakan tumpuan ekonomi rakyat di Indonesia dan menjadi

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS KOMPETITIF (Menggunakan Model PORTER: 5 kekuatan persaingan pokok)

KUESIONER ANALISIS KOMPETITIF (Menggunakan Model PORTER: 5 kekuatan persaingan pokok) L-2 KUESIONER NLISIS KOMPETITIF (Menggunakan Model PORTER: 5 kekuatan persaingan pokok) 1. erikan tanda ( ), untuk faktor yang relevan dengan usaha Indigrow pada kotak yang disediakan disebelah kiri faktor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Lampiran 2. Daftar pertanyaan untuk mengetahui keadaan lingkungan internal dan lingkungan eksternal usaha peternakan ayam kampung organik No Jenis Data Rincian Internal

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

Judul Penelitian Ilmiah :

Judul Penelitian Ilmiah : Judul Penelitian Ilmiah : ANALISIS SWOT DAN MARKETING MIX DALAM STRATEGI PEMASARAN ONLINE SHOP TACQUEEN PENULIS Nama Kelas : Dinda Permatasari : 3EA29 NPM : 12212187 Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, MM LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang cukup ketat. agar bisnis yang dijalaninya tetap eksis, bahkan tidak sekedar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus menerus untuk meningkatkan nilai dari produk dan jasa, perusahaan harus mengetahui tingkat kepuasan

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK. Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK. Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal 48 PANDUAN WAWANCARA PEMILIK Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal besar atau tidak sehingga mudah ditiru oleh para pendatang baru? Apa alasannya? 2)

Lebih terperinci

Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program

Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program 121 3. Strategi ST (Strengths Treats) Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program laundry agar jasa laundry dapat bertahan di persaingan yang kompetitif. Dan sebisa mungkin

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu

Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Lokasi Kecamatan Palabuhan Ratu Lampiran 2. Kegiatan Wawancara dan Lokasi Penelitian Wawancara dengan Pemilik Usaha Lokasi Usaha Gebyar Cakalang Lampiran 3. Kegiatan pemindangan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. Pengaruh Brand Image, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian. Pengaruh Brand Image, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan 107 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Survei Loyalitas Pelanggan Pengaruh Brand Image, Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Giant (hypermarket) di Wilayah

Lebih terperinci

memiliki potensi yang sekaligus menjadi identitas kota, salah satunya yang dirintis oleh beberapa warga setempat. Produk Cibaduyut tak

memiliki potensi yang sekaligus menjadi identitas kota, salah satunya yang dirintis oleh beberapa warga setempat. Produk Cibaduyut tak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki perkembangan seperti kota Jakarta. Kelebihan kota Bandung dibandingkan dengan kota-kota lainnya

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication 2

Integrated Marketing Communication 2 Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Integrated Marketing Communication 2 Analisis Situasi Pasar dengan Model Michael Porter, GE Matrix, dan Product Life Cycle (PLC) Syah As ari, M.Si

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara baru dalam mempertahankan pelanggan atau mencari pembeli-pembeli

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara baru dalam mempertahankan pelanggan atau mencari pembeli-pembeli BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan pasar di Indonesia saat ini begitu ketat. Tidak hanya bersaing dengan produk lokal tapi juga dengan produk luar negeri. tentu menuntut para pengusaha

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden ANGKET RESPONDEN KONSUMEN Hal : Permohonan Pengisian Angket Responden Kepada Yth Bapak /ibu /saudara/i Responden Ditempat. Dengan hormat, Dalam rangka penelitian mengenai Hubungan Retailing Mix terhadap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih toko pakaian

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Umur :. 3. Alamat :. 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Nama : Umur :. 3. Alamat :. 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA DAFTAR PERTANYAAN A. Identitas Responden 1. Nama :... 2. Umur :. 3. Alamat :. 4. Jenis Kelamin : L / P (Lingkari salah satu) 5. Jabatan :. KUISIONER TAHAP KEDUA B. Petunjuk pengisian I (untuk soal no.

Lebih terperinci

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F

Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang. Muhammad Evan Zulkarnain F L A M P I R A N 59 60 61 Lampiran 1. Kuesioner tentang perusahaan Pengembangan Usaha Pengolahan Plastik Bekas di PT. Mitra Bangun Cemerlang, Tangerang Muhammad Evan Zulkarnain F352060215 SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, adapun kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PELANGGAN PT. BUMANTARA TOUR & TRAVEL. Mohon bantuandan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan

LAMPIRAN 1 KUESIONER PELANGGAN PT. BUMANTARA TOUR & TRAVEL. Mohon bantuandan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan LAMPIRAN 1 KUESIONER PELANGGAN PT. BUMANTARA TOUR & TRAVEL Kepada Yth, Bapak / Ibu responden Di Tempat Mohon bantuandan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan dan pernyataan yang ada dalam kuesioner

Lebih terperinci

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 8:34 PM No comments dada Dalam buku " Competitive Strategy " disebutkan bahwa terdapat 5 kekuatan strateri bisnis yang merupakan kerangka

Lebih terperinci

Kuesioner Responden. Bapak / Ibu / Saudara /i yang terhormat,

Kuesioner Responden. Bapak / Ibu / Saudara /i yang terhormat, L 1 Kuesioner Responden Bapak / Ibu / Saudara /i yang terhormat, Saya adalah Mahasiswa Binus Business School Program Studi Magister Manajemen yang sedang melakukan penelitian tesis mengenai Analisis Pengaruh

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Volume 5. No : 3, 2017 1 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Pricillia Wanandi Program Studi Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 131, Surabaya E-mail: shiel_pricillia@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi bertambahnya limbah di masyarakat karena masyarakat pada masa kini hanya bisa menggunakan, mengonsumsi, dan menikmati barangbarang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan. JF Bags adalah suatu usaha yang bergerak di dalam industri tas. JF Bags didirikan oleh bapak Judy Kurniawan pada tahun 2012 yang bertempat di Jl.

Lebih terperinci