Gambar 4 Board Raspberry Pi [8] Gambar 5 Sensor MQ-6 [9]

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar 4 Board Raspberry Pi [8] Gambar 5 Sensor MQ-6 [9]"

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan manusia sangatlah banyak tersedia di bumi ini. Baik itu sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Gas LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan salah satu hasil dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Peranan gas LPG pada saat ini sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Teringat semakin menipisnya persedian minyak dibumi ini. Perlahan-lahan gas LPG mulai menggantikan peranan utama dari minyak bumi sebagai bahan bakar alternatif baik itu dalam bidang industri, rumah tangga, maupun transportasi [1]. Seiring dengan banyaknya penggunaan gas LPG oleh masyarakat, maka produsen tabung gas pun mengalami penurunan kualitas yang dapat menimbulkan bahaya yang disebabkan kurangnya pengawasan produk tabung gas tersebut. Semenjak pemerintah melakukan konversi minyak tanah ke kompor gas banyak sekali kejadian meledaknya tabung gas yang berbahaya bagi pengguna maupun masyarakat sekitar. Bencana meledaknya tabung gas sebagai akibat kesalahan manusia maupun kesalahan dalam proses produksi tabung gas LPG maupun selang gas seharusnya mendapatkan penanganan segera agar tidak semakin banyak korban berjatuhan [2][3][4]. Masyarakat membutuhkan sebuah solusi untuk menghindari bahaya bencana meledaknya tabung gas, akibat dari kebocoran gas. Teknologi WSN dapat dimanfaatkan untuk implementasi sistem deteksi kebocoran gas, sebagai solusi untuk menghindari bahaya kebocoran gas LPG. Teknologi WSN banyak memberikan inspirasi dalam penerapan dan penggunaan untuk segala bidang. Beberapa contoh penerapannya. Monitoring lingkungan, Target tracking, Pipeline (air, minyak, gas), monitoring dalam pertanian, supply chain management, traffic management. Setiap node WSN berfungsi untuk mengirim data sensor ke suatu base, dan hasil kumpulan data semuanya diolah sehingga memberikan suatu informasi [5]. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mengidentifikasi dan memonitoring kebocoran gas, sehingga para pemakai tabung gas menjadi lebih nyaman pada saat memakainya. Sehingga terciptalah sebuah sistem pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan Wireless Sensor Network (WSN). Penelitian ini dibatasi pada pendeteksian gas dari tabung LPG. Alat yang digunakan sebagai sensor kebocoran adalah MQ-6. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG dengan Wireless Sensor Network (WSN). Manfaat dari penelitian ini kepada masyarakat yaitu dihasilkannya sistem yang dapat mendeteksi kebocoran gas LPG dan memberikan peringatan melalui SMS (Short Message Service), sehingga dapat terhindar dari bahaya ledakan tabung Gas, dan bahaya lain yang terkait yang dapat muncul. 1

2 2. Tinjauan Pustaka Penelitian yang membahas tentang sistem deteksi kebocoran yang pernah dilakukan sebelumnya, salah satunya berjudul Prototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS Penelitian tersebut bertujuan untuk membangun sistem untuk mendeteksi kebocoran gas LPG (Liquified Petroleum Gas) dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat pengendali yang menghasilkan keluaran berupa level kondisi. Sistem ini tidak dapat menampilkan konsentrasi gas secara kuantitatif, tapi dalam bentuk level konsentrasi gas. Dari hasil penelitian tersebut alat ini merupakan suatu upaya untuk mempermudah bagi para pengguna gas LPG dalam mengontrol terjadinya kebocoran, karena alat ini mengirimkan pesan melalui SMS pada handphone pengguna, sehingga para pengguna gas dapat lebih aman dalam menggunakannya [6]. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan ini adalah pada penggunaan sensor MQ-6. Pada penelitian yang berjudul Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG dengan Menggunakan Sensor TGS-2610 Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Penelitian tersebut dirancang sebuah alat pendeteksi yang mampu mendeteksi keberadaan gas LPG di udara. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan LPG dalam penelitian ini adalah sensor gas LPG TGS- 2610, sementara yang menjadi pusat pengendalian dari seluruh alat yang dirancang digunakan mikrokontroler AT89S51. Secara garis besar, alat yang dirancang ini terdiri dari dua buah blok dasar yaitu: sensor dan mikrokontroler. Alat yang dirancang ini mampu mendeteksi gas LPG dalam waktu 0,37 detik pada jarak minimum. Adapun kelemahan alat pendeteksi ini adalah waktu pendeteksian gas LPG oleh sensor yang digunakan tergantung pada jarak sensor terhadap sumber gas. Semakin jauh jarak sensor dengan sumber gas, maka waktu pendeteksian yang dibutuhkan semakin lama [7]. Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pada penelitian ini dirancang prototype alat untuk sistem pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan Wireless Sensor Network (WSN). Penelitian ini membahas tentang: 1) Fungsi sensor MQ-6 sebagai sensor pendeteksi kebocoran gas LPG; 2) Board Raspberry Pi sebagai pengendali utama sistem untuk perantara antara hasil pembacaan sensor dan komputer, sehingga data yang dihasilkan dapat dibaca di komputer; 3) Komunikasi antara Raspberry Pi dengan komputer menggunakan TP-Link, informasi peringatan kebocoran gas dikirimkan secara wireless. Wireless sensor network merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa perangkat otomatis yang didistribusikan secara spasial, yang menggunakan sensor untuk memantau kondisi fisik atau lingkungan. Sebuah sistem WSN menggabungkan node-node sensor dengan sebuah gateway melalui koneksi wireless. (Gambar 1). WSN telah diaplikasikan dalam berbagai area seperti contohnya: pusat layanan kesehatan, fasilitas umum, dan pemantauan jarak jauh [5]. 2

3 Gambar 1. Komponen WSN, Gateway dan Node Terdistribusi [5] Topologi node WSN pada umumnya terorganisasi dalam satu diantara 3 jenis topologi jaringan. Dalam topologi star, tiap node terhubung langsung dengan gateway. Dalam sebuah jaringan cluster tree, setiap node terhubung ke simpul yang lebih tinggi dan kemudian ke gateway. Data diarahkan dari node terendah di pohon ke gateway. Pada topologi jaringan mesh, terdapat node yang dapat terhubung ke beberapa node lain dalam sistem dan melewatkan data melalui jalur yang paling dapat diandalkan (Gambar 2) [5]. Gambar 2 Topologi Jaringan WSN yang Umum Digunakan[5] Raspberry merupakan komputer seukuran kartu ATM yang menggunakan LINUX sebagai sistem operasinya. Raspberry menggunakan daya sebesar 5 volt [8]. Gambar 4 Board Raspberry Pi [8] Gambar 5 Sensor MQ-6 [9] Sensor MQ-6 adalah salah satu sensor sensitif terhadap gas dengan konduktifitas rendah pada udara bersih. Jika terdapat kebocoran gas konduktifitas sensor menjadi lebih tinggi, setiap kenaikan konsentrasi gas maka konduktifitas 3

4 sensor juga naik. MQ-6 sensitif terhadap gas LPG, Propana, Hidrogen, Karbon Monoksida, Metana dan Alcohol. Sensor MQ-6 terdapat 2 masukan tegangan yakni VH dan VC. VH digunakan untuk tegangan pada pemanas (Heater) internal dan Vc merupakan tegangan sumber. Satu daya yang dibutuhkan pada sensor MQ-6 adalah Vc < 24VDC dan VH = 5V ±0.1V Tegangan AC atau DC [9]. Sensor MQ-6 ditunjukkan pada Gambar 5. Converter adalah alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai variabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuah komputer atau rangkaian logika digital, dilakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini harus diketahui sehingga hubungan khusus antara sinyal analog dan digital. Analog ke digital converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode kode digital. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistem komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistem digital (komputer). 3. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam lima tahapan seperti ditunjukkan pada Gambar 3, yaitu: (1) Definisi Masalah; (2) Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data; (3) Perancangan Sistem; (4) Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem; (5) Penulisan Laporan Hasil Penelitian. Definisi Masalah Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data Perancangan Sistem Implementasi Sistem dan Pengujian Sistem Penulisan Laporan Hasil Penelitian Gambar 6 Tahapan Penelitian 4

5 Tahapan penelitian pada Gambar 6 dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap Pertama: Definisi Masalah, pada tahap ini dipelajari masalah yang terjadi. Masalah diketahui berdasarkan proses penggalian informasi melalui surat kabar, wawancara responden yaitu kebocoran gas LPG, dan bahaya yang terkait dengan hal tersebut. Tahap Kedua: Analisa Kebutuhan dan Pengumpulan Data, pada tahap ini dipelajari solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada tahap pertama. Pada tahap ini juga dilakukan studi pustaka yaitu mempelajari konsep dasar sistem dan mengumpulkan informasi tentang kebutuhan sistem yang dibangun; Tahap Ketiga: Perancangan Sistem, yang meliputi pemenuhan kebutuhan hardware dan software yang dibutuhkan dalam pembuatan prototype alat kebocoran gas LPG dan aplikasi pendukungnya. Alat yang digunakan sebagai sensor kebocoran adalah MQ-6. Spesifikasi MQ-6 ditunjukkan pada Tabel 1. Model No Tabel 1 Spesifikasi MQ-6 MQ-6 Sensor Type Semiconduktor Standard Encapsulation Bakelite (Black Bakelite) Detection Gas Isobutane, Butane, LPG Concentration ppm LPG,isobutane,propane Circuit Circuit Voltage VC 5 v±0.1 AC OR DC Heating Voltage VH 5 v±0.1 AC OR DC Load Resistance PL 20K Ω Character Heater Resistance RH 33Ω±5% (room Tem) Heater consumption PH 750Mw Sensing Resistance RS 10K Ω 60K Ω(1000ppm LPG) Condition Tem. Humidity 20⁰C±2⁰C;65%±5%RH Standard test circuit VC:5V±0.1V ; VH:5V±0.1V Preheat time Over 24 hour Board Raspberry Pi digunakan sebagai pengendali utama sistem untuk perantara antara hasil pembacaan sensor dan komputer, sehingga data yang dihasilkan dapat dibaca di komputer. Komunikasi antara Raspberry Pi dengan komputer menggunakan TP-Link, dimana adanya gas bocor dikirimkan secara wireless. Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Metode penelitian Research and Development yang selanjutnya akan disingkat menjadi R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut [10]. 5

6 DESKRIPTIF menghimpun data tentang kondisi yang ada EVALUATIF mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk EKSPERIMEN menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Gambar 7 Tahapan Perancangan Sistem dengan Metode R&D [10] Dalam pelaksanaan R&D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan suatu produk. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Langkah-langkah merancang sistem pada Gambar 7, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: dilakukan pengumpulan data dengan memperhatikan kebutuhan pengguna sistem. Kemudian dilakukan pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan oleh pengguna sistem deteksi kebocoran LPG; Tahap kedua: pada tahap ini dipelajari solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada tahap pertama. Kemudian dilakukan perancangan sistem berdasarkan masalah pada Tahap Pertama, sehingga menghasilkan sebuah produk. Pada produk yang dihasilkan dilakukan ujicoba untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan kebutuhan dan perancangan; Tahap ketiga: pada tahap ini dilakukan implementasi sistem. Hasil implementasi kemudian diuji dan dilakukan analisa berdasarkan hasil pengujian, untuk mengetahui apakah aplikasi yang dihasilkan, telah memenuhi tujuan dan kebutuhan. Sistem ini dibangun untuk mendeteksi kebocoran gas LPG. Dimana terjadi kebocoran dibaca oleh sensor, kemudian dikirimkan melalui modul komunikasi modem serta TP-Link untuk wifi USB Raspberry dan ditampilkan di komputer user. Langkah-langkah atau proses yang dilakukan aplikasi sistem yang dibangun dijelaskan sebagai berikut. Sistem berfungsi menerima data dari sensor melalui Raspberry yang dikirimkan secara wireless. Data yang telah diterima oleh sistem kemudian dikirim melalui SMS. 6

7 NODE SENSOR SERVER Komputer analog Sensor MQ-6 LAN stream Tabung LPG analog Sensor MQ-6 stream Board Raspberry Pi Wireless Network Adapter Access Point Perintah kirim sms Modem GSM (SMS Gateway) Kirim SMS via Koneksi GSM CLIENT Koneksi GSM Penerima Peringatan Tower Selular Gambar 8 Topologi Wireless Sensor Network untuk Deteksi Kebocoran Gas Gambar 8 menjelaskan rancangan topologi WSN untuk sistem deteksi kebocoran gas. Sensor MQ-6 diletakkan bersebelahan dengan tabung gas LPG (maksimal 30 cm), berfungsi untuk mendeteksi kebocoran gas. Sensor MQ-6 terhubung dengan micro controller Raspberry Pi, yang bekerja untuk mengolah data analog menjadi data digital. Sinyal dalam bentuk gelombang yang bersifat terus menerus dan membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Kemudian dari analog ke digital di konversi melalui proses konverter dimana terjadi penerjemahan informasi analog ke dalam bentuk digital. Data digital tersebut dikirim melalui koneksi wireless dalam bentuk stream. Oleh aplikasi pada komputer, data yang diterima diolah kemudian dikirimkan dalam bentuk SMS melalui SMS Gateway. Untuk mengetahui syarat bocor sensor mendeteksi adanya kandungan kadar gas LPG di udara yang sebesar ppm yang di kategorikan untuk mendeteksi kadar gas LPG. Langkah proses untuk mengirim data kebocoran gas LPG ditunjukkan pada Gambar 9, dan langkah proses deteksi kebocoran gas LPG ditunjukkan pada Gambar 10. Perancangan sistem yang dibuat terlebih dahulu adalah blok diagram alur kerja sistem, yang terdiri dari perangkat keras serta program komputer. Rancangan arsitektur ditunjukkan pada Gambar 11. 7

8 Mulai Inisialisasi Server Tunggu Koneksi Client Client Terkoneksi Client mengirim data kebocoran YA Server Kirim SMS TIDAK Selesai Gambar 9 Flowchart Server Untuk Mengirim Data Kebocoran Gas LPG Mulai Inisialisasi Client Membuat Koneksi ke Server Kebocoran LPG terdeteksi YA Kirim data Kebocoran ke Server TIDAK Selesai Gambar 10 Flowchart Client Untuk Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Gambar 11 blok diagram arsitektur terdiri dari perangkat keras serta program dalam sistem kebocoran gas LPG, seperti pengambilan data kebocoran gas LPG yang diperoleh dari sensor MQ-6 yang dikirimkan secara wireless dan ditampilkan pada aplikasi di komputer kemudian dikirim lewat SMS. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari sensor kebocoran gas LPG MQ-6, Raspberry Pi, dan modul komunikasi TP-Link TL-WN727. 8

9 Gambar 11 Rancangan Arsitektur Secara umum sistem dibuat terdiri dari dua blok yaitu blok pengirim (Transmitter) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 11 dan blok penerima (Receiver) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8. Blok pengirim tersusun dari sensor MQ-6, rangkaian pengkondisi sinyal (RPS), mikrokontroler Raspberry-Pi dan modul transmitter wirelesss semua terkonfigurasi menjadi satu dengan power supply dengan kapasitas tegangan 5 volt. Sensor melakukan pembacaan data analog dengan penambahan RPS sebagai penguat sinyalnya. Kemudian data tersebut dikonversikan menjadi data digital pada board Raspberry-Pi yang data tersebut dikirim ke PC melalui modul wireless TP-Link. Bagian penerima tersusun atas PC, Modem dan HP. Pada bagian ini data yang dikirim melalui modul wireless TP-Link diterima ke PC. Dan data tersebut diolah dengan aplikasi server, kemudian apabila data yang dikirim melalui sensor mengalami kebocoran maka modem dengan perintah aplikasi server mengirimkan pesan SMS peringatan bahwa gas mengalami kebocoran. TP-Link Sensor RPS Raspberry Pi Power Supply Gambar 12 Diagram Blok Sistem bagian Transmiter PC Modem HP Gambar 13 Diagram Blok Sistem bagian Receiver Tahap Keempat: Implementasi Sistem, pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang sesuai dengan perancangan sistem, dimana alat diletakkan di dekat tabung gas, kemudian sensor MQ-6 mendeteksi kebocoran gas yang dikirimkan ke Raspberry Pi, data kebocoran yang telah diterima, kemudian dikirimkan ke PC melalui modul TP-link TL-WN727 setelah itu data dikirim lewat SMS. Pada Pengujian Sistem dilakukan monitoring kebocoran gas suatu 9

10 area, apakah alat dan aplikasi sudah berjalan sesuai hasil dari perancangan sebelumnya. Tahap Kelima: Penulisan Laporan Hasil Penelitian, pada tahap ini disusun laporan yang menjelaskan hasil penelitian. 4. Hasil dan Pembahasan Hasil dan Pembahasan berisi hasil rangkaian alat, konfigurasi TP-Link, pengkodean program yang ditanamkan ke dalam mikrokontroler dan penjelasan mengenai bagaimana aplikasi monitoring kebocoran gas dibuat menggunakan bahasa C# pada Microsoft Visual Studio. Prototype alat ditunjukkan pada Gambar 14 dimana modul TP-Link dikoneksikan dengan board Raspberry Pi menggunakan sensor MQ-6 yang dikonfigurasi menggunakan kabel jumper berdasarkan pin yang sesuai. Gambar 14 Prototype Alat Kode Program 1. Fungsi Proses Pengiriman SMS public void writemsg(string Msg, String idmobile) { if (idmobile.length<4) return; idmobiletosend = idmobile; msgtosend = Msg; Thread.Sleep(1000); smssender.runworkerasync(); } Kode Program 1 adalah fungsi proses pengiriman SMS. Fungsi tersebut bertugas untuk melakukan validasi panjang nomor handphone yang merupakan tujuan pengiriman SMS. Kemudian menjalankan perintah pengiriman yang terdapat pada class smssender. Selanjutnya agar modul TP-Link dapat berkomunikasi, perlu ada pengaturan antar modul (meski dalam default setting semua modul dapat berkomunikasi secara langsung). Antar modul harus dalam satu kelas jaringan Semua parameter tersebut diatur di dalam konfigurasi wireless router Tp- Link TL-MR 3020, langkahnya atur wireless setting seperti pada Gambar

11 Gambar 15 Pengaturan Wireless Settings Gambar 16 Pengaturan Wireless Security Untuk keamanan menggunakan enskripsi wpa-wpa2-personal adalah harus ada password yang dienkripsi. Port yang digunakan untuk client dan server adalah 8080, langkah untuk mengatur wireless security ditunjukkan pada Gambar 16. Untuk menambah keamanan digunakan wireless MAC fitering dengan memasukkan MAC address dari wireless di Raspbery, supaya perangkat yang dapat terhubung ke wireless router hanya berdasarkan MAC address yang sudah didaftarkan di wireless router, langkah pengaturan wireless security ditunjukkan pada Gambar 17. Kemudian WPS (wifi protected setup) diaktifkan dengan PIN yang telah ditentukan dan wirelesss di Raspbery didaftarkan untuk dapat terhubung ke WPS (wifi protected setup) wireless router. WPS (wifi protected setup) bertujuan untuk otentifikasi keamanan. Langkah pengaturan WPS (wifi protected setup) ditunjukkan pada Gambar 18. Gambar 17 Pengaturan Add or Modify Wireless MAC Address Filtering entry Gambar 18 Pengaturan WPS (wifi protected setup) Pada desain aplikasi ini dijelaskan mengenai bagaimana aplikasi sensor pendeteksi kebocoran LPG dibuat menggunakan bahasa C# pada.net Framework 3.5. Untuk membangun aplikasi server digunakan beberapa komponen yaitu Socket, IPEndPoint dan SerialPort. Komponen ini berupa class yang terdapat pada library.net Framework. Class Socket berfungsi untuk mendengarkan koneksi dari client. Alamat IP dan port yang digunakan oleh Socket, diatur oleh class IPEndPoint, yaitu pada alamat IP localhost dan port Data dari client yang diterima oleh Socket, kemudian diproses oleh aplikasi untuk diketahui apakah data yang dikirimkan merupakan data peringatan kebocoran gas. Jika data tersebut merupakan data peringatan kebocoran gas, aplikasi akan mengirimkan perintah ke class SerialPort untuk mengirimkan SMS. Class SerialPort bertugas 11

12 sebagai jembatan komunikasi antara aplikasi server dengan perangkat modem GSM. Data dari Client Bind IPEndPoint (localhost, port 9999) Socket (TCP) Proses Pesan dari Client SerialPort Kirim SMS Gambar 19 Komponen-Komponen pada Aplikasi Server Pada Gambar 20 ditunjukkan antarmuka pengguna yang menampilkan informasi terkait koneksi antara client dengan server. Informasi tersebut antara lain: status koneksi client (is online) dan peringatan kebocoran gas. Antarmuka juga menampilkan informasi nomor tujuan pengiriman SMS, alamat IP server, dan port TCP yang digunakan untuk koneksi client. Gambar 20 Tampilan Data Kebocoran Gas Kode Program 2. Mengolah Pesan dari Client 1. if (msg.startswith(header)) 2. { 3. string realmsg = msg.split(' ')[1].Split((char)0)[0]; 4. string tosend="warning : "+ realmsg; 5. if (msg.contains("bocor")) 6. { 7. modem.writemsg(tosend, modem.idmobiletosend); 8. new FormWarning(toSend).ShowDialog(); 9. ServerLogWriter(realmsg + "\r\n"); 10. return "OK"; 11. } 12. if (msg.contains("online")) 13. { 14. ServerLogWriter(realmsg + "\r\n"); 15. return "OK"; 16. } 17. } Kode Program 2 adalah fungsi mengolah pesan dari client. Pesan yang diterima dapat berupa pesan status "online" atau status "bocor". Hal tersebut 12

13 diindikasikan dengan header pesan yang dikirimkan oleh client. Jika pesan memiliki header berupa kata "bocor", maka pesan akan diteruskan ke komponen SerialPort yang terhubung dengan modem, untuk dikirimkan sebagai SMS. Selain itu juga akan ditampilkan form warning yang berisi informasi peringatan kebocoran gas. Jika pesan memiliki header berupa kata "online", maka akan ditampilkan pada antarmuka server berupa informasi status client online. SMS yang diterima oleh pengguna ada dua jenis. Jenis pertama adalah SMS yang menginformasikan bahwa server telah online. Jenis kedua adalah SMS peringatan ketika sensor mendeteksi kebocoran gas. Kedua jenis SMS ini ditunjukkan pada Gambar 21. Gambar 21 SMS informasi server online dan SMS peringatan kebocoran gas LPG Pengujian fungsionalitas sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang digunakan bekerja dengan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode black box, yaitu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output aplikasi (apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak). Pengujian dilakukan pada rangkaian sistem sensor kebocoran gas dan aplikasinya. 13

14 Tabel 2 Hasil Pengujian dengan Metode Blackbox Testing No Proses Hasil yang diharapkan 1. Klik Run Modul Tp-Link dapat mengirimkan status aktif dari Raspberry- Pi ke komputer. Hasil yang Muncul Modul Tp-Link dapat mengirimkan status aktif Kesimpulan Valid 2. Alat mendeteksi kebocoran gas LPG Menampilkan form warning kebocoran gas LPG Dapat menampilkan form warning kebocoran gas LPG Valid 3. Klik Stop Modul Connectify dapat menutup akses dari Raspberry-Pi ke komputer. Modul Connectify dapat menutup akses dari Raspberry-Pi ke komputer. Valid 4. Klik Clear Menghapus listener status pada aplikasi Dapat menghapus listener status pada aplikasi Valid Berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas program pada Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa alat pendeteksi kebocoran gas dapat berjalan dengan baik. Client dapat mengirimkan status "online" dan "bocor" ke server. Aplikasi server dapat menampilkan status client online dan juga menampilkan peringatan ketika data yang dikirimkan oleh client adalah data kebocoran gas. 5. Simpulan Berdasarkan hasil perancangan, pembahasan dan pengujian prototype alat untuk sistem pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan Wireless Sensor Network (WSN), dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Sistem pendeteksi kebocoran gas LPG dapat membantu para pemakai tabung gas dalam memantau kebocoran gas; (2) Pesan peringatan dikirim melalui SMS. (3) Sistem deteksi kebocoran gas LPG dapat menjadi solusi untuk mengurangi terjadinya ledakan tabung gas dan bahaya lainnya yang terkait. Alat ini mudah dalam penggunaannya, karena dapat diimplementasikan dalam bentuk komunikasi wireless. Saran untuk pengembangan sistem selanjutnya adalah: (1) Jangkauan jarak deteksi sensor gas dapat diperluas; (2) Pesan peringatan dapat dikirimkan ke lebih dari satu penerima; (3) Pesan peringatan tidak terbatas pada bentuk SMS saja, namun juga bentuk lain seperti contohnya adalah . 14

15 6. Daftar Pustaka [1]. Danur, B. D Sistem Pendeteksian Kebocoran Gas LPG Menggunakan Mikrokontroler. Jurusan Sistem Komputer Universitas Andalas Padang [2]. Ishomuddin TKW Tewas di Makau Diduga Keracunan Gas LPG. Makau-Diduga-Keracunan-Gas-LPG-. diakses pada 1 Juli 2014 [3]. Soares, S Tabung Gas 12 Kg Meledak, Rumah Runtuh. Kg-Meledak-Rumah-Runtuh. diaskes pada 1 [4]. Muhyiddin, M Regulator Gas Bocor, Dua Orang Luka Bakar. Bocor-Dua-Orang-Luka-Bakar. diakses pada 1 Juli 2014 [5]. National Instruments What Is a Wireless Sensor Network? diakses pada 1 Juli 2014 [6]. Herminawan, F. W Prototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS Jurusan Fisika Elektronika dan Instrumentasi Universitas FMIPA UGM [7]. Tarigan, D. E. E Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Dengan Menggunakan Sensor TGS-2610 Berbasis Mikrokontroller AT89S51. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara [8]. Raspberry Pi Foundation Raspberry PI Documentation. Diakses 21 februari 2014 [9]. SparkFun Electronics Technical Data MQ-6 Gas Sensor. diakses 21 februari 2014 [10]. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas BAB IV PRANCANGAN ALA 4.1 Deskripsi Sistem Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas SO 2 yang memiliki fasilitas sistem pemberitahuan dan pemantauan konsentrasi dan status kondisi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan sub bab yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sistem. Desain dari keseluruhan sistem yang dibuat, baik kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepada security atau pihak yang berwenang melalui komunikasi wireless dengan output

BAB III METODE PENELITIAN. kepada security atau pihak yang berwenang melalui komunikasi wireless dengan output BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini sensor gas MQ 2 dan TGS 2600 digunakan untuk mendeteksi asap rokok, sehingga apabila asap rokok terdeteksi maka data akan dikirim kepada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu transformator distribusi. Transformator distribusi berfungsi untuk mengubah tenaga atau daya listrik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengaturan Intensitas Sensor Gas dan Temperatur suhu merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan perangkat pendeteksi kebocoran Gas LPG, oleh karena itu Perancangan meliputi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok Diagram Alat Blok Diagram alat merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan alat, karena dari blok diagram inilah dapat diketahui cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler Bachtiar Hidayat (41413110051) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana Karakteristik gas LPG yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Sehingga para mahasiswa dituntut untuk dapat mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis M2M

Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis M2M Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis MM Dio Permana 1 School of Computing Telkom University Bandung, Indonesia 1 oidpermana@gmail.com Maman Abdurohman, Novian Anggis 3

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Terintegrasi Untuk Penanggulangan Kebocoran Gas LPG Berbasis Sensor MQ-2

Sistem Keamanan Terintegrasi Untuk Penanggulangan Kebocoran Gas LPG Berbasis Sensor MQ-2 Sistem Keamanan Terintegrasi Untuk Penanggulangan Kebocoran Gas LPG Berbasis Sensor MQ-2 Lia Kamelia 1, Edi Mulyana 2, Yusnifar M 3 1,2,3 Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jl.A.H.Nasution 105

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan melakukan pengamatan dan percobaan langsung terhadap objek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Sistem Transmisi Data Sensor Untuk Peringatan Dini Pada Kebakaran Hutan Dalam perancangan sistem transmisi data sensor untuk peringatan dini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 34 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE WIZnet Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE Peralatan elektronika saat ini terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satu kemajuan teknologi yang terus berkembang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan alat mulai dari perancangan sistem mekanik sampai perancangan sistem elektronik sehingga semua sistem alat dapat

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KENDALI MOTOR SEBAGAI PENGGERAK PINTU OTOMATIS MASUKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATIONS) BERBASIS MIKROKONTROLER AT90S2313 (HARDWARE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Pengantar Perancangan System Pada bab ini dibahas tentang perancangan dan pembuatan Alat Sistem Monitoring Volume dan Kejernihan Air pada Tangki Air Berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, aktivitas manusia pun juga ikut semakin padat. Sering kali kepadatan tersebut membuat manusia terbengkalai dengan

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem Keamanan Ruangan Berbasis Web pada SMP Negeri 9 Salatiga Artikel Ilmiah

Analisa dan Perancangan Sistem Keamanan Ruangan Berbasis Web pada SMP Negeri 9 Salatiga Artikel Ilmiah Analisa dan Perancangan Sistem Keamanan Ruangan Berbasis Web pada SMP Negeri 9 Salatiga Artikel Ilmiah Peneliti: Wiga Perdana Prasetya (672009222) Radius Tanone, S.Kom., M.Cs. Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan merancang beberapa node yang akan dipasang seperti pada gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1. Pemasangan Node Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER 3.1 Blok diagram umum Tahapan yang wajib dilakukan berikutnya adalah membuat rancangan. Berikut ini blok digram yang menggambarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perancangan komunikasi data terdiri dari beberapa node. Node dipasang sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Perancangan komunikasi data terdiri dari beberapa node. Node dipasang sesuai BAB III MEODE PENELIIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap penelitian. ahap pertama adalah merancang desain topologi, menyiapkan dan menentukan jumlah hardware yang dibutuhkan, membuat program

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 29 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Skema Alur Perancangan Sistem Diagram alur perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Mulai Menyiapkan bahan Perancangan tata letak perangkat keras Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang sistem analisis dan perancangan pada pembuatan aplikasi sensor untuk memantau suhu ruang server dengan pemberitahuan SMS. Beberapa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembuatan sistem manajemen peresensi siswa ini bertujuan untuk membantu proses manajemen presensi siswa di sekolah dengan memberikan informasi tentang presensi siswa kepada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil rancangan dari simulator yang dapat mendeteksi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis Arduino Perancangan merupakan tahap dalam pembuatan suatu alat, tanpa perancangan maka penulis akan menemui kesulitan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

oleh: NIM: MAZRUK SHABRINA SAID

oleh: NIM: MAZRUK SHABRINA SAID LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI DAN PENGAMANAN KEBOCORAN GAS LPG MENGGUNAKAN HP DAN ALARM Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikann Program Diploma

Lebih terperinci

Prototype Pengontrolan Alat Elektronik Masjid Berbasis Arduino

Prototype Pengontrolan Alat Elektronik Masjid Berbasis Arduino Prototype Pengontrolan Alat Elektronik Masjid Berbasis Arduino MUHAMMAD RISAL 1, AGUS HERLI MUNANDAR 2, ARI RISKI WALI 3, 1,2,3 Sistem Komputer STMIK Handayani, Jl. Adiaksa Baru No 1 Makassar 90231 1 ristone_02@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA

BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA BAB IV ANALISA KERJA DARI SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) UNTUK PEMBACAAN TINGKAT POLUSI UDARA 4.1. ANALISA KERJA SISTEM WIRELESS SENSOR NETWORK Pada perancangan sistem wireless

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan maju, telah membuat teknologi tidak dapat dipungkiri dapat mempermudah pekerjaan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan ng ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat ng dapat mengendalikan suatu beban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 44 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat, menjelaskan beberapa blok rangkaian masing-masing bloknya memiliki karakteristik yang berbeda-beda,dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Pada bab perancangan ini penulis menggunakan arsitektur jaringan client/server yang saling terhubung dengan jaringan LAN melalui ethernet. Pengiriman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME Nur Yanti Politeknik Negeri Balikpapan Kontak person: Nur Yanti email: nur.yanti@poltekba.ac.id Abstrak Sistem smart home saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak dibutuhkan. Besaran fisik yang senantiasa mempengaruhi objek penelitian diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 36 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM Sistem pemantauan posisi dan tingkat pencemaran udara bergerak, merupakan sebuah sistem yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Deskripsi Alat Pada bab ini penulis akan menjelaskan spesifikasi alat pemodelan sterilisasi ruangan yang akan dibuat dan menjelaskan beberapa blok diagram dan rangkaian yang

Lebih terperinci

BAB IV UJI COBA DAN IMPLEMENTASI

BAB IV UJI COBA DAN IMPLEMENTASI BAB IV UJI COBA DAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan pengumpulan kebutuhan dan membangun prototyping perancangan alat terhadap prototipe robot dengan sistem tertanam berbasis pemrograman web, langkah selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1. Perangkat keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem monitoring pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua bagian yang saling berhubungan,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem adalah tahap yang bertujuan untuk memahami konsep dari sistem, mengetahui kekurangan dari sistem, dan menentukan kebutuhan hasil

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik

Lebih terperinci

DETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328

DETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328 E-Journal SPEKTRUM Vol. 2, No. 4 Desember 2015 DETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328 Tander Risard Lowongan 1, Pratolo Rahardjo 2, Yoga Divayana 3 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini Dosen Pembimbingh: Dr. Melania Suweni muntini Oleh: Gaguk Resbiantoro JURUSAN FISIKA Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2011 PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam Perancangan sistem penuntun satpam bagi keamanan gedung ini dapat diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma dari sistem. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah jaringan di-design untuk memenuhi kebutuhan internalnya sesuai dengan fungsi pengelolaan jaringan tersebut. Saat skala jaringan telah membesar dan mencakup suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet

Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet Sistem Monitor Dan Kendali Ruang Server Dengan Embedded Ethernet A.A. Ketut Agung Cahyawan W Staf pengajar Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana E-mail:agung.cahyawan@ee.unud.ac.id

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. PU yang berfungsi mengatur dan bekerja sebagai kunci dari semua komponen

BAB III PERANCANGAN SISTEM. PU yang berfungsi mengatur dan bekerja sebagai kunci dari semua komponen 30 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Sistem ini menggunakan sensor api sebagai masukan. Fungsi sensor ini adalah untuk mendeteksi adanya titik api yang berpotensi menimbulkan kebakaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2007 pemerintah mengeluarkan sebuah peraturan konversi besarbesaran dari minyak tanah ke gas LPG (Liquefied Petroleum Gas). Kebijakan ini didasarkan dari

Lebih terperinci

Xively : Service Oriented Based and System Monitoring for Internet of Things

Xively : Service Oriented Based and System Monitoring for Internet of Things Xively : Service Oriented Based and System Monitoring for Internet of Things 1. Introduction. Monitoring kondisi lingkungan adalah suatu unsur dasar dari sebuah program konservasi dalam menyediakan Baseline

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi begitu pesat diiringi dengan kemajuan pola pikir sumber daya manusia yang semakin maju. Keinginan untuk selalu menciptakan suatu hasil karya mengalami

Lebih terperinci

WIZnet. Application Note AN179 Wireless IP Printer 2 Oleh : Tim IE

WIZnet. Application Note AN179 Wireless IP Printer 2 Oleh : Tim IE WIZnet Application Note AN179 Wireless IP Printer 2 Oleh : Tim IE Aplikasi AN178 telah dijelaskan perihal penggunaan WIZFi210 untuk Thermal Printer yang terhubung ke PC secara wireless. Pada aplikasi tersebut

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kebocoran Gas LPG, M2M, MQ-6, Multi Sensor Node, Zigbee

Kata Kunci : Kebocoran Gas LPG, M2M, MQ-6, Multi Sensor Node, Zigbee Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor Berbasis Machine to - Machine Dio Permana, Maman Abdurohman, Novian Anggis Suwastika Fakultas Informatika, Universitas Telkom Jalan Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen: BAB IV. PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram Alat Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen: Sensor IR Sharp (Buka Tutup) Motor Servo Sensor

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret 1 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini dilaksanankan di laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sekarang ini terus melaju dan berkembang dengan pesat. khususnya teknologi di bidang instrumentasi. Teknologi instrumentasi sangat memegang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Sistem Sistem ini merupakan sebuah prototipe alat pengukur kadar kualitas polusi udara yang bisa ditempatkan di pinggir jalan raya dengan 7-Segment sebagai media

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci