Produksi Benih Kentang ( Solanum tuberosum L.)
|
|
- Devi Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 No. 009, Maret 2016 (Tanggal diunggah 11 Maret 2016) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikar di Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar Produksi Benih Kentang ( Solanum tuberosum L.) Oleh : Asih K. Karjadi BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN Jl. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang Bandung Barat PENDAHULUAN Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas hortikultura yang cukup strategis dalam penyediaan bahan pangan untuk mendukung ketahanan pangan. Oleh karena itu produksi kentang yang berkualitas perlu diupayakan dengan benih bermutu dan bersertifikat. Sampai saat ini ketersediaan benih kentang bersertifikat masih terbatas, salah satu penyebabnya adalah keterbatasan benih sumber sehingga produksi dan penangkaran benih kelas selanjutnya dalam sistim alur benih menjadi terbatas. Produksi benih kentang dan benih tanaman yang diperbanyak secara vegetatif harus seperti air mengalir. Benih benih yang kelasnya setara atau lebih rendah dari kelas benih ditargetkan tidak boleh digunakan. Produksi benih harus menggunakan benih bersertifikat agar kesehatan benih terjamin karena hal itu yang bersangkutan sudah termasuk dalam persyaratan sertifikasi benih. 1
2 Benih sehat dimaksudkan untuk meminimalkan sumber infeksi pada awal pertanaman. Dimana kesehatan benih asal menentukan kesehatan hasil panen berikutnya. Penyakit terbawa umbi diminimalkan atau dicegah dengan melakukan pengendalian selama pertanaman atau melakukan roguing di pertanaman. Benih kentang yang sehat harus mempunyai karakter : (1) umbi benih kentang tidak terinfeksi oleh penyakit terbawa umbi, (2) kemampuan bertunas baik, (3) varietas benar, tidak tercampur varietas lain, dan (4) berukuran umbi benih. 1. Arti Kelas Benih Kentang Go : Benih hasil eliminasi/ eradikasi penyakit terutama penyakit-penyakit sistemik,dapat berbentuk plantlet /tanaman in vitro, stek atau umbi mini yang diproduksi dalam kondisi terkontrol (di laboratorium atau rumah kassa), toleransi kandungan hama dan penyakit 0% dengan pengawasan instansi penyelenggara Pemuliaan. G1 : Benih yang memenuhi standar G1 atau dihasilkan dari pertanaman G0 atau kelas yang lebih tinggi dengan pengawasan dari instansi penyelenggara Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih G2 : Benih yang memenuhi standar G2 atau yang dihasilkan dari pertanaman G1 atau kelas yang lebih tinggi dengan pengawasan dari instansi penyelenggara Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih 2. Teknik Produksi Benih Kentang A. Jumlah batang dalam produksi kentang Pengertian jumlah batang dalam pertanaman kentang ada dua yaitu : (1) jumlah tanaman per satuan luas dan (2).jumlah batang pertanaman. Jumlah batang pertanaman akan meningkatkan jumlah umbi, tetapi menurunkan ukuran umbi ( bobot dan diameter ). Dalam produksi kentang untuk ukuran benih, dilakukan penanaman secara rapat atau yang akan menghasilkan jumlah batang tinggi per satuan luas, agar didapatkan umbi berukuran benih yaitu umbi per kilogram. 2
3 Kerapatan tanaman per satuan luas dalam pertanaman kentang sangat ditentukan oleh: (a) Lingkungan tumbuh tanaman: pertanaman kentang yang ditanam dalam kondisi kurang baik (tanah tidak subur,pemupukan/pemeliharan tidak tepat), mengakibatkan pertumbuhannya tidak maksimal, sehingga produksi per tanaman atau per satuan luas tidak meningkat. (b) Tujuan penanaman untuk kentang konsumsi atau benih. (c) Varietas tanaman. Pada beberapa varietas kentang, pertumbuhan daun lebat/rimbun, sehingga daerah di sekitar tanaman lembab, akibatnya tanaman mudah terserang penyakit layu. B. Penyakit tular umbi/terbawa umbi benih (1) Penyakit sistemik virus (PLRV,PVY,PVX ) (Sumber : Major Potato Diseases, Insect and Nematodes,CIP,1996) Pengendalian penyakit virus merupakan hal yang penting dalam produksi umbi benih, karena penyakit virus ini akan menurunkan hasil %. Selain itu penyakit ini akan terbawa pada tanaman berikutnya yang dinamakan penyakit degeneratif. Penyakit virus ini ada yang ditularkan melalui kutudaun), thrips atau secara kontak. Untuk membatasi penularan dan penyebaran penyakit virus di pertanaman perlu dilakukan upaya pencegahan dan pemberantasan. Apabila tanaman induk sudah terinfeksi penyakit virus akan terus menular atau menyebarkan pada generasi-generasi berikutnya. 3
4 Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengatasi penyakit virus pada pembuatan benih kentang. Ada 5 upaya pencegahan penularan dan penyebaran virus pada benih kentang, yaitu: (1) menggunakan benih bersertifikat minimal setingkat lebih tinggi, (2) memusnahkan tanaman terinfeksi, (3) membatasi jumlah dan keaktifan vektor, (4) memberi perlindungan fisik.dan (5) pengendalian OPT kentang melalui pengendalian hama terpadu. (2) Penyakit busuk daun (Sumber : Major Potato Diseases, Insect and Nematodes,CIP,1996) Penyalit busuk daun juga dikenal dengan nama cacar daun (late blight). Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans. Di Indonesia (daerah tropik) penyakit ini dapat menyerang semua stadia tanaman. Serangan terjadi apabila kondisi lingkungan lembab, berkabut atau pada musim hujan. Penyakit busuk daun tergolong airborne disease atau penyakit yang ditularkan melalui udara. Namun penyakit ini juga disebarkan melalui umbi benih yang sudah terinfeksi. (3) Penyakit bercak daun (Sumber : Major Potato Diseases, Insect and Nematodes,CIP,1996) Serangan penyakit ini disebabkan oleh cendawan Alternaria solani. Pada umumnya penyakit ini muncul ketika tanaman sudah mendekati tua. Serangan hebat dapat terjadi pada musim kemarau, bila suhu pada malam hari rendah ( o C). 4
5 (4) Penyakit kudis (Scab) (Sumber : Major Potato Diseases, Insect and Nematodes,CIP,1996) Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Streptomyces scabies ini hanya menyerang kulit umbi dalam tanah. Penyakit kudis menular melalui tanah sehingga disebut soil borne disease. Tanaman yang terserang penyakit kudis tidak pernah menimbulkan gejala pada daun dan batang, tetapi akan mengakibatkan produksi rendah dan mutu umbinya sangat rendah. (5) Penyakit busuk lunak (Soft rot) (sumber : Major Potato Diseases, Insect and Nematodes,CIP,1996) Penyakit busuk lunak disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora yang menyerang melalui luka atau sel lenti pada umbi. Pada suhu o C bakteri ini berkembang subur, tetapi akan mati pada suhu rendah. Penyakit ini menular melalui tanah, menyerang umbi, batang tanaman dan umbi di gudang penyimpanan. 5
6 (6) Nematoda Sista kuning /NSK (sumber : Major Potato Diseases, Insect and Nematodes,CIP,1996) Nematoda ini berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Pada akar halus atau akar samping, mematoda ini membentuk kista yang dapat dilihat dengan mata. Gejala khas serangan nematode sulit dikenali. Tanaman yang terserang menjadi layu, tumbuh kerdil dan akhirnya mati. Umumnya tanaman tidak mampu membentuk umbi. C. Seleksi tanaman dan roguing 1. Seleksi positif dan seleksi negatif. Pada pertanaman kentang yang hasil umbinya akan dipergunakan sebagai benih dilakukan seleksi positif untuk populasi tanaman yang pertumbuhannya kurang baik dan seleksi negatif untuk populasi tanaman yang pertumbuhannya baik. Adapun seleksi ini dilakukan pada saat tanaman berumur hari setelah tanam sampai panen umbi. Sebaiknya seleksi ini dilakukan lebih dari satu kali dengan memberi tanda/ajir pada tanaman yang terpilih pada seleksi positif dan membuang /mencabut tanaman pada seleksi negatif. Arti dari positif dan negatif seleksi adalah (1) seleksi positif yaitu mengambil/memilih tanaman sehat dari populasi tanaman dan (2) seleksi negatif adalah membuang tanaman sakit/terinfeksi dari populasi tanaman. Kedua teknik ini tidak menjamin umbi yang dihasilkan akan sehat dan baik. 2. Roguing Roguing adalah suatu kegiatan unatuk membuang tanaman yang terserang penyakit sistemik terutama virus (PLRV,PVX,PVY), campuran varietas lain, atau penyakit 6
7 lainnya. Kegiatan ini harus dilakukan sedini mungkin ketika tanaman berukuran tinggi cm, dan dilakukan setiap minggu selama satu musim tanam. Adapun caranya dengan mencabut /membuang tanaman terserang penyakit, tanaman yang pertumbuhannya menyimpang atau tanaman yang berpotensi menjadi sumber inokulum. Roguing adalah cara untuk mempertahankan tanaman tetap sehat. D. Produksi benih kentang 1. Pemilihan lokasi Dalam memproduksi benih kentang harus dipilih lokasi pertanaman yang sesuai dengan persyaratan pertanaman kentang, Produktivitas tanaman dipengaruhi oleh varietas, kualitas sumber benih (umur fisiologis benih, keadaan tunas umbi/dormansi), variasi tanah, kelembaban, iklim, pemeliharaan dan pemupukan tanaman. Produksi benih di Indonesia sebaiknya dilakukan di dataran tinggi dengan ketinggian > 1400 m di atas permukaan laut. Pada ketinggian tersebut pertumbuhan tanaman kentang benar-benar dapat dibedakan antara tanaman sehat dan tanaman yang terinfeksi penyakit, dan perbedaan varietas atau campuran varietas lain. Suhu pada ketinggian tersebut sesuai pula untuk pembentukan umbi. Serangan penyakit layu bakteri akan semakin berkurang dengan menurunnya temperatur atau di lokasi semakin tinggi dari permukaan laut. Selain penyakit sistemik virus, penyakit layu bakteri merupakan penyakit tular tanah yang paling bahaya di daerah tropis. Tanah (lokasi) untuk pertanaman kentang khususnya untuk produksi benih sebaiknya bebas dari penyakit penyakit tular umbi (layu, bakteri, NSK, scab, Fusarium sp). Selain itu di tanah (lokasi) untuk perbenihan sebaiknya dilakukan rotasi tanaman dengan baik. 2. Isolasi Lokasi perbenihan kentang/pertanaman kentang untuk benih sebaiknya terisolasi dari pertanaman kentang lainnya, untuk mencegah penularan penyakit dan hama yang berbahaya dalam produksi benih. 7
8 Di Indonesia sulit ditemukan daerah terisolir untuk pertanaman benih kentang. Penyakit berbahaya yang menyerang peranaman kentang adalah layu bakteri sehingga isolasi tidak hanya dimaksudkan lokasi yang jauh dari pertanaman kentang, melainkan ditujukan untuk mencegah sumber penularan bakteri layu. Sumber infeksi pada pertanaman kentang bukan hanya pada tanaman kentang saja, tetapi termasuk inang alternatif seperti jenis-jenis gulma atau tanaman sayuran lain. Untuk mencegah infeksi virus dari luar kebun dianjurkan menggunakan isolasi jarak sepanjang 10 m dari pertanaman kentang konsumsi atau pertanaman sefamili ( cabai, tomat, terung dan tembakau). 3. Seleksi Untuk menghasilkan benih sehat dan murni perlu dilakukan seleksi dengan membuang/mencabut tanaman yang terserang penyakit atau tanaman yang menimpang / off type kegiatan ini dinamakan rouging. Dalam menghasilkan benih baik bersertifikat dilakukan seleksi masa negatif, dengan melakukan pembersihan terhadap tanaman yang tidak dikenhendaki. Adapun pembersihan (rouging) dilakukan terhadap: a. Varietas yang menyimpang atau tercampur varietas lain, untuk mempertahankan kemurnian benih. b. Tanaman yang terserang penyakit yang akan terbawa umbi ( layu bakteri, virus, Fusarium dll). c. Tanaman yang pertumbuhannya tidak normal. Roguing/ pembersihan terhadap tanaman dilakukan sejak awal stadia pertumbuhan sampai dengan panen. Untuk menjamin mutu/ kualitas benih yang dihasilkan, dilakukan pemeriksaan tanaman di lapangan oleh BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) atau instansi yang berwenang. Pada umumnya pemeriksaan dilakukan dua kali selama pertumbuhan, yaitu saat keadaan pertumbuhan paling cocok untuk membedakan varietas campuran dan keadaan serangan penyakit pada umur hari setelah tanam dan hari setelah 8
9 tanam, untuk memeriksa apakah seleksi atau rouging tersebut benar-benar dilakukan dengan baik. 4. Produksi umbi ukuran benih Untuk menghasilkan umbi berukuran benih harus ditanam umbi yang mempunyai ukuran tertentu karena ada kecenderungan bahwa dengan menanam umbi berukuran besar akan diperoleh umbi kecil dan demikian sebaliknya. Salah satu kultur teknis yang mempengaruhi produksi ukuran benih ialah jarak tanam. Pada umumnya jarak tanam yang digunakan untuk tanaman kentang ialah 70 cm x 30 cm atau 80cm x 30 cm. Dari bebearapa penelitian didapatkan jarak tanam sempit akan menghasilkan persentase umbi ukuran benih lebih tinggi. 5. Panen, Sortasi dan Grading Panen tanaman dilakukan setelah tanaman memasuki masa senesens /tua atau disesuaikan dengan umur varietas yang ditanam. Varietas genjah /berumur pendek dapat dipanen pada umur 100 hari setelah tanam sedangkan varietas berumur dalam/panjang hari setelah tanam. Tanda- tanda bahwa umbi telah siap dipanen adalah kulit umbi telah melekat dengan daging umbi dan tidak terkelupas kulitnya apabila ditekan. Saat panen diusahakan pada saat suaca cerah, tidak hujan. Umbi dibiarkan beberapa saat di lapangan sehingga tanah yang menempel pada umbi akan kering. Saat sortasi dan umbi dibawa ke gudang dalam keadaan bersih dari tanah yang menempel di umbi. Pemilihan umbi-umbi yang cacat/rusak mekanis, busuk, terinfeksi hama dan penyakit, nematoda, scab, umbi yang menyimpang dan umbi berukuran sangat kecil dilakukan di lapang (sortasi). Untuk umbi calon benih dilakukan grading di gudang benih. 6. Penyimpanan Penyimpanan umbi calon benih dapat dilakukan dalam gudang gelap atau gudang terang, dalam keadaan suhu rendah ( 2 o C s.d 4 o C) atau dalam keadaan suhu ruang. Penyimpanan dalam gudang gelap akan menghasilkan tunas umbi panjang dan kurus. 9
10 Sedangkan dalam gudang terang tunas akan kuat/vigor, berwarna gelap serta berukuran pendek. Penyimpaan calon umbi benih pada suhu rendah akan menghambat/memperlambat pertunasan, sedangkan di suhu ruang/ suhu tinggi akan mempercepat pertunasan. Pada umumnya calon benih tidak bertunas dalam beberapa minggu/bulan setelah panen. Lamanya masa istirahat /dormansi tergantung pada varietas dan perlakuan calon umbi benih. Masa calon benih bertunas/pecahnya masa dormansi sangat bergantung pada : (a) Suhu penyimpanan : penyimpanan pada suhu rendah akan menghambat pertunasan dan sebaliknya. (b) Kelembaban : pengaturan kelembaban di dalam ruang penyimpanan sangat penting. Kelembaban tidak boleh terlalu rendah, untuk mencegah kehilangan bobot karena terlalu kering. Apabila terlalu lembab akan meningkatkan infeksi penyakit.kelembaban tinggi akan mempermudah pengembunan yang menyebabkan umbi sangat lembab dan mudah bertunas serta kemungkinan pembusukan oleh mikro organisma akanmeningkat. (c) Sistim peredaran udara: Sistim peredaran udara dalam penyimpanan calon benih sangat diperlukan untuk memperoleh peredaran udara dingin, bersih dan merata. Sistim peredaran udara ini sangat tergantung pada cara penyimpanan calon benih di gudang, di dalam waring, di peti benih atau di rak benih. (d) Pertunasan sebelum ditanam: Pertunasan berarti menumbuhkan tunas, keadaan tunas sehat dari umbi calon benih beberapa minggu sebelum di tanam, sehingga akan mendapatkan tanaman yang seragam di lapangan. Umbi yang menghasilkan tunas-tunas yang tidak sehat harus dibuang. Umbi berukuran besar akan menghasilkan tunas yang lebih banyak daripada umbi berukuran kecil. Tujuan utama penumbuhan tunas adalah untuk menumbuhkan tunas berukuran 2 3 cm, dengan tunas yang sehat, berwarna cerah, kekar /vigor sehingga tidak mudah patah waktu akan ditanam. Suatu hal yang perlu diperhatikan apabila benih disimpan dalam suhu rendah harus dikeluarkan dan ditunaskan 4 6 minggu 10
11 sebelum ditanam, sebab apabila langsung ditanam akan menghambat pertumbuhan tanaman kentang di lapangan. (e) Perlakuan calon benih : Untuk mencegah serangan hama dan penyakit di gudang, calon benih diberi perlakuan dengan perendaman atau fumigasi insektisida dan fungisida. Selain itu dilakukan pemeliharaan calon benih dengan melakukan sortasi benih setiap 2 4 minggu sekali. 7. Sertifikasi benih Sertifikasi benih merupakan suatu pekerjaan khusus dalam produksi benih kentang. Nilai atau harga dari benih sangat ditentukan oleh kualitas dari benih tersebut, terutama kesehatan benih dan kemurniannya. Kualitas diukur dari kemurnian dan besarnya derajat serangan hama dan penyakit berbahaya terutama yang ditularkan melalui umbi. Penilaian terhadap faktor-faktor di atas dilakukan di lapangan (pertanaman) dan di gudang yaitu setelah umbi dipanen. Syarat lain yang harus dipenuhi yaitu lokasi dari per tanaman harus lebih dari 1400 m diatas permukaan laut.. Sertifikasi didasarkan pada hasil pemeriksaan di lapangan dan di gudang oleh BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) atau lembaga yang berwenang. Apabila hasil pemeriksaaan ternyata tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam standar sertifikasi, kelas benih yang dihasilkan dapat diturunkan ke kelas benih yang lebih rendah atau tidak lulus menjadi benih. Dengan adanya sertifikasi benih diharapkan ada peningkatan penggunaan benih dengan kualitas lebih tinggi sehingga produksi per satuan luas akan meningkat. 11
12 Tabel. Persyaratan Kesehatan Benih di Lapangan dan Gudang No Parameter Satuan Kelas Benih G0 G1 G2 1 LAPANGAN a. Campuran varietas lain % b. Penyakit Jumlah tanaman yang terserang OPT (paling banyak) - Virus (PLRV,PVX,PVY) % Penyakit layu bakteri (Ralstonia % solanacearum ) - Nematoda Sista Kuning (NSK) - (Globodera sp) % c. Pengelolaan lapang lainnya 2. UMBI DI GUDANG a. Kesehatan umbi Jumlah umbi terserang : - Busuk coklat dan lunak ( maks) % Common scab, black scurf, powdery scab, % late blight ( infeksi ringan) (maks) - Busuk kering ( maks) % Kerusakan oleh penggerek umbi % (Phthorimaea operculella) (maks) - Nematoda bintil akar ( maks) % ( infeksi ringan) b. Campuran varietas lain ( maks) % c. Kerusakan mekanis ( maks) % Daftar Pustaka Asandhi, A.A. et al Kentang (edisi kedua), Badan penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Hortikultura Lembang, 197 pp. Ati. S.D Dukungan penelitian Virus dalampengembangan Perbenihan Kentang. Orasi Pengukuhan Peneliti Utama sebagai Profesor Riset Bidang Hama dan Oenyakit Tanaman. Badan Litbang Pertanian. Deptan. 20 pp. Bryan, J.E On farm seed improvement by the potato seed plot technique. Technical information Bull. 7. CIP Lima Peru. 13 pp. Cartbaoui, R Roguing potatoes. Technical Information. Bull 5. CIP Lima Peru, 12 pp. Direktorat Perbenihan Hortikultura, Dirjen Hortikultura Standar Operasional Prosedur Produksi Benih kentang (Solanum tuberosum L), Kelas benih BS,BD,BP dan BR,, 63 hal. Struik, P.C. and Wiersema, S.G Seed Potato technology. Wageningen Pers, Wageningen. The Netherlands. Sunarjono, H Petunjuk Praktis Budidaya kentang. Agromedia. Pustaka Jakarta, 109 pp. Wiersema, S.G Effect of stem density on potato production. Technical Information Bull 1. ( Revised). CIP Lima Peru. 12
PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014
PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014 Kentang merupakan unggulan kelima besar dari komoditas sayuran utama yang dikembangkan di Indonesia,
Lebih terperinciTEKNIK PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS BENIH KENTANG (Solanum tuberosum L. )
No. 010, Maret 2016 (Tanggal diunggah 11 Maret 2016) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikar di Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar TEKNIK
Lebih terperinciPenyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4
Penyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4 1. Benih Kentang terdiri dari : (a) Benih dari biji (TPS) (b) Stek mikro (dalam botol kultur) (c) Umbi mikro (umbi kecil dalam botol kultur) (d) Stek
Lebih terperinciTEKNIK PERBANYAKAN CEPAT TANAMAN KENTANG (Solanum tubeosum L)
No. 014, Juni 2017 (Tanggal diunggah 6 Juni 2017) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar TEKNIK PERBANYAKAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PEMBEDA VARIETAS KENTANG MENGGUNAKAN PENANDA MORFOLOGI
No. 006, Januari 2015 (Tanggal diunggah 27 Januari 2015) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikar di Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar IDENTIFIKASI
Lebih terperinciSERTIFIKASI BENIH KENTANG DI INDONESIA
SERTIFIKASI BENIH KENTANG DI INDONESIA BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA BARAT 1 SERTIFIKASI: Proses pemberian sertifikat
Lebih terperinciPEMBAHASAN Hikmah Farm Produksi Kentang Bibit
45 PEMBAHASAN Hikmah Farm Hikmah Farm merupakan perusahaan yang dikelola oleh keluarga dimana jabatan-jabatan penting di perusahaan dipegang oleh anggota keluarga. Anggota keluarga tersebut memegang jabatan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dikenal sebagai The King of Vegetable dan produksinya menempati urutan keempat dunia setelah beras, gandum dan jagung (The International
Lebih terperinciPengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang
1 Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang Kelompok penyakit tanaman adalah organisme pengganggu tumbuhan yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti : cendawan, bakteri,
Lebih terperinciHAMA DAN PENYAKIT BENIH Oleh: Eny Widajati
HAMA DAN PENYAKIT BENIH Oleh: Eny Widajati SERANGGA HAMA Di lapang Di gudang Menyerang benih dengan kadar air masih tinggi Mampu menyerang benih berkadar air rendah Serangga hama di penyimpanan dibedakan
Lebih terperinciPENINGKATAN PENDAPATAN PETANI BERASTAGI MELALUI BERTANAM BAWANG DAUN
No. 011, Juli 2016 (Tanggal diunggah 20 Juli 2016) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar PENINGKATAN
Lebih terperinciNo. 007, April 2015 (Tanggal diunggah 15 April 2015)
No. 007, April 2015 (Tanggal diunggah 15 April 2015) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikar di Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar PENERAPAN
Lebih terperinciPERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama
Lebih terperinciPenyakit Karena Bakteri
Penyakit Karena Bakteri BAHAN KULIAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Link : http://www.apsnet.org/edcenter/intropp/pathogengroups/pages/bacteria.aspx PENYAKIT KARENA BAKTERI PATOGEN Bakteri adalah sekelompok
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTANIAN ISBN :
KEMENTERIAN PERTANIAN ISBN :978-979-8304-70-5 ISBN : 978-979-8304-70-5 Modul Pelatihan Budidaya Kentang Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Modul 1 : Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada
Lebih terperinciPENYIAPAN BIBIT UBIKAYU
PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Alasan dipergunakan bahan tanam dari perbanyakan vegetatif (stek) adalah selain karena lebih mudah, juga lebih ekonomis bila
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lahan Kecamatan Pangalengan berada pada ketinggian sekitar 1500 m di atas permukaan laut (dpl). Keadaan iklim di lokasi ini adalah sebagai berikut meliputi curah hujan rata-rata
Lebih terperinciPenyakit Layu Bakteri pada Kentang
Penyakit Layu Bakteri pada Kentang Penyakit layu bakteri dapat mengurangi kehilangan hasil pada tanaman kentang, terutama pada fase pembibitan. Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum
Lebih terperinciPENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)
PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Masalah yang sering dihadapi dan cukup meresahkan petani adalah adanya serangan hama
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH
IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH Nurbaiti Pendahuluan Produktifitas cabai di Aceh masih rendah 10.3 ton/ha (BPS, 2014) apabila dibandingkan dengan potensi produksi yang
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI
MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI Disusun Oleh : WASIS BUDI HARTONO PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN BP3K SANANKULON Penyakit Blas Pyricularia oryzae Penyakit
Lebih terperinciNo. 03 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010
No. 03 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010 Perakitan Varietas Kentang Berdaya Hasil Tinggi (> 30 ton/ha), Kualitas Olahan (Specific Gravity > 1.067), Adaptif di Dataran Medium (500 m dpl), dan Toleran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Solanum tuberosum L. atau yang dikenal dengan kentang merupakan salah satu dari lima makanan pokok dunia sebagai sumber karbohidrat. Kelima makanan pokok tersebut adalah
Lebih terperinciPengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit
J. Hort. 18(2):155-159, 2008 Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit Sutapradja, H. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban
Lebih terperinciPERSYARATAN TEKNIS MINIMAL (PTM) MUTU FISIK BENIH BEBERAPA KOMODITAS SAYURAN
No. 012, Juli 2016 (Tanggal diunggah 20 Juli 2016) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar PERSYARATAN
Lebih terperinciBUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Morfologi Kentang
TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Kentang Kentang merupakan tanaman yang termasuk dalam kelas dikotil yang ditanam untuk diambil umbinya. Tanaman kentang diperbanyak secara aseksual dari umbinya. Kentang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karo) sejak sebelum perang dunia kedua yang disebut eigenheimer, kentang ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditi hortikultura penting di Indonesia yang diusahakan secara komersial terutama di daerah dataran tinggi. Kentang
Lebih terperinciBAWANG MERAH YANG DIRILIS OLEH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN PENDAHULUAN
No. 004, Januari 2015 (Tanggal diunggah 21 Januari 2015) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikar di Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar BAWANG
Lebih terperinciBUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia setelah padi, gandum, dan jagung (Wattimena, 2000 dalam Suwarno, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum, dan jagung (Wattimena, 2000 dalam Suwarno, 2008). Kentang juga merupakan
Lebih terperinciDASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN. Oleh: Tim Dosen HPT. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2013
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Oleh: Tim Dosen HPT Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2013 1 Abiotik Biotik PENYEBAB ABIOTIK Kekurangan air Udara terlalu kering
Lebih terperinciPengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati
Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati Tanaman jagung disamping sebagai bahan baku industri pakan dan pangan pada daerah tertentu di Indonesia dapat juga sebagai makanan pokok. Karena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. KULTUR TEKNIS PERSIAPAN TANAM
I. PENDAHULUAN Tomat merupakan satu dari sayuran yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Sebagai sayuran buah, tomat merupakan sumber vitamin A dan C. Tomat tumbuh baik pada temperatur 20-27 C, pembentukan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Panen
4 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Kentang (Solanum tuberosum L.) berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru dan Bolivia. Tanaman kentang liar dan yang dibudidayakan mampu bertahan di habitat tumbuhnya
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek teknis
20 PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek teknis Aspek teknis yang dilakukan dalam budidaya kentang oleh Hikmah Farm meliputi: pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen dan pemasaran.
Lebih terperinciBAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciVarietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan
Varietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan Bahan baku untuk industri terutama keripik kentang adalah varietas Atlantik, karena memiliki mutu olah yang baik. Sebagian besar
Lebih terperinciPenyakit Busuk Daun Kentang
Penyakit Busuk Daun Kentang Patogen penyakit tanah yang banyak menginfeksi pada tanaman kentang, antara lain : Phytopthora infestans, Alternaria solani, Fusarium solani, Rhizoctonia solani, Streptomyces
Lebih terperinciPedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004
Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 KENTANG (Disarikan dari PPPVH 2004) Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura I. UJI ADAPTASI 1. Ruang Lingkup
Lebih terperinciSumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta.
PANEN BAWANG PUTIH Tujuan : Setelah berlatih peserta terampil dalam menentukan umur panen untuk benih bawang putih serta ciri-ciri tanaman bawang putih siap untuk dipanen 1. Siapkan tanaman bawang putih
Lebih terperinciKAJIAN PERBENIHAN TANAMAN PADI SAWAH. Ir. Yunizar, MS HP Balai Pengkajian Teknologi Riau
KAJIAN PERBENIHAN TANAMAN PADI SAWAH Ir. Yunizar, MS HP. 08527882006 Balai Pengkajian Teknologi Riau I. PENDAHULUAN Benih merupakan sarana penting dalam produksi pertanian, juga menjadi pembawa perubahan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A
LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA disusun oleh: Lutfi Afifah A34070039 Vishora Satyani A34070024 Johan A34070034 Listika Minarti A34070071 Dosen Pengajar:
Lebih terperinciBibit Sehat... Kebun Kopi Selamat
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jalan Raya Dringu Nomor 81 Telp. (0335) 420517 PROBOLINGGO 67271 Bibit Sehat... Kebun Kopi Selamat Oleh : Ika Ratmawati, SP POPT Perkebunan Pendahuluan Kabupaten Probolinggo
Lebih terperinciTeknologi Produksi Ubi Jalar
Teknologi Produksi Ubi Jalar Selain mengandung karbohidrat, ubi jalar juga mengandung vitamin A, C dan mineral. Bahkan, ubi jalar yang daging umbinya berwarna oranye atau kuning, mengandung beta karoten
Lebih terperinciSuplemen Majalah SAINS Indonesia
Suplemen Majalah SAINS Indonesia Suplemen Majalah SAINS Indonesia Kentang Medians Siap Geser Dominasi Benih Impor Kentang varietas Atlantik sampai kini masih merajai suplai bahan baku untuk industri keripik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beras, jagung dan gandum (Samadi, 1997). Mengacu pada program pemerintah akan
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kentang merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi. Sebagai sumber karbohidrat, kentang merupakan sumber bahan pangan yang dapat
Lebih terperinciTATA CARA PRODUKSI BENIH INTI CABAI Oleh : Diny Djuariah
No. 018, Agustus 2017 (Tanggal diunggah 17 Agustus 2017) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar TATA
Lebih terperinciTEKNIK BUDIDAYA TOMAT
TEKNIK BUDIDAYA TOMAT 1. Syarat Tumbuh Budidaya tomat dapat dilakukan dari ketinggian 0 1.250 mdpl, dan tumbuh optimal di dataran tinggi >750 mdpl, sesuai dengan jenis/varietas yang diusahakan dg suhu
Lebih terperinciBenih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)
SNI 01-7158-2006 Standar Nasional Indonesia Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT
PENDAHULUAN Eli Korlina Salah satu masalah dalam usahatani bawang putih adalah gangguan hama dan penyakit. Keberadaan hama dan penyakit dalam usahatani mendorong petani untuk menggu-nakan pestisida pada
Lebih terperinciPENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI MERAH, TOMAT, DAN MENTIMUN
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI MERAH, TOMAT, DAN MENTIMUN Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama dan penyakit berdasarkan konsepsi Pengendalian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Umum Tanaman Phalaenopsis pada setiap botol tidak digunakan seluruhnya, hanya 3-7 tanaman (disesuaikan dengan keadaan tanaman). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan tanaman
Lebih terperinciPT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI
PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI Jln. Pramuka No. 83, Arga Makmur, Bengkulu Utara 38111 Phone 0737-521330 Menjadi Perusahaan Agrobisnis Nasional Terdepan dan Terpercaya Menghasilkan sarana produksi dan
Lebih terperinciVARIETAS-VARIETAS BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) YANG TELAH DILEPAS OLEH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN
No. 002, Agustus 2013 (Tanggal diunggah 22 Agustus 2013) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya dan Fauzi Haidar
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Di seluruh dunia, produksi kentang sebanding dengan produksi gandum,
PENDAHULUAN Latar Belakang Di seluruh dunia, produksi kentang sebanding dengan produksi gandum, jagung, dan beras. Di banyak negara, kentang berfungsi sebagai makanan pokok karena gizi yang sangat baik
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara
Lebih terperinciBLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan.
BLAS (BLAST) Patogen penyebab blas: Pyricularia grisea P. oyzae Cavara Magnaporthe grisea Magnaporthe oryzae Peyakit blas berkembang terbawa udara melalui konidia cendawan yang mungkin berasal dari inang.
Lebih terperinciPERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT
ISSN 1411939 PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT Trias Novita Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, Jambi
Lebih terperinciPengaruh Cahaya dan Tempat Penyimpanan Bibit Kentang di Gudang terhadap Pertunasan dan Serangan Hama Penyakit Gudang
J. Hort. 16(2):142-150, 2006 Pengaruh Cahaya dan Tempat Penyimpanan Bibit Kentang di Gudang terhadap Pertunasan dan Serangan Hama Penyakit Gudang Gunawan, O. S. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban
Lebih terperinciSEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN Bogor,
Lebih terperinciPRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU
PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU 1. Pemilihan Lokasi Tanah gembur, rata dan subur. Bukan endemik hama atau penyakit. Aman dari gangguan ternak dan pencurian. Bukan merupakan lahan bekas pertanaman ubi kayu.
Lebih terperinciPENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PENGENDALIAN OPT CABAI Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama dan
Lebih terperinciPENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PENGENDALIAN OPT BAWANG MERAH Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Sukarno Putra, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan terhadap produk pertanian semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Bahan pangan yang tersedia harus mencukupi kebutuhan masyarakat.
Lebih terperinciAgroteknologi Tanaman Rempah dan Obat
Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg
Lebih terperinciPENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA
PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA NUR HIDAYATI BALAI BESAR PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN KONSEP PENYAKIT TANAMAN Penyakit tumbuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Antraknosa Cabai Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan Colletotrichum yaitu C. acutatum, C. gloeosporioides, dan C. capsici (Direktorat
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Aspek teknis yang dilakukan di Hikmah Farm yaitu kegiatan budidaya tanaman kentang yang secara umum hampir sama seperti budidaya tanaman lain. Dimulai dari persiapan
Lebih terperinciPEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1
PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan
Lebih terperinciMENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN JL. RAYA DRINGU 81 TELPON 0335-420517 PROBOLINGGO 67271 MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU Oleh
Lebih terperinciBUDIDAYA SUKUN 1. Benih
BUDIDAYA SUKUN Sukun merupakan tanaman tropis sehingga hampir disemua daerah di Indonesia ini dapat tumbuh. Sukun dapat tumbuh di dataran rendah (0 m) hingga dataran tinggi (700 m dpl). Pertumbuhan optimal
Lebih terperinciBenih panili (Vanilla planifolia Andrews)
Standar Nasional Indonesia Benih panili (Vanilla planifolia Andrews) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3
Lebih terperinciBUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING
BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING Oleh:Heri Suyitno THL-TBPP BP3K Wonotirto 1. Pendahuluan Bawang Merah (Allium Ascalonicum) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan bernilai
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG PENDAHULUAN
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG Ahmad Damiri, Eddy Makruf dan Yartiwi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lebih terperinciadalah praktek budidaya tanaman untuk benih
Produksi benih non hibrida meliputi : inbrida untuk tanaman menyerbuk sendiri bersari bebas/open bebas/open pollinated (OP) untuk tanaman menyerbuk silang Proses produksi lebih sederhana, karena hampir
Lebih terperinciPANEN DAN PENANGANAN BENIH CENGKEH DALAM PRODUKSI BENIH BERMUTU
PANEN DAN PENANGANAN BENIH CENGKEH DALAM PRODUKSI BENIH BERMUTU Diah Pratiwi, S.P., M.P PBT Pertama BBPPTP Surabaya PENDAHULUAN Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) merupakan salah satu tanaman rempah
Lebih terperinciTeknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row
Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama dengan tanaman lain (tumpangsari atau
Lebih terperinciCara Menanam Tomat Dalam Polybag
Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Kondisi lingkungan tumbuh yang digunakan pada tahap aklimatisasi ini, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan planlet Nepenthes. Tjondronegoro dan Harran (1984) dalam
Lebih terperinciBenih lada (Piper nigrum L)
Standar Nasional Indonesia Benih lada (Piper nigrum L) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Syarat mutu...
Lebih terperinciNo. 02 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010
No. 02 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010 Perakitan Varietas dan Teknologi Perbanyakan Benih secara Massal (dari 10 menjadi 1000 kali) serta Peningkatan Produktivitas Bawang merah (Umbi dan TSS) (12
Lebih terperinciUPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda
UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG Oleh : Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda A. PENDAHULUAN Tanaman nilam merupakan kelompok tanaman penghasil
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Syarat Tumbuh
3 TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanah Jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan kacang tanah adalah lempung berpasir, liat berpasir, atau lempung liat berpasir. Keasaman (ph) tanah yang optimal untuk
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat
PENDAHULUAN Latar belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat prioritas tinggi di bidang penelitian dan pengembangan sayuran di Indonesia. Berdasarkan volume, kentang adalah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai peluang pasar yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai peluang pasar yang baik. Buahnya dikenal sebagai
Lebih terperinciPENDAMPINGAN KAWASAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN BANTAENG
PENDAMPINGAN KAWASAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN BANTAENG BASO ALIEM LOLOGAU, dkk PENDAHULUAN Latar Belakang Kabupaten Bantaeng mempunyai delapan kecamatan yang terdiri dari 67 wilayah
Lebih terperinciBenih panili (Vanilla planifolia Andrews)
Standar Nasional Indonesia Benih panili (Vanilla planifolia Andrews) ICS 65.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3
Lebih terperinciHama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)
KOMPONEN OPT Hama adalah binatang yang merusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman Gulma (tumbuhan
Lebih terperinciPRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013
PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH 1 BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH Budidaya untuk produksi benih sedikit berbeda dengan budidaya untuk produksi non benih, yakni pada prinsip genetisnya, dimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang dan mencukupi kebutuhan pangan Indonesia memerlukan peningkatan produksi padi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai prospek pengembangan dan pemasaran yang cukup baik karena banyak dimanfaatkan oleh
Lebih terperinciVARIETAS BARU BAWANG MERAH DALAM BENTUK BIJI DAN SERTIFIKASI BENIH BAWANG MERAH
VARIETAS BARU BAWANG MERAH DALAM BENTUK BIJI DAN SERTIFIKASI BENIH BAWANG MERAH Permintaan benih bermutu dari varietas unggul bawang merah sampai saat ini semakin meningkat dari tahun ke tahun, seiring
Lebih terperinciPenanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di Bandung. Storage Handling of Potato Tuber as Seed (Solanum tuberosum L.
Bul. Agrohorti 3(1):65-70 (2015) Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di Bandung Storage Handling of Potato Tuber as Seed (Solanum tuberosum L.) in Bandung Afifah Farida Jufri, Megayani
Lebih terperinciYield Trials of IPB Potato (Solanum tuberosum L.) Promising Lines in Garut District West Java
ISSN 2580-2100 e-issn 2580-6327 Tersedia daring http://horticulturae.ipb.ac.id Uji Daya Hasil Klon Harapan Kentang (Solanum tuberosum L.) IPB di Kabupaten Garut Jawa Barat Yield Trials of IPB Potato (Solanum
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis
KATA PENGANTAR Buah terung ini cukup populer di masyarakat, bisa di dapatkan di warung, pasar tradisional, penjual pinggir jalan hingga swalayan. Cara pembudidayaan buah terung dari menanam bibit terung
Lebih terperinciKentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori
TEKNIK PENGAMATAN PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK MAJEMUK DAN TUNGGAL PADA BEBERAPA VARIETAS KENTANG Engkos Koswara 1 Kentang (Solanum tuberosum) merupakan sumber kalori dan mineral yang penting bagi pemenuhan
Lebih terperinci