BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Selain itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk. yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Selain itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk. yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Penerima proses adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju ke arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Selain itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan. Hal ini sesuai Firman Allah dalam surat Al Mujadalah ayat 11 yang berbunyi. Artinya : Allah SWT mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu diantara kamu sekalian beberapa derajat. (QS. Al Mujadalah : 11) 1 Unsur pokok yang harus ada dalam proses pendidikan adalah peserta didik dan pendidik. Pendidik mempunyai peran penting karena keterlibatanya dalam bimbingan aktivitas-aktivitas di sekolah yang mengacu kepada tujuantujuan yang diidam-idamkan. Pengaruh pendidik bagi peserta didiknya itu hlm Departemen Agama RI, Al-Qur an dan terjemahnya, (Jakarta: CV. Darus Sunnah, 2002), 1

2 2 datang melalui jalan memberi ide-ide yang dibangun bersama sebagaimana tingkah laku pribadinya. Kedua kegiatan ini saling mempengaruhi dan dapat menentukan hasil belajar. Disini kemampuan guru dalam menyampaikan atau mentransformasikan bidang studi dengan baik, merupakan syarat mutlak yang tidak dapat ditawar lagi karena hal ini dapat mempengaruhi proses mengajar dan hasil belajar siswa. Pendidikan dalam pelaksanaanya membutuhkan metode yang tepat untuk menghantarkan pendidikanya ke arah tujuan yang dicita-citakan. Bagaimanapun baik dan sempurnanya suatu kurikulum pendidikan, ia tidak akan berarti apa-apa, manakala tidak memiliki metode dalam mentransformasikanya kepada peserta didik. Ketidaktepatan dalam penerapan metode secara praktis akan menghambat proses belajar-mengajar yang akan membuang waktu dan tenaga secara percuma. Karenanya metode adalah syarat efisiensinya aktivitas pendidikan. Hal ini berarti bahwa metode termasuk persoalan yang esensial, karena tujuan pendidikan akan tercapai secara tepat guna manakala jalan yang ditempuh menuju cita-cita tersebut benar-benar tepat. 2 Untuk dapat menyampaikan pelajaran dengan baik agar siswa lebih mudah memahami pelajaran, seorang guru selain harus menguasai materi, dia juga dituntut untuk dapat terampil dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang dihadapinya. Seorang guru sangat dituntut untuk dapat memiliki pengertian 2 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 65.

3 3 secara umum mengenai sifat berbagai metode, baik mengenai kebaikan metode maupun mengenai kelemahan-kelemahannya. Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode pemberian tugas, metode eksperimen, metode tanya-jawab, dan sebagainya. Dengan memilih metode yang tepat, seorang guru selain dapat menentukan output atau hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga merupakan landasan keberhasilan lembaga pendidikan, dan juga menjadi pengalaman yang disenangi bagi anak didik. Pendidikan agama bertujuan membawa manusia kepada nilai-nilai spiritual dan transendental, supaya hidup bahagia dunia dan akhirat, serta membentuk manusia agar bertingkah laku, berbudi luhur, dan untuk menapak di jalan Tuhan. 3 Salah satu bidang studi yang diajarkan di MI adalah fiqih. Fiqih secara umum merupakan salah satu bidang studi Islam yang banyak membahas tentang hukum yang mengatur pola hubungan manusia dengan Tuhannya, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Melalui bidang studi fiqih ini diharapkan siswa tidak lepas dari jangkauan normanorma agama dan menjalankan aturan syariat Islam. Pendidikan Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan bagian dari materi PAI sebagai bagian integral dari pendidikan agama bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan pembentukan watak anak. Akan tetapi, pendidikan Fiqih 3 Kartini kartono, Tinjauan Holistik Mengenai Tujuan Pendidikan Nasional, (Jakarta: Pradya Paramita, 1997), hlm. 64.

4 4 memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang studi fiqih yang sering kali membicarakan sesuatu yang bersifat kongkrit, sehingga dalam mengajarkanya dibutuhkan pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Agar apa yang diajarkan tadi bisa dipahami dan diterima dengan baik oleh anak-anak. Metode demonstrasi adalah cara belajar dengan cara memperagakan atau mempertunjukkan sesuatu di hadapan murid, yang dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Menurut Aminuddin Rasyad, dengan menggunakan metode demonstrasi, guru telah memfungsikan seluruh alat indera murid, 4 karena proses belajar-mengajar dan pembelajaran yang efektif adalah bila guru mampu memfungsikan seluruh panca indera murid. MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan sebagai suatu lembaga pendidikan Islam yang berada di bawah naungan Kementerian Agama sudah tentu memberlakukan pelajaran Fiqih tentang shalat idain dalam kurikulum yang diterapkannya, dimana dalam pelaksanaanya juga menggunakan metode demonstrasi. Metode tersebut sudah tentu akan mempengaruhi kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para gurunya, yang akhirnya juga dapat mempengaruhi prestasi belajar dari para peserta didiknya. 4 Aminuddin Rasyad, Metode Pembelajaran Pendidikan Agama, (Jakarta : Bumi Aksara, 2002), hlm.8.

5 5 Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, maka penulis mengambil judul: PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN FIQIH TENTANG SHALAT IDAIN DI MIS MA ARIF NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan dengan alasan sebagai berikut : 1. Metode demonstrasi dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit sehingga menghindari verbalisme. 2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari 3. Proses pengajaran lebih menarik. 4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukan sendiri. 5. Menghindari kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena mereka mengamati secara langsung jalanya proses demonstrasi yang diadakan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan? 2. Bagaimana prestasi belajar pada mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan? 3. Apakah ada pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan?

6 6 Untuk lebih memudahkan dan menghindari kemungkinan munculnya berbagai penafsiran dalam judul skripsi ini, maka terlebih dahulu dikemukakan beberapa penegasan istilah sebagai berikut : 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda ) yang berkuasa atau yang berkekuatan Metode Metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didiknya sehingga dapat mencapai tujuan tertentu Demonstrasi Demonstrasi adalah peragaan yang ditunjukan dengan melakukan suatu cara-cara menerapkan sesuatu Prestasi Prestasi yaitu hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan) Mata pelajaran Mata pelajaran adalah pengetahuan yang akan disampaikan. 5 W.J.S Poerwadiminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1986), hlm Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode pembelajaran (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2009), hml Rizqi Maulana, dkk., Kamus Modern Bahasa Indonesia, (Surabaya: Lima Bintang, 2006), hlm W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Gramedia, 1987), hlm.768.

7 7 6. Fiqih Fiqih yaitu ilmu yang menjelaskan tentang hukum syar iyyah yang berhubungan dengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan atau perbuatan. 9 Jadi maksud judul diatas adalah mengkaji sejauh mana pengaruh metode Demonstrasi terhadap prestasi mata pelajaran Fiqih kelas IV dan V di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan. C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan. 2. Untuk mendeskripsikan tentang tingkat prestasi belajar mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan. 3. Untuk mendeskripsikan tentang pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis a. Memberikan masukan bagi guru dan siswa dalam memperbaiki proses pembelajaran. 9 Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam, (Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2001). hlm. 29.

8 8 b. Meningkatkan aktifitas dan kreatifitas guru dalam pengetahuan dan keterampilan. c. Memberikan sumbangan yang baik pada sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran sehingga dapat mengantarkan peserta didik kearah yang diharapkan. 2. Kegunaan Praktis a. Menambah pengetahuan guru dalam memanfaatkan dan menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa. b. Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan kemajuan pada diri guru. c. Bagi orang tua dapat mengetahui hasil belajar putra-putinya yang sekolah di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan. E. Telaah Pustaka 1. Analisis Teoritis Setiap orang yang berbuat dan bertindak dengan sadar, seperti seorang pendidik, tentu menggunakan metode atau cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, berhasil atau tidak suatu perbuatan banyak bergantung kepada metode yang digunakan. Untuk dapat menggunakan metode yang baik, seorang pendidik harus mempunyai pengetahuan tentang kebaikan dan keburukan metode tersebut. Metode demonstrasi menurut Muhibbin Syah adalah Metode mengajar

9 9 dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. 10 Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk : Memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari verbalisme, membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik. 11 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Eva Syarifah Nurhayati, yang berjudul Efektifitas Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Bidang Studi Fiqih di MTsSS Proto Kedungwuni Pekalongan, menjelaskan bahwa metode demonstrasi efektif digunakan pada bidang studi fiqih di MTsSS Proto. Keefektifan metode ini disebabkan memberi kemudahan pada siswa dalam memahami. 12 Skripsi Abdul Halim dengan judul : Peningkatan Hasil Belajar Materi Pokok Shalat Id Dengan Strategi Demonstrasi di MIS Jenggot 03 Pekalongan Selatan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar setelah menggunakan strategi demonstrasi dapat dilihat dari kenaikan nilai hasil belajar peserta didik dimana pada pra 10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1995), hlm Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm Eva Syarifah Nurhayati, Efektifitas Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Bidang Studi Fiqih di MTsSS Proto Kedungwuni Pekalongan, Skripsi Sarjana (S.1) Tarbiyah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2008),

10 10 siklus ada 13 peserta didik atau 41% yang tuntas naik menjadi 17 peserta didik atau 53% pada siklus I naik lagi menjadi 22 peserta didik atau 68% dan pada tindakan siklus III tingkat ketuntasan sudah mencapai 29 peserta didik atau 91%. Demikian juga pada keaktifan belajar peserta didik juga mengalami peningkatan dimana pada siklus I ada 18 peserta didik atau 56% naik menjadi 22 peserta didik atau 69% pada siklus II dan pada tindakan siklus III sudah mencapai 28 peserta didik atau 87% yang termotivasi. 13 Skripsi Zainab Aminatun, dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Bab Haji Melalui Metode Demonstrasi Siswa Kelas VIII di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan Tahun Ajaran 2008/2009, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih Kelas VIII melalui penerapan metode demonstrasi. Hasil tersebut tidak hanya pada lingkup penguasaan kompetensi dasar semata, namun juga mencakup perubahan terhadap perilaku belajar yang positif di lingkungan siswa kelas VIII MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan. Peningkatan hasil belajar pada lingkup penguasaan kompetensi dasar ditunjukan dengan meningkatnya perolehan nilai oleh siswa, baik secara perorangan maupun dalam level rata-rata kelas. Pada tingkat rata-rata kelas, diperoleh peningkatan dari hasil semula sebelum penerapan metode demonstrasi rata-rata kelas hanya 6,91 namun setelah diterapkan metode demonstrasi 13 Abdul Halimi, Peningkatan Hasil Belajar Materi Pokok Shalat Id Dengan Strategi Demonstrasi di MIS Jenggot 03 Pekalongan Selatan, Skripsi Sarjana (S.1) Tarbiyah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2011),

11 11 dihasilkan rata-rata kelas sebesar 7,67. Sedangkan dalam lingkup perilaku belajar, didapatkan hasil peningkatan kemauan dan kesadaran siswa dalam menaati peraturan kelas. Hasil ini juga menjadi pendukung terciptanya suasana pembelajaran yang baik dan kondusif. Upaya-upaya yang dapat dilaksanakan dalam metode demonstrasi sebagai penunjang upaya peningkatan hasil belajar adalah upaya peningkatan hasil belajar dengan menciptakan kontrol belajar bebasis kelompok, upaya peningkatan hasil belajar dengan pembentukan perilaku belajar positif, dan upaya peningkatan hasil belajar dengan inovasi desain pembelajaran. Sedangkan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan penerapan metode demonstrasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah faktor internal dalam demonstrasi dan faktor kesesuaian karakteristik demonstrasi dengan kondisi psikologi peserta didik kelas VIII yang termasuk dalam kategori remaja. 14 Skripsi yang saya tulis berbeda dengan beberapa contoh skripsi di atas. Skripsi yang ditulis Eva Syarifah Nurhayati, menjelaskan bahwa metode demonstrasi efektif digunakan pada bidang studi fiqih di MTsSS Proto. Keefektifan metode ini disebabkan memberi kemudahan pada siswa dalam memahami. Skripsi yang ditulis Abdul Halim mengungkapkan bahwa setelah diterapkannya metode demonstrasi terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar dan keaktifan belajar peserta didik di 14 Zainab Aminatun, Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Bab Haji Melalui Metode Demonstrasi Siswa Kelas VIII di MTs Salafiyah Wonoyoso Buaran Pekalongan Tahun Ajaran 2008/2009, Skripsi Sarjana (S.1) Tarbiyah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2009),

12 12 MIS Jenggot 03 hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa siklus-siklus yang sudah dilaksanakan. Sedangkan skripsi yang ditulis Zainab Aminatun mengungkapkan bahwasanya telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode demonstrasi. Hasil tersebut tidak hanya pada lingkup penguasaan kompetensi dasar semata, namun juga mencakup perubahan terhadap perilaku belajar yang positif di lingkungan siswa. Sedangkan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan penerapan metode demonstrasi adalah faktor internal dalam demonstrasi dan faktor kesesuaian karakteristik demonstrasi dengan kondisi psikologi peserta didik kelas VIII yang termasuk dalam kategori remaja. Dari beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode dalam pembelajaran sangat diperlukan, karena dapat memotivasi peserta didik untuk memperoleh hasil belajar atau prestasi yang baik. Penerapan metode demonstrasi dapat memberikan pengaruh positif dan respon yang baik apabila bertujuan untuk : Memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari verbalisme, membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang bersifat internal maupun eksternal. Prestasi belajar merupakan tolak ukur dari keberhasilan proses belajar mengajar yang sudah berjalan, prestasi belajar tersebut harus selalu diusahakan baik itu oleh guru maupun

13 13 peserta didik, sebab keberhasilan itu tidak mungkin tercapai tanpa adanya usaha dari kedua pihak. 2. Kerangka Berpikir Berdasarkan landasan teori yang dikemukakan dapat disusun kerangka pemikiran bahwa siswa mengharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan akan tetapi untuk memperolehnya banyak kendala-kendala baik itu yang berasal dari dirinya sendiri maupun dari lingkungan sekitar yang menyebabkan tidak sedikit peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajarnya. Agar dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik maka perlu diadakan upaya-upaya agar dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. Sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Metode demonstrasi memang harus diterapkan dalam proses pembelajaran, dikarenakan dengan adanya metode demonstrasi tersebut diharapkan dapat memberi pengaruh yang cukup besar terhadap peningakatan prestasi dalam mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan.

14 14 3. Hipotesis Hipotesis merupakan teori sementara yang kebenaranya masih perlu diuji (dibawah kebenaranya). 15 Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah suatu dugaan yang yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan diterima jika fakta-fakta membenarkanya, dan akan ditolak jika salah atau palsu, penolakan dan penerimaan hipotesis tergantung kepada hasil penyelidikan yang berupa fakta-fakta yang dikumpulkan. 16 Jadi hipotesis merupakan kesimpulan awal sehingga untuk mewujudkan kesimpulan akhir diperlukan adanya pengujian melalui penelitian. Berdasarkan analisis teoritis dan kerangka berfikir di atas maka penulis mengambil hipotesis sebagai berikut: terdapat pengaruh positif yang signifikan antara demonstrasi terhadap prestasi mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan. F. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian a. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan kuantitatif melibatkan penguraian tingkat sesuatu ciri tertentu dan melibatkan diri pada perhitungan atau angka dengan memperhatikan hasil, serta serta 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Bina Aksara, 1989), hlm Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I (Yogyakarta Andi Offset, 1987), hlm 20.

15 15 berupa mencari bukti-bukti untuk pengujian yang diturunkan dari teori. 17 Jadi pendekatan kuantitatif menekankan pada data-data numerical (angka)yang diolah dengan metode statistik. 18 b. Jenis penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research), yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam masyarakat, 19 sehingga dalam pemecahan ini menggunakan bantuan data yang ada di lapangan, yaitu di kelas IV dan V MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan. 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel adalah obyek pengamatan atau fenomena yang diselidiki. Dalam penelitian dengan judul Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Prestasi Mata Pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan terdapat dua macam variable, yaitu : a. Variabel independent (bebas), yaitu metode demonstrasi. Adapun indikatornya : Praktik Sholat Id Mendemonstrasikan Sholat idul Fitri Mendemonstrasikan Sholat Idul Adha 17 Soetejo dan Abdurahman, Metode Pemikiran Suatu Penerapan dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm M. Natsir, Metode Penelitian (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), hlm Mardalis, Metode Penelitian (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), hlm. 28.

16 16 Mempraktikan keserasian gerakan dengan bacaan sholat id b. Variabel dependent (terikat) yaitu prestasi belajar Adapun indikatornya adalah hasil belajar mata pelajaran fiqih dan nilai ujian atau nilai raport tahun ajaran semester II. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Yang dimaksud populasi semua individu untuk siapa kenyataankenyataan yang diperoleh sampel itu hendak generalisasikan. 20 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek yang akan diteliti. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan dimana jumlah keseluruhanya ada 144 siswa. b. Sampel Sampel adalah semua individu yang diselidiki. 21 Untuk menentukan sampel, Suharsimi Arikunto memberikan gambaran apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya menjadi penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya besar bisa diambil 10% - 15 % atau 20% - 25% atau lebih. 22 Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 23 Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah seluruh siswasiswi kelas IV dan V MIS Ma arif NU Kebonsari yang berjumlah Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta Andi Offset, 1987, hlm Ibid, hlm Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm Ibid. hlm. 117.

17 17 anak. Hal ini didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto yaitu apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya menjadi penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya besar bisa diambil 10% - 15 % atau 20% - 25% atau lebih Metode Pengumpulan Data a. Teknik Angket Teknik ini penulis gunakan sebagai alat pengumpul data melalui pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan informasi dari responden. Kuesioner merupakan daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau dalam suatu bidang. Dengan demikian, kuesioner dimaksudkan sebagai suatu pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh jawaban responden. 25 Angket tersebut untuk memperoleh informasi dari responden kepada peneliti tentang pelaksanaan metode demonstrasi dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan. b. Teknik Dokumentasi Tenik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda, dan lain-lain. 26 Teknik ini digunakan untuk mencari data tentang transkip nilai siswa, keadaan guru, siswa, karyawan, struktur kepengurusan, sarana dan prasarana dan dokumen 24 Ibid. 25 Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: PT. Gramedia, 1985), hlm Ibid, hlm. 234.

18 18 lain yang diperlukan di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan sebagai tempat penelitian. c. Teknik Observasi Tenik observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan dan pendataan dengan system fenomenafenomena yang diselidiki. 27 Teknik ini digunakan untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi di MIS Ma arif NU Kebonsari. d. Teknik Interview Teknik interview yaitu dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. 28 Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data mengenai sejarah berdirinya dan letak geografis MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan. 5. Metode Analisis Data a. Analisis pendahuluan Pada tahap ini, penulis mengelompokan dan memasukan data-data yang telah terkumpul kedalam table distribusi frekuensi, untuk memadukan perhitungan dan membaca data yang ada dalam pengolahan data selanjutnya. Adapun kriteria kuantitatif yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : - Untuk alternatif jawaban a, skornya 4. - Untuk alternatif jawaban b, skornya 3. - Untuk alternatif jawaban c, skornya Sutrisno Hadi, Op. Cit., hlm Suharsimi Arikunto, Op. cit., hlm. 107.

19 19 - Untuk alternatif jawaban d, skornya 1. Selain itu dalam analisis ini, penulis mengunakan rumus mean, yaitu sebagai berikut : Mx = My = Keterangan : Mx = Mean untuk variabel X (Demonstrasi) My = Mean untuk variabel Y (Prestasi Belajar) = Jumlah seluruh skor X = Jumlah seluruh skor Y N = Jumlah sampel b. Analisis lanjutan Dimana dalam penulisan ini, penulis menggunakan rumus Product Moment, yaitu sebagai berikut : Keterangan : rxy = Angka indeks korelasi r Produck Moment xy = Koefisien korelasi variabel x dan y N = Jumlah sampel X = Jumlah seluruh skor X Y = Jumlah seluruh skor Y X 2 = Jumlah seluruh skor X setelah dikuadratkan

20 20 Y 2 = Jumlah seluruh skor Y setelah dikuadradkan. 29 c. Analisis uji hipotesis Dalam analisis ini, penulis melakukan uji hipotesis dengan mencocokanya melalui peroleh perhitungan pada analisis lanjutan diatas (dengan rumus korelasi product moment). Dimana pada tahap ini penulis mengkonsultasikan hasil perhitungan pada analisis lanjut diatas (rxy) dengan nilai r yang ada pada tabel, baik dalam taraf signifikan 1% ataupun 5%. G. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui gambaran secara umum dan mempermudah pada pembahasan. Penulis menyajikan sistematika penulisan skripsi yang dibagi menjadi 5 (lima) bab, yang terdiri dari beberapa sub bab dimana yang satu dengan bab yang lainya merupakan satu kesatuan yang utuh. Adapun sistematika penulisanya adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Metode Demonstrasi dan prestasi belajar terbagi dalam tiga sub bab, yaitu : Pertama, Demonstrasi yang terdiri atas pengertian Demonstrasi, fungsi dan kegunaan metode demonstrasi, kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi, serta langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi. Kedua, hlm Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000),

21 21 Prestasi Belajar, terdiri atas pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, dan indikator prestasi belajar. Ketiga, mata pelajaran Fiqih, terdiri atas pengertian mata pelajaran Fiqih, serta fungsi dan tujuan mata pelajaran Fiqih. Bab III Pengaruh Demonstrasi terhadap prestasi mata pelajaran Fiqih berisi, pertama gambaran umum MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan yang terdiri dari sejarah berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru, karyawan dan siswa serta sarana dan prasarana MIS Ma arif NU Kebonsari. Kedua berisi tentang data pelaksanaan Demonstrasi dan prestasi belajar di MIS Ma arif NU Kebonsari, terdiri atas pelaksanaan Demonstrasi pada Mata Pelajaran Fiqih kelas IV dan V MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan, prestasi belajar peserta didik kelas IV dan V pada mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari, dan respon siswa terhadap pelaksanaan Demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas IV dan V pada mata pelajaran Fiqih di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap Pekalongan. Bab IV Analisis Pengaruh Demonstrasi tehadap Prestasi pada Mata Pelajaran Fiqih kelas IV dan V di MIS Ma arif NU Kebonsari Karangdadap pekalongan, terdiri atas analisis pendahuluan, analisis lanjut, dan analisis uji hipotesis. Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN BAB. III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi anak tentang perhatian orang tua sebagai peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dikembalikan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan prosedur yang realiabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PEELITIA Penelitian ini merupakan Field Research, yaitu suatu penelitian yang langsung dilakukan dikancah/medan terjadinya gejala-gejala. 1 Tujuan utamanya adalah untuk menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Field Research (penelitian lapangan) yaitu telaah atau studi kasus yang membuat penginderaan secara

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan 53 BAB III METODELOGI PENELETIAN Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Metode penelitian adalah srtategi umum yang capai dalam mengumpulkan datat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu 27 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu permasalahan sehingga dapat menemukan jawaban dari permasalahan tersebut dengan menggunakan cara yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Tujuan Penelitian 1. Ingin mengetahui bagaimana perhatian orang tua pada anak siswa kelas IV SD Gayamsari 05 Semarang.. Ingin mengetahui sejauh mana pengamalan keagamaan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan disini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode korelatif field research (penelitian lapangan). Penelitian survei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membaca adalah sebagai pintu gerbang untuk mengetahui segala ilmu

BAB I PENDAHULUAN. membaca adalah sebagai pintu gerbang untuk mengetahui segala ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar sangat erat hubungannya dengan membaca, karena membaca adalah sebagai pintu gerbang untuk mengetahui segala ilmu pengetahuan dan perangkat penting menuju

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berisikan atas kajian pustaka atau studi literatur dan kajian lapangan. Sedangkan pelaksanaannya dengan metode penelitian analitik-kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan 80 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan penelitian adalah usaha karya ilmiah yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan penelitian yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan kedisiplinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk 66 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian perlu adanya metode. Untuk mencapai hasil penelitian ilmu pengetahuan, penulis membutuhkan urutan demonstrasi pembuktian tentang kebenaran mulai dari asas-asas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam Penulisan skripsi yang berjudul : Korelasi antara kesejahteraan dan tanggung jawab guru PAI di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam Penulisan skripsi yang berjudul : Korelasi antara kesejahteraan dan tanggung jawab guru PAI di BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam Penulisan skripsi yang berjudul : Korelasi antara kesejahteraan dan tanggung jawab guru PAI di Madrasah Aliyah Negeri 6 Kepuh Doko Tembelang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 78 BAB III METODE PENELITIAN A. POPILASI DAN SAMPEL 1. Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian, yang memiliki karakteristik/ciri (tidak terbatas) yang membedakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. JEIS PEELITIA Penelitian ini adalah penelitian yang berdasar pada sumber data field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sehingga dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penulisan Skripsi Penelitian ini secara umum ingin mengetahui perbandingan antara dua variable yaitu: variabel motivasi belajar dan variabel kedisiplinan santri di Pesantren

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau cara dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau cara dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya bertujuan untuk 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan suatu prosedur atau cara dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya bertujuan untuk menemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi. 1 Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam kegiatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Artinya data yang diperoleh dianalisis melalui hitung-hitungan. tujuan penelitian melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional, karena untuk membuktikan ada tidaknya hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peniliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang di hadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang memuaskan, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan 68 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tidak lepas dari cara-cara yang digunakan dalam rangka untuk menjadi tujuan penelitian. Agar tujuan penelitian dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri KORELASI ANTARA KEMAMPUAN PENDIDIK PAUD DALAM MEMANFAATKAN MEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DIDIK DI PAUD AISYIYAH DESA KAMBINGAN KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip metode ilmiah. Oleh karenanya, diperlukan adanya metodologi atau rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Manajemen Mutu Kehumasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis penelitian survey karena dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode dalam penelitian.sedangkan metode penelitian menurut Arif furchan adalah strategi umum yang di anut dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, karena peneliti ingin menganalisa efektivitas media pembelajaran Mailing List dalam meningkatkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat pentingnya peran pendidikan bagi suatu Negara, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menciptakan manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar memperoleh data yang valid dan sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penulis akan mengemukakan metode penelitian induktif. Metode penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penulis akan mengemukakan metode penelitian induktif. Metode penelitian 76 BAB III METODELOGI PENELITIAN Agar suatu masalah dapat dipaparkan dengan jelas, maka perlu adanya suatu metode khusus sesuai dengan permasalahan yang akan di bahas. Disini penulis akan mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif sedangkan Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. Selain itu juga dimaknakan sebagai suatu penyelidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan data an analisa data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi, sebagai rencana pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata 77 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang jenis penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang 50 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris Reseach, Reseach itu sendiri berasal dari kata re yang berarti kembali dan to seach yang berarti mencari. Dengan demikian, arti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara 41 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang di lakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan untuk mencari kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sebagai factor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau segala

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sebagai factor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau segala BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Menurut Sumadi suryabrata, variable sering dikatakan sebagai gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering juga dinyatakan variable penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bukan dalam bentuk angka. 1. efektivitas pembelajaran PAI. karyawan, jumlah sarana dan prasarana, dan hasil angket.

BAB III METODE PENELITIAN. bukan dalam bentuk angka. 1. efektivitas pembelajaran PAI. karyawan, jumlah sarana dan prasarana, dan hasil angket. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. a. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keaktifan siswa MTs Miftahul Huda Sumberejo Donorojo Jepara dan MTs Mabdaul Huda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bentuk penelitian ini adalah berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menentukan agar hasil yang dicapai dalam penelitian ini dapat dipertanggung

BAB III METODE PENELITIAN. dan menentukan agar hasil yang dicapai dalam penelitian ini dapat dipertanggung BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan agar hasil yang dicapai dalam penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan. Karenanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN bebas. Adapun variabel dalam penelitian yang berjudul Studi korelasi antara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen penting dalam pencapaian tujuan pendidikan adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Jadi setiap penelitian yang dilakukan itu memiliki kegunaan serta tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan.

BAB III METODE PENELITIAN. kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat kata kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Untuk memperoleh penelitian yang valid dan reliabel, maka harus menggunakan sumber yang sesuai dan bisa dipercaya kebenarannya, serta menggunakan metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 59 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, penulis menggunakan pendekatan ini karena penelitian ini hendak mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum dalam bab ini akan membahas metodologi yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan di SMPN Singorojo Kabupaten Kendal. Metodologi ini antara lain membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan pokok dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana intensitas peserta didik dalam menonton sinetron religi Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus mengalami perkembangan yang pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu upaya untuk membantu peserta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Jenis dan pendekatan penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala-gejala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. BAB III METODE PENELITIAN Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, digunakan langkah-langkah sebagai berikut : A. Jenis Penelitian Data kuantitatif adalah data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 34 Berdasarkan pengertian diatas akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan angka-angka atau statistik dari satu variabel untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sampai menyusun laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis kuantitatif yaitu pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, yang tujuannya untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Perlu sedikit penulis paparkan mengenai jenis penelitian yang penulis lakukan. Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara didunia ini menangani secara langsung masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, maupun percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk,mendapatkan fakta-fakta dalam upaya mencapai suatu

Lebih terperinci