KATA PENGANTAR. Pemutakhiran SSK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Pemutakhiran SSK"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Denpasar telah dapat diselesaikan penyusunannya. Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Denpasar, merupakan tindaklanjut dari keikutsertaan Pemerintah Kota Denpasar dalam Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), serta komitmen Pemerintah Kota Denpasar dalam rangka meningkatkan pembangunan sektor sanitasi Kota Denpasar yang terintegrasi dan komprehensif. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Denpasar merupakan dokumen rencana strategis sanitasi yang dibuat khusus sebagai percepatan pembangunan sektor sanitasi Kota Denpasar berjangka menengah 5 (lima) tahun kedepan ( ). Strategi ini untuk mensinergikan upayaupaya yang akan dilakukan pemerintah (pusat, provinsi, kota), sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun kelompok masyarakat. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Denpasar disusun sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kota Denpasar mulai Tahun 2014 hingga Tahun Dengan tersusunnya Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Denpasar diharapkan dapat mendukung program Bali Clean and Green dan menjadi dokumen perencanaan legal untuk perbaikan pembangunan sanitasi Kota Denpasar. Melalui kata pengantar ini, kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak terutama Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi (Pokja Sanitasi) Kota Denpasar yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota Denpasar. Strategi Sanitasi Kota Denpasar ini dirasakan masih jauh dari sempurna, namun kami berharap substansi dalam Strategi Sanitasi Kota Denpasar ini dapat dijadikan masukan dan pelajaran bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menjawab tantangan dan peningkatan akses masyarakat Kota Denpasar terhadap lanyanan sanitasi yang lebih baik. Denpasar, Desember 2013 WALIKOTA DENPASAR RAI DHARMAWIJAYA MANTRA Kota Denpasar 2013 i

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan dokumen perencanaan sanitasi jangka menengah (5 tahunan) yang komprehensif dan bersifat strategis. Dengan tetap memperhatikan skala prioritas sesuai dengan kemampuan daerah. Sebagai dokumen perencanaan, SSK tidak boleh bertentangan dengan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kota Denpasar. Oleh sebab itu, dalam penyusunannya SSK harus mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Denpasar, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Denpasar, Provinsi dan Nasional, Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya. Selain itu juga perlu mengacu kepada target-target Millinium Development Goals (MDGs) maupun peraturan dan perundangan yang berlaku di tingkat nasional maupun provinsi. SSK Kota Denpasar ini merupakan Buku Induk terhadap rencana teknis pengembangan pembangunan di bidang sanitasi dan menjadi dasar serta acuan terhadap semua pekerjaan sanitasi yang lebih terintegrasi dan terpadu secara berkesinambungan, SSK merupakan hasil kerja berbagai komponen Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lembaga lain yang terkait dengan sanitasi serta stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap masalah ini. Dengan demikian, diharapkan SSK menjadi acuan dan dasar hukum bagi Pokja Kota Denpasar dalam meimplementasikan dengan memperhatikan empat ciri pendekatan yang dikembangkan, yaitu dilakukan oleh Pokja Sanitasi Kota sendiri secara terintegrasi, skala kabupaten, top-down meets bottom-up dan didasarkan bukti material (evidence-based). Sedangkan Tujuan Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) ini adalah : (1) SSK ini disusun sebagai rencana pembangunan 5 tahunan bidang/sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 ; (2) Dipergunakan sebagai dasar penyusunan rencana operasional tahapan pembangunan sanitasi ; (3) Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi,masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi daerah Kota Denpasar ; (4) SSK merupakan pedoman yang bersifat strategi dalam penanganan sanitasi Kota Denpasar yang disusun berdasarkan urutan skala prioritas. Berpijak pada kondisi dan potensi daerah kekinian dengan memperhitungkan potensi, tantangan, dan peluang ke depan, disamping mengenali berbagai isu-isue strategis, baik di Kota Denpasar 2013 ii

4 lingkungan daerah sendiri (internal) maupun pengaruh dari luar daerah (eksternal) serta memperhatikan Visi Pembangunan Nasional , maka Visi Sanitasi Kota Denpasar adalah Terwujudnya Sanitasi Kota Denpasar Sebagai Kota Berwawasan Budaya yang Bersih, Sehat, Nyaman dan Harmonis dalam Keseimbangan Secara Berkelanjutan pada Tahun Kota Denpasar 2013 iii

5 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Ringkasan Eksekutif... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... vii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Metodologi Penyusunan Dasar Hukum Sistematika Penulisan... 5 BAB II KEMAJUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SANITASI Gambaran Wilayah Kota Administrasi Wilayah Kependudukan Kebijakan Pembangunan Kelembagaan Pemerintah Daerah Kemajuan Pelaksanaan SSK Air Limbah Domestik Persampahan Drainase Area Beresiko Dan Permasalahan Sanitasi Area Beresiko dan Permasalahan Air Limbah Domestik Area Beresiko dan Permasalahan Persampahan Area Beresiko dan Permasalahan Drainase BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Visi dan Misi Sanitasi Pentahapan Pengembangan Sanitasi Kota Denpasar 2013 iv

6 Tahapan Pengembangan Sanitasi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Ringkasan Program Dan Kegiatan Sanitasi Program Dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Program Dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Program Dan Kegiatan Pengembangan Drainase Program Dan Kegiatan Pengembangan PHBS BAB VI MONITORING DAN EVALUASI Strategi Monitoring Dan Evaluasi Mekanisme Monev Implementasi SSK LAMPIRAN Kota Denpasar 2013 v

7 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1.1. Peta Batas Wilayah Adminsitratif Kota Denpasar Grafik Pembagian/Luas Wilayah di Denpasar Per Kecamatan (Km 2 ) Peta Batas Wilayah Administratif Kota Denpasar Peta Rencana Struktur Ruang Kota Denpasar Rencana Pola Ruang Kota Denpasar Struktur Organisasi Pemerintah Kota Denpasar Peta Cakupan Akses Pengelolaan Air Limbah Peta Cakupan Akses Persampahan Resiko Banjir Dan Genangan Peta Area Beresiko Air Limbah Peta Area Beresiko Persampahan Peta Area Beresiko Drainase Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Tahapan Pengembangan Persampahan Tahapan Pengembangan Drainase Grafik Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kota Denpasar 2013 vi

8 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1. Perbandingan Kondisi Sanitasi Kota Denpasar dengan Target Nasional dan Daerah Luas Wilayah Kota Denpasar per Kecamatan Luas Wilayah Administrasi Kota Denpasar Per Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk dan Kepadatan Kota Denpasar Pertumbuhan Penduduk Kota Denpasar Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Denpasar Sampai Tahun Rincian Rencana Pola Ruang Kota Denpasar Tahun Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Air Limbah Timbulan Sampah (m 3 /hari) Terangkut dan Instansi yang Mengangkut Pengelolaan Kompos Swadaya Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Persampahan Area Genangan Tahun Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Drainase Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Air Limbah Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Persampahan Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Drainase Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab/Kota untuk Operasional / Pemeliharaan Sanitasi Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten/Kota Kota Denpasar 2013 vii

9 3.10. Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten/Kota dalam Mendanai Program / Kegiatan SSK Analisis SWOT Air Limbah Domestik Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Analisis SWOT Persampahan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan Analisis SWOT Drainase Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase Analisis SWOT Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat a Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun b Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun c Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun d Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun e Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun a Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik b Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBN c Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali d Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar a Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan b Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBN c Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali d Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar a Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Kota Denpasar 2013 viii

10 5.4b Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN c Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali d Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar e Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan PDAM Kota Denpasar a Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS b Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar Matriks Monev Implementasi Mekanisme Monev Implementasi SSK Matriks Kerangka Logis Kota Denpasar 2013 ix

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan Pembangunan Kota Denpasar harus dapat memberikan perhatian lebih besar kepada program peningkatan kualitas lingkungan hidup, peningkatan kualitas permukiman dan kesehatan masyarakat. serta mengantisipasi permasalahan sosial. Prioritas dalam peningkatan kualitas lingkungan adalah pengelolaan sanitasi, baik sanitasi dalam kedudukan sebagai salah satu kegiatan sektoral yang menjadi bagian dari program pengelolaan lingkungan maupun sanitasi sebagai bagian dari system pengembangan kawasan di wilayah permukiman, pengelolaan lingkungan, peningkatan kualitas sanitasi di Kota Denpasar lebih difokuskan kepada upaya peningkatan kualitas sanitasi yang berbasis masyarakat. Sedangkan sebagai subsistem pengembangan kawasan, peningkatan kualitas sanitasi difokuskan kepada penataan drainase lingkungan, pengelolaan persampahan dan mencegah terkontaminasi air tanah dari limbah hasil kegiatan manusia khususnya di lingkungan pemukiman yang padat penduduk dan atau kawasan kumuh serta peningkatan kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat. Menyadari perlunya perhatian lebih terhadap sektor sanitasi, Pemerintah Kota Denpasar kemudian menyusun strategi untuk pengelolaan sanitasi, yang tertuang dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK), dimana SSK merupakan dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan sektor sanitasi suatu Kabupaten / Kota, yang berisi tentang potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK dibutuhkan agar pengelolaan sanitasi kabupaten bisa berjalan secara sistematis, terencana, terpadu, terintegrasi,tepat sasaran, sesuai kebutuhan, berkelanjutan dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Sebagai dokumen perencanaan, SSK tidak boleh bertentangan dengan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kota Denpasar. Oleh sebab itu, dalam penyusunannya SSK harus mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Denpasar, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Denpasar, Provinsi dan Nasional, Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya. Selain itu juga perlu mengacu kepada target-target Millinium Development Goals (MDGs) maupun peraturan dan perundangan yang berlaku di tingkat nasional maupun provinsi. Tabel berikut memperlihatkan hubungan antara kondisi Kota Denpasar saat ini dengan target sanitasi dari RPJMN, Permen 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal, RPJMD Provinsi Bali, dan RPJMD Kota Denpasar. Kota Denpasar

12 Tabel 1.1. Perbandingan Kondisi Sanitasi Kota Denpasar dengan Target Nasional dan Daerah Sektor Sanitasi Air Limbah Persampahan Drainase RPJMN Stop BABs pada akhir tahun 2014, perluasan layanan air limbah meningkat dari 20 % di 16 kota (5 diantaranya system baru). Tersedianya akses terhadap sitem pengelolaan off site bagi 10 % total penduduk, baik melalui system sekala kota 5 % dan skala komunal 5 %, serta penyediaan akses dan eningkatan kualitas terhadap system air limbah setempat (on site) yang layak bagi 90 % total penduduk Meningkatnya sampah yang terangkut hingga 80% rumah tangga di daerah perkotaan Berkurangnya wilayah genangan permanen dan temporer hingga Ha di 100 kawasan strategis perkotaan Permen 14 Tahun 2010 (Standar Pelayanan Minimal) a) Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai. b) Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota. a) Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan. b) Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan. Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun. RPJMD Provinsi Bali Cakupan pelayanan air limbah (domestik perkotaan) sebesar 72 % pada tahun 2013 Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan sebesar 80 % pada tahun RPJMD Kota Denpasar Cakupan pelayanan air limbah (domestic perkotaan) sebesar 72 % pada tahun 2013 Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan sebesar 80 % pada tahun Target pengurangan sampah 20%, tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan 70% Kondisi Saat ini di Kota Denpasar Sebagian besar masyarakat masih menggunakan tangki septic Pelayananan DSDP Tahap I sudah mencapai 8647 SR Sanimas di Kel Ubung, Pemecutan Kaja, Tegal Kertha, Dangin Puri Kelod, Pemecutan Kelod Cakupan pelayanan persampahan perkotaan pada saat ini baru mencapai 51,8 %. Masih terdapat genangan dibeberapa titik pusat kota. Kota Denpasar

13 Melihat kondisi sanitasi di Kota Denpasar saat ini seperti pada tabel diatas, terutama pada sektor persampahan yang masih jauh dari target dengan selisih hampir 20%, maka perlu adanya pemutakhiran SSK agar target sanitasi dapat dicapai lebih terarah dan lebih relevan dengan kondisi saat ini di Kota Denpasar METODOLOGI PENYUSUNAN Strategi Sanitasi Kota Denpasar ini disusun oleh Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (Pokja PPSP) secara partisipatif dan terintegrasi melalui diskusi, lokakarya, pembekalan, maupun pelatihan-pelatihan. Kegiatan Pokja tersebut dilakukan baik oleh Tim Pokja sendiri maupun dengan dukungan fasilitasi dari CF (City Fasilitator) dan tim KMW (Konsultan Manajemen Wilayah). Metode dalam penyusunan SSK ini mengunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap dan menyeluruh. Metode penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten ini, terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kabupaten saat ini (data-data dari Buku Putih Sanitasi), untuk belajar dari fakta sanitasi guna menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kabupaten untuk memastikan kondisi saat ini khususnya kondisi yang tidak diinginkan atau permasalahanpermasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi kabupaten. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri dari sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan dan air bersih serta aspek pendukung. Metode yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi. 2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan dalam Visi, Misi sanitasi kabupaten, dan tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi kota. Dalam perumusan ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di kabupaten. 3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan digunakan untuk mendeskripsikan isu strategis dan kendala yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan. 4. Merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) yang menjadi dasar penyusunan program dan kegiatan pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah (5 tahun). Dengan analisis SWOT yaitu mengkaji Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman dan Diagram sistem sanitasi. Kota Denpasar

14 Secara umum metode dalam penyusunan SSK terdiri dari beberapa langkah, yaitu: 1. Pengkajian Buku Putih dan Dokumen Rujukan Lainnya Pengkajian Buku Putih dan Dokumen rujukan lainnya dimaksudkan untuk mengingatkan kembali mengenai hal hal yang dituliskan dakam Buku Putih maupun dokumen lainnya. 2. Penetapan Visi dan Misi Sanitasi Setelah pengkajian buku putih dan dokumen rujukan lainnya dilaksanakan, maka dilakukan penetapan visi dan misi sanitasi kabupaten, yang akan menjadi acuan. 3. Perumusan Arah Pengembangan Strategi Perumusan arah pengembangan strategi meliputi kebijakan dan Arahan Strategi, Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Pembangunan Sanitasi, Tujuan, Sasaran pengelolaan sanitasi A. Sumber Data Data yang digunakan dalam penyusunan SSK adalah mengacu dari Buku Putih Sanitasi dan dokumen dokumen perencanaan strategis lainnya dari berbagai SKPD, yang menyangkut pengelolaan sanitasi kabupaten. B. Proses Penyepakatan Data Penyepakatan data diperoleh melalui diskusi (focus group discussion) yang dilakukan secara mendalam oleh pihak pihak yang terlibat dalam sanitasi. Diskusi dilaksanakan untuk memberikan gambaran yang jelas terkait dengan kebutuhan daerah untuk pembangunan di sektor sanitasi DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun Undang-undang RI nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional; 3. Undang-undang RI nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 4. Undang-undang RI nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang RI nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6. Undang-undang RI nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 7. Undang-undang RI nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; 8. Undang-undang RI nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 9. Undang-undang RI nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan; 10. Undang-undang RI nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Kota Denpasar

15 11. Undang-undang RI nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 12. Peraturan Pemerintah RI nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum; 13. Keputusan Presiden RI nomor 7 tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ; 14. Peraturan Menteri PU nomor 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasional Strategi Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Permukiman; 15. Peraturan Menteri PU nomor 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional Strategi Pengembangan (KNSP) Sistem Penyediaan Air Minum; 16. Peraturan Menteri PU nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional Strategi Pengembangan (KNSP) Sistem Pengelolaan Persampahan SISTEMATIKA PENULISAN Dokumen ini terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu: Bab 1. Pendahuluan Menggambarkan tentang latar belakang, metodelogi penyusunan, dasar hokum dan sistematika penulisan. Bab 2. Kemajuan Pelaksanaan Pembangunan Sanitasi Berisi tentang gambaran umum wilayah kota, kemajuan pelaksanaan SSK, area beresiko dan permasalahan sanitasi. Bab 3. Kerangka Pengembangan Sanitasi Berisi uraian tentang visi dan misi sanitasi, penatahapan pengembangan sanitasi, serta kemampuan pendanaan sanitasi daerah. Bab 4. Strategi Pengembangan Sanitasi Berisi uraian dari strategi pengembangan sanitasi pada sub sektor air limbah domestik, persampahan dan drainase. Bab 5. Program dan Kegiatan Berisi ringkasan yang berkaitan dengan program dan kegiatan serta uraian tentang program dan kegiatan dari masing-masing sub sektor sanitasi yaitu air limbah domsetik, persampahan dan drainase Bab 6. Strategi Monev Berisi mengenai strategi pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari program dan kegiatan seanitasi yang akan dilakukan Kota Denpasar dalam rangka pencapaian target yang diharapkan. Kota Denpasar

16 BAB II KEMAJUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SANITASI 2.1. GAMBARAN WILAYAH KOTA Administrasi Wilayah Menurut letak geografis Kota Denpasar berada antara 08⁰ ⁰ Lintang Selatan, 115⁰ ⁰ Bujur Timur. Luas wilayah Kota Denpasar adalah Ha atau 2,18 persen dari luas wilayah Propinsi Bali. Tabel 2.2 yang menunjukkan jumlah luas wilayah Kota Denpasar per kecamatan. Batas wilayah Kota Denpasar adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Badung Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Samudera Hindia Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Badung Sebalah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Gianyar Tabel 2.1. Luas Wilayah Kota Denpasar per Kecamatan No Kecamatan Luas Wilayah (km 2 ) (1) (2) (3) 1 Denpasar Selatan Denpasar Timur Denpasar Barat Denpasar Utara Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2012 Gambar 2.1. Grafik pembagian/ Luas Wilayah di Denpasar Per Kecamatan (Km 2 ) Denpasar secara administratif wilayah memiliki 4 kecamatan, 43 desa/kelurahan yaitu Kecamatan Denpasar Selatan yang terdiri dari 10 Desa, Kecamatan Denpasar Timur 11 Desa/Kelurahan, Kecamatan Denpasar Barat 11 desa/kelurahan, dan Kecamatan Denpasar Utara 11 desa/kelurahan. Kota Denpasar

17 Tabel 2.2. Luas Wilayah Administrasi Kota Denpasar Per Desa/Kelurahan NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS (HA) % Ls Wil. I DENPASAR 1 Kelurahan Dangin Puri Kaja 142,00 1,11 UTARA 2 Desa Dangin Puri Kangin 75,00 0,59 3 Kelurahan Tonja 230,00 1,80 4 Desa Dangin Puri Kauh 72,00 0,56 5 Desa Pemecutan Kaja 385,00 3,01 6 Desa Ubung 103,00 0,81 7 Desa Ubung Kaja 400,00 3,13 8 Desa Dauh Puri Kaja 109,00 0,85 9 Kelurahan Peguyangan 644,00 5,04 10 Desa Peguyangan Kaja 536,00 4,19 11 Desa Peguyangan Kangin 416,00 3,26 Sub Jumlah 3.112,00 24,35 II DENPASAR 1 Desa Padang Sambian Klod 412,00 3,22 BARAT 2 Desa Pemecutan Klod 450,00 3,52 3 Desa Dauh Puri Kauh 190,00 1,49 4 Desa Dauh Puri Klod 188,00 1,47 5 Desa Dauh Puri 60,00 0,47 6 Desa Dauh Puri Kangin 59,00 0,46 7 Desa Pemecutan 186,00 1,46 8 Desa Tegal Harum 50,00 0,39 9 Desa Tegal Kertha 35,00 0,27 10 Desa Padang Sambian 374,00 2,93 11 Desa Padang Sambian Kaja 409,00 3,20 Sub Jumlah 2.413,00 18,88 III DENPASAR 1 Desa Dangin Puri Klod 142,00 1,11 TIMUR 2 Desa Sumerta Klod 271,00 2,12 3 Kelurahan Kesiman 266,00 2,08 4 Desa Kesiman Petilan 290,00 2,27 5 Desa Kesiman Kertalangu 405,00 3,17 6 Kelurahan Sumerta 52,00 0,41 7 Desa Sumerta Kaja 73,00 0,57 8 Desa Sumerta Kauh 89,00 0,70 9 Kelurahan Dangin Puri 65,00 0,51 10 Kelurahan Penatih 281,00 2,20 11 Desa Penatih Dangin Puri 320,00 2,50 Sub Jumlah 2.254,00 17,64 IV DENPASAR 1 Desa Pemogan 971,00 7,60 SELATAN 2 Kelurahan Pedungan 749,00 5,86 3 Kelurahan Sesetan 739,00 5,78 4 Kelurahan Serangan 481,00 3,76 5 Desa Sidakarya 389,00 3,04 6 Kelurahan Panjer 359,00 2,81 7 Kelurahan Renon 254,00 1,99 8 Desa Sanur Kauh 386,00 3,02 9 Kelurahan Sanur 402,00 3,15 10 Desa Sanur Kaja 269,00 2,11 Sub Jumlah 4.999,00 39,12 KOTA DENPASAR TOTAL JUMLAH (HA) ,00 100,00 Sumber : Modifikasi Denpasar dalam angka, 2012 Kota Denpasar

18 Gambar 2.2. Peta Batas Wilayah Adminsitratif Kota Denpasar Kota Denpasar

19 Kependudukan Berdasarkan hasil proyeksi sensus penduduk tahun 2011, penduduk kota Denpasar pada tahun 2011 berjumlah jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki (51,35%) dan penduduk perempuan (48,65%). Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah kecamatan Denpasar Barat dengan penduduk sebesar jiwa atau sebesar 30,14% dari seluruh penduduk Denpasar yang diikuti oleh Kecamatan Denpasar Selatan jiwa (27,62%), Kecamatan Denpasar Utara jiwa (23,35%) dan Kecamatan Denpasar Timur (18,89%). Kepadatan penduduk di kota Denpasar pada tahun 2011 telah mencapai jiwa per km 2. Angka ini merupakan angka tertinggi di Propinsi Bali. Dari 4 kecamatan, yang memiliki kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Denpasar Barat ( jiwa per km 2 ). Kemudian Kecamatan Denpasar Timur (6.815 jiwa per km 2 ), Kecamatan Denpasar Utara (5.981 jiwa per km 2 ) dan Kecamatan Denpasar Selatan (4.447 jiwa per km 2 ). Sedangkan untul sex rationya secara umum penduduk laki-laki di kota Denpasar lebih banyak dari penduduk perempuan. Hal ini terlihat dari angka sex ratio kota Denpasar sebesar 106. No Secara keseluruhan, kependudukan kota Denpasar dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Kota Denpasar Tahun 2011 Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah KK Kepadatan Penduduk (per Km 2 ) 1 Denpasar Selatan Denpasar Timur Denpasar Barat Denpasar Utara Jumlah Total Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2012 Data perkembangan jumlah dan pertumbuhan penduduk di Kota Denpasar tahun disajikan dalam tabel berikut. Kota Denpasar

20 Tabel 2.4. Pertumbuhan Penduduk Kota Denpasar Tahun Tahun Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk (%) , , , , , Jumlah Sumber : Kota Denpasar dalam Angka, 2012 Dari data jumlah penduduk diatas maka akan dilakukan proyeksi penduduk untuk 5 tahun ke depan yaitu tahun 2011 sampai 2016 menggunakan metode geometri. Pemilihan metode ditentukan berdasarkan hasil uji korelasi. Berikut ini merupakan perhitungan proyeksi jumlah penduduk Kota Denpasar tahun 2011 sampai 2016 per kecamatan di Kota Denpasar dengan tahun dasar tahun Tabel 2.5. Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Denpasar Sampai Tahun 2016 No Kecamatan Tahun Proyeksi Denpasar Selatan 249, , , , , ,191 2 Denpasar Timur 141, , , , , ,472 3 Denpasar Barat 234, , , , , ,191 4 Denpasar Utara 179, , , , , ,844 Jumlah 804, , ,023 1,058,581 1,143,140 1,227,699 Sumber : Hasil Analisa Kebijakan Pembangunan A. Rencana Struktur Ruang Kota Denpasar Dalam lingkup makro, Rencana Struktur Tata Ruang Kota Denpasar diarahkan untuk meningkatkan integrasi dan keterkaitan Kota Denpasar dengan wilayah yang lebih luas yaitu : (1) Keterkaitan dalam lingkup Wilayah Nasional Bahwa Kota Denpasar merupakan Kota Inti dari PKN (Pusat Kegiatan Nasiona) yaitu Kawasan Perkotaan Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan yang sekaligus KSN (Kawasan Stratgis Nasional) yaitu Kawasan Metropolitan Sarbagita, berfungsi sebagai pusat pengembangan perekonomian nasional Kota Denpasar

21 (2) Keterkaitan dalam lingkup Wilayah Provinsi Bali Bahwa Kota Denpasar merupakan Ibukota Provins Bali, pusat system perkotaan Bali dan Bali Bagian Selatan, sehingga perlu dikembangkan aksesibilitas yang tinggi ke masingmasing kota-kota fungsi PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) seperti Kota Singaraja, Kota Semarapura dan Kota Negara serta kota-kota fungsi PKL (Pusat Kegiatan Lokal) seperti Kota Bangli, Kota Amlapura, Kota Seririt. (3) Keterkaitan dalam lingkup Kawasan Metropolitan Sarbagita Bahwa Kota Denpasar sebagai Kota Inti Kawasan Metropolitan Sarbagita membutuhkan koordinasi dan integrasi pengembangan sistem prasarana kota yang terpadu dengan Kota- Kota Satelit di sekitarnya (Kawasan Perkotaan Badung/Mangupura, Gianyar, Tabanan, Jimbaran) beserta pusat-pusat kegiatan lainnya seperti ibukota kecamatan (Kediri, Blahkiuh, Kerobokan, Sukawati, Blahbatuh) dan pusat-pusat kegiatan pariwisata (Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Tuban, Kuta, Sanur, Lebih, Ubud, dan Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus Tanah Lot). Dalam lingkup mikro, Rencana Struktur Tata Ruang Kota Denpasar diarahkan untuk meningkatkan pemerataan dan hirarki pusat-pusat pelayanan kota, Bagian Wilayah Kota, lingkungan Permukiman yang didukung sistam prasarana kota yang efisein dan efektif. Dengan demikian Rencana Struktur Ruang Kota Denpasar pada dasarnya merupakan RENCANA STRUKTUR SISTEM PUSAT PELAYANAN PERKOTAAN Kota Denpasar. Rencana ini merupakan kerangka dasar pembentuk wujud tata ruang wilayah Kota Denpasar yang terdiri atas : 1. sistem pusat pelayanan kota; 2. pengembangan distribusi kependudukan; dan 3. sistem prasarana wilayah kota. Sistem pusat pelayanan kota, mencakup : a. sistem perwilayahan pengembangan kota; b. sistem pusat-pusat pelayanan kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan atau pemerintahan; dan c. sistem hirarki pelayanan kegiatan kota. Sedangkan pengembangan sistem prasarana wilayah kota, mencakup : a. sistem jaringan transportasi sebagai jaringan prasarana utama; b. sistem jaringan energi ; Kota Denpasar

22 c. sistem jaringan telekomunikasi; d. sistem jaringan sumber daya air; e. sistem jaringan air minum; f. sistem jaringan air limbah; g. sistem persampahan; h. sistem jaringan drainase; i. sistem penanggulangan bencana. Peta rencana struktur ruang wilayah Kota Denpasar, dapat dilihat pada Gambar 2.3. Kota Denpasar

23 Gambar 2.3. Peta Rencana Struktur Ruang Kota Denpasar Kota Denpasar

24 B. Sistem Pusat Pelayanan Kota Sistem pusat pelayanan kota merupakan gabungan dari fungsi kota yang diemban Kota Denpasar sebagai Kota Inti dari PKN (Pusat Kegiatan Nasiona) yang sekaligus KSN (Kawasan Stratgis Nasional) yaitu Kawasan Metropolitan Sarbagita. Konsekuensi dari fungsi tersebut, maka sistem pusat pelayanan kota merupakan gabungan dari system pelayanan pada skala yang lebih luas (wilayah, nasional dan internasional) dan skala pelayanan kota (skala kota, bagian wilayah kota, unit lingkungan). Telah diuraikan pada bahasan sebelumnya bahwa Sistem pelayanan Kota terdiri dari : a. sistem perwilayahan pengembangan kota; b. sistem pusat-pusat pelayanan kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan atau pemerintahan; dan c. sistem hirarki pelayanan kegiatan kota. C. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Rencana pola ruang wilayah merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah Kota Denpasar yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya. Ukuran atau luasan fungsi fungsi lindung dan fungsi budidaya ditentukan berdasarkan kebutuhan ruang untuk berbagai kegiatan serta target proporsi pemanfaatan ruang terbangun yang diharapkan. Berdasarkan misi penataan ruang Kota Denpasar yaitu untuk mencapai kebutuhan ruang terbuka yang ingin dituju adalah 35% yang terdiri dari RTH Publik dan RTH Private, maka komposisi pemanfaatan uang harus dikelola sedemikian rupa untuk dapat mewujudkannya. Rencana pola ruang wilayah kota berfungsi: a. sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kota; b. mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang; c. sebagai dasar penyusunan indikasi program pembangunan; dan d. sebagai dasar pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kota. Rencana pola ruang wilayah dirumuskan berdasarkan: a. kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kota; b. daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kota; c. kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan; dan d. ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. Kota Denpasar

25 Rencana pola ruang wilayah Kota Denpasar merujuk pada rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN, RTRWP Bali, serta diserasikan dengan RTRW Kabupaten yang berbatasan yang terdiri dari Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Hirarki fungsi ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya di Kota Denpasar terdiri dari : (1) Kawasan lindung, mencakup : a. kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya; b. kawasan perlindungan setempat: c. kawasan pelestarian alam, cagar budaya dan ilmu pengetahuan; d. kawasan rawan bencana; dan e. ruang terbuka hijau kota; (2) Kawasan budidaya, mencakup : a. kawasan peruntukan perumahan dan permukiman; b. kawasan peruntukan perdagangan dan jasa; c. kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan; d. kawasan peruntukkan fasilitas pendidikan; e. kawasan peruntukkan fasilitas kesehatan; f. kawasan peruntukkan fasilitas rekreasi, taman dan olah raga; g. kawasan peruntukkan fasilitas peribadatan; h. kawasan peruntukan pariwisata; i. kawasan peruntukkan industri dan pergudangan; j. kawasan peruntukkan kegiatan pertahanan dan keamanan; k. kawasan peruntukkan prasarana transportasi l. kawasan peruntukan prasarana infrastruktur kota; m. kawasan peruntukan setra dan kuburan; n. kawasan ruang terbuka non hijau o. kawasan peruntukan pertanian; p. kawasan peruntukan perikanan; dan q. peruntukan kawasan pesisir dan laut Rencana pengembangan kawasan lindung wilayah kota diarahkan seluas 1.200,1 Ha atau 8,39% dari luas wilayah Kota. Rencana pengembangan kawasan budidaya diarahkan seluas ,9 Ha atau 90,61% dari total luas wilayah kota. Peta rencana pola ruang wilayah kota dapat dilihat pada Gambar 2.4 dan Rincian luas tiap komponen kawasan lindung dan kawasan budidaya, dapat dilihat pada Tabel 2.6. Kota Denpasar

26 Tabel 2.6. Rincian Rencana Pola Ruang Kota Denpasar Tahun 2030 Kota Denpasar

27 Gambar 2.4. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Denpasar Kota Denpasar

28 D. Kawasan Rawan Bencana Dari sejumlah kawasan rawan bencana, yang disampaikan dalam klasifikasi kawasan lindung, yang terdapat di Kota Denpasar adalah : Kawasan rawan bencana banjr Kawasan rawan bencana abrasi pantai Kawasan rawan bencana intrusi air laut Kawasan rawan bencana tsunami (1) Kawasan Rawan Genangan Banjir Beberapa tempat di kawasan permukiman yang telah tumbuh seperti : Tukad Teba disekitar jalan Gunung Agung, Perumnas Monang-maning, Pemecutan dan Dauh Puri memang dulu sering mengalami banjir saat musim hujan, tetapi kini mengingat kondisi seluruh drainasenya sebagian besar sudah diperbaiki/dinormalisasi, maka daerah genangan sudah berkurang dan hanya di Perumnas Monang-maning yang masih sering terjadi banjir di musim hujan. Lain halnya dengan daerah genangan banjir di hilir Tukad Teba Pemecutan Klod (± 200 ha), dihilir Tukad Badung Pemogan (± 210 ha), Panjer dan Sanur Kauh (± 85 ha) memang masih sering mengalami genangan banjir yang bersifst lebih permanent pada saat musim hujan. Mengingat daerah-daerah ini secara fisik geologis, jenis tanahnya terdiri atas alluvial yang kedap air dan susah meresapkan air ke bawah tanah, namun mengingat sebagian daerah-daerah ini relatif berkembang menjadi kawasan terbangun, maka kawasan ini perlu diwaspadai. Kawasan genangan banjir memerlukan biaya lebih untuk mengadakan pengrugan agar terhindam dari rendaman banjir. Dilain pihak pembangunan di daerah genangan akan menjadi semacam bendungan bagi air yang berada di hulunya. Kawasan genangan ini di daerah hilir yang masih merupakan sawah, mengalami kerugianpanen karena padinya terendam air. (2) Kawasan Rawan Abrasi Pantai Sebagian besar dari pantai berpasir sepanjang pantai Padanggalak Mertasari rawan terhadap abrasi. Abrasi pada segmen pantai Padanggalak Matahari Terbit belum mendapatkan Proyek Pengamanan Pantai. Selebihnya dari Pantai matahari terbit, Sanur, Semawang, Mertesari, dan Pulau Serangan telah mendapatkan Proyek Pengamanan Pantai. Konstruksi pengamanan pantai tidak dapat dipungkiri mengganggu keindahan alami pantai dan juga menganggu kenyamanan rekreasi pantai. Kota Denpasar

29 (3) Kawasan Pesisir Rawan Terintutrusi Air Laut Kawasan Rawan Pesisir Terintutrusi Air Laut untuk wilayah Kota Denpasar terdapat di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan antara lain ; Suwung, Renon, Panjer, Sesetan Sidakarya, yang telah menjangkau daratan sejauh ± 1000 m. Pada kawasan ini telah tumbuh permukiman yang relatif padat dan untuk kebutuhan supplai air bersih disarankan untuk tidak menggunakan air bawah tanah. (4) Kawasan Rawan Gelombang Tsunami Telah diuraikan pada data analisis bahwa Kawasan Teluk, termasuk Teluk Benoa merupakan tempat yang paling potensial terjadi tsunami, karena tempat-tempat ini topografi garis pantai cenderung menyempit sehingga mengakibatkan akumulasi dan terkonsentrasinya energi gelombang tsunami. Kawasan Teluk Benoa terdiri dari Kelurahan Serangan, Renon, Sesetan, Sidakarya, Pedungan dan Pemogan Hasil analisis menunjukkan bahwa memperhatikan faktor topografi lahan dan bentuk garis pantai maka jangkauan rambatan gelombang bervariasi dengan tinggi genangan air di darat maksimum 5 m dan lokasi-lokasi dengan resiko tinggi genangannya di Kota Denpasar disajikan pada Gambar 5 dan seluruh desa-desa pantai di Kota Denpasar (Kelurahan Serangan, Pemogan, Pedungan, Sesetan, Sidakarya, Sanur Kauh, Sanur, Sanur Kaja, Kesiman Petilan dan Kesiman Kertalangu) ditambah Kelurahan Pemecutan Kelod, Panjer dan Renon merupakan daerah rawan terkena bencana tsunami, akan tetapi tingkat bahayanya berbeda-beda. Pulau Serangan sebagian besar beresiko tergenang dengan tinggi bervariasi 1 sampai 5 m. Di Kelurahan Pemogan, gelombang tsunami merangsek ke daratan masuk hingga sejauh lebih kurang 2 km dari Jalan By Pass Ngurah Rai, dimana daerah yang mempunyai resiko tergenang air adalah Gelogor Carik, Kajeng, Rangkansari, Tempelasjuwet, Sakah, Terunabhineka, dan Tangkas. Penjalaran gelombang tsunami di Kelurahan Pedungan juga mencapai jarak 2 km dari Jalan By Pass Ngurah Rai, lokasi yang berisiko tergenang adalah Pesanggaran, Ambengan, dan Batankendal. Di Kelurahan Sesetan, gelombang dapat masuk ke daratan hingga mencapai lebih kurang 1 km dari Jalan By Pass Ngurah Rai, lokasi yang beresiko tergenang adalah Bugis, Suwung Batankendal, Pegok dan Graha Kerthi. Di Kelurahan Sidakarya hampir seluruhnya beresiko tergenang hingga ke Kelurahan Panjer. Wilayah Sanur yang mempunyai resiko paling luas tergenang adalah Sanur Kauh. Kelurahan Sanur, Sanur Kaja, Kesiman Petilan dan Kesiman Kertalangu hanya beresiko tergenang pada daerah pantai sejauh lebih kurang m dari garis pantai, selain Kota Denpasar

30 karena sebagian besar daratannya bertopografi lebih tinggi dari 5 m, lokasinya juga bukan merupakan daerah teluk Kelembagaan Pemerintah Derah Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, Kota Denpasar Terdiri Dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah diantaranya : 1. SEKRETARIAT DAERAH Asisten Administrasi Pemerintahan Asisten Administrasi Pembangunan Asisten Administrasi Umum 2. SEKRETARIAT DPRD 3. LEMBAGA TEKNIS DAERAH Inspektorat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik RSUD Wangaya Badan Kepegawaian Daerah Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Badan Lingkungan Hidup Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Badan Penanggulangan Bencana 4. DINAS DAERAH Dinas Pekerjaan Umum Dinas Tata Kota dan Perumahan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Perhubungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar

31 Dinas Kebudayaan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Dinas Pariwisata Dinas Pendapatan Dinas Kependudukan dan Capil Dinas Trantib dan Satpol PP Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Dinas Perijinan Tugas Pokok dan Fungsi masing masing SKPD yang berkaitan dengan bidang sanitasi dan struktur pemerintah daerah dapat dilihat pada gambar berikut : Kota Denpasar

32 Gambar 2.5. Struktur Organisasi Pemerintah Kota Denpasar Kota Denpasar

33 2.2. KEMAJUAN PELAKSANAAN SSK Air Limbah Domestik Salah satu sasaran dari Millennium Development Goals (MDGs) adalah peningkatan akses masyarakat terhadap sanitasi. Hasil identifikasi menunjukkan kawasan-kawasan wisata sekitar Sanur dan Kuta di wilayah Kabupaten Badung telah terjadi pencemaran lingkungan terutama pada sungai, laut (pantai) dan sumur penduduk yang diakibatkan oleh air limbah. Kota Denpasar dan Kabupaten Badung yang merupukan tujuan wisata international maka peningkatan kualitas lingkungan di daerah tersebut menjadi prioritas utama. Komitmen Pemerintah Pusat, Pemerintah Prov. Bali, Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Kab. Badung sangat berkomitmen dalam penyediaan sarana prasarana sanitasi antara lain dgn inisiatif pengelolaan air limbah seperti SANIMAS (Sanitasi oleh Masyarakat), pembangunan sistem pengolahan air limbah terpusat (off-site) melalui Denpasar Sewerage Development Project (DSDP). Pemerintah Kota Denpasar telah melaksanakan upaya peningkatan kualitas lingkungan melalui pengelolaan air limbah sudah dilakukan. Namun masih banyak dijumpai pembuangan air limbah secara sembarangan di Kota Denpasar. Pembuangan limbah WC melalui tangki septik dan sumur resapan yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan pencemaran air tanah/air sumur khususnya di area di luar cakupan pelayanan PDAM Kota Denpasar di mana sebagian penduduk masih menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih. Data menunjukkan bahwa limbah tinja pada umumnya ditangani secara on-site menggunakan jamban dengan tangki septik (56% termasuk SANIMAS pada 6 lokasi), jamban dengan leaching pit (42%) dan sekitar 2% masyarakat tidak memiliki fasilitas jamban. Limbah cair domestik sebesar 62% dibuang ke saluran drainase dan kali, 26% dibuang melalui tangki septik/leaching pit, dan selebihnya sebesar 12% dibuang ke halaman. Sedangkan untuk penanganan limbah dari industri pariwisata, terdapat 30 40% hotel berbintang dan 10% hotel Melati yang mempunyai STP (Sewerage Treatment Plant). Sementara selebihnya masih menggunakan tangki septik. Mengingat bahwa IPLT Pesanggaran di Suwung sudah tidak difungsikan sejak tahun 2000, maka selama kurang lebih tiga bulan sejak IPLT Pesanggaran tersebut tidak difungsikan, lumpur tinja diolah di IPAL BTDC Nusa Dua. Selanjutnya atas inisiatif pihak swasta yang menyediakan jasa penyedotan lumpur tinja, lumpur tinja dibuang dan diolah di IPLT Kabupaten Tabanan. Keberadaan IPLT masih sangat dibutuhkan, oleh karena sistem penanganan limbah domestik, sebagian besar masih mengandalkan septik tank, yang pada gilirannya akan membutuhkan IPLT untuk mengolah lumpur tinja. Saat ini di Kota Denpasar sedang dibangun sistem pengelolaan limbah secara terpusat melalui proyek Denpasar Sewerage Development Program (DSDP). Proyek ini dilaksanakan melalui dana pinjaman dari Japan Bank International Corporation (JBIC) dan dana pendamping Kota Denpasar

34 dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pada Tahap I (hingga 2010), direncanakan akan dapat melayani ± 30% penduduk kota dengan luas area pelayanan 520 ha. Area pelayanannya meliputi Kota Denpasar (Dangin Puri Kaja, Dangin Puri Kauh, Dangin Puri Kangin, Dangin Puri, Dauh Puri, Sumerta Kauh, Dangin Puri Kelod, Dauh Puri Kelod, dan Sesetan), kawasan wisata Sanur (Sanur Kaja, Sanur, dan Sanur Kauh) kawasan wisata Kuta di wilayah Kabupaten Badung. Area di luar pelayanan DSDP dilayani dengan sistem komunal dan individual terpusat (onsite). Pada kawasan-kawasan yang mempunyai kepadatan penduduk padat dan permukiman yang kumuh, dilaksanakan program pembangunan sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS). Kota Denpasar

35 Tabel 2.7. Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Air Limbah SSK (Periode Sebelumnya) SSK (Saat Ini) Tujuan Sasaran Data Dasar Status Saat ini Perbedaan Menumbuh kembangkan kemampuan masyarakat Kota Denpasar, dalam mengelola lingkungan yang berwawasan budaya. Penyediaan sarana prasarana sanitasi salah satunya dengan SANIMAS Limbah cair domestik : 62% dibuang ke saluran drainase dan kali; 26% dibuang melalui tangki septik/leaching pit; Selebihnya sebesar 12% dibuang ke halaman. Mewujudkan pembangunan Pembangunan sistem Daerah Pelayanan DSDP lingkungan Kota Denpasar pengolahan air limbah terpusat meliputi sambungan (8%) berkelanjutan yang (off-site) melalui DSDP berwawasan budaya Pengelolaan limbah cair 49% mencapai lebih dari 75% Terdapat 6 lokasi sanimas Pelayanan mencakup 30% 22% penduduk Kota Denpasar Kota Denpasar

36 Gambar 2.6. Peta Cakupan Akses Pengolahan Air Limbah Persampahan a. Timbulan Sampah Jumlah penduduk Kota Denpasar pada tahun 2005 adalah jiwa yang terdiri atas kepala keluarga (KK) dan tersebar di 4 (empat) wilayahkecamatan. Tingkat kepadatan penduduk adalah orang/km2, atau 45 orang/ha, sedangkan tingkat Kota Denpasar

37 kepadatan daerah terbangun mencapai 58 orang/ha. Laju pertumbuhan penduduk mencapai 2,13 %. Timbulan sampah rata rata pada tahun 2005 adalah m3/hari atau sekitar 545 ton/hari (estimasi kerapatan curah 225 kg/m 3 ). Berdasarkan pertumbuhan penduduk 2,13%, maka apabila tidak ada tindakan pengurangan jumlah sampah akan bertambah sekitar 12 ton/hari. b. Pengelolaan Persampahan Timbulan sampah rata rata pada tahun 2002 mencapai m 3 /hari. Sampah ini berasal dari sampah yang diangkut oleh DKP Kota Denpasar m 3, PD Pasar 140 m 3, Swasta 35 m 3, dan oleh masyarakat 182 m 3. Timbulan sampah tahun 2003 rata rata per hari m3. Pada tahun 2004 timbulan sampah rata rata per hari sebesar m 3. Dan untuk tahun 2005 timbulan sampah rata rata m 3 /hari. Tabel 2.8. Timbulan Sampah (m 3 /hari) Terangkut dan Instansi yang Mengangkut Tahun DKP PD Pasar Swasta Swakelola TOTAL Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 jumlah sampah terangkut baik oleh DKP, PD. Pasar, Swasta maupun Desa Swakelola adalah m3/hari atau 89% dari total timbulan sampah. Untuk mengendalikan volume sampah yang setiap tahunnya meningkat, Pemerintah Kota Denpasar telah melakukan berbagai upaya perbaikan. Peningkatan perbaikan ini terlihat jelas pada peningkatan sumber daya manusia dan sarana prasarana penunjang upaya penanganan sampah di Kota Denpasar. Jumlah tenaga penyapuan adalah 653 orang, tenaga pengumpul 38 orang, tenaga pengangkut sampah mencapai 707 orang, tenaga TPA 31 orang, dan tenaga perawatan kendaraan & mesin 29 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Pemda Kota Denpasar dalam upaya pengelolaan persampahan ini adalah transfer depo 17 unit, truk biasa 4 buah, dump truk 42 buah, arm roll 8 buah, container 32 buah dan bin 2 m3 sebanyak 50 buah. Kebijakan kebijakan yang memberikan peluang terhadap penanggulangan masalah sampah di Kota Denpasar ini antara lain komitmen pemerintah dalam penanggulangan sampah, adanya investor yang berminat dalam pengelolaan sampah, dan adanya sumbangan pemikiran dari berbagai instansi dan lembaga swadaya masyarakat. Namun demikian hambatan dalam upaya pengelolaan persampahan ini terutama disebabkan karena Kota Denpasar

38 rendahnya kesadaran masyarakat, meningkatnya konsumsi masyarakat, adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang barang sekali pakai dan adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar. Selain itu, untuk penanggulangan masalah sampah diperlukan pembagian peran yang jelas begitu juga peraturannya. Dalam sistem penanganan kebersihan di Kota Denpasar, kegiatannya terdiri dari 4 (empat) tahapan utama, yaitu: Kegiatan Penyapuan Kegiatan penyapuan terbagi dalam 2 shift yaitu shift pagi dan shift siang. Tenaga shift pagi mulai bekerja dari jam Wita Wita Tenaga shift siang mulai bekerja dari jam Wita Wita Kegiatan penyapuan ini dibagi dalam 10 sektor yaitu: Sektor Utara, Sektor Timur, Sektor Selatan, Sektor Barat, Sektor Tengah, Sektor Niti Mandala Renon, Sektor Sidakarya, Sektor By Pass Ngurah Rai, Sektor Pantai, dan Sektor Sanur. Setiap sektor dipimpin oleh seorang mandor, dan seluruh mandor dipimpin oleh seorang koordinator. Kegiatan Pengumpulan Tenaga shift pagi mulai bekerja dari jam Wita Wita Bertugas menjaga/mengawasi dan mengatur pembuangan sampah di masing masing container dan transfer depo, yang dibuang oleh masyarakat atau dari desa swakelola, khususnya yang memakai gerobak dorong. Tenaga shift siang mulai bekerja dari jam Wita Wita. Kegiatan Pengangkutan Sampah Kegiatan pengangkutan terbagi menjadi 4 (empat) yaitu: Shift I mulai bekerja dari jam wita wita Bertugas menaikkan dan mengangkut sampah rumah tangga disepanjang jalan yang dilayani. Shift II dan shift III mulai bekerja dari jam wita wita Bertugas menaikkan sampah keatas truk dari masing masing transfer depo dan langsung membuang ke TPA. Shift IV mulai bekerja dari jam wita sampai selesai Bertugas menaikkan dan mengangkut sampah rumah tangga di sepanjang jalan yang dilayani dan langsung membuang ke TPA. Kegiatan pengangkutan dipimpin oleh 13 mandor dan seluruh mandor dipimpin oleh seorang koordinator. Kegiatan Pembuangan Akhir Kota Denpasar

39 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung mulai beroperasi pada tahun 1986 dengan luas area 22 ha. Untuk mengoptimalkan pengelolaan TPA Suwung dilakukan langkahlangkah perbaikan sistem pengolahan dan penerapan teknologi bersih yang dapat menghasilkan energi listrik. Di samping itu, sampah organik di TPA diolah menjadi kompos. c. Pengelolaan Persampahan SARBAGITA Semakin sulitnya memperoleh lahan untuk tempat pembuangan akhir sampah mengakibatkan proses pengelolaan persampahan diarahkan pada kerjasama regional antara kabupaten/kota. Di Provinsi Bali kerjasama dalam halpengelolaan sampah ini telah dirintis oleh empat kabupaten/kota yang lebihdikenal dengan pengelolaan sampah SARBAGITA yang meliputi KotaDenpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan. Tempat pembuangan akhir sampah (TPA) adalah di Suwung. Wilayah yang disediakan untuk tempat pembuangan ini adalah milik Departemen Kehutanan, dengan luas area seluruhnya sekitar 22 ha. Dari luas 22 ha ini, 10 ha digunakan untuk lokasi IPST SARBAGITA dan 12 ha tetap digunakan untuk TPA Kota Denpasar. Sampai saat ini proyek SARBAGITA ini masih dalam tahap konstruksi, yang dikerjakan oleh investor dari Inggris yakni PT. Navigat Organic Energy Indonesia. Bila proyek ini telah beroperasi diperkirakan dapat mengolah sampah sebesar m3 perhari atau ekivalen dengan 400 ton sampah perhari. Berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek sebagaimana dilaporkan oleh BPKS SARBAGITA, diharapkan pada akhir Nopember 2007, IPST tersebut sudah dapat dioperasikan untuk kapasitas 200 ton sampah per hari. d. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, Pemerintah Kota Denpasar memfasilitasi pembentukan kelompok kelompok swakelola kebersihan yang dikoordinir oleh Desa/Kelurahan. Dalam pelaksanaan swakelola kebersihan di Kota Denpasar telah terbentuk 183 kelompok swakelola. Kelompok swakelola di Kecamatan Denpasar Timur terdapat sebanyak 27 Banjar/Kelompok, Kecamatan Denpasar Selatan sebanyak 60 Banjar/Kelompok, Kecamatan Denpasar Barat terdapat sebanyak 59 Banjar/Kelompok, dan di Kecamatan Denpasar Utara 37 Banjar/Kelompok. Dari 183 kelompok swakelola tersebut, diharapkan di masa mendatang mereka menjadi Desa Sadar Lingkungan (DSL) yang mampu mengelola sampah. Dimulai dari mengumpulkan, mengangkut ke tempat pemilahan sampah dan pemrosesan sampah organik menjadi kompos. Saat sekarang baru terdapat tiga Desa Sadar Lingkungan yaitu DSL Sanur Kauh, Kota Denpasar

40 DSL Sanur Kaja dan DSL Tegal Kertha, sehingga masih diperlukan kampanye/promosi DSL yang lebih intensif untuk replikasi. Tabel 2.9. Pengelolaan Kompos Swadaya No. Lokasi Kapasitas (Kg/hari) Tenaga (orang) 1. Desa Sanur Kauh Desa Sanur Kaja Desa Tegal Kerta 50 4 Kemajuan pelaksanaan strategi sanitasi Kota Denpasar untuk sub sektor persampahan ditunjukkan pada Tabel 2.10 berikut. Kota Denpasar

41 Tabel Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Persampahan SSK (Periode Sebelumnya) SSK (Saat Ini) Tujuan Sasaran Data Dasar Status Saat ini Perbedaan Meningkatkan pembinaan Terbentuknya sinergi dalam Swakelola kebersihan: 183 kelompok 17 Bank Sampah 31% atas pembangunan, pengelolaan persampahan masyarakat 42 Swakelola Kebersihan pemeliharaan dan melalui desa sadar 3 Desa Sadar Lingkungan 18 Desa Sadar Lingkungan pengelolaan prasarana dan lingkungan dan kelompok Program KIPRAH (Kita Pro Sampah) Program juru pemantau lingkungan sarana pelayanan sampah Swakelola dalam di Ubung di bangun oleh LSM-Bali (Jumali) masyarakat. Fokus Lomba Kebersihan Banjar Meningkatkan koordinasi pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan pembuangan akhir sampah Mewujudkan pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana pelayanan kebersihan. Pembentukan kerjasama regional pengelolaan persampahan dalam pemanfaatan sampah Peningkatan pengelolaan persampahan perkotaan yang masih jauh di bawah standar pelayanan minimum yang disyaratkan. Instalasi Pengelolaan Sampah Terpadu (IPST) di Suwung, melalui BPKS- SARBAGITA Kondisi Timbunan Sampah: m3/hari Kemampuan Sampah terangkut: m3/hari Transfer Depo 17 unit Truk biasa 4 buah Dump truk 42 buah Arm roll 8 buah Container 32 buah Bin 2 m3 sebanyak 50 buah Kondisi Timbunan Sampah: 2399,85 m3/hari Kemampuan Sampah terangkut: 1244 m3/hari Transfer Depo 11 unit TPS 3R 10 unit Truk biasa 4 buah Dump truk 71 buah Arm roll 14 buah Container 80 buah Bin 1 m3 sebanyak 30 buah 0% 52% Kota Denpasar

42 Gambar 2.7. Peta Cakupan Akses Persampahan Drainase a. Sistem Drainase Kota Terdapat 3 buah sungai yang melintasi Kota Denpasar, mengalir dari Utara ke Selatan, yaitu: Tukad Ayung, lebar m, Tukad Badung, lebar m, dan Tukad Mati, lebar m. Kota Denpasar

43 Ketiga sungai ini merupakan komponen penting dalam pembagian sistem drainase Kota Denpasar. Tukad Ayung mengalir di bagian timur kota Denpasar dan bermuara di pantai Padanggalak, merupakan sungai terbesar di Bali yang melewati beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Bangli. Tukad Ayung mempunyai panjang sungai 62,50 km dengan luas daerah aliran sungai (DAS) 109,30 km 2. Tukad Badung mengalir di bagian tengah Kota Denpasar, melewati Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, bermuara di hutan mangrove di Denpasar Selatan dengan panjang sungai utama 17 km dan luas DAS 22,55 km 2. Tukad Mati mengalir di bagian barat kota Denpasar, melewati Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, bermuara di hutan Mangrove di sebelah Barat muara Tukad Badung, dengan panjang sungai 12 km dan luas DAS 25,40 km 2. Ketiga sungai ini mempunyai fungsi ganda yaitu untuk irigasi dan drainase serta fungsi ketiga, sebagai sumber air baku PDAM. Disamping ketiga sungai-sungai utama ini, masih terdapat beberapa saluran yang berasal dari saluran irigasi. b. Pembagian Blok Drainase Seluruh sungai dan saluran di Kota Denpasar dibagi menjadi 5 sistem dimana masing-masing sistem terdiri dari beberapa sub sistem, seperti: Sistem I (Sistem Tukad Badung), dengan induk Tukad Badung dan sub sistem Tukad Oongan, sub sistem Tukad Jurang, sub sistem Tukad Badung hilir dan sub sistem Tukad Badung hulu. Sistem II (Sistem Tukad Ayung), dengan induk Tukad Ayung dan sub sistem Tukad Abian Base, sub sistem Tukad Pengengeh, sub sistem Tukad Ayung hulu dan sub sistem Tukad Ayung hilir. Sistem III (Sistem Tukad Mati), dengan induk Tukad Mati dan sub sistem Tukad Teba, sub sistem Tukad Mati hulu dan sub sistem Tukad Mati hilir. Sistem IV (Sistem Niti Mandala Suwung), terdiri dari Tukad Loloan, Tukad Ngenjung, Tukad Punggawa, Tukad Panjer, Tukad Rangda dan Tukad Pekaseh. Sistem V (Sistem Pemogan), berupa saluran kecil kecil yang belum jelas alirannya dan saat ini masih berupa sawah atau lahan tidak produktif dan rawa-rawa. Kota Denpasar

44 c. Daerah Genangan Genangan seringkali terjadi pada sebagian wilayah Kota Denpasar. Genangan tersebut sering menimbulkan kerugian berupa terganggunya aktivitas masyarakat, terganggunya arus lalu lintas (kemacetan). Sebagai kota wisata, diharapkan agar tidak terjadi genangan di jalanjalan utama Kota Denpasar, demikian juga di pemukiman masyarakat demi terciptanya kondisi sanitasi yang sehat. Pada saat datang musim hujan, dimana curah hujan cukup besar, maka di beberapa lokasi di wilayah Kota Denpasar terdapat titik-titik genangan air. Daerah genangan yang sering terjadi di Kota Denpasar berdasarkan hasil pengamatan di lapangan pada tahun 2007 disajikan pada Tabel Data ini merupakan pemutakhiran data terdahulu yang disajikan dalam Buku Putih Sanitasi Kota Denpasar. Tabel Area Genangan Tahun 2007 No. Area Genangan Titik Lokasi Penyebab 1. Saluran drainase/ duiker di Jl. Trengguli dan sekitarnya Tersumbat sampah Kel. Penatih 2. Saluran Pembuang Subak Jl. Gatot Subroto Timur dan Tersumbat sampah Temaga sekitarnya 3. Saluran drainase Jl.Waribang Jl. Waribang dan sekitarnya Tersumbat sampah 4. Saluran drainase Jl. Hang Jl. Hang Tuah dan sekitarnya Tersumbat sampah Tuah 5. Saluran drainase Jl. Ken Arok, Jl. Ken Arok dan sekitarnya Tersumbat sampah A.Yani 6. Saluran drainase Kel. Tonja Jl. Ratna dan Jl Kenyeri ujung Tersumbat sampah utara 7. Saluran drainase Jl. Suli Jl. Suli dan sekitarnya Tersumbat sampah 8. Saluran drainase Cabang Tk Jl. Gunung Agung Tersumbat sampah Teba 9. Saluran drainase Jl. Niti Jl. Tjok Tresna dan sekitarnya Tersumbat sampah Mandala Renon 10. Saluran drainase kelurahan renon Jl. Tk Yeh Penent Duiker/ gorong-gorong tersumbat sampah 11. Saluran Tk. Lobong dan Tk Loloan Jl. Tk Bilok dan sekitarnya Sampah, sedimentasi, dan pasang air laut 12. Saluran drainase lingkungan Bumi Ayu dan Sindhu Lingkungan Bumi Ayu, SMP 9 dan sekitarnya Daerah rendah, dikendalikan dengan pompa. 13. Saluran Tk Pekaseh Jl. P Saelus, Tk Yeh Biu dan sekitarnya Dimensi saluran Tk Pekaseh kurang besar 14. Sal. Drainase Tk. Ngenjung, Jl Jl Tk Belian Sampah Tk Balian 15. Sal drainase Tk Pakerisan dan Jl Tk Pakerisan dan Jl. Dewata Limbah, sampah Jl. Dewata 16. Tk Mati (Bendung Lange) Lingkungan Perumnas dan Dikendalikan bendung gerak sekitarnya 17. Tk Badung (Bendung gerak) Lingkungan Dauh Puri Dikendalikan bendung gerak 18. Tk Mati (Bendung gerak) Lingkungan Dauh Puri Dikendalikan Bendung Gerak Kota Denpasar

45 No. Area Genangan Titik Lokasi Penyebab 19. Sal drainase Tk Badung Lingkungan Br. Tenten, Br Samping Buni dan sekitarnya Limbah, sampah dan sedimentasi 20. Saluran drainase Tk Badung Tk Badung Sampah 21. Perbatasan Darmasaba dengan Peguyangan Kaja Peguyangan Kaja Terganggunya irigasi Subak Pakel 22. Perbatasan Angantaka dengan Penatih Penatih Terganggunya ruas jalan oleh luapan air 23. Sal drainase seksi II, III, IV Pemogan Terganggunya ruas jalan Subak Kendung, Subak Cuculan 24. Long storage Jl Bypass Jl Bypass Kapasitas tampung Ngurah Rai Suwung 25. Sal drainase Jl Gn Agung Jl Gn Agung Sampah Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar Kota Denpasar

46 Tabel Kemajuan Pelaksanaan SSK Sub Sektor Drainase SSK (Periode Sebelumnya) SSK (Saat Ini) Tujuan Sasaran Data Dasar Status Saat ini Perbedaan Mewujudkan sarana pengendali Pengurangan genangan di banjir untuk melindungi jalan-jalan utama Kota kawasan permukiman, daerahdaerah produksi pertanian, pemukiman masyarakat demi Denpasar, demikian juga di kawasan perkotaan dan industri terciptanya kondisi sanitasi yang dengan mewujudkan sehat. pembangunan pengairan yang Pembangunan sarana berwawasan lingkungan. pengendali banjir untuk melindungi kawasan permukiman Terdapat 25 titik lokasi genangan di Kota Denpasar 17 titik lokasi genangan 32% Water Storage dibangun di - 0% daerah hilir untuk menampung limpahan air drainase Terdapat tiga sungai sebagai saluran utama drainase kota: Tukad Ayung lebar m, Tukad Badung lebar m, dan Tukad Mati lebar m. Kota Denpasar

47 Gambar 2.8. Resiko Banjir Dan Genangan 2.3. AREA BERESIKO DAN PERMASALAHAN SANITASI Area Beresiko dan Permasalahan Air Limbah Domestik Permasalahan yang ada dalam pengelolaan air limbah Kota Denpasar adalah: 1. Kelembagaan Dalam hal ini belum ada instansi yang bertugas mengelola air limbah secara tersendiri. Air limbah masih ditangani oleh berbagai instansi, sehingga sulit dalam mengkoordinasikan kegiatannya di lapangan. BLUPAL telah dibentuk dengan Keputusan Gubernur Bali, dan Kota Denpasar

48 hanya akan menangani pengelolaan air limbah perpipaan (sewerage) secara off-site pasca proyek DSDP. 2. Keuangan Sampai saat ini dana yang alokasikan untuk pengelolaan air limbah masih sangat minim bila dibandingkan dengan sektor pembangunan yang lainnya. 3. Kesadaran masyarakat Masyarakat Kota Denpasar belum semuanya menyadari bahwa air limbah yang dihasilkannya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima. 4. Sarana pembuangan air limbah masih relatif terbatas Pembuangan limbah melalui tangki septik dan sumur resapan serta pembuangan air bekas mandi, cuci dan dapur masih banyak dilakukan secara langsung ke sungai dan pantai. 5. Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air limbah belum jelas 6. Secara kualitatif dan kuantitatif pencemaran pada air permukaan dan air tanah terus bertambah akibat perkembangan penduduk dan ekonomi yang mempengaruhi jumlah air limbah dan juga jenis kandungannya misalnya limbah beracun. 7. Banyak masyarakat yang antusias dengan adanya DSDP hanya saja tidak semua rumah dapat dilayani karena faktor kondisi jalan lingkungan dan topografi wilayah. Dari permasalahan air limbah tersebut diatas maka dapat digambarkan lokasi-lokasi area beresiko air limbah di Kota Denpasar berdasarkan hasil Pengolahan Data Sekunder, Index Reasiko EHRA dan Presepsi Pokja/SKDP akan dianalisis oleh tools instrument sanitasi yang mendapatkan hasil sebagai berikut : Kota Denpasar

49 DAMPAK Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Kemiskinan Urban EKSPOSURE EHRA Data Sekunder Persepsi SKPD Tingkat Resiko Jumlah Desa / Kelurahan Kurang Beresiko 9 Resiko Sedang 16 Resiko Tinggi 9 Resiko Sangat Tinggi 9 Gambar 2.9. Peta Area Beresiko Air Limbah Kota Denpasar

50 Adapun penjabaran Desa/Kelurahan yang dirinci menurut skoring tingkat resiko air limbah, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Air Limbah Skor Nilai Area Bersiko Tingkat Resiko Desa/Kelurahan 1 Kurang Bersiko (Biru) 1. Kesiman Petilan 2. Sumerta Kauh 3. Dangin Puri 4. Penatih Dangin Puri 5. Dauh Puri Kangin 6. Pemecutan 7. Tegal Harum 8. Dangin Puri Kangin 9. Peguyangan 2 Resiko Sedang (Hijau) 1. Panjer 2. Renon 3. Sanur Kauh 4. Sanur 5. Sanur Kaja 6. Dangin Puri Kelod 7. Sumerta Kelod 8. Kesiman 9. Sumerta 10. Sumerta Kaja 11. Dauh Puri 12. Padangsambian 13. Pemecutan Kaja 14. Dangin Puri Kaja 15. Ubung Kaja 16. Peguyangan Kangin 3 Resiko Tinggi (Kuning) 1. Sesetan 2. Serangan 3. Sidakarya 4. Pemecutan Kelod 5. Dauh Puri Kelod 6. Pd. Sambian Kaja 7. Dangin Puri Kauh 8. Ubung 9. Peguyangan Kaja 4 Sangat Berisiko (Merah) 1. Pemogan 2. Pedungan, 3. Kesiman Kertalangu, 4. Penatih, 5. Padangsambian Kelod, 6. Dauh Puri Kauh, 7. Tegal Kertha, 8. Dauh Puri Kaja, 9. Tonja Kota Denpasar

51 Area Beresiko dan Permasalahan Persampahan Kebijakan kebijakan yang memberikan peluang terhadap penanggulangan sampah di Kota Denpasar ini antara lain komitmen pemerintah dalam penanggulangan sampah, adanya investor yang berminat dalam pengelolaan sampah, dan adanya sumbangan pemikiran dari berbagai instansi dan lembaga swadaya masyarakat. Namun demikian ancaman dalam upaya penanggulangan sampah ini terutama disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat, meningkatnya konsumsi masyarakat, adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang barang sekali pakai sebagai pengaruh dari budaya Barat, dan adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar. Selain itu, untuk penanggulangan sampah diperlukan pembagian peran yang jelas begitu juga peraturannya. Permasalahan dalam penganggulangan sampah di Kota Denpasar dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Belum memadainya sarana dan prasana pengelolaan sampah, sehingga belum semua wilayah dapat terlayani. 2. Penerapan Retribusi dan peraturan belum memadai 3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan dalam bidang kebersihan. 4. Teknologi pengelolaan persampahan masih sederhana. 5. Sosialisasi kelembagaan pengelola persampahan yang bersifat regional (SARBAGITA) dan pembagian peran masing-masing daerah belum memadai. 6. Kualitas sarana dan prasarana pendukung TPA masih dibawah standar 7. Program pendukung untuk advokasi, penyadaran dan penguatan kapasitas masyarakat untuk sektor persampahan masih minim 8. Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang barang sekali pakai 9. Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar Dari permasalahan persampahan tersebut diatas maka dapat digambarkan lokasi-lokasi area beresiko persampahan di Kota Denpasar berdasarkan hasil Pengolahan Data Sekunder, Index Reasiko EHRA dan Presepsi Pokja/SKDP akan dianalisis oleh tools instrument sanitasi yang mendapatkan hasil sebagai berikut : Kota Denpasar

52 DAMPAK Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Kemiskinan Urban EKSPOSURE EHRA Data Sekunder Persepsi SKPD Tingkat Resiko Jumlah Desa / Kelurahan Kurang Beresiko 4 Resiko Sedang 13 Resiko Tinggi 19 Resiko Sangat Tinggi 7 Gambar Peta Area Beresiko Persampahan Kota Denpasar

53 Adapun penjabaran Desa/Kelurahan yang dirinci menurut skoring tingkat resiko persampahan, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Persampahan Skor Nilai Area Bersiko Tingkat Resiko Desa/Kelurahan 1 Kurang Bersiko (Biru) 1. Sanur Kauh 2. Sanur 3. Sanur Kaja 4. Dangin Puri Kelod 2 Resiko Sedang (Hijau) 1. Serangan 2. Sidakarya 3. Sumerta Kelod 4. Kesiman Petilan 5. Sumerta Kauh 6. Pd. Sambian Kelod 7. Dauh Puri Kelod 8. Dauh Puri Kangin 9. Pemceutan 10. Tegal Harum 11. Pd. Sambian Kaja 12. Peguyangan Kaja 13. Pegyangan Kangin 3 Resiko Tinggi (Kuning) 1. Pedungan 2. Renon 3. Kesiman Kertalangu 4. Sumerta 5. Sumerta Kaja 6. Dangin Puri 7. Penatih 8. Penatih Dangin Puri 9. Dauh Puri Kauh 10. Dauh Puri 11. Tegal Kertha 12. Pemecutan Kaja 13. Dauh Puri Kaja 14. Dangin Puri Kauh 15. Dangin Puri Kaja 16. Dangin Puri Kangin 17. Tonja 18. Peguyangan 19. Ubung 4 Sangat Beriko (Merah) 1. Pemogan 2. Panjer 3. Sesetan 4. Kesiman 5. Pemecutan Kelod 6. Padang Sambian 7. Ubung Kaja Kota Denpasar

54 Area Beresiko dan Persamalahan Drainase Genangan di Kota Denpasar ditimbulkan oleh beberapa sebab, yaitu : 1. Akibat debit air hujan dimana kapasitas saluran atau gorong-gorong yang tidak memadai. Kurangnya kapasitas saluran atau gorong-gorong dapat disebabkan oleh desain yang tidak tepat atau desain yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan kota dalam jangka waktu tertentu. Juga dapat diakibatkan oleh penumpukan sampah atau sedimen yang memperkecil penampang basah saluran atau gorong-gorong akibat kurangnya pemeliharaan. Pada umumnya kurangnya dimensi saluran di Kota Denpasar diakibatkan oleh perubahan fungsi lahan, dari areal pertanian menjadi areal pemukiman, sehingga saluran irigasi berubah fungsi menjadi saluran drainase. Namun essensi saluran irigasi yang mensuplai air, sehingga makin ke hilir makin mengecil, berlawanan dengan saluran drainase yang mengumpulkan air hujan, sehingga makin ke hilir makin besar. Pertentangan dan perubahan inilah yang menyebabkan umumnya saluran drainase kapasitasnya tidak mencukupi. 2. Akibat pasang surut laut menimbulkan halangan pada beberapa saluran sebelum bermuara ke laut, seperti saluran Tk Lobong dan Tk Loloan. 3. Adanya beberapa bendung tetap yang dulunya tidak menimbulkan masalah, namun sekarang dengan terjadinya peningkatan debit akibat perubahan lahan, menyebabkan kenaikan permukaan air sungai atau saluran yang sering kali meluap keluar dari badan sungai, mengenangi pemukiman-pemukiman sekitarnya. 4. Adanya penumpukan sampah di sungai, saluran, bangunan bagi atau gorong-gorong, sehingga menimbulkan penyumbatan. Untuk mengatasi masalah sampah, Subdin Pengairan Kota Denpasar telah memasang beberapa jaringan sampah percobaan di beberapa sungai, serta box penampung sampah ditengah aliran sungai yang ternyata berhasil baik, telah dapat menjaring sampah. Secara periodik, sampah-sampah yang tersangkut diangkut dengan truk ke TPA. Subdin Pengairan tidak mengalami kesulitan dalam pengangkutan sampah ke TPA. Dari permasalahan persampahan tersebut diatas maka dapat digambarkan lokasi-lokasi area beresiko drainase di Kota Denpasar berdasarkan hasil Pengolahan Data Sekunder, Index Reasiko EHRA dan Presepsi Pokja/SKDP akan dianalisis oleh tools instrument sanitasi yang mendapatkan hasil sebagai berikut : Kota Denpasar

55 DAMPAK Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk Kemiskinan Urban EKSPOSURE EHRA Data Sekunder Persepsi SKPD Tingkat Resiko Jumlah Desa / Kelurahan Kurang Beresiko 4 Resiko Sedang 13 Resiko Tinggi 19 Resiko Sangat Tinggi 7 Gambar Peta Area Beresiko Drainase Kota Denpasar

56 Adapun penjabaran Desa/Kelurahan yang dirinci menurut skoring tingkat resiko drainase, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Hasil Skoring Desa/Kelurahan Menurut Tingkat Resiko Drainase Skor Nilai Area Bersiko Tingkat Resiko Desa/Kelurahan 1 Kurang Bersiko (Biru) 1. Sanur Kauh 2. Sanur 3. Sanur Kaja 4. Dangin Puri Kelod 2 Resiko Sedang (Hijau) 1. Serangan 2. Kesiman Petilan 3. Penatih Dangin Puri 4. Dauh Puri Kangin 5. Pemcutan 6. Tegal Harum 7. Pd. Sambian Kaja 8. Peguyangan 9. Peguyangan Kaja 3 Resiko Tinggi (Kuning) 1. Sidkarya 2. Renon 3. Sumerta Kelod 4. Kesiman 5. Kesiman Kertalangu 6. Sumerta 7. Sumerta Kaja 8. Sumerta Kauh 9. Dangin Puri 10. Penatih 11. Pd. Sambian Kelod 12. Dauh Puri Kauh 13. Dauh Puri Kelod 14. Dauh Puri 15. Padang Sambian 16. Pemecutan Kaja 17. Dauh Puri Kaja 18. Dangin Puri Kauh 19. Dangin Puri Kaja 20. Dangin Puri Kangin 21. Tonja 22. Ubung 23. Ubung Kaja 24. Peguyangan Kangin 4 Sangat Beriko (Merah) 1. Pemogan 2. Pedungan 3. Sesetan 4. Panjer 5. Pemecutan Kelod 6. Tegal Kertha Kota Denpasar

57 BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. VISI DAN MISI SANITASI Perubahan adalah fenomena alamiah yang mesti terjadi, diman perubahan berhimpit dengan ruang dan waktu (space and time). Pembangunan merupakan perubahan sistematik yang didasari dan dikendalikan oleh keinginan manusia yang harus mempertimbangkan aspek masa lalu (atita), masa kini (nagatha) dan masa mendatang (wartamana). Spektrum pembangunan merupakan amanat hakiki seluruh masyarakat yang menginginkan perubahan kea rah yang lebih baik. Pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian Kota Denpasar maupun Provinsi Bali bertumpu pada pariwisata budaya. Wujud paling nyata dari pendekatan pariwisata budaya ini nampak dalam konsep Tri Hita Karana yaitu upaya menjaga serta mewujudkan Keharmonisan Dalam Keseimbangan antara hubungan Tuhan Manusia serta Lingkungan secara berkesinambungan. Ketiga pilar nilai budaya ini patut dijadikan acuan serta pedoman dalam keseluruhan proses pembangunan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian maka secara langsung proses pembangunan Kota Denpasar harus mampu menyentuh keseluruhan elemen dasar dari aspek religi, bahasa, sistem pengetahuan, organisasi social, sitem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup dan kesenian berlandaskan nilai budaya dan dengan memperhatikan keseimbangan hubungan Tuhan Manusia serta Lingkungan. Berpijak pada kondisi dan potensi daerah kekinian dengan memperhitungkan potensi, tantangan, dan peluang ke depan, disamping mengenali berbagai isu-isue strategis, baik di lingkungan daerah sendiri (internal) maupun pengaruh dari luar daerah (eksternal) serta memperhatikan Visi Pembangunan Nasional , maka Visi dan Misi Sanitasi Kota Denpasar seperti yang tercantum di dalam tabel dibawah ini : Kota Denpasar

58 Terciptanya Kota Denpasar Berwawasan Budaya dengan Keharmonisan dalam Keseimbangan Secara Berkelanjutan Tabel 3.1. Visi dan Misi Visi Kota Denpasar Misi Kota Denpasar Visi Sanitasi Kota Denpasar Misi Sanitasi Kota Denpasar 1. Menumbuh kembangkan jati diri Terwujudnya Sanitasi Kota Denpasar masyarakat Kota Denpasar Sebagai Kota Berwawasan Budaya berdasarkan kebudayaan Bali yang Bersih, Sehat, Nyaman dan 2. Pemberdayaan masyarakat Harmonis dalam Keseimbangan dilandasi dengan kebudayaan Bali Secara Berkelanjutan pada Tahun dan kearifan local Mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) melalui penegakan supremasi hokum (law enforcement) 4. Membangun pelayanan public untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (wallfare society) 5. Mempercepat pertumbuhan dan memperkuat ketahanan ekonomi melalui sistem ekonomi kerakyatan (economic stability) Misi Air Limbah Domestik : Meningkatkan layanan dan pengelolaan Air limbah domestik melalui penyediaan sarana dan prasarana air limbah dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan kemitraan dengan swasta. Mewujudkan pembangunan lingkungan kota Denpasar berkelanjutan yang berwawasan budaya. Menumbuhkan kembangkan kemampuan masyarakat kota Denpasar, dalam mengelola lingkungan yang berwawasan budaya. Membangun pelajaran publik dan informasi lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misi Persampahan Meningkatkan pembinaan atas pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan prasarana dan sarana pelayanan sampah Meningkatkan koordinasi Kota Denpasar

59 Visi Kota Denpasar Misi Kota Denpasar Visi Sanitasi Kota Denpasar Misi Sanitasi Kota Denpasar pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan pembuangan akhir sampah dan air limbah Mewujudkan pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana pelayanan kebersihan. Mewujudkan pelayanan pemeliharaan lampu penerangan jalan umum, lampu hias/ lampu taman. Misi Drainase Mewujudkan sarana pengendalian banjir untk melindungi kawasan permukiman, daerah-daerah produksi pertanian, kawasan perkotaan dan industri dengan mewujudkan pembangunan pengairan yang berwawasan lingkungan. Misi Perilaku Hidup Bersih Sehat Mengoptimalkan sumber daya kesehatan untuk peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Melindungi kesehatan masyarakat Kota Denpasar

60 Visi Kota Denpasar Misi Kota Denpasar Visi Sanitasi Kota Denpasar Misi Sanitasi Kota Denpasar dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam berprilaku hidup bersih dan sehat. Menggerakkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan dan berperan aktif menunjang pelaksanaan pembangunan kesehatan yang berskala nasional Kota Denpasar

61 3.2. PENTAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI Tahapan Pengembangan Sanitasi 1. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Tahapan pengembangan air limbah domestik berdasarkan hasil instrument profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan pengolahan air limbah domestik dikota denpasar digambarkan pada peta berikut : Gambar 3.1. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Denpasar

62 2. Tahapan Pengembangan Persampahan Tahapan pengembangan persampahan berdasarkan hasil instrument profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan persampahan dikota denpasar berdasarkan fungsi kota/wilayah dan kepadatan penduduk dalam penanganan persampahan. Tahapan pengembangan atau prioritas penangan persampahan di kota Denpasar digambarkan pada peta berikut : Gambar 3.2. Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Denpasar

63 3. Penanganan Drainase Tahapan Penanganan Drainase berdasarkan hasil instrument profil sanitasi didapatkan tahapan prioritas penanganan Drainase dikota denpasar berdasarkan tingkat area berisko genangan yang ada di Kota Denpasar. Tahapan pengembangan atau prioritas penangan Drainase di kota Denpasar digambarkan pada peta berikut : Gambar 3.3. Tahapan Pengembangan Drainase Kota Denpasar

64 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi Dalam upaya peningkatan Sanitasi Kota Denpasar saat ini, ada empat sub sektor yang menjadi fokus utama yaitu : Sub sektor Air Limbah Domestik, Sub sektor Drainase, Sub sektor Persampahan, Sub sektor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuan dari penetapan sub sektor diutamakan dalam peningkatan pelayanan sanitasi karena empat sub sektor ini kebutuhan yang paling mendasar yang harus dipenuhi dan diharapkan adanya peningkatan pelayanan pada sub sektor ini dan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Penyusunan Strategi Sanitasi Kota Denpasar adalah sebagai acuan yang sangat penting dalam pembangunan sanitasi yang akan dilakukan dalam jangka waktu lima tahun kedepan yang mana dalam strategi ini menjelaskan tujuan dan sasaran Strategi Sanitasi Kota Denpasar, Adapun Tujuan dan Sasaran masing-masing sub sektor Sanitasi Kota Denpasar tercantum didalam tabel dibawah ini : Kota Denpasar

65 Tabel 3.2. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Air Limbah Domestik TUJUAN SASARAN DATA DASAR Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Denpasar melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan SASARAN I Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik daerah padat penduduk dan peraturan perundangan terkait pengelolaan limbah SASARAN II Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik dari 67,5% menjadi 100% untuk rumah tangga miskin SASARAN III Meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal SASARAN IV Tersedia dan berfungsinaya IPAL Komunal untuk industri rumah tangga, ternak dan RPH, pasar serta Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) SASARAN V Meningkatnya efektivitas layanan pengelolaan Air Limbah Domestik Pengelolaan limbah cair mencapai lebih dari 75% Terdapat 6 lokasi sanimas Jamban dengan leaching pit (42%) dan sekitar 2% masyarakat tidak memiliki fasilitas jamban. Limbah cair domestik sebesar 62% dibuang ke saluran drainase dan kali, 26% dibuang melalui tangki septik/leaching pit, dan selebihnya sebesar 12% dibuang ke halaman. Penanganan limbah dari industri pariwisata, terdapat 30 40% hotel berbintang dan 10% hotel Melati yang mempunyai STP (Sewerage Treatment Plant). Sementara selebihnya masih menggunakan tangki septik. Pelayanan DSDP telah mencakup 30% penduduk Kota Denpasar Kota Denpasar

66 Tabel 3.3. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Persampahan `TUJUAN SASARAN DATA DASAR Reduksi Emisi Gas. SASARAN I 17 Bank Sampah Penyehatan Lingkungan Peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan 42 Swakelola Kebersihan Pembangunan TPA Sanitary Landfill Kota sampah dan keterlibatan masyarakat dalam reduksi 18 Desa Sadar Lingkungan Denpasar. sampah melalui 3 R Program juru pemantau lingkungan (Jumali) Mengembangkan dan revitalisasi TPA SARBAGITA dengan Pemerintahan Kota SASARAN II Lomba Kebersihan Banjar Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Meningkatnya minat masyarakat untuk memanfaatkan Kondisi Timbunan Sampah: 2399,85 m3/hari Tabanan kompos sebagai pupuk tanaman Kemampuan Sampah terangkut: 1244 m3/hari Tingkat jangkauan dan Pelayanan pengelolaan Transfer Depo 11 unit sampah minimal 85 % dari timbulan sampah kota SASARAN III TPS 3R 10 unit pada tahun 2014 Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana Truk biasa 4 buah Pengurangan timbulan sampah pengolahan pengelolaan sampah Dump truk 71 buah sampah dari sumbernya mencapai 25 % dari Arm roll 14 buah timbulan sampah kota pada tahun Container 80 buah Bin 1 m3 sebanyak 30 buah Kota Denpasar

67 Tabel 3.4. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Drainase TUJUAN SASARAN DATA DASAR Tersedianya perencanaan pengembangan sistem drainase jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang terintegrasi. Memaksimalkan fungsi drainase sebagai saluran pengalir air hujan sehingga titik genangan menjadi 0% pada tahun 2018 Terdapat 25 titik lokasi genangan di Kota Denpasar Water Storage dibangun di daerah hilir untuk menampung limpahan air drainase Terdapat tiga sungai sebagai saluran utama drainase kota: Tukad Ayung lebar m, Tukad Badung lebar m, dan Tukad Mati lebar m. Kota Denpasar

68 Tabel 3.5. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat TUJUAN SASARAN DATA DASAR Mewujudkan Kota Denpasar yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Meningkatnya cakupan PHBS strata utama dan paripurna dari 60 % menjadi 100 % pada Tahun 2018 Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat pernah mewakili Provinsi Bali ke tingkat nasional dalam lomba pelaksana terbaik kesatuan gerak PKK-KB Kes, Posyandu dan PHBS di Rumah Tangga. Pelaksanaan lomba kesatuan gerak PKK KB-Kes. Dalam lomba KB-Kes dibagi tiga kategori yaitu lomba pelaksana terbaik kesatuan gerak PKK KB- Kes, pelaksana posyandu dan lomba pelaksana terbaik perilaku hidup bersih dan sehat. Kota Denpasar

69 3.3. KEMAMPUAN PENDANAAN SANITASI DAERAH Tabel 3.6. Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Rata-rata Pertumbuhan 1 Belanja Sanitasi 27,839,747,050 53,501,800,000 64,529,000,000 70,981,900,000 78,080,090, Air Limbah Domestik 1,638,586,000 1,160,000,000 4,537,000,000 4,990,700,000 5,489,770, Sampah rumah tangga 15,509,841,050 26,445,000,000 32,250,000,000 35,475,000,000 39,022,500, Drainase lingkungan 10,487,200,000 25,670,000,000 27,490,000,000 30,239,000,000 33,262,900, PHBS 204,120, ,800, ,000, ,200, ,920, Belanja APBD murni untuk Sanitasi 27,839,747,050 53,501,800,000 64,529,000,000 70,981,900,000 78,080,090, Total Belanja Langsung 319,156,999, ,156,999, ,910,164, ,878,432, ,553,663, % APBD murni terhadap Belanja Langsung Kota Denpasar

70 Tabel 3.7. Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan No Uraian Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.) Total Pendanaan Perkiraan Belanja Langsung Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 503,464,396, ,157,275, ,988,730, ,986,476, ,043,983,772, ,746,580,651, ,692,879, ,831,455, ,997,746, ,997,295, ,796,754, ,658,065, ,692,879, ,831,455, ,997,746, ,997,295, ,796,754, ,658,065,195 Tabel 3.8. Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab/Kota untuk Operasional/Pemeliharaan Sanitasi No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Pertumbuhan rata-rata 1 Belanja Sanitasi 1.1 Air Limbah Domestik 1,638,586,000 1,160,000,000 4,537,000,000 4,990,700,000 5,489,770, Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 1,310,868, ,000,000 3,629,600,000 3,992,560,000 4,391,816, Sampah rumah tangga 15,509,841,050 26,445,000,000 32,250,000,000 35,475,000,000 39,022,500, Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 12,407,872,840 21,156,000,000 25,800,000,000 28,380,000,000 31,218,000, Drainase lingkungan 10,487,200,000 25,670,000,000 27,490,000,000 30,239,000,000 33,262,900, Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 8,389,760,000 20,536,000,000 21,992,000,000 24,191,200,000 26,610,320, Kota Denpasar

71 Tabel 3.9. Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten/Kota No Uraian Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) Total Pendanaan 1 Belanja Sanitasi 1.1 Air Limbah Domestik 6,587,724,000 7,905,268,800 9,486,322,560 11,383,587,072 13,660,304,486 49,023,206, Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 5,270,179,200 6,324,215,040 7,589,058,048 9,106,869,658 10,928,243,589 39,218,565, Sampah rumah tangga 46,827,000,000 56,192,400,000 67,430,880,000 80,917,056,000 97,100,467, ,467,803, Biaya operasional/pemeliharaan 37,461,600,000 44,953,920,000 53,944,704,000 64,733,644,800 77,680,373, ,774,242,560 (justified) 1.3 Drainase lingkungan 39,915,480,000 47,898,576,000 57,478,291,200 68,973,949,440 82,768,739, ,035,035, Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 31,932,384,000 38,318,860,800 45,982,632,960 55,179,159,552 66,214,991, ,628,028,774 Kota Denpasar

72 Tabel Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten/Kota dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK No Uraian Pendanaan (Rp.) Total Pendanaan Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1) 74,664,163,200 89,596,995, ,516,395, ,019,674, ,823,608, ,620,836, ,692,879, ,831,455, ,997,746, ,997,295, ,796,754, ,316,130, ,692,879, ,831,455, ,997,746, ,997,295, ,796,754, ,316,130,390 26,028,716,072 31,234,459,286 37,481,351,144 44,977,621,372 53,973,145, ,695,293,521 26,028,716,072 31,234,459,286 37,481,351,144 44,977,621,372 53,973,145, ,695,293,521 Kota Denpasar

73 BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Program prioritas sanitasi disusun berdasarkan kesesuaian prioritas penanganan sanitasi sebagaimana terdapat dalam Buku Putih, SSK, Masterplan dan RPIJM Kota Denpasar Program yang menjawab permasalahan sanitasi di wilayah prioritas sanitasi (terdapat dalam Buku Putih dan RPIJM) akan menjadi program prioritas pengembangan sanitasi Kota Denpasar dan disusun sebagai rencana program untuk tahun 2014 yang sudah tersedia dana untuk masingmasing kegiatan sedangkan untuk tahun ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan kota untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan terjadi kesinambungan program dan kegiatan dalam percepatan pembangunan sanitasi. Kebutuhan yang paling mendesak dan kegiatan yang mendukung tercapainya visi dan kota merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan. a. Air Limbah Prioritas pembangunan dan pengelolaan air limbah Kota Denpasar adalah: 1. Pengembangan prasarana dan sarana sistem air limbah terpusat (off-site) skala kota maupun komunal. 2. Peningkatan pengelolaan sistem air limbah setempat (on-site). 3. Penanganan air limbah berbasis masyarakat tanpa subsidi. b. Persampahan Prioritas pembangunan dan pengelolaan persampahan Kota Denpasar adalah: 1. Penambahan kapasitas prasarana pengumpulan sampah dan kapasitas pengangkutan sampah menuju TPS maupun TPA. 2. Optimalisasi penggunaan TPA regional dan pembangunan TPA baru dengan sistem sanitary landfill. 3. Pengurangan timbulan sampah dari sumber melalui penerapan prinsip 3 R (reduce, reuse, recycle) dan minimasi sampah yang tidak terangkut ke TPA. c. Drainase Prioritas pembangunan drainase Kota Denpasar adalah : 1. Penyusunan rencana induk sistem pengelolaan drainase serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya. Kota Denpasar

74 2. Pembangunan saluran drainase di kawasan strategis perkotaan. 3. Pengurangan volume air limpasan melalui penyediaan bidang resapan baik oleh masyarakat maupun pemerintah. d. Hiegene Prioritas Pengembangan Pola Hidup Bersih dan Sehat Kota Denpasar adalah : 1. Peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat di dalam pengembangan PHBS. 2. Evaluasi data, kajian dan studi untuk mendukung PHBS. 3. Penyediaan sarana fisik untuk mendukung PHBS. Dari penjabaran prioritas kegiatan 4 sektor sanitasi diatas, maka dapat dilakukan analisa SWOT pada masing-masing sektor sanitasi tersebut, dari hasil analisa SWOT dilanjutan dengan perumusan strategi pengembangan sanitasi untuk Kota Denpasar sebagai berikut : Kota Denpasar

75 4.1. TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK Tabel 4.1. Analisis SWOT Air Limbah Domestik NO ELEMEN BOBOT TINGKAT PENGARUH PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) 1 Adanya program DSDP yang sudah mencakup 30% masyarakat 60% Adanya 15 lokasi SANIMAS 40% Total 100% 2 Kelemahan (Weakness) 1 Belum ada instansi yang bertugas mengelola air limbah secara tersendiri, BLUPAL hanya menangani pengelolaan air limbah perpipaan (sewerage) secara off-site pasca proyek DSDP 2 Sampai saat ini dana yang alokasikan untuk pengelolaan air limbah masih sangat minim bila dibandingkan dengan sektor pembangunan yang lainnya 3 Masyarakat Kota Denpasar belum semuanya menyadari bahwa air limbah yang dihasilkannya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima 4 Pembuangan limbah melalui tangki septik dan sumur resapan serta pembuangan air bekas mandi, cuci dan dapur masih banyak dilakukan secara langsung ke sungai dan pantai 15% % % % Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air limbah belum jelas 10% 0 6 Secara kualitatif dan kuantitatif pencemaran pada air permukaan dan air tanah terus bertambah akibat perkembangan penduduk dan ekonomi yang mempengaruhi jumlah air limbah dan juga jenis kandungannya misalnya limbah beracun 5% Banyak masyarakat yang antusias dengan adanya DSDP hanya saja tidak semua rumah dapat dilayani karena faktor kondisi jalan lingkungan dan topografi wilayah 20% KETERANGAN Total 100% 3.05 Selisih Kekuatan dan Kelemahan (X) Kota Denpasar

76 NO ELEMEN BOBOT TINGKAT PENGARUH PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) Peluang (Opportunity) 1 Ketersediaan sumber dana dari Pusat, Provinsi, APBK dan PDAM 70% Adanya lembaga pengelola SANIMAS oleh masyarakat 30% Total 100% 3.4 Ancaman (Threath) 1 Jamban yang dibangun masyarakat secara teknis tidak sesuai 30% Masih ada kebiasaan ditingkat masyarakat terhadap perilaku BABS 30% Sektor swasta masih beranggapan bahwa sektor usaha bidang limbah domestik tidak menguntungkan 4 Industri rumah tangga belum menerapkan pengelolaan limbah yang sesuai dengan standar teknis 15% KETERANGAN 25% 4 1 Total 100% 3.7 Selisih Peluang dan Ancaman -0.3 (Y) Kota Denpasar

77 Tabel 4.2. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik TUJUAN Pernyataan Sasaran SASARAN Indikator Sasaran STRATEGI Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Denpasar melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan. SASARAN I Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik daerah padat penduduk dan peraturan perundangan terkait pengelolaan limbah Tersedia data mapping pengembangan sanimas yang akurat Tersedia peraturan perundangan pengelolaan limbah Pemetaan wilayah padat penduduk untuk pengembangan sanimas Penyusunan peraturan perundangan pengelolaan limbah SASARAN II Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik dari 67,5% menjadi 100% untuk rumah tangga miskin Kepemilikan jamban yang memenuhi syarat terus meningkat Mengoptimalkan dan inovasi program stimulus kepemilikan jamban keluarga SASARAN III Meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal KSM dapat menjalankan fungsinya dengan baik Sanimas dalam bentuk IPAL komunal dapat berkembang dengan baik Optimalisasi Sanimas (IPAL komunal) baik infrastrukur maupun suprastruktur Kota Denpasar

78 TUJUAN Pernyataan Sasaran SASARAN Indikator Sasaran STRATEGI SASARAN IV Tersedia dan berfungsinaya IPAL Komunal untuk industri rumah tangga, ternak dan RPH, pasar serta Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) IPAL komunal industri dapat dimanfaatkan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, baik dari kualitas effluen maupun target jumlah yang dilayani IPAL yang belum optimal dapat ditingkatkan kinerjanya Membangun sarana IPAL komunal industri rumah tangga di wilayah baru, IPAL ternak, IPAL pasar Rehabilitasi Instalasi pengolahan limbah belum optimal SASARAN V Meningkatnya efektivitas layanan pengelolaan Air Limbah Domestik Instalasi yang terbangun dapat menghasilkan effluent yang sesuai baku mutu yang telah ditetapkan Menyediakan sarana & prasarana pengolahan air limbah domestik skala kawasan Kota Denpasar

79 4.2. TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN Tabel 4.3. Analisis SWOT Persampahan NO ELEMEN BOBOT TINGKAT PENGARUH PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) 1 Adanya peraturan pengelolalan sampah dan keindahan 5% Adanya peraturan retribusi pelayanan sampah 5% Adanya Masterplan Persampahan 40% Sudah ada sarana dan prasarana pendukung 20% Sudah ada dana dari APBK walaupun belum mencukupi 20% Isu persampahan telah tertuang kedalam visi dan misi 5% Adanya dukungan dari pihak legislatif dan eksekutif 5% Total 100% 3.3 Kelemahan (Weakness) 1 Belum memadainya sarana dan prasana pengelolaan sampah, sehingga belum semua wilayah dapat terlayani. 30% Penerapan Retribusi dan peraturan belum memadai 5% 4 3 Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan 10% dalam bidang kebersihan 4 Teknologi pengelolaan persampahan masih sederhana 5% Sosialisasi kelembagaan pengelola persampahan yang bersifat regional 10% (SARBAGITA) dan pembagian peran masing-masing daerah belum memadai 6 Kualitas sarana dan prasarana pendukung TPA masih dibawah standar 20% Program pendukung untuk advokasi, penyadaran dan penguatan kapasitas 5% masyarakat untuk sektor persampahan masih minim 8 Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang barang sekali pakai 10% Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar 5% KETERANGAN Kota Denpasar

80 NO ELEMEN BOBOT TINGKAT PERKALIAN BOBOT DAN PENGARUH TINGKAT PENGARUH KETERANGAN Total 100% 2.7 Selisih Kekuatan dan Kelemahan 0.6 (X) EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) Peluang (Opportunity) 1 Adanya Dukungan Dana dari Pusat, Provinsi, APBK dan retribusi 60% Adanya Dukungan Bank Sampah dan Swakelola Kebersihan 25% Adanya program kebersihan dan lomba kebersihan antar banjar termasuk 2 adanya penetapan Desa Sadar Lingkungan 10% Adanya kerjasama dengan pihak Universitas terkait penelitian untuk sektor 2 persampahan 5% 0.1 Total 100% 3.7 Ancaman (Threath) 1 Kondisi Sarana dan Prasarana persampahan banyak yang rusak 30% Perilaku buang sampah sembarangan ditingkat masyarataka masih tinggi 30% Masyarakat belum terlibat secara aktif dalam kegiatan pengelolaan 15% 2 persampahan 4 Pihak swasta yang bergerak dibidang pariwisata dan industri kecil belum menerapkan konsep pengelolaan sampah yang baik % 4 1 Total 100% 3.7 Selisih Peluang dan Ancaman 0 (Y) Kota Denpasar

81 Tabel 4.4. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan TUJUAN Reduksi Emisi Gas. Penyehatan Lingkungan Pembangunan TPA Sanitary Landfill Kota Denpasar. Mengembangkan dan revitalisasi TPA SARBAGITA dengan Pemerintahan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan Tingkat jangkauan dan Pelayanan pengelolaan sampah minimal 85 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2014 Pengurangan timbulan sampah pengolahan sampah dari sumbernya mencapai 25 % dari timbulan sampah kota pada tahun SASARAN Pernyataan Sasaran SASARAN I Peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan sampah dan keterlibatan masyarakat dalam reduksi sampah melalui 3 R SASARAN II Meningkatnya minat masyarakat untuk memanfaatkan kompos sebagai pupuk tanaman SASARAN III Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah Indikator Sasaran Terbangunnya TPA Sanitary Landfill dengan segala fasilitasnya Tersedianya rencana kerja sama pengelolaan TPA. Terbentuknya KSM pengelolaan sampah 3R Tersediannya dokumen perencanaan jangka panjang. Tersedianya data persampahan, dokumen rencana usaha 3R dan Perda Pengelolaan sampah STRATEGI Peningkatan teknologi pengolahan dan pengelolaan sampah Penyiapan manjemen pengelolaan Persampahan untuk mendukung TPA Sanitary Landfill. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan. Peningkatan pemasaran produk 3R Pembenahan Manajemen dan peningkatan sarpras pengelolaan persampahan yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan lingkungan hidup Kota Denpasar

82 4.3. TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DRAINASE Tabel 4.5. Analisis SWOT Drainase NO ELEMEN BOBOT TINGKAT PENGARUH PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) 1 Adanya Masterplan Drainase 40% Sudah ada sarana dan prasarana pendukung kegiatan 5% Adanya dukungan dari pihak legislatif dan eksekutif 40% Dukungan pendanaan dari pusat, provinsi, APBK dan PDAM 5% Sudah ada SDM namun belum mencukupi secara kuantitas 10% Total 100% 3 Kelemahan (Weakness) 1 Akibat debit air hujan dimana kapasitas saluran atau gorong-gorong yang tidak memadai 2 Kurangnya kapasitas saluran atau gorong-gorong dapat disebabkan oleh desain yang tidak tepat atau desain yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan kota dalam jangka waktu tertentu. Juga dapat diakibatkan oleh penumpukan sampah atau sedimen yang memperkecil penampang basah saluran atau gorong-gorong akibat kurangnya pemeliharaan 3 Akibat pasang surut laut menimbulkan halangan pada beberapa saluran sebelum bermuara ke laut, seperti saluran Tk Lobong dan Tk Loloan 4 Adanya beberapa bendung tetap yang dulunya tidak menimbulkan masalah, namun sekarang dengan terjadinya peningkatan debit akibat perubahan lahan 5 Adanya penumpukan sampah di sungai, saluran, bangunan bagi atau gorong-gorong sehingga menimbulkan penyumbatan 30% % 4 10% % % KETERANGAN Total 100% 2.1 Selisih Kekuatan dan Kelemahan 0.9 (X) Kota Denpasar

83 NO ELEMEN BOBOT TINGKAT PENGARUH PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) Peluang (Opportunity) 1 Adanya dukungan pendanaan dari pusat, provinsi, APBK dan PDAM 60% Adanya kegiatan dan lomba kebersihan lingkungan 25% Adanya dukungan pengelolaan drainase dari JICA 10% Adanya pemetaan kondisi drainase 5% Total 100% 3.7 Ancaman (Threath) 1 Kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan jaringan drainase yang telah dibangun masih rendah 30% 4 KETERANGAN Masih ada perusahaan yang membuang limbah ke saluran drainase 15% Tingginya tingkat sedimentasi dan tumpukan sampah drainase 25% Masih ada titik genangan di beberapa lokasi 30% Total 100% 3.5 Selisih Peluang dan Ancaman 0.2 (Y) Kota Denpasar

84 Tabel 4.6. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase TUJUAN Tersedianya perencanaan pengembangan sistem drainase jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang terintegrasi. SASARAN Pernyataan Sasaran Memaksimalkan fungsi drainase sebagai saluran pengalir air hujan sehingga titik genangan menjadi 0% pada tahun 2018 Indikator Sasaran Tersedianya Masterplan Drainase sesuai dengan kondisi saat ini. Perbaikan kondisi saluran drainase Keindahan lingkungan & terjaga saluran dari sampah. Terbangunnya saluran drainase sesuai kebutuhan. Tersedianya saluran drainase lingkungan Tersedianya saluran drainase primer dan sekunder yang baik serta pengurangan genangan. STRATEGI Mengembangkan perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi dan komprehensif Mempertahankan saluran drainase yang sudah ada dengan mengevaluasi kapasitas saluran. Memanfaatkan sungai-sungai yang ada sebagai saluran pembuang utama atau saluran primer Mengamankan daerah hulu sungai dari ancaman pencemaran air Mengendalikan pembangunan kota dengan menerapkan RTRW dan RDTRK Kota Denpasar

85 4.4. TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Tabel 4.7. Analisis SWOT Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat NO ELEMEN BOBOT INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS) Kekuatan (Strenght) 1 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai (Puskesmas, Pustu, Posyandu, dan Media Informasi yang dikelola oleh PEMKOT) TINGKAT PENGARUH PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH 20% Adanya Program lomba Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tingkat banjar 5% Adanya Pokja Sanitasi 15% Adanya dukungan dana dari pusat, provinsi dan APBK 40% Adanya Kerjasama dengan pihak sekolah dalam promosi dan sosialisasi PHBS 10% Sudah menjadi salah satu isu utama yang dituangkan kedalam Visi dan Misi 5% Adanya dukungan dari pihak eksekutif dan legislatif 5% Total 100% 3.1 Kelemahan (Weakness) 1 Kurangnya koordinasi antar program 20% Belum terintegrasinya perencanaan sanitasi terutama sektor PHBS 10% 3 3 Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM (tersertifikasi dan kompeten) terutama 30% pengelola dan penyuluh PHBS 4 Alokasi Anggaran PHBS yang belum spesifik 15% Belum adanya regulasi daerah yang memperkuat kegiatan PHBS 15% Keterbatasan Sarana dan Prasarana Media untuk Penyuluhan terutama di Puskesmas 10% KETERANGAN Total 100% 3.05 Selisih Kekuatan dan Kelemahan 0.05 (X) EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) Peluang (Opportunity) 1 Adanya dukungan dana melalui program dari pusat dan provinsi 60% Kota Denpasar

86 NO ELEMEN BOBOT TINGKAT PERKALIAN BOBOT DAN PENGARUH TINGKAT PENGARUH KETERANGAN 2 Adanya Media Elektronik radio (RRI, swasta) dan televisi lokal (Bali TV, Dewata 25% 4 1 TV) 3 Partisipasi dan Peran Serta Masyarakat Tinggi 10% Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali 5% Total 100% 3.7 Ancaman (Threath) 1 Tingkat kesadaran masyarakat akan PHBS masih rendah 30% Belum seluruh stakholder yang ada ditingkat masyarakat terlibat secara aktif 15% Kurangnya keterlibatan sektor swasta 25% Merupakan daerah dengan penduduk terpadat 30% Total 100% 3.5 Selisih Peluang dan Ancaman 0.2 (Y) Kota Denpasar

87 Tabel 4.8. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat TUJUAN Mewujudkan Kota Denpasar yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat SASARAN Pernyataan Sasaran Meningkatnya cakupan PHBS strata utama dan paripurna dari 60 % menjadi 100 % pada Tahun 2018 Indikator Sasaran Semakin menurunnya angka kematian balita Semakin menurunnya angka kesakitan karena factor kebersihan Semakin aktifnya posyandu balita dan lansia Anak semakin cerdas dan semangat dalam belajar STRATEGI Mengoptimalkan program UKBM untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS (program media informasi yang menarik Meningkatkan kuantitas dan kualitas kader kesehatan lingkungan dalam promosi PHBS Mengoptimalkan peran instansi pemerintah dan sekolah dalam penerapan PHBS Meningkatkan komitmen penentu kebijakan anggaran untuk PHBS Kota Denpasar

88 BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Pengaturan dan mekanisme pelaksanaan program sanitasi ini disesuaikan dengan tugas dan wewenang pelaksana. Untuk kegiatan dengan biaya APBN dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Satuan Kerja yang terkait di daerah yang berkedudukan di kota Propinsi. Sedangkan kegiatan dengan biaya APBD dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kota yang dalam pelaksanaannya perlu sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan lainnya yang terkait. Implementasi dari kegiatan sanitasi yang diusulkan sepenuhnya akan dilakukan oleh SKPD teknis terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Bappeda akan memberikan peran koordinasi. Tim Pokja Sanitasi akan lebih berfungsi kepada kegiatan monitoring dan evaluasi umum terhadap capaian pembangunan sanitasi. Selain itu, Tim Pokja Sanitasi juga memiliki peran dalam pemutakhiran dokumen-dokumen sanitasi yang dimiliki, yaitu Buku Putih, SSK dan DMPSS. Adapun pengelola program sanitasi di Kota Denpasar yaitu : 1. Adanya lembaga teknis berupa Kantor Lingkungan Hidup untuk penanganan lingkungan. 2. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk penanganan persampahan termasuk pengelolaan IPLT. 3. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan drainase. 4. Adanya lembaga teknis berupa Badan Pemberdayaan Masyarakat & KB dan Dinas Kesehatan untuk penanganan Pola Hidup Bersih dan Sehat. 5. Adanya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berperan sebagai ujung tombak implementasi program sanitasi di masyarakat. Adanya Kelompok Kerja Sanitasi di tingkat Kota, Kecamatan dan Kelurahan untuk mengkoordinasikan upaya pengarusutamaan pembangunan sanitasi Kota Denpasar

89 5.1. RINGKASAN PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI Gambar 5.1. Grafik Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun Grafik 5.1. diatas memperlihatkan indikasi kebutuhan biaya pengembangan sanitasi untuk 5 tahun kedepan, besaran biaya sanitasi ini diperoleh dari program pengembangan sektor sanitasi yang telah disusun oleh Kota Denpasar dalam RIPJM. Kebutuhan biaya ini menitikberatkan pada jenis program yang merupakan investasi sanitasi di Kota Denpasar. Pada grafik diatas juga dapat dilihat adanya peningkatan drastic pembiayaan sektor sanitasi pada tahun 2015, hal ini disebabkan oleh dimulainya pekerjaan konstruksi DSDP (Denpasar Sewerage Development Project) tahap II. Ada 3 hal yang berkaitan dengan rencana pendanaan Kota Denpasar dan kota-kota lain yang sedang menyusun dokumen MP pada umumnya, dalam mendanai program dan kegiatan sanitasinya. Hal tersebut berkaitan erat dengan ; Availability sumber pendanaan, Staging (Pentahapan) program,dan Packaging (pemaketan) program, yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar dari strategi pendanaan bagi pelaksanaan MP. Strategi pendanaan dimaksudkan agar target MP dapat tercapai secara efektif dan efisien. Detail besaran biaya pengembangan sanitasi dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : Kota Denpasar

90 Tabel 5.1a Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kota : Denpasar Porovinsi : Bali Tahun : 2014 s/d 2018 Sektor Pembiayaan (Rp. Juta) Total Biaya Per- Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Sektor (Rp. Juta) APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM Air Limbah 87, ,850 7,500 36,500 36, , ,400 48,000 45,100 Drainase 126, , ,815 16,815 2, , ,158 9,950 42, Persampahan 14,582 33,936 16,166 20,146 19, ,871 35,170 12,640 56,061 PHBS 3,112 3,349 6,461 6,461 Total Anggaran 231, , ,481 73,461 58,141 1,064, ,728 70, , Kota Denpasar

91 Tabel 5.1.b Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota : Kota Denpasar Porovinsi : Bali Tahun : 2014 s/d 2018 Sumber Pendanaan : APBN Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. x1000) No Sub Sektor Jumlah (Rp. X1000) Keterangan 1 Air Limbah 76, ,750 7,500 7,500 7, ,400 2 Drainase 121, ,568 92, ,158 3 Persampahan 20,070 2,450 6,050 6,600 35,170 4 PHBS Total Anggaran (Rp. X1000) 197, , ,950 13,550 14, ,728 Tabel 5.1.c Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota : Kota Denpasar Porovinsi : Bali Tahun : 2014 s/d 2018 Sumber Pendanaan : APBD Provinsi Bali Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. x1000) No Sub Sektor Jumlah (Rp. X1000) Keterangan 1 Air Limbah 6,000 14,000 14,000 14,000 48,000 2 Drainase 2, ,650 2,600 9,950 3 Persampahan 9,140 3,500 12,640 4 PHBS Total Anggaran (Rp. X1000) 15,140 16, ,650 20,100 70,590 Kota Denpasar

92 Tabel 5.1.d Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota : Kota Denpasar Porovinsi : Bali Tahun : 2014 s/d 2018 Sumber Pendanaan : APBD Kota Denpasar Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. x1000) No Sub Sektor Jumlah (Rp. X1000) Keterangan 1 Air Limbah 5,000 10,100 15,000 15,000 45,100 2 Drainase 5,300 14,165 11,165 11,865 42,495 3 Persampahan 5,442 13,866 13,716 14,096 8,941 56,061 4 PHBS 3,112 3,349 6,461 Total Anggaran (Rp. X1000) 18,854 41,480 24,881 40,961 23, ,117 Tabel 5.1.e Ringkasan Indikasi Sumber Pendanaan Dan/Atau Pembiayaan Sanitasi Untuk 5 Tahun Kab/Kota : Kota Denpasar Porovinsi : Bali Tahun : 2014 s/d 2018 Sumber Pendanaan : PDAM Kota Denpasar Indikasi sumber Pembiayaan (Rp. x1000) No Sub Sektor Air Limbah Jumlah (Rp. X1000) Keterangan 2 Drainase Persampahan 4 PHBS Total Anggaran (Rp. X1000) Kota Denpasar

93 Kota Denpasar memiliki prioritas pendanaan untuk sub sektor, drainase lingkungan, disusul oleh sub sektor air limbah, persampahan dan PHBS. Kota Denpasar pada tahun 2014 akan menggunakan dana penerusan yang bersumber dari APBN untuk sepenuhnya membiayai pembangunan infrastruktur air limbah (DSDP dan sistem jaringan perpipaan). Fasilitas dari pemerintah daerah akan digunakan untuk pembebasan lahan, penyusunan studi kelayakan, DED, pembinaan/pemberdayaan lainnya, pembangunan sarana prasarana persampahan konsep 3R dan revitalisasi TPA Regional SARBAGITA serta pengawasan teknik dan supervisi. Dari perencanaan kota, pembangunan sarana prasarana persampahan konsep 3R dan revitalisasi TPA Regional SARBAGITA. Dari perencanaan kota, revitalisasi TPA Regional Sarbagita akan memakan biaya Rp. 40,0 milyar dengan sumber pendanaan sepenuhnya berasal dari APBN. Sedangkan untuk pembangunan sarana prasarana persampahan konsep 3R dilakukan dalam 5 tahun ( ) di 2 (dua) lokasi dengan sumber pendanaan juga sepenuhnya dari APBN Pemerintah Pusat. Secara umum Kota Denpasar memiliki ketergatungan yang tinggi dari pemerintah pusat, terutama belanja kementerian PU, yaitu Ditjen CK. Walaupun sebetulnya peluang pendanaan dari pusat masih dapat dieksplor dari Kementerian Kesehatan, Kementerian LH, dan Kemenpera. Teridentifikasi dari kebutuhan pendanaan total untuk subsektor persampahan selama periode tahun sebesar Rp. 74,873 milyar untuk persampahan, diproyeksikan pendanaan yang berasal dari pemerintah pusat sebesar Rp. 525 milyar (89%), dari APBD provinsi sebesar 30 milyar (5%) dan dari pemkot sendiri sebesar Rp. 34 milyar (6%). Pengusulan kenaikan pendanaan dari pusat untuk pembangunan subsektor persampahan dapat diajukan di masa mendatang misalnya untuk berkontribusi dalam aspek fisik dalam rangka pembangunan transfer depo, pembangunan TPST, maupun untuk pembiayaan peningkatan fasilitas di sekitar TPA (pagar dan drainase). Sedangkan dari provinsi usulan peningkatan alokasi pendanaan dapat dilakukan pada penambahan alat berat pendukung di TPA dan di transfer depo serta TPST, alat kebersihan kota, maupun kegiatan-kegiatan non fisik yang bersifat peningkatan kapasitas SDM bidang persampahan. Seperti halnya beberapa kota terpilih yang mendapatkan fasilitas penerusan hibah maupun pinjaman luar negeri, karena kemampuan Kota Denpasar dalam memenuhi kewajiban keuangan (DSCR) sangat tinggi, maka pengusulan fasilitas pinjaman untuk subsektor persampahan hendaknya diajukan kepada pemerintah pusat melalui mekanisme yang berjalan, khususnya dalam membiayai perluasan TPA dan pembangunan composing plant sebagai fasilitas pendukung. Kota Denpasar

94 5.2. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK Dari total kebutuhan pembangunan untuk subsektor air limbah sebesar Rp. 348,5 milyar untuk 5 tahun ke depan, pemkot Denpasar mengalokasikan 12,94% nya dari APBD murni, propinsi diharapkan mengalokasikan 13,77% sementara dari pusat diharapkan dukungan sebesar 73,29% selama 5 tahun ke depan. Dengan makin banyaknya donor swasta/masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi dalam memberikan dukungan terhadap subsektor air limbah, maka sebagai contingency financial planning untuk pembangunan air limbah, maka kota hendaknya memiliki alternatif pendanaan dari fasilitas hibah, tidak saja pada tahun 2013 namun juga proyeksi untuk tahun tahun kedepan, terutama pada saat melakukan revisi tahunan dokumen DMPPS. Spesifik untuk Kota Denpasar, program terkait air limbah yang di atas kertas dapat dibiayai oleh donor swasta/masyarakat adalah; pembangunan fisik sarpras air limbah dengan spesifikasi jaringan air limbah (sewerage) skala setara kecamatan yang memiliki beneficiaries optimal di suatu daerah yang memiliki disparitas kemiskinan yang mencolok (daerah central business district dengan perkampungan miskin sekitarnya), peningkatan kapasitas SDM dalam mengelola IPAL (IPAL tahun & tempe). Untuk contingency dari provinsi, sesuai dengan karakteristiknya, selain dukungan pendanaan untuk sarpras air limbah yang dikelola masyarakat seperti sanimas, usulan juga hendaknya meliputi kegiatan non fisik dan bantuan teknis dari propinsi untuk sosialisasi ataupun studi IPAL untuk limbah industri, limbah ternak yang sifatnya mendukung kegiatan yang dibiayai baik oleh pemkot sendiri maupun oleh pusat. Bahkan peran propinsi juga dapat dioptimalkan dalam pendanaan pembangunan fisik IPAL (industri, ternak dan RPH) baik untuk pembangunan unit baru, penyiapan studi (DED), maupun rehabilitasi. Begitu juga untuk pembangunan IPAL komunal dan sanimas, harus disiapkan usulan kepada provinsi agar bantuan keuangan maupun pendanaan dari propinsi dapat diakses. Kota Denpasar

95 NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Tabel 5.2a Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM A 1 SUB-SEKTOR AIR LIMBAH Constrution Work : Package LCB2 (sanur) Denpasar Paket ,500 5,000 5,000 12,500 12, Contruction Work : Package LCB1 (Denpasar) DED Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di Denpasar DED Jaringan Pipa Air Limbah dan sambungan Pelayanan di Pemogan Denpasar Paket ,000 21,600 24,000 24,000 80,600 48,000 32,600 Denpasar Paket Pemogan kws DED PS Air limbah kawasan yang tidak terlayani jaringan DSDP Denpasar Timur, 5 Kelurahan Paket DED PS IPAL Komunal Skala kawasan di denpasar Pemecutan Paket Operasional DSDP Denpasar Paket Pembangunan Infrastruktur air limbah kota Denpasar Tahap I (Jaringan AL Pedungan Paket ,000 75,000 75,000 Kota Denpasar

96 NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM Pedungan) Pembangunan Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di pedungan tahap II Pembangunan PS Air Limbah Kawasan yang tidak terlayani DSDP Pembangunan PS IPAL Komunal Skala Kawasan di Denpasar Pengembangan dan Peningkatan Jaringan Air limbah Terpusat Kota Denpasar dan Kuta Perencanaan Teknis dan DED Pre Treatmen IPLT Suwung Pedungan, Denpasar Paket ,000 65,000 65,000 Denpasar Selatan Paket ,500 7,500 7,500 7,500 30,000 30,000 Buana Asri Paket 1 1 2,000 2,000 2,000 Denpasar Paket ,000 80,000 80,000 Denpasar Paket 1 1 1,000 1,000 1,000 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah 87, ,850 7,500 36,500 36, , ,400 48,000 45,100 - Kota Denpasar

97 Tabel 5.2b Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBN NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBN (Rupiah Murni) Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi A SUB-SEKTOR AIR LIMBAH 1 Operasional DSDP Denpasar Paket Perencanaan Teknis dan DED Pre Treatmen IPLT Suwung Pembangunan Infrastruktur air limbah kota Denpasar Tahap I (Jaringan AL Pedungan) DED PS IPAL Komunal Skala kawasan di denpasar Denpasar Paket 1 1 1,000 1,000 Pedungan Paket ,000 75,000 Pemecutan Paket DED PS Air limbah kawasan yang tidak terlayani jaringan DSDP Denpasar Timur, 5 Kelurahan Paket DED Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di Denpasar DED Jaringan Pipa Air Limbah dan sambungan Pelayanan di Pemogan Denpasar Paket Pemogan kws Kota Denpasar

98 NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBN (Rupiah Murni) Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Pembangunan PS IPAL Komunal Skala Kawasan di Denpasar Pembangunan PS Air Limbah Kawasan yang tidak terlayani DSDP Pembangunan Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di pedungan tahap II Pengembangan dan Peningkatan Jaringan Air limbah Terpusat Kota Denpasar dan Kuta Buana Asri Paket 1 1 2,000 2,000 Denpasar Selatan Paket ,500 7,500 7,500 7,500 30,000 Pedungan, Denpasar Paket ,000 65,000 Denpasar Paket ,000 80,000 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah Dari APBN 76, ,750 7,500 7,500 7, ,400 Kota Denpasar

99 NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen Tabel 5.2c Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Luas Volume APBD Provinsi Bali Total Penduduk Wilayah Satuan Volume Terlayani Terlayani Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi A 1 SUB-SEKTOR AIR LIMBAH Contruction Work : Package LCB1 (Denpasar) Denpasar Paket ,000 14,000 14,000 14,000 48,000 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah Dari APBD Provinsi Bali 6,000 14,000-14,000 14,000 48,000 Tabel 5.2d Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume APBK Kota Denpasar Total Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi A 1 2 SUB-SEKTOR AIR LIMBAH Constrution Work : Package LCB2 (sanur) Contruction Work : Package LCB1 (Denpasar) Denpasar Paket ,500 5,000 5,000 12,500 Denpasar Paket ,000 7,600 10,000 10,000 32,600 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah Dari APBK Kota Denpasar 5,000 10,100-15,000 15,000 45,100 Kota Denpasar

100 5.3. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN Sub sektor persampahan merupakan sub sektor yang memiliki program terbanyak sampai 5 tahun kedepan sekalipun dengan alokasi dana ketiga setelah drainase dan air limbah. Kegiatan yang banyak memerlukan dana adalah kegiatan pembangunan dan pengadaan seperti pembangunan TPS dan pengadaan armada angkutan sampah. Alokasi dana total untuk sub sektor persampahan adalah sebesar 103,8 milyar, alokasi dana tertinggi bersumber dari dana APBD Kota Denpasar sendiri, yaitu sebesar 53.97% kemudian yang bersumber dari dana pemerintah pusat yaitu sebesar 33.86, terakhir dari dana APBD Provinsi Bali yaitu sebesar 12.17%. Dana yang bersumber dari APBD Kota Denpasar sebagian besar digunakan untuk program pembangunan TPS dan pengadaan kendaraan, untuk pengelolaan TPA digunakan dana dari APBD Provinsi, sedangkan dana dari pusat diprioritaskan untuk pendanaan pembangunan TPS 3R. detail program dan pendanaan untuk sub sektor persampahan dapat dilihat pada tabeltabel berikut ini : Kota Denpasar

101 Tabel 5.3a Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM C SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R di Pemogan Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R kawasan Renon Pembangunan PS Pupuk Granuler Pembangunan TPS Compact Container di Kota denpasar Pembangunan TPST/3R skala kws Kota Denpasar Pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah dengan konsep 3R Denpasar Paket ,450 2,450 2,450 2,450 9,800 9, Pemogan Paket 1 1 2,000 2,000 2, Renon Paket 1 1 1,000 1,000 1, Pedungan Paket ,000 10,000 10, Denpasar unit Denpasar Paket Denpasar Paket Kota Denpasar

102 NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM Pengadaan alat berat (bulldozer, excavator) Pengadaan alat komposter untuk kawasan perumahan (Pilot Project) 200 unit Pengadaan alat pengumpul sampah perumahan kapasitas 1 m3 40 buah per tahun Pengadaan amrol truk Pengadaan Armrol truk Pengadaan Container Pengadaan Dump truk Pengadaan hook lift truk untuk TPS compact container di kota Denpasar Pengadaan Kendaraan Penyapu Pantai (Beach tex Marina) Denpasar Paket ,600 4,000 7,600 7, Denpasar Selatan Paket Denpasar Paket Denpasar Unit 4 4 1,400 1, ,400 - Denpasar Unit ,400 1,400 1,400 4,200-1,400 2,800 - Denpasar Unit , ,000 - Denpasar Unit ,500 3,500 3,500 3,500 14, ,000 - Denpasar Unit 2 2 2,468 2, ,468 - Denpasar unit 1 1 3,500 3,500-3, Kota Denpasar

103 NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk area komersil dan fasum 5 unit per tahun Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk perumahan 8 unit per tahun Pengadaan percontohan alat pengomposan individual kapasitas 60 liter 1000 KK / th. Pengadaan percontohan alat pengomposan komunal kapasitas 1 m3 10 unit pertahun Pengadaan sweeper truk Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2 ), 4 Unit per tahun Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2) 4 unit pertahun Pengadaan wadah komunal kapasitas 1 m3 20 Unit per tahun Denpasar Paket Denpasar Paket , ,040 - Denpasar Paket , ,535 - Denpasar Paket Denpasar unit 1 1 2,000 2,000-2, Denpasar Paket ,152 1,152 1,152 1,152 4, ,608 - Denpasar Paket 1 1 1,152 1, ,152 - Denpasar Paket Kota Denpasar

104 NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM Pengadaan Wheel Loader Pengawasan dan pembinaan pengelolaa kebersihan melalui Juru Pemantau lingkungan (Jumali) Denpasar unit 2 2 1,800 1,800-1, Denpasar Paket Pengelolaan TPA suwung dengan SLF Pengembangan dan Peningkatan Alternatif TPA Sampah Pengembangan dan peningkatan RIS Pengelolaan Persampahan Kawasan Pedungan Paket ,500 6,000 6,000 6,500 24,539-3,500 21,039 - Denpasar Paket 1 1 2,000 2,000 2, Denpasar Paket 1 1 1,000 1,000 1, Pengembangan kinerja pengelolaan kebersihan : monitoring evaluasi dan pelaporan kebersihan kota, target pengetahuan masyarakat meningkatan di bidang kebersihan. Denpasar Paket Kota Denpasar

105 NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM Peningkatan pemungutan retribusi kepada masyarakat Perencanaan pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah konsep 3R Perencanaan teknis manajemen persampahan Promosi pola hidup bersih dan sehat : Pengadaan buku penyuluhan persampahan Denpasar Paket Denpasar Paket Denpasar Paket Denpasar Paket Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan 14,582 33,936 16,166 20,146 19, ,871 35,170 12,640 56,061 - Kota Denpasar

106 Tabel 5.3b Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBN NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBN (Rupiah Murni) Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi C SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN Pengadaan alat komposter untuk kawasan perumahan (Pilot Project) 200 unit Pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah dengan konsep 3R Perencanaan teknis manajemen persampahan Pembangunan TPST/3R skala kws Kota Denpasar Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R kawasan Renon Denpasar Selatan Paket Denpasar Paket Denpasar Paket Denpasar Paket Renon Paket 1 1 1,000 1,000 6 Pengembangan dan peningkatan RIS Pengelolaan Persampahan Kawasan Denpasar Paket 1 1 1,000 1,000 Kota Denpasar

107 NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBN (Rupiah Murni) Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R di Pemogan Pemogan Paket 1 1 2,000 2, Pengembangan dan Peningkatan Alternatif TPA Sampah Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R Pembangunan PS Pupuk Granuler Denpasar Paket 1 1 2,000 2,000 Denpasar Paket ,450 2,450 2,450 2,450 9,800 Pedungan Paket ,000 10, Pengadaan alat berat (bulldozer, excavator) Perencanaan pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah konsep 3R Denpasar Paket ,600 4,000 7,600 Denpasar Paket Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan Dari APBN - 20,070 2,450 6,050 6,600 35,170 Kota Denpasar

108 Tabel 5.3c Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBD Provinsi Bali Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi C SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN Pengelolaan TPA suwung dengan SLF Pembangunan TPS Compact Container di Kota denpasar Pengadaan Armrol truk Pengadaan Wheel Loader Pengadaan sweeper truk Pengadaan Kendaraan Penyapu Pantai (Beach tex Marina) Pedungan Paket ,500 3,500 Denpasar unit Denpasar Unit ,400 1,400 Denpasar unit 2 2 1,800 1,800 Denpasar unit 1 1 2,000 2,000 Denpasar unit 1 1 3,500 3,500 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan Dari APBD Provinsi Bali 9, ,500 12,640 Kota Denpasar

109 Tabel 5.3d Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBK Kota Denpasar Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi C SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN Pengadaan Armrol truk Pengadaan percontohan alat pengomposan komunal kapasitas 1 m3 10 unit pertahun Pengadaan alat pengumpul sampah perumahan kapasitas 1 m3 40 buah per tahun Pengadaan wadah komunal kapasitas 1 m3 20 Unit per tahun Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk area komersil dan fasum 5 unit per tahun Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk perumahan 8 unit per tahun Denpasar Unit ,400 1,400 2,800 Denpasar Paket Denpasar Paket Denpasar Paket Denpasar Paket Denpasar Paket ,040 Kota Denpasar

110 NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBK Kota Denpasar Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Pengadaan percontohan alat pengomposan individual kapasitas 60 liter 1000 KK / th. Pengelolaan TPA suwung dengan SLF Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2 ), 4 Unit per tahun Pengadaan hook lift truk untuk TPS compact container di kota Denpasar Pengembangan kinerja pengelolaan kebersihan : monitoring evaluasi dan pelaporan kebersihan kota, target pengetahuan masyarakat meningkatan di bidang kebersihan. Denpasar Paket ,535 Pedungan Paket ,500 6,000 6,000 3,000 21,039 Denpasar Paket ,152 1,152 1,152 1,152 4,608 Denpasar Unit 2 2 2,468 2,468 Denpasar Paket Pengadaan Container Pengawasan dan pembinaan pengelolaa kebersihan melalui Juru Pemantau lingkungan (Jumali) Denpasar Unit ,000 Denpasar Paket Pengadaan Dump Denpasar Unit ,500 3,500 3,500 3,500 14,000 Kota Denpasar

111 NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBK Kota Denpasar Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi truk Pengadaan amrol truk Peningkatan pemungutan retribusi kepada masyarakat Promosi pola hidup bersih dan sehat : Pengadaan buku penyuluhan persampahan Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2) 4 unit pertahun Denpasar Unit 4 4 1,400 1,400 Denpasar Paket Denpasar Paket Denpasar Paket 1 1 1,152 1,152 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan Dari APBK Kota Denpasar 5,442 13,866 13,716 14,096 8,941 56,061 Kota Denpasar

112 5.4. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DRAINASE Untuk sub sektor drainase lingkungan, sebagai subsektor yang memiliki alokasi anggaran terbesar atau selama 5 tahun ke depan alokasinya mencapai Rp. 604,5 milyar, pendanaan untuk drainase lingkungan difokuskan pada peningkatan sistem drainase. Hal ini dikarenakan titik genangan di Kota Denpasar meningkat setiap tahunnya hingga mencapai 25 titik genangan baik jalan utama maupun area pemukiman. Pertambahan jumlah penduduk secara otomatis menambah jumlah pemukiman, sehingga ancaman genangan meningkat. Untuk itu Kota Denpasar mengalokasikan dana yang cukup besar untuk pembangunan non fisik subsektor drainase lingkungan dalam periode 5 tahun mendatang dengan dana APBN, APBD Provinsi dan kota serta dana dari swasta dan masyarakat di sekitar jalan lintas provinsinya. Dari perencanaan kota, khusus untuk kegiatan peningkatan sistem drainase akan memakan biaya Rp. 39,8 milyar dalam 5 tahun ( ). Dalam pembagian alokasi pendanaan sektor drainase, sebesar 91.18% bersumber dari APBN, dana dari APBD Provinsi Bali dialokasikan sebesar 1.65%, sedangkan alokasi dana dari Pemerintah Kota Denpasar dialokasikan sebesar 7.03%, dana tambahan lain bersumber dari PDAM sebesar 0.15% yang digunakan untuk pemasangan saringan sampah sebanyak 500 titik. Adapun alokasi pendanaan untuk masing-masing program kegiatan sektor drainase selama 5 tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : Kota Denpasar

113 Tabel 5.4a Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM B SUB-SEKTOR DRAINASE DED pembangunan drainase kawasan kelurahan sanur dan sekitarnya Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar (untuk sasaran : terpeliharaanya jaringan drainase) Pemasangan saringan sampah 500 buah tiap kecamatan per tahun Pembangunan drainase di kawasan padang sumbu Pembangunan drainase kawasan Gatsu Pembangunan drainase Kawasan Kelurahan sanur Denpasar Paket Denpasar Paket 1 1 2,300 2,300-2, Denpasar Paket ,000 2,300 2,300 9,600-2,300 7,300-4 kecamatan Paket , Padangsambian kelod Paket ,000 65,000 65, Denpasar Paket ,000 50,000 50, Denpasar selatan Kws ,600 62,600 62, Kota Denpasar

114 NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM dan sekitarnya (multi years) Pembangunan drainase kawasan kelurahan sanur dan sekitarnya (multi years)) Pembangunan drainase kawasan siulan Pembangunan sistem Drainase kota Denpasar ( Pangkung Muding) Pembangunan sodetan JL. Gatot Subroto Penanganan Drainase sistem V Penanganan sistem drainase bumi ayu sanur Peningkatan di lingk. Br. Rangkan sari Jl. Gria Anyar Peningkatan sistem di Jl. By Pass ngurah rai : pembuatan saluran badan jalan 500 M Peningkatan sistem di Jl. By Pass Ngurah Rai Hotel Denpasar Selatan Kws ,000 80,000 80, Kesiman Paket ,500 24,500 24, padang sambian Paket ,590 56,590 56, Kesiman Paket ,000 80,000 80, Denpasar kws ,000 90,000 90, Kel. Sanur Paket ,368 42,368 40,268-2,100 - Pemogan Paket , , ,650 - Denpasar Paket , ,050 - Sanur kauh Paket Kota Denpasar

115 NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM radison Sweth dan sekitarnya Peningkatan sistem di Jl. Gumitir di lingk. Br Toh Jiwa Kesiman Kertalangu Peningkatan sistem di Jl. Suli Jl. Kamboja dan sekitarnya desa dangin puri kangin dan desa sumerta kauh Peningkatan sistem di lingkungan bumi ayu Peningkatan sistem di lingkungan perumahan dan pertanian subak cuculan desa pemengon Peningkatan sistem di perumahan Jl. Gatsu IV dan Sekitar Kelurahan Tonja Peningkatan sistem di SD 12 Jl. Waturenggong dan sekita kelurahan Panjer Peningkatan Sistem Drainase di Gn. Batur dan Denpasar Paket ,025 1,025 1,025 3, ,075 - Denpasar Paket ,100 1,100 1,100 3, ,300 - Kel. Sanur Paket ,100 2,100 4, ,200 - Pemogan Paket ,250 1,250 2, ,500 - Tonja Paket ,050-1, Denpasar Paket ,100 1,100 1,100 3, ,300 - Kel. Pemecutan Paket ,500 3,500 3,500 10, ,500 - Kota Denpasar

116 NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM sekitarnya Peningkatan sistem Drainase di Jl. Gatot subroto timur Kesiman Petilan Peningkatan sistem Jl. P. Seram, Jl. P. Buton, Jl.P. Serangan dan sekitar desa Dauh Puri Kelod Kesiman Petilan Paket , ,800 - Denpasar Paket ,000 2,000 2,000 6,000 2,000 4, Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase 126, , ,815 16,815 2, , ,158 9,950 42, Kota Denpasar

117 Tabel 5.4b Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume APBN (Rupiah Murni) Total Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi B 1 SUB-SEKTOR DRAINASE Pembangunan sistem Drainase kota Denpasar ( Pangkung Muding) padang sambian Paket ,590 56,590 2 Pembangunan drainase di kawasan padang sumbu Padangsambian kelod Paket ,000 65, DED pembangunan drainase kawasan kelurahan sanur dan sekitarnya Pembangunan drainase kawasan siulan Penanganan sistem drainase bumi ayu sanur Pembangunan drainase kawasan Gatsu Pembangunan drainase Kawasan Kelurahan sanur dan sekitarnya (multi years) Pembangunan drainase kawasan Denpasar Paket Kesiman Paket ,500 24,500 Kel. Sanur Paket ,268 40,268 Denpasar Paket ,000 50,000 Denpasar selatan Kws ,600 62,600 Denpasar Selatan Kws ,000 80,000 Kota Denpasar

118 NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume APBN (Rupiah Murni) Total Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi kelurahan sanur dan sekitarnya (multi years)) Pembangunan sodetan JL. Gatot Subroto Peningkatan sistem Jl. P. Seram, Jl. P. Buton, Jl.P. Serangan dan sekitar desa Dauh Puri Kelod Penanganan Drainase sistem V Kesiman Paket ,000 80,000 Denpasar Paket ,000 2,000 Denpasar kws ,000 90,000 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Dari APBN 121, ,568 92, ,158 Kota Denpasar

119 Tabel 5.4c Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Provinsi Bali NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBD Provinsi Bali Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi B SUB-SEKTOR DRAINASE Peningkatan sistem di perumahan Jl. Gatsu IV dan Sekitar Kelurahan Tonja Peningkatan sistem Jl. P. Seram, Jl. P. Buton, Jl.P. Serangan dan sekitar desa Dauh Puri Kelod Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar (untuk sasaran : terpeliharaanya jaringan drainase) Pemasangan saringan sampah 500 buah tiap kecamatan per tahun Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar Tonja Paket ,050 Denpasar Paket ,000 2,000 4,000 Denpasar Paket ,300 2,300 4 kecamatan Paket Denpasar Paket 1 1 2,300 2,300 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Dari APBD Provinsi Bali - 2, ,650 2,600 9,950 Kota Denpasar

120 Tabel 5.4d Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBK Kota Denpasar Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi B SUB-SEKTOR DRAINASE Pemasangan saringan sampah 500 buah tiap kecamatan per tahun Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar (untuk sasaran : terpeliharaanya jaringan drainase) Peningkatan sistem di Jl. By Pass Ngurah Rai Hotel radison Sweth dan sekitarnya Peningkatan sistem di Jl. By Pass ngurah rai : pembuatan saluran badan jalan 500 M Peningkatan sistem Drainase di Jl. Gatot subroto timur Kesiman Petilan Peningkatan di lingk. Br. Rangkan sari Jl. Gria Anyar 4 kecamatan Paket Denpasar Paket ,000 2,300-7,300 Sanur kauh Paket Denpasar Paket ,050 Kesiman Petilan Paket ,800 Pemogan Paket , ,650 Kota Denpasar

121 NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBK Kota Denpasar Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Peningkatan sistem di Jl. Gumitir di lingk. Br Toh Jiwa Kesiman Kertalangu Peningkatan sistem di Jl. Suli Jl. Kamboja dan sekitarnya desa dangin puri kangin dan desa sumerta kauh Peningkatan sistem di SD 12 Jl. Waturenggong dan sekita kelurahan Panjer Peningkatan sistem di lingkungan perumahan dan pertanian subak cuculan desa pemengon Penanganan sistem drainase bumi ayu sanur Peningkatan Sistem Drainase di Gn. Batur dan sekitarnya Peningkatan sistem di lingkungan bumi ayu Denpasar Paket ,025 1,025 1,025 3,075 Denpasar Paket ,100 1,100 1,100 3,300 Denpasar Paket ,100 1,100 1,100 3,300 Pemogan Paket ,250 1,250 2,500 Kel. Sanur Paket 1 1 2,100 2,100 Kel. Pemecutan Paket ,500 3,500 3,500 10,500 Kel. Sanur Paket ,100 2,100 4,200 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Dari APBK Kota Denpasar 5,300 14,165 11,165 11,865-42,495 Kota Denpasar

122 Tabel 5.4e Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan PDAM Kota Denpasar NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total PDAM Kota Denpasar Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi B 1 SUB-SEKTOR DRAINASE Pemasangan saringan sampah 500 buah tiap kecamatan per tahun 4 kecamatan Paket Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Dari PDAM Kota Denpasar Kota Denpasar

123 5.5. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PHBS Dari 4 sektor sanitasi, program PHBS yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar mencapai tahun 2015 dengan total anggaran bersumber dari APBD Kota Denpasar. Alokasi total anggaran untuk PHBS mencapai 6,5 milyar, penggunaan dana tertinggi digunakan untuk program Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan. Adapun detail program dan alokasi anggaran untuk sektor PHBS dapat dilihat pada tabel-tabel berikut : Kota Denpasar

124 Tabel 5.5a Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM D SUB-SEKTOR PHBS 1 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan Denpasar Paket Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat Denpasar Paket ,342 1,342 3 Pengkajian dan pengembangan lingkungan sehat Denpasar Paket Peningkatan kesehatan masyarakat Denpasar Paket Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan Denpasar Paket ,642 1,642 6 Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan Denpasar Paket Penyelenggaraan penyehatan lingkungan Denpasar Paket ,017 1,017 Kota Denpasar

125 Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (Rp. Juta) NO PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total Volume Jumlah APBN APBD Prop. APBD Kab/Kota PDAM Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Denpasar Paket Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Denpasar Paket Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor PHBS 3,112 3,349 6,461 6,461 Kota Denpasar

126 Tabel 5.5b Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Sumber Pendanaan APBK Kota Denpasar NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBK Kota Denpasar Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi D SUB-SEKTOR PHBS 1 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan Denpasar Paket Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat Pengkajian dan pengembangan lingkungan sehat Denpasar Paket ,342 Denpasar Paket Peningkatan kesehatan masyarakat Denpasar Paket Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan Denpasar Paket ,642 6 Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan Denpasar Paket Penyelenggaraan penyehatan lingkungan Denpasar Paket ,017 Kota Denpasar

127 NO KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws) Estimasi Outcome Kebutuhan Penanganan Menyeluruh Indikasi Biaya (Rp. Juta) Jml. Penduduk Terlayani Luas Wilayah Terlayani Satuan Volume Total APBK Kota Denpasar Volume Jumlah SKPD Penanggungjawab Pelaksanaan SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Denpasar Paket Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Denpasar Paket Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase Dari APBK Kota Denpasar 3,112 3,349 6,461 Kota Denpasar

128 BAB VI MONITORING DAN EVALUASI 6.1. STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK perlu dilakukan secara rutin oleh pokja Kota Denpasar. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatankegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati. Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK dilakukan sebagai usaha peningkatan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha pencapaian visi pembangunan sanitasi. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini mencakup hal sebagai berikut : Menilai ulang kerangka hasil / kerangka stratejik SSK. Kerangka hasil seperti tujuan, sasaran, input, kegiatan dan output sesuai kaidah SMART (specific, measurable, attainable, realistic dan time-bound) serta memiliki indikator jelas. Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di tingkat pokja. Memasukkan informasi kerangka hasil kedalam sistem monev berbasis web Nawasis PPSP. Oleh karena itu, dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kota Denpasar, perlu ada keselarasan dan kesesuain antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat.oleh karena demikian, perlu disusun strategi pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan secara intensif dan berkelanjutan. Prosedur dan mekanisme kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Pokja Sanitasi. Monitoring adalah aktifitas pengamatan dan penilain yang dilakukan secara kontinue terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan program sesuai dengan yang direncanakan dan terhadap penggunaan input dalam menghasilkan output yang telah ditetapkan/ direncanakan. Sementara Evaluasi adalah melakukan penilaian secara berkala kinerja, efisiensi dan dampak program, sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dan kegagalan sebuah program. Dengan evaluasi dapat dicarikan solusi tentang pemecahan masalah yang ditemukan dalam evaluasi tersebut. Pengendalian Monitoring & Evaluasi selama pelaksanaan program/proyek dengan evaluasi dampak yang dilakukan setelah program/proyek selesai dilaksanakan adalah sebagai berikut : Kota Denpasar

129 1. Waktu dan tahapan Pelaksanaan Monev dilakukan secara kontinue dan berkala pada saat program/proyek sedang jalan. Evaluasi dampak dilaksanakan pada status akhir program/proyek atau pelaksanaan telah selesai. 2. Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis Monev lebih kearah tingkat keluaran (output) sedangkan evaluasi dampak kearah tingkat tujuan fungsional atau dampak (purpose and Goal). 3. Sifat informasi yang dibutuhkan Monitoring dan evaluasi selektif, tertentu dan peringatan dini terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari jadwal pelaksanaan.sedangkan evaluasi dampak menyeluruh dan tergantung pada kegiatan pengendalian (Monev). 4. Sifat Kebijakan yang dijalankan Monev korektif dan segera dilaporkan, sedangkan evaluasi dampak memandang kedepan pada program/proyek lanjutan yang akan direncanakan selanjutnya. 5. Metode Penilaian dan analisis Metode monev yaitu membandingkan antara pencapaian realisasi dengan rencana. Sedangkan Evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan dampak, pola perubahan sebelum dan sesudah adanya program. 6. Orientasi Kegiatan Orientasi kegiatan Monev diarahkan pada pengelolaa program untuk memperbaiki penyimpangan dalam implementasi program sehingga program tersebut dapat memberikan manfaat atau keuntungan bagi sasarannya. Sementara Evaluasi dampak diarahkan kepada kelompok sasaran, untuk menilai/menghitung keuntungan yang diperoleh dalam kelompok sasaran. Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program dari strategi Sanitasi Kota Denpasar terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut yaitu: (1) obyektif dan profesional; (2) partisipasi; (3) tepat waktu; (4) transparan; (5) akuntabel; (6) berkesinambungan; dan (7) berbasis kinerja. Monitoring partisipatif melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi, memproses dan Kota Denpasar

130 mengkomunikasikan informasi dan data. Evaluasi partisipatif merupakan analisis sistematis oleh pengelola program/kegiatan dan warga masyarakat agar mampu melakukan penyesuaian, mereformulasi kebijakan atau tujuan, me-reorganisasi kelembagaan dan merelokasi sumberdaya. Data yang dihimpun pada waktu monitoring menjadi dasar dalam melakukan analisa evaluasi, termasuk identifikasi dampak program/kegiatan bagi masyarakat yang menjadi sasarannya. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi partisipatif mempunyai tujuan ganda, pertama sebagai alat manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dan kedua juga sebagai proses pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman atas berbagai faktor yang mempengaruhi sehingga diperlukan pengawasan terhadap proses pembangunan. Matrik kerangka logis strategi monitoring dan evaluasi Strategi Sanitasi Kota Denpasar dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kota Denpasar

131 a. Air Limbah Tabel 6.1. Matriks Monev Implementasi Tujuan : Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Denpasar melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan. Sasaran SASARAN I Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik daerah padat penduduk dan peraturan perundangan terkait pengelolaan limbah SASARAN II Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik dari 67,5% menjadi 100% untuk rumah tangga miskin SASARAN III Meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal SASARAN IV Tersedia dan berfungsinaya IPAL Komunal untuk industri rumah tangga, ternak dan RPH, pasar serta Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Indikator Tersedia data mapping pengembangan sanimas yang akurat Tersedia peraturan perundangan pengelolaan limbah Kepemilikan jamban yang memenuhi syarat terus meningkat KSM dapat menjalankan fungsinya dengan baik Sanimas dalam bentuk IPAL komunal dapat berkembang dengan baik IPAL komunal industri dapat dimanfaatkan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, baik dari kualitas effluen Nilai Data Dasar Sumber & Tahun Target Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi 5% BLH 100% 15% - 35% - 55% - 75% - 100% - 5% BLH 100% 50% - 50% % DISKES 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 15% BLH 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 20% BLH 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 20% BLH 100% 15% - 35% - 55% - 75% - 100% - Kota Denpasar

132 Tujuan : Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Denpasar melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan. Sasaran SASARAN V Meningkatnya efektivitas layanan pengelolaan Air Limbah Domestik Indikator maupun target jumlah yang dilayani IPAL yang belum optimal dapat ditingkatkan kinerjanya Instalasi yang terbangun dapat menghasilkan effluent yang sesuai baku mutu yang telah ditetapkan Nilai Data Dasar Sumber & Tahun Target Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi 10% BLH 100% 15% - 35% - 55% - 75% - 100% - 25% BLH & BLUPAL 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - Kota Denpasar

133 b. Persampahan Tujuan : Reduksi Emisi Gas. Penyehatan Lingkungan Pembangunan TPA Sanitary Landfill Kota Denpasar. Mengembangkan dan revitalisasi TPA SARBAGITA dengan Pemerintahan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan Tingkat jangkauan dan Pelayanan pengelolaan sampah minimal 85 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2014 Pengurangan timbulan sampah pengolahan sampah dari sumbernya mencapai 25 % dari timbulan sampah kota pada tahun Sasaran Indikator Nilai Data Dasar Sumber & Tahun Target Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi SASARAN I Peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan sampah dan keterlibatan masyarakat dalam reduksi sampah melalui 3 R Terbangunnya TPA Sanitary Landfill dengan segala fasilitasnya Tersedianya rencana kerja sama pengelolaan TPA. 15% 5% Masterplan DKP Bappeda DKP 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - SASARAN II Meningkatnya minat masyarakat untuk memanfaatkan kompos sebagai pupuk tanaman Terbentuknya KSM pengelolaan sampah 3R Tersediannya dokumen perencanaan jangka panjang 5% 50% Bappeda DKP Bappeda DKP 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - SASARAN III Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah Tersedianya data persampahan, dokumen rencana usaha 3R dan Perda Pengelolaan sampah 25% Bappeda DKP 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - Kota Denpasar

134 c. Drainase Tujuan : Tersedianya perencanaan pengembangan sistem drainase jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang terintegrasi. Sasaran Indikator Nilai Data Dasar Sumber & Tahun Target Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Tersedianya Masterplan Drainase sesuai dengan kondisi saat ini. 30% Bappeda DPU 100% % Memaksimalkan fungsi drainase sebagai saluran pengalir air hujan sehingga titik genangan menjadi 0% pada tahun 2018 Perbaikan kondisi saluran drainase Keindahan lingkungan & terjaga saluran dari sampah. Terbangunnya saluran drainase sesuai kebutuhan. Tersedianya saluran drainase lingkungan Tersedianya saluran drainase primer dan sekunder yang baik serta pengurangan genangan. 30% DPU 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 10% DPU DKP 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 10% DPU 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 15% DPU 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 15% DPU 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - Kota Denpasar

135 d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tujuan : Mewujudkan Kota Denpasar yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sasaran Meningkatnya cakupan PHBS strata utama dan paripurna dari 60 % menjadi 100 % pada Tahun 2018 Indikator Semakin menurunnya angka kematian balita Semakin menurunnya angka kesakitan karena factor kebersihan Semakin aktifnya posyandu balita dan lansia Anak semakin cerdas dan semangat dalam belajar Nilai Data Dasar Sumber & Tahun Target Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi 30% DISKES 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 40% DISKES 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 25% DISKES 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 5% DISKES 100% 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - Kota Denpasar

136 6.2. MEKANISME MONEV IMPLEMENTASI SSK Hal terpenting yang berhubungan dengan mekanisme pelaksanaan monev adalah pemahaman bahwa Sanitasi merupakan suatu upaya bersama, sehingga lebih bersifat sebagai gerakan social dan moral yang mengedepankan pendekatan partisipatif dalam setiap elemen kegiatannya. Sebagai konsekuensinya, sistem monev Sanitasi harus terbuka bagi keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat), baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan kebijakan/program Sanitasi. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi kondisi Sanitasil ditingkat daerah terdiri atas 4 (empat komponen) yaitu : 1. Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan suatu proses awal dalam kegiatan Monev. Data yang dikumpulkan adalah program Pokja Sanitasi, kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan dan hasil kegiatan. 2. Analisa data dan Pelaporan Analisis data dan Pelaporan dalam monitoring dan evaluasi Sanitasi adalah untuk menggambarkan kondisi pelaksanaan Sanitasi di Kota Denpasar keberhasilannya, dampak dan juga permasalahan yang timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua stakeholder. 3. Perencanaan dan pengambilan keputusan Dari hasil analisis data dan laporan yang dibuat, maka langkah berikutnya adalah rencana dan pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang perkembangan program dan kegiatan Pokja Sanitasi ke-depan. 4. Tindakan pengimplementasian Langkah terakhir dari monev program Sanitasi adalah implementasi perencanaan dan keputusan yang telah diambil dari rangkaian tahap tersebut di atas. Mekanisme Monevterhadap pelaksanaan kebijakan/program Sanitasil ini dilakukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan/program Sanitasi di tingkat daerah, yaitu dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indicator keluaran dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator dampak sebagai masukan perumusan Kota Denpasar

137 kembali kebijakan dan program. Pelibatan stakeholders yang penting ada pada evaluasi hasil dan perumusan program sangat mendukung konsep transaparansi dalam pelaksanaan monev. Mekanisme Monev terhadap pelaksanaan Kegiatan di tingkat lokal ini dimaksudkan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dan hasil-hasil yang diinginkan dari kegiatan sanitasi yang dilaksanakan di tingkat lokal yaitu dengan memonitoring pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja sebagai bahan input terhadap perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan Sanitasil di Kota Denpasar. Mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi Strategi Sanitasi Kota Denpasar dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kota Denpasar

138 No Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Tabel 6.2. Mekanisme Monev Implementasi SSK Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi Pelaporan Pengelola Data / Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format A Air Limbah Domestik 1 Constrution Work : Package LCB2 (sanur) Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum 2 Contruction Work : Package LCB1 (Denpasar) Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum 3 DED Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di Denpasar 4 DED Jaringan Pipa Air Limbah dan sambungan Pelayanan di Pemogan 5 DED PS Air limbah kawasan yang tidak terlayani jaringan DSDP Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BLH Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BLH Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BLH 6 DED PS IPAL Komunal Skala kawasan di denpasar Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, BLH 7 Operasional DSDP Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda 8 Pembangunan Infrastruktur air limbah kota Denpasar Tahap I (Jaringan AL Pedungan) 9 Pembangunan Jaringan air limbah dan sambungan pelayanan di pedungan tahap II Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor Satker PPLP, BLUPAL, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi Satker PPLP, BLUPAL, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Kelompok Masyarakat Satker PPLP, BLUPAL, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor Satker PPLP, BLUPAL, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor 12 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 12 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 12 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 12 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 12 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir Laporan pengelolaan Air Limbah di Kota Denpasar Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan 10 Pembangunan PS Air Limbah Kawasan yang tidak Dinas Pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum, 12 Bulan Struktural Pengelola Laporan Realisasi fisik Kota Denpasar

139 No Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi Pelaporan Pengelola Data / Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format terlayani DSDP Umum, Bappeda Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor 11 Pembangunan PS IPAL Komunal Skala Kawasan di Denpasar 12 Pengembangan dan Peningkatan Jaringan Air limbah Terpusat Kota Denpasar dan Kuta 13 Perencanaan Teknis dan DED Pre Treatmen IPLT Suwung B Persampahan 1 Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R 2 Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R di Pemogan 3 Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan konsep 3R kawasan Renon Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor 4 Pembangunan PS Pupuk Granuler Bappeda, DKP Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor 5 Pembangunan TPS Compact Container di Kota denpasar Bappeda, DKP Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor 6 Pembangunan TPST/3R skala kws Kota Denpasar Bappeda, DKP Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Supervisi, Kontraktor Satker PPLP, BLUPAL, Dinas Pekerjaan Umum, Bappeda, Konsultan Perencana Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor Bappeda, DKP, Konsultan Supervisi, Kontraktor Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 12 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 8 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 8 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 8 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 8 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 8 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 8 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Kota Denpasar

140 No Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi Pelaporan Pengelola Data / Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format Pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah dengan konsep 3R DKP, Dinas Kesehatan DKP, Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat DKP, Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 8 Pengadaan alat berat (bulldozer, excavator) Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 9 Pengadaan alat komposter untuk kawasan perumahan (Pilot Project) 200 unit 10 Pengadaan alat pengumpul sampah perumahan kapasitas 1 m3 40 buah per tahun Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 11 Pengadaan amrol truk Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 12 Pengadaan Armrol truk Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 13 Pengadaan Container Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 14 Pengadaan Dump truk Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 15 Pengadaan hook lift truk untuk TPS compact container di kota Denpasar 16 Pengadaan Kendaraan Penyapu Pantai (Beach tex Marina) Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Buku Pembelajaran, Modul, Realisasi Keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Kota Denpasar

141 No Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi Pelaporan Pengelola Data / Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk area komersil dan fasum 5 unit per tahun 18 Pengadaan kontainer sampah kapasitas 6 m3 untuk perumahan 8 unit per tahun 19 Pengadaan percontohan alat pengomposan individual kapasitas 60 liter 1000 KK / th. 20 Pengadaan percontohan alat pengomposan komunal kapasitas 1 m3 10 unit pertahun Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 21 Pengadaan sweeper truk Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 22 Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2 ), 4 Unit per tahun Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 8 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 23 Pengadaan TPS Tipe 2 (300 m2) 4 unit pertahun Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 8 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 24 Pengadaan wadah komunal kapasitas 1 m3 20 Unit per tahun Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 25 Pengadaan Wheel Loader Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 26 Pengawasan dan pembinaan pengelolaa kebersihan melalui Juru Pemantau lingkungan (Jumali) DKP, Dinas Kesehatan DKP, Dinas Kesehatan DKP, Dinas Kesehatan 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Pemantauan dan Realisasi Keuangan 27 Pengelolaan TPA suwung dengan SLF Satker PPLP, Dinas Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Satker PPLP, Dinas Pekerjaan 6 Bulan Struktural Pengelola Laporan Realisasi fisik Kota Denpasar

142 No Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi Pelaporan Pengelola Data / Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format Pengembangan dan Peningkatan Alternatif TPA Sampah 29 Pengembangan dan peningkatan RIS Pengelolaan Persampahan Kawasan 30 Pengembangan kinerja pengelolaan kebersihan : monitoring evaluasi dan pelaporan kebersihan kota, target pengetahuan masyarakat meningkatan di bidang kebersihan. 31 Peningkatan pemungutan retribusi kepada masyarakat 32 Perencanaan pemberdayaan masyarakat tentang penanganan sampah konsep 3R Pekerjaan Umum, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan Umum, DKP Umum, DKP Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Bappeda, DKP, konsultan Perencana Bappeda, DKP, konsultan Perencana Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan Bappeda, DKP, konsultan Perencana Bappeda, DKP, konsultan Perencana Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Bappeda, DKP Bappeda, DKP Bappeda, DKP 2 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Bappeda, DKP Bappeda, DKP, konsultan Perencana 33 Perencanaan teknis manajemen persampahan Bappeda, DKP Bappeda, DKP, konsultan Perencana 34 Promosi pola hidup bersih dan sehat : Pengadaan buku penyuluhan persampahan C Drainase 1 DED pembangunan drainase kawasan kelurahan sanur dan sekitarnya 2 Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Perencana Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi Bappeda, DKP, konsultan Perencana Bappeda, DKP, konsultan Perencana Bappeda, DKP, Dinas Kesehatan Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Perencana Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi dan keuangan Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir Laporan Pemantauan dan Realisasi Keuangan Laporan Pemantauan dan Realisasi Keuangan Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir Buku Pembelajaran, Modul, Realisasi Keuangan Laporan Pendahuluan, Draf Akhir dan Laporan Akhir Laporan Pemantauan dan Realisasi Keuangan Kota Denpasar

143 No Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi Pelaporan Pengelola Data / Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format Operasional dan Pemeliharaan drainase di kota denpasar (untuk sasaran : terpeliharaanya jaringan drainase) 4 Pemasangan saringan sampah 500 buah tiap kecamatan per tahun Dinas Pekerjaan Umum Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum 5 Pembangunan drainase di kawasan padang sumbu Dinas Pekerjaan Umum 6 Pembangunan drainase kawasan Gatsu Dinas Pekerjaan Umum 7 Pembangunan drainase Kawasan Kelurahan sanur dan sekitarnya (multi years) 8 Pembangunan drainase kawasan kelurahan sanur dan sekitarnya (multi years)) Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum 9 Pembangunan drainase kawasan siulan Dinas Pekerjaan Umum 10 Pembangunan sistem Drainase kota Denpasar ( Pangkung Muding) Dinas Pekerjaan Umum 11 Pembangunan sodetan JL. Gatot Subroto Dinas Pekerjaan Umum 12 Penanganan Drainase sistem V Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi Satker PPLP, Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Laporan Pemantauan dan Realisasi Keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan 13 Penanganan sistem drainase bumi ayu sanur Dinas Pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum, 6 Bulan Struktural Pengelola Laporan Realisasi fisik Kota Denpasar

144 No Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi Pelaporan Pengelola Data / Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format Umum 14 Peningkatan di lingk. Br. Rangkan sari Jl. Gria Anyar Dinas Pekerjaan Umum 15 Peningkatan sistem di Jl. By Pass ngurah rai : pembuatan saluran badan jalan 500 M 16 Peningkatan sistem di Jl. By Pass Ngurah Rai Hotel radison Sweth dan sekitarnya 17 Peningkatan sistem di Jl. Gumitir di lingk. Br Toh Jiwa Kesiman Kertalangu 18 Peningkatan sistem di Jl. Suli Jl. Kamboja dan sekitarnya desa dangin puri kangin dan desa sumerta kauh Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum 19 Peningkatan sistem di lingkungan bumi ayu Dinas Pekerjaan Umum 20 Peningkatan sistem di lingkungan perumahan dan pertanian subak cuculan desa pemengon 21 Peningkatan sistem di perumahan Jl. Gatsu IV dan Sekitar Kelurahan Tonja 22 Peningkatan sistem di SD 12 Jl. Waturenggong dan sekita kelurahan Panjer 23 Peningkatan Sistem Drainase di Gn. Batur dan sekitarnya Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Kota Denpasar

145 No Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi Pelaporan Pengelola Data / Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format Peningkatan sistem Drainase di Jl. Gatot subroto timur Kesiman Petilan 25 Peningkatan sistem Jl. P. Seram, Jl. P. Buton, Jl.P. Serangan dan sekitar desa Dauh Puri Kelod D Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan Supervisi, Kontraktor Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 1 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 2 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO 3 Pengkajian dan pengembangan lingkungan sehat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan, Peneliti Universitas 4 Peningkatan kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat 5 Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO Dinas Kesehatan, Peneliti Universitas Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 6 Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 7 Penyelenggaraan penyehatan lingkungan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat 8 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO, Kelompok Dinas Kesehatan, Kelompok Masyarakat Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO, Kelompok 6 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik dan keuangan Laporan Realisasi fisik Kota Denpasar

146 No Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi Pelaporan Pengelola Data / Pemantau Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Format Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO DEPKOMINFO Masyarakat Masyarakat Pokja Sanitasi dan keuangan Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO, Kelompok Masyarakat Dinas Kesehatan, DEPKOMINFO, Kelompok Masyarakat 4 Bulan Struktural Pengelola Kegiatan, Sekretariat Pokja Sanitasi Laporan Realisasi fisik dan keuangan Tabel 5.2 mekanisme monev implementasi SSK merupakan tabel yang menjabarkan tentang objek pemantauan kegiatan dalam pelaksanaan implementasi SSK pada masing - masing sub sektor sanitasi yang dilengkapi penanggung jawab sehingga indicator dalam pelaksanaan strategi sanitasi dapat tercapai, adapun kerangkalogis pelaksanaan strategi sanitasi untuk Kota Denpasar dapat dilihat pada tabel berikut : Kota Denpasar

147 a. Sektor Air Limbah Tabel 6.3. Matriks Kerangka Logis Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance Asumsi dan No Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator Resiko Layanan pengelolaan air limbah baik domestic maupun non domestic yang kurang memadai dan ketersediaan sarana dan prasarananya yang tidak seimbang TUJUAN Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Denpasar melalui pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga yang berwawasan lingkungan. SASARAN I Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah domestik daerah padat penduduk dan peraturan perundangan terkait pengelolaan limbah Pemetaan wilayah padat penduduk untuk pengembangan sanimas Tersedianya gambaran perencanaan sanimas Program Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan Pemetaan wilayah padat penduduk yang memerlukan program pengembangan pembangunan SANIMAS baru. Penyediaan data mapping pengembangan sanimas Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dengan pembuatan kajian lingkungan hidup strategis Penyusunan Kajian kerentanan masyarakat miskin thd. perubahan iklim (Pengendalian dampak perubahan iklim) Kota Denpasar Tersedia data mapping pengembangan sanimas yang akurat Data mapping sanimas dapat digunakan untuk pengembangan sanimas Penyusunan peraturan perundangan pengelolaan limbah Pentaatan peraturan yang telah dibuat Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH Penyusunan peraturan perundangan pengelolaan limbah Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah (revisi) Penyusunan Peraturan Pengelolaan B3 Penyusunan perda dalam penyelengaraan sistem air limbah rumah tangga Tersedia peraturan perundangan pengelolaan limbah Peraturan perundangan merupakan acuan dalam upaya pengelolaan limbah Kota Denpasar

148 No Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance Asumsi dan Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator Resiko Penyusunan Ijin Pembuang Limbah Cair (IPLC) SASARAN II Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga dengan penggunaan tangki septik dari 67,5% menjadi 100% untuk rumah tangga miskin Mengoptimalkan dan inovasi program stimulus kepemilikan jamban keluarga Penguatan pemberdayaan masyarakat dalam masalah sanitasi Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH Program Peningkatan Pengendalian Polusi Stimulan jamban keluarga Pembangunan stimulan jamban keluarga Kepemilikan jamban yang memenuhi syarat terus meningkat Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan strategi stimulasi program SASARAN III Meningkatnya jumlah dan cakupan layanan pengelolaan air limbah secara komunal Optimalisasi Sanimas (IPAL komunal) baik infrastrukur maupun suprastruktur Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH Program Peningkatan Pengendalian Polusi Penguatan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengembangan sanimas (IPAL Komunal) Sosialisasi, pembentukan dan penguatan Kelompok swadaya masyarakat (KSM) Pembangunan IPAL komunal berbasis sanimas KSM dapat menjalankan fungsinya dengan baik Sanimas dalam bentuk IPAL komunal dapat berkembang dengan baik IPAL komunal efektif sebagai sarana pengolahan limbah domestik di kawasan padat penduduk SASARAN IV Tersedia dan berfungsinaya IPAL Komunal untuk industri rumah tangga, ternak dan RPH, pasar serta Instalasi Pengolahan Membangun sarana IPAL komunal industri rumah tangga di wilayah baru, IPAL ternak, IPAL pasar Rehabilitasi Instalasi pengolahan limbah belum optimal Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH Program Peningkatan Pengendalian Polusi Rehabilitasi dan Pembangunan IPAL Rehabilitasi IPLT Pembangunan sarana dan prasarana limbah domestik (pasar)/ ecomarket Pembangunan IPAL tahu tempe dan batik Pembangunan IPAL ternak IPAL komunal industri dapat dimanfaatkan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, baik dari kualitas effluen maupun target IPAL komunal industri efektif sebagai sarana pengolahan limbah industri IPAL dapat berfungsi dengan baik Kota Denpasar

149 No Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator Lumpur Tinja (IPLT) jumlah yang dilayani IPAL yang belum optimal dapat ditingkatkan kinerjanya Asumsi dan Resiko SASARAN V Meningkatnya efektivitas layanan pengelolaan Air Limbah Domestik Menyediakan sarana & prasarana pengolahan air limbah domestic skala kawasan Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH Program Peningkatan Pengendalian Polusi Pembangunan Integrated waste water treatment plant / Kawasan pengolahan limbah terpadu Pembangunan Integrated waste water treatment plant untuk skala kawasan Instalasi yang terbangun dapat menghasilkan effluent yang sesuai baku mutu yang telah ditetapkan Permasalahan pengelolaan limbah domestik skala kawasan dapat diatasi dengan baik Kota Denpasar

150 b. Sektor Persampahan Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance Asumsi dan No Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator Resiko Kondisi TPA OverLoad Sampah kota dibuang untuk material timbunan Tidak ada pengolahan sampah yang baik / aman terhadap lingkungan. Umur rencana TPA SARBAGITA sampai dengan tahun 2020 Tingkat pelayanan sampah 65 % Volume sampah yang terolah belum maksimal Belum adanya sistem pengolahan sampah yang aman bagi lingkungan Reduksi Emisi Gas. Penyehatan Lingkungan Pembangunan TPA Sanitary Landfill Kota Denpasar. Mengembangkan dan revitalisasi TPA SARBAGITA dengan Pemerintahan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan Tingkat jangkauan dan Pelayanan pengelolaan sampah minimal 100 % dari timbulan sampah kota pada tahun 2018 Pengurangan timbulan sampah pengolahan sampah dari sumbernya mencapai 25 % dari timbulan sampah kota pada tahun Penyiapan lahan dan Pembangunan TPA untuk jangka waktu 5 tahun. Penyiapan manjemen pengelolaan Persampahan untuk mendukung TPA Sanitary Landfill. Pembenahan Manajemen dan peningkatan sarpras pengelolaan persampahan yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan lingkungan hidup Prioritasi Pembangunan TPA merupakan prioritas 1 Pengalokasian dana APBD Kota untuk pembebasan lahan, studi dan Desain TPA. Menjalin Kerjasama dengan Pemerintah Kab. Badung, Gianyar dan Tabanan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Program revitalisasi TPA dengan sistem Sanitary Landfill Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Peningkatan Pelayanan Persampahan Program Pengurangan sampah dari sumbernya Pengembangan/rehabilitasi TPS dan Transfer Depo untuk mendukung 3R Pengadaan peralatan pengangkut sampah diwilayah pelayanan Pembangunan TPST (3 R) baru Pengadaan dan penggantian peralatan 3 R yang rusak di seluruh TPST di Kota Denpasar Pembuatan Komposter Komunal di masing-masing TPS (existing) Pengembangan pembuatan kompos/pupuk cair di TPST yang ada Pengadaan mesin pencacah sampah (kompos) di sekolah (SLTP/SLTA) Pengadaan peralatan compos-biogas Penyusunan DED Revitalisasi TPA SARBAGITA. Penyusunan UPL/UKL Perluasan TPA SARBAGITA Pengadaan Alat Berat Untuk TPA SARBAGITA Penyusunan Studi Kelayakan TPA SARBAGITA Pengurangan timbulan sampah dari sumbernya dengan pemilahan dan pemanfaatan sampah sebagai pupuk kompos/cair. Penyediaan fasilitas pengumpul sampah dan pengolah sampah 3R Pembangunan Sel TPA Sanitary Landfill (4 hektar) Dokumen pendukung pembangunan TPA SARBAGITA Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah 3R. Tersedianya alat pengumpul dan pengolah sampah 3R bagi masyarakat dan kelompok masyarakat. Terbangunnya TPA Sanitary Landfill dengan segala fasilitasnya Tersedianya rencana kerja sama pengelolaan TPA. Kondisi TPA OverLoad Kota Denpasar kesulitan lahan untuk TPA Tidak ada pengurangan sampah dari sumbernya. Sampah tidak terkumpul dengan baik. Kota Denpasar

151 No Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance Asumsi dan Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator Resiko SASARAN I Peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan sampah dan keterlibatan Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan. Peningkatan Pengadaan tempat sampah terpilah untuk rumah tangga Pengadaan tempat sampah terpilah untuk fasilitas umum dan jalan masyarakat dalam pemasaran produk 3R Pengadaan keranjang reduksi sampah sampah composter melalui 3 R (TAKAKURA) di sekolahsekolah SASARAN II Meningkatnya minat masyarakat untuk memanfaatkan kompos sebagai pupuk tanaman Meningkatkan pengetahuan dan peran masyarakat dalam pengelolaan persampahan Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampah Pembentukan kader warga peduli lingkungan di setiap kelurahan Sosialisasi, kampanye sampah basah, kering dan B3 Lomba kebersihan antar desa/kelurahan Lomba karya tulis dan inovasi hasil daur ulang sampah di sekolah Peningkatan pengetahuan dan peduli masyarakat dalam pengelolaan persampahan. Terbentuknya KSM pengelolaan sampah 3R Peran ser ta masya rakat masih minim SASARAN III Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah Penyusunan studi dan Perda Pengelolaan Sampah. Program penyiapan data, studi, kajian dan peraturan perundangan Review masterplan pengelolaan sampah Pembuatan buku status persampahan Kota Denpasar Studi tentang kualitas dan Perencanaan Pengelolaan persampahan jangka Pendek, menengah dan Panjang; Data dan analisa operasi, kualitas dan kuantitas sampah. Peningkatan pemasaran Aturan pengelolaan Tersediannya dokumen perencanaan jangka panjang. Tersedianya data persampahan Dokumen Tidak ada dok. perenc. jangka panjang Tidak ada data persampahan kota. Tidak ada pemasaran 3R. Tidak punya Kota Denpasar

152 No Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance Asumsi dan Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator Resiko kuantitas kompos, Penyusunan rencana usaha (business plan) kompos dan plastik Penyusunan Perda Pengelolaan Sampah sampah para pemangku kepentingan. rencana usaha 3R Perda Pengelolaan sampah perda. Kota Denpasar

153 c. Sektor Drainase Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance No Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Asumsi dan Resiko Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator Fungsi saluran drainase masih bersifat mix drain yaitu gabungan antara air hujan dan air buangan domestik Tersedianya perencanaan pengembangan sistem drainase jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang terintegrasi. Memaksimalkan fungsi drainase sebagai saluran pengalir air hujan sehingga titik genangan menjadi 0% pada tahun 2018 Mengembangkan perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi dan komprehensif Mempertahankan saluran drainase yang sudah ada dengan mengevaluasi kapasitas saluran. Memanfaatkan sungai-sungai yang ada sebagai saluran pembuang utama atau saluran primer Mengamankan daerah hulu sungai dari ancaman pencemaran air Mengendalikan pembangunan kota dengan menerapkan RTRW dan RDTRK Penataan sistem drainase yang terencana, terintegrasi dan berkelanjutan. Program pengurangan genangan dan peningkatan kinerja dan pengembangan jaringan drainase Penyusunan Review Master Plan Drainase skala kota Rehabilitasi jaringan drainase lingkungan permukiman. Pembangunan penutup saluran terbuka dilingkungan permukiman. Peningkatan kapasitas saluran drainase di jalan lingkungan permukiman. Penyusunan DED jaringan drainase lingkungan Pembangunan jaringan drainase lingkungan Penyusunan DED Jaringan Drainase Primer dan Sekunder Pembangunan Saluran dan Goronggorong drainase primer dan sekunder. Perencanaan Jangka pendek, menengah dan panjang yang teritegrasi dan berkelanjutan Peningkatan kinerja saluran drainase permukiman Perbaikan kondisi lingkungan. Kapasitas saluran drainase sesuai dengan kebutuhan Perencanaan jaringan drainaselingkungan Perbaikan kondisi lingkungan. Perencanaan jaringan drainase primer dan sekunder Perbaikan kondisi lingkungan dan pengurangan genangan Tersedianya Masterplan Drainase sesuai dengan kondisi saat ini. Perbaikan kondisi saluran drainase Keindahan lingkungan & terjaga saluran dari sampah. Terbangunnya saluran drainase sesuai kebutuhan. Tersedianya saluran drainase lingkungan Tersedianya saluran drainase primer dan sekunder yang baik serta pengurangan genangan. Arah pembangunan drainase belum jelas Kerusakan semakin parah dan aliran air terhambat Saluran sebagai tempat buang sampah Saluran melimpas dan terjadi genangan Lingkungan kumuh dan terjadi genangan Tidak dapat dilakukan konstruksi Terjadinya genangan Kota Denpasar

154 No Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator Asumsi dan Resiko Penyusunan Profil Daerah (sub kondisi drainase lingkungan). Penyediaan data kondisi eksisting dan permasalahan drainase skala kota Tersedianya data kondisi sistem drainase yang ada. Tidak diketahui kondisi dan permasalahan drainase yang ada. Kota Denpasar

155 d. Sektor Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance No Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Asumsi dan Resiko Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator Pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang PHBS masih kurang Tujuan: Mewujudkan Kota Denpasar yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat SASARAN I Meningkatnya cakupan PHBS strata utama dan paripurna dari 60 % menjadi 100 % pada Tahun 2018 Mengoptimalkan program UKBM untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam PHBS (program media informasi yang menarik Meningkatkan kuantitas dan kualitas kader kesehatan lingkungan dalam promosi PHBS Mengoptimalkan peran instansi pemerintah dan sekolah dalam penerapan PHBS Meningkatkan komitmen penentu kebijakan anggaran untuk PHBS Menumbuhkan kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya PHBS Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program Kerjasama informasi dengan mass media Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program Peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan Pembuatan media promosi dan informasi sadar hidup sehat, seperti banner, stiker, dll. Sosialisasi/Penyuluhan masyarakat tentang PHBS Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan sehat Pengembangan kelurahan siaga strata 2 Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender tentang PHBS Lokalatih dan penyegaran kader kesehatan lingkungan, kader Posyandu, SKD tentang PHBS dan teknik komunikasi Pembinaan dan pendampingan kader kesehatan lingkungan, kader Posyandu, SKD Pertemuan rutin dalam memicu kreatifitas dan aktivitas kader kesehatan lingkungan Pertemuan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) pd program Sosialisasi tentang PHBS di tingkat sekolah, Rumah Tangga,pondok pesantren dan tempat tempat umum Bintek kader posyandu tentang updating data PHBS Sosialisasi tentang cuci tangan pakai sabun terutama untuk anak sekolah dasar Semakin menurunnya angka kematian balita Semakin menurunnya angka kesakitan karena factor kebersihan Semakin aktifnya posyandu balita dan lansia Anak semakin cerdas dan semangat dalam belajar BAB masih di sungai Banyak yang sakit diare, dll karena tidak terbiasa cuci tangan pakai sabun sebelum makan Air jadi tercemar dan menimbulkan wabah penyakit karena buang sampah sembarangan, BABS, Buang limbah sembarangan Keluarga kurang gizi karena makanan tidak memenuhi 4 sehat 5 sempurna Kota Denpasar

156 No Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator Asumsi dan Resiko masyarakat kelurahan siaga berulang Stimulan untuk Kader Kesehatan dan Posyandu Pendataan PHBS tatanan rumah tangga kepada seluruh keluarga di Kota Denpasar Sosialisasi PHBS di instansi pemerintah dan sekolah Penyediaan sarana sanitasi dan CTPS (cuci tangan pake sabun) dengan memisahkan toilet pria dan wanita di sekolah dan kantor Koordinasi intensif antar SKPD terkait dalam penerapan PHBS Membuat perencanaan tahunan yang jelas dan mudah dimengerti Kota Denpasar

157 Isu Pendekatan/Strategi Kebijakan Ruang Lingkup Performance No Tujuan/Sasaran Program Output/Outcome Asumsi dan Resiko Permasalahan Pembangunan Pengembangan Kegiatan Indikator SASARAN II Meningkatnya peran media dalam promosi PHBS Mengembangkan program promosi PHBS yang menarik dan menjangkau semua lapisan masyarakat Meningkatkan pemahaman tentang PHBS melalui saluransaluran (media) informasi yang sudah ada Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program Kerjasama informasi dan media massa Program Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa Lomba PHBS di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota Lomba PHBS untuk tingkat sekolah, kantor (pemerintah dan swasta) Pemasangan spanduk dalam moment tertentu Penyebar luasan informasi tentang PHBS melalui media cetak dan media elektronik Kota Denpasar

158

159 LAMPIRAN 1 : QUICK SCAN MENGENAI PROFIL SANITASI Bagian 1 : Kondisi Terkini terkait penglolaan sanitasi 1.1. Pengloahan limbah domestik Aspek Teknis A. Sistem Onsite Tabel Jumlah KK Yang Memilki Jamban Keluarga Kota Denpasar No Desa/Kelurahan Jumlah KK Jumlah KK Yang Memiliki Jamban Keluarga % Jumlah KK Yang Memilki Jamban Keluarga 1 Denpasar Selatan Desa Pemogan Kelurahan Pedungan Kelurahan Sesetan Kelurahan Serangan Desa Sidakarya Kelurahan Panjer Kelurahan Renon Desa Sanur Kauh Kelurahan Sanur Desa Sanur Kaja Denpasar Timur Desa Dangin Purih Kelod Desa Sumerta Kelod Kelurahan Kesiman Desa Kesiman Petilan Desa Kesiman Kertalangu Kelurahan Sumerta Desa Sumerta Kaja Desa Sumerta Kauh Kelurahan Dangin Puri Kelurahan Penatih Desa Penatih Dangin Puri Denpasar Barat Desa Pd. Sambian Kelod Desa Pemecutan Kelod Desa Dauh Puri Kauh Desa Dauh Puri Kelod Desa Dauh Puri Desa Dauh Puri Kangin Desa Pemecutan Desa Tegal Harum Desa Tegal Kertha

160 No Desa/Kelurahan Jumlah KK Jumlah KK Yang Memiliki Jamban Keluarga % Jumlah KK Yang Memilki Jamban Keluarga 10 Desa Padang Sambian Desa Pd. Sambian Kaja Denpasar Utara Desa Pemecutan Kaja Desa Dauh Puri Kaja Desa Dangin Puri Kauh Desa Dangin Puri Kaja Desa Dangin Puri Kangin Kelurahan Tonja Kelurahan Peguyangan Kelurahan Ubung Desa Ubung Kaja Desa Peguyangan Kaja Desa Peguyangan Kangin Sumber : Diskes Kota Denpasar B. Sistem Offsite Tabel Jumlah KK Yang Terlayani Sambungan ke Sistem Off Site Terpusat No Tahap Penduduk Area Pelayanan Kegiatan Terlayani Panjang Pipa 1 LCB I Denpasar Ø 200 mm Ø 250 mm : 44,7 Km - Ø 300 mm Ø 900 mm : 16,2 Km - Ø 1000 mm Ø 1200 mm : 16,2 Km 2 LCB II Sanur Ø 200 mm Ø 250 mm : 19,2 Km - Ø 300 mm Ø 800 mm : 19,3 Km 3 LCB III Legian - Sminyak Ø 200 mm Ø 250 mm : 16,9 Km - Ø 300 mm Ø 900 mm : 19,4 Km - Ø 1000 : 14,6 Km Sumber : UPT Air Limbah Sambungan Rumah C. Sistem Komunal Tabel Jumlah, Lokasi, Penglola KSM dan Jumlah IPAL Komunal (Sanimas di Kota Denpasar) No Nama Sanimas / KSM Lokasi Kapasitas Jumlah Pelanggan 1 KSM Pucuk Sari Jl. Cokroaminoto Gg Kalia III Br. Batur Kelurahan Ubung 250 KK 250 KK 2 KSM Kusuma Bangsa 3 KSM Sagina Sari 4 KSM Bhuana Asri Jl. Kusuma Bangsa V Br. Mekar Manis Desa Pemecutan Kaja Jl. Segina VI Br. Pekandelan Desa Pemecutan Kelod Jl. Gunung Abang Desa Tegal Kertha 200 KK 160 KK 196 KK 210 KK 60 KK 32 KK

161 No Nama Sanimas / KSM Lokasi Kapasitas Jumlah Pelanggan 5 KSM Mekar Indah 6 KSM Tunggul Aji Jl. Wibisana, Gg Mekar, Br. Mekar Manis, Desa Pemecutan Kaja Jl. Bung Tomo X Tempekan Tunggul Aji Br.Merta Yasa Desa Pemecutan Kaja 200 KK 62 KK 100 KK 82 KK 7 Dinas PU Kota Denpasar IPAL Sistem Rabic Pro JL. Gunung Agung Gg II Br. Mertayasa Desa Pemecutan Kaja 200 SR/KK 21 KK Sumber : BLH Kota Denpasar Aspek Kelembagaan Institusi pengelola sistem pengelolaan air limbah secara off-site ini adalah Badan Layanan Umum Pelayanan Air Limbah (BLU-PAL), yang merupakan Pengelolaan Bersama Sistem Air Limbah Perpipaan mencakup dua wilayah administrasi yaitu Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, yang kesepakatanya ditandatangani oleh Gubernur Bali, Walikota Denpasar dan Bupati Badung pada tanggal 7 Desember 2006 (Peraturan Bersama Gubernur Bali, Bupati Badung dan Walikota Denpasar No 37 A tahun 2006, No 1 tahun 2006 dan No. 36 A Tahun 2006, tentang Pengelolaan Bersama Sistem Air Limbah Perpipaan (Sewerage System). Struktur organisasi dan tindak lanjut persiapan pengelolaan sistim air limbah DSDP dapat dilihat pada lampiran. Surat Keputusan Gubernur Bali tentang Penetapan Pelaksana Badan Layanan Umum Pengelola Air Limbah (BLUPAL)yang mengatur organisasi dan tata laksana BLU-PAL termasuk susunan personil pelaksana telah ditandatangani oleh Gubernur Bali pada tanggal 8 Mei 2007 melalui SK No.: 404/04- F/HK/2007. Gambar Susunan Organisasi Pengelolaan Bersama Sistem Air Limbah Perpipaan (Swerage Sistem)

162 Aspek Komonikasi Tabel Kegiatan Komunikasi Yang Ada Di Kota Denpasar No Kegiatan Tahun Dinas Tujuan pelaksana kegiatan Khalayak sasaran Pesan kunci Pembelajaran 1 Pengawasan & Setiap Menyebarkan Limbah B2 & B3 Peduli / Sadar BLH Masyarakat & Usaha Pembinaan Tahun informasi Lingkungan 2 Koordinasi Setiap Dampak Limbah Peduli / Sadar BLH Sinkronisasi Aparat & Masyarakat antar Instansi Tahun Cair Lingkungan Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar, 2012 No Tabel Media Komunikasi Yang Ada Di Kota Denpasar Jenis Isu yang Nama Media Pesan Kunci Acara Diangkat 1. BALI TV 3. Bali Post 4. Jawa Pos/Radar Bali Berita Daerah Penulisan Berita Penulisan Berita Program Pemerintah Pencemaran Lingkungan Pencemaran Lingkungan Penulisan Pencemaran 5. Nusa Bali Berita Lingkungan Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar, 2012 Keterlibatan Masyarakat pengelolaan limbah domestik Pengelolaan Limbah Pengelolaan Limbah Pengelolaan Limbah Pendapat Media Positif Negatif Negatif Negatif

163 Aspek Pembiayaan Tabel Ringkasan Pendapatan Dan Belanja Dari Subsektor Pengelolaan Air Limbah Domestik No Subsektor/SKPD n-4 (2008) n-3 (2009) n-2 (2010) n-1 (2011) n (2012) Rata-rata Pertumbuhan (%) 1 Badan Lingkungan Hidup 1,630,286, ,000, ,000, ,500, ,050, ,967,200 10% 2 Dinas Kesehatan - 120,000, ,000, ,200, ,920, ,530,000 10% 3 Bappeda - 260,000, ,000, ,000, ,800, ,950,000 10% 4 PU 8,300, ,000,000 3,300,000,000 3,630,000,000 3,993,000,000 2,246,260,000 10% Total 1,638,586,000 1,160,000,000 4,537,000,000 4,990,700,000 5,489,770,000 3,563,211,200 10%

164 Gambar. Peta Pelayanan dan Infrastruktur Air Limbah Kota Denpasar

165 1.2. Penglolaan Persampahan Aspek Teknis Tabel Jumlah Rumah Tangga dan Perkiraan Timbulan Sampah per Hari Di Kota Denpasar Tahun 2011 No. Kecamatan Jumlah Rumah Timbulan Sampah Tangga (m3/hari) 1. Denpasar Utara ,42 2. Denpasar Timur ,75 3. Denpasar Selatan ,33 4. Denpasar Barat ,43 Total ,93 Sumber : Masterplan Persampahan Kota Denpasar, 2012 Tabel Jumlah dan Lokasi Kontainer di Kota Denpasar No Lokasi Jumlah (unit) 1 Jl. Salya 3 2 Pasar Badung 3 3 Pasar Sanglah 2 4 Jl. Tukad Nyali (dalam Depo Cemara) 1 5 Jl. Pralina 3 6 Kantor Gubernur 2 7 Jl. Flamboyan 1 8 Terminal Tegal 1 9 Jl. Gn. Batur (dalam Kuburan Badung) 3 10 Terminal Ubung 1 11 Jl. Gn. Agung (dalam Lap. Kompiang Sujana) 3 12 Jl. Surabi 2 13 Jl. Anyelir 1 14 Jl. Hayam Wuruk 1 15 Jl. Kecubung 2 16 Pasar Adat Tonja 1 17 Pasar Sindhu 1 18 Pasar Windhu Boga (Pemogan) 1 19 Jl. Batanta 2 20 Pasar Gunung Agung 1 21 Jl. Tangkuban Perahu 1 22 Jl. Bung Tomo VI 1 23 Jl. Matahari Terbit 1 24 Br. Tegal Linggah 1 25 Jl. Sudirman 2 26 Jl. Setiabudi 2 27 Jl. Noja Saraswati 1 28 Jl. Drupadi 1

166 No Lokasi Jumlah (unit) 29 Jl. Kaswari 1 30 Jl. Padma Gang IX 1 31 Jl. Batursari Gang Zamrud (dalam Depo Palasari) 1 32 Art Center 1 33 Jl. Teuku Umar 1 34 Trash Rack Tukad Badung 2 35 Trash Rack Tukad Loloan 2 36 Trash Rack Tukad Rangda 3 37 Pasar Kumbasari 1 38 Pasar Batu Kandik Atas 2 39 Pasar Batu Kandik Bawah 1 40 Jl. Mataram 2 Jumlah 63 Sumber : Masterplan Persampahan Kota Denpasar, 2012 Tabel Lokasi Transfer Depo di Kota Denpasar No Lokasi Transfer Depo Kondisi 1 Jl. Gunung Rinjani (Depo Monang-Maning) Baik 2 Jl. Mataram (Depo Lumintang) Tanpa Hanggar 3 Jl. Anggrek (Depo Kreneng) Sampah Meluber 4 Jl. Cok Agung Tresna (Depo Cok Tresna) Tanpa Hanggar 5 Jl. Pulau Kawe (Depo Kawe) Baik 6 Jl. Slamet Riyadi (Depo Sudirman 1) Baik 7 Komplek Perum Swakarya Baru (Depo Sudirman 2) Baik 8 Jl. Gurita (Depo Pegok, Sesetan) Baik 9 Jl. Pulau Seram (Depo Seram) Cukup Baik 10 Jl. Gunung Karang (Depo Gunung Karangl) Baik 11 Jl. Merta Sari (Depo Sidakarya) Baik Sumber : Masterplan Persampahan Kota Denpasar, 2012 Tabel Depo 3R di Kota Denpasar No Lokasi Kondisi 1 Depo Batur Sari Beroperasi 2 Depo Cemara Beroperasi 3 Depo Jl. Tukad Citarum Tidak Beroperasi, Pagar Pembatas Rusak 4 Depo Taman Pancing Tidak Beroperasi 5 Depo Jl. Cargo Tidak Beroperasi, Tembok Pembatas Rusak 6 Depo Serangan Tidak Beroperasi, Tembok Pembatas Rusak 7 Depo Sari Sedana Beroperasi 8 Depo Ubung Kaja (Swakelola Mandiri) Beroperasi

167 No Jenis Sarana Dan Prasarana Tabel Daftar Sarana Dan Prasarana DKP Kota Denpasar Kondisi (Unit) JUMLAH Baik Sedang Rusak Keterangan (Unit) (unit) (Unit) (Unit) 1 Dump Truk 1. Angkutan Sampah Pengadaan th 2010 sebanyak 2 unit 2. Pertamanan Bantuan Pemprov Bali Tahun 2010 sebanyak 12 unit 3. Pasukan CSR Bank Mandiri Th 2011 sebanyak 1 unit 2 Dump Truk Compector Milik PKPPLP Bali Ditjen Cipta Karya Dep. PU 1 unit, - Pengadaan Perubahan th 2010 sebanyak 2 unit 3 Container Pengadaan th 2010 sebanyak 2 unit - Pengadaan TA. Perubahan 2010 sebanyak 11 unit (9,8 m3 sebanyak 6 unit, 6 m3 sebanyak 5 unit ) - Pengadaan Th sebanyak 25 unit 4 Arm Roll Pengadaan th sebanyak 2 unit 5 Gerobak Sampah Pengadaan th sebanyak 28 unit dan diperuntukan ke masyarakat, sekolah dan swakelola 6 Motor Sampah ( roda 4 4 tiga) 7 Transfer Depo unit tidak dipakai 8 Bin 1M Tersebar di 4 Kecamatan Kota Denpasar 9 Bin 70 Liter Tersebar di 4 Kecamatan Kota Denpasar - Diserahkan kepada sekolah dan masyarakat 10 Bin 100 liter beroda Dibagikan kepada tenaga Penyapuan Jumlah 2, ,224 Sumber : Masterplan Persampahan Kabupaten Denpasar, 2012,

168 Apsek Kelembagaan dan Regulasi Tabel. Peta Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan di Kota Denpasar FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, DKP Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target DKP Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka DKP pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah DKP Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke DKP TPS) Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) DKP Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat DKP Pembuangan Akhir (TPA) Membangun sarana TPA DKP Menyediakan sarana komposting DKP _ Banjar, RT, RW PENGELOLAAN _ Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS DKP _ Gerobak sampah Mengelola sampah di TPS DKP _ Masyarakat Mengangkut sampah dari TPS ke TPA DKP Penyedia jasa angkutan pengangkutan sampah pihak Sawasta Mengelola TPA DKP & Satker PPLP Melakukan pemilahan sampah* DKP _ Masyarakat

169 FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat Melakukan penarikan retribusi sampah DKP Memberikan izin usaha pengelolaan sampah DKP PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, DKP personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan DKP sampah Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah DKP MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota DKP _ Masyarakat Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan DKP Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan DKP persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan

170 Peraturan PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS Tabel Peta Peraturan Persampahan di Lingkungan Kota Denpasar Ketersediaan Pelaksanaan Ada (Sebutkan) Tidak Efektif Belum Efektif Ada Dilaksanakan Dilaksanakan UU No. 18 Th Tentang Pengelolaan Persampahan UU No. 18 Th Tentang Pengelolaan Persampahan, pasal 9 UU No. 18 Th Tentang Pengelolaan Persampahan, pasal 12, 22 Perda Kota Denpasar No. 4 TH 2000 Tentang Kebersihan & Ketertiban Umum UU No. 18 Th Tentang Pengelolaan Persampahan, pasal 11, 29 Keputusan Walikota No. 451 / 2012 tentang Penetapan Bank Sampah Di Kota Denpasar Tahun 2012 _ Tidak Efektif Dilaksanakan Keterangan _

171 Peraturan Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah Retribusi sampah atau kebersihan Ketersediaan Ada (Sebutkan) Perda No. 3 Tahun 2000 tentang Perubahan Pertama Perda No. 15 / 1993 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum di Kota Denpasar Peraturan Walikota No. 35 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Swakelola Kebersihan Di Kota Denpasar Perda No. 10 Tahun 2001 Perubahan Pertama Perda No. 12 / 1993 tentang Retribusi Kebersihan Tidak Ada _ Efektif Dilaksanakan Pelaksanaan Belum Efektif Tidak Efektif Keterangan Dilaksanakan Dilaksanakan _

172 Apsek Komonikasi Tabel Kegiatan komunikasi yang ada di Kota Denpasar No Kegiatan Tahun Dinas Tujuan Khalayak Pesan pelaksana kegiatan sasaran kunci 1 Interaktif 2012 DKP Seruan Pengurangan Plastik mengenai Sampah Susah Gelatik Plastik Terurai 2 Penyuluhan 2012 DKP Seruan mengenai Gelatik 3 Sosialisasi 2012 DKP Seruan mengenai Gelatik Sumber: DKP Kota Denpasar, 2012 Pengurangan Sampah Plastik Pengurangan Sampah Plastik Plastik Susah Terurai Plastik Susah Terurai Pembelajaran Dampak Sampah Plastik Dampak Sampah Plastik Dampak Sampah Plastik Tabel Media komunikasi yang ada di Kota Denpasar No Nama Media Jenis Acara Isu yang Diangkat Pesan Kunci Pendapat Media 1. Bali Pos & Denpost Artikel Pengolahan sampah Dampak Sampah Positif Plastik Plastik 2. Bali TV & Dewata TV Iklan Layanan Masyarakat Pengolahan sampah Plastik Dampak Sampah Plastik Positif Sumber: DKP Kota Denpasar, Apsek Keuangan dan Pendanaan Pertum Subsektor No n-4 (2008) n-3 (2009) n-2 (2010) n-1 (2011) N (2012) buhan / SKPD (%) 1 DKP 15,509,841, ,445,000, ,250,000, ,475,000, ,022,500, %

173 Gambar. Peta Pelayanan Persampahan DKP Kota Denpasar

174 1.3. Penglolaan Drainase Aspek Teknis Tabel Daerah Genangan Air pada Sistem I No. Saluran Induk Daerah Genangan Air Luas (Ha) Ketinggian(m ) 1 Tukad Badung Genangan air di lingkungan permukiman 1, Jl. Gatsu VI dan sekitarnya 2 Tukad Tagtag Genangan air Jl. Gatsu, Jl. Sari Gading, 6, Jl. Ratna di Kel. Tonja 3 Saluran Irigasi Oongan Genangan air Jl. Suli, Jl. Kamboja di Desa Dangin Puri Kangin, Desa Sumerta Kauh 2, Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel Kodisi Banjir Pada Sistem Tukad Badung. No Lokasi A (Ha) d (m) t (dtk) i 1 Lingkungan Gatsu Jl. Ratna-Sarigading Jl. Suli-Kamboja Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel Daerah Genangan Air pada Sistem II No. Saluran Induk Daerah Genangan Air Data Genangan Luas (Ha) Ketinggian (m ) 1 Tukad Ayung Genangan air Jl. Gatsu Timur Desa 0, Kesiman Petilan 2 Tukad Abianbase Saluran Pembuangan Subak Padanggalak Genangan air Jl. Gumitir, Lingkungan Br. Toh Jiwa Desa Kesiman Kertalangu 3, Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel. Kondisi Banjir Pada Sistem Tukad Ayung. No Lokasi A (Ha) d (m) t (dtk) i 1 Jl. Gatsu timur - Kesiman Jl.Gumitir - Br.Toh Jiwa Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel Daerah Genangan Air pada Sistem III No. Saluran Induk Daerah Genangan Air Luas Ketinggian Ha m 1 Tukad Mati Genangan air Jl. Cargo dan sekitarnya Kel. Ubung Tk. Teba, Tk. Muding / Genangan air Jl. Buluh Indah dan sekitarnya 3, Cabang Tk. Mati Desa Pemecutan Kaja 3 Tk.Padangsambian / Cabang Tk. Mati Genangan air Jl. Gn. Agung, Jl. Gn. Batur dan pemukman sekitarnya 3,

175 No. Saluran Induk Daerah Genangan Air 4 Tk Camplung / Cabang Tk Teba Genangan air di Lingkungan Desa Tegal Kerta dan Desa Tegal Harum (Perumnas) Luas Ketinggian Ha m Saluran Irigasi Subak Cuculan Genangan air di lingkungan Jl. Demak, Jl. Kertapura Desa Pemecutan Kelod Genangan air dilingkungan Br. Abian Timbul Desa Pemecutan Kelod , Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel. Kondisi Banjir Pada Sistem Tukad Mati. No Lokasi A (Ha) d (m) t (dtk) i 1 Jl. Cargo-Kel Ubung Jl. Buluh Indah Jl.Gn Agung, Jl.Gn Batur Ds Tegal Kerta, Tegal Harum Br Abian Timbul Sumber : Laporan Drainase DED Kota Denpasar, 2010 Tabel Daerah Genangan Air pada Sistem IV Data Genangan No. Saluran Induk Daerah Genangan Air Luas (Ha) Ketinggian (M ) 1 Tk. Loloan Jl. Waturenggong, SD 12 Panjer dan sekitarnya Kel. Panjer 3, Tk. Ngenjung Jl. Tk. Yeh Penet, Lingkungan Br. Peken, Lingkungan Br. Pande Kel. Renon Tk. Punggawa Jl. Bedugul, Jl. Dewata dan permukman sekitarnya Desa 3, Sidakarya 4 Tk. Panjer Lingkungan Pemukiman Bumi Ayu Kel. Sanur Tk. Rangda Jl. By Pass Ngr. Rai, Hotel Radison Screet dan sekitarnya Kel. Sanur 1, Tk. Pekaseh Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel. Kondisi Banjir Pada Sistem IV. No Lokasi A (Ha) d (m) t (dtk) i 1 Jl Waturenggong Jl. Tukad Yeh Penet Jl Bedugul, Jl Dewata Bumi Ayu kel Sanur Jl. By Pass Ngurah Rai Sumber : Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010

176 Tabel Genangan Air pada Sistem V No. Saluran Induk Daerah Genangan Air Data Genangan Luas (Ha) Ketinggian (M ) 1 Sal. Irigasi Sbk. Kepaon Jl.P. Seram, Jl.P. Tarakan, Jl.P. Buton sekitarnya 2 Sal. Irigasi Sbk. Kerdung Jl. Satelit dan Jl. P. Serangan Desa Dauh Munduk Kauh Puri Kelod 3 Sal. Irigasi Sbk. Kerdung Lingkungan Kantor BPTP Br. Sanggaran 0, Munduk Kangin Kel. Pedungan 4 Sal. Irigasi DI. Batannyuh Lingkungan Gria Anyar Br. Rangkan Sari Desa Pemogan Lingkungan Jl. Sunia Negara s/d ujung 0, selatan Jl. Pemogan Desa Pemogan Jl. By Pass Ngurah Rai dan Pertokoan Mebel 0, Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010 Tabel Kondisi Banjir Pada Sistem Pemogan. No Lokasi A (Ha) d (m) t (dtk) i 1 Jl.P Seram, P Tarakan Jl.Satelit, Jl P.Serangan Kantor BPTP Lingk Griya Anyar Jl Sunia Negara Laporan Outplan Drainase Kawasan Denpasar,2008 dalam Laporan DED Drainase Kota Denpasar, 2010

177

178 Aspek Kelembagaan dan Regulasi Tabel. Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat PERENCANAAN _ Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota Bappeda Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian Dinas Pekerjaan Umum target Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka Dinas Pekerjaan Umum pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan Dinas Pekerjaan Umum _ Banjar, Masyarakat Adat PENGELOLAAN _ Membersihkan saluran drainase lingkungan Dinas Pekerjaan Umum _ Banjar, Masyarakat Adat Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak Dinas Pekerjaan Umum _ Banjar Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran Dinas Pekerjaan Umum drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, Dinas Pekerjaan Umum _ Pemuka Adat termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem Dinas Pekerjaan Umum _ Banjar drainase sekunder dan primer Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan Dinas Pekerjaan Umum drainase lingkungan & Bappeda Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan Dinas Pekerjaan Umum & Satpol PP MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan Dinas Pekerjaan Umum

179 FUNGSI drainase lingkungan skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum _ Banjar Peraturan DRAINASE LINGKUNGAN Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kota Denpasar Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau Tabel Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kota Denpasar Ketersediaan Tidak Efektif Ada (Sebutkan) Ada Dilaksanakan Perda Kota Denpasar No.6 Tahun Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Denpasar Tahun Perda Kota Denpasar No. 3 TH 2000 Tentang Kebersihan & Ketertiban Umum di Kota Denpasar Perda Kota Denpasar No.27 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar Pelaksanaan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan Keterang an _

180 Peraturan pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan Ketersediaan Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif Dilaksanakan Pelaksanaan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan Keterang an _

181 Aspek Komunikasi Tabel Kegiatan Komunikasi yang ada di Kota Denpasar No Kegiatan Tahun Dinas pelaksana Tujuan kegiatan Khalayak Pesan sasaran kunci Pembelajaran 1 Penyuluhan 2002 (dalam skala besar) Dinas Pekerjaan Umum Sosialisasi pentingnya drainase lingkungan masyarakat Drainase Penanggulangan banjir oleh masyarakat 2 Pembinaan 2002 (dalam skala besar) Dinas Pekerjaan Umum Sumber: Dinas PU Kota Denpasar, 2012 Sosialisasi pentingnya drainase lingkungan masyarakat Drainase Penanggulangan banjir oleh masyarakat Tabel Media Komunikasi yang ada di Kota Denpasar No Nama Media Jenis Acara Isu yang Diangkat Pesan Kunci 1. Denpost Artikel Penanggulangan banjir di Cegah banjir Sanur 2. Bali Post Surat Pengaduan Pencegahan banjir Kemacetan Pembaca yang mengakibatkan Lalin kemacetan 3 Bali TV Acara Penanggulangan banjir di Cegah banjir Interaktif sistem Tukad Mati Sumber: Dinas PU Kota Denpasar, 2012 Pendapat Media Positif Negatif Positif Aspek Keuangan No 1 Subsektor/ SKPD Dinas PU Kota Denpasar Ringkasan Pendapatan dan Belanja Subsektor Pengelolaan Drainase Kota Denpasar ,487,200,000 25,670,000,000 Pertum buhan (%) 27,490,000,000 30,239,000,000 33,262,900,000 10%

182 Bagian 2 : Isu Strategi Terkait Sanitasi 1. Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis Pengelolaan Limbah Domsetik Isu strategis dan permasalahan mendesak terkait air limbah domestik di Kota Denpasar antara lain: 1. Kelembagaan Dalam hal ini belum ada instansi yang bertugas mengelola air limbah secara tersendiri. Air limbah masih ditangani oleh berbagai instansi, sehingga sulit dalam mengkoordinasikan kegiatannya di lapangan. BLUPAL telah dibentuk dengan Keputusan Gubernur Bali, dan hanya akan menangani pengelolaan air limbah perpipaan (sewerage) secara off-site pasca proyek DSDP. 2. Keuangan Sampai saat ini dana yang alokasikan untuk pengelolaan air limbah masih sangat minim bila dibandingkan dengan sektor pembangunan yang lainnya. 3. Kesadaran masyarakat Masyarakat Kota Denpasar belum semuanya menyadari bahwa air limbah yang dihasilkannya perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima. 4. Sarana pembuangan air limbah masih relatif terbatas Pembuangan limbah melalui tangki septik dan sumur resapan serta pembuangan air bekas mandi, cuci dan dapur masih banyak dilakukan secara langsung ke sungai dan pantai. 5. Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air limbah belum jelas 6. Secara kualitatif dan kuantitatif pencemaran pada air permukaan dan air tanah terus bertambah akibat perkembangan penduduk dan ekonomi yang mempengaruhi jumlah air limbah dan juga jenis kandungannya misalnya limbah beracun. 7. Banyak masyarakat yang antusias dengan adanya DSDP hanya saja tidak semua rumah dapat dilayani karena faktor kondisi jalan lingkungan dan topografi wilayah. 2. Permsalahan Mendesak dan Isu Strategis Pengelolaan Persampahan Permasalahan dalam penganggulangan sampah di Kota Denpasar dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Belum memadainya sarana dan prasana pengelolaan sampah, sehingga belum semua wilayah dapat terlayani. 2. Penerapan Retribusi dan peraturan belum memadai 3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan dalam bidang kebersihan. 4. Teknologi pengelolaan persampahan masih sederhana. 5. Sosialisasi kelembagaan pengelola persampahan yang bersifat regional (SARBAGITA) dan pembagian peran masing-masing daerah belum memadai. 6. Kualitas sarana dan prasarana pendukung TPA masih dibawah standar 7. Program pendukung untuk advokasi, penyadaran dan penguatan kapasitas masyarakat untuk sektor persampahan masih minim 8. Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat yang serba menggunakan plastik dan cenderung menggunakan barang barang sekali pakai 9. Adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar 3. Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis Pengelolaan Drainase Genangan di Kota Denpasar ditimbulkan oleh beberapa sebab, yaitu : a. Akibat debit air hujan dimana kapasitas saluran atau gorong-gorong yang tidak memadai. Kurangnya kapasitas saluran atau gorong-gorong dapat disebabkan oleh desain yang tidak tepat atau desain yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan kota dalam jangka waktu tertentu. Juga dapat diakibatkan oleh penumpukan sampah atau sedimen yang

183 memperkecil penampang basah saluran atau gorong-gorong akibat kurangnya pemeliharaan. Pada umumnya kurangnya dimensi saluran di Kota Denpasar diakibatkan oleh perubahan fungsi lahan, dari areal pertanian menjadi areal pemukiman, sehingga saluran irigasi berubah fungsi menjadi saluran drainase. Namun essensi saluran irigasi yang mensuplai air, sehingga makin ke hilir makin mengecil, berlawanan dengan saluran drainase yang mengumpulkan air hujan, sehingga makin ke hilir makin besar. Pertentangan dan perubahan inilah yang menyebabkan umumnya saluran drainase kapasitasnya tidak mencukupi. 2. Akibat pasang surut laut menimbulkan halangan pada beberapa saluran sebelum bermuara ke laut, seperti saluran Tk Lobong dan Tk Loloan. 3. Adanya beberapa bendung tetap yang dulunya tidak menimbulkan masalah, namun sekarang dengan terjadinya peningkatan debit akibat perubahan lahan, menyebabkan kenaikan permukaan air sungai atau saluran yang sering kali meluap keluar dari badan sungai, mengenangi pemukiman-pemukiman sekitarnya. 4. Adanya penumpukan sampah di sungai, saluran, bangunan bagi atau gorong-gorong, sehingga menimbulkan penyumbatan. Untuk mengatasi masalah sampah, Subdin Pengairan Kota Denpasar telah memasang beberapa jaringan sampah percobaan di beberapa sungai, serta box penampung sampah ditengah aliran sungai yang ternyata berhasil baik, telah dapat menjaring sampah. Secara periodik, sampah-sampah yang tersangkut diangkut dengan truk ke TPA. Subdin Pengairan tidak mengalami kesulitan dalam pengangkutan sampah ke TPA. Bagian 3 :Executive Summary dari Hasil Studi EHRA Hasil analisis data skunder, data primer yang bersumber dari studi EHRA, persepsi SKPD dan studi pendukung yang lain merupakan aras yang dapat menggambarkan kondisi riil hasil analisis untuk menentukan area beresiko. Gambar pada peta 5.1 dibawah ini yang diarsir dengan warna yang berbeda-beda ditentukan oleh Kota Denpasar yang disepakati dengan kriteria angka seperti yang disajikan pada tabel 5.1 sebagai berikut: Nilai 4 : Amat Sangat Beresiko Nilai 3 : Sangat Beresiko Nilai 2 : Beresiko Nilai 1 : Beresiko Rendah Sesuai dengan kreteria nilai yang diperoleh setiap desa/kelurahan yang berdasarkan skor data skunder, data primer hasil studi EHRA dan persepsi SKPD seperti yang digambarkan pada peta 5.1 Terdapat 14 Desa yang diasir dengan warna merah yang menunjukkan area yang amat sangat beresiko dengan nilai 4, ini berarti prioritas pembangunan pengelolaan sanitasi hendaknya dapat dimulai dari area yang amat sangat beresiko. Berikut tingkat resiko sanitasi kota denpasar adalah sebagai berikut : 14 desa merupakan desa sangat beresiko tinggi (resiko 4) yaitu Desa Padang Sambian Kaja, Pemogan, Pedungan, Penatih, Peguyangan Kaja, Tonja, Kesiman Kertanlangu, Padangsambian Kelod, Tegal Kerta, Dauh Puri Kauh, Dauh Puri Kaja, Dauh Puri Kelod, Sidakarya dan Dangin Puri Kauh. 26 desa merupakan desa beresiko tinggi yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Denpasar, yaitu : Kesiman Pentilan, Peguyangan Kangin, Penatih Dangin Puri, Tegal Harum, Sumerta, Sumerta Kaja, Dangin Puri Kangin, Dangin Puri, Panjer, Pemecutan Kaja, Dangin Puri Kaja, Sumerta Kauh, Sumerta Kelod, Renon, Sesetan, Dauh Puri Kangin, Peguyangan, Pemecutan Kelod, Padangasambian, Ubung Kaja, Kesiman, Dauh Puri dan Pemecutan. 4 desa (selebihnya) adalah desa dengan kurang resiko sedang (resiko 1) yaitu Desa Dangin Puri Kelod, Sanur Kauh, Sanur, Sanur Kaja dan Serangan

184 Gambar Peta Area Bersiko Sanitasi Kota Denpasar

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016 Created on 10/3/2016 at 9:8:38 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi target pembangunan sektor sanitasi, yang meliputi pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, dan

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi sanitasi di Kabupaten Bojonegoro yang telah digambarkan dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro mencakup sektor air limbah, persampahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, sehingga perhatian dan alokasi pendanaan pun cenderung kurang memadai. Disamping

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN TAHUN 2013 STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG POKJA SANITASI KABUPATEN TANGGAMUS POKJA BADAN SANITASI PERENCANAAN KABUPATEN

Lebih terperinci

KOTA TANGERANG SELATAN

KOTA TANGERANG SELATAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN KOTA TANGERANG SELATAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN POKJA AMPL KOTA TANGERANG SELATAN 2011 Daftar Isi Bagian 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, daerah kumuh dan akhirnya pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir 30% penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS), baik langsung maupun tidak langsung 18,1% diantaranya di perkotaan. Genangan di permukiman dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Bab - 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan sanitasi sampai saat ini masih belum menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Kecenderungan pembangunan lebih mengarah pada bidang ekonomi berupa pencarian

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1 Bab 1 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah dewasa ini semakin meningkat, namun tidak diimbangi secara optimal dengan penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian target MDGs di bidang sanitasi memerlukan kebijakan dan strategi yang efektif. Oleh karena itu, diperlukan berbagai program dan kegiatan yang terukur dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kota Mamuju adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Bone adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten.

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan perlu ditingkatkan. Ketidaktahuan dan pemahaman masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN DENPASAR UTARA DI KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN DENPASAR UTARA DI KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN DENPASAR UTARA DI KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR, Menimbang : a. Bahwa berhubung dengan

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KOTA DENPASAR

GAMBARAN UMUM KOTA DENPASAR Gambaran umum GAMBARAN UMUM KOTA DENPASAR KABUPATEN GIANYAR WILAYAH ADMINISTRATIF : 1. Denpasar Timur 11 Desa/Kelurahan, luas total 2.254 Ha. 2. Denpasar Selatan 10 Desa/Kelurahan, luas total 4.999 Ha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor sanitasi yang mencakupi bidang air limbah, persampahan dan drainase merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan yang erat dengan kemiskinan, tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, perilaku hidup bersih dan sehat,

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA KENDARI BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KOTA KENDARI BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Kendari adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pengembangan sanitasi secara komprehensif yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi kota (SSK) Kabupaten Karanganyar adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi eksisting sanitasi di perkotaan masih sangat memprihatinkan karena secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara

Lebih terperinci

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun .1 Visi dan Misi Sanitasi Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode

Lebih terperinci

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi sanitasi merupakan salah satu komponen yang ikut mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat dan lingkungan yang secara tidak langsung juga turut berkontribusi

Lebih terperinci

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup serta kondisi lingkungan yang dapat memberikan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku Putih Sanitasi berisi tentang pengkajian dan pemetaan sanitasi awal kondisi sanitasi dari berbagai aspek, yaitu mengenai Persampahan, Limbah Domestik, Drainase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masalah Sanitasi, khususnya sanitasi di perkotaan adalah isu yang sampai hari ini belum terselesaikan secara maksimal bahkan sehingga sangat memerlukan perhatian semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap bahwa

Lebih terperinci

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sanitasi didefinisikan sebagai upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik ditingkat rumah tangga maupun

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

2.1 Visi Misi Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi Penyiapan kerangka pembangunan sanitasi adalah merupakan milestone kedua dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dimana didalamnya terdapat sebuah tahapan yaitu formulasi visi misi. Berdasarkan Permendagri

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan dan kekumuhan suatu Kota/Kabupaten. Kondisi sanitasi yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Kota Yogyakarta yang semakin baik menjadikan Kota Yogyakarta sebagai kota yang memiliki daya tarik bagi para pencari kerja.

Lebih terperinci

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan Misi Kabupaten Grobogan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011 2016 sebagai berikut : V I S

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam rangka merumuskan visi misi sanitasi Kabupaten Lampung Tengah perlu adanya gambaran Visi dan Misi Kabupaten Lampung Tengah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akses terhadap air bersih dan sanitasi telah diakui PBB sebagai hak asasi manusia melalui deklarasi dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung pada akhir bulan Juli 2010.

Lebih terperinci

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015-2019 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan, tingkat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2015 Kabupaten Gunungkidul melakukan pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK). Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Gunungkidul dilakukan karena usia

Lebih terperinci

Bab I : Pendahuluan Latar Belakang

Bab I : Pendahuluan Latar Belakang Bab I : Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan pembangunan kota yang terus berkembang dan pertumbuhan populasi penduduk dengan berbagai aktifitasnya yang terus meningkat dengan pesat menyebabkan

Lebih terperinci

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang 1 Bab : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belajar dari pengalaman kegagalan berbagai daerah dalam mengelola pembangunan khususnya yang berkaitan dengan dampak negatif dari pembangunan yang kurang peduli terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kota yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Air Limbah Domestik Penetapan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan air limbah domestik dilakukan berdasarkan misi pengembangan sanitasi yang diturunkan

Lebih terperinci

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi

Lebih terperinci

POKJA PPSP KABUPATEN SAROLANGUN BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

POKJA PPSP KABUPATEN SAROLANGUN BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencapaian target MDGs di bidang sanitasi memerlukan kebijakan dan strategi yang efektif. Oleh karena itu, diperlukan berbagai program dan kegiatan yang terukur dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang memberikan arah bagi pengembangan sanitasi di Kabupaten Cilacap karena

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Strategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perilaku hidup bersih dan sehat setiap masyarakat adalah cermin kualitas hidup manusia. Sudah merupakan keharusan dan tanggung jawab baik pemerintah maupun masyarakat

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG Bab 1 Sektor sanitasi merupakan sektor yang termasuk tertinggal jika dibandingkan dengan sektor lain. Berdasarkan data yang dirilis oleh UNDP dan Asia Pacific MDGs Report 2010, disampaikan

Lebih terperinci

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA Hari/Tanggal : Jumat / 2 Mei2014 Tempat : Ruang Rapat Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana Jl. Mayor Sugianyar No.3 Negara Pimpinan rapat : I Ketut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) KOTA TERNATE BAB PENDAHULUAN

BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) KOTA TERNATE BAB PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Latar Belakang Aspek Sanitasi adalah sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan, pola

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Sebagai sebuah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi skala kota, kerangka kebijakan pembangunan sanitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan,

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan, pencemaran, dan pemulihan kualitas lingkungan. Hal tersebut telah menuntut dikembangkannya berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) POKJA SANITASI KABUPATEN BERAU Tahun 2011 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi didefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan misi Kota Tomohon yang akan di capai yang terkandung dalam RPJMD dan disesuaikan dengan visi dan misi sanitasi yang terdapat dalam

Lebih terperinci

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas sanitasi Tahun 0 06 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-1

Bab 1 Pendahuluan. Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-1 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Takdir geografis Kabupaten Sleman yang merupakan bagian dari ekologi gunung api aktif Gunung Merapi, dari puncak hingga dataran lereng kaki, menjadikan keseluruhan

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Luas wilayah Republik Indonesia dengan sebaran pulau, jumlah masyarakat permukiman dengan kendala pencapaian lingkungan sehat saat ini menjadi sasaran pembangunan pemerintah

Lebih terperinci

Universal Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka. 1.1 Latar Belakang

Universal Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka. 1.1 Latar Belakang . Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1 1.1. Latar Belakang. Dalam kontek Program Pembangunan Sektor Sanitasi Indonesia (ISSDP), sanitasi didefinisikan sebagai tindakan memastikan pembuangan tinja, sullage dan limbah padat agar lingkungan rumah

Lebih terperinci

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan pembangunan kota yang terus berkembang dan pertumbuhan populasi penduduk dengan berbagai aktifitasnya yang terus meningkat dengan pesat menyebabkan pemenuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Target Millenium Development Goals (MDGs) menempatkan manusia sebagai fokus utama pembangunan yang mencakup semua komponen kegiatan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan

Lebih terperinci

Pendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

Pendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG Pendahuluan 1 BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG Selama ini pembangunan di sektor sanitasi dan pengelolannya kurang mendapatkan perhatian dan prioritas di berbagai daerah di Indonesia, dimana baru 51

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Pokja AMPL Kabupaten Kendal berupaya untuk meningkatkan kondisi sanitasi yang lebih baik melalui program Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah Republik Indonesia telah memberlakukan kebijakan pembangunan sanitasi sebagai bagian dari strategi nasional bidang sanitasi dan higienitas untuk diterapkan

Lebih terperinci

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam menentukan visi dan misi sanitasi kabupaten Takalar, mengacu kepada visi dan misi kabupaten yang terdapat dalam RPJMD. Dengan adanya kesamaan persepsi dalam

Lebih terperinci

KEGIATAN FISIK DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA DENPASAR TAHUN 2016

KEGIATAN FISIK DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA DENPASAR TAHUN 2016 KEGIATAN FISIK DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA DENPASAR TAHUN 2016 BIDANG PENGAIRAN A PROGRAM PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE / GORONG- GORONG A.1 Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase / Gorong - Gorong 1.1 Penataan

Lebih terperinci

Buku Strategi Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 1

Buku Strategi Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan adanya prasarana lingkungan seperti sistem sanitasi yang baik sangat diharapkan. Akan tetapi pada kenyataannya kondisi sanitasi yang ada sekarang khususnya

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi

Lebih terperinci

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pengembangan sanitasi yang mencakup tiga sub sector yairu air limbah, sampah dan drainase. Dalam pembahasan bab ini mencakup

Lebih terperinci

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi Lampiran 2: Hasil analisis SWOT Tabel Skor untuk menentukan isu strategis dari isu-isu yang diidentifikasi (teknis dan non-teknis) untuk sektor Air Limbah di Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Access) akses sanitasi layak di akhir tahun Dalam upaya untuk mencapai target 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Access) akses sanitasi layak di akhir tahun Dalam upaya untuk mencapai target 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Strategi pengembangan sanitasi yang dituangkan di dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini merupakan suatu dokumen perencanaan jangka menengah (5 Tahun)

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai pentingnya Sanitasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di Indonesia dengan mengarusutamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan di Kabupaten Pasuruan dilaksanakan secara partisipatif, transparan dan akuntabel dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip dan pengertian dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan

Lebih terperinci

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, visi dan misi pembangunan jangka menengah adalah visi dan misi kepala daerah

Lebih terperinci

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2014 STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Bandung Barat adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi

1.1 Latar Belakang. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Bandung Barat adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi 1.1 Latar Belakang Tahun 2016 Kabupaten Bandung Barat melakukan pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK). Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Bandung Barat dilakukan untuk peningkatan kualitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang Bab 1 1.1. Latar Belakang Penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat berpendapatan rendah dan bertempat tinggal di kawasan padat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting guna mendukung pencapaian target pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di tahun

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG

STRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi di Indonesia adalah lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai

Lebih terperinci