- Lokasi belajar yang kondusif. - Lokasi belajar yang kondusif via sinmarine.mindmix.ru

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "- Lokasi belajar yang kondusif. - Lokasi belajar yang kondusif via sinmarine.mindmix.ru"

Transkripsi

1 Kegiatan bernama belajar tentu sudah kamu akrabi sedari kecil. Duduk di depan meja belajar, berusaha menyelesaikan tugas, menghapal materi yang akan diujikan besok, latihan dengan beragam tipe soal, sering membuatmu harus bersabar menahan pening. Atau tipe belajar jenis lain: ketika kamu tidak hanya harus menggunakan otak melainkan juga anggota tubuhmu untuk menguasai sesuatu. Main basket atau mempelajari instrumen musik, misalnya. Pertanyaannya, apakah intensitas kita belajar sebanding dengan efektivitas metode belajar yang kita lakukan? Demi proses belajar yang lebih efektif dan membawa manfaat, kali ini seorang pembaca yang berkuliah di Jurusan Pendidikan Dokter mengungkapkan cara belajar efektif nan cerdas khusus untukmu! 1. Perlakukan proses persiapan belajar seperti persiapan maju ke medan perang. Siapkan segala keperluan yang dibutuhkan, jangan sampai ada yang ketinggalan - Lokasi belajar yang kondusif - Lokasi belajar yang kondusif via sinmarine.mindmix.ru Banyak orang berpikir kalau mau belajar ya tinggal belajar padahal itu salah besar. Seperti olahraga, belajar merupakan kegiatan yang membutuhkan energi yang lebih. Saat belajar, otak kita bekerja keras untuk mencerna dan mempelajari yang hal-hal baru yang belum kita kuasai. Maka itu, sebelum belajar kamu wajib mempersiapkan amunisi. Beberapa persiapan yang dibutuhkan untuk belajar adalah lokasi, waktu, materi, dan yang paling sulit adalah motivasi belajar. Lokasi belajar yang terbaik adalah lokasi dengan sedikit distraksi, seperti perpustakaan atau tempat yang hening. Hindari belajar di tempat tidur (karena rawan godaan untuk tidur) atau tempat yang ramai, karena belajar membutuhkan fokus yang tinggi. Menentukan waktu terbaik untuk belajar juga tak kalah penting. Coba identifikasi dirimu terlebih dahulu, apakah kamu termasuk tipe yang lebih aktif pada malam hari atau pagi hari. Belajar membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi, karena itulah belajarlah pada waktu di mana waktumu yang paling aktif.

2 Bekali juga dirimu dengan daftar rinci materi yang harus dipelajari saat itu, lengkap dengan bahan yang sudah dibundel rapi. 2. Jadilah orang yang teguh hati demi menghindar dari segala bentuk distraksi. Khusyuknya proses belajarmu akan menentukan prestasi - Singkirkan gawaimu saat sedang belajar - Singkirkan gawaimu saat sedang belajar via itsmeamy.wordpress.com Jauhkan sejenak hal-hal yang berpotensi menimbulkan distraksi bagi konsentrasimu saat sedang belajar, seperti ponsel dan internet. Saya juga menyarankan untuk tidak mendengarkan musik saat sedang belajar, terutama musik dengan lirik. Multitasking adalah hal yang sangat dilarang saat belajar. Kemampuanmu fokus dan bekonsentrasi akan sangat menurun saat belajar sambil melakukan hal-hal yang lain. Jika kamu beralasan menggunakan musik untuk menghilangkan suara berisik di sekitarmu, lebih baik kamu mengalah dan angkat kakilah. Cari saja tempat yang lebih kondusif dan belajarlah di sana. Jauhkan ponselmu karena kemungkinan besar konsentrasimu akan teralihkan saat kamu mendengar dering ponsel, kamu jadi reflek untuk membaca dan membalas sms. Begitu juga dengan internet, kalau bisa dihindari atau dimatikan, karena internet akan membuatmu tegoda untuk berselancar di dunia maya, hingga kamu menomorduakan kegiatan belajar yang sebenarnya lebih penting. 3. Jika konsentrasi susah didapat gunakan teknik Pomodoro agar fokusmu terpaksa lekat - Belajar cerdas dengan teknik pomodoro - Belajar cerdas dengan teknik pomodoro via mude.nu Teknik ini mungkin terdengar asing buatmu, namun ini sudah banyak diaplikasikan orang-orang di luar negeri. Teknik Pomodoro merupakan turunan dari hasil penelitian yang menemukan bahwa manusia rata-rata bisa mencapai fokus terbaiknya selama kurang lebih 25 menit.

3 Penerapan teknik ini juga tidak sulit. Pertama-tama, set timer di alarmu selama 25 menit. Nah, selama 25 menit ini, berikan fokusmu terhadap materi pelajaran hendak kamu pelajari. Setelah 25 menit, berhentilah sejenak, selingi dengan kegiatan lain yang bisa menyegarkan pikiranmu selama 5-10 menit. Saat break time ini, kamu boleh mengecek media sosial, jalan-jalan, main game ringan, dan apa saja. Setelah itu, kembalilah untuk belajar selama 25 menit lagi. Awalnya mungkin akan terasa susah, tetapi cobalah untuk terus membiasakannya. 4. Triple combo agar semua bahan cepat tercerap: baca materi yang harus kamu pelajari dalam hati- baca dengan suara keras tuliskan ulang materi dengan tangan - Libatkan inderamu - Libatkan tiga inderamu sekaligus via Ada yang mengatakan bahwa tipe belajar manusia itu ada 3, yakni tipe auditorial, visual, atau tipe kinestetik. Tapi faktanya adalah, semakin banyak indera yang kita gunakan saat belajar, semakin banyak informasi yang bisa tercerap. Cara yang paling efektif adalah seperti ini, pertama-tama bacalah dan pahami materi pelajarananya (visual), bacalah sambil mengucapkannya (auditorial), lalu setelah itu tuliskan hal-hal yang kamu pelajari di buku catatan (kinestetik). Fakta tambahan, usahakan kamu menulis dengan tangan selama proses belajar. Dari sebuah peneltian menunjukkan bahwa menulis dengan tangan jauh lebih menyerap informasi daripada mengetik. Jika selama ini kamu hanya melakukan salah satu dari 3 teknik tersebut, tak ada salahnya kalau kamu menerapkan 3 teknik tersebut sekaligus, dan rasakan sendiri bagaimana dampaknya untukmu. 5. Tutup buku dan lakukan recall demi mengetahui lubang menganga dari pemahanmu. Hal ini akan membantu mengetahui materi mana yang harus kamu pelajari ulang - Recall - Lakukan recall supaya lebih ingat via st-study.tumblr.com

4 Setelah selesai membaca dan mengingat materi-materi yang kamu pelajari, cobalah untuk melakukan recall. Tutuplah bukumu dan coba ingat semua yang telah kamu pelajari tanpa sedikitpun membukanya. Penting untuk tidak membuka buku, karena kamu dapat masuk ke suatu kondisi yang disebut dengan ilusi kompetensi. Ilusi kompetensi adalah suatu kondisi di mana kamu akan merasa telah mempelajari materi tersebut, padahal pada kenyataannya kamu belum pernah mempelajarinya. Dalam tahap recall ini, kamu akan mengingat-ingat kembali apa yang telah kamu pelajari, dan berusaha mengkaitkan pemahaman dari bagian satu ke bagian lain secara mengalir. Pada saat recall, kamu pasti akan menemukan suatu bagian yang belum kamu kuasai atau lupa. Setelah kamu berusaha mati-matian mengingat tapi ternyata tidak bisa, barulah buka buku dan cari jawabannya, kemudian ulangi kembali mulai dari awal. Recall dapat dilakukan dengan cara berbicara pada diri sendiri, menulis, atau membuat tes kecil-kecilan. 6. Materi yang kamu pelajari menggunakan sistem kebut semalam juga akan lenyap dalam hitungan jam. Mencicil materi setiap hari bisa membuatmu hidup normal di masa ujian, tak harus seperti zombie - Cacac - Jangan terbiasa belajar SKS via woelt.nl Percayalah, semua materi yang kamu pelajari dalam semalam akan lenyap juga dalam semalam. Padahal kita belajar bukan semata-mata agar lulus ujian, tapi untuk bekal masa depan. Seorang atlet angkat besi saja tidak mungkin latihan hanya 1 hari sebelum perlombaan. Mereka sudah latihan sejak lama dan juga sedikit demi sedikit tiap harinya untuk membentuk otot yang diperlukan untuk perlombaan tersebut. Begitu juga dengan otak kita. Nah, cara agar materi-materi yang sudah kamu pelajari tidak cepat menguap dari otakmu itu sebenarnya mudah. Belajarlah dengan cara mencicilnya. Belajar sedikit demi sedikit tiap hari, asalkan berkualitas. Luangkan waktu 1-2 jam tiap hari untuk mengulang materi kuliah yang baru saja kamu pelajari tadi, kemudian luangkan sekitar 30 menit di esok hari.

5 Please download full document at Thanks

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan

BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan Analisis terhadap gaya belajar siswa berprestasi di SMP

Lebih terperinci

TIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA

TIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA TIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA Produktivitas kerja adalah ukuran mengenai apa yang telah diperoleh dari apa yang telah diberikan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan pada

Lebih terperinci

TATA CARA PELAKSANAAN SEMINAR

TATA CARA PELAKSANAAN SEMINAR TATA CARA PELAKSANAAN SEMINAR A. Persyaratan Sebagai Penyaji Seminar 1. Persyaratan Administrasi Tercatat sebagai mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas Ibn Khaldun untuk semester/tahun akademik

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID

LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID L1 LEMBAR KUESIONER AWAL UNTUK MURID Hari/ Tanggal : Nama : 1. Apakah kamu memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang sering kamu lakukan saat menggunakan komputer? a. Bermain game c. Menonton

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 291 PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Ibnu R. Khoeron 1, Nana Sumarna 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

10. Jika Anda menyukai tes ini katakan Ya, jika tidak katakan Tidak. 11. Teriakkan nama belakang Anda keras-keras ketika Anda sampai pada poin ini.

10. Jika Anda menyukai tes ini katakan Ya, jika tidak katakan Tidak. 11. Teriakkan nama belakang Anda keras-keras ketika Anda sampai pada poin ini. Seberapa Baik Anda Menerima Komunikasi? 1. Baca semua sebelum melakukan apa pun. 2. Tuliskan nama Anda di pojok kanan atas kertas ini. 3. Lingkari kata nama pada kalimat nomor 2. 4. Gambarlah lima persegi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Gaya Belajar 2.1.1 Pengertian Gaya Belajar Gaya belajar menurut Winkel (2005) adalah cara belajar yang khas bagi siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan aset bangsa. Dari data terbaru yang dikeluarkan United. negara (1). Menurut UNESCO pada tahun 2012, dari 120 negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan aset bangsa. Dari data terbaru yang dikeluarkan United. negara (1). Menurut UNESCO pada tahun 2012, dari 120 negara yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini peran pendidikan penting bagi kemajuan peradaban suatu bangsa. Karena dengan adanya kemajuan peradaban, diharapkan manusia akan hidup lebih nyaman

Lebih terperinci

ETIK UMB MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

ETIK UMB MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI. ETIK UMB Modul ke: MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Manajemen waktu yang baik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab V ini berisi simpulan dan saran. Simpulan didasarkan pada hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab V ini berisi simpulan dan saran. Simpulan didasarkan pada hasil 250 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V ini berisi simpulan dan saran. Simpulan didasarkan pada hasil analisis data pada Bab IV. Simpulan berisi pernyataan-pernyataan sebagai jawaban dari masalah penelitian

Lebih terperinci

STRATEGI BELAJAR. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd*)

STRATEGI BELAJAR. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd*) STRATEGI BELAJAR Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd*) Strategi belajar bersifat individual, artinya strategi belajar yang efektif bagi diri seseorang belum tentu efektif bagi orang lain. Untuk memperoleh strategi

Lebih terperinci

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) MENGAPA PERLU IDENTIFIKASI BELAJAR ANAK??? Dengan mengenali gaya belajar anak maka : 1. Menciptakan cara belajar yang menyenangkan

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran PKn Kelas 2

PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran PKn Kelas 2 Mata Pelajaran PKn 1 1. Membiasakan hidup gotong royong 1.1 mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong. 2. Menampilkan sikap cinta 1.2 Melaksanakan hidup rukun, lingkungan saling

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style siswa yaitu cara ia bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam

Lebih terperinci

PERIODISASI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

PERIODISASI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA PERIODISASI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA KONSEP DASAR PERIODISASI PROGRAM LATIHAN Suatu perencanaan latihan dan pertandingan yang disusun sedemikian rupa sehingga kondisi puncak dicapai pada waktu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bau, rasa, dan sentuhan. Informasi tersebut akan masuk ke dalam pikiran sebagian masuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bau, rasa, dan sentuhan. Informasi tersebut akan masuk ke dalam pikiran sebagian masuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup di dunia ini penuh dengan informasi yang berupa pemandangan, suara, bau, rasa, dan sentuhan. Informasi tersebut akan masuk ke dalam pikiran sebagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan di mana-mana, seperti di rumah ataupun di lingkungan masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

How to Study : Study habits

How to Study : Study habits How to Study : Study habits Johanna Risva Perkenalan 1 Apakah kebiasaan belajar itu? Pola perilaku belajar seorang siswa/ mahasiswa. Misal: Membaca sebelum ujian, membuat ringkasan setiap kali kuliah dsb

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran seorang guru haruslah memiliki kemampuan untuk melakukan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Judul Penelitian : Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Atlet Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Peneliti : Tegar Rizky Nur Maulidha NIM

Lebih terperinci

41 A. Menyampaikan Pesan Pendek

41 A. Menyampaikan Pesan Pendek 41 A. Menyampaikan Pesan Pendek Siapa yang belum sarapan? Lho, mengapa belum sarapan? Sebelum berangkat sekolah, kamu harus sarapan! Kebiasaan ini sangat baik. Jika tidak, konsentrasi belajarmu akan terganggu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Secara psikologis belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut: BAB IV PEMBAHASAN 5.1. Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut: Ruang studio di kampus Ruang studio di kampus Tabel 4.1 Perbandingan ruang studio desain

Lebih terperinci

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA 2 0 0 4 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Tahukah Anda?... 1 Strategi Belajar CERDAS... 2 1 Huruf C untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengacu pada perundang-undangan yang berlaku, tentang pengertian pendidikan telah disebutkan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa kanak-kanak khususnya antara 6-12 tahun atau sering disebut juga sebagai usia sekolah. Pada masa perkembangan ini anak mulaidiarahkan menjauh dari kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan pada kemampuan siswa

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU- ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU- ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN KONSUMSI CAIRAN, AKTIFITAS FISIK DAN BERAT JENIS URIN PADA SISWI SMU NEGERI 3 KUPANG (DATARAN RENDAH) DAN SMU NEGERI KAPAN (DATARAN TINGGI) DI NUSA TENGGARA TIMUR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN LAGU SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN LAGU SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN LAGU SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS A. Hasil Temuan Penelitian Dari hasil mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui wawancara, observasi maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, seperti faktor individual (kematangan atau pertumbuhan fisik, tua/keluarga dan lingkungan serta fasilitas atau dukungan).

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, seperti faktor individual (kematangan atau pertumbuhan fisik, tua/keluarga dan lingkungan serta fasilitas atau dukungan). BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan belajar siswa dalam bentuk prestasi belajar yang ditunjukkan oleh nilai raport merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti yang tercantum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu tujuan dari bangsa Indonesia yang tercantum pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada dewasa ini tingkat partisipasi

Lebih terperinci

- IQ (inteleqtual quesion) Angka yg menjelaskan ingkat kecerdasan seseorang yg dibandingkan dengan sesamanya dalam 1 populasi

- IQ (inteleqtual quesion) Angka yg menjelaskan ingkat kecerdasan seseorang yg dibandingkan dengan sesamanya dalam 1 populasi LBM 5 Ganggan perilaku pada anak Step 1 - Instabilitas genomic Keidakstabilan keseluruhan geneic yg dimiliki sel - IQ (inteleqtual quesion) Angka yg menjelaskan ingkat kecerdasan seseorang yg dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kebutuhan bagi setiap individu. Belajar sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku

Lebih terperinci

ETIK UMB. Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN

ETIK UMB. Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN Modul ke: ETIK UMB Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas Fakultas FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Manajemen waktu yang baik penting

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP DAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP DAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP DAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP Ary Herlina Kurniati HM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH 51 BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH DENASRI KULON KAB. BATANG A. Analisis Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen penting dari kehidupan seseorang dan merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah kompleks, dinamis dan kontekstual.

Lebih terperinci

KAFEIN DAN PERFORMA ATLETIK

KAFEIN DAN PERFORMA ATLETIK KAFEIN DAN PERFORMA ATLETIK Kafein adalah zat yang memberi tendangan dalam kopi Anda. Zat ini membuat Anda bangun dan siap beraktivitas di pagi hari, serta membantu membuat Anda tetap semangat ketika Anda

Lebih terperinci

manusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri

manusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri TINGKAH LAKU ANEH STEP 1 - Waham paranoid: sebuah keyakinan yg salah, paranoid seperi org yg ingin menyakii - Halusinasi akusik phonema: halusinasi pendengaran (akoasma dan phonema). Akoasma: suara masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya akan

Lebih terperinci

Penyusun DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

Penyusun DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang diberikan-nya sehingga tugas Makalah yang berjudul Peranan Guru TK Dalam Pembelajaran Terpadu ini dapat saya selesaikan.

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012 BLADDER TRAINNING A. PENGERTIAN Bladder training adalah salah upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kencing yang mengalami

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK Islam 2 Durenan yang beralamat di Jalan Raya Kendalrejo Durenan Trenggalek. Sekolah ini adalah pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Belajar dalam arti luas merupakan perubahan yang dilakukan banyak orang. Ada

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Belajar dalam arti luas merupakan perubahan yang dilakukan banyak orang. Ada 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Belajar dalam arti luas merupakan perubahan yang dilakukan banyak orang. Ada juga belajar semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam

Lebih terperinci

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari Namaku nanda, lengkapnya Nanda Prastika. Aku tinggal di sebuah desa bersama seorang wanita paruhbaya yang biasa aku panggil dengan sebutan emak ijah. Hidup

Lebih terperinci

Strategi Mengasah Keterampilan Baru

Strategi Mengasah Keterampilan Baru Strategi Mengasah Keterampilan Baru October 2013 1 1. Г Jika anda sering GOOGLING di internet atau MELIHAT-LIHAT buku di toko buku, untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kebutuhan anda. Apakah

Lebih terperinci

Trik Sukses di Tes Toefl

Trik Sukses di Tes Toefl Trik Sukses di Tes Toefl Ada sejumlah cara agar sukses dalam sejumlah tes Bahasa Inggris. Misalnya, TOEFL, English Language Proficiency Test (ELPT), dan lain sebagainya. Pekan lalu, tim UNAIR News berkesempatan

Lebih terperinci

di Era Digital Mendidik Anak

di Era Digital Mendidik Anak Mendidik Anak di Era Digital Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga 2017 Tugas orang tua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses belajar mengajar adalah suatu hal penting yang menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses belajar mengajar adalah suatu hal penting yang menjadi kunci 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar adalah suatu hal penting yang menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan. Pendidikan menurut Nurani (2015 : 21) adalah proses tanpa akhir

Lebih terperinci

kegiatan sehari hari pelajaran 2

kegiatan sehari hari pelajaran 2 pelajaran 2 kegiatan sehari hari semua anak senang bermain anak anak bermain setiap hari bermain membuat hati senang bermain boleh saja asal jangan lupa belajar kegiatan sehari hari 17 mengenal tanda baca

Lebih terperinci

Berikut ini disajikan hasil belajar IPA sebelum dilakukan tindakan.

Berikut ini disajikan hasil belajar IPA sebelum dilakukan tindakan. 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan awal diketahui bahwa pembelajaran yang berlangsung selama ini siswa hanya mengandalkan apa yang disampaikan guru di depan

Lebih terperinci

INDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE. Apek penilaian mendengar dan berbicara. Apek penilaian membaca dan menulis

INDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE. Apek penilaian mendengar dan berbicara. Apek penilaian membaca dan menulis INDONESIAN EXAM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-HIKMAH BENCE Hari, tanggal : Nomor Urut : Nama Siswa : Kelas : Apek penilaian mendengar dan berbicara NILAI KRITERIA NILAI ULANGAN 0 64 65 89 90 100 Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Ditinjau dari sudut perkembangan manusia, kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Ditinjau dari sudut perkembangan manusia, kebutuhan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat lepas dengan manusia lainnya dan mempunyai hasrat untuk berkomunikasi atau bergaul dengan orang

Lebih terperinci

1. Suatu unsur yang membedakan antara bentuk negara dan bentuk kenegaraan adalah...

1. Suatu unsur yang membedakan antara bentuk negara dan bentuk kenegaraan adalah... Soal CPNS Seri Tata Negara 1. Suatu unsur yang membedakan antara bentuk negara dan bentuk kenegaraan adalah... A. Kedaulatan B. Rakyat negara C. Kekayaan negara D. Wilayah negara lain E. Pengakuan dari

Lebih terperinci

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS FEB Arsektur

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS FEB Arsektur Modul ke: Fakultas 09FEB MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Dengan merencanakan penggunaan waktu memudahkan anda menyebarkan/mendistribusi tugas dan pekerjaan sepanjang semeseter, menghindari kemacetan'

Lebih terperinci

HealthFirst. Menguak Fakta dan Mitos Rokok serta Alkohol. Hidup Sehat tanpa Rokok dan Alkohol

HealthFirst. Menguak Fakta dan Mitos Rokok serta Alkohol. Hidup Sehat tanpa Rokok dan Alkohol HealthFirst Menguak Fakta dan Mitos Rokok serta Alkohol. Hidup Sehat tanpa Rokok dan Alkohol Edisi November 2016 Daftar Isi HEADLINE 2 HEADLINE Langkah ini adalah upaya terbaru pemerintah untuk mencegah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insomnia adalah keluhan sulit untuk masuk tidur atau sulit mempertahankan tidur (sering terbangun saat tidur) dan bangun terlalu awal serta tetapi merasa badan tidak

Lebih terperinci

Lampiran B.2 Kuesioner. Nama : Kelas : Alamat :

Lampiran B.2 Kuesioner. Nama : Kelas : Alamat : Lampiran B.2 Kuesioner Nama : Kelas : Alamat : ANGKET PENELITIAN A. UMUM 1. Angket ini disusun dalam rangka untuk menyusun Karya Ilmiah yang berjudul FAKTOR INTERNAL DAN EKTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRESTASI

Lebih terperinci

INGAT OCD AKAN GAGAL APABILA ANDA MENJADI RAKUS SAAT BUKA PUASA OCD

INGAT OCD AKAN GAGAL APABILA ANDA MENJADI RAKUS SAAT BUKA PUASA OCD WAKTU PUASA Waktu puasa yang saya berikan adalah 16 jam, 18 jam dan 20 jam. (waktu tidak makan) Itu mengartikan waktu makan adalah 8 jam, 6 jam atau 4 jam. (jendela makan) Apa artinya? Artinya anda boleh

Lebih terperinci

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan

Lebih terperinci

Pada indikator kesiapan dalam belajar, siswa mendapatkan skor 2,08 pada siklus I.

Pada indikator kesiapan dalam belajar, siswa mendapatkan skor 2,08 pada siklus I. No. Indikator Siklus I Siklus II 1 Kesiapan dalam belajar 2,08 2,66 2 Aktif dalam pembelajaran 1,44 2,22 3 Menganalisis permasalahan dari guru 1,38 2,22 4 Melakukan tanya-jawab dengan guru dan teman 1,6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan zat-zat gizi

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan zat-zat gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa anak-anak terutama usia sekolah merupakan tahapan yang penting bagi kehidupan seseorang. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan fisik, kognitif dan

Lebih terperinci

RPP TEMATIK KELAS RENDAH

RPP TEMATIK KELAS RENDAH RPP TEMATIK KELAS RENDAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : PKn Tema : Hidup Sehat Kelas/Semester : 1/l Alokasi Waktu : 1 X 35 menit (1 x pertemuan) Hari/Tanggal : 1. STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

Perjuangan Meraih Cita-cita

Perjuangan Meraih Cita-cita Perjuangan Meraih Cita-cita Matahari terik membakar ubun-ubun kepala. Senin pagi ini di SMA Negeri 1 Batangan telah berjejer rapi menghadap tiang bendera sekaligus pembina upacara hari ini. Pukul 08.00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah dan membuka peluang pekerjaan. memiliki kekuatan pada struktur dan penalarannya. Salah satu karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah dan membuka peluang pekerjaan. memiliki kekuatan pada struktur dan penalarannya. Salah satu karakteristik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tuntutan terhadap dunia pendidikan sangat tinggi, mengingat pendidikan harus memberikan sumbangan yang sangat besar bagi peningkatan kualitas sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap penting yaitu era globalisasi yang membutuhkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dianggap penting yaitu era globalisasi yang membutuhkan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan sebagai sarana utama untuk mencerdaskan bangsa patut diberikan perhatian, apalagi Indonesia akan memasuki semua zaman yang dianggap penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Dengan pendidikan yang lebih baik akan mengarah pada perkembangan suatu negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas secara berturut-turut mengenai (1) latar belakang, (2) pembatasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kawan-kawan menjelaskan bahwa perubahan dibedakan menjadi empat lapis

BAB I PENDAHULUAN. kawan-kawan menjelaskan bahwa perubahan dibedakan menjadi empat lapis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak terjadi permasalahan pendidikan saat ini dan nampak seperti iceberg, yaitu nampak kecil di permukaan padahal di dasarnya masih banyak permasalahan. Maka,

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Gizi Di negara sedang berkembang seperti Indonesia, kekurangan gizi merupakan penyebab tingginya angka kematian. Disamping itu kekurangan gizi dapat menurunkan kemampuan

Lebih terperinci

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya TINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu berkomunikasi.perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah

BAB I PENDAHULUAN. perlu berkomunikasi.perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang

Lebih terperinci

htp://detak-unsyiah.com/opini/pengaturan-kos-buruk-picu-seks-bebas-lingkungan-kampus.html PERMASALAHAN

htp://detak-unsyiah.com/opini/pengaturan-kos-buruk-picu-seks-bebas-lingkungan-kampus.html PERMASALAHAN htp://detak-unsyiah.com/opini/pengaturan-kos-buruk-picu-seks-bebas-lingkungan-kampus.html PERMASALAHAN Sekilas keika berbicara tentang kos-kosan secara otomais asosiasi masyarakat akan tertuju pada tempat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pendahuluan

KATA PENGANTAR. Pendahuluan KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Remaja dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua, keluarga bahkan negara. Maka seorang anak sudah seharusnya di jaga dan di asuh dengan baik. Pengasuhan

Lebih terperinci

Belajar yang Efektif dan Kreatif

Belajar yang Efektif dan Kreatif Belajar yang Efektif dan Kreatif http://staff.uny.ac.id/dosen/agus-triyanto-mpd Pertanyaan-Pertanyaan Apa yang Anda harapkan sebelum memasuki SMKN 6 Yogyakarta? Apakah harapan Anda sudah sebagian atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha!7

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha!7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kanak-kanak yaitu usia 6-12 tahun adalah masa peralihan dari pra-sekolah ke masa sekolah dasar (SD). Pada masa ini terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

Ghufron dan Risnawita (2010: 38-39) menjelaskan bahwa:

Ghufron dan Risnawita (2010: 38-39) menjelaskan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap individu itu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Apabila kekurangan itu dapat diterima sebagaimana adanya, sementara kelebihannya diperhatikan

Lebih terperinci

*SAMA SEKALI TIDAK BOLEH DIKONSUMSI SELAMA PROGRAM*:

*SAMA SEKALI TIDAK BOLEH DIKONSUMSI SELAMA PROGRAM*: *DIET PEMBAKARAN LEMAK* Untuk orang-orang yang butuh menghilangkan berat badan dalam waktu singkat. Diet ini diberikan oleh salah satu Rumah Sakit di Maryland USA untuk para pasien jantung yang perlu menurunkan

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1 LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1 A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien: Mengkritik diri sendiri Perasaan tidak mampu Pandangan hidup yang pesimis Penurunan produktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang lebih tinggi dari kedudukan harta dan benda, bahkan jauh lebih berharga di atas segala sesuatu yang di miliki. Di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang

Lebih terperinci

Status Bar. Abstrak. Pendahuluan. jadul. kamu. ini lebih. Tentu kamu. ilmuti.org Seluruh disertakan dalam. Copyright

Status Bar. Abstrak. Pendahuluan. jadul. kamu. ini lebih. Tentu kamu. ilmuti.org Seluruh disertakan dalam. Copyright Cara Membalas Notifikasi Chat di Androidd Langsung dari Status Bar Ayub Firmansyah Hutabarat Ayubhutabarat61@gmail.com Abstrak Penggunaan smartphone Android saat ini semakin banyak. Posisi ponsel-ponsel

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa BAB V PEMBAHASAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa jurusan arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata yang sedang menghadapi tugas akhir. Karena kesibukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Profil Singkat Mahasiswa Tadris Kimia Angkatan 2011, 2012, 2013 a. Mahasiswa Angkatan 2011 Sebagaian sampel yang diambil oleh peneliti untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Semakin tinggi penguasaan seseorang terhadap suatu bidang, semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakekat pendidikan merupakan salah satu cara mencerdaskan, membudayakan, dan mengembangkan potensi manusia sehingga menjadi manusia yang berkualitas, dan lebih manusiawi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif. Pendidikan adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan

Lebih terperinci

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D Sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari proses pembentukan kalimat, atau yang menganalisis kalimat atas bagian-bagiannya. Kalimat ialah kesatuan bahasa atau ujaran yang berupa kata atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika mempunyai peran penting dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika mempunyai peran penting dalam berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Pelajaran matematika diberikan untuk membekali

Lebih terperinci

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA 24 SERI BACAAN ORANG TUA BERCERITA PADA ANAK Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Milik Negara

Lebih terperinci

TIPS DAN TRIK BERMAIN PUBG UNTUK PEMULA

TIPS DAN TRIK BERMAIN PUBG UNTUK PEMULA TIPS DAN TRIK BERMAIN PUBG UNTUK PEMULA Ivan Ariadi Penulis ivan@raharja.info Abstrak Di artikel saya yang sebelumnya yang membahas game dengan genre Battle Royale dan dimainkan secara gratis, kali ini

Lebih terperinci

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 disebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat komponen penting keterampilan bahasa, yakni keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan

Lebih terperinci