BAB II. Landasan Teori

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II. Landasan Teori"

Transkripsi

1 BAB II Landasan Teori. Model Matematika Menurut Wirodikromo (998, p77) model matematika adalah suatu rumusan matematika (dapat berbentuk persamaan, pertidaksamaan / fungsi) yang diperoleh dari hasil penafsiran seseorang ketika menerjemahkan suatu masalah ke dalam bahasa matematika.. Pengoptimalan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengoptimalan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan untuk menjadikan paling baik, paling tinggi, paling menguntungkan, dan sebagainya. Hasil dari pengoptimalan disebut hasil yang optimal.. Masalah Pengoptimalan Menurut Hadley (975), masalah pengoptimalan (optimization problems) adalah suatu permasalahan yang mencoba memaksimalkan atau meminimunkan suatu fungsi numerik dari sejumlah variabel atau fungsi dengan variabel / fungsi tersebut harus memenuhi batasan-batasan tertentu yang merupakan masalah umum. Sedangkan menurut Bronson (997,p), suatu masalah pengoptimalan menentukan suatu kuantitas maksimal atau minimal yang spesifik yang disebut objektif yang tergantung pada suatu bilangan terhingga / variabel input. Variabel tersebut dapat 6

2 7 berdiri sendiri-sendiri atau berkaitan satu sama lain melalui satu atau beberapa kendala (constraints)..4 Interpolasi Polinom Pekerjaan menginterpolasi titik-titik data dengan sebuah polinom disebut interpolasi (dengan) polinom. Bila data tersebut berasal dari suatu fungsi, maka kurva cocokannya akan sama dengan fungsi tersebut. Bila fungsi cocokan yang digunakan berbentuk polinom, maka polinom tersebut dinamakan polinom interpolasi. Interpolasi memainkan peranan yang sangat penting dalam metode numerik. Fungsi yang tampak rumit menjadi lebih sederhana bila dinyatakan dalam polinom interpolasi. Sebagian besar metode integrasi numerik, metode persamaan diferensial biasa, dan metode turunan numerik didasarkan pada polinom interpolasi. Jika c < a < c n maka g k r(c k ) disebut nilai interpolasi (interpolated value), sedangkan jika c < c k atau c < c n maka g k r(c k ) disebut nilai ekstrapolasi (etrapolated value).

3 8 Keunikan dari polinom interpolasi adalah hanya ada untuk c i yang berbeda. Bila terdapat beberapa nilai c yang sama, tidak dapat dibuat polinom interpolasi yang unik. Interpolasi titik-titik data dapat dilakukan dengan polinom linier, polinom kuadratik, atau polinom kubik, tergantung pada jumlah titik data yang tersedia. Secara umum, penentuan polinom interpolasi ini kurang disukai, karean sistem persamaan linier yang diperoleh ada kemungkinan berkondisi buruk, terutama untuk derajat polinom yang semakin tinggi. Untuk itu beberapa metode perhitungan polinom interpolasi telah ditemukan oleh para ahli numerik tanpa menggunakan cara pendekatan tersebut. Beberapa di antara pendekatan tersebut adalah:. Polinom Langrange.. Polinom Newton.. Polinom Newton-Gregory (kasus khusus dari polinom Newton)..5 Polinom Newton Pada polinom liniar terdapat sebuah persamaan yaitu : r () a + a (- )

4 9 Yang dalam hal ini a go ƒ( ) dan a - - g g c c atau a ƒ ( ) - ƒ ( ) - Setelah polinom linier, polinom kuadratik dapat dinyatakan dalam bentuk r () a + a ( - )+ a ( - ) ( - ) atau r () r () + a ( - ) ( - )

5 Persamaan ini memperlihatkan bahwa r () dapat dibentuk dari polinom sebelumnya r (). Hal ini memungkinkan pembentukan polinom Newton untuk derajat lebih tinggi. Nilai a dapat ditemukan dengan menyulihkan untuk memperoleh a ƒ( ) - a ( - - a ( - )( - ) ) Nilai a dan nilai a dimasukkan dalam persamaan sehingga persamaan akhirnya menjadi a ƒ[, ] - ƒ[ -, ] Dengan demikian dapat dibentuk polinom Newton secara bertahap. Polinom berderajat n dibentuk dari polinom derajat (n-). Polinom Newton dinyatakan dalam hubungan rekursif sebagai berikut: Rekurens: r n () r n- () + a n ( - ) ( - ) ( - n- ) Basis: r () a

6 Jadi tahapan pembentukan polinom Newton adalah sebagai berikut: r () a + a ( - ) r () r () + a ( - ) (- ) r n () r n- () + a n (- ) ( - ) (- n- ) Nilai konstanta a, a, a,... a n merupakan nilai selisih-terbagi, dengan nilai masingmasing: a ƒ [ ] a ƒ [, ] a ƒ [,, ] a n ƒ [ n, n-,.., ] Karena tetapan a, a, a,... a n merupakan nilai selisih-terbagi, maka polinom Newton dinamakan juga polinom interpolasi selisih-terbagi Newton. Nilai selisih-terbagi ini dapat dihitung dengan menggunakan tabel yang disebut tabel selisih terbagi, misalnya tabel selisih-terbagi untuk empat buah titik (n) berikut:

7 Tabel.: Tabel Selisih-Terbagi (Newton) Sumber : Rinaldi Munir(p7) i i y i ƒ( i ) ST - ST - ST - ƒ ( ) ƒ [, ] ƒ [,, ] ƒ [,, ] ƒ ( ) ƒ [, ] ƒ [, ] ƒ ( ) ƒ [ ] ƒ ( ) Sekali tabel selisih-terbagi dibentuk, polinom interpolasi yang melewati sekumpulan titik ( i, y i ) berbeda (misalnya untuk i,, atau i,,) dapat ditulis dengan mudah. Bila bagian tabel yang diarsir dinyatakan di dalam matriks ST [ n,...n ], maka evaluasi rn() untuk t dapat dinyatakan sebagai: r n (t) ST[, ] + ST [, ](t - ) + ST[, ](t - )(t ) ST[, n](t - )(t ).( t n- ) Contoh: Bentuklah polinom Newton derajat satu, dua, tiga dan empat yang menghampiri fungsi ƒ() cos() di dalam selang [.,..,.4.] dan jarak antar titik adalah.. Lalu taksirlah nilai fungsi di.5 dengan polinom Newton derajat tiga. Penyelesaian:

8 Dengan jarak antar titik., maka titik yang digunakan adalah pada.,.,.,., Tabel selisih terbaginya adalah: Tabel.: Contoh Tabel Selisih-Terbagi (Newton) Sumber: Rinaldi Munir(p9) i Xi ƒ(i) ST - ST - ST - ST Contoh cara menghitung nilai selisih- terbagi pada tabel adalah sebagai berikut: ƒ() - ƒ( ) ( ) ƒ[, ] (. -.) ƒ( ) - ƒ() ( ) ƒ[, ] - (. -.).9564 ƒ[, ] ƒ[, ] ( (-.4597)) ƒ[,, ] (. -.) Maka, polinom Newton derajat,, dan dengan. sebagai titik data pertama adalah sebagai berikut: Cos () r () ( -.).

9 4 Cos () r () ( -.) ( -.) (-.). Cos () r () ( -.) ( -.)(-.) ( -.) (-.)(-.). Cos () r4 () ( -.) ( -.) (-.) ( -.) (-.)(-.) -.47 ( -.) (-.)(-.)(-.). Perhatikan bahwa y r () lebih baik dalam menghampiri fungsi ycos() (kurvanya hampir tepat sama berimpit di dalam selang [.,]. Taksiran nilai fungsi di.5 dengan polinom derajat tiga adalah sebagai berikut: Cos (.5) r (.5) (.5 -.) (.5 -.) (.5-.) +.466(.5-.) (.5-.)(.5-.) -.856

10 5 Nilai sejati ƒ(.5) adalah ƒ(.5) Cos (.5) -.8. Sehingga solusi hampiran mengandung galat sejati sebesar -.8 (-.856)-.45 Titik tidak selalu harus merupakan ujung selang. Bila r () didasarkan pada titik.,.,., 4 4. di dalam selang [.,4.] maka polinom Newton yang menginterpolasi keempat titik tersebut adalah sebagai berikut: r () ( -.) +.9 ( -.)( -.) +.88 ( -.)(-.)( -.) Kelebihan Polinom Newton adalah sebagai berikut:. Polinom Newton dibentuk dengan menambahkan satu suku tunggal dengan polinom derajat yang lebih rendah, maka ini memudahkan perhitungan polinom derajat yang lebih tinggi dalam program yang sama. Karena alasan itu, polinom Newton sering digunakan pada kasus dengan derajat polinom tidak diketahui.. Penambahan suku-suku polinom secara beruntun dapat dijadikan kriteria untuk menentukan tercapainya titik berhenti, yaitu bilamana penambahan suku-suku yang lebih tinggi tidak lagi secara berarti memperbaiki nilai interpolasi (bahkan memperburuk).. Tabel selisih terbagi dapat dipakai berulang-ulang untuk memperkirakan nilai fungsi dengan nilai yang berlainan.

11 6 Akan halnya polinom Langrange, Polinom Newton disukai karena ia mudah diprogram dan komputasinya tidak memerlukan penyimpanan tabel selisih. Polinom Langrange biasanya dipakai jika derajat polinom interpolasi diketahui terlebih dahulu..6 Interpolasi Bivariate Adakalanya dibutuhkan perkiraan nilai fungsi dengan dua peubah. Fungsi dengan dua peubah, dan y, secara umum dinyatakan sebagai berikut Zƒ(, y) Grafik fungsi Z adalah berupa permukaan atau selimut kurva dengan alasnya adalah dan y. Jadi, nilai nilai Z terletak pada permukaan tersebut. Jika Z diinterpolasi dengan polinom dua-peubah (interpolasi dwimatra atau dua dimensi), kita harus menentukan berapa derajat dalam arah- dan berapa derajat dalam arah y. Misalkan Z dihampiri dengan polinom dua-peubah, yang dalam hal ini derajat dalam arah- dan derajat dalam arah-y: Z ƒ (, y ) a + a + a y + a + a 4 y + a 5 y + a 6 y + a 7 y + a 8 y + a 9 y + a y + a y Interpolasi polinom dua peubah dilakukan dalam dua arah: dalam arah dan dalam arah y. Pada setiap arah, kita harus memilih peubah yang dipegang konstan. Dalam arah y, nilai dipegang konstan, begitu juga dalam arah, nilai y dipegang konstan (pemilihan arah mana yang dikerjakan terlebih dahulu memberikan jawaban yang sama).

12 7 Tabel.: Tabel Selisih Terbagi(Bivariate) dalam arah y ( tetap): Sumber: Rinaldi Munir(p4) y z Δz Δ z Δ z y ƒ ( y ) ƒ [ y, y ] ƒ [ y, y, y ] ƒ [y y, y, y ] y ƒ ( y ) ƒ [ y, y ] ƒ [ y y, y ] y ƒ ( y ) ƒ [ y y ] y ƒ ( y ) y ƒ ( y ) ƒ [ y, y ] ƒ [ y, y, y ] ƒ [y y, y, y ] y ƒ ( y ) ƒ [ y, y ] ƒ [ y y, y ] y ƒ ( y ) ƒ [ y y ] y ƒ ( y ) Tabel.4: Tabel Selisih Terbagi(Bivariate) dalam arah (y tetap): Sumber: Rinaldi Munir(p4) z Δz Δ z Δ z y ƒ ( ) ƒ [, ] ƒ [,, ] ƒ [,, ] ƒ ( ) ƒ [, ] ƒ [, ] ƒ ( ) ƒ [ ] ƒ ( ) Contoh : Diberikan tabel ƒ (, y ) sebagai berikut Tabel.5 Contoh Interpolasi Bivariate Sumber: Rinaldi Munir(p9)

13 Perkirakan nilai ƒ(.6,.) dengan polinom derajat dalam arah dan derajat dalam arah-y : Penyelesaian: Untuk kasus ini kita akan menggunakan interpolasi Newton untuk arah- dan arah-y. Karena dalan arah- menggunakan interpolasi derajat, maka kita memilih tiga buah titik di tabel yaitu pada.,.5, dan.. Hal ini disebabkan,6 terletak paing dekat dengan pertengahan selang [.,.] Dalam arah-y, kita memilih empat buah titik (interpolasi derajat tiga), yaitu pada y.,..4 dan.5. Karena y. terletak paling dekat dengan pertengahan selang [.,.5]. Cara menghitung nilai selisih- terbagi dalam arah-y adalah sebagai berikut : X. ƒ() - ƒ( ) ( ) ƒ[, ] - (. -.).6

14 9 ƒ( ) - ƒ() ( ) ƒ[, ] - (.4 -.).56 ƒ( ) - ƒ( ) ( ) ƒ[, ].44 - (.5 -.4) ƒ[, ] ƒ[, ] ( ) ƒ[,, ].5 - (.4 -.) ƒ[ ] ƒ[, ] ( ) ƒ[, ].6 - (.5 -.) ƒ[, ] ƒ[,, ] (-.6 - (-.5)) ƒ[,, ].8 - (.5 -.) Polinom Newton derajat tiga (dalam arah-y): Untuk.: r (y) ( -.) -.5 ( -.) (-.) -.8 ( -.) (-.)(-.4) r (,.) (. -.) -.5 (. -.) (.-.) -.8 (. -.) (.-.)(.-.4).8

15 X.5 ƒ() - ƒ( ) ( ) ƒ[, ] - (. -.) ƒ( ) - ƒ() ( ) ƒ[, ] - (.4 -.) ƒ( ) - ƒ( ) ( ) ƒ[, ] (.5 -.4) ƒ[, ] ƒ[, ] ( ) ƒ[,, ].65 - (.4 -.) ƒ[ ] ƒ[, ] (5.4-5.) ƒ[, ].85 - (.5 -.) ƒ[, ] ƒ[,, ] ( (-.65)) ƒ[,, ] (.5 -.) Polinom Newton derajat tiga (dalam arah-y): Untuk.5: r (y) ( -.) -.65( -.)(-.).667( -.)(-.)(-.4). r (,.) (. -.) -.65 (. -.) (.-.) (. -.) (.-.)(.-.4)..688

16 X. ƒ() - ƒ( ) ( ) ƒ[, ] - (. -.) ƒ( ) - ƒ() ( ) ƒ[, ] - (.4 -.) ƒ( ) - ƒ( ) ( ) ƒ[, ] (.5 -.4) ƒ[, ] ƒ[, ] ( ) ƒ[,, ].5 - (.4 -.) ƒ[ ] ƒ[, ] ( ) ƒ[, ].5 - (.5 -.) ƒ[, ] ƒ[,, ] (-.5 - (-.5)) ƒ[,, ] (.5 -.) Polinom Newton derajat tiga (dalam arah-y): Untuk.: r (y) ( -.)-.5 ( -.) (-.) ( -.) (-.)(-.4) r (,.) (. -.) -.5 (. -.) (.-.) (. -.) (.-.)(.-.4).645

17 Dalam arah- Cara perhitungan tabel selisih-terbagi dalam arah- sebagai berikut: ƒ() - ƒ( ) ( ) ƒ[, ] - (.5 -.) ƒ( ) - ƒ() ( ) ƒ[, ] - (. -.5) ƒ[, ] ƒ[, ] ( ) ƒ[,, ].74 - (. -.) Polinom Newton derajat dua (dalam arah-): r (.6,.) (.6-.) +.74 (.6 -.) (.6-.5).846 Jadi, ƒ(.6,.).846 Tabel di atas diambil dari fungsi ƒ(,y) е sin y + y-., yang mana nilai sejatinya adalah.85

18 Tabel.6 Contoh Selisih Terbagi (Bivariate) dalam arah-y Sumber: Rinaldi Munir(p4) Y z Δz Δ z Δ z Tabel.7 Contoh Selisih Terbagi (Bivariate) dalam arah- Sumber: Rinaldi Munir(p4) Y X z Δz Δ z

19 Y Rekayasa Piranti Lunak Pressman (,p) menyatakan: Perangkat lunak adalah:. Perintah (program komputer) yang bila dieksekusi akan memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan.. Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional.. Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program. Pengertian rekayasa piranti lunak adalah sebagai penetapan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam usaha mendapatkan piranti lunak yang ekonomis, yaitu piranti lunak yang terpercaya dan bekerja efisien pada mesin atau komputer. Dalam rekayasa piranti lunak ada lima kegiatan dasar yang wajib dilakukan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah Rekayasa Sistem, Analisis Kebutuhan, Perancangan, Pengkodean, Pengujian, dan Pemeliharaan. Dalam Rekayasa Sistem akan dilakukan kegiatan untuk membuat suatu gambaran system secara menyeluruh dikarenakan program yang akan dibuat akan berinteraksi dengan system tersebut. Pada Analisis Kebutuhan akan ditentukan kebutuhan dari piranti lunak, sumber informasi piranti lunak, fungsi-fungsi yang diperlukan, dan antarmuka piranti lunak tersebut. Bagian Perancangan

20 5 menitikberatkan pada empat atribut piranti lunak yaitu struktur data, arsitektur piranti lunak, rincian prosedur, dan karakter antarmuka. Pada aktivitas Pengkodean yang dilakukan adalah memindahkan hasil Perancangan menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu dengan membuat listing program. Kemudian pada tahap pengujian dilakukan test pada output program agar sesuai dengan yang diharapkan. Terakhir tinggal dilakukan pemeliharaan piranti lunak agar dapat mengantisipasi fungsi-fungsi baru yang dibutuhkan user..8 Interaksi Manusia dan Komputer Interaksi Manusia dan Komputer diperlukan di dalam pembuatan sebuah program karena program yang interaktif dan memiliki visualisasi yang bagus lebih digemari oleh pengguna komputer. Suatu program yang interaktif dan baik harus bersifat user friendly. Ada lima kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu program agar user friendly, yaitu waktu belajar tidak lama, kecepatan penyajian informasi yang tepat, tingkat kesalahan pemakaian yang rendah, penghafalan sesudah melampaui jangka waktu, dan kepuasan pribadi. Program yang interaktif dan user friendly dapat dengan mudah dibuat dan dirancang oleh suatu alat bantu pembuatan program yang memiliki fasilitas antarmuka seperti Borland Delphi. Dengan menggunakan alat bantu ini maka antarmuka yang dihasilkan menjadi lebih baik dan pengerjaan program dengan antarmukanya menjadi lebih mudah ditulis dan lebih ekonomis dalam pemeliharaannya..9 Alat Bantu Perancangan.9. State Transaction Diagram

21 6 State Trancsaction Diagram (STD) menggambarkan jalannya suatu program dalam kondisi tertentu. Notasi-notasi yang digunakan adalah. State, menunjukkan satu atau lebih kegiatan atau keadaan atau atribut yang menjelaskan bagian tertentu dalam program. KONDISI AKSI Anak panah berarah, menunjukkan perubahan state yang disebabkan oleh aksi (action) terhadap kondisi (condition) tertentu. Kondisi ( condition) merupakan suatu event pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem, misalnya sinyal, interupsi atau data. Hal ini akan menyebabkan perubahan dari suatu state ke state lainnya atau dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya Aksi (action) merupakan hal yang dilakukan oleh sistem jika terjadi perubahan state atau merupakan reaksi terhadap kondisi. Aksi dapat menghasilkan output, tampilan pesan pada layar, menghasilkan kalkulasi atau kegiatan lainnya..9. Pseudocode Pseudocode adalah suatu bahasa pemrograman yang informal dan sangat fleksibel yang tidak dimaksudkan untuk dieksekusi pada mesin, tetapi hanya digunakan untuk mengatur pemikiran pemrogram sebelum melakukan pengkodean ( Page-Jones,98,p). Pseudocode dapat merupakan alternatif lain dalam perancangan perangkat lunak di samping alat-alat bantu berupa diagram. Tidak ada standarisasi dalam hal

22 7 penulisan pseudocode. Penulis bebas dalam menulisnya dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris atau bahasa apapun yang disukai bahkan dipadukan dengan bahasa pemrograman tertentu. Penulis juga bebas menggunakan teknik dan aturan sendiri. Robertson (99p6-7) menulis pseudocodenya dengan perjanjian sebagai berikut:. Pernyataan ditulis dalam bahasa Inggris sederhana.. Setiap perintah ditulis pada baris tersendiri.. Kata kunci dan identitas (penulisan menjorok ke dalam) digunakan untuk menandai struktur kontrol khusus. 4. Setiap himpunan perintah ditulis dari atas ke bawah hanya dengan satu awal dan satu akhir program. 5. Kumpulan pernyataan-pernyataan dapat dibentuk dalam modul-modul yang diberi nama tertentu.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Perancangan Program 3.1.1 Perancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak atau piranti lunak adalah: 1. Program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara

Lebih terperinci

Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA

Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA Metode Numerik - Interpolasi WILLY KRISWARDHANA Interpolasi Para rekayasawan dan ahli ilmu alam sering bekerja dengan sejumlah data diskrit (yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel). Data di dalam tabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Metode Kendali Umpan Maju Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada fenomena berkendara ketika berbelok, dimana dilakukan pemodelan matematika yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3.

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3. BAB I PENDAHULUAN Tujuan Pembelajaran: Mengetahui apa yang dimaksud dengan metode numerik. Mengetahui kenapa metode numerik perlu dipelajari. Mengetahui langkah-langkah penyelesaian persoalan numerik.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam mengeksekusi suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam mengeksekusi suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permasalahan NP-Hard dan NP-Complete Salah satu ukuran biaya dalam pengeksekusian sebuah algoritma adalah lamanya waktu yang diperlukan. Pengukuran waktu yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si. SI 2201 - METODE NUMERIK Triyana Muliawati, S.Si., M.Si. Prodi Matematika Institut Teknologi Sumatera Lampung Selatan 35365 Hp. +6282260066546, Email. triyana.muliawati@ma.itera.ac.id 1. Pengenalan Metode

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 62 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Analisis Masalah yang Dihadapi Persamaan integral merupakan persamaan yang sering muncul dalam berbagai masalah teknik, seperti untuk mencari harga

Lebih terperinci

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar : Akar-Akar Persamaan Definisi akar : Suatu akar dari persamaan f(x) = 0 adalah suatu nilai dari x yang bilamana nilai tersebut dimasukkan dalam persamaan memberikan identitas 0 = 0 pada fungsi f(x) X 1

Lebih terperinci

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata...

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata... Daftar Isi Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata... iii v xi 1. Metode Numerik Secara Umum... 1 1.1 Metode Analitik versus Metode Numerik... 4 1.2 Metode Numerik dalam Bidang Rekayasa... 6

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Matematika Model matematika adalah suatu rumusan matematika (dapat berbentuk persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi) yang diperoleh dari hasil penafsiran seseorang ketika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan dasar penyusunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan dasar penyusunan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan dasar penyusunan program pembangunan dalam rangka penyeimbangan pembangunan antar wilayah. Maksud dan tujuan Rencana Tata

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Perancangan Program 3.1.1 Perangkat Lunak Perangkat lunak atau piranti lunak adalah: 1. Program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Perancangan program aplikasi yang akan dibuat menggabungkan algoritma Brute Force dan algoritma Greedy yang digunakan secara bergantian pada tahap-tahap tertentu. Karena itu, pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bitung Inti Cemerlang (BIC) didirikan pada tahun 1989, yang bergerak dalam bidang eva sponga industries, sandal manufactur.

Lebih terperinci

ISBN: Cetakan Pertama, tahun Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

ISBN: Cetakan Pertama, tahun Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini METODE NUMERIK, oleh Sri Adi Widodo, M.Pd. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta

Lebih terperinci

Interpolasi. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Interpolasi. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Interpolasi Metode Numerik Zulhaydar Fairozal Akbar zfakbar@pens.ac.id 2017 TOPIK Pengenalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Dasar Perancangan Perangkat Lunak Menurut Pressman (2001, p6), perangkat lunak adalah (1) instruksi (program komputer) yang ketika dieksekusi akan memberikan fungsi dan performa

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Yuliana Setiowati Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2007 1 Topik Pendahuluan Persoalan matematika Metode Analitik vs Metode Numerik Contoh Penyelesaian

Lebih terperinci

PROGRAM Program dapat dibuat dengan pilihan menu. Urutan menu dan isinya dipersilakan ditrancang masing-masing.

PROGRAM Program dapat dibuat dengan pilihan menu. Urutan menu dan isinya dipersilakan ditrancang masing-masing. Institut Teknologi Bandung Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Program Studi Teknik Informatika DESKRIPSI dan SPESIFIKASI Tugas Besar IF Aljabar Geometri Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik

Lebih terperinci

@copyright by Emy PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA NOTASI UNTUK ALGORITMA

@copyright by Emy PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA NOTASI UNTUK ALGORITMA PENGANTAR ALGORITMA & PROGRAM PENGERTIAN ALGORITMA & PROGRAM NOTASI UNTUK ALGORITMA 1 Kompetensi Mampu menerapkan prinsip algoritma dan program sesuai dengan permasalahan, sistematis dan terstruktur. Mampu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPLEKSITAS ALGORITMA

BAB III ANALISIS KOMPLEKSITAS ALGORITMA BAB III ANALISIS KOMPLEKSITAS ALGORITMA 3.1 Kompleksitas Algoritma Suatu masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Algoritma yang digunakan tidak saja harus benar, namun juga harus efisien.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Perancangan program aplikasi ini menjelaskan definisi perancangan software yang di ambil dari berbagai sumber, permasalahan yang dihadapi sebelum program aplikasi ini

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAGAN KENDALI MUTU UNTUK KOMPOSISI. simplex-lattice adalah (q+ m-1)!/(m!(q-1)!) (Cornell 1990).

PENGEMBANGAN BAGAN KENDALI MUTU UNTUK KOMPOSISI. simplex-lattice adalah (q+ m-1)!/(m!(q-1)!) (Cornell 1990). Lalu bagan Shewhart dapat dibentuk dengan rumus sebagai berikut: simplex-lattice adalah (q+ m-1)!/(m!(q-1)!) (Cornell 1990). p = Rata-rata proporsi produk cacat n = Ukuran contoh yang diambil UCL = Batas

Lebih terperinci

BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI. untuk mengoptimalkan pengolahan data cluster sampling : Gambar 3.1 Rancangan Struktur Menu Utama

BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI. untuk mengoptimalkan pengolahan data cluster sampling : Gambar 3.1 Rancangan Struktur Menu Utama 46 BAB 3 RANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Perancangan Struktur Menu Berikut ini rancangan struktur menu yang terdapat di dalam program aplikasi untuk mengoptimalkan pengolahan data cluster sampling : Rancangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Metode Numerik

BAB 1 PENDAHULUAN. Metode Numerik Metode Numerik BAB 1 PENDAHULUAN Metode numerik adalah metode menggunakan komputer untuk mengaproksimasi solusi masalah matematika melalui kinerja dari sejumlah operasi dasar pada angka. Alasan penggunaan

Lebih terperinci

Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim

Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim Oleh : Anna Nur Nazilah Chamim 1. Silabus 2. Referensi 3. Kriteria Penilaian 4. Tata Tertib Perkuliahan 5. Pembentukan Kelompok 6. Materi 1 : pengantar Analisa Numerik Setelah mengikuti mata kuliah metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kalkulus memiliki aturan aturan penyelesaian fungsi integral untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kalkulus memiliki aturan aturan penyelesaian fungsi integral untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu kalkulus memiliki aturan aturan penyelesaian fungsi integral untuk memperoleh solusi analitik (dan eksak) dari fungsi integral tentu. Namun, dalam praktek rekayasa,

Lebih terperinci

Course Note Numerical Method : Interpolation

Course Note Numerical Method : Interpolation Course Note Numerical Method : Interpolation Pengantar Interpolasi. Kalimat y = f(x), xo x xn adalah kalimat yang mengkorespondensikan setiap nilai x di dalam interval x0 x xn dengan satu atau lebih nilai-nilai

Lebih terperinci

PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva

PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva PAM 252 Metode Numerik Bab 4 Pencocokan Kurva Mahdhivan Syafwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Semester Genap 2013/2014 1 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Pencocokan Kurva Permasalahan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Kerangka Teori.1.1 Konsep Dasar Rekayasa Piranti Lunak.1.1.1 Pengertian Rekayasa Piranti Lunak Pengertian rekayasa piranti lunak pertama kali diperkenalkan oleh Fritz Bauer pada suatu

Lebih terperinci

DESAIN PERANGKAT LUNAK. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom

DESAIN PERANGKAT LUNAK. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom DESAIN PERANGKAT LUNAK Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom DOD DOD ERD Kamus Data DFD PSPEC PSPEC Desain Procedural Desain Interface STD Desain Arsitektural CSPEC Desain Data bayuandoro.com 2 Desain perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam

Lebih terperinci

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar Bernardino Madaharsa Dito Adiwidya - 13507089 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

Tugas Besar 1 IF2123 Aljabar Geometri Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik Semester I Tahun 2017/2018

Tugas Besar 1 IF2123 Aljabar Geometri Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik Semester I Tahun 2017/2018 Institut Teknologi Bandung Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Program Studi Teknik Informatika Tugas Besar IF Aljabar Geometri Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik Semester I Tahun 07/08 DESKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I. 1. Pengantar PENDAHULUAN

BAB I. 1. Pengantar PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 1. Pengantar Interaksi Manusia Komputer (IMK) (Human Computer Interaction / HCI) Merupakan satu disiplin ilmu yang mengkaji komunikasi atau interaksi diantara pengguna dengan sistem.

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 MODUL II LINEAR PROGRAMMING DAN

Lebih terperinci

Alternatif Pemodelan Persamaan Matematik dengan Metode Numerik

Alternatif Pemodelan Persamaan Matematik dengan Metode Numerik Alternatif Pemodelan Persamaan Matematik dengan Metode Numerik Kamal Mahmudi 13507111 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

1. Penggunaan Pemodelan

1. Penggunaan Pemodelan 2. PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK A. Pemodelan sebagai Teknik Desain Teknik pemodelan objek menggunakan tiga macam model untuk menggambarkan sistem, yaitu model objek, model dinamik, dan model fungsional.

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR I. SEJARAH PENGEMBANGAN PROGRAM - PROGRAM BANYAK BERISI INSTRUKSI GOTO - BERISI PROSES YANG MELOMPAT MUNDUR KEBARIS SEBELUMNYA Mulai : GOTO Hitung Hitung : GOTO Hitung IDE-IDE :

Lebih terperinci

ELIMINASI GAUSS MAKALAH. Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Metode Numerik Dosen Saluky M.Kom. Di Susun Oleh: Kelompok VII Matematika C/VII

ELIMINASI GAUSS MAKALAH. Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Metode Numerik Dosen Saluky M.Kom. Di Susun Oleh: Kelompok VII Matematika C/VII ELIMINASI GAUSS MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Metode Numerik Dosen Saluky M.Kom Di Susun Oleh: Kelompok VII Matematika C/VII Anggota : 1. Eko Kurniawan P. (59451064) 2. Siti Nurhairiyah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Analisa kebutuhan merupakan langkah awal untuk menentukan perangkat lunak yang dihasilkan. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

Ilustrasi Persoalan Matematika

Ilustrasi Persoalan Matematika Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa (engineering), seperti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan Mengumpulkan data yang dibutuhkan Mempersiapakan alat dan bahan penelitian Observasi Wawancara Data Penelitian

Lebih terperinci

APLIKASI PERHITUNGAN INTERPOLASI NEWTON DENGAN BORLAND DELPHI 5.0.

APLIKASI PERHITUNGAN INTERPOLASI NEWTON DENGAN BORLAND DELPHI 5.0. APLIKASI PERHITUNGAN INTERPOLASI NEWTON DENGAN BORLAND DELPHI 5.0. Ni Wayan Parwati Septiani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Universitas Indraprasta PGRI Abstract.

Lebih terperinci

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan (bidang fisika, kimia, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Elektro

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif, yang merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu effective yang artinya berhasil. Menurut kamus ilmiah popular, efektivitas

Lebih terperinci

Metode Numerik & Lab. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik & Komputasi. By : Muhtadin

Metode Numerik & Lab. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik & Komputasi. By : Muhtadin Metode Numerik & Lab Muhtadin, ST. MT. Agenda Intro Rencana Pembelajaran Ketentuan Penilaian Deret Taylor & McLaurin Analisis Galat Metode Numerik & Lab - Intro 3 Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Asuransi Pengertian asuransi (Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, pasal 1) adalah: Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak. Pengujian White Box.

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB PETUNJUK PRAKTIKUM PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB Oleh Ahmad Kamsyakawuni JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2009 MODUL 1 MENGENAL MATLAB A.

Lebih terperinci

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2. KOMPUTASI NUMERIS Teknik dan cara menyelesaikan masalah matematika dengan pengoperasian hitungan Mencakup sejumlah besar perhitungan aritmatika yang sangat banyak dan menjemukan Diperlukan komputer MOTIVASI

Lebih terperinci

Metode Numerik. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik. By : Muhtadin

Metode Numerik. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik. By : Muhtadin Metode Numerik Muhtadin, ST. MT. Agenda Intro Rencana Pembelajaran Ketentuan Penilaian Deret Taylor & McLaurin Analisis Galat 2 Metode Numerik & Teknik Komputasi - Intro 3 Tujuan Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci

Media Pembelajaran Integrasi Numerik Dengan Metode Kuadratur Gauss

Media Pembelajaran Integrasi Numerik Dengan Metode Kuadratur Gauss Media Pembelajaran Integrasi Numerik Dengan Metode Kuadratur Gauss Puji Catur Siswipraptini 1, Rifarhan 2 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta JL. Lingkar Luar Barat, Menara PLN,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Desain Penelitian Desain penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut: Gambar 31 Desain Penelitian Penjelasan gambar: 1 Studi Literatur dilakukan dengan mempelajari

Lebih terperinci

SOFTWARE TESTING. Ratna Wardani

SOFTWARE TESTING. Ratna Wardani SOFTWARE TESTING Ratna Wardani Capaian Memahami pentingnya Software Testing Memahami teknik dalam Software Testing Dasar-dasar Software Testing Teknik-teknik dalam Software Testing Here we go... Dasar-dasar

Lebih terperinci

Konsep I/O Programming

Konsep I/O Programming Pertemuan 4 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Review Konsep Pemrograman dengan Delphi dengan Delphi Pembuatan

Lebih terperinci

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Umi Sa adah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2012 Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Plagiarisme Plagiarisme berasal dari kata Latin, plagiarius, yang berarti pencuri. Plagiarisme didefinisikan sebagai tindakan atau praktik mengambil dan mengumpulkan atau menyampaikan

Lebih terperinci

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik

Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik Aplikasi Aljabar Lanjar pada Metode Numerik IF223 Aljabar Geometri Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB Rinaldi Munir - IF223 Aljabar Geometri Apa itu Metode Numerik? Numerik: berhubungan

Lebih terperinci

Pendahuluan Metode Numerik

Pendahuluan Metode Numerik Pendahuluan Metode Numerik Obyektif : 1. Mengerti Penggunaan metode numerik dalam penyelesaian masalah. 2. Mengerti dan memahami penyelesaian masalah menggunakan grafik maupun metode numeric. Pendahuluan

Lebih terperinci

Perhitungan Nilai Golden Ratio dengan Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

Perhitungan Nilai Golden Ratio dengan Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar Perhitungan Nilai Golden Ratio dengan Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar Danang Tri Massandy (13508051) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Pencarian Akar Kuadrat Bilangan Positif

Implementasi Algoritma Pencarian Akar Kuadrat Bilangan Positif Implementasi Algoritma Pencarian Akar Kuadrat Bilangan Positif Muhammad Iqbal W. (0510633057) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Dosen Pembimbing: Waru Djuriatno, ST., MT. dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biasanya suatu grafik digambar oleh sebuah program spesifik. Hal itu akan terasa menyusahkan pengguna (user) apabila untuk setiap fungsi yang berbeda harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. PU yang berfungsi mengatur dan bekerja sebagai kunci dari semua komponen

BAB III PERANCANGAN SISTEM. PU yang berfungsi mengatur dan bekerja sebagai kunci dari semua komponen 30 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Sistem ini menggunakan sensor api sebagai masukan. Fungsi sensor ini adalah untuk mendeteksi adanya titik api yang berpotensi menimbulkan kebakaran

Lebih terperinci

PENDAHULUAN METODE NUMERIK

PENDAHULUAN METODE NUMERIK PENDAHULUAN METODE NUMERIK TATA TERTIB KULIAH 1. Bobot Kuliah 3 SKS 2. Keterlambatan masuk kuliah maksimal 30 menit dari jam masuk kuliah 3. Selama kuliah tertib dan taat aturan 4. Dilarang makan dan minum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang industri percetakan belakangan ini semakin keras,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang industri percetakan belakangan ini semakin keras, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam bidang industri percetakan belakangan ini semakin keras, terutama dengan adanya teknologi baru dengan cetak digital yang membutuhkan waktu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN

BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN 30 BAB III PERANCANGAN APLIKASI DAN PERCOBAAN METODA RESPONS PERMUKAAN 3.1 Perancangan Aplikasi 3.1.1 Gambaran Umum Perancangan Model program aplikasi yang dirancang akan digambarkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( ) Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved 1 Pengenalan Matlab Pendahuluan Matlab adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk analisis dan visualisasi data. Matlab didesain untuk mengolah data dengan menggunakan operasi matriks. Matlab juga

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Newton dan Lagrange pada Interpolasi Polinom Pergerakan Harga Saham: Studi Kasus Saham PT Adaro Energi Tbk.

Penggunaan Metode Newton dan Lagrange pada Interpolasi Polinom Pergerakan Harga Saham: Studi Kasus Saham PT Adaro Energi Tbk. Penggunaan Metode Newton dan Lagrange pada Interpolasi Polinom Pergerakan Harga Saham: Studi Kasus Saham PT Adaro Energi Tbk. Dannis Muhammad 13507112 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro

Lebih terperinci

untuk i = 0, 1, 2,..., n

untuk i = 0, 1, 2,..., n RANGKUMAN KULIAH-2 ANALISIS NUMERIK INTERPOLASI POLINOMIAL DAN TURUNAN NUMERIK 1. Interpolasi linear a. Interpolasi Polinomial Lagrange Suatu fungsi f dapat di interpolasikan ke dalam bentuk interpolasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deret Taylor Deret Taylor dinamai berdasarkan seorang matematikawan Inggris, Brook Taylor (1685-1731) dan deret Maclaurin dinamai berdasarkan matematikawan Skotlandia, Colin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Integral Integral merupakan invers atau kebalikan dari differensial. Integral terdiri dari dua macam yakni integral tentu dan integral tak tentu. Integral

Lebih terperinci

Galat & Analisisnya. FTI-Universitas Yarsi

Galat & Analisisnya. FTI-Universitas Yarsi BAB II Galat & Analisisnya Galat - error Penyelesaian secara numerik dari suatu persamaan matematis hanya memberikan nilai perkiraan yang mendekati nilai eksak (yang benar dari penyelesaian analitis. Penyelesaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sekumpulan perintah yang dijalankan (atau dieksekusi) oleh komputer. Software / 15 Maret 2010

BAB II LANDASAN TEORI. sekumpulan perintah yang dijalankan (atau dieksekusi) oleh komputer.  Software / 15 Maret 2010 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Software Istilah software atau yang disebut juga perangkat lunak adalah sekumpulan perintah yang dijalankan (atau dieksekusi) oleh komputer. http://www.google.com/istilah

Lebih terperinci

Dari contoh di atas fungsi yang tak diketahui dinyatakan dengan y dan dianggap

Dari contoh di atas fungsi yang tak diketahui dinyatakan dengan y dan dianggap BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persamaan Diferensial Definisi 2.1 Persamaan diferensial Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat variabel bebas, variabel tak bebas, dan derivatif-derivatif

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Siem & Co telah berdiri sejak tahun 1955 dan telah mengalami banyak sekali pergantian

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

Aplikasi Interpolasi Lagrange dan Ekstrapolasi dalam Peramalan Jumlah Penduduk

Aplikasi Interpolasi Lagrange dan Ekstrapolasi dalam Peramalan Jumlah Penduduk SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 T 13 Aplikasi Interpolasi Lagrange dan Ekstrapolasi dalam Peramalan Jumlah Penduduk Iesyah Rodliyah Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

Aplikasi Interpolasi Polinom dalam Tipografi

Aplikasi Interpolasi Polinom dalam Tipografi Aplikasi Interpolasi Polinom dalam Tipografi Muhammad Farhan Majid (13514029) Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Menurut Nash dan Sofer (1996), optimasi adalah sarana untuk mengekspresikan model matematika yang bertujuan memecahkan masalah dengan cara terbaik. Untuk tujuan bisnis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan Non Linear Definisi 2.1 (Munir, 2006) : Sistem persamaan non linear adalah kumpulan dari dua atau lebih persamaan-persamaan non linear. Bentuk umum sistem persamaan

Lebih terperinci

Implementasi Teknik Bisection Untuk Penyelesaian Masalah Nonlinear Break Even Point

Implementasi Teknik Bisection Untuk Penyelesaian Masalah Nonlinear Break Even Point SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Implementasi Teknik Bisection Untuk Penyelesaian Masalah Nonlinear Break Even Point Khairina Natsir Fakultas Ekonomi, Universitas Tarumanagara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Optimalisasi adalah sarana untuk mengekspresikan, dalam model matematika, hasil dari penyelesaian suatu masalah dengan cara terbaik (Sergio et. al., 2008, p403). Hal

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)

Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 171 176 ISSN : 0854 9524 Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual C# 2008 Express Edition. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object Oriented

Lebih terperinci

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR A. Latar Belakang Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan penulis dalam proses penelitian skripsi yang berjudul Rancang Bangun Digital Satuan Kegiatan Harian Guru dalam

Lebih terperinci

1.2 TUJUAN PENELITIAN

1.2 TUJUAN PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan yang sangat besar akan informasi mendorong berkembangnya teknologi-teknologi baru. Kemajuan di bidang teknologi, menuntut penanganan terhadap segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1 Algoritma Program Dibutuhkan algoritma untuk diimplementasikan ke dalam program aplikasi ini, yaitu langkah langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN. membaca partitur musik ini adalah sebagai berikut : hanya terdiri dari 1 tangga nada. dengan nada yang diinginkan.

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN. membaca partitur musik ini adalah sebagai berikut : hanya terdiri dari 1 tangga nada. dengan nada yang diinginkan. BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1. Algoritma Program Untuk mengimplementasikan ke dalam program aplikasi dibutuhkan algoritma, yaitu langkah-langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.

Lebih terperinci

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. DASAR SISTEM OPERASI Sistem Operasi Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer

Lebih terperinci

UM UGM 2017 Matematika Dasar

UM UGM 2017 Matematika Dasar UM UGM 07 Matematika Dasar Soal UTUL UGM - Matematika Dasar 07 (Kode Soal 84) Halaman 0. Tujuh bilangan membentuk barisan aritmetika. Jika jumlah tiga bilangan pertama sama dengan 33 dan jumlah tiga bilangan

Lebih terperinci

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer

Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer Implementasi Metode Jumlah Riemann untuk Mendekati Luas Daerah di Bawah Kurva Suatu Fungsi Polinom dengan Divide and Conquer Dewita Sonya Tarabunga - 13515021 Program Studi Tenik Informatika Sekolah Teknik

Lebih terperinci

Judul. Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer. Oleh: Tim Dit. TIK UPI

Judul. Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer. Oleh: Tim Dit. TIK UPI Judul Deskripsi dan Spesifikasi Kebutuhan Sistem Berbasis Komputer Oleh: Tim Dit. TIK UPI 1 Tujuan Memperkenalkan konsep kebutuhan user dan Sistem Menggambarkan kebutuhan fungsional dan nonfungsional Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Untuk melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan alat dan bahan sebagai penunjang penelitian itu sendiri. Untuk mendukung jalannya penelitian ini

Lebih terperinci