BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL KIA RIO TIPE SF DAN JB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL KIA RIO TIPE SF DAN JB"

Transkripsi

1 BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL KIA RIO TIPE SF DAN JB 3.1. Pengertian Perawatan Perawatan adalah suatu proses perawatan semua perlengkapan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Perawatan atau maintenance merupakan salah satu fungsi management produksi yang menyangkut persoalan sehari-hari dalam hal menjaga dan menjamin agar benda tetap berada dalam kondisi yang baik dan selalu siap digunakan. Untuk melengkapi perawatan perlu juga diketahui apa sebab dan akibatnya jika terjadi suatu kerusakan. Banyak kemungkinan penyebab terjadinya kerusakan, namun pada umumnya disebabkan pada : Pengaruh keadaan cuaca (matahari, hujan, angin), sebagai contoh dapat disebutkan kerusakan pada isolasi kabel listrik, panas atau temperatur yang tinggi menyebabkan cepatnya kerusakan pada kabel-kabel listrik tersebut. Proses pemakaian yang terus-menerus menimbulkan getaran-getaran, gesekan-gesekan ataupun kotoran-kotoran yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian mesin tersebut. Kelalaian, kesalahan yang dilakukan oleh pemilik genset dalam penggunaan, ataupun pemasangan dan memperbaiki mesin serta bagian lain dari genset. Pengaruh kerusakan kecil pada salah satu bagian mesin yang dapat menjadi penyebab kerusakan yang lebih besar pada bagian mesin yang lainnya. 1

2 Pengaruh dari debu walaupun sangat halus, sering menyebabkan aus pada bagian-bagian yang di dalam mesin. Terlalu berlebihan dalam penggunaan atau kelebihan beban yang dapat menyebabkan overhoul. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada genset akan menimbulkan berbagai macam dampak yang merugikan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : Kecelakaan : jika terjadi overhoul dan terjadi ledakan atau hancurnya genset yang dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Kebakaran : kabel listrik yang memijar atau terjadi arus pendek yang mengakibatkan terbakarnya kendaraan. Performance mesin menurun : akselerasi mesin yang makin turun mengakibatkan genset kurang maksimal dalam menghasilkan daya listrik Tujuan Perawatan Tujuan Perawatan yang utama dapat di definisikan dengan jelas sebagai berikut: 1. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan, dan isinya). Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk pengganti. 2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi (jasa) dan mendapatkan laba investsai maksimum yang mungkin. 3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu misalnya, Unit cadangan, unit pemadam kebakaran, dan penyelamat. 4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut. 2

3 Diagram Pembagian atau jenis-jenis pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan terencana Pemeliharaan pencegahan Pemeriksaan termasuk penyelesaian dan pelumasan Pemeliharaan tak terencana Pemeliharaan korektif Pengertian komponen monitor, yaitu pekerjaan yang timbul langsung dari pemeriksaan Pemeliharaan darurat Reparsi moptor Overhaul yang tidak terencana ditemukan waktu pemeriksaan Lihat, rasakan,dengar Pemeliharaan waktu berjalan Pemeliharaan waktu berhenti 3

4 Keterangan : Pemeliharaan suatu kombinasi dari setiap tindakan untuk menjaga suatu barang dalam, atau untuk memperbaikinya sampai kondisi yang diterima. Pemeliharaan terencana Pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencataatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan darurat Pemeliharaan yang perlu segera dilakukan untuk mencegah akibat yang serius. Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima. Pemeliharaan berjalan Pemeliharaan yang dapat dilakukan selama mesin dipakai. Pemeliharaan berhenti Pemeliharaan yang hanya dapat dilakukan selama mesin berhenti. Pemeliharaan Korektif Pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah berhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. 4

5 3.3 Metode Perawatan. Suatu peralatan yang digunakan untuk melakukan proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung memerlukan suatu metode perawatan agar peralatan-peralatan tersebut dapat digunakan secara optimal. Istilah-istilah dalam perawatan atau maintenance secara garis besar adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menjaga atau memperbaiki setiap fasilitas agar tetap dalam keadaan yang dapat diterima menurut standar yang berlaku dalam tingkat biaya yang lebih relatif kecil. 1. Preventive Maintenance Preventive maintenance adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada semua bagian kendaraan. Pada umumnya tahapan dari pada tindakan yang dilakukan dikenal dengan istilah FITCAL, yang terdiri dari : Feel (merasakan) Inspection (memeriksa) Tighten (mengencangkan) Clean (membersihkan) Adjustment (menyetel) Lubrication (melumasi) Dengan melakukan tindakan FITCAL tersebut di atas maka jelaslah bahwa preventive maintenance merupakan salah satu to keep the operation condition. Disamping itu, preventive maintenance yang dilakukan atau dilaksanakan dalam suatu waktu periode tertentu, maka pelaksanaan tersebut sudah merupakan suatu aspek yang efisien dalam bekerja. Jadi secara ekstrim dapat dikatakan bahwa dengan adanya preventive maintenance maka penggunaan man-hour menjadi efisien. 5

6 2. Routline Maintenance Routline Maintenance adalah pekerjaan yang dilakukan secara rutin atau terus menerus seperti penggantian oli, penggantian air radiator, panggantian filter atau saringan. Pada hakekatnya sama dengan Preventive Maintenance. 3. Break Down Maintenance Break Down Maintenance adalah pekerjaan maintenance yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mesin, tetapi yang masih masuk ke dalam planning. 4. Predictive Maintenance Predictive Maintenance adalah merupakan suatu perubahan bentuk baru dari Planed Maintenance dimana penggantian komponen atau suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan secara prediksi. 5. Running Maintenance Running Maintenance adalah merupakan Preventive Maintenance yang dilakukan pada saat mesin dan alat-alat menjalankan fungsinya (untuk mesin produksi). 6. Corrective Maintenance Corrective Maintenance adalah pekerjaan maintenance yang merupakan koreksi atau perbaikan terhadap suatu kerusakan yang telah terjadi. 7. Repair Repair atau reparasi adalah suatu perbaikan (penggantian dan pemasangan kembali) dari kerusakan yang terjadi, dengan maksud agar bagian-bagian yang rusak itu dapat dipakai lagi dalam keadaan kapasitas efisien semula. Disamping itu pula harus dipelajari semua kerusakan yang pernah terjadi guna menentukan tindakantindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang sama. 6

7 8. Emergency Maintenance Emergency Maintenance adalah pekerjaan maintenance yang dilakukan karena terjadi kerusakan yang tidak diduga-duga. 9. Overhaul Overhaul merupakan suatu aktifitas perawatan atau maintenance yang timbul sebagai berikut dari pemakain genset yang terus-menerus atau kelebihan beban dan untuk melaksanakan overhaul mesin harus dimatikan. Dengan adanya pemakaian yang terus-menerus, maka suatu mesin secara berangsur-angsur akan cenderung mengalami proses kerusakan yang tidak dapat dihindarkan. Dalam pelaksanaan overhaul, tindakan-tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : Penghentian mesin Pembongkaran seluruh bagian mesin Membersihkan bagian-bagian mesin yang dibongkar Memperbaiki bagian mesin yang telah rusak dan yang baru mengalami gejala kerusakan Penggantian bagian mesin yang telah aus Pemasangan kembali Penyetelan Pengetesan mesin Melihat tindakan-tindakan tersebut diatas maka untuk mengadakan overhaul perlu disediakan waktu khusus, konsentrasi serta tenaga yang cukup. Oleh karena itu overhaul memerlukan waktu yang cukup lama ( 3 hari ). 7

8 10. Down Time Down Time adalah periode waktu dimana fasilitas keadaan yang tidak dapat dipakai atau diproduksi. 11. Availibility Availibility adalah periode waktu dimana fasilitas dalam keadaan dapat beroperasi. 12. Maintenance Management Maintenance Management penyusunan jadwal maintenance adalah suatu penetapan yang dilakukan atau dibutuhkan untuk melaksanakan maintenance. Jadi untuk melakukan maintenance telah ditetapkan menurut ketentuan yang dikeluarkan pabrik pembuat mesin tersebut, seperti berdasarkan waktu (jam). 13. Maintenance Schedule Maintenance Schedule adalah suatu daftar yang menyeluruh yang berisi kegiatan maintenance dan kejadian-kejadian yang menyertainya. 14. Planed Maintenance Planed Maintenance adalah pengorganisasian pekerjaan maintenance yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan dan pengontrolan. 8

9 3.4 Perawatan Mesin Pada Mobil KIA RIO Tipe SF Dan JB Gambar : Mobil KIA RIO Tipe SF dan JB Gambar : Mesin KIA RIO tipe SF dan JB SUMBER : DOKUMENTASI PT. TRANSPORT NUSANTARA INDONESIA Tahapan Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin mobil ini akan dijelaskan perawatan terhadap mesin KIA RIO tipe SF dan JB dengan lifting Capacity machine 1600 and 1500 CC yang digunakan pada PT. Transportasi Nusantara Indonesia (PT.TNI). 9

10 Sebelum mesin KIA RIO tipe SF dan JB diberikan perawatan, mesin terlebih dahulu diperiksa dari performa mesin tersebut dilakukan pengecekan, pencatatan karakteristik mesin mobil sebelum melakukan perbaikan Bagian bagian dari mesin mobil KIA RIO tipe SF dan JB Mesin KIA RIO tipe SF dan JB terdiri dari beberapa bagian, yaitu : 1) Baut/mur pada manifold pemasukan dan pembuangan. 2) Slang dan sambungan sambungan alat pendingin. 3) Pipa gas buang dan dudukannya. 4) Tutup tangki bahan bakar, saluran bahan bakar dan sambungannya. 5) Booster rem. 6) Pipa rem dan slang. 7) Tinggi permukaan minyak power steering. 8) Pengaturan roda (side slip). 9) Ball joint. 10) Tutup debu poros penggerak (untuk kendaraan penggerak roda depan). 11) Suspensi depan dan belakang. 12) Baut atau mur pada chasis dan body Cara kerja mesin KIA RIO tipe SF dan JB : 1. Pengencangan baut/mur pada manifold pemasukan dan pembuangan Gunakan kunci momen dengan urutan menyilang, periksa dan kencangkan baut-baut dan mur-mur manifold pemasukan dan pembuangan hingga momen sfesifikasi. 10

11 Jika sulit sekali mencapai baut dikarenakan letaknya yang tersembunyi, momen baut tersebut tidkak perlu diperiksa asalkan baut-baut yang lain tidak terlalu kendor. Baut manifold yang kurang kencang akan menyebabkan masuknya udara ke mesin berlebihan yang akan mengakibatkan kerja mesin kurang sempurna atau terjadinya kebocoran gas buang. 2. Memeriksa slang dan sambungan sambungan alat pendingin a. Dengan mesin dipanaskan, periksa apakah terdapat kebocoran pada bagian bagian berikut : Radiator dan slang slangnya Pompa air dan slang slangnya Heater dan slang slangnya Sumbat sumbat penguras air pada radiator dan pada blok silinder Jika terdapat kebocoran, terlihat air atau karatan disekitar disekitar tempat tersebut. 11

12 b. Periksa semua slang karet kemungkinan retak atau menggelembung secara tidak normal. c. Periksa semua klem slang kemungkinan salah pemasangannya. d. Periksa apakah tinggi air pada tangki cadangan sesuai dengan spesifikasi. 3. Memeriksa pipa gas buang dan dudukannya Periksa gas buang kemunkinan terlalu berkarat, rusak atau rapuh. Periksa kemungkinan gelang gelang karet 0 keluar, rusak atau kendor pemasangannya. 12

13 Hidupkan mesin dan periksa kemungkinan pada masing masing sambungannya. 4. Memeriksa tutup tangki bahan bakar, saluran bahan bakar dan sambungannya : Periksa kondisi pemasangan, kerusakan atau mungkin kebocoran yang ada pada komponen komponen system bahan bakar. 5. Memeriksa booster rem a. Dengan mesin dalam keadaan idling, periksa kerja pemompaan master silinder sebagai berikut : Tekan pedal rem beberapa kali. 13

14 Jika pedal turun pada pertama kali tetapi berangsur angsur meninggi setelah tekanan ke-2 dan ke-3 kali, pemompaan master silinder dalam keadaan baik. Jika tidak ada perubahan pada jarak cadangan pedal setelah penekanan ke2 dan seterusnya, master silinder tidak bekerja dengan baik. Jika tidak terdapat jarak cadangan yang cukup, anda tidak bisa merasakan adanya perubahan yang berarti pada jarak cadangan. SUMBER: b. Periksa kerja booster rem sebagai berikut : Dengan mesin dalam keadaan mati, tekan pedal rem beberapa kali. Sementara pedal rem sedang ditekan, hidupkan mesin. Pedal rem harus turun sedikit pada saat mesin hidup. 14

15 Jika tidak ada perubahan pada posisi pedal, booster tidak bekerja dengan baik. c. Periksa kekedapan udara dari booster dan kekedapan hidrolik dari master silinder sebagai berikut : Dengan mesin hidup, tekan pedal rem. Pedal rem tetap ditekan, kemudian matikan mesin. Biarkan pedal ditekan selama 30 detik. Selama waktu ini pedal rem tidak boleh berubah. Jika pedal meninggi, kekedapan udara booster kurang baik. Jika pedal turun perlahan lahan, terdapat kebocoran kecil pada master silinder atau minyak bocor dari suatu saluran. 15

16 6. Memeriksa pipa rem dan slang a. Periksa saluran rem hidrolik kemungkinan bocor serta periksa keadaan pipa rem dan slang fleksibel. Jika ada kelainan, mintalah petunjuk pada instruktur dan lakukan perbaikan seperlunya. b. Saluran saluran hidrolis rem memegang peranan penting dalam menjaga kemampuan kerja rem sehingga mobil dapat berhenti dengan aman setiap saat. Karena itu, perhatian yang besar harus dicurahkan pada saluran saluran rem pada waktu melakukan pemeriksaan. 16

17 c. Lampu kerja harus digunakan untuk memeriksa saluran saluran hidrolis agar terlihat dengan jelas. d. Periksalah dengan teliti seluruh lingkaran slang fleksibel (360º) dan panjangnya. e. Periksa bahwa terdapat jarak yang cukup antara pipa rem atau slang fleksibel dari bagian bagian yang berputar atau yang berpinggiran runcing/tajam. 7. Memeriksa tinggi permukaan minyak power steering a. Periksa sambungan saluran minyak hidrolis, rumah roda gigi kemudi dan pompa power steering kemungkinan ada minyak yang bocor atau merembes. Jika ada, perbaiki sesuai dengan petunjuk instruktur. b. Periksa tinggi permukaan minyak menggunakan pengukur minyak yang bersatu dengan tutup, sbb : Pertama-tama, panaskan minyak pada 40º-80º dengan cara mesin dihidupkan pada putaran idle cepat, putar roda kemudi ke kiri atau ke kanan sampai penuh dan biarkan pada posisi tersebut untuk beberapa 17

18 detik. Ulangi pekerjaan ini beberapa kali sampai tangki cadangan (reservoir) terasa panas. Buka tutup tangki cadangan dan periksa tinggi permukaan minyak dengan pengukur minyaknya. Jika berada pada daerah HOT (panas), minyak cukup. Jika berada didaerah LOW (kurang), tambahkan minyak hingga tinggi yang telah ditentukan. 8. Memeriksa pengaturan roda (side slip) a. Dengan menggunakan alat pengetes side slip, periksa side slip roda depan sebagai berikut : Pertama periksa semua tekanan angin ban menurut ukuran spesifikasi. Perlahan-lahan jalankan kendaraan menuju tester. Baca penunjukan side slip pada saat kendaraan berada di atas tester. Jika kendaraan mempunyai suspensi belakang model Independent rear suspension, ulangi langkah ini untuk roda-roda belakang. b. Jika besarnya side slip diluar harga spesifikasi yang ditentukan, perlu dilakukan pemeriksaan pengaturan roda (Wheel alignment) secara sempurna. 18

19 c. Jika menggunakan tester side slip yang portable, berilah balok kayu yang tingginya sama dengan tester di bawah roda yang sedang tidak di tes, agar kendaraan menjadi rata. 9. Memeriksa ball joint Periksa getaran vertical ball joint sbb : 19

20 10. Memeriksa tutup debu poros penggerak (untuk kendaraan penggerak roda depan) Dengan mata dan tangan, periksa tutup tutup debu poros penggerak kemungkinan retak, rusak atau koyak. Periksa seluruh keliling tutup. 11. Memeriksa suspensi depan dan belakang 1.1.1Suspensi tipe strut machperson : Angkat bagian depan kendaraan dan tempatkan balok kayu dengan ketinggian mm di bawah roda-roda depan. Turunkan kendaraan sampai terdapat setengah beban menumpu pegaspegas koil depan. Berikan penopang pada kendaraan untuk pengaman. Perhatikan bahwa roda-roda depan berada pada posisi lurus, lalu ditahan dengan ganjalan. Gerakan lengan bawah ke atas dan ke bawah, da periksa bahwa tidak terdapat kebebasan yang terlalu besar dari ball joint Suspensi tipe wishbone : Angkat lengan bawah suspensi sampai ban lepas dari tanah. Gerakan ban ke atas dan ke bawah serta periksa bahwa tidak terdapat gerak yang berlebihan. 20

21 a. Periksa dengan teliti karet pelindung ball joint kemungkunan koyak atau kerusakan lainnya. b. Jika gerak vertikal melebihi limit dikarenakan keausan ball joint atau karena karet pelindung koyak, ball joint harus diganti. a. Periksa kemampuan dari peredam kejut (sok breaker) : Goyangkan ke atas dan ke bawah ujung depan kendaraan dan periksa bantingan kendaraan dapat segera diredam (dihilangkan ). Lakukan hal yang sama untuk ujung belakang kendaraan 21

22 b. Dengan kendaraan miring berada pada tempat yang rata, periksa kemungkinan penyebab kendaraan miring : Tekanan angin ban, mungkin berbeda beda. Ban atau roda yang berbeda-beda ukurannya. Beban berat di satu sisi. c. Jika kendaraan masih juga miring setelah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan, mungkin terdapat masalah yang berhubungan dengan system suspensi, dan untuk itu dilakukan pemeriksaan berikut : Periksa lengan suspensi dan kemungkinan aus atau berkarat dan periksa bushing kemungkinan aus. Jika kendaraan terlalu miring, periksalah dengan teliti kemungkinan bushing aus, dengan cara mengungkitnya dengan tuas. Jika terdapat kelainan, hubungi instruktur dan lakukan perbaikan seperlunya. 22

23 d. Periksa bantalan roda depan dan belakang kemungkinan aus. Goncangkan roda pada arah vertikal dan periksa kelonggarannya kemungkinan berlebihan. Jika terdapat kelonggaran yang berlebihan, ulangi pemeriksaan dengan menekan pedal rem. Jika tidak terdapat kelonggaran pada saat pedal rem ditekan, kemungkinan penyebabnya adalah terlalu banyaknya kelonggaran aksial (thurst play) bantalan roda, untuk itu beban mula (pre-load) harus disetel kembali. Jika kelonggaran pada roda tidak berubah pada waktu pedal rem ditekan, maka kemungkinan penyebabnya adalah keausan atau terdapat kelonggaran pada ball joint atau pada bagian bagian suspensi. Karena itulah system kelonggaran suspensi harus diperiksa. Jika terdapat kelonggaran (gerak bebas) yang berlebihan pada roda belakang (pada jenis kendaraan berpegas daun atau 4 link), kemungkinan penyebabnya adalah bantalan telah aus. 23

24 e. Putar masing masing roda dan dengarkan suara dari bantalan. Jika terdengar suara yang aneh, kemungkinan karena bantalan aus. Mintalah penjelasan pada instructor anda. Hati-hati jangan dibingungkan dengan suara yang disebabkan oleh seretnya rem atau suara differential. Penyeretan rem yang kecil (kurang dari 1 kg dari tahanan putaran pada keliling roda), tidak akan mempengaruhi kemampuan kendaraan. 24

25 12. Mengencangkan baut atau mur pada chasis dan body a. Periksa bahwa semua baut dan mur komponen chasis dikencangkan pada momen spesifikasi. Pengencangan baut dan mur tergantung pada beban tiap komponen. Karena itu perhatikan buku pedoman reparasi pada waktu melakukan pemeriksaan. Pada waktu memeriksa kekencangan mur-mur kastel lengan penghubung kemudi, spi-pen jangan dilepas dan gunakanlah kunci pas. Namun apabila mur berputar dengan mudah, spi-pen dilepas dan kencangkan mur hingga momen spesifikasi. b. Bila perlu, periksa kekencangan komponen body berikut : Sabuk pengaman Pengikat tempat duduk Pintu dan kap mesin Pengikat tangki bahan bakar 25

26 1.2.1 Memeriksa kerja dari bagian bagian body a. Periksa pembukaan dan penutupan kap mesin sebagai berikut. Periksa bahwa kap mesin terloncat sedikit pada waktu tuas pembebas kunci kap mesin ditarik. Periksa bahwa kait pengaman masih dapat mencegah terlepasnya kap mesin. Buka penahan kap dan periksa bahwa kap terbuka dengan lembut. Tekan bagian depan kap mesin dan periksa apakah kap terkunci dengan aman. 26

27 Periksa kemungkinan pengunci kap mesin kendor atau baut engselnya. Kalau perlu dikencangkan. Periksa engsel kap bekerja lembut tanpa suara. Bila perlu, lumasi engselnya b. Periksa bahwa pengunci pintu bekerja dengan baik. Periksa pintu-pintu dapat dibuka dengan pegangan bagian dalam atau luar dan penguncian otomatis dapat mengunci dengan aman. Periksa bahwa pintu tidak dapat dibuka dari luar jika kunci otomatis dan tombol kunci atau tuas kunci pintu berada pada posisi mengunci. 27

28 SUMBER : YhbyU9s7CEQ/Te65um6MVJI/AAAAAAAAAgQ/UGkog4ox6WU/s1600/powerwindow-sml.jpg Periksa bahwa pintu-pintu dapat dikunci dan dibuka dengan otomatis dan anak kunci. Periksa bahwa pintu-pintu dapat dikunci tanpa menggunakan anak kunci. 28

29 Periksa engsel pintu dan pengontrol apakah bekerja dengan baik. Tidak boleh ada suara aneh yang terdengar pada waktu pintu dibuka atau ditutup. Kalau perlu berikan pelumasan. Periksa bahwa engsel pintu, kunci dan pengait terpasang dengan benar serta tertutup rapat. Jika perlu penyetelan, mintalah petunjuk dari instruktur anda. Gambar Sketsa Engsel pintu Periksa pembukaan atau penguncian pintu belakang dan bagasi serta periksa kekendoran dengan cara seperti dilakukan pada pintu depan. 29

30 c. Periksa tempat duduk dapat digunakan dengan nyaman. Periksa bahwa tempat duduk meluncur dengan lembut ke depan dan ke belakang pada jalurnya serta dapat terkunci dengan aman pada lokasi manapun. Periksa bahwa sandaran tempat duduk dapat disetel pada posisi manapun juga. Periksa kekencangan baut-baut tempat duduk dan penyetel tempat duduk, kalau perlu dikencangkan kembali. d. Periksa bahwa penghapus kaca ( wiper ) bekerja dengan baik. Dengan switch kontak ON (hidup), periksa bahwa gerakan wiper sesuai dengan posisi dari switch. Tekan switch wiper dan periksa bahwa air pembasuh menyemprot ke bagian kaca dengan tepat. Jika penyemprotan tidak mengenai sasaran dengan tepat, stel arah penyemprotan nozzle. Periksa bahwa wiper membersihkan kaca dengan baik. Jika rusak, gantilah karet wiper. 30

31 SUMBER: clopedia_windshield1.asp 31

32 Periksa mur-mur pengikat lengan wiper kiri dan kanan kemungkinan longgar, jika perlu dikencangkan. Isi kembali cairan wiper melalui lubang pengisi pada reservoir air pembasuh sehingga penuh.. Perbaikan bodi ketika harus melepas komponen wiper dan washer, pertama yang harus dilepas adalah wiper arm dengan cara melepaskan arm shaft lock nut lalu menekan poros ke dalam. Kemudian melepaskan baut yang menahan motor bracket pada bodi, lalu menarik unit motor wiper. Setelah itu melepas sambungan washer tube dari kabin kendaraan. Setelah itu melepas mounting bolt, lalu mengeluarkan motor wiper. Sebagai catatan, jangan melepas crank arm jika tidak perlu, karena dapat mengubah sudut auto stop. Jika harus dilepas, maka berilah tanda terlebih dahulu sehingga memudahkan saat pemasangan. Waktu memasang wiper linkage, perhatikanlah petunjuk memasang wiper arm shaft pada bodi, memasukkan shaft bracket positioning boss dengan tepat kedalam lubang yang terdapat pada 32

33 bodi. Menyetel posisi berhenti dari wiper blade. Setelah itu mengencangkan wiper arm nut dengan torsi 1,0-1,6 kgm. Pada pemasangan juga perhatikan arah penyemprotan dari washer dengan menyetel pada ujung nozzle menggunakan kawat atau jarum 33

34 1.2.2 Cara Membuka Baut Roda Kendorkan Baut Roda Naikkan kendaraan dengan dongkrak Membuka baut roda Jika terjadi gugus baut Membuka ban Snei atau ganti baut roda Pasang ban Pasang baut roda Pasang baut Pasang baut Kencangkan baut roda sampai rapat Kencangkan baut roda sampai rapat Turunkan dongkrak Kencangkan kembali sampai baut tidak bergerak 34

35 3.5 Langkah Langka Sebelum Menjalankan Kendaraan Sebelum start (menghidupkan) mesin : Periksa sekitar kendaraan sebelum memasukinya. Setel posisi tempat duduk, sudut kemiringan sandaran, tinggi sandaran kepala dan tinggi roda kemudi/stir. Sesuaikan kaca spion luar dan dalam. Kenakan sabuk pengaman. Harap diingat setiap lampu peringatan, bila switch pengapian pada posisi ON dan periksalah pengukur bahan bakar untuk memastikan bahwa anda memiliki cukup bahan bakar Pemeriksaan keamanan kendaraan sebelum melakukan perjalanan : Adapun hal yang baik dalam melakukan pemeriksaan keamanan sebelum melakukan perjalanan, periksa beberapa menit seluruh kendaraan dapat membantu kepastian keamanan dalam perjalanan. 1. Pencegahan korosi dan perawatan pada kendaraan Perawatan yang tepat terhadap kendaraan dapat membantu pencegahan korosi, ikutilah petunjuknya sebagai berikut : Cucilah kendaraan dengan teratur untuk menjaga kebersihan. Lubang-lubang saluran air pada pintu, roker panel dan rangka tidak boleh tersumbat. Gunakan sabun dengan air hangat untuk membersihkan serangga atau getah pohon. 35

36 Catatan : Jangan menggunakan bensin atau pelarut keras yang mengandung racun atau yang dapat menimbulkan kerusakan. 3. Pemolesan kendaraan untuk menjaga keindahan serta sebagai pelindung cat : Mencuci kendaraan kemudian keringkan. Gunakan pamelet yang baik. Poleskan pada bagian chrome. 3.6 Perawatan Berkala Tujuan dari perawatan berkala adalah untuk : Penghematan bahan bakar Life time atau umur kendaraan Kenyamanan kendaraan Keamanan Terpenuhinya warranty Terpenuhinya peraturan pemerintah mengenai kendaraan yang bebas polusi atau kendaraan dengan emisi gas buang yang aman Dalam Keadaan Darurat 1. Mesin tidak dapat berputar atau berputar dengan lambat : Periksalah terminal baterai, harus bersih dan kencang. Bila terminal ok, nyalakan interior, bila redup dan padam pada saat dihidupkan tandanya baterai lemah, hal ini dapat dicoba dihidupkan dengan baterai pancingan atau jika transmisi manual dapat didorong bila baterai tidak dapat dihidupkan periksalah di bengkel. 36

37 2. Bila putaran normal tapi tidak dapat hidup : Periksalah konektor koil pengapian, distributor, busi dan pengapian. Bila pemeriksaan pertama OK, periksa karburator yang kemungkinan banjir karena dihidupkan secara berulang ulang. Bila terjadi banjir karburator, hidupkanlah mesin dengan menginjak pedal gas secara penuh sampai mesin penuh, kemudian lepas. Bila tidak dapat hidup cara no.3 coba lepas busi yang sudah basah. Bila hal tersebut belum berhasil bawalah ke bengkel. 3. Bila mesin mati tiba-tiba : Carilah tempat parkir yang aman untuk berhenti Hidupkan lampu darurat Coba lagi hidupkan mesin Bila mesin tidak dapat dihidupkan kembali, maka coba lihat cara-cara mengatasi keadaan darurat. 4. Petunjuk mengendarai mesin kendaraan dalam berbagai kondisi : Sekalipun bantuan pengereman tidak berfungsi, rem masih bekerja tetapi anda harus menginjak pedal lebih kuat lagi dari kondisi normal. Kurangi kecepatan pada saat menikung, hindari melindas gundukan yang tinggi, benda bersudut tajam dari bagian yang berbahaya, hal ini guna mencegah kerusakan ban. Pencucian kendaraan atau pengendaraan di jalan yang banjir sehingga mengakibatkan rem basah, maka daya pengereman kurang baik, untuk pengerjaannya tekan pedal sedikit dan jalankan perlahan-lahan. 37

38 3.6.2 Perawatan Berkala Berdasarkan KM (Kilo Meter) 1. Perawatan 1000 km Komponen Mesin : Setel celah katup Periksa semua tali kipas Periksa air pendingin Setel putaran idle, idle tinggi dan campuran idle Chasis & Body : Periksa pedal kopling, pedal rem dan fungsi rem parkir Periksa minyak rem Periksa roda kemudi dan lengan penghubung kemusi (steering linkage) Kencangkan mur dan baut pada chasis dan bodi. 2. Perawatan 5000 km Komponen Mesin : Ganti oli mesin Periksa air pendingin mesin Periksa baterai Periksa saringan bahan bakar Periksa saringan udara Periksa saat pengapian dan sudut Dwell Chasis & Body : Periksa pedal kopling (jenis kabel), pedal rem dan fungsi rem Periksa kondisi dan keausan ban serta tekanan angin Periksa minyak rem. 3. Perawatan km 38

39 Komponen Mesin : Ganti oli mesin Ganti saringan oli mesin Periksa air pendingin mesin Periksa baterai Periksa busi Periksa kabel pengapian Periksa rotor dan tutup distributor Periksa distributor Periksa saat pengapian dan dwell angle Periksa saringan bahan bakar Periksa saringan udara Setel putaran idle, putaran idle tinggi Chasis & Body : Periksa pedal kopling, pedal rem dan fungsi rem Periksa tromol dan pelapis rem Periksa pads dan piringan rem Periksa minyak rem Periksa roda kemudi dan lengan penghubung kemudi Periksa minyak power steering Periksa ball joint Periksa oli transmisi dan oli differential Periksa kondisi keausan ban dan tekanan anginnya. Rotasi angin 39

40 Periksa semua lampu, klakson, penghapus dan pembasuh kaca depan (weeper). 4. Perawatan km Komponen Mesin : Ganti oli mesin Periksa air pendingin mesin Periksa baterai Periksa saringan bahan bakar Periksa saringan udara Periksa saat pengapian Chasis & Body : Periksa pedal kopling Periksa minyak rem Periksa kondisi dan keausan ban serta tekanan anginnya 5. Perawatan km Komponen Mesin : Setel celah katup Periksa tali kipas Ganti oli mesin Ganti saringan oli mesin Periksa selang-selang system pendingin dan persambungannya. Ganti air pendingin Periksa pipa knalpot dan kedudukannya Periksa baterai Ganti busi 40

41 Periksa kabel-kabel pengapian Periksa rotor dan tutup distributor Ganti CDI Periksa saat pengapian Ganti saringan udara Ganti saringan bahan bakar Setel putaran idle, idle tinggi dan campuran idle Chasis & Body Periksa pedal kopling, pedal rem dan fungsi rem parkir Periksa tromol dan pelapis sepatu rem Periksa saringan piring Periksa minyak rem Ganti minyak rem Periksa selang dan pipa saluran minyak rem Periksa minyak power steering Periksa roda kemudi dan lengan penghubung kemudi Periksa ball joint Ganti oli transmisi dan ganti oli differential 41

42 42

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Perawatan (Maintenance) Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN PREVENTIF PADA PT DUNIA EXPRESS TRANSINDO 4.1 PERAWATAN PREVENTIF Perawatan preventif merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Pada gambar 4.1 menggambarkan sebuah langkah dari proses pelayanan perawatan kendaraan yang dilakukan oleh menejemen Astrido Daihatsu Kebon Jeruk agar

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. Pendahuluan Operasi sepeda motor yang tanpa kerusakan dan aman, dan juga umur yang panjang adalah idaman dari setiap pemilik sepeda

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1 Alur Proses Perawatan 31 1. Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2. Customer memberikan data mobil beserta keluhannya kepada

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN GENERAL SISTEM UTAMA KENDARAAN RINGAN DAN FUNGSINYA 10 001 1 BUKU INFORMASI Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih,

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS A. Analisis BAB III ANALISIS KASUS Penulis mengumpulkan data-data teknis pada mobil Daihatsu Gran Max Pick Up 3SZ-VE dalam menganalisis sistem suspensi belakang untuk kerja pegas daun (leaf spring), dimana

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1, Alur proses perawatan (Sumber: Astrido group. 2016) 25 1 Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2 Customer memberikan data

Lebih terperinci

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300 BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300 4.1. Pemeriksaan dan Uji Performa Komponen Setiap kendaraan yang akan dilakukan perbaikan tentunya memiliki beberapa masalah pada komponen yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI 10.000 KM DAIHATSU 3.1 Pengertian perawatan mesin Perawatan mesin adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 35 BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 3.1. Daftar Spesifikasi Kendaraan 1) Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T Tahun 2004 Tabel 3.1. Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0

Lebih terperinci

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 1 MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 2 SISTEM KEMUDI Kompetensi : Menjelaskan pengertian prinsip

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA LAPORAN TUNE - UP POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Disusun oleh : Nama : Deny Arif W ibowo : Saiful Rahman : Dhowi Pratomo Jurusan Prodi : Teknik Mesin : Mesin Perawatan Pagi TUNE UP MOTOR BENSIN 1. TEORI DASAR

Lebih terperinci

Kepala Unit PKP-PK (NIP)

Kepala Unit PKP-PK (NIP) Shift Disiapkan Oleh, 2 Shift Disiapkan Oleh, 3 Jenis Kelidaraan Kode Kendaraan Bandara Minggu Ke Form Checklist Mingguan untuk Foam Tender $. No Elektrik Pekerjaan Periksa kondisi kabel dan koneksinya

Lebih terperinci

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa mampu

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling 28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling 29

Lebih terperinci

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

No. Nama Komponen Fungsi

No. Nama Komponen Fungsi Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi

Lebih terperinci

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up) SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune

Lebih terperinci

(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000

(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000 (Indonesian) DM-TRPD001-02 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pedal DEORE XT PD-T8000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 CARA PERAWATAN TURBOCHARGER Gambar 4.1 Turbocharger (Sumber : Data Pribadi) Turbocharger adalah bagian yang dibuat secara presisi, tetapi memiliki desain yang sangat sederhana, dan

Lebih terperinci

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil. Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis

Lebih terperinci

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak Jenis Kendaraan Kode Kendaraan Bandara Tahun Form Checklist Tahunan untuk Foam Tender a No Pekerjaan Lakukan inspeksi pada fuel filter eksterior untuk mengetahui ada/tidaknya kebocoran yang terjadi pada

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUN PUSTAKA

BAB III TINJAUN PUSTAKA 15 BAB III TINJAUN PUSTAKA 3.1 Perawatan (Maintenance) Perawatan atau maintenance adalah aktivitas agar suatu komponen atau sistem yang rusak dikembalikan atau diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada

Lebih terperinci

DM-RCWH (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Set Roda. WH-RX31 SM-AX x12 SM-AX x12

DM-RCWH (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Set Roda. WH-RX31 SM-AX x12 SM-AX x12 (Indonesian) DM-RCWH001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Set Roda WH-RX31 SM-AX720-100x12 SM-AX720-142x12 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 Disusun oleh : N a ma : MUHAMMAD DEDI S.R No. Induk : 9045 Kelas Prog.Keahlian : XII MOB : Teknik Mekanik Otomotif SMK PETRUS KANISIUS

Lebih terperinci

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan Rangka CASIS GEOMETRI RODA 1. Komponen kendaraan Motor : Blok motor dan kepala silinder serta perlengkapannya sistem bahan bakar bensin atau diesel Casis : 1. Sistem kemudi 2. Pegas dan peredam getaran

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI Perawatan rem yang dilakukan Memeriksa Drum Tromol Memeriksa Ketebalan Kanvas Memeriksa Pegas Pengembali Memeriksa Penahan

Lebih terperinci

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000 (Indonesian) DM-MDFC001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Set engkol depan ALIVIO FC-M4000 FC-M4050 FC-M4050-B2 FC-M4060 ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG 30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG Gambar 4.1, Alur proses perawatan 31 Mulai Masukkan Mobil ke stall Diteksi sistem yang mengalami kerusakan Pembongkaran

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL Fungsi sistem kemudi Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan melalui roda. Sistem kemudi harus dapat memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual 20 BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PENGERJAAN TRANSMISI 4.1.1 Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual Catatan : Transmisi manual yang ditinjau dalam servis ini adalah transmisi manual

Lebih terperinci

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000 (Indonesian) DM-RAPD001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000 SM-PD63 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3

Lebih terperinci

Prosedur Pengetesan Injektor

Prosedur Pengetesan Injektor Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Mata Pelajaran : Keterampilan Vokasional Paket Keterampilan :Teknologi Industri Jenis Keterampilan : Otomotip SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNA GRAHITA

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

FC-M820 / FC-M825 SM-BB71 / SM-CR82

FC-M820 / FC-M825 SM-BB71 / SM-CR82 (Bahasa Indonesia) DM-FC0001-00 Panduan Dealer FC-M820 / FC-M825 SM-BB71 / SM-CR82 PENGUMUMAN PENTING Panduan dealer ini terutama dimaksudkan untuk digunakan oleh mekanik sepeda profesional. Pengguna yang

Lebih terperinci

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION PRAKTEK GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION 1. Tujuan Khusus Pembelajaran P e s e r t a b e l a j a r d a p a t Membongkar gigi kemudi type rak dan pinion Memeriksa bagian-bagian gigi kemudi type rak dan pinion

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Suspensi

BAB II DASAR TEORI Suspensi digilib.uns.ac.id BAB II DASAR TEORI 2. 1. Suspensi Suspensi adalah suatu sistem yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat

Lebih terperinci

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil

Lebih terperinci

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 Lampiran Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 A0010 B0010 C0010 C0020 C0030 C0040 C0050 C0060 K0010 K0020 K0030 K0040 K0050 K0060 Mesin motor mati Tidak ada api pada busi Ujung elektroda rata dengan keramik

Lebih terperinci

GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI

GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI PRAKTEK GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI 1. Tujuan Khusus Pembelajaran 2. Alat P e s e r t a b e l a j a r d a p a t Membongkar gigi kemudi type bola bersirkulasi Memeriksa bagian-bagian gigi kemudi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pengertian Perawatan Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : Menurut Drs. Sudjoko dalam bukunya yang berjudul adminitrasi materil, pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 DESKRIPSI PERALATAN PENGUJIAN. Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Honda Karisma secara garis besar dapat digambarkan

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang

Pemindah Gigi Belakang (Indonesian) DM-MBRD001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pemindah Gigi Belakang SLX RD-M7000 DEORE RD-M6000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS A. Tujuan Perawatan Mesin Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN BERKALA PADA MOBIL MAZDA

BAB III PERAWATAN BERKALA PADA MOBIL MAZDA BAB III PERAWATAN BERKALA PADA MOBIL MAZDA 3.1 Proses Perawatan Berkala Kelipatan 5.000 Kilometer atau 3 bulan Dalam perawatan berkala kelipatan 5.000 kilometer ini ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan

Lebih terperinci

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Karya Ilmiah Tentang Bisnis Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : 10.11.4331 Kelas ; SI TI 1K STIMIK AMIKOM JOGYAKARTA 2011 Kata pengantar Dan Tujuan karya ilmiah ini dengan penuh kemudahan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI 4.1 In Service / Visual Inspection 4.1.1 Pengertian Merupakan kegiatan inspeksi atau pengecekan yang dilakukan dengan menggunakan 5 sense (panca

Lebih terperinci

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI I. URAIAN Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Bila steering wheel diputar, steering column akan meneruskan

Lebih terperinci

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Belajar Mengemudi Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Menghidupkan mobil dalam keadaan kopling di gigi nol 1) Pasang tali / sabuk

Lebih terperinci

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101 (Indonesian) DM-RBWU001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Unit Nirkabel EW-WU101 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Data Awal setelah Overhoul differential Berikut adalah penampakan differential awal sebelum dilakukan pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat

Lebih terperinci

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian nspeksi Interval Sistem 2level.3 dilakukan yang J3 pemeliharaan Pekerjaan 635 d CO CO diatur sudah stop screw tepat yang steering Inspeksi gears mengetahui untuk oli ada/tidaknya tie dan link drag Inspeksi

Lebih terperinci

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking (Indonesian) DM-RAFC001-02 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Roda Rantai Depan DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000 Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B

Lebih terperinci

BAB IV DATA HASIL. Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : Tutup Radiator. Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki

BAB IV DATA HASIL. Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : Tutup Radiator. Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki BAB IV DATA HASIL 4.1 Data Komponen Awal Data komponen awal pada sistem pendingin meliputi : 4.1.1 Tutup Radiator Pada komponen ini yaitu tutup radiator mobil ini memiliki spesifikasi pembukaan katup dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV N o Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV Tipe Lubricant Temperatur Kerja dan Spesifikasi Lubricant Di atas 0 C 0 C sampai - 8 C -8 C sampai 0 C Grease, Automotive, dan artilery NLGI

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great BAB IV PEMBAHASAN.. Proses Pengambilan Data Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great Corolla tipe A-FE tahun 99 ini, meliputi beberapa tahapan yakni pengambilan data sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV USULAN UJI KELAYAKAN BUS AKAP (ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI) UNTUK INDONESIA

BAB IV USULAN UJI KELAYAKAN BUS AKAP (ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI) UNTUK INDONESIA BAB IV USULAN UJI KELAYAKAN BUS AKAP (ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI) UNTUK INDONESIA 4.1 Prosedur Uji Kelayakan Bus AKAP Prosedur uji kelayakan bus AKAP ataupun kendaraan bermotor lain akan mengikutsertakan

Lebih terperinci

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level mesin wajar dari tidak 2. Pedoman Pemeliharaan Vehicle Untuk Kendaraan Rapid Intervention terdapat di dalam kendaraan RIV adalah Mesin, Elektronik, Pengereman (Breaking System), Kemudi (Steering System),

Lebih terperinci

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA PRESS RELEASE TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA 10 August 2011 Image not found or type unknown JAKARTA - Hari Raya Lebaran kian dekat dan para pemudik pun siap-siap mudik untuk merayakannya bersama keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Hidrolik sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan penting

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal 34 BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal Sebelum melakukan perbaikan diharuskan melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen

Lebih terperinci

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.

Lebih terperinci