Sumber: berau-borneo.org; 30 November Keanekaragaman Hayati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sumber: berau-borneo.org; 30 November Keanekaragaman Hayati"

Transkripsi

1 Sumber: berau-borneo.org; 30 November 2007 Keanekaragaman Hayati

2 Keanekaragaman Hayati Indonesia memiliki Keunikan Tingkatan terdiri atas Tingkat Gen Tingkat Spesies Tingkat Ekosistem memiliki Peran bagi Manusia antara lain sebagai Bahan Pangan Bahan Sandang Bahan Bangunan dan Alat-Alat Rumah Tangga Sumber Plasma Nutfah Sumber Keindahan

3 Keanekaragaman Hayati A. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Spesies, dan Ekosistem B. Keunikan Keanekaragaman Hayati Indonesia C. Peran Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia D. Peran Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati

4 A. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Spesies, dan Ekosistem 1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Gen merupakan faktor pembawa dan pengendali sifat-sifat makhluk hidup yang terdapat di dalam kromosom Pada dasarnya, gen-gen yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup mengandung perangkat yang sama, tetapi berbeda susunannya Setiap makhluk hidup memiliki sifat, fisiologi, anatomi, dan morfologi yang berbeda Setiap makhluk hidup memiliki gen yang sangat banyak dengan susunan yang beragam sehingga jika terjadi perkawinan dua makhluk hidup, akan terjadi rekombinasi gen dan terbentuk susunan gen yang baru Akibatnya terjadi keanekaragaman gen menjadi makin tinggi

5 Pial (jengger) ayam Contoh Keanekaragaman Tingkat Gen Pial mawar Pial ercis Pial walnut Pial tunggal Semua pial tersebut dimiliki oleh spesies yang sama, yaitu ayam Gallus sp, tetapi setiap ayam memiliki gen yang berbeda-beda sehingga bentuk pialnya berbeda pula

6 Keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan dan hewan dapat diamati pada ciri-ciri fisiknya. Misalnya, bentuk dan ukuran tubuh, warna, dan kebiasaan hidup. Contoh: dalam anggota keluarga (famili) Palmae kelapa, aren, lontar, dan pinang ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara jenis yang satu dan lainnya: tinggi batang, bentuk daun, bentuk bunga, dan tempat tumbuhnya dalam anggota keluarga (famili) Felidae (kucing) kucing, harimau, singa, dan citah, terdapat perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam hal warna penutup tubuh, ukuran tubuh, tingkah laku, dan lingkungan hidupnya

7 Komponen abiotik Komponen biotik 3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem komponen fisik dan komponen kimia lingkungan makhluk hidup yang tinggal di suatu lingkungan Saling berinteraksi membentuk ekosistem Komponen ekosistem yang beraneka ragam dan interaksi antarkomponen ekosistem yang juga beraneka ragam akan membentuk keanekaragaman ekosistem Keanekaragaman ekosistem dapat diamati pada tingkatan organisasi kehidupan yang lebih besar, misalnya biom (biome) Biom merupakan komunitas ekologi yang utama atau formasi makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan, yang menghuni wilayah yang luas. Biom biasanya diidentifkasi atas dasar vegetasinya yang khas, misalnya tundra, hutan hujan tropis, dan hutan gugur Tundra Taiga Savana Gurun Hutan hujan tropis

8 Berbagai tipe ekosistem yang ada di Indonesia, antara lain sebagai berikut: Rawa bakau Tipe Ekosistem Hutan rawa air tawar dan danau Hutan basah dataran rendah Hutan meranggas kering dataran rendah Hutan basah pegunungan Padang rumput savana dan padang rumput terbuka Pesisir pantai dan hutan pesisir Gunung api dan kaldera Daerah Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Papua Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Pulau Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Pulau Jawa dan Sulawesi

9 B. Keunikan Keanekaragaman Hayati Indonesia Indonesia memiliki sederet habitat yang luas, termasuk rawa permanen, hutan basah dan kering, padang rumput, dan gunung bersalju. Kekayaan habitat tersebut memunculkan kekayaan jenis tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) yang membuat Indonesia diakui memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, setelah Brasil Indonesia memiliki keanekaragaman jenis hewan yang sangat tinggi, antara lain 1. sekitar 12% (515 jenis, 39% endemis) dari total jumlah jenis Mammalia dunia, peringkat kedua di dunia; 2. sekitar 7,3% (511 jenis, 150 jenis endemis) dari total jumlah reptil, peringkat keempat di dunia; 3. sekitar 17% (1.531 jenis, 397 jenis endemis) dari total jumlah jenis burung, peringkat kelima di dunia; jenis amfibi, 100 jenis di antaranya endemis, peringkat keenam di dunia; jenis Invertebrata.

10 Dalam hal keanekaragaman tumbuhan, Indonesia menempati peringkat kelima di dunia, dengan lebih dari jenis (55% endemis). Keanekaragaman palem di Indonesia menempati peringkat pertama di dunia, dengan 477 jenis (255 jenis endemis) Lebih dari setengah total jumlah jenis pohon penghasil kayu (350 jenis) yang bernilai ekonomis (anggota marga Dipterocarpaceae) terdapat di Indonesia, 155 jenis merupakan endemis di Kalimantan Indonesia memiliki sekitar jenis tumbuhan berbunga jenis jamur (dari jenis jamur di dunia) jenis paku-pakuan (dari jenis pakupakuan di dunia) Anggrek hitam

11 Di dunia terdapat enam wilayah (zona) utama persebaran makhluk hidup (biogeografi), yaitu zona Paleartik, zona Neartik, zona Neotropik, zona Etiopia, zona Oriental (Asia), dan zona Australasia Pola persebaran hewan di dunia 1. Berang berang gunung 2. Pronghorn 3. Rakun 4. Armadilo 5. Kera kapucin 6. Kukang pohon 7. Trenggiling raksasa 8. Antelop roan 17. Gibon 18. Siamang 19. Orang utan 20. Kuda liar 21. Landak 22. Platipus 23. Kanguru 9. Jerapah 10. Kuda nil 11. Aardvak 12. Unta baktrian 13. Onager (keledai persia) 14. Gajah Asia 15. Yak 16. Panda raksasa

12 Indonesia memiliki keunikan karena terletak di antara dua zona biogeografi, yaitu zona Oriental dan zona Australasia Zona Oriental meliputi wilayah barat Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan Di wilayah barat Indonesia terdapat hewan-hewan yang memiliki kemiripan dengan hewan-hewan yang terdapat di Benua Asia, misalnya harimau, badak, gajah, banteng, dan kera Wilayah timur Indonesia, yaitu Maluku dan Papua, termasuk zona Australasia Hewan-hewan di wilayah itu memiliki kemiripan dengan hewan-hewan yang ada di Benua Australia, contohnya kus-kus, walabi, platipus, dan kanguru Wilayah tengah Indonesia, seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara, termasuk zona peralihan antara zona Oriental dan zona Australasia Babirusa

13 Indonesia memiliki banyak sekali hewan dan tumbuhan endemis sehingga tergolong negara yang memiliki tingkat endemisme tertinggi di dunia Endemis artinya hanya ada di suatu wilayah dan tidak ada di wilayah lain Di Sumatra terdapat siamang (Hylobates syndactylus), bunga bangkai (Amorphophalus titanum), bunga Rafflesia arnoldi, dan orang utan sumatra (Pongo abelli) Hewan endemis di Jawa, antara lain macan tutul jawa (Panthera pardus), badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus), dan banteng (Bos javanicus) Jenis endemis di Kalimantan, antara lain kera belanda (Nasalis larvatus), burung rangkong (Buceros rhinoceros), dan anggrek hitam (Coelogyne pandurata). Bunga Raffesia arnoldi

14 Hewan endemis di Sulawesi antara lain anoa (Bubalus depressicornis), babirusa (Babyrousa babyrussa), burung maleo (Macrocephalon maleo), dan kayu eboni (Diospyros spp.) Di wilayah Nusa Tenggara terdapat kayu cendana (Santalum album) dan di Pulau Komodo terdapat komodo (Varanus komodoensis) Di Papua terdapat tanaman matoa (Pometia pinnata), sagu (Metroxylon sagu), dan burung cenderawasih (Paradisea sp.) Babirusa Komodo

15 Keanekaragaman Jenis dan Endemisme di Tiap Wilayah di Indonesia

16 C. Peran Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia 1. Sumber Bahan Pangan Berbagai jenis hewan dan tumbuhan dapat digunakan manusia sebagai sumber bahan pangan, di antaranya adalah sebagai makanan pokok, sayuran, buah-buahan, dan lauk-pauk Padi Bayam Mangga 2. Sumber Bahan Sandang Beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan sandang, antara lain kapas, biri-biri, ulat sutra, dan pisang abaka (Musa textilis)

17 3. Sumber Bahan Bangunan dan Alat-Alat Rumah Tangga Bambu, jati, sengon, gaharu, eboni, merbau, kruing, dan bangkirae adalah beberapa contoh tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga Alat alat rumah tangga dari kayu jati 4. Sumber Bahan Obat-obatan Alat alat rumah tangga dari bambu Banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan bahan obat-obatan, seperti mengkudu, jahe, temu lawak, temu giring, sirih, adas, kumis kucing, ginseng, dan jambu biji. Selain tumbuhan, hewan juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan, misalnya cacing tanah untuk obat tifus

18 5. Sumber Plasma Nutfah Plasma nutfah (germ plasm) merupakan substansi yang terdapat dalam setiap kelompok makhluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul baru 6. Sumber Keindahan Beberapa jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber keindahan, baik bentuk, warna, maupun suaranya, yang dapat dijadikan sebagai hewan atau tanaman hiasan, seperti ikan mas koki, ikan lou han, ikan arwana, burung kutilang, burung kenari, anggrek bulan, mawar, dan bugenvil

19 D. Peran Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati 1. Aktivitas Manusia yang Merugikan Keanekaragaman a. Penebangan Hutan Hayati Penebangan atau pembukaan hutan menyebabkan hilangnya tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang tadinya hidup di hutan tersebut b. Pengurukan Lahan Basah Pengurukan lahan basah, misalnya rawa dan sawah, untuk permukiman menyebabkan hilangnya ribuan makhluk hidup yang tadinya menghuni rawa atau sawah tersebut c. Pencemaran Lingkungan Memberantas hama dan penyakit pada tanaman dengan pestisida dapat meracuni dan menyebabkan kematian berbagai jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan tersebut

20 d. Pertambangan Selain menghilangkan tempat hidup berbagai jenis organisme, pertambangan juga merusak lapisan tanah di lokasi pertambangan tersebut Aktivitas penambangan juga menghasilkan limbah, yaitu tailing, yang dapat mencemari lingkungan e. Seleksi Seleksi berarti memilih Dalam penyeleksian, hanya jenis atau varietas unggul yang dipilih Apabila hal itu yang terjadi, lama-kelamaan jenis atau varietas yang tidak unggul akan ditinggalkan dan akan punah Sebagai contoh, saat ini padi yang banyak ditanam adalah varietas unggul, seperti IR 64, sedangkan varietas lokal, seperti bogowonto, sadang, kruing aceh, cisadane, dan mentik sudah sulit ditemukan

21 2. Aktivitas Manusia yang Menguntungkan Keanekaragaman Hayati a. Penghijauan (Reboisasi) Penghijauan merupakan kegiatan menanami kembali hutan atau lahan yang telah gundul akibat penebangan Bertujuan untuk memulihkan kondisi lingkungan yang telah rusak Diharapkan akan muncul suatu lingkungan baru yang dapat menjadi tempat tinggal baru bagi berbagai jenis organisme b. Penangkaran Penangkaran adalah perkembangbiakan terkontrol hewan dan tanaman Hasil penangkaran tersebut akan dilepas ke habitat asalnya agar populasinya meningkat kembali

22 c. Perkawinan Silang Hasil perkawinan silang merupakan varietas baru yang berbeda dari kedua induknya Dapat menambah jumlah keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini Anggrek hasil persilangan d. Perlindungan Alam Perlindungan alam adalah usaha-usaha untuk menjaga kelestarian hewan, tumbuhan, tanah, dan air Perlindungan alam juga meliputi usaha pelestarian alam Tujuan pelestarian adalah untuk mempertahankan ekosistem dan menjaga kelestarian sumber daya alam agar produktivitasnya dapat berkelanjutan Usaha pelestarian dapat dilakukan secara in-situ dan ex-situ

23 1) Pelestarian In-Situ Pelestarian in-situ dilakukan di habitat asli suatu hewan atau tumbuhan Contoh pelestarian in-situ adalah taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung. 2) Pelestarian Ex-Situ Pelestarian ex-situ dilakukan dengan cara memindahkan hewan atau tumbuhan dari tempat aslinya ke tempat lain. Contoh pelestarian ex-situ adalah kebun koleksi, kebun botani, kebun binatang, dan kebun plasma nutfah.

KEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem

KEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem Tujuan Pembelajaran Mampu mengidentifikasi keanekaragaman hayati di Indonesia Mampu membedakan keanekaragaman

Lebih terperinci

Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati

Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati Pada dasarnya tidak ada makhluk hidup yang persis sama di bumi ini. Adanya perbedaan di antara organisme inilah yang menimbulkan keanekaragaman. Makhluk

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 1. Tempat perlindungan Orang utan yang dilindungi oleh pemerintah banyak terdapat didaerah Tanjung

Lebih terperinci

HEWAN YANG LANGKA DAN DILINDUNGI DI INDONESIA 1. Orang Utan (Pongo pygmaeus)

HEWAN YANG LANGKA DAN DILINDUNGI DI INDONESIA 1. Orang Utan (Pongo pygmaeus) HEWAN YANG LANGKA DAN DILINDUNGI DI INDONESIA 1. Orang Utan (Pongo pygmaeus) - Habitat yang semakin sempit karena kawasan hutan hujan yang menjadi tempat tinggalnya dijadikan sebagai lahan kelapa sawit,

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN HAYATI A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup

KEANEKARAGAMAN HAYATI A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup KEANEKARAGAMAN HAYATI A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokan

Lebih terperinci

MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM Dr. Ir.K.Srie Marhaeni J,M.Si

MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM Dr. Ir.K.Srie Marhaeni J,M.Si MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM Dr. Ir.K.Srie Marhaeni J,M.Si Apa yang dimaksud biodiversitas? Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah : keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan

Lebih terperinci

KEHATI & KLASIFIKASI KELAS LINTAS MINAT

KEHATI & KLASIFIKASI KELAS LINTAS MINAT 1 KEHATI & KLASIFIKASI KELAS LINTAS MINAT SMA REGINA PACIS JAKARTA Ms. Evy Anggraeny Keanekaragaman Hayati (KEHATI) 2 Variasi berbagai macam makhluk hidup Meliputi hewan dan tumbuhan Manfaat bagi kehidupan

Lebih terperinci

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

SOAL KONSEP LINGKUNGAN 131 SOAL KONSEP LINGKUNGAN 1. Ciri-ciri air yang tidak tercemar adalah a. Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa b. Berkurangnya keberagaman biota perairan c. Banyak biota perairan yang mati d.

Lebih terperinci

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI Indonesia terdiri atas pulau-pulau sehingga disebut negara kepulauan. Jumlah pulau yang lebih dari 17.000 buah itu menandakan bahwa Indonesia merupakan suatu wilayah yang

Lebih terperinci

Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.

Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon. a.individ u b.popul asi c.komu nitas d.ekosis tem e.bioma Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon. Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat

Lebih terperinci

SK / KD / IND SUMBER MATERI KE LUAR

SK / KD / IND SUMBER MATERI KE LUAR SK / KD / IND SUMBER MATERI KE LUAR DIFINISI GEN SPESIES ORGANISME EKOSISTEM PELESTARIAN MANFAAT Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan

Lebih terperinci

PELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran:

PELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran: BAB 4 PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat: 1. Mengetahui berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang mendekati kepunahan. 2. Menjelaskan pentingnya

Lebih terperinci

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak. SMK Hang Tuah 2

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak. SMK Hang Tuah 2 Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak SMK Hang Tuah 2 1. Perbedaan yang ditemukan antar kambing dalam satu kandang disebut... A. Evolusi B. Adaptasi C. Variasi D. Klasifikasi 2. Diantara individu

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN HAYATI

KEANEKARAGAMAN HAYATI KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI KEANEKARAGAMAN HAYATI Apabila Anda mendengar kata Keanekaragaman, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk,

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN HAYATI

KEANEKARAGAMAN HAYATI KEANEKARAGAMAN HAYATI KEGIATAN BELAJAR KE 1 KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN, JENIS, EKOSISTEM PENDAHULUAN Selamat, Anda telah menyelesaikan modul mengenai Ruang Lingkup Biologi, dan modul selanjutnya

Lebih terperinci

SMP NEGERI 3 MENGGALA

SMP NEGERI 3 MENGGALA SMP NEGERI 3 MENGGALA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem. Untuk Kalangan Sendiri

Lebih terperinci

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.

Lebih terperinci

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Biosfer dibagi menjadi tiga lingkungan hidup dan masing-masing dipengaruhi faktor abiotik dan biotic. Berikut ini merupakan faktor-faktor abiotik (fisis), kecuali a. Iklim

Lebih terperinci

2. Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan penyebarannya

2. Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan penyebarannya URAIAN MATERI A. Keanekaragaman Hayati 1. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayah Keanekaragaman hayati merupakan ungkapan terdapatnya pelbagai macam variasi bentuk, penamplan,

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN HAYATI (KEHATI) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

KEANEKARAGAMAN HAYATI (KEHATI) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta KEANEKARAGAMAN HAYATI (KEHATI) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 KEANEKARAGAMAN HAYATI 2 KEANEKARAGAMAN HAYATI Secara Garis besar dibedakan menjadi 3: 1. Keanekaragaman Gen 2. Keanekaragaman

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1 1. Akar tumbuhan selalu tumbuh ke bawah. Hal ini dipengaruhi oleh... Cahaya matahari Tekanan udara

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2 1. Contoh pelestarian secara ex situ di Indonesia adalah... TN Lore Lindu SM Kutai Cagar Alam Nusa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis

KATA PENGANTAR. Penulis KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya, sehingga kami dari kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas membuat Makalah Penyebaran Fauna. Kami mengucapkan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI BAB VI BIOSFER Drs. Daryono, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Lebih terperinci

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. KEANEKARAGAMAN MAKLUK HIDUP, ALAM DAN PELESTARIANNYALATIHAN SOAL BAB 10

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. KEANEKARAGAMAN MAKLUK HIDUP, ALAM DAN PELESTARIANNYALATIHAN SOAL BAB 10 SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. KEANEKARAGAMAN MAKLUK HIDUP, ALAM DAN PELESTARIANNYALATIHAN SOAL BAB 10 1. Perhatikan tabel berikut! No Nama Hewan 1 cendrawasih 2 Burung merpati 3 Badak bercula

Lebih terperinci

KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEANEKARGAMAN HAYATI C. KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEANEKARGAMAN HAYATI

KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEANEKARGAMAN HAYATI C. KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEANEKARGAMAN HAYATI KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEANEKARGAMAN HAYATI BAHAN AJAR 3 C. KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEANEKARGAMAN HAYATI Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian

Lebih terperinci

10 Hewan Langka Di Indonesia

10 Hewan Langka Di Indonesia 10 Hewan Langka Di Indonesia 10 Hewan Langka Di Indonesia Indonesia terkenal dengan kekayaan flora dan fauna. Termasuk flora dan fauna langka juga terdapat di Indonesia. Sudah menjadi penyakit kronis di

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian Disusun Oleh: Faisal Rahmad H. 1231010038 Fabian 1231010039 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup yang Dilakukan Pemerintah dalam Pembangunan Berkelanjutan Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil

Lebih terperinci

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid.

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid. TAMBAHAN PUSTAKA Distribution between terestrial and epiphyte orchid. Menurut Steeward (2000), distribusi antara anggrek terestrial dan epifit dipengaruhi oleh ada atau tidaknya vegetasi lain dan juga

Lebih terperinci

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia : JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD V (LIMA) ILMU PENGETAHUAN ALAM KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA A. KENAMPAKAN ALAM 1. Ciri-Ciri Kenampakan Alam Kenampakan Alam di Indonesia mencakup

Lebih terperinci

Evaluasi (untuk guru) Pilihan Ganda

Evaluasi (untuk guru) Pilihan Ganda Evaluasi (untuk guru) Pilihan Ganda 1. Kelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama disebut. a. organisme b. populasi c. komunitas

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA MADRASAH (KKM) MADRASAH ALIYAH NEGERI CIBALIUNG KABUPATEN PANDEGLANG

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA MADRASAH (KKM) MADRASAH ALIYAH NEGERI CIBALIUNG KABUPATEN PANDEGLANG KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA MADRASAH (KKM) MADRASAH ALIYAH NEGERI CIBALIUNG KABUPATEN PANDEGLANG Jl. Raya Sukajadi Barat Blok Situ Sadang Cibaliung Pandeglang 42285 Email : man_cibeks@yahoo.com http//www.mancibaliung.blogspots.com

Lebih terperinci

BAB. Pelestarian Hewan dan Tumbuhan

BAB. Pelestarian Hewan dan Tumbuhan BAB 4 Pelestarian Hewan dan Tumbuhan Sekolah Dasar Putra Bangsa melakukan karyawisata ke Taman Safari di Bogor, Jawa Barat. Nina dan Siti sangat senang sekolahnya melakukan karyawisata ke Taman Safari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.508 pulau dan panjang garis pantai lebih dari 81.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara yang dikenal memiliki banyak hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan tropis Indonesia adalah

Lebih terperinci

AssAlAmu AlAyku m wr.wb

AssAlAmu AlAyku m wr.wb AssAlAmu AlAyku m wr.wb BIOMA Bioma adalah wilayah yang memiliki kondisi iklim tertentu dan batas-batas yang sebagian besar dikendalikan di daratan oleh iklim dan yang dibedakan oleh dominasi tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan memiliki begitu banyak potensi alam. Potensi alam tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan memiliki begitu banyak potensi alam. Potensi alam tersebut berupa 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki begitu banyak potensi alam. Potensi alam tersebut berupa flora dan fauna yang

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

http://parfikh.wordpress.com/materi-kuliah/ http://kulon.undip.ac.id/course/view.php?id=1574 KEANEKARAGAMAN HAYATI ADALAH KEBERMACAMAN DAN RAGAM MAHLUK HIDUP PENGHUNI BIOSFER KEBERAGAMAN INI DITUNJUKKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian

Lebih terperinci

- - EKOSISTEM - - tujuh3ekosistem

- - EKOSISTEM - - tujuh3ekosistem - - EKOSISTEM - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh3ekosistem Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR GEOGRAFI SIKLUS I TINDAKAN 1. : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer : 1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna

BAHAN AJAR GEOGRAFI SIKLUS I TINDAKAN 1. : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer : 1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna Lampiran 1.3 BAHAN AJAR GEOGRAFI SIKLUS I TINDAKAN 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer : 1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna A. Indikator Pencapaian

Lebih terperinci

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Indentitas Flora dan Fauna Indonesia Indonesia merupakan negara yang memiliki

Lebih terperinci

HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP

HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP Hubungan Antarmakhluk Hidup Kita sering melihat kupu-kupu hinggap pada bunga atau kambing berkeliaran di padang rumput. Di sawah, kita juga sering melihat

Lebih terperinci

UKBM BIO

UKBM BIO UKBM BIO-3.2-4.2-1-2.2 BIOLOGI PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB BIO-3.2/4.2/1/2-2) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran :

Lebih terperinci

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ... itj). tt'ii;,i)ifir.l flni:l l,*:rr:tililiiii; i:.l'11, l,.,it: I lrl : SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI DAFTAR SINGKATAN viii tx xt xii... xviii BAB

Lebih terperinci

GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI

GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI Selamat Pagi, Semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan DTI_09 VEGETASI ASIA Iklim merupakan faktor utama yang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna yang penyebarannya sangat luas. Hutan

Lebih terperinci

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. Macam-macam bioma di Indonesia 1. Bioma Gurun dan Setengah Gurun Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. 1. Curah hujan sangat rendah,

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN HAYATI MAKHRUS ALY SMA NEGERI 4 BANGKALAN

KEANEKARAGAMAN HAYATI MAKHRUS ALY SMA NEGERI 4 BANGKALAN KEANEKARAGAMAN HAYATI MAKHRUS ALY SMA NEGERI 4 BANGKALAN 1 konsep secara keseluruhan... KEANEKARAGAMAN HAYATI membahas Tingkat Keanekaragaman Hayati meliputi Biodiversitas Indonesia dan dunia Manfaat Keanekaragaman

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAHAN PTS GANJIL MAPEL : IPS KELAS 7

RANGKUMAN BAHAN PTS GANJIL MAPEL : IPS KELAS 7 RANGKUMAN BAHAN PTS GANJIL 2017-2018 MAPEL : IPS KELAS 7 A. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan

Lebih terperinci

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1)

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1) EKOLOGI TANAMAN Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1) Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI 2.1. Ekosistem 2.2. Proses Produksi dan Dekomposisi 2.3. Konsep Homeostatis 2.4. Energi dalam Ekosistem 2.4.1. Rantai

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2 1. Berikut ini yang tidak termasuk kegiatan yang menyebabkan gundulnya hutan adalah Kebakaran hutan karena puntung

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER Disusun oleh : Nama NIM : Mohammad Farhan Arfiansyah : 13/346668/GE/07490 Hari, tanggal : Rabu, 4 November 2014

Lebih terperinci

E. Kondisi Alam Indonesia

E. Kondisi Alam Indonesia E. Kondisi Alam Indonesia Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alamnya. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai dunia tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan

Lebih terperinci

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer Ekosistem adalah kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang komplek antara organisme dengan lingkungannya. Ilmu yang

Lebih terperinci

PENTINGNYA PLASMA NUTFAH DAN UPAYA PELESTARIANNYA Oleh : DIAN INDRA SARI, S.P. (Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama BBPPTP Surabaya)

PENTINGNYA PLASMA NUTFAH DAN UPAYA PELESTARIANNYA Oleh : DIAN INDRA SARI, S.P. (Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama BBPPTP Surabaya) PENTINGNYA PLASMA NUTFAH DAN UPAYA PELESTARIANNYA Oleh : DIAN INDRA SARI, S.P. (Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama BBPPTP Surabaya) I. PENDAHULUAN Plasma nutfah merupakan sumber daya alam keempat selain

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) pertumbuhan jumlah penduduk. : 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Pajangan : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan

Lebih terperinci

BIOMA. Gambar 1. Pesebaran Jenis-Jenis Bioma di Dunia. Gambar 2. Pengaruh Geografis Wilayah terhadap Bioma

BIOMA. Gambar 1. Pesebaran Jenis-Jenis Bioma di Dunia. Gambar 2. Pengaruh Geografis Wilayah terhadap Bioma BIOMA Bioma, adalah kumpulan ekosistem yang berada pada satu iklim atau wilayah geografis yang dicirikan oleh vegetasi atau flora suatu tempat. Bioma dipengaruhi pula oleh iklim atau pun oleh wilayah geografis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai makluk hidup mulai dari bakteri, cendawan, lumut dan berbagai jenis

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai makluk hidup mulai dari bakteri, cendawan, lumut dan berbagai jenis 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan tropis, yang berkembang sejak ratusan juta tahun yang silam, terdapat berbagai makluk hidup mulai dari bakteri, cendawan, lumut dan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai lahan basah paling luas dan mungkin paling beragam di Asia Tenggara, meliputi lahan basah alami seperti rawa,

Lebih terperinci

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Fenomena Biosfer dan Antroposfer Pertemuan Ke- : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Burung merupakan salah satu jenis hewan yang banyak disukai oleh manusia, hal ini di karenakan burung memiliki beberapa nilai penting, seperti nilai estetika, ekologi

Lebih terperinci

PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN

PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN BAB 3 PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat: 1. Menjelaskan kegiatan manusia yang dapat memengaruhi keseimbangan

Lebih terperinci

A. Hewan dan Tumbuhan yang Hampir Punah

A. Hewan dan Tumbuhan yang Hampir Punah A. Hewan dan Tumbuhan yang Hampir Punah Kebun binatang merupakan habitat buatan untuk berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Pernahkah kamu berpikir di mana habitat asli hewan dan tumbuhan tersebut? Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi yang unik dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi yang unik dalam lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi yang unik dalam lingkungan hidup. Oleh karena adanya pengaruh laut dan daratan, dikawasan mangrove terjadi interaksi kompleks

Lebih terperinci

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai kekayaan alam yang beranekaragam termasuk lahan gambut berkisar antara 16-27 juta hektar, mempresentasikan 70% areal gambut di Asia Tenggara

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya, BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang beragam. Wilayahnya yang berada di khatuistiwa membuat Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga

Lebih terperinci

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA Materi Penyebaran Komunitas Fauna di Dunia Keadaan fauna di tiap-tiap daerah (bioma) tergantung pada banyak kemungkinan yang dapat diberikan daerah itu untuk memberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar 17.000 pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau menjadikan Indonesia berpotensi memiliki keanekaragaman habitat

Lebih terperinci

PELESTARIAN HUTAN DAN KONSERFASI ALAM

PELESTARIAN HUTAN DAN KONSERFASI ALAM PELESTARIAN HUTAN DAN KONSERFASI ALAM PENDAHULUAN Masalah lingkungan timbul sebagai akibat dari ulah manusia itu sendiri, dari hari ke hari ancaman terhadap kerusakan lingkungan semakin meningkat. Banyaknya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.39/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.39/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.39/Menhut-II/2012 TENTANG PERTUKARAN JENIS TUMBUHAN ATAU SATWA LIAR DILINDUNGI DENGAN LEMBAGA KONSERVASI DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Selama menjelajah Nusantara, ia telah menempuh jarak lebih dari km dan berhasil mengumpulkan spesimen fauna meliputi 8.

Selama menjelajah Nusantara, ia telah menempuh jarak lebih dari km dan berhasil mengumpulkan spesimen fauna meliputi 8. PENGANTAR PENULIS Indonesia menempati urutan ke dua di dunia, dalam hal memiliki keragaman flora dan fauna dari 17 negara paling kaya keragaman hayatinya. Brasil adalah negara terkaya dengan hutan Amazonnya.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagian besar hutan yang ada di Indonesia adalah hutan hujan tropis, yang tidak saja mengandung kekayaan hayati flora yang beranekaragam, tetapi juga termasuk ekosistem terkaya

Lebih terperinci

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi I. Keanekaragaman hayati UU No. 5, 1990 Pasal 21 PP No. 68, 1998 UU No. 41, 1999 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pengawetan keanekaragaman hayati serta ekosistemnya melalui Cagar Alam

Lebih terperinci

PLASMA NUTFAH. OLEH SUHARDI, S.Pt.,MP

PLASMA NUTFAH. OLEH SUHARDI, S.Pt.,MP PLASMA NUTFAH OLEH SUHARDI, S.Pt.,MP Sejak berakhirnya konvensi biodiversitas di Rio de Jenairo, Brasil, 1992, plasma nutfah atau sumber daya genetik tidak lagi merupakan kekayaan dunia di mana setiap

Lebih terperinci

BAB. Keseimbangan Lingkungan

BAB. Keseimbangan Lingkungan BAB 3 Keseimbangan Lingkungan Pada hari minggu, Dimas dan keluarganya pergi menjenguk neneknya. Rumah nenek Dimas berada di Desa Jangkurang. Mereka membawa perbekalan secukupnya. Ketika tiba di tempat

Lebih terperinci

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis ix H Tinjauan Mata Kuliah utan tropis yang menjadi pusat biodiversitas dunia merupakan warisan tak ternilai untuk kehidupan manusia, namun sangat disayangkan terjadi kerusakan dengan kecepatan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Hutan memberikan

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, banteng (Bos javanicus d Alton 1823) ditetapkan sebagai jenis satwa yang dilindungi undang-undang (SK Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/7/1972) dan

Lebih terperinci

PROGRAM PHBM DI SEKITAR KAWASAN KONSERVASI. LAYAKKAH DIPERTAHANKAN???

PROGRAM PHBM DI SEKITAR KAWASAN KONSERVASI. LAYAKKAH DIPERTAHANKAN??? PROGRAM PHBM DI SEKITAR KAWASAN KONSERVASI. LAYAKKAH DIPERTAHANKAN??? (Studi kasus di kawasan TN Alas Purwo) Oleh : Bagyo Kristiono, SP. /Polhut Pelaksana Lanjutan A. PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati baik flora dan fauna yang sangat tinggi, salah satu diantaranya adalah kelompok primata. Dari sekitar

Lebih terperinci

Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda

Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda Persebaran Flora di Dunia Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Distribusinya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Keadaan Alam dan Distribusinya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Alokasi Waktu : SMP Negeri 2 Ngemplak : Ilmu Pengetahuan Sosial : VII/Satu : Keadaan Alam dan Distribusinya

Lebih terperinci

Kondisi Geologi Indonesia: Pertemuan lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific

Kondisi Geologi Indonesia: Pertemuan lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific Kondisi Geologi Indonesia: Pertemuan lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan batas antar lempeng tektonik, dan segitiga

Lebih terperinci

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015 Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015 Papua terdiri dari Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua dengan luas total 42,22 juta ha merupakan provinsi terluas dengan jumlah penduduk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bambu merupakan salah satu taksa yang sangat beragam dan mempunyai potensi ekonomi yang tinggi. Bambu termasuk ke dalam anak suku Bambusoideae dalam suku Poaceae. Terdapat

Lebih terperinci

PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA DAN DI DUNIA BESERTA GAMBARNYA

PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA DAN DI DUNIA BESERTA GAMBARNYA PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA DAN DI DUNIA BESERTA GAMBARNYA I. PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang

Lebih terperinci

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Disusun oleh: Mirza Zalfandy X IPA G SMAN 78 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA PERENCANAAN WILAYAH 1 TPL 314-3 SKS DR. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. Kuliah 10 BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA Dalam KEPPRES NO. 57 TAHUN 1989 dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki Indeks Keanekaragaman Hayati(Biodiversity Index) tertinggi dengan 17% spesies burung dari total burung di dunia (Paine 1997). Sekitar 1598 spesies burung ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu kawasan yang terletak pada daerah tropis adalah habitat bagi kebanyakan hewan dan tumbuhan untuk hidup dan berkembang biak. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH Nomor 68 Tahun 1998, Tentang KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai nilai tinggi dalam kehidupan manusia. Potensi wisata dalam perkembangan pariwisata sebuah negara

Lebih terperinci

IPA SD Kelas IV 1

IPA SD Kelas IV 1 ANITA ROSIANA 111134036 IPA SD Kelas IV 1 Kata Pengantar Ilmu Pengetahuan Alam adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan mengetahui alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.1

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.1 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.1 1. Makhluk hidup dapat terhindar dari kepunahan jika manusia... melakukan pelestarian menggunakan sumber daya alam secara

Lebih terperinci

Apabila terdapat sepetak padi, 2 ekor ular, 10 ekor katak dan 20 ekor cacing dalam suatu ekosistem sawah. Maka 10 ekor katak disebut...

Apabila terdapat sepetak padi, 2 ekor ular, 10 ekor katak dan 20 ekor cacing dalam suatu ekosistem sawah. Maka 10 ekor katak disebut... SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 11. INTERAKSI ANTARA MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYALatihan Soal 11.1 1. Apabila terdapat sepetak padi, 2 ekor ular, 10 ekor katak dan 20 ekor cacing dalam suatu ekosistem sawah.

Lebih terperinci

Geografi KTSP & K-13 BIOSFER II. K e l a s E. FUNGSI DAN MANFAAT HUTAN. a. Fungsi Langsung. b. Fungsi Tak Langsung

Geografi KTSP & K-13 BIOSFER II. K e l a s E. FUNGSI DAN MANFAAT HUTAN. a. Fungsi Langsung. b. Fungsi Tak Langsung KTSP & K-13 Geografi K e l a s XI BIOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami fungsi dan manfaat hutan. 2. Memahami sebaran fauna

Lebih terperinci