DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG"

Transkripsi

1 Nomor : DPD. 220/SP/10/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal : 6 Maret Waktu : WIB 4. Tempat : Gedung Nusantara V 5. Pimpinan Sidang : Pimpinan DPD 1. H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. (Ketua) 2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua) 3. GKR. Hemas (Wakil Ketua) 6. Sekretaris Sidang : Sekretaris Jenderal DPD (Prof. DR. Sudarsono Hardjosoekarto) 7. Panitera : Kepala Biro Persidangan II (Ir. Sefti Ramsiaty, M.M.) 8. Acara : 1. Laporan Pelaksanaan Tugas Alat kelengkapan DPD RI; 2. Pengesahan Keputusan DPD RI; 3. Pidato Penutupan Masa Sidang III Tahun Sidang Hadir : 71 Orang 10. Tidak hadir : 61 Orang II. JALANNYA SIDANG :

2 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB PEMBICARA : PADUAN SUARA Indonesia tanah airku. Tanah tumpah darahku. Disanalah aku berdiri. Jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku. Bangsa dan Tanah Airku. Marilah kita berseru. Indonesia bersatu. Hiduplah tanahku. Hiduplah negeriku. Bangsaku Rakyatku semuanya. Bangunlah jiwanya. Bangunlah badannya. Untuk Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Tanahku negeriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Tanahku negeriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya. PIMPINAN SIDANG: DR. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI) Hadirin Sidang Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang kami hormati, saudara-saudaraku yang dari beberapa kabupaten di Indonesia yang hadir pada kesempatan ini yang sedang menyaksikan kita. Sebagai iformasi, pada pagi hari ini yang akan memimpin sidang adalah kami berdua, dan Insya Allah kami akan gantian, dan Pak Ketua sedang ada tugas luar sehingga kami akan memimpin sidang ini sampai selesai Insya Allah pada hari ini. Berdasarkan catatan yang hadir sudah saya sampaikan tadi, saya kira sudah bertambah beberapa orang lagi, sudah mendekati 60 orang, tetapi belum kuorum. Maka, sidang ini saya buka untuk kemudian kita lanjutkan dengan beberapa laporan yang tidak mengambil keputusan. Jadi, Sidang Paripurna ini akan dibuka dan terbuka untuk umum. KETOK 3X Sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna ini mempunyai tiga agenda pokok, yaitu laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPD, mengusung keputusan 1 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

3 DPD, dan pidato penutup Pimpinan DPD Tahun Sidang 2013/2014 Masa Sidang III. Sebelum masuk ke agenda sidang kami sampaikan turut berduka cita atas wafatnya Bapak Hasan Kamarruddin, S.H., Ayahanda rekan kita Ibu Hj. Hairiah, S.H. anggota DPD dari Kalimantan Barat. Kita doakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan. Hari ini kami informasikan pula Sidang Paripurna kali ini dihadiri oleh pejabat dan tim pemekaran calon daerah pemekaran otonomi baru Provinsi Kapuas Raya, bersama kita di belakang itu sudah, di depan saya di belakang rekan-rekan senator. dan Kabupaten Banua Landjak Provinsi Kalimantan Barat, dari Kalimantan Barat yang ada di tempat ini ada dua, atas sejumlah Kabupaten. Satu, untuk memperjuangkan atau menyaksikan sidang DPD kali ini yang akan memutuskan. Kedua, memutuskan atau memberikan catatan atau pandangan kedua Daerah Otonomi Baru yang dari Kalimantan Barat ini. Hadirnya para pejabat daerah dalam Sidang Paripurna DPD menunjukkan semakin meningkatnya kepercayaan publik pada DPD. Karenanya, menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga kepercayaan tersebut melalui peningkatan kualitas kerja menjalankan tugas konstitusional. Apalagi, ini soal pemekaran daerah memang disebut secara tegas dalam konstitusi kita, merupakan mandat langsung konstitusi terhadap DPD. Memang DPD ikut membahas atau mengajukan Rancangan Undang-Undang secara langsung untuk kemudian dibahas dengan DPR dan Pemerintah. Sebelumnya, mari kita masuki agenda laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPD dan pengesahan keputusan DPD RI. Untuk urutan penyampaiannya, dalam penyampaian akan dimulai dari alat kelengkapan yang materi laporannya belum diambil keputusan. Nanti sebentar menyusul kourum, baru kemudian kita menerima atau mempersilakan rekan-rekan dari alat kelengkapan yang akan diambil keputusan. Maka, saya kira penyampaian kalau Komite I pandangan DPD tentang pembentukan Kabupaten Banua Landjak Provinsi Kalimantan Barat pimpinan DPD RI, ini Komite I ada keputusan yang akan diambil. Maka, saya kira kita akan melangkah pada komite yang tidak akan diambil. Ya Komite II, kami persilakan kepada Komite II. Kemudian, kami mohon maaf sebelum PPUU nanti, itu setelah Komite II dari Pak Farouk dulu yang akan menyampaikan, minta izin dulu saya kira. Saya persilakan kepada Komite II. PEMBICARA: Ir. H. BAMBANG SUSILO, M.M. (KETUA KOMITE II) Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang. Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, yang saya hormati rekan-rekan Senator, yang saya hormati jajaran Sekretariat Komite II, mohon maaf saya ulangi, jajaran Sekretariat DPD RI, yang saya hormati dan yang saya banggakan pejabat-pejabat daerah dan tokoh-tokoh masyarakat yang hadir pada Sidang Paripurna yang ke-10 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, dan hadirin sekalian yang saya banggakan. Baiklah, secara singkat saya Ketua Komite II DPD RI menyampaikan perkembangan pelaksanaan tugas sesuai dengan fungsi dan kewenangan yang tercantum di konstitusi. Pertama, Komite II dalam menyusun RUU inisiatif pada Masa Sidang III ini, antara lain: 1) RUU tentang perubahan atas UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; 2) RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan. Sedangkan, untuk pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, pertama adalah pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009; kedua, pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

4 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; ketiga, pelaksanaan atas Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati, tentunya dalam menyusun RUU inisiatif, Komite II telah menyusun tim ahli yang terdiri dari pakar dan akademisi. Saat ini, kedua RUU masih dalam tahap penyusunan daftar inventarisasi materi. Sedangkan, untuk penyusunan pengawasan undang-undang, sampai saat ini Komite II masih melengkapi datadata dari setiap provinsi sehingga ditargetkan pada masa sidang yang akan datang, ketiga pengawasan RUU ini dapat disahkan di Sidang Paripurna. Pimpinan, rekan-rekan senator, dan seluruh hadirin yang saya banggakan, lain-lain perlu saya sampaikan bahwa pada prolegnas prioritas tahun 2014, RUU tentang Kelautan masih menjadi salah satu RUU usul DPD yang diakomodasi dalam prolegnas prioritas tahun RUU Kelautan ini telah selesai disusun oleh Komite II pada tahun 2011 dan diserahkan kepada DPR pada tahun Komite II telah melakukan beberapa kali pembahasan RUU Kelautan bersama dengan Baleg DPR dalam rangka harmonisasi sinkronisasi. Hal tersebut dilakukan sebelum ada putusan MK tentang uji materi Undang-Undang MD3 dan Undang- Undang P3. Dari hasil pembahasan dengan Baleg tersebut masih diperlukan penyempurnaan. Berdasarkan hal tersebut, maka Komite II telah berupaya penyempurnaan RUU Kelautan tersebut dengan melakukan pembahasan pengambilan kelautan Indonesian. Bahkan, sampai sekarang penyempurnaan tersebut masih dilakukan karena kompleksnya materi RUU Kelautan. Oleh karena itu, dalam Sidang Paripurna ini Komite II menginformasikan tentang proses perubahan dalam rangka penyempurnaan RUU Kelautan. Target penyelesaian RUU kelautan ini diharapkan akan terselesaikan pada awal masa sidang yang akan datang. Dalam menuliskan pembahasan RUU Kelautan ini di DPR bersama dengan pemerintah, Komite II meminta kepada Pimpinan DPD agar dapat melakukan komunikasi awal terkait mekanisme pembahasan Tripartit sebagaimana telah diputuskan dalam MK. Pimpinan, rekan-rekan Senator, dan seluruh hadirin yang saya banggakan, perlu saya sampaikan sehabis Sidang Paripurna ini jajaran Kementerian Kelautan akan bertemu dengan Komite II untuk membahas hal-hal yang terkait pembahasan bersama dengan DPR dan pemerintah. Terakhir, saya atas nama Pimpinan Komite II DPD RI turut berduka cita kepada ayahanda dari anggota Komite II Hj. Hairiah. Semoga almarhum selalu dalam lindungannya. Demikian laporan perkembangan tugas Komite II DPD RI. Kurang lebihnya mohon maaf. Akhirul kalam, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Om shanti shanti shanti om. Terima kasih. PIMPINAN SIDANG: DR. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI) Terima kasih, Pak Bambang Ketua Komite II. Jadi diinformasikan memang Undang-Undang Kelautan saya kira ini, saya ngga tahu, ini saya mendapat informasi dan telepon berkali-kali sebetulnya, meskipun saya belum konfirmasi dari Dewan Kelautan yang sudah minta segera membahas rancangan Undang- Undang Kelautan itu yang menjadi bagian dari prioritas tahun ini usulan DPD. Nanti dikoordinasikan saja dengan Dewan Kelautan untuk persiapan itu sehingga bisa selesai di masa sidang yang akan datang. Kami persilakan kepada Panitia Akuntabilitas Publik untuk menyampaikan laporannya. 3 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

5 PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (KETUA PAP DPD RI) Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, salam sejahtera. Om swastiatu. Dengan memanjatkan puji syukur terhadap Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan teristimewa. Kesempatan yang diberikan oleh PAP untuk lebih dulu dan kebetulan juga tidak ada pengambilan keputusan. Saya nanti saya mau minta izin juga Pak Ketua atas izin Ketua Komite I mungkin ada hal-hal yang bersifat informatif yang perlu saya sampaikan sebagai oleh-oleh para anggota semua sebelum masa reses, di luar tugas PAP. Pelaksanaan tugas PAP seperti biasa tindak lanjut temuan BPK. Kita turun ke Bengkulu, 7 dari 11 entitas termasuk provinsi dengan nilai kerugian negara ada kasus dengan kerugian sekitar 250 miliar periode Yang baru ditindaklanjuti sekitar 58%, sementara yang belum sesuai 31% dan senilai 100 miliar, dan yang sama sekali belum ditindaklanjuti ada sekitar 10% kurang lebih 10 miliar. Kemudian, untuk Bengkulu ini ada dua pemerintah yang rendah sekali tingkat tindak lanjut temuan BPK, yaitu Kota Bengkulu hanya 46% dan Kabupaten Bengkulu Tengah hanya 30%. Kiranya menjadi perhatian teman-teman yang berasal dari Bengkulu. Kemudian, yang cukup bagus adalah Bengkulu Utara dan Kepahiang itu tingkat tindak lanjutnya di atas 70%. Dan, ini tentu kita perlu memberi apresiasi. Rapat koordinasi dengan aparat penegak hukum berjalan lancar. Kita saling memberi masukan karena ada beberapa temuan yang memang perlu mendapat perhatian dan ada yang sedang dalam proses peradilan. Nah, ini yang terus kita dorong. Namun, ada satu perkembangan event nasional, Pak Ketua Pimpinan, baru-baru kita dengar bahwa di Bengkulu diselenggarakan Hari Pers Nasional, dihadiri oleh Presiden. Ternyata untuk keperluan ini menghabiskan biaya sekitar 40 miliar. Jadi, kami sudah koordinasi dengan Kapolres Kota Bengkulu dan Kapolda dan kita memberikan dukungan sepenuhnya supaya kalau ada hal yang mencurigakan kita harus ungkap sampai sejauh mana kelayakan dari menghabiskan uang 40 miliar untuk Hari Pers Nasional di Bengkulu beberapa waktu yang lalu. Tindak lanjut pengaduan masyarakat, kami datang ke Jawa Barat karena adanya pengaduan masyarakat bagaimana Pantai Selatan Jawa Barat sudah begitu tumbuh seperti jamur, baik yang legal maupun yang ilegal untuk tambang pasir besi. Dan, untuk itu kita mengadakan rapat koordinasi di sana, ternyata pemerintah provinsi sudah mengambil langkah yang cukup bagus, dan untuk itu kita dukung terus. Dan, sejumlah perusahaan yang legal maupun yang ilegal sedang ditindak oleh polisi untuk penegakan hukumnya, termasuk dugaan-dugaan adanya orang asing yang masuk secara ilegal dari pantai selatan hanya untuk bekerja di tambang-tambang pasir besi. Dan kita juga mendorong Polda Jabar untuk mengoptimalkan upaya penegakan hukumnya. Kita datang ke Sumatra Utara terkait dengan pengaduan dari Pansus DPRD. Jadi, yang memasukan pengaduan ke DPD, khususnya PAP ini, bukan sekadar masyarakat. Sekarang, sejumlah aparat pemerintah sudah menyampaikan pengaduannya terkait masalah. Salah satunya Pansus DPRD Toba Samosir terkait kewajiban perusahaan sesuai dengan perjanjiannya untuk membayar biaya komoditi development yang tidak dilakukan sebagaimana mestinya. Dan, untuk itu kita sudah minta BPKP untuk melakukan audit terhadap kewajiban perusahaan melaksanakan apa yang telah diperjanjikan dalam rangka berdirinya perusahaan PT TPL. Berikut, kasus PT TPP di Kabupaten Indra Giri Hulu. Ini pengaduan datang dari pemerintah daerah dan DPRD, termasuk pemerintah desa di mana perusahaan memperoleh perpanjangan HGU, tetapi tidak memenuhi kewajibannya menyisakan 20% lahan untuk 4 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

6 plasma untuk rakyat. Ini sudah mendapat perhatian dengan BPN kita bekerja sama dan sudah kesepakatan. Akhirnya, perusahaan setelah kita panggil di sini mereka mau bersedia mencari jalan keluar dan tinggal follow up daripada apa yang sudah kita sepakati bersama. Mudahmudahan ini akan berjalan lancar. Berikut, kelompok tani dari Padang Lawas. Ini sudah puluhan tahun, tidak tahu sudah berapa puluh orang yang meninggal, berapa rumah terbakar, itu terus antara rakyat petani dengan perusahaan yang mendapat konsesi dari pemerintah, tapi mengabaikan apa yang menjadi hak rakyat. Kita coba tengahi persoalan ini untuk kedua kali dan sebenarnya persoalannya sudah kita koordinasi dengan Menteri Kehutanan. Menteri Kehutanan siap untuk meninjau kembali izin konsesi diberikannya asal ada surat dari bupati. Dan, pada saat itu kita sudah menyepakati pertemuan kita pada hari Jumat. Bahkan, dari pemerintah provinsi sebelum matahari terbenam pada hari Senin yang lalu itu surat dari bupati harus sudah diterima oleh provinsi untuk diteruskan ke Menteri Kehutanan dan kepada DPD RI. Berikut, ada masuk tuntutan uang pesangon dan lain-lain dari eks karyawan BRI di Provinsi DIY Yogyakarta. Alhamdulillah kedua belah pihak kita datang di sini dan ada kesepakatan minta waktu mereka akan menyelesaikan secara internal bersama pihak yang terkait. Berikut, ternyata kita menemukan juga penyalagunaan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Persoalannya, kalau KUR itu tidak terlambat dikembalikan, mungkin hal yang tidak terlalu. Tetapi, persoalannya kalau seandainya pejabat bank itu sendiri menyalahgunakan, membuat pertanggungjawaban fiktif menggunakan atas nama rakyat, tetapi sebenarnya untuk keuntungan pribadi. Dan, kasus ini sudah kita minta perhatian kepada bank pemerintah, khususnya BNI dan BRI untuk melakukan langkah-langkah pencegahan supaya tidak terulang lagi kasus seperti itu. Berikut, sinkronisasi peran DPR, DPD, dan BPK. Kita akhirnya menghasilkan satu kesepakatan dimana DPR juga mendukung supaya peranan dari pihak PAP ini ditingkatankan dan sejalan dengan peranan dari BAKN maupun di daerah kita harapkan akan ada BAKD (Badan Akuntabilitas Keuangan Daerah). Nah, mudah-mudahan tiga lembaga ini akan semakin diefektifkan dan disinkronisasikan di waktu-waktu yang akan datang dan ini akan menjadi masukan bagi perubahan Undang-Undang MD3. Dan, ini sudah kita salurkan baik nanti melalui Pimpinan DPD maupun melalui BAKN di DPR untuk diteruskan kepada Pansus MD3 yang sekarang sedang berkerja. Pimpinan dan forum yang kami hormati, ada hal-hal lain yang perlu saya sampaikan di sini dalam kapasitas saya sebagai anggota Komite I yang dipercayakan ikut mengawal beberapa RUU dalam pembahasan dengan DPR. Selain RUU Desa, mungkin hal yang perlu saya sampaikan kepada teman-teman agar kembali ke daerah meng-organizer, melakukan pertemuan kalau perlu dengan forum-forum kepala desa menampung aspirasi mereka, apa yang kira-kira mereka harapkan nanti untuk kita bahan masukan pada waktu kita mendesak pemerintah menyusun peraturan pelaksanaannya. Karena, itu ada menyangkut beberapa kesejahteraan perangkat desa. Dan, saya pikir teman-teman yang terhormat para senator bisa memanfaatkan waktu ini untuk menunjukkan bahwa DPD akan terus memperjuangkan apa yang menjadi program pembangunan desa ini, termasuk kesejahteraan para perangkat desanya. Nah, hal yang perlu diwaspadai oleh teman-teman pada waktu berlakunya Undang- Undang ini ada dua pasal, satu ada pasal mengatakan ada alokasi dana desa itu 10% dari dana perimbangan, di sana sudah ditegaskan kalau ada pemerintah daerah yang tidak melaksanakannya akan diberikan sanksi. Itu anggaran yang turun masuk ke dalam APBD. Yang satu lagi ada namanya dana alokasi desa, itu namanya anggaran dari belanja pusat dengan tambahan belanja pusat 10% dari dan di luar dana transfer. Itu berarti DPD telah mampu meyakinkan DPR dan pemerintah bahwa dana transfer daerah yang selama ini hanya 5 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

7 sekitar 32% akan meningkat menjadi 35% lebih. Nah, persoalannya nanti pasti daerah-daerah akan ada yang berteriak karena boleh dikatakan ada daerah kabupaten yang 70% dari dana perimbangan itu digunakan untuk belanja pegawai. Nah, kalau ini terjadi, kalau 10% diambil oleh desa pasti goyang. Nah, oleh karena itu peranan dari rekan-rekan pada waktu turun, kalau perlu mengadakan dialog kumpul antara pemda dengan forum itu bagaimana mencari jalan keluar karena ini akan ada masa transisi yang nanti kita harapkan. Sehingga, pemerintah daerah juga kabupaten/kota, kabupaten tidak goncang dalam pendapatan penerimaannya. Kita akan atur supaya ini jalan bersama-sama. Tetapi, yang saya maksudkan di sini adalah peluang bagi para senator untuk memanfaatkan momentum ini sebelum tanggal 9 april. Kalau perlu adakan pertemuan dengan forum-forum kepala desa bahwa DPD akan terus melanjutkan perjuangan ini sampai tuntas kecuali kalau anggota DPD-nya diganti dengan yang lain. Jadi, teman-teman itu perlu dipastikan untuk masuk lagi, kecuali yang tidak mau maju lagi, atau yang pindah kamar seperti kita punya wakil ketua tinggal ganti kamar. Tetapi, kita tepuk tangan untuk beliau juga. Kemudian yang berikut, ini bisa dikomunikasikan dengan jajaran daerah. Kita secara konsekuen betul-betul menunjukkan memperjuangkan daerah, aspirasi daerah, dan memperjuangkan kepentingan daerah. RUU Pemda sekarang ini yang disusun masih seperti begini. Jadi, persoalannya pada angka. Kita hanya mendapatkan daerah itu 30, itu tadi saya bilang 35%, 65% ada pada pemerintah pusat. Kenapa? Karena, semua kewenangan diambil oleh pusat. Di dalam RUU Pemda pun ada enam urusan absolut. Sudah absolut enam, yang 33 pun dibikin konkuren. Sudah konkuren, semua pusat lagi. Jadi, daerah itu sebenarnya apa? Itulah di dalam rapat Panja RUU Pemda itu kita secara gamblang betul-betul kita pastikan sikap DPD. Kita minta harus jelas dulu politik desentralisasi negara kita ini. Apa politik desentralisasi? Itu harus jelas. Yang disebut absolut itu apa? Kenapa urusan agama itu urusan pusat? Apa mampu pemerintah pusat mengurus pesantren? Mengurus mesjid yang roboh? Semua ini pemerintah daerah. Kenapa harus pemerintah pusat? Begitu juga penanganan soal keamanan tidak selalu harus diurusi oleh pusat, bisa diturunkan di daerah. Begitu juga antara provinsi dan kabupaten, ini harus dipertegas. Nah, ini bagian-bagian, tetapi inti daripada ini semua alhamdulillah dalam pembahasan itu karena kita mengusulkan ada perubahan itu, pembahasan RUU Pemda ditunda sampai setelah pemilu pemilihan legislatif. Tetapi, yang lebih penting lagi dari situ alhamdulilah kita bisa menyakinkan Panja bahwa Tim Analisis yang membahas konsep itu bukan hanya dari pemerintah dan DPR, tapi kita juga minta Tim Analisis dari DPD ikut membahas. Dan pada saat itu, saya memang sengaja membawa kita punya pakar yang menjadi Sesjen kita, yaitu Prof. Sudarsono. Dan, alhamdulillah pembahasan RUU Pemda sekarang oleh pemerintah justru dilakukan di kantor DPD RI. Berikut, terkait dengan pilkada. Sebagai gambaran saja sekarang, memang masih ada dua perkembangannya, dua versi, dua konsep. Satu, ada fraksi-fraksi yang ingin mempertahankan secara langsung, yang satu ada yang ingin mengubah ke DPRD. Belum ada keputusan, ini masih dalam pembahasan. DPD sendiri setelah mendapat restu dari Panmus, memang kita harus melihat dinamika politik dalam pembahasan tersebut. Kita belum tentu, nanti kita akan lihat di mana yang lebih baik. Tetapi, apa pun ada suatu kemajuan yang sangat berarti. Pertama, ini untuk bahan juga kepada daerah-daerah supaya pemerintah daerah tahu apa yang diperjuangkan oleh para senator. Anggaran untuk pemilukada sebagian besar akan ditanggung oleh APBN, tidak lagi oleh APBD. Kalaupun ada APBD, hanya sifatnya untuk membantu saja. Kemudian, ada suatu mekanisme yang sudah kita sepakati bahwa calon sebelum ditetapkan oleh KPU akan dilakukan seleksi uji publik. Bukan seleksi, maksudnya uji publik oleh sebuah panel yang terdiri dari cendikiawan maupun tokoh masyarakat. Panel inilah yang melakukan uji publik sampai di mana kompetensi yang bersangkutan maupun integritasnya. Ini masih dalam proses pembahasan, tapi sudah ada kesepakatan tentang panel ini. Dan, dengan panel ini kita harapkan calon-calon kepala daerah benar-benar harus dijamin 6 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

8 berkualitas, baik dari kompetensi maupun integritasnya. Kemudian, selain itu juga ada kesepakatan dalam penyelenggaraannya nanti, kampanye-kampanye yang jor-joran yang menghabiskan uang akan coba kita minimalisasi sehingga nanti pada umumnya perorangan hanya mengatur kampanye yang bersifat pertemuan terbatas atau sosialisasi. Tapi, kalau debat publik segala macam akan diselenggarakan oleh KPU, dan desk ini dibiayai oleh negara. Dengan demikian, pemikiran DPD ini juga kita harapkan akan bisa mengubah seleksi kepemimpinan daerah ini sehingga di kemudian hari calon-calon kepala daerah adalah mereka-mereka yang betul-betul bukan yang karena populer atau punya duit, tetapi karena berkualitas. Itulah sekadar oleh-oleh, Pimpinan dan forum yang kami hormati. Mudah-mudahan isu-isu ini bisa digunakan oleh rekan-rekan para senator yang terhormat untuk kembali dalam masa reses ini. Selamat berjuang. Semoga kita pastikan akan bertemu kembali sejumlah yang ada ini, tembus semua lulus pada ujian tanggal 9 April yang akan datang. Hidup DPD! Billahitaufik walhidayah, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom. Om shanti shanti shanti om. PIMPINAN SIDANG: DR. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI) Terima kasih, Pak Farouk. Tadi saya sudah mau ngasih peringatan sebetulnya, tapi beliau sudah turun duluan gitu. Tapi, informasinya semua bagus tadi. Saya kira itu penting juga, rekan-rekan Senator anggota DPD ini. Nanti kalau ke lapangan, jadikan satu agenda reses untuk mencoba menginventarisasi masukan dari daerah tentang PP yang terkait dengan Undang-Undang Desa. Itu saya kira penting dan saya sudah membuat rangkumannya, bisa juga di-share rangkuman itu pada teman-teman. Saya sudah buat dan saya sudah sebarkan di daerahnya pemilihan saya sebetulnya. Ya karena waktu, karena saya memperoleh catatan dari Sekretariat sudah kuorum tadi sekitar 10 menit yang lalu ini, 15 menit yang lalu, 67 orang. Saya kira sekarang 71 orang yang ada di catatan Sekretariat, dan izin 21 orang, sakit 2 orang. Saya kira sudah korum. Oleh karena itu, kita mulai mempersilakan rekan-rekan alat kelengkapan yang memiliki yang akan diambil keputusan pada pagi hari ini. Silakan. PEMBICARA: Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL) Terima kasih. Menanggapi dari disampaikan oleh Prof. Farouk. PIMPINAN SIDANG: DR. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI) Mohon maaf, saya kira ini bukan menanggapi dulu. Sekarang laporan perkembangan dulu, nanti setelah itu menanggapi ya. Kami persilakan kepada Komite I untuk menyampaikan laporannya. PEMBICARA: ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (KETUA KOMITE I) Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 7 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

9 Yang sama-sama kita hormati Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia beserta seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Yang saya hormati Saudara Sesjen, Wasesjen, dan seluruh pejabat eselon 1, 2, 3, 4 di jajaran Sekretariat Jenderal DPD RI. Kemudian, selamat datang kepada para undangan kami yang terhormat para bupati, Ketua DPRD Sintang, Molawi, Sikadoung, Kapuas Hulu, beserta tim Pemekaran Kapuas Raya dan Banua Lanjak Provinsi Kalimantan Barat. Izinkan kami atas nama Pimpinan dan Anggota Komite I DPD RI menyampaikan laporan perkembangan tugas Masa Sidang III. Komite I telah berupaya maksimal menjalankan tugasnya untuk menghasilkan produk-produk DPD yang akan dilaporkan pada Sidang Paripurna hari ini. Pertama, penyusunan RUU inisiatif, RUU tentang pengelolaan terpadu wilayah Jakarta-Bogor-Depok- Tangerang-Bekasi-Cianjur yang kita sebut dengan RUU Jabodetabekjur. Pembahasan Rancangan Undang-Undang Jabodetabekjur ini merupakan upaya untuk menjawab berbagai problema atau persoalan pembangunan yang dihadapi oleh DKI Jakarta sebagai ibu kota negara dan pusat perekonomian nasional bersama daerah sekitarnya. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hingga saat ini pengelolaan terhadap kawasan ibu kota beserta daerah sekitarnya dilakukan oleh sebuah badan yang bernama Badan Kerja Sama Pembangunan Jabodetabekjur (BKSP) Jabodetabekjur, dan tidak memiliki kewenangan eksekutorial, hanya bersifat koordinatif dan belum mampu menyelesaikan berbagai ragam permasalahan yang terjadi, antara lain ancaman banjir, kelengkapan air bersih, urbanisasi, kemacetan lalu lintas, dan lain-lainnya. Kemudian, RUU tentang Pengadilan Agraria. Penyusunan RUU Pengadilan Agraria merupakan bagian dari komitmen Komite I DPD RI untuk terus mengawal reformasi agraria nasional yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dalam memperjuangkan kasus-kasus pertanahan maupun agraria serta upaya untuk melindungi masyarakat adat dalam memperjuangkan hak-hak dasar atas penngelolaan sumber daya alam. Saat ini, penyusunan RUU ini masih dalam tahap penyempurnaan naskah akademik dan perumusan draf rancangan undang-undang. Dan, diharapkan pada masa sidang mendatang rancangan undang-undang ini dapat disahkan pada Sidang Paripurna DPD RI berikutnya. Kemudian yang kedua, pembahasan rancangan undang-undang bersama DPR dan pemerintahan. Terkait dengan tugas legislasi lainnya, Komite I dalam masa sidang ini telah melakukan pembahasan RUU secara intensif bersama dengan DPR dan pemerintah sebagai berikut. 1. RUU tentang Pemerintahan Daerah Komite I bersama dengan Pansus RUU Pemerintahan Daerah, DPR, dan pemerintah secara intensif terus melakukan pembahasan terhadap RUU ini. Berbagai substansi terhadap perumusan pasal per pasal dalam RUU ini selalu dirumuskan bersama-sama DPR-pemerintah. Beberapa hal yang saat ini belum selesai perumusan adalah pembahasan terkait dengan pembagian urusan kewenangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Perumusan dalam pembagian urusan ini merupakan substansi utama dalam konteks otonomi daerah. Perlu kami sampaikan pula bahwa Komite I, Pansus Pemda DPR, dan pemerintah telah menyepakati substansi lain dan dalam Rancangan Undang-Undang Pemda, yaitu terkait dengan penataan daerah di mana dalam rumusan RUU ini DPD RI akan memiliki ruang lebih luas dan kewenangan yang lebih besar dalam melakukan penataan daerah. Salah satunya, kewenangan DPD RI untuk memberikan rekomendasi terhadap setiap Daerah Otonomi Baru yang akan dibentuk di kemudian hari. Pembahasan RUU Pemda di DPR akan dilanjutkan pada masa sidang berikutnya. 2. RUU tentang Pemilihan Kepala Daerah 8 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

10 Sebagaimana sebagian sudah disampaikan oleh Prof. Dr. Farouk Muhammad. Beberapa rumusan yang hingga saat ini tercatat masih belum menemukan titik temu adalah terkait dengan pemilihan kepala daerah secara langsung atau tidak langsung, mekanisme penyelenggaraan kampanye, mekanisme pengaturan tentang dana kampanye, dan lain-lainnya. RUU ini juga akan diselesaikan pembahasannya pada masa sidang berikutnya. 3. Rancangan Undang-Undang Percepatan Pembangunan Daerah Kepulauan atau RUU PPDK Komite I bersama dengan Komisi II DPR RI dan pemerintah secara intensif melakukan pembahasan terhadap Rancangan Undang-Undang PPDK. Namun, dalam perkembangannya pembahasan ini baru sebatas pada pembentukan panitia kerja yang langsung juga melibatkan Komite I DPD RI. Pembahasan terhadap RUU ini akan dilanjutkan pada masa sidang yang akan datang dengan kesepakatan pembahasan substansi RUU Pemda yang terkait dengan wilayah kepulauan sepenuhnya akan dibahas dalam Pansus RUU PPDK ini. Kemudian, hadirin sekalian yang saya hormati, terhadap 65 rancangan tentang pembentukan Undang-Undang Daerah Otonomi Baru (DOB) saat ini DPR melalu Komisi II telah melakukan pembahasan terhadap 65 RUU pembentukan DOB melibatkan Komite I DPD RI dan pemerintah. Terhadap 65 DOB ini, Komite I telah mengeluarkan 30 pandangan dan pendapat, sedangkan 35 lain yang saat ini masih belum mendapat pandangan dari DPD RI. Rapat kerja antara Komisi II, Komite I, dan pemerintah pada tanggal 27 Februari 2014 menyepakati beberapa hal, antara lain: 1. Komisi II, Komite I, dan pemerintah menyepakati untuk melakukan pembahasan terhadap seluruh 65 RUU pembentuk DOB dengan memprioritaskan terlebih dahulu 30 RUU DOB yang telah mendapat pandangan dari Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. 2. Komisi II mengharapkan agar DPD RI melalui Komite I tetap melanjutkan pembahasan terhadap 35 usulan DOB yang belum mendapatkan rekomendasi dari DPD RI dan segera menentukan sikap terhadap usulan Daerah Otonom Baru tersebut. 3. Komisi II, Komite I, dan pemerintah menyepakati untuk tetap melakukan pembahasan terhadap RUU DOB pada masa reses ini. 4. Dalam rangka pembahasan 65 RUU pembentukan Daerah Otonomi Baru. Komisi II telah membentuk panitia kerja DOB Papua dan Papua Barat yang diketuai oleh Khatibul Umam Wirano dan panitia kerja DOB non-papua dan Papua Barat diketuai oleh Arif Wibowo. 5. Menyikapi perkembangan dalam pembahasan RUU DOB tersebut pemerintah yang dalam hal ini dipimpin oleh Kementerian Dalam Negeri juga telah membagi tugas pembahasan RUU DOB, yaitu pembahasan DOB Papua dan Papua Barat dipimpin oleh Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik, sedangkan pembentukan DOB non-papua dipimpin langsung oleh Dirjen Otonomi Daerah. 6. Sedangkan, Komite I telah membagi tim kerja pembahasan DOB. Yaitu untuk DOB Papua dan Papua Barat dipimpin langsung oleh H. Dhani Anwar untuk bisa berdiri, kemudian DOB non-papua Barat dipimpin oleh Prof. Dr Irjen Purnawirawan Farouk Muhammad, silakan berdiri. Terkait dengan pembahasan DOB ini, melalui Sidang Paripurna, Komite I meminta izin kepada DPD RI untuk dapat memberikan mandat dan dukungan terhadap pembahasan DOB yang dilakukan pada masa reses ini. Adapun jadwal dan mekanisme kerja akan 9 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

11 disesuaikan dengan perkembangan pembahasan di DPR nantinya. Selanjutnya, pandangan DPD RI terhadap rancangan undang-undang sebagaimana disebutkan di atas bahwa saat ini terhadap 35 usulan DOB yang belum mendapat rekomendasi DPD RI, 65 DOB yang akan dibahas di DPR. Terhadap 35 usulan DOB tersebut Komite I telah melakukan beberapa audiensi dengan 12 calon Daerah Otonomi Baru, 8 calon kabupaten, dan 4 calon provinsi. Nama DOB terlampir dalam laporan kami ini. Selanjutnya, Komite I telah melakukan kunjungan kerja dalam rangka melakukan tinjauan fisik kewilayahan calon Provinsi Kapuas Raya sebagai pemekaran dari Provinsi Kalimantan Barat dan calon Kabupaten Banua Landjak sebagai pemekaran dari Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 19 sampai 22 Februari 2014 yang lalu. Dari hasil kunjungan kerja tersebut, Sidang Paripurna hari ini Komite I mengharapkan agar DPD RI dapat mengesahkan dua pandangan, di antaranya adalah pandangan DPD RI terhadap rancangan Undang-Undang pembentukan Provinsi Kapuas Raya dan pandangan DPD RI terhadap rancangan pembentukan kabupaten Banua Landjak Provinsi Kalimantan Barat sebagai keputusan DPD RI untuk dapat diteruskan dalam pembahasan bersama DPR dan pemerintah. Berdasarkan kajian administratif dan kunjungan kerja yang dilakukan oleh Komite I DPD RI di Provinsi Kalimantan Barat, khususnya calon DOB Kapuas Barat, kami berpandangan dapat menyetujui usulan pembentukan Provinsi Kapuas Raya sebagai pemekaran dari Provinsi Kalimantan Barat. Dengan catatan, kalau ada administrasi yang masih kurang segera dilengkapi sambil berproses pembahasan bersama pemerintah dan DPR supaya menyesuaikan dengan PP No. 78 Tahun Sehingga, dalam pembahasan lanjutan di DPR bersama dengan pemerintah, calon Provinsi Kapuas Raya harus melengkapi seluruh persyaratan yang telah ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan. Terakhir, pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang. Sesuai dengan program kerja yang telah disusun oleh Komite I pada Masa Sidang III ini, Komite I menyepakati untuk melakukan pengawasan terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum. Namun demikian, beragam aspirasi yang telah berhasil dihimpun oleh Komite I terkait dengan Undang-Undang tersebut hingga saat ini masih perlu dilakukan penelahan secara mendalam. Sehingga, pembahasan dan pengesahan terhadap hasil pengawasan undang-undang tersebut belum dapat dilakukan pada masa sidang ini. Demikianlah laporan akhir pelaksanaan tugas Komite I pada Masa Sidang III ini yang dapat kami sampaikan. Sebelum kami menutup laporan ini, kiranya atas nama Pimpinan dan anggota Komite I, agar kami berharap kepada anggota DPD RI yang mencalonkan diri kembali dalam pemilihan umum 9 April 2014 yang akan datang sukses terpilih kembali sehingga tugas-tugas kelembagaan dapat diteruskan berjalan berkesinambungan. Kemudian, juga kepada Anggota DPD RI yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR juga dapat menuai kesuksesan sehingga di masa yang akan datang mekanisme kerja DPR dan DPD dapat terbangun secara lebih harmonis. Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian Pimpinan dan seluruh Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, kami ucapkan terima kasih. Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua. Om shanti shanti shanti om. PIMPINAN SIDANG: DR. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI) Ya, setelah kita bersama mendengarkan laporan Pimpinan Komite I, apakah kita dapat menyetujui: 1) pandangan DPD RI tentang RUU tentang pembentukan Kabupaten baru 10 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

12 Banua Landjak di Provinsi Kalimantan Barat; 2) pandangan DPD RI terhadap RUU tentang pembentukan Provinsi Kapuas Raya. Setuju? KETOK 2X Terima kasih rekan-rekan Senator, saudara-saudaraku. PEMBICARA: ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR) Pimpinan, B-80. Erma Suryani Ranik, Kalimantan Barat, minta waktu untuk menyampaikan sesuatu sesuatu. PIMPINAN SIDANG: DR. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI) Saya kira belum ada kesempatan dalam waktu sekarang., kita masih laporan-laporan, nanti setelah itu baru ya. Ini laporan-laporan saja. Saya kira tadi kita sudah sepakati sebagai catatan saja ini. Saya kira kelengkapan berkasnya itu harus dilengkapi dan saya kira Kapuas Raya itu menurut saya itu agak mutlak karena di perbatasan dan saya sudah secara pribadi juga itu saya sudah pernah melakukan perjalanan ke sana, terpencil di perbatasan. Catatan saja seperti itu. PEMBICARA: ALIRMAN SORI, S.H., M. Hum., M.M. (KETUA KOMITE I) Izin, Pimpinan. Ada yang tertinggal dari laporan saya, ini penting. Pertama, saya informasikan kepada seluruh Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang berasal dari Kapuas Raya, kemudian Banua Landjak. Apa yang kami lakukan hari ini merupakan dukungan politik yang luar biasa dari empat orang anggota DPD yang berasal dari Kalimantan Barat, di antaranya adalah Pak Ishaq Shaleh, kemudian Erma Ranik, kemudian adik saya Maria Goreti, kemudian Hj. Hairiah. Tanpa dukungan yang berempat ini tidak bisa kami melakukan apa-apa karena itulah standing politic DPD RI. Terima kasih untuk bisa dimaklumi. PIMPINAN SIDANG: DR. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI) Terima kasih untuk tambahan informasi tadi, Bapak-bapak Ibu-ibu sekalian, itu tambahan informasi. Kita melangkah selanjutnya karena saya kira RUU ini sudah masuk dalam surpres yang sedang dibahas dalam list dalam daftar 65 daerah calon Daerah Otonomi Baru yang sedang dan akan terus dibahas di DPR bersama pemerintah dan DPD sekarang dan masa-masa yang akan datang. Kita terus berdoa mengawal ini dan mengawal ini dengan melengkapi semua keperluan. Selanjutnya, kami persilakan pada Komite III untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya karena ini juga akan mengambil keputusan ya? PEMBICARA: Prof. Dr. Dra. Hj. ISTIBSYAROH, S.H., M.A. (WAKIL KETUA KOMITE III) Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. 11 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

13 Om swastiastu. Yang terhormat Bapak dan Ibu pimpinan DPD RI, yang terhormat teman-teman Anggota DPD RI, serta Sesjen berserta jajarannya, dan hadirin yang berbahagia. Pada Sidang Paripurna yang mulia ini perkenankanlah kami menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sesuai Pasal 70 Ayat 1 dan Ayat 2 Peraturan Tata Tertib DPD RI yang meliputi tugas dan wewenangnya pada bidang pendidikan agama, kesehatan, kesejahteraan sosial, kebudayaan pariwisata, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dan ketenagakerjaan. Pada Masa Sidang III tahun periode ini, 16 Januari sampai 6 Maret 2014 kali ini, Komite III DPD RI sudah melaksanakan program kegiatan sebagai berikut. 1. Penyusunan RUU inisiatif DPD RI tentang Perlindungan dan Pemanfaatan Kekayaan Intelektual, Pengetahuan Tradisional, dan Ekspresi Budaya Tradisional. 2. Penyusunan RUU inisiatif DPD RI tentang Praktik Kefarmasian. 3. Penyusunan pandangan dan pendapat atas RUU tentang Kesehatan Jiwa. 4. Penyusunan pengawasan dan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. 5. Penyusunan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Pimpinan, Bapak-Ibu Anggota DPD RI yang kami hormati, Sidang Dewan yang kami muliakan. Komite III DPD RI dalam menyusun kedua RUU di atas telah melaksanakan kegiatan ini. Bapak-Ibu Anggota DPD RI yang kami hormati dalam kegiatan pengawasan, Komite III DPD RI melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011, yaitu tentang BPJS. Mohon maaf Pimpinan, baru tadi malam mendampingi Pimpinan MPR datang dari Vietnam, baru tadi malam, jadi serak suaranya habis. Bapak-Ibu Anggota DPD RI yang kami hormati serta Sidang yang kami muliakan, berdasarkan laporan yang telah kami sampaikan di atas melalui Sidang Paripurna yang mulia ini, Komite III DPD RI meminta kepada Pimpinan dan seluruh Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhormat untuk mengesahkan satu materi, yaitu pandangan dan pendapat atas Rancangan Undang-Undang tentang Kesehatan Jiwa untuk dapat disahkan menjadi keputusan DPD RI untuk selanjutnya disampaikan kepada DPR RI. Akhirnya, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Pimpinan beserta seluruh Anggota DPD RI, dan semua pihak yang telah banyak membantu, terutama Sekretariat Jenderal DPD RI dan jajarannya, serta media massa yang telah banyak membantu meliput kegiatan-kegiatan Komite III. Semoga segala upaya yang diberikan mendapat balasan kebaikan yang berlipat dari Allah SWT. Demikianlah laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite III DPD RI. Sebelumnya saya mengakhiri, kami juga menyampaikan belasungkawa dan semoga Bapaknya Ibu Hairiah, Bapak Hasan Kamaruddin itu khusnul khotimah dan dalam kuburnya mendapat ridho, mendapat keenakan di kuburnya. Amin ya Robbal'alamin. Akhirnya demikian laporan yang saya sampaikan. Wabillahitaufik walhidayah warridho wal inayah, wassalamu'alaikum warahmatullahhi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua. Om shanti shanti shanti om. 12 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

14 PIMPINAN SIDANG: DR. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI) Terima kasih. Kita telah mendengarkan bersama laporan Pimpinan Komite III dan satu keputusan yang dimintakan persetujuannya, yaitu tentang pandangan dan pendapat DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Kesehatan Jiwa. Apakah kita setuju? KETOK 2X Terima kasih. Selanjutnya, kami persilakan pada komite IV untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya. PEMBICARA: GKR. AYU KOES INDRIYAH (WAKIL KETUA KOMITE IV) Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk untuk kita semua. Om swastiastu. Yang terhormat Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah, yang terhormat para Anggota Dewan Perwakilan Daerah, yang terhormat juga Sesjen dan hadirin yang berbahagia. Marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah melimpahkan rahmat-nya kepada kita sekalian sehingga dapat menghadiri Sidang Paripurna ke-10 Dewan Perwakilan Daerah pada hari ini yang sekaligus menutup Masa Sidang III Tahun Sidang Kami sampaikan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Selanjutnya, sesuai dengan jadwal rapat hari ini, perkenankan saya atas nama Pimpinan dan Anggota Komite IV menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pembahasan hasil pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, serta laporan perkembangan pembahasan materi lainnya. Hasil pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pimpinan Anggota dan hadirin yang kami hormati, pengembangan kegiatan kewirausahaan enterpreneurship melalui UMKM menjadi alternatif penunjang kehidupan ekonomi keluarga yang memerlukan dukungan permodalan dan pembinaan keterampilan, sehingga UMKM dapat memiliki sumber daya manusia yang tangguh dan manajemen yang baik. Meskipun berskala mikro, kecil, dan menengah, UMKM terbukti menjadi penopang perekonomian nasional ketika krisis moneter melanda Indonesia pada tahun Fenomena tersebut menunjukkan bahwa UMKM memiliki peran strategis dalam menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sesuai dengan amanat Pasal 22D Undang-Undang Dasar 1945 dan Pasal 224 Ayat 1 Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, dan DPRD, Komite IV DPD RI melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Untuk mencapai target dan sasaran yang diinginkan, dalam pengawasan tersebut, DPD RI telah melakukan berbagai aktivitas berdasarkan agenda kegiatan yang telah disusun sebagai berikut. 1. Rapat Dengar Pendapat Komite IV DPD RI dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan perbankan pemerintah yang menyalurkan KUR, yakni Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BTN yang dilaksanakan pada tanggal 28 Januari RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

15 2. Penyerapan aspirasi masyarakat pada saat kegiatan anggota DPD RI di daerah pemilihan selama periode tahun sidang , khususnya pada kunjungan kerja Komite IV DPD RI ke provinsi masing-masing yang dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 6 Februari Penyusunan hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang dilaksanakan pada tanggal 24 sampai 26 Februari Rapat Kerja Komite IV DPD RI dengan Kementerian Koperasi dan UMKM Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan para Direktur Utama perbankan penyalur KUR yang dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2014 di Bank Indonesia. Pimpinan, Anggota, hadirin yang saya hormati, dalam pengawasan tersebut, pokok permasalahan pelaksanaan Undang-Undang UMKM, antara lain: 1. meskipun telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 GTahun 2008 tentang UMKM, dukungan pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengalokasian dana bagi UMKM dalam APBN dan APBD-nya masih minim, 2. pelaksanaan KUR melebihi target yang direncanakan di mana NPL mencapai 3,7%. Namun, KUR masih terkonsentrasi di Pulau Jawa serta kurang menjangkau sektor pertanian dan perikanan, 3. penyebab bunga tinggi KUR, di antaranya berkaitan dengan tujuan perbankan, yaitu mencari keuntungan dan prinsip yang dianut perbankan high risk, high return, 4. KUR merupakan kebijakan pemerintah dalam memberikan pinjaman, khususnya kepada usaha perseorangan. Manfaat KUR saat ini belum dirasakan oleh petani dan nelayan karena lebih banyak terserap pada sektor usaha perdagangan, 5. Bank Pembangunan Daerah akan meningkatkan pelaksanaan program KUR dan UMKM sesuai dengan ketentuan undang-undang mengingat fokus operasionalnya berada di daerah. Dengan demikian, sejalan dengan efektivitas UMKM yang berkembang di daerah, 6. terdapat salah persepsi dalam masyarakat mengenai dana bergulir yang disediakan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM seolah-olah merupakan hibah yang dialokasikan oleh pemerintah. Dana tersebut sebenarnya digunakan sebagai pinjaman yang harus dikembalikan dan sebagai dana untuk sarana usaha, seperti pelatihan dan pembekalan pengetahuan kewirausahaan (entreprenership) yang memerlukan pengawasan dalam pelaksanaannya, 7. banyak kebijakan pemerintah yang kurang berpihak kepada UMKM, misalnya keringanan bea masuk barang impor, bahkan bea masuk itu ada yang dibebaskan, sedangkan keringanan pajak ekspor tidak pernah ada. Rekomendasi DPD RI terhadap pelaksanaan Undang-Undang UMKM, antara lain: 1. pengembangan UMKM melalui kemitraan koperasi perlu ditingkatkan dalam upaya memperoleh pinjaman karena wadah usaha koperasi sangat lekat dengan budaya masyarakat Indonesia, 2. APBN dan APBD dialokasikan secara proporsional serta diperlukan koordinasi antarkementerian terkait untuk mengatasi keterbatasan anggaran, sosialisasi, dan pemberdayaan UMKM. Perlu dibentuk tim pengawas di tingkat pemerintah provinsi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi penyaluran KUR yang terdiri atas Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, perbankan, Dinas Koperasi dan UMKM, Dekopindo, Askrindo, dan Kadin, 3. birokrasi KUR seharusnya dapat lebih disederhanakan agar KUR dapat berjalan dengan efektif, 14 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

16 4. tingkat bunga kurs saat ini sangat tinggi, yaitu berkisar 22% pertahun sehingga menghambat pengembangan UMKM, kebijakan KUR dan perbankan sedang mengupayakan suku bunga KUR agar berada dalam kisaran 1,15% sampai dengan 1,25% perbulan sehingga pertahunnya 13,8% sampai 15% per tahun, 5. saat ini, keuangan BUMN dan BUMD termasuk dalam ranah keuangan negara. Oleh karena itu, diperlukan peraturan khusus yang melindungi bank sehingga KUR tidak diperlakukan sama dengan jenis kredit lainnya. Hal itu dimaksudkan agar kredit yang tidak bisa dikembalikan tidak termasuk kerugian negara sehingga tidak diancam dengan tindak pidana korupsi, 6. perlu diatur kembali regulasi alokasi KUR yang spesifik, khususnya bagi petani dan nelayan karena usaha petani bersifat musiman, 7. agar pelaksanaan KUR tepat sasaran, rekomendasi dari tokoh masyarakat atau pemuka agama dapat digunakan sebagai salah satu jenis moral obligation, 8. agar dilakukan sosialisasi secara komprehensif dari pemerintah daerah dan perbankan mengenai eksistensi KUR dan dana bergulir serta implementasinya di lapangan, 9. pengusulan adanya program Proyek Agraria Nasional (PRONA untuk memudahkan aset tanah masyarakat sebagai jaminan kredit UMKM, 10. pengusulan adanya alternatif sistem nonbunga dalam penyaluran KUR, yaitu sistem simpan pinjam berbasis bagi hasil seperti yang dilaksanakan oleh Bank Syariah, Bank Perkreditan Rakyat, Koperasi, dan Baitul Mal wat Tamwil (BMT), 11. Program konsentrasi pembinaan UMKM yang dilakukan oleh salah satu bank BUMN yang namanya Kampung BNI agar dijadikan proyek percontohan bagi perbankan lainnya. Pimpinan, anggota, hadirin yang berbahagia, hasil pembahasan Komite IV telah berhasil dirumuskan dan dapat kami sampaikan dalam Sidang Paripurna yang mulia ini dengan harapan dapat diambil keputusan sebagai keputusan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia tentang hasil pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil. Pimpinan dan anggota hadirin yang saya muliakan, selain itu pada Masa Sidang III , Komite IV sedang melakukan pembahasan dua usul inisiatif RUU. 1. RUU penyusunan pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN dan APBD. Sedianya akan dituntaskan pada finalisasi tanggal 3 sampai 15 Maret 2014, tetapi masih terdapat beberapa permasalahan yang memerlukan pembahasan lanjutan. Diharapkan pada masa awal sidang IV , draft RUU tersebut dapat diselesaikan oleh Komite IV untuk selanjutnya dilakukan harmonisasi, pemantapan, dan pembulatan konsepsi bersama PPUU usul inisiatif. 2. Yakni RUU pengelolaan kekayaan Negara yang masih berada pada tahap penyusunan akhir naskah akademik oleh tim ahli Komite IV dan DIM RUU ini akan menjadi salah satu materi reses anggota Komite IV yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 30 Maret Selain itu, materi lainnya yang juga menjadi prioritas dalam masa reses anggota Komite IV, inventarisasi materi pertimbangan RAPBN tahun anggaran Pimpinan dan anggota DPD yang terhormat, demikian laporan pelaksanaan tugas Komite IV yang dapat kami sampaikan pada Sidang Paripurna pada hari ini. Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada insan media, staf ahli, tim ahli, dan Sekretariat Jenderal atas partisipasinya dalam rangkaian agenda Komite IV. Akhir kata, kami juga ikut belasungkawa atas meninggalnya ayahanda tercinta Ibu Hairiah Komite II. Semoga almarhum diberi tempat yang mulia di sisi Allah di Surga Darussalam. Kami atas nama Pimpinan anggota dan Sekretariat Komite IV menyampaikan 15 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS , KAMIS 6 MARET 2014

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 21/DPD RI/I/2013 2014 HASIL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2013 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua LAPORAN KOMISI VIII DPR RI ATAS HASIL PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYANDANG DISABILITAS DISAMPAIKAN PADA RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KAMIS, 17 MARET 2016

Lebih terperinci

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009

Lebih terperinci

Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102

Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102 Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 1. Rancangan undang-undang dapat berasal dari DPR, Presiden, atau DPD. 2. Rancangan undang-undang dari DPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR Rl PADA RAPAT PAR1PURNA DPR-RI PEMBUKAAN MASA PERSIDAN(3AN I TAHUN SIDANX3 201D-2011 SENIN,16AGUSTUS2010 Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Lebih terperinci

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273 LAPORAN BADAN LEGISLASI TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RUU PRIORITAS TAHUN 2016 DAN PERUBAHAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RUU TAHUN 2015-2019 DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI Tanggal 26 Januari

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011 SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU Kamis, 29 Desember 2011 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2011 SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN

Lebih terperinci

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P No.29, 2018 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6187) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6 Persandingan UU Nomor 27 tahun 2009 tentang MD3 dan TATIB DPR Dalam kaitannya dengan pembahasan dan penetapan APBN, Peran DPD, Partisipasi Masyarakat, dan tata cara pelaksanaan rapat. UU NOMOR 27 TAHUN

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS PANITIA AKUNTABILITAS PUBLIK DPD RI PADA SIDANG PARIPURNA KE-17 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS PANITIA AKUNTABILITAS PUBLIK DPD RI PADA SIDANG PARIPURNA KE-17 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH SEKRETARIAT JENDERAL ------------------ LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS PANITIA AKUNTABILITAS PUBLIK DPD RI PADA SIDANG PARIPURNA KE-17 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA Jumat,

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 50/DPD RI/III/2012 2013 HASIL PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 PERKOPERASIAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH JAKARTA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian,

BUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian, BUPATI WONOSOBO SAMBUTAN BUPATI WONOSOBO DALAM RAPAT PARIPURNA DPRD KABUPATEN WONOSOBO PENYAMPAIAN LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI WONOSOBO TAHUN ANGGARAN 2013 Yang terhormat, Saudara Ketua,

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015 PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2015-2016 SENIN, 16 NOVEMBER 2015 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2015 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1361, 2016 DPR. Prolegnas. Penyusunan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal

Lebih terperinci

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KETUA BADAN LEGISLASI HASIL KONSULTASI PROGRAM LEGISLASI NASIONAL 2005-2009 DAN PRIORITAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN 2005 DALAM RAPAT PARIPURNA Tanggal

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER

SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER 2010 Yth. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat Yth. Gubernur

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : a. bahwa pembentukan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-1/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2015 SURABAYA, 13

Lebih terperinci

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

RAKYAT REPUBLIK INDONESI RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU PIDATO BUPATI KAPUAS HULU PADA ACARA PENGANTAR NOTA KEUANGAN RANCANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN ANGGARAN 2016 PUTUSSIBAU, 7 SEPTEMBER 2016 BUPATI KAPUAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI, MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK RI DALAM ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS BENGKALIS, 14 AGUSTUS 2017 ASSALAMU ALAIKUM, WR, WB., SELAMAT MALAM DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA,

BUPATI BENGKALIS BENGKALIS, 14 AGUSTUS 2017 ASSALAMU ALAIKUM, WR, WB., SELAMAT MALAM DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA, BUPATI BENGKALIS PIDATO BUPATI BENGKALIS PADA ACARA RAPAT PARIPURNA LAPORAN PANSUS PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN 2016, PERUBAHAN PERDA KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BPHTB,

Lebih terperinci

peraturan (norma) dan kondisi pelaksanaannya, termasuk peraturan pelaksanaan dan limitasi pembentukannya. 2. Peninjauan, yaitu kegiatan pemeriksaan

peraturan (norma) dan kondisi pelaksanaannya, termasuk peraturan pelaksanaan dan limitasi pembentukannya. 2. Peninjauan, yaitu kegiatan pemeriksaan LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RANGKA PEMANTAUAN DAN PENINJAUAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KE PROVINSI ACEH, PROVINSI

Lebih terperinci

Selasa, 7 Pebruari 2006

Selasa, 7 Pebruari 2006 LAPORAN KOMISI III DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II / PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA PADA RAPAT PARIPURNA Assalamu alaikum

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, DIDAMPINGI PIMPINAN KOMISI-KOMISI DAN BADAN-BADAN DPR RI DENGAN MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA BADAN LEGISLASI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN DPD RI DALAM RANGKA USULAN PERUBAHAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2017 Tahun Sidang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN RUMAH SUSUN SEJAHTERA SEWA DI KAWASAN INDUSTRI KABIL BATAM

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SIDANG KABINET TERBATAS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

B U P A T I B E N G K A L I S

B U P A T I B E N G K A L I S B U P A T I B E N G K A L I S SIDANG PARIPURNA DPRD KABUPATEN BENGKALIS TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PENETAPAN PERDA RPJMD KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2016-2021 Bengkalis, 18 Oktober 2015 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE III DPD RI DISAMPAIKAN PADA SIDANG PARIPURNA KE- 5 DPD RI MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 Tanggal 20 Oktober 2017 JAKARTA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SEBAGAI IBUKOTA NEGARA KESATUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Provinsi Daerah

Lebih terperinci

PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPR RI OLEH: DRA. HJ. IDA FAUZIYAH WAKIL KETUA BADAN LEGISLASI DPR RI MATERI ORIENTASI TENAGA AHLI DPR RI APRIL

PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPR RI OLEH: DRA. HJ. IDA FAUZIYAH WAKIL KETUA BADAN LEGISLASI DPR RI MATERI ORIENTASI TENAGA AHLI DPR RI APRIL PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPR RI OLEH: DRA. HJ. IDA FAUZIYAH WAKIL KETUA BADAN LEGISLASI DPR RI MATERI ORIENTASI TENAGA AHLI DPR RI 25-27 APRIL 2011 Program Orientasi Tenaga Ahli DPR RI 25-27 April

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA SAMBUTAN ANGGOTA V PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH DISAMPAIKAN DALAM RAPAT PARIPURNA DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2017 TANGGAL : 7 JUNI 2017

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 38/DPD RI/II/2013 2014 TENTANG PERTIMBANGAN TERHADAP TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2013 JAKARTA 2013 KEPUTUSAN NOMOR 38/DPD RI/II/2013 2014

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Sebagaimana

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KOORDINASI BADAN LEGISLASI DENGAN MENKUMHAM DAN DPD RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2017 Tahun Sidang Masa Persidangan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DALAM PELAKSANAAN LEGISLASI, BUDGETING, DAN PENGAWASAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DALAM PELAKSANAAN LEGISLASI, BUDGETING, DAN PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DALAM PELAKSANAAN LEGISLASI, BUDGETING, DAN PENGAWASAN Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan pada Forum Konsolidasi Pimpinan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

TATA TERTIB DPR. Bab I Ketentuan Umum. Pasal 1. Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan :

TATA TERTIB DPR. Bab I Ketentuan Umum. Pasal 1. Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan : TATA TERTIB DPR 2009 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan : 1. Dewan Perwakilan Rakyat, selanjutnya disingkat DPR, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan kehidupan kenegaraan yang demokratis konstitusional berdasarkan

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MATRIKS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NO. UU NOMOR 10 TAHUN 2004 1. Menimbang: Menimbang: a. bahwa pembentukan peraturan perundang undangan merupakan salah satu syarat dalam rangka pembangunan hukum nasional

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.805, 2015 DPR. Tata Tertib. Perubahan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG 1 PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memacu

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1124 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. Program Legislasi Nasional. Penyusunan. Tata Cara. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SEBAGAI IBUKOTA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA RAMAH TAMAH DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN KE-47 PROVINSI SULAWESI TENGAH RABU, 13 APRIL 2011

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA RAMAH TAMAH DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN KE-47 PROVINSI SULAWESI TENGAH RABU, 13 APRIL 2011 GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA RAMAH TAMAH DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN KE-47 PROVINSI SULAWESI TENGAH RABU, 13 APRIL 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM

Lebih terperinci

PERTAMA: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD

PERTAMA: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD PENDAPAT FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP PENJELASAN PEMERINTAH ATAS ; ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD, & PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Disampaikan

Lebih terperinci

Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010

Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010 Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PROGRAM-PROGRAM STRATEGIS PERTANAHAN UNTUK

Lebih terperinci

Catatan Terhadap Peraturan DPR tentang Keterbukaan Informasi Publik di DPR RI Oleh: Ronald Rofiandri *

Catatan Terhadap Peraturan DPR tentang Keterbukaan Informasi Publik di DPR RI Oleh: Ronald Rofiandri * Catatan Terhadap Peraturan DPR tentang Keterbukaan Informasi Publik di DPR RI Oleh: Ronald Rofiandri * Profil Umum Peraturan DPR tentang Keterbukaan Informasi Publik di DPR RI (selanjutnya disingkat menjadi

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KOORDINASI BADAN LEGISLASI DENGAN MENKUMHAM DAN DPD RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2016 Tahun Sidang Masa Persidangan

Lebih terperinci

PERAN ALAT KELENGKAPAN DEWAN DAN PENGUATAN FUNGSI LEGISLASI DPRD. Oleh : Imam Asmarudin, SH

PERAN ALAT KELENGKAPAN DEWAN DAN PENGUATAN FUNGSI LEGISLASI DPRD. Oleh : Imam Asmarudin, SH PERAN ALAT KELENGKAPAN DEWAN DAN PENGUATAN FUNGSI LEGISLASI DPRD Oleh : Imam Asmarudin, SH Abstraks Pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan otonomi daerah,

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---------------------RANCAN------------ RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI PIDATO KEPALA PERWAKILAN BPK RI PROVINSI JAMBI PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA JAMBI TAHUN

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN WAKIL KETUA BPK-RI, DALAM RANGKA PERESMIAN PERWAKILAN BPK-RI DI JAMBI 27 AGUSTUS 2007

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN WAKIL KETUA BPK-RI, DALAM RANGKA PERESMIAN PERWAKILAN BPK-RI DI JAMBI 27 AGUSTUS 2007 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN WAKIL KETUA BPK-RI, DALAM RANGKA PERESMIAN PERWAKILAN BPK-RI DI JAMBI 27 AGUSTUS 2007 Yth. Gubernur Provinsi Jambi; Yth. Saudara-Saudara Anggota Muspida

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUM. Peraturan Perundang-undangan. Penyusunan. Pedoman

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUM. Peraturan Perundang-undangan. Penyusunan. Pedoman No.1430, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUM. Peraturan Perundang-undangan. Penyusunan. Pedoman PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 /PER/M.KUKM/IX/2014

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA MUSRENBANG RPJMD BENGKALIS TAHUN BENGKALIS, 21 JULI 2016

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA MUSRENBANG RPJMD BENGKALIS TAHUN BENGKALIS, 21 JULI 2016 BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA MUSRENBANG RPJMD BENGKALIS TAHUN 2016-2021 BENGKALIS, 21 JULI 2016 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT SIANG DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA, YANG KAMI

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/2/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2013 2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 73/DPD RI/IV/2012 2013 TENTANG PERTIMBANGAN TERHADAP TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN SEMESTER II TAHUN 2012 JAKARTA 2013 KEPUTUSAN NOMOR 73/DPD RI/IV/2012 2013

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan

Lebih terperinci

Ruang Rapat Baleg DPR RI, 17 November 2016

Ruang Rapat Baleg DPR RI, 17 November 2016 SAMBUTAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA PADA RAPAT KERJA PENYUSUNAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2017 DENGAN BADAN LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN PANITIA PERANCANG UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN KONGRES XXI PGRI DAN KONGRES GURU

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT NOMOR : 41B/ RI/I/2009-2010 TENTANG PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2010 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KAYONG UTARA MASA JABATAN TAHUN

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KAYONG UTARA MASA JABATAN TAHUN SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KAYONG UTARA MASA JABATAN TAHUN 2008-2011 Hari : Rabu Tanggal : 25 Juni 2008 Pukul : 09.00 WIB Tempat : Halaman Eks Kantor

Lebih terperinci

PENDAPAT AKHIR PRESIDEN TERHADAP RANCANGAN UNDANG UNDANG TENTANG PENANAMAN MODAL PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI TANGGAL 29 MARET 2007

PENDAPAT AKHIR PRESIDEN TERHADAP RANCANGAN UNDANG UNDANG TENTANG PENANAMAN MODAL PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI TANGGAL 29 MARET 2007 PENDAPAT AKHIR PRESIDEN TERHADAP RANCANGAN UNDANG UNDANG TENTANG PENANAMAN MODAL PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI TANGGAL 29 MARET 2007 Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua. Pertama-tama marilah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.07,2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH.HUKUM.Pedoman.Pembentukan. Produk Hukum Daerah. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Bagaimana Undang-Undang Dibuat

Bagaimana Undang-Undang Dibuat Bagaimana Undang-Undang Dibuat Sejak bulan November 2004, proses pembuatan undang-undang yang selama ini dinaungi oleh beberapa peraturan kini mengacu pada satu undang-undang (UU) yaitu Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009

PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009 PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2009-2010 KAMIS, 1 OKTOBER 2009 0 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI

Lebih terperinci

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP RANCANGAN UNDANG - UNDANG

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP RANCANGAN UNDANG - UNDANG PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP RANCANGAN UNDANG - UNDANG tentang KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR-RI Tanggal : 03 April 2008 Juru Bicara : H.

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERTIMBANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang :

Lebih terperinci

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SALINAN - 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SEBAGAI IBUKOTA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci