BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Ridwan Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Pengertian DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Ae.albopictus, ditandai dengan demam 2 7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan jumlah trombosit < / mm3, adanya kebocoran plasma ditandai peningkatan hematokrit 20% dari nilai normal (Kemenkes, 2013) 2. Etiologi Penyebab penyakit DBD adalah virus dengue termasuk famili Flaviviridae, secara serologi terdapat 4 tipe 1, 2, 3, 4. Dikenal 3 macam lagi arbovirus yaitu Chikungunya dan 0 nyong-nyong dari genus Togavirus dan West Nile fever dari genus Flavivirus, yang mengakibatkan gejala demam dan ruam yang mirip DBD (Widagdo, 2011). 3. Patofisiologi dan patogenesis Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian akan bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah kompleks virus antibodi, dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptide yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan 6
2 7 mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu. Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protrombin, faktor V, VII, IX, X, dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama peradarahan saluran gastrointestinal pada DBD. Faktor yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik.renjatan terjadi secara akut. Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah, dengan hilangnya plasma klien mengalami hypovolemik. Apabila tidak diatasi akan terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolic dan kematian.
3 8 Infeksi virus dengue Kompleks virus antibody depresi sumsum tulang Aktivasi komplemen perdarahan;trombositopenia Antihistamin dilepaskan Permeabilitas membrane meningkat Kebocoran plasma hipovolemia renjatan (syok) hipovolemi, hipotensi asidosis metabolic Gambar 2.1. Patofisiologi DBD (Suriadi dan Yuliani, 2010). 4. Klasifikasi Menurut Suriadi dan Yuliani (2010) derajat demam berdarah dengue dibagi menjadi empat tingkatan yaitu :
4 9 a. Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji tourniquet positif, trombositopenia dan hemokonsntrasi. b. Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain. c. Derajat III : Kegagalan sirkulasi, nadi cepat dna lemah, hipotensi, kulit dingin lembab, dan gelisah. d. Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat di ukur. 5. Keluhan Subjektif Alasan atau keluhan utama pada pasien DBD ketika datang ke rumah sakit adalah panas tinggi dan anak lemah (Nursalam, Susilaningrum, Utami, 2008). Keluhan lain yang menandai adanya infeksi virus dengue sesuai dengan keluhan dari pasien adalah sakit kepala (pada dahi dan belakang mata), nyeri pada otot atau persendian, muntah, diare, batuk, kadang-kadang nyeri perut dan nyeri dada (Widagdo, 2011). Penderita mengeluh sakit tenggorokan, tetapi tidak disertai batuk atau pilek. Sakit epigastrium, dan nyeri perut umum terjadi. Terkadang terjadi kejang akibat panas tinggi. Penderita biasanya mempunyai riwayat pernah mengunjungi daerah dengan penyakit endemis, karena masa inkubasi dengue antara 3-14 hari, jika gejala klinik baru terjadi 2 minggu sesudah seseorang meninggalkan daerah endemis dengue, kemungkinan besar
5 10 bukan dengue. Banyak penderita dengue menunjukkan gejala awal yang berlangsung selama 2-3 hari berupa menggigil, terdapat bercak eritema pada kulit dan wajah kemerahan (facial flushing) (Soedarto, 2012). 6. Kriteria Klinik dan Laboratoris Menurut Rampengan (2008) : a. Kriteria klinik 1) Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari, dengan sebab yang tidak jelas dan hampir tidak dapat dipengaruhi oleh antipiretika maupun surface cooling. 2) Manifestasi perdarahan a) Dengan manipulasi, yaitu uji tourniquet positif b) Spontan, yaitu petekie, ekimose, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis atau melena. 3) Pembesaran hati 4) Syok yang ditandai dengan nadi yang lemah dan cepat sampai tak teraba, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmhg atau sampai nol, disertai kulit yang teraba lembap dan dingin, terutama pada ujung jari tangan, kaki dan hidung, penderita menjadi lemah, gelisah sampai menurunnya kesadaran dan timbul sianosis di sekitar mulut.
6 11 b. Kriteria laboratoris 1) Trombositopenia : jumlah trombosit /mm 3 2) Hemokonsentrasi : meningginya angka hematokrit atau Hb 20% dibandingkan dengan nilai pada masa konvalesen, atau dibandingkan dengan nilai Hct/Hb rata-rata pada anak di daerah tersebut. 7. Prognosis Bila tidak terjadi renjatan, dalam jam biasanya prognosis menjadi baik. Jika lebih dari 36 jam belum ada tanda-tanda perbaikan, kemungkinan sembuh kecil dan prognosis menjadi buruk (Rampengan, 2008). Kematian akibat DBD adalah % dari anak yang mengalami renjatan, tetapi dengan perawatan di ICU, maka angka kematian dapat dikurangi menjadi 2 %. Kadang-kadang terdapat sekuele berupa defek otak akibat dari renjatan dan perdarahan otak (Widagdo, 2011). 8. Penatalaksanaan Penatalaksanaan untuk klien dengan DBD adalah penanganan pada derajat I hingga derajat IV. a. Derajat I & II 1) Pemberian cairan yang cukup dengan infus ringer laktat (RL) dengan dosis 75 ml/kgbb/hari untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg atau bersama diberikan oralit, air buah atau susu
7 12 secukupnya, atau pemberian cairan dalam waktu 24 jam antara lain sebagai berikut. a) 100 ml/kgbb/24 jam untuk anak dengan BB <25 kg b) 75 ml/kgbb/24 jam untuk anak dengan BB kg c) 60 ml/kgbb/24 jam untuk anak dengan BB kg d) 50 ml/kgbb/24 jam untuk anak dengan BB 41-50kg 3) Pemberian obat antibiotik apabila infeksi sekunder 4) Pemberian antipieretika untuk menurunkan panas dan berikan surface cooling (kompres) 5) Apabila perdarahan hebat maka berikan tranfusi darah 15 cc/kgbb/hari 6) Pemberian antikonvulsan bila anak mengalami kejang a) Diazepam (Valium) b) Fenobarbital (Luminal) (Rampengan, 2008) b. Derajat III 1) Pemberian cairan yang cukup dengan infus ringer laktat (RL) dengan dosis 20 ml/kgbb/jam, apabila ada perbaikan lanjutkan pemberian RL 10 ml/kgbb/jam, jika nadi dan tensi tidak stabil lanjutkan jumlah cairan berdasarkan kebutuhan dalam waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dengan perhitungan sebagai berikut. a) 100 ml/kgbb/24 jam untuk anak dengan BB <25 kg
8 13 b) 75 ml/kgbb/24 jam untuk anak dengan BB kg c) 60 ml/kgbb/24 jam untuk anak dengan BB kg d) 50 ml/kgbb/24 jam untuk anak dengan BB 41-50kg 2) Pemberian plasma atau plasma ekspander (dextran L atau lainnya) sebanyak 10 ml/kgbb/jam dan dapat diulang maksimal 30 ml/kgbb dalam 24 jam, apabila setelah 1 jam pemberian RL 20 ml/kgbb/jam keadaan tekanan darah kurang dari 80 mmhg dan nadi lemah, maka berikan cairan yang cukup berupa infus RL dengan dosis 20 ml/kgbb/jam, jika baik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan di atas. 3) Apabila 1 jam pemberian RL 10 m/kgbb/jam keadaan tensi masih menurun dan dibawah 80 mmhg, maka penderita harus mendapatkan plasma ekspander sebanyak 10 ml/kgbb/jam di ulang maksimal 30 mg/kgbb/24 jam. Bila baik, lanjutkan cairan RL sebagaimana perhitungan di atas. c. Derajat IV 1) Pemberian cairan yang cukup dengan infus ringer laktat (RL) dengan dosis 30 ml/kgbb/jam, apabila keadaan tekanan darah baik, lanjutkan RL sebanyak 10 ml/kgbb/jam sebagaiman perhitungan diatas. 2) Apabila keadaan tensi memburuk maka harus dipasang dua saluran infus dengan tujuan satu untuk RL 10 ml/kgbb/jam dan satunya
9 14 pemberian plasma ekspander (dextran L) sebanyak 20 ml/kgbb/jam selama 1 jam, jika membaik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan diatas. 3) Apabila keadaan masih juga buruk, maka berikan plasma ekspander 20 ml/kgbb/jam, jika membaik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan diatas. 4) Apabila masih tetap buruk, maka berikan plasma ekspander 10 ml/kgbb/jam diulangi maksimum 30 ml/kgbb/jam, jika membaik, lanjutkan RL sebagaimana perhitungan diatas. 5) Jika setelah dua jam pemberian plasma dan RL tidak menunjukkan perbaikan, maka konsultasikan ke bagian anestesi untuk perlu tidaknya dipasang central vascular pressure / CVP (Hidayat, 2013).
10 15 B. Teori Manajemen Kebidanan Manajemen asuhan kebidanan pada balita sakit dengan demam berdarah dengue adalah sebagai berikut : 1. Langkah I (Pertama) : Tahap Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap a. Data subjektif 1) Keluhan Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien DBD untuk datang ke rumah sakit adalah panas tinggi dan anak lemah (Nursalam, susilaningrum, Utami, 2013). 2) Identitas a) Usia Rata-rata penderita DBD adalah anak-anak, ini menunjukkan bahwa usia anak belum mengerti arti hidup sehat dan menjaga kehidupan sehat (Sigalingging, 2011). b) Alamat Alamat diperlukan untuk mengetahui lingkungan tempat tinggal, nyamuk Aedes Aegypti hidup di sekitar rumah yang banyak tempat penampungan air (Rampengan, 2008). c) Pendidikan orang tua Pendidikan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kemauan keluarga untuk menjaga kesehatan dan memelihara lingkungan
11 16 yang bersih untuk mencegah terjadinya sarang nyamuk artinya dengan makin tingginya pendidikan responden maka secara mudah menerima informasi yang diberikan petugas kesehatan tentang pencegahan penyakit DBD ( Sigalingging, 2011). d) Pekerjaan orang tua Keluarga yang datang berkunjung ke pelayanan kesehatan dan mau melakukan penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan adalah keluarga yang menghargai dan memelukan pemeliharaan hidup sehat. Hal ini ditentukan oleh jenis pekerjaan untuk mengahsilkan uang sehingga dapat mempertahankan kesehatannya (Sigalingging, 2011). 3) Data kesehatan meliputi a) Riwayat imunisasi Bila anak mempunyai kekebalan tubuh yang baik, kemungkinan timbul komplikasi dapat dihindarkan (Nursalam, Susilaningrum, Utami, 2013). b) Riwayat penyakit sekarang Badan panas, suhu tubuh tinggi secara mendadak dalam waktu 2 7 hari, terdapat bintik merah pada ektremitas dan dada, selaput mukosa mulut kering, epistaksis, gusi berdarah, pembesaran hepar, kadang disertai kejang dan penurunan kesadaran (Elyas, 2013).
12 17 c) Riwayat penyakit terdahulu Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada DBD, anak biasanya mengalami serangan ulangan DBD dengan tipe virus yang lain (Nursalam, Susilaningrum, Utami, 2013). d) Riwayat penyakit keluarga Untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang terserang DBD (Elyas, 2013) e) Kondisi lingkungan DBD sering terjadi pada daerah yang padat penduduknya, lingkungan yang kurang kebersihannya (air yang menggenang), dan gantungan baju di kamar (Nursalam, Susilaningrum, Utami, 2013). 4) Data pemenuhan kebutuhan sehari-hari a) Nutrisi Pemberian suplemen makanan penderita DBD tentu merupakan pilihan yang bijak. Mengingat belum adanya obat virusid yang tersedia, sewajarnya promosi kesehatan ditegaskan sebagai salah satu upaya pencegahan DBD, dengan cara meningkatkan status gizi setiap insan yang hidup di daerah endemis dapat ditingkatkan sehingga kelak diharapkan berperan meredam keganasan virus penyebab DBD (Effendi dkk, 2010). Pada penderita DBD terjadi gangguan pemenuhan
13 18 nutrisi yang disebabkan oleh penurunan nafsu makan (Hidayat, 2013). b) Eliminasi Eliminasi alvi (buang air besar) kadang-kadang anak mengalami diare atau konstipasi. DBD pada grade III dan IV biasanya terjadi melena. Eliminasi urine ( buang air kecil) perlu dikaji apakah sering kencing, sedikit/banyak, sakit/tidak. DBD pada grade IV sering terjadi hematuria (Nursalam, Susilaningrum, Utami, 2013). c) Pola tidur kebiasaan tidur pagi/sore hari dimana pada pagi/sore hari adalah puncaknya nyamuk menggigit manusia karena aktifitas menggigit nyamuk aedes aegypti lebih efektif dimana saat tersebut kondisi tingkat kelembaban dan penerangan dalam rumah memungkinkan untuk lebih aktif menggigit (Abbas, Arsin, Syafar, 2010). b. Data objektif Data objektif meliputi pemeriksaan secara umum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. 1) Pemeriksaan secara umum
14 19 Pemeriksaan secaran umum berdasarkan tingkatan (Grade) DBD meliputi kesadaran, keadaan umum dan tanda-tanda vital menurut Nursalam, Susilaningrum dan Utami (2013) a) Grade I : kesadaran komposmentis, keadaan umum lemah, tanda-tanda vital nadi lemah. b) Grade II : kesadaran komposmentis, keadaan umum lemah, tanda-tanda vital nadi lemah dan tidak teratur, tensi menurun. c) Grade III : kesadaran apatis/somnolen, keadaan umum lemah, tanda-tanda vital nadi lemah dan tidak teratur, tensi menurun. d) Grade IV : kesadaran koma, nadi tidak teraba, tensi tidak terukur dan pernapasan tidak teratur. 2) Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik menurut Nursalam, Susilaningrum, dan Utami (2013) a) Kepala dan leher Kepala terasa nyeri dan tenggorokan mengalami hiperemia faring. b) Muka Muka tampak kemerahan karena demam ( flushy ). c) Mata Mata tampak anemis. d) Telinga
15 20 Terjadi perdarahan pada telinga (grade II,III,IV). e) Mulut Pada mulut didapatkan mukosa mulut kering, kotor, dan perdarahan pada gusi. f) Hidung Hidung kadang mengalami perdarahan/epistaksis (grade II,III,IV) g) Dada Bentuk simetris, kadang-kadang sesak, pada foto thoraks adanya cairan yang tertimbun pada paru sebelah kanan (efusi pleura) biasanya pada grade III dan IV. h) Perut Pada perut terdapat nyeri tekan dan pembesaran hati (hepatomegali) i) Kulit Adanya petekie, turgor kulit menurun, keringat dingin dan lembab. 3) Pemeriksaan penunjang Menurut Rampengan (2008) pemerikasaan penunjang meliputi, a) Laboratorium Trombositopenia ( /mm 3 ), Hematokonsentrasi yaitu meningginya nilai hematokrit atau Hb 20% dibandingkan
16 21 dengan nilai konvaselen, atau dibandingkan dengan nilai Hct/Hb rata-rata pada anak di daerah tersebut b) Uji tourniquet Uji tourniquet positif, yaitu dengan mempertahankan manset tensimeter pada tekanan antara sistole dan diastole selama 5 menit kemudian dilihat apakah timbul petekie atau tidak di daerah volar lengan bawah. 2. Langkah II (Kedua) : Interpretasi Data Dasar a. Diagnosis kebidanan Diagnosis kebidanan: An. A umur 3 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) Dasar dari diagnosis tersebut adalah 1) Dasar subjektif a) Pernyataan orang tua/keluarga tentang biodata pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, nama orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua (Nursalam, Susilaningrum, Utami, 2013). b) Pernyataan orang tua/keluarga tentang keadaan pasien yaitu demam, batuk, lemas, muntah, terdapat bintik merah pada kulit, dan terdapat darah pada waktu muntah, batuk, kencing atau berak (Wadigdo, 2011) 2) Dasar objektif
17 22 a) Terdapat kenaikan suhu, denyut nadi cepat, lemah, dan hipotensi (Rampengan, 2008). b) Perdarahan terutama perdarahan dibawah kulit dan pembesaran hati (Suriadi dan Yuliani, 2010) c) Pemeriksaan darah pasien menunjukkan trombosit yang kurang dari per ml, hematocrit lebih dari 20 % dan hemoglobin lebih dari 20% (Soedarto, 2012) b. Masalah Kekurangan cairan dan elektrolit akibat demam dan muntah yang dialami anak (Widagdo, 2011) c. Kebutuhan Istirahat selama demam, pemberian cairan dan asupan nutrisi ( Widagdo, 2011) 3. Langkah III (Ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial dan mengantisipasi penanganannya Diagnosis potensial yang mungkin terjadi pada kasus DBD adalah terjadinya Dengue Shock Sindrom (DSS). Antisipasi penanganan yang diakukan bidan meliputi : a. Memonitor vital sign setiap 4-6 jam (Rampengan, 2008). b. Pemberian minum banyak 1,5-2 liter/24 jam dengan air teh, gula, atau susu (Suriadi dan Yuliani, 2010)
18 23 4. Langkah IV (Keempat) : Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Kolaborasi dengan tim laboratorium diperlukan dalam menegakkan diagnosis yang tepat, meliputi pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, trombosit, dan titer IgG dan IgM yang digunakan untuk memberikan terapi yang tepat (Rampengan, 2008). Diperlukan kolaborasi dengan dokter Sp.A untuk pemberian terapi (Nursalam, Susilaningrum, Utami, 2008). 5. Langkah V (Kelima) : Perencanaan Asuhan yang Menyeluruh Perencanaan asuhan pada anak dengan DBD adalah : a. Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu dan pernafasan setiap 4-6 jam. Jika ditemukan tanda-tanda syok, observasi tiap menit (Rampengan, 2008). b. Berikan air minum sebanyak 1,5-2 liter/ 24 jam dengan air teh, gula, atau susu (Suriadi dan Yuliani, 2010). Apabila anak terus menerus muntah, tidak mau minum dan nilai hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan berkala dilakukan pemberian cairan intravena (Rampengan, 2008). c. Observasi dan catat intake dan output cairan (Suriadi dan Yuliani, 2010). Bila dengan pemberian cairan ini ternyata hematokrit masih tinggi maka hal ini merupakan indikasi untuk memberi plasma. Perlu diperhatikan pada pemberian cairan ini adalah menghindari kelebihan cairan tubuh yang dapat menimbulkan gagal jantung (Widagdo, 2011).
19 24 d. Lakukan surface cooling atau kompres untuk menurunkan demamnya (Rampengan, 2008) e. Lakukan Kolaborasi dengan dokter Sp. A untuk pemberian terapi : 1) Derajat I & II a) Pemberian cairan yang cukup dengan infus ringer laktat (RL) dengan dosis 75 ml/kgbb/hari untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg atau bersama diberikan oralit, air buah atau susu secukupnya, atau pemberian cairan dalam waktu 24 jam antara lain sebagai berikut. b) Pemberian obat antibiotik apabila ada infeksi sekunder c) Pemberian antipieretika untuk menurunkan panas dan berikan surface cooling (kompres) d) Apabila perdarahan hebat maka berikan tranfusi darah 15 cc/kgbb/hari e) Pemberian antikonvulsan bila anak mengalami kejang (Rampengan, 2008) 2) Derajat III a) Pemberian cairan yang cukup dengan infus ringer laktat (RL) dengan dosis 20 ml/kgbb/jam, apabila ada perbaikan lanjutkan pemberian RL 10 ml/kgbb/jam, jika nadi dan tensi tidak stabil lanjutkan jumlah cairan berdasarkan kebutuhan dalam waktu
20 25 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dengan perhitungan sebagai berikut. b) Pemberian plasma atau plasma ekspander (dextran L atau lainnya) sebanyak 10 ml/kgbb/jam dan dapat diulang maksimal 30 ml/kgbb dalam 24 jam, apabila setelah 1 jam pemberian RL 20 ml/kgbb/jam keadaan tekanan darah kurang dari 80 mmhg dan nadi lemah, maka berikan cairan yang cukup berupa infus RL dengan dosis 20 ml/kgbb/jam, jika baik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan di atas. c) Apabila 1 jam pemberian RL 10 m/kgbb/jam keadaan tensi masih menurun dan dibawah 80 mmhg, maka penderita harus mendapatkan plasma ekspander sebanyak 10 ml/kgbb/jam di ulang maksimal 30 mg/kgbb/24 jam. Bila baik, lanjutkan cairan RL sebagaimana perhitungan di atas. 3) Derajat IV a) Pemberian cairan yang cukup dengan infus ringer laktat (RL) dengan dosis 30 ml/kgbb/jam, apabila keadaan tekanan darah baik, lanjutkan RL sebanyak 10 ml/kgbb/jam sebagaiman perhitungan diatas. b) Apabila keadaan tensi memburuk maka harus dipasang dua saluran infus dengan tujuan satu untuk RL 10 ml/kgbb/jam dan satunya pemberian plasma ekspander (dextran L) sebanyak
21 26 20 ml/kgbb/jam selama 1 jam, jika membaik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan diatas. c) Apabila keadaan masih juga buruk, maka berikan plasma ekspander 20 ml/kgbb/jam, jika membaik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan diatas. d) Apabila masih tetap buruk, maka berikan plasma ekspander 10 ml/kgbb/jam diulangi maksimum 30 ml/kgbb/jam, jika membaik, lanjutkan RL sebagaimana perhitungan diatas. e) Jika setelah dua jam pemberian plasma dan RL tidak menunjukkan perbaikan, maka konsultasikan ke bagian anestesi untuk perlu tidaknya dipasang central vascular pressure / CVP (Hidayat, 2013). 6. Langkah VI (Keenam) : Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman Melaksanaan rencana perawatan secara menyeluruh, langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan oleh bidan atau dilakukan oleh bidan atau tim kesehatan yang lain. Apabila tidak dapat melakukannya sendiri bidan bertanggungjawab untuk memastikan bahwa implementasi benar-benar dilakukan. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan memberi kontribusi terhadap penatalaksaan perawatan pasien, pelaksanaan rencana tindakan disesuaikan dengan rencana tindakan (Varney, 2007).
22 27 7. Langkah VII (Ketujuh) : Evaluasi Diharapkan ada perbaikan klinis dan laboratoris, anak menunjukkan tanda terpenuhinya kebutuhan cairan, perfusi jaringan perifer yang adekuat, kebutuhan nutrisi yang adekuat, dan tanda-tanda vital dalam batas normal (Suriadi dan Yuliani, 2010). C. Follow Up Catatan Perkembangan Kondisi Pasien Tujuh Langkah Varney disarikan menjadi 4 langkah, yaitu SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment, dan Plan). SOAP disarikan dari proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan sebagai perkembangan catatan kemajuan keadaan klien. KepMenKes RI No : 938/MenKes/SK/VIII/2007 menjelaskan sebagai berikut: S : Subjektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai langkah 1 Varney. Keluhan utama yang menonjol pada pasien DBD antara lain anak mulai aktif dan demamnya turun (Nursalam, Susilaningrum. Utami, 2013). O : Objektif Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah 1 Varney. Pemeriksaan lanjut meliputi pemeriksaan petekie berkurang atau hilang, pemeriksaan suhu
23 28 menunjukkan dalam batas normal dan pemeriksaan laboratorium jumlah trombosit dan hematokrit dalam batas normal (Suriadi dan Yuliani, 2010). A : Assesment Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subyektif dan objektif dalam suatu identifikasi sebagai langkah 2 Varney. Diagnosis lanjut pada An. A umur 3 tahun dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Masalah yang biasa timbul adalah kebutuhan nutrisi kurang adekuat sehingga kebutuhan nutrisi perlu di tinggkatkan dengan memberikan makanan yang disertai suplemen nutrisi (Suriadi dan Yuliani, 2010). P : Plan Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan dan evaluasi perencanaan berdasarkan Asessment sebagai langkah 3, 4, 5, 6 dan 7 Varney. Penatalaksanaan lanjut sesuai perkembangan pasien. Diharapkan ada perbaikan klinis dan laboratoris, anak menunjukkan tanda terpenuhinya kebutuhan cairan, perfusi jaringan perifer yang adekuat, kebutuhan nutrisi yang adekuat, dan tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada saat pasien pulang, menjelaskan terapi yang diberikan, menjelaskan gejala kekambuhan penyakit DBD, dan menekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan (Suriadi dan Yuliani, 2010).
BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )
BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.
Lebih terperinciDerajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain
Demam berdarah dengue 1. Klinis Gejala klinis harus ada yaitu : a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlagsung terus menerus selama 2-7 hari b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan
Lebih terperinciAuthor : Hirawati, S.Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.
Author : Hirawati, S.Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 0 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk Definisi Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengue. Penyakit DBD tidak ditularkan secara langsung dari orang ke orang, tetapi ditularkan kepada manusia
Lebih terperinciDivisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER ( D H F ( Divisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan DHF adalah suatu demam akut yang disebabkan oleh 4 serotipe dari virus Dengue PENYEBAB : Group : B. Arbovirus Sub group
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demam Berdarah Dengue Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD) tanda-tanda kegagalan sirkulasi (WHO, 1997).
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam dengue adalah penyakit febris-virus akut, seringkali ditandai dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan otot, ruam dan leukopenia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau
Lebih terperinciA. PENGERTIANs DHF adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang
A. PENGERTIANs DHF adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam,
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI A. PENGERTIAN Chikungunya berasal dari bahasa Shawill artinya berubah bentuk atau bungkuk, postur penderita memang kebanyakan membungkuk
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi
Lebih terperinciPenatalaksanaan Demam Berdarah Dengue pada Dewasa. Dr. Ratih Dewi
Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue pada Dewasa Dr. Ratih Dewi Pendahuluan Infeksi virus dengue Manifestasi klinis -demam, nyeri otot, nyeri sendi -leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama hampir dua abad penyakit Demam Berdarah (DB) disejajarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama hampir dua abad penyakit Demam Berdarah (DB) disejajarkan dengan pilek atau diare yaitu sebagai penyesuaian diri seseorang terhadap iklim tropis. Namun sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus dengue dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegeypti. Penyakit ini dapat menyerang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori A.1. Definisi Demam Berdarah Dengue Demam Dengue adalah penyakit febris virus akut yang seringkali disertai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori A.1. Definisi Demam Berdarah Dengue Demam Dengue adalah penyakit febris virus akut yang seringkali disertai dengan gejala sakit kepala, nyeri tulang atau sendi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,
Lebih terperinciUntuk mendiagnosia klinik DBD pedoman yang dipakai adalah yang disusun WHO :
Musim hujan, akan merupakan yangdiharaplkan nyamuk untuk berkembang biak dan siap mencari mangsa, terutama nyamuk Aedes Aegity penyebab DBD. Hati- hati... Dewasa ini penyakit DBD masih merupakan salah
Lebih terperinciHasil Uji Statistik Trombosit Range dengan. Perdarahan Kulit dan Perdarahan Mukosa 64
14 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Frekuensi Karakteristik Trombosit, Perdarahan Kulit, Petechiae, Perdarahan Mukosa, Epistaxis, Perdarahan Gusi, Melena 60 Hasil Uji Statistik Trombosit
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TELAAH PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TELAAH PUSTAKA 2.1.1. Definisi DBD DBD merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk, dimana sumber penularan utamanya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi Dengue telah menjadi masalah kesehatan masyarakat tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia internasional. Infeksi Dengue terutama Dengue Haemorrhagic
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA An. T DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE II DI BANGSAL MELATI 2C DI RSUD MOEWARDI, SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. T DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER GRADE II DI BANGSAL MELATI 2C DI RSUD MOEWARDI, SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Lebih terperinciPENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypty dan atau Aedes albopictus. Infeksi virus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue 1. Pengertian Penyakit DBD Demam dengue adalah demam virus akut yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, disertai sakit kepala, nyeri otot, sendi
Lebih terperinciEVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN
EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh: SETIYANINGRUM K 100 060 097 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang dapat berakibat fatal dan dapat mengakibatkan kematian pada penderita dalam waktu yang relatif singkat.penyakit
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS
ABSTRAK PERBEDAAN RERATA JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN MANIFESTASI PERDARAHAN NEGATIF-RINGAN DAN SEDANG-BERAT DI RSUP SANGLAH TAHUN 2015 Trombositopenia adalah salah satu dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
21 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) 2.1.1.1 Definisi Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam dengue / DD dan Demam Berdarah Dengue / DBD (Dengue Haemorrhagic Fever / DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyerang baik orang dewasa maupun anak-anak, tetapi lebih banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue adalah demam yang berlangsung akut menyerang baik orang dewasa maupun anak-anak, tetapi lebih banyak menimbulkan korban pada anak-anak berusia
Lebih terperinciBAB XVII DENGUE XVII.1 Patogenesis1,2
BAB XVII DENGUE Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili
Lebih terperinciLAPORAN KASUS / RESUME DIARE
LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditransmisikan melalui cucukan nyamuk dari genus Aedes,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti yang banyak ditemukan di
Lebih terperinciPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
17 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. BAHAN Sampel penelitian diambil dari medical record (catatan medis) rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta pada tanggal 13-16 Desember 2005. Sampel terdiri dari data pasien
Lebih terperinciPenatalaksanaan DBD Pada Dewasa
Penatalaksanaan DBD Pada Dewasa Armon Rahimi Definisi : Demam Dengue : Demam akut 2 7 hari + 2 atau lebih : - Nyeri kepala - Nyeri retroorbital - Mialgia / artralgia - Ruam kulit - Manifestasi perdarahan
Lebih terperinciMACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)
Nama : Ardian Nugraheni (23111307C) Nifariani (23111311C) MACAM-MACAM PENYAKIT A. Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) 1) Pengertian Terjadinya penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Demam berdarah adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus (arthropodborn
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Demam berdarah adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus (arthropodborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan jumlah kasus yang cukup banyak. Hal ini mengakibatkan sejumlah
Lebih terperinciMANUSIA/MASYARAKAT MAKHLUK SOSIAL
DBD PENYAKIT INFEKSI VIRUS DENGUE NYAMUK Aedes aegypty DAN A. albopictus MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT 1 Diperkirakan 10 jt kasus pertahun Wabah pertama di Mesir dan Indonesia(1780) Peningkatan jumlah kasus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Defisit volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga
Lebih terperinciBAB I Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus (Staf Pengajar Ilmu Kesehatan FKUI, 2002:Hal
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan
6 BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Dasar 1. Pengertian Dengue Hemoragic Fever merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan dapat menyerang
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN
13 BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori Virus Dengue Lingkungan Vektor (Nyamuk) Host (Manusia) Faktor Demografis Jenis Kelamin Umur Demam Berdarah Dengue (DBD) Pekerjaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Ditjen PPM & PL (2001) dalam Fathi. et al. (2005), penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit akibat infeksi virus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Dasar Dengue Hemoragic Fever (DHF) (Susilaningrum dkk, 2013)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Dengue Hemoragic Fever (DHF) 1. Pengertian Dengue hemoragic fever (DHF) atau demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. I DENGAN DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER DI RUANG MAWAR RSUD BANYUDONO
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. I DENGAN DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER DI RUANG MAWAR RSUD BANYUDONO NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: TRI GIYATMI J200120063 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu. Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak dengan mengaitkan bidang Ilmu Penyakit Dalam, khususnya bidang infeksi tropis yaitu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas asuhan kebidanan pada bayi S dengan ikterik di RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan manajemen asuhan kebidanan varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu
Lebih terperinciPenularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif
Definisi DBD Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.
Lebih terperinciPENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR
PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR dr. I NYOMAN PUTRA Kepala Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok DEMAM BERDARAH DENGUE (DHF) Definisi Merupakan penyakit
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Demam Berdarah Dengue 3.1.1. Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus Dengue dan terutama menyerang anak-anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menjangkit di Indonesia sejak tahun 1968. Status Indonesia sebagai negara beriklim tropis menyebabkan penyebaran penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditransmisikan oleh nyamuk Ae. Aegypti. 1 Menyebabkan banyak kematian pada anakanak sekitar 90 % dan biasanya
Lebih terperinciImplementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi
Lampiran 1 Senin/ 17-06- 2013 21.00 5. 22.00 6. 23.00 200 7. 8. 05.00 05.30 5. 06.00 06.30 07.00 3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Memantau perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Definisi Demam Berdarah Dengue adalah salah satu bentuk klinis dari penyakit akibat infeksi dengan virus dengue pada manusia sebagai manifestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh Virus Dengue. (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh Virus Dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegipty. Demam berdarah
Lebih terperinciTINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007
TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007 SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Demam Berdarah Dengue A.1. Definisi Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti betina. 6 Demam
Lebih terperinciGejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.
PENYAKIT CAMPAK Apakah setiap bintik-bintik merah yang muncul di seluruh tubuh pada anak balita merupakan campak? Banyak para orangtua salah mengira gejala campak. Salah perkiraan ini tak jarang menimbulkan
Lebih terperinciPenyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio
Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE Cabang Ilmu : Kuliah Kerja Nyata Topik : Pengenalan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Hari/Tanggal : Jumat, 17 Januari 2014
Lebih terperinciBAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian mengenai hubungan antara jumlah trombosit dengan kejadian pada pasien DBD (DSS) anak ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Bantul pada tanggal
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengue Haemoragic Fever (DHF) yang lebih sering disebut dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Epidemiologi Penyakit DBD Dengue Haemoragic Fever (DHF) yang lebih sering disebut dengan penyakit DBD merupakan penyakit infeksi akut menular ke manusia melalui perantara gigitan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dengue hemoragic fever 1. Pengertian Demam berdarah dengue/ DBD (dengue haemorragic fever/dhf) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demam Berdarah Dengue 2.1.1 Pengertian Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Suku bangsa Agama Alamat : An. B : 6 tahun : lakilaki : Jawa/Indonesia : Islam : Gunung Pati, Semarang No. Register : 5526221
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
15 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Dengue Hemorragic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. DBD yang paling penting adalah dengan mengendalikan nyamuk Aedes
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Upaya Pencegahan Upaya untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD yang paling penting adalah dengan mengendalikan nyamuk Aedes aegypti sebagai vector utama. Oleh
Lebih terperinciMateri 13 KEDARURATAN MEDIS
Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Oleh : Agus Triyono, M.Kes Pengertian Kedaruratan medis adalah keadaan non trauma atau disebut juga kasus medis. Seseorang dengan kedarutan medis dapat juga terjadi cedera.
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan Anak Preschool dengan ISPA A. Definisi Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri,
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A Pengkajian 1 Biodata a Identitas Pasien Pasien bernama Nn. L, umur 14 tahun, jenis kelamin perempuan, suku bangsa jawa indonesia, agama Islam, pendidikan SMP kelas 2, alamat Demak,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus, mempunyai manifestasi pendarahan, yang banyak menyerang anak-anak dan dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh virus dengue, terutama menyerang anak-anak yang bertendensi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi DBD Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue, terutama menyerang anak-anak yang bertendensi menimbulkan syok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyak negara tropis dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di banyak negara tropis dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dari genus Flavivirus,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. genus Falvivirus, virus RNA dari Keluarga Falviviridae (Soedarto 2012).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dengue Haemorrhagik fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang dapat menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe virus dari genus Falvivirus, virus RNA
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id MENGENAL PEI\IYAKIT DEMAM BERDARAH PENDAHULUAN penderita dan keluarganya, karena kurangnya pengertian dan pemahaman tentang
MENGENAL PEI\IYAKIT DEMAM BERDARAH Oleh. DTa. HEXA APRILIANA HIDAYAH' MS. PENDAHULUAN Dalam masa peralihan menuju kemajuan, masyarakat akan berhadapan juga dengan timbulnya penyakit-penyakit, baik itu
Lebih terperinciTATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :
Revisi Halaman Kepala 1. Pengertian Malaria adalah suatu infeksi penyakit akut maupun kronik yang disebakan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual
Lebih terperinciLAPORAN JAGA 24 Maret 2013
LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 Kepaniteraan Klinik Pediatri Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2013
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit infeksi Dengue seperti DBD (Demam Berdarah Dengue) kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit infeksi Dengue seperti DBD (Demam Berdarah Dengue) kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dibanyak negara tropis Asia Tenggara dan wilayah Pasifik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella thypi (S thypi). Pada masa inkubasi gejala awal penyakit tidak tampak, kemudian
Lebih terperinciDIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.
DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan global pada decade terakhir dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhage Fever (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Lebih terperinciPengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.
Pengertian Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Immunitas Niken Andalasari Sistem Imunitas Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh
Lebih terperinciNYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,
PLEASE READ!!!! Sumber: http://bhell.multiply.com/reviews/item/13 Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang mengandung virus dengue dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) yang ditandai dengan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih terbatas. Hal ini terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pola hidup sehat merupakan suatu tuntutan untuk terciptanya masyarakat sehat. Masyarakat sehat berarti sehat secara fisik, mental maupun sosial. Di Indonesia,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari
Lebih terperinci