BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Hilman Firmansyah, 2015
|
|
- Suhendra Agusalim
- 2 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak usia sekolah, terutama pada usia remaja merupakan masa dimana anak aktif dan memiliki banyak kegiatan, Selain tugas utama sebagai seorang siswa yaitu belajar, mereka juga sering aktif dalam kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan ekstrakulikuler khususnya ekstrakulikuler olahraga di sekolah. Melalui kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler yang padat tersebut, siswa tetap dituntut untuk selalu berprestasi khususnya dalam hal prestasi akademik di sekolah. Oleh karena itu siswa diharapkan memiliki inteligensi dan juga tetap fit/sehat agar aktivitasnya khususnya aktivitas akademik tetap berjalan dengan lancar. Karena pada dasarnya kualitas belajar maupun kualitas kehidupan secara lebih luas ditentukan oleh derajat sehat dan tingkat kecerdasan seseorang. Hal ini sebagaimana pendapat Tamura yang dikutip oleh (Subroto, dkk. 2008, hlm. 70) base quality life & society: health, intellect. Inteligensi merupakan perwujudan dari suatu daya dalam diri manusia, yang mempengaruhi kemampuan individu dalam berbagai bidang. Meskipun inteligensi bukan satu-satunya faktor dalam menentukan prestasi seseorang, tetapi kecerdasan intelektual atau inteligensi memiliki korelasi yang positif terhadap prestasi akademik. Sebagaimana dikemukakan oleh Walter B. Kolesnik yang dikutip oleh (Slameto, 2010, hlm. 128) menyatakan In most cases there is fairly high correlation between one s IQ, and his scholastic success. Usually, the higher a person s IQ, the higher the grades he receives. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa tingkat IQ seseorang yang tinggi memiliki hubungan/korelasi dengan prestasi belajar seseorang. Pada umumnya orang yang memiliki tingkat IQ tinggi mendapatkan prestasi yang tinggi pula. Secara umum, pengertian inteligensi dapat diartikan sebagai suatu tingkat kemampuan dan kecepatan otak mengolah suatu bentuk tugas dan keterampilan tertentu. Seseorang yang memiliki inteligensi yang tinggi mampu berfikir secara lebih cepat, lebih efektif, lebih rasional, dan mampu memecahkan masalah-
2 2 masalah dengan lebih akurat. Potensi inteligensi atau kecerdasan ada beberapa macam yang dapat diidentifikasikan menjadi beberapa kelompok besar, yaitu inteligensi verbal-linguistik, logikal-matematik, visual spasial, kinestetik tubuh, ritme musikal, intra-personal, interpersonal dan inteligensi emosional. Dari beberapa macam inteligensi, secara lebih khusus terdapat jenis inteligensi yang berhubungan dengan gerak tubuh atau olahraga, yaitu inteligensi kinestetik tubuh. Kecerdasan kinestetik berhubungan dengan keterampilan gerak, salahsatunya adalah olahraga. Dalam hubungannya dengan olahraga, inteligensi memiliki hubungan yang sangat penting dalam dunia olahraga, khususnya dalam hal kemampuan seseorang dalam memahami taktik strategi, kecepatan memahami keterampilan yang dilatihkan, dan kemampuan memecahkan masalah. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Sudibyo yang dikutip oleh (Mustaqim, 2014, hlm. 5) menyatakan bahwa: Tingkat kecerdasan pemain turut mempengaruhi kemampuan atlet untuk cepat tanggap terhadap berbagai bentuk keterampilan atau teknik yang diajarkan atau dilatihkan. seorang atlet tidak hanya dilatih untuk meningkatkan semua kemampuan bagian-bagian tubuhnya tapi juga untuk menguatkan kemauan, kemampuan kreativitas dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan taktik dan strategi bertanding, Ketiga aspek tersebut tentunya berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan (inteligensi) yang dimiliki oleh masing-masing atlet yang bersangkutan. Bagaimanapun, olahraga tidak bisa dipisahkan dari faktor psikologis, yang secara lebih khusus tingkat kecerdasan intelektual atau inteligensi, karena tujuan olahraga pada hakikatnya selain melatih kemampuan fisik juga melatih kemampuan psikologis dan bahkan tujuan sosial. Sejalan dengan hal tersebut Renstrom dan Roux yang dikutip oleh (Giriwijoyo, dkk. 2007, hlm. 16) mengemukakan bahwa: Struktur anatomis dan anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektual maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan olahraga daripada yang tidak aktif mengikutinya. Salah satu hasil positif dari melakukan olahraga yaitu tingkat derajat sehat dinamis yang lebih baik yang berarti tingkat kebugaran jasmani yang lebih baik pula. Siswa yang aktif mengikuti kegiatan olahraga akan memiliki tingkat kebugaran jasmani yang lebih baik, karena dengan melakukan olahraga secara
3 3 rutin dapat melatih alat-alat tubuh agar tetap dapat berfungsi normal pada waktu bekerja/berolahraga, yang pasti juga normal pada keadaan istirahat. Tingkat kebugaran jasmani yang baik merupakan landasan pokok dalam segala aktivitas manusia, karena pada dasarnya semua aktivitas manusia selalu memerlukan dukungan fisik/jasmani. Apalagi bagi siswa usia sekolah yang memiliki aktivitas yang cukup padat baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler penting sekali untuk selalu memelihara tingkat kebugaran jasmani dan bahkan meningkatkannya agar memiliki kemampuan cadangan untuk menghadapi tugas-tugas yang ekstra lebih. Tingkat kebugaran jasmani juga memiliki hubugan yang positif dengan prestasi akademik seseorang. Renstorm dan Roux yang dikutip oleh (Giriwijoyo, dkk. 2007, hlm. 93) mengemukakan bahwa terdapat bukti-bukti kuat bahwa remaja yang terlibat dalam olahraga, memperlihatkan hasil akademik yang lebih baik dari pada yang tidak. Kita tidak dapat menyangsikan lagi bahwa tingkat kebugaran jasmani memiliki hubungan yang positif dengan prestasi akademik. Oleh karena orang yang sehat lah yang dapat belajar dengan baik, menerima pelajaran dengan baik, dan mampu berkonsentrasi dengan baik pula. Bayangkan saja jika seseorang dalam keadaan tidak sehat, pasti tidak akan mampu belajar dengan baik. Hal tersebut jelaslah akan berpengaruh terhadap prestasi akademiknya. Oleh karena itu, banyak ahli yang berpendapat bahwa tingkat kebugaran jasmani berkorelasi tinggi dengan prestasi akademik. Seperti yang dikemukakan oleh Iskandar Z. Adisaputra, dkk. yang dikutip oleh (Simon, 2006, hlm. 2) mengemukakan bahwa kebugaran jasmani mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi akademis. Tingkat kebugaran jasmani selain memiliki hubungan yang tinggi dengan tingkat derajat sehat dinamis dan kemampuan fisiologis lainnya seperti perbaikan fungsi jantung, paru, dan peredaran darah (cardiovascular), juga memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan otak. Hal tersebut yang menjadi dasar alasan bahwa tingkat kebugaran jasmani berhubungan secara positif dengan prestasi akademik. Dengan memiliki kemampuan kebugaran jasmani yang baik, kemampuan perkembangan otak akan semakin baik pula. Hal tersebut dikarenakan sirkulasi darah, oksigen, dan zat gizi yang diperlukan otak terpenuhi
4 4 dengan lancar. Seperti yang dikemukakan oleh Pasiak (2006, hlm. 100) mengemukakan bahwa: Aktivitas fisik mempengaruhi otak dengan tiga cara: 1) Meningkatkan sirkulasi darah ke otak, artinya oksigen, gula, dan zat gizi juga bertambah, 2) Mempengaruhi produksi hormon NGF (Nerve Growth Factor), dan 3) Merangsang produksi Dopamin. Zat ini berfungsi penting dalam menata perasaan (mood). Semakin sering dan terampil melakukan aktivitas fisik, semakin baik perkembangan otaknya. Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan, bahwa inteligensi dan olahraga memiliki hubungan yang positif. Meyer & Fletcher yang dikutip oleh (Mustaqim, 2014, hlm. 7) menyatakan bahwa kecerdasan intelektual dianggap sebagai konstruk penting dalam domain olahraga. Bagaimanapun, penampilan olahraga, baik yang bersifat teknik dan taktikal, maupun yang bersifat performa seperti kemampuan fisik atau kemampuan kebugaran jasmani tidak terlepas dari kondisi psikologis pelakunya. Karena pada dasarnya kondisi psikologis mempengaruhi semua aktivitas fisik seseorang. Salah satu keadaan psikologis yang mempengaruhi adalah tingkat inteligensi nya. Seperti yang dikemukakan oleh Abernethy et.al. yang dikutip oleh (Suhendro, 2012, hlm. 30) menyatakan bahwa aktivitas jasmani tidak hanya berpengaruh pada perasaan pelakunya, tetapi berpengaruh pada bagaimana individu itu berfikir. Aktivitas jasmani yang teratur berhubungan dengan kinerja kognitif. Meskipun penelitian terkait hubungan antara tingkat inteligensi terhadap penampilan olahraga yang secara lebih spesifik terhadap tingkat kebugaran jasmani masih belum banyak dilakukan. Akan tetapi pendapat-pendapat tersebut mengindikasikan adanya hubungan diantara kedua variabel tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: Hubungan antara Tingkat Inteligensi dengan Tingkat Kebugaran Jasmani B. Rumusan Masalah Penelitian Sebagaimana yang telah diungkapkan dalam latar belakang, maka diperlukan rumusan masalah agar dapat menjelaskan masalah-masalah yang sedang diteliti. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
5 5 1. Bagaimana gambaran tingkat inteligensi siswa SMP Laboratorium- Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia (SMP Labschool UPI) yang aktif mengikuti ekstrakulikuler olahraga? 2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Laboratorium-Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia (SMP Labschool UPI) yang aktif mengikuti ektrakulikuler olahraga? 3. Bagaimana hubungan antara tingkat inteligensi dengan tingkat kebugaran jasmani? C. Tujuan Penelitian Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan penelitian adalah penting sebagai awal untuk melaksanakan penelitian selanjutnya, hal ini demi tercapainya tujuan penelitian dan menjawab rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini yang menjadi tujuan penelitian penulis adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran tingkat inteligensi SMP Laboratorium- Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia (SMP Labschool UPI) yang aktif mengikuti ekstrakulikuler olahraga. 2. Untuk mengetahui gambaran tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Laboratorium-Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia (SMP Labschool UPI) yang aktif mengikuti ektrakulikuler olahraga. 3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat inteligensi dengan tingkat kebugaran jasmani. D. Manfaat penelitian Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan tersebut di atas, hasil dari penelitian ini semoga memiliki kemanfaatan, baik secara teoretis mapun secara praktis. Maka yang diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan secara praktis yang dipaparkan sebagai berikut:
6 6 1. Manfaat teoretis a. Sebagai bahan untuk memperkaya khazanah keilmuan dan pengetahuan dalam bidang olahraga dan pendidikan serta bidang keilmuan lainnya yang terkait. b. Dapat dijadikan bahan referensi oleh pelatih olahraga, guru penjas, penyelenggara pendidikan, dan pihak-pihak yang terkait dengan tujuan penelitian ini. c. Dapat dijadikan sebagai literatur dalam kepustakaan ilmu pengetahuan, khususnya bagi disiplin ilmu pendididikan, psikologi, dan keolahragaan. 2. Manfaat Praktis a. Dapat dijadikan sebagai informasi agar setiap orang memiliki keinginan untuk selalu meningkatkan derajat sehat dinamis nya untuk peningkatan kualitas hidupnya. b. Dapat dijadikan bahan acuan oleh pihak-pihak yang bersangkutan, khususnya penyelenggara pendidikan dan pendidikan olahraga untuk terus memperhatikan tingkat kesehatan anak didiknya. E. Struktur Organisasi Skripsi Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang penulis ambil, maka penulis menyusun rincian urutan penulisan dari bab dan bab dalam skripsi mulai dari bab pertama hingga bab terakhir. Struktur organisasi skripsi adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat/Signifikansi Penelitian E. Struktur Organisasi Skripsi BAB II LANDASAN TEORETIS A. KAJIAN PUSTAKA
7 7 1. Kecerdasan (Inteligensi) a. Hakikat Kecerdasan (Inteligensi) b. Teori Inteligensi c. Pendekatan-Pendekatan Inteligensi d. Inteligensi dan IQ (Intelligence Quotient) e. Pengukuran Inteligensi f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inteligensi 2. Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) a. Hakikat Kebugaran Jasmani b. Komponen Kebugaran Jasmani c. Pengukuran Kebugaran Jasmani d. Volume Oksigen Maksimal (VO2Max) e. Faktor yang Mempengaruhi VO2Max B. LANDASAN TEORETIS C. HIPOTESIS BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Partisipan C. Populasi dan Sampel 1. Populasi 2. Sampel D. Instrumen Penelitian 1. Tes Inteligensi (Tes IQ) 2. Tes Kebugaran Jasmani Melalui Tes Jalan Cepat 1 mil (1.609 km) E. Prosedur Penelitian F. Analisis Data BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan B. Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran
BAB I PENDAHULUAN. mungkin dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan juga berusaha semaksimal mungkin dalam
HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu indikator dari kemajuan bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu memanfaatkan perkembangan ilmu kesehatan untuk meningkatkan
2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan salah satu kesatuan yang memiliki tujuan cukup luas antaranya adalah untuk prestasi, pendidikan, dan sebagai aktivitas untuk kesehatan,
2016 HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN, KECERDASAN INTELEKTUAL, DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL LEVEL 1 KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu olahraga yang cara permainannya menyerupai dengan sepak bola yang diakui oleh FIFA. Perbedaan yang terlihat dengan permainan sepak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga dari sudut pandang ilmu faal olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana tingkatan aktifitasnya itu berbeda-beda pada masing-masing individu. Untuk dapat melaksanakan
2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sudah berkembang pesat. Futsal sangat diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak, remaja sampai orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan suatu performance dan kompetensinya dalam suatu mata pelajaran setelah mempelajari materi untuk mencapai tujuan pengajaran. Performance
BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Olahraga telah mendapat tempat dalam dunia kesehatan sebagai salah satu faktor penting dalam usaha pencegahan penyakit. Olahraga bertujuan untuk memperbaiki
I. PENDAHULUAN. cerdas, dan produktif (Adisasmito, 2010). Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat salah satunya melalui prestasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan syarat mutlak menuju pembangunan di segala bidang. Status gizi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas
2017 KONTRIBUSI KEBUGARAN JASMANI DAN TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENJAS DI SMAN 9 BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan adanya pendidikan
2015 PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah anugrah terbesar yang Tuhan berikan pada manusia. Dengan sehat, manusia dapat melakukan aktivitas dan menjalani hidupnya dengan baik. Sehat
2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan kegiatan yang banyak digemari hampir oleh seluruh warga dunia terutama oleh masyarakat indonesia baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa
ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK INDUSTRI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS
ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK INDUSTRI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS Gilang Paramytha, Danar Susilo Wijayanto, dan Ngatou Rohman Program Studi Pendidikan
2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makna pendidikan apabila diartikan dalam suatu batasan tertentu maka dapat diartikan bermacam-macam dan memunculkan beragam pengertian. Pendidikan dalam arti sederhana
Sehat dan bugar merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk meraihnya diperlukan aktivitas fisik yang menyenangkan dan dalam jangka waktu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran jasmani merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani dasar untuk dapat melaksanakan
YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peneltian Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sering dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Peraturannya yang sederhana membuat bulutangkis
BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar. Hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan,
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KEIKUTSERTAAN DALAM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Miftahul Rohmawati, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan bergerak, bekerja dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kecerdasan intelektual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002, hlm. 438) merupakan daya reaksi atau penyesuaian yang secara tepat, baik secara fisik maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Grenita, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penilaian merupakan salah satu aspek yang penting dalam pendidikan. Menurut Sumarna Surapranata (2004: 19), penilaian pendidikan erat kaitannya dengan academic
I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain sepakbola, tentu saja dibutuhkan latihan yang teratur, berkesinambungan dan terus menerus, kian
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan
Pengembangan Potensi Olahraga Anak Sekolah Dasar. Wawan S. Suherman FIK UNY 2009
Pengembangan Potensi Olahraga Anak Sekolah Dasar Wawan S. Suherman FIK UNY 2009 Pendidikan Humanistik atau pendidikan positivistik Tumbuh kembang sesuai dengan potensinya Orangtua, guru, dan masyarakat
II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2005:106), motivasi adalah suatu perubahan energi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Menurut Hamalik (2005:106), motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai penyimpangan dan ketidakwajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan
PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dengan beberapa aturan permainan yang cukup menarik dan mudah diterima oleh kalangan
TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN INTELEKTUAL
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di zaman modern sekarang ini tidak ada satu pun orang tua yang tidak mendambakan anaknya menjadi cerdas. Setiap orang tua pasti selalu menginginkan anaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini seluruh aspek tidak luput dari dampak yang ditimbulkan dari persaingan yang sangat ketat sehingga mengakibatkan perubahan dalam
BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa proses pembelajaran di sekolah-sekolah lebih. linguistik dan kecerdasan matematis-logis. Praktek nyata tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan masa kini mengenal tiga kompetensi penting yang harus dimiliki oleh seorang siswa setelah mengalami proses pendidikan yaitu, aspek kognitif (pengetahuan
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban bangsa. Pendidikan yang berkualitas mencerminkan peradaban suatu bangsa juga berkualitas. Berdasarkan
BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Kecerdasan Numerik terhadap Hasil Belajar Matematika. Siswa Kelas VIII MTsN Jambewangi Selopuro Blitar Tahun Ajaran
BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Kecerdasan Numerik terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Jambewangi Selopuro Blitar Tahun Ajaran 2016/2017 Berdasarkan analisis data diketahui bahwa ada pengaruh
BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang semakin berkembang dan peningkatan berbagai macam teknologi yang memudahkan semua kegiatan, seperti diciptakannya remote control, komputer,
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa dapat memecahkan masalah dalam
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan 2.1.1 Pengertian Kemampuan Menurut Wechler (dalam Dimyanti dan Mudjiono 2010:245) Kemampuan adalah suatu kecakapan global atau rangkuman
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada anak usia SD/MI merupakan salah satu mata pelajaran yang menggabungkan beberapa materi pembelajaran seperti biologi,
BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO, aktivitas fisik yang tidak mencukupi menjadi faktor risiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO, aktivitas fisik yang tidak mencukupi menjadi faktor risiko utama kematian dan penyakit Non Communicable Disease (NCD) seperti penyakit kardiovaskular,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang
2018 HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PERFORMA ATLET FUTSAL
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Olahraga merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Olahraga bukan hanya sekedar kebutuhan biasa dalam kehidupan sehari-hari. Kini, olahraga sudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju. Berbagai cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan disekolah - sekolah yang sama kedudukan dan pentingnya dengan mata pelajaran yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembelajaran pendidikan jasmani yang diberikan di sekolah dari mulai SD sampai dengan SMA memiliki cakupan yang begitu banyak dan luas. Kurikulum 2013 mengenai Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang, ruang gerak terasa sangat terbatasi karena selain kemajuan teknologi yang sangat pesat, ketersediaan lahan untuk pergerakan menjadi berkurang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut undang undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 butir 14 merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga tidak hanya diperuntukkan bagi para atlet atau siswa. Olahraga merupakan sarana untuk membentuk kebugaran jasmani dan rohani bagi semua orang. Para olahragawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aris Risyad Ardi, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi yang semakin canggih dewasa ini, orang-orang telah berfikir maju dan memandang sesuatu dengan mudah, maksudnya
SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K
KONTRIBUSI IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DAN EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : SITI FATIMAH NIM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan tempat siswa mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya, sehingga dapat menjadi insan yang bermanfaat dalam kehidupan. Sekolah sebagai tempat
2015 PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada hakikatnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Dan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik
2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi fisik merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam olahraga prestasi karena hal tesebut sangat menentukan kualitas teknik dan kemampuan atlet
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sesuatu aktivitas yang selalu dilakukan oleh masyarakat, keberadaannya sekarang tidak lagi dipandang sebelah mata akan tetapi sudah menjadi
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Belajar merupakan masalah bagi setiap orang, dan tidak mengenal usia dan waktu lebih-lebih bagi pelajar, karena masalah belajar tidak dapat lepas dari dirinya.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap cabang olahraga memiliki kriteria kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang atletnya. Di cabang olahraga dayung fisik, teknik, taktik, dan mental
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran fisik dapat di artikan sebagai kemampuan untuk berfungsi secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat kita melakukan
2016 PENGARUH PERMAINAN BULUTANGKIS TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMP NEGERI 6 CIMAHI
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
2016 MOTIVASI KETERLIBATAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan olahraga yang dilakukan dengan benar sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, olahraga tidak hanya dijadikan sebagai salah satu kegiatan untuk menyalurkan
BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini banyak orang yang menyadari pentingnya melakukan olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, diantaranya untuk menjadi sehat,
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani (penjas) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam dunia pendidikan dan juga dalam dunia nyata. Matematika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah pelajaran yang memegang peranan penting di dalam dunia pendidikan dan juga dalam dunia nyata. Matematika merupakan ilmu universal
BAB I PENDAHULUAN. sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja, rekreasi maupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan bersepeda merupakan jenis aktivitas yang telah dilakukan oleh masyarakat sejak zaman dahulu hingga sekarang, kegiatan bersepeda dilakukan sebagai penunjang
BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Tinggi rendahnya
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga mempunyai arti penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Muhammad Hasbiyal Farhi, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern ini pendidikan sangatlah penting dalam menciptakan generasi baru yang mempunyai intelektual terhadap masa depan. Pendidikan merupakan salah suatu
Tinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet. Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO
Tinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Olah Fisik organ tubuh Kesehatan Olahraga (Sport Health) Sport Medicine Kedokteran Olahraga
2015 PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMK NEGERI 2 CIMAHI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan akhir-akhir ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Hal itu terbukti dengan adanya perubahan kurikulum baru-baru ini, dari KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep awal mengenai pengukuran kecerdasan manusia sudah menjadi perhatian tersendiri bagi para peneliti, sebagaimana dikemukakan oleh Spearman (1927), bahwa
BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi dalam bidang olahraga. Karena kondisi fisik merupakan bagian penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam proses pendidikan. Ini berarti bahwa tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan bergantung
2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran dan pembelajaran erat kaitannya dengan perubahan tingkah laku dan pola pikir seseorang. Pembelajaran
BAHAN PENATARAN DI BPMD. OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd
BAHAN PENATARAN DI BPMD OLEH: DRA. Hj. TITE JULIANTINE M.Pd ANATOMI DAN FISIOLOGI OLAHRAGA A. PENDAHULUAN Mempelajari tubuh manusia melibatkan beberapa ilmu pengetahuan. Masing-masing ilmu menyumbangkan
A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu kebutuhan pokok yang perlu diperhatikan oleh setiap individu manusia, karena olahraga merupakan aktifitas fisik manusia yang berupaya
2017 HUBUNGAN SELF-TALK TERHADAP MOTIVASI INTRINSIK ATLET UKM PENCAK SILAT UPI BANDUNG DALAM MENGIKUTI LATIHAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pembinaan olahraga di unit kegiatan mahasiswa (UKM) adalah untuk meningkatkan prestasi, tidaklah mudah untuk mencapai prestasi yang maksimal diperlukan
BAB I PENDAHULUAN. Afrian Dhea Fahmi, 2015 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ATLET SQUASH DENGAN POLA MAKAN PASCA KOMPETISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang mempunyai dampak positif terhadap derajat kesehatan, oleh karena itu olahraga dianjurkan untuk dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN. (2015:7) yang menjelaskan pengertian dari pembelajaran sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara peserta didik satu dengan peserta didik lainya, peserta didik dengan sumber belajar, dan peserta
BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini Indonesia sebagai salah satu negara berkembang telah didera oleh berbagai keterpurukan, yang diantara penyebab keterpurukan tersebut terjadi karena
BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena pertumbuhan kehidupan masyarakat maju, semakin lama semakin menunjukkan bahwa kunci perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan
BAB I PENDAHULUAN. merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah-sekolah atau di lembagalembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar dalam pengertian yang paling umum adalah setiap perubahan perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya.
I. PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha. sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam pembangunan suatu bangsa. Dinamika pembangunan di Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang berusaha
BAB I PENDAHULUAN. Futsal berasal dari bahasa Spanyol yaitu dari kata futbol sala, artinya sepak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal berasal dari bahasa Spanyol yaitu dari kata futbol sala, artinya sepak bola ruangan. Pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay, futsal diperkenalkan oleh
I. PENDAHULUAN. Ada empat segi keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak/
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada empat segi keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak/ mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan tersebut memunyai hubungan
PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT
PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT Carsiwan, Mira Sandrawaty Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Departemen
BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran
I. PENDAHULUAN. Prestasi belajar ini dipengaruhi oleh faktor endogen (keadaan jasmani, panca
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan generasi penerus bangsa karena mereka merupakan aset negara yang akan melanjutkan pembangunan bangsa ini. Kegagalan dalam memahami kebutuhan anak akan berujung
BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU SOSIAL DAN KEBUGARAN JASMANI DI SMPN 2 MEGAMENDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, yang sasarannya adalah peningkatan kualiatas hidup manusia Indonesia baik itu sosial,
2017 PENGARUH METOD E LATIHAN HIIT (HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING) TERHAD AP PENINGKATAN KEMAMPUAN KECEPATAN (SPEED ) ATLET FUTSAL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Olahraga menurut Giriwijoyo (2012, hal. 18) menjelaskan bahwa olahraga adalah serangkaian
BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan baik fisik dan psikis dari waktu ke waktu, sebab
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang berkembang dan akan selalu mengalami perkembangan baik fisik dan psikis dari waktu ke waktu, sebab hakikat manusia sejak terjadinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehidupan sekarang ini menghadapkan individu pada situasi yang penuh persaingan. Situasi kehidupan ini selain memberi dampak yang positif tetapi juga memberi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang A Wahid Hasyim, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Motivasi Siswa Dalam Aktivitas Pembelajaran Renang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agar menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu beradaftasi dan bersaing secara global serta dapat tercapainya tujuan pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak olahraga. Pembelajaran keterampilan gerak merupakan salah satu bagian dari pembelajaran pendidikan
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembangunan suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gizi 2.1.1 Pengertian Gizi dan Status Gizi Gizi menurut Supariasa (2011) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
BAB I PENDAHULUAN.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pelatihan dalam cabang olahraga renang adalah salah satu upaya untuk meningkatkan olahraga sebagai sarana meraih prestasi. Pelatihan olahraga merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sekolah yang tidak lepas dari cita-cita mencetak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai model pendidikan yang mendukung pendidikan nasional, selama ini tidak di ragukan lagi kontribusinya dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga menjadi salah satu aktivitas yang banyak dilakukan oleh manusia demi menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh. Olahraga sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup
KONSEP OLAHRAGA DALAM KESEHATAN
KONSEP OLAHRAGA DALAM KESEHATAN Joesoef Roepajadi Abstrak Olahraga adalah kegiatan jasmani bertujuan untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dan gerak keterampilan. Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan. Pendidikan perlu diberikan pada anak sejak usia dini. Anak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modern saat ini. Salah satu upaya untuk
BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan keseluruhan yang terpadu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka membantu