BAB III METODE PENGUKURAN PERMEABILITAS. berupa rangkaian sederhana dengan alat dan bahan sebagai berikut :
|
|
- Vera Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENGUKURAN PERMEABILITAS 3.1 Metode Falling Head Alat dan Bahan Permeameter Falling Head yang dipakai dalam penelitian tugas akhir ini berupa rangkaian sederhana dengan alat dan bahan sebagai berikut : Sampel batuan berpori Gambar 6. Sampel core batuan berpori. Lem epoxy resin Seal tape Pipa pralon 5 cm sebagai tempat sampel Pipa pralon 1 m sebagai tempat air Soket Penjepit pipa Selang kecil transparan Wadah penampung air Timer Penggaris atau meteran 14
2 Langkah-langkah Pengukuran Pengukuran dengan metode Falling Head dimulai dari penyiapan sampel batuan sampai pada pengambilan data. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pengukuran menggunakan metode Falling Head : 1. Penyiapan sampel. Sampel yang akan dipakai berupa core batuan dengan diameter 1 inchi dan panjang atau ketebalannya dapat divariasikan sesuai kebutuhan. Sampel core dibalut dengan seal tape untuk menghindari kebocoran saat dialiri air. Setelah itu dilem ke dalam pipa pralon menggunakan lem epoxy resin sampai merata ke semua sisi agar tidak terjadi kebocoran, tunggu beberapa saat sampai lem sudah benar-benar mengeras. 2. Rangkai permeameter sederhana seperti pada Gambar 7. Pipa sampel batuan dan pipa air disambungkan dengan menggunakan soket. Selang kecil transparan dapat disambungkan dengan pipa air agar ketinggian air dapat terlihat dengan mudah. Dengan menggunakan penjepit, rangkaian permeameter tersebut ditempatkan dengan posisi tegak lurus di meja agar pipa tetap stabil. 3. Masukkan air ke dalam pipa pralon, tunggu beberapa saat sampai sampel tersaturasi. Sampel harus tersaturasi karena gelembung udara dapat mengurangi luas permukaan spesifik dan memperkecil nilai permeabilitas. 4. Kemudian catat kedudukan awal dan akhir permukaan air dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kedudukan akhir.
3 16 5. Tampung air yang keluar menggunakan wadah penampung air. Wadah penampung air sebaiknya memiliki skala agar dapat diukur volume air yang keluar. 6. Ukur sampel batuan yang lain dengan mengulangi langkah-langkah diatas. Gambar 7. Permeameter falling head sederhana.
4 Metode Pengolahan Data Ketika air dimasukkan ke dalam pipa, permukaan air mula-mula berada pada ketinggian H 1 dan air akan mengalir melalui sampel sehingga permukaannya turun sampai pada ketinggian H 2. Waktu t yang diperlukan oleh permukaan air untuk turun dari H 1 ke H 2 diukur dalam percobaan ini. Laju aliran fluida dinyatakan oleh persamaan di bawah ini sebagai : 2 dh Q = π r (19) dt dengan r adalah radius pipa air. Pada kasus ini, untuk sampel dengan luas penampang A dan panjang L, Hukum Darcy dapat dituliskan sebagai berikut : H Q = A K (20) L Dari kedua persaman di atas didapat : 2 dh H π r = A K (21) dt L Sampel core dianggap berbentuk silinder dengan jari-jari r s. Hasil dari integral persamaan di atas menjadi : K r L 2 1 = (22) 2 rs t 2 ln H H Dengan mengetahui, radius pipa air r, jari-jari sampel core r s, panjang sampel L, ketinggian permukaan air awal H 1 dan akhir H 2 beserta selang waktu yang dibutuhkan, maka konduktivitas hidraulik K sampel batuan dapat diketahui dan dapat diperoleh permeabilitas melalui persamaan (18).
5 Analisis Citra Digital Alat dan Bahan Pada metode kedua akan dilakukan analisis citra digital dari sampel batuan berupa sayatan tipis yang diambil dari sampel core. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran ini terdiri dari : Sampel sayatan tipis batuan Gambar 8. Sampel sayatan tipis batuan. Mikroskop yang telah terhubung dengan kamera dan seperangkat komputer Perangkat lunak Motic Perangkat lunak DIPMA Langkah-Langkah Pengukuran Pengukuran permeabilitas dengan analisis citra digital dimulai dari penyiapan sampel batuan sampai pada pengambilan data. Berikut adalah langkahlangkah yang dilakukan dalam pengukuran dengan analisis citra digital : 1. Penyiapan sampel. Sampel batuan yang akan diukur berupa sayatan tipis dari core batuan yang telah diukur sebelumnya menggunakan metode Falling Head. Sayatan tipis diambil dari bagian paling atas dan paling bawah sampel core.
6 19 2. Citra digital sampel diambil menggunakan kamera yang telah tersambung pada suatu mikroskop dan terhubung dengan komputer. Perbesaran mikroskop yang digunakan adalah 100 kali lensa okuler dan 10 kali lensa objektif. Atur posisi sampel dan jarak dengan lensa serta fokus agar di dapat gambar yang tajam. Pengambilan gambar menggunakan perangkat lunak Motic. 3. Mikroskop hanya mampu mengambil bagian-bagian kecil gambar dalam satu kali pengukuran, oleh karena itu untuk setiap sayatan tipis diperlukan pengambilan gambar berkali-kali agar seluruh bagian dapat teramati. 4. Gambar yang diambil melalui kamera memiliki ukuran dengan satuan pixel, oleh karena itu dalam pengolahan data ukuran pixel ini perlu dikonversi ke dalam satuan meter. Dari skala lingkaran berdiameter 0,6 mm yang diambil dengan mikroskop pada jarak, perbesaran dan fokus yang sama dengan pengambilan gambar batuan diperoleh informasi bahwa 1 pixel adalah 0,004 mm. Dibawah ini adalah contoh gambar sampel batuan yang didapat dari satu kali pengambilan gambar dan pembanding berupa gambar lingkaran. (a) (b) Gambar 9. Perbandingan sampel batuan dengan skala lingkaran.
7 20 5. Bagian-bagian kecil gambar kemudian digabungkan dengan menggunakan Matlab atau dapat dilakukan secara manual menggunakan Corel Draw sehingga hasilnya dapat telihat seperti pada Gambar 10. Gambar 10. Hasil penggabungan citra sampel ukuran 5220x3600 pixel. 6. Setelah digabungkan sebaiknya gambar diubah menjadi gambar hitam putih dengan mengidentifikasi bagian pori dengan warna hitam dan matriks dengan warna putih atau sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pengolahan data menggunakan DIPMA. Di samping itu, ukuran gambar sebaiknya diperkecil agar proses pengolahan data pada DIPMA tidak terlalu lama.contoh gambar yang telah diperkecil dan diubah menjadi citra hitam putih dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini. Gambar 11. Citra sampel hitam-putih ukuran 418x288 pixel.
8 21 7. Dengan menggunakan DIPMA, gambar yang telah diambil ditentukan yang mana bagian porinya kemudian dilakukan proses TPCF yaitu untuk menampilkan grafik TPCF (Two Point Correlation Function). Program DIPMA telah menyediakan data analisis gambar seperti porositas, luas permukaan spesifik, dan permeabilitas Metode Pengolahan Data Karena sampel merupakan batuan berpori yang terdiri dari pori dan matriks, fungsi korelasi dua titik (Two Point Correlation Function, TPCF) dapat diterapkan dalam proses pengolahan data. Fungsi f didefinisikan untuk semua posisi x pada suatu material dengan f(x) = 1 jika x berada pada daerah pori dan f(x) = 0 jika x berada pada daerah matriks. Jika sebuah luas penampang suatu material dibuat menjadi citra biner dimana daerah pori didefinisikan sebagai 1 dan matriks sebagai 0, maka citra tersebut didefinisikan sebagai f. Fungsi korelasi dua titik S 2 didefinisikan sebagai probabilitas dua titik yang terpisah dalam jarak r berada dalam daerah pori. S ( r) = f ( x) f ( x + ) (23) 2 r Penjumlahan fungsi f dari keseluruhan citra luas penampang ketika r = 0 akan menunjukkan estimasi nilai porositas φ. S (0) 2 = φ (24) Kemiringan (slope) dari fungsi korelasi dua titik dekat dengan titik awal sebanding dengan luas permukaan spesifik s suatu material, dimana luas
9 22 permukaan spesifik didefinisikan sebagai perbandingan dari total luas permukaan pori dengan total volume medium berpori (Blair, 1993). s S2'(0) = (25) 4
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pengukuran dilakukan pada empat sampel batuan berbeda. Data yang
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1 Metode Falling Head Pengukuran dilakukan pada empat sampel batuan berbeda. Data yang didapatkan dengan menggunakan metode Falling Head akan dibandingkan dengan perhitungan
Lebih terperinciPada Bab III akan dijelaskan metode untuk memperoleh besaran fisis dari citra
BAB III METODOLOGI Pada Bab III akan dijelaskan metode untuk memperoleh besaran fisis dari citra yang telah dilakukan pengolahan citra digital. Dimulai dari teknik pengambilan citra, teknik pengolahan
Lebih terperinciBatuan berpori merupakan media dengan struktur fisik yang tersusun atas bahan
BAB II TEORI DASAR.1 Batuan Berpori Batuan berpori merupakan media dengan struktur fisik yang tersusun atas bahan padat (matriks) dan rongga-rongga kosong (pori). Pada batuan, bagian pori inilah yang terisi
Lebih terperinciData eksperimen didapat melalui pengolahan data skala centimeter dan skala
BAB IV DATA, HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Eksperimen Data eksperimen didapat melalui pengolahan data skala centimeter dan skala milimeter. Citra untuk skala centimeter diperoleh dengan menggunakan kamera
Lebih terperinciPENGUKURAN PERMEABILITAS BATUAN SAMPEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FALLING HEAD DAN PERBANDINGAN DENGAN ANALISIS CITRA DIGITAL TUGAS AKHIR
PENGUKURAN PERMEABILITAS BATUAN SAMPEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FALLING HEAD DAN PERBANDINGAN DENGAN ANALISIS CITRA DIGITAL TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tahap
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Di dalam ilmu kebumian, permeabilitas (biasanya bersimbol κ atau k)
BAB II TEORI DASAR.1 Permeabilitas Di dalam ilmu kebumian, permeabilitas (biasanya bersimbol κ atau k) merupakan kemampuan suatu material (khususnya batuan) untuk melewatkan fluida. Besaran ini dapat diperoleh
Lebih terperinciPERMEABILITAS DAN ALIRAN AIR DALAM TANAH
PERMEABILITAS DAN ALIRAN AIR DALAM TANAH Permeabilitas : sifat bahan berpori (permeable / pervious), yang memungkinkan zat cair dapat mengalir lewat rongga porinya. Derajat permeabilitas tanah ditentukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (FDM) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3.2.Alat penelitian
Lebih terperinciKARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR BATUAN KARBONAT PADA BERBAGAI UKURAN: MILI SAMPAI CENTIMETER
KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR BATUAN KARBONAT PADA BERBAGAI UKURAN: MILI SAMPAI CENTIMETER TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tahap sarjana di Program Studi Fisika
Lebih terperinciWeek 8 AKIFER DAN BERBAGAI PARAMETER HIDROLIKNYA
Week 8 AKIFER DAN BERBAGAI PARAMETER HIDROLIKNYA Reference: 1.Geological structures materials 2.Weight & Sonderegger, 2007, Manual of Applied Field Hydrogeology, McGraw-Hill online books 3.Mandel & Shiftan,
Lebih terperinciKEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).
KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma,,2013
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. bagian penting untuk dapat mengetahui sifat aliran fluida pada medium berpori.
16 BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Serial Sectioning Pengetahuan tentang struktur pori tiga dimensi secara komputasi menjadi bagian penting untuk dapat mengetahui sifat aliran fluida pada medium berpori.
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Studi Literatur Penelitian ini mengambil sumber dari jurnal-jurnal pendukung kebutuhan penelitian. Jurnal yang digunakan berkaitan dengan pengaruh gerusan lokal terhdadap
Lebih terperinciBAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Penelitian ini mengambil sumber dari jurnal-jurnal pendukung kebutuhan penelitian. Jurnal yang digunakan berkaitan dengan pengaruh gerusan lokal terhadap perbedaan
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. A. Pembuatan Alat Modifikasi Permeabilitas Lapangan Untuk Aplikasi di
23 BAB III. METODE PENELITIAN A. Pembuatan Alat Modifikasi Permeabilitas Lapangan Untuk Aplikasi di Laboratorium Metode Falling Head Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah modifikasi dari alat
Lebih terperinciMetode uji koefisien kelulusan air pada tanah gambut dengan tinggi tekan tetap
Standar Nasional Indonesia ICS 93.020 Metode uji koefisien kelulusan air pada tanah gambut dengan tinggi tekan tetap Badan Standardisasi Nasional SNI 8071:2016 BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang.
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. di bumi. Mineral biasa ditemukan dalam bentuk butiran yang diameternya
BAB II TEORI DASAR 2.1 Batuan Mineral terbentuk secara alamiah oleh alam dari gabungan senyawa kimia di bumi. Mineral biasa ditemukan dalam bentuk butiran yang diameternya berkisar antara sub atomik hingga
Lebih terperinciAnalisa Pola dan Sifat Aliran Fluida dengan Pemodelan Fisis dan Metode Automata Gas Kisi
Analisa Pola dan Sifat Aliran Fluida dengan Pemodelan Fisis dan Metode Automata Gas Kisi Simon Sadok Siregar 1), Suryajaya 1), dan Muliawati 2) Abstract: This research is conducted by using physical model
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode penelitian adalah langkah-langkah atau metode yang dilakukan dalam penelitian suatu masalah, kasus, gejala, issue atau lainnya dengan jalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan peralatan yang ada di laboratorim teknologi
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah untuk menganalisa kuat tekan dan permeabilitas beton foam. Lokasi penelitian dilakukan di laboratorium teknologi beton Universitas Muhammadiyah Malang. 3.1.
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai April 2015
17 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai April 2015 bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Masin Pertanian (DAMP) dan Laboratorium
Lebih terperinciPenelitian Sederhana 2015 TELESKOP REFRAKTOR
Penelitian Sederhana 2015 TELESKOP REFRAKTOR Cara kerja Dari gambar diatas jelas bahwa cahaya datang dari jarak yang dianggap tak berhingga ke lensa objektif. Cahaya yang telah didapatkan lensa objektif
Lebih terperinci1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut?
1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? a. 0,4 m/s 2 c. 3 m/s 2 b. 0,05 m/s 2 d. 15 m/s 2 2.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
17 BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Penelitian ini mengambil sumber dari jurnal jurnal dan segala referensi yang mendukung guna kebutuhan penelitian. Sumber yang diambil adalah sumber yang berkaitan
Lebih terperinciBab IV Analisis dan Diskusi
Bab IV Analisis dan Diskusi IV.1 Hasil Perhitungan Permeabilitas Pemodelan Fisis Data yang diperoleh dari kelima model fisis saluran diolah dengan menggunakan hukum Darcy seperti tertulis pada persamaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian secarageografisterletakpada107 o o BT
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Potensi Daerah Penelitian 3.1.1 Lokasi Daerah Penelitian Daerah penelitian secarageografisterletakpada107 o 44 30-107 o 47 30 BT dan 7 o 10 30-7 o 8 30 LS. Tepatnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan selama bulan Maret hingga Juli 2011, bertempat di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek pada saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISA
BAB 4 HASIL DAN ANALISA 4. Analisa Hasil Pengukuran Profil Permukaan Penelitian dilakukan terhadap (sepuluh) sampel uji berdiameter mm, panjang mm dan daerah yang dibubut sepanjang 5 mm. Parameter pemesinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciPersamaan Chezy. Pada aliran turbulen gaya gesek sebanding dengan kuadrat kecepatan. Persamaan Chezy, dengan C dikenal sebagai C Chezy
Saluran Terbuka Persamaan Manning Persamaan yang paling umum digunakan untuk menganalisis aliran air dalam saluran terbuka. Persamaan empiris untuk mensimulasikan aliran air dalam saluran dimana air terbuka
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika dan Mekanika Tanah dan Laboratorium Hidrolika dan Hidromekanika, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Dengan kondisi tubuh yang sehat, maka kita dapat melakukan aktifitas kita dengan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Konstruksi Mesin Secara keseluruhan mesin kepras tebu tipe rotari terdiri dari beberapa bagian utama yaitu bagian rangka utama, bagian coulter, unit pisau dan transmisi daya (Gambar
Lebih terperinciULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012
ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 Waktu : 120 Menit Petunjuk: I. Pilihlah satu jawaban yang benar
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian ditunjukkan pada Gambar 3.1: Mulai Mempersiapkan Alat Dan Bahan Proses Pengecoran
Lebih terperinciSNI 2435:2008 Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Cara uji kelulusan air benda uji tanah di laboratorium dengan tekanan tetap ICS 17.220.20; 93.010 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan...
Lebih terperinciACARA I MINERALOGI OPTIK PENGENALAN MIKROSKOP DAN PREPARASI SAYATAN
ACARA I MINERALOGI OPTIK I. Bagian-Bagian Mikroskop Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang menggunakan cahaya terpolarisasi untuk mengamati objek yang salah satunya merupakan sayatan tipis (thin section)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. kondisi equilibrium adalah metode praktis untuk analisis dan hitungan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Dasar-dasar Hodrolika Sumuran Dalam tinjauan praktis dan perhitungan hidrolika sumuran ini dibedakan menjadi dua hal yaitu: 1. kondisi equilibrium adalah metode praktis untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan Juni hingga Agustus 2011 di Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu, Laboratorium Peningkatan
Lebih terperinciBAB IV DATA, HASIL, DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV DATA, HASIL, DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Eksperimen Data penelitian didapatkan dari dua batuan sampel yaitu batu apung dan batu karbonat. Ukuran dimensi data pada batu karbonat untuk rekonstruksi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan
Lebih terperinciBAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI
BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI Simulasi menggunakan model sistem reservoir seperti yang dijelaskan dan divalidasi dengan data lapangan pada Bab IV terdahulu, selanjutnya akan dilakukan analisa
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN NASIONAL
LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Gambar 3.1 Titik Lokasi Pengukuran (Sumber: Google Earth) Daerah penelitian terletak di Desa Kayu Ambon, Lembang tepatnya di jalan Pangragajian
Lebih terperinciBAB III PENGUJIAN SIFAT MEKANIK MATERIAL
BAB III PENGUJIAN SIFAT MEKANIK MATERIAL Pada pemodelan numerik (FEM) dibutuhkan input berupa sifat material dari bahan yang dimodelkan. Sedangkan pada tugas akhir ini digunakan material komposit alami
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM : 2008430039 Fakultas Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta 2011 PENGOSONGAN
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Mesin pemanen udang dan ikan memang telah ada dibuat dengan tujuan untuk meninggkatkan efisiensi dan efektivitas pemanenan namun masih memiliki kendala, yaitu tingkat kecacatan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literature Penelitian ini mengambil sumber dari jurnal jurnal yang mendukung untuk kebutuhan penelitian. Jurnal yang diambil berkaitan dengan pengaruh adanya gerusan lokal
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN KETINGGIAN KELUARAN AIR PADA POMPA HYDRAM. Istianto Budhi Raharja ABSTRAK
ANALISA PENENTUAN KETINGGIAN KELUARAN AIR PADA POMPA HYDRAM Istianto Budhi Raharja ABSTRAK Pompa hydram adalah pompa yang bekerja berdasarkan atas tekanan kerja katup yang ditekan oleh aliran air dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2011 sampai dengan bulan Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Penelitian Penelitian sling pump jenis kerucut variasi jumlah lilitan selang dengan menggunakan presentase pencelupan 80%, ketinggian pipa delivery 2 meter,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini penulis meneliti tentang pengaruh penahanan waktu pemanasan (holding time) terhadap kekerasan baja karbon rendah pada proses karburasi dengan menggunakan media
Lebih terperinciINFILTRASI. Infiltrasi adalah.
INFILTRASI REKAYASA HIDROLOGI Universitas Indo Global Mandiri Infiltrasi adalah. Infiltrasi adalah proses air masuk (penetrating) ke dalam tanah. Laju infiltrasi dipengaruhi oleh kondisi permukaan tanah,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Oktober 2015 dengan tempat
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Oktober 2015 dengan tempat penelitian yang berbeda. Untuk pembuatan cetakan dan mortar dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )
PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya
Lebih terperinciIII.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei
17 III.METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini
Lebih terperincig. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan
g. Lensa Cembung Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh bidang lengkung. Pada pembahasan lensa dianggap tipis sehingga dapat diabaikan apa yang terjadi dengan sinar didalam lensa dan pembahasan hanya
Lebih terperinciBAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN
BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN Untuk memperoleh keyakinan terhadap model yang akan digunakan dalam simulasi untuk menggunakan metode metode analisa uji sumur injeksi seperti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu metode tentang segala kegiatan yang dilakukan dalam suatu penelitian. Dalam bab ini akan membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Perhitungan Pengurangan Tekanan pada Katup. Pada bab ini akan dilakukan analisa kebocoran pada power steering system meliputi perhitungan kerugian tekanan yang dialami
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA
MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA ALAM dan LINGKUNGAN JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MATERI I KALIBRASI SEKAT UKUR
Lebih terperinciGambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Dosen Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... ix Abstract...
Lebih terperinciSTUDI REMBESAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SEEP/W GEOSTUDIO ABSTRAK
STUDI REMBESAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SEEP/W GEOSTUDIO Christy Anandha Putri NRP: 0621032 Pembimbing: Ibrahim Surya, Ir., M.Eng. ABSTRAK Tanah tempat kita berpijak merupakan suatu unsur yang terbentuk
Lebih terperinciPREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.
PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini. Dari gambar dapat disimpulkan bahwa tebal keping adalah... A. 4,30 mm B. 4,50 mm C. 4,70
Lebih terperinciBAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari
BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH 3.1 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di petak percobaan Kelurahan Pasirjati Kecamatan Ujungberung Kota Bandung dimana wilayah tersebut memiliki jenis
Lebih terperincimedan flux...(1) tegangan emf... (2) besar magnetic flux ini adalah Φ dan satuannya Weber (Wb = T.m 2 ). Secara matematis besarnya adalah :
Masih ingat aturan tangan kanan pada pelajaran fisika? Ini cara yang efektif untuk mengetahui arah medan listrik terhadap arus listrik. Jika seutas kawat tembaga diberi aliran listrik, maka di sekeliling
Lebih terperinci1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...
Kumpulan Soal Latihan UN UNIT LISTRIK & MAGNET Gaya Coulomb, Energi & Potensial Listrik 1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar....
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBAHASAN
BAB III METODE PEMBAHASAN 3.1. Metode Pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain, yaitu : 1. Metode Literatur Metode literature yaitu, metode dengan mengumpulkan,
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR
LAMPIRAN TUGAS Mata Kuliah Progran Studi Dosen Pengasuh : Fisika Dasar : Teknik Komputer (TK) : Fandi Susanto, S. Si Tugas ke Pertemuan Kompetensi Dasar / Indikator Soal Tugas 1 1-6 1. Menggunakan konsep
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Berikut adalah diagram alir penelitian konduksi pada arah radial dari pembangkit energy berbentuk silinder. Gambar 3.1 diagram alir penelitian konduksi
Lebih terperinciAntiremed Kelas 11 Fisika
Antiremed Kelas Fisika Fluida Dinamis - Latihan Soal Halaman 0. Perhatikan gambar penampang pipa berikut! Air mengalir dari pipa A ke B terus ke C. Perbandingan luas penampang A dengan penampang C adalah
Lebih terperinciPAKET SOAL 1.b LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!. Seorang anak ke sekolah naik sepeda dengan lintasan seperti pada gambar. Besar perpindahan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Pengujian dilakukan di Laboratorium Keairan dan Lingkungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Didapatkan hasil dari penelitian dengan aliran superkritik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aliran Aliran dapat diklasifikasikan (digolongkan) dalam banyak jenis seperti: turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak seragam, rotasional,
Lebih terperinci3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat
LAMPIRAN II 3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat 1. Tungku Berdasarkan hasil survey dan pengamatan dipasaran, tersedia berbagai macam tungku yang dapat digunakan untuk rangkaian yang akan
Lebih terperinciGERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K ) APRIYAN ARDHITYA P (K )
GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR ABDUL AZIZ N.R (K2310001) APRIYAN ARDHITYA P (K2310011) KOMPETENSI INTI : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
Lebih terperinciGambar 3.1 Serat ijuk/aren
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Serat Ijuk Aren Serat ijuk aren didapatkan dari salah satu perkebunan pohon aren
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BB III METODOLOGI PENELITIN Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah pengujian eksperimental terhadap lat Distilasi Surya dengan menvariasi penyerapnya dengan plastik hitam dan aluminium foil.
Lebih terperinciBAB FLUIDA A. 150 N.
1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang
32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya. Selanjutnya Surakhmad (1994:139)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Daerah penelitian merupakan daerah yang memiliki karakteristik tanah yang mudah meloloskan air. Berdasarkan hasil borring dari Balai Wilayah
Lebih terperinciUN SMA IPA 2009 Fisika
UN SMA IPA 009 isika Kode Soal P88 Doc. Version : 0-06 halaman 0. itria melakukan perjalanan napak tilas dimulai dari titik A ke titik B : 600 m arah utara; ke titik C 400 m arah barat; ke titik D 00 m
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: Test section dirancang dengan ukuran penampang 400 mm x 400 mm, dengan
III METODOLOGI PENELITIAN A Peralatan dan Bahan Penelitian 1 Alat Untuk melakukan penelitian ini maka dirancang sebuah terowongan angin sistem terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: a Test section
Lebih terperinciA. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N
1. Sebuah lempeng besi tipis, tebalnya diukur dengan menggunakan mikrometer skrup. Skala bacaan hasil pengukurannya ditunjukkan pada gambar berikut. Hasilnya adalah... A. 3,11 mm B. 3,15 mm C. 3,61 mm
Lebih terperinciFISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.
1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan
Lebih terperinciPENGANTAR APLIKASI KOMPUTER
Perangkat yang digunakan untuk memasukkan data atau memberikan perintah kepada komputer untuk melakukan suatu proses. Komputer hanya dapat menerima data atau perintah dalam bentuk sinyal listrik digital.
Lebih terperinciBAB 3 PENGUJIAN BAB 3 PENGUJIAN
BAB 3 PENGUJIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas tentang detail pengujian meliputi metode pengujian yang digunakan yaitu uji tarik dan uji tekan baik untuk pengujian tiap-tiap bagian dari komposit sandwich
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Fisika
Antiremed Kelas 10 Fisika UAS - Latihan Soal Doc. Name: K13AR10FIS02UAS Doc. Version: 2016-05 halaman 1 01. Perhatikan gambar. Panjang kawat bawah dua kali panjang kawat atas, dan keduanya terbuat dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Batuan Sedimen Batuan Sedimen adalah salah satu kelompok utama dari batuan di muka bumi. Batuan ini sering membentuk reservoir berpori dan permeabel pada cekungan sedimen dengan
Lebih terperinciTugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap
BAB III METODE PENELETIAN Metode yang digunakan dalam pengujian ini dalah pengujian eksperimental terhadap alat destilasi surya dengan memvariasikan plat penyerap dengan bahan dasar plastik yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK
BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan
Lebih terperinciBAB III Metode Penelitian Laboratorium
BAB III Metode Penelitian Laboratorium 3.1. Model Saluran Terbuka Pemodelan fisik untuk mempelajari perbandingan gerusan lokal yang terjadi di sekitar abutment dinding vertikal tanpa sayap dan dengan sayap
Lebih terperinci