BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Informasi Sampai saat ini belum ada kesepakatan terhadap istilah sistem informasi; beberapa penulis cenderung memilih istilah-istilah seperti 'sistem pengolahan informasi', 'sistem informasi manajemen', 'sistem informasi /keputusan', atau sekedar 'sistem informasi', yang perlu diingat adalah bahwa sistem pengolahan informasi berdasarkan komputer, dirancang untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan keputusan sebuah organisasi. Model Dasar sistem Informasi data Pengolahan Informasi Model Dasar ditambah penyimpanan data Penyimpanan data Masukan Pengolahan Informasi Gambar 2.1. Model Dasar Sistem informasi (Davenport, 1998)

2 Menurut Davenport (1998), sistem informasi adalah sebagai sekumpulan dari subsystem yang terdefinisi berdasarkan fungsional atau organisasi, yang membantu pengambilan keputusan dan mengontrol organisasi dengan menggunakan technologi informasi untuk menangkap, menyebarkan, menyimpan, menerima, memanipulasi atau mempertunjukkan informasi yang dipakai dalam satu atau lebih bisnis proses Sistem ERP (Enterprize Resource Planning) adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan semua informasi yang ada pada suatu perusahaan/ organisasi dan dikategorikan sebagai sebuah sistem informasi yang sangat besar (Davenport,1998) Pengembangan Software untuk Sistem Informasi Pada tahun 1980 an, pembuatan software aplikasi besar dibuat secara factorycentric. Jadi semakin banyak kode program yang dibuat, maka dibutuhkan semakin banyak programer. Cara-cara pembuatan program sekarang ini telah mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut sangat mempengaruhi suplier dan konsumen dari sistem informasi tersebut. Menurut Aoyama (1998) Faktor faktor yang mempengaruhi perubahan pembuatan sistem informasi tersebut antara lain adalah tekanan untuk dapat mencapai pasar dengan cepat, kebutuhan konsumen yang selalu berubah, internet, dan bahasa pemrograman yang berkemampuan tinggi. Salah satu proses pembaharuan dari proses pembuatan software adalah dengan adanya iterative methods (Royce,1998). Metode ini memperbaiki original waterfall process. Disamping itu terdapat pula banyak model model lain dalam melakukan

3 pembuatan software misalnya Spiral model oleh Boehm, yang melihat pembuatan software dari manajemen risikonya. Model model pembuatan software muncul dari pertengahan 1980, dan masih berlanjut sampai sekarang Implementasi Sistem Informasi Banyak contoh dari kegagalan implementasi sistem informasi pada literature yang ada. Menurut (Bowtell et all, 1999) yang mencoba menjelaskan mengapa sering terjadi kegagalan pada proyek sistem informasi dan bagaimana menjamin kesuksesan proyek. Sampai sekarang belum ada suatu kesepakatan tentang bagaimana mengukur kesuksesan suatu proyek sistem informasi. Faktor faktor yang menyebabkan kesuksesan suatu proyek implementasi sistem informasi tersebut sangat bervariasi, tergantung dari sudut pandang stakeholders, karakteristik proyek yang berbeda beda dan beberapa sudut pandang lain. Markus and Tanis (2000) menulis bahwa kesuksesan tersebut tergantung pada beberapa hal tergantung siapa yang mendefinisikannya. Dari sudut pandang manajer proyek dan konsultan implementasi sistem informasi tersebut, mereka sering kali mendefinisikan implementasi tersebut sukses jika telah menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu dan biaya. Tapi dari sudut pandang organisasi pengguna sistem informasi, kesuksesan didefinisikan sebagai kegunaan sistem tersebut untuk bisa mencapai hasil yang maksimal bagi bisnis mereka, dan biasanya mereka mengharapkan transisi yang mulus dari sistem lama ke sistem baru, mendapatkan peningkatan dari bisnis mereka

4 seperti pengurangan inventori, atau dapat memperbaiki ketepatan dalam pengambilan keputusan. Pada waktu suatu sistem informasi selesai dibuat, dan akan diimplementasikan ke suatu organisasi, maka akan mempengaruhi proses yang sudah ada dalam organisasi tersebut. Disinilah biasanya pandangan antara stakeholder dengan konsultan pembuat sistem informasi saling bertemu. Keluhan yang sering dikeluarkan adalah : you built what I told you, but not what I actually wanted Resiko Sistem Informasi Hirarki dari analisa resiko yang berkaitan dengan pembuatan sistem informasi yang berbasis perangkat lunak adalah : Gambar 2.2. menunjukkan bahwa resiko dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori. Dimana menurut Carr (1993), tiap tiap resiko mempunyai masalah seperti : Biaya potensial Waktu Teknikal / konsekuensi bisnis Untuk mencapai kesuksesan, suatu sistem informasi berbasis software harus memenuhi kriteria teknikal dan kebutuhan bisnis nya, dalam batas batas waktu dan biaya yang sudah ditentukan sebelumnya.

5 Software Based System Risk Technical Risk Management Risk Project Risk Process Risk Product Risk Sumber : Carr (1993) Gambar 2.2. Hirarki Resiko Proyek Software Resiko penentuan proyek perangkat lunak : mendefinisikan operasional, organisasional, dan contract dari software (Pressman, 2000). Resiko proyek tersebut terutama adalah tanggung jawab dari manajemen. Resiko dari proyek tersebut menyangkut penentuan batasan kontrak, external interfaces, hubungan dengan suplier, hubungan dengan vendor, support dari organisasi. Resiko Proses : termasuk disini adalah manajemen dan prosedur pekerjaan yang teknikal. Prosedur manajemen misalnya adalah cara cara planning, staffing, tracking, quality assurance. Sedangkan resiko prosedur teknikal terutama ditemukan pada aktivitas desain, program, dan testing. Resiko Produk : Kegagalan dari suatu produk sistem informasi adalah sepenuhnya tanggung jawab teknikal dari vendor. Kegagalan seringkali ditemukan pada stabilitas

6 standarisasi yang dibutuhkan, desain, daya guna produk, kompleksitas software, dan tes atas software tersebut. Semakin fleksibel suatu sistem, maka resiko produk akan makin sulit di kelola Kompleksitas Sistem Informasi Pada tabel dibawah ini, dapat diketahui tingkat kompleksitas suatu sistem informasi berdasarkan jumlah departemen yang ada di dalam suatu organisasi yang saling terkait (Pressman, 2000). Semakin banyak departmen yang saling terkait dengan sistem informasi, maka akan semakin tinggi tingkat resiko/ kemungkinan terjadinya efek yang merugikan. Di dalam tabel dijelaskan bahwa P adalah peluang kemungkinan terjadinya efek yang merugikan.

7 Tabel 2.1. Kompleksitas Sistem Informasi Pembuatan System Informasi Low Medium High Kemungkinan terjadinya efek yang (0.0<P<0.4) (0.4<P<0.7) (0.7<P<1.0) merugikan Jumlah departmen yang terkait dengan sistem informasi Total waktu pembuatan sebuah sistem 5 man years 10 man years 20 man years Perkiraan waktu implementasi proyek yang dibutuhkan <12 bulan 13 bulan 24 bulan > 24 bulan Perkiraan perubahan fungsi organisasi yang 0-25% 25-50% % harus dilakukan, jika sistem baru diimplementasikan Tingkat kompleksitas perubahan yang harus rendah sedang Tinggi dilakukan jika sistem baru dimplementasikan Sumber : Pressman (2000) 2.6. Strategi Implementasi Ada 2 cara untuk mengimplementasikan suatu sistem yang rumit dan terkait dengan berbagai departemen. Cara pertama adalah implementasi secara phased sedangkan cara kedua adalah pendekatan implementasi secara Big bang (O'Leary,

8 2000). Hal tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi, kompleksitas organisasi, isu ekonomi, partner bisnis, batasan waktu dan lokasi geografis. Pendekatan implementasi secara Big Bang yaitu implementasi secara simultan dari banyak modul yang akan diimplementasikan. Sedangkan implementasi secara phased, yaitu model implementasi dengan cara setahap demi setahap, yang mengandung desain, develop, testing, dan instalasi dari tiap tiap modul 2.7. Kasus Kasus Implementasi Sistem Informasi Yang Kompleks Contoh implementasi sistem informasi yang gagal : Kodak, industri foto. Mengimplementasikan SAP senilai US$ 500 juta Penyebab kegagalan : belum diketahui Dell, industri komputer Penyebab kegagalan : perubahan tidak bisa dilakukan secara cepat untuk melakukan ordering, manufacturing dan pada sistem sistem yang lain. Boeing, industri manufactur pesawat terbang. Mengimplementasi beberapa modul dari Baan Penyebab kegagalan : tidak melakukan perencanaan sumber daya dengan baik The Kellog s Company, industri makanan Mengimplementasi Oracle. Penyebab kegagalan : keadaan ekonomi yang tidak berkembang, dan tidak ada pengurangan dalam biaya operasional bisnis (tapi berhasil melangsingkan bisnisnya senilai US$ 70 juta) Nash Finch Co. industri supermarket

9 Menginvestasikan SAP US$70 juta, dan proyek dibatalkan Siemens Power Transmission, industri telekomunikasi. Menginvestasikan Baan senilai US$ 12 juta, tapi proyek tidak bisa dilanjutkan lagi, karena kekurangan dana. A-Dec Inc. pabrik pembuatan peralatan yang berhubungan dengan gigi Penyebab kegagalan : karena biaya training yang terlalu mahal. Reebok, industri peralatan olahraga Mengimplementasi SAP, tetapi sistem yang dibuat tidak sesuai dengan bisnis proses yang ada dalam organisasi Nike, industri peralatan olahraga Mengimplementasikan teknologi i2, dengan module demand and supply planning senilai US$ 400 juta Penyebab kegagalan : software sistem yang kurang memenuhi kebutuhan Nike Contoh implementasi sistem informasi yang sukses : Earth Grains, industri : roti dan kue Mengimplementasi R/3. Penyebab sukses : strategi implementasi yang jelas, setiap departemen menganalisis isu isu yang ada dan melaporkan ke pihak manajemen, adanya sistem penghargaan untuk menyukseskan sistem tersebut, pengetahuan yang mendalam tentang industri mereka sehingga mengetahui bisnis proses yang penting/tidak penting. Compaq Computers.

10 Penyebab sukses : karena compaq mengimplementasi sistem ERP diluar bisnis inti mereka, sehingga tidak mengganggu jalannya bisnis, contoh nya untuk product forecasting. US Mint, industri pencetak logam koin Mengimplementasikan People Soft senilai US$ 40 juta Penyebab sukses : semua kebutuhan bisnis dapat di penuhi oleh sistem, karyawan mendapatkan training penggunaan sistem, senior manajemen dari vendor ikut terlibat, organisasi mengetahui bahwa perubahan tersebut mahal dan menyakitkan. US Mint dapat menghemat US$ 80 juta selama 7 tahun setelah sukses mengimplementasi sistem Mc Donalds, industri makanan cepat saji Mengimplementasi Lawson Software Penyebab sukses : software yang diimplementasi sudah stabil dan methodologi dari implementasi sudah jelas. Dirona SA, produksi persediaan truk Mengimplementasi Thru-Put Tech. Berhasil mengurangi inventori, dan meningkatkan kecepatan pelayanan pemesanan sampai 85% dari waktu sebelum implementasi sistem tersebut. Moore Corp, industri manufacture Mengimplementasi SyncQuest Inc. Berhasil memperbaiki proses manufaktur, meningkatkan skedul produksi sampai ke beberapa menit saja.

11 Kesuksesan dan kegagalan proyek proyek sistem informasi diatas adalah sedikit dari beberapa contoh kasus yang dilaporkan. Contoh diatas hanya menunjukkan kepada pembaca implikasi negatif yang akan terjadi bila terjadi kegagalan dalam implementasi proyek sistem informasi yang kompleks dan mahal. Banyak paper, jurnal dan buku yang mengatakan bahwa investasi yang mahal di bidang sistem informasi tidak selalu menggaransi akan mendatangkan keuntungan bisnis atau pembayaran kembali yang positif seperti yang dijanjikan (Wheatley, 2000). Tetapi kenyataannya ditemukan bahwa hanya sepuluh sampai limabelas persen saja yang mendatangkan keuntungan yang diharapkan.

12 2.8. Fenomena ERP (Enterprise Resource Planning) Istilah Enterprise Resource Planning pertama kali muncul pada awal 1990, dimana terdapat suatu paket software aplikasi yang mengintegrasikan semua informasi dan proses bisnis. Software tersebut menyediakan fasilitas penginputan data yang langsung bisa di gunakan bersama sama di seluruh organisasi yang berkepentingan. Pertama kali ERP digunakan pada industri manufaktur dan planning sistem, yang lebih dikenal sebagai Manufacturing Resource Planning (MRP II) sedangkan yang merupakan jantung ERP adalah Material Resource Planning yang sudah dikenal sejak MRP merupakan manajemen material yang digunakan untuk merencanakan bahan baku secara akurat di dalam suatu perusahaan manufaktur. MRP lebih proaktif terhadap strategi pengadaan bahan baku untuk masa mendatang daripada sekedar mengetahui kebutuhan bahan baku saat ini. Sistem ERP yang ada pada mulanya melibatkan beberapa sub sistem produksi seperti Master Production Scheduling (MPS), Material Requirement Planning (MRP), Capacity Prequirement Planning (CRP) dan Shop Floor Control (SFC). Tetapi sejalan dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan perusahaan yang ada, maka kini ERP tersebut berkembang atau terintegrasi dengan fungsi fungsi back-office termasuk pengawasan manajemen, distribution system yang meliputi Sales Management, Purchase Management, dan Inventory Management, serta terintegrasi pula dengan Financial System yang meliputi : General Ledger, Account Receivable, Account Payables, Cash Management dan Asset Management, termasuk didalamnya human resources Management dan Payroll system.

13 ERP adalah sebuah proyek sistem informasi skala besar yang bisa membawa pemegang saham kepada kerugian yang sangat besar (Austin, 1998) : Pengeluaran dana US$ 2 juta sampai US$ 200 juta di muka, untuk suatu teknologi yang baru, dengan kemungkinan penghapusan proyek (karena kegagalan sebagian atau seluruhnya) dari total investasi Jika tidak ingin kehilangan investasi yang sudah ditanamkan, maka investor harus menanamkan modal sampai 2 kali lipat dana yang telah diinvestasikan untuk menyelesaikan proyek tersebut ERP dan Perubahan organisasi Setiap organisasi yang ada, biasanya terdiri dari struktur yang berbeda beda, tergantung dari karakteristik organisasi, dan lingkungan dimana mereka berkompetisi. Riset (Groth, 1999) mengindikasikan bahwa pengenalan teknologi informasi ke suatu organisasi, akan merubah struktur organisasi yang sudah ada sebelumnya. Ada indikasi yang kuat bahwa manfaat yang didapat dari implementasi ERP sistem sesungguhnya berasal dari kemuan organisasi tersebut untuk beruhah. Sistem enterprise resource planning hanya memfasilitasi perubahan ini saja (Martin 1998). Perubahan suatu organisasi melahirkan istilah business process reengineering(bpr). Salah satu fokus dari BPR adalah perubahan proses dan bukan perubahan teknologi. Di Indonesia, sebagian besar perusahaan masih mempraktekkan sistem management tradisional dengan emmperlakukan masing masing departemen yang ada untuk melakukan fungsi fungsi tertentu dan terbatas. Misalnya departemen penjualan hanya bertugas untuk menjual produk dan mengelola administrasi penjualan, sedangkan

14 bagian PPIC hanya bertugas untuk mengontrol persediaan dan memberikan instruksi kerja untuk pembuatan produk tertentu kepada departemen produksi, serta departemen produksi hanya bertugas untuk memproduksi produk yang dipesan. Hal ini akan menimbulkan kesenjangan komunikasi dan kerjasama antar departemen di satu perusahaan. Diterapkannya suatu sistem informasi seperti ERP akan menunjang suatu kinerja perusahaan secara keseluruhan dan terintegrasi dalam mencapai tingkat kualitas, produktifitas dan keuntungan yang optimal namun dengan biaya yang seminimal mungkin. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh satu perusahaan konsultasi manajemen, menunjukkan perkembangan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi modern di dalam bisnis manufaktur di Amerika Serikat yang mengalami perkembangan sebagai berikut : : Zero Inventory dan Material Requirement Planning (MRP) : Total Quality Management (TQM), Just In Time (JIT) dan MRP II sekarang : Integrated Supply Chain, ERP Implementation and Customer Relationship Management (CRM)

15 2.10. Critical Success Factors untuk Implementasi Sistem Informasi Critical Success Factors di bawah ini dapat membantu kinerja organisasi dalam proses mengimplementasikan sebuah sistem informasi. Faktor faktor yang mungkin dapat mempengaruhi proses implementasi suatu sistem informasi adalah (Applegate, 1999) : Bantuan dan keterlibatan dari top manajemen, Kebutuhan akan project champion, user training, kemampuan organisasi menyerap teknologi, kemampuan untuk mengerti proses bisnis, project planning, change management, dan manajemen proyek. Tabel 2.2. Berbagai CSF Berdasarkan Beberapa Penulis CSF No. Critical Success Factors Penulis 1 Framework pengambilan keputusan (McCredie and Updegrove 1999) yang tepat 2 Struktur manajemen (Sumner 1999) (Nelson and Somers 2001) 3 Bantuan dari Top manajemen (Holland and Light 1999; Sumner 1999; Kuang et al. 2001; Nelson and Somers 2001) 4 Keahlian pihak luar (penggunaan konsultan) (McCredie and Updegrove 1999; Sumner 1999; Nelson and Somers 2001) 5 Team proyek yang seimbang (Wee 1999; Kuang et al. 2001) 6 Riset (McCredie and Updegrove 1999)

16 7 Tujuan, fokus dan batasan proyek yang (Holland and Light 1999; Kuang et al. 2001) jelas 8 Manajemen proyek (Holland and Light 1999; McCredie and Updegrove 1999; Kuang et al. 2001; Nelson and Somers 2001) 9 Manajemen yang mau berubah (Holland and Light 1999; McCredie and Updegrove 1999; Kuang et al. 2001; Nelson and Somers 2001) 10 Keikutsertaan user (McCredie and Updegrove 1999) 11 Training dan pendidikan tentang proyek terkait (McCredie and Updegrove 1999; Sumner 1999; Nelson and Somers 2001) 12 Kehadiran champion (Sumner 1999; Kuang et al. 2001; Nelson and Somers 2001) 13 Customisasi software yang minimal (Kuang et al. 2001; Nelson and Somers 2001) 14 BPR (Business process reengineering) (Kuang et al. 2001; Nelson and Somers 2001) 15 Disiplin dan standarisasi (Sumner 1999) 16 Komunikasi yang efektif (Sumner 1999; Kuang et al. 2001) 17 Menugaskan orang untuk full time (McCredie and Updegrove 1999) mengawasi implementasi sistem 18 Pengetahuan yang cukup tentang teknik (Sumner 1999) dan bisnis proses 19 Kultur (Kuang et al. 2001)

17 20 Memonitor dan mengevaluasi (Kuang et al. 2001) performance 21 Testing and troubleshooting pada (Kuang et al. 2001) software 22 Ekspektasi manajemen (Nelson and Somers 2001) 23 Hubungan kerja dengan vendor / (Nelson and Somers 2001) pelanggan 24 Penggunaan alat alat development dari (Nelson and Somers 2001) vendor 25 Pemilihan paket yang tepat dari vendor (Nelson and Somers 2001) 26 Kooperasi dan komunikasi antar departemen (McCredie and Updegrove 1999; Nelson and Somers 2001) 27 Isu hardware (McCredie and Updegrove 1999) 28 Informasi dan akses sekuriti (McCredie and Updegrove 1999) 29 Pendekatan implementasi (McCredie and Updegrove 1999)

18 2.11. Kerangka Kerja dalam Implementasi Sistem Informasi Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan implementasi suatu sistem informasi (Manager Scope, 2003), diantaranya adalah : Proses Bisnis : Sebelum dilakukan implementasi, yang perlu disiapkan adalah bussiness process dan rencanan pengembangan perusahaan di masa depan termasuk kesenjangankesenjangan antar divisi/ departemen yang harus dihilangkan. Jasa Konsultasi : Pada umumnya perusahan melakukan konsultasi setelah mengalami kendala. Padahal seharusnya kesenjangan tersebut dapat diketahui lebih dini juka perusahaan melakkukan konsultasi dari awal, sehingga penyeda program aplikasi dapat memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk menjamin keberhasilan ERP, jasa konsultasi tidak boleh dipisahkan dengan implementasinya. Standarisasi : Tidak adanya standarisasi sistem yang digunakan akan menyebabkan kesenjangan komunikasi dan kerjasama antar divisi yang ada dalam perusahaan tersebut. Para manajer merasa hanya bertanggungjawab menyelesaikan tugas di departemennya tanpa memperhatikan tujuan bisnis perusahaan secara keseluruhan. Sebagai contoh adalah adanya kesenjangan antara departemen pemasaran yang seharusnya memberikan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan atau perencanaan penjualan sesuai permintaan pasar kepada departemen PPIC, departemen Produksi dan departemen Pembelian. Pada tahap awal standarisasi akan menyulitkan pengguna yang memiliki beragam kebutuhan berbeda untuk mengikuti suatu sistem, namun dalam jangka panjang akan sangat berguna, karena sistem yang ada tidak terputus dan dapat terus berjalan. Tim Implementasi : keberhasilan implementasi sistem informasi tidak hanya tergantung pada external expert, tapi juga dari internal perusahaan. Satu cross functional team yang

19 berdedikasi tinggi, terdiri dari orang orang terbaik dari berbagai fungsi dalam organisasi harus diwujudkan. Terciptanya komunikasi dan komitmen untuk memberikan tanggapan dengan cepat dan tepat terhadap masalah yang timbul dalam implementasi sistem akan menjamin suksesnya implementasi tersebut. Oleh karena itu diperlukan pula perubahan bagi setiap individu di perusahaan sebagai usaha untuk mengelola aspek aspek negatif seperti resistensi yang timbul seiring dengan berjalannya proses perubahan sistem tersebut DeLone and McLean's I/S Success Model Model dari DeLone dan McLean (1992) adalah kerangka kerja yang paling direkomendasikan, sehubungan dengan kesuksesan sistem implementasi. Studi mereka yang mengatakan bahwa tidak ada satu ukuran dalam memandang sebuah kesuksesan sistem informasi, sehingga dibuat enam faktor yang berbeda dalam I/S Success Model seperti gambar dibawah ini. Enam kategori sukses diidentifikasikan sebagai : kualitas sistem, kualitas informasi, penggunaan, kepuasan pengguna, pengaruh individual dan pengaruh terhadap organisasi

20 System quality Use System quality System quality Information quality User Satisfaction Sumber : DeLone and McLean(1992) Gambar 2.3. I/S Success Model Kualitas sistem menyangkut tentang karakteristik sistem yang diharapkan, yang berhubungan dengan tata cara informasi di simpan atau diolah. Kualitas informasi menggarisbawahi tentang karakteristik dari informasi dan bentuk informasi yang diharapkan. Kegunaan dan kepuasan pengguna ditemukan dari studi yang berusaha mengukur dan menganalisa interaksi antara produk sistem informasi dan penggunanya. Pengaruh individual berkaitan dengan apakah pengaruh dari produk produk informasi kepada pengambilan keputusan dari manajemen Pengaruh organisasi didasarkan dari riset apakah ada efek tertentu dari produk informasi kepada performance organisasi

21 Holland and Light's Critical Success Factors Model Model dari Holland dan Light (1999) adalah model yang menunjukkan strategi dan faktor teknik yang ada dalam proses implementasi ERP, dilihat dari sudut pandang manajemen organisasi. ERP Implementation Process Strategic Legacy System Business Vision ERP strategy Top Management Support Project Schedule and Plans Tactical Client Consultation Personnel BPC and Software configuration Client Acceptance Monitoring and Feedback Communication Gambar 2.4. CSF Model dari Holland dan Light (1999)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih- validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/

Lebih terperinci

WORKSHOP SMOS

WORKSHOP SMOS ENTERPRISE RESOURCES PLANNING WORKSHOP 23 08-2005 Enterprise Resource Planning (ERP) Sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan ERP adalah paket software

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #3 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #3 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning PERKEMBANGAN ERP Materi #3 Evolusi SI 2 Pada awalnya Sistem Informasi (SI) hanya mendukung aktivitas pada satu area fungsional pada bisnis (marketing information system, production information system).

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Posted On 25/04/ :08:00 by Rieska_Novianty_Jorez

ERP (Enterprise Resource Planning) Posted On 25/04/ :08:00 by Rieska_Novianty_Jorez ERP (Enterprise Resource Planning) Posted On 25/04/2009 13:08:00 by Rieska_Novianty_Jorez PENGERTIAN ERP ERP merupakan informasi manajemen yang mengintegrasikan dan mengoptimasikan semua atau jumlah proses

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BUSINESS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Nama : Ryan Yuli NIM : 09.11.2638 Kelas : 09-S1T1-02 Program Studi : E-Bisnis Jurusan : Teknik Informatika Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof.

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan

ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ERP ( Enterprise Resource Planning ) Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Disusun oleh : Ika Risti Purwasih 09.11.2837 09.S1TI.04 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

Critical Success Factor (CSF) Pemahaman atas sasaran strategis Komitmen yang kuat dari manajemen dan organisasi Manajemen proyek implementasi yang han

Critical Success Factor (CSF) Pemahaman atas sasaran strategis Komitmen yang kuat dari manajemen dan organisasi Manajemen proyek implementasi yang han IMPLEMENTASI SISTEM ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Critical Success Factor (CSF) Pemahaman atas sasaran strategis Komitmen yang kuat dari manajemen dan organisasi Manajemen

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

Oleh: Hana Pertiwi ST

Oleh: Hana Pertiwi ST Oleh: Hana Pertiwi ST Target Pembelajaran: Enterprise Resource Planning (ERP) 1. Pemahaman ERP 2. Karakter Sistem - Modul ERP : Modul Operasi, Modul finansial dan akunting, modul sumber daya manusia. -

Lebih terperinci

ERP ( Enterprise Resource Planning )

ERP ( Enterprise Resource Planning ) ERP ( Enterprise Resource Planning ) Agus Suryanto - 1313080014 Sistem Informasi Intensif AFBII Perbanas Jakarta 2014 agus.antz@gmail.com ABSTRAK Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan salah satu

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN BAB III FAKTOR KRITIS KESUKSESAN 3.1 Definisi Sukses dan Ukuran Kesuksesan Menurut kamus online The Free Dictionary, sukses (success) memiliki definisi The achievement of something desired, planned, or

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu program perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan informasi

Lebih terperinci

MODUL ERP (I) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dukungan Modul ERP Idealnya ERP Menyediakan dukungan terhadap Fungsi penjualan Fungsi pengadaan persediaan material, pengadaan

Lebih terperinci

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

Muhammad Bagir S.E., M.T.I Muhammad Bagir S.E., M.T.I Perkenalan Sistem informasi yang efisien, teritegrasi sangat penting bagi perusahaan untuk mampu berkompetisi Sistem ERP dapat mengintegrasikan operasi perusahaan Bertindak sebagai

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak langsung terhadap semakin ketatnya persaingan usaha. Maka diperlukan suatu sistem informasi yang

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning 1. Definisi Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah perkakas manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan permintaan perusahaan secara menyeluruh, berkemampuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** SAP (System Application and Product in data processing ) Pertemuan 6 PENGENALAN SAP SAP is Systems, Applications, Products in Data processing Founded in 1972 by 5

Lebih terperinci

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi N. Tri Suswanto Saptadi 1 ERP stands for: Enterprise Resource Planning systems This is what it does: attempts to integrate all data and processes of an organization into a unified system. A typical ERP

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman modern ini, teknologi informasi bukanlah hal yang aneh untuk diketahui oleh berbagai kalangan. Di mulai dari masyarakat sampai dengan para pebisnis.

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali orang yang salah mengartikan istilah teknologi informasi (IT) dan sistem informasi (SI). Istilah teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis dan industri. Keberhasilan, kemajuan, dan tingkat produktivitas industri disadari sangat

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

e - Business ERP Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013

e - Business ERP Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013 e - Business ERP Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013 ERP (Enterprise Resource Planning) ERP ERP adalah aplikasinsistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SEKILAS TENTANG ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ERP (Enterprise Resource Planning) menyediakan informasi tunggal untuk

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 02- Pemetaan Proses & Siklus ERP PENGELOLAAN PROYEK ERP Lingkungan struktur organisasi dalam implementasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan, karena struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Istilah ERP software sudah tidak asing lagi untuk didengan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Istilah ERP software sudah tidak asing lagi untuk didengan pada masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat di dalam dunia industri sampai saat ini, maka sangat diperlukannya sebuah sistem atau infrastruktur yang dirancang

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Manajemen Proyek Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 Overview Beberapa pertanyaan: Apa saja komponen-komponen dari manajemen proyek? Bagaimana perencanaan membantu

Lebih terperinci

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Implementasi ERP 2 Implementasi ERP bukanlah satu pekerjaan tunggal. Sistem ERP adalah kompleks, sehingga umumnya perusahaan memulai dengan ruang lingkup dimana yang mereka butuhkan secara absolut

Lebih terperinci

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso)

Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada setiap kegiatan penyelenggaraan organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning- ERP) 2.1.1. Pengertian ERP Berbagai definisi tentang ERP telah dikemukakan oleh ahli dan penelitipeneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu inisiatif besar dalam proses transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perusahaan menyadari bahwa teknologi dapat berperan dalam mencapai tujuan pada bagian yang kritis seperti keunggulan

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan 1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan dampak pada berkembangnya proses bisnis. Proses bisnis dengan dukungan TI dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

Project Management Project Management Body of Knowledge. Boldson, S.Kom., MMSI

Project Management Project Management Body of Knowledge. Boldson, S.Kom., MMSI Project Management Body of Knowledge Proyek Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Proyek yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi internal perusahaan Proyek yang berhubungan dengan pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsi dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 1 Outline ERP dan Enterprise Perkembangan ERP Manfaat dan Alasan Implementasi ERP Membandingkan Nilai Manfaat dengan Investasi Skema Pembahasan ERP dan Enterprise

Lebih terperinci

Untuk soal nol 1 dan 2 perhatikan gambar dibawah ini :

Untuk soal nol 1 dan 2 perhatikan gambar dibawah ini : Untuk soal nol 1 dan 2 perhatikan gambar dibawah ini : No.1 No.2 1. Gambar diatas menggambarkan konsep dasar ERP, mulai dari front office disisi customer dan backoffice disisi supplier. Database pada ERP

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 05 ERP: Produksi ERP: PRODUKSI Ditujukan untuk mendukung proses produksi atau manufakturing Sistem produksi adalah Sistem yang menyediakan aplikasi manufaktur dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat di waktu yang tepat sehingga dapat memenangkan persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat di waktu yang tepat sehingga dapat memenangkan persaingan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dewasa ini semakin berat, tantangan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya perubahan dunia bisnis dan

Lebih terperinci

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tantangan seperti persaingan bisnis yang semakin ketat dan

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tantangan seperti persaingan bisnis yang semakin ketat dan BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era ekonomi global sekarang ini, perusahaan menghadapi sejumlah tantangan seperti persaingan bisnis yang semakin ketat dan kekuatan pasar yang semakin besar.

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan mendapatkan informasi, teknologi informasi juga dapat. memberikan data yang akurat dan tepat kepada top level management

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan mendapatkan informasi, teknologi informasi juga dapat. memberikan data yang akurat dan tepat kepada top level management BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan bisnis yang semakin pesat dan juga penuh dengan persaingan merupakan hal yang sering nyata terlihat. Semua perusahaan berlomba-lomba dalam meningkatkan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) E-BUSSINES Enterprise Resource Planning (ERP) Disusun oleh : Mohammad Nidhom 08.11.2180 S1 TI 6E SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan teknologi yang semakin cepat, memicu sebagian besar perusahaan untuk mempercepat proses bisnis mereka.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi informasi yang terintegrasi telah banyak memberikan kontribusi kepada perkembangan bisnis saat ini. Semua proses bisnis dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,

BAB I PENDAHULUAN. membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengembangkan bisnis usahanya atau bahkan mau meningkatkan kualitas dan keuntungan yang didapat didalamnya, suatu perusahaan berusaha untuk mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih-validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.army.mil/armybtkc/focus/sa/erp_intro.htm

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Review Question BAB 1 No.1-17 1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perencanaan sumber daya perusahaan yaitu sebuah sistem informasi

Lebih terperinci

MODUL ERP (II) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Manajemen Material Pre Purchasing : mendukung siklus penawaran (tender), pengelolaan kontrak dan tingkat penerimaan pelayanan.

Lebih terperinci

Company Profile Advitama Prima Solusi

Company Profile Advitama Prima Solusi Company Profile Advitama Prima Solusi Solution First 1 Selamat Datang Selamat datang di profil perusahaan kami yang merupakan tempat kami berbagi pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan kami kepada anda

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN DIANA RAHMAWATI SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasar bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan mencoba untuk meningkatkan jumlah konsumennya dengan melakukan pelayanan yang cepat dan

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Sejarah Perkembangan ERP

Pertemuan 4 Sejarah Perkembangan ERP Pertemuan 4 Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara ERP merupakan perkembangan dari Manufacturing Resource Planning yang juga merupakan hasil dari Evolusi Material Resource Planning (MRP). Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sistem informasi ( SI ) untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi suatu tuntutan agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Minggu 2

Manajemen Proyek Minggu 2 Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL) Devi, Deborah Kristianti Sitompul, Stephanie Veronica Watuna, Yanti Bina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

System Application and Product (SAP) in Data Processing

System Application and Product (SAP) in Data Processing System Application and Product (SAP) in Data Processing http://en.wikipedia.org/wiki/sap_ag http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/ belajar-sap-r3-dari-mana/ http://www.sap-img.com/sap-introduction.htm

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 PENGERTIAN ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Modul ke: Enterprise Resource Planning Fakultas FASILKOM PENTINGNYA ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) DAN TEKNOLOGI TERKAIT Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Anita Ratnasari, M.Kom Latar

Lebih terperinci

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today Sistem Informasi Enterprise Information Systems Today Leonard Jessup and Joseph Valacich 1 2 SASARAN : Memahami bagaimana teknologi informasi mendukung aktifitas bisnis Memahami System Enterprise dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan up to date dalam merespon perubahan pasar dan pola hidup. masyarakat yang dinamis. Ketepatan dan kecepatan sudah menjadi syarat

BAB I PENDAHULUAN. dan up to date dalam merespon perubahan pasar dan pola hidup. masyarakat yang dinamis. Ketepatan dan kecepatan sudah menjadi syarat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha atau bisnis selalu dituntut untuk selalu berkembang dan up to date dalam merespon perubahan pasar dan pola hidup masyarakat yang dinamis. Ketepatan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah sistem yang menggunakan prosedur-prosedur yang disusun untuk menyediakan manajemen pada semua tingkatan didalam semua fungsi dengan informasi

Lebih terperinci

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun Oleh : Nama : NURUL FARIDA NIM : 09.11.3242 Kelas : S1 TI 10 Jurusan : S1 Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran 1 ANALISA FUNGSIONAL UNTUK IMPLEMENTASI ERP MICROSOFT DYNAMICS NAV PADA SISTEM PERAWATAN KOMPUTER Angga Rachman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 17 September

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG MENGGUNAKAN OPEN ERP ADEMPIERE BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG MENGGUNAKAN OPEN ERP ADEMPIERE BERBASIS WEB IMPLEMENTASI SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG MENGGUNAKAN OPEN ERP ADEMPIERE BERBASIS WEB VitriTundjungsari FakultasTeknologiInformasi (FTI) UniversitasYarsi Jl. LetjenSuprapto, JakartaPusat e-mail

Lebih terperinci