BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Budi Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Istilah Sistem Pendukung Keputusan pertama kali digagas oleh P.G.W Keen, seorang akademisi Inggris yang kemudian melanjutkan karir di United States of America. Pada tahun 1978 Keen dan Scott Morton menerbitkan sebuah buku dengan judul Decision Support Systems : An Organisation Perspective. Dimana dalam buku tersebut mereka menyebutkan bahwa sistem komputer berdampak pada keputusan yang akan dibuat, karena komputer dan analisis merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan dalam menetapkan sebuah keputusan [7]. Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem berbasis komputer yang menyatukan beragam informasi dari berbagai sumber, menyajikan dalam bentuk terorganisir dan menganalisis serta memfasilitasi evaluasi asumsi yang mendasari penggunaan model-model tertentu [10]. Sebuah keputusan dapat didefinisikan sebagai sebuah pilihan yang telah diambil dari dua atau beberapa alternatif yang tersedia. Setiap orang harus membuat banyak keputusan setiap harinya. Pilihan yang potensial dari sebuah keputusan terbentuk setelah mengetahui minimum objektif dan alternatif [12]. Sistem Pendukung Keputusan juga dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data dalam upaya untuk memecahkan masalah semi terstruktur dan beberapa masalah yang tidak terstruktur dengan campur tangan pengguna [14]. Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem yang berbasis komputer yang membantu pembuat keputusan menghadapi permasalahan yang semi terstruktur melalui interaksi langsung dengan data dan analisis model [11]. 6
2 7 Sistem Pendukung Keputusan dapat menyediakan analisis informatif untuk meningkatkan efisiensi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem Pendukung Keputusan, termasuk model keputusan, data, dan antarmuka pengguna merupakan kesatuan yang sangat penting [16]. Dewasa ini, pembuatan keputusan dirasa lebih sulit. Kebutuhan akan kecepatan dalam pembuatan keputusan terus meningkat, kelebihan informasi yang kini menjadi masalah umum, dan terdapat lebih banyak ketidaksesuaian informasi [7]. Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah alat bantu yang dapat membantu si pembuat keputusan dalam menetapkan sebuah keputusan. Perlu digaris bawahi bahwa Sistem Pendukung Keputusan hanyalah ditujukan untuk membantu, bukan untuk membuat keputusan. Keputusan yang diambil merupakan tanggung jawab dari si pembuat keputusan Syarat Sistem Pendukung Keputusan Menurut Bidgoli, syarat dari sebuah sistem keputusan [6] adalah : 1. Memerlukan perangkat keras; 2. Memerlukan perangkat lunak; 3. Memerlukan manusia (perancang dan pengguna); 4. Dirancang untuk mendukung sebuah pengambilan keputusan; 5. Harus dapat membantu pengambil keputusan pada setiap level keputusan; dan 6. Menekankan masalah tidak terstruktur dan semi terstruktur Komponen Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan haruslah memiliki tiga komponen yang menentukan kapabilitas teknis Sistem Pendukung Keputusan Tersebut [13] yaitu : 1. Susbsistem Manajemen Basis Data (Database Management Subsystem) Suatu sub-sistem yang memanajemen data dengan memasukkan satu database yang berisi data yang relevan dan dikelola oleh perangkat lunak.
3 8 2. Susbsistem Manajemen Basis Model (Model Base Management Subsystem) Subsistem ini mengatur semua permasalahan integrasi akses data dan model keputusan yang ada dalam sebuah Sistem Pendukung Keputusan 3. Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog (Dialog Generation and Management Software). Subsistem ini mencakup semua hubungan yang terjadi antara Sistem Pendukung Keputusan dan Pengguna Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan Sehubungan banyaknya definisi yang dikemukakan mengenai pengertian dan penerapan dari sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK), sehingga menyebabkan terdapat banyak sekali pandangan mengenai sistem tersebut. SPK memiliki karakteristik dan kemampuan [13] yaitu: 1. Mendukung seluruh kegiatan organisasi 2. Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi 3. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan 4. Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model 5. Menggunakan baik data eksternal dan internal 6. Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis 7. Menggunakan beberapa model kuantitatif Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Langkah langkah yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan [5] adalah : 1. Intelijen a. Pembentukan persepsi terhadap situasi yang dihadapi Ialah mengenali situasi keputusan dan pendefinisian karakteristik utama yang ada pada situasi tersebut b. Membangun model yang mewakili situasi Sebuah model merupakan kendaraan yang membantu dalam mengestimasi hasil yang mungkin terjadi dari sebuah situasi keputusan
4 9 c. Penentuan ukuran kuantitatif terhadap biaya (disbenefits) dan manfaat yang paling tepat untuk situasi yang dihadapi Sistem ukuran seragam yang akan digunakan dalam membandingkan alternatif langkah keputusan 2. Desain Penentuan dengan spesifik alternatif yang dimiliki dengan mengenali dan merumuskan dengan jelas langkah langkah yang mungkin dilakukan. 3. Pilihan a. Evaluasi manfaat dan biaya (disbenefits) dari semua langkah alternatif. Ialah penilaian akibat penerapan setiap langkah alternatif dengan menggunakan ukuran biaya dan manfaat. b. Menetapkan kriteria dalam memilih langkah terbaik Adalah penetapan peraturan dengan mengaitkan hasil dengan tujuan pembuatan keputusan. c. Penyelesaian situasi keputusan Ialah mengambil sebuah langkah dengan dasar kriteria yang dapat diterima. Langkah langkah diatas dapat dilakukan secara berulang, baik seluruh langkah maupun sebagian. Hal tersebut dilaksanakan terus menerus hingga situasi keputusan benar benar terselesaikan Simple Additive Weighting (SAW) Simple Additive Weigthing (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot, merupakan sebuah metode yang cukup terkenal dan sering digunakan dalam Multiple Attribute Decision Making (MADM). Setiap alternative dikalikan dengan atribut untuk memperoleh nilai. Proses perhitungan dapat dinyatakan dalam rumus (1) [15] :
5 10 =.. ( ) Pi = Nilai SAW j = Batas bawah perhitungan M = Batas atas perhitungan wj = Bobot kriteria j mij = Nilai alternatif i pada kriteria j Banyak pendapat yang menyatakan bahwa metode SAW hanya bisa digunakan ketika kriteria keputusan yang ada dinyatakan dalam satu bentuk. Namun jika setiap elemen yang ada dinormalisasi, maka metode SAW dapat digunakan pada semua jenis kriteria maupun alternatif. Dalam kasus tersebut, maka bentuk perhitungan akan menjadi seperti rumus (2) [15]: =. ( ). ( ) Pi j M wj (mij)normal = Nilai SAW = Batas bawah perhitungan = Batas atas perhitungan = Bobot kriteria j = Nilai kriteria dari alternatif pada baris i kolom j yang telah dinormalisasi Ketika (mij)normal mewakili nilai dari mij yang telah dinormalisasi, alternatif dengan nilai Pi tertinggi akan dipilih sebagai alternatif terbaik. Kriteria yang ada dapat berupa kriteria keuntungan maupun kerugian. Kriteria keuntungan merupakan kriteria dimana semakin besar nilainya maka nilai alternatif akan menjadi semakin baik. Dan kriteria kerugian adalah kriteria dimana semakin kecil nilainya, maka nilai alternatif akan menjadi semakin baik. Jika kriteria merupakan kriteria keuntungan, maka normalisasi dihitung dengan menggunakan rumus (3) [15]:
6 11 ( ) = ( ) ( ). ( ) (mij)normal (mij)k (mij)l = Nilai data baris i kolom j yang telah dinormalisasi = Nilai alternatif i pada kriteria j = Nilai kriteria tertinggi dari alternatif Namun jika kriteria yang akan dihitung merupakan kriteria kerugian (nilai terendah merupakan nilai yang lebih baik), maka normalisasi dihitung dengan menggunakan rumus (4) [15]: ( ) = ( ) ( ).. ( ) (mij)normal (mij)l (mij)k = Nilai data baris i kolom j yang telah ternormalisasi = Nilai kriteria terendah dari alternatif = Nilai alternatif i pada kriteria j Langkah langkah yang diambil untuk memperoleh nilai SAW dari alternatif yang ada adalah : 1. Masukkan nilai kriteria dari seluruh alternatif yang ada 2. Masukkan nilai bobot dari setiap kriteria 3. Normalisasi data dengan menggunakan rumus (3) jika kriteria yang dihitung merupakan kriteria keuntungan dan dengan rumus (4) jika kriteria yang dihitung berupa kriteria kerugian. 4. Data ternormalisasi akan diperoleh 5. Hitung nilai SAW dengan menggunakan rumus (2) 6. Nilai preferensi dari setiap alternatif diperoleh
7 12 Diberikan contoh sebagai berikut. Terdapat sebuah permasalahan dalam memilih alternatif yang terbaik antara A1, A2, dan A3. Sedangkan kriteria yang menentukan proses pemilihan adalah C1, C2, C3 dan C4. Nilai bobot kriteria dan nilai kriteria dari masing-masing alternatif disajikan dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1. Tabel Contoh Nilai SAW C1 C2 C3 C4 Alternatif A A A Berdasarkan Tabel 2.1, dapat kita ketahui nilai bobot yang diberikan pada kriteria C1 adalah 0.25 atau 25 %, nilai bobot pada kriteria C2 adalah 0.3 atau 30 %, nilai bobot pada kriteria C3 adalah 0.25 atau 25 % dan nilai bobot pada kriteria C4 adalah 0.2 atau setara dengan 20 %. Dalam permasalahan ini, keseluruhan kriteria merupakan kriteria keuntungan. Maka, selanjutnya data tersebut akan dinormalisasi dengan rumus (3). Sehingga menjadi seperti Tabel 2.2. Tabel 2.2. Tabel Hasil Normalisasi Nilai C1 C2 C3 C4 Alternatif A A A Setelah proses normalisasi, maka langkah selanjutnya adalah menghitung nilai SAW dengan rumus (2). Untuk alternatif A1, maka nilai SAW yang diperoleh adalah : = =. Untuk alternatif A2, maka nilai SAW yang diperoleh adalah : = =.
8 13 Untuk alternatif A3, maka nilai SAW yang diperoleh adalah : = =. Berdasarkan perhitungan diatas, maka alternatif A1 lah yang paling baik, dikarenakan nilai preferensi SAW dari alternatif A1 merupakan nilai yang tertinggi dari semua alternatif yang ada Weighted Sum Model (WSM) Weighted sum model adalah sebuah metode sederhana yang sering digunakan pada permasalahan dimensi tunggal. Jika terdapat m alternatif dan n kriteria, maka alternatif terbaik dapat dirumuskan sebagai berikut [8] : =... ( ) Awsm aij wj = Nilai alternatif terbaik = Nilai alternatif i pada kriteria j = Bobot kriteria j Dimana i = 1,2,3,,m dan Awsm merupakan nilai dari alternative terbaik, n adalah banyaknya criteria, aij merupakan nilai alternatif i pada kriteria j dan wj adalah nilai bobot kriteria j. Kesulitan pada metode ini hadir ketika kriteria yang digunakan bukanlah kriteria dimensi tunggal atau multi dimensi. Dalam permasalahan tersebut, maka kriteria yang ada harus disamakan menjadi satu dimensi yang sama [8]. Langkah untuk memperoleh nilai WSM dari alternatif yang ada adalah sebagai berikut dan dapat dilihat pada Gambar 2: 1. Masukkan data seluruh alternatif 2. Masukkan nilai bobot dari setiap kriteria 3. Hitung dengan rumus (5). 4. Nilai alternatif tertinggi akan didapatkan
9 14 Untuk lebih jelasnya diberikan contoh sebagai berikut. Terdapat sebuah permasalahan dalam memilih alternatif yang terbaik antara A1, A2, dan A3. Sedangkan kriteria yang menentukan proses pemilihan adalah C1, C2, C3 dan C4. Nilai bobot kriteria dan nilai kriteria dari masing-masing alternatif disajikan dalam Tabel 2.3. Tabel 2.3. Tabel Contoh Nilai WSM C1 C2 C3 C4 Alternatif A A A Berdasarkan Tabel 2.3, dapat kita ketahui nilai bobot yang diberikan pada kriteria C1 adalah 0.1 atau 10 %, nilai bobot pada kriteria C2 adalah 0.3 atau 30 %, nilai bobot pada kriteria C3 adalah 0.4 atau 40 % dan nilai bobot pada kriteria C4 adalah 0.2 atau setara dengan 20 %. Selanjutnya untuk menghitung nilai WSM dari setiap alternatif digunakan rumus (5) sehingga: Untuk alternatif A1, maka nilai WSM yang diperoleh adalah : = =. Untuk alternatif A2, maka nilai WSM yang diperoleh adalah : = =. Untuk alternatif A3, maka nilai WSM yang diperoleh adalah : = = Berdasarkan rumus (5), maka alternatif A3 lah yang paling baik, dikarenakan nilai WSM dari alternatif A3 merupakan nilai yang tertinggi dari semua alternatif yang ada.
BAB 2 LANDASAN TEORI
17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem berbasis komputer yang membantu para pengambil keputusan mengatasi masalah melalui interaksi dengan sejumlah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Istilah sistem pendukung keputusan pertama kali digagas oleh P.G.W Keen, seorang akademisi Inggris yang kemudian melanjutkan karir di USA. Pada tahun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang efektif dalam membantu mengambil suatu keputusan yang kompleks, sistem ini menggunakan aturan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Istilah sistem Pendukung Keputusan pertama kali di kemukakan oleh P.G.W Keen, seorang akademis Inggris yang berkarir di Amerika. Pada tahun 1978,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung keputusan (SPK) atau dikenal dengan Decision Support System (DSS) pada tahun 1970-an sebagai pengganti istilah Managementinformation
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era golobalisasi saat ini modernisasi terjadi pada segala aspek kehidupan, demikian pula juga halnya dengan teknologi yang berkembang begitu pesat. dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan Sistem Pendukung Keputusan, Weighted Product, Weighted Sum Product, Pengertian perguruan tinggi serta tujuan perguruan tinggi..1 Sistem
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Pengertian sistem pendukung keputusan adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah salah satu produk software yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System (DSS) 2.1.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) pertama
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT Bambang Ariebowo 1), Rahayu Widayanti 2) 1) Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori mengenai Sistem Pendukung Keputusan, penelitan lain yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan, Simple Additve Weighting (SAW), dan Weighted
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE WEIGHTED PRODUCT DAN WEIGHTED SUM MODEL DALAM PEMILIHAN PERGURUAN SWASTA TERBAIK JURUSAN KOMPUTER
PERBANDINGAN METODE WEIGHTED PRODUCT DAN WEIGHTED SUM MODEL DALAM PEMILIHAN PERGURUAN SWASTA TERBAIK JURUSAN KOMPUTER Solikhun 1AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem pendukung keputusan (SPK) Konsep sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan wirausaha salah satunya ialah untuk mendapatkan laba sebanyak mungkin, agar tujuan itu dapat tercapai maka wirausaha harus mengacu pada tumbuh kembang suatu
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUTA MAHASISWA GENERASI BERENCANA BKKBN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUTA MAHASISWA GENERASI BERENCANA BKKBN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) Nurhayati Mursalin 1 dan Rezqiwati Ishak 2 1 mursalin.nurhayati@gmail.com, 2 rezqi.uig@gmail.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori tentang Sistem Pendukung Keputusan, Metode Simple Additive Weighting (SAW), Metode Profile Matching. 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam teori sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan Pada tahun 1970-an Michael S. Scott Morton pertama kali memperkenalkan Sistem Pendukung
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MEMILIH KOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MEMILIH KOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Damar Nurcahyono 1), Farindika Metandi 2) 1) Dosen Teknik Komputer, Politeknik Negeri Samarinda. 2)
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT DENGAN METODE SAW PADA KJKS AR RAHMAH. Ervin Fightorini 1, Bowo Nurhadiono 2
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT DENGAN METODE SAW PADA KJKS AR RAHMAH Ervin Fightorini 1, Bowo Nurhadiono 2 Program Studi Teknik Informatika S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW Arie Wedhasmara 1, Jasmo ari wibowo 2 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Email : jasmo_ari_wibowo@yahoo.co.id
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM
IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM Anis Yusrotun Nadhiroh Jurusan Teknik Informatika - STT Nurul Jadid Paiton ayusrotun@gmail.com ABSTRAK Sesuai dengan peraturan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI USAHA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGTHING(SAW) Studi Kasus : TUPANG ENTERTAIMENT
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI USAHA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGTHING(SAW) Studi Kasus : TUPANG ENTERTAIMENT Arman Eriko Silalahi Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1. Perbandingan Tinjauan Pustaka. Penelitian Nurul. Fartindyyah dan. Subiyanto
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan referensi yang berhubungan dengan objek penelitian terutama dari penelitian-penelitian sebelumnya. Tabel 2.1. Perbandingan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan / Decision Support System. Decision Support Systems & Weighted Product (WP)
Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System Decision Support Systems & Weighted Product (WP) Content 1. Definisi DSS 2. Karakteristik & Kemampuan DSS 3. Komponen DSS 4. Model Konseptual DSS 5.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Terkait dengan penelitian ini, terlebih dahulu Paska Marto Hasugian telah melakukan penelitian dengan judul Fuzzy Multiple Attribute Decision Making untuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah untuk membantu orang membuat keputusan yang efektif dan informasi pada 1970-an. Sistem telah banyak digunakan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA KAPAL PEMUDA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA KAPAL PEMUDA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) Noprin Pakaya 1 dan Amiruddin 2 1 noprin.pakaya92@gmail.com, 2 amier.76@gmail.com 1,2
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bantuan Siswa Miskin (BSM) adalah Program Nasional yang bertujuan untuk menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu siswa miskin
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya Sistem Pendukung Keputusan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) SPK adalah sebuah sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik Sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan memanfaatkan komputer dalam pengambilan keputusan. Secara lebih mendalam, para ahli
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAI KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS) SMA NEGERI 9 SEMARANG
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAI KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS) SMA NEGERI 9 SEMARANG Khoirunnisa Rahma Prasetyowati 1, T. Sutojo 2 Program Studi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem
Lebih terperinciSISTEM PENILAIAN DOSEN TELADAN MENGGUNAKAN METODE SAW ( SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
SISTEM PENILAIAN DOSEN TELADAN MENGGUNAKAN METODE SAW ( SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Fatkur Rohman 1), Ahmad Bagus Setiawan 2) 1), 2) Teknik Informatika Universitas Nusantara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Hasan Alarifi Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung website:
Lebih terperinciDaniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak
Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 01 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMILIHAN KONSENTRASI TUGAS AKHIR (STUDI KASUS AMIK BSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, lingkup tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir,
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, lingkup tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Universitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI. Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang bersifat sistematis, artinya pendekatan yang berawal dan bermula dari hakikat suatu masalah,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TIM INTI BOLA VOLI SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TIM INTI BOLA VOLI SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S. Kom) Pada Program Studi Teknik
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi
E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi Iwan Laengge, Hans F. Wowor, Muhamad D. Putro Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Manajemen
Sistem Pendukung Keputusan Manajemen Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Sistem Pendukung Keputusan proses pengambilan keputusan merupakan hal yang menjadi bagian penting di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian rupa sehingga
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW DI SDN IV TUBUMURI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW DI SDN IV TUBUMURI Petrus Wolo 1), Nicolaus Nggere Dary 2), dan Angelina Tai 3) Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN PADA SMK N 1 KENDAL BERBASIS DECISION SUPPORT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)
SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN PADA SMK N 1 KENDAL BERBASIS DECISION SUPPORT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Moh. Muthohir 1, Ahmad Zainudin 2 1 Jurusan Teknik Komputer, Sekolah
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)
Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)
Page 83 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia) Burhanuddin, Dini 2 Universitas Sari Mutiara Indonesia
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem yang berbasis komputer yang membantu pembuat keputusan menghadapi permasalahan yang semi terstruktur melalui
Lebih terperinciRita Hamdani. STMIK Pelita Nusantara Medan Jalan Iskandar Muda No.1, Merdeka, Medan Baru, Sumatera Utara
PENERAPAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTIONDAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PEMBERIAN BEASISWA DI POLITEKNIK POLIPROFESI MEDAN Rita Hamdani STMIK Pelita Nusantara
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Study Kasus SD Negeri 3 Patoman )
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Study Kasus SD Negeri 3 Patoman ) Ary Purwaningsih Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma
Lebih terperinciDECISION SUPPORT SYSTEMS
DECISION SUPPORT SYSTEMS Definisi Little,J.D.C (dalam Models and Managers:The Concept of a Decision Calculus,1970) : DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna
Lebih terperinciMulti atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW
Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Multi criteria decision making (mcdm) Suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek, keluaran, studi kasus, kriteria yang digunakan dan bahasa pemrograman.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Keputusan Teori keputusan adalah teori mengenai cara manusia memilih pilihan diantara pilihan-pilihan yang tersedia secara acak guna mencapai tujuan yang hendak diraih (Hansson,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tembakau merupakan tanaman yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan rokok. Sebelum memutuskan untuk menanam tembakau, hal terpenting yang harus dilakukan adalah
Lebih terperinciSISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR
SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR Aris Rakhmadi 1*, Bambang Efirianto 2 1,2 Prodi Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR Hermannuddin Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 1 NEGERI KATON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 1 NEGERI KATON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Noca Yolanda Sari, M.Pd, Sella Nindi Satya STMIK Pringsewu Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil merupakan alat transportasi yang digunakan untuk berbagai aktifitas, misalnya dengan adanya mobil dapat membantu seseorang berpergian dengan jarak yang jauh,
Lebih terperinciKeywords - Rekrutmen, SAW (Simple Additive Weighting) 12 JURNAL TRANSFORMATIKA, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016
ANALISA PENERIMAAN DOSEN BARU DENGAN MENGGUNAKAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Nurtriana Hidayati anna@usm.ac.id Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang Abstract - Penerimaan
Lebih terperinciKeywords - Rekrutmen, SAW (Simple Additive Weighting) 12 JURNAL TRANSFORMATIKA, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016
ANALISA PENERIMAAN DOSEN BARU DENGAN MENGGUNAKAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Nurtriana Hidayati anna@usm.ac.id Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang Abstract - Penerimaan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI WEIGHTED SUM MODEL DAN LEAST SQUARE METHOD DALAM PEMBERIAN NILAI DUKUNG KELAYAKAN PENERBITAN BUKU STUDI KASUS : PENERBIT ANDI
IMPLEMENTASI WEIGHTED SUM MODEL DAN LEAST SQUARE METHOD DALAM PEMBERIAN NILAI DUKUNG KELAYAKAN PENERBITAN BUKU STUDI KASUS : PENERBIT ANDI Kristiani Dewi Umi Proboyekti Abstrak Penilaian naskah buku merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian rupa sehingga
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) adalah sistem komputer yang saling berhubungan dan menjadi alat bantu bagi seorang
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING ( STUDI KASUS KEL. JAMSAREN KOTA KEDIRI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, karena didalamnya terkandung bahan-bahan yang mudah diubah menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN LatarBelakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Pendidikan merupakan hal yang wajib bagi setiap orang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
Lebih terperinciBAB III DECISION SUPPORT SYSTEM
BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan / SPK, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat membuat terdorongnya para ahli di bidang teknologi informasi untuk terus menciptakan inovasi baru. Seiring berkembangnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di dalam suatu instansi atau perusahaan kinerja sumber daya manusia adalah salah satu elemen yang sangat penting. Hal tersebut dapat mempengaruhi instansi dalam pencapaian
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT Asep Hendar Rustiawan 1, Dini Destiani 2, Andri Ikhwana 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1 PASKIBRAKA
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PASKIBRAKA Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau yang lebih sering dikenal dengan PASKIBRAKA, merupakan suatu pasukan yang bertugas dalam mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PEMASOK NATA DE COCO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PEMASOK NATA DE COCO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Cahyono Sigit Pramudyo 1 dan Dian Eko Hari Purnomo 2 Abstrak: Pemasok nata de coco lembaran
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Penyusunan Hirarki Dari identifikasi dan subatribut yang dominan, dapat disusun struktur hirarki sebagai berikut: Gambar 4.1 Struktur Hirarki Penerima Beasiswa
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW. Riris Niken Pratiwi
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW Riris Niken Pratiwi Jurusan Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang E-mail :nikenriris@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini banyak terjadi perubahan di berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini banyak terjadi perubahan di berbagai bidang, misalnya di bidang kesehatan. Perubahan ini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN
PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN Amalia 1, Imam Fahrur Rozi 2, Rudy Ariyanto 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah tinjauan pustaka yang digunakan dalam dokumen ini yang mengacu kepada beberapa peneliti yang membuat aplikasi penerimaan bantuan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan
22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengklarifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pembelian sepeda motor bekas yang sedang berjalan pada
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI MA MA ARIF 8 BANGUNREJO.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI MA MA ARIF 8 BANGUNREJO Afrianto Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Zainollah Effendy Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas Madura zainollah.effendy@unira.ac.id
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS MENGGUNKANA METODE FMADM SAW
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS MENGGUNKANA METODE FMADM SAW Lusiana Dwi Wardani 1, Dwi Puspitasari 2, Yuri Ariyanto 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Oleh : Saripudin PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Oleh : Saripudin PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) Fitria¹, sulyono² ¹, ² Department of Informatics Engineering, The Informatics and Busines,
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK
Jurnal Ilmiah DASI Vol. 1 No. 1 Maret 2015, hlm 1-22 ISSN: 1411-3201 PERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK Bety Wulan Sari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan penjurusan pada tingkat SMA sudah beberapa kali dilakukan dengan menggunakan metode yang bermacam-macam.
Lebih terperinciImplementasi Simple Additive Weighting untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja
Implementasi Simple Additive Weighting untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Firdaus DosenTeknologi Informatika STMIK-AMIK RIAU firdaus6ta@gmail.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciDesi Reskika Sari ( )
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PEMASARAN RUMAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS: PT. VISTA ESTATE MEDAN) Desi Reskika Sari (1111543) Mahasiswa Program
Lebih terperinciJurnal Ilmiah ILKOM Volume 8 Nomor 3 (Desember 2016) Copyright Jurnal Ilmiah ILKOM -- All rights reserved.
Jurnal Ilmiah ILKOM Volume 8 Nomor (Desember 06) ISSN: 087-76 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN DANA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) KEPADA GAPOKTAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS Fitrah Rumaisa, S.T., Tanti Nurafianti Universitas Widyatama, Jl. Cikutra
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedur dan komponen atau elemen. (Jogiyanto, HM. 2008) 1. Pendekatan sistem yang
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS PT.SURYA ENERGI INDOTAMA (SEI)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS PT.SURYA ENERGI INDOTAMA (SEI) Erwin Teguh Arujisaputra 1, Muhammad Faris Faiz 2 1 Program Studi Sistem
Lebih terperinci