Menteri Keuangan RI PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Menteri Keuangan RI PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN Reformasi manajemen keuangan negara telah dicanangkan di Indonesia melalui satu paket undang-undang di bidang keuangan negara. Reformasi ini mencakup perencanaan dan penganggaran, perbendaharaan, akuntansi, dan auditing. Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara yang baik telah diperkenalkan, antara lain akuntabilitas yang berorientasi pada hasil, proporsionalitas, transparansi, dan profesionalitas. Dalam rangka mendorong terwujudnya prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara tersebut, dilakukan pembaharuan terhadap klasifikasi anggaran. UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pasal 11 menyatakan bahwa APBN terdiri dari anggaran pendapatan, anggaran belanja dan anggaran pembiayaan, sering disebut sebagai I-account. Pendapatan negara terdiri atas penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan hibah. Belanja negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja. Disamping itu sebagai upaya untuk memperbaiki penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah telah menetapkan untuk menggunakan anggaran berbasis kinerja sebagaimana diamanatkan dalam pasal 14 UU No. 17/2003. Untuk memenuhi ketentuan ini setiap kementerian negara/lembaga dituntut mempunyai program dan kegiatan yang jelas dengan indikator kinerja yang terukur sehingga dapat dialokasikan sumber daya, termasuk anggaran sesuai dengan prestasi yang akan dicapai. Oleh karena itu anggaran yang disetujui DPR terinci sampai Organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja sebagaimana diatur dalam UU No. 17/2003 pasal 15 ayat (5). Ketentuan tentang anggaran ini telah diatur lebih lanjut dalam PP No. 20/2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah dan PP No. 21/2004 tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. Dalam Peraturan Pemerintah ini selain mengatur anggaran berbasis kinerja juga mengatur penyatuan anggaran (unified budget). Dengan penyatuan ini pemerintah bermaksud menyatukan anggaran rutin dan pembangunan serta mengatur keterkaitan antara kebijakan, perencanaan, penganggaran, pertanggungjawaban, serta evaluasi anggaran. Untuk itu disusun suatu klasifikasi belanja Negara yang mengacu pada UU No. 17 tahun 2003 dimaksud dan menyesuaikan dengan Government Finance Statistics (GFS) Manual 2001 yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan Negara yang baik (best practices). Pelaksanaan anggaran yang disusun dengan klasifikasi sebagaimana diuraikan di atas harus dicatat dalam sistem akuntansi dengan klasifikasi anggaran yang sama. Hal ini diperlukan untuk pengendalian anggaran serta pengukuran dan pelaporan kinerja. Dari pelaksanaan anggaran ini kementerian negara/lembaga dituntut menyusun dan menyampaikan laporan keuangan, yang berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas

2 Menteri Keuangan RI pos-pos Neraca dan pos-pos Laporan Realisasi Anggaran. Laporan Realisasi Anggaran disertai dengan informasi tentang prestasi kerja yang dicapai selama satu periode pelaporan. Disamping itu Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara juga dituntut menyajikan Laporan Arus Kas. Berhubung dengan adanya pembaharuan dalam pengelolaan keuangan negara sebagaimana tersebut diatas maka perlu dilakukan penataan kembali terhadap klasifikasi anggaran maupun klasifikasi pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas yang disajikan di neraca, serta klasifikasi arus kas yang disajikan dalam Laporan Arus Kas. 1. Klasifikasi berdasarkan Organisasi Klasifikasi belanja berdasarkan organisasi disusun berdasarkan susunan kementerian negara/lembaga dalam kabinet sebagai pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dan belum bersifat permanen dan dalam prosesnya akan berubah-ubah, maka rincian berdasarkan organisasi akan disesuaikan dengan susunan kementerian negara/lembaga pemerintah pusat yang ada (secara rinci lihat lampiran 1). 2. Klasifikasi berdasarkan Fungsi Klasifikasi belanja berdasarkan fungsi disusun berdasarkan fungsi-fungsi pemerintah. Fungsi pemerintah sudah diatur dalam penjelasan UU 17/2003 pasal 11 ayat (5) antara lain terdiri dari pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum, kesehatan, pariwisata, budaya, agama, pendidikan, dan perlindungan sosial. Fungsi-fungsi ini telah diatur lebih lanjut dalm PP No. 21/2004 (secara rinci lihat lampiran 2). 3. Klasifikasi berdasarkan Jenis Belanja (ekonomi) Klasifikasi belanja berdasarkan jenis belanja akan sangat berbeda dengan rincian sebelumnya, dimana klasifikasi ini terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial dan Belanja lain-lain dimana klasifikasi ini telah diatur dalam PP No. 21/2004. Dengan perubahan ini maka secara otomatis tidak ada lagi pemisahan antara belanja rutin dan belanja pembangunan (secara rinci lihat lampiran 3)

3 4. Klasifikasi berdasarkan Program dan Kegiatan. Program adalah penjabaran kebijakan kementerian negara/lembaga dalm bentuk upaya yang berisi satu beberapa kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi kementerian negara/lembaga. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatau program. Klasifikasi menurut program dan kegiatan ditetapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional berkoordinasi dengan Menteri Keuangan berdasarkan usulan Menteri/Pimpinan Lembaga (lebih rinci lihat lampiran 4,5,6). 5. Klasifikasi Pos-pos Neraca. Pos-pos aset diklasifikasi menjadi aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan aset lainnya. Kewajiban diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Ekuitas diklasifikasikan menjadi ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi, dan ekuitas dana cadangan. 6. Klasifikasi Arus Kas. Arus kas diklasifikasikan menjadi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pembiayaan, dan arus kas dari aktivitas non-anggaran.

4 Menteri Keuangan RI PENERIMAAN DAN BELANJA NEGARA Pengelompokan rincian penerimaan dan belanja negara dalam penyusunan laporan keuangan dapat secara rinci disampaikan berupa: A. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH a. Penerimaan Dalam Negeri 1. Penerimaan Perpajakan Pendapatan/penerimaan yang diterima oleh pemerintah yang bersumber dari pajak, bea dan cukai yang sepenuhnya dipergunakan untuk menutupi seluruh pengeluaran. 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak Pendapatan/penerimaan yang diterima oleh pemerintah yang bersumber dari penerimaan lainnya (PNBP) yang tidak dapat dikategorikan kedalam penerimaan diatas yang sepenuhnya dipergunakan untuk menutupi seluruh pengeluaran. b. Hibah Penerimaan yang diterima pemerintah baik berupa uang maupun barang modal yang sumbernya berasal dari dalam dan luar negeri atau dari hibah lainnya. B. BELANJA NEGARA a. Belanja Pemerintah Pusat 1. Belanja Pegawai Pengeluaran yang merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah baik dalam maupun luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. 2. Belanja Barang Pengeluaran atas pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan, termasuk untuk biaya pemeliharaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan perjalanan dinas. 3. Belanja Modal

5 Menteri Keuangan RI Pengeluaran belanja yang digunakan dalam rangka pembentukan Aset Tetap yang dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan kerja. 4. Pembayaran Bunga Utang Pengeluaran/pembayaran yang dilakukan atas kewajiban penggunaan pokok utang (principal outstanding) baik utang dalam maupun luar negeri. 5. Subsidi Pengeluaran atau alokasi anggaran yang diberikan pemerintah kepada perusahaan negara, lembaga pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak agar harga jualnya dapat terjangkau. 6. Belanja Hibah Pengeluaran berupa transfer baik uang maupun barang yang sifatnya tidak wajib dari pemerintahan pusat kepada pemerintahan negara lain, pemerintah daerah atau kepada oraganisasi internasional. 7. Bantuan Sosial Pengeluaran uang/barang yang diberikan kepada pegawai berupa pensiun, asuransi serta kompensasi sosial kepada penduduk guna melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko. 8. Belanja Lain-lain Pengeluaran/belanja pemerintah pusat yang sifat pengeluarannya tidak dapat diklasifikasikan ke dalam pos-pos pengeluaran diatas. b. Belanja Untuk Daerah 1. Dana Perimbangan Pengeluaran/alokasi anggaran untuk pemerintah daerah berupa dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana reboisasi dan dana non reboisasi (dana alokasi khusus) yang ditujukan untuk keperluan pemerintah daerah. 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian Pengeluaran/alokasi anggaran untuk pemerintah daerah berupa dana otonomi khusus dan dana penyesuaian yang ditujukan untuk keperluan pemerintah daerah.

6 Menteri Keuangan RI MATA ANGGARAN PENERIMAAN DAN MATA ANGGARAN PENGELUARAN (MAP/MAK) Sebagai konsekuensi dari adanya perubahan format dan struktur pendapatan dan belanja negara maka kode mata anggaran penerimaan (MAP) dan mata anggaran pengeluaran (MAK) juga perlu disesuaikan dengan mengacu kepada kepentingan data-data yang dibutuhkan dalam analisa dalam rangka penentuan kebijakan pemerintah, dengan tetap memperhatikan kemampuan sumber daya manusia yang tersedia dalam mengubah program dan seluruh kelengkapan administrasi. Perubahan yang mendasar yang dilakukan terhadap MAP/MAK adalah: 1. Pengeluaran pemerintah pusat tidak dipisahkan lagi kedalam pengeluaran rutin maupun pembangunan. 2. perubahan dalam pemberian digit kode MAP/MAK dari 4 digit menjadi 6 digit. 3. Urutan pengelompokkan MAP/MAK diselaraskan dengan urutan pos-pos penerimaan dan belanja negara dalam I-Account, sebagaimana diatur dalam UU No. 17 tahun Tidak ada kode MAP/MAK (enam digit) yang berakhir dengan angka 0, sehingga tidak ada kode induk sama dengan kode anak. Namun demikian, hal ini tidak berlaku untuk nama pos belanja (nomenklatur). Sepanjang pos belanja digit 2 (induk) hanya mempunyai satu pos belanja digit 3 (anak) maka nama pos belanja keduanya dimungkinkan sama. Demikian juga untuk pos belanja digit 3 dan pos belanja digit 4, serta pos belanja digit 4 dan pos belanja digit Menggabungkan kode MAK yang peruntukkannya sama. 6. Mengahapus kode MAK yang sudah tidak diperlukan lagi. Dari hal tersebut diatas maka disusun kode MAP/MAK baru sebagai berikut:

7 Menteri Keuangan RI DAFTAR MATA ANGGARAN PENERIMAAN DAN MATA ANGGARAN PENGELUARAN MAK/MAP 4 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH 41 Penerimaan Perpajakan 411 Pendapatan Pajak Dalam Negeri 4111 Pendapatan Pajak penghasilan Pendapatan PPh Migas Pendapatan PPh Minyak Bumi Pendapatan PPh Gas Alam Pendapatan PPh Lainnya dari Minyak Bumi Pendapatan PPh Migas Lainnya URAIAN Pendapatan PPh Non-Migas Pendapatan PPh Pasal Pendapatan PPh Pasal Pendapatan PPh Pasal 22 Impor Pendapatan PPh Pasal Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan Pendapatan PPh Pasal Pendapatan PPh Final dan Fiskal Luar Negeri Pendapatan PPh Nonmigas Lainnya 4112 Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai Pendapatan PPN Pendapatan PPN Dalam Negeri Pendapatan PPN Impor Pendapatan PPN Lainnya Pendapatan PPnBM Pendapatan PPnBM dalam Negeri Pendapatan PPnBM Impor Pendapatan PPnBM Lainnya 4113 Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Pendapatan PBB Pedesaan Pendapatan PBB Perkotaan Pendapatan PBB Perkebunan Pendapatan PBB Kehutanan Pendapatan PBB Pertambangan Pendapatan PBB Lainnya

8 4114 Pendapatan BPHTB Pendapatan BPHTB Pendapatan BPHTB Menteri Keuangan RI 4115 Pendapatan Cukai Pendapatan Cukai Pendapatan Cukai Hasil Tembakau Pendapatan Cukai Ethyl Alkohol Pendapatan Cukai Minuman mengandung Ethyl Alkohol Pendapatan Denda Administrasi Cukai Pendapatan Cukai Lainnya 4116 Pendapatan Pajak Lainnya Pendapatan Pajak Lainnya Pendapatan Bea Meterai Pendapatan dari Penjualan Benda Materai Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya Pendapatan Bunga Penagihan Pajak Pendapatan Bunga Penagihan PPh Pendapatan Bunga Penagihan PPN Pendapatan Bunga Penagihan PPnBM Pendapatan Bunga Penagihan PTLL 4119 Pengembalian Pendapatan Pajak dan Cukai Pengembalian Pendapatan PPh Migas Pengembalian Pendapatan PPh Minyak Bumi Pengembalian Pendapatan PPh Gas Alam Pengembalian Pendapatan PPh Lainnya dari Minyak Bumi Pengembalian Pendapatan PPh Migas Lainnya Pengembalian Pendapatan PPh Non-Migas Pengembalian Pendapatan PPh Pasal Pengembalian Pendapatan PPh Pasal Pengembalian Pendapatan PPh Pasal 22 Impor Pengembalian Pendapatan PPh Pasal Pengembalian Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi Pengembalian Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan Pengembalian Pendapatan PPh Pasal Pengembalian Pendapatan PPh Final dan Fiskal Luar Negeri Pengembalian Pendapatan PPh Nonmigas Lainnya Pengembalian Pendapatan PPN Pengembalian Pendapatan PPN Dalam Negeri Pengembalian Pendapatan PPN Impor Pengembalian Pendapatan PPN Lainnya

9 41194 Pengembalian Pendapatan PPnBM Pengembalian Pendapatan PPnBM Dalam Negeri Pengembalian Pendapatan PPnBM Impor Pengembalian Pendapatan PPnBM Lainnya Pengembalian Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Pengembalian Pendapatan PBB Pedesaan Pengembalian Pendapatan PBB Perkotaan Pengembalian Pendapatan PBB Perkebunan Pengembalian Pendapatan PBB Kehutanan Pengembalian Pendapatan PBB Pertambangan Pengembalian Pendapatan PBB Lainnya Pengembalian Pendapatan Pajak BPHTB Pengembalian Pendapatan BPHTB Pengembalian Pendapatan Cukai Pengembalian Pendapatan Cukai Hasil Tembakau Pengembalian Pendapatan Cukai Ethyl Alkohol Pengembalian Pendapatan Cukai Minuman mengandung Ethyl Alkohol Pengembalian Pendapatan Denda Administrasi Cukai Pengembalian Pendapatan Cukai Lainnya Pengembalian Pendapatan Pajak Lainnya Pengembalian Pendapatan Bea Meterai Pengembalian Pendapatan Pendapatan dari Penjualan Benda Materai Pengembalian Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya Pengembalian Pendapatan Bunga Penagihan Pajak Pengembalian Pendapatan Bunga Penagihan PPh Pengembalian Pendapatan Bunga Penagihan PPN Pengembalian Pendapatan Bunga Penagihan PPnBM Pengembalian Pendapatan Bunga Penagihan PTLL 412 Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional 4121 Pendapatan Bea masuk Pendapatan Bea masuk Pendapatan Bea masuk Pendapatan Bea Masuk ditanggung Pemerintah atas Hibah (SPM Nihil) Pendapatan Denda Administrasi Pabean Pendapatan Bea Masuk dalam rangka Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pendapatan Pabean Lainnya 4122 Pendapatan Pajak/pungutan ekspor Pendapatan Pajak/pungutan ekspor Pendapatan Pajak/pungutan ekspor

10 4123 Pengembalian Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional Pengembalian Pendapatan Pajak Bea masuk Pengembalian Pendapatan Bea masuk Pengembalian Pendapatan Bea Masuk ditanggung Pemerintah atas Hibah (SPM Nihil) Pengembalian Pendapatan Pendapatan Denda Administrasi Pabean Pengembalian Pendapatan Bea Masuk dalam rangka Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pengembalian Pendapatan Pabean Lainnya Pengembalian Pendapatan Pajak/pungutan ekspor Pengembalian Pendapatan Pajak/pungutan ekspor 42 Penerimaan Negara Bukan Pajak 421 Penerimaan Sumber Daya Alam 4211 Pendapatan Minyak bumi Pendapatan Minyak Bumi Pendapatan Minyak Bumi 4212 Pendapatan Gas Alam Pendapatan Gas Alam Pendapatan Gas Alam 4213 Pendapatan Pertambangan Umum Pendapatan Pertambangan Umum Pendapatan Iuran Tetap Pendapatan Royalti Batubara 4214 Pendapatan Kehutanan Pendapatan Dana Reboisasi Pendapatan Dana Reboisasi Pendapatan Provisi Sumber Daya Hutan Pendapatan Provisi Sumber Daya Hutan Pendapatan Iuran Hak Pengusahaan Hutan Pendapatan IHPH Tanaman Industri Pendapatan IHPH Bambu Pendapatan IHPH Tanaman Rotan Pendapatan Dana Pengamanan Hutan Pendapatan Dana Pengamanan Hutan Pendapatan Denda Pelanggaran Eksploitasi Pendapatan Denda Pelanggaran Eksploitasi Hutan Pendapatan Iuran Menangkap Satwa Liar Pendapatan Iuran Menangkap, Mengambil dan Mengangkut Satwa Liar

11 4215 Pendapatan Perikanan Pendapatan Perikanan Pendapatan Perikanan Pendapatan Penerimaan Dana Kompensasi Pelestarian Sumber Daya Alam Kelautan 4216 Pengembalian Pendapatan Penerimaan Sumber Daya Alam Pengembalian Pendapatan Minyak Bumi Pengembalian Pendapatan Minyak Bumi Pengembalian Pendapatan Gas Alam Pengembalian Pendapatan Gas Alam Pengembalian Pendapatan Pertambangan Pengembalian Pendapatan Iuran Tetap Pengembalian Pendapatan Royalti Batubara Pengembalian Pendapatan Kehutanan Pengembalian Pendapatan Dana Reboisasi Pengembalian Pendapatan Provisi Sumber Daya Hutan Pengembalian Pendapatan IHPH Tanaman Industri Pengembalian Pendapatan IHPH Bambu Pengembalian Pendapatan IHPH Tanaman Rotan Pengembalian Pendapatan Dana Pengamanan Hutan Pengembalian Pendapatan Denda Pelanggaran Eksploitasi Hutan Pengembalian Pendapatan Satwa Liar dan Perikanan Pengembalian Pendapatan Iuran Menangkap, Mengambil dan Mengangkut Satwa Liar Pengembalian Pendapatan Perikanan Pengembalian Pendapatan Penerimaan Dana Kompensasi Pelestarian Sumber Daya Alam Kelautan 422 Pendapatan Bagian Laba BUMN 4221 Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Pendapatan Laba BUMN Perbankan Pendapatan Laba BUMN Perbankan Pendapatan Laba BUMN Non-Perbankan Pendapatan Laba BUMN Non Perbankan 4222 Pengembalian Pendapatan atas Laba BUMN Pengembalian Pendapatan Laba BUMN Perbankan Pengembalian Pendapatan Laba BUMN Perbankan Pengembalian Pendapatan Laba BUMN Non-Perbankan Pengembalian Pendapatan Laba BUMN Non Perbankan 423 Pendapatan PNBP Lainnya 4231 Pendapatan Penjualan, Sewa, dan Jasa

12 42311 Pendapatan Penjualan Hasil Produksi/Sitaan Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Pendapatan Penjualan Hasil Peternakan dan Perikanan Pendapatan Penjualan Hasil Tambang Pendapatan Penjualan Hasil Sitaan/Rampasan dan Harta Peninggalan Pendapatan Penjualan Obat-obatan dan Hasil Farmasi Lainnya Pendapatan Penjualan Informasi, Penerbitan, Film, Survey, Pemetaan dan Hasil Cetakan Lainnya Pendapatan Penjualan Dokumen-dokumen Pelelangan Pendapatan Penjualan Lainnya Pendapatan Penjualan Aset Pendapatan Penjualan Rumah, Gedung, Bangunan dan Tanah Pendapatan Penjualan Kendaraan Bermotor Pendapatan Penjualan Sewa Beli Pendapatan Penjualan Aset Bekas Milik Asing Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang Berlebih/Rusak/Dihapuskan Pendapatan Sewa Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan, dan Gudang Pendapatan Sewa Benda-benda Bergerak Pendapatan Sewa Benda-benda Tak Bergerak Lainnya Pendapatan Jasa I Pendapatan Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya Pendapatan Tempat Hiburan/Taman/Museum dan Pungutan Usaha Pariwisata Alam (PUPA) Pendapatan Surat Keterangan, Visa, Paspor, SIM, STNK, dan BPKB Pendapatan Hak dan Perijinan Pendapatan Sensor/Karantina, Pengawasan/Pemeriksaan Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan, Teknologi, Pendapatan BPN, Pendapatan DJBC Pendapatan Jasa Kantor Urusan Agama Pendapatan Jasa Bandar Udara, Kepelabuhan, dan Kenavigasian Pendapatan Jasa I Lainnya Pendapatan Jasa II Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) Pendapatan Jasa Penyelenggaraan Telekomunikasi Pendapatan Iuran Lelang untuk Fakir Miskin Pendapatan Jasa Catatan Sipil Pendapatan Biaya Penagihan Pajak Negara dengan Surat Paksa Pendapatan Uang Pewarganegaran Pendapatan Bea Lelang Pendapatan Biaya Pengurusan Piutang dan Lelang Negara Pendapatan Jasa II Lainnya Pendapatan Bukan Pajak dari Luar Negeri Pendapatan dari Pemberian Surat Perjalanan RI

13 Pendapatan dari Jasa Pengurusan Dokumen Konsuler Pendapatan Rutin Lainnya dari Luar Negeri Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga atas Investasi dalam Obligasi Pendapatan BPPN atas Bunga Obligasi Pendapatan Bunga dari Piutang dan Penerusan Pinjaman Pendapatan Bunga Lainnya 4232 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan Pendapatan Pengesahan Surat Dibawah Tangan Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan) Pendapatan Hasil Denda/Tilang dan sebagainya Pendapatan Ongkos Perkara Pendapatan Kejaksanaan dan Peradilan Lainnya 4233 Pendapatan Pendidikan Pendapatan Pendidikan Pendapatan Uang Pendidikan Pendapatan Uang Ujian Masuk, Kenaikan Tingkat, dan Akhir Pendidikan Pendapatan Uang Ujian untuk Menjalankan Praktek Pendapatan Pendidikan Lainnya 4234 Pendapatan Lain-lain Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun Anggaran Yang Lalu Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Penerimaan Kembali Belanja Pensiun TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lainnya RM TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Pinj. LN TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lainnya Hibah TAYL Penerimaan Kembali Belanja Swadana TAYL Pendapatan Laba Bersih Hasil Penjualan Bahan Bakar Minyak Pendapatan Laba Bersih Hasil Penjualan Bahan Bakar Minyak Pendapatan Pelunasan Piutang Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR) Bendahara Pembetulan Pembukuan Belanja Tahun Anggaran Berjalan Pembetulan Pembukuan Belanja RM TAB Pembetulan Pembukuan Belanja dari Pinjaman Luar Negeri TAB Pembetulan Pembukuan Belanja dari Hibah TAB Pembetulan Pembukuan Belanja Swadana TAB Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Pajak TAB

14 Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Bea Masuk TAB Pembetulan Pembukuan Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu Pembetulan Pembukuan Belanja RM TAYL Pembetulan Pembukuan Belanja dari Pinjaman Luar Negeri TAYL Pembetulan Pembukuan Belanja dari Hibah TAYL Pembetulan Pembukuan Belanja Swadana TAYL Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Pajak TAYL Pembetulan Pembukuan Belanja Subsidi Bea Masuk TAYL Pendapatan Lain-lain Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Pendapatan atas Denda Administrasi PBHTB Penerimaan Premi Penjaminan Perbankan Nasional Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Pasar Modal Pendapatan Anggaran Lain-lain 4235 Pengembalian Pendapatan Penjualan, Sewa, dan Jasa Pengembalian Pendapatan Penjualan Hasil Produksi/Sitaan Pengembalian Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Pengembalian Pendapatan Penjualan Hasil Peternakan dan Perikanan Pengembalian Pendapatan Penjualan Hasil Tambang Pengembalian Pendapatan Penjualan Hasil Sitaan/Rampasan dan Harta Peninggalan Pengembalian Pendapatan Penjualan Obat-obatan dan Hasil Farmasi Lainnya Pengembalian Pendapatan Penjualan Informasi, Penerbitan, Film, Survey, Pemetaan dan Hasil Cetakan Lainnya Pengembalian Pendapatan Penjualan Dokumen-dokumen Pelelangan Pengembalian Pendapatan Penjualan Lainnya Pengembalian Pendapatan Penjualan Aset Pengembalian Pendapatan Penjualan Rumah, Gedung, Bangunan dan Tanah Pengembalian Pendapatan Penjualan Kendaraan Bermotor Pengembalian Pendapatan Penjualan Sewa Beli Pengembalian Pendapatan Penjualan Aset Bekas Milik Asing Pengembalian Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang Berlebih/Rusak/Dihapuskan Pengembalian Pendapatan Sewa Pengembalian Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri Pengembalian Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan, dan Gudang Pengembalian Pendapatan Sewa Benda-benda Bergerak Pengembalian Pendapatan Sewa Benda-benda Tak Bergerak Lainnya Pengembalian Pendapatan Jasa I Pengembalian Pendapatan Rumah Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya Pengembalian Pendapatan Tempat Hiburan/Taman/Museum dan Pungutan Usaha Pariwisata Alam (PUPA) Pengembalian Pendapatan Surat Keterangan, Visa, Paspor, SIM, STNK, dan BPKB

15 Pengembalian Pendapatan Hak dan Perijinan Pengembalian Pendapatan Sensor/Karantina, Pengawasan/Pemeriksaan Pengembalian Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan, Teknologi, BPN, DJBC Pengembalian Pendapatan Jasa Kantor Urusan Agama Pengembalian Pendapatan Jasa Bandar Udara, Kepelabuhan, dan Kenavigasian Pengembalian Pendapatan Jasa I Lainnya Pengembalian Pendapatan Jasa II Pengembalian Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) Pengembalian Pendapatan Jasa Penyelenggaraan Telekomunikasi Pengembalian Pendapatan Iuran Lelang untuk Fakir Miskin Pengembalian Pendapatan Jasa Catatan Sipil Pengembalian Pendapatan Biaya Penagihan Pajak Negara dengan Surat Paksa Pengembalian Pendapatan Uang Pewarganegaran Pengembalian Pendapatan Bea Lelang Pengembalian Pendapatan Biaya Pengurusan Piutang dan Lelang Negara Pengembalian Pendapatan Jasa II Lainnya Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak dari Luar Negeri Pengembalian Pendapatan dari Pemberian Surat Perjalanan RI Pengembalian Pendapatan dari Jasa Pengurusan Dokumen Konsuler Pengembalian Pendapatan Rutin Lainnya dari Luar Negeri Pengembalian Pendapatan Bunga Pengembalian Pendapatan Bunga atas Investasi dalam Obligasi Pengembalian Pendapatan BPPN atas Bunga Obligasi Pengembalian Pendapatan Bunga dari Piutang dan Penerusan Pinjaman Pengembalian Pendapatan Bunga Lainnya 4236 Pengembalian Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Pengembalian Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Pengembalian Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan Pengembalian Pendapatan Pengesahan Surat Dibawah Tangan Pengembalian Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan) Pengembalian Pendapatan Hasil Denda/Tilang dan sebagainya Pengembalian Pendapatan Ongkos Perkara Pengembalian Pendapatan Kejaksanaan dan Peradilan Lainnya 4237 Pengembalian Pendapatan Pendidikan Pengembalian Pendapatan Pendidikan Pengembalian Pendapatan Uang Pendidikan Pengembalian Pendapatan Uang Ujian Masuk, Kenaikan Tingkat, dan Akhir Pendidikan Pengembalian Pendapatan Uang Ujian untuk Menjalankan Praktek Pengembalian Pendapatan Pendidikan Lainnya 4238 Pengembalian Pendapatan Lain-lain Pengembalian Pendapatan Lain-lain

16 Pengembalian Pendapatan Laba Bersih Hasil Penjualan Bahan Bakar Minyak Pengembalian Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara Pengembalian Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR) Bendahara Pengembalian Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji Pengembalian Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Pengembalian Pendapatan atas Denda Administrasi PBHTB Pengembalian Penerimaan Premi Penjaminan Perbankan Nasional Pengembalian Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Pasar Modal Pengembalian Pendapatan Anggaran Lain-lain 43 Penerimaan Hibah 431 Pendapatan Hibah Dalam Negeri dan Luar Negeri 4311 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Pendapatan Hibah Dalam Negeri Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Perorangan Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Lembaga/Badan Usaha Pendapatan Hibah Dalam Negeri Lainnya 4312 Pendapatan Hibah Luar Negeri Pendapatan Hibah Luar Negeri Pendapatan Hibah Luar Negeri - Perorangan Pendapatan Hibah Luar Negeri - Bilateral Pendapatan Hibah Luar Negeri - Multilateral Pendapatan Hibah Luar Negeri Lainnya 432 Pengembalian Pendapatan Hibah 4321 Pengembalian Pendapatan Hibah Dalam Negeri Pengembalian Pendapatan Hibah Dalam Negeri Pengembalian Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Perorangan Pengembalian Pendapatan Hibah Dalam Negeri - Lembaga/Badan Usaha Pengembalian Pendapatan Hibah Dalam Negeri Lainnya 4322 Pengembalian Pendapatan Hibah Luar Negeri Pengembalian Pendapatan Hibah Luar Negeri Pengembalian Pendapatan Hibah Luar Negeri - Perorangan Pengembalian Pendapatan Hibah Luar Negeri - Bilateral Pengembalian Pendapatan Hibah Luar Negeri - Multilateral Pengembalian Pendapatan Hibah Luar Negeri Lainnya 5 BELANJA NEGARA 51 Belanja Pegawai 511 Belanja Gaji dan Tunjangan 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Belanja Gaji PNS Belanja Gaji Pokok PNS Belanja Pembulatan Gaji PNS

17 51112 Belanja Tunjangan-tunjangan I PNS Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Belanja Tunj. Anak PNS Belanja Tunj. Struktural PNS Belanja Tunj. Fungsional PNS Belanja Tunj. PPh PNS Belanja Tunj. Beras PNS Belanja Tunj. Kemahalan PNS Belanja Tunj. Lauk pauk PNS Belanja Uang Makan PNS Belanja Tunjangan-tunjangan II PNS Belanja Tunj. Perbaikan Penghasilan PNS Belanja Tunj. Cacat PNS Belanja Tunj. Khusus Peralihan PNS Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS Belanja Tunj. Daerah Terpencil/Sangat Terpencil PNS Belanja Tunj. Kewanitaan PNS Belanja Tunj. Guru/Dosen/PNS yang dipekerjakan pada sekolah/pt Swasta PNS Belanja Tunj. Tugas Belajar Tenaga Pengajar Biasa pada PT untuk mengikuti pendidikan Pasca Sarjana PNS Belanja Tunjangan Khusus Papua PNS Belanja Tunjangan-tunjangan III PNS (Staff di Luar Negeri) Belanja Tunj. Sewa Rumah PNS (Staff di LN) Belanja Tunj. Restitusi Pengobatan PNS (Staff di LN) Belanja Tunj. Social Security PNS (Staff di LN) Belanja Tunj. Asuransi Kecelakaan PNS (Staff di LN) Belanja Tunj. Penghidupan Luar Negeri untuk Home Staff PNS (Staff di LN) Belanja Tunj. Penghidupan Luar Negeri untuk Lokal Staff PNS (Staff di LN) Belanja Tunj. Lain lain termasuk uang duka PNS dalam dan Luar Negeri 5112 Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri Belanja Gaji TNI/POLRI Belanja Gaji Pokok TNI/POLRI Belanja Pembulatan Gaji TNI/POLRI Belanja Tunjangan-tunjangan I TNI/POLRI Belanja Tunj. Suami/Istri TNI/POLRI Belanja Tunj. Anak TNI/POLRI Belanja Tunj. Struktural TNI/POLRI Belanja Tunj. Fungsional TNI/POLRI Belanja Tunj. PPh TNI/POLRI Belanja Tunj. Beras TNI/POLRI Belanja Tunj. Kemahalan TNI/POLRI Belanja Tunj. Lauk pauk TNI/POLRI Belanja Uang Makan TNI/POLRI

18 51123 Belanja Tunjangan-tunjangan II TNI/POLRI Belanja Tunj. Anggota Cadangan TNI DDA TNI/POLRI Belanja Tunj. Kowan/Polwan TNI TNI/POLRI Belanja Tunj. Babinsa TNI/POLRI Belanja Tunj. Khusus Papua untuk TNI dan PNS TNI/POLRI Belanja Tunj. Kompensasi Kerja Bidang Persandian TNI TNI/POLRI Belanja Tunj. Kompensasi Kerja Bidang Persandian PNS TNI/POLRI Belanja Tunj. Brevet TNI/POLRI Belanja Tunj. Keahlian/Keterampilan TNI/POLRI Belanja Tunj. Keterampilan Khusus TNI/POLRI Belanja Tunjangan-tunjangan III TNI/POLRI Belanja Tunjangan Medis TNI/POLRI Belanja Tunj. Lain lain termasuk uang duka TNI/POLRI 5113 Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara Belanja Gaji Pejabat Negara Belanja Gaji Pokok Pejabat Negara Belanja Pembulatan Gaji Pejabat Negara Belanja Tunjangan-tunjangan I Pejabat Negara Belanja Tunj. Suami/Istri Pejabat Negara Belanja Tunj. Anak Pejabat Negara Belanja Tunj. Struktural Pejabat Negara Belanja Tunj. PPh Pejabat Negara Belanja Tunj. Beras Pejabat Negara Belanja Tunjangan-tunjangan II Pejabat Negara Belanja Tunj. Komunikasi Intensif Pejabat Negara Belanja Uang Kehematan Pejabat Negara Belanja Uang Paket Harian Pejabat Negara Belanja Bantuan Penunjang Kegiatan Dewan Pejabat Negara Belanja Pelayanan Sidang dan Penyelesaian Tugas Mendesak Pejabat Negara Belanja Tunjangan Pembinaan Kegiatan dan Khusus BPK Pejabat Negara Belanja Tunj. Lain lain termasuk uang duka Pejabat Negara 5114 Belanja Pegawai Perjan Belanja Pegawai Perjan Belanja Pegawai Perjan Belanja Tunj. Lain-lain termasuk uang duka Pegawai Perjan Belanja Pembulatan Gaji Pegawai Perjan 5115 Pengembalian Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Pengembalian Belanja Gaji PNS Pengembalian Belanja Gaji Pokok PNS Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji PNS

19 51152 Pengembalian Belanja Tunjangan-tunjangan I PNS Pengembalian Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Pengembalian Belanja Tunj. Anak PNS Pengembalian Belanja Tunj. Struktural PNS Pengembalian Belanja Tunj. Fungsional PNS Pengembalian Belanja Tunj. PPh PNS Pengembalian Belanja Tunj. Beras PNS Pengembalian Belanja Tunj. Kemahalan PNS Pengembalian Belanja Tunj. Lauk pauk PNS Pengembalian Belanja Uang Makan PNS Pengembalian Belanja Tunjangan-tunjangan II PNS Pengembalian Belanja Tunj. Perbaikan Penghasilan PNS Pengembalian Belanja Tunj. Cacat PNS Pengembalian Belanja Tunj. Khusus Peralihan PNS Pengembalian Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS Pengembalian Belanja Tunj. Daerah Terpencil/Sangat Terpencil PNS Pengembalian Belanja Tunj. Kewanitaan PNS Pengembalian Belanja Tunj. Guru/Dosen/PNS yang dipekerjakan pada sekolah/pt Swasta PNS Pengembalian Belanja Tunj. Tugas Belajar Tenaga Pengajar Biasa pada PT untuk mengikuti pendidikan Pasca Sarjana PNS Pengembalian Belanja Tunjangan Khusus Papua PNS Pengembalian Belanja Tunjangan-tunjangan III PNS (Staff di Luar Negeri) Pengembalian Belanja Tunj. Sewa Rumah PNS (Staff di Luar Negeri) Pengembalian Belanja Tunj. Restitusi Pengobatan PNS (Staff di Luar Negeri) Pengembalian Belanja Tunj. Social Security PNS (Staff di Luar Negeri) Pengembalian Belanja Tunj. Asuransi Kecelakaan PNS (Staff di Luar Negeri) Pengembalian Belanja Tunj. Penghidupan Luar Negeri untuk Home Staff PNS (Staff di Luar Negeri) Pengembalian Belanja Tunj. Penghidupan Luar Negeri untuk Lokal Staff PNS (Staff di LN) Pengembalian Belanja Tunj. Lain lain termasuk uang duka PNS dalam dan Luar Negeri 5116 Pengembalian Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri Pengembalian Belanja Gaji TNI/Polri Pengembalian Belanja Gaji Pokok TNI/Polri Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunjangan-tunjangan I TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Suami/Istri TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Anak TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Struktural TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Fungsional TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. PPh TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Beras TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Kemahalan TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Lauk pauk TNI/Polri

20 Pengembalian Belanja Uang Makan TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunjangan-tunjangan II TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Anggota Cadangan TNI DDA TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Kowan/Polwan TNI TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Babinsa TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Khusus Papua untuk TNI dan PNS TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Kompensasi Kerja Bidang Persandian TNI TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Kompensasi Kerja Bidang Persandian PNS TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Brevet TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Keahlian/Keterampilan TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunj. Keterampilan Khusus TNI/Polri Pengembalian Belanja Tunjangan-tunjangan III TNI/POLRI Pengembalian Belanja Tunjangan Medis TNI/POLRI Pengembalian Belanja Tunj. Lain lain termasuk uang duka 5117 Pengembalian Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara Pengembalian Belanja Gaji Pejabat Negara Pengembalian Belanja Gaji Pokok Pejabat Negara Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji Pejabat Negara Pengembalian Belanja Tunjangan-tunjangan I Pejabat Negara Pengembalian Belanja Tunj. Suami/Istri Pejabat Negara Pengembalian Belanja Tunj. Anak Pejabat Negara Pengembalian Belanja Tunj. Struktural Pejabat Negara Pengembalian Belanja Tunj. PPh Pejabat Negara Pengembalian Belanja Tunj. Beras Pejabat Negara Pengembalian Belanja Tunjangan-tunjangan II Pejabat Negara Pengembalian Belanja Tunj. Komunikasi Intensif Pejabat Negara Pengembalian Belanja Uang Kehematan Pejabat Negara Pengembalian Belanja Uang Paket Harian Pejabat Negara Pengembalian Belanja Bantuan Penunjang Kegiatan Dewan Pejabat Negara Pengembalian Belanja Pelayanan Sidang dan Penyelesaian Tugas Mendesak Pejabat Negara Pengembalian Belanja Tunjangan Pembinaan Kegiatan dan Khusus BPK Pejabat Negara Pengembalian Belanja Tunj. Lain lain termasuk uang duka Pejabat Negara 5118 Pengembalian Belanja Pegawai Perjan Pengembalian Belanja Pegawai Perjan Pengembalian Belanja Pegawai Perjan Pengembalian Belanja Tunj. Lain-lain termasuk uang duka Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji Pegawai Perjan 5119 Belanja Gaji Dokter PTT Belanja Gaji Dokter PTT Belanja Gaji Dokter dan Bidan PTT

21 Belanja Tunjangan Pajak PPh Dokter dan Bidan PTT Belanja Tunjangan Daerah Terpencil Dokter dan Bidan PTT Belanja Tunjangan Dokter dan Bidan PTT Pengembalian Belanja Gaji Dokter PTT Pengembalian Belanja Gaji Dokter dan Bidan PTT Pengembalian Belanja Tunjangan Pajak PPh Dokter dan Bidan PTT Pengembalian Belanja Tunjangan Daerah Terpencil Dokter dan Bidan PTT Pengembalian Belanja Tunjangan Dokter dan Bidan PTT 512 Belanja Honorarium/Lembur/Vakasi/Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito 5121 Belanja Honorarium Belanja Honorarium Belanja Uang Honor Tetap Belanja Uang Honor Tidak Tetap 5122 Belanja Lembur Belanja Lembur Belanja uang lembur 5123 Belanja Vakasi Belanja Vakasi Belanja Vakasi 5124 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito Belanja pegawai (Tunj. Khusus/kegiatan) Belanja Pegawai Transito 5125 Pengembalian Belanja Honorarium Pengembalian Belanja Honorarium Pengembalian Belanja Uang Honor Tetap Pengembalian Belanja Uang Honor Tidak Tetap 5126 Pengembalian Belanja Lembur Pengembalian Belanja Lembur Pengembalian Belanja uang lembur 5127 Pengembalian Belanja Vakasi Pengembalian Belanja Vakasi Pengembalian Belanja Vakasi 5128 Pengembalian Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito Pengembalian Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito Pengembalian Belanja pegawai (Tunj. Khusus/kegiatan) Pengembalian Belanja Pegawai Transito

22 513 Belanja Kontribusi Sosial 5131 Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Belanja Pensiun dan Uang Tunggu PNS dan Pejabat Negara Belanja Pensiun dan Uang Tunggu PNS Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Pejabat Negara Belanja Pensiun dan Uang Tunggu PNS TNI/Dephan Belanja Pensiun dan Uang Tunggu PNS Polri Belanja Pensiun dan Uang Tunggu TNI/Polri Belanja Pensiun dan Uang Tunggu TNI/Polri (Lama) Belanja Pensiun dan Uang Tunggu TNI/Dephan Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Polri 5132 Belanja Asuransi Kesehatan Belanja Askes PNS/Pejabat Negara Belanja Askes PNS Belanja Askes Pejabat Negara Belanja Askes Penerima Pensiun Belanja Askes Penerima Pensiun Belanja Askes TNI/Dephan Belanja Askes TNI/Dephan Belanja Askes Polri Belanja Askes Polri Belanja Askes Veteran Belanja Askes Veteran 5133 Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Non Tuvet 5134 Pengembalian Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Pengembalian Belanja Pensiun dan Uang Tunggu PNS dan Pejabat Negara Pengembalian Belanja Pensiun dan Uang Tunggu PNS Pengembalian Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Pejabat Negara Pengembalian Belanja Pensiun dan Uang Tunggu PNS TNI/Dephan Pengembalian Belanja Pensiun dan Uang Tunggu PNS Polri Pengembalian Belanja Pensiun dan Uang Tunggu TNI/Polri Pengembalian Belanja Pensiun dan Uang Tunggu TNI/Polri (Lama) Pengembalian Belanja Pensiun dan Uang Tunggu TNI/Dephan Pengembalian Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Polri 5135 Pengembalian Belanja Asuransi Kesehatan

23 51351 Pengembalian Belanja Askes PNS/Pejabat Negara Pengembalian Belanja Askes PNS Pengembalian Belanja Askes Pejabat Negara Pengembalian Belanja Askes Penerima Pensiun Pengembalian Belanja Askes Penerima Pensiun Pengembalian Belanja Askes TNI/Dephan Pengembalian Belanja Askes TNI/Dephan Pengembalian Belanja Askes Polri Pengembalian Belanja Askes Polri Pengembalian Belanja Askes Veteran Pengembalian Belanja Askes Veteran 5136 Pengembalian Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Pengembalian Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Pengembalian Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Non Tuvet 52 Belanja Barang 521 Belanja Barang 5211 Belanja Barang Operasional Belanja Barang Operasional Belanja Keperluan Sehari-hari Perkantoran Belanja Inventaris Kantor Belanja pengadaan bahan makanan Belanja Barang untuk Pelaksanaan TUPOKSI (bersifat kontraktual) Belanja Barang Operasional Lainnya 5212 Belanja Barang Non Operasional Belanja Barang Non Operasional Belanja Bahan Belanja Barang Transito Belanja Barang Perjan Belanja Barang Non Operasional Lainnya 5213 Pengembalian Belanja Barang Operasional Pengembalian Belanja Barang Operasional Pengembalian Belanja Keperluan Sehari-hari Perkantoran Pengembalian Belanja Inventaris Kantor Pengembalian Belanja pengadaan bahan makanan Pengembalian Belanja Barang untuk Pelaksanaan TUPOKSI (bersifat kontraktual) Pengembalian Belanja Barang Operasional Lainnya 5214 Pengembalian Belanja Barang Non Operasional Pengembalian Belanja Barang Non Operasional

24 Pengembalian Belanja Bahan Pengembalian Belanja Barang Transito Pengembalian Belanja Barang Perjan Pengembalian Belanja Barang Non Operasional Lainnya 522 Belanja Jasa 5221 Belanja Jasa Belanja Jasa Belanja Langganan daya dan jasa Belanja Jasa pos dan giro Belanja Pengeluaran bebas porto Belanja Pembiayaan surveyor Belanja Jasa Konsultan Belanja Sewa Belanja Jasa Lainnya 5222 Pengembalian Belanja Jasa Pengembalian Belanja Jasa Pengembalian Belanja Langganan daya dan jasa Pengembalian Belanja Jasa pos dan giro Pengembalian Belanja Pengeluaran bebas porto Pengembalian Belanja Pembiayaan surveyor Pengembalian Belanja Jasa Konsultan Pengembalian Belanja Sewa Pengembalian Belanja Jasa Lainnya 523 Belanja Pemeliharaan 5231 Belanja Pemeliharaan Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya Belanja Biaya Pemeliharaan Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Biaya Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Belanja Biaya Pemeliharaan Irigasi Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya 5232 Pengembalian Belanja Pemeliharaan Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

25 Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Jalan, Irigasi dan Jaringan Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Irigasi Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya Pengembalian Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya 524 Belanja Perjalanan 5241 Belanja Perjalanan Belanja Perjalanan Belanja perjalanan biasa Belanja perjalanan tetap Belanja perjalanan lainnya 5242 Pengembalian Belanja Perjalanan Pengembalian Belanja Perjalanan Pengembalian Belanja perjalanan biasa Pengembalian Belanja perjalanan tetap Pengembalian Belanja perjalanan lainnya 53 Belanja Modal 531 Belanja Modal Tanah 5311 Belanja Modal Tanah Belanja Modal Tanah Belanja Modal Tanah 5312 Pengembalian Belanja Modal Tanah Pengembalian Belanja Modal Tanah Pengembalian Belanja Modal Tanah 532 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Peralatan dan Mesin 5322 Pengembalian Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengembalian Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengembalian Belanja Modal Peralatan dan Mesin 533 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

26 5331 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan Menteri Keuangan RI 5332 Pengembalian Belanja Modal Gedung dan Bangunan Pengembalian Belanja Modal Gedung dan Bangunan Pengembalian Belanja Modal Gedung dan Bangunan 534 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 5341 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Jalan dan Jembatan Belanja Modal Irigasi Belanja Modal Jaringan 5342 Pengembalian Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Pengembalian Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Pengembalian Belanja Modal Jalan dan Jembatan Pengembalian Belanja Modal Irigasi Pengembalian Belanja Modal Jaringan 535 Belanja Modal Fisik Lainnya 5351 Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja Modal Fisik Lainnya 5352 Pengembalian Belanja Modal Fisik Lainnya Pengembalian Belanja Modal Fisik Lainnya Pengembalian Belanja Modal Fisik Lainnya 54 Belanja Pembayaran Bunga Utang 541 Belanja Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri 5411 Belanja Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri - Jangka Pendek Belanja Pembayaran Bunga Surat Utang Perbendaharaan Belanja Pembayaran Bunga Surat Utang Perbendaharaan Belanja Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya - Bunga Surat Utang Perbendaharaan Belanja Pembayaran Bunga Dalam Negeri Jangka Pendek Lainnya Belanja Pembayaran Imbalan Bunga Pajak (SPM-IB Pajak) Belanja Pembayaran Bunga Pinjaman Perbankan Belanja Pembayaran Imbalan Bunga Bea dan Cukai (SPM-IB Bea dan Cukai) Belanja Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya - Bunga Dalam Negeri Jangka Pendek Lainnya 5412 Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri - Jangka Pendek Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Surat Utang Perbendaharaan Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Surat Utang Perbendaharaan Pengembalian Belanja Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya - Bunga Surat Utang Perbendaharaan

27 54122 Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Dalam Negeri Jangka Pendek Lainnya Pengembalian Belanja Pembayaran Imbalan Bunga Pajak (SPM-IB) Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Pinjaman Perbankan Pengembalian Belanja Pembayaran Imbalan Bunga Bea dan Cukai (SPM-IB Bea dan Cukai) Pengembalian Belanja Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya - Bunga Dalam Negeri Jangka Pendek Lainnya 5413 Belanja Pembayaran Bunga Utang DN - Jangka Panjang Belanja Pembayaran Bunga Obligasi Negara Belanja Pembayaran Bunga Obligasi Negara - Rupiah Belanja Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya Bunga Obligasi Negara Belanja Pembayaran Bunga Dalam Negeri Jangka Panjang Lainnya Belanja Pembayaran Bunga Pinjaman Perbankan Belanja Pembayaran Biaya/Kewajiban Obligasi Negara lainnya 5414 Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Utang DN - Jangka Panjang Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Obligasi Negara Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Obligasi Negara - Rupiah Pengembalian Belanja Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya Bunga Obligasi Negara Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Dalam Negeri Jangka Panjang Lainnya Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Pinjaman Perbankan Pengembalian Belanja Pembayaran Biaya/Kewajiban Obligasi Negara lainnya 542 Belanja Pembayaran Bunga Utang Luar Negeri 5421 Belanja Pembayaran Bunga Utang LN - Jangka Pendek Belanja Pembayaran Bunga Surat Utang Negara Belanja Pembayaran Bunga Surat Utang Perbendaharaan - Valas Belanja Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya - Bunga Surat Utang Negara 5422 Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Utang LN - Jangka Pendek Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Surat Utang Negara Pengembalian Belanja Pembayaran Bunga Surat Utang Perbendaharaan - Valas Pengembalian Belanja Pembayaran Biaya/kewajiban lainnya - Bunga Surat Utang Negara 5423 Belanja Pembayaran Bunga Utang LN - Jangka Panjang Belanja Bunga Pinjaman program Belanja Bunga Pinjaman Program Belanja Biaya/kewajiban lainnya Terhadap Pinjaman Program Belanja Bunga Pinjaman proyek Belanja Bunga Pinjaman Proyek Belanja Biaya/kewajiban lainnya Terhadap Pinjaman Proyek Belanja Bunga Obligasi Negara Belanja Bunga Obligasi Negara - Valas

BENTUK DAN FORMAT LAPORAN

BENTUK DAN FORMAT LAPORAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BENTUK DAN FORMAT LAPORAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2XX1 dan 2XX0 URAIAN APBN 2XX1 APBN 2XX0 Anggaran Realisasi

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 10 OKTOBER 2014

LAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 10 OKTOBER 2014 : 1 dari 8 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ARUS KAS MASUK PENERIMAAN PERPAJAKAN 0 53.188.123.798.044 PENDAPATAN PAJAK DALAM NEGERI 0 51.968.659.990.500 Pendapatan Pajak Penghasilan 0 10.773.122.129.634

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 AGUSTUS 2014

LAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 AGUSTUS 2014 :1dari7 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI PENERIMAAN PERPAJAKAN 5.644.068.867.747 45.877.488.391.459 PENERIMAAN PAJAK DALAM NEGERI 5.494.297.193.642 44.808.150.010.185 Penerimaan Pajak Penghasilan 1.511.215.537.074

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI KAS UMUM NEGARA LAPORAB ARUS KAS PER MAK/MAP UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL XX XXXX XXXX

SISTEM AKUNTANSI KAS UMUM NEGARA LAPORAB ARUS KAS PER MAK/MAP UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL XX XXXX XXXX KANWIL : XX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX SISTEM AKUNTANSI KAS UMUM NEGARA SD ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ARUS KAS MASUK Penerimaan Perpajakan 999.999.999.99 999.999.999.99 Pendapatan Pajak Dalam Negeri 999.999.999.99

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 OKTOBER 2016

LAPORAN ARUS KAS PER AKUN TINGKAT KPPN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR TANGGAL 31 OKTOBER 2016 : 1 dari 6 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI PENERIMAAN PERPAJAKAN 0 1.848.011.772.885 PENDAPATAN PAJAK DALAM NEGERI 0 1.654.384.494.099 Pendapatan Pajak Penghasilan 0 1.127.441.984.762 Pendapatan PPh Non-Migas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002

NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 UMUM Anggaran

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Perhitungan Anggaran Negara sebagai tahap akhir

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 I. UMUM Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 1999/2000 setelah diperiksa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

UU 14/2003, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001

UU 14/2003, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 Copyright (C) 2000 BPHN UU 14/2003, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 *13950 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 14 TAHUN 2003 (14/2003) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 I. UMUM

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 32 TAHUN 1999 (32/1999) Tanggal: 23 AGUSTUS 1999 (JAKARTA)

Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 32 TAHUN 1999 (32/1999) Tanggal: 23 AGUSTUS 1999 (JAKARTA) UU 32/1999, PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1998 Oleh:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 UMUM Anggaran

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 1999 (32/1999) TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2002 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2002 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 8 TAHUN 1998 (8/1998) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 8 TAHUN 1998 (8/1998) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 8 TAHUN 1998 (8/1998) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 3 TAHUN 1996 (3/1996) Tanggal: 2 APRIL 1996 (JAKARTA) Tentang: PERUBAHAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Perhitungan Anggaran Negara sebagai tahap

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 1999 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Perhitungan Anggaran Negara sebagai tahap

Lebih terperinci

DAFTAR PENJELASAN MAP/MAK

DAFTAR PENJELASAN MAP/MAK 4 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH 41 Penerimaan Perpajakan 411 Pendapatan Pajak Dalam Negeri 4111 Pendapatan Pajak penghasilan 41111 Pendapatan PPh Migas 411111 Pendapatan PPh Minyak Bumi DAFTAR PENJELASAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG Menimbang : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 2 TAHUN 1998 (2/1998) TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka menyesuaikan

Lebih terperinci

UU 11/1997, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

UU 11/1997, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997 UU 11/1997, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997 Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 11 TAHUN 1997 (11/1997) Tanggal: 1 MEI 1997 (JAKARTA) Tentang: PERUBAHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, Menimbang: a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II RINCIAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

LAMPIRAN II RINCIAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK LAMPIRAN II RINCIAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (Dalam Ribuan Rupiah) 421 PENERIMAAN SUMBER DAYA ALAM 254.270.471.590 PENERIMAAN SDA MIGAS 224.263.060.000 42111 Pendapatan Minyak Bumi 170.342.270.000

Lebih terperinci

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PELAKSANA : - - HAL PROG. ID : lui_pend01 % REAL. PEND

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PELAKSANA : - - HAL PROG. ID : lui_pend01 % REAL. PEND KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 15 KEMENTERIAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN PELAKSANA : - - KODE U R A I A N 1 2 LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 17 TAHUN 2001 (17/2001) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 17 TAHUN 2001 (17/2001) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 17 TAHUN 2001 (17/2001) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 22 TAHUN 2000 (22/2000) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 22 TAHUN 2000 (22/2000) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 22 TAHUN 2000 (22/2000) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 UMUM Berbagai tekanan ekonomi baik internal maupun eksternal, yang

Lebih terperinci

BAGAN AKUN STANDAR - TINGKAT 5

BAGAN AKUN STANDAR - TINGKAT 5 0 1 0 ASET 11 ASET LANCAR 111 KAS DAN SETARA KAS 112 113 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119 Rekening Pemerintah di Bank Indonesia dalam Rupiah 11111 Kas di Bank Indonesia Rekening Pemerintah

Lebih terperinci

LAMPIRAN I RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN

LAMPIRAN I RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN LAMPIRAN I RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN NO URAIAN (Dalam Ribuan Rupiah) 1. Pendapatan Pajak Dalam Negeri 1.328.487.827.125 1.1 Pendapatan Pajak Penghasilan (PPh) 644.396.122.950 1.1.1 Pendapatan PPh Migas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA T AHUN ANGGARAN 1998/1999 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2002 (21/2002) TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2002 (21/2002) TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2002 (21/2002) TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.legalitas.org UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/1996

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/1996 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/1996 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Perhitungan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1998 PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1998 PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1998 PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1997/1998 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997 UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 1996/1997

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 1996/1997 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 11 TAHUN 1997 (11/1997) TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR PER-80/PB/2011 TENTANG PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN AKUN PENDAPATAN, BELANJA, DAN TRANSFER PADA BAGAN AKUN STANDAR

PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR PER-80/PB/2011 TENTANG PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN AKUN PENDAPATAN, BELANJA, DAN TRANSFER PADA BAGAN AKUN STANDAR Wikiapbn PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR PER-80/PB/2011 TENTANG PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN PENDAPATAN, BELANJA, DAN TRANSFER PADA BAGAN STANDAR Wikiapbn menjamin kesamaan salinan ini dengan dokumen

Lebih terperinci

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Lebih terperinci

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (BRUTO)

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (BRUTO) B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN (NETO)

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN LAPORAN REALISASI ANGGARAN APATAN NEGARA DAN HIBAH APATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN 15 KEMENTERIAN KEUANGAN - - UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 216 APATAN KD.

Lebih terperinci

UU 3/2000, PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000

UU 3/2000, PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 UU 3/2000, PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 3 TAHUN 2000 (3/2000) Tanggal:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 6 TAHUN 2004 (6/2004) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 6 TAHUN 2004 (6/2004) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 6 TAHUN 2004 (6/2004) TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

UU 1/2002, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARATAHUN ANGGARAN 2001

UU 1/2002, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARATAHUN ANGGARAN 2001 Copyright (C) 2000 BPHN UU 1/2002, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARATAHUN ANGGARAN 2001 *12925 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 1 TAHUN 2002 (1/2002) TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARATAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAB IV LAPORAN REALISASI ANGGARAN BAB IV LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan

Lebih terperinci

0224 cukai alkohol sulingan bertambah dengan PENERIMAAN LAIN-LAIN DEPARTEMEN KEUANGAN Berkurang dengan PENERIMAAN

0224 cukai alkohol sulingan bertambah dengan PENERIMAAN LAIN-LAIN DEPARTEMEN KEUANGAN Berkurang dengan PENERIMAAN LAMPIRAN I UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1994 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/1994 SUMBER-SUMBER PENDAPATAN RUTIN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1, 2001 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4167) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

UU 2/1994, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94

UU 2/1994, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94 Copyright 2002 BPHN UU 2/1994, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94 *8524 Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 2 TAHUN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... BAB I LATAR BELAKANG... 1 BAB II INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL... 2 BAB III PENJELASAN INFORMASI AKRUAL...

DAFTAR ISI... BAB I LATAR BELAKANG... 1 BAB II INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL... 2 BAB III PENJELASAN INFORMASI AKRUAL... Suplemen Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2013 (Audited) DAFFTAR ISII I DAFTAR ISI... i BAB I LATAR BELAKANG... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Kondisi... 1 BAB II INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/95

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/95 UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/95 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN (NETO) pendapatan pada Semester II TA.2 sebesar Rp., yang berasal dari penerimaan PNBP sebesar Rp., dan

Lebih terperinci

UU 2/1994, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94

UU 2/1994, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94 UU 2/1994, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94 Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor:2 TAHUN 1994 (2/1994) Tanggal:20 APRIL 1994 (JAKARTA) Tentang:TAMBAHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/1995 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN, PNBP, ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH, DAN PEMBIAYAAN ANGGARAN

RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN, PNBP, ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH, DAN PEMBIAYAAN ANGGARAN LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN, PNBP, ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH, DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999/2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 35, 1996 KEUANGAN. APBN. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3625)

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka menyesuaikan

Lebih terperinci

PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR PER-80/PB/2011 TENTANG PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN AKUN PENDAPATAN, BELANJA, DAN TRANSFER PADA BAGAN AKUN STANDAR

PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR PER-80/PB/2011 TENTANG PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN AKUN PENDAPATAN, BELANJA, DAN TRANSFER PADA BAGAN AKUN STANDAR Wikiapbn PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR PER-80/PB/2011 TENTANG PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN PENDAPATAN, BELANJA, DAN TRANSFER PADA BAGAN STANDAR Wikiapbn menjamin kesamaan salinan ini dengan dokumen

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Rincian Penerimaan Perpajakan Tahun Anggaran 2008 adalah sebagai berikut

Rincian Penerimaan Perpajakan Tahun Anggaran 2008 adalah sebagai berikut PENJELASAN A T A S RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2008

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2016 (dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2016 (dalam rupiah) LAPORAN REALISASI BELANJA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET216 BAGIAN PELAKSANA : 15 KEMENTERIAN KEUANGAN : LRBKW 1 : 16 Juni 216 : 1 SEMULA 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen 2.1.1. Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki

Lebih terperinci

DATA POKOK APBN

DATA POKOK APBN DATA POKOK - DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Tabel 1 : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dan...... 1 Tabel 2 : Penerimaan Dalam Negeri, 1994/1995...... 2 Tabel 3 : Penerimaan

Lebih terperinci

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DATA POKOK -P DAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR TABEL Tabel 1 : dan.......... 1 Tabel 2 : Penerimaan Dalam Negeri, 1994/1995...... 2 Tabel 3 : Penerimaan Perpajakan, 1994/1995.........

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UU 3/1998, ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999

UU 3/1998, ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 UU 3/1998, ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998/1999 Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 3 TAHUN 1998 (3/1998) Tanggal: 13 MARET 1998 (JAKARTA) Tentang: ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED Jl. Veteran 17 18 Jakarta 10110 I. PENDAHULUAN Berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN, PNBP, ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH, DAN PEMBIAYAAN ANGGARAN

RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN, PNBP, ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH, DAN PEMBIAYAAN ANGGARAN LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 RINCIAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

KODE AKUN PEMERINTAH PUSAT

KODE AKUN PEMERINTAH PUSAT KODE AKUN PEMERINTAH PUSAT oleh : Jan Hoesada PENDAHULUAN Karangan ini merupakan pendapat pribadi, bukan pendapat KSAP, disajikan dengan hati tulus untuk manfaat sebesar-besarnya masyarakat pemerhati dan

Lebih terperinci

DAFTAR MATA ANGGARAN PENERIMAAN PENERIMAAN PERPAJAKAN YANG TIDAK MEMERLUKAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)

DAFTAR MATA ANGGARAN PENERIMAAN PENERIMAAN PERPAJAKAN YANG TIDAK MEMERLUKAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) Lampiran I Surat Dirjen PBN No.S-388/PB/2007 DAFTAR MATA ANGGARAN PENERIMAAN PENERIMAAN PERPAJAKAN YANG TIDAK MEMERLUKAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) NO M A P J NS U R A I A N M A P NA M A J E NI S B

Lebih terperinci