Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi

1 ABSTRAK Peranan Audit Operasional Atas Pengendalian Proses Produksi Dalam Usaha Menekan Tingkat Kecacatan Produk (Studi Terbatas Pada PT. X Unit Usaha TI) Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada persaingan yang ketat, khususnya di bidang industri sejenis. Agar suatu perusahaan mampu bersaing dan terus bertahan dalam lingkungan industri yang kompetitif, perusahaan dituntut untuk dapat melaksanakan kegiatan operasinya secara efektif dan efisien. Selain itu perusahaan dituntut menghasilkan produk yang berkualitas baik. Kualitas memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan fungsi sebenarnya dari suatu produk. Kualitas yang tidak baik atau tidak sesuai dengan desain spesifikasi produk yang telah ditetapkan merupakan kerugian bagi perusahaan. Menindaklanjuti ha1 di atas, perusahaan perlu merumuskan kebijakan kualitas melalui pengendalian kualitas dengan cara melaksanakan audit operasional atas proses produksi berdasarkan tahap-tahap audit operasional. Audit operasional merupakan salah satu alat bantu bagi perusahaan dalam melakukan peninjauan dan penilaian terhadap kegiatan produksi disertai pemberian informasi kepada manajemen mengenai berbagai faktor penyebab terjadinya kecacatan produk dan merekomendasikan tindakan yang diperlukan dalam usaha menekan atau menghilangkan penyebab terjadinya kecacatan produk. Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Untuk memperoleh data primer penulis melakukan penelitian lapangan yaitu berupa penelitian langsung pada PT "X, dan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan atau literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Kecacatan produk yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh faktor manusia dan faktor alat produksi. Faktor manusia yang menyebabkan terjadinya kecacatan produk adalah kurang teliti, kelalaian, dan miss communication. Faktor alat produksi yang menyebabkan terjadinya kecacatan produk yaitu kerusakan alat produksi, gangguan pada alat produksi, serta alat produksi yang sudah tidak cocok atau tidak memadai lagi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis dapat menyimpulkan bahwa audit operasional atas pengendalian proses produksi yang dilaksanakan pada PT "X sudah memadai. Hal ini bisa dilihat dari hasil rata-rata jawaban kuisioner yang setuju sebesar 30,00% dan yang sangat setuju sebesar 70,00%. Audit operasional dilakukan oleh auditor internal yang didukung dengan kualifikasi yang memadai serta telah dilaksanakannya tahap-tahap audit operasional yang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap audit mendalam, dan tahap pelaporan. Data kecacatan produk yang diperoleh menunjukkan tingkat kecacatan produk yang sangat kecil dimana nilai kecacatan produk yang terjadi pada saat penelitian dilakukan sebesar 0%, dan bila dibandingkan dengan periode pemeriksaan sebelumnya bisa dilihat terjadinya penurunan tingkat kecacatan produk. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu: "Audit operasional atas pengendalian proses produksi yang dilaksanakan secara memadai berperan dalam usaha menekan tingkat kecacatan produk " dapat diterima. i

2 DAFTAR ISI ABSTRAK i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Metode Penelitian Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Peranan Audit Pengertian Auditing Jenis-jenis Audit v

3 2.3 Audit Operasional Pengertian Audit Operasional Tujuan Audit Operasional Manfaat Audit Operasional Keterbatasan Audit Operasional Jenis-jenis Audit Operasional Kriteria Audit Operasional Ruang Lingkup Audit Operasional Tahap-tahap Audit Operasional Tahap Pendahuluan Tahap Audit Mendalam Tahap Pelaporan Kualifikasi Auditor Operasional yang Memadai Independensi Auditor Kompetensi Auditor Program audit Pengendalian Internal Pengertian Pengendalian Internal Tujuan Pengendalian Internal Komponen-komponen Pengendalian Internal Keterbatasan Pengendalian Intern Hubungan Audit Operasional dengan Pengendalian Internal vi

4 2.6 Proses Produksi Pengertian Proses Produksi Jenis-jenis Proses Produksi Fungsi Produksi Sasaran Audit Operasional dalam Proses Produksi Pengendalian Kualitas Pengertian Kualitas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Lokasi Perusahaan Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Produk Perusahaan Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Operasionalisasi Variabel Indikator dan Skala Pengukuran Teknik Pengembangan Instrumen Pengujian Kualitas Data Uji Validitas vii

5 Uji Reliabilitas Analisis Pengujian Hipotesis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Aktivitas dan Hasil Produksi Perusahaan Kedudukan Auditor Intern Gambaran Umum Proses Produksi Kecacatan Produk Analisis Hasil Pengumpulan Data Gambaran Umum Responden Gambaran Variabel Independen Indikator pada Audit Operasional Yang Memadai Indikator pada Proses Audit Gambaran Variabel Dependen Indikator pada Kesesuaian dengan Kontrak Kerja Indikator Laporan Kesalahan atau Laporan Komplain Analisis Pengujian Hipotesis Pengujian Validitas Data Pengujian Reliabilitas Data Pemgujian Hubungan Korelasi viii

6 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN ix

7 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 : Operasionalisasi Variabel Tabel 5.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 5.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja di Perusahaan Tabel 5.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 5.5 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Audit Operasional yang Memadai (sub indikator Independent).. 86 Tabel 5.6 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Audit Operasional yang Memadai (sub indikator Kompetensi Auditor) 87 Tabel 5.7 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Audit Operasional yang Memadai (sub indikator Adanya Status Organisasi) 88 Tabel 5.8 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Audit Operasional yang Memadai (sub indikator Program Audit) Tabel 5.9 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Proses Audit (sub indikator Tahap Pendahuluan) Tabel 5.10 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Proses Audit (sub indikator Tahap Audit Mendalam). 90 x

8 Tabel 5.11 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Proses Audit (sub indikator Tahap Pelaporan) Tabel 5.12 : Rata-rata Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Audit Operasional yang Memadai Tabel 5.13 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kesesuaian dengan Kontrak Kerja (sub indikator waktu penyelesaian pekerjaan). 94 Tabel 5.14 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kesesuaian dengan Kontrak Kerja (sub indikator design program) 95 Tabel 5.15 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Laporan Kesalahan Atau Laporan Komplain (sub indikator error program) Tabel 5.16 : Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Laporan Kesalahan Atau Laporan Komplain (sub indikator tingkat kesulitan pengoperasian ). 97 Tabel 5.17 : Rata-rata Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Indikator Penurunan Tingkat Kecacatan Produk. 98 xi

9 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. X Gambar 4.1 : Proses Audit PT. X xii

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Struktur Organisasi PT. X : Tabel Kuisioner : Tabel Skor Jawaban Kuisioner Variabel X : Tabel Skor Jawaban Kuisioner Variabel Y : Tabel Pengujian Reliabilitas : Tabel kelompok Instrumen Ganjil : Tabel kelompok Instrumen Genap : Tabel rank variabel X dan Variabel Y : Tabel Spearman Lampiran 10 : T-Tabel Lampiran 11 : Contoh Laporan Projek Lampiran 12 : Surat Pernyataan xiii