TINJAUAN VISUAL AKSARA PADA PRASASTI BATU TULIS BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN VISUAL AKSARA PADA PRASASTI BATU TULIS BOGOR"

Transkripsi

1 TINJAUAN VISUAL AKSARA PADA PRASASTI BATU TULIS BOGOR DK Skripsi Semester II 2009 / 2010 Oleh : Nevy Astuti Kumalasari Program Studi Desain Komunikasi Visual FAKULTAS DESAIN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2010

2 ABSTRAK Nevy Astuti Kumalasari, Tinjauan Visual Aksara Pada Prasasti Batu Tulis Bogor, Skripsi: Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia 2010 Prasasti Batu Tulis Bogor merupakan peninggalan bersejarah di zaman kerajaaan Pajajaran pada tahun Parasasti ini dibuat oleh putra Prabu Siliwangi yaitu Prabu Surawisesa. Prasasti ini dibuat untuk memperingati wafatnya Prabu Siliwangi dan untuk memberitakan tentang keberhasilan Sri Baduga dalam membangun daerahnya diseputar Pakuan Pajajaran. Pada Prasasti Batu Tulis Bogor terukir sembilan baris aksara yang berbahasa Sansekerta. Aksara yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor tidak terdiri dari huruf besar atau huruf kecil melainkan hanya memiliki satu ukuran huruf, karena aksara tersebut memiliki ukuran atau proporsi yang sama. Aksara tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan prinsip - prinsip Danton Sihombing. Istilah tipografi pada prinsip - prinsip Danton Sihombing tidak semua dapat diterapkan pada aksara yang terukir pada Prasasti Batu Tulis Bogor, istilah seperti Ascender dan Descender contohnya merupakan teori yang tidak dapat diterapkan pada aksara Prasasti Batu Tulis Bogor karena aksara tersebut memiliki proporsi yang sama. Namun istilah tipografi yang dapat diterapkan yaitu menganalisis aksara berdasarkan sudut geometrisnya. Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor hanya terdiri dari dua komponen komponen garis yaitu geometris dan non geometris. Sudut sudut geometri yang terbentuk pada aksara Prasasti batu Tulis Bogor terbagi menjadi lima kelompok. Dan kategori aksara yang membentuk sudut geometri pada aksara yang terukir di Prasasti Batu Tulis Bogor terdapat empat belas aksara baik yang terdapat pada aksara swara, vokalisasi dan konsonan. Sedangkan aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor yang tidak membentuk sudut geometri sebanyak lima aksara yang terdapat pada aksara swara dan konsonan. Kata Kunci : Prasasti, Aksara Sunda, Istilah Tipografi

3 KATA PENGATAR Segala Puji dan Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt karena dengan ridho, rahmat dan hidayah Nya lah peneliti dapat menyelesaikan makalah skirpsi yang berjudul Tinjauan Visual Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor, tepat pada waktunya. Pada laporan skiripsi ini peneliti mencoba menganalisis aksara yang terukir pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan pendekatan pada prinsip - prinsip Danton Sihombing. Isi laporan ditulis berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan beberapa sumber yang memahami tentang Prasasti Batu Tulis Bogor dan aksara Sunda. Dengan cara observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Karena keterbatasan kemampuan peneliti menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca peneliti harapkan. Semoga laporan ini dapat memiliki nilai yang berguna bagi pembaca. Bandung, Juni 2010 Peneliti

4 UCAPAN TERIMAKASIH Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan atas kehadirat Allah Swt karena dengan ridho, rahmat dan hidayah Nya penyusunan laporan skirpsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Dalam penyusunan laporan ini peneliti banyak mengalami kesulitan dan berbagai kendala. Akan tetapi dengan adanya arahan arahan serta bimbingan yang di berikan oleh pihak pihak yang membantu, syukur Alhamdulillah penyusunan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam penyusunan laporan skirpsi ini, tidak lupa peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Hary Lubis selaku dosen pembimbing skripsi. 2. Didi Subandi dan Kankan Kasmana selaku dosen penguji 3. Maemunah selaku juru kunci Prasasti Batu Tulis Bogor 4. Dede kosasih selaku Narasumber Aksara Sunda 5. Ambarsih Ekawardhani selaku Ketua Koordinator TA/Skripsi. 6. Serta pihak pihak lain yang telah banyak membantu baik dari segi moril ataupun materil yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga apa yang telah diberikan oleh semua pihak yang membantu, akan mendapatkan balsan dari Allah Swt.

5 DAFTAR ISI Abstrak... Kata Pengantar... Ucapan Terimakasih... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Kosakata... i ii iii iv vi viii ix BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Maksud dan Tujuan Manfaat Penelitian Metode Penelitian Sistematika Penulisan AKSARA dan PRASASTI 2.1 Zaman Praaksara Aksara Perkembangan Aksara Teori Huruf Menurut Prinsip - Prinsip Danton Sihombing Prasasti Perkembangan Prasasti Prasasti yang Ada Di Indonesia AKSARA SUNDA 3.1 Sejarah Aksara Sunda Sistem Aplikasi Aksara Sunda Proporsi Aksara Sunda... 27

6 BAB IV BAB V ANALISA AKSARA PADA PRASASTI BATU TULIS BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP - PRINSIP DANTON SIHOMBING 4.1 Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor Sistem Aplikasi Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor Istilah Tipografi Menurut Teori Danton Sihombing untuk Menganalisis Aksara Pada Prasasti Batu Tulis Bogor... KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... xi xiii

7 DAFTAR GAMBAR 2.1 Terminologi Huruf Menurut Prinsip - Prinsip Danton Sihombing Kelompok garis tegak datar Kelompok garis tegak miring Kelompok garis tegak lengkung Kelompok garis lengkung Prasasti Batu Tulis Bogor Prasasti Kutai yang berbentuk yupa Prasati Ciaruteun Prasasti Kebon kopi Prasasti Jambu Prasasti Tugu Aksara Swara Angka Aksara Ngalagena Proporsi Tanda Vokalisasi Proporsi Aksara Swara Proporsi Angka Proporsi Aksara Ngalagena Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor Aksara Swara pada Prasasti Batu Tulis Bogor Aksara Vokalisasi pada Prasasti Batu Tulis Bogor Aksara Konsonan pada Prasasti Batu Tulis Bogor Proporsi Aksara Swara pada Prasasti Batu Tulis Bogor Proporsi Aksara Vokalisasi pada Prasasti Batu Tulis Bogor Proporsi Aksara Konsonan pada Prasasti Batu Tulis Bogor Kelompok Garis Lengkung pada Aksara Swara Kelompok Garis Tegak - Lengkung pada Aksara Swara Kelompok Garis Datar - Miring pada Aksara Vokalisasi Kelompok Garis Miring pada Aksara Vokalisasi

8 4.13 Kelompok Garis Lengkung pada Aksara Vokalisasi Kelompok Garis Tegak Lengkung - Datar pada Aksara Vokalisasi Kelompok Garis Tegak Lengkung pada Aksara Konsonan Kelompok Garis Lengkung pada Aksara Konsonan Kelompok Garis Tegak Lengkung - Miring pada Aksara Konsonan Kelompok Garis Lengkung - Miring pada Aksara Konsonan

9 DAFTAR TABEL 3.1 Tabel Aksara Kuno Tabel Contoh Pengucapan Aksara Swara Tabel Vokalisasi dan Angka Tabel Data Observasi

10 KOSAKATA Aksara Aksara Swara Alpabet Anatomi Artefak Ascender : Huruf : Huruf vokal : Abjad; urutan huruf : Ilmu urai tubuh (huruf) : Peninggalan bersejarah : Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di antara meanline dan capline Baseline : Sebuah garis maya horizontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar Capline : Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar Descender : Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline Folklore : Kebudayaan suatu kelompok yang diwariskan secara turun temurun dan secara tradisional Fonem : Satuan bahasa terkecil yang mampu membedakan arti Geometri : Ilmu ukur; cabang matematika yang menerangkan sifat sifat garis, sudut, bidang dan ruang Identitas : Jati diri Kode Konsonan : Sistem dan tanda yang telah disepakati bersama : Lambang bunyi

11 Meanline Mesolithikum : Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil : Zaman kebudayaan batu madya Neolithikum : Zaman kebudayaan batu baru Paleolithikum Prasasti Proporsi : Zaman kebudayaan batu tua : Tulisan yang memuat informasi sejarah, peringantan atau catatan suatu peristiwa yang tertulis pada batu, logam atau pada bagian tertentu candi : Ukuran antara bagian bagian suatu bentuk Simbol : Lambang Terminologi Tipografi : Istilah : Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak Unicode : Standar dalam pengkodean karakter yang dirancang untuk memungkinkan teks dan simbol dari semua sistem tulisan agar dapat ditampilkan oleh komputer Vokal Vokalisasi : Huruf hidup : Penanda bunyi X Height : Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X height merupakan tinggi dari badan huruf kecil

12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Prasasti Batu Tulis merupakan peninggalan bersejarah dari kota Bogor, dari kerajaan Sunda. Prasasti ini merupakan penobatan raja raja Pajajaran di bawah kekuasaan Prabu Siliwangi ( ). Kerajaan Pajajaran berada di wilayah Pasundan, kerajaan Sunda ini beribukota di Pakuan (Bogor) Jawa Barat. Kerajaan Pajajaran berdiri setelah Wastu Kancana wafat tahun Karena saat sepeninggal Rahyang Wastu Kencana, kerajaan Galuh dipecah menjadi dua, yaitu diantara Susuktunggal dan Dewa Niskala, namun keduanya memiliki kedudukan yang sederajat. Kerajaan Pajajaran berada di bawah kekuasan Prabu Susuktunggal (Sang Haliwungan) dan Kerajaan Galuh yang meliputi Parahyangan yang berpusat di Kawali di bawah kekuasaan Dewa Niskala (Ningrat Kancana). Prabu Susuktunggal dan kerajaan Galuh tidak mendapatkan gelar Prabu Siliwangi, karena kekuasan keduanya tidak meliputi seluruh tanah Pasundan sebagaimana kekuasan Prabu Wangi dan Rahyang Wastu Kancana atau Prabu Siliwangi I (Hajaruddin, 2009). Sejarah kerajaan Pajajaran tidak dapat terlepas dari kerajaan-kerajaan pendahulunya di daerah Jawa Barat, yaitu Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda, Kerajaan Galuh, dan Kawali. Hal ini dikarenakan pemerintahan kerajaan Pajajaran merupakan penerus dari kerajaan kerajaan tersebut. Kerajaan Pajajaran juga meninggalkan sejumlah jejak peninggalan di masa lalu, salah satunya yaitu Prasasti Batutulis, Bogor (Hajaruddin, 2009). Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun Kerajaan Pajajaran runtuh karena mendapatkan serangan dari kerajaan Sunda yang lain, yaitu Kesultanan Banten. Berakhirnya masa kekuasaan Pajajaran ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana (singgahsana raja), dari Pakuan ke Surasowan di Banten oleh Pasukan Maulana Yusuf. Batu itu diboyong karena tradisi politik agar di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru, dan menandakan Maulana Yusuf adalah penerus kekuasaan Pajajaran yang sah

13 karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwngi II). Inilah sejarah singkat mengenai sejarah kerajaan Pajajaran (Hajaruddin,2009). Membahas sedikit mengenai arti siliwangi yang berasal dari kata sili(h) dan wangi. Yang jika diartikan secara utuh adalah Pengganti (Prabu) Wangi. Maksudnya adalah Siliwangi diberikan kepada raja-raja yang menjadi pengganti Prabu Wangi. Sedangkan Prabu Wangi sendiri adalah gelar untuk Prabu Niskala Wastu Kancana raja dari kerajaan Sunda (Pajajaran) ke-32 sejak Prabu Tarusbawa (Firman Raharja, 2008). Batu Tulis berhubungan erat dengan kepemilikan peninggalan sejarah yang berdiri di sana sejak ratusan tahun silam dan merupakan prasasti abadi. Berbagai kepercayaan mengakar pula pada perjalanan sejarah daerah ini, terutama pada batu pipih yang berbentuk trapesium yang merupakan sasakala. Menurut Eman Soelaeman dalam buku Toponimi, Sasakala yaitu batu prasasti peringatan bagi Raja Pajajaran yang telah meninggal dunia yaitu Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) tahun Daerah Batutulis merupakan daerah yang tidak boleh diganggu, karena merupakan daerah Kabuyutan yang disucikan sejak ratusan tahun silam. Hampir seluruh lahan yang berada dan termasuk kelurahan Batutulis merupakan kompleks kerajaan. Bangunan rumah penduduk yang ada sebenarnya berada tepat di lokasi taman keraton Pajajaran. Daerah tersebut di beri nama Batutulis karena di sana terdapat Prsasti Batutulis peninggalan kerajaan Pajajaran (Eman Soelaeman, 2004). Prasasti Batutulis di buat oleh putra Prabu Siliwangi yang bernama Surawisesa atau yang memiliki julukan Ratu Sangiang dan dalam cerita pantun dan babat Pajajaran disebut Prabu Gantangan atau Mundinglaya Dikusumah. Prasasti tersebut di buat pada Candrasangkala Panca Pendawa Emban Bumi, tepatnya pada tahun saka 1455 atau tahun 1533 Masehi. Prasasti tersebut dibuat dengan maksud memperingati wafatnya Prabu Siliwangi setelah 12 tahun meninggal. Peringatan tersebut diselenggarakan dalam upacara srada (penyempurnaan sukma) diperabukan kembali, karena keabadian namanya yang selalu disebut dan dicintai rakyat Pajajaran selama

14 itu. Prasasti Batutulis juga memberitakan tentang keberhasilan Sri Baduga (Prabu Siliwangi) dalam membangun daerahnya diseputar Pakuan Pajajaran (Eman Soelaeman, 2004). Tujuan utama pembuatan Batu bertulis ini ialah untuk upacara agama, agar kesaktian Sri Baduga Maharaja yang di anggap bersemayan dalam Lingga (Lambang Kesuburan) tanda kekuasaannya mampu melindungi Negara yang diancam musuh (Maemunah, 2009). Prasasti Batu Tulis memiliki ukuran besar dan lebar seperti bentuk trapesium, prasasti ini berisi tulisan Palawa dan berbahasa Sansekerta. Dan saat ini Prasasti Batu Tulis menjadi tempat wisata bersejarah dan berziarah. Sebagai kawasan wisata bersejarah, Batutulis tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat Bogor saja. Pengunjung dari luar kota Bogor pun banyak. Beragam motif turut mengiringi para pengunjung. Dari sekedar ingin mengetahui wujud dari Batutulis, wisata bersejarah hingga wisata ziarah Identifikasi Masalah Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor memiliki proporsi huruf yang sama Pada aksara yang terukir di Parsasti Batu Tulis Bogor memiliki dua macam unsur garis yaitu geometri dan tidak geometri Adanya proporsi aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor Pola huruf yang terdapat pada Prasasti memiliki kesamaan dengan aksara Sunda Adanya perbedaan anatomi huruf Sunda dengan aksara yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor 1.3. Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah maka perumusan masalah berfokus pada aksara yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis. Serta menganalisis bagaimana proporsi dan pola aksara yang tertulis pada Prasasti Batu Tulis Bogor.

15 1.4. Batasan Masalah Masalah dibatasi pada Tipografi yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor, yang kemudian dianalisis bagaimana proporsi dan pola aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan terminologi pada pendekatan prinsip prinsip pada buku Danton Sihombing Maksud dan Tujuan Penelitian a. Maksud Pada Prasasti Batu Tulis Bogor terdapat sembilan baris tulisan yang berbahasa sansekerta. Maka dari itu maksud dari penelitian ini adalah mengkaji proporsi dan pola aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor. b. Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk lebih memahami proporsi dan anatomi huruf pada aksara yang tertulis pada prasasti Manfaat Penelitian Mampu memahami pola huruf, anatomi dan proporsi huruf yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan pendekatan pada prinsip - prinsip Danton sihombing Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang menggambarkan apa adanya. Metode Deskriptif ialah suatu metode yang menggambarkan semua data yang kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya. Pada Prasasti Batu Tulis Bogor terukir aksara yang kemudian akan dianalisis berdasarkan pola huruf, proporsi dan anatominya berdasarkan istilah tipografi. Namun aksara yang terukir pada prasasti tersebut tidak semua dapat dilihat dengan jelas bagaimana bentuk hurufnya karena ada beberapa huruf yang sudah mulai pudar, mengingat prasasti ini adalah peninggalan bersejarah.

16 Karena kendala teknis tersebut hanya beberapa aksara yang dapat dilihat bentuk hurufnya. Oleh sebab itulah hanya sebagian dari aksara yang terukir pada Prasasti Batu Tulis Bogor yang dapat dianalisis. Untuk menyimpulkan hasil analisis aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan metode induktif, yaitu penelitian dari hal hal spesifik (khusus) untuk kemudian dapat ditarik kesimpulan secara umum Sumber Data Untuk melengkapi hasil penelitian, pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan maupun penelitian. Sedangkan data yang dikumpulkan, yaitu data primer dan sekunder. Menurut Marzuki dalam Hary Lubis (2008 [ 2002 ]; 4) Informasi atau data yang dikumpulkan dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Adalah data atau informasi faktual tentang suatu objek yang diusahakan, dicari, diperoleh dan dicatat untuk pertama kalinya oleh peneliti sendiri sebagai pihak pertama penerima data, melalui penelitian dan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Disini yang dilakukan adalah mengkaji bagaimana proporsi pada aksara Sunda dengan aksara yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor, yang kemudian akan diketahui proporsi pada aksara tersebut apakah memiliki perbedaan prinsip penulisan pada aksara Sunda dengan aksara yang terdapat pada Prasasti tersebut. b. Data sekunder Adalah data atau informasi yang diperoleh bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, melainkan oleh pihak lain yang memerlukan. Yaitu melalui studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca dan

17 mempelajari literatur (bahan bacaan) yang berkaitan dengan objek yang diteliti guna melengkapi data data pada penyusunan makalah akademik Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini dengan menggunakan Metode Observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Dimana metode observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara cermat dan sistematik terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki tanpa mengajukan pertanyaan pertanyaan, meskipun objeknya adalah orang (Marzuki dalam Hary Lubis, 2008 [ 2002 ]). Dimana pengamatan pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan metode observasi dilakukan dengan cara mengukur kedalaman ukiran aksara yang terdapat pada prasasti, mengukur besarnya aksara yang terukir pada prasasti dan mengamati bentuk hurufnya, yang kemudian aksara tersebut dianalisis untuk mengetahui bagaimana proporsi dan pola penulisannya serta bagaimana anatomi pada aksara yang terukir pada prasasti tersebut Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Merupakan bab yang menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, metode penelitian, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II AKSARA DAN PRASASTI Bab ini menguraikan tentang teori teori mengenai aksara dan prasasti serta membahas beberapa prasasti prasasti yang terdapat di Indonesia. BAB III AKSARA SUNDA Bab ini membahas mengenai sejarah aksara Sunda, bagaimana sistem aplikasi aksara Sunda hingga proporsi pada aksara Sunda.

18 BAB IV ANALISIS AKSARA PADA PRASATI BATU TULIS BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PADA PRINSIP - PRINSIP DANTON SIHOMBING Bab ini menguraikan pembahasan permasalahan dari objek yang diteliti, yaitu dengan menganalisis aksara yang ditulis pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan prinsip - prinsip huruf latin pada buku Danton Sihombing. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dimana metode penggumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. BAB V SIMPULAN Bab ini membahas mengenai simpulan dari hasil penelitian.

BAB II AKSARA DAN PRASASTI

BAB II AKSARA DAN PRASASTI BAB II AKSARA DAN PRASASTI 2.1. Zaman Praaksara Menurut Matroji dalam buku Sejarah SMA, Zaman Praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Masyarakat yang belum mengenal tulisan berbeda

Lebih terperinci

BAB III AKSARA SUNDA

BAB III AKSARA SUNDA BAB III AKSARA SUNDA 3.1. Perihal Aksara Sunda Aksara Sunda atau yang disebut huruf Kaganga bukan milik sendiri maksudnya adalah aksara Sunda merupakan aksara hasil modifikasi dari aksara aksara daerah

Lebih terperinci

Prasasti ini dimaksudkan untuk memperingati perintah Rakryan Juru Pangambat pada tahun Saka 854 untuk mengembalikan kekuasaan kepada raja

Prasasti ini dimaksudkan untuk memperingati perintah Rakryan Juru Pangambat pada tahun Saka 854 untuk mengembalikan kekuasaan kepada raja Prasasti ini dimaksudkan untuk memperingati perintah Rakryan Juru Pangambat pada tahun Saka 854 untuk mengembalikan kekuasaan kepada raja Sunda..ba(r) pulihkan haji sunda.. Dengan Sanjaya dalam ki tab

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif ANATOMI HURUF. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 04Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Tipografi Aplikatif ANATOMI HURUF. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 04Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: ANATOMI HURUF 04Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf Menurut Adi Kusrianto (2004:22), ada dua aspek dasar anatomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat. pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat. pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran. Kerajaan Pajajaran sendiri adalah nama lain dari Kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Sunda pada umumnya sudah mengenal dengan kata Siliwangi dan Padjajaran. Kedua kata tersebut banyak digunakan dalam berbagai hal. Mulai dari nama tempat,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE. di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE. di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE A. Kesimpulan Astana Gede Kawali adalah salah satu situs bersejarah yang terdapat di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif PENGENALAN HURUF. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 01Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

Tipografi Aplikatif PENGENALAN HURUF. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 01Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Modul ke: PENGENALAN HURUF 01Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf PENGENALAN HURUF Apa itu Huruf? Dalam pengertiannnya adalah

Lebih terperinci

ADAPTASI KARAKTER AKSARA BATAK TOBA DALAM HURUF LATIN

ADAPTASI KARAKTER AKSARA BATAK TOBA DALAM HURUF LATIN Njoo Dewi Candra Kertasari, Adaptasi Karakter Aksara Batak Toba dalam Huruf Latin 33-40 ADAPTASI KARAKTER AKSARA BATAK TOBA DALAM HURUF LATIN Njoo Dewi Candra Kertasari 1, Naomi Haswanto 2, Priyanto Sunarto

Lebih terperinci

Ahli Tipografi disebut TIPOGRAFER (ahlinya tipografi gitu...)

Ahli Tipografi disebut TIPOGRAFER (ahlinya tipografi gitu...) PENDAHULUAN TIPOGRAFI adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata HURUF dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca

Lebih terperinci

FAKULTAS DESAIN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2010

FAKULTAS DESAIN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2010 Laporan Pengantar Tugas Akhir PERANCANGAN MEDIA INFORMASI TEKNIK MELUKIS KACA UNTUK ANAK-ANAK DK 26313/Tugas Akhir Semester VII 2009/2010 Oleh: Septoni NIM: 52106011 Program Studi Desain Grafis FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan suatu bangsa tidak hanya merupakan suatu aset, namun juga jati diri. Itu semua muncul dari khasanah kehidupan yang sangat panjang, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu proses kepergian seseorang menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Hal yang mendorong kepergiannya seperti kepentingan agama,

Lebih terperinci

TINJAUAN WACANA SIMBOL VISUAL SAMPUL ALBUM IWAN FALS MANUSIA ½ DEWA

TINJAUAN WACANA SIMBOL VISUAL SAMPUL ALBUM IWAN FALS MANUSIA ½ DEWA Lembar Pengesahan TINJAUAN WACANA SIMBOL VISUAL SAMPUL ALBUM IWAN FALS MANUSIA ½ DEWA DK 38315 Skripsi Semester I 2009 / 2010 Oleh : Ananta Doris Amal 51904225 Program Studi Desain Komunikasi Visual Menyetujui:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA PENEKANAN DESAIN TIPOLOGI PADA ARSITEKTUR BANGUNAN SETEMPAT Diajukan

Lebih terperinci

TIPOGRAFI. Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia

TIPOGRAFI. Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia TIPOGRAFI Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia Pengantar Pada materi Design berikut ini, terdapat penggambaran konsep tipografi untuk lebih memperdayagunakan huruf sebagai element grafis, agar sebuah

Lebih terperinci

Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Mataram Kuno KELOMPOK 4 : ADI AYU RANI DEYDRA BELLA A. GHANA N.P. PUSAKHA S.W.Q (01) (Notulen) (08) (Moderator) (11) (Anggota) (20) (Ketua) Kerajaan Mataram (Hindu-Buddha), sering disebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis

Lebih terperinci

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT. CEG4B3 Randy E. Saputra, ST. MT. Definisi Teks Media dasar untuk banyak sistem jaringan multimedia Teks dalam bentuk kata, kalimat dan paragraf digunakan untuk mengkomunikasikan pikiran, ide dan fakta

Lebih terperinci

SRI BADUGA MAHARAJA ( ) Tokoh Sejarah yang Memitos dan Melegenda

SRI BADUGA MAHARAJA ( ) Tokoh Sejarah yang Memitos dan Melegenda SRI BADUGA MAHARAJA (1482-1521) Tokoh Sejarah yang Memitos dan Melegenda MAKALAH Disampaikan dalam seminar Sri Baduga dalam Sejarah, Filologi, dan Sastra Lisan Diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Museum

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Huruf Tanjitawi Pada tahap berikut akan menyajikan proses penciptaan wujud karya desain huruf Tanjitawi, proses penciptaan dimulai dari proses penjaringan ide yang memunculkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ARGA PERMANA PUTRA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ARGA PERMANA PUTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan oleh : ARGA PERMANA PUTRA

Lebih terperinci

Mainan Edukatif Untuk Pembelajaran Aksara Sunda di Sekolah Dasar

Mainan Edukatif Untuk Pembelajaran Aksara Sunda di Sekolah Dasar Mainan Edukatif Untuk Pembelajaran Aksara Sunda di Sekolah Dasar UKSA (Ulin Aksara Sunda) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Desain Produk Oleh : Muhammad Iqbal Musthafa NIM 17503004

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lanskap Sejarah dan Budaya Lanskap merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indra manusia. Semakin jelas harmonisasi dan

Lebih terperinci

TAMAN BUDAYA SUNDA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSAYARATAN MATA KULIAH TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR (DI 40Z0) SEMESTER II 2006/2007

TAMAN BUDAYA SUNDA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSAYARATAN MATA KULIAH TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR (DI 40Z0) SEMESTER II 2006/2007 TAMAN BUDAYA SUNDA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSAYARATAN MATA KULIAH TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR (DI 40Z0) SEMESTER II 2006/2007 DOSEN PEMBIMBING : DRS. PRABU WARDONO., MSN KOORDINATOR TUGAS AKHIR : DRS.

Lebih terperinci

MUSEUM NEGERI JAWA BARAT SRI BADUGA DI BANDUNG (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernacular)

MUSEUM NEGERI JAWA BARAT SRI BADUGA DI BANDUNG (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernacular) LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MUSEUM NEGERI JAWA BARAT SRI BADUGA DI BANDUNG (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernacular) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif DASAR DASAR TIPOGRAFI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 03Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATF

Tipografi Aplikatif DASAR DASAR TIPOGRAFI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 03Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATF Modul ke: DASAR DASAR TIPOGRAFI 03Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf DASAR-DASAR TIPOGRAFI Apa itu Tipografi? Secara umum

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 SEJARAH KERAJAAN CIREBON DAN KERAJAAN BANTEN Disusun Oleh Kelompok 3 Rinrin Desti Apriani M. Rendi Arum Sekar Jati Fiqih Fauzi Vebri Ahmad UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 KERAJAAN CIREBON Kerajaan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5. 1, 2 dan 3. 1, 2 dan 4. 1, 2 dan 5.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5. 1, 2 dan 3. 1, 2 dan 4. 1, 2 dan 5. SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5 1. Perhatikan hasil budaya masa pra aksara berikut ini! 1. Kjokken moddinger 2. Abris souche roche 3. Flakes

Lebih terperinci

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi Forum Bina Prestasi Anggota Ikapi Pendalaman Buku Teks Tematik Pahlawanku 4E Kelas IV SD Penyusun Forum Bina Prestasi Pramita Indriani Damarasih Sumiyono Untari Teguh Purwantari Sutarman Editor Indriani

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER I (PROSEM) TAHUN PELAJARAN TEMA 1

PROGRAM SEMESTER I (PROSEM) TAHUN PELAJARAN TEMA 1 Satuan Pendidikan : SD Tetum Bunaya Kelas : I (Satu) Semester : I ( Satu ) PROGRAM SEMESTER I (PROSEM) TAHUN PELAJARAN 2017-2018 TEMA 1 Muatan Pelajaran 1 PPKn 1.1 1.2 2.2 Mensyukuri ditetapkannya bintang,

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Pendekatan Komunikasi Tujuan dari perancangan desain buku cerita bergambar ini merupakan sebagai media informasi yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sangat kaya dengan budaya yang berbeda-beda. Salah saru diantaranya adalah masyarakat Kanekes (Baduy) yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar,

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Tipografi Nusantara Semester : III Kode : - SKS : 3 Jurusan : Desain Komunikasi Visual Dosen : Taufik Murtono, Anung Rachman Kompetensi : Mahasiswa mampu merancang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki ragam warisan budaya. Seiring perubahan zaman, kemajuan teknologi menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat Indonesia yang

Lebih terperinci

UPAYA PENGEMBANGAN TRADISI APEM SEWU SEBAGAI POTENSI WISATA DI KELURAHAN SEWU KOTA SURAKARTA

UPAYA PENGEMBANGAN TRADISI APEM SEWU SEBAGAI POTENSI WISATA DI KELURAHAN SEWU KOTA SURAKARTA UPAYA PENGEMBANGAN TRADISI APEM SEWU SEBAGAI POTENSI WISATA DI KELURAHAN SEWU KOTA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program

Lebih terperinci

PENGGUNAAN UNSUR AKSARA NUSANTARA PADA HURUF MODERN

PENGGUNAAN UNSUR AKSARA NUSANTARA PADA HURUF MODERN PENGGUNAAN UNSUR AKSARA NUSANTARA PADA HURUF MODERN Abstrak: Huruf modern lahir karena kebutuhan akan gaya hidup dan perkembangan teknologi media. Penggunaan unsur budaya seperti Aksara Nusantara telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman modern sekarang ini banyak aspek kehidupan masyarakat yang berubah seiring dengan perkembangan zaman. Mobilitas yang tinggi, kemajuan teknologi, dan perubahan

Lebih terperinci

INTERAKSI KEBUDAYAAN

INTERAKSI KEBUDAYAAN Pengertian Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing

Lebih terperinci

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2014 2015 MATA PELAJARAN KELAS / PROGRAM / SEMESTER ALOKASI WAKTU JENIS SOAL : SEJARAH (PEMINATAN) : X / IIS/ GASAL : 90 Menit : Pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman tradisional Kelurahan Melai, merupakan permukiman yang eksistensinya telah ada sejak zaman Kesultanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu sistem yang membentuk tatanan kehidupan dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh individu dengan individu lainnya atau antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerita rakyat adalah salah satu budaya Indonesia yang menambah keragaman budaya di negeri kita dan patut dilestarikan. Setiap daerah di Indonesia pada umumnya mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lokasi wisata di kota Bandung semakin lama semakin pesat dan meluas. Bandung memiliki banyak jenis wisata unik dan menarik yang ditawarkan, mulai dari

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka Tujuan dari penelitian ini adalah memperkenalkan kepada khalayak ramai tentang batik Salatiga, dengan menggunakan sarana buku. Untuk itu penting bagi peneliti memahami dengan baik

Lebih terperinci

ARSITEKTUR VERNAKULAR INDONESIA

ARSITEKTUR VERNAKULAR INDONESIA Modul ke: 03 Primi Fakultas FTPD ARSITEKTUR VERNAKULAR INDONESIA Vernakular dalam Arsitektur Tradisional Artiningrum Program Studi Teknik Arsitektur Tradisi berasal dari bahasa Latin: traditio, yang berarti

Lebih terperinci

Unika. Petunjuk Manual CORPORATE IDENTITY SOEGIJAPRANATA UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG. Disusun oleh :

Unika. Petunjuk Manual CORPORATE IDENTITY SOEGIJAPRANATA UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG. Disusun oleh : Petunjuk Manual CORPORATE IDENTITY UNIKA SEMARANG Disusun oleh : Tim Kreatif UNIKA JALAN PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DHUWUR SEMARANG 50234 TAHUN 2010 A v a n t P R O P O S Kompetisi antar institusi akademis

Lebih terperinci

Prasasti Ciaruteun Suatu teka-teki, Laba-laba atau Lambang Sri? - Esai - Horison Online

Prasasti Ciaruteun Suatu teka-teki, Laba-laba atau Lambang Sri? - Esai - Horison Online Di wilayah Jawa Barat pernah ditemukan lima buah prasasti dari masa Raja Purnawarman dari Tarumanagara. Di antaranya, empat buah, yaitu: 1) Prasasti Tugu dari Tanjung Priok; 2) Prasasti Ciaruteun dan 3)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam hias atau disebut juga dengan ornamen di Indonesia merupakan kesatuan dari pola-pola ragam hias daerah atau suku-suku yang telah membudaya berabad-abad.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media tulis prasasti terdiri atas beberapa jenis antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. Media tulis prasasti terdiri atas beberapa jenis antara lain : 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prasasti adalah suatu putusan resmi yang di dalamnya memuat sajak untuk memuji raja, atas karunia yang diberikan kepada bawahannya, agar hak tersebut sah dan dapat

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Tipografi Nusantara Semester : III Kode : - SKS : 3 Jurusan : Desain Komunikasi Visual Dosen : Taufik Murtono, Asmoro Nurhadi P Kompetensi : Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,

BAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode, 58 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau bisa disebut juga metode riset ini memiliki makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode, yang berarti ilmu yang menerangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Blitar memiliki banyak sektor pariwisata yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Blitar memiliki banyak sektor pariwisata yang salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Blitar memiliki banyak sektor pariwisata yang salah satunya adalah sektor yang sangat menjanjikan. Dibalik perkembangan teknologi yang begitu cepat,

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata saat ini menjadi sebuah kebutuhan bagi berbagai elemen masyarakat. Pariwisata dalam UU NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendahuluan. Adapun dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang,

BAB I PENDAHULUAN. pendahuluan. Adapun dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab kesatu dari lima bab penulisan tesis ini akan dimulai dengan pendahuluan. Adapun dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, pertanyaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tedi Fedriansah, 2015 SENI KERAJINAN GERABAH BUMIJAYA SERANG BANTEN Universitas Pendidikan Indonesia \.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Tedi Fedriansah, 2015 SENI KERAJINAN GERABAH BUMIJAYA SERANG BANTEN Universitas Pendidikan Indonesia \.upi.edu perpustakaan.upi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Gerabah merupakan salah satu kerajinan tradisional yang perlu dilestarikan dan menjadi salah satu bentuk buah karya sekaligus tradisi nenek moyang yang dibuat turun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian Ziarah merupakan istilah yang tidak asing di masyarakat. Ziarah adalah salah satu bentuk kegiatan berdoa yang identitik dengan hal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM AKULTURASI : menerima unsur baru tapi tetap mempertahankan kebudayaan aslinya jadi budaya campuran ASIMILASI : pernggabungan kebudayaan lokal dan unsur baru tapi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK- BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN KOTAK POS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH TROKETON III PEDAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK- BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN KOTAK POS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH TROKETON III PEDAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK- BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN KOTAK POS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH TROKETON III PEDAN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Pendahuluan. B. Pengertian Warisan Budaya Tak BendaHasil. C. Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Bogor

DAFTAR ISI. A. Pendahuluan. B. Pengertian Warisan Budaya Tak BendaHasil. C. Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Bogor DAFTAR ISI A. Pendahuluan B. Pengertian Warisan Budaya Tak BendaHasil C. Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Bogor a) Prasasti Batu Tulis Ciaruteun b) Rumah Tinggal Song Beng

Lebih terperinci

REKONSTRUKSI KUJANG PAMOR: Upaya Mengangkat Citra dan Entitas Sunda Makalah pada pameran SawaRGI_Itenas

REKONSTRUKSI KUJANG PAMOR: Upaya Mengangkat Citra dan Entitas Sunda Makalah pada pameran SawaRGI_Itenas REKONSTRUKSI KUJANG PAMOR: Upaya Mengangkat Citra dan Entitas Sunda Makalah pada pameran SawaRGI_Itenas Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman agama, adat, tradisi dan sejarah serta budaya berkesenian yang dalam kehidupan sehari-harinya

Lebih terperinci

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni rupa sebagai ciptaan manusia senantiasa dikembangkan di setiap zaman dan tempat yang berbeda, hal itu akibat semakin meningkatnya kebutuhan manusia

Lebih terperinci

PERANCANGAN KAMPANYE MANFAAT APOTIK HIDUP PADA HALAMAN RUMAH

PERANCANGAN KAMPANYE MANFAAT APOTIK HIDUP PADA HALAMAN RUMAH Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir PERANCANGAN KAMPANYE MANFAAT APOTIK HIDUP PADA HALAMAN RUMAH DK 38315 Tugas Akhir Semester I 2009/2010 Oleh: Deni Julkarnaen 51905111 Program Studi Desain Komunikasi

Lebih terperinci

4 Jasa Besar Euclid. 4 Jasa Besar Euclid 19

4 Jasa Besar Euclid. 4 Jasa Besar Euclid 19 4 Jasa Besar Euclid Kota Alexandria (Al-Iskandariya), yang terletak di pantai utara Mesir, dibangun oleh Alexander Agung pada tahun 322 SM, menyaingi kota Athena. Pada tahun 300 SM, Raja Ptolemy I Soter

Lebih terperinci

Kerajaan Kutai. A. Berdirinya Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai. A. Berdirinya Kerajaan Kutai Kerajaan Kutai A. Berdirinya Kerajaan Kutai Letak Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang merupakan Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Ditemukannya tujuh buah batu tulis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu dapat dikenali dari keanekaragaman budaya, adat, suku, ras, bahasa, maupun agama. Kemajemukan budaya menjadi

Lebih terperinci

APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA CAESAR CIPHER DALAM BENTUK QR CODE BERBASIS ANDROID AHMAD SOLEH PROGRAM STUDI INFORMATIKA

APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA CAESAR CIPHER DALAM BENTUK QR CODE BERBASIS ANDROID AHMAD SOLEH PROGRAM STUDI INFORMATIKA APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA CAESAR CIPHER DALAM BENTUK QR CODE BERBASIS ANDROID AHMAD SOLEH 41513010002 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

STUDI POLA MORFOLOGI KOTA DALAM PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA DI KABUPATEN KENDAL TUGAS AKHIR

STUDI POLA MORFOLOGI KOTA DALAM PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA DI KABUPATEN KENDAL TUGAS AKHIR STUDI POLA MORFOLOGI KOTA DALAM PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA DI KABUPATEN KENDAL TUGAS AKHIR Oleh: LAELABILKIS L2D 001 439 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Perancangan tipografi dengan mengadaptasi khat kufi dalam seni kaligrafi ini mencakup beberapa tahapan sehingga terciptanya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Legenda merupakan salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Di Indonesia terdapat berbagai macam legenda yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN/Permana Adi Wijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ratusan peninggalan benda bersejarah yang berbedabeda. Masing masing daerah memiliki benda yang bersejarah tersendiri yang dapat diangkat

Lebih terperinci

APLIKASI PROTOTYPE MODELING DAN SIMULASI PERMAINAN LEMPARAN BOLA BASKET. Marsad Nur Ubay

APLIKASI PROTOTYPE MODELING DAN SIMULASI PERMAINAN LEMPARAN BOLA BASKET. Marsad Nur Ubay APLIKASI PROTOTYPE MODELING DAN SIMULASI PERMAINAN LEMPARAN BOLA BASKET Marsad Nur Ubay 41508010175 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012 APLIKASI

Lebih terperinci

POTENSI DAYA TARIK WISATA BLUSUKAN SOLO

POTENSI DAYA TARIK WISATA BLUSUKAN SOLO POTENSI DAYA TARIK WISATA BLUSUKAN SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata ARI FITRIANA C9410002

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang dipegang teguh secara bersama. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah merupakan wujud ideal

Lebih terperinci

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA WILAYAH BANTEN Menurut berita dari Tome Pires (1512-1515) menyebutkan bahwa di daerah Cimanuk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda dan Cirebon

Lebih terperinci

TRADISI KARO DI DESA NGADISARI TENGGER PROBOLINGGO DARI AWAL PERTUMBUHAN HINGGA TAHUN 2010

TRADISI KARO DI DESA NGADISARI TENGGER PROBOLINGGO DARI AWAL PERTUMBUHAN HINGGA TAHUN 2010 TRADISI KARO DI DESA NGADISARI TENGGER PROBOLINGGO DARI AWAL PERTUMBUHAN HINGGA TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh : Nining Winarsih NIM. 050210302260 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini pembangunan sedang berkembang. Terbukti dengan banyaknya pembangunan yang makin banyak dalam hal pembangunan Mall, Hotel, dan Pemukiman. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan etniknya. Penanda etnik di

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan etniknya. Penanda etnik di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan etniknya. Penanda etnik di antaranya bahasa, pakaian, kesenian, dan ciri fisik. Bahasa, pakaian (termasuk dalam sistem

Lebih terperinci

TARI SERAMPANG DUA BELAS WARISAN ASLI BUDAYA MELAYU SEBAGAI SALAH SATU ATRAKSI WISATA DI SUMATERA UTARA

TARI SERAMPANG DUA BELAS WARISAN ASLI BUDAYA MELAYU SEBAGAI SALAH SATU ATRAKSI WISATA DI SUMATERA UTARA TARI SERAMPANG DUA BELAS WARISAN ASLI BUDAYA MELAYU SEBAGAI SALAH SATU ATRAKSI WISATA DI SUMATERA UTARA KERTAS KARYA DIKERJAKAN O L E H WINNY DWI ASTARI SANTOSA NIM : 072204046 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi rajaraja yang memerintah.

Lebih terperinci

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam macam budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama merupakan suatu keyakinan yang dianggap benar dan dianut oleh tiap individu ataupun suatu kelompok tertentu yang percaya terhadap Tuhan, sehingga dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Jawa kaya akan peninggalan-peninggalan purbakala, di antaranya ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini tersebar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Siti Rahayu, 2014 Pengembangan aksara Lampung braille Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Siti Rahayu, 2014 Pengembangan aksara Lampung braille Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional yang memberikan kontribusi dalam perkembangan bahasa Indonesia, baik itu ditinjau dari unsur fonologi,

Lebih terperinci

Font and typeface. Apa itu Font?

Font and typeface. Apa itu Font? Font and typeface Apa itu Font? Koleksi dari huruf, angka, symbol dan karakter yang digunakan untuk membentuk kata. Apa itu typeface? Pandangan artistik atau desain dari alphabet, termasuk huruf, angka,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN DESA WISATA TAMANAN OLEH DINAS PARIWISATA, PEMUDA, OLAHRAGA DAN PERHUBUNGAN KABUPATEN BONDOWOSO LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

KERAJAAN TARUMANEGARA

KERAJAAN TARUMANEGARA KERAJAAN TARUMANEGARA Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua kedua setelah kerajaan Kutai, terletak di Jawa Barat. Seperti halnya dengan kerajaan Kutai, kerajaan Tarumanegara juga prasasti-prasastinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya. Manusia yang memiliki sifat Human Society (sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya. Manusia yang memiliki sifat Human Society (sosialisasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman Pra-sejarah, manusia dengan kemampuannya yang luar biasa, telah berusaha mengembangkan penggunaan media untuk mempermudah kelangsungan hidupnya.

Lebih terperinci

STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA SEMARAKATA DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ

STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA SEMARAKATA DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA SEMARAKATA DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Penyiaran Radio Swara Slenk FM Dalam Program Acara Semarakata Terhadap Minat Dengar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengertian sebuah komunitas atau dalam arti yang lebih luas lagi sebuah masyarakat tidak bisa dibatasi sebagai sekumpulan individu yang menempati wilayah geografis

Lebih terperinci

Wayang dan Mahabharata. Written by Pitoyo Amrih Saturday, 23 August :57 - Last Updated Saturday, 23 August :16

Wayang dan Mahabharata. Written by Pitoyo Amrih Saturday, 23 August :57 - Last Updated Saturday, 23 August :16 Pengantar tulisan: Salah satu sahabat saya, Muhammad Ihwan, seorang yang berprofesi sebagai staf ahli di sebuah perusahaan kimia besar, telah merampungkan satu buku tebal tentang risalah kisah Mahabharata

Lebih terperinci

DRAFT SKRIPSI. Oleh : Nama : Tuti Auliawati NIM : Departemen : Akuntansi

DRAFT SKRIPSI. Oleh : Nama : Tuti Auliawati NIM : Departemen : Akuntansi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN DRAFT SKRIPSI PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk 2003: 588).

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk 2003: 588). BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WISATA RELIGI MASJID-MASJID TUA DI SURAKARTA

PENGEMBANGAN WISATA RELIGI MASJID-MASJID TUA DI SURAKARTA PENGEMBANGAN WISATA RELIGI MASJID-MASJID TUA DI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Panjalu merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Ciamis Utara. Secara geografis Panjalu mempunyai luas wilayah sebesar 50,60 Km² dengan jumlah penduduk 46.991

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU. Oleh: Elvin Winardy

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU. Oleh: Elvin Winardy ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU Oleh: Elvin Winardy 1064086 Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak peninggalan sejarah. Salah satu peninggalan bersejarah yang

Lebih terperinci