---KOP SURAT PERUSAHAAN---

Transkripsi

1 ---KOP SURAT PERUSAHAAN--- Nomor : Jakarta,... Lampiran : Hal : Permohonan Rekomendasi Penyelenggaraan Perjalanan Haji dan Umroh Kepada Yth. Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta di- Jakarta Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :... Jabatan :... Alamat : NPWP :... Nomor Telepon/Fax/ ... Dengan ini mengajukan Permohonan Rekomendasi Penyelenggaraan Perjalanan Haji dan Umroh. Bersama ini kami lampirkan : 1. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp tentang kebenaran data dan keabsahan data; 2. Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau VISA dan Paspor; 3. Kartu Keluarga (KK); 4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 5. Akta pendirian (Kantor Pusat dan Kantor Cabang, jika ada) dan SK Pengesahan yang dikeluarkan oleh: a. Kemenkunham, jika PT dan Yayasan; b. Kementrian/Dinas Koperasi, jika Koperasi; c. Pengadilan Negeri, jika CV; 6. Akta Perubahan SK dan SK Perubahan yang dikeluarkan oleh Kemenkumham, jika Akta Pendirian mengalami perubahan; 7. NPWP Badan Hukum; 8. Surat kuasa di atas kertas bermaterai Rp 6.000; 9. KTP orang yang diberi kuasa; 10. Tanda Daftar Usaha Biro Perjalanan Wisata [Fotokopi]; 11. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp dari pimpinan perusahaan yang menyatakan: a. Kesanggupan menjaga keselamatan dan kesehatan jemaah selama dalam masa haji atau umrah; b. Kesanggupan memberikan penginapan, makanan, dan transportasi yang layak bagi jemaah selama masa perjalanan haji atau umrah; c. Kesanggupan memberangkatkan dan memulangkan jemaah haji dan umrah; d. bersedia mengurus UUG dan IMB dalam jangka waktu 1 tahun (jika belum memiliki UUG & IMB). 12. Surat persetujuan tetangga apabila bukan menyatu pada gedung perkantoran/ sejenisnya 13. Proposal teknis yang dilengkapi dengan: a. Rencana kegiatan usaha untuk satu tahun ke depan; b. Daftar riwayat hidup petugas atau tenaga ahli.

2 Demikian surat Permohonan Rekomendasi Penyelenggaraan Perjalanan Haji dan Umroh ini kami buat dengan data/informasi yang sebenar-benarnya, apabila data/informasi yang kami berikan tidak benar atau palsu, kami bersedia Rekomendasi Penyelenggaraan Perjalanan Haji dan Umroh yang sudah diterbitkan untuk dicabut dan dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tanda tangan Pemohon/Penanggung Jawab materai Rp.6000 (...) Nama jelas

3 ---KOP SURAT PERUSAHAAN--- Nomor : Jakarta,... Lampiran : Hal : Permohonan Perpanjangan Rekomendasi Penyelenggaraan Perjalanan haji dan Umroh Kepada Yth. Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta di- Jakarta Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :... Jabatan :... Alamat : NPWP :... Nomor Telepon/Fax/ ... Dengan ini mengajukan Permohonan Rekomendasi Penyelenggaraan Perjalanan Haji dan Umroh. Bersama ini kami lampirkan : 1. Surat permohonan; 2. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp tentang kebenaran data dan keabsahan data; 3. Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau VISA dan Paspor; 4. Kartu Keluarga (KK); 5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 6. Akta pendirian (Kantor Pusat dan Kantor Cabang, jika ada) dan SK Pengesahan yang dikeluarkan oleh: a. Kemenkunham, jika PT dan Yayasan; b. Kementrian/Dinas Koperasi, jika Koperasi; c. Pengadilan Negeri, jika CV; 7. Akta Perubahan SK dan SK Perubahan yang dikeluarkan oleh Kemenkumham, jika Akta Pendirian mengalami perubahan; 8. NPWP Badan Hukum; 9. Surat kuasa di atas kertas bermaterai Rp 6.000; 10. KTP orang yang diberi kuasa; 11. Izin Gangguan (ITU UUG atau HO) [Fotokopi]; 12. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) [Fotokopi]; 13. Tanda Daftar Usaha Biro Perjalanan Wisata [Fotokopi]; 14. Rekomendasi Penyelenggaraan Perjalanan Haji dan Umrah terdahulu; 15. Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp dari pimpinan perusahaan yang menyatakan: a. Kesanggupan menjaga keselamatan dan kesehatan jemaah selama dalam masa haji atau umrah; b. Kesanggupan memberikan penginapan, makanan, dan transportasi yang layak bagi jemaah selama masa perjalanan haji atau umrah; c. Kesanggupan memberangkatkan dan memulangkan jemaah haji dan umrah 16. Proposal teknis yang dilengkapi dengan: a. Rencana kegiatan usaha untuk satu tahun ke depan; b. Daftar riwayat hidup petugas atau tenaga ahli.

4 Demikian surat Permohonan Rekomendasi Penyelenggaraan Perjalanan Haji dan Umroh ini kami buat dengan data/informasi yang sebenar-benarnya, apabila data/informasi yang kami berikan tidak benar atau palsu, kami bersedia Rekomendasi Penyelenggaraan Perjalanan Haji dan Umroh yang sudah diterbitkan untuk dicabut dan dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tanda tangan Pemohon/Penanggung Jawab materai Rp.6000 (...) Nama jelas

5 KOP PERUSAHAAN SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN DAN KEBENARAN DOKUMEN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :... Alamat : Bidang Usaha :... Jenis Usaha :... Sub - Jenis Usaha :... Jabatan : Direktur Utama / Penanggung jawab Menyatakan dengan sesungguhnya : 1. Segala data yang terdapat dalam dokumen permohonan pendaftaran/pemutakhiran data/pengaktifan kembali usaha ini adalah Benar dan Sah. 2. Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa dokumen-dokumen yang telah kami berikan tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada paksaan dari pihak manapun, dan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Jakarta,... Pemohon, materai Rp. 6000,- (... ) Nama Jelas dan Tanda tangan

6 KOP PERUSAHAAN SURAT KUASA Yang bertanda tangan dibawah ini Saya : Nama. Jabatan. Nama Perusahaan. (bila badan hukum) Alamat Perusahaan (bila badan hukum). Dengan ini memberi kuasa kepada : Nama Jabatan Alamat Rumah. Untuk mengurus/menyelesaikan persyaratan administrasi dan/atau persyaratan teknis permohonan Perizinan/ Non Perizinan di Badan PTSP/Kantor PTSP Kota/Kabupaten/Satlak PTSP Kecamatan/Satlak PTSP Kelurahan. Demikian Surat Kuasa ini dibuat agar dapat dipergunakan seperlunya. Yang menerima Kuasa, Jakarta, Yang memberi Kuasa, Materai Rp.6000,- Stempel Perusahaan ( ) (.. ) Nama Jelas Nama Jelas *) Catatan : Lampirkan Fotokopi KTP / Identitas diri Pemberi dan Penerima Kuasa