BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sejak berdiri, wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai kelompok etnik,
|
|
- Bambang Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan memiliki sekitar 500-an suku bangsa. Sejak berdiri, wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai kelompok etnik, agama dan ras yang hidup bersama dalam suatu wilayah Indonesia. Keanekaragaman yang berbeda-beda menjadi kekayaan bangsa Indonesia, setiap suku yang ada didalamnya memiliki ciri-ciri dan latar belakang kebudayaan yang berbeda yang berjajar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia memiliki lima buah pulau besar yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan banyak lagi pulau-pulau kecil yang ditempati oleh masyarakat Indonesia. Pulau-pulau tersebut ditempati oleh suku-suku yang beranekaragam dengan bahasa, sikap, dan budaya yang mencirikan jati diri mereka. Bangsa Indonesia tetap menjunjung tinggi BHINEKA TUNGGAL IKA yaitu meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua, yang artinya bahwa masyarakat Indonesia menghormati setiap perbedaan yang dimiliki oleh setiap suku bangsa yang ada didalamnya. Budaya dan kebiasaan yang khas pada suatu suku bangsa merupakan salah satu ciri untuk membedakan antara suatu suku bangsa dengan suku bangsa yang lain. Kekhasan itu dapat dianggap sebagai kebudayaan dari suku bangsa yang bersangkutan. Keberagaman budaya yang dimiliki masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah sebuah potensi untuk membentuk identitas kita sebagai bangsa Indonesia (Wirutomo, 2012:87).
2 Kebudayaan suku bangsa salah satunya adalah tingkah laku atau prilaku manusia baik dalam kehidupan sehari-harinya, maupun caranya ia berhubungan dengan orang lain, karena hal tersebut menimbulkan interaksi. Setiap tindakan yang ditunjukkan dari setiap suku bangsa yang berbeda biasanya akan menimbulkan pola interaksi yang berbeda pula, seturut dengan latar belakang budaya yang mereka miliki masing-masing. Manusia memiliki naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Hubungan yang berkesinambungan tersebut menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan pola interaksi sosial. Manusia memiliki sifat yang dapat digolongkan ke dalam manusia sebagai makhluk sosial artinya dituntut untuk menjalin hubungan sosial dengan sesamanya. Hubungan sosial merupakan salah satu hubungan yang harus dilaksanakan, mengandung pengertian bahwa dalam hubungan itu setiap individu menyadari tentang kehadirannya di samping kehadiran individu lain. Hal ini disebabkan bahwa dengan kata sosial berarti hubungan yang berdasarkan adanya kesadaran yang satu terhadap yang lain, di mana mereka saling berbuat, saling mengakui dan saling mengenal atau mutual action dan mutual recognition. Manusia sebagai makhluk sosial, dituntut pula ada kehidupan berkelompok, sehingga keadaan ini mirip sebuah community, seperti desa, suku bangsa dan sebagainya yang masing-masing kelompok memiliki ciri yang berbeda satu sama lain (Santosa, 1999:13). Tidak dipungkiri bahwa selama manusia itu masih hidup maka manusia tersebut akan melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut menunjukan bahwa manusia tersebut adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa manusia lain. Interaksi merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-
3 aktivitas sosial. Melalui interaksi tersebut maka manusia mampu mengevaluasi dirinya. Kehidupan masyarakat yang setiap harinya melakukan aktivitas guna kelangsungan hidup, dimana interaksi terjadi melalui kontak sosial dan komunikasi. Manusia senantiasa untuk bertemu dan berkomunikasi dengan orang yang ada di sekitarnya. Arti penting dari komunikasi adalah bahwa seorang memberikan tafsiran pada prilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerakgerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Kontak sosial terjadi apabila orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Melalui komunikasilah masyarakat akan menjalin kerja sama (Soekanto, 1990:67). Salah satu penelitian yang menunjukkan kehidupan masyarakat yang majemuk dalam penelitian Novendra dan kawan-kawan dalam buku Integrasi Nasional di Daerah Riau Suatu Pendekatan Budaya tentang hubungan sosial penduduk asal dengan pendatang yaitu masyarakat Melayu dan Banjar. Terjalinnya hubungan sosial menimbulkan kerja sama dalam berbagai aspek kehidupan. Bidang ekonomi misalnya, interaksi terjadi di pasar. Pedagang di pasar Tembilahan adalah orang-orang Banjar, hanya sebagian kecil dari Cina dan Minang. Para penduduk melayu yang bertindak sebagai pembeli, berinteraksi dengan parapenjual dari Banjar. Bentuk kerja sama lain terlihat dalam lingkungan tempat tinggal yang membaur dengan lingkungan RT atau RW dan membentuk kelompok arisan. Dari bidang sosial kerjasama mereka terlihat pada peristiwaperistiwa hari raya, pesta perkawinan atau sunat Rasul, upacara keagamaan, siskamling dan gotong-royong. Secara keseluruhan bahwa interaksi masyarakat
4 Melayu dan Banjar baik, akrab dan saling tenggang rasa diakibatkan karena pemukiman mereka yang membaur dan mereka memiliki satu keyakinan agama (Novendra dkk, 1995/1996 : 25-26). Contoh kasus di atas yang membahas pola interaksi masyarakat Banjar dan Melayu memperlihatkan meskipun mereka memiliki banyak perbedaan baik dari kebudayaan dan prilaku namun tetap saja mereka dapat bekerjasama dalam aktivitas sehari-hari. Hal tersebut dipengaruhi juga oleh kondisi tempat tinggal mereka yang membaur dan keyakinan yang sama, namun bagaimana pola interaksi masyarakat jika masyarakat Indonesia yang melakukan migran hidup di suatu daerah dengan banyak perbedaan dan dalam lingkungan tempat tinggal yang tidak membaur. Tidak semua hubungan antar kelompok etnik mengarah kepada konflik. Keberagaman kelompok etnik dan perbedaan budaya yang ada dalam suatu masyarakat juga dapat menghasilkan hubungan kerja sama, bahkan pembauran antar kelompok etnik dalam interaksi sehari-hari secara alamiah. Dalam konteks sehari-hari kita juga dapat merasakan perbedaan budaya dan keberagaman kelompok etnik tidak serta merta menjadi halangan dalam berinteraksi. Hal itu justru merupakan potensi masyarakat yang secara positif dapat dikembangkan sebagai unsur-unsur pembentuk identitas masyarakat Indonesia (Wirutomo, 2012:88). Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang terdapat di Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis yaitu Batak, Angkola atau Mandailing, Melayu dan Nias, serta terdapat juga berbagai daerah di dalamnya. Kabupaten Karo merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Karo merupakan sebuah suku yang mendiami Dataran Tinggi Karo. Suku Karo yang
5 dalam bahasa aslinya disebut Kalak Karo merupakan salah satu suku asli di Sumatera Utara. Suku ini memiliki bahasanya sendiri, yaitu bahasa Karo atau Cakap Karo dan aksaranya sendiri. Bramderisco Suku Karo karo/. diakses 7 Maret 2014, pukul WIB. Kabanjahe sebagai Kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Karo merupakan salah satu wilayah yang memiliki masyarakat majemuk. Kabanjahe dominan ditempati oleh masyarakat asli suku Karo dan beberapa suku pendatang lainnya. Suku Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi suku Karo sendiri. Masyarakat Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan. Dilihat dari letak geografis Tanah Karo maka mata pencarian utama masyarakat Karo adalah pertanian dan peternakan. Penduduk asli di daerah Kabanjahe adalah masyarakat Suku Karo. Meskipun di Kabanjahe didomisili oleh masyarakat Suku Karo, namun tidak terpungkiri persebaran masyarakat baik dari kalangan Suku lain juga tetap terjadi. Hal tersebut dapat dilihat dari keanekaragaman masyarakat yang tinggal dan bekerja di Kabanjahe. Suku Karo yang merupakan mayoritas dari penduduk Kabanjahe, yaitu 60% dari keseluruhan penduduk kota ini. Selain dari Suku Karo masih ada suku-suku lain di Kabanjahe, seperti Suku Toba, Simalungun, Dairi, Minangkabau, Jawa dan Cina. Payung, Pelapisan sosial di Kabanjahe. Jakarta: UI FISIP diakses pada tanggal 7 Maret 2014, pukul 2.26 WIB.
6 Persebaran masyarakat yang berasal dari suku lain menjadikan semakin tingginya keanekaragaman di wilayah Kabanjahe dan semakin memungkinkan adanya interaksi sosial didalamnya. Sejauh ini meskipun pulau Sumatera memiliki berbagai macam suku namun hingga saat ini belum pernah ditemukan konflik antara suku didalamnya. Demikian juga dengan daerah Kabanjahe yang penduduk aslinya adalah Suku Karo yang hingga pada saat ini juga belum pernah ditemukan kerusuhan antar etnik. Terlihat meskipun dengan beranekaragam suku yang ada didalamnya menjadikan interaksi masyarakat semakin meningkat dan hidup saling menghormati perbedaan. Dapat diartikan bahwa dengan keanekaragaman tersebut tidak menjadi konflik bagi masyarakat. Masyarakat yang tinggal di Kabanjahe terdiri dari berbagai ragam etnik, bukan hanya Suku Karo. Hal tersebut di buktikan dengan banyaknya dijumpai rumah peribadatan masyarakat baik Mesjid dan bangunan Gereja suku seperti GBKP (Gereja Batak Karo Protestan), GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun ), HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), keragaman suku yang meningkatkan tingkat interaksi juga terdapat di daerah Tiga Binanga yang merupakan salah satu daerah Kecamatan di wilayah Kabanjahe. Penduduk asli masyarakat Tiga Binanga adalah Suku Karo atau diidentikkan dengan etnis yang lebih dahulu menghuni teritori pemukiman. Mereka hidup dengan bekerja sebagai petani dan akrab dengan alam. Kehidupan masyarakat di Kecamatan Tiga Binanga tetap mempertahankan nilai-nilai budaya Karo. Kehidupan masyarakat yang terdapat di Kelurahan Tiga Binanga Kecamatan Tiga Binanga yang menjadi tuan tanah (host population) dengan sistem kebudayaan yang masih kental dengan peradatan. Artinya terdapat budaya karo yang menjunjung nilai kekerabatan
7 hingga saat ini tetap dipertahankan yang biasa disebut dengan sangkep nggeluh. Yaitu suatu sistem kekeluargaan pada masyarakat Karo yang secara garis besar terdiri atas senina, anak beru dan kalimbubu (Tribal Collibium) ( Prinst, 2008:43). Masyarakat Suku Karo memiliki lahan perladangan yang luas karena nenek moyang mereka merupakan pembuka tanah (Host Population) di wilayah Tiga Binanga. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan sejarah berdirinya wilayah Kelurahan Tiga Binanga yang dahulunya dikepalai oleh Ngadang Sebayang yang menjadi pemimpin selama empat dasawarsa di Kelurahan Tiga Binanga. Hingga saat ini yang menjadi tuan tanah di wilayah Kelurahan Tiga Binaga adalah bermarga Sebayang yang merupakan keturunan dari Ngadang Sebayang yang menjadi pembuka Kelurahan tersebut. Menjabat menjadi Kepala Kampung selama 46 tahun menjadikan keturunan dari beliau memiliki warisan tanah yang luas, hingga sekarang masyarakat tetap mempertahankan sistem pertanian sebagai salah satu sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan perekonomian. Irwan Silima Merga. Tanah Karo. ( umum kecamatan tiga binanga.html diakses pada tanggal 11 Februari 2014, pukul 8.29 WIB). Kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah Kelurahan Tiga Binanga dapat dikatakan memiliki semangat tinggi dalam bekerja. Terlihat hampir keseluruhan masyarakat bekerja keras guna meningkatkan pendapatan perekonomian untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Misalnya saja dilihat dari semangat kerja masyarakat Suku Karo, meskipun mereka memiliki lahan pertanian yang luas namun masyarakat tidak hanya sepenuhnya berprofesi sebagi petani. Masyarakat juga melakukan pekerjaan sampingan seperti membuka
8 usaha dagang, baik membuka pertokoan, rumah makan dan layanan sosial lainnya, ada juga masyarakat yang berjualan ketika tiba hari selasa yang merupakan hari pekan bagi masyarakat Kecamatan Tiga Binanga. Selain itu ada juga masyarakat yang membuat usaha home industry, misalnya seperti menganyam tikar, membuat kursi dari bahan bambu. Artinya masyarakat memiliki pekerjaan ganda sehingga membutuhkan orang lain guna membantu mengelola pekerjaannya. Berdasarkan hasil Badan Pusat Statistik (BPS) 2013 Kabupaten Karo, Kalvin Sitepu sebagai kordinator BPS Kecamatan Tiga Binanga menyatakan bahwa kondisi kehidupan sosial ekonomi meningkat di Kelurahan Tiga Binanga. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata pendapatan hasil panen masyarakat khususnya dari sektor pertanian ladang sawah yaitu mencapai 356 ton/ha/tahun. Jadi hal tersebut dapat menjadi salah satu pemicu banyaknya masyarakat yang berasal dari luar daerah Tiga Binanga tertarik untuk datang dan mencari pekerjaan. Peningkatan kehidupan sosial ekonomi penduduk Kelurahan Tiga Binanga dapat dilihat dari semakin tingginya kesadaran para masyarakat akan pentingnya peran pendidikan dalam memperbaiki kualitas kehidupan serta semakin bersemangatnya penduduk bekerja dalam upaya meningkatkan pendapatan ekomoni. Kalvin Tiga Binanga dalam angka. Kabanjahe : BPS ( diakses 11 Februari 2014, pukul WIB). Penduduk migran yang datang dan memasuki Kelurahan Tiga Binanga berasal dari suku Jawa, Batak Toba, Padang dan Nias. Beberapa suku yang ada di Sumatera seperti Suku Batak Toba, Padang dan Nias memiliki suatu ciri budaya merantau dan Kelurahan Tiga Binanga ini menjadi salah satu tempat bagi suku-
9 suku tersebut untuk mengadu nasib. Hal ini disebabkan karena masyarakat di Kelurahan Tiga Binanga memiliki lahan perladangan yang luas dan secara otomatis membutuhkan pekerja yang banyak guna mengerjakan kegiatan pertanian. Selain itu juga banyak ditemukan usaha-usaha masyarakat yang membutuhkan pekerja sehingga menjadi suatu peluang bagi penduduk migran untuk memperoleh pekerjaan. Peningkatan luas lahan panen masyarakat mencapai 676 ha/tahun serta hasil produksi mencapai 2407 ton/tahun. Kalvin Tiga Binanga dalam angka. Kabanjahe : BPS ( diakses 11 Februari 2014, pukul WIB). Hal tersebut menjadikan anggota keluarga tidak sanggup untuk mengerjakan pekerjaan ladangnya. Maka dari itu mereka membutuhkan banyak tenaga kerja guna membantu mereka dalam mengelola pekerjaannya. Pada awalnya kegiatan pertanian dikerjakan oleh kerabat atau keluarga sipemilik lahan secara bergotong-royong, namun sekarang justru migran tersebut yang mengambil alih sebagai pekerja. Penduduk lokal justru mengajak para migran untuk bekerjasama dengannya dalam mengelola lahan pertaniannya. Padahal penduduk lokal memiliki kerabat-kerabat yang dapat diajak untuk bekerja sama dalam megelola pekerjaan ladangnya. Namun penduduk lokal mempercayakan para migran yang tidak memiliki hubungan kekerabatan untuk bekerjasama. Hal yang menjadi sorotan lainnya adalah hubungan antara penduduk migran dengan penduduk lokal tersebut tidak hanya sebatas hubungan majikan dengan pekerja. Namun hubungan mereka menjadi terlihat lebih akrab satu dengan yang lainnya. Berawal dari interaksi yang kerap dilakukan sehingga memungkinkan juga timbulnya pola asimilasi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Maka dari itulah penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pola asimilasi antara penduduk migran dengan penduduk lokal. Melalui penelitian ini,
10 diharapkan terlihat jelas adanya pola asimilasi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Termasuk didalamnya strategi adaptasi seperti apa yang dilakukan oleh penduduk migran sehingga mereka dapat membentuk kerja sama dan sistem kekerabatan dengan penduduk lokal yang ada di daerah Kelurahan Tiga Binanga. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang sudah dijelaskan melihat kondisi wilayah Kelurahan Tiga Binanga Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo yang memiliki jenis tanah yang subur dan penduduk lokal tersebut hidup dengan sistem peradatan yang masih kental. Namun kondisi wilayah saat ini terlihat ramai didatangi oleh penduduk migran yang berasal dari suku dan kebudayaan yang berbeda dengan penduduk lokal, namun dapat membentuk suatu sistem kekerabatan dan menjalin kerja sama. Untuk itu adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana Pola asimilasi penduduk Migran dengan Penduduk Lokal di Kelurahan Tiga Binanga Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo? 2. Bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan oleh Penduduk Migran sehingga mampu menjalin kerja sama dan membentuk kekeluargaan dengan penduduk lokal di Kelurahan Tiga Binanga Kecamatan Tiga Binanga? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
11 1. Dari analisa mengetahui bagaimana pola asimilasi penduduk Migran dan Penduduk Lokal yang ada di Kelurahan Tiga Binanga Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo serta bagaimana strategi yang mereka lakukan untuk membentuk kerja sama dan menjalin sistem kekerabatan. 2. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti beserta para pembacanya guna meningkatkan pemahaman akan kehidupan masyarakat. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat teoritis a. Hasil penelitan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam pengembangan ilmu khususnya sosiologi Pedesaan, Sosiologi Keluarga dan Hubungan Antar-Kelompok. b. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber dan masukan bagi pembacanya guna lebih memahami kehidupan masyarakat sosial khususnya lebih mengetahui bagaimana pola asimilasi penduduk Migran dengan Penduduk Lokal serta bagaimana strategi yang dilakukan oleh pendatang migran sehingga membentuk kerja sama dan menjalin sistem kekerabatan di Kelurahan Tiga Binanga kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis dalam membuat karya ilmiah dan dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya.
12 1.5 Definisi Konsep a. Asimilasi Asimilasi adalah Suatu proses sosial dimana seseorang diperhadapkan dengan kebudayaan asing dan kebudayaan asing tersebut disaring dan diterima namun kebudayaan asing tersebut tidak merubah kebudayaan aslinya. Dalam hal ini menjelaskan adanya asimilasi yang berawal dari interaksi sosial antara masyarakat lokal (Host Population) yaitu masyarakat Suku Karo dengan masyarakat Migran yang berasal dari Suku Jawa, Batak Toba, Padang dan Nias. Bermula dari interaksi sosial sehingga adanya proses asimilasi, setelah hal tersebut terealisasikan sehinnga memungkinkan terjadinya suatu proses amalgamasi di tengahtengah masyarakat. b. Penduduk Lokal Penduduk lokal merupakan masyarakat yang tinggal di dalam suatu daerah dengan tetap menerakpan kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka atau yang lebih dahulu menghuni teritori pemukiman (host population). Masyarakat lokal (asli) juga memiliki salah satu dari marga yang terdapat di wilayah tempat tinggalnya. Masyarakat memiliki lahan serta usaha-usaha yang membutuhkan bantuan orang lain dalam mengelola pekerjaannya. c. Penduduk Migran Penduduk migran adalah orang-orang yang melakukan migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya dan perpindahan tersebut menyoroti bahwa di daerah tersebut lebih memiliki
13 potensi untuk mendapatkan pekerjaan guna memperbaiki tingkat prekonomian. Perpindahan tersebut juga cenderung menghasilakan proses amalgamasi di daerah yang ditempati. d. Strategi Adaptasi Strategi merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok untuk menghasilkan suatu fokus yang ingin dicapai. Dalam menjalankan strategi tersebut pasti ditemukan usaha dan kerjasama antara satu dengan yang lainnya. Adaptasi merupakan penyesuaian diri oleh penduduk migran dengan penduduk lokal. Dalam strategi adaptasi ini masyarakat migran datang dan menerapkan kebiasaan-kebiasaan serta aturan yang terdapat di wilayah tempat mereka merantau.
BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai perbedaan latar belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam ciri-ciri fisik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di sekitar lingkungan kita. Perpindahan yang kita temukan seperti perpindahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia, sesuatu yang sangat unik, yang tidak dimiliki oleh semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia yang di bangun di atas keberagaman/kemajemukan etnis, budaya, agama, bahasa, adat istiadat.kemajemukan merupakan kekayaan bangsa Indonesia, sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang pada dasarnya adalah pribumi. Suku bangsa yang berbeda ini menyebar dari Sabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di sekitar lingkungan kita. Perpindahan yang kita temukan seperti perpindahan penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman berdasarkan UU No.38 Tahun dasar Bhineka Tunggal Ika, memiliki makna yang tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecamatan Lembah Melintang adalah salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat. Kabupaten Pasaman Barat dibentuk dari hasil pemekaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi sebagai proses pertukaran simbol verbal dan nonverbal antara pengirim dan penerima untuk merubah tingkah laku kini melingkupi proses yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan, manusia hidup dalam suatu ruang lingkup sosial tertentu yang menjadi wadah kehidupannya. Manusia dalam aktivitasnya setiap saat memerlukan bantuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ciri khas dari Indonesia. Kemajemukan bangsa Indonesia termasuk dalam hal. konflik apabila tidak dikelola secara bijaksana.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang multikultur, yakni bangsa yang memiliki aneka ragam budaya yang dapat memperkaya budaya nasional sekaligus sebagai ciri khas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toba, Melayu, Jawa, Pak-pak, Angkola, Nias dan Simalungun dan sebagainya. Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumatera Utara adalah salah satu daerah yang didiami oleh masyarakat yang multietnis. Hal ini tampak dari banyaknya suku yang beragam yang ada di provinsi ini misalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu yang tidak bisa hidup sendiri dan juga merupakan makhluk sosial yang selalu ingin hidup berkelompok dan bermasyarakat. Dalam
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Pikiran dan perasaan akan terwujud apabila manusia menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup bagi suatu kelompok masyarakat (Berry et al,1999). Pandangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki ciri khas dengan berbagai macam bentuk keberagaman. Keberagaman tersebut terlihat dari adanya perbedaan budaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terdapat beranekaragam suku bangsa, yang memiliki adat-istiadat, tradisi dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang di dalamnya terdapat beranekaragam suku bangsa, yang memiliki adat-istiadat, tradisi dan kebiasaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera merupakan pulau keenam terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa yang multikultural terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di seluruh nusantara. Setiap daerah memiliki suku asli dengan adatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masyarakat Karo merupakan salah satu suku bagian dari Batak selain Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada umumya menempati wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang memiliki keragaman atas dasar suku (etnis), adat istiadat, agama, bahasa dan lainnya. Masyarakat etnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Marauke yang terdiri dari lima pulau besar yaitu pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri dari beragam budaya dan ragam bahasa daerah yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dengan adanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai suku bangsa, golongan, dan lapisan sosial. Sudah tentu dalam kondisi yang demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kebudayaan mulai dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kebudayaan mulai dari ujung Utara sampai Selatan dan Timur sampai ke Barat baik kebudayaan asli dari bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak berdomisili di daerah Sumatera Utara. Etnik Batak ini terdiri dari enam sub etnik yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan provinsi yang memiliki beberapa sub etnis yang terdiri dari suku Melayu, Batak Toba, Karo, Simalungun, Dairi, Sibolga, Angkola, Tapanuli Selatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Kemajukan ini di tandai oleh adanya suku-suku bangsa yang masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dari kebiasaan dari masing-masing suku-suku tersebut.
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultural, hal ini terbukti dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia yang mempunyai budaya berbedabeda. Perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki beranekaragam suku bangsa, tentu memiliki puluhan bahkan ratusan adat budaya. Salah satunya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang berdiri di atas empat pilar berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia, dan Bhinneka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup luas dari Sabang sampai Merauke dan dari Mianggas hingga Pulau Rote. Indonesia memiliki tidak kurang dari 400 suku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini didiami oleh beberapa kelompok etnis yaitu Etnis Melayu, Batak Karo dan Batak Simalungun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu negara kesatuan yang menganut paham demokrasi dan memiliki 33 provinsi. Terdapat lebih dari tiga ratus etnik atau suku bangsa di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang pada dasarnya adalah pribumi. Suku bangsa yang berbeda ini menyebar dari
Lebih terperinciBAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960
BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960 Alur dalam bab ini dimulai dengan deskripsi sejarah, dan terbentuknya Desa Hutajulu, kemudian menjelaskan desa dan seluruh isi desa tersebut hingga tahun 1960 yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberagaman budaya, suku, ras, agama dan lain-lain. Keberagaman yang dimiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, yang memiliki keberagaman budaya, suku, ras, agama dan lain-lain. Keberagaman yang dimiliki suatu bangsa dapat dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa. Sampai saat ini tercatat terdapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa. Sampai saat ini tercatat terdapat lebih dari 500 etnis di Indonesia (Suryadinata, 1999). Suku Batak merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia memiliki suku, adat istiadat, bahasa, agama, ras, seni dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki suku, adat istiadat, bahasa, agama, ras, seni dan budaya yang beraneka ragam, hal ini menjadi nilai tersendiri bagi Indonesia. Sebagai
Lebih terperinciBAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN
BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN a. Latar Belakang (Times New Roman 14) Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang diteliti / dikaji. Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Letak wilayah yang strategis dari suatu daerah dan relatif mudah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Letak wilayah yang strategis dari suatu daerah dan relatif mudah dikunjungi dari transportasi apapun sering menjadi primadona bagi pendatang yang ingin keluar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kebudayaan yang berbeda-beda. Akibat dari pertemuan antar etnik ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didorong oleh keinginan memperbaiki hidup, berbagai etnis sering mengadakan migrasi ke daerah yang dipandang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Migrasi tentu akan
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah. Semua etnis memiliki budaya yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia dengan semboyan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang mempunyai tingkat keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau, dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. Keberagaman budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan
1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebudayaan adalah salah satu yang dimiliki oleh setiap negara dan menjadi identitasnya masing-masing. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki beragam kebudayaan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku bangsa,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku bangsa, bahasa serta agama yang bervariasi. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki ciri khas yang menjadi identitas bagi mereka. Cimpa, terites, tasak telu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap suku bangsa memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya dengan suku lain. Ciri khas inilah yang akan membentuk identitas suatu suku bangsa. Identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung unsur-unsur irama, melodi, dan tempo. Disamping itu, musik juga merupakan hasil dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kemajemukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kemajemukan penduduk yang berdasarkan suku bangsa, budaya, ras dan agama. Kemajemukan yang ada pada bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena di dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Pada diri manusia juga terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di pulau Sumatera, berbatasan dengan Aceh disebelah utara dan dengan Sumatera Barat serta Riau disebelah selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah satu penyumbang kemajemukan di Indonesia karena masyarakatnya yang tidak hanya terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Republik Indonesia (NRI) memiliki wilayah yang sangat luas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Republik Indonesia (NRI) memiliki wilayah yang sangat luas membentang dari kota Sabang Provinsi Nanggro Aceh Darussalam hingga kota Merauke Provinsi Papua. Tidak
Lebih terperincimenghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan sebuah kebisaan yang lahir atas dasar perilaku seharihari yang dianggap berkaitan erat dengan kehidupan dan proses perilaku kebiasaan itu menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan apabila ada interaksi sosial yang positif, diantara setiap etnik tersebut dengan syarat kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi yang memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional maupun bahasa daerah. Masyarakatnya
Lebih terperinci2015 NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT ETNIS MINANGKABAU SEBAGAI PEDAGANG DI PASAR AL-WATHONIYAH, CAKUNG, JAKARTA TIMUR
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan manusia lain untuk menjalani kehidupan dan memenuhi segala kebutuhannya. Seperti yang dikemukakan oleh Soekanto (2007, hlm.23) Manusia senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia terhadap perbedaan suku bangsa dan budaya yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Setiap daerah masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Pak-pak, Toba, Mandailing dan Angkola. (Padang Bolak), dan Tapanuli Selatan (B. G Siregar, 1984).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman budaya, suku, agama, dan ras. Salah satu provinsi yang ada di Indonesia adalah provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandalkan titik perekonomiannya pada bidang pertanian. Pada umumnya mata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Karo merupakan masyarakat pedesaan yang sejak dahulu mengandalkan titik perekonomiannya pada bidang pertanian. Pada umumnya mata pencaharian utama masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa berperanan penting dalam kehidupan manusia dengan fungsinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berperanan penting dalam kehidupan manusia dengan fungsinya sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide-ide di dalam pikirannya.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. berasal dari nama tumbuhan perdu Gulinging Betawi, Cassia glace, kerabat
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari beribu-ribu pulau tersebut Indonesia memiliki berbagai suku, ras, agama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilahirkan manusia sudah mempunyai naluri untuk hidup berkawanan, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan manusia lainnya. Artinya dalam hidupnya antara satu dengan yang lain selalu berinteraksi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang memiliki beberapa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang memiliki beberapa pulau-pulau besar, yang salah satunya adalah Pulau Jawa yang merupakan pulau besar yang ada di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat dewasa ini, masalah yang berhubungan dengan kehidupan sosial sudah makin kompleks dan terdiri dari berbagai aspek yang mana hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara de facto mencerminkan multi budaya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara de facto mencerminkan multi budaya bangsa dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah negara yang terbentang luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arsitektur sebagai produk dari kebudayaan, tidak terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya proses perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan beberapa pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Indonesia terdiri dari beragam etnis, seperti etnis Jawa, etnis Melayu, etnis Minang, serta etnis Batak. Setiap etnis ini memiliki budaya dan sistem kekerabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada makanan tertentu bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan biologis,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan untuk makan. Dalam upayanya untuk mempertahankan hidup, manusia memerlukan makan. Makanan adalah sesuatu
Lebih terperincibersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak suku bangsa
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak suku bangsa yang tersebar dari sabang sampai merauke. Keunikan tersebut menjadi nilai tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut menghasilkan berbagai macam tradisi dan budaya yang beragam disetiap
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Indonesia adalah Negara majemuk dimana kemajemukan tersebut mengantarkan Negara ini kedalam berbagai macam suku bangsa yang terdapat didalamnya. Keaneka ragaman suku
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan ada di dalamnya. Hal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai sebuah negara yang besar berdiri dalam sebuah kemajemukan komunitas. Beranekaragam suku bangsa, ras, agama, dan budaya yang masingmasing mempunyai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Bahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dijadikan sebagai salah satu sumber informasi materi yang penting bagi guru maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisi dan budaya yang sangat tinggi. Bahasa merupakan Sistem lambang bunyi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi dengan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan ekspresi verbal yang disebut bahasa. Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan. Hidup berdampingan secara damai antara warga negara yang beragam tersebut penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kenal dengan istilah agama primitif, agama asli, agama sederhana. 1 Agama suku adalah
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sebelum agama-agama besar (dunia), seperti Agama Islam, katolik, Hindu dan Budha masuk ke Indonesia, ternyata di Indonesia telah terdapat agama suku atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki aneka budaya yang beranekaragam. Indonesia memiliki lima pulau besar yaitu, Pulau Sumatera,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan sebagai alat untuk berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa pesan lisan, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak laki-laki. Ideologi Patriakat tumbuh subur dalam masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem kekerabatan yang dianut masyarakat Indonesia umumnya adalah masyarakat patrilineal. Patrilineal adalah kekuasaan berada di tangan ayah atau pihak laki-laki.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik semua kebudayaan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat merupakan organisme hidup karena masyarakat selalu mengalami pertumbuhan, saling mempengaruhi satu sama lain dan setiap sistem mempunyai fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Keanekaragaman ini merupakan warisan kekayaan bangsa yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang terdiri dari beranekaragam etnis, agama, dan kebudayaan. Keanekaragaman ini merupakan warisan kekayaan bangsa yang tidak ternilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simalungun merupakan salah satu suku dengan ragam keunikan yang dimiliki, tanah yang subur, masyarakat yang ramah dan lemah lembut. Memiliki kekayaan warisan budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai suatu negara multikultural merupakan sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai etnik yang menganut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari beribu-ribu suku. bahkan ribuan tahun yang lalu. Jaspan (dalam Soekanto 2001:21)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari beribu-ribu suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan telah ada sejak ratusan bahkan ribuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suku Batak merupakan salah satu suku yang tersebar luas dibeberapa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suku Batak merupakan salah satu suku yang tersebar luas dibeberapa wilayah di Indonesia. Di pulau Sumatera sendiri khususnya di Sumatera Utara, suku Batak bisa ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mandailing, dan Batak Angkola. Kategori tersebut dibagi berdasarkan nama
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Batak adalah salah satu suku di Indonesia di mana sebagian besar masyarakatnya bermukim di Sumatera Utara. Suku yang dikategorikan sebagai Batak adalah Batak Toba, Batak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan nenek moyang. Sejak dulu berkesenian sudah menjadi kebiasaan yang membudaya, secara turun temurun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Bungaran A. Simanjuntak, Konflik, status dan kekuasaan orang Batak Toba, Yogyakarta, Jendela, 2002, hal 10
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1 LATAR BELAKANG MASALAH Orang Batak Toba sebagai salah satu sub suku Batak memiliki perangkat struktur dan sistem sosial yang merupakan warisan dari nenek moyang. Struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beraneka ragam Suku. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beraneka ragam Suku. Salah satunya adalah Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara merupakan Provinsi yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi
Lebih terperinci