Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel"

Transkripsi

1 LAMPIRAN Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

2 Lampiran 2. Deskripsi Caisim varietas Tosakan Nama : Caisim (Bangkok) Umur tanaman : 30 hari Bentuk tanaman : Besar, semi buka dan tegak Batang : Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas Tangkai bunga : Panjang dan langsing Warna tangkai bunga : Hijau tua Bentuk daun : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata Warna daun : Hijau Potensi produksi : g/ tanaman Sumber : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto

3 Lampiran 3. Hasil Analisa Tanah Jenis Analisa Nilai Metode ph (H 2 0) 5,18 Elektrometry C-Organik (%) 1,70 Spectrophotometry N-Total (%) 0,17 Kjeldahl P-Bray I (ppm) 20,38 Spectrophotometry K-dd (me/100g) 0.79 Sumber : Hasil Analisa Tanah di Laboratorium Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara

4 Lampiran 4. Hasil Analisa Serapan N Tanaman Caisim Parameter Serapan N (%) No Lapangan Ulangan I II f1p1k1 2,1 1,82 f1p1k2 1,96 2,24 f1p1k3 1,4 1,4 f1p1k4 1,54 1,96 f1p2k1 1,82 1,68 f1p2k2 1,4 2,1 f1p2k3 1,54 1,82 f1p2k4 1,82 1,82 f1p3k1 2,24 2,38 f1p3k2 2,1 1,68 f1p3k3 1,96 1,68 f1p3k4 1,82 1,96 f2p1k1 1,54 1,96 f2p1k2 1,54 1,82 f2p1k3 1,96 1,54 f2p1k4 1,4 2,24 f2p2k1 2,1 2,1 f2p2k2 1,26 1,68 f2p2k3 1,96 1,82 f2p2k4 1,96 2,1 f2p3k1 1,98 2,1 f2p3k2 1,96 1,96 f2p3k3 1,82 1,4 f2p3k4 1,4 1,82 f3p1k1 1,82 1,96 f3p1k2 1,4 1,96 f3p1k3 1,54 1,68 f3p1k4 1,68 1,68 f3p2k1 2,24 1,96 f3p2k2 1,82 1,54 f3p2k3 0,98 2,1 f3p2k4 1,82 1,4 f3p3k1 1,54 1,96 f3p3k2 1,82 1,54 f3p3k3 1,82 1,4 f3p3k4 0,98 1,82 Sumber : Hasil Analisa Di Laboratorium Riset dan Teknologi Fak. Pertanian Univ. Sumatera Utara

5 Lampiran 5. Cara Penetapan N Daun - Alat-alat yang digunakan : 1. Tabung Destilasi 2. Alat Destilasi N 3. Erlenmeyer 250 cc 4. Buret 5 ml 5. Timbangan analitik 6. Oven - Bahan-bahan yang digunakan : 1. H2SO4 (pekat) 2. NaOH 40% 2. Larutkan H3BO3 4% 3. HCl 0,01N 4. Phenopthalien 1% 5. Aquades - Cara Kerja a. Persiapan sampel - Daun tanaman dibersihkan dan dikemas dalam kantong/ amplo kertas. - Kemudian dioven pada suhu o C. - Setelah kering, daun digrender (dihaluskan) hingga halus dengan ukuran kehalusan 1 mm. - daun yang telah dihaluskan dikemas dalam kantung plastik dan ditutup rapat. b. Cara Kerja Analisa N Daun (menggunakan metode Destruksi Basah) - Daun yang telah dikeringkan dan yang telah dihaluskan diambil 0,1 gr. - Masukkan kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan H 2 SO 4 2 ml dan biarkan selama 1 malam. - Bahan yang telah dimalamkan tersebut ditambah H2O 2 30% sebanyak 1 ml, aduk hingga merata, kemudian dipanaskan dengan alat destruksi. - Bahan dipanaskan pada suhu 100 o C secara bertahap hingga 250 o C. - Hasil destruksi akan berwarna putih pekat.

6 - 20 ml filtrasi hasil destruksi, diencerkan dengan menambahkan 100 ml H 2 O, kemudian dimasukan kelabu destilasi. - Tambahkan Penopthelin (PP) 5 tetes dan NaOH 40% sebanyak 10 ml, maka warna campuran akan menjadi berwarna merah. - Kemudian masukan larutan yang telah berada di labu destilasi tersebut ke dalam alat destilasi. - Sebelum proses destilasi dilakukan, siapkan erlemeyer yang telah diisi H3BO3 4% sebanyak 25 ml, yang berfungsi untuk menampung hasil destilasi. - Proses destilasi selesai selama ± 60 menit dengan indikasi hasil ± 100 ml dan hasil destilasi akan berwarna hijau. - Bahan hasil destilasi, kemudian di titrasi dengan HCL 0,001 N dengan alat titrasi skala 50 ml, hingga larutan berubah dari berwarna hijau menjadi berwarna merah. - Perhitungan N daun= mlhcl Berat contoh X 1000 x 14 x 50x x100 = ml HCl. X N HCl x 11,2

7 Lampiran 6. Hasil Analisa Pupuk Cair Organik Jenis Analisa Kode 1:1 Kode 2:1 Kode 3:1 Metode C-Organik (%) 0,68 0,63 0,99 Spectrophotometry N-Total (%) 0,42 0,35 0,42 Kjeldahl P 2 O 5 -Total (%) 0,10 0,10 0,11 Spectrophotometry K 2 O (%) 0,10 0,07 0,07 AAS ph 5,33 7,10 7,13 Elektrometry Sumber : Hasil Analisa pupuk cair di Laboratorium Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara.

8 Lampiran 7. Hasil Analisa Beta Karoten Pelakuan mg β-karoten/100 g bahan (Ulangan 1) mg β-karoten/100 g bahan (Ulangan 2) F1P1K1 14, F1P1K2 10, ,8844 F1P1K3 8,3140 8,9940 F1P1K4 9, ,2043 F1P2K1 10, ,2445 F1P2K2 10, ,6942 F1P2K3 6, ,0142 F1P2K4 6,6138 7,8039 F1P3K1 13, ,0343 F1P3K2 8,8240 9,6741 F1P3K3 6,6138 7,6339 F1P3K4 9,3341 7,9739 F2P1K1 11,2043 9,5041 F2P1K2 7,8039 8,8240 F2P1K3 6,7838 7,4639 F2P1K4 7,4639 6,7838 F2P2K1 10,5242 9,1641 F2P2K2 6,1037 6,7838 F2P2K3 5,0836 5,7637 F2P2K4 5,0836 5,9337 F2P3K1 11, ,2244 F2P3K2 5,4236 6,6138 F2P3K3 6,4437 7,2938 F2P3K4 4,0635 4,7435 F3P1K1 10, ,0142 F3P1K2 5,4236 5,7637 F3P1K3 4,0635 5,0836 F3P1K4 3,3834 3,7234 F3P2K1 8, ,9246 F3P2K2 6,1037 5,7637 F3P2K3 3,5534 4,2335 F3P2K4 1,5132 2,633 F3P3K1 10, ,2646 F3P3K2 2,1933 3,7234 F3P3K3 1,3432 2,1933 F3P3K4 0,8331 2,0232 Sumber : Analisa Laboratorium di Laboratorium Pangan FP USU

9 Lampiran 8. Pengujian Beta karoten a. Pembuatan kurva standar - Timbang dengan teliti 25 mg β-karoten murni. Larutkan dalam 2,5 ml kloroform dan buat menjadi 250 ml dengan petroleum eter (1 ml = 0,1 mg atau 100 µg). - Encerkan 10 ml larutan ini menjadi 100 ml dengan petroleum eter - Pipet 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 ml larutan ini kedalam labu ukur 100 ml yang terpisah. Masing-masing labu ukur diisi dengan 3 ml aseton. - Encerkan sampai tanda tera petroleum ater, konsentrasinya akan menjadi 0,5; 1,0; 2,0; 2,5; dan 3,0 µg per ml - ukur optical density (OD) larutan ini pada 452 nm dengan menggunakan aseton 3% dalam petroleum eter sebagai blanko. - buat grafik hubungan antara optical density dengan konsentrasi β-karoten. b. Ekstraksi - Ditimbang bahan 5 gr - Haluskan dalam mortar dengan menggunakan KOH 75 ml sedikit demi sedikit - Saring melalui kapas, masukkan filttrasi kedalam erlemmeyer - Lanjutkan ektraksi da penyaringan sampai sisanya menjadi tidak berwarna. - Pindahkan filtrasi kedalam labu pemisah. Tambahkan 15 ml petroleum eter. - Pindahkan pigmen kedalam fase petroleum eter dengan cara mengecerkan aseton dengan air yang mengandung 5% natrium sulfat ( menambahkan larutan Na2SO4 5% sedikit demi sedikit kedalam labu pemisah. - Ulangi ekraksi fase aseton dengan sabagian volume petroleum eter (bila perlu), sampai tak ada lagi warna yang terekstraksi. - Saring ekstrak dari petroleum eter melalui Na2SO4 anhydrolus. Pekatkan ekstraksi petroleum eter (bila perlu) dan buat menjadi volume tertentu (misal 25 ml).

10 - Ukur kepekatan warnanya pada 452 nm dengan menggunakan aseton 3% dalam petroleum eter sebagai blanko. - Baca konsentrasi β-karoten dalam µg per ml larutan dari kurva standar - Untuk mengukur total karoten, pipet 10 ml cairan ekstraksi petroleum eter dari contoh ( yang belum diadsorpsi) ke labu ukur 100 ml yang telah berisi 3 ml aseton dan encerkan sampai tanda tera dengan petroleum eter, ukur warnanya pada 452 nm c. perhitungan β-karoten mg β-karoten = per 100 g µg karoten per ml yang terbaca dari kurva standar x pengenceran x 100 berat sampel x 1000

11 Lampiran 9. Rataan jumlah klorofil daun ( butir/mm 2 ) Umur 12 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II Aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 41,10 40,87 81,97 40,98 K2 40,20 40,40 80,60 40,30 K3 40,10 39,83 79,93 39,97 K4 39,97 40,00 79,97 39,98 P2 K1 41,33 40,77 82,10 41,05 K2 40,50 39,87 80,37 40,18 K3 40,23 39,57 79,80 39,90 K4 39,37 40,00 79,37 39,68 P3 K1 39,83 40,87 80,70 40,35 K2 40,77 40,03 80,80 40,40 K3 38,90 39,70 78,60 39,30 K4 40,00 39,27 79,27 39,63 F2 P1 K1 40,07 39,97 80,03 40,02 K2 41,53 39,97 81,50 40,75 K3 39,67 39,80 79,47 39,73 K4 38,67 40,60 79,27 39,63 P2 K1 41,43 40,30 81,73 40,87 K2 40,07 39,90 79,97 39,98 K3 39,97 39,37 79,33 39,67 K4 40,30 40,00 80,30 40,15 P3 K1 39,33 40,77 80,10 40,05 K2 38,33 39,53 77,87 38,93 K3 39,93 39,43 79,37 39,68 K4 39,90 39,57 79,47 39,73 F3 P1 K1 39,43 40,17 79,60 39,80 K2 39,13 39,20 78,33 39,17 K3 39,23 39,77 79,00 39,50 K4 38,90 39,57 78,47 39,23 P2 K1 40,00 40,90 80,90 40,45 K2 38,47 39,07 77,53 38,77 K3 37,57 39,10 76,67 38,33 K4 39,50 39,53 79,03 39,52 P3 K1 40,13 40,67 80,80 40,40 K2 38,83 38,83 77,67 38,83 K3 38,30 39,10 77,40 38,70 K4 38,23 39,23 77,47 38,73 Total 1429,2 1435,5 2864,7 Rataan 39,70 39,88 39,79

12 Lampiram 10. Daftar sidik Ragam Jumlah Klorofil Daun ( butir/mm 2 ) Umur 12 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 0,545 0,545 0,610 18,51 98,49 tn F 2 9,602 4,801 5,365 19,00 99,01 tn Error (F) 2 1,7898 0,8949 P 2 1,852 0,926 5,849 4,46 8,65 * FXP 4 0,4671 0, ,737 3,64 7,01 tn Error (P) 8 1,2668 0,15834 K 3 10,949 3,650 11,499 2,99 4,68 ** FXK 6 2,165 0,361 1,137 2,49 3,63 tn PXK 6 2,094 0,349 1,100 2,49 3,63 tn FXPXK 12 4,233 0,353 1,111 2,16 2,99 tn Error (K) 25 7,935 0,317 Total 71 42,898 FK = ,90 KK V= 2,38% KK P= 1,00% KK J= 1,42% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

13 Lampiram 11. Rataan Jumlah Klorofil Daun ( butir/mm 2 ) Umur 18 hst Perlakuan Blok Total Rataan Frekuensi Konsentrasi Campuran bahan Aplikasi pupuk cair organik I II F1 P1 K1 41,60 42,43 84,03 42,02 K2 41,03 41,10 82,13 41,07 K3 40,63 40,67 81,30 40,65 K4 41,33 40,93 82,27 41,13 P2 K1 41,97 42,00 83,97 41,98 K2 40,87 41,03 81,90 40,95 K3 40,80 40,50 81,30 40,65 K4 40,20 41,03 81,23 40,62 P3 K1 41,07 41,57 82,63 41,32 K2 41,30 40,80 82,10 41,05 K3 40,53 40,60 81,13 40,57 K4 41,17 41,20 82,37 41,18 F2 P1 K1 42,17 41,27 83,43 41,72 K2 41,90 40,60 82,50 41,25 K3 40,70 40,57 81,27 40,63 K4 40,70 40,77 81,47 40,73 P2 K1 42,00 42,13 84,13 42,07 K2 40,43 40,57 81,00 40,50 K3 40,33 40,33 80,67 40,33 K4 40,37 41,10 81,47 40,73 P3 K1 40,80 41,43 82,23 41,12 K2 40,53 39,73 80,27 40,13 K3 40,27 40,43 80,70 40,35 K4 40,27 40,87 81,13 40,57 F3 P1 K1 40,70 41,33 82,03 41,02 K2 40,00 39,93 79,93 39,97 K3 39,80 39,73 79,53 39,77 K4 39,83 40,47 80,30 40,15 P2 K1 41,30 41,43 82,73 41,37 K2 39,47 40,57 80,03 40,02 K3 39,63 40,40 80,03 40,02 K4 39,77 40,07 79,83 39,92 P3 K1 41,17 42,63 83,80 41,90 K2 39,53 39,77 79,30 39,65 K3 39,00 39,53 78,53 39,27 K4 39,30 39,57 78,87 39,43 Total 1462,5 1469,1 2931,6 Rataan 40,62 40,81 40,72

14 Lampiram 12. Daftar Sidik Ragam Jumlah Klorofil Daun ( butir/mm2) Umur 18 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 0,611 0,611 1,284 18,51 98,49 tn F 2 10,163 5,081 10,674 19,00 99,01 tn Error (F) 2 0,9521 0,4760 P 2 1,137 0,569 4,758 4,46 8,65 * FXP 4 0,5433 0, ,136 3,64 7,01 tn Error (P) 8 0,9561 0,11951 K 3 20,000 6,667 48,014 2,99 4,68 ** FXK 6 1,451 0,242 1,742 2,49 3,63 tn PXK 6 0,562 0,094 0,675 2,49 3,63 tn FXPXK 12 3,237 0,270 1,943 2,16 2,99 tn Error (K) 25 3,471 0,139 Total 71 43,084 FK = ,27 KK V= 1,69% KK P= 0,85% KK J= 0,92% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

15 Lampiran 13. Rataan Jumlah Klorofil Daun ( butir/mm2) Umur 24 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II Aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 41,90 42,90 84,80 42,40 K2 41,67 41,03 82,70 41,35 K3 40,70 40,60 81,30 40,65 K4 41,30 41,07 82,37 41,18 P2 K1 40,70 42,10 82,80 41,40 K2 40,93 41,33 82,27 41,13 K3 40,50 41,67 82,17 41,08 K4 40,80 40,93 81,73 40,87 P3 K1 41,43 42,53 83,97 41,98 K2 41,20 40,97 82,17 41,08 K3 40,47 40,73 81,20 40,60 K4 41,17 41,93 83,10 41,55 F2 P1 K1 42,17 41,70 83,87 41,93 K2 40,53 41,03 81,57 40,78 K3 39,37 40,97 80,33 40,17 K4 40,97 40,50 81,47 40,73 P2 K1 41,93 42,40 84,33 42,17 K2 40,83 40,07 80,90 40,45 K3 40,47 40,07 80,53 40,27 K4 40,37 41,07 81,43 40,72 P3 K1 41,40 41,93 83,33 41,67 K2 40,47 40,30 80,77 40,38 K3 40,53 39,87 80,40 40,20 K4 40,60 40,57 81,17 40,58 F3 P1 K1 41,00 42,97 83,97 41,98 K2 40,37 40,80 81,17 40,58 K3 39,33 39,93 79,27 39,63 K4 40,30 40,30 80,60 40,30 P2 K1 40,57 41,97 82,53 41,27 K2 40,53 39,63 80,17 40,08 K3 40,07 40,57 80,63 40,32 K4 40,17 41,13 81,30 40,65 P3 K1 41,40 42,93 84,33 42,17 K2 40,17 40,40 80,57 40,28 K3 39,87 39,73 79,60 39,80 K4 40,07 40,00 80,07 40,03 Total 1466,2 1478,6 2944,9 Rataan 40,73 41,07 40,90

16 Lampiran 14. Daftra Sidik Ragam Jumlah Klorofil Daun ( butir/mm2) Umur 24 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 2,136 2,136 5,871 18,51 98,49 tn F 2 5,725 2,863 7,870 19,00 99,01 tn Error (F) 2 0,7275 0,3637 P 2 0,198 0,099 0,891 4,46 8,65 tn FXP 4 0,3297 0, ,742 3,64 7,01 tn Error (P) 8 0,8889 0,11111 K 3 25,259 8,420 26,916 2,99 4,68 ** FXK 6 1,408 0,235 0,750 2,49 3,63 tn PXK 6 1,604 0,267 0,855 2,49 3,63 tn FXPXK 12 2,228 0,186 0,594 2,16 2,99 tn Error (K) 25 7,820 0,313 Total 71 48,324 FK = ,77 KK V= 1,47% KK P= 0,81% KK J= 1,37% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

17 Lampiran 15. Rataan Jumlah Klorofil Daun ( butir/mm2) Umur 30 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 40,90 42,50 83,40 41,70 K2 40,87 41,10 81,97 40,98 K3 40,63 40,50 81,13 40,57 K4 40,93 41,43 82,37 41,18 P2 K1 39,60 42,83 82,43 41,22 K2 40,57 42,17 82,73 41,37 K3 40,13 41,00 81,13 40,57 K4 40,17 41,00 81,17 40,58 P3 K1 40,77 41,73 82,50 41,25 K2 39,90 39,70 79,60 39,80 K3 39,30 40,83 80,13 40,07 K4 40,20 40,60 80,80 40,40 F2 P1 K1 40,07 43,93 84,00 42,00 K2 40,03 40,53 80,57 40,28 K3 39,80 40,73 80,53 40,27 K4 39,93 40,47 80,40 40,20 P2 K1 40,87 43,70 84,57 42,28 K2 40,37 39,87 80,23 40,12 K3 39,47 39,83 79,30 39,65 K4 39,37 40,10 79,47 39,73 P3 K1 40,70 41,67 82,37 41,18 K2 39,30 41,10 80,40 40,20 K3 38,63 40,67 79,30 39,65 K4 38,57 40,10 78,67 39,33 F3 P1 K1 41,20 43,17 84,37 42,18 K2 38,50 40,43 78,93 39,47 K3 37,93 39,77 77,70 38,85 K4 38,80 40,13 78,93 39,47 P2 K1 40,67 41,77 82,43 41,22 K2 39,23 39,90 79,13 39,57 K3 39,00 39,57 78,57 39,28 K4 39,80 40,17 79,97 39,98 P3 K1 40,53 42,50 83,03 41,52 K2 38,97 39,43 78,40 39,20 K3 38,50 39,70 78,20 39,10 K4 39,40 39,50 78,90 39,45 Total 1433,6 1474,1 2907,7 Rataan 39,82 40,95 40,39

18 Lampiran 16. Daftar Sidik Ragam Jumlah Klorofil Daun ( butir/mm2) Umur 30 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 22,819 22, ,176 18,51 98,49 ** F 2 9,033 4,516 24,973 19,00 99,01 * Error (F) 2 0,3617 0,1808 P 2 3,223 1,611 3,897 4,46 8,65 tn FXP 4 0,7175 0, ,434 3,64 7,01 tn Error (P) 8 3,3079 0,41348 K 3 37,491 12,497 25,812 2,99 4,68 ** FXK 6 6,292 1,049 2,166 2,49 3,63 tn PXK 6 0,586 0,098 0,202 2,49 3,63 tn FXPXK 12 3,710 0,309 0,639 2,16 2,99 tn Error (K) 25 12,104 0,484 Total 71 99,644 FK = ,35 KK V= 1,05% KK P= 1,59% KK J= 1,72% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

19 Lampiran 17. Rataan Tinggi Tanaman (cm) Umur 12 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 16,67 14,00 30,67 15,33 K2 14,83 15,00 29,83 14,92 K3 15,83 14,33 30,17 15,08 K4 14,83 13,33 28,17 14,08 P2 K1 14,67 16,33 31,00 15,50 K2 15,00 13,33 28,33 14,17 K3 13,17 13,00 26,17 13,08 K4 14,83 13,33 28,17 14,08 P3 K1 16,33 14,00 30,33 15,17 K2 14,33 12,83 27,17 13,58 K3 15,67 13,00 28,67 14,33 K4 14,33 14,33 28,67 14,33 F2 P1 K1 15,67 14,33 30,00 15,00 K2 16,00 13,67 29,67 14,83 K3 13,00 12,67 25,67 12,83 K4 14,67 12,00 26,67 13,33 P2 K1 15,67 13,67 29,33 14,67 K2 14,00 13,00 27,00 13,50 K3 14,33 12,67 27,00 13,50 K4 15,00 13,33 28,33 14,17 P3 K1 15,83 11,67 27,50 13,75 K2 13,33 11,50 24,83 12,42 K3 15,33 12,33 27,67 13,83 K4 14,00 13,67 27,67 13,83 F3 P1 K1 17,33 14,67 32,00 16,00 K2 13,67 15,00 28,67 14,33 K3 14,17 11,33 25,50 12,75 K4 15,33 13,67 29,00 14,50 P2 K1 14,50 13,33 27,83 13,92 K2 13,00 11,67 24,67 12,33 K3 14,50 12,33 26,83 13,42 K4 13,67 13,33 27,00 13,50 P3 K1 15,33 14,33 29,67 14,83 K2 14,00 12,67 26,67 13,33 K3 12,67 12,33 25,00 12,50 K4 12,67 12,17 24,83 12,42 Total 528,2 478,2 1006,3 Rataan 14,67 13,28 13,98

20 Lampiran 18. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman (cm) Umur 12 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 34,722 34,722 34,562 18,51 98,49 * F 2 9,114 4,557 4,536 19,00 99,01 tn Error (F) 2 2,0093 1,0046 P 2 7,151 3,576 10,332 4,46 8,65 ** FXP 4 2,7654 0, ,998 3,64 7,01 tn Error (P) 8 2,7685 0,34606 K 3 21,785 7,262 8,880 2,99 4,68 ** FXK 6 2,062 0,344 0,420 2,49 3,63 tn PXK 6 5,201 0,867 1,060 2,49 3,63 tn FXPXK 12 13,827 1,152 1,409 2,16 2,99 tn Error (K) 25 20,444 0,818 Total ,850 FK = 14065,37 KK V= 7,17% KK P= 4,21% KK J= 6,47% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

21 Lampiran 19. Rataan Tinggi Tanaman (cm) Umur 18 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 24,00 22,67 46,67 23,33 K2 21,83 21,83 43,67 21,83 K3 23,00 21,17 44,17 22,08 K4 22,33 21,33 43,67 21,83 P2 K1 21,00 24,00 45,00 22,50 K2 22,83 20,50 43,33 21,67 K3 21,67 20,83 42,50 21,25 K4 21,67 20,00 41,67 20,83 P3 K1 23,67 20,83 44,50 22,25 K2 20,67 19,00 39,67 19,83 K3 21,67 20,00 41,67 20,83 K4 20,50 21,17 41,67 20,83 F2 P1 K1 23,67 21,00 44,67 22,33 K2 23,00 20,50 43,50 21,75 K3 20,00 19,50 39,50 19,75 K4 21,83 18,00 39,83 19,92 P2 K1 23,67 21,33 45,00 22,50 K2 20,33 19,00 39,33 19,67 K3 20,67 20,33 41,00 20,50 K4 21,00 19,50 40,50 20,25 P3 K1 23,83 18,00 41,83 20,92 K2 18,33 18,83 37,17 18,58 K3 22,00 19,00 41,00 20,50 K4 20,17 20,17 40,33 20,17 F3 P1 K1 23,17 22,33 45,50 22,75 K2 20,17 20,33 40,50 20,25 K3 20,17 18,67 38,83 19,42 K4 20,33 20,00 40,33 20,17 P2 K1 21,17 21,67 42,83 21,42 K2 19,33 19,33 38,67 19,33 K3 20,17 19,17 39,33 19,67 K4 19,83 20,00 39,83 19,92 P3 K1 23,33 21,67 45,00 22,50 K2 19,33 19,00 38,33 19,17 K3 19,67 19,17 38,83 19,42 K4 19,17 19,00 38,17 19,08 Total 769,2 728,8 1498,0 Rataan 21,37 20,25 20,81

22 Lampiran 20. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman (cm) Umur 18 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 22,594 22,594 6,585 18,51 98,49 tn F 2 23,340 11,670 3,401 19,00 99,01 tn Error (F) 2 6,8619 3,4309 P 2 10,711 5,355 18,289 4,46 8,65 ** FXP 4 1,7477 0, ,492 3,64 7,01 tn Error (P) 8 2,3426 0,29282 K 3 52,225 17,408 13,777 2,99 4,68 ** FXK 6 3,546 0,591 0,468 2,49 3,63 tn PXK 6 6,286 1,048 0,829 2,49 3,63 tn FXPXK 12 9,422 0,785 0,621 2,16 2,99 tn Error (K) 25 31,590 1,264 Total ,667 FK = 31166,72 KK V= 8,90% KK P= 2,60% KK J= 5,40% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

23 Lampiran 21. Rataan Tinggi Tanaman (cm) Umur 24 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 33,67 33,17 66,83 33,42 K2 32,67 31,83 64,50 32,25 K3 32,17 30,67 62,83 31,42 K4 31,00 30,83 61,83 30,92 P2 K1 31,00 33,83 64,83 32,42 K2 31,00 30,17 61,17 30,58 K3 30,00 29,33 59,33 29,67 K4 31,00 30,83 61,83 30,92 P3 K1 32,83 29,67 62,50 31,25 K2 29,17 29,50 58,67 29,33 K3 30,00 29,00 59,00 29,50 K4 30,17 29,83 60,00 30,00 F2 P1 K1 32,67 29,17 61,83 30,92 K2 31,33 28,67 60,00 30,00 K3 29,33 27,17 56,50 28,25 K4 32,33 26,33 58,67 29,33 P2 K1 33,83 31,00 64,83 32,42 K2 30,17 29,00 59,17 29,58 K3 30,17 29,33 59,50 29,75 K4 33,50 29,17 62,67 31,33 P3 K1 33,33 27,83 61,17 30,58 K2 28,33 26,50 54,83 27,42 K3 29,17 27,33 56,50 28,25 K4 29,17 29,00 58,17 29,08 F3 P1 K1 31,33 31,83 63,17 31,58 K2 30,00 29,00 59,00 29,50 K3 30,83 26,67 57,50 28,75 K4 30,50 28,17 58,67 29,33 P2 K1 32,00 33,67 65,67 32,83 K2 27,33 28,17 55,50 27,75 K3 30,00 27,17 57,17 28,58 K4 30,50 27,83 58,33 29,17 P3 K1 33,00 32,33 65,33 32,67 K2 27,17 27,83 55,00 27,50 K3 27,83 27,50 55,33 27,67 K4 28,17 27,50 55,67 27,83 Total 1106,7 1056,8 2163,5 Rataan 30,74 29,36 30,05

24 Lampiran 22. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman (cm) Umur 24 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 34,491 34,491 4,065 18,51 98,49 tn F 2 31,882 15,941 1,879 19,00 99,01 tn Error (F) 2 16,9684 8,4842 P 2 22,600 11,300 14,007 4,46 8,65 ** FXP 4 11,6644 2, ,615 3,64 7,01 tn Error (P) 8 6,4537 0,80671 K 3 96,507 32,169 20,656 2,99 4,68 ** FXK 6 13,584 2,264 1,454 2,49 3,63 tn PXK 6 9,857 1,643 1,055 2,49 3,63 tn FXPXK 12 6,027 0,502 0,323 2,16 2,99 tn Error (K) 25 38,934 1,557 Total ,969 FK = 65010,17 KK V= 9,69% KK P= 2,99% KK J= 4,15% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

25 Lampiran 23. Rataan Tinggi Tanaman (cm) Umur 30 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 43,67 42,50 86,17 43,08 K2 42,83 42,33 85,17 42,58 K3 42,17 42,00 84,17 42,08 K4 41,67 40,83 82,50 41,25 P2 K1 43,00 42,50 85,50 42,75 K2 40,83 40,33 81,17 40,58 K3 41,50 39,17 80,67 40,33 K4 40,17 39,33 79,50 39,75 P3 K1 41,00 42,17 83,17 41,58 K2 39,50 38,67 78,17 39,08 K3 40,33 39,00 79,33 39,67 K4 40,83 38,00 78,83 39,42 F2 P1 K1 42,50 41,17 83,67 41,83 K2 41,67 39,03 80,70 40,35 K3 39,83 38,00 77,83 38,92 K4 41,00 37,67 78,67 39,33 P2 K1 43,17 40,50 83,67 41,83 K2 40,50 39,33 79,83 39,92 K3 39,33 38,17 77,50 38,75 K4 41,00 38,33 79,33 39,67 P3 K1 43,17 39,33 82,50 41,25 K2 39,00 36,83 75,83 37,92 K3 39,00 36,67 75,67 37,83 K4 38,83 38,17 77,00 38,50 F3 P1 K1 42,83 41,83 84,67 42,33 K2 39,67 38,17 77,83 38,92 K3 39,67 36,83 76,50 38,25 K4 41,00 36,33 77,33 38,67 P2 K1 42,83 40,67 83,50 41,75 K2 38,67 39,00 77,67 38,83 K3 39,33 37,33 76,67 38,33 K4 38,67 38,33 77,00 38,50 P3 K1 41,97 42,00 83,97 41,98 K2 37,00 37,83 74,83 37,42 K3 37,50 37,00 74,50 37,25 K4 38,00 36,83 74,83 37,42 Total 1463,6 1412,2 2875,8 Rataan 40,66 39,23 39,94

26 Lampiran 24. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman (cm) Umur 30 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 36,741 36,741 14,500 18,51 98,49 tn F 2 44,819 22,409 8,844 19,00 99,01 tn Error (F) 2 5,0676 2,5338 P 2 28,574 14,287 19,925 4,46 8,65 ** FXP 4 5,5859 1, ,948 3,64 7,01 tn Error (P) 8 5,7363 0,71704 K 3 108,169 36,056 50,886 2,99 4,68 ** FXK 6 10,832 1,805 2,548 2,49 3,63 * PXK 6 4,612 0,769 1,085 2,49 3,63 tn FXPXK 12 2,571 0,214 0,302 2,16 2,99 tn Error (K) 25 17,714 0,709 Total ,422 FK = ,91 KK V= 3,99% KK P= 2,12% KK J= 2,11% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

27 Lampiran 25. Rataan Jumlah Daun (helai) Umur 12 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 6,7 7,0 13,67 6,83 K2 6,7 6,3 13,00 6,50 K3 6,3 6,3 12,67 6,33 K4 6,7 6,7 13,33 6,67 P2 K1 6,3 6,3 12,67 6,33 K2 6,3 6,3 12,67 6,33 K3 5,7 5,7 11,33 5,67 K4 6,3 5,7 12,00 6,00 P3 K1 6,7 6,3 13,00 6,50 K2 6,0 6,0 12,00 6,00 K3 5,7 5,7 11,33 5,67 K4 5,7 5,7 11,33 5,67 F2 P1 K1 6,0 6,0 12,00 6,00 K2 5,7 5,7 11,33 5,67 K3 5,7 5,3 11,00 5,50 K4 5,7 6,3 12,00 6,00 P2 K1 6,3 7,0 13,33 6,67 K2 5,0 6,0 11,00 5,50 K3 5,3 5,3 10,67 5,33 K4 5,3 5,7 11,00 5,50 P3 K1 6,7 6,7 13,33 6,67 K2 5,0 5,7 10,67 5,33 K3 6,0 5,7 11,67 5,83 K4 5,0 5,3 10,33 5,17 F3 P1 K1 6,0 7,0 13,00 6,50 K2 5,3 5,7 11,00 5,50 K3 5,7 5,0 10,67 5,33 K4 5,3 5,0 10,33 5,17 P2 K1 6,3 6,7 13,00 6,50 K2 5,0 5,3 10,33 5,17 K3 5,3 5,7 11,00 5,50 K4 5,0 5,0 10,00 5,00 P3 K1 6,0 6,7 12,67 6,33 K2 5,0 5,3 10,33 5,17 K3 5,0 5,3 10,33 5,17 K4 5,0 5,3 10,33 5,17 Total 207,7 212,7 420,3 Rataan 5,77 5,91 5,84

28 Lampiran 26. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun (Helai) Umur 12 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 0,347 0,347 1,563 18,51 98,49 tn F 2 5,531 2,765 12,444 19,00 99,01 tn Error (F) 2 0,4444 0,2222 P 2 1,003 0,502 12,037 4,46 8,65 ** FXP 4 0,8673 0, ,204 3,64 7,01 * Error (P) 8 0,3333 0,04167 K 3 10,042 3,347 40,986 2,99 4,68 ** FXK 6 1,778 0,296 3,628 2,49 3,63 * PXK 6 0,824 0,137 1,682 2,49 3,63 tn FXPXK 12 1,454 0,121 1,483 2,16 2,99 tn Error (K) 25 2,042 0,082 Total 71 24,665 FK = 2453,89 KK V= 8,07% KK P= 3,50% KK J= 4,90% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

29 Lampiran 27. Rataan Jumlah Daun (Helai) Umur 18 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan aplikasi pupuk cair bahan organik I II F1 P1 K1 8,3 8,7 17,00 8,50 K2 8,3 8,0 16,33 8,17 K3 8,0 8,0 16,00 8,00 K4 8,3 8,0 16,33 8,17 P2 K1 8,0 8,3 16,33 8,17 K2 7,7 8,0 15,67 7,83 K3 7,3 7,0 14,33 7,17 K4 8,0 6,7 14,67 7,33 P3 K1 8,3 7,7 16,00 8,00 K2 7,3 7,3 14,67 7,33 K3 7,0 7,3 14,33 7,17 K4 7,3 7,7 15,00 7,50 F2 P1 K1 7,7 7,7 15,33 7,67 K2 7,3 7,0 14,33 7,17 K3 7,7 6,7 14,33 7,17 K4 7,3 8,0 15,33 7,67 P2 K1 8,0 8,7 16,67 8,33 K2 6,7 7,0 13,67 6,83 K3 7,0 8,0 15,00 7,50 K4 7,0 7,3 14,33 7,17 P3 K1 8,7 8,3 17,00 8,50 K2 6,7 8,0 14,67 7,33 K3 8,3 7,3 15,67 7,83 K4 6,7 6,3 13,00 6,50 F3 P1 K1 8,0 8,7 16,67 8,33 K2 7,0 7,7 14,67 7,33 K3 7,0 6,3 13,33 6,67 K4 6,7 7,3 14,00 7,00 P2 K1 8,0 8,3 16,33 8,17 K2 6,7 7,3 14,00 7,00 K3 7,3 7,3 14,67 7,33 K4 7,3 7,0 14,33 7,17 P3 K1 7,3 8,7 16,00 8,00 K2 6,7 7,3 14,00 7,00 K3 6,3 7,0 13,33 6,67 K4 7,0 7,3 14,33 7,17 Total 268,3 273,3 541,7 Rataan 7,45 7,59 7,52

30 Lampiran 28. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun (Helai) Umur 18 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 0,347 0,347 0,824 18,51 98,49 tn F 2 2,614 1,307 3,103 19,00 99,01 tn Error (F) 2 0,8426 0,4213 P 2 0,688 0,344 2,499 4,46 8,65 tn FXP 4 1,8395 0, ,339 3,64 7,01 tn Error (P) 8 1,1019 0,13773 K 3 10,548 3,516 17,629 2,99 4,68 ** FXK 6 1,781 0,297 1,488 2,49 3,63 tn PXK 6 0,781 0,130 0,653 2,49 3,63 tn FXPXK 12 3,099 0,258 1,295 2,16 2,99 tn Error (K) 25 4,986 0,199 Total 71 28,628 FK = 4075,04 KK V= 8,63% KK P= 4,93% KK J= 5,94% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

31 Lampiran 29. Rataan Jumlah Daun (Helai) Umur 24 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 10,3 10,7 21,00 10,50 K2 10,3 10,3 20,67 10,33 K3 9,7 9,7 19,33 9,67 K4 10,3 10,0 20,33 10,17 P2 K1 9,7 10,3 20,00 10,00 K2 9,0 9,7 18,67 9,33 K3 9,3 8,3 17,67 8,83 K4 9,7 9,0 18,67 9,33 P3 K1 10,0 9,7 19,67 9,83 K2 8,7 9,0 17,67 8,83 K3 9,3 9,3 18,67 9,33 K4 9,3 9,7 19,00 9,50 F2 P1 K1 9,7 9,7 19,33 9,67 K2 9,0 9,0 18,00 9,00 K3 9,3 8,7 18,00 9,00 K4 9,0 10,3 19,33 9,67 P2 K1 10,0 11,0 21,00 10,50 K2 8,3 8,7 17,00 8,50 K3 8,3 9,3 17,67 8,83 K4 9,3 9,7 19,00 9,50 P3 K1 10,7 10,0 20,67 10,33 K2 9,0 9,3 18,33 9,17 K3 9,3 9,0 18,33 9,17 K4 8,3 8,3 16,67 8,33 F3 P1 K1 10,3 11,0 21,33 10,67 K2 8,7 9,7 18,33 9,17 K3 8,7 8,0 16,67 8,33 K4 8,3 9,7 18,00 9,00 P2 K1 10,0 10,0 20,00 10,00 K2 8,7 9,3 18,00 9,00 K3 9,0 8,7 17,67 8,83 K4 8,7 9,0 17,67 8,83 P3 K1 9,3 10,7 20,00 10,00 K2 8,7 8,7 17,33 8,67 K3 8,3 9,3 17,67 8,83 K4 8,7 9,0 17,67 8,83 Total 333,3 341,7 675,0 Rataan 9,26 9,49 9,38

32 Lampiran 30. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun (Helai) Umur 24 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 0,965 0,965 2,880 18,51 98,49 tn F 2 2,694 1,347 4,023 19,00 99,01 tn Error (F) 2 0,6698 0,3349 P 2 1,815 0,907 7,127 4,46 8,65 * FXP 4 1,7407 0, ,418 3,64 7,01 tn Error (P) 8 1,0185 0,12731 K 3 15,647 5,216 26,297 2,99 4,68 ** FXK 6 1,701 0,283 1,429 2,49 3,63 tn PXK 6 1,506 0,251 1,266 2,49 3,63 tn FXPXK 12 3,938 0,328 1,655 2,16 2,99 tn Error (K) 25 4,958 0,198 Total 71 36,653 FK = 6328,13 KK V= 6,17% KK P= 3,81% KK J= 4,75% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

33 Lampiran 31. Rataan Jumlah Daun (Helai) Umur 30 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 13,0 12,7 25,67 12,83 K2 12,3 12,7 25,00 12,50 K3 12,3 11,7 24,00 12,00 K4 12,3 11,7 24,00 12,00 P2 K1 12,3 12,3 24,67 12,33 K2 11,7 11,7 23,33 11,67 K3 11,0 11,0 22,00 11,00 K4 11,3 11,3 22,67 11,33 P3 K1 11,7 12,3 24,00 12,00 K2 11,0 11,7 22,67 11,33 K3 11,7 11,3 23,00 11,50 K4 11,7 11,7 23,33 11,67 F2 P1 K1 11,7 12,0 23,67 11,83 K2 11,0 11,3 22,33 11,17 K3 11,7 11,0 22,67 11,33 K4 11,0 11,7 22,67 11,33 P2 K1 11,7 12,3 24,00 12,00 K2 11,7 10,7 22,33 11,17 K3 10,7 11,3 22,00 11,00 K4 11,7 11,3 23,00 11,50 P3 K1 12,3 12,0 24,33 12,17 K2 10,7 11,7 22,33 11,17 K3 11,3 11,0 22,33 11,17 K4 11,0 11,3 22,33 11,17 F3 P1 K1 12,3 12,3 24,67 12,33 K2 10,7 11,3 22,00 11,00 K3 11,0 10,7 21,67 10,83 K4 11,0 11,3 22,33 11,17 P2 K1 11,7 12,0 23,67 11,83 K2 11,3 11,0 22,33 11,17 K3 12,0 10,7 22,67 11,33 K4 11,0 11,3 22,33 11,17 P3 K1 11,7 13,0 24,67 12,33 K2 11,0 11,3 22,33 11,17 K3 10,3 11,3 21,67 10,83 K4 10,7 11,7 22,33 11,17 Total 413,3 417,7 831,0 Rataan 11,48 11,60 11,54

34 Lampiran 32. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun (Helai) umur 30 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 0,261 0,261 1,857 18,51 98,49 tn F 2 3,398 1,699 12,099 19,00 99,01 tn Error (F) 2 0,2809 0,1404 P 2 0,843 0,421 1,896 4,46 8,65 tn FXP 4 2,0093 0, ,260 3,64 7,01 tn Error (P) 8 1,7778 0,22222 K 3 10,239 3,413 19,882 2,99 4,68 ** FXK 6 0,552 0,092 0,536 2,49 3,63 tn PXK 6 0,108 0,018 0,105 2,49 3,63 tn FXPXK 12 1,670 0,139 0,811 2,16 2,99 tn Error (K) 25 4,292 0,172 Total 71 25,431 FK = 9591,13 KK V= 3,25% KK P= 4,08% KK J= 3,59% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

35 Lampiran 33. Rataan Luas Daun (cm 2 ) umur 12 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 272,6 225,23 497,83 248,92 K2 265,95 256,67 522,62 261,31 K3 261,23 239,55 500,78 250,39 K4 234,36 247,65 482,01 241,01 P2 K1 240,88 317,45 558,33 279,17 K2 232,97 236,89 469,86 234,93 K3 261,94 250,24 512,18 256,09 K4 189,53 252,99 442,52 221,26 P3 K ,58 572,58 286,29 K2 251,4 219,35 470,75 235,38 K3 244,18 232,47 476,65 238,33 K4 252,85 202,47 455,32 227,66 F2 P1 K1 282,6 251,3 533,90 266,95 K2 295,22 183,37 478,59 239,30 K3 225,86 167,63 393,49 196,75 K4 275,47 268,46 543,93 271,97 P2 K1 295,99 226,06 522,05 261,03 K2 218,65 240,89 459,54 229,77 K3 229,99 234,21 464,20 232,10 K4 248,43 250,31 498,74 249,37 P3 K1 285,59 136,09 421,68 210,84 K2 164,4 156,27 320,67 160,34 K3 268,79 190,73 459,52 229,76 K4 194,29 211,47 405,76 202,88 F3 P1 K1 262,31 234,35 496,66 248,33 K2 185,35 241,6 426,95 213,48 K3 217,42 238,9 456,32 228,16 K4 250,1 195,52 445,62 222,81 P2 K1 245,34 232,35 477,69 238,85 K2 202,59 216,52 419,11 209,56 K3 216,94 271,18 488,12 244,06 K4 209,8 219,96 429,76 214,88 P3 K1 266,29 228,78 495,07 247,54 K2 222,23 195,46 417,69 208,85 K3 217,23 163,13 380,36 190,18 K4 192,43 191,22 383,65 191,83 Total 8663,2 8117, ,5 Rataan 240,64 225,48 233,06

36 Lampiran 34. Daftar Sidik Ragam Luas Daun (cm 2 ) Umur 12 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok , ,98 1,603 18,51 98,49 tn F , ,17 1,776 19,00 99,01 tn Error (F) , ,75 P , ,90 3,385 4,46 8,65 tn FXP , ,00 1,063 3,64 7,01 tn Error (P) , ,84 K , ,97 3,890 2,99 4,68 * FXK ,53 711,75 0,732 2,49 3,63 tn PXK ,92 634,99 0,653 2,49 3,63 tn FXPXK ,54 835,46 0,859 2,16 2,99 tn Error (K) ,91 972,96 Total ,16 FK = ,28 KK V= 21,81% KK P= 13,79% KK J= 13,38% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

37 Lampiran 35. Rataan Luas Daun (cm 2 ) Umur 18 hst Perlakuan Blok Frekuensi Konsentrasi Campuran Total Rataan I II aplikasi pupuk cair bahan organik F1 P1 K1 594,21 537, ,39 565,70 K2 546,2 510, ,27 528,14 K3 446,19 444,82 891,01 445,51 K4 495,39 457,19 952,58 476,29 P2 K1 468,18 500,48 968,66 484,33 K2 409,71 406,83 816,54 408,27 K3 466,79 451,49 918,28 459,14 K4 447,48 429,53 877,01 438,51 P3 K1 480,59 433,32 913,91 456,96 K2 467,55 413,26 880,81 440,41 K3 400,92 396,89 797,81 398,91 K4 423,49 434,83 858,32 429,16 F2 P1 K1 539,81 531, ,86 535,43 K2 433,52 484,54 918,06 459,03 K3 406,49 368,49 774,98 387,49 K4 416,43 507,01 923,44 461,72 P2 K1 386,45 439,19 825,64 412,82 K2 334,09 424,72 758,81 379,41 K3 452,58 401,9 854,48 427,24 K4 457,44 449,43 906,87 453,44 P3 K1 581,22 518, ,69 549,85 K2 425,43 449,03 874,46 437,23 K3 467,93 423,48 891,41 445,71 K4 451,85 435,51 887,36 443,68 F3 P1 K1 505,28 458,75 964,03 482,02 K2 457,14 440,82 897,96 448,98 K3 325,79 397,39 723,18 361,59 K4 411,58 416,25 827,83 413,92 P2 K1 521,76 490, ,42 506,21 K2 414,52 399,39 813,91 406,96 K3 403,06 414,64 817,70 408,85 K4 359,32 448,81 808,13 404,07 P3 K1 462,43 521,26 983,69 491,85 K2 428,01 419,34 847,35 423,68 K3 371,42 401,79 773,21 386,61 K4 324,32 351,12 675,44 337,72 Total 15984, , ,5 Rataan 444,02 444,69 444,35

38 Lampiran 36. Daftar Sidik Ragam Luas Daun (cm 2 ) Umur 18 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1,00 8,24 8,24 0,00 18,51 98,49 tn F 2, , ,18 4,91 19,00 99,01 tn Error (F) 2, , ,01 P 2, , ,77 11,92 4,46 8,65 ** FXP 4, , ,56 10,02 3,64 7,01 ** Error (P) 8, ,69 581,71 K 3, , ,06 24,58 2,99 4,68 ** FXK 6, , ,57 1,77 2,49 3,63 tn PXK 6, , ,04 4,37 2,49 3,63 ** FXPXK 12, , ,55 1,28 2,16 2,99 tn Error (K) 25, , ,97 Total ,140 FK = ,03 KK V= 9,76% KK P= 5,43% KK J= 7,18% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

39 Lampiran 37. Rataan Luas Daun (cm2) Umur 24 hst Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 1192, , , ,54 K2 1166,52 963, , ,84 K3 996,57 897, ,73 946,87 K4 975,82 937, ,13 956,57 P2 K1 1063,36 999, , ,32 K2 895,36 807, ,27 851,64 K3 964,23 822, ,39 893,20 K4 991,05 814, ,24 902,62 P3 K1 1062,67 999, , ,08 K2 893,81 811, ,18 852,59 K3 965,56 798, ,44 882,22 K4 941,99 953, ,97 947,99 F2 P1 K1 991, , , ,48 K2 951,72 831, ,15 891,58 K3 908,63 807, ,37 858,19 K4 930,09 842, ,36 886,18 P2 K1 1156,89 931, , ,16 K2 875,81 848, ,47 862,24 K3 791,48 785, ,45 788,73 K4 943,33 732, ,44 837,72 P3 K1 1296,11 997, , ,73 K2 890,03 782, ,32 836,16 K3 839,79 705, ,24 772,62 K4 861,35 921, ,71 891,36 F3 P1 K1 1061, , , ,07 K2 814,08 867, ,94 840,97 K3 827,65 789, ,37 808,69 K4 746,91 761, ,69 754,35 P2 K1 1130,77 995, , ,33 K2 902,19 831, ,08 867,04 K3 841,38 787, ,79 814,40 K4 837,87 794, ,46 816,23 P3 K1 970, , , ,76 K2 853,91 768, ,37 811,19 K3 811,14 809, ,81 810,41 K4 792,14 730, ,95 761,48 Total 34135, , ,9 Rataan 948,21 876,54 912,37

40 Lampiran 38. Daftar Sidik Ragam Luas Daun (cm2) Umur 24 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok , ,17 6,390 18,51 98,49 tn F , ,66 3,208 19,00 99,01 tn Error (F) , ,20 P , ,39 4,658 4,46 8,65 * FXP , ,63 6,352 3,64 7,01 * Error (P) , ,60 K , ,00 40,814 2,99 4,68 ** FXK , ,27 1,495 2,49 3,63 tn PXK , ,56 0,937 2,49 3,63 tn FXPXK , ,69 0,700 2,16 2,99 tn Error (K) , ,71 Total ,13 FK = ,15 KK V= 13,18% KK P= 5,00% KK J= 7,75% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

41 Lampiran 39. Rataan Luas Daun (cm2) Umur 30 hst Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 2828, , , ,95 K2 2890, , , ,81 K3 2398, , , ,02 K4 2607, , , ,98 P2 K1 2487, , , ,86 K2 2056, , , ,33 K3 2077, , , ,02 K4 2200, , , ,09 P3 K1 2760, , , ,44 K2 2351,2 2025, , ,40 K3 1837,8 1992, , ,31 K4 2231, , , ,24 F2 P1 K1 2610, , , ,16 K2 1719, , , ,00 K3 2168, , , ,21 K4 2363, , , ,63 P2 K1 1944, , , ,95 K2 2259, , , ,77 K3 2201, , , ,60 K4 2188, , , ,70 P3 K1 2312, , , ,31 K2 2051, ,7 3693, ,88 K3 2223, , , ,38 K4 2289, , , ,91 F3 P1 K1 2578, , , ,35 K2 2077, , , ,22 K3 1863, , , ,15 K4 1919,5 1949, , ,37 P2 K1 2825, ,5 5165, ,99 K2 1467, , , ,12 K3 1736, , , ,68 K4 1916, , , ,65 P3 K1 2123, , , ,80 K2 1761, , , ,02 K3 1605,9 1971, , ,85 K4 1642, , , ,88 Total 78578, , ,9 Rataan 2182, , ,03

42 Lampiran 40. Daftar Sidik Ragam Luas Daun (cm2) Umur 30 hst SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok , ,17 0,064 18,51 98,49 tn F , ,94 5,557 19,00 99,01 tn Error (F) , ,22 P , ,72 4,782 4,46 8,65 * FXP , ,13 0,799 3,64 7,01 tn Error (P) , ,46 K , ,49 12,856 2,99 4,68 ** FXK , ,27 1,816 2,49 3,63 tn PXK , ,89 0,282 2,49 3,63 tn FXPXK , ,66 0,314 2,16 2,99 tn Error (K) , ,99 Total ,15 FK = ,61 KK V= 15,02% KK P= 12,34% KK J= 11,24% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

43 Lampiran 41. Rataan Laju Asimillasi Bersih 1 pada Umur t 12 -t 18 (mg.m -2.h -1 ) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 0,8642 1,1424 2,0066 1,0033 K2 0,8860 0,9079 1,7939 0,8969 K3 0,8635 1,0000 1,8635 0,9317 K4 0,9654 1,0387 2,0040 1,0020 P2 K1 0,6919 0,8332 1,5252 0,7626 K2 0,8890 0,6046 1,4937 0,7468 K3 0,6534 0,7380 1,3914 0,6957 K4 0,9159 0,6547 1,5705 0,7853 P3 K1 0,5414 0,6999 1,2412 0,6206 K2 0,6363 0,9636 1,5999 0,8000 K3 0,7645 0,8133 1,5778 0,7889 K4 0,6397 0,8388 1,4786 0,7393 F2 P1 K1 0,6626 0,9450 1,6076 0,8038 K2 0,5556 0,8711 1,4268 0,7134 K3 0,6507 1,0653 1,7160 0,8580 K4 0,4935 0,8440 1,3375 0,6688 P2 K1 0,5503 0,8673 1,4176 0,7088 K2 0,7284 0,8226 1,5510 0,7755 K3 0,6843 0,9016 1,5859 0,7929 K4 0,6134 0,7936 1,4070 0,7035 P3 K1 0,5448 1,3176 1,8624 0,9312 K2 0,5828 0,9734 1,5562 0,7781 K3 0,5336 0,8739 1,4075 0,7037 K4 0,5680 0,8814 1,4494 0,7247 F3 P1 K1 0,7690 1,0177 1,7867 0,8934 K2 0,6698 0,7395 1,4094 0,7047 K3 0,5287 0,7278 1,2565 0,6282 K4 0,6427 0,7588 1,4015 0,7008 P2 K1 0,6733 1,1431 1,8164 0,9082 K2 0,6700 0,7421 1,4122 0,7061 K3 0,6879 0,6216 1,3094 0,6547 K4 0,6897 0,8362 1,5259 0,7630 P3 K1 0,6378 1,0324 1,6702 0,8351 K2 0,6529 0,7785 1,4315 0,7157 K3 0,4986 0,9316 1,4302 0,7151 K4 0,5409 0,7348 1,2757 0,6378 Total 24, , ,5966 Rataan 0,6706 0,8738 0,7722

44 Lampiran 42. Daftar Sidik Ragam Laju Laju Asimillasi Bersih 1 pada Umur t 12 - t 18 (mg.m -2.h -1 ) SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1,000 0,743 0,743 7,592 18,510 98,490 tn F 2,000 0,072 0,036 0,366 19,000 99,010 tn Error (F) 2,000 0,196 0,098 P 2,000 0,073 0,036 1,779 4,460 8,650 tn FXP 4,000 0,188 0,047 2,301 3,640 7,010 tn Error (P) 8,000 0,163 0,020 K 3,000 0,081 0,027 2,093 2,990 4,680 tn FXK 6,000 0,134 0,022 1,737 2,490 3,630 tn PXK 6,000 0,027 0,004 0,346 2,490 3,630 tn FXPXK 12,000 0,133 0,011 0,863 2,160 2,990 tn Error (K) 25,000 0,321 0,013 Total 71,000 2,130 FK = 42,930 KK V= 0,405 KK P= 0,185 KK J= 0,147 Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

45 Lampiran 43. Rata-rata Laju Asimillasi Bersih 2 pada Umur t 18 -t 24 (mg.m -2.h -1 ) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 1,2266 1,1227 2,3493 1,1747 K2 1,2864 1,0429 2,3293 1,1647 K3 1,3262 1,0211 2,3473 1,1736 K4 1,2817 1,1588 2,4406 1,2203 P2 K1 1,0498 0,9311 1,9809 0,9905 K2 1,1080 1,1489 2,2569 1,1285 K3 1,0500 0,9109 1,9609 0,9805 K4 1,2019 1,1471 2,3491 1,1745 P3 K1 1,2247 1,0530 2,2777 1,1388 K2 1,2035 1,1185 2,3219 1,1610 K3 1,3335 0,9397 2,2732 1,1366 K4 1,2592 1,1300 2,3892 1,1946 F2 P1 K1 1,0588 1,1513 2,2100 1,1050 K2 1,2139 0,9417 2,1556 1,0778 K3 1,3029 0,9916 2,2945 1,1473 K4 1,3141 0,9286 2,2426 1,1213 P2 K1 1,3781 1,1124 2,4905 1,2452 K2 1,2809 1,0695 2,3504 1,1752 K3 0,9813 0,9488 1,9302 0,9651 K4 1,1470 0,7796 1,9266 0,9633 P3 K1 0,9704 0,9153 1,8857 0,9429 K2 1,2446 0,8551 2,0997 1,0498 K3 1,1324 0,8356 1,9679 0,9840 K4 1,2893 1,0848 2,3740 1,1870 F3 P1 K1 1,1524 1,1475 2,2999 1,1499 K2 1,1182 0,9676 2,0858 1,0429 K3 1,2819 0,9307 2,2125 1,1063 K4 1,2203 0,8221 2,0424 1,0212 P2 K1 0,9292 1,0602 1,9894 0,9947 K2 1,2917 1,0943 2,3860 1,1930 K3 1,2089 0,8430 2,0519 1,0260 K4 1,2738 0,8783 2,1521 1,0761 P3 K1 1,2379 0,9620 2,2000 1,1000 K2 1,2190 0,8906 2,1096 1,0548 K3 1,2139 0,9706 2,1845 1,0922 K4 1,3076 0,9042 2,2117 1,1059 Total 43, , ,1302 Rataan 1,2033 0,9947 1,0990

46 Lampiran 44. Daftar Sidik Ragam Laju Laju Asimillasi Bersih 2 pada Umur t 18 - t 24 (mg.m -2.h -1 ) SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1,000 0,783 0,783 51,728 18,510 98,490 * F 2,000 0,051 0,025 1,670 19,000 99,010 tn Error (F) 2,000 0,030 0,015 P 2,000 0,030 0,015 3,449 4,460 8,650 tn FXP 4,000 0,051 0,013 2,950 3,640 7,010 tn Error (P) 8,000 0,034 0,004 K 3,000 0,030 0,010 0,770 2,990 4,680 tn FXK 6,000 0,031 0,005 0,403 2,490 3,630 tn PXK 6,000 0,110 0,018 1,404 2,490 3,630 tn FXPXK 12,000 0,164 0,014 1,049 2,160 2,990 tn Error (K) 25,000 0,325 0,013 Total 71,000 1,639 FK = 86,966 KK V= 0,112 KK P= 0,060 KK J= 0,104 Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

47 Lampiran 45. Rata-rata Laju Asimillasi Bersih 3 pada Umur t 24 -t 30 (mg.m -2.h -1 ). Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 0,958 1,064 2,023 1,011 K2 0,956 1,052 2,009 1,004 K3 0,849 1,060 1,909 0,955 K4 0,915 1,016 1,931 0,965 P2 K1 0,786 0,934 1,720 0,860 K2 0,828 1,101 1,930 0,965 K3 0,746 0,947 1,693 0,847 K4 0,756 1,031 1,788 0,894 P3 K1 0,909 0,768 1,677 0,839 K2 0,822 0,845 1,667 0,833 K3 0,625 0,919 1,543 0,772 K4 0,787 0,819 1,606 0,803 F2 P1 K1 0,945 0,968 1,913 0,957 K2 0,501 1,097 1,598 0,799 K3 0,786 0,946 1,732 0,866 K4 0,835 0,891 1,726 0,863 P2 K1 0,530 1,040 1,570 0,785 K2 0,966 0,807 1,772 0,886 K3 0,999 1,092 2,091 1,046 K4 0,696 1,077 1,773 0,886 P3 K1 0,713 0,810 1,523 0,762 K2 0,844 0,731 1,575 0,788 K3 0,849 0,749 1,598 0,799 K4 0,837 0,719 1,556 0,778 F3 P1 K1 0,898 0,715 1,613 0,807 K2 0,886 0,799 1,685 0,843 K3 0,806 0,859 1,664 0,832 K4 0,796 0,953 1,749 0,874 P2 K1 0,876 0,836 1,712 0,856 K2 0,396 1,073 1,469 0,735 K3 0,851 1,025 1,876 0,938 K4 0,819 0,923 1,743 0,871 P3 K1 0,728 0,930 1,658 0,829 K2 0,665 0,830 1,495 0,747 K3 0,501 0,872 1,373 0,687 K4 0,552 0,833 1,385 0,692 Total 28,211 33,134 61,345 Rataan 0,784 0,920 0,852

48 Lampiran 46. Daftar Sidik Ragam Laju Asimillasi Bersih 3 pada Umur t 24 -t 30 (mg.m -2.h -1 ) SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1,000 0,337 0, ,452 18,510 98,490 ** F 2,000 0,090 0,045 21,634 19,000 99,010 * Error (F) 2,000 0,004 0,002 P 2,000 0,204 0,102 3,841 4,460 8,650 tn FXP 4,000 0,036 0,009 0,341 3,640 7,010 tn Error (P) 8,000 0,213 0,027 K 3,000 0,003 0,001 0,047 2,990 4,680 tn FXK 6,000 0,049 0,008 0,402 2,490 3,630 tn PXK 6,000 0,056 0,009 0,463 2,490 3,630 tn FXPXK 12,000 0,089 0,007 0,367 2,160 2,990 tn Error (K) 25,000 0,507 0,020 Total 71,000 1,589 FK = 52,267 KK V= 0,053 KK P= 0,191 KK J= 0,167 Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

49 Lampiran 47. Rata-rata Laju Pertumbuhan Relatif 1 pada Umur t 12 -t 18 (mg.hari -1 ) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 103,38 148,57 251,95 125,97 K2 103,33 114,29 217,63 108,81 K3 98,55 130,23 228,78 114,39 K4 111,16 137,59 248,76 124,38 P2 K1 81,54 105,70 187,24 93,62 K2 108,51 89,23 197,74 98,87 K3 76,92 84,99 161,91 80,96 K4 112,10 80,49 192,59 96,30 P3 K1 61,33 87,26 148,60 74,30 K2 88,80 126,38 215,18 107,59 K3 97,25 109,23 206,49 103,24 K4 82,27 99,24 181,51 90,75 F2 P1 K1 82,95 121,32 204,26 102,13 K2 70,22 103,99 174,22 87,11 K3 79,60 133,34 212,94 106,47 K4 61,34 105,54 166,89 83,44 P2 K1 69,62 106,36 175,99 87,99 K2 88,84 115,01 203,85 101,92 K3 88,74 123,50 212,24 106,12 K4 74,65 94,95 169,60 84,80 P3 K1 68,20 150,54 218,73 109,37 K2 72,55 113,50 186,06 93,03 K3 69,06 106,51 175,57 87,79 K4 72,76 109,29 182,05 91,02 F3 P1 K1 89,08 124,82 213,91 106,95 K2 85,69 91,48 177,18 88,59 K3 61,35 98,40 159,76 79,88 K4 73,38 91,04 164,42 82,21 P2 K1 69,31 148,42 217,73 108,86 K2 79,08 105,28 184,36 92,18 K3 88,49 84,09 172,59 86,29 K4 92,50 112,02 204,52 102,26 P3 K1 79,93 124,54 204,46 102,23 K2 74,29 95,13 169,42 84,71 K3 66,62 108,16 174,79 87,39 K4 72,29 86,70 158,99 79,50 Total 2955,7 3967,2 6922,9 Rataan 82,10 110,20 96,15

50 Lampiran 48. SK Blok 1,000 Daftar Sidik Ragam Laju Pertumbuhan Relatif 1 pada Umur t 12 -t 18 db JK KT 14208, , ,438 F Fhit F.05 F.01 Ket 18, ,490 tn 19, ,010 tn F 2, , ,328 0,653 Error (F) 2, , ,373 P 2, , ,038 2,015 4,460 8,650 tn FXP 4, , ,362 3,368 3,640 7,010 tn Error (P) 8, , ,941 K 3, , ,749 1,217 2,990 4,680 tn FXK 6, , ,350 1,622 2,490 3,630 tn PXK 6, , ,196 0,615 2,490 3,630 tn FXPXK 12, , ,426 1,185 2,160 2,990 tn Error (K) 25, , ,928 Total 71,000 FK = ,28 KK V= 31,55% KK P= 15,28% KK J= 14,59% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata 33845,66 2

51 Lampiran 49. Rata-rata Laju Pertumbuhan Relatif 2 pada Umur t 18 -t 24 (mg.hari -1 ) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 143,46 138,63 282,09 141,05 K2 146,50 123,75 270,25 135,13 K3 143,05 121,76 264,81 132,41 K4 139,78 133,44 273,21 136,61 P2 K1 134,80 110,58 245,39 122,69 K2 130,15 150,40 280,54 140,27 K3 127,50 106,46 233,96 116,98 K4 150,22 132,21 282,43 141,21 P3 K1 143,92 128,59 272,51 136,25 K2 151,05 130,59 281,64 140,82 K3 157,13 118,70 275,83 137,91 K4 152,92 139,81 292,73 146,37 F2 P1 K1 129,21 135,61 264,82 132,41 K2 144,19 118,83 263,03 131,51 K3 155,64 125,63 281,27 140,64 K4 155,14 107,73 262,87 131,43 P2 K1 169,89 134,00 303,89 151,94 K2 152,72 133,24 285,96 142,98 K3 123,00 116,82 239,82 119,91 K4 140,53 91,02 231,55 115,78 P3 K1 137,47 120,28 257,75 128,88 K2 167,26 110,36 277,62 138,81 K3 136,95 102,98 239,92 119,96 K4 163,68 134,23 297,91 148,96 F3 P1 K1 135,47 135,59 271,05 135,53 K2 144,43 119,78 264,21 132,10 K3 152,72 119,31 272,02 136,01 K4 129,41 106,31 235,72 117,86 P2 K1 116,29 125,97 242,26 121,13 K2 155,55 143,30 298,85 149,42 K3 148,34 109,11 257,45 128,73 K4 159,25 112,97 272,22 136,11 P3 K1 147,69 127,26 274,95 137,48 K2 140,17 113,66 253,83 126,92 K3 157,37 123,14 280,52 140,26 K4 169,44 114,06 283,50 141,75 Total 5252,3 4416,1 9668,4 Rataan 145,90 122,67 134,28

52 Lampiran 50. Daftar Sidik Ragam Laju Pertumbuhan Relatif pada Umur t 18 -t SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1, , ,893 33,793 18,510 98,490 * F 2,000 66,389 33,194 0,116 19,000 99,010 tn Error (F) 2, , ,362 P 2, , ,858 2,494 4,460 8,650 tn FXP 4, ,944 70,986 1,214 3,640 7,010 tn Error (P) 8, ,957 58,495 K 3, , ,050 0,940 2,990 4,680 tn FXK 6, , ,246 0,624 2,490 3,630 tn PXK 6, , ,254 1,817 2,490 3,630 tn FXPXK 12, , ,434 1,230 2,160 2,990 tn Error (K) 25, , ,524 Total 71, ,073 FK = ,45 KK V= 12,62% KK P= 5,70% KK J= 9,81% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata 24

53 Lampiran 51. Rata-rata Laju Pertumbuhan Relatif 3 pada Umur t 24 -t 30 (mg.hari -1 ) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 115,07 129,29 244,36 122,18 K2 116,37 132,81 249,18 124,59 K3 103,38 132,36 235,74 117,87 K4 111,22 125,40 236,61 118,31 P2 K1 112,05 123,07 235,12 117,56 K2 107,92 146,71 254,63 127,31 K3 98,26 122,92 221,19 110,59 K4 100,62 130,28 230,90 115,45 P3 K1 118,89 103,48 222,37 111,18 K2 109,78 109,00 218,78 109,39 K3 78,68 126,18 204,86 102,43 K4 103,89 110,49 214,38 107,19 F2 P1 K1 122,34 121,89 244,22 122,11 K2 64,26 141,58 205,84 102,92 K3 102,49 129,86 232,35 116,17 K4 109,20 112,92 222,11 111,06 P2 K1 70,91 136,48 207,39 103,69 K2 129,50 103,30 232,80 116,40 K3 131,98 147,00 278,99 139,49 K4 94,41 141,59 236,00 118,00 P3 K1 99,14 111,64 210,79 105,39 K2 111,20 97,99 209,19 104,60 K3 110,37 98,15 208,51 104,26 K4 110,02 95,84 205,86 102,93 F3 P1 K1 114,63 96,96 211,59 105,80 K2 115,64 105,92 221,56 110,78 K3 106,47 117,25 223,72 111,86 K4 95,84 132,09 227,93 113,97 P2 K1 124,71 108,87 233,58 116,79 K2 49,35 147,62 196,97 98,48 K3 103,51 142,84 246,35 123,17 K4 108,12 122,70 230,82 115,41 P3 K1 92,55 129,85 222,40 111,20 K2 81,48 112,28 193,77 96,88 K3 69,96 119,83 189,80 94,90 K4 78,27 118,44 196,71 98,35 Total 3,7 4,4 115,07 129,29 Rataan 0,10 0,12 116,37 132,81

54 Lampiran 52. Daftar Sidik Ragam Laju Pertumbuhan Relatif -3 pada Umur t 24 -t 30 SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1, , ,61 36,10 18,51 98,49 * F 2,00 627,35 313,67 1,61 19,00 99,01 tn Error (F) 2,00 390,60 195,30 P 2, , ,41 2,92 4,46 8,65 tn FXP 4,00 178,46 44,61 0,11 3,64 7,01 tn Error (P) 8, ,00 389,13 K 3,00 122,91 40,97 0,10 2,99 4,68 tn FXK 6, ,44 171,74 0,41 2,49 3,63 tn PXK 6,00 669,59 111,60 0,27 2,49 3,63 tn FXPXK 12, ,96 117,75 0,28 2,16 2,99 tn Error (K) 25, ,77 417,35 Total 71, ,50 FK = ,88 KK V= 12,49% KK P= 17,63% KK J= 18,26% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

55 Lampiran 53. Rata-rata Bobot Segar Tanaman (g) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 319, , ,59 313,29 K2 279, , ,81 283,40 K3 270, ,91 530,04 265,02 K4 275, ,4 520,06 260,03 P2 K1 307, , ,43 313,72 K2 207, , ,49 255,25 K3 213,96 228, ,11 221,06 K4 254, , ,72 237,86 P3 K1 314, , ,80 273,40 K2 245,45 231, ,28 238,64 K3 260, , ,60 239,80 K4 226, , ,51 233,76 F2 P1 K1 289, ,04 558,20 279,10 K2 220, ,96 473,56 236,78 K3 247, , ,85 241,93 K4 254,98 203, ,36 229,18 P2 K1 266, , ,64 267,82 K2 226, , ,39 215,19 K3 227, , ,51 218,26 K4 243, , ,66 230,33 P3 K1 296, ,36 560,52 280,26 K2 217, , ,01 216,51 K3 250,04 194,42 444,46 222,23 K4 226, ,52 429,27 214,63 F3 P1 K1 280, , ,68 261,84 K2 213, , ,50 215,25 K3 234, , ,38 215,19 K4 233, , ,14 216,57 P2 K1 322, , ,64 294,32 K2 172, , ,76 199,38 K3 157, ,56 355,92 177,96 K4 245, , ,15 216,57 P3 K1 189, ,92 437,12 218,56 K2 145, , ,91 164,46 K3 224,78 197, ,95 210,98 K4 177,74 172, ,98 174,99 Total 8740,4 8366, ,9 Rataan 242,79 232,40 237,60

56 Lampiran 54. Daftar Sidik Bobot Segar Tanaman SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok , ,606 5,552 18,51 98,49 tn F , ,648 38,598 19,00 99,01 * Error (F) 2 699, ,701 P , ,509 7,320 4,46 8,65 * FXP , ,132 1,012 3,64 7,01 tn Error (P) , ,719 K , ,201 17,707 2,99 4,68 ** FXK , ,741 0,366 2,49 3,63 tn PXK , ,880 1,253 2,49 3,63 tn FXPXK , ,267 0,452 2,16 2,99 tn Error (K) , ,155 Total ,015 FK = ,98 KK V= 7,87% KK P= 10,46% KK J= 11,44% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

57 Lampiran 55. Rata-rata Bobot Segar Tanaman Per plot (kg) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 11,50 11,05 22,56 11,28 K2 10,07 10,33 20,40 10,20 K3 9,72 9,36 19,08 9,54 K4 9,92 8,80 18,72 9,36 P2 K1 11,08 11,51 22,59 11,29 K2 7,46 10,92 18,38 9,19 K3 7,70 8,21 15,92 7,96 K4 9,16 7,97 17,13 8,56 P3 K1 11,31 8,37 19,68 9,84 K2 8,84 8,35 17,18 8,59 K3 9,38 7,88 17,27 8,63 K4 8,16 8,67 16,83 8,42 F2 P1 K1 10,41 9,69 20,10 10,05 K2 7,94 9,11 17,05 8,52 K3 8,91 8,51 17,42 8,71 K4 9,18 7,32 16,50 8,25 P2 K1 9,59 9,69 19,28 9,64 K2 8,16 7,33 15,49 7,75 K3 8,20 7,52 15,71 7,86 K4 8,78 7,81 16,58 8,29 P3 K1 10,66 9,52 20,18 10,09 K2 7,83 7,76 15,59 7,79 K3 9,00 7,00 16,00 8,00 K4 8,16 7,29 15,45 7,73 F3 P1 K1 10,10 8,75 18,85 9,43 K2 7,68 7,81 15,50 7,75 K3 8,43 7,07 15,49 7,75 K4 8,42 7,17 15,59 7,80 P2 K1 11,62 9,57 21,19 10,60 K2 6,22 8,13 14,36 7,18 K3 5,66 7,15 12,81 6,41 K4 8,83 6,76 15,59 7,80 P3 K1 6,81 8,93 15,74 7,87 K2 5,25 6,59 11,84 5,92 K3 8,09 7,10 15,19 7,60 K4 6,40 6,20 12,60 6,30 Total 314,7 301,2 615,8 Rataan 8,74 8,37 8,55

58 Lampiran 56. Daftar Sidik Ragam Bobot Segar Tanaman Per plot SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 2,516 2,516 5,552 18,51 98,49 tn F 2 34,986 17,493 38,598 19,00 99,01 * Error (F) 2 0,9064 0,4532 P 2 11,720 5,860 7,320 4,46 8,65 * FXP 4 3,2407 0, ,012 3,64 7,01 tn Error (P) 8 6,4045 0,80056 K 3 50,887 16,962 17,707 2,99 4,68 ** FXK 6 2,105 0,351 0,366 2,49 3,63 tn PXK 6 7,200 1,200 1,253 2,49 3,63 tn FXPXK 12 5,199 0,433 0,452 2,16 2,99 tn Error (K) 25 23,949 0,958 Total ,113 FK = 5267,65 KK V= 7,87% KK P= 10,46% KK J= 11,44% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

59 Lampiran 57. Rata-rata Bobot Kering Tanaman (gr) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 22,21 20,38 42,59 21,30 K2 15,66 18,20 33,86 16,93 K3 15,13 15,00 30,13 15,06 K4 16,76 13,76 30,52 15,26 P2 K1 17,79 21,26 39,04 19,52 K2 12,95 16,24 29,19 14,60 K3 13,75 13,33 27,08 13,54 K4 17,59 13,78 31,36 15,68 P3 K1 16,78 15,15 31,93 15,96 K2 13,14 13,33 26,47 13,23 K3 13,93 14,20 28,12 14,06 K4 15,12 14,95 30,06 15,03 F2 P1 K1 15,66 17,04 32,70 16,35 K2 12,89 15,66 28,55 14,28 K3 15,32 14,49 29,81 14,90 K4 15,60 12,45 28,05 14,02 P2 K1 16,28 17,54 33,82 16,91 K2 13,79 13,95 27,74 13,87 K3 13,59 13,81 27,41 13,70 K4 14,24 13,75 27,98 13,99 P3 K1 17,97 16,99 34,96 17,48 K2 12,74 12,44 25,18 12,59 K3 13,38 11,81 25,19 12,59 K4 13,81 12,80 26,60 13,30 F3 P1 K1 17,18 17,69 34,86 17,43 K2 12,60 14,43 27,03 13,52 K3 13,48 12,19 25,67 12,83 K4 13,84 13,34 27,18 13,59 P2 K1 18,33 18,34 36,66 18,33 K2 11,10 15,10 26,20 13,10 K3 9,87 12,91 22,77 11,39 K4 11,72 11,77 23,49 11,74 P3 K1 11,80 15,76 27,55 13,78 K2 9,50 11,43 20,93 10,46 K3 11,01 12,63 23,65 11,82 K4 9,81 10,49 20,30 10,15 Total 516,3 528,3 1044,6 Rataan 14,34 14,68 14,51

60 Lampiran 58. Daftar Sidik Bobot Kering Tanaman SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 2,017 2,017 0,460 18,51 98,49 tn F 2 85,541 42,770 9,765 19,00 99,01 tn Error (F) 2 8,7596 4,3798 P 2 53,392 26,696 27,564 4,46 8,65 ** FXP 4 9,9882 2, ,578 3,64 7,01 tn Error (P) 8 7,7481 0,96851 K 3 208,868 69,623 34,135 2,99 4,68 ** FXK 6 7,201 1,200 0,588 2,49 3,63 tn PXK 6 11,896 1,983 0,972 2,49 3,63 tn FXPXK 12 29,702 2,475 1,214 2,16 2,99 tn Error (K) 25 50,991 2,040 Total ,104 FK = 15156,78 KK V= 14,42% KK P= 6,78% KK J= 9,84% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

61 Lampiran 59. Rata-rata Indeks Panen (%) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 93,368 92, ,00 93,00 K2 92,296 92, ,46 92,23 K3 91,148 89, ,80 90,40 K4 93,765 90, ,44 92,22 P2 K1 90,411 92, ,90 91,45 K2 91,962 91, ,50 91,75 K3 90,961 89, ,87 90,43 K4 91,281 90, ,48 90,74 P3 K1 91,288 91, ,47 91,23 K2 91,864 91, ,59 91,79 K3 92,312 90, ,45 91,22 K4 90,834 90, ,46 90,73 F2 P1 K1 90,349 90, ,82 90,41 K2 90,860 91, ,68 91,34 K3 89,656 90, ,56 90,28 K4 91,462 88, ,91 89,95 P2 K1 92,114 90, ,95 91,47 K2 89,190 90, ,65 89,83 K3 90,524 89, ,12 90,06 K4 91,419 90, ,06 91,03 P3 K1 90,831 90, ,26 90,63 K2 88,298 88, ,68 88,34 K3 90,393 89, ,72 89,86 K4 89,811 88, ,64 89,32 F3 P1 K1 91,655 90, ,56 91,28 K2 88,839 88, ,36 88,68 K3 89,031 87, ,99 88,50 K4 90,463 89, ,68 89,84 P2 K1 90,815 91, ,22 91,11 K2 89,978 89, ,42 89,71 K3 87,086 88, ,98 87,99 K4 87,576 89, ,64 88,32 P3 K1 90,093 90, ,17 90,08 K2 86,627 88, ,98 87,49 K3 88,303 88, ,48 88,24 K4 88,030 87, ,82 87,91 Total 3254,9 3242,9 6497,8 Rataan 90,41 90,08 90,25

62 Lampiran 60. Daftar Sidik ragam Indeks Panen SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 2,007 2,007 1,935 18,51 98,49 tn F 2 65,615 32,808 31,629 19,00 99,01 * Error (F) 2 2,0745 1,0373 P 2 10,798 5,399 9,124 4,46 8,65 ** FXP 4 3,7545 0, ,586 3,64 7,01 tn Error (P) 8 4,7337 0,59171 K 3 23,208 7,736 10,322 2,99 4,68 ** FXK 6 11,101 1,850 2,469 2,49 3,63 tn PXK 6 5,618 0,936 1,249 2,49 3,63 tn FXPXK 12 12,040 1,003 1,339 2,16 2,99 tn Error (K) 25 18,736 0,749 Total ,686 FK = ,16 KK V= 1,13% KK P= 0,85% KK J= 0,96% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

63 Lampiran 61. Rata-rata Kadar Beta Karoten (mg β-karoten/100 bahan) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 14,26 12,22 26,49 13,24 K2 10,18 11,88 22,07 11,03 K3 8,31 8,99 17,31 8,65 K4 9,67 11,20 20,88 10,44 P2 K1 10,18 13,24 23,43 11,71 K2 10,52 10,69 21,22 10,61 K3 6,78 10,01 16,80 8,40 K4 6,61 7,80 14,42 7,21 P3 K1 13,58 11,03 24,62 12,31 K2 8,82 9,67 18,50 9,25 K3 6,61 7,63 14,25 7,12 K4 9,33 7,97 17,31 8,65 F2 P1 K1 11,20 9,50 20,71 10,35 K2 7,80 8,82 16,63 8,31 K3 6,78 7,46 14,25 7,12 K4 7,46 6,78 14,25 7,12 P2 K1 10,52 9,16 19,69 9,84 K2 6,10 6,78 12,89 6,44 K3 5,08 5,76 10,85 5,42 K4 5,08 5,93 11,02 5,51 P3 K1 11,88 12,22 24,11 12,05 K2 5,42 6,61 12,04 6,02 K3 6,44 7,29 13,74 6,87 K4 4,06 4,74 8,81 4,40 F3 P1 K1 10,18 10,01 20,20 10,10 K2 5,42 5,76 11,19 5,59 K3 4,06 5,08 9,15 4,57 K4 3,38 3,72 7,11 3,55 P2 K1 8,14 13,92 22,07 11,03 K2 6,10 5,76 11,87 5,93 K3 3,55 4,23 7,79 3,89 K4 1,51 2,63 4,15 2,07 P3 K1 10,69 14,26 24,96 12,48 K2 2,19 3,72 5,92 2,96 K3 1,34 2,19 3,54 1,77 K4 0,83 2,02 2,86 1,43 Total 260,2 286,8 547,0 Rataan 7,23 7,97 7,60

64 Lampiran 62. Daftar Sidik ragam Kadar Beta Karoten SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 9,844 9,844 5,671 18,51 98,49 tn F 2 237, ,511 68,275 19,00 99,01 * Error (F) 2 3,4716 1,7358 P 2 20,611 10,305 8,680 4,46 8,65 ** FXP 4 6,4322 1, ,355 3,64 7,01 tn Error (P) 8 9,4974 1,18718 K 3 388, , ,115 2,99 4,68 ** FXK 6 53,809 8,968 7,419 2,49 3,63 ** PXK 6 27,542 4,590 3,797 2,49 3,63 ** FXPXK 12 16,283 1,357 1,122 2,16 2,99 tn Error (K) 25 30,222 1,209 Total ,194 FK = 4155,97 KK V= 17,34% KK P= 14,34% KK J= 14,47% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

65 Lampiran 63. Rata-rata Analisa Serapan N (gr N/tanaman) Frekuensi aplikasi Perlakuan Konsentrasi pupuk cair Campuran bahan organik I Blok II Total Rataan F1 P1 K1 0,46 0,38 0,84 0,42 K2 0,43 0,42 0,85 0,42 K3 0,25 0,24 0,48 0,24 K4 0,29 0,35 0,64 0,32 P2 K1 0,29 0,29 0,59 0,29 K2 0,20 0,34 0,55 0,27 K3 0,22 0,27 0,50 0,25 K4 0,28 0,30 0,58 0,29 P3 K1 0,43 0,35 0,78 0,39 K2 0,32 0,24 0,56 0,28 K3 0,26 0,23 0,49 0,25 K4 0,28 0,30 0,58 0,29 F2 P1 K1 0,28 0,38 0,66 0,33 K2 0,19 0,30 0,49 0,25 K3 0,29 0,21 0,50 0,25 K4 0,22 0,34 0,57 0,28 P2 K1 0,29 0,38 0,67 0,33 K2 0,20 0,22 0,42 0,21 K3 0,30 0,28 0,58 0,29 K4 0,28 0,32 0,60 0,30 P3 K1 0,33 0,32 0,65 0,33 K2 0,28 0,22 0,51 0,25 K3 0,27 0,15 0,42 0,21 K4 0,21 0,25 0,46 0,23 F3 P1 K1 0,34 0,31 0,64 0,32 K2 0,20 0,26 0,46 0,23 K3 0,20 0,21 0,41 0,21 K4 0,23 0,22 0,45 0,22 P2 K1 0,41 0,32 0,74 0,37 K2 0,20 0,25 0,45 0,22 K3 0,13 0,30 0,44 0,22 K4 0,24 0,19 0,43 0,22 P3 K1 0,23 0,38 0,62 0,31 K2 0,24 0,19 0,42 0,21 K3 0,19 0,19 0,37 0,19 K4 0,10 0,21 0,31 0,16 Total 9,6 10,1 19,7 Rataan 0,27 0,28 0,27

66 Lampiran 64. Daftar Sidik Ragam Analisa Serapan N SK db JK KT F Fhit F.05 F.01 Ket Blok 1 0,00 0,00 3,855 F 2 0,06 0,03 25,851 18,51 98,49 tn Error (F) 2 0,00 0,00 19,00 99,01 * P 2 0,01 0,01 2,518 4,46 8,65 tn FXP 4 0,02 0,01 1,783 3,64 7,01 tn Error (P) 8 0,02 0,00 K 3 0,12 0,04 14,209 2,99 4,68 ** FXK 6 0,02 0,00 1,370 2,49 3,63 tn PXK 6 0,02 0,00 0,871 2,49 3,63 tn FXPXK 12 0,02 0,00 0,659 2,16 2,99 tn Error (K) 25 0,07 0,00 Total 71 0,381 FK = 5,39 KK V= 12,30% KK P= 19,37% KK J= 19,74% Ket:**= sangat nyata *= nyata tn= tidak nyata

67 Lampiran 65. Dokumentasi lahan dan pelaksanaan penelitian

68 Lampiran 66. Dokumentasi campuran rumen kerbau dan air kelapa

69 Lampiran 67. Dokumentasi pelaksanaan fermentasi pupuk cair

: tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : lebar, panjang, dan memiliki pinggiran daun rata

: tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : lebar, panjang, dan memiliki pinggiran daun rata Lampiran 1. Deskripsi Sawi Varietas Tosakan Produsen Benih Nama lain Umur tanaman Bentuk tanaman Batang Tangkai daun : PT. East West Seed Indonesia : Caisim (Bangkok) : 40 50 HST : besar, semi buka dan

Lebih terperinci

: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto

: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto 49 Lampiran 1. Deskripsi sawi varietas Tosakan Nama lain Umur tanaman Bentuk tanaman Batang Tangkai bunga : Caisim (Bangkok) : 30 hari : Besar, semi buka dan tegak : Tumbuh memanjang dan memiliki banyak

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Deskripsi varietas Grobogan Nama Varietas : Grobogan SK : 238/Kpts/SR.120/3/2008 Tahun : 2008 Tetua : Pemurnian populasi Lokal Malabar Grobogan Rataan Hasil : 3,40 ton/ha Potensi Hasil : 2,77

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil No Jenis Analisis Nilai Metode 1. C-Organik (%) 1.53 Spectrophotometry 2. N-Total (%) 0.16 Kjeldahl 3. P-Bray I (ppm) 16.31 Spectrophotometry

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan. Ulangan I II III

Lampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan. Ulangan I II III Lampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan 1.1. Data Persentase Perkecambahan (%) A0 B0 C0 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 C1 66.67 66.67 100.00 233.34 77.78 B1 C0 100.00 100.00 100.00 300.00

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia. LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH Berikut diuraikan prosedur analisis contoh tanah menurut Institut Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia. Pengujian Kandungan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah 30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air. Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air. Nitrogen - Distilasi dari 50 ml ke 25 ml - Tambahkan MnSO4 1 tetes - Tambahkan Clorox 0,5 ml - Tambahkan Phenat 0,6 ml - Diamkan ± 15 menit

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O Bahan-bahan - air destilasi - larutan kalium chloride (KCl) 1N ditimbang 373 g KCl yang sudah dikeringkan di dalam oven pengering 105 o C, dilarutkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) P0 21.72 20.50 21.20 20.86 21.90 106.18 21.24 P1 20.10 19.60 20.70 20.00 21.38 101.78 20.36 P2 20.20 21.40 20.22 22.66 20.00 104.48 20.90 P3 20.60 23.24 18.50

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : (1) Limbah peternakansapiperah (feses, sisapakanternak

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA Riau.

Lebih terperinci

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Desikator Neraca analitik 4 desimal Lampiran 1. Prosedur Uji Kadar Air A. Prosedur Uji Kadar Air Bahan Anorganik (Horwitz, 2000) Haluskan sejumlah bahan sebanyak yang diperlukan agar cukup untuk analisis, atau giling sebanyak lebih dari

Lebih terperinci

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g) Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU U P7 P3 P5 P4 P0 P2 P8 P5 P3 P5 P8 P4 P1 P6 P8 P3 P7 P6 P6 P1 P7 P0 P2 P1 P2 P4 P0 U1 U2 U3 Lampiran 2. Prosedur Metode Bray II Prinsip : P tersedia tanah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan sampel yaitu, di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 s/d juni 2014. Lokasi penelitian dilaksanakan di perkebunan PT. Asam Jawa Kecamatan Torgamba, Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995) Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995) Bahan sejumlah kurang lebih 1 g ditimbang. Sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 200 ml HCl 3%. Sampel kemudian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap: Tahap pertama adalah pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskritif yaitu metode yang menjelaskan atau menggambarkan suatu keadaan berdasarkan fakta di lapangan dan tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil No Jenis Analisis Nilai Metode 1. C-Organik (%) 1,53 Spectrophotometry 2. N-Total (%) 0,16 Kjeldahl 3. P-Bray I (ppm) 16,31 Spectrophotometry

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007) LAMPIRAN Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007) Cara kerja: a. Timbang kerupuk samiler yang sudah dihaluskan sebanyak 1-2 gram dalam botol timbang konstan yang sudah

Lebih terperinci

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g) LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan kering, Desa Gading PlayenGunungkidul Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pupuk cair dan karakteristik pupuk cair ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 200 yang dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007) Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al., 2007) a. Timbang kerupuk teri mentah yang sudah dihaluskan sebanyak 1-2 gram dalam botol timbang konstan yang sudah diketahui beratnya.

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang untuk pengujian

Lebih terperinci

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 ) Bulan Lampiran 1. Data Iklim Wilayah Dramaga pada Bulan Februari hingga Mei 2011 Suhu Rata-rata ( o C) Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 ) Penguapan (mm) Kelembaban Udara (%) Februari 25.6

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari limbah cair tapioka dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak. Nata yang dihasilkan kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang sungai Kali Pucang, Cilacap. Sampel yang diambil berupa tanaman

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2011 sampai Januari 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Cisolok, Palabuhanratu, Jawa Barat. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah eksperimen. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang,Jl.Wonodri Sendang

Lebih terperinci

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)= LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis ph H 2 O dengan ph Meter 1. Timbang 10 gram tanah, masukkan ke dalam botol kocok. 2. Tambahkan air destilata 10 ml. 3. Kocok selama 30 menit dengan mesin pengocok.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung

Lebih terperinci

Bab III Bahan dan Metode

Bab III Bahan dan Metode Bab III Bahan dan Metode A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 di daerah budidaya rumput laut pada dua lokasi perairan Teluk Kupang yaitu di perairan Tablolong

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu Tegi Kabupaten Tanggamus dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Departemen

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel Tanaman wortel Wortel Lampiran 2. Gambar potongan wortel Potongan wortel basah Potongan wortel kering Lampiran 3. Gambar mesin giling tepung 1 2 4 3 5 Mesin Giling

Lebih terperinci

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990). LAMPIRAN 74 Lampiran 1. Klasifikasi fraksi tanah menurut standar Internasional dan USDA. Tabel kalsifikasi internasional fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990). Fraksi Tanah Diameter (mm) Pasir 2.00-0.02

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN 1.1 Hasil Pengamatan Analisa 1.1.1 Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein No. 1. Perlakuan Pengamatan Sampel sebanyak 1 gr K2SO4 Larutan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g Kacang hijau (tanpa kulit) ± 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,

Lebih terperinci

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15 Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Batutugi Nama varietas : Batutugi Kategori : varietas unggul nasional (released variety) SK : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 Tetua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Januari 2015 bertempat di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material serta

Lebih terperinci

LAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan

LAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan LAMPIRAN DATA Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Total Rataan I II III U 1 F 0 4,000 4,000 3,000 11,000 3,667 U 1 F 1 4,000 4,000 4,000 12,000 4,000 U 1 F

Lebih terperinci

BAB III METODE I II III BKK1 U1 U2 U3 BKH2 U1 U2 U3 BKK3 U1 U2 U3 BKH4 U1 U2 U3 BKK5 U1 U2 U3 BKH6 U1 U2 U3 BKHKK7 U1 U2 U3 BKHKK8 U1 U2 U3

BAB III METODE I II III BKK1 U1 U2 U3 BKH2 U1 U2 U3 BKK3 U1 U2 U3 BKH4 U1 U2 U3 BKK5 U1 U2 U3 BKH6 U1 U2 U3 BKHKK7 U1 U2 U3 BKHKK8 U1 U2 U3 BAB III METODE A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Berdasarkan rumus galat (P-1) x (U 1) dimana harga galat 12, ( maka pada penelitian ini menggunakan 8 perlakuan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml. Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml. B. Bahan. Asam sulfat pekat. Hidrogen peroksida. C. Cara Kerja.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya.

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya. Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya. - Kemudian diambil sampel tanah secara komposit (BTKU) sebanyak 10 g. - Cawan berisi tanah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia 17 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei 2012. Sampel Salvinia molesta diambil dari Waduk Batu Tegi Tanggamus. Analisis sampel

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Feses sapi perah 12,24 kg 2. Jerami padi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah saus sambal dan minuman dalam kemasan untuk analisis kualitatif, sedangkan untuk analisis kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai VARIETAS ANJASMORO KABA SINABUNG No. Galur MANSURIAV395-49-4 MSC 9524-IV-C-7 MSC 9526-IV-C-4 Asal Seleksi massa dari populasi Silang ganda 16 tetua Silang ganda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat

Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat Lampiran 1. Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F1 Golongan varietas : hibrida pesilangan 12545 F X 12545M Umur mulai berbunga : 32 hari Umur mulai panen : 41-44 hari Tipe tanaman : merambat Tipe

Lebih terperinci

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu 40 Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat 1. Kadar air (AOAC 1995, 950.46) Cawan kosong yang bersih dikeringkan dalam oven selama 2 jam dengan suhu 105 o C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989) 153 LAMPIRA 154 Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989) Cawan aluminium dikeringkan dalam oven pada suhu 100 o C selama 15 menit, lalu didinginkan dalam desikator selama 10 menit. Ditimbang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI ) 41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper.

Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper. Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper Ditimbang Dikeringkan dengan sinar matahari/dengan menggunakan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai pengambilan sampel di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dan dianalisis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia

Lebih terperinci

Lampiran 1 Formulir organoleptik

Lampiran 1 Formulir organoleptik LAMPIRA 55 56 Lampiran Formulir organoleptik Formulir Organoleptik (Mutu Hedonik) Ubi Cilembu Panggang ama : o. HP : JK : P / L Petunjuk pengisian:. Isi identitas saudara/i secara lengkap 2. Di hadapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan antara lain : oven, autoclave, ph meter, saringan, shaker waterbath,

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei 2015 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Rupat Kelurahan Pergam Kecamatan Rupat Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk Asal : PT. East West Seed Philipina Silsilah : rekombinan 5607 (F) x 5607 (M) Golongan varietas : menyerbuk silang Tipe pertumbuhan : tegak Umur panen

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia Prosedur Analisis Kadar Air Metode Gravimetri (AOAC, 2010) Prinsipnya berdasarkan penguapan air yang ada dalam bahan dengan pemanasan. Kemudian menimbang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Bagan Penelitian BLOK BLOK 222 201 a 222 122 U b 221 100 200 111 B 111 220 121 210 112 210 212 112 121 200 120 102 212 110 100 220 102 120 202 201 122 202 101 211 101 211 110 221 Keterangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Letak tanaman dalam plot. Universitas Sumatera Utara P3M2. P0M2 1,5 m P2M0 P0M3 P1M1 P2M2 P0M3. 1,5 m P3M1 P0M1 P2M0

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Letak tanaman dalam plot. Universitas Sumatera Utara P3M2. P0M2 1,5 m P2M0 P0M3 P1M1 P2M2 P0M3. 1,5 m P3M1 P0M1 P2M0 57 Lampiran 1. Bagan Penelitian P3M3 P2M3 P3M2 Letak tanaman dalam plot P1M0 P1M2 P0M2 1,5 m P2M1 P3M3 P2M0 P2M2 P0M3 P1M1 P3M2 P3M2 P0M3 P2M0 P3M1 P0M1 1,5 m P3M0 P0M0 P2M3 P3M1 P1M1 P2M1 P0M2 P2M1 P1M0

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah jagung pipil kering dengan varietas Pioneer 13 dan varietas Srikandi (QPM) serta bahanbahan kimia yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi azeotropik kontinyu dengan menggunakan pelarut non polar.

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag LAMPIRAN 38 39 Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag Kadar total Satuan BF Slag Korea EF Slag Indonesia Fe 2 O 3 g kg -1 7.9 431.8 CaO g kg -1 408 260.0 SiO 2 g

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset, dan Laboratorium Kimia Instrumen

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Deskripsi Tanaman Jagung

Lampiran 1 : Deskripsi Tanaman Jagung Lampiran 1 : Deskripsi Tanaman Jagung PIONEER 23 Tanggal dilepas : 29 Juli 2003 Asal : F1 dari silang tunggal (single cross) antara galur murni 30B80 dengn M30B80, keduanya adalah galur murni tropis yang

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan yaitu : 1. Bejana 2. Ember 3. Pengaduk 4. Gelas ukur 100 ml 5. Gelar beker 500 ml 6. Pipet tetes 7. Pipet ukur 10 ml 8.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass, III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di III. MATERI DAN METODE 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1 ANALISIS PROTEIN Page 1 PENDAHULUAN Merupakan polimer yang tersusun atas asam amino Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida Protein tersusun atas atom C, H, O, N, dan pada protein tertentu mengandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Percobaan Penelitian tentang peran pemberian metionin dan linoleat pada tepung kaki ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli 27 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di kebun percobaan BPTP Lampung, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli 2009.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit singkong dengan penggunaan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau atau tauge. Nata yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV P0V1 P0V1 P0V1 P0V1 P1V1 P1V1 P1V1 P1V1 P2V1 P2V1 P2V1 P2V1 P3V1 P3V1 P3V1 P3V1 P4V1 P4V1 P4V1 P4V1 P0V2 P0V2 P0V2 P0V2 P1V2 P1V2

Lebih terperinci

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a LAMPIRAN 48 49 Lampiran. Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 989) Cawan aluminium dikeringkan dalam oven pada suhu 00 o C selama 5 menit, lalu didinginkan dalam desikator selama 0 menit. Ditimbang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan. Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik Jarak antar larikan : 25 cm Populasi : Luas Lahan / Jarak tanam : 10.000 / 0,25 m : 40.000 tanaman Kebutuhan Pupuk K1 Urea 100 kg /Ha : Dosis / Populasi

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan dan Alat Penelitian 2.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Feses sapi perah sebanyak 25 kg 2. Jerami

Lebih terperinci