Ebook 1. Dewasa (Model 1)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ebook 1. Dewasa (Model 1)"

Transkripsi

1 Ebook 1 Ebook Cara Menjahit Blouse Dasar Cara Membuat Pola Dasar Gaun Wanita Dewasa (Model 1) Sebuah PAnduan Lengkap yang Membahas Tentang Cara Membuat Pola Dasar Gaun Wanita Dewasa Oleh: Khasanah El Zahra Pemimpin & Pengajar Kursus Menjahit El-Faith Sorong Papua Copyright, All Right Reserved By : 1

2 Hak Cipta 2011, by: Khasanah El Zahra Dilarang keras memproduksi, memperbanyak, dan mendistribusikan baik keseluruhan maupun sedikit dari bagian panduan belajar ini dalam bentuk apapun, tanpa izin dari atau dari penulis. Copyright, All Right Reserved By : 2

3 CARA MEMBUAT POLA DASAR PAKAIAN WANITA Hai sahabat, pada modul kali ini kita akan mulai membuat pola dasar gaun wanita dewasa. Sebelum kita mulai saya akan menerangkan sedikit tentang modul ini, perhatikan!!! Pada modul ini akan saya jelaskan bagaimana langkah langkah cara membuat pola dasar gaun wanita dewasa, karena menurut pengalaman yang saya dapati, tidak semua buku cara menjahit membahas bagaimana cara menggambar pola dari awal sampai akhir, karena itulah saya berikan kepada Anda step by step special cara membuat pola dasar gaun wanita dewasa. Namun pada pembuatan dan penjelasannya saya akan sertakan pula langkah langkah pembuatan pola gaun wanita dengan skala kecil, agar mempermudah kami dalam mengambil gambar secara utuh. Jadi apabila ada perbedaan warna kertas pola yang di tampilkan, jangan khawatir dan merasa bingung, karena proses pembuatan polanya tetap sama saja. Cara ini saya gunakan demi untuk kefahaman Anda dalam pembuatan pola dasar gaun wanita dewasa. Keterangan : - Gambar kertas pola yang berwarna coklat adalah kertas kopi atau kertas sampul (Anda pun bisa menggunakan Koran bekas ). Bila Anda mendapati gambar dengan kertas ini berarti pola tersebut adalah pola sebenarnya, ukuran yang di gunakan pula Adalah ukuran sebenarnya. - Gambar kertas pola yang berwarna putih adalah kertas HVS biasa. Bila Anda mendapati gambar dengan kertas ini berarti pola tersebut adalah pola yang saya perkecil, ukuran yang digunakan adalah ukuran skala 1: 3 jadi bukan menggunakan meteran cm. Disaat Anda mulai membuat pola gunakanlah kertas kopi atau kertas sampul, dan bisa juga kertas Koran. Gunakanlah meteran cm (yang sebenarnya), dan dengan ukuran Anda yang sebenarnya. Copyright, All Right Reserved By : 3

4 Ebook Cara Menjahi jahit Blouse Dasar POLA DASAR GAUN GA WANITA A UKURAN M O KECIL A Lingkar Badan Lingkar Pinggang Panjang dada Lebar dada Panjang Punggung Lebar Punggung Lingkar Panggul I Lingkar Panggul II Lebar Bahu Panjang rok S I 3 cm S B C C C D D 3 cm CARA MEMBUAT POLA A A = 2,5 Cm (Tetap) A B = 7,5 cm (Tetap) B C = 5 cm (Tetap) B D = ½ panjang dada B E = panjang dada E F = 13 cm (Tetap) E G = 20 cm (Tetap) E H = Panjang rok A M = 7 cm (Tetap) M S = Lebar bahu S S = Turun 3 cm (Tetap) E F d V V x G E F G C C = 1/2 lebar dada C C =1/2 Lebar punggung ng D D = 1/4 lingkar badan ang + 3 cm E E = 1/4 lingkar pinggang (coup) F F = 1/4 lingkar panggul gul I G G = 1/4 lingkar panggul gul II H dan H dinaikkan 1 cm E V = 1/10 lingkar pinggan gang V V = 3 cm ( coup) (Tetap) ap) M O = ½ M S d = ½ V V d x = 12 cm (Tetap) H Copyright, All ll Right Rig Reserved By : H H 4

5 Keterangan Garis Pola dasar di atas saya beri warna merah dan biru, itu maksudnya, warna merah adalah pola depan dan warna biru adalah pola belakang. Karena pola dasar depan dan belakang menumpuk, maka pola belakang yang berwarna biru hanya terlihat sebagian saja pada daerah kerung leher dan kerung lengan. Itu artinya bagian lain yang berwarna merah ukurannya sama besar dengan pola dasar badan depan. Berikut adalah keterangan garis yang biasa di pakai ketika belajar menjahit 1. Garis pensil hitam = garis pola asli 2. Garis pola untuk badan depan 3. Garis pola untuk badan belakang 4. Garis untuk pola-pola yang tidak jelas batas antara pola depan dan belakang misalnya pola lengan, manset, atau ban pinggang. 5. Titik-titik = garis pertolongan dengan warna menurut tempat letaknya 6. Garis lipatan pada pola dan kain, dengan warna menurut tempat letaknya 7. Garis untuk rangkapan ( lapisan), warna menurut tempat letaknya 8. Garis pena hitam = garis yang perlu digunting untuk dilebarkan 9. Bagian yang harus dihapus atau dibuang, dengan warna pensil menurut tempatnya 10. Pola yang harus dilebarkan, dengan warna pensil menurut letaknya 11. Bagian yang harus dilipit pada kain 12. Setengah lipit pada kain 13. Bagian yang harus dilipit pada pola, untuk batasnya menggunakan pena berwarna hitam 14. TM Tengah muka 15. TB Tengah belakang Copyright, All Right Reserved By : 5

6 16. Arah serat / arah benang pada kain 17. Garis siku Keterangan Ukuran UKURAN KECIL Lingkar Badan Lingkar Pinggang Panjang dada 30 Lebar dada 30 Panjang Punggung 34 Lebar Punggung 32 Lingkar Panggul I Lingkar Panggul II Lebar Bahu 12 Panjang rok 60 Dalam membuat pola gaun wanita, ukuran ukuran di atas itulah yang di butuhkan. Ukuran kecil yang saya gunakan di atas adalah ukuran standar umum yang saya gunakan hanya untuk contoh dalam menggambar pola dasar di atas. Ukuran yang ada tersebut haruslah Anda ganti dengan ukuran Anda sendiri atau ukuran orang lain yang akan Anda buatkan bajunya. Untuk cara mengukur telah saya berikan di materi cara mengukur pada member area. perhatikan kotak di samping!!!!!! Ketika Anda mengukur biasakan tulislah seperti di samping, yaitu dengan menuliskan misal Hal ini dimaksudkan agar Anda tidak keliru apakah nilai yang telah tertulis, adalah nilai yang sudah ditambah atau belum di tambah. Angka yang saya warnai hijau adalah ukuran pas badan sebelum di tambah. Penambahan untuk pembesaran baju adalah angka yang saya warnai kuning. Dan angka yang berwarna biru muda adalah nilai yang telah dijumlahkan, nilai inilah yang nanti akan digunakan dalam pembuatan pola di bawah. UKURAN KECIL Lingkar Badan =80 Lingkar Pinggang =68 Panjang dada 30 Lebar dada 30 Panjang Punggung 34 Lebar Punggung 32 Lingkar Panggul I =84 Lingkar Panggul II =88 Lebar Bahu 12 Panjang rok 60 Copyright, All Right Reserved By : 6

7 Angka penambahan ini dapat anda besarkan sesuai selera Anda. Gambarannya seperti ini : - Penambahan 2 cm dari ukuran pas. Hasil bajunya menjadi baju ketat. - Penambahan 4 cm dari ukuran pas. Hasilnya press body tapi tidak sempit. - Penambahan 6 cm dari ukuran pas. Hasilnya agak longgar. - Penambahan 8 cm dari ukuran pas. Hasilnya longgar. - Penambahan 10 cm ke atas. Hasilnya besar. Cara penulisan di atas dimaksudkan agar Anda tidak keliru ketika membuat pola, jangan sampai Anda menambahkan lagi 4 cm atau lebih pada ukuran yang sudah ditambahkan 4 cm sebelumnya hanya karena salah menulis. Ini menyebabkan baju yang Anda buat akan kebesaran. Kecuali bila Anda menggunakan cara mengukur yang langsung di besarkan ketika mengukur ( cara mengukur 2 ), Anda boleh langsung menuliskan hasil ukuran Anda tanpa di tambahkan lagi dengan 4 cm atau lebih. Tapi Anda harus memiliki komitmen tehnik mengukur mana yang Anda pakai supaya tidak keliru nantinya. Mari kita mulai membuat pola dasar gaun wanita dewasa (Model 1) CARA MEMBUAT POLA DASAR PAKAIAN WANITA Posisi titik A Lipat dua kertas kopi atau kertas sampul Hasil lipatan kertas sampul. Lipat kertas memanjang. Copyright, All Right Reserved By : 7

8 Ini adalah gambar kertas pola skala kecil yang telah dilipat. Jadi sama saja dengan hasil lipatan kertas sampul di atas, hanya saja gambar dengan kertas kopi atau kertas sampul di atas adalah pola besar dengan ukuran sebenarnya. Bagian yang terlipat ini dinamakan bagian lipatan kertas. Posisi titik A Bagian yang terpotong ini (tidak terlipat ) di namakan bagian potongan kertas. Posisi titik A Tentukan titik A pada sudut atas lipatan kertas. Lalu dari titik A ke titik A (dibaca A Aksen)= 2,5 cm Tetap,,maksudnya nilai ini adalah nilai paten, tidak bisa dirubah-rubah. Copyright, All Right Reserved By : 8

9 Dari titik A ke titik B = 7,5 cm tetap Dari titik B ke titik C = 5 cm tetap Copyright, All Right Reserved By : 9

10 Dari titik B ke titik D = didapat dari ukuran panjang dada dibagi 2 atau 1/2 dari panjang dada (lihat hasil ukuran Anda). Misal, panjang dada 30cm :2 = 15cm jadi titik B ke titik D adalah 15cm Ebook Cara Menjahit Blouse Dasar Penting!!! Apabila yang diminta adalah nama dari sebuah ukuran. Misal seperti tahapan di samping yaitu : panjang dada dibagi 2 maka, untuk mendapatkan ukuran panjang dada, anda harus melihat pada table ukuran di atas. Yaitu ukuranukuran yang Anda peroleh dari mengukur orang yang akan anda buatkan bajunya. Sekali lagi! itu adalah ukuran sebenarnya orang yang mau Anda buatkan bajunya!!!! Titik B ke E = ukuran Panjang Dada. Misal, 30cm Titik E ke F = 13 cm tetap Titik E ke G = 20 cm tetap Copyright, All Right Reserved By : 10

11 Titik E ke H = panjang Rok. Misal, 60cm Tarik garis siku, caranya luruskan pinggir penggaris dengan pinggir kertas. Lihat tanda garis kuning Tarik garis siku pada titik C, D, E, F, G, H Dari Titik A ke titik M = 7 cm tetap Dari Titik M ke titik S = Lebar Bahu. Misal, 12cm Dari Titik S ke titik S = 3 cm tetap Dari Titik C ke titik C = lebar dada dibagi dua. Misal,lebar dada 30cm : 2 = Copyright, All Right Reserved By : 15cm 11

12 Dari Titik C ke titik C = lebar punggung dibagi dua. Misal, lebar punggung 32cm : 2 = 16cm Dari Titik D ke titik D = lingkar badan dibagi 4. Misal, lingkar badan 80cm : 4 = 20cm Dari Titik E ke titik E = lingkar pinggang dibagi 4, hasilnya di tambah 3 cm. (penambahan 3cm untuk coupnat/sekengan). Misal, lingkar pinggang 68cm : 4 = 17cm + 3cm (coupnate) = 20cm Dari Titik F ke titik F = lingkar panggul 1 dibagi 4. Misal, lingkar panggul 1 = 84cm : 4 = 21cm Dari Titik G ke titik G = lingkar panggul 2 dibagi 4. Misal, lingkar panggul 2 = 88cm : 4 = 22cm Copyright, All Right Reserved By : 12

13 Sambung titik M dengan titik S seperti pada gambar di atas. Kemudian cek kembali panjangnya, harus sama dengan ukuran lebar bahu. Ini dikarenakan titik S diturunkan menjadi S, hal itu biasanya menyebabkan panjang bahu menjadi semakin panjang. Sebab itu pengecekan sangat dibutuhkan pada bagian ini Sambung titik A dengan titik M Sambung titik A dengan titik dengan menggunakan mistar siku dengan menggunakan mistar siku seperti pada gambar di atas. seperti pada gambar di atas. Ini hasil gambar di samping. Sambung titik B dengan titik M Ini hasil gambar di samping. dengan menggunakan mistar siku seperti pada gambar di atas. Copyright, All Right Reserved By : 13

14 Gambar kerung lengan depan dengan menggunakan mistar siku atau mistar lengan, utamakan titik S dan C berada pada satu garis pada mistar kemudian garis sebisanya saja. Sambungkan garis yang kurang sampai titik D Gambar kerung lengan belakang dengan menggunakan mistar siku atau mistar lengan, utamakan titik S, C, dan D berada dalam satu garis pada mistar, kemudian garis hingga titik D Ini hasil gambar kerung lengan depan dengan kerung lengan belakang. Apabila kerung lengan depan dan kerung lengan belakang sudah jadi seperti gambar di atas maka Anda harus mengukur lingkar kerung lengan agar tidak kekecilan atau kebesaran. Caranya dengan menggunakan meteran dan ukurlah seperti gambar di bawah ini. Copyright, All Right Reserved By : 14

15 Ukur kerung lengan depan mulai dari titik S ke titik C. teruskan ke titik D. lakukanlah sedikit demi sedikit saja agar hasilnya akurat Hasil kerung lengan depan (untuk pola saya) adalah 25cm. Dari 25 cm yang diperoleh itu, diteruskan untuk mengukur kerung lengan belakang, mulai dari titik S. Diteruskan ke titik C lalu ke titik D. Diperoleh angka 47cm. Jadi kerung lengan depan di tambah kerung lengan belakang adalah 47cm. Copyright, All Right Reserved By : 15

16 \ Kerung lengan badan belakang Kerung lengan badan depan Perhatikan penjelasan ini!!! Untuk kerung lengan badan depan di tambah kerung lengan badan belakang hasilnya harus setengah dari lingkar badan Anda. ( lihatlah rumus di atas ) dan boleh Anda lebihkan hingga 3cm. Misalnya seperti di atas, kerung lengan depan + kerung lengan belakang hasilnya adalah 47cm ( nilai ini sudah sama dengan setengah lingkar badan, karena lingkar badan saya adalah 94cm ). Dari nilai 47cm itu, bisa segitu saja nilai yang Anda ambil atau bisa juga Anda lebihkan menjadi 48cm,49cm, atau 50cm, tetapi nilai tersebut harus Anda gunakan nanti pada saat pembuatan pola lengan. Jadi, boleh lebih tapi tidak boleh kurang. PERHATIKAN bagian ini!!! Apabila pada saat Anda mengukur lingkar kerung lengan dan yang Anda peroleh jauh lebih besar dari setengah lingkar badan Anda maka naikkanlah titik D seperti gambar di bawah ini. Copyright, All Right Reserved By : 16

17 Setelah titik D dinaikkan, gambarlah kembali kerung lengan seperti gambar di samping. Kemudian ukur lingkar kerung lengannya kembali dengan meteran seperti cara sebelumnya. Apabila hasilnya masih tetap kebesaran maka naikkan kembali titik D, kemudian gambar ulang kerung lengan dan ukur kembali hingga mendapatkan setengah lingkar badan Anda( bisa lebih hingga 3 cm ) Kasus lain, apabila kerung lengan yang di ukur lebih kecil dari setengah lingkar badan Anda, maka titik D diturunkan. Kemudian digambar kembali dan diukur kembali. Apabila hasilnya masih tetap kekecilan, maka turunkan kembali titik D, kemudian gambar ulang kerung lengan dan ukur kembali hingga mendapatkan setengah lingkar badan Anda ( bisa lebih hingga 3 cm ) Namun karena kerung lengan yang saya peroleh untuk pola ini sudah mendapat nilai dari setengah lingkar badan, maka pola tersebut di atas tidak saya rubah dengan menaikkan atau menurunkan titik D. jadi, kita lanjutkan langkah pembuatan pola berikutnya.. Copyright, All Right Reserved By : 17

18 Sambungkan titik D dengan titik E seperti pada gambar di atas. Sambungkan titik E dengan titik F seperti pada gambar di atas. Teruskan titik F, titik G kebawah hingga terbentuklah titik H dengan sendirinya pada perpotongan garis lurus H seperti pada gambar di samping. Gunakanlah mistar panggul dengan posissi seperti gambar di samping. Hasil gambar pola dasar gaun wanita Copyright, All Right Reserved By : 18

19 Titik H dinaikkan 1cm ke titik H. Lihat gambar di atas dan di samping. Sambung titik H ke H dengan menggunakan mistar panggul (perhatikan cara peletakan mistar). Lihatlah hasilnya di samping. Copyright, All Right Reserved By : 19

20 Cara Membuat Coupnat Dari titik E ke titik v = didapat dari lingkar pinggang di bagi 10. Misal, lingkar pinggang = 68cm : 10 = 6,8cm, dan bisa Anda genapkan menjadi 7cm Dari titik v ke titik v = 3cm tetap Titik d adalah pertengahan antara titik v dan titik v. jadi titik v ke titik d adalah 1,5 cm Dari titik M ke titik O = lebar bahu dibagi 2 Misal, lebar bahu 12cm : 2 = 6 cm Copyright, All Right Reserved By : 20

21 Sambungkan titik v dengan titik O Turunkan 3cm dari garis D Setelah di turunkan sambungkan titik tersebut dengan titik v Tarik garis lurus ke Sambungkan titik v Sambungkan titik v bawah, dari titik d ke titik dengan titik x dengan titik x x sepanjang 12 cm, untuk panjang coupnate Copyright, All Right Reserved By : 21

22 Hasil keseluruhan gambar. Ini adalah hasil dari membuat pola dasar gaun wanita dewasa, Anda boleh memberikan warna pola di atas dengan berpanduan pada aturan pembuatan pola dasar di atas (halaman 4). Setelah itu kita lanjutkan ke cara membuat pola dasar lengan wanita dewasa. Copyright, All Right Reserved By : 22

23 POLA DASAR LENGAN WANITA UKURAN KECIL Panjang sampai siku 29 Panjang sampai pergelangan 56 Lingkar Siku 28 Lingkar Pergelangan 24 Kerung Lengan 40 CARA MEMBUAT POLA X Tarik garis lurus kebawah kemudian tentukan titik K K P = Panjang Sampai Pergelangan K S = 13 Cm (Bila Lingkar Badan Di Bawah 90 ) 14 Cm (Bila Lingkar Badan Di Atas 90 ) 15 Cm (Bila Lingkar Badan Di Atas 100 ) K M = Panjang Sampai Siku Tarik Garis Siku Kekanan Pada Titik S, M, Dan P K J = ½ Kerung Lengan - 1cm X = ½ dari garis K J X = ½ dari garis X J X = ½ dari garis K X Kemudian Titik X Di naikkan 1,5 Cm Dan Titik X Di Turunkan 0,5 Atau 1 Cm Sambung semua titik yang di peroleh seperti pada gambar. M M = ½ Lingkar Siku P P = ½ Lingkar Pergelangan Tarik Garis Dari J M P Perhatikan ukuran lengan disamping!! Copyright, All Right Reserved By : 23

24 Ini adalah ukuran lengan panjang. Bila Anda ingin membuat lengan pendek maka Anda bisa langsung mengukur panjang lengan yang Anda inginkan dan langsung mengukur lingkar lengannya buka kembali cara ebook cara mengukur Perhatikan bagian kerung lengan pada table di atas, nilai yang diwarnai kuning adalah nilai yang di peroleh dari kerung lengan badan pada pola dasar gaun wanita dewasa di atas. UKURAN Ebook Cara Menjahit Blouse Dasar Panjang sampai siku 29 Panjang sampai pergelangan 56 Lingkar Siku 28 Lingkar Pergelangan 24 Kerung Lengan 40 KECIL Kerung lengan badan belakang Pada halaman 16 di atas, saya mengatakan bahwa nilai kerung lengan (penjumlahan kerung depan di tambah Kerung lengan badan depan kerung belakang) diperoleh dari setengah lingkar badan, dan bisa di lebihkan sampai 3cm. Tetapi bila nilai kerung lengan yang Anda gunakan adalah setengah lingkar badan yang di tambahkan, maka nilai itulah yang harus Anda gunakan untuk kerung lengan pada lengan (angka yang di warnai kuning). misal, kerung lengan saya yang diperoleh dari setengah lingkar badan saya adalah 47 cm dan saya tambahkan 2cm untuk kerung lengan menjadi 47cm + 2cm= 49cm. maka nilai 49 cm inilah yang digunakan untuk lingkar kerung lengan pada table diatas. Tetapi bila yang anda gunakan adalah nilai dari setengah lingkar badan saja, maka nilai itu pulalah yang harus Anda gunakan utnuk lingkar kerung lengan pada pola lengan. misal, kerung lengan saya yang diperoleh dari setengah lingkar badan saya adalah 47 cm dan TIDAK saya tambahkan. maka nilai 47 cm inilah yang digunakan untuk lingkar kerung lengan pada table diatas Mengapa demikian?????? Karena kerung lengan pada badan atau pola dasar gaun wanita, akan disambungkan dengan kerung lengan pada pola lengan, sehingga kedua ukuran ini harus sama besar. Oke, mari kita mulai dengan tahapan cara membuat pola lengan Copyright, All Right Reserved By : 24

25 CARA MEMBUAT POLA LENGAN WANITA DEWASA Lipat dua kertas kopi, kertas sampul atau kertas koran. Setelah di Lipat dua, tentukanlah titik K pada lipatan kertas. Dari titik K ke titik S = 13 cm ( aturan yang lainnya lihat di halaman pola dasar lengan di atas ) Dari titik K ke titik M = panjang sampai siku. Misal, panjang sampai siku = 29cm Copyright, All Right Reserved By : 25

26 Dari titik K ke titik P = panjang sampai pergelangan. Misal, panjang sampai pergelangan = 56cm Buat garis siku ke kanan pada titik S, M, dan P Hasil menggaris. Lingkar Kerung lengan depan + belakang. Dari titik K ke titik J = lingkar kerung lengan (nilainya diperoleh dari gambar di samping) dibagi 2, hasilnya di kurangi ½ cm. Misal, lingkar kerung lengan 47cm : 2 = 23,5cm - ½ cm = 23cm Cara mengukur kerung lengan telah di bahas pada materi membuat kerung lengan di atas. Lalu sambungkan titik K dan titik J tersebut. Copyright, All Right Reserved By : 26

27 Dari titik M ke titik M = setengah dari ukuran lingkar siku. Misal, lingkar siku 28cm : 2 = 14cm Dari titik P ke titik P = setengah dari ukuran lingkar pergelangan. Misal, lingkar pergelangan 24cm : 2 = 12cm Sambungkan titik J, M dan P dengan menggunakan mistar panggul. Lipatan kertas Hasil lengan sementara Copyright, All Right Reserved By : 27

28 Dari titik K ke titik X = setengah dari garis K J. Misal, garis K J = 23cm : 2 = 11,5cm Dari titik X ke titik X = setengah dari garis X J. Misal, garis X J = 11,5cm : 2 = 5,75cm X Dari titik K ke titik X = setengah dari garis K X. Misal, garis K X = 11,5cm : 2 = 5,75cm Titik X dinaikkan 1,5 cm dari garis K J Titik X diturunkan 0,5 atau 1 cm dari garis K J Sambung titik titik yang telah diperoleh. Untuk bagian yang di lingkar, digambar lurus ke kanan terlebih dulu sekitar 1,5cm, baru kemudian di lengkungkan mengikuti titik-titik yang telah dibuat. Copyright, All Right Reserved By : 28

29 Sambung titik titik yang telah diperoleh. Hasil gambar kerung lengan depan. Untuk pola kerung lengan belakang di mulai dari titik pada gambar di atas. Lalu teruskan hingga ke titik X. Lalu teruskan hingga ke titik X. Hasil akhir pola lengan. Copyright, All Right Reserved By : 29

30 Demikianlah cara membuat pola dasar gaun wanita dewasa, dan pola lengan. Pola ini akan selalu menjadi patokan untuk model-model busana wanita selanjutnya apakah itu dalam model blouse, dress, daster, abaya, atau lainnya. jadi saya harapkan Anda yang telah bergabung sebagai member di khasanahelzahra.com untuk menguasainya dengan baik agar nantinya tidak mengalami kesulitan yang berarti ketika melanjutkan ke model lainnya. Oke sahabat KEZ, lanjutkan ke materi cara merubah model leher. Copyright, All Right Reserved By : 30

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR Busana mempunyai hubungan yang erat dengan manusia, karena menjadi salah satu kebutuhan utamanya. Sejak jaman dahulu, dalam kehidupan sehari hari manusia tidak bisa dipisahkan

Lebih terperinci

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

Lebih terperinci

GamiS/Koko No.JST/TB/01 Revisi : Agustus 2014

GamiS/Koko No.JST/TB/01 Revisi : Agustus 2014 1. Tujuan : LEMBAR KERJA SISWA Setelah memberikan penjelasan dan demontrasi membuat pola, peserta didik diharapkan dapat : - Bertanggungjawab mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan pola

Lebih terperinci

PANDUAN MENJAHIT MODEL-012

PANDUAN MENJAHIT MODEL-012 1 PANDUAN MENJAHIT MODEL-012 MODEL Model-012 adalah model busana dress Lengan panjang dengan kerah dan lengan yang dirapikan dengan bisban. Detail model ada di http://fitinline.com/product/catalog_item_detail/4/24

Lebih terperinci

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan Cara Menjahit Gamis Resleting Depan Dilarang Keras Memproduksi, Memperbanyak dan mendistribusikan baik keseluruhan maupun sedikit dari isi ebook ini dalam bentuk Apapun tanpa seizin penulis. Untuk menghemat

Lebih terperinci

MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR

MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR i MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR Cara Mengambil Ukuran, Pembuatan Pola Dasar, Merubah Model, Perencanaan Bahan Oleh Zulfaturochmah, S. Pd Pamong Belajar SKB Kab. Pekalongan DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PANDUAN MENJAHIT MODEL-004

PANDUAN MENJAHIT MODEL-004 1 PANDUAN MENJAHIT MODEL-004 MODEL adalah model busana dress Lengan panjang dengan obi dan kerah berdiri. Detail model ada di http://fitinline.com/product/catalog_item_detail/4/16 BAGIAN KETERANGAN GAMBAR

Lebih terperinci

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001 1 PANDUAN MENJAHIT MODEL-001 MODEL adalah model busana dress Lengan panjang dengan leher setengah berdiri yang dihiasi ruffle, belahan kancing di bagian depan dan cuff lengan tanpa kancing. Rok yang tersambung

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika BAHAN AJAR BAGIAN III SEJARAH MODE PERKEMBANGAN BENTUK DASAR BUSANA DI NEGARA TIMUR A. Thailand Thailand adalah salah satu negara tetangga Indonesia sehingga busan antara kedua negara tersebut terdapat

Lebih terperinci

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain JOB-SHEET MATA KULIAH : BUSANA ANAK TOPIK : BEBE ANAK PEREMPUAN PROGRAM STUDI : PT BUSANA / TEKNIK BUSANA SEMESTER : II JUMLAH SKS : 2 SKS (Praktek) PENGAMPU : EMY BUDIASTUTI, M.Pd A. Kompetensi: diharapkan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 2. Sub Kompetensi Menguasai dan mampu membuat : a. Pola Jaket ukuran kecil dan ukuran besar b. Merancang bahan dan harga untuk Jaket c. Memotong bahan Jaket d. Menjahit

Lebih terperinci

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati CARA MENGUKUR BADAN Ketepatan suatu pola dasar ditentukan oleh cara mengukur badan yang tepat. Pola dasar yang baik berarti cara mengambil ukurannya tepat dan

Lebih terperinci

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok : 1 x pertemuan : (2x 45 menit) Standar Kompetensi : 1. Mengenal bagian-bagian Busana A. Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi bagian-bagian busana B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA BAGIAN URAIAN JUMLAH HALAMAN JOB.O1 Kemeja Lengan Panjang 10 halaman JOB.02 Celana Panjang 7 halaman JOB.03 Jaket 9 halaman Jumlah Halaman 26 halaman 1. Kompetensi Mampu membuat Kemeja Lengan Panjang 2.

Lebih terperinci

LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA. Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd

LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA. Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd JlhJRUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Oktober,

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil : XII/I : 45 menit A. Pilihlahlah jawaban di bawah ini yang

Lebih terperinci

1. Buka program Modaris 2. Pilih File, aktifkan New. 3. Isi kotak dialog New model name: POLA ROK POLA BADAN

1. Buka program Modaris 2. Pilih File, aktifkan New. 3. Isi kotak dialog New model name: POLA ROK POLA BADAN 1. Buka program Modaris 2. Pilih File, aktifkan New 3. Isi kotak dialog New model name: POLA ROK POLA BADAN 1. Enter, akan muncul lembar kerja dengan simbul gambar kursi 4. Buka Sheet, Pilih New Sheet

Lebih terperinci

Ukur langsung di Workshop RJH * konfirmasi dahulu sebelum kunjungan

Ukur langsung di Workshop RJH * konfirmasi dahulu sebelum kunjungan Cluster Adena 2 SA 7 No.1 Graha Raya Bintaro Telp. 021.300.89.241-0815.10.4567.78 info@ www. Ukur langsung di Workshop RJH * konfirmasi dahulu sebelum kunjungan Kirim baju jadi yang paling pas ukurannya

Lebih terperinci

MODUL DRAPING PERSIAPAN PEMBUATAN POLA DRAPING. Disusun oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP

MODUL DRAPING PERSIAPAN PEMBUATAN POLA DRAPING. Disusun oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP MODUL DRAPING PERSIAPAN PEMBUATAN POLA DRAPING Disusun oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP. 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154 LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp. 022-2013163 BANDUNG 015 MODUL No : 01 / KPB / S1 / 2010 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Lebih terperinci

TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL

TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL BUSANA WANITA KLASIFIKASI BUSANA WANITA MEMOTONG BAHAN TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL KLASIFIKASI BUSANA WANITA 1. Under clothes (daster, baby doll) 2. Casual wear (blouse, pants, skirt) 3. Formal

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET TAILORING. 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET TAILORING. 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita 2. Sub Kompetensi Menguasai dan mampu membuat : a. Pola Jast wanita ukuran kecil ( Skala 1 : 4 ), sesuai model b. Pola Jas wanita ukuran besar sesuai model

Lebih terperinci

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2014, No.313 6 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 743/MENKES/PER/VI/2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR

Lebih terperinci

MODEL KERAH JAS, KERAH SETALI, KERAH FRILLS DAN JABOT SERTA CARA MEMBUAT POLANYA

MODEL KERAH JAS, KERAH SETALI, KERAH FRILLS DAN JABOT SERTA CARA MEMBUAT POLANYA MODEL KERAH JAS, KERAH SETALI, KERAH FRILLS DAN JABOT SERTA CARA MEMBUAT POLANYA Oleh : As-as Setiawati Kerah Jas dan Kerah Setali Kerah jas adalah kerah yang dilengkapi dengan rever (kelepak), letak kerah

Lebih terperinci

MEMILIH POLA BUSANA TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MEMILIH POLA BUSANA TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MEMILIH POLA BUSANA TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN JAKARTA

Lebih terperinci

TINGKAT KESULITAN PEMBUATAN GAUN PAS BADAN

TINGKAT KESULITAN PEMBUATAN GAUN PAS BADAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 2, SEPTEMBER 2013:205 216 TINGKAT KESULITAN PEMBUATAN GAUN PAS BADAN Agus Hery Supadmi Irianti Ardiani Hernawati Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Teknik Draping KATA PENGANTAR

Teknik Draping KATA PENGANTAR i KATA PENGANTAR P uji Tuhan, dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan karunia-nya, sehingga dapat menyelesaikan modul dengan judul Teknik Draping

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 743/MENKES/PER/VI/2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN

Lebih terperinci

100 SOAL TES PRESTASI BELAJAR

100 SOAL TES PRESTASI BELAJAR 100 SOAL TES PRESTASI BELAJAR Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Mata Diklat Kelas/Semester : SMK N 6 Palembang : Tata Busana : Membuat Pola : X.XI/XII Busana Tahun Pelajaran : 2011 20112 Jumlah Soal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian Manfaat Hasil Belajar Membuat Pola Busana Pesta Wanita Dengan Sistem Kombinasi Sebagai Kesiapan Praktek

Lebih terperinci

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER MATERI BUSANA KERJA PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER Disusun Oleh : Dra. Astuti, M. Pd 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Cara Menjahit Baju Kurung - Part 1

Cara Menjahit Baju Kurung - Part 1 Cara Menjahit Baju Kurung - Part 1 Cara menjahit baju kurung - Part 1: Cara mengambil ukuran menggunakan baju contoh Cara Mengambil Ukuran Baju kurung Menggunakan Baju Contoh Ambil sehelai baju kurung

Lebih terperinci

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154 LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp. 022-2013163 BANDUNG 015 MODUL No : 05 / KPB /S1 / 2010 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Lebih terperinci

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Penyusun: ANTI ASTA VIANI Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ANALISIS MODEL BUSANA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ANALISIS MODEL BUSANA ANALISIS MODEL BUSANA Oleh : Dra. As-as Setiawati, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01 DOKUMEN SEKOLAH SANGAT RAHASIA UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Mata Pelajaran Tata Busana/Ketrampilan Paket 01/Utama Hari/Tanggal... Waktu 08.30 09.30 (60 menit) P - 01 PETUNJUK UMUM :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 RPP menjahit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 PELAJARAN : MULOK MENJAHIT KELAS /SEMESTER : VII / I MATERI : PENGERTIAN MENJAHIT SUB MATERI : DASAR DASAR MENJAHIT ALOKASI WAKTU : 2 x PERTEMUAN I. KOMPETENSI

Lebih terperinci

-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan

-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1674, 2016 PERPUSNAS. LSP Pustakawan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari. kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan

BAB II KAJIAN TEORI. untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun dari. kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Kesulitan Belajar Membuat Blus a. Kesulitan Belajar Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan.

Lebih terperinci

ANALISIS POLA DASAR ROK DAN PANTALON WANITA SERTA CARA MEMPERBAIKI POLA Oleh : As-as Setiawati

ANALISIS POLA DASAR ROK DAN PANTALON WANITA SERTA CARA MEMPERBAIKI POLA Oleh : As-as Setiawati ANALISIS POLA DASAR ROK DAN PANTALON WANITA SERTA CARA MEMPERBAIKI POLA Oleh : As-as Setiawati 1. Pantat besar dan menonjol Cara memperbaiki polanya sebagai berikut: Ukur panjang tengah belakang rok pada

Lebih terperinci

LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati

LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati Arti Linseri - Lingerie berasal dari bahasa latin Lingerie berasal dari kata Ineus, made of linen, from Inum, flax yang berarti linen artinya pakaian yang

Lebih terperinci

PENYESUAIAN POLA DASAR SISTEM DANCKAERTS PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK

PENYESUAIAN POLA DASAR SISTEM DANCKAERTS PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Kelemahan yang terdapat pada pola dasar sistem Danckaerts pada wanita bertubuh gemuk pendek, Cara memperbaiki kelemahan pola dasar sistem Danckaerts

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INFORMASI DAN KISI-KISI INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba LADIES DRESS MAKING PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jl. Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813 Fax. (022) 4264881 Wisselbord (022) 4264944, 4264957,

Lebih terperinci

MEMBUAT POLA DASAR SISTEM DRAPING

MEMBUAT POLA DASAR SISTEM DRAPING MEMBUAT POLA DASAR SISTEM DRAPING Oleh TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Di zaman yang sudah modern saat ini dan masuknya budaya asing kedalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi Di Indonesia gaya bohemian ini sangat

Lebih terperinci

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II ALAT GAMBAR PERTEMUAN II SUPAYA GAMBAR DAPAT DIPAHAMI OLEH ORANG LAIN MAKA DI PERLUKAN NORMALISASI ATAU STANDARISASI. BADAN-BADAN YG MENETAPKAN STANDARISASI : ISO (INTERNATIONAL ORGANISATION OF STANDARDISATION)

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG Menimbang : a. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA GAUN DI SMK NEGERI 1 BUKATEJA-PURBALINGGA TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI TATA BUSANA

LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI TATA BUSANA LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI TATA BUSANA Jln. Matraman Raya 148, Rukan Mitra Matraman Blok B-27 Lt.1 Jakarta Timur Telp : (021) 22850316 / Hp : 081310161123 Email:lsktb@ymail.com/www.lsktb.wordpress.com

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016 A. Pendahuluan Tamatan SMK diharapkan mampu berwirausaha mandiri dan memberikan peluang lapangan

Lebih terperinci

Briefing , 18 July 2016 Day 1-3, July 2016 Day 4, 23 July 2016

Briefing , 18 July 2016 Day 1-3, July 2016 Day 4, 23 July 2016 Briefing, 18 July 2016 Celana : Pria : Celana Panjang Kain Putih standar WGG 2016 Wanita : Rok Kain Putih standar WGG 2016 2. Barang Bawaan Wajib : Berkas Pengambilan Jaket Almamater Alat tulis untuk mencatat

Lebih terperinci

PERATURAN PKKMB FIK UNESA 2017 TATA TERTIB PKKMB

PERATURAN PKKMB FIK UNESA 2017 TATA TERTIB PKKMB PERATURAN PKKMB FIK UNESA 2017 TATA TERTIB PKKMB 1. Membawa peralatan dan perlengkapan sesuaidengan ketentuan. 2. Menjaga kebersihan selama kegiatan berlangsung. 3. Memperhatikan materi yang disampaikan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG - 1 - SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS BUPATI, WAKIL BUPATI, DAN KEPALA DESA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN BAB I ALAT MENGGAMBAR YATIN NGADIYONO KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 BAB I ALAT MENGGAMBAR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.16/MEN/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.16/MEN/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.16/MEN/2004 TENTANG PAKAIAN SERAGAM KERJA, TANDA PENGENAL DAN ATRIBUT BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN PUSAT KARANTINA IKAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

- 2 - Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

- 2 - Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Berbagai Model Lengan Dan cara Membuat Polanya. Oleh : As-as Setiawati

Berbagai Model Lengan Dan cara Membuat Polanya. Oleh : As-as Setiawati Berbagai Model Lengan Dan cara Membuat Polanya Oleh : As-as Setiawati LENGAN BUSANA Lengan pada busana merupakan salah satu bagian yang akan memperindah busana dan melindungi tangan pemakainya, sehingga

Lebih terperinci

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR TAHUN 0 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN NASIONAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 71/MEN/2009 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.39/MEN/2003 TENTANG PAKAIAN SERAGAM KERJA

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN GAUN BERUKURAN L YANG DIBUAT MENGGUNAKAN POLA MEYNEKE DAN POLA SO-EN

ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN GAUN BERUKURAN L YANG DIBUAT MENGGUNAKAN POLA MEYNEKE DAN POLA SO-EN ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN GAUN BERUKURAN L YANG DIBUAT MENGGUNAKAN POLA MEYNEKE DAN POLA SO-EN Laely Rachmania Nur Endah Purwaningsih Agus Sunandar Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

MODIFIKASI POLA PADA TEKNIK PEMBUATAN BUSANA WANITA PAS BADAN

MODIFIKASI POLA PADA TEKNIK PEMBUATAN BUSANA WANITA PAS BADAN MODIFIKASI POLA PADA TEKNIK PEMBUATAN BUSANA WANITA PAS BADAN Agus Hery Supadmi Irianti Anti Asta Viani Hapsari Kusumawardani Sri Eko Puji Rahayu Dosen Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI SUMATERA

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN

Lebih terperinci

Kata Kunci: Keterampilan, Menjahit, Nilai, Konstruksi Busana

Kata Kunci: Keterampilan, Menjahit, Nilai, Konstruksi Busana HUBUNGAN KETERAMPILAN MENJAHIT DENGAN NILAI MATA KULIAH KONSTRUKSI BUSANA WANITA PADA MAHASISWA TATA BUSANA PKK FKIP UNSYIAH Nurul Shoumi 1), Rosmala Dewi, Nurhayati. Sy 2) Program Studi Pendidikan Kesejahteraan

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI TATA BUSANA

LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI TATA BUSANA LEMBAGA SERTIFIKASI KOMPETENSI TATA BUSANA Jln. Matraman Raya 148, Rukan Mitra Matraman Blok B-27 Lt.1 Jakarta Timur Telp : (021) 22850316 / Hp : 081310161123 Email:lsktb@ymail.com/www.lsktb.wordpress.com

Lebih terperinci

DEMO : Purchase from to remove the watermark. Bagian Ketiga Tanda Pangkat. Pasal 31

DEMO : Purchase from  to remove the watermark. Bagian Ketiga Tanda Pangkat. Pasal 31 DEMO : Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark Bagian Ketiga Tanda Pangkat Pasal 31 (1) Tanda Pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf b terdiri dari; a. Tanda pangkat harian

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA 1. Kompetensi Mampu membuat celana panjang 2. Sub Kompetensi Mampu dan menguasai membuat : a. Pola celana panjang ukuran kecil dan ukuran besar b. Merancang bahan dan harga untuk celana panjang c. Memotong

Lebih terperinci

KETENTUAN PAKAIAN SERAGAM UNTUK SISWA SMK NEGERI 1 TANAH GROGOT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KETENTUAN PAKAIAN SERAGAM UNTUK SISWA SMK NEGERI 1 TANAH GROGOT TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 PEMERINTAH KABUPATEN PASER D I N A S P E N D I D I K A N SMKN 1 TANAH GROGOT Jl Ki Hajar Dewantoro,.Tanah Grogot, Kab. Paser, Prop. Kal-Tim., Telp/Fax: (0543) 21380, E-Mail: smkn1.grogot@gmail.com, http://smkn1tgt.net

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(1)

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(1) Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(1)-2017 109 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Menentukan Titik dan Garis Tubuh dengan Pendekatan Kooperatif Learning Metode STAD Pada Siswa Kelas X Tata

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

A. MODEL PAKAIAN DINAS. 1. PDH warna Khaki a. PDH warna khaki pria KETERANGAN :

A. MODEL PAKAIAN DINAS. 1. PDH warna Khaki a. PDH warna khaki pria KETERANGAN : Lampiran II Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor : 24 tahun 2015 Tanggal : 11 Agustus 2015 Tentang : Pakaian Dinas Pegawai NegeriSipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pakpak BPakpak Bharat. A. MODEL

Lebih terperinci

Peraturan...

Peraturan... - 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu mengubah Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor: 56/Kpts/KPU/TAHUN 2016 tentang Pakaian Dinas Harian Pegawai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

MODEL, ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

MODEL, ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR : TAHUN 2016 TANGGAL : MODEL, ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN A. PAKAIAN DINAS HARIAN (PDH) WARNA KHAKI 1. Pegawai Negeri

Lebih terperinci

MODUL KONSTRUKSI POLA BUSANA WANFA

MODUL KONSTRUKSI POLA BUSANA WANFA LAMPRAN lb MODUL KONSTRUKS POLA BUSANA - WANFA ry?ll$ Fgf&t~.),g-x,;;k :cgq pe&et ih3&r.. 1,ll,cnb stri. ic 14 *.-i. \44-,+ -.-.,?.>;, H& f;b. Kd ;r\tep!rh '"..- VpLEK"; p, \~~~\:??wi mr4 Ld 4 1 3b9 1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Analisis Konsep Dasar Dan Objek Perancangan

BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Analisis Konsep Dasar Dan Objek Perancangan BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Analisis Konsep Dasar Dan Objek Perancangan Konsep dasar perancangan dari desain karya yang akan dibuat adalah pengambilan gaya desain produk yang sederhana namun tetap terlihat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Penulis

Kata Pengantar. Penulis Kata Pengantar P uji Tuhan, dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan karunia-nya, sehingga dapat menyelesaikan modul dengan judul Busana Pria ini

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA MAHASISWA JURUSAN PKK FT UNM

SEMINAR NASIONAL IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA MAHASISWA JURUSAN PKK FT UNM IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA MAHASISWA JURUSAN PKK FT UNM St. Aisyah Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar hading.aisyah@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe No.894, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BMKG. ASN. Pakaian Dinas Harian. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN APARATUR SIPIL

Lebih terperinci

//1 A \ DEMO : Purchase from to remove the watermark. 3. WANITA 2 Tampak depan Tampak belakang Keterangan

//1 A \ DEMO : Purchase from  to remove the watermark. 3. WANITA 2 Tampak depan Tampak belakang Keterangan DEMO : Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark 3. WANITA 2 Tampak depan Tampak belakang Keterangan 1 -JL. _JL. \ //1 A \ v.. 1 Kemeja lengan panjang wama abu-abu polos; 2 Krah tegak terbuka;

Lebih terperinci

SILABUS MATERI PEMBELAJARAN

SILABUS MATERI PEMBELAJARAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI, KERAJINAN DAN PARIWISATA Jl. Kenari 4 Telpon / fax ( 0274) 512251, 546091, Yogyakarta 55166

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BUSANA PRIA KK241 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BUSANA PRIA KK241 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA BUSANA PRIA KK241 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA Disusun Oleh Dra. ASTUTI, M.Pd. NIP. 131686356 JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG 1 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG LOGO DAN PATAKA PENGAWAS PEMILU SERTA PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA GUBERNUR PROVINSI PAPUA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI PAPUA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA Lampiran : 2 (dua) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAMBANG PEMASYARAKATAN

LAMBANG PEMASYARAKATAN LAMBANG PEMASYARAKATAN GRIYA WINAYA JAMNA MIWARGA LAKSA DHARMMESTI Rumah untuk pendidikan Manusia yang salah Jalan agar patuh kepada Hukum dan berbuat baik (Kepmenkeh RI No. M.09.KP.10.10 Tahun 1997) TANDA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN. SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PRAKTIK MEMBUAT POLA DASAR SECARA DRAPING

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PRAKTIK MEMBUAT POLA DASAR SECARA DRAPING PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PRAKTIK MEMBUAT POLA DASAR SECARA DRAPING PADA MATA DIKLAT MEMBUAT POLA DI SMK N 4 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : /Kpts/OT.160/K/02/2017 TANGGAL : Februari 2017

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : /Kpts/OT.160/K/02/2017 TANGGAL : Februari 2017 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : /Kpts/OT.160/K/02/2017 TANGGAL : Februari 2017 PAKAIAN DINAS, ATRIBUT DAN KARTU TANDA PENGENAL PEGAWAI LINGKUP BADAN KARANTINA PERTANIAN BAB

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tenta

2017, No Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tenta No.509, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. PDH. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 32 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.524, 2015 BASARNAS. Pakaian Dinas. Pegawai. Penggunaan PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK.9 TAHUN 2015 TENTANG PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI BADAN

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerbau lokal betina

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerbau lokal betina III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerbau lokal betina dewasa tidak bunting sebanyak 50 ekor di Kecamatan Cibalong,

Lebih terperinci