BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA"

Transkripsi

1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA BPBD Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dikatakan mampu mengkomunikasikan capaian kinerja unit kerja secara jujur, objektif, akurat dan transparan dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, apabila dalam penyajiannya memenuhi prinsip-prinsip dalam penyusunan LKIP, yaitu pertama, Prinsip Lingkup Pertanggungjawaban, yang mengandung pegertian bahwa hal-hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggungjawab masing-masing dan memuat baik mengenai kegagalan maupun keberhasilan, kedua, Prinsip Prioritas, yang mengandung pengertian bahwa yang dilaporkan adalah hal-hal yang penting dan relevan bagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban instansi yang diperlukan untuk upaya-upaya tindak lanjutnya, ketiga, Prinsip Manfaat, yang mengandung pengertian bahwa manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya penyusunannya dan laporan harus mempunyai manfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja. Di samping itu pula bahwa, untuk dapat menjelaskan tentang capaian akuntabilitas kinerja unit kerja BPBD, sesuai dengan format baru penyusunan LKIP sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, secara sederhana Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung dapat dilihat secara langsung capaiannya pada setiap kegiatan sebagaimana tertuang dalam format Pengukuran Kinerja Tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah. Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. 29

2 30 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, pada tahun 2015 telah menetapkan 7 sasaran yang akan dicapai. Selanjutnya ke 7 sasaran diaplikasikan menjadi 9 indikator kinerja. Dari 9 indikator kinerja pencapaiannya berhasil 8 dan 1 indikator kinerja tidak berhasil. Kriteria pencapaian indikator dinyatakan berhasil adalah jika pencapaiannya melebihi 80%. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan kegiatan dipergunakan nilai disertai makna dari nilai tersebut, yaitu : > 85 s.d. 100 = Memuaskan > 75 s.d. 85 = Sangat Baik > 65 s.d. 75 = Baik > 50 s.d. 65 = Cukup Baik > 30 s.d. 50 = Agak Kurang 0 s.d. 30 = Kurang Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan. Indikator Sasaran Indikator Sasaran adalah alat ukur spesifik yang menggambarkan target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran dilengkapi dengan target kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran. Pada tahun anggaran 2015, Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah menetapkan 7 sasaran yang akan dicapai. Ke tujuh sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan menganalisa 9 indikator kinerja.

3 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016 Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja terhadap target tahun 2016 sendiri dan terhadap target Adapun perlunya dibandingkan terhadap target 2016 agar tergambar sisa target yang harus dicapai pada 1 tahun terakhir mengukur dengan kemampuan yang ada pada saai ini. Rincian tingkat capaian kinerja masingmasing indikator tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016 No Sasaran 1. Terselenggaran ya Pelayanan cepat penanggulangan bencana 2. Tersedianya perlengkapan pendukung penanggulangan bencana Uraian Persentase Personil yang siaga bencana tiap hari selama 24 jam Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi Persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana Persentase kecamatan yang menerima bantuan pada saat tanggap darurat Capaian Indikator Kinerja Target TA 2017 Target TA 2016 Realisasi TA 2015 Persentas e capaian terhadap target TA 2015 Persentase capaian terhadap target TA ,8 99, Terbentuknya kelompok masyarakat penanggulangan bencana di tiap kecamatan 4. Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana Persentese ketersedian personil kebencanaan yang handal Jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya 40 orang personil pendampi ngan psikososi al paska bencana 0 1 dok dan 31 Kec

4 32 No Sasaran 5. Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan bencana 6. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penangulangan bencana, dengan sasaran utama masyarakat di wilayah rawan bencana 7. Terbangunnya kembali kehidupan masyarakat pasca bencana 8. Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah 9. Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan Uraian Jumlah Dokumen perencanaan penanggulangan bencana yang disusun Jumlah Kecamatan yang siaga bencana di Kabupaten Bandung Persentase perbaikan sarana dan prasarana masyarakat pasca bencana Cakupan wilayah Kabupaten Bandung yang telah terbangun system data dan informasi kebencanaan daerah Jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan Capaian Indikator Kinerja Target TA dokumen Perbup ttg Rencana Penangg ulangan Bencana Daerah Target TA dok profil daerah Realisasi TA 2015 Persentas e capaian terhadap target TA 2015 Persentase capaian terhadap target TA dok Kec 31 Kec 31 Kec Kec orang personil DAla dan 40 orang personil PSP Penanggulangan bencana di Kabupaten Bandung dimulai dari kegiatan perencanaan sampai kepada tahap implementasi. Kegiatan ini tidak pernah berhenti karena kegiatan penanggulangan bencana merupakan sebuah siklus yang terus menyesuaikan dengan keadaan. Siklus penanggulangan bencana dapat terlihat pada gambar di bawah ini:

5 Analisis Capaian Kinerja Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2015 terhadap tahun berjalan (tahun 2015) dari tabel 3.1 terdapat 1 indikator kinerja yang capaiannya di bawah 100% yaitu : 1. Indikator Persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana hanyaa mencapai 98% untuk bantuan logistik dan 74 % untuk peralatan kebutuhan korban. dibanding rencana 100%, disebabkan program/ kegiatan yang mendukung indikator tersebut didukung 2 kegiatan, untuk logistik yang tersedia pada BPBD terlaksana 98% dan untuk peralatan kebutuhan korban bencana hanya 74% yang di dukung oleh kegiatan pengadaan sarana dan prasarana bagi korban bencana alam, tidak terserap disebabkan karena : 1) Sisa penawaran dari pihak ketiga 2. Indikator jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya sudah terealisasi 31 Kecamatan atau 89% tetapi pada pelaksanaanya terdapat

6 34 beberapa komponen pemetaan yang belum tercapai sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB Nomor 8 tahun 2011 tentang standarisasi data kebencanaan. 3. Indikator Persentase perbaikan sarana dan prasarana masyarakat pasca bencana hanya mencapai 9,62% sangat rendah dibanding rencana yaitu 100%, hal ini disebabkan karena program/ kegiatan yang mendukung indikator mengalami beberapa kendala yaitu : Hambatan dari tidak terserapnya anggaran sebesar Rp ,- atau 80,38% kegiatan ini karena beberapa alasan diantaranya : 1) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian tentang penghitungan kerusakan dan kerugian pasca bencana. 2) Proses kriteria dan besaran bantuan sosial yang lama, karena melibatkan beberapa pihak luar seperti Dinas Pertasih, Pihak Kecamatan dan Desa. 3) Pelaksanaan penyaluran bantuan material tersebut dengan proses yang cukup lama, menyebabkan beberapa masyarakat korban bencana melakukan rehabilitasi dan reknstruksi secara mandiri, mengingat kebutuhan perbaikan rumah sangat mendesak. akhirnya sebagian besar masyarakat korban bencana mengajukan permohonan bantuan berupa uang. Hal ini bertentangan dengan Peraturan Bupati Bandung nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial Barang Yang Diserahkan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat akibat Bencana Alam Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung. Pada Pasal 2 ayat (1) berbunyi "Pemerintah Daerah memberikan Bantuan Sosial berupa barang kepada individudan/atau keluargayang menjadi korban bencana alam dengan kriteria kerusakan bangunan ringansesuai kemampuan keuangan daerah yang dilakukan secara selektif sesuai ketentuan peraturan perundang undangan". ayat (2) berbunyi "Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa bahan bangunan seperti genting, asbes, kaso dan bahan bangunan lainnya. 4) Dibutuhkan formulasi aturan tentang penyaluran bantuan sosial pasca bencana bahwa bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi adalah berupa dana hibah yang leading sektor pelaksananya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

7 35 No. 3.3 Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, tahun lalu dan target RPJMD Tabel 3.12 Perbandingan capaian kinerja pada tahun Rencana Strategis Sasaran Indikator Kinerja Realisasi Tahun Renstra Strategis Terselenggaran ya Pelayanan cepat penanggulanga n bencana 2. Meningkatnya jangkauan pelayanan penanggulanga n bencana 3. Tersedianya perlengkapan pendukung penanggulanga n bencana 4. Terbentuknya kelompok masyarakat penanggulanga n bencana di tiap kecamatan 5. Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana 6. Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan bencana 7. Terbangunnya kembali kehidupan masyarakat pasca bencana Jumlah personil yang siap diturunkan pada tahapan pra, saat dan pasca bencana Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi Persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana Jumlah Kecamatan yang siaga bencana di Kabupaten Bandung Jumlah Kecamatan yang telah melakukan mitigasi bencana Jumlah ketersediaan produk hukum dalam upaya mendukung penanggulangan bencana di Kabupaten Bandung Persentase perbaikan sarana dan prasarana masyarakat pasca bencana orang 100 orang 80 orang 280 orang 67% 38% 74% 64% 83% 0 99,4% 99,9% 99,8 97,72% 0 0 FKDM - sketsa peta rawan bencana di 267 desa dan 9 kelurahan - 1 dok Perda no. 2 ttg penyelengg araan Penanggul angan bencana di Kab. Bandung (5 Kec) 31 Kec Peserta sosialisasi perbup 52 tahun peta di kec. Baleendah, Bj. Soang dan Dayeuhkolot 1 dok perbup no. 23 ttg pembagian kewenanga n SKPD dalam penyelengg araan PB di Kabupaten Bandung 1 dok perbup no. 53 tentang hibah bansos 30 Kecamatan peserta Sosialisasi PRB 31 peta kecamatan wilayah bencana longsor Kecamatan 9 - Kecamatan

8 36 Sasaran : Terselenggaranya Pelayanan cepat penanggulangan bencana Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan pelayanan cepat dalam penanggulangan bencana. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut : bencana Tabel Sasaran Terselenggaranya Pelayanan cepat penanggulangan Indikator Target 2015 Realisasi 2015 % capaian tahun 2015 Realisasi capaian kinerja (%) Persentase Personil yang siaga bencana tiap hari selama 24 jam Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini ada 2 yaitu : 1. Indikator Persentase personil siaga bencana tiap hari selama 24 jam tercapai 100% pada tahun 2015 dan 2014, kegiatan yang mendukung indikator ini telah dilaksanakan pada tahun 2013 berupa piket kebencanaan operator radio pusat pengendalian operasional dan personil BPBD selama 24 jam, sehingga pada tahun 2011 dan 2012 tidak tercapai. 2. Indikator Persentase wilayah tanggap darurat dan pasca bencana yang bisa ditanggulangi tercapai 100% pada tahun 2015 karena telah melaksanakan 5 tahap kegiatan tanggap darurat. Pada tahun 2012 dan 2013 juga tercapai 100%, seluruh kejadian bencana telah ditanggulangi BPBD melalui bantuan biaya tidak terduga Pemerintah Kabupaten Bandung. Capaian kinerja tersebut selama tahun 2015 dicapai melalui program kegiatan : 1. Tanggap darurat bencana banjir Tahap II Telah dilaksanakan tanggap darurat bencana berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Nomor 360/ Kep.636-BPBD/ 2014 tentang Perpanjangan Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Banjir, Tanah Longsor dan

9 37 Puting Beliung di Kecamatan Ciwidey, Rancabali, Pasirjambu, Cimaung, Pangalengan, Kertasari, Cicalengka, Rancaekek, Majalaya, Solokanjeruk, Ciparay, Baleendah, Banjaran, Pameungpeuk, Katapang, Kutawaringin, Margaasih, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Kecamatan Cileunyi di Wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, yang telah diputuskan pada tanggal 30 Desember Pelaksanaan tanggap darurat ini berlangsung selama 7 (tujuh) hari terhitung dari tanggal 30 Desember 2014 s/d 5 Januari 2015, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- dan telah terealisasi sesuai SP2D sebesar Rp ,- atau 97,5%. 2. Tanggap darurat bencana gerakan tanah Rawabogo Telah dilaksanakan tanggap darurat bencana berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Nomor : 364/Kep.190-BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Retakan Tanah / Tanah Longsor Di Desa Rawabogo Dan Lebakmuncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, yang berlangsung 9 Februari s.d 1 Maret 2015, yang dibiayai oleh anggaran biaya tidak terduga (BTT) APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp ,- dengan realisasi sebesar Rp ,- Pelaksanaan tanggap darurat ini bertahap, mulai dari pemindahan pegungsi sebanyak 143 jiwa ke tempat pengungsian kemudian. Pembagian bantuan berupa makanan pengungsi pembangunan hunian sementara dari bambu, dengan rincian sebagai berikut : a. Pemenuhan Kebutuhan Dasar 1 Beras 2 Lauk Pauk 3 Air Minum b. Kebutuhan Posko 1. Makan Personil 2. Gas LPG 3. Air Minum 4. ATK dan Alat Listrik c. Belanja Bahan Bakar 1. Roda 2 / Pertamax 2. Roda 4 Pertamax

10 38 3. Roda 4 Pertamina Dex 4. Roda 6 Pertamina Dex d. Kebutuhan Pembangunan Hunian Sementara 1 Rumah Bilik 2 Mushola 3 MCK 4 Instalasi ListrikPemindahan dan Pemasangan 5 Torn Air 6 Dudukan Torn Pipanisasi e. Kebutuhan Pemadatan Lahan dan Pembuatan Rucuk Bambu 1. Cangkul 2. Skop 3. Sewa Baby Roller 4. Bambu Haur 5. Bambu Gombong f. Kebutuhan Peralatan 1 Bor Listrik + Mata Bor 2 Circle Saw 3 Pisau Raut 4 Meteran 5 Tatah g. Honorarium Relawan 1 Uang Lelah Personil dan Relawan 3. Tanggap darurat bencana tanah longsor di Kampung Cibitung Kecamatan Pangalengan Tanggap daurat bencana tanah longsor berlangsung 2 kali tahapan, yaitu : a. Tahap I Tanggap darurat bencana longsor tahap I berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.334- BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kampung Cibitung Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, dengan pagu anggaran yang dibiaya bantuan tidak terduga sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- atau 98,8%

11 39 b. Tahap II Tanggap darurat bencana longsor tahap ke II berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep.344-BPBD/ 2015 tentang Perpanjangan Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kampung Cibitung Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat terhitung tanggal 12 Mei Alokasi untuk tanggap darurat bantuan tidak terduga ini adalah sebesar Rp ,- teralisasi sebesar Rp ,- atau 97,8%. Pelaksanaan kegiatan ini bisa diuraikan sebagai berikut : a. Kebutuhan Dapur Umum 1 Nasi Bungkus 2 Air Minum 3 Gas Elpiji 12 Kg b. Kebutuhan Peralatan 1 Cangkul 2 Singkup c. Belanja Bahan Bakar 1 Roda 2 / Pertamax 2 Roda 4 Pertamax 3 Roda 4 Solar 4 Roda 4 Pertamina Dex 5 Roda 6 Pertamina Dex Jumlah d. Kebutuhan Posko 1 Kebutuhan ATK e. Honorarium Relawan 1 Uang Lelah Personil dan Relawan 4. Tanggap darurat bencana kekeringan berdasarkan Keputusan Bupati Bandung nomor : 365/ Kep.522-BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Tanggap Darurat Bencana Kekeringan Berupa Kekurangan Air Bersih, Air Minum dan Kebakaran Lahan Di Wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung pada 15 September 2015 s.d 05 Oktober

12 ,dengan bantuan tidak terduga APBD Kabupaten Bandung TA sebesar Rp ,- 99,93% dengan rincian sebagai berikut : a. BIAYA BELANJA PEGAWAI 1. Uang Lelah Personil dan terealisasi sebesar Rp ,- atau b. BIAYA BELANJA BAHAN BAKAR MINYAK ( BBM ) - Pengiriman Air Bersih 1. Kendaraan Tangki Air, Pertaminadex - Pendistribusian Torn dan Kelengkapannya 1. Kendaraan Truck, Pertamina Dex - Monitoring 1. Kendaraan Roda Empat ( Mobil ), Pertaminadex c. BIAYA BELANJA BAHAN BAHU KEGIATAN - Belanja Air Bersih - Cangkul - Singkup - Parang - Jerigen Plastik - Torn 4000 Lt + Accessories Jadi total untuk BTT Tahun anggaran 2015 adalah : Tabel Biaya Tidak Terduga Tanggap Darurat 2015 No. Dasar 1. Banjir Baleendah Tahap II : Keputusan Bupati Bandung Nomor 360/ Kep.636-BPBD/ 2014 tentang Perpanjangan Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Puting Beliung di Kecamatan Ciwidey, Rancabali, Pasirjambu, Cimaung, Pangalengan, Kertasari, Cicalengka, Rancaekek, Majalaya, Solokanjeruk, Ciparay, Baleendah, Banjaran, Pameungpeuk, Katapang, Kutawaringin, Margaasih, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Kecamatan Cileunyi di Wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, yang telah diputuskan pada tanggal Pagu Anggaran Realisasi Pengembalian Rp Rp Rp

13 41 30 Desember Bencana gerakan tanah desa Rawabogo : Keputusan Bupati Bandung Nomor : 364/Kep.190-BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Retakan Tanah / Tanah Longsor Di Desa Rawabogo Dan Lebakmuncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, yang berlangsung 9 Februari s.d 1 Maret Bencana tanah longsor Cibitung I : Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.334- BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kampung Cibitung Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Bencana tanah longsor Cibitung II : Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.344- BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kampung Cibitung Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung 5. Bencana kekeringan : Keputusan Bupati Bandung nomor : 365/ Kep.522-BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Tanggap Darurat Bencana Kekeringan Berupa Kekurangan Air Bersih, Air Minum dan Kebakaran Lahan Di Wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Jumlah Rp Rp Rp

14 42 Tabel 3.15 Perbandingan Capaian Kinerja Pelayanan Tanggap Darurat Bencana No. Uraian 1 Tanggap darurat 2012 Bencana Kebakaran di Maruyung Kec. Pacet Korban BTT APBD (Rp.) BNPB (Rp) Kekeringan Banjir dan Longsor BPBD Provinsi (Rp). 2 Tanggap banjir dan longsor di wilayah darurat Kecamatan Baleendah, 2013 Pacet, Margaasih, Cicalengka, Nagreg, Cileunyi, Solokanjeruk, Majalaya, Rancaekek, Pasirjambu, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Katapang, Margahayu, dan Kutawaringin 3 Tanggap darurat Banjir, Tanah Longsor dan Puting Beliung di Kecamatan Ciwidey, Rancabali, Pasirjambu, Cimaung, Pangalengan, Kertasari, Cicalengka, Rancaekek, Majalaya, Solokanjeruk, Ciparay, Baleendah, Banjaran, Pameungpeuk, Katapang, Kutawaringin, Margaasih, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Kecamatan Cileunyi di Wilayah Kabupaten Bandung Jumlah , - Analisis capaian kinerja pelayanan tanggap darurat bencana dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Tanggap darurat tahun 2012 a) Biaya tidak terduga untuk tanggap darurat bencana kebakaran di Maruyung Kejadian bencana kebakaran ini mendapat anggaran sebesar Rp.61,413,000,- yang digunakan untuk belanja bahan baku dumlap (dapur umum lapangan) bagi korban di pengungsian, membuka posko lapangan, menyalurkan logistik.

15 43 Secara rinci kegiatan tersebut dapat diuraikan melalui table berikut : Tabel 3.16 Indikator Masukan Keluaran Hasil Tolak Ukur Tersedianya Dana, SDM, Bahan dan waktu Terlaksananya upaya tanggap darurat melalui penyediaan dumlap. Terpenuhinya kebutuhan makanan dan bantuan logistik bagi korban. Kinerja Target Realisasi Rp. Rp. 61,413,000 61,413, % 100% 100% 100% b). Biaya tidak terduga untuk tanggap darurat bencana kekeringan Kejadian bencana kekeringan mendapat anggaran on call tahn 2012 sebesar Rp.117,974,400,-, yang digunakan untuk membiayai mobilisasi air bersih ke wilayah kekeringan, demobilisasi, belanja langsung untuk honorarium personil tanggap darurat kekeringan, visibilitas dan belanja ATK pendukung selama masa tanggap darurat yaitu 7 (tujuh) hari. Secara rinci kegiatan tersebut dapat diuraikan melalui table berikut : Tabel 3.17 Indikator Masukan Tolak Ukur Tersedianya Dana, SDM, Bahan dan waktu Tersedianya mobilisasi bahan bakar minyak : Kinerja kuantitas kebutuhan Realisasi Rp.117,974,400 Keluaran Truk Quick responder Strada Tri Toyota Hilux Toyota Kijang Minyak Pelumas untuk kendaraan Pembelian Tandon Air Selang Hydrant Selang Hydrant Kran Air Personil Visibilitas Demobilisasi 3 unit 1 unit 1 unit 1 unit 3 unit 19 buah 1 buah 1 buah 19 buah 27 orang 4 buah spanduk Pemelihara 23 liter 20 liter 20 liter 20 liter 7 liter 5000 Liter 2.5" x 20 M 2.5" x 30 M 2.5 " 724, ,000 1,372,000 1,372,000 3,441,900 86,735,000 2,250,000 3,375,000 1,425, orang 9,450,000 1,600,000 3,150,000

16 44 Hasil an 3 unit Alat Tulis Kantor truk dan upah supir Terpenuhinya kebutuhan dasar untuk tanggap darurat kekeringan di wilayah kekeringan 1,000, % c). Biaya tidak terduga untuk tanggap darurat bencana banjir & longsor Kejadian banjir dan longsor yang terjadi pada November 2012 mendapat anggaran sebesar Rp.381,168,500,- yang digunakan untuk membiayai mobilisasi belanja bahan bakar minyak, operasional dapur umum lapangan, sewa alat berat dan uang lelah personil tanggap darurat banjir dan longsor yang terjadi selama 7 (tujuh) hari yaitu tanggal November Secara rinci kegiatan tersebut dapat diuraikan melalui table berikut : Indikator Masukan Tabel 3.18 Tolak Ukur Kinerja kuantitas kebutuhan Realisasi Tersedianya Dana, SDM, Rp Bahan dan waktu 381,168,500 Tersedianya mobilisasi bahan bakar minyak : Keluaran Hasil Solar Truk DUMLAP Solar kendaraan roda 4 Pertamax kendaraan roda 4 Mobilisasi air bersih Solar kendaraan exsavator Bbm premium genset Personil Sewa alat berat Opersional Dumlap, belanja bahan baku kegiatan : 1.Makanan pokok pengungsi dan relawan 2. Air mineral 3. Gas elpiji 12 Kg Terpenuhinya kebutuhan dasar korban untuk tanggap darurat banjir dan longsor. 2 unit 10 unit 5 unit 2unit 3 unit 2 unit 253 orang 3 unit 2 x 1 75 dus 8 tabung 25 liter 25 liter 25 liter 25 liter 45 liter 7 Liter 253 orang 20 jam 3500 orang 1,575,000 7,875,000 8,575,000 1,575,000 4,252, ,000 89,600,000 10,200, ,000,000 7,875,000 4,200, %

17 45 Jumlah Total sumber dana on call tanggap darurat bencana dari APBD Kabupaten Bandung pada tahun 2012 adalah : BTT untuk tanggap darurat bencana kebakaran sebesar Rp. 61,413,000,- BTT untuk tanggap darurat bencana kekeringan sebesar Rp. 117,974,400,- BTT untuk tanggap darurat bencana banjir & longsor sebesar Rp.381,168,500,- Jumlah Rp.560,555, Tanggap darurat tahun 2013 a). Kegiatan Yang Dibiayai Bantuan Tidak Terduga (APBD Kabupaten Bandung) Terlaksana 4 tahap, diantaranya : 1. Tanggap darurat bencana banjir di Kecamatan Ciwidey, Soreang, Kutawaringin, Margaasih, Pangalengan, Cangkuang, Banjaran, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Rancaekek, Cileunyi dan Cicalengka berdasarkan Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep.130-BPBD/ 2013 tanggal 19 Februari 2013 tentang Penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran Pelaksanaan tanggap darurat ini terhitung dari tanggal 07 Februari s/d 28 Februari 2013, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-. Sisa anggaran dikembalikan ke kas daerah sebesar Rp ,-. 2. Tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Kecamatan Beleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Banjaran, Cikancung, Cicalengka, Majalaya, Rancaekek, Cileunyi, Ibun dan Kutawaringin berdasarkan Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep.226-BPBD/ 2013 tanggal 03 April 2013 tentang Penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2013 untuk Biaya Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor.. Pelaksanaan tanggap darurat ini berlangsung selama sepuluh hari terhitung dari tanggal 27 Maret s/d 05 April 2013, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau terealisasi 100 %.

18 46 3. Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep 237- BPBD tanggal 09 April 2013 tentang penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2013 Untuk Biaya Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kecamatan Baleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Banjaran, Cikancung, Cicalengka, Majalaya, Rancaekek, Cileunyi, Ibun dan Kutawaringin selama tujuh hari mulai tanggal 06 April s/d 12 April Pagu anggaran untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp ,- dan terealisasi Rp ,- atau 100%. No. 4. Surat Pernyataan Status Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kecamatan Cangkuang, Banjaran, Pameumpeuk, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Rancaekek, Cileunyi, Cicalengka, Pacet, Ibun, Katapang dan Kutawaringin Kabupaten Bandung terhitung mulai tanggal 23 April s/d 02 Mei Pagu anggaran untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp ,- dan terealisasi 100 %. Jadi total untuk BTT Tahun anggaran 2013 adalah : Tabel 3.19 Dasar 1. Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep.130- BPBD/ 2013 tanggal 19 Februari 2013 tentang Penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep.226- BPBD/ 2013 tanggal 03 April 2013 tentang Penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2013 untuk Biaya Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor. 3. Surat Bupati Bandung Nomor : 360/ Kep 237- BPBD tanggal 09 April 2013 tentang penggunaan Pos Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2013 Untuk Biaya Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Pagu Anggaran Realisasi Pengembalian Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- (52%) Rp ,- (100%) Rp ,- (100%) 4. Surat Pernyataan Status Rp ,- Rp ,- Rp ,-

19 47 Darurat Bencana Banjir (100%) dan Longsor Jumlah Rp Rp ,- Rp ,- b). Bantuan Dari BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) KEGIATAN YANG DIBIAYAI DANA SIAP PAKAI BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 1. Tanggap darurat bencana banjir di Baleendah kabupaten Bandung dengan dana DSP sebesar Rp ,- yang terealisasi sebesar 100 %, yang berlangsung dari tanggal 06 mei sampai dengan 12 mei 2015 dengan rincian sebagai berikut : 2. Tanggap darurat bencana longsor tahap I berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Nomor : 360/Kep.334- BPBD/ 2015 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Penanganan Bencana Tanah Longsor di Kampung Cibitung Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan kabupaten Bandung, dengan pagu anggaran yang dibiaya Dana Siap Pakai dari BNPB sebesar Rp dan terealisasi sebesar 100% berikut : Kebutuhun Dapur Umum 1 Nasi Bungkus 2 Air Minum 3 Gas Elpiji 12 Kg Kebutuhan Dasar Pengungsi 1 Pangan - Beras - Minyak Goreng - Mie Instan - Sarden - Kornet - Susu Bayi - Bubur / Makan Bayi 2 Sandang - Baju Putih Biru Laki-laki SMP - Baju Pramuka Laki-laki SMP - Baju Putih Biru Perempuan SMP - Baju Pramuka Perempuan SMP - Pakaian anak Laki-laki usia SMP - Pakaian anak Perempuan usia SMP - Baju Merah Putih Laki-laki SD, dengan rincian sebagai

20 48 - Baju Pramuka Laki-laki SD - Pakaian anak Laki-laki usia SD - Baju Merah Putih Perempuan SD - Baju Pramuka Perempuan SD - Pakaian anak Perempuan usia SD - Pakaian Remaja Laki-laki usia SMA - Pakaian Remaja Perempuan usia SMA - Pakaian Balita Laki-laki - Pakaian Balita Perempuan - Pakaian Lansia Laki-laki - Pakaian Lansia Perempuan - Pakaian Desawa Laki-laki - Pakaian Desawa Perempuan 3 Perlengkapan Sekolah - Tas - Sepatu - Buku Tulis - Ball Point - Penghapus 4 Family Kits - Sabun Mandi - Sabun Cuci - Sikat Gigi - Pasta Gigi - Minyak Kayu Putih 5 Perlengkapan Dapur 6 Selimut 7 Obat Kebutuhan Peralatan 1 Cangkul 2 Singkup 3 Kantong Sampah 4 Karung Plastik 5 Tenda Peleton 6 Tenda Posko 7 Velbed 8 Headlamp 9 Matras Belanja Bahan Bakar 1 Roda 2 / Pertamax 2 Roda 4 Pertamax 3 Roda 4 Pertamina Dex 4 Roda 6 Pertamina Dex 5 Bechoe Kecil Pertamina Dex 6 Dozer Pertamina Dex

21 49 7 Genset Pertamax Kebutuhan Posko 1 Kebutuhan ATK 2 Spanduk Kebutuhan Jatah Hidup 1 Beras 2 Lauk Pauk 3 Air Minum 3. Tanggap darurat bencana kekeringan berdasarkan Keputusan Bupati Bandung nomor : 365/ Kep.483-BPBD/ 2015 yang berlangsung dari tanggal 5 Agustus s.d 31 Desember 2015, dengan pagu anggaran yang dibiayai oleh dana siap pakai (DSP) BNPB sebesar Rp dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.20 ANGGARAN BIAYA SIAGA DARURAT BENCANA KEKERINGAN BERUPA KEKURANGAN AIR BERSIH DAN AIR MINUM DI WILAYAH KAB. BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT NO U R A I A N RINCIAN PERHITUNGAN Volume Satu an Harga Satuan JUMLAH (Rp) Biaya Posko Biaya Posko 1 Paket Pkt Uang Lelah dan Uang Makan Uang Lelah dan 20 Org x 30 Hari HOK uang Makan BIAYA BELANJA BAHAN BAKAR MINYAK ( BBM ) Droping Air Bersih - Droping Air bersih (Solar) - Droping Air bersih (Pertamina Dex) BIAYA BELANJA BAHAN BAHU KEGIATAN - Pengadaan Air Bersih - Pembuatan Tangkapan air dan Pipanisasi 1 Unit x 30 Hari x 20 1 Unit x 30 Hari x Desa x 6 Tangki Lt Liter Lt Liter Tang ki Unit Unit Jumlah Total Rencana Anggaran Biaya

22 50 Sasaran : Tersedianya perlengkapan pendukung penanggulangan bencana Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan tersedianya perlengkapan pendukung penanggulangan bencana. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut : Tabel Sasaran Terselenggaranya Pelayanan cepat penanggulangan bencana Indikator persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana Persentase kecamatan yang menerima bantuan pada saat tanggap darurat Target Realisasi % capaian Realisasi capaian kinerja (%) tahun , , Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini ada 2 yaitu : 1. Indikator persentase bantuan logistik dan peralatan untuk kebutuhan korban bencana, indikator ini didukung 2 kegiatan yaitu Kegiatan Pengadaan logistik dan obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungan Pengungsi tercapai 98% dari target 100% pada tahun 2015, di 2013 tercapai sebanyak 100% dan pada 2014 tercapai 99,8% menurun 0,2% dan Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/korban bencana alam tercapai 74% dari target 100%, sarana prasarana dimaksud yaitu : Uraian Peralatan yang diberikan pada masyarakat : 1. Tenda Pleton 2. Tenda Pleton/ Tenda Regu, 3. Peralatan Dapur Umum Lapangan 4. Blankar/ Tandur 5. Mesin Pompa 3 inc 6. Mesin pompa 6 inc 7. Alat komunikasi. Handytalky 8. Alat Komunikasi/ RIG 9. Perahu Karet + Dayung Jumlah 13 unit 6 buah 6 set 33 buah 14 unit 3 unit 49 unit 4 unit 3 unit

23 Perahu Kayu + Dayung 11. Sepatu Boot 12. Rompi Pelampung 13. Lampu Darurat/ Headlamp 14. Genset 15. Gergaji mesin 16. Tabung Damkar YP-20NR 6 Kg Peralatan kebutuhan Badan " 1. Alat penarik / Anhang 2. Tempat tidur lipat 3. Pengadaan alat komunikasi radio VHF 21 buah 70 satuan 56 buah 40 buah 10 unit 3 buah 2 buah 2 unit 100 buah 2 set 2. Indikator Persentase kecamatan yang menerima bantuan pada saat tanggap darurat tercapai 100%. Pada indikator ini, kegiatan yang mendukung adalah dianggarkan dari biaya tidak terduga tanggap darurat bencana. Artinya adalah, karena bencana tidak dapat ditargetkan kejadian dan korbannya, maka untuk setiap korban yang terkena bencana pada saat tanggap darurat, target BPBD mengenai kebutuhan mereka akan terpenuhi 100% setiap tahunnya. Berdasarkan data rekapitulasi peristiwa bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung selama tahun 2015 terjadi 4 kali tanggap darurat yaitu : a) pada tanggal 30 desember Januari 2015 dengan korban dan kerugian pada 20 Kecamatan Kabupaten Bandung. Tercatat sebanyak 32 kejadian bencana. Adapun rincian kejadian bencana yang terjadi selama 2015 yakni, tanah longsor sebanyak 1 kejadian, banjir 29 kejadian, retakan tanah 1 kejadian, bencana kekeringan sebanyak 1 kali kejadian. b) Bencana bencana tersebut menimbulkan kerugian materil maupun non materil diantaranya hilangnya tempat tinggal penduduk untuk sementara waktu karena rumahnya terendam banjir maupun tertimbun longsoran tanah atau hilangnya mata pencaharian karena rusaknya infrastruktur perekonomian. Dengan kondisi tersebut, Para korban bencana tetap berhak menerima bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Pemenuhan kebutuhan para korban bencana pada tahun 2015 tidak hanya disediakan oleh pemerintah tetapi juga dari individu maupun kelompok masyarakat serta dari pihak swasta. Bantuan bantuan tersebut selalu

24 52 direkapitulasi dan kemudian didistribusikan kepada para korban bencana yang membutuhkan secara langsung ataupun melalui para relawan. Para pemberi bantuan pada tahun 2015 diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pemerintah pusat melalui BNPB 2. Pemerintah Provinsi Jawa Barat 3. SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung 4. Individu maupun kelompok masyarakat Sasaran : Terbentuknya kelompok masyarakat penanggulangan bencana di tiap kecamatan Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan terbentuknya kelompok masyarakat penanggulangan bencana di tiap kecamatan. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut : Tabel Sasaran Terbentuknya kelompok masyarakat penanggulangan bencana di tiap kecamatan Indikator Ketersedian personil kebencanaan yang handal Target orang Realisasi 2015 % capaian tahun 2015 Realisasi capaian kinerja (%) orang Capaian indikator ketersediaan personil kebencanaan yang handal pada tahun 2013 tercapai 100%; pada tahun 2014 tercapai 100% artinya dan pada tahun 2015 tercapai 100%. Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini didukung oleh Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat. Pada tahun 2014 tercapai 100% yaitu sebanyak 40 orang tenaga yang handal dalam pendampingan psikososial korban pasca bencana. Pada tahun 2013 kegiatan yang mendukung indikator ini adalah pelatihan Tim dalam mendukung upaya pengurangan risiko bencana tercapai 100% yaitu sebanyak 200 orang dan pada tahun 2014 tercapai 40 orang. Sehingga pada tahun 2015 BPBD telah melakukan

25 53 pelatihan kebencanaan kepada aparatur maupun masyarakat sebanyak 40 orang personil. Para peserta pelatihan kemudian dikelompokan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Ada dua kelompok besar penanggulangan bencana yaitu Unit Cegah Siaga (UCS) yang beperan aktif dalam melakukan pengurangan risiko bencana dalam fase pra bencana, Tim Reaksi Cepat (TRC) yang lebih berperan dalam proses tanggap darurat bencana dengan tugas pokoknya melakukan kajian cepat kebutuhan para korban bencana serta menghitung kerusakan sementara akibat bencana. Untuk membentuk personil kebencanaan yang handal diperlukan pelatihan penanggulangan bencana baik dari segi teori maupun implementasi di lapangan. Oleh karena itu, BPBD telah melaksanakan beberapa kegiatan baik kegiatan internal BPBD maupun dengan bekerja sama dengan lembaga lain. Pelatihan yang telah dilaksanakan oleh BPBD diantaranya: a. Pelatihan Damages and Losses Assesment (DaLA) yaitu pelatihan perhitungan kerusakan dan kerugian pasca bencana bagi aparatur kecamatan (2013 dan 2014). b. Pelatihan penggunaan radio komunikasi dengan output jumlah kecamatan yang terhubung dengan pusat informasi BPBD dan rambu evakuasi (2014) c. Pelatihan pendampingan psikososial korban pasca bencana (2015) d. Pelatihan penanggulangan bencana dasar e. Pelatihan pengelolaan dapur umum lapangan f. Pelatihan Search and rescue (SAR) Sasaran : Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut :

26 54 Tabel Sasaran Berkurangnya ancaman dan kerentanan bencana Indikator Target 2015 Realisasi 2015 % capaian tahun 2015 Realisasi capaian kinerja (%) Jumlah kecamatan yang telah dipetakan potensi bencananya 1 dok dan 31 Kec peta rawan longsor 1 dok dan 31 Kec 89 3 Kec 2 kec 1 kec Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini didukung oleh 2 kegiatan yaitu : 1. Kegiatan Pemetaan Kawasan Rawan Bencana, pada tahun 2015 terpetakan wilayah rawan bencana di 31 kecamatan. Adapun kendala yang dihadapi yaitu Kriteria teknis untuk kegiatan pemetaan kawasan rawan bencana tidak sesuai perencanaan : a) Tersusunnya peta rawan bencana se-kabupaten Bandung per Kecamatan, dalam hal ini wilayah rawan bencana longsor. b) Tersusunnya Peta rawan bencana detail, tetapi sampai saat ini hasil penyusunannya tidak sesuai dengan standarisasi peta. Upaya yang dilakukan adalah : Tersusunnya database kebencanaan harus sesuai standarisasi data BNPB yaitu Peraturan Kepala BNPB nomor. 8 Tahun 2011 tentang Standarisasi Data Kebencanaan Pada tahun 2015 tercapai 89% atau 31 kecamatan dari tahun 2014 yang hanya tercapai 3 kecamatan rawan bencana banjir. Artinya meningkat mencapai 28 kecamatan. Pada tahun 2013 hanya 31 kecamatan yg dipetakan, pada 2012 hanya 1 kecamatan dan pada 2011 wilayah rawan masih dalam bentuk sketsa sebanyak 31 kecamatan. 2. Kegiatan lainnya yaitu terlaksananya sosialisasi pengurangan resiko bencana di 31 kecamatan di Wilayah Kabupaten Bandung. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh masyarakat dapat menjadi lebih siaga dalam menghadapi bencana banjir, angin kencang, gerakan tanah dan lonsor. yang bertujuan untuk merangsang masyarakat agar berperan aktif dalam penyelanggaraan penanggulangan bencana dengan membentuk kelompok di tiap wilayah rawan bencana.

27 55 Sasaran : Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan bencana Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan bencana. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut : Tabel Sasaran bencana Tersusunnya produk hukum daerah penanggulangan Indikator Jumlah Dokumen perencanaan penanggulangan bencana yang disusun Target 2014 Realisasi 2014 % capaian tahun 2014 Realisasi capaian kinerja (%) dok 1 dok dok 1 dok 0 Capaian indikator kinerja untuk sasaran ini didukung oleh kegiatan penyusunan rumusan kebijakan bencana daerah yang pada tahun 2014 tercapai 1 dokumen yaitu terusunnya Peraturan Bupati Bandung Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial Barang Yang Diserahkan Kepada Pihak Ketiga/ Masyarakat Akibat Bencana Alam Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung. Pada tahun 2013 tercapai 3 dokumen yaitu : 1. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bandung 2. Peraturan Bupati Bandung Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Pembagian Kewenangan, Tugas, Dan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dalam Penyelengaraan Penanggulangan Bencana Di Kabupaten Bandung 3. Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Daerah. Pada tahun 2012 tercapai 1 dokumen yaitu dokumen rencana kontijensi bencana banjir.

28 56 Sasaran : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penangulangan bencana, dengan sasaran utama masyarakat di wilayah rawan bencana Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penangulangan bencana, dengan sasaran utama masyarakat di wilayah rawan bencana. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut : Tabel Sasaran Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penangulangan bencana, dengan sasaran utama masyarakat di wilayah rawan bencana Indikator Jumlah Kecamatan yang siaga bencana di Kabupaten Bandung Realisasi capaian kinerja (%) Target Realisasi % capaian tahun kec 31 kec % 100% 33% 0 Capaian indikator jumlah kecamatan yang siaga bencana pada tahun 2012 mencapai 33% ; pada tahun 2013 mencapai 100%, artinya meningkat sebesar 67%, pada tahun 2014 tercapai 100% dan pada tahun 2015 tercapai 98%. Capaian indikator sasaran ini didukung oleh Kegiatan penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan. Output dari kegiatan ini adalah terhubungnya 31 kecamatan dengan pusat informasi kebencanaan BPBD dan berlangsungnya komunikasi dan tersampikannya informasi peringatan dini bencana, diantaranya : a) personil siaga bencana 24 jam b) 1 alat early warning system untuk bencana banjir c) 1 unit alat pemantau curah hujan d) 1 alat disaster early warning system (DEWS) Selain itu ada juga sub kegiatan seperti sosialisasi pengurangan resiko bencana yang dilakukan ke 31 kecamatan serta tersedianya TRC pada setiap kecamatan di Kabupaten Bandung. Pada tahun 2015 tersosialisasikannya PRB ke 1800 orang masyarakat dari beberapa unsur, tahun 2014 tercapai 31 kecamatan

29 57 juga pada tahun Sedangkan pada tahun 2012 hanya tercapai 10 kecamatan, artinya meningkat pada 2013 sebanyak 21 kecamatan yang siaga bencana. Sasaran : Terbangunnya kembali kehidupan masyarakat pasca bencana Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan Terbangunnya kembali kehidupan masyarakat pasca bencana, dengan sasaran utama masyarakat di wilayah rawan bencana. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut : Tabel Sasaran Terbangunnya kembali kehidupan masyarakat pasca bencana Realisasi capaian Target Realisasi % capaian Indikator kinerja (%) tahun Persentase perbaikan 100 % 9,82% 9,82% 48% 90% 0 sarana dan prasarana masyarakat pasca bencana Capaian indikator sasaran ini didukung oleh Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial dengan kegiatan Fasilitasi dan stimulasi rehabilitasi rumah akibat bencana sosial yang pada tahun 2015 hanya tercapai 9,82%, artinya mengalami penurunan kinerja sebesar 37,18% dari tahun 2014 yang juga hanya tercapai 48%, pada tahun 2013 tercapai 90% artinya mengalami penurunan sebesar 42%. Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bantuan stimulan untuk korban pasca terjadi bencana. Wilayah yang mendapat bantuan stimulan yaitu Kecamatan Pameungpeuk Desa Rancamulya sebanyak 40 Orang pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 hanya melaksanakan survey bahan material. Bentuk bantuan untuk para korban bencana adalah berupa barang bahan material, seperti batu bata, pasir, semen, genting dan lain sebagainya. Hambatan dari tidak tercapainya kegiatan ini karena beberapa alasan diantaranya : 1) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian tentang penghitungan kerusakan dan kerugian pasca bencana. 2) Proses kriteria dan besaran bantuan sosial yang lama, karena melibatkan beberapa pihak luar seperti Dinas Pertasih, Pihak Kecamatan dan Desa.

30 58 3) Pelaksanaan penyaluran bantuan material tersebut dengan proses yang cukup lama, menyebabkan beberapa masyarakat korban bencana melakukan rehabilitasi dan reknstruksi secara mandiri, mengingat kebutuhan perbaikan rumah sangat mendesak. akhirnya sebagian besar masyarakat korban bencana mengajukan permohonan bantuan berupa uang. Hal ini bertentangan dengan Peraturan Bupati Bandung nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial Barang Yang Diserahkan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat akibat Bencana Alam Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Bandung. Pada Pasal 2 ayat (1) berbunyi "Pemerintah Daerah memberikan Bantuan Sosial berupa barang kepada individudan/atau keluargayang menjadi korban bencana alam dengan kriteria kerusakan bangunan ringansesuai kemampuan keuangan daerah yang dilakukan secara selektifsesuai ketentuan peraturan perundang undangan". ayat (2) berbunyi "Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa bahan bangunan seperti genting, asbes, kaso dan bahan bangunan lainnya. 4) Dibutuhkan formulasi aturan tentang penyaluran bantuan sosial pasca bencana bahwa bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi adalah berupa dana hibah yang leading sektor pelaksananya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan pemberian bantuan sosial korban bencana pada tahun 2015 dilaksanakan dalam 2 (dua) jenis bantuan sosial, yaitu uang melalui cek tunai atau transfer ke rekening tabungan korban bencana, sesuai dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 62 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemberian Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Di Kabupaten Bandung (Berita Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2011 Nomor 62) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bandung Nomor 62 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemberian Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Di Kabupaten Bandung (Berita Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2013 Nomor 4) dan Keputusan Bupati

31 59 Bandung Nomor 978/Kep.185-DPPK/2014 tentang Penetapan Penerima dan Besaran Hibah dan Bantuan Sosial di Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2014 berupa bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan. Selain itu bantuan lainnya yaitu bantuan sosial barang berupa material bangunan, berdasar kepada Peraturan Bupati Bandung Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial Barang Yang Diserahkan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat Akibat Bencana Alam Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Bandung dan Keputusan Bupati Bandung Nomor 978/Kep.173-DPPK/2015 tentang Penetapan Penerima Dan Besaran Hibah Dan Bantuan Sosial Di Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2015, tanggal 30 Januari Bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan berupa cek tunai atau transfer ke rekening tabungan untuk korban bencana pada tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 2 (dua) tahap yang dikelola oleh DPPK Kabupaten Bandung /Kep.173-DPPK/2015 tentang Penetapan Penerima Dan Besaran Hibah Dan Bantuan Sosial Di Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2015, tanggal 30 Januari a. Jumlah pengajuan sebanyak 27 (dua puluh tujuh) penerima dengan total nilai sebesar Rp ,- (dua puluh satu juta rupiah). Terdiri atas 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Pangalengan Desa Tribaktimulya dan Kecamatan Ciparay Desa Ciparay; b. Pelaksanaan Pembagian bantuan sosial berupa cek tunai langsung di Kantor DPPK Kabupaten Bandung; /Kep.173-DPPK/2015 tentang Penetapan Penerima Dan Besaran Hibah Dan Bantuan Sosial Di Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2015, tanggal 30 Januari 2015 a. Jumlah pengajuan sebanyak 656 pemohon/ berkas yang diajukan ke DPPK Kabupaten Bandung dan hanya 87 yang menjadi penerima dengan total nilai sebesar Rp ,- (Empat Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 7 (tujuh) desa.

32 60 Tabel Calon Penerima Bantuan Sosial Berdasarkan Keputusan Bupati Bandung nomor 978/Kep.173-DPPK/2015 tentang Penetapan Penerima Dan Besaran Hibah Dan Bantuan Sosial Di Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2015, tanggal 30 Januari 2015 KODE REKENING URAIAN ANGGARAN Belanja Bantuan Sosial , Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan BANTUAN SOSIAL YANG DIREKOMENDASI OLEH BPBD Bantuan Sosial Korban LONGSOR Kepada DEDE SUTARMAN KP.RANCAGADOK RT 04/02 Desa TRIBAKTIMULYA Kec. PANGALENGAN Bantuan Sosial Korban LONGSOR Kepada ADIH KP.RANCAGADOK RT 03/02 Desa TRIBAKTIMULYA Kec. PANGALENGAN , , , , Bantuan Sosial Korban LONGSOR Kepada SARIP HIDAYAT KP. PATROL RT 02/04 Desa TRIBAKTIMULYA Kec. PANGALENGAN Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada ASEP SUPRIATNA KP. BABAKAN CARINGIN RT 01 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada SOLIHIN KP. BABAKAN CARINGIN RT 01 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada CACA RUKMANA KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada BASRI KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada ADE MAMAT KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada SAEPUDIN KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY ,00

33 Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada IDAR KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada ADE WIHARMA KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 08 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada RUKMANA KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada IYAN SOPIAN KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada IYAM KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada WEWEN KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada MIMIN KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada ENONG KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada ELAN KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada ENO KARNO KP. BABAKAN CARINGIN RT 03 RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada ISAK JAELANI KP. BABAKAN CARINGIN RT 02 RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY

34 Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada OSID KP. BABAKAN CARINGIN RT 01 RW 10 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada YAYAN KP. BOJONG RT 02 RW 06 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada E KUSNADI KP. BOJONG RT 03 RW 06 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada UUS RUSMANA KP. BOJONG RT 03 RW 06 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada WITARSA KP. BOJONG RT 04 RW 06 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada IWAN RIDWAN KP. BOJONG RT 04 RW 06 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY Bantuan Sosial Korban Angin Putting Beliung/Angin Kencang Kepada ANANG KP. BOJONG RT 04 RW 06 Desa CIPARAY Kec. CIPARAY TOTAL ,00 Sasaran : Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut : Tabel Sasaran Terintegrasinya informasi kebencanaan daerah Indikator Persentase cakupan wilayah Kabupaten Bandung yang telah terbangun system data dan informasi kebencanaan daerah Target 2015 Realisasi 2015 % capaian tahun 2015 Realisasi capaian kinerja (%) % 100% 100% 100% 90% 50% 25%

35 63 Capaian kinerja dari terintegrasinya informasi kebencanaan daerah pada tahun 2011 mencapai 25%; pada tahun 2012 mencapai 50%; pada tahun 2013 mencapai 90% da pada tahun 2014 tercapai 100% artinya meningkat sebesar 10%. Pada tahun 2015 juga kinerja untuk terintegrasinya informasi kebencanaan tercapai 100%. Program kegiatan yang mendukung terhadap capaian kinerja dimaksud selama tahun 2014 dan 2015 dengan kinerja 100% adalah : 1. Melaksanakan aktivitas roll call ke seluruh Kecamatan Kabupaten Bandung/ 31 Kecamatan setiap pagi dan malam dalam 1 hari. aktivitas ini dilakukan oleh pusat pengendalian operasional BPBD dengan memantau cuaca pada setiap wilayah. 31 Kecamatan melalui kasi trantib telah dilengkapi radio komunikasi, guna mendistribusikan informasi cuaca dan kondisi wilayah masing-masing. 2. Sistem informasi data kebencanaan juga telah disusun pada kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi kebencaaan yang dilengkapi dengan seperangkat alat pemantau. 3. BPBD bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional /LAPAN) Bandung untuk mensosialisasikan informasi peringatan dini kebencanaan berbasis satelit, yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Sasaran : Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberhasilan peningkatan Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut : Tabel Sasaran Meningkatnya kapasitas SDM kebencanaan Indikator Jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan Target Realisasi % capaian Realisasi capaian kinerja (%) tahun % 100% 100% 125% 0 Capaian indikator jumlah personil yang telah mengikuti pelatihan pada tahun 2012 mencapai 125% atau melebihi target yang semula 200 orang, ternyata yang

36 64 mengikuti jadi 250 orang dalam 4 kali angkatan pelatihan. Pada tahun 2013 mencapai 100%, pada tahun 2014 juga tercapai 100% dan tahun 2015 terealisasi 98% artinya menurun 2%. Program kegiatan yang mendukung indikator ini pada tahun 2014 adalah sub kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi dan data kebencanaan, dimana terdapat pelatihan radio komunikasi dan pelatihan penggunaan sistem informasi geografis. B. AKUNTABILITAS KEUANGAN Pengukuran Pencapaian Sasaran adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian sasaran dan pencapaian target Badan Penanggulangan bencana Daerah Kabupaten Bandung. Tingkat capaian kinerja yang dapat diperoleh pada tahun anggaran 2014 secara umum mampu mencapai tujuan dan sasaran fungsional kegiatan secara optimal sesuai masing-masing indikator kinerja khususnya pada indikator kinerja output/keluaran sebagai bentuk langsung hasil kegiatan. a. Belanja tidak langsung dengan alokasi anggaran setelah perubahan sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,-, untuk 31 orang pegawai BPBD yang terdiri dari kegiatan belanja pegawai dan tunjangan penghasilan PNS. b. Belanja SKPD setelah perubahan anggaran adalah sebesar Rp ,- yang terdiri atas kegiatan penyediaan kebutuhan operasional kantor BPBD untuk mendukung peningkatan pelayanan administrasi dan kewilayahan BPBD terealisasi sebesar Rp ,- c. Belanja urusan untuk program prioritas oleh tiap bidang sebesar Rp ,- dan telah direalisasikan sebesar Rp ,-. d. Total Jumlah anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten bandung tahun 2015 adalah sebesar Rp dan terealisasi sebesar Rp atau mencapai 87,08% dengan rincian sebagai berikut :

37 65 Tabel 3.30 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Tahun 2015 Alokasi Biaya (Rp) No. Urusan Program/ Kegiatan/ Sub Kegiatan Anggaran Sebelum Perubahan Anggaran Setelah Perubahan Realisasi % BELANJA ,08 I BELANJA TIDAK LANGSUNG ,23 A BELANJA PEGAWAI ,69 1 Gaji dan Tunjangan ,91 2 Tambahan Penghasilan PNS ,85 II BELANJA LANGSUNG ,45 A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ,20 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan jasa komunikasi Sumber daya air dan listrik 3 Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS , ,07 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan alat tulis kantor ,94 6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 8 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor ,96

38 66 No. Urusan Program/ Kegiatan/ Sub Kegiatan 9 Penyediaan peralatan rumah tangga Anggaran Sebelum Perubahan Alokasi Biaya (Rp) Anggaran Setelah Perubahan Realisasi % Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan 11 Penyediaan makanan dan minuman 12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 13 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah 14 Penunjang Perayaan Hari-hari bersejarah B Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor , Pengadaan Mebelair ,96 C D 3 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 5 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 2 Pengadaan Pakain Kerja Lapangan 3 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan 1 Penyusunan Pelaporan Keuangan akhir tahun , , , ,20

39 67 III BELANJA LANGSUNG URUSAN PROGRAM A Program pengembangan data/informasi ,22 1 Pemetaan Kawasan Rawan Bencana ,22 B Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan ,76 C D E 1 Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan dan Keyamanan Lingkungan Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial 1 Fasilitasi dan stimulasi rehabilitasi rumah akibat bencana sosial 2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 1 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar 1 Koordinasi Penanggulangan dan Penyelesaian Bencana Alam/ Sosial , , , , ,53 F Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 1 Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam , ,82

40 68 Alokasi Biaya (Rp) No. Urusan Program/ Kegiatan/ Sub Kegiatan 2 Pengadaan Sarana dan Prasarana Evakuasi Dari Ancaman/ Korban Bencana Alam 3 Pengadaan Logistik dan Obatobatan bagi penduduk di tempat penampungan sementara 4 Penyusunan Rumusan Kebijakan Bencana Daerah Anggaran Sebelum Perubahan Anggaran Setelah Perubahan Realisasi % , , ,58

LAPORAN KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH TAHUN 204 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut Tahun 205 RINGKASAN EKSEKUTIF Tujuan dibentuknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN , ,00

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN , ,00 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.05. - KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT ORGANISASI : 1.05.02. - BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN ; Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROSEDUR PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI UNTUK TANGGAP DARURAT BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

MEMUTUSKAN ; Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PROSEDUR PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI UNTUK TANGGAP DARURAT BENCANA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 BUPATI ENREKANG PERATURAN BUPATI ENREKANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI UNTUK TANGGAP DARURAT BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENREKANG, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti luas bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti luas bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan sumber yang penting bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Sumber daya alam menyediakan sesuatu

Lebih terperinci

Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran BELANJA LANGSUNG NO URUSAN PROGRAM / KEGIATAN 1 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1. Program : Pelayanan Administrasi Perkantoran 01. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 02. Penyediaan Makanan

Lebih terperinci

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Untuk memberikan arah dan pedoman dalam mewujudkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar menyusun dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

Lebih terperinci

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung Dinas Tenaga Kerja NO PELATIHAN LOKASI KECAMATAN DESA volume (org) Pagu 1 2 3 4 5 6 1 LAS LISTRIK ARJASARI KECAMATAN

Lebih terperinci

Tabel 2.3 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2013 Kabupaten Bogor

Tabel 2.3 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2013 Kabupaten Bogor Tabel 2.3 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2013 Kabupaten Bogor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rancangan Awal RKPD Pagu Lokasi WAJIB I Program Pelayanan Administrasi Cibinong Terwujudnya

Lebih terperinci

Data Capaian Pada tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcome dan Kegiatan (output)

Data Capaian Pada tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcome dan Kegiatan (output) Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tujuan Indikator Sasaran Kode Pogram dan Kegiatan SKPD Indikator Kinerja Program

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN. Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun

BAB III VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN. Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun BAB III VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Buku Profil BPBD Kabupaten Sleman Tahun 2015 25 3.1 VISI Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1 Tahun 2011, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Tabel V.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOGOR

Tabel V.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOGOR Tabel V.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOGOR Tujuan Sasaran Indikator Sasaran KODE Program dan Kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (bpbd) Tahun 2017 Kabupaten Sidoarjo

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (bpbd) Tahun 2017 Kabupaten Sidoarjo Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (bpbd) Tahun 2017 Kabupaten Sidoarjo Total Anggaran Usulan SKPD Rp. 12.391.853.00 Total Anggaran Usulan Kec : Rp. Total APBDKAB

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012

DOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2012 Urusan Pemerintah: 1. 13. Urusan Wajib Sosial Organisasi : 1. 13. 01. Dinas Sosial Program Kode Kegiatan DOKUMEN PELAKSANAAN PRUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Kabupaten Bandung Tahun Anggaran

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERWUJUDAN VISI...SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN... DALAM SIKLUS PERENCANAAN TAHUNAN UU 25/2004; PP 8/2008 & PMDN 54/2010 Penetapan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB II VISI : Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan Terlindung dari Ancaman Bencana. 2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1.

PERENCANAAN KINERJA BAB II VISI : Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan Terlindung dari Ancaman Bencana. 2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1. 2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1.1 Visi Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2016 adalah Masyarakat Gorontalo yang siaga dan terlindung dari ancaman bencana VISI : Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG sebagai Dokumen ROADMAP KECAMATAN, dimana, berdasarkan (1) luas, (2) jumlah desa dan (3) jumlah penduduk. LANDASAN PENYUSUNAN ROADMAP Pasal 223 Desa/kelurahan.

Lebih terperinci

Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun

Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun Jumlah penduduk Kabupatent Bandung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 3,17 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 2,56 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU

STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU Pekerjaan Jasa Konsultansi STRATEGI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI TEMBAKAU Pada bagian ini akan dijelaskan analisis mengenai analisis strategi pengembangan kawasan industri

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang Mengingat : : a. bahwa untuk meringankan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 206 Urusan Pemerintahan :. 04 Urusan Wajib Perumahan Organisasi :. 04. 0 BADAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 09 Organisasi / SKPD :.05.0. -BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Halaman dari.05. KETENTRAMAN, KETERTIBAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Untuk mencapai Visi dan Misi BPBD Kabupaten Bandung, maka perlu dilakukan kebijakan operasional dalam bentuk

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN TARGET PROGRAM

INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN TARGET PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN TARGET PROGRAM 2017-2021 Misi II : Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN 2017 2018 2019

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang :

Lebih terperinci

UU No.23 Tahun Indikator. 6 Dimensi 28 Aspek. Pelimpahan Kewenangan

UU No.23 Tahun Indikator. 6 Dimensi 28 Aspek. Pelimpahan Kewenangan UU No.23 Tahun 2014 3 Indikator - Jumlah Penduduk - Luas Wilayah - Jumlah Desa/Kelurahan Klasifikasi : Tipe A (beban besar) Tipe B (beban kecil) 6 Dimensi 28 Aspek (Kreasi Tim: Pemetaan Pembanguna) Intervensi

Lebih terperinci

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 16 TAHUN 2015

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 16 TAHUN 2015 B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan. No.2081, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2015 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2014

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2014 DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABATEN PEMERINTAH KABATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2014 BIDANG : GABUNGAN Hal 1 / 8 00001 Program Pelayanan BLUD APBD Prop Dana 1 119010101 Penyediaan jasa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK, PERALATAN DAN KEMUDAHAN AKSES PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

B U P A T I T A N A H L A U T PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG S A L I N A N B U P A T I T A N A H L A U T PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1090, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1090, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1090, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BANDUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi BPBD BPBD Kabupaten Bandung sebagai salah satu instansi dari Pemerintah Kabupaten, dalam menetapkan visinya tentu harus mengacu kepada

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. 1 paket Rp ,00 APBD (09/09/DPA/2015) 1 Paket Rp ,00 APBD (09/09/DPA/2015)

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. 1 paket Rp ,00 APBD (09/09/DPA/2015) 1 Paket Rp ,00 APBD (09/09/DPA/2015) RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I TAHUN ANGGARAN : 2016 1 BADAN 2 BADAN 3 BADAN 4 BADAN 5 BADAN 6 BADAN 7 BADAN 8 BADAN Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1 paket Rp. 21.000.000,00 Penyediaan

Lebih terperinci

NOMOR : 18 TAHUN 2009 BAB I P E N D A H U L U A N

NOMOR : 18 TAHUN 2009 BAB I P E N D A H U L U A N LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR : 18 TAHUN 2009 TANGGAL : 31 DESEMBER 2009 BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Indonesia merupakan daerah rawan bencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hadirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintahan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2017 adalah :

BAB I PENDAHULUAN Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2017 adalah : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja (Renja) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tahun 2017 sebagai sebuah Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kinerja Program atau Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan

KATA PENGANTAR. Kinerja Program atau Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, bahwa Penyusunan Laporan Tahunan di Lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2014 telah

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 )

RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 ) AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 ) Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Nusa Tenggara Barat Masyarakat dan Organisasi Tangguh Bencana Kabupaten Drs.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan

Lebih terperinci

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KABUPATEN BARITO KUALA

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KABUPATEN BARITO KUALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KABUPATEN BARITO KUALA I. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA BPBD BPBD Kab. Barito Kuala lahir berdasarkan. UndangUndang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

Lebih terperinci

DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN Besaran Satuan Kecamatan Desa

DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN Besaran Satuan Kecamatan Desa DAFTAR KEGIATAN SKPD YANG DILAKSANAKAN DI WILAYAH TAHUN ANGGARAN 2015 Kode Rekening Nama Kegiatan/ Sub Kegiatan 1 14 01 15 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 1 14 01 15 02 Pendidikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2080, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2080, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2080, 2014 BNPB. Logistik. Penanggulangan Bencana. Standarisasi. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDARISASI LOGISTIK

Lebih terperinci

PENANGANAN KEDARURATAN BENCANA AKIBAT LIMBAH B3. Oleh : Yus Rizal (BNPB)

PENANGANAN KEDARURATAN BENCANA AKIBAT LIMBAH B3. Oleh : Yus Rizal (BNPB) PENANGANAN KEDARURATAN BENCANA AKIBAT LIMBAH B3 Oleh : Yus Rizal (BNPB) PENDAHULUAN Pengelolaan limbah B3 bencana non alam (gagal teknologi) Penyelenggaraan PB : Pra bencana (pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan)

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Satuan Kerja : BADAN PENANGGLANGAN BENCANA DAERAH Tahun Anggaran : 2016 1. Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam 2. Pengelolaan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH PROVINSI RIAU BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Jalan Jendral Sudirman No. 438 Telepon/Fax. (0761) 855734 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH URAIAN JUMLAH Gaji Pokok PNS/Uang Representasi

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH URAIAN JUMLAH Gaji Pokok PNS/Uang Representasi LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2014 TANGGAL 30 DESEMBER 2014 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : KODE REKENING 1.19.1.19.03.00.00.4.

Lebih terperinci

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 10,262,024, BELANJA LANGSUNG 9,414,335,000.00

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 10,262,024, BELANJA LANGSUNG 9,414,335,000.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 3.08 Penunjang Urusan Pemerintahan Penanggulangan Bencana 3.08.01 Badan Penanggulangan Bencana Daerah KODE 00 00 5 00 00 5 1 00 00 5 1 1 BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG

Lebih terperinci

SKPD : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

SKPD : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Kode Program/ Keluaran Hasil 1 URUSAN WAJIB 0 BIDANG URUSAN OTONOMI Peningkatan Peningkatan DAERAH, PEMERINTAHAN Pembangunan Uoaya Mitigasi UMUM, ADMINISTRASI Infrastruktur

Lebih terperinci

Realisasi Kinerja pada Triwulan Aparatur BPBD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Realisasi Kinerja pada Triwulan Aparatur BPBD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ndikator dan target kinerja SKPD yang mengacu pada sasaran RKPD : Terlaksananya koordinasi pengelolaan dan pelaksanaan rehabilitasi serta rekonstruksi, mempercepat korban dan peningkatan kemampuan EVALUAS

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI PADA PENANGANAN KEDARURATAN DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI PADA PENANGANAN KEDARURATAN DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI PADA PENANGANAN KEDARURATAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015 Format : Ap/Lap-01 SKPD : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Bulan : Juli Triwulan

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015 Format : Ap/Lap-01 SKPD : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Bulan : Oktober Triwulan

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015 LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015 Format : Ap/Lap-01 SKPD : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Bulan : September

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

LAPORAN SEMENTARA PENANGANAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA ALAM BANJIR DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013

LAPORAN SEMENTARA PENANGANAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA ALAM BANJIR DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013 LAPORAN SEMENTARA PENANGANAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA ALAM BANJIR DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013 (PERIODE 05 S.D 07 PEBRUARI 2013) PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja BPBD Kabupaten Mojokerto Tahun Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja BPBD Kabupaten Mojokerto Tahun Anggaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja (Renja) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tahun Anggaran 2018 sebagai sebuah Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah disusun sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam,

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kawasan Pantai Utara Surabaya merupakan wilayah pesisir yang memiliki karakteristik topografi rendah sehingga berpotensi terhadap bencana banjir rob. Banjir rob ini menyebabkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L Kj I P ) B A D A N PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L Kj I P ) B A D A N PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L Kj I P ) B A D A N PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 KOTA MUNGKID TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

a. Visi Masyarakat Kabupaten Aceh jaya Tangguh Menghadapi Bencana Yang Didukung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas, Beriman dan Bertaqwa

a. Visi Masyarakat Kabupaten Aceh jaya Tangguh Menghadapi Bencana Yang Didukung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas, Beriman dan Bertaqwa PERENCANAAN STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA R encana Strategis sebagaimana yang tertuang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang berorintasi pada

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN DISTRIBUSI BANTUAN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :60 2014 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un No.1443, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Pendanaan. Rehabilitasi. Rekontruksi. Pasca bencana. Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat. Hibah. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK

PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN BANTUAN LOGISTIK BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) DAFTAR ISI 1. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja a. Program : Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 015 I. LATAR BELAKANG Sejarah kebencanaan di Kabupaten Boyolali menunjukkan,

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KORBAN BENCANA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KORBAN BENCANA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KORBAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA BADAN, UNSUR PENGARAH, KEPALA PELAKSANA, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN

Lebih terperinci

Lampiran : Tabel 18. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Lampiran : Tabel 18. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Lampiran : Tabel 18. Rencana, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif 20112013 No Sub I Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan 1 Koordinasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1554, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Distribusi. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1554, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Distribusi. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1554, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Distribusi. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2010

Lebih terperinci

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan PROGRAM DAN KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan PROGRAM DAN KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan RENCANA STRATEGIS PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

Lebih terperinci

No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman.

No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman. No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13,TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN

Lebih terperinci

Soreang, Maret 2015 TTD. M A R L A N, S.Ip.,M.Si Pembina TK I NIP LAKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Soreang, Maret 2015 TTD. M A R L A N, S.Ip.,M.Si Pembina TK I NIP LAKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas nikmat dan karunia yang dilimpahkan kepada kita sehingga sampai saat ini kita masih dapat menjalankan tugas dengan baik dan salah satunya

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) TAHUN ANGGARAN 2015

HALAMAN JUDUL. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) TAHUN ANGGARAN 2015 HALAMAN JUDUL LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj.IP) TAHUN ANGGARAN 2015 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Jalan Walanda Maramis No 09 Pacitan Telp./Fax. (0357) 886164

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan adalah proses yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2083, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Penanggulangan Bencana. Pemanfaatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2083, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Penanggulangan Bencana. Pemanfaatan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2083, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Penanggulangan Bencana. Pemanfaatan PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEMANFAATAN

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tapin

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tapin Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tapin 2015 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. i Daftar Isi... ii Ikhtisar Eksekutif..... iii BAB I PENDAHULUAN.. 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Struktur organisasi,

Lebih terperinci

PEDOMAN BANTUAN PERALATAN

PEDOMAN BANTUAN PERALATAN PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PERALATAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) DAFTAR ISI 1. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN JOMBANG Jl. KH. Wahid Hasyim No.

Lebih terperinci