PENINGKATAN KREATIVITAS BERKARYA SENI KRIYA KERAMIK TEKNIK PINCHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 BONDOWOSO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KREATIVITAS BERKARYA SENI KRIYA KERAMIK TEKNIK PINCHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 BONDOWOSO"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KREATIVITAS BERKARYA SENI KRIYA KERAMIK TEKNIK PINCHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 BONDOWOSO Dita Ageng Dewanti Universitas Negeri Malang Dhita.swan@yahoo.co.id ABSTRAK: The purpose of this study was to improve the students creativity in ceramics by using pinching technique. The problem of this research was: can audio-visual media improve the students creativity in ceramics by using pinching technique. The research approach was qualitative research. The data was collected through observation, field-note, and documentation. The result of the research showed that the implementation of audio-visual media could improve the students standart score from 40% up to 94.11%. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam berkarya seni kriya keramik teknik pinching. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penggunaan media audio-visual (VCD) dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berkarya seni kriya keramik teknik pinching. Jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran berupa media audio visual (VCD) dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berkarya seni kriya keramik teknik pinching, dengan ketuntasan belajar sebesar 94,11% dimana sebelum dilakukan PTK ketuntasan belajar siswa hanya sebesar 40%. Kata Kunci: Kreativitas, Teknik Pinching, Media Audio-Visual Pendidikan di Indonesia saat ini lebih menekankan pada keterampilanketerampilan rutin dan hafalan. Fakta di lapangan ditemukan sistem pengelolaan anak didik masih menggunakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik (Tohar, 2008). Pentingnya kreativitas tertera dalam Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 yang intinya antara lain adalah melalui pendidikan diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, juga mandiri. Menurut Utami Munandar (1992) berdasarkan hasil

2 survey yang dilakukan Indonesian Education Sector Survey Report, dijelaskan bahwa pendidikan di Indonesia menekankan pada keterampilan-keterampilan rutin dan hafalan semata-mata. Anak biasanya tidak didorong mengajukan pertanyaan dan menggunakan daya imajinasinya, mengajukan masalah-masalah sendiri, mencari jawaban-jawaban terhadap masalah atau menunjukkan banyak inisiatif. Jika hal tersebut dibiarkan, artinya apabila siswa terus dikekang oleh guru dalam proses pembelajaran, dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap pengembangan kreativitas siswa. Padahal kreativitas penting untuk dipupuk dan dikembangkan. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diajarkan karena pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: belajar dengan seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni. Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain (BSNP, 2006). Salah satu tujuan pembelajaran seni budaya dan keterampilan adalah agar peserta didik memiliki kemampuan menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan. Pelaksanaan pendidikan seni budaya dan keterampilan di sekolah umum terutama tingkat pendidikan lanjutan harus berdasarkan prinsip bahwa pendidikan seni merupakan wahana bermuatan edukatif dan membangun kreativitas siswa. Untuk mencapai tujuan, dapat digunakan pendekatan inspiratif yaitu pendekatan yang dapat menggugah keharusan siswa untuk berkarya seni. Seni rupa dapat dibedakan menjadi seni rupa murni, seni kriya, dan desain. Salah satu kompetensi dasar yang dipelajari oleh siswa kelas VII SMP adalah membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. Jenis seni rupa yang termasuk dalam cabang Seni Kriya adalah Kriya Keramik, Kriya Rotan, Kriya Kayu, Kriya Kerang, Kriya logam, Kriya Kulit dan sebagainya. Namun seni kriya yang diajarkan di SMP Neberi 6 Bondowoso adalah seni keramik. Pembuatan seni keramik dapat dilakukan dengan berbagai teknik misalnya teknik putar tangan (hand wheel), putar kaki (kick wheel), cetak tuang dan cetak tekan Razak (dalam Budiyanto 2008). Apabila tanah liat sudah plastis bisa juga dibentuk dengan tangan (pinch) seperti dalam bentuk coil dan slab maupun diputar. Pembentukan dengan tangan (handbuilding) adalah salah satu teknik dalam pembuatan keramik dimana benda langsung dibentuk dengan

3 tangan. Teknik ini terdiri dari teknik pembentukan tangan dengan berbagai cara seperti teknik pijit, pilin, lempeng dan teknik pembentukan bebas. Istilah pinch bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti cubitan atau pijatan, karena tangan kita menekan sesuatu. Teknik pinching merupakan teknik bagi pemula dalam membentuk sebuah benda keramik, contoh yang sangat sederhana berupa mangkuk atau bentuk organis tak beraturan. Hasil jejak pijitan akan bisa ditampilkan dari tekanan ibu jari dan telunjuk tangan. Fungsi pemijitan dengan jari adalah untuk mengarahkan bentuk pada benda keramik yang akan dibuat, juga untuk meratakan ketebalan benda keramik secara keseluruhan. Berdasarkan pengamatan di kelas VII A SMP Negeri 6 Bondowoso kompetensi dasar membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat disajikan dalam pelajaran Seni Budaya. Kegiatan berkarya seni kriya keramik yang diajarkan di SMP Negeri 6 Bondowoso kelas VIIA menggunakan teknik pinching. Ketika pelaksanaan pembelajaran seni kriya keramik teknik pinching berlangsung, Peneliti mendapatkan temuan yaitu: Guru hanya menjelaskan teknik pembuatannya, tanpa memberi contoh secara rinci dalam proses berkarya seni kriya keramik, sehingga siswa kesulitan dalam membuat karya seni. Siswa tidak tertarik dengan materi yang diberikan oleh guru karena cara penyajian yang kurang menyenangkan dan kurang menimbulkan motivasi bagi siswa, hanya sebagian kecil siswa yang dapat membuat karya seni kriya keramik dengan teknik pinching. Tidak ada keberanian siswa dalam mengembangkan kreativitasnya. Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran yang tepat sehingga keterampilan dan kreativitas siswa tidak berkembang. Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa tidak terwujud. Kondisi di atas bertentangan dengan tujuan pembelajaran seni budaya dan keterampilan yaitu untuk menumbuhkan kreativitas siswa sehingga terbentuk sikap apresiatif, kritis dan kreatif pada diri siswa secara menyeluruh (Depdiknas 2003: 5). Peningkatan kreativitas siswa dalam berkarya seni kriya keramik di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran. Kreativitas siswa dapat dibangun atau dipancing melalui pengalaman langsung, rangsangan,

4 benda seni, dan audio visual serta pengalaman pribadi. Guru dituntut untuk menyediakan sarana berlatih bagi siswa dan menciptakan situasi belajar yang dapat memberikan kebebasan siswa untuk berkreativitas agar siswa tertarik dan terampil dalam berkarya seni kriya keramik. Media audio visual mampu menampilkan gambar, tulisan, animasi yang bergerak dan disertai dengan suara, dapat mendorong minat dan menghemat waktu. Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama serta meningkatkan kemampuan intelektual. Penggunaan media audio visual pada proses pembelajaran akan lebih berkesan dan menarik untuk meningkatkan kreativitas siswa. Dari hasil penilitian para ahli pendidikan jika suatu informasi disampaikan melalui gambar maka 65% dari yang diinformasikan itu dapat diingat oleh siswa sedangkan jika disampaik lewat suara saja hanya dapat diingat 40% saja. Menurut Dwiyer (dalam Sadiman, 1995) VCD mampu membuat 94% saluran masuknya pesan atau informasi kedalam jiwa manusia melalui mata dan telinga serta mampu untuk membuat orang pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar melalui tayangan VCD. Dari penjelasan di atas maka dapat dilihat betapa pentingnya penggunaan media audio visual (VCD) sebagai media pembelajaran, yang dapat dilihat langsung oleh siswa sehingga memiliki pengalaman belajar yang mendekati kongkret. Media audio visual ini yang nantinya akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, peneliti berusaha menggunakan media pembelajaran yang sesuai yaitu media audio visual, untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam berkarya seni kriya keramik teknik pinching. METODE Penelitian ini melibatkan secara langsung peneliti di lapangan mulai dari awal hingga akhir sehingga jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. PTK merupakan salah satu alternatif tindakan yang dilakukan dalam konteks kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran di kelas, yang dapat membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik. PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk

5 memperbaiki dan meningkatkan layanan pendidikan serta kualitas dalam konteks pembelajaran dan program sekolah secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, siswa dikenai tindakan yaitu berupa penggunaan media pembelajaran audio visual (VCD). Selama proses pembelajaran setiap peristiwa atau kejadian diamati oleh peneliti dan observer, untuk mengetahui sejauh mana keefektifan pembelajaran yang diterapkan dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam berkarya seni kriya keramik teknik pinching pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 6 Bondowoso dengan jumlah siswa 34 orang. Data penelitian merupakan sejumlah fakta-fakta yang diperoleh untuk memecahkan masalah penelitian. Data tersebut diperoleh dari mengamati dan bertanya. Data-data secara aktif oleh peneliti meliputi hasil observasi, dan penugasan yang diberikan siswa disamping data tindakan yang diperoleh selama penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara (1) observasi, (2) catatan lapangan, (3) dokumentasi, dan (4) penugasan. Data hasil dokumentasi, observasi, dan hasil karya siswa dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kualitas hasil belajar mengajar. Untuk megetahui peningkatan kualitas hasil belajar dilakukan dengan cara membandingkan skor individu dan secara keseluruhan dengan hasil belajar atau hasil karya sebelumnya. Prosedur penelitian meliputi kegiatan sebelum pelaksanaan PTK dilanjutkan dengan pelaksanaan PTK. Penelitian Tindakan Kelas direncanakan selama dua siklus. Observasi Awal Untuk Mengidentifikasi Permasalahan di Kelas. Dari hasil pengamatan pada siswa kelas VII A sebelum dilaksanakan PTK, yang berisi hal-hal berkaitan dengan pembelajaran seni budaya. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, mulai dari tanggal 15 Maret 2011 sampai dengan 5 April Hasil refleksi siiklus I digunakan sebagai acuan dalam menentukan perbaikan tindakan pada siklus II. Sedangkan hasil refleksi siklus II nantinya digunakan sebagai acuan untuk rencana tindak lanjut pada pembelajaran selanjutnya. Siklus I a. Tahap Perencanaan (Planning)

6 Melakukan pertemuan awal dengan guru mata pelajaran dan wali kelas untuk membicarakan: persiapan penelitian kelas yang akan dijadikan PTK, jadwal pelajaran dan daftar nilai Seni Budaya. Menyusun rancangan tindakan berupa rencana pembelajaran yang meliputi (a) kompetensi dasar, (b) rumusan indikator, (c) penyusunan skenario pembelajaran, (d) materi dan media pembelajaran, media pembelajaran audio visual berupa media VCD yang akan digunakan pada proses pembelajaran di buat sendiri oleh peneliti (Terlampir), (e) evaluasi proses dan evaluasi hasil, (f) pengorganisasian kelas, dan (g) penetuan alokasi waktu. Menyusun indikator, deskriptor, sebagai kriteria dalam mengukur kreativitas siswa dalam pembelajaran berkarya seni kriya keramik. Menyusun rambu-rambu alat perekam atau pengumpul data meliputi panduan observasi pelaksanaan pembelajaran berkarya seni kriya keramik, format catatan lapangan, dan dokumentasi. Selanjutnya peneliti melaksanakan rencana yang telah disusun dalam pelaksanaan tindakan. Sementara itu, guru (kolaborator) bertindak sebagai pendamping peneliti dan observer. b. Tahap pelaksaan Tindakan (Action) Pelaksanaan tindakan yang akan diterapkan oleh peneliti tertuang dalam rencana pembelajaran c. Tahap Pengamatan (Observation) Pengamatan difokuskan pada kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Tujuan pengamatan tersebut untuk mengetahui apakah pelaksanaan tindakan berjalan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Pelaksanaan tindakan dikatakan tercapai apabila 85% siswa memperoleh nilai 75, dan siswa sebagi subjek penelitian dapat meningkatkan kreativitas berkarya seni kriya keramik teknik pinching setelah di kenai tindakan. Apabila setelah mendapat tindakan, siswa tidak mengalami peningkatan sesuai dengan kriteria penilaian yang hendak dicapai, maka tindakan yang dilakukan kurang berhasil, perlu dirancang tindakan baru pada siklus berikutnya. Kegiatan pengamatan dilakukan melalui pencatatan dengan menggunakan instrumen

7 pengumpul data yang telah dibuat sebelumnya. Hasil rekaman kegiatan melalui pencatatan dibahas secara seksama antara guru dan peneliti. Selanjutnya hasil tersebut dijadikan sebagai dasar untuk melakukan recana tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya sampai mencapai hasil yang maksimal. d. Tahap Refleksi (Reflection) Kegiatan refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus. Kegiatan tersebut dilakukan guru (peneliti) untuk menganalisis hasil-hasil yang telah dilaksanakan selama pembelajaran. Hal-hal yang dilakukan selama refleksi tersebut meliputi: (a) menganalisis kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, (b) membahas kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran, dan (c) menguraikan kendala yang ditemukan dalam pemberian tindakan dan pemecahan yang berkaitan dengan efektivitas pencapaian perencanaan yang telah ditetapkan. Hasil refleksi tersebut digunakan untuk perbaikan tindakan pada siklus berikutnya Siklus II: Pada prinsipnya langkah-langkah sama seperti pada siklus I, namun pelaksanaan pembelajarannya memperbaiki dari kelemahan yang ditemukan selama siklus I. a. Tahap Perencanaan (Planning) b. Tahap pelaksaan Tindakan (Action) c. Tahap Pengamatan (Observation) d. Tahap Refleksi (Reflection) HASIL Untuk melihat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan pada siklus I pada pokok bahasan berkarya seni kriya keramik dengan teknik pinching, maka guru mengadakan tes unjuk kerja berkarya seni kriya keramik membuat keramik sebagai benda hias. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh dari data pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Data tersebut dianalisis berdasarkan teknik analisis data yang sesuai. Data hasil pengamatan mencakup data kreativitas

8 berkarya seni kriya keramik siswa dan data hasil observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran seni kriya keramik teknik pinching dengan media audio visual (VCD). Hasil analisis data dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai. Hasil yang ingin dicapai adalah peningkatan kreativitas berkarya seni kriya keramik teknik pinching dengan media audio visual (VCD). Kreativitas siswa berkaya seni keramik diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan lembar observasi penilaian kreativitas yang terdiri dari tiga aspek yaitu: (1) ide (2) proses dan (3) hasil karya. Masing-masing aspek mempunyai beberapa indikator. Selain mengamati krativitas siswa dalam berkarya seni keramik, observer juga mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berkarya seni kriya keramik teknik pinching dengan media audio visual (VCD) berlangsung dan catatan lapangan. Adapun tingkat kreativitas siswa dalam berkarya seni keramik pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini Tabel 1 Persentase Tingkat kreativitas Siswa berdasarkan Hasil Observasi Pada Siklus I Aspek kreativitas Skor kreativitas (%) Ide 66,47 Proses 79,76 Hasil karya 76,07 Rata-rata 76,17 Sumber : Dianalisis Peneliti april 2011 Berdasarkan data tingkat kreativitas siswa pada lampiran dari 34 siswa yang memperoleh nilai 75 atau dinyatakan tuntas yaitu sebanyak 27 siswa atau 79,41% dari seluruh siswa. Sedangkan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 20,6% dari seluruh siswa. Nilai kreativitas individu diperoleh rata-rata 76,17% dengan nilai tertinggi 84 sedangkan nilai terendah 66. Untuk hasil observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran berkarya seni keramik teknik pinching dengan media audio visual (VCD) pada siklus I, berdasarkan data hasil pengamatan diketahui persentase keterlaksanaan pembelajaran klasikal sebesar 65,14% dengan kategori keterlaksanaan dikatakan cukup, sebagian besar siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa terlihat sangat antusias saat penayangan video dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh, namun pada saat guru memberikan pertanyaan siswa kurang aktif menjawab karena

9 masih ragu-ragu dengan jawabannya. Beberapa siswa masih sering menganggu temannya pada saat pelajaran. Pada saat berkarya beberapa siswa membiarkan tanahnya dalam keadaan terbuka sehingga tanahnya kering dan susah untuk dibentuk. Berdasarkan pada analisis data dan interpretasinya selama siklus I, diperoleh siswa yang mencapai ketuntasan belajar yaitu sebanyak 79,41% atau 27 siswa dari jumlah keseluruhan dan pelaksanaan tindakan dikatakan tercapai apabila 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai 75 maka perlu diadakan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II. Berdasarkan kekurangan pada siklus I maka diadakan perbaikan-perbaikan pada siklus II. Pembelajaran yang diterapkan pada siklus II ini sama dengan pada pembelajaran siklus I, yaitu berkarya seni kriya keramik teknik pinching dengan menggunakan media audio visual (VCD). Hasil data untuk siklus II ini diperoleh dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, pengamatan yang dilakukan pada siklus II meliputi kreativitas siswa dalam berkarya seni kriya keramik dan kegiatan siswa pada saat proses pembelajaran berkarya seni kriya keramik. Alat pengumpul data pada siklus II sama dengan yang digunakan pada siklus I Adapun tingkat kreativitas siswa dalam berkarya seni keramik pada siklus II dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini Tabel 2 Persentase Tingkat kreativitas Siswa berdasarkan Hasil Observasi Pada Siklus II Aspek kreativitas Skor kreativitas (%) Ide 74,70 Proses 84,35 Hasil karya 82,35 Rata-rata 81,76 Sumber : Dianalisis Peneliti april 2011 Berdasarkan data tingkat kreativitas siswa pada lampiran dari 34 siswa yang memperoleh nilai 75 atau dinyatakan tuntas yaitu sebanyak 32 siswa atau 94,11% dari jumlah seluruh siswa. Sedangkan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 5,88% dari seluruh siswa. Nilai kreativitas individu diperoleh rata-rata 81,76% dengan nilai tertinggi 88 sedangkan nilai terendah 72. Jika dibandingkan dengan kreativitas siswa dalam berkarya seni kriya keramik pada siklus I, kreativitas siswa dalam berkarya seni kriya keramik pada siklus II mengalami

10 peningkatan yang cukup berarti. Pada tabel 3 berikut ini disajikan peningkatan kreativitas siswa siklus I dan siklus II Tabel 3 Perbandingan Kreativitas Siswa Antara Siklus I dan Siklus II Aspek yang diamati Siklus I Silkus II Besar perubahan Ide 66,47 74,70 8,23 Proses 79,76 84,35 4,59 Hasil karya 76,07 82,35 6,28 Rata-rata 76,17 81,76 5,59 Sumber : Dianalisis Peneliti april 2011 Berdasarkan tabel 3 perbandingan kreativitas siswa diakhir pembelajaran siklus II naik menjadi 94,11% bila sebelumnya hanya 79,41% mengalami kenaikan sebesar 14.7%. Pelaksanaan pembelajaran berkarya seni kriya keramik teknik pinching dengan media audio visual (VCD) siklus II secara umum sama dengan siklus I, namun pada siklus II lebih disempurnakan. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa pada siklus II siswa telah mengikuti pembelajaran dengan kategori sangat baik, hal ini diketahui dari hasil observasi bahwa persentase keterlaksanaan pembelajaran klasikal sebesar 83,52%. PEMBAHASAN Selama observasi yang dilakukan pada siklus I pada dasarnya pembelajaran telah berjalan dengan baik hal ini terlihat dari keantusiasan siswa saat penyampaian materi dengan penayangan video tentang proses pembuatan keramik, dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh, namun masih terdapat beberapa aspek yang kurang optimal pada saat tanya jawab siswa masih ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan dari guru. Pada siklus II, ditemukan bahwa aspekaspek yang tercantum dalam lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berkarya seni kriya keramik telah dilakukan oleh siswa, karena pada siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I yang didasarkan pada hasil refleksi siklus I. Proses pembelajaran berkarya seni kriya keramik siklus II dengan menggunakan media audio visual (VCD) sudah mengalami peningkatan dengan kategori sangat baik, siswa sudah aktif dan berani mengemukakan jawabannya, tidak ada siswa yang mengganggu siswa lain karena mereka sibuk dengan tugas mereka masingmasing alat yang dibawa siswa sebagian besar sudah lengkap. siswa sangat antusias dalam berkarya seni kriya keramik kerjasama dan interaksi antar siswa

11 lebih baik dari siklus sebelumnya. Siswa mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh. Siswa sudah bisa menempelkan ornemen pada bodi keramik dengan baik sehingga tidak mudah lepas. Karya siswa juga lebih bervariasi karena siswa sudah lebih kreatif, siswa mudah memunculkan idenya dengan diterapkannya penggunaan media pembelajaran berupa VCD. Selain itu dalam pembelajaran ini juga memiliki beberapa kelebihan yang sama dengan pendapat para ahli mengenai penggunaan media pembelajaran menurut Briggs (1970) (dalam Sudjarwo, 1988:164) media adalah alat yang digunakan untuk memberikan perangsang bagi siswa agar proses belajar bisa terjadi. Menurut Danim (1995:1) bahwa hasil penelitian telah banyak membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau media dalam proses belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal peningkatan prestasi siswa. Dalam penelitian ini kreativitas berkarya siswa meliputi beberapa aspek yaitu ide, proses, dan hasil karya. Berdasarkan analisis data ide siswa yang mengalami pembelajaran dengan menggunakan media audio visual (VCD) pada siklus I, sebesar 66,47% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 74,70 %. Hal ini berarti secara persentase meningkat 8,23 %. Aspek ide siswa dalam membuat karya pada siklus I masih dalam kategori rendah disebabkan beberapa siswa masih belum berani menuangkan idenya karena mereka masih takut salah, selain itu siswa masih terbiasa mencontoh benda-benda yang terdapat disekitarnya namun tidak dikembangkan. Sedangkan pada siklus II ide siswa dalam membuat karya termasuk dalam kategori baik karena siswa sudah mulai terbuka wawasannya, dan mendapat referensi dari tayangan VCD dan sudah lebih terampil karena sudah pernah membuat pada pertemuan sebelumnya. Seperti yang diungkapkan oleh Gordon Dryden (2000: 185) mengatakan bahwa Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama, tidak ada elemen baru, yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru. Selain dari tayangan VCD guru juga memberikan pertanyaan yang lebih bervariasi tentang keramik hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa dalam mengembangkan idenya, karena ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan.

12 Proses dalam berkarya seni kriya keramik memiliki beberapa indikator yaitu mengenai teknik pembentukan, teknik dekorasi, pemanfaatan bahan, pemanfaatan alat dan finishing, pada siklus I tergolong rendah disebabkan siswa masih belajar untuk berkarya dengan teknik pinching karena sebelum diadakan PTK siswa masih belum menguasai teknik pembentukan keramik dengan baik. Selain itu dalam proses pemberian ornamen atau dekorasi siswa belum mengetahui teknik yang benar sehingga ornamen yang ditempel mudah lepas. Sebagian siswa membiarkan tanahnya dalam keadaan terbuka sehingga tanah menjadi kering dan sulit untuk dibentuk. Siswa harus menguleni kembali tanah yang kering disini waktu banyak terbuang. Beberapa siswa tidak membawa peralatan dan meminjam pada teman yang lain, mereka masih belum memanfaatkan alat sederhana yang mudah ditemukan sebagai alat untuk membuat dekorasi, sehingga mereka mengira alat yang digunakan harus dibeli dengan harga yang mahal contohnya alat butsir. Sedangkan pada siklus II siswa lebih kreatif dalam berkarya seni kriya keramik hal ini dapat dilihat dari bagaimana siswa membuat bodi keramik dengan menggunakan teknik pinching, bodi keramik yang dibuat sudah tidak mudah roboh dan permukaan juga tidak retak. Siswa sudah lebih kreatif dalam membuat ornamen, mereka sudah mengetahui bagaimana teknik untuk menempelkan ornamen pada bodi keramik. Bahan yang dibawa digunakan dengan baik dan hampir semua tanah dimanfaatkan dengan baik, siswa lebih kreatif dalam memanfaatkan alat untuk membuat dekorasi mereka mulai memanfaatkan alat yang ada disekitar mereka untuk membuat ornamen seperti lidi, bolpoin dll. Berdasarkan analisis data hasil karya (produk) siswa yang mengalami pembelajaran dengan menggunakan media audio visual (VCD) menunjukkan tingkat kreativitas pada aspek hasil karya siswa (produk) pada siklus I sebesar 76,07% dan pada siklus II sebesar 82,35%, dengan peningkatan sebesar 6,28%. Aspek hasil karya siswa (produk) memilki beberapa indikator yaitu kesesuaian bentuk yang inovatif, keserasian ornamen yang berkembang, ada usaha pemberian asesoris. Pada siklus I hasil karya yang dibuat oleh siswa sudah berkembang dan beberapa siswa dapat menghasilkan karya yang inovatif dan orisinil. Pada siklus II karya-karya yang dihasilkan siswa semakin baik dan bervariasi, hasil karya siswa

13 yang satu dan yang lain berbeda-beda karena mereka mulai berani menuangkan ide baru mereka hal ini sesuai dengan pendapat (David Cambell) kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan. Untuk keserasian ornamen, siswa bisa memperhitungkan ornamen seperti apa yang cocok untuk karyanya sebagian besar siswa bisa mengembangkan ornamen pada karyanya. Siswa menambahkan detil-detil suatu objek sehingga lebih menarik hal ini sesuai dengan pendapat Utami Munandar (1992: 88-93) menjelaskan bahwa Ciri-ciri aptitude dari kreativitas (berpikir kreatif) salah satu diantaranya yaitu keterampilan memperinci (elaborasi). Selain itu siswa memberi assesoris pada karya yang dibuatnya hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak ingin karyanya terlihat biasa saja ini menunjukkan bahwa kreativitas siswa meningkat, karena menurut Utami Munandar (2004) ciri seseorang yang kreatif yaitu Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. Partisipasi siswa saat pembelajaran sudah mulai nampak jika dibandingkan sebelum diadakan PTK. Siswa nampak bergembira selama mengikuti pembelajaran. Kegembiraan ini berdampak kepada semangat belajar siswa.siswa nampak antusias saat penyampaian materi dengan menggunakan media VCD hal ini berdampak pada keantusiasan siswa dalam berkarya seni kriya keramik dengan menggunakan teknik pinching. Kreativitas siswa telah meningkat dari siklus I (dari rata-rata 76,17% menjadi 81,76% dan ketuntasan belajar secara klasikal dari 79,41% menjadi 94,11%). Penerapan media pembelajaran audio visual(vcd) pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 6 Bondowoso pada mata pelajaran Seni Budaya pokok bahasan berkarya seni kriya keramik teknik pinching dapat meningkatkan kreativitas siswa.

14 Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, dikemukakan saran sebagai berikut. Bagi guru mata pelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 6 Bondowoso disarankan untuk menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran audio visual sebagai salah satu alternatif pembelajaran di dalam kelas dalam rangka meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual (VCD) hendaknya dilakukan dengan metode pembelajaran yang juga dapat memotivasi siswa, disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan, lingkungan belajar siswa, dan ketersediaan waktu yang cukup. Penelitian ini hendaknya dilakukan peneliti selanjutnya dengan kelas, sekolah dan materi yang berbeda. DAFTAR RUJUKAN Badan Standar Nasional Pendidikan Penyusunan KTSP Kabupaten/Kota: Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Budiyanto, Wahyu Gatot dkk Kriya Keramik untuk SMK Jilid 2, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas Kurikulum Seni Budaya. Jakarta: Depdiknas Munandar, Utami Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Sadiman, AS Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Rajawali. Sudjarwo Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Radar Jaya Offset. Tohar, Khumaidi Peserta Didik dalam Menghadapi Kreativitas Anak Manajemen, (online), ( diakses 8 september 2010). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003TentangSistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 GRUJUGAN BONDOWOSO

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 GRUJUGAN BONDOWOSO KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 GRUJUGAN BONDOWOSO Angga Satrya Atma Nagara Universitas Negeri Malang E-mail: The_godfight@yahoo.co.id ABSTRAK:

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 18 MALANG DALAM BERKARYA SENI KRIYA CLAY

MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 18 MALANG DALAM BERKARYA SENI KRIYA CLAY MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 18 MALANG DALAM BERKARYA SENI KRIYA CLAY TEPUNG TEKNIK MEMBENTUK DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA AUDIO VISUAL Faringga Dewi Kumala Sari, Ida Siti Herawati,

Lebih terperinci

KREATIVITAS ANAK DAN CLAY TANAH LIAT. FKIP Universitas mataram

KREATIVITAS ANAK DAN CLAY TANAH LIAT. FKIP Universitas mataram JPIn (Jurnal Pendidik Indonesia) Volume 01, Nomor 01, April 2018: 01 08 KREATIVITAS ANAK DAN CLAY TANAH LIAT Dwi Istati Rahayu 1 dan Mulianah Khaironi 2 1,2 FKIP Universitas mataram e-mail: dwiistati.23@gmail.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN MEDIA PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 NGADIROJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Shinta Ayu Indriyanti

Lebih terperinci

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016)

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016) ISSN: 2502-2318 (Online) ISSN: 2443-2911 (Print) Alamat URL http://omega.uhamka.ac.id/ ω o m e g a Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016) Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO Nur Chanifah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Email: Hany_chacha@ymail.com

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Harlis Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: harlisaceh@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN GUIDED INQUIRY PENERAPAN GUIDED INQUIRY DISERTAI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : PURWO ADI NUGROHO K 4308109

Lebih terperinci

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X-2 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2015/2016 Dina Ema Mayasari, AY Djoko Darmono, Siti

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016 Tasirah 1, Wahyudi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP

Lebih terperinci

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI ISI DONGENG DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL BAGI SISWA KELAS III SDN 2 MRANTI KABUPATEN PURWOREJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016 Khoirum Radityawati 1, Suripto

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 163084 KOTA TEBING TINGGI Junaisih Silalahi Surel: junaisih.silalahi@gmail.com ABSTRACT This aim

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO Ridwan Harnowo Sasongko 1), Yulianti 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 3 (2) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE THINK TALK WRITE BERBANTUAN VIDEO Rahma Huda Putranto,

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Istaana Bidadari Malinda 1), Lies Lestari 2), Yulianti

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG

PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG Arif Fanar Fuad 1), Hartono 2), Usada 3) SD 1 Kalirejo, Jl. Kudus-Purwodadi Km.15 Kalirejo, Undaan, Kudus 59372 e-mail: ariffanarfuad@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN Anita Esti Utami, Sukarno, Karsono PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI BAIQ HIDAYAH E1R113012 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA 1) Suluk Fithria Nur Rahman; 2) Sudarno Herlambang; 3) Purwanto Jurusan Geografi

Lebih terperinci

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Yohana Hiqmawati 1, Imam Suyanto 2, M. Chamdani

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR Firmansyah 1), Siti Istiyati 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS (Jurnal Skripsi) Oleh Sari Puspa Dewi Dr. H. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina H., M.Pd. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN : Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : 2088-5792 E ISSN : 2580-6513 http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENDEKATAN PAIKEM MELALUI TEKNIK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA Khusna Maulida 1), Siti Istiyati 2), Yulianti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Febriana Dwi Fitri Astuti 1), Sukarno 2), H. Soegiyanto 3) PGSD FKIP

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Jafar Sidik Nugroho 1), Hasan Mahfud 2), Karsono 3) PGSD

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Dewi Sartika Barangka, Ali Karim, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK GUIDED NOTE TAKING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS DRAMA. Andriani * ABSTRACT

PENERAPAN TEKNIK GUIDED NOTE TAKING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS DRAMA. Andriani * ABSTRACT PENERAPAN TEKNIK GUIDED NOTE TAKING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS DRAMA Andriani * ABSTRACT The purpose of research study to describe about influence of the guided note taking technique to

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara. 20 Meningkatkan Keterampilan Menyimak Wawancara pada Siswa Kelas VII E SMPN 1 Bangsalsari Melalui Media Audio Visual dan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) (Improve Listening Skills Interview In

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI SD

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD Oleh: Fajar Dwi Astuti 1), Imam Suyanto 2), H. Setyo Budi 3), Abstract: The Contextual Approach

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT Meilina Fika Rinanda 1), Sutijan 2), Samidi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta 57126 e-mail:

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:

Lebih terperinci

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) DENGAN MEDIA BENDA KONKRET TENTANG BANGUN RUANG DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 7 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016 Slamet Waryanto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti

Lebih terperinci

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE Dian Anggraini 1), M. Shaifuddin 2), M. Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT 1 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT Lia Angela Rosalia, Yulianti, Hadiyah PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING Implementasi Model Pembelajaran... (Ayu Siti Farha) 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA Citra Veronika, Djoko Adi Susilo, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan Malang veronikacitra11@gmail.com

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 2 (3) (2013) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN SETS PADA KELAS V Isti Nur Hayanah Sri Hartati, Desi Wulandari

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER Zainal Abidin SMP Negeri 1 Meranti, kab. Asahan Abstract: This study uses classroom action research Application

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011): 106-110

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011): 106-110 ISSN: 1693-1246 Juli 2011 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011): 106-110 J P F I http://journal.unnes.ac.id PEMBELAJARAN SAINS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED (IMPROVE STUDENT S LEARNING OUTCOMES IN CLASS X SMK PGRI 2 SIDOARJO THROUGH AN OPEN ENDED APPROACH)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk dipelajari oleh setiap siswa baik pada tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, maupun

Lebih terperinci

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran... Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Rowotamtu 02 Jember pada Pokok Bahasan Peristiwa Alam Tahun Pelajaran 2012/2013 (Implementation

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE 88 PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE Improved The Result of The K3LH Learning Trhought Giving The Learning Quiz to The

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Hendra Setiawan, M. Arifuddin Jamal, Abdul Salam M Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN Nur Hadiyanta MAN Popongan Kabupaten Klaten email: hadiyantonur94@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40 Bandung, terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran diantaranya kurangnya berpikir

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI) Kartika Lusanti 1), Rukayah 2), M. Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir.

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 3 (2) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL COURSE REVIEW HOREY MEDIA AUDIO VISUAL Triyana Novia Sari, Fitria

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. 2 Pangalasiang Mersilia Busoso, Haeruddin, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SLAMET TRIYADI slamet.triyadi87@gmail.com PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

Ninda Andriwati ( SMP Unggulan Al-Anwari Banyuwangi ABSTRAK

Ninda Andriwati (  SMP Unggulan Al-Anwari Banyuwangi ABSTRAK JPPKn Vol.1, No.1, Desember 2016 ISSN 2541-6707 PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK DALAM PEMBELAJARAN DEMOKRASI SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VIII A MTs PERSIAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan

Lebih terperinci

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM

ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA Oleh Made Arya Sudita NIM 086095 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201 Fitri Rahmawati 1, Muhammad Ismail Sriyanto 2, Ruli Hafidah 1 1 Program

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BENTUK GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (THE USE FIGURE DRAWING TO INCREASE LEARNING STUDENT S ACHIEVEMENT) Dita Ade Vian Perdana (ditaadevianperdana@yahoo.com)

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG. PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG Nanik Sudaryati 9 Abstrak: Pada tahun pelajaran sebelumnya, sebagian besar peserta

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa, PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS IV SDN TANUHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Rifqa Annisa Oktaviyana 1, Imam

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

Penerapan Metode Problem Posing (Pramudita Rahmanto) 1

Penerapan Metode Problem Posing (Pramudita Rahmanto) 1 Penerapan Metode Problem Posing (Pramudita Rahmanto) 1 PENERAPAN METODE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI BERKOMUNIKASI BAHASA INGGRIS KELAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING Devi Restyaningrum 1), Retno Winarni 2), Tri Budiharto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2) Dosen PGSD FKIP UNS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Nunung Dwi Handayani 1), Retno Winarni 2), Sadiman

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI Samsi SD Negeri 1 Purwosari Email: samsisaba@yahoo.com

Lebih terperinci

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO 1 STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014

Lebih terperinci

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI METODE STORYTELLING Nurul Astiti 1), Rukayah 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: nurulastiti@gmail.com

Lebih terperinci

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON 40 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III A SEMESTER II SD MUHAMMADIYAH SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) DAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI PERSIAPAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) DAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI PERSIAPAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) DAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI PERSIAPAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA 1 Fredy Kurniawan, A. Dakir, Sularmi PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan mengemban misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik,

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO Dewi Septyarini, Waluyo*), dan Aryanti Nurhidayati*) Program

Lebih terperinci

Oleh: Ika Ratih Sulistiani. Abstrak

Oleh: Ika Ratih Sulistiani. Abstrak PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRET (MANIK MANIK DAN SEDOTAN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SD DINOYO 1 MALANG Oleh: Ika Ratih Sulistiani Abstrak

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TARI NUSANTARA MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA MEMANFAATKAN MEDIA AUDIOVISUAL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TARI NUSANTARA MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA MEMANFAATKAN MEDIA AUDIOVISUAL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TARI NUSANTARA MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA MEMANFAATKAN MEDIA AUDIOVISUAL Dwesthi Laksnityasi Budiasih SMKN 1 Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta email: dwesthi.nugroho@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarno@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Subyek, dan Objek Penelitian Berikut dipaparkan mengenai lokasi, ruang lingkup, dan subjek pada penelitian tindakan kelas ini. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kreativitas merupakan kemampuan intelektual yang sangat penting karena dengan kreativitas manusia mampu memecahkan berbagai masalah dan menciptakan berbagai

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:

Lebih terperinci

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Dyah Dwi Hapsari 1), Sukarno 2), Joko Daryanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: dyah.hapsari11@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MAN 1 Blora yang beralamat di jalan Gatot Subruto Km.04 Telp. (0296) 533453 Blora, Jawa Tengah. Dilaksanakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci