PERANCANGAN SISTEM ROBOT MOBIL PENDETEKSI BOLA TENIS MEJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTEM ROBOT MOBIL PENDETEKSI BOLA TENIS MEJA"

Transkripsi

1 PERANCANGAN SISTEM ROBOT MOBIL PENDETEKSI BOLA TENIS MEJA Ario Witjakso 1 ; Puspita Harum Larasati 2 ; Andi Nurdiansah 3 ; Nathaniel 4 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, BINUS University Jalan K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat ABSTRACT Computer vision is a branch of science supported developing robotics industry in many benefits. The purpose of the research is to design a robot mobil which could detect object (pingpong balls) and estimate probable distance to approach the object. This research is hoped to be useful in the next robot contests or other application. The method used in this object detection research is integral image technique. Algorithm AdaBoost (Adaptive Boosting) is used to choose best features from other tens of thousands features. Keywords: image processing, ping-pong balls, AdaBoost, integral image. ABSTRAK Computer Vision merupakan salah satu cabang ilmu yang mendukung perkembangan industri robotika yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai kegunaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah robot mobil yang dapat mendeteksi objek (dalam hal ini adalah bola ping-pong) dan mengestimasi jarak agar dapat melakukan pergerakan untuk mendekati objek tersebut, yang diharapkan dapat berguna dalam kontes-kontes robot mendatang ataupun aplikasi lainnya. Metode yang digunakan dalam pendeteksian objek pada penelitian ini adalah dengan teknik integral image. Algoritma AdaBoost (Adaptive Boosting) digunakan untuk memilih fitur-fitur terbaik dari puluhan ribu fitur lain yang mungkin dapat digunakan. Kata kunci: image processing, bola ping-pong, AdaBoost, integral image. Perancangan Sistem Robot... (Ario Witjakso; dkk) 153

2 PENDAHULUAN Semakin banyaknya kontes-kontes robot yang melibatkan penggunaan vision di dalamnya, memperlihatkan semakin berkembangnya penelitian-penelitian di bidang robotika. Salah satu contoh dari kontes robot yang sudah ada adalah RoboSoccer, sebuah robot mobil yang dapat mentracking bola berdasarkan keunikan warna bola tersebut. Dalam jurnal ini hanya akan dibahas tentang bagaimana robot mobil dapat mendeteksi objek yang diinginkan, yakni bola ping-pong dan dapat melakukan pergerakan mendekati objek tersebut dengan pengestimasian jarak dan posisi antara objek dengan robot mobil. Metode pendeteksian objek yang digunakan pada jurnal ini adalah integral image. Metode ini menggunakan fitur-fitur, yang merupakan fitur versi mini dari fungsi basis Haar (Haar basis functions). Kelebihan dari metode ini dibandingkan dengan metode scaning pada citra secara piksel per piksel adalah kecepatannya. Citra di-scan dengan menggunakan fitur-fitur yang telah dipilih sebelumnya dengan ukuran fitur terkecil 16x16 piksel. Algoritma AdaBoost akan menentukan fitur-fitur terbaik yang akan digunakan dalam melakukan pendeteksian. Di dalam algoritma AdaBoost, kita telah men-training gambar-gambar yang terdiri dari positive image (yaitu objek berupa bola ping-pong) dan negative image (objek selain bola ping-pong) yang akan dijadikan gambar acuan dalam komputasi fitur. Fitur-fitur yang telah dipilih dengan menggunakan algoritma AdaBoost tadi dan mendapati hasil yang dideteksi (bola ping-pong), akan ditandai dengan sebuah sub-window. Kumpulan dari beberapa sub-window akan digabungkan (merge), sehingga akan tampak sebuah sub-window baru yang menandakan bahwa objek yang diinginkan telah didapat. Dengan metode seperti ini diharapkan dapat memperkecil kesalahan dalam pendeteksian. Akan tetapi beberapa kelemahan masih dapat terjadi, antar lain karena faktor pencahayaan, warna objek lain, dan warna latar belakang. Setelah proses pendeteksian objek selesai, perhitungan jarak dilakukan guna mengestimasi jarak dan posisi yang harus ditempuh robot mobil untuk mendekati bola. Pergerakan robot mobil pada penelitian ini belum dilakukan secara real time. PEMBAHASAN Pembahasan meliputi seluruh bagian dari sistem yang meliputi, yaitu webcam, PC, dua buah motor servo, dan mikropengendali AT89S52, seperti ditunjukkan pada gambar 1: Gambar 1 Sistem secara keseluruhan 154 Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No. 2 Agustus 2008:

3 Algoritma yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 3 modul utama (Gambar 2), yakni modul komputasi fitur, modul learning (pemilihan fitur), dan modul pencarian bola. Komputasi fitur merupakan proses untuk menentukan nilai threshold dari setiap fitur yang digunakan berdasarkan teknik perhitungan integral image. Selanjutnya adalah pemilihan fitur yang merupakan proses untuk melakukan pemilihan fitur-fitur terbaik yang akan digunakan, dengan menggunakan algoritma AdaBoost. Sementara, pencarian bola termasuk proses scaning, merging, dan pengkalkulasian jarak dan posisi objek. 1. Modul Komputasi Fitur Gambar 2 Proses Pendeteksian Objek Modul komputasi fitur digunakan untuk menentukan nilai threshold dari setiap fitur yang digunakan. Prosedur penelitian ini mengklasifikasikan citra berdasarkan nilai dari fitur-fitur sederhana yang digunakan. Alasan pemilihan penggunaan fitur dibandingkan dengan penggunaan piksel per piksel adalah kecepatan pemrosesannya. Fitur yang digunakan merupakan versi mini dari fungi basis Haar (Haar basis functions). Dalam penelitian ini digunakan 3 jenis fitur, yaitu fitur dengan 2 persegi panjang, fitur dengan 3 persegi panjang, dan fitur dengan 4 persegi panjang. Gambar 3 menunjukan contoh dari fitur-fitur yang digunakan. Gambar 3 (A) dan (B) merupakan fitur dengan 2 persegi panjang, (C) merupakan fitur dengan 3 persegi panjang, dan (D) merupakan fitur dengan 4 persegi panjang Perancangan Sistem Robot... (Ario Witjakso; dkk) 155

4 Cara perhitungan fitur ialah dengan menggunakan integral image. Integral image merupakan penjumlahan dari seluruh piksel yang berada dalam persegi panjang berwarna putih dikurangi dengan seluruh jumlah piksel yang ada di persegi panjang berwarna abu-abu, seperti pada Gambar 4. Gambar 4 Contoh gambar bola grayscale dengan fitur A, B, C, dan D. 2. Modul Learning (Pemilihan Fitur) AdaBoost (Adaptive Boosting) AdaBoost merupakan sebuah algoritma learning yang banyak digunakan dalam masalah pengklasifikasian. Dalam penelitian ini AdaBoost digunakan untuk memilih fitur-fitur yang baik (weak-classifier) dan membentuk sebuah strong-classifier (kumpulan dari beberapa weakclassifier). Untuk kemudahan dalam pembacaan dan penyusunan buku, maka hanya akan diberikan ilustrasi cara kerja AdaBoost menggunakan 30 gambar dan 4 fitur (pada percobaan sebenarnya, digunakan 60 gambar dan 112 fitur) dengan ukuran gambar training 16 x 16 piksel. Gambar 5 menunjukkan gambar-gambar yang digunakan untuk training, dengan 6 gambar positif (gambar bola) dan 24 gambar negatif (gambar bukan bola). Gambar 5 contoh gambar yang digunakan untuk training (6 gambar positif dan 24 gambar negatif) Dan gambar di bawah menunjukkan 4 fitur yang digunakan untuk ilustrasi proses pemilihan fitur dengan AdaBoost. Gambar 6 Beberapa contoh fitur yang digunakan Tabel 1 menunjukkan hasil klasifikasi dengan menggunakan 4 fitur. 156 Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No. 2 Agustus 2008:

5 Tabel 1 Hasil klasifikasi fitur Fitur 1 Fitur 2 Fitur 3 Fitur 4 Gambar 1 * Gambar 2 * Gambar 3 * Gambar 4 * Gambar 5 * Gambar 6 * Gambar 7 ** Gambar 8 ** Gambar 9 ** Gambar 10 ** Gambar 11 ** Gambar 12 ** Gambar 13 ** Gambar 14 ** Gambar 15 ** Gambar 16 ** Gambar 17 ** Gambar 18 ** Gambar 19 ** Gambar 20 ** Gambar 21 ** Gambar 22 ** Gambar 23 ** Gambar 24 ** Gambar 25 ** Gambar 26 ** Gambar 27 ** Gambar 28 ** Gambar 29 ** Gambar 30 ** = Gambar berhasil diklasifikasi dengan benar oleh fitur bersangkutan = Gambar yang salah diklasifikasi oleh fitur bersangkutan * = Gambar positif ** = Gambar negatif Berdasarkan tabel 1, dilihat dari jumlah gambar yang berhasil diklasifikasi dengan benar, fitur 2 terpilih sebagai fitur terbaik, disusul oleh fitur 1, fitur 4 dan terakhir fitur 3. Akan tetapi, dengan menggunakan algoritma AdaBoost, urutan Fitur terbaik ialah Fitur 2, disusul oleh Fitur 4, Fitur 3 dan Fitur 1. AdaBoost menggunakan sistem pembobotan untuk masing-masing gambar. Pada umumnya AdaBoost dilatih dengan menggunakan jumlah gambar positif yang lebih sedikit dibandingkan dengan gambar negatif, sehingga memberikan nilai bobot untuk gambar positif yang sedikit lebih tinggi dibanding dengan gambar negatif, dengan tujuan supaya kesalahan deteksi pada benda yang bukan bola menjadi lebih kecil (Viola & Jones, 2001). Algoritma AdaBoost yang secara umum dipakai untuk pengklasifikasian ialah sebagai berikut: 1. Input berupa gambar untuk training, dengan = gambar, = 1 untuk gambar positif, = 0 untuk gambar negatif, dan i ialah jumlah gambar dengan i = 1...N 2. Inisialisasi bobot awal, dengan m = jumlah gambar negatif, dan l = jumlah gambar positif 3. For t = 1...T, dimana t ialah jumlah iterasi (tergantung dari banyaknya fitur yang akan dipilih) a. Normalisasi semua bobot, sehingga penjumlahan total dari semua bobot ialah satu Perancangan Sistem Robot... (Ario Witjakso; dkk) 157

6 b. Untuk setiap fitur, hitung error rate c. Pilih Fitur dengan error rate terkecil d. Update bobot dengan = 1 bila gambar diklasifikasi dengan benar dan 0 bila salah diklasifikasi, dan 4. hasil akhir klasifikasi yang bagus : 1, dimana αt = βt Tabel 2 menunjukkan proses pemilihan urutan fitur terbaik dengan menggunakan AdaBoost dari 4 fitur. Tabel 2 Proses pemilihan urutan fitur terbaik dengan menggunakan AdaBoost Bobot Awal Bobot setelah Iterasi 1 Bobot setelah Iterasi 2 Bobot setelah Iterasi 3 Bobot setelah Iterasi 4 Gambar 1 * Gambar 2 * Gambar 3 * Gambar 4 * Gambar 5 * Gambar 6 * Gambar 7 ** Gambar 8 ** Gambar 9 ** Gambar 10 ** Gambar 11 ** Gambar 12 ** Gambar 13 ** Gambar 14 ** Gambar 15 ** Gambar 16 ** Gambar 17 ** Gambar 18 ** Gambar 19 ** Gambar 20 ** Gambar 21 ** Gambar 22 ** Gambar 23 ** Gambar 24 ** Gambar 25 ** Gambar 26 ** Gambar 27 ** Gambar 28 ** Gambar 29 ** Gambar 30 ** Error Rate Fitur 1 Error Rate Fitur 2 Error Rate Fitur 3 Error Rate Fitur # # # # = Error rate yang diabaikan, karena fitur bersangkutan telah dipilih pada iterasi sebelumnya * = Gambar positif ** = Gambar negatif # # # 158 Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No. 2 Agustus 2008:

7 Pada setiap iterasi, bobot untuk setiap gambar di-update berdasarkan tingkat kesalahan (error rate) dari fitur yang terkecil, dan fitur dengan tingkat kesalahan terkecil akan dipilih. Perhatikan bahwa pada iterasi awal, tingkat kesalahan terkecil pada fitur 2 dan tingkat kesalahan terbesar pada fitur 3. Akan tetapi, pada iterasi berikutnya, tingkat kesalahan terkecil ada pada fitur 4 dan terbesar pada fitur 1. Dalam penelitian ini, dalam hal pemilihan fitur dengan AdaBoost, fitur dengan tingkat kesalahan di atas 0.5 tidak akan digunakan. Karena banyaknya jumlah fitur yang dapat digunakan maka untuk menambah kecepatan pemrosesan cukup dipilih fitur-fitur yang terbaik untuk mengklasifikasikan bola, misalnya dengan Sub-Window dengan ukuran 24x24 piksel, kemungkinan jumlah fitur yang dapat digunakan ialah fitur (Carnegie Mellon School of Computer Science, 2002). Dari 55 fitur yang menggunakan algoritma ini, terpilih 28 fitur yang cocok untuk digunakan dalam sistem pendeteksian objek. 3. Modul Pencarian Bola Gambar 7 Diagram alir pencarian bola Berdasarkan diagram alir (Gambar 7), setelah citra di-capture, dilakukan pengkonversian citra dari RGB ke grayscale. Setelah itu proses scanning, dimana ukuran terkecil sub-window akan dijalankan terlebih dahulu pada setiap classifier, kemudian fitur yang sama dengan ukuran yang lebih besar akan dijalankan pada proses berikut dan seterusnya hingga didapat gambar yang cocok dengan pendeteksian. Setelah proses scanning selesai, dilakukan proses merging sehingga tampak sebuah sub-window baru yang menandakan bahwa objek yang diinginkan telah terdeteksi. proses selanjutnya adalah pengalkulasian jarak dan posisi objek guna menentukan arah pergerakan robot mobil. Penjelasan tentang scanning, merging dan pengalkulasian jarak dan posisi akan dibahas lebih lanjut dalam sub-bab berikut. Perancangan Sistem Robot... (Ario Witjakso; dkk) 159

8 3.1 Scanning Pada bagian ini menguraikan suatu algoritma untuk membangun classifier cascade untuk mengurangi waktu komputasi yang didasarkan pada fitur-fitur yang telah terseleksi dalam classifier, dengan fitur ini akan dilakukan scanning gambar pada classifier cascade yang digunakan. Semua contoh fitur yang digunakan untuk latihan mengklasifikasi gambar yang dinormalisir (nilai piksel gambar menjadi setara dalam kondisi lingkungan yang berbeda) untuk memperkecil pengaruh dari kondisi cahaya yang berbeda, dan ukuran sub-window yang berbeda. Normalisasi dilakukan dengan membagi nilai fitur (penjumlahan nilai fitur dalam metode integral image) dengan nilai piksel total pada sub-window tersebut. Proses scanning fitur dilakukan ke seluruh bagian gambar. Ukuran dari fitur yang digunakan terbagi beberapa ukuran. Ukuran yang paling kecil dijalankan terlebih dahulu, kemudian fitur yang sama dengan ukuran yang lebih besar akan dijalankan pada proses berikut dan seterusnya hingga didapat gambar yang cocok dengan pendeteksian bagian dari citra. Gambar-gambar yang lolos seleksi dari semua classifier akan ditandai dengan sebuah gambar bujur sangkar putih (subwindow) Merging Merging merupakan penggabungan dari beberapa sub-window menjadi satu sub-window berdasarkan titik pusat pada banyaknya kumpulan sub-window pada hasil scanning fitur tersebut. Algoritma merging menggunakan teknik yang sama dengan teknik labeling, dengan mengelompokkan sub-window yang berdekatan menjadi satu kelompok Kalkulasi Jarak dan Posisi Apabila PC telah berhasil menentukan posisi bola berdasarkan algoritma yang digunakan pada program MATLAB, maka PC akan mengalkulasi jumlah step yang diperlukan untuk menggerakkan motor servo. Algoritma yang dipakai untuk menentukan jumlah step yang ditunjukkan pada Gambar 8, yaitu dengan: 1. Menentukan titik acuan/titik tengah pada gambar (Xtengah) 2. Menentukan titik sudut sub-window berdasarkan hasil deteksi bola (Xbola, Ybola) 3. Memprediksi jarak bola sebenarnya, dengan rumus: jarakbola = (d^1.5)/50 + d/12 + offset/ Menentukan sudut kemiringan (orientasi) bola terhadap kamera, dengan rumus: Sudutbola = atan(y/x) Gambar 8 Hubungan posisi bola dengan estimasi perpindahan robot mobil 5. Jarak yang harus ditempuh robot untuk mencapai bola dengan jumlah step putaran motor dengan rumus berikut ini: Jumlah step robot maju= jarakbola/s 160 Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No. 2 Agustus 2008:

9 Di mana: - S = Konstanta jarak = Besar sudut yang harus ditempuh robot untuk mencapai bola dengan jumlah step putaran motor dengan rumus berikut ini: Jumlah step robot berbelok = sudutbola/c Di mana: - C = Konstanta orientasi = 7 Format data serial yang dikirimkan oleh PC ke mikropengendali untuk menggerakkan motor servo ialah berupa 8 bit. Data serial yang dikirimkan oleh PC ke mikrokontroller akan diinterpretasi oleh mikrokontroler sebagai perintah, yaitu: = maju selangkah = mundur selangkah = kiri selangkah = kanan selangkah Untuk menguji kehandalan sistem, beberapa percobaan dilakukan, antara lain: pengujian terhadap jarak antara objek dengan kamera, kondisi cahaya, latar belakang, dan pengujian terhadap objek lain. Berikut ringkasan dari hasil deteksi pada berbagai kondisi yang berbeda, termasuk waktu proses dan tingkat keberhasilan ditunjukkan pada tabel 3: Jarak antara Objek Dengan kamera Tabel 3 Tingkat keberhasilan percobaan pada berbagai kondisi Kondisi Tingkat Keakuratan Bola putih Bola orange Jumlah Percobaan 25 cm 100% 100% cm 100% 95% cm 100% 90% cm 90% 90% cm 80% 90% 20 Kondisi Cahaya Redup 90% 95% 20 Sedang 95% 95% 20 Terang 95% 100% 20 Pengujian terhadap objek lain Pengujian terhadap warna latar Waktu proses (ukuran gambar 176 x 144) pada Pentium IV 1.4 MHz PC, 512 MB RAM Kotak 5% 20 Steker 5% 20 Bola sepak kecil 5% 20 Lingkaran 10% 20 Kubus & silinder 5% 20 Biru 95% 100% 20 Kuning 100% 95% 20 Merah 95% 100% 20 Hijau 100% 100% 20 Hitam 95% 95% 20 Warna-warni 95% 95% 20 Lantai 95% 95% detik 20 Perancangan Sistem Robot... (Ario Witjakso; dkk) 161

10 PENUTUP Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, simpulan yang diperoleh yaitu bahwa objek (bola ping-pong putih/jingga) yang akan dideteksi harus dalam keadaan diam dan jarak minimum objek yang dapat dideteksi adalah 25 cm dan jarak maksimumnya adalah 65 cm. Jarak terbaik pendeteksian antara objek dengan kamera adalah 25 cm. Sementara, ¾ ukuran bola yang tertangkap kamera masih dapat terdeteksi oleh sistem ini. Objek harus mendapatkan cahaya yang merata; kondisi cahaya yang baik untuk pendeteksian ini adalah cahaya terang dan kondisi cahaya yang gelap akan mempengaruhi pendeteksian menjadi tidak baik. Estimasi jarak dan pergerakan robot mobil kurang baik dan waktu proses untuk pendeteksian ini lebih kurang 1,25 detik. DAFTAR PUSTAKA Anonim, Kejuaraan sepakbola dunia ROBOcup (Human vs Humanoid). (2003). ( Anonim, MATLAB communication with external device. Carnegie Mellon School of Computer Science. (2002). Dari Hanselman, Duance., Bruce Littlefield. (1997). Matlab the language of technical computing. Prentice Hall. Haralick, Robert M., Linda G Shapiro. (1992). Computer and robot vision. Addison Wesley. Jain, Ramesh, Kasturi, Rangachar, Schunck Brian G. (1995). Machine vision. McGraw-Hill. P. Viola and M.J. Jones. Robust real-time object detection. In Proc. of IEEE Workshop on Statistical and Theories of Computer Vision, Tabratas, Tharom (2003). Pengolahan Citra pada Robot mobil Jurnal Teknik Komputer Vol. 18 No. 2 Agustus 2008:

11 LAMPIRAN PC WebCam sv1 sv RXD TXD 1μF 1μF Vcc ( 5V ) Vcc ( 5V ) μF μF K 7 10 RXD 8 9 Max232 TXD L 7805 C-V V 22pF 12MHz pF Gambar 9 Skematik Rangkaian AT89S52 Gambar 10 GUI Gambar 11 Sistem Perancangan Sistem Robot... (Ario Witjakso; dkk) 163

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Sistem vision yang akan diimplementasikan terdiri dari 2 bagian, yaitu sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem vision ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang berupa spesifikasi sistem, prosedur operasional penggunaan program, dan analisa sistem yang telah dibuat. 4.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

APLIKASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA APLIKASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Anita T. Kurniawati dan Afrilyan Ruli Dwi Rama Teknik Informatika-ITATS, Jl. Arief Rahman Hakim 100 Surabaya Email:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus dan intensitas cahaya pada bidang dwimatra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengenalan wajah adalah aplikasi dari pengolahan citra yang dapat mengidentifikasi seseorang melalui citra digital atau frame video. Sistem pengenalan wajah

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Dosen Pembimbing : 1) Prof.Dr.Ir. Mauridhi Hery Purnomo M.Eng. 2) Dr. I Ketut Eddy Purnama ST., MT. Oleh : ATIK MARDIYANI (2207100529)

Lebih terperinci

PELACAKAN DAN DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN VIDEO LANGSUNG PADA WEBCAM ABSTRAK ABSTRACT

PELACAKAN DAN DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN VIDEO LANGSUNG PADA WEBCAM ABSTRAK ABSTRACT PELACAKAN DAN DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN VIDEO LANGSUNG PADA WEBCAM Dhanar Intan Surya Saputra 1, Wahyu Septi Anjar 2, Kurnia Aswin Nuzul Ramadhan 3, Riki Aji Pamungkas 4 1234 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM Charles Edison Chandra; Herland Jufry; Sofyan Tan Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University

Lebih terperinci

DETEKSI WAJAH METODE VIOLA JONES PADA OPENCV MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PYTHON

DETEKSI WAJAH METODE VIOLA JONES PADA OPENCV MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PYTHON DETEKSI WAJAH METODE VIOLA JONES PADA OPENCV MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PYTHON Dedi Ary Prasetya 1, Imam Nurviyanto 2 1,2 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Perancangan sistem didasarkan pada teknologi computer vision yang menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode

Lebih terperinci

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL Randy Reza Kautsar (1), Bima Sena Bayu D S.ST M.T (2), A.R. Anom Besari. S.ST, M.T (2) (1)

Lebih terperinci

Prototype Pendeteksi Jumlah Orang Dalam Ruangan

Prototype Pendeteksi Jumlah Orang Dalam Ruangan e-issn: 2528-4053 36 Prototype Pendeteksi Jumlah Orang Dalam Ruangan Nesi Syafitri 1, Adri 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau E-mail: nesisyafitri@uir.ac.id, adrisaputra91@gmail.com

Lebih terperinci

REALISASI SISTEM DETEKSI RASA KANTUK BERDASARKAN DURASI KEDIPAN MATA SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES

REALISASI SISTEM DETEKSI RASA KANTUK BERDASARKAN DURASI KEDIPAN MATA SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES REALISASI SISTEM DETEKSI RASA KANTUK BERDASARKAN DURASI KEDIPAN MATA SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES Avrian Andreas Marjono NRP : 1222006 e-mail : avrianandreas@yahoo.co.id ABSTRAK Rasa

Lebih terperinci

Sistem Deteksi Wajah Dengan Modifikasi Metode Viola Jones

Sistem Deteksi Wajah Dengan Modifikasi Metode Viola Jones Jurnal Emitor Vol.17 No. 01 ISSN 1411-8890 Sistem Deteksi Wajah Dengan Modifikasi Metode Viola Jones Adinda Rizkita Syafira Program Studi Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Surakarta,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi dan Evaluasi yang dilakukan penulis merupakan implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan

Lebih terperinci

SISTEM INTERAKSI MANUSIA DAN ROBOT MENGGUNAKAN DETEKSI WAJAH REAL TIME DENGAN METODE HAAR CASCADE CLASSIFIER UNTUK SALES PROMOTION ROBOT

SISTEM INTERAKSI MANUSIA DAN ROBOT MENGGUNAKAN DETEKSI WAJAH REAL TIME DENGAN METODE HAAR CASCADE CLASSIFIER UNTUK SALES PROMOTION ROBOT ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2,.2 Agustus 2015 Page 2206 SISTEM INTERAKSI MANUSIA DAN ROBOT MENGGUNAKAN DETEKSI WAJAH REAL TIME DENGAN METODE HAAR CASCADE CLASSIFIER UNTUK SALES PROMOTION

Lebih terperinci

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter Roslyn Yuniar Amrullah 7406040026 Abstrak Computer Vision merupakan disiplin ilmu perpanjangan dari pengolahan citra digital dan kecerdasan buatan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

Bab III Perangkat Pengujian

Bab III Perangkat Pengujian Bab III Perangkat Pengujian Persoalan utama dalam tugas akhir ini adalah bagaimana mengimplementasikan metode pengukuran jarak menggunakan pengolahan citra tunggal dengan bantuan laser pointer dalam suatu

Lebih terperinci

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka ABSTRACT Robovision is a robot that has a sensor in the form of the human senses such as vision. To be able to produce a robovision, it is necessary to merge the technologies of robotics and computer vision

Lebih terperinci

DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE

DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE Riandika Lumaris dan Endang Setyati Teknologi Informasi Sekolah Tinggi Teknik Surabaya riandika.lumaris@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Tahap & Hasil Langkah Penelitian Literatur & Referensi. Memahami konsep deteksi wajah

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Tahap & Hasil Langkah Penelitian Literatur & Referensi. Memahami konsep deteksi wajah BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini berisi tentang analisis dan perancangan terhadap permasalahan yang sedang diteliti seperti analisis kebutuhan data dan informasi serta teknik dan peralatan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA-JONES

PERANCANGAN APLIKASI DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA-JONES PERANCANGAN APLIKASI DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA-JONES TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan

Lebih terperinci

AUTOMATIC HEAD ROTATING SYSTEM PADA DIGITAL PET MEMANFAATKAN FACE DETECTION

AUTOMATIC HEAD ROTATING SYSTEM PADA DIGITAL PET MEMANFAATKAN FACE DETECTION AUTOMATIC HEAD ROTATING SYSTEM PADA DIGITAL PET MEMANFAATKAN FACE DETECTION Hadriansa 1 dan Yosi Kristian 2 1 Teknik Informatika STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati 2 Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah studi literatur, pembuatan program serta melakukan deteksi dan tracking obyek. Pada

Lebih terperinci

Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra

Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra Abstrak Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra R. Febriani, Suprijadi Kelompok Keahlian Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat. Graphic Card dengan memory minimum 64 mb BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Driver 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang diperlukan agar dapat menjalankan driver ini adalah: Prosesor Pentium

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang 23 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Deskripsi Sistem Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang sesuai kemudian dihubungkan dengan komputer yang akan mengolah gambar seperti

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Diagram blok sistem Sistem pada penginderaan jauh memiliki dua sistem, yaitu sistem pada muatan roket dan sistem pada ground segment. Berikut merupakan gambar kedua diagram blok

Lebih terperinci

KONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR

KONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR KONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR Thiang, Felix Pasila, Agus Widian Electrical Engineering Department, Petra Christian University 121-131 Siwalankerto,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan citra digital merupakan salah satu subjek dari teknologi informasi yang sangat menarik dan menantang saat ini. Proses pengolahan citra digital bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi untuk mengatur kontras pada gambar secara otomatis. Dan dapat meningkatkan kualitas citra

Lebih terperinci

pengambilan citra video, pemrosesan citra pada setiap frame,, pendeteksian objek

pengambilan citra video, pemrosesan citra pada setiap frame,, pendeteksian objek BAB IV MODEL SISTEM 4.1. Model Sistem Aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang dapat mengolah citra yang diambil dari kamera video, dan menganalisisnya untuk mengetahui keberadaan suatu objek. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi robotika di masa sekarang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus meningkat dengan sangat

Lebih terperinci

Pengembangan Prototype Sistem Untuk Manajemen Lahan Parkir Dengan Jaringan Sensor Kamera Nirkabel

Pengembangan Prototype Sistem Untuk Manajemen Lahan Parkir Dengan Jaringan Sensor Kamera Nirkabel Pengembangan Prototype Sistem Untuk Manajemen Lahan Parkir Dengan Jaringan Sensor Kamera Nirkabel ALDELLA PUTRA A. NRP 070006 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Berikut adalah beberapa definisi dari citra, antara lain: rupa; gambar; gambaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sebuah fungsi dua dimensi, f(x, y), di mana x dan y adalah

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (22) -6 Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection Muji Tri Nurismu

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI Nadia R.W (0822084) Email: neko882neko@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof. Drg.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tubuh Manusia Tubuh manusia merupakan salah satu objek pendeteksian yang sedang populer, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya jurnal mengenai perancangan program pendeteksian

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA SEBAGAI PENDETEKSI JARI PADA VIRTUAL KEYPAD

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA SEBAGAI PENDETEKSI JARI PADA VIRTUAL KEYPAD APLIKASI PENGOLAHAN CITRA SEBAGAI PENDETEKSI JARI PADA VIRTUAL KEYPAD Akuwan Saleh, Haryadi Amran D, Ahmad Bagus L Dept. Teknik Elektro, Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI CITRA BILANGAN DESIMAL 0-9 BERBASIS LEARNING VECTOR QUANTIZATION SECARA REAL TIME

IDENTIFIKASI CITRA BILANGAN DESIMAL 0-9 BERBASIS LEARNING VECTOR QUANTIZATION SECARA REAL TIME Jurnal POROS TEKNIK, Volume 4, No. 1, Juni 2012 : 24-29 IDENTIFIKASI CITRA BILANGAN DESIMAL 0-9 BERBASIS LEARNING VECTOR QUANTIZATION SECARA REAL TIME Gunawan Rudi Cahyono (1) (1) Staf Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Rancangan perangkat keras dari aplikasi pengenalan wajah ini dapat dilihat pada diagram blok Gambar 3.1 sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128

Lebih terperinci

SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR

SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR Endah Sudarmilah Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta Email : endah_te@yahoo.com Abstrak. Penelitian deteksi

Lebih terperinci

Sistem Deteksi Wajah dengan Menggunakan Metode Viola-Jones

Sistem Deteksi Wajah dengan Menggunakan Metode Viola-Jones Sistem Deteksi Wajah dengan Menggunakan Metode Viola-Jones M. Dwisnanto Putro Mahasiswa Magister Instrumentasi Teguh Bharata Adji Staf Pengajar Jurusan Teknik Bondhan Winduratna Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi

Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi Disusun Oleh: Iona Aulia Risnadi (0922049) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65, Bandung,

Lebih terperinci

APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN

APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN Kuncoro Adi D, Lukas B. Setyawan, F. Dalu Setiaji APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN Kuncoro Adi D 1,

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI

PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI Setiawardhana 1), Nana Ramadijanti 2), Rizky Yuniar Hakkun 3), Aji Seto Arifianto 4) 1,2,3) Dosen Jurusan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam Choirul Umul Islami 1, Mike Yuliana 2, Akuwan Shaleh 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan-landasan teori yang penulis gunakan untuk seluruh laporan penelitian ini. Landasan-landasan teori ini dijelaskan untuk membentuk pemahaman yang sama antara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi ini adalah : Prosesor Pentium IV 2.6 Ghz. Graphic Card dengan memori minimum 64 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi ini adalah : Prosesor Pentium IV 2.6 Ghz. Graphic Card dengan memori minimum 64 MB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Lunak Aplikasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum dari perangkat keras yang dibutuhkan agar dapat menjalankan aplikasi ini adalah

Lebih terperinci

PENGENDALI POINTER DENGAN GAZE TRACKING MENGGUNAKAN METODE HAAR CLASSIFIER SEBAGAI ALAT BANTU PRESENTASI (EYE POINTER)

PENGENDALI POINTER DENGAN GAZE TRACKING MENGGUNAKAN METODE HAAR CLASSIFIER SEBAGAI ALAT BANTU PRESENTASI (EYE POINTER) PENGENDALI POINTER DENGAN GAZE TRACKING MENGGUNAKAN METODE HAAR CLASSIFIER SEBAGAI ALAT BANTU PRESENTASI (EYE POINTER) Edi Satriyanto (edi@eepis-its.edu) Fernando Ardilla Risa Indah Agustriany Lubis Politeknik

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. banyak dipelajari dan dikembangkan saat ini, baik oleh para pelajar, maupun para ahli.

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. banyak dipelajari dan dikembangkan saat ini, baik oleh para pelajar, maupun para ahli. BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Pendeteksian Objek Viola Jones Pendeteksian objek merupakan salah satu topik dalam visi komputer yang cukup banyak dipelajari dan dikembangkan saat ini, baik oleh para

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut sudah terintegrasi dengan komputer, dengan terintegrasinya sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang telah dibuat dalam skripsi ini yaitu perancangan sebuah mesin yang menyerupai bor duduk pada umumnya. Di

Lebih terperinci

PERBAIKAN ORIENTASI CITRA BERDASARKAN KEBERADAAN MANUSIA MENGGUNAKAN FITUR GRADIEN DAN HAAR-LIKE

PERBAIKAN ORIENTASI CITRA BERDASARKAN KEBERADAAN MANUSIA MENGGUNAKAN FITUR GRADIEN DAN HAAR-LIKE PERBAIKAN ORIENTASI CITRA BERDASARKAN KEBERADAAN MANUSIA MENGGUNAKAN FITUR GRADIEN DAN HAAR-LIKE Ahmad Hifdhul Abror 1) Handayani Tjandrasa 2) 1) Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data 1) Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini ditunjukkan dalam bentuk blok diagram pada gambar 3.1. Blok diagram ini menggambarkan proses dari sampel citra hingga output

Lebih terperinci

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika Ferman Hakiki 1, Indra Adji Sulistijono 2 1 Jurusan Teknik Elektornika, Politeknik Elekronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam tugas akhir ini penguji melakukan pengujian dari judul tugas akhir sebelumnya, yang dilakukan oleh Isana Mahardika. dalam tugas akhir tersebut membahas pendeteksian tempat

Lebih terperinci

Elvin Nur Afian, Rancang Bangun Sistem Navigasi Kapal Laut berbasis pada Image Processing metode Color Detection

Elvin Nur Afian, Rancang Bangun Sistem Navigasi Kapal Laut berbasis pada Image Processing metode Color Detection RANCANG BANGUN SISTEM NAVIGASI KAPAL LAUT BERBASIS PADA IMAGE PROCESSING DENGAN METODE COLOR DETECTION (DESIGN OF SHIPS NAVIGATION SYSTEM BASED ON IMAGE PROCESSING WITH COLOR DETECTION METHOD ) 1 Elvin

Lebih terperinci

Sistem Pengenal Wajah Manusia untuk Personalisasi Perintah pada Robot

Sistem Pengenal Wajah Manusia untuk Personalisasi Perintah pada Robot Sistem Pengenal Wajah Manusia untuk Personalisasi Perintah pada Robot Mara Nugraha Teknik Informatika Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok maranugraha@sta.gunadarma.ac.id Abstrak Pengenalan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap Robotino dan aplikasi pada PC yang telah selesai dibuat. Dimulai dari menghubungkan koneksi ke Robotino, menggerakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan suatu sistem penjejak obyek bergerak. 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi (gambaran),

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE VIOLA JONES PADA INTELLIGENT HOME SECURITY SKRIPSI

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE VIOLA JONES PADA INTELLIGENT HOME SECURITY SKRIPSI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE VIOLA JONES PADA INTELLIGENT HOME SECURITY SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna meraih gelar Sarjana Strata I Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN dan REALISASI FACETRACKER WEBCAM MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE BERBASIS RASPBERRY PI 2

PERANCANGAN dan REALISASI FACETRACKER WEBCAM MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE BERBASIS RASPBERRY PI 2 PERANCANGAN dan REALISASI FACETRACKER WEBCAM MENGGUNAKAN METODE HAAR-LIKE FEATURE BERBASIS RASPBERRY PI 2 Disusun oleh : Steven Christian Santosa (1222038) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

APLIKASI MENGHITUNG JUMLAH KENDARAAN RODA EMPAT MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA JONES PROPOSAL SKRIPSI

APLIKASI MENGHITUNG JUMLAH KENDARAAN RODA EMPAT MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA JONES PROPOSAL SKRIPSI APLIKASI MENGHITUNG JUMLAH KENDARAAN RODA EMPAT MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA JONES PROPOSAL SKRIPSI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap program mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan citra dari webcam, pengolahan citra

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Bambang Hermanto¹, Koredianto Usman², Iwan Iwut Tirtoasmoro³

Lebih terperinci

ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH

ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH Akhyar 1*, Risanuri Hidayat 1, Bimo Sunarfri Hantono 1 1 Department of Electrical Engineering and Information Technology, Universitas Gadjah Mada *

Lebih terperinci

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar, KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1 Nugroho hary Mindiar, 21104209 Mahasiswa Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma mindiar@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN WAJAH UNTUK VALIDASI PESERTA UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE HAAR CASCADE DAN EIGEN FACE VECTOR

APLIKASI PENGENALAN WAJAH UNTUK VALIDASI PESERTA UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE HAAR CASCADE DAN EIGEN FACE VECTOR APLIKASI PENGENALAN WAJAH UNTUK VALIDASI PESERTA UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE HAAR CASCADE DAN EIGEN FACE VECTOR Mika Tandililing Program Studi Teknik Komputer, STMIK Profesional ladabarra@gmail.com

Lebih terperinci

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC Hanjaya Mandala (1).EkoRudiawan,S.ST (2).HendawanSoebhakti,ST.,MT (3). (1) (2) (3) Politeknik Negeri Batam

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DETEKSI WAJAH DENGAN METODE VIOLA JONES PADA OPENCV MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PYTHON

NASKAH PUBLIKASI DETEKSI WAJAH DENGAN METODE VIOLA JONES PADA OPENCV MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PYTHON NASKAH PUBLIKASI DETEKSI WAJAH DENGAN METODE VIOLA JONES PADA OPENCV MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PYTHON Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI Pada bab ini membahas tentang bagaimana cara mengimplementasikan dan pengambilan data serta melakukan evaluasi terhadap data-data yang sudah didapatkan. Pertama disini digunakan

Lebih terperinci

Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer

Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer Disusun Oleh: Nama : Edwin Nicholas Budiono NRP : 0922004 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS & PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS & PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS & PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Permasalahan Menurut Wakapolda Sulawesi Selatan dan Barat (tvone, 2010), Brigjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Indonesia saat ini menempati urutan pertama berdasarkan

Lebih terperinci

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR Naser Jawas STIKOM Bali Jl. Raya Puputan, No.86, Renon, Denpasar, Bali Email: naser.jawas@gmail.com ABSTRAK Meter air adalah sebuah alat yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 2012. Pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada penelitian tugas akhir ini ada beberapa tahapan penelitian yang akan dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 3.1 : Mulai Pengumpulan Data Analisa

Lebih terperinci

ORIENTASI CITRA SECARA OTOMATIS BERDASARKAN KEBERADAAN WAJAH MENGGUNAKAN FITUR HAAR-LIKE

ORIENTASI CITRA SECARA OTOMATIS BERDASARKAN KEBERADAAN WAJAH MENGGUNAKAN FITUR HAAR-LIKE pissn: 2442-3386 eissn: 2442-4293 Vol 1 No 1 January 2015, 1-6 ORIENTASI CITRA SECARA OTOMATIS BERDASARKAN KEBERADAAN WAJAH MENGGUNAKAN FITUR HAAR-LIKE Ahmad Hifdhul Abror 1, Handayani Tjandrasa 2 1 Pusat

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis A216 Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis Anas Maulidi Utama, Djoko Purwanto, dan Ronny Mardiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR

OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya SNIKA 2008 27/11/2008 OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR Thiang, Leonardus Indrotanoto Jurusan Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI CAMBOT MENGGUNAKAN METODE VIOLA JONES SEBAGAI SISTEM PENJEJAK OBJEK

APLIKASI CAMBOT MENGGUNAKAN METODE VIOLA JONES SEBAGAI SISTEM PENJEJAK OBJEK APLIKASI CAMBOT MENGGUNAKAN METODE VIOLA JONES SEBAGAI SISTEM PENJEJAK OBJEK Nizar Haris Masruri, Andi Sunyoto STMIK AMIKOM Yogyakarta email : andi@amikom.ac.id 2) Abstract Technology in the field of robotics

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerapan teknologi komputer dan teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerapan teknologi komputer dan teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerapan teknologi komputer dan teknologi informasi telah memiliki pengaruh sampai ke fondasi kehidupan sehari-hari manusia.

Lebih terperinci

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING Muhammad Hanif Dwiadi¹, Sofia Naning Hertiana², Gelar Budiman³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOBILE ROBOT DENGAN SENSOR KAMERA MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI FUZZY

PERANCANGAN MOBILE ROBOT DENGAN SENSOR KAMERA MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI FUZZY PERANCANGAN MOBILE ROBOT DENGAN SENSOR KAMERA MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI FUZZY Lasti Warasih H E-mail : lushtea @gmailcom Abstrak Manusia selalu ingin menciptakan robot yang dapat bernavigasi seperti dirinya

Lebih terperinci

Teknik face-detection yang akan digunakan adalah teknik yang

Teknik face-detection yang akan digunakan adalah teknik yang BAB III TEORI PENDETEKSIAN WAJAH 3.1 Teori Viola Jones Detection Teknik face-detection yang akan digunakan adalah teknik yang dikembangkan oleh Paul Viola dan Michael Jones-yang biasa dikenal sebagai pendeteksi

Lebih terperinci

FACE TRACKING DAN DISTANCE ESTIMATION PADA REALTIME VIDEO MENGGUNAKAN 3D STEREO VISION CAMERA

FACE TRACKING DAN DISTANCE ESTIMATION PADA REALTIME VIDEO MENGGUNAKAN 3D STEREO VISION CAMERA FACE TRACKING DAN DISTANCE ESTIMATION PADA REALTIME VIDEO MENGGUNAKAN 3D STEREO VISION CAMERA Edy Winarno¹, Agus Harjoko² ¹ Program Studi Teknik Informatika FTI Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra. BAB III METODE PENELITIAN Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam melaksanakan tugas akhir, ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan berupa pencarian

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN OBJEK BOLA DENGAN METODE COLOR FILTERING HSV PADA ROBOT SOCCER HUMANOID

PENDETEKSIAN OBJEK BOLA DENGAN METODE COLOR FILTERING HSV PADA ROBOT SOCCER HUMANOID PENDETEKSIAN OBJEK BOLA DENGAN METODE COLOR FILTERING HSV PADA ROBOT SOCCER HUMANOID Nur Khamdi 1*, Muhammad Susantok 2, Piter Leopard 1 1 Program Studi Teknik Mekatronika, Politeknik Caltex Riau 2 Program

Lebih terperinci