LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013"

Transkripsi

1 2. Belum selesainya dalam penyusunan Peraturan Walikota Sebagai Tindak Lanjut Perda Tentang Pengaturan ABT berakibat pada belum terkelolanya tentang Ijin dan Pengendalian Air bawah tanah di Tingkat Pemerintah Kota dengan Baik TINDAK LANJUT Rencana Tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas adalah 1. Melanjutkan Legalisasi Peraturan Daerah Pengangkutan Galian Tanah dalam program Legislasi Daerah menjadi program Prolegda Tahun 2014, dan menyusun penjabarannya dalam Peraturan Walikota yang sudah dibuat konsepnya dan dilakukan pembahasan. 2. Menetapkan kebijakan pengelolaan kawasan yang berpotensi untuk ditambang secara terpadu dengan pengelolaan penataan tata ruang menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan. 3. Melanjutkan pembahasan dan penyusunan Konsep penjabaran dalam Peraturan Walikota Tentang Perda Air Bawah Tanah dalam kegiatan Menyelenggarakan kontrol pengendalian dan pemantauan pemanfaatan air tanah melalui penciptaan instrument pengendalian, pengambilan air tanah untuk zona merah, peningkatan pengambilan air tanah dan penegakan hukum dengan sanksi jera

2 4. URUSAN PILIHAN PARIWISATA 4.1 KONDISI UMUM Pariwisata adalah industri terbesar dan paling cepat berkembang di dunia dewasa ini, dan merupakan segmen industri yang semakin populer dan semakin banyak diminati. Pariwisata memiliki posisi strategis dalam perkembangan perekonomian. Dalam era globalisasi, peran pariwisata akan bertambah penting dengan semakin berkembangnya perdagangan dan investasi. Kota Semarang secara geografis dan sosiologis memiliki daya tarik pariwisata dengan karakter dan keunikan tersendiri dibandingkan dengan kota kota lainnya di Indonesia. Kota Semarang memiliki kondisi geografis mulai dari daerah perbukitan sampai dengan daerah pantai sehingga memiliki potensi alam sebagai destinasi pariwisata bila dikelola dan dikembangkan dengan baik. Kota Semarang merupakan kota multikultural yang terdiri dari berbagai macam etnis. Hal tersebut membuat Kota Semarang memiliki potensi seni budaya yang berlatar belakang pilar seni budaya masa lalu yag membentuk peradaban seni budaya Kota semarang saat ini yaitu Jawa, Cina, Arab dan Belanda dan apabila dikembangkan dapat menjadi daya tarik wisata yang mampu meningkatkan kunjungan wisata baik wisatawan nusantara maupun mancanegara sekaligus mampu menjadikan Kota Semarang menjadi salah satu destinasi wisata nasional,regional asia bahkan internasional Pada tahun anggaran 2013 Pemerintah Kota Semarang menyelenggarakan berbagai program dan kegiatan yang mencakup keseluruhan pengembangan kepariwisataan baik wisata alam, wisata kuliner, wisata religi, wisata haritage, wisata event serta berbagai hiburan bagi masyarakat. Perkembangan kepariwisataan Kota Semarang cukup menggembirakan hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang mengalami peningkatan sebesar 16 %, dimana pada Tahun 2013 mencapai wisatawan meningkat dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisata tahun 2012 sebanyak orang wisatawan. 4.2 PROGRAM DAN Kebijakan program Urusan Pilihan Pariwisata diarahkan pada terwujudnya Semarang sebagai kota wisata melalui pengembangan dan pemanfaatan potensi potensi wisata yang dimiliki oleh Kota Semarang 4 3 7

3 secara maksimal dan peningkatan menejemen pengelolaan pariwisata serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibidang kepariwisataan. Guna Menyelaraskan kebijakan pengembangan dibidang pariwisata, pada tahun 2013 program program yang dilaksanakan pada urusan pilihan Pariwisata adalah sebagai berikut : 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program ini diarahkan untuk mempromosikan dan memasarkan pariwisata dikota semarang agar dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan dan pendapatan asli daerah 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program ini diarahkan sebagai upaya pengembangan potensi obyek wisata yang dikelola oleh pemerintah kota Semarang, dengan memperhatikan adanya pembenahan dan peningkatan sarana dan prasarananya. 3. Program Pengembangan Kemitraan Program ini diarahkan untuk pengembangan kepariwisataan dengan melibatkan stakeholde, pelaku pariwisata dan masyarakat kota semarang dengan melakukan sinkronisasi kerjasama dalam pengembangan pariwisata 4.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN Keberhasilan pembangunan bidang pariwisata di Kota Semarang sebagaimana terlihat dari hasil capaian program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 menunjukan perkembangan yang cukup signifikan. Dari beberapa indikator kinerja bisa menggambarkan tingkat perkembangan bidang pariwisata di Kota Semarang antara lain dari jumlah kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel dan lama tinggal wisatawan. Data berikut menunjukan kondisi kepariwisataan Kota Semarang dalam kurun waktu 5 ( lima ) tahun terakhir, dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ( wisman ) dan wisatawan nusantara ( wisnus ). TAHUN JUMLAH Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun orang orang orang orang orang Sumber Data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013 Dari data tersebut diatas menunjukan adanya perkembangan yang positif pada bidang pariwisata di Kota Semarang dari tahun ke tahun

4 Dilihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung pada tahun 2013 sebanyak Sedangkan target kunjungan wisatawan tahun 2013 adalah sebanyak orang. berarti melebihi target sebesar 62 %. Adapun pendapatan sektor pariwisata selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut ; TAHUN JUMLAH Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Rp , ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Sumber Data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013 Perkembangan sarana dan prasarana penunjang pariwisata di Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah hotel sebanyak 12 buah, Restoran/rumah makan sebanyak 86 buah dan tempat hiburan sebanyak 37 buah SARANA / PRASARANA Jumlah obyek wisata di Kota Semarang Jumlah obyek wisata unggulan di Kota Semarang 6 6 Jumlah sarana prasarana penunjang pariwisata - Hotel Restoran/Rumah makan Tempat Hiburan Biro perjalanan MICE Sumber Data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013 Kegiatan promosi / pemasaran pariwisata yang diselenggarakan atau diikuti oleh pemerintah kota semarang antara lain ; 1) Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara di jakarta; 2) Borobudur Travel Mart di Magelang; 3) Pameran Kuliner di TMII di Jakarta; 4) ICMITM ( Indonesia Corporate Meeting & incentive Travel Mart ) di Semarang; 5) Festival Jamu Tradisional di semarang; 6) Gebyar UMKM di Semarang; 7) Pandanaran Artfest di semarang; 8) Penyelenggaraan Denok Kenang di Semarang; 9) Mengikuti Pemilihan Duta wisata jawa Tengah di Semarang. Sarana dan Prasarana Promosi Pariwisata pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : 4 3 9

5 SARANA PROMOSI Situs Online Buku Guide Book : 1400 bh Guide Book : 1000 bh Kalender Event : 950 bh Kalender Event : bh Buku Direktori : 50 bh Buku Direktori : 60 bh - Brosur/leftet Kota Lama lembar lembar lembar lembar Wisata Kota Semarang lembar lembar Peta Wisata lembar lembar Wisata Kuliner lembar lembar Taman Margasatwa Semarang lembar Kampoeng Wisata Taman Lele embar Taman Budaya Raden Saleh lembar Wisata Religi lembar Desa Wisata lembar Wisata MICE lembar o DVD Wisata Kota Semarang 50 keping 100 keping o Baliho - 32 titik o Airport TV - 1 kegiatan o Majalah Penerbangan 1 kali 1kali o Majalah Pariwisata 1 kali 2 kali Sumber Data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013 Pelaksanaan kegiatan pembinaan pariwisata yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 sebanyak 2 kegiatan antara lain : a. Pelestarian Kelompok sadar wisata ( Sosialisasi Sapta Pesona ) b. Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata ( bina pelaku usaha Pariwisata ) Sedangkan event event pariwisata yang diadakan di tahun 2013 adalah sebagai berikut ; 1. Festival Film Indonesia (FFI) dengan berbagai acara tambahan yang dilaksanakan sebelum malam puncak penganugerahan Piala Citra FFI 2013 pada 7 Desember Pemilihan Denok Kenang ; adalah sarana untuk mempromosikan pariwisata kota semarang sekaligus membrdayakan generasi muda untuk lebih mengenal pariwisata kota Semarang 3. Semarang Night Carnival ; mempromosikan potensi wisata kota Semarang dengan mengadakan event karnaval di malam hari 4. Pandanaran Art festival ; penyelenggaraan festival seni dan kuliner kota Semarang yang di kemas dalam perpaduan 4 pilar seni budaya antara lain budaya Jawa, budaya Cina, budaya Arab dan budaya Belanda 5. Promosi Pentas Seni di TMII ; Mempromosikan Seni Budaya kota Semarang di tingkat Nasional. Dalam rangka terus mengembangkan sektor pariwisata, berbagai jenis dan destinasi wisata yang potensial terus dikembangkan dan dikemas dalam Program Ayo Wisata Ke Semarang antara lain : 1. Wisata Tradisi / Budaya Seperti upacara Dugderan dengan warak ngendhog,sesaji Rewandha, Upacara Apitan / Merpi Deso / Sedekah Bumi, dan sebagainya

6 2. Wisata heritage, seperti Kawasan Kota Lama, Lawang sewu, Kawasan Pecinan, Musium Mandala Bhakti, Museum Ronggo warsito, Tugu Muda, Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, dan sebagainya. 3. Wisata Religi, Seperti Masjid Agung Kauman, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Gereja Blenduk, Klenteng Sam Poo Kong, Vihara Avalokiteswara, dan makam Ki Ageng Pandanaran. 4. Wisata Alam, seperti Goa Kreo, Pantai marina, Pantai maron, Kampoeng Wisata Taman lele, Hutan Mangrove, Hutan wisata Tinjomoyo dan sebagainya. 5. Wisata kuliner seperti Pusat oleh Oleh makanan Khas Semarang Jl. Pandanaran, Pujasera Simpang Lima, Pujasera Taman Menteri Soepeno, warung Semawis dan berbagai makan khas lainnya seperti : Lunpia, Bandeng Presto, Wingko babat, Wedang tahu dan Ganjel rel, Kue moci, Tahu petis, Tahu gimbal, Mie kopyok. 6. Wisata Permainan seperti, Wonderia, Water Blaster, Taman Margasatwa Semarang, Water Park, kampoeng Semawis, Bukit Wahid Manyaran, dan sebagainya 7. Wisata Edukasi seperti Musium Jamu Nyonya Meneer, Musium Jamu jago, Musium Muri, Melihat langsung, Proses Pembuatan mie instan (Indo Mie ) 8. Wisata Event seperti Semarang Night Carnival, Pandanaran Art Festival, Dugderan, Pagelaran Wayang Kulit, Pagelaran Wayang Orang. Dan masih ada beberapa obyek yang masih dalam penyelesaian seperti Wisata Air Banjirkanal barat, Waduk Jatibarang, dan sebagainya. 4.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN Pariwisata. Urusan Pilihan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan 4.5 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Pariwisata adalah sebanyak 75 orang. 4.6 ALOKASI DAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program / kegiatan dalam urusan Pariwisata pada tahun 2013 sebesar Rp untuk melaksanakan tugas teknis pada Urusan Pilihan Pariwisata 4 4 1

7 Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pariwisata adalah sebagai berikut ; 1. Program pengembangan Pemasaran Pariwisata Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut : 1 Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di dalam dan di luar negeri (RP) (RP) PERSENTASE Pengembangan Statistik Kepariwisataan Promosi Pariwisata Pelestarian Kelompok Sadar Wisata Penyelenggaraan Denok Kenang Kota semarang JUMLAH PROGRAM Program pengembangan Destinasi Pariwisata Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut : (RP) (RP) PERSENTASE 1 Pengembangan Obyek Pariwisata Unggulan Pengembangan Daerah Tujuan Wisata Optimalisasi Peningkatan Obyek dan Daya Tarik Wisata JUMLAH PROGRAM Program Pengembangan Kemitraan Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut : (RP) (RP) PERSENTASE 1 Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan % pariwisata JUMLAH PROGRAM % 4.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun

8 4.8 SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 4.9 PERMASALAHAN 1) Fasilitas dan kualitas prasarana di obyek wisata kurang lengkap. 2) Promosi pariwisata masih belum maksimal. 3) Kurang efektifnya koordinasi antara asosiasi pelaku pariwisata 4) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengembangan kepariwisataan TINDAK LANJUT 1) Meningkatkan dan melengkapi fasilitas dan kualitas sarana prasarana diobyek wisata dengan kegiatan Pengembangan Obyek Pariwisata Unggulan 2) Meningkatkan promosi pariwisata dengan Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang ( BPPKS ). 3) Meningkatkan pertemuan secara intensif dengan para pelaku pariwisata 4) Meningkatkan sosialisasi kepariwisataan kepada masyarakat dan meningkatkan pembinaan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) 4.11 PRESTASI/PENGHARGAAN Prestasi dan penghargaan yang diperoleh antara lain : Tingkat Nasional : 1. Juara III Stand Terbaik Tingkat Kota di Gebyar Wisata Budaya Nusantara di Jakarta 2. Kontingen Terbaik Pawai Budaya Nusantara di Istana Negara Tingkat Propinsi : 1. Duta Wisata Kota Semarang Putra / Putri Juara I 2. Penghargaan Insan Pariwisata Mendukung Visit Jateng 2013 kelompok Kabupaten / Kota 3. Juara II Stand Terbaik Festifal Jamu dan Kuliner Internasional 4 4 3

9 5. URUSAN WAJIB KELAUTAN DAN PERIKANAN 5.1 KONDISI UMUM Sebagai salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di wilayah pesisir, Kota Semarang memiliki panjang pantai 36,63 km dengan luas wilayah laut sekitar 100,48 km 2. Potensi wilayah ini telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan diantaranya adalah sektor perikanan dan kelautan, jasa kelautan, industri, perdagangan dan pelabuhan laut. Selain potensi tersebut di atas, Kota Semarang juga mempunyai potensi perikanan budidaya dengan areal budidaya tambak berkisar ha dan luas areal kolam budidaya air tawar 56,13 ha. Potensi sumber daya alam yang demikian menjadikan sebagian penduduk Kota Semarang bekerja di sub sektor perikanan dengan sebaran domisili di wilayah yang sesuai dengan jenis kegiatan usahanya, yaitu : a. Nelayan, berada di wilayah Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Genuk b. Petani tambak, berada di wilayah Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Genuk, dan Kecamatan Gayamsari; c. Petani ikan tawar/kolam, berada di Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen, Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tugu, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Semarang Selatan; d. Pengolah ikan, berada di wilayah Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Genuk, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang Selatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Banyumanik. 5.2 PROGRAM DAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan pada peningkatan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengelolaan potensi kelautan dan perikanan secara optimal serta pengembangan perikanan, melalui program : 4 4 4

10 1. Pengembangan produksi hasil tangkap dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada peningkatan sarana prasarana hasil tangkap dan produksi hasil tangkap; 2. Pengembangan Budidaya Air Payau dan Air Tawar dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada pengembangan Bibit Ikan Unggul dan Peningkatan Sarana Prasarana Produksi Budidaya; 3. Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada pengembangan kapasitas kelembagaan kelompok, fasilitas pembinaan dan ketrampilan kelompok, pengembangan dan penataan wilayah pesisir; 4. Pengembangan Pengolah dan Pemasaran Hasil Perikanan dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada fasilitas sarana dan prasarana pengolah/pemasaran, pengendalian mutu hasil olahan dan peningkatan konsumsi makan ikan. Pada tahun 2013 program-program yang dilaksanakan pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut : Program-program penunjang, yang meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini diarahkan terpenuhinya sarana dan prasarana kantor. 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program ini diarahkan meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD. Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi : 1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Program ini diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. 2. Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program ini diarahkan untuk peningkatan produksi perikanan budidaya dan untuk meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan. 3. Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program ini diarahkan pada peningkatan produksi perikanan tangkapan dan meningkatnya pendapatan nelayan. 4. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan Program ini diarahkan pada peningkatan konsumsi makan ikan. 5. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan 4 4 5

11 Program ini diarahkan pada peningkatan kualitas produk hasil olahan dan peningkatan pendapatan pengolah ikan. 5.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN Kebijakan pembangunan pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan yang diarahkan pada peningkatan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan laut maupun darat secara optimal dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengelolaan potensi kelautan secara optimal dan pengembangan perikanan. Adapun capaian kinerja pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dapat dilihat antara lain : 1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir a. Jumlah nelayan di Kota Semarang pada tahun 2012 sebanyak orang dan di tahun 2013 sebanyak orang. b. Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor kelautan dan perikanan selain nelayan adalah sebagai berikut : Jumlah petambak pada tahun 2012 adalah 500 orang dan pada tahun 2013 tetap sejumlah 500 orang. Jumlah pengolah pada tahun 2012 sebanyak 430 orang namun pada tahun 2013 meningkat menjadi 462 orang. Jumlah pembudidaya sebanyak 480 orang pada tahun 2012 meningkat pada tahun 2013 sebanyak 485 orang. Jumlah pedagang ikan hias sebanyak 40 orang pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 50 orang pada tahun c. Adapun rata-rata pendapatan nelayan mengalami peningkatan sebesar 42,26% pada tahun 2012 sebesar Rp ,-/kapita/th dan meningkat pada tahun 2013 sebesar Rp /kapita/th. d. Sedangkan rata-rata pendapatan tenaga kerja yang bekerja di sektor kelautan dan perikanan selain nelayan sebagai berikut : Petambak, pada tahun 2012 memiliki rata-rata pendapatan sebesar Rp ,- per orang per bulan meningkat menjadi sebesar Rp ,- per orang per bulan pada tahun Dengan demikian rata-rata pendapatan petambak meningkat sebesar 33,14%. Pengolah, pada tahun 2012 memiliki rata-rata pendapatan sebesar Rp ,- per orang per bulan meningkat menjadi sebesar Rp ,- per orang per bulan pada tahun

12 Dengan demikian rata-rata pendapatan pengolah meningkat sebesar 3,16%. Petani ikan, pada tahun 2012 memiliki rata-rata pendapatan sebesar Rp. 878,919,- per orang per bulan meningkat menjadi sebesar Rp ,- per orang per bulan pada tahun Dengan demikian rata-rata pendapatan petani ikan meningkat sebesar 16,34%. e. Panjang garis pantai yang rawan abrasi di Kota Semarang pada tahun 2012 adalah 36,63 km dan pada tahun 2013 masih tetap sepanjang 36,63 km. f. Luas hutan mangrove yang ditangani oleh Dinas Kelautan dan Perikanan di Kota Semarang pada tahun 2012 adalah 94,39 ha dan pada tahun 2013 luasnya 95,89 ha. g. Untuk mengatasi abrasi, salah satu upayanya adalah dengan rehabilitasi hutan mangrove. Sedangkan luas hutan mangrove yang berhasil direhabilitasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan sampai dengan tahun 2012 adalah 68,69 ha dan tahun 2013 yang direhabilitasi seluas 70,19 ha atau meningkat 2,18%. h. Di Kota Semarang belum ada pelaporan mengenai illegal fishing, hal ini dilihat dari nihilnya jumlah kasus pencurian ikan di tempat budidaya ikan (kolam/tambak/dsb) maupun jumlah kasus penangkapan ikan oleh nelayan asing (bukan warga Semarang) di wilayah perairan Kota Semarang yang bermasalah sehingga tidak ada kerugian akibat illegal fishing baik pencurian ikan di tempat budidaya ikan (kolam/tambak/dsb) maupun penangkapan ikan oleh nelayan asing (bukan warga Semarang) di wilayah perairan Kota Semarang. 2. Program Pengembangan Budidaya Perikanan a. Selain hasil perikanan laut, Kota Semarang juga memiliki potensi perikanan darat yang lebih besar daripada perikanan laut yang terlihat dari jumlah ikan hasil perikanan darat sebesar 1.823,83 ton pada tahun 2012 meningkat sebesar 0,13% menjadi 1.896,19 ton pada tahun b. Sedangkan nilai ikan hasil perikanan darat tersebut juga mengalami peningkatan dari Rp ,- pada tahun 2012 menjadi Rp ,- pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 54,18 %

13 c. Luas lahan yang digunakan untuk budidaya perikanan di Kota Semarang adalah 1626,13 ha yang terdiri dari kolam dan tambak. Luas kolam untuk budidaya perikanan pada tahun 2012 adalah 52,18 ha dan bertambah 7,57% pada tahun 2013 menjadi 56,13 ha. Sedangkan luas tambak yang ada di Kota Semarang adalah ha. 3. Program Pengembangan Perikanan Tangkap a. Peningkatan jumlah ikan hasil tangkapan dari laut sebesar 81,2% dimana pada tahun 2012 jumlah ikan hasil tangkapan dari laut sebesar 715,53 ton dan pada tahun 2013 menjadi 1.296,50 ton. b. Sedangkan nilai ikan hasil tangkapan dari laut tersebut juga mengalami peningkatan dari Rp ,- pada tahun 2012 menjadi Rp ,- pada tahun 2013 atau mengalami peningkatan sebesar 271,49%. c. Jumlah pengolah hasil laut pada tahun 2012 sebanyak 430 dan pada tahun 2013 jumlahnya meningkat 7,4 % sebanyak 462 mencakup 14 jenis usaha. d. Nilai ekspor hasil laut pada tahun 2012 sebesar $ ,93 meningkat menjadi $ ,23 pada tahun Nilai ekspor hasil laut mengalami peningkatan sebesar 107,60% e. Kota Semarang hanya memiliki 1 (satu) buah pelabuhan perikanan dan 1 (satu) buah Tempat Pelelangan Ikan dan pemasaran hasil laut yaitu TPI Tambak Lorok. f. Adapun nilai rata-rata transaksi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pemasaran hasil laut pada tahun 2012 sebesar Rp ,- per hari dan tahun 2013 sebesar Rp ,- per hari sehingga ada peningkatan sebesar 25,08 %. 4. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan a. Jumlah konsumsi ikan mengalami sedikit peningkatan sebesar 3,7% dimana pada tahun 2012 sebesar 24,04 kg/kapita menjadi 24,93 kg/kapita pada tahun b. Jumlah kegiatan penyuluhan perikanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang pada tahun 2011 sebanyak 360 kali dengan 9 orang penyuluh perikanan sedangkan pada tahun 2013 kegiatan penyuluhan sebanyak 455 kali dengan jumlah penyuluh perikanan sebanyak 9 orang

14 5. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Hasil kinerja pada program ini dapat dilihat dari jumlah produksi olahan pada pada tahun 2012 adalah ,30 ton sedangkan pada tahun 2013 adalah ,30 ton. Dengan demikian pada tahun 2013 jumlah produksi olahan mengalami peningkatan sebesar 11,54%. DATA PRODUKSI PERIKANAN OLAHAN JENIS PENGOLAHAN TAHUN Bandeng cabut duri , Bandeng duri lunak , Blenyik Ikan segar , Kerupuk Otak-otak , Pemanggangan , Pemindangan 2.309, Pengasinan , Pepes , Rempeyek , Terasi , Udang kupas , Lainnya , Jumlah (kg) , Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Semarang Tahun SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan 5.5 JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan adalah sebanyak 48 orang. 5.6 ALOKASI DAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2013 sebesar Rp ,- dengan perincian Rp ,- untuk program penunjang dan Rp ,- untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut : Anggaran program penunjang Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : 4 4 9

15 (Rp.) (Rp.) PERSEN TASE SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat ,39 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik ,93 3 Penyediaan jasa administrasi keuangan Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan bahan logistik kantor Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah ,87 10 Penyediaan Jasa Kegiatan Kepanitiaan JUMLAH PROGRAM ,36 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : (Rp.) (Rp) PERSENTASE SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan 1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional ,75 3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor JUMLAH PROGRAM ,04 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : (Rp.) (Rp) PERSENTASE SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar ,84 Realisasi Kinerja SKPD 2 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Musrenbang SKPD ,34 JUMLAH PROGRAM ,05 Anggaran program pelaksanaan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan 1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan (Rp.) (Rp) PERSENTASE 1 Pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir ,06 2 Penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir Kota Semarang ,26 3 Pemanfaatan dan penanganan sumberdaya pesisir ,85 JUMLAH PROGRAM ,27 2. Program Pengembangan Budidaya Perikanan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : (Rp.) (Rp) PERSENTASE SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan 1 Pengembangan bibit ikan unggul ,50 2 Pengembangan Perikanan Rakyat ,5 3 Pelestarian sumberdaya perikanan ,34 JUMLAH PROGRAM ,79 3. Program Pengembangan Perikanan Tangkap 4 5 0

16 Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan (Rp.) (Rp) PERSENTASE 1 Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap ,74 JUMLAH PROGRAM ,74 4. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan (Rp.) (Rp) PERSENTASE 1 Penguatan dan pengembangan pemasaran hasil perikanan ,98 JUMLAH PROGRAM ,98 5. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : SKPD : Dinas Kelautan dan Perikanan 1 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan (Rp.) (Rp.) PERSEN TASE ,81 2 Pengembangan Pasar Ikan Higienis Mina Rejomulyo ,25 3 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pemasaran Perikanan ,14 4 Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan ,55 JUMLAH PROGRAM , PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 5.8 SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana 4 5 1

17 pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 5.9 PERMASALAHAN Permasalahan pada pelaksanaan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 : 1. Belum tuntasnya proses serah terima aset PIH Mina Rejomulyo dari Pemerintah Pusat (Kementerian Kelautan dan Perikanan) ke Pemerintah Kota Semarang sehingga PIH Mina Rejomulyo belum bisa operasional secara optimal. 2. Belum adanya tempat pelelangan ikan yang representatif dikarenakan status tanah yang sekarang menjadi milik KUD Usaha Mina Semarang. 3. Belum adanya lahan konservasi di Kota Semarang sehingga penanaman bibit mangrove yang selama ini berada di Lokasi pihak ketiga tidak dapat terevaluasi TINDAK LANJUT Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut di atas adalah : 1. Koordinasi aktif ke Kementarian Kelautan dan Perikanan (Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan) dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka pelimpahan aset PIH Mina Rejomulyo. 2. Inventarisasi lahan untuk kawasan tempat pelelangan ikan melalui pembuatan FS, DED dan masterplan. 3. Pengadaan Lahan untuk Konservasi Mangrove PRESTASI / PENGHARGAAN Prestasi dan penghargaan yang diperoleh pada tahun 2013 adalah Juara II Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tingkat Provinsi Jawa Tengah

18 6. URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN 6.1 KONDISI UMUM Kota Semarang berkembang menjadi kota yang memfokuskan pada perdagangan dan jasa. Posisi Kota Semarang yang berada di tengah pulau Jawa, menjadikan Kota Semarang sebagai Central Point Regional Marketing dengan Kota Besar lainnya seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Dalam skala lokal Kota Semarang bergabung kedalam "KedungSepur" dan Kota Segitiga Ekonomi "JogloSemar" : Jogyakarta, Solo, dan Semarang. Dengan posisi Geografis tersebut, Kota Semarang mengembangkan kawasan-kawasan perdagangan yang dapat meningkatkan kemajuan Kota Semarang sesuai dengan Visi Pemerintah Kota Semarang yaitu terwujudnya Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera Secara garis besar kinerja makro urusan perdagangan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dan ekspor bersih perdagangan. Sebagai kota yang perekonomiannya bertumpu pada sektor perdagangan, kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Kota Semarang memiliki peranan yang penting terhadap kemajuan perekonomian Kota Semarang. Jika pada tahun 2012, kontribusinya mencapai 28,42% maka pada tahun 2013 kontribusi sektor perdagangan Kota Semarang mengalami kenaikan sebesar 28,72%. Sedangkan persentase nilai Perdagangan Ekspor Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 13,68% dengan nilai ekspor selama tahun 2012 sebesar US$ sedangkan pada tahun 2013, menjadi US$ ,58 sehingga selisih nilai penurunan perdagangan sebesar US$ ,42. ditahun 2013 dibandingkan di tahun Adapun kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Kota Semarang dapat dilihat pada tabel berikut :. KONTRIBUSI SEKTOR PERDAGANGAN TERHADAP PDRB (STRUKTUR EKOMI DI KOTA SEMARANG TAHUN ) INDIKATOR 1 Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB atas dasar Harga Berlaku 2 Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB atas dasar Harga Konstan Sumber Data : Olahan Pemerintah Kota Semarang Tahun TAHUN ,30% 28,87% 28,30% 27,92% 28,01% 28,42% 28,72% 30,28% 30,83% 30,81% 30,83% 30,90% 31,08% 31,30% 4 5 3

19 6.2 PROGRAM DAN Arah Kebijakan Urusan Pilihan Perdagangan dititik beratkan pada terwujudnya ketesediaan kebutuhan bahan pokok masyarakat dan peningkatan ekspor melalui Program : 1. Program-program penunjang urusan pilihan perdagangan meliputi : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran serta kelancaran dalam Operasional Kegiatan c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Program ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja Perangkat Daerah 2. Program-Program Pelaksanaan Urusan Pilihan Perdagangan, yang meliputi : a. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan, Program ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan konsumen dan pengawasan peredaran produk konsumsi masyarakat melalui pengawasan peredaran barang jasa dan pengembangan kemetrologian daerah. b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, Program ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Kota Semarang melalui promosi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Program ini bertujuan untuk mengembangkan pemasaran produk-produk usaha kecil dan menengah serta mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat. d. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan, Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban PKL. 6.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan perdagangan pada tahun 2012 dapat dilihat antara lain sebagai berikut : 1. PROGRAM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN Komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan adalah untuk memajukan Perekonomian bagi masyarakat. Selain itu Pemerintah Kota Semarang juga berkomitmen 4 5 4

20 dalam memberikan perlindungan dan keamanan bagi warganya dalam mengkonsumsi Produk baik berupa barang maupun jasa dengan melakukan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. Capaian Kinerja penyelenggaraan dalam program ini dapat dilihat dari indikator terlaksananya kegiatan perlindungan konsumen, yang di dalamnya mencakup pengawasan peredaran barang, dan penyelesaian sengketa. Secara lebih rinci hasil-hasil yang dicapai dapat dicermati dari pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : a. Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen; Dari kegiatan ini terjadi penurunan kasus permasalahan sengketa konsumen dari 24 kasus pada awal 2012 menjadi 14 kasus pada akhir tahun 2013, dimana kebanyakan kasus yang paling banyak terjadi yaitu kasus konsumen dengan lembaga pembiayaan. b. Fasilitasi pembentukan Badan Penanganan Sengketa Konsumen BPSK tahun Pembentukan Badan ini bertujuan untuk melakukan mediasi, arbitrasi dan konsultasi untuk melindungi konsumen dari pelaku usaha yang melakukan pelanggaran dan merugikan konsumen. c. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa; Kegiatan pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa bertujuan untuk lebih melindungi konsumen terhadap terjadinya penipuan barang dan jasa yang sedang marak pada akhir-akhir tahun ini sehingga dapat merugikan konsumen. Kegiatan pengawasan ini dilaksanakan sebanyak 235 kali pengawasan, dimana terdapat kenaikan aktivitas yang cukup signifikan dibandingkan pada tahun 2012 sebanyak 24 kali Pengawasan, menandakan keseriusan Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan perlindungan bagi warga kotanya d. Operasionalisasi dan pengembangan Kemetrologian Daerah Untuk pelaksanakan kegiatan pengembangan Kemetrologian Daerah yaitu : - Melakukan Tera Ulang di SPBU dalam 1 tahun selama 2 Bulan sebanyak 10 kegiatan - Penyusunan Draft Raperda Tentang Restribusi Tera-tera Ulang dengan membuat Naskah Akademik mengenai kebijakan bimbingan teknis, melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan dibidang 4 5 5

21 Pengawasan dan Penyuluhan, Massa, Timbangan, Ukuran Arus Panjang dan Volume, dan Sarana Kemetrologian; - Melakukan Pengawasan Barang Dalam Keadaan Tertutup (BDKT) berupa seluruh barang dalam bentuk kemasan. 2. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN EKSPOR Tujuan dari Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Kota Semarang melalui Promosi dan Peningkatan Kualitas SDM IKM. Capaian Kinerja pada Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor Perdagangan Luar Negeri Kota Semarang dapat dilihat data realisasi nilai ekspor komoditi non migas. Dimana pada periode Januari sampai dengan Desember 2013 mencapai US$ ,58 sedangkan realisasi tahun 2012 pada periode yang sama nilainya sebesar US$ Dengan demikian bila dibanding pada tahun 2012 nilai perdagangan ekspor Kota Semarang mengalami penurunan realisasi ekspor senilai US$ ,42 atau 13,68%. Meski nilai perdagangan luar negeri Kota Semarang mengalami penurunan tetapi dunia usaha di Kota Semarang mengalami kenaikan. Kenaikan ini dapat dilihat semakin banyaknya jumlah pasar Modern yang ada sebesar 444 buah pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2012 sebesar meningkat 438 buah. Selain itu jumlah sentra perdagangan untuk ruko dan rukan juga mengalami kenaikan dari 627 buah pada tahun 2012 menjadi 823 buah. Dengan semakin berkembangnya dunia usaha yang ada di Kota Semarang maka akan dapat memperbaiki kehidupan warga Kota Semarang dalam hal ini penyerapan tenaga kerja. 3. PROGRAM PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI Pasar merupakan ruang untuk mewadahi kegiatan jual beli barang antara penjual dan pembeli dimana jumlah penjual dan pembeli di pasar lebih dari satu, selain itu serta pasar juga sebagai salah satu wadah dalam pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Pada Umumnya istilah pasar dikategorikan kedalam pasar tradisional dan pasar modern. Pada pasar tradisional yang pada umumnya dimiliki oleh pemerintah, terjadi interaksi langsung antara penjual dan pembeli, dengan proses tawar menawar. Untuk mengimbangi keberadaan pasar modern dan melindungi pasar tradisional, dikembangkan konsep Pasar Tradisional Modern. Pasar 4 5 6

B A B I V U r u s a n P i l i h a n P a r i w i s a t a L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N

B A B I V U r u s a n P i l i h a n P a r i w i s a t a L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 4.2.4 URUSAN PILIHAN PARIWISATA 4.2.4.1 KONDISI UMUM Pariwisata adalah industri terbesar dan paling cepat berkembang di dunia dewasa ini, dan merupakan segmen industri yang semakin populer dan semakin

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5.1 KONDISI UMUM Sebagai salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di wilayah pesisir, Kota Semarang memiliki panjang pantai 36,63 km dengan

Lebih terperinci

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN 2014 4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 4.2.5.1 KONDISI UMUM Sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang terletak di wilayah pesisir yang memiliki luas

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n P i l i h a n P e r d a g a n g a n

B A B I V U r u s a n P i l i h a n P e r d a g a n g a n 4.2.6 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN 4.2.6.1 KONDISI UMUM Kota Semarang berkembang menjadi kota yang memfokuskan pada perdagangan dan jasa. Posisi Kota Semarang yang berada di tengah pulau Jawa, menjadikan

Lebih terperinci

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM 4.2.04 URUSAN PILIHAN PARIWISATA 4.2.04.1 KONDISI UMUM Dalam pelaksanaan urusan pilihan pariwisata Pemerintah Kota Semarang memiliki peranan yang cukup penting dan strategis, hal ini dikarenakan Kepariwisataan

Lebih terperinci

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81 05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan diarahkan pada Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Optimal, dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 04. URUSAN PILIHAN PARIWISATA A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan kepariwisataan diarahkan pada terwujudnya Kota Wisata melalui pengembangan dan pemanfaatan potensi-potensi wisata secara maksimal,

Lebih terperinci

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan Program Urusan Wajib Kebudayaan dititikberatkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Hal tersebut didasarkan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang AkhirTahunAnggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang AkhirTahunAnggaran 2015 05. URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Kegiatan pembangunan pada sektor perikanan dan kelautan, jasa kelautan, industri, perdagangan dan pelabuhan laut dilakukan dengan melibatkan dan memberdayakan

Lebih terperinci

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 LKPJ WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2014 4.1.17 URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 4.1.17.1 UMUM Keberadaan seni dan budaya memerlukan pelestarian agar tidak punah, dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang melakukan fasilitasi

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 180/1918/KEP/421.115/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 RANCANGAN

Lebih terperinci

4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN

4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN Tradisional Modern yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu Pasar Rasamala dan Pasar Tradisional Terpadu Modern Rejomulyo Tahap I. Selain itu Pemerintah Kota Semarang dalam Anggaran tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 06-0 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN Tujuan Sasaran Uraian Indikator Sasaran 06 07 08 09 00 0 Kebijakan Program ) Meningkatkan Meningkatnya kunjungan Jumlah kunjungan

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 4.1.16 URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL 4.1.16.1 KONDISI UMUM Proses pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah

Lebih terperinci

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 4.2.6 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN 4.2.6.1 KONDISI UMUM Sesuai dengan Visi Pemerintah Kota Semarang yaitu Terwujudnya Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 06 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Perdagangan diarahkan pada (1) peningkatan perlindungan konsumen sesuai ketentuan yang berlaku; (2) peningkatan pertumbuhan ekspor

Lebih terperinci

PERSEN TASE (%) Dinas Kebudayaan dan Pariwiswata ,22 JUMLAH ,22

PERSEN TASE (%) Dinas Kebudayaan dan Pariwiswata ,22 JUMLAH ,22 04. A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada Urusan Pilihan Kepariwisataan diarahkan pada terwujudnya Semarang Kota Wisata melalui pengembangan dan pemanfaatan potensi-potensi wisata secara maksimal, baik wisata

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1.Perencanaan Kinerja Kota Padang menempati posisi strategis terutama di bidang kepariwisataan. Kekayaaan akan sumber daya alam dan sumber daya lainnya telah memberikan daya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 05 Kelautan dan Perikanan Unit Organisasi : 2. 05. 01 DINAS KELAUTAN, PERIKANAN, ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Sub Unit Organisasi : 2. 05.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang merupakan badan atau organisasi

Lebih terperinci

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

PROFILE DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

PROFILE DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROFILE DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA GAMBARAN UMUM DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KARAWANG Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karawang dibentuk berdasarkan Perda No.10 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata dipandang sebagai sektor andalan yang mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa dampak terhadap perkembangan

Lebih terperinci

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN. terpenuhinya kebutuhan surat menyurat Terbayarnya tagihan telepon, air dan listrik

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN. terpenuhinya kebutuhan surat menyurat Terbayarnya tagihan telepon, air dan listrik URUSAN : KELAUTAN DAN PERIKANAN NAMA SKPD : NO PROGRAM 1 PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2 Penyediaan jasa Komunikasi, sumberdaya air dan listrik 3 Penyediaan Jasa Administrasi

Lebih terperinci

TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN

TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN KONDISI CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN KERANGKA PENDANAAN

Lebih terperinci

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang cukup penting mempunyai peran dalam memacu pembangunan. Pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016 15. URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui

Lebih terperinci

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA BANDUNG SKPD : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Jumlah Sumber Dana APBD Kota Rp

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014 Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah

Lebih terperinci

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kebudayaan

Lebih terperinci

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00 PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2015 URUSAN PEMERINTAHAN : 2.05. - KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANGGARAN KAS

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANGGARAN KAS Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Bidang Pemerintahan : 1. 18 Kepemudaan dan Olah Raga PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG KAS TAHUN 2014 Unit Organisasi : 1. 18. 01 DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN PARIWISATA

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan Renstra SKPD Pada tahun 2012, tidak semua kegiatan dalam Rencana Kerja tahun 2012 dapat dilaksanakan,

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 3.01. - KELAUTAN DAN PERIKANAN : 3.01.01.

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN SERANG Tahun Anggaran 2015 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 05 Kelautan

Lebih terperinci

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA BANDUNG SKPD: DINAS KUKM DAN PERINDAG NO KODE Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator

Lebih terperinci

PERSEN TASE (%) Kantor Perpustakaan dan Arsip ,04 JUMLAH ,04

PERSEN TASE (%) Kantor Perpustakaan dan Arsip ,04 JUMLAH ,04 26. A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan pada urusan diarahkan pada terciptanya masyarakat gemar membaca melalui (1) pengembangan berbasis teknologi informatika (2)peningkatan manajemen ; (3) peningkatan kualitas

Lebih terperinci

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Urusan Pemerintahan : 2. 06 Urusan Pilihan Perdagangan Organisasi : 2. 06. 01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sub Unit Organisasi : 2. 06. 01. 01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 205 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2. 05 Urusan Pilihan dan Perikanan Organisasi : 2. 05. 0,

Lebih terperinci

PERSEN TASE (%) Dinas Tata Kota dan Perumahan ,82 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame

PERSEN TASE (%) Dinas Tata Kota dan Perumahan ,82 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Penataan Ruang diarahkan untuk mewujudkan tata ruang kota yang sinergis, serasi dan berkelanjutan didukung oleh dokumen perencanaan tata

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jasa Lainnya 3 unit roda empat, 5 unit roda dua Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jasa Lainnya 3 unit roda empat, 5 unit roda dua Rp ,00 APBD awal: akhir: RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I : KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN : 2014 1 DINAS Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Jasa Lainnya 3 unit roda empat,

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

B A B I V U r u s a n W a j i b K e b u d a y a a n

B A B I V U r u s a n W a j i b K e b u d a y a a n 4.1.17 URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 4.1.17.1 KONDISI UMUM Dalam penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 NAMA SKPD : Dinas Perikanan Dan Kelautan NO KODE USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 30 NOMOR 30 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 30 NOMOR 30 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 30 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Wonosobo dengan kondisi geografis pegunungan dan panorama alam yang memukau merupakan kekayaan alam yang tak ternilai bagi potensi pariwisata. Selain itu budaya dan keseniannya

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Renja SKPD Perangkat Daerah : Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Bima Periode Pelaksanaan: 2016

Evaluasi Hasil Renja SKPD Perangkat Daerah : Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Bima Periode Pelaksanaan: 2016 ( Dalam Juta Rupiah) NO / BIDANG DAN / INDIKATOR (OUTPUT) 1 2 3 4 1 Urusan Wajib 1.17 Bidang Kebudayaan 1. 1.17.01 PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1.17.01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.17.01.02

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014-2029 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang

Lebih terperinci

4.1.5 URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG

4.1.5 URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG 4.1.5 URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG 4.1.5.1 KONDISI UMUM Tujuan penyelenggaraan penataan ruang adalah terwujudnya ruang nusantara yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan akan dapat dicapai melaui

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SEMARANG TAHUN 2013

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SEMARANG TAHUN 2013 RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SEMARANG TAHUN 2013 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SEMARANG Jl. Pemuda No.175 (Lantai 8 Gedung Pandanaran) Semarang Rencana Kerja Dinas

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PEMERINTAH KOTA CIREBON KATA PENGANTAR Menindaklanjuti Peraturan Walikota Cirebon Nomor: 16

Lebih terperinci

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD : DISKOPERINDAG NO Program Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan koperasi Fasilitasi Perijinan, Pembinaan dan Pengembangan Usaha Koperasi Fasilitasi Permodalan Usaha Koperasi Fasilitasi Badan Hukum,

Lebih terperinci

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. 4.1.15 URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH 4.1.15.1 KONDISI UMUM Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 NAMA SKPD : Dinas Peran Dan Kelautan NO KODE TOLOK UKUR TARGET CAPAIAN KINERJA 1 2 3 4 5 6 7 8 2.05.01 1 2.05.01.19 2.05.02 PROGRAM

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2013 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 203 Urusan Pemerintahan : 2. 06 Urusan Pilihan Perdagangan Organisasi

Lebih terperinci

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM 4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN 4.2.7.1 KONDISI UMUM Proses pembangunan sering kali dikaitkan dengan proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah No Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Kebijakan Umum Sasaran Indikator Sasaran Program Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Akuntabilitas Kinerja merupakan salah satu media pertanggungjawaban dari Dinas Kebudayaan dan yang pada dasarnya adalah mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

URAIAN sebelum perubahan

URAIAN sebelum perubahan URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.15. - KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH : 1.15.01. - DINAS KOPERASI UMKM, PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN KODE REKENING 1.15.1.15.01.00.00.4. 1.15.1.15.01.00.00.8. 1.15.1.15.01.00.00.4.1.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 Formulir RKPA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Organisasi : 1.15.01.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN LAMPIRAN I.2 : PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RINCIAN LAPORAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAERAH DAN PEMBIAYAAN TAHUN 2014 PERIODE BULAN : DESEMBER

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dab Pendanaan Indikator Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dab Pendanaan Indikator Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Kinerja, Kelompok dab Pendanaan Dinas Kebudayaan, Tujuan 1.1 Pembinaan dan pengmbangan profesionalisme sumber daya aparatur 1.1.1 terwujudnya pembinaan dan pengembangan

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa

Lebih terperinci

KONDISI EXISTING 2008 TARGET PENCAPAIAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM STRATEGI PROGRAM SASARAN PROGRAM 1.1. URUSAN PERDAGANGAN

KONDISI EXISTING 2008 TARGET PENCAPAIAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM STRATEGI PROGRAM SASARAN PROGRAM 1.1. URUSAN PERDAGANGAN LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR : 5 TAHUN 2010 TANGGAL : TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 1.1. URUSAN PERDAGANGAN jaringan distribusi pada sektor

Lebih terperinci

SKPD : DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA,

SKPD : DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, SKPD : 1.07.01 - DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, Kode 1 URUSAN WAJIB 647.645.000,00 4.967.731.000,00 2.759.133.000,00 8.374.509.000,00 645.592.000,00 4.863.867.439,00 2.708.386.250,00 8.217.845.689,00 (156.663.311,00)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengaktifkan sektor lain di dalam negara penerima wisatawan. Di samping itu,

BAB I PENDAHULUAN. mengaktifkan sektor lain di dalam negara penerima wisatawan. Di samping itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia pariwisata telah mengalami berbagai perubahan baik perubahan pola, bentuk dan sifat kegiatan, serta dorongan orang untuk melakukan perjalanan,

Lebih terperinci

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018 DINAS PERDAGANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rancangan Rencana Kerja 2018 Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG Tahun Anggaran 206 Urusan Pemerintahan : 2. 0 Urusan Pilihan Kelautan dan Organisasi : 2.

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 2.11. - KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan : 2. 01 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 2. 01. 01 DINAS PERTANIAN Sub

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Hal 1 dari 5 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKA SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintahan : Organisasi : 1.15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1.15.01. Dinas

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. PERENCANAAN Rencana strategis sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang Dinas Kelautan dan Perikanan adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEADAAN 31 JULI 2015 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEADAAN 31 JULI 2015 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEADAAN 31 JULI 2015 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH REALISASI FISIK DAN KEUANGAN PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH KEADAAN 31 DESEMBER 2015 FISIK = 94.32%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berani mempromosikan diri untuk meningkatan citra dan perekonomian Kota

BAB I PENDAHULUAN. berani mempromosikan diri untuk meningkatan citra dan perekonomian Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Semarang sebagai Ibu Kota Jawa Tengah memiliki daya tarik wisata yang sekarang ini meluncurkan slogan Ayo Wisata ke Semarang yang mulai berani mempromosikan diri

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 206 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2. 0 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 2. 0. 0 Pertanian,

Lebih terperinci

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN I. PROFIL ORGANISASI 1. Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang terletak Jalan Ir. Suratin, No. 1 Karawang, dengan luas gedung 645 m 2 berdiri di atas

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2015 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor URUSAN : Pertanian SKPD : Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan KODE 2 01 Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan 4.945.000.000 RUTIN 760.377.300 2 2.01.05 01 Program Pelayanan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara kepulauan terluas di dunia, dengan panjang pantai 81.000 km serta terdiri atas 17.500 pulau, perhatian pemerintah Republik Indonesia terhadap sektor

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 16. URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL Salah satu sumber dana utama guna memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar dalam melaksanakan pembangunan diperoleh melalui kegiatan penanaman modal atau investasi. Mengingat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo 245 Telp. (031) 3956708, 395709 / Fax. (031) 3956710 KEPUTUSAN KEPALA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 3.06. - PERDAGANGAN : 3.06.01.

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN Yang dimaksud dengan urusan pilihan adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Raperda APBD Tahun 201 Nomor : Tanggal : PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 1 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dan kinerja aparatur KP dengan sasaran adalah meningkatnya pendapatan dan taraf hidup masyarakat kelautan dan serta kompetensi SDM aparatur

Lebih terperinci

4.2.3 URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

4.2.3 URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL 4.2.3 URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL 4.2.3.1 KONDISI UMUM Wilayah kota Semarang secara umum struktur daerahnya terdiri atas tiga bagian yaitu struktur joint (kekar), patahan (fault), dan

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 205 KABUPATEN BANGGAI NAMA SKPD : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANGGAI Kode 2.05.0 Hasil Program Keluaran Hasil 205 (Rp) 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Lebih terperinci