SKRIPSI DISUSUN OLEH IKA SUSWANTI NIM:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI DISUSUN OLEH IKA SUSWANTI NIM: 108101000044"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN MAKANAN CEPAT SAJI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI DISUSUN OLEH IKA SUSWANTI NIM: PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013M

2 i

3 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN GIZI Skripsi, 11 Januari 2013 Ika Suswanti, NIM: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012 xix halaman, 29 tabel, 2 bagan, 1 gambar, 1 lampiran ABSTRAK Makanan cepat saji merupakan makanan cepat saji yang dalam proses memasaknya tidak membutuhkan waktu yang lama, Makanan cepat saji merupakan makanan yang digemari oleh remaja khususnya mahasiswa. Makanan cepat saji mudah ditemukan dan bisa dikonsumsi dalam kondisi apapun. Resiko gangguan kesehatan dari makanan cepat saji dapat diperoleh dari segi makanan yang memiliki kalori cukup tinggi namun rendah zat gizi lain, kandungan bahan tambahan pangan yang digunakan, serta penggunaan kemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan cepat saji pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau daftar pertanyaan mengenai karakteristik siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan yaitu, jenis kelamin, pengetahuan, status gizi, pendapatan, faktor makanan (rasa, tekstur, warna, bumbu, bentuk, harga), jumlah keluarga dan perpindahan penduduk. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKIK UIN Jakarta tahun 2012 yang berjumlah 1345 mahasiswa dengan jumlah sampel 181 orang. Hasil penelitian menunjukan jumlah responden yang melakukan pemilihan makanan cepat saji dengan baik lebih tinggi yaitu sebesar (60,8%) dibandingkan dengan responden yang melakukan pemilihan makanan cepat saji kurang baik (39,2%). Hal ini berarti sebagian besar mahasiswa memiliki kesadaran akan pentingnya memilih makanan yang sehat namun sesuai selera. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin, pengetahuan, pendapatan, rasa, tekstur, bentuk, bumbu, harga, jumlah keluarga dan perpindahan penduduk terhadap pemilihan makanan cepat saji, Namun terdapat hubungan antara status kesehatan (P-value 0,001) dan warna (P-value 0,03). Pemilihan makanan pada mahasiswa FKIK lebih mengarah pada kesadaran akan keamanan pangan, namun rendah perhatiannya dalam hal kandungan gizi dari makanan cepat saji tersebut. Oleh karena itu, akan lebih baik jika keduanya mendapat perhatian yang sama. Perhatian akan kandungan gizi bisa mengurangi resiko terjadinya penyakit degenerative di kemudian hari. ( Daftar Bacaan 62 ( ) ) Kata kunci: makanan cepat saji, pemilihan makanan, mahasiswa ii

4 FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM NUTRITION DEPARTMENT Thesis, January 2013 Ika Suswanti, NIM: Determine of The Factors Associated With The Selection of Fast Food at the Faculty Of Medicine And Health Sciences UIN Syarif Hidayatullah Jakarta xix+ 122 pages, 29 tables, 2 charts, 1 figure, 1 appendix ABSTRACT Fast food in the cooking process does not require a long time, fast food is the food most liked by teenagers, especially students that are still in their late teens. Penchant for fast food because fast food is easy to find and can be consumed in any condition. Actually, fast food is not always harmful to health, it depends on the ability of one's own food choices. The risk of health problems from fast food can be obtained in terms of the food itself that has high calories but low in other nutrients, food additives ingredients used, and the use of packaging. The purpose of this study was to determine the factors associated with the selection of Fast Food In Faculty of Medicine and Health Sciences UIN Syarif Hidayatullah Jakarta This research is a quantitative study using a cross-sectional study design. The instrument used in this study is a questionnaire or a list of questions about the characteristics of students and the factors that influence the choice of food that is, sex, knowledge, nutrition status, income, dietary factors (taste, texture, color, flavor, shape, price), family size and population displacement. The population in this study were all students FKIK UIN Jakarta in 2012 which amounted to 1345 students with a sample of 181 people. The results showed the number of respondents who did the selection of fast food with the amount of either higher (60.8%) compared with those who did the selection of fast food is not good (39.2%). This means that most of the students have an awareness of the importance of choosing healthy foods, but according to taste. In this study the result that there is no relationship between gender, knowledge, income, taste, texture, shape, flavor, price, number of families and people movement against fast food selection, but there is a relationship between health status (P-value 0.001) and color (P-value 0.03) for the selection of fast food. The selection of food at a student lead FKIK more awareness of food safety, but low concern in terms of nutritional content of fast food is. Therefore, it would be better if they receive the same attention. Attention will be able nutrients reduce the risk of degenerative diseases later in life. (Reading List 62 ( )) Keywords : fast food, food choice, student iii

5 iv

6 v

7 RIWAYAT HIDUP PENULIS Identitas Diri Nama : Ika Suswanti Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Juni 1990 Jenis Kelamin Agama Alamat : Perempuan : Islam : Kedungwuluh, RT 07/RW 03 no.197 Hp : Padaherang, Ciamis, Jawa Barat icha.ydoet@gmail.com Pendidikan Formal Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun : TK Nurul Huda :SDN 1 Kedungwuluh : SMPN 1 Padaherang : SMAN 1 Banjarsari : FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta vi

8 LEMBAR PERSEMBAHAN Skripsi ini saya Persembahkan teruntuk Ibu dan Ayah saya tercinta serta Sahabat dan orang-orang Baik yang membantu mewujudkan mimpi-mimpi saya ῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺ Mulailah segala sesuatu dengan selalu berprasangka baik kepada Allah Karenanya merupakan salah satu syarat terkabulnya doa.. Dalam setiap harapan pastikan itu selalu bersamanya Manusia hanya cukup ber- Usaha, Doa, Yakin dan Pasrah Dengan izin-nya, segala sesuatu diluar logika manusia akan terjadi sesuai kehendak-nya Karena Dialah yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk hamba-nya ῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺῺ vii

9 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang maha segalanya, yang telah memberikan nikmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa FKIK UIN Jakarta Tahun Shalawat dan salam penyusun haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang membawa umatnya dari alam kejahiliyaan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, petunjuk, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya penyusun mengucap rasa syukur sebagai implementasi dari rasa terima kasih kepada : 1. Ibu dan Ayah tercinta yang memberikan bantuan doa, moril maupun materil yang tak terhingga dan selalu menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi saya. Kakak dan Adik-adiku, kak Asri Nirmala, Nurasisyiyah, Abdi Maulana dan si kecil penyemangat hidupku M. Insan Kamil. terima kasih atas segala dukungan dan do a yang selalu ada dalam setiap fase hidupku. 2. Prof. DR (hc). Dr. M.K. Tadjudin, Sp.And, selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Febriati, Msi, selaku ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf serta segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penyusun. 4. Bapak M.Farid Hamzens Msi, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan waktu, pikiran, arahan serta semangat dan motivasi kepada penyusun dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Semoga Allah membalas kebaikan dan budi mulia Bapak. 5. Ibu Yuli Amran, MKM, selaku dosen pembimbing II dan dosen pembimbing akademik yang telah memberikan waktu, pikiran, arahan serta semangat dan viii

10 motivasi kepada penyusun dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Semoga Allah membalas kebaikan dan budi mulia ibu. 6. Ibu Ratri Ciptaningtyas, Skn, Ibu Riastuti Kusumawardani, MKM, dan Ibu Itje, atas kesediaannya menjadi dosen penguji. Terima kasih atas bimbingan, arahan, dan saran yang berharga bagi penulis. 7. Seluruh Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta angkatan yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah bersedia untuk menjadi responden penelitian penyusun, terima kasih atas bantuan dan kerja samanya. Terlebih kepada Yusna & Danie Farmasi 2010, Angga PSPD 2010, Indah Keperawatan 2011, Faulia Keperawatan 2009, Ilham Keperawatan 2010 dan adik-adik jurusan Kesehatan masyarakat atas bantuannya membantu penyusun untuk terkumpulnya kuesioner. Semoga kalian semua juga dimudahkan dalam setiap urusannya. 8. Sahabat-sahabat terhebat saya Melda Santi (sahabat sekaligus rekan seperjuangan saya terima kasih atas segala bantuannya ya mel..), Nurmalita Sani, Dimiyati Syahidah, Rima Zeinnamira, Resti Ratnawati, Oki Oktaviani (terima kasih atas semua pengalaman, canda, tawa, senang, susah yang membuat cerita di kehidupan penyusun yang nggak akan pernah terlupakan) serta semua temanteman jurusan Kesehatan Masyarakat angkatan 2008 yang sedang sama-sama berjuang dan saling mengingatkan. Dengan segala kerendahan hati, penulis juga menyadari kekurangankekurangan yang sangat mungkin terjadi dalam penulisan kesempurnaan skripsi ini. Meskipun demikian semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembacanya. Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah- Nya kepada kita semua. Aamiin. Jakarta, Januari 2013 Penulis ix

11 DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN..... i ABSTRAK ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN... v RIWAYAT HIDUP... vi LEMBAR PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR.. viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xv DAFTAR BAGAN.. xviii DAFTAR GAMBAR xix BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah 8 C. Pertanyaan Penelitian D. Tujuan Tujuan Umum Tujuan Khusus E. Manfaat Manfaat Bagi Remaja Manfaat Bagi Peneliti lain F. Ruang Lingkup Kegiatan 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 14 A. Makanan Cepat Saji Penggunaan Kemasan Kandungan Gizi Makanan Cepat Saji Bahan Tambahan Makanan Pemilihan Makanan. 32 B. Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Makanan Cepat Saji x

12 1. Pengetahuan Usia Jenis kelamin Pendapatan Keterampilan Memasak Status Gizi Faktor Makanan Musim dan Tingkatan sosial Mobilitas Pekerjaan dan Jumlah Keluarga Perpindahan penduduk/tempat tinggal.. 45 C. Kerangka Teori. 45 BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep B. Definisi Operasional C. Hipotesis Penelitian BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Pengumpulan Data E. Pengukuran Data F. Pengolahan Data G. Analisa Data.. 59 BAB V HASIL. 61 A. Gambaran Umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN 61 Jakarta B. Analisis Univariat Gambaran Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas 64 Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN Jakarta Tahun xi

13 2. Gambaran Jenis Kelamin Gambaran Pengetahuan Gambaran Status Gizi Gambaran Rasa Gambaran Tekstur Gambaran Warna Gambaran Bentuk Gambaran Bumbu Gambaran Harga Gambaran Perpindahan Tempat Tinggal Gambaran Uang Saku 72 C. Analisis Bivariat Analisis Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Pemilihan Makanan Cepat 73 Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Pemilihan Makanan Cepat 74 Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Status Gizi Dengan Pemilihan Makanan Cepat 75 Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Rasa Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji 76 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Tekstur Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji 77 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Warna Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji 79 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun 2012 xii

14 7. Analisis Hubungan Antara Bentuk Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji 80 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Bumbu Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji 81 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Harga Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji 82 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Perpindahan Tempat Tinggal Dengan Pemilihan 83 Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Uang Saku Dengan Pemilihan Makanan Cepat 85 Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun 2012 BAB VI PEMBAHASAN A. Keterbatasan Penelitian B. Pemilihan Makanan Cepat Saji. 88 C. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemilihan Makanan 92 Cepat Saji Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji 92 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada 96 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Hubungan Antara Status Gizi Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada 99 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun 2012 xiii

15 4. Hubungan Antara Uang Saku Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada 103 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Hubungan Antara Rasa Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada 107 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Hubungan Antara Tekstur Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada 110 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Hubungan Antara Warna Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada 111 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Hubungan Antara Bentuk Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada 114 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Hubungan Antara Bumbu Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada 115 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Hubungan Antara Harga Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada 116 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Hubungan Antara Perpindahan Tempat Tinggal Dengan Pemilihan Makanan 117 Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun BAB VII PENUTUP. A. Simpulan. 120 B. Saran 121 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

16 DAFTAR TABEL Nomor Hal Tabel 2.1 Beberapa definisi yang dikaitkan dengan makanan cepat saji Jenis Bahan Pengawet Yang Diperbolehkan Jenis bahan pewarna yang diperbolehkan Jumlah dan Distribusi Mahasiswa FKIK UIN Jakarta Tahun Distribusi Frekuensi Tingkat Keterlibatan Responden dalam 62 Pemilihan Makanan Cepat Saji 5.3 Distribusi Frekuensi Jenis Makanan Cepat Saji Yang Sering di 63 Konsumsi 5.4 Distribusi Frekuensi Kategori Pemilihan Makanan Cepat Saji 64 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta Tahun Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Mahasiswa Fakultas 65 Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta Tahun Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pada Mahasiswa Fakultas 66 Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN Jakarta Tahun Distribusi Frekuensi Status Gizi Pada Mahasiswa Fakultas 66 Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN Jakarta Tahun Distribusi Frekuensi Variabel Rasa Dalam Memilih Makanan 67 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN Jakarta Tahun Distribusi Frekuensi Variabel Tekstur Dalam Memilih Makanan 68 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN Jakarta Tahun Distribusi Frekuensi Variabel Warna Dalam Memilih Makanan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN 68 xv

17 Jakarta Tahun Distribusi Frekuensi Variabel Bentuk Dalam Memilih Makanan 69 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN Jakarta Tahun Distribusi Frekuensi Variabel Bumbu Dalam Memilih Makanan 70 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN Jakarta Tahun Distribusi Frekuensi Variabel Harga Dalam Memilih Makanan 71 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN Jakarta Tahun Distribusi Perpindahan tempat tinggal Pada Mahasiswa Fakultas 71 Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN Jakarta Tahun Distribusi Uang Saku Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan 72 Ilmu KesehatanUIN Jakarta Tahun Analisis Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Pemilihan 73 Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Pemilihan 74 Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Status Gizi Dengan Pemilihan 75 Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Rasa Dengan Pemilihan Makanan 76 Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Tekstur Dengan Pemilihan Makanan 78 Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Warna Dengan Pemilihan Makanan 79 xvi

18 Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Bentuk Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Bumbu Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Harga Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Perpindahan Tempat Tinggal Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun Analisis Hubungan Antara Uang Saku Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun xvii

19 DAFTAR BAGAN Nomor Bagan Halaman 2.1 Kerangka Teori Kerangka Konsep 49 xviii

20 DAFTAR GAMBAR Nomor Gambar 2.1 Ukuran yang tepat dalam memakai pengawet dan pewarna yang aman Hal 29 xix

21 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan satu fase yang penting dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia karena masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri sekunder, tercapainya fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif (Soetjiningsih, 2007). Kondisi seseorang pada masa dewasa banyak ditentukan oleh keadaan gizi dan kesehatan pada masa remaja. Keadaan gizi remaja umumnya dipengaruhi oleh perilaku konsumsi makanan yang berakibat pada tingkat konsumsi zat gizi. Perilaku konsumsi makanan yang salah pada masa remaja menyebabkan ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan (Thamrin dkk, 2008). Hal inilah yang dapat menyebabkan kondisi remaja mengarah kepada kelebihan gizi maupun kekurangan gizi. Kekurangan gizi maupun kelebihan gizi pada masa remaja merupakan dampak dari suatu perilaku makan yang salah dan merupakan masalah utama yang harus segera ditanggulangi karena fase remaja merupakan fase akhir dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia (Husaini dalam Siagian, 2004). Dampak dari perilaku makan yang salah pada masa remaja akan berpengaruh pada kesehatan dalam fase kehidupan selanjutnya setelah dewasa dan berusia lanjut. Perilaku makan yang salah yang tampak saat ini yaitu munculnya anggapan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji merupakan sebuah tren di 1

22 2 kalangan remaja. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Health Education Authority (2002) dalam Sihaloho (2012), usia tahun adalah konsumen terbanyak yang memilih mengonsumsi makanan cepat saji, keadaan tersebut dapat dipakai sebagai cermin dalam tatanan masyarakat Indonesia, bahwa rentang usia tersebut adalah golongan pelajar dan pekerja muda. Golongan usia ini memiliki aktivitas yang tinggi dari usia lainnya, makin tingginya aktivitas mengakibatkan seseorang melakukan pemilihan makanan, mengonsumsi makanan secara praktis tapi tetap beragam merupakan salah satu pilihan yang dianggap mampu mengatasi rasa lapar pada kondisi tertentu, hal tersebut mendorong seseorang untuk mengonsumsi makanan cepat saji. Kegemaran terhadap makanan cepat saji disebabkan karena makanan cepat saji mudah ditemukan dan bisa dikonsumsi dalam kondisi apapun. Ada beberapa pengertian yang dikaitkan dengan makanan cepat saji yaitu diantaranya tergolong fast food, junk food, instan food, street food. Makanan cepat seperti fast food merupakan makanan cepat saji yang dalam proses memasaknya tidak membutuhkan waktu yang lama, makanan yang tergolong dalam kategori ini seperti fried chiken, gorengan, mie instan, humberger, pizza dll. Apabila junk food biasanya berupa makanan makanan ringan atau snack yang terbuat dari umbi-umbian, kentang, atau jagung yang dibuat chips atau serupa kripik dalam bentuk makanan kemasan, makanan ini dengan kandungan kalori tinggi, kandungan gula/ lemak/ garam tinggi dan nilai gizi yang rendah dalam hal protein, serat, vitamin dan kandungan mineral (Kaushik, at all. 2011) misalnya chips/keripik, coklat, es krim, makanan ringan dll. Instan food merupakan

23 3 makanan yang mengalami pengolahan khusus yang siap untuk disajikan dalam sekali makan atau terdispersi dalam cairan dengan waktu memasak yang singkat seperti mie instan, corn flakes, bubuk sup, bubur instan, spagety (Kaushik, at all. 2011). Sementara makanan jajanan street food merupakan makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel (Kepmenkes, 2003) seperti cilok, siomay, otak-otak, cakwe dll. Mengonsumsi makanan cepat saji tidak membahayakan kesehatan jika seseorang dapat membatasi makanan cepat saji serta memperhatikan keamanan pangan dari makanan yang dikonsumsinya. Namun sayangnya dengan ditengah berkembangnya industri makanan cepat saji, terdapat kecurangan produsen dalam menghasilkan makanan cepat saji sehingga hal tersebutlah yang dapat membahayakan konsumen makanan cepat saji. Oleh karena itu seseorang perlu memiliki kemampuan untuk melakukan pemilihan makanan cepat saji yang sesuai selera namun sesuai dengan syarat kesehatan. Umunya remaja kurang menyadari bahwa konsumsi makanan yang cepat saji memiliki dampak negatif bagi kesehatan tubuh, resiko gangguan kesehatan dari makanan cepat saji tersebut dapat diperoleh dari segi makanan itu sendiri yang memiliki kalori cukup tinggi namun rendah zat gizi lain, kandungan bahan tambahan pangan yang digunakan, serta dalam penyajiannya makanan cepat saji dapat dikonsumsi langsung ditempat atau disajikan dalam kemasan. Namun, biasanya remaja lebih menyukai makanan cepat saji yang di kemas dalam

24 4 kemasan untuk kepraktisan, padahal kemasan yang digunakan sebagai pengemas juga perlu diwaspadai sebagai resiko dari makanan yang disajikan dengan cara dikemas. Makanan cepat saji biasanya merupakan penyebab utama remaja malas makan karena memiliki kalori yang cukup tinggi sehingga selalu merasa kenyang namun kandungan nutrisinya terbatas. Kandungan kalori yang cukup tinggi merupakan salah satu faktor penyebab obesitas. Selain itu, makanan cepat saji menyebabkan remaja mengalami kekurangan zat gizi lain seperti protein, vitamin dan serat karena kandungannya yang rendah (Muwakhilda, 2008). Bahan tambahan pangan yang terkandung pada makanan juga merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan karena pada umumnya makanan cepat saji tersebut mengandung zat-zat tambahan makanan seperti pemanis, pewarna, pengawet dan penguat rasa (Ramayulisdkk, 2008). Penggunaan bahan tambahan pangan dalam produk pangan yang tidak mempunyai risiko terhadap kesehatan manusia dapat dibenarkan karena hal tersebut memang lazim dilakukan. Namun, penggunaan bahan yang dilarang sebagai bahan tambahan pangan seperti menambahkan bahan kimia berbahaya pada makanan atau penggunaan bahan tambahan pangan secara berlebihan sehingga melampaui ambang batas maksimal tidak dibenarkan karena dapat merugikan atau membahayakan kesehatan manusia yang mengonsumsi pangan tersebut. Penggunaan bahan tambahan makanan yang tidak sesuai dengan fungsi yang seharusnya dapat menyebabkan keracunan, gangguan fungsi hati, gangguan saluran pernafasan, sakit ginjal, gangguan paru-paru, gangguan fungsi hati, gangguan pencernaan, kanker atau bahkan kematian.

25 5 Dari hasil analisis sampel yang dilakukan BPOM pada tahun 2001 hingga 2003, masih terdapat pangan olahan yang menggunakan bahan kimia berbahaya, seperti: rhodamin, boraks, dan formalin. Hasil analisis sampel pangan yang mengandung rhodamin B (dari 315 sampel, 155 sampel mengandung rhodamin- B /49%), boraks (dari 1222 sampel, 129 sampel mengandung boraks /11%) serta formalin dari 242 sampel 80 sampel mengandung formalin / 33%). Dimana jenis pangan tersebut diantaranya mie basah, makanan ringan, kerupuk, dan terasi (BPOM, 2004). Disamping mengandung kalori tinggi dan rendah zat gizi lain, serta mengadung bahan tambahan pangan, kemasan makanan pun merupakan salah satu faktor resiko makanan yang di kemas dalam kemasan dianggap memiliki dampak negatif bagi tubuh. Dari sisi food safety kemasan makanan bukan sekedar bungkus tetapi juga sebagai pelindung agar makanan aman dikonsumsi. Kemasan pada makanan juga mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi dan informasi. Namun tidak semua kemasan makanan aman bagi makanan yang dikemasnya. Kemasan yang paling sering kita jumpai saat ini adalah plastik, kertas dan styrofoam. Penggunaan jenis wadah tersebut beresiko menimbulkan gangguan kesehatan karena bahan dasar pembuatan jenis kemasan maupun pigmen warna kemasan bisa bermigrasi ke makanan pada kondisi tertentu sehingga jika terus menerus terakumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kanker (Sulchan, 2007). Berbagai faktor mempengaruhi remaja dalam pemilihan makanan yang dikonsumsinya. Secara garis besar dikelompokan menjadi tiga determinan yaitu

26 6 faktor individu, makanan dan lingkungan (Sanjur, 1982 dalam Azrimaidaliza dkk, 2008). Menurut Kristianti (2009) faktor yang membuat para remaja lebih memilih mengonsumsi makanan capat saji antara lain kesibukan orang tua khususnya ibu yang tidak sempat menyiapkan makanan di rumah sehingga remaja lebih memilih membeli makanan diluar (fast food), lingkungan sosial dan kondisi ekonomi yang mendukung dalam hal besarnya uang saku remaja. Selain itu, penyajian fast food yang cepat dan praktis tidak membutuhkan waktu lama, rasanya enak, sesuai selera dan seringnya mengonsumsi fast food dapat menaikkan status sosial remaja, menaikkan gengsi dan tidak ketinggalan globalitas. Tren mengonsumsi makanan cepat sajipun, tidak hanya terlepas pada masyarakat awam yang kurang memahami dampak yang ditimbulkan dari makanan cepat saji, seseorang yang cukup mengerti akan dampak tersebut seperti mahasiswa kesehatan cukup memiliki minat terhadap makanan cepat saji ini. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Trigan (2012) yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara terhadap makanan siap saji, diketahui bahwa sebanyak 83,6% mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik mengenai makanan siap saji, bila dilihat dari sikap terhadap makanan cepat saji yaitu sebesar 62,1% memiliki sikap yang baik, namun bila dilihat dari tindakan mengonsumsi makanan cepat saji sebanyak 37,9% menyatakan sangat sering mengonsumsi, 33,7% menyatakan sering dan sebanyak 28,4% menyatakan jarang mengonsumsi makanan cepat saji dimana jenis makanan yang paling sering dikonsumsi

27 7 dikalangan mahasiswa itu sendiri beberapa diantaranya adalah gorengan yang merupakan makanan paling sering dikonsumsi setiap hari dengan persentase 69,5%, mie instan sebanyak 63,2%, ayam goreng kentucky 61,1%, mie goreng 55,8% dan mie ayam dengan persentase 53,7%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan pengetahuan dan sikap yang baik terhadap makanan cepat saji tidak menutup kemungkinan seseorang untuk tidak mengonsumsi makanan cepat saji. Perilaku pemilihan makanan yang baik adalah salah satu perilaku hidup sehat yang merupakan bagian dari usaha preventif dan promotif yang harus ada dalam citra diri mahasiswa kesehatan, namun sayangnya hal tersebut masih kurang mendapat perhatian dari kalangan mahasiswa kesehatan itu sendiri. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 responden remaja dengan rata-rata usia tahun pada mahasiswa kesehatan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, frekuensi mengonsumsi fast food sejenis mie instan 80% diantaranya mengonsumsi mie instan 1-2 kali/minggu, sementara dalam mengonsumsi junk food paling banyak mengonsumsi roti kemasan yaitu hampir 50% diantara mengonsumsi roti kemasan 3-4 kali/minggu. Dalam mengonsumsi street food 50% diantanya mengonsumsi bakso dan mie ayam 1-2 kali/minggu, dan 60% diantarnya mengonsumsi siomay 1-2 kali/minggu. Dari data tersebut dapat disimpulkan kemungkinan dalam satu minggu mahasiswa mengonsumsi beragam makanan cepat saji yang berbeda setiap harinya.

CERMAT MEMILIH KEMASAN PANGAN UNTUK MENGHINDARI KERACUNAN

CERMAT MEMILIH KEMASAN PANGAN UNTUK MENGHINDARI KERACUNAN CERMAT MEMILIH KEMASAN PANGAN UNTUK MENGHINDARI KERACUNAN Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan diselenggarakan melalui 15 macam kegiatan, salah satunya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penggunaan plastik sebagai pengemas telah mengalami perkembangan

I. PENDAHULUAN. Penggunaan plastik sebagai pengemas telah mengalami perkembangan I. PENDAHULUAN Penggunaan plastik sebagai pengemas telah mengalami perkembangan yang pesat sejak tahun 1970. Hal ini dikarenakan plastik memiliki massa jenis yang rendah sehingga lebih ringan dan dapat

Lebih terperinci

Penyimpangan mutu adalah penyusunan kualitatif dimana bahan mengalami penurunan mutu sehingga menjadi tidak layak dikonsumsi manusia.

Penyimpangan mutu adalah penyusunan kualitatif dimana bahan mengalami penurunan mutu sehingga menjadi tidak layak dikonsumsi manusia. Penyimpangan mutu adalah penyusunan kualitatif dimana bahan mengalami penurunan mutu sehingga menjadi tidak layak dikonsumsi manusia. Bahan pangan yang rusak mengalami perubahan cita rasa, penurunan nilai

Lebih terperinci

KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN /../..

KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN /../.. KUESIONER PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU TENTANG KONSUMSI MAKANAN SIAP SAJI (FAST FOOD) MEDAN TAHUN 2015 I. INFORMASI WAWANCARA No. Responden Nama Responden Angkatan/Semester Tanggal Wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan

BAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan hanya

Lebih terperinci

terhadap lingkungan (Khomsan, 2003). Kemasan polistirena foam atau Styrofoam

terhadap lingkungan (Khomsan, 2003). Kemasan polistirena foam atau Styrofoam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia selain sandang dan papan yang sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup manusia. Pangan yang dimaksud dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, which are part of human diet. Artinya adalah

Lebih terperinci

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan Waktu : 60 menit Baca baik-baik soal dibawah ini dan jawablah pada lembar jawab yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. higienis. Menurut (Irianto,2007) fast food memiliki beberapa kelebihan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. higienis. Menurut (Irianto,2007) fast food memiliki beberapa kelebihan yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fast food adalah makanan cepat saji yang disajikan secara cepat, praktis, dan waktu persiapannya membutuhkan waktu yang singkat serta rendah serat dan tinggi lemak.

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY

KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY 120100524 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS PEMBERIAN ASI DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menekankan tentang tantangan dan peluang terkait Keamanan Pangan. Keamanan pangan sangat penting karena keterkaitannya

Lebih terperinci

GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI MEDAN SKRIPSI. Oleh ANGGI RARA NIM.

GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI MEDAN SKRIPSI. Oleh ANGGI RARA NIM. GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI 060870 MEDAN SKRIPSI Oleh ANGGI RARA NIM. 121021024 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG MAKANAN YANG MENGANDUNG BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN MABAR KECAMATAN MEDAN DELITAHUN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Makanan Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasuk-kan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kepadatan penduduk tertinggi. Berdasarkan hasil sensus penduduk Indonesia menurut provinsi tahun 2011 sekitar 241.182.182

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu isi dari dasar-dasar pembangunan kesehatan di Indonesia adalah adil dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang mempunyai hak yang

Lebih terperinci

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan Waktu : 60 menit Baca baik-baik soal dibawah ini dan jawablah pada lembar jawab yang telah

Lebih terperinci

memerlukan makanan yang harus dikonsumsi setiap hari, karena makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat bergizi untuk mendukung hidup

memerlukan makanan yang harus dikonsumsi setiap hari, karena makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat bergizi untuk mendukung hidup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu bangsa adalah suatu usaha yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Kesehatan adalah salah satu komponen kualitas manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan Guru Sekolah Dasar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjual makanan di tempat penjualan dan disajikan sebagai makanan siap santap untuk

BAB I PENDAHULUAN. penjual makanan di tempat penjualan dan disajikan sebagai makanan siap santap untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kota Medan, pada tahun 2010 terdapat 28.501 TPUM (Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan), salah satunya adalah pusat makanan jajanan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, mendefenisikan Makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, mendefenisikan Makanan dan minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan bahan yang dapat dimakan baik secara alamiah maupun melalui proses buatan manusia untuk mempertahankan hidup dan kesehatan tubuh. Departemen Kesehatan

Lebih terperinci

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Identitas Responden. Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

Identitas Responden. Lampiran 2: Kuesioner Penelitian Lampiran 2: Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Mahasiswa Dalam Menggunakan Plastik dan Styrofoam Sebagai Kemasan Makanan Di Fakultas Kesehatan Masrakat, Universitas Sumatera Utara Tahun 2012 No. Responden

Lebih terperinci

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012 BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012 FUNGSI KEMASAN WADAH PERLINDUNGAN FISIK PERLINDUNGAN BARRIER KOMUNIKASI KEAMANAN KENYAMANAN Identifikasi dan informasi produk Isi Ukuran Keamanan

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta Nanik Kristianti, Dwi Sarbini dan Mutalazimah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat dengan drastis sehingga menempatkan masalah ini menjadi salah satu masalah yang perlu mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kemakmuran di Indonesia diikuti oleh perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan dari masyarakat baik dalam keluarga maupun diluar rumah. Pola makan terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seluruh masyarakat merupakan konsumen dari makanan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seluruh masyarakat merupakan konsumen dari makanan sekaligus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Makanan mempunyai peran yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Seluruh masyarakat merupakan konsumen dari makanan sekaligus masyarakatlah yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.

I. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada berbagai alasan sehingga orang menggunakan kemasan plastik sebagai pembungkus pada makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih memilih makanan instan yang biasa dikenal dengan istilah fast food. Gaya

BAB I PENDAHULUAN. lebih memilih makanan instan yang biasa dikenal dengan istilah fast food. Gaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi membawa kehidupan manusia ke dalam gerbang modernisasi yang membawa dampak pada perkembangan zaman dan teknologi yang pesat, sehingga mampu menciptakan

Lebih terperinci

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN POLA KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2014 DI MEDAN TAHUN 2015 OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG 12010017

Lebih terperinci

HUBUNGAN RIWAYAT GARIS KETURUNAN DENGAN WAKTU TERDIAGNOSIS DIABETES MELITUS DI RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

HUBUNGAN RIWAYAT GARIS KETURUNAN DENGAN WAKTU TERDIAGNOSIS DIABETES MELITUS DI RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO HUBUNGAN RIWAYAT GARIS KETURUNAN DENGAN WAKTU TERDIAGNOSIS DIABETES MELITUS DI RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Skripsi Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini jenis pangan jajanan kian beragam dan berkembang pesat di Kota Bandung. Pengertian jajan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah membeli

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebanyakan masyarakat. Meskipun memiliki beberapa keunggulan, tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebanyakan masyarakat. Meskipun memiliki beberapa keunggulan, tetapi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan jajanan (street food) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Konsumsi makanan jajanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gaya hidup kota yang serba praktis memungkinkan masyarakat modern sulit untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Pangan selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian masyarakat, khususnya orang tua, pendidik, dan pengelola sekolah. Makanan dan jajanan sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi dan diupayakan agar lebih tersedia dalam kualitas dan kuantitas secara memadai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha BAB 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan di sekolah menyita waktu terbesar dari aktifitas keseluruhan anak sehari hari, termasuk aktifitas makan. Makanan jajanan di sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan bahan dasar makanan harus mengandung zat gizi untuk memenuhi fungsi

Lebih terperinci

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan Zat Kimia berbahaya pada makanan sering kita temui pada berbagai jenis produk seperti makanan yang diawetkan, penyedap rasa, pewarna makanan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEKERJAAN, PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN USIA BALITA DENGAN KEAKTIFAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

HUBUNGAN PEKERJAAN, PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN USIA BALITA DENGAN KEAKTIFAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU HUBUNGAN PEKERJAAN, PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN USIA BALITA DENGAN KEAKTIFAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh: EVIE PURWATI 1211020140

Lebih terperinci

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut juga

BAB I PENDAHULUAN. antar seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum dikatakan anak adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinan antar seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut juga bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Faktor-faktor yang menentukan kualitas makanan baik, dapat ditinjau dari

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Faktor-faktor yang menentukan kualitas makanan baik, dapat ditinjau dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Seluruh anggota masyarakat tanpa kecuali adalah konsumen makanan itu sendiri. Faktor-faktor

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI 145102175 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN Skripsi ini disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk

Lebih terperinci

PERBEDAAN TEKNIK PENGGORENGAN TERHADAP KADAR PROTEIN TERLARUT DAN DAYA TERIMA ABON JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus)

PERBEDAAN TEKNIK PENGGORENGAN TERHADAP KADAR PROTEIN TERLARUT DAN DAYA TERIMA ABON JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus) PERBEDAAN TEKNIK PENGGORENGAN TERHADAP KADAR PROTEIN TERLARUT DAN DAYA TERIMA ABON JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus) Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi Disusun

Lebih terperinci

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea. Langkah 3 Penggunaan formalin: Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang, pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,

Lebih terperinci

CONTOH KARYA TULIS ILMIAH

CONTOH KARYA TULIS ILMIAH CONTOH KARYA TULIS ILMIAH KARYA TULIS ILMIAH BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN KATA PENGANTAR Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga

Lebih terperinci

Oleh Yulia Yekti Subekti S

Oleh Yulia Yekti Subekti S PENGARUH JENIS KELAMIN, PAJANAN MEDIA, PERAN TEMAN SEBAYA, PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL, KEDEKATAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU BERISIKO PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA ANAK JALANAN TESIS Disusun untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang berusia tahun. Masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang berusia tahun. Masa remaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah individu yang berusia 10-19 tahun. Masa remaja merupakan proses perubahan perilaku, sikap, ataupun fisik dari masa anak ke masa dewasa (Depkes, 2001).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia. Penggemar makanan jajanan ini merata mulai dari anak-anak sampai orang dewasa sehingga pedagang makanan

Lebih terperinci

PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI

PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS. Di SMA N 1 Jenangan Ponorogo. Oleh : RIRIN DWI HANDAYANI NIM :

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS. Di SMA N 1 Jenangan Ponorogo. Oleh : RIRIN DWI HANDAYANI NIM : KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS Di SMA N 1 Jenangan Ponorogo Oleh : RIRIN DWI HANDAYANI NIM : 13612504 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL PADA REMAJA

KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL PADA REMAJA KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL PADA REMAJA Di RT 12 & 13 Desa Sumberejo Kecamatan Geger Kabupaten Madiun Oleh INDAH AFIROSIDAH NIM : 12612176 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGETAHUAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN MAHASISWA PENDIDIKAN TATA BOGA UPI

PENERAPAN PENGETAHUAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PADA PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN MAHASISWA PENDIDIKAN TATA BOGA UPI BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, merupakan bab dimana memberikan suatu gambaran umum mengapa topik atau judul tersebut diambil dan disajikan dalam karya ilmiah bagian pendahuan menguraikan mengenai latar

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA DAN REMAJA PUTUS SEKOLAH TERHADAP BAHAYA MEROKOK. Oleh : MEISYARAH KHAIRANI

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA DAN REMAJA PUTUS SEKOLAH TERHADAP BAHAYA MEROKOK. Oleh : MEISYARAH KHAIRANI TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA DAN REMAJA PUTUS SEKOLAH TERHADAP BAHAYA MEROKOK Oleh : MEISYARAH KHAIRANI 090100118 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fast food maupun health food yang popular di Amerika dan Eropa. Budaya makan

BAB I PENDAHULUAN. fast food maupun health food yang popular di Amerika dan Eropa. Budaya makan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi akan mengubah gaya hidup dan pola konsumsi makan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan bangsa khususnya pada Program Pendidikan Dasar, anak usia

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan bangsa khususnya pada Program Pendidikan Dasar, anak usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui upaya mencerdaskan bangsa khususnya pada Program Pendidikan Dasar, anak usia sekolah merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA SKRIPSI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya sasaran pembangunan pangan adalah menyediakan pangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya sasaran pembangunan pangan adalah menyediakan pangan 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan setiap insan baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Pangan selalu terkait

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Zaman sekarang terdapat masalah gizi ganda yang salah satu penyebabnya adalah konsumsi makanan yang tidak seimbang. Makanan sangat dibutuhkan manusia terutama pada saat masa dewasa muda. Pada masa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR AI MARTIN SOPIAH, 2014

KATA PENGANTAR AI MARTIN SOPIAH, 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan segala Rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada

Lebih terperinci

PENETAPAN KADAR NATRIUM BENZOAT PADA MINUMAN RINGAN YANG BEREDAR DI WILAYAH KARANGANYAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS AKHIR

PENETAPAN KADAR NATRIUM BENZOAT PADA MINUMAN RINGAN YANG BEREDAR DI WILAYAH KARANGANYAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS AKHIR PENETAPAN KADAR NATRIUM BENZOAT PADA MINUMAN RINGAN YANG BEREDAR DI WILAYAH KARANGANYAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei awal yang dilakukan di MIN Bawu Batealit Jepara terdapat sekitar delapan orang penjual makanan jajanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei awal yang dilakukan di MIN Bawu Batealit Jepara terdapat sekitar delapan orang penjual makanan jajanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei awal yang dilakukan di MIN Bawu Batealit Jepara terdapat sekitar delapan orang penjual makanan jajanan baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah termasuk

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN

BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN 54 BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN 4.1 Permasalahan Yang Dihadapai Konsumen Akibat Penggunaan Produk Plastik Sebagai Kemasan Pangan Plastik merupakan kemasan pangan yang banyak digunakan oleh pelaku usaha

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) DENGAN KECEPATAN BERJALAN PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 BLORA

HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) DENGAN KECEPATAN BERJALAN PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 BLORA HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) DENGAN KECEPATAN BERJALAN PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 BLORA Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Oleh : ELSA FIAN DENNIS ALFANDY

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi daging sapi di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 523.927 ton, hasil tersebut meningkat dibandingkan produksi daging sapi pada tahun 2014 yang mencapai 497.670

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan jajanan sudah menjadi kebiasaan yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai golongan apapun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Sutrisno Koswara, Bahaya di balik Kemasan Plastik, <ebookpangan.com> 2 Ibid.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Sutrisno Koswara, Bahaya di balik Kemasan Plastik, <ebookpangan.com> 2 Ibid. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik merupakan bahan kemasan pangan yang paling populer digunakan. Banyak pelaku usaha yang memilih plastik sebagai kemasan bagi produk mereka. Hal ini karena

Lebih terperinci

STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA

STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Semakin maju suatu bangsa, tuntutan dan perhatian terhadap kualitas pangan yang akan dikonsumsi

Lebih terperinci

KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN SERTA SUMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN MAKANAN JAJANAN PADA ANAK SD NEGERI NO KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2010 SKRIPSI

KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN SERTA SUMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN MAKANAN JAJANAN PADA ANAK SD NEGERI NO KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2010 SKRIPSI KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN SERTA SUMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN MAKANAN JAJANAN PADA ANAK SD NEGERI NO. 060822 KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh : SHINTYA SARI DEWI NST NIM : 051000123 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, gaya hidup masyarakat telah berubah menjadi kurang sehat. Masyarakat sibuk dengan aktivitas dan pekerjaan mereka, akibatnya mereka kurang peduli

Lebih terperinci

Segitiga pada Plastik. 5 April 2013 Linda Windia Sundarti

Segitiga pada Plastik. 5 April 2013 Linda Windia Sundarti Segitiga pada Plastik 5 April 2013 Mutu Kemasan Industri Kemasan Daya saing Pasar Global Pilar Industri Pangan interaksi kontaminasi Kemasan produk Memahami kemasan solusi Kebijakan penggunaan kemasan

Lebih terperinci

ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB. Diasuh oleh para Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Apakah Pantangan Makanan Ibu Hamil?

ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB. Diasuh oleh para Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Apakah Pantangan Makanan Ibu Hamil? ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB Diasuh oleh para Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas Apakah Pantangan Makanan Ibu Hamil? Pertanyaan: Malam. Maaf mengganggu. Saya Linda orang Padang tinggal di

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN Di Desa Prajegan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Oleh : PIPIT WIDYA ANGGRAINI NIM 12631271

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY LAPORAN HASIL PENELITIAN Gambaran Pengetahuan Tentang Diet Seimbang pada Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2011 Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY 080100424 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG MAWAR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG MAWAR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG MAWAR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Oleh : CAHYO

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan. Penentuan

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan. Penentuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan adalah salah satu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai kebutuhan dasar, makanan tersebut harus mengandung zat gizi untuk dapat memenuhi fungsinya

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA GALUHTIMUR KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES

PENGARUH PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA GALUHTIMUR KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES 1 PENGARUH PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA GALUHTIMUR KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh :

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 27 Umur dan Jenis Kelamin HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 62 orang, terdiri dari siswa laki-laki yaitu 34 orang dan siswa perempuan yaitu 28 orang. Umur siswa

Lebih terperinci

Apakah kehidupanku sehat? M a ri ki t a j a g a ke s e h at a n kel u a r g a k i t a!

Apakah kehidupanku sehat? M a ri ki t a j a g a ke s e h at a n kel u a r g a k i t a! Apakah kehidupanku sehat? M a ri ki t a j a g a ke s e h at a n kel u a r g a k i t a! Semakin lama semakin terlihat jelas permasalahan pencemaran lingkungan di sekitar kita Kesehatan masyarakat terlihat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD PADA ANAK SMP NEGERI 31 BANJARMASIN. Faidatur Rahmi H.*dan Aprianti**

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD PADA ANAK SMP NEGERI 31 BANJARMASIN. Faidatur Rahmi H.*dan Aprianti** Al Ulum Vol.56 No.2 April 2013 halaman 39-43 39 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD PADA ANAK SMP NEGERI 31 BANJARMASIN Faidatur Rahmi H.*dan Aprianti** ABSTRAK Gaya hidup dewasa

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI Diajukan Oleh: M. Fadhil Ilhami J500110079 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Tati Sri Wahyuni R. 0209054 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras kencur dikenal sebagai minuman tradisional khas Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan herbal segar. Komposisi utamanya ialah beras dan rimpang kencur yang memiliki

Lebih terperinci

PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi)

PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi) PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi) 1. PENDAHULUAN Pengembangan industri plastik mempunyai peranan yang besar dalam menunjang cabang industri lainnya, mulai

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh : DALU BANGUN FRIDEWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi, maka kehadiran makanan siap saji semakin memanjakan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pola konsumsi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI UNIVERSITAS UDAYANA PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG TRIAD KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (KRR) PADA SEKOLAH DENGAN PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DAN TANPA PIK-R DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi dan mempunyai bentuk yang menarik, akan tetapi juga harus aman dalam arti

BAB I PENDAHULUAN. gizi dan mempunyai bentuk yang menarik, akan tetapi juga harus aman dalam arti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupannya, makhluk hidup membutuhkan makanan, karena dari makanan manusia mendapatkan berbagai zat yang diperlukan oleh tubuh untuk dapat bekerja dengan optimal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan jajanan atau juga dikenal sebagai street food adalah jenis makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, dipasar, tempat pemukiman serta lokasi

Lebih terperinci