STATISTIK DAERAH PROVINSI ACEH 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STATISTIK DAERAH PROVINSI ACEH 2011"

Transkripsi

1 STATISTIK DAERAH PROVINSI ACEH 2011 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

2 Syech Suhaimi Kepala BPS Provinsi Aceh Salah Satu Ruas Jalan di Aceh Barat Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, publikasi Statistik Daerah Provinsi Aceh 2011 telah dapat diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh. Selama ini, statistik selalu diidentikan dengan informasi berupa tabel dan grafik yang membosankan, tampilan yang kurang menarik dan analisis yang rumit sehingga statistik kurang diminati secara luas. Oleh karenanya, publikasi hadir untuk memberikan informasi yang ringkas, sederhana dan menarik dari berbagai indikator statistik terpilih. Kami tujukan publikasi ini bagi semua pengguna data dan para pelaku pembangunan di Provinsi Aceh termasuk masyarakat yang belum mengenal statistik sebelumnya, sehingga diharapkan publikasi ini dapat mendorong agar statistik dapat semakin luas digunakan sebagai referensi dan informasi dasar dalam perencanaan, monitor dan evaluasi pembangunan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan publikasi ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Banda Aceh, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, Syech Suhaimi, SE, M.Si

3 Daftar Isi Bab Geografi dan Iklim Pemerintahan Penduduk Ketenagakerjaan Pendidikan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pembangunan Manusia Pertanian Pertambangan dan Energi Industri Konstruksi Hotel dan Pariwisata Transportasi dan Komunikasi Perbankan dan Investasi Harga-Harga Pengeluaran Penduduk Perdagangan Pendapatan Regional Perbandingan Regional Hal

4 STATISTIK DAERAH PROVINSI ACEH 2011 Katalog BPS : ISSN : No. Publikasi : Ukuran Buku Jumlah Halaman : 17,6 cm x 25 cm : 48 halaman Naskah: Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Bidang Statistik Sosial Bidang Statistik Distribusi Bidang Statistik Produksi Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Penyelaras Akhir: Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit: Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

5 Strategis dan Kaya Akan Potensi Kekayaan Alam Letak geografis yang strategis, panjang garis pantai sepanjang km dan luas perairan laut hingga ,06 km 2 serta kawasan hutan hingga ha. GEOGRAFI DAN IKLIM 1 Aceh merupakan provinsi yang terletak di ujung barat Pulau Sumatera sebagai batas paling barat negara Indonesia. Batas-batas wilayah Provinsi Aceh yaitu sebelah utara dan timur berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan dengan Provinsi Sumatera Utara dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia. Luas daratan Aceh mencapai ,81 km 2 yang didominasi oleh daratan dan sebagian kecil berupa pulau sebanyak 119 pulau dengan keseluruhan garis pantai sepanjang km dan luas perairan laut hingga ,06 km 2. Mayoritas daratan Aceh dengan rata-rata ketinggian mencapai 125 m di atas permukaan laut merupakan kawasan hutan seluas 40,36 persen dari wilayah Aceh. Didalamnya mengalir 199 sungai penting dan terdapat 35 gunung termasuk kawasan Pegunungan dan Taman Nasional Gunung Leuser. Sedangkan wilayah terkecil ialah kawasan industri yang hanya seluas 0,07 persen dari wilayah Aceh. Tabel 1.1 Statistik Geografis, 2010 Uraian Satuan 2010 Luas Daratan dan Laut km ,87 Luas Daratan km ,81 Luas Laut km ,06 Garis Pantai km Pulau pulau 119 Gunung gunung 35 Sungai Penting sungai 73 Rata-rata Ketinggian (dpl) m 125 dan Bappeda Aceh Grafik 1.1 Komposisi Wilayah Menurut Fungsi (persen), ,07 >>> Diperkirakan sekitar 1,5 milyar ton gas karbon dihasilkan oleh hutan Leuser sebagai penyeimbang cuaca dunia. Peta GIS Provinsi Aceh 40,36 3,63 17,63 23,10 5,49 2,07 3,60 4,05 Permukiman Perairan Darat Padang Rumput Persawahan Perkebunan Industri Hutan Pertambangan Lainnya Tahukah Anda? 1

6 1 GEOGRAFI DAN IKLIM Wilayah yang Rawan Gempa Bumi Total intensitas gempa di Aceh tahun 2010 mencapai kali, meningkat dibanding tahun 2009 yang mencapai kali. Tabel 1.2 Statistik Iklim, Uraian Satuan Kecepatan angin m/s 4,8 4,8 Suhu udara rata-rata 0 C 22,9-32,5 22,6-32,8 Kelembaban rata-rata % 78,7 81,4 Hari hujan hari/bulan 13,2 14,8 Curah hujan mm/bulan 131,4 165,5 Penyinaran Matahari % 51,2 43,1 Aceh Dalam Angka 2010 Aceh menjadi daerah yang rawan gempa bumi karena berada pada pertemuan dua lempeng bumi yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo- Australia. Total intensitas gempa di Aceh tahun 2010 mencapai kali, meningkat dibanding tahun 2009 yang mencapai kali. Menurut titik pusat gempa, kali berasal dari gempa yang berpusat di wilayah Aceh dan 111 kali berada di luar wilayah Aceh. Luasnya wilayah penguapan air yang bersumber pada lautan dan sungai-sungai besar menjadikan curah hujan di Aceh tergolong tinggi. Tercatat, bahwa curah hujan dan hari hujan meningkat masing-masing menjadi 165,5 mm/bulan dan 14,8 hari/bulan pada tahun Diiringi dengan intensitas penyinaran matahari yang menurun menjadi 43 persen dan rata-rata suhu udara yang relatif stabil menyebabkan kelembaban udara di Aceh meningkat menjadi 81,4 persen. Sedangkan kecepatan angin masih stabil yaitu mencapai 4,8 m/s. Tahukah Anda? >>> Rata-rata sebanyak empat kali gempa bumi per hari tercatat di wilayah Aceh pada tahun 2009 dan lima kali per hari pada tahun Grafik 1.2 Banyaknya Gempa Bumi yang Tercatat, Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 2

7 Empat Kecamatan Baru Dimekarkan Telah terjadi pemekaran wilayah kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Nagan Raya masing-masing sebanyak dua kecamatan baru pada tahun PEMERINTAHAN 2 Wilayah Administrasi Tuntutan untuk menjalankan pembangunan yang terjangkau dan merata menjadikan Aceh masih mengalami pemekaran wilayah administrasi. Dari 276 kecamatan pada tahun 2009 telah bertambah sebanyak masingmasing dua kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan dan Nagan Raya sehingga berjumlah 280 kecamatan pada tahun Sedangkan jumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh tetap sebanyak 23 kabupaten/kota. Begitupun, wilayah mukim masih sebanyak 755 mukim dan wilayah desa sebanyak desa. Kabupaten Aceh Utara merupakan kabupaten/kota yang memiliki wilayah administrasi terbanyak yaitu 27 kecamatan dan 852 desa. Sebaliknya, Kota Sabang hanya memiliki dua kecamatan dan 18 desa. Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan, Mukim dan Desa Menurut Kabupaten/Kota, 2010 Kabupaten/Kota Kecamatan Mukim Desa Simeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Pidie Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya Bener Meriah Pidie Jaya Banda Aceh Sabang Langsa Lhokseumawe Subulussalam Aceh Aparatur Pemerintah Jumlah PNS di Satuan Kerja Perangkat Aceh pada tahun 2010 sebanyak pegawai Grafik 2.1 Jumlah PNS Daerah di Pemerintah Provinsi Aceh Menurut Golongan, 2010 dengan mayoritas 56,68 persen merupakan golongan III dan 32,17 persen golongan II. Sisanya sebesar 1,80 persen persen golongan I dan sebesar 9,34 persen golongan IV. Tahukah Anda? >>> Terdapat 42 Satuan Kerja Perangkat Aceh dengan jumlah PNS sebanyak pegawai. 3

8 2 PEMERINTAHAN Satu Dari Tiga Anggota DPRA Berpendidikan SMA Anggota DPR Aceh periode yang berpendidikan SMA mencapai 37,68 persen, meningkat dari periode sebelumnya sebesar 23,19 persen. Grafik 2.2 Persentase Anggota DPRA Periode dan menurut Jenis Kelamin Perempuan ; 5,8 % Dari 69 anggota DPR Aceh (DPRA), keterwakilan perempuan sebagai anggota pada periode hanya sebanyak empat orang (5,8 persen), tidak mengalami perubahan dibanding periode Laki-laki ; 94,2 % Namun, jika dilihat menurut pendidikan yang ditamatkan terjadi perubahan komposisi. Persentase anggota DPRA yang berpendidikan Sumber : Statistik Politik dan Keamanan Aceh 2010 Grafik 2.3 Persentase Anggota DPRA Periode dan menurut Pendidikan Terakhir SMA sederajat menjadi 37,68 persen dari 23,19 persen, yang berpendidikan S2/S3 menjadi 11,59 persen dari 2,90 persen. Sebaliknya, ,90 4,35 37,68 23,19 1,45 11,59 2,90 46,38 69,57 < SMA SMA DI-DIII S1 S2/S3 < SMA SMA Sederajat Sederajat Sederajat Sederajat Sumber : Statistik Politik dan Keamanan Aceh 2010 anggota DPRA yang berpendidikan S1 mengalami penurunan signifikan dari 69,57 persen menjadi 46,38 persen pada periode Persentase terkecil ialah anggota DPRA berpendidikan DI-DIII sebesar 2,90 persen dan kurang dari SMA sederajat sebesar 1,45 persen. Jika dilihat menurut kelompok umur, terjadi peningkatan anggota DPRA yang berumur tahun dari 42,03 persen (29 orang) menjadi Grafik 2.4 Persentase Anggota DPRA Periode dan menurut Kelompok Umur 60,49 persen (42 orang). Sedangkan ketiga kelompok umur lainnya menurun. Persentase ,87 terkecil ialah anggota DPRA berumur tahun yaitu 4,35 persen (tiga orang). 42,03 21,74 28,99 26,09 Tahukah Anda? 4,35 7,25 8, Sumber : Statistik Politik dan Keamanan Aceh 2010 >>> Keempat anggota DPRA berjenis kelamin perempuan berasal dari Partai Golkar sebanyak tiga orang dan PAN sebanyak satu orang. 4

9 APBA 2010 Andalkan Pendapatan Transfer APBA 2010 disumbang dari dana otonomi khusus sebesar 55,25 persen, bagi hasil minyak dan gas sebesar 18,42 persen, dan Dana Alokasi Umum sebesar 8,91 persen. PEMERINTAHAN 2 Realisasi pendapatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2010 Grafik 2.5 Realisasi Pendapatan APBA (triliun rupiah), 2010 mencapai 6,968 triliun rupiah. Rincian pendapatan itu, sebesar 6,140 triliun rupiah atau 88 persen diantaranya merupakan pendapatan transfer, terutama dana otonomi khusus sebesar 3,850 triliun rupiah atau 55,25 persen dari total APBA dan tambahan bagi hasil migas sebesar Pendapatan Transfer 88% PAD 11,44% Pendapatan Lain 0,45% 1,284 triliun rupiah atau 18,42 persen dari total APBA serta Dana Alokasi Umum sebesar 0,621 triliun atau 8,91 persen dari total APBA. Sedangkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh pada tahun 2010 mencapai 0,797 triliun rupiah atau 11,44 persen dari total APBA. Sumber utama PAD ini masih berupa pajak daerah sebesar 0,521 triliun rupiah. Pada tahun 2010, realisasi belanja APBA mencapai 7,529 triliun rupiah dengan rincian pada belanja modal sebesar 3,628 triliun rupiah Total Realisasi Pendapatan= Rp 6,968 trilliun Grafik 2.6 Realisasi Belanja APBA (triliun rupiah), 2010 Belanja Modal 43,41% Belanja Pegawai 13,76% Transfer ke Kabupaten/Kota 4,15% atau 43,41 persen dari total realisasi APBA, belanja barang sebesar sebesar 1,604 triliun Belanja Lainnya 17,38% Belanja Barang 21,30% rupiah atau 21,30 persen, belanja lainnya (belanja subsidi, hibah, bantuan sosial, tidak terduga) sebesar 1,308 triliun rupiah atau 7,38 persen. Berikutnya ialah belanja pegawai sebesar 13,76 persen serta transfer ke kabupaten/kota sebesar 312,47 miliar atau 4,15 persen. Transfer ke kabupaten/kota ini berupa bagi hasil pajak dan bagi hasil pendapatan lainnya. Total Realisasi Belanja = Rp 7,529 trilliun Tahukah Anda? >>> PAD Aceh pada tahun 2010 dari sumber zakat mencapai Rp 23,45 milyar. 5

10 3 PENDUDUK Laju Pertumbuhan Penduduk Aceh Terus Mengecil Laju pertumbuhan penduduk Aceh bergerak dari laju pertumbuhan dua persen per tahun ke atas pada mendekati satu persen per tahun sejak tahun Grafik 3.1 Jumlah Penduduk Aceh (ribu jiwa), Populasi penduduk Aceh sejak kali pertama Sensus Penduduk dilaksanakan pada tahun 1961 berjumlah ribu jiwa, kemudian meningkat menjadi ribu jiwa pada tahun dan ribu jiwa pada tahun Selama tahun tercatat laju pertumbuhan penduduk terbesar yaitu 2,93 persen per tahun. Selanjutnya pada tahun * 2010** * : Kondisi September 2005 ** : Kondisi Mei 2010 Tabel 3.1 Laju Pertumbuhan Penduduk (persen), Periode Laju Pertumbuhan , , , , , , , , penduduk berjumlah ribu jiwa dengan laju pertumbuhan selama sebesar 2,72 persen per tahun. Laju pertumbuhan semakin mengecil pada periode yaitu 1,46 persen per tahun dengan jumlah penduduk pada tahun 2000 sebanyak ribu jiwa. Setelah dilaksanakan Sensus Penduduk 2010, diketahui populasi penduduk Aceh pada tahun 2010 mencapai ribu jiwa. Sehingga ini meningkat dengan laju pertumbuhan 1,32 persen per tahun terhadap tahun Atau meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 2,35 persen per tahun dibandingkan dengan tahun 2005 sebesar ribu jiwa. Tahukah Anda? >>> Di Aceh, terdapat 13 suku asli yaitu Aceh, Gayo, Aneuk Jamee, Singkil, Alas, Tamiang, Kluet, Devayan, Sigulai, Pakpak, Haloban, Lekon dan Nias. (wikipedia.org) Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Aceh selama tahun merupakan yang terkecil yaitu minus 0,20 persen per tahun. Hal ini dapat terkait dengan adanya tingginya angka kematian akibat konflik pada tahun dan bencana tsunami pada akhir tahun

11 Jumlah Laki-laki dan Perempuan Seimbang Rasio penduduk laki-laki dan perempuan di Aceh pada tahun 2010 sebesar 100. PENDUDUK 3 Penduduk Aceh pada tahun 2010 terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa perempuan sehingga mempunyai rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 100. Rasio ini lebih besar (lebih banyak laki-laki daripada perempuan) pada kelompok umur 0-14 tahun yaitu 106 dan relatif mengecil (lebih banyak perempuan daripada laki-laki) pada kelompok umur yang semakin tua yaitu (secara agregat) kelompok umur Tabel 3.2 Sex Ratio dan Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2010 Uraian Laki-laki Perempuan Sex Ratio , , ,80 Jumlah * 100 * : bukan jumlah % tahun sebesar 99 dan kelompok umur 65 tahun ke atas sebesar 76. Komposisi penduduk Aceh juga tergolong berstruktur muda dengan penduduk usia di bawah 15 tahun mendekati 40 persen dari jumlah seluruh penduduk sedangkan penduduk 65 tahun ke atas hanya empat persen dari jumlah seluruh Tahukah Anda? >>> 100 jiwa penduduk Aceh usia produktif (15-64 tahun) menanggung 56 jiwa penduduk Aceh belum dan tidak produktif (0-14 tahun dan 65+ tahun). penduduk. Grafik 3.2 Piramida Penduduk Aceh (jiwa), Laki-laki Perempuan

12 3 PENDUDUK Mayoritas Penduduk di Kawasan Timur Utara Populasi dan kepadatan penduduk terbesar mengelompok di kawasan timur-utara Aceh yaitu Kab. Aceh Utara sebesar jiwa dan Kota Banda Aceh sebesar jiwa/km 2. Gambar 3.1 Peta Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota, 2010 Luasnya wilayah Aceh dan pembangunan yang belum merata menjadi salah satu faktor persebaran penduduk Aceh mengelompok pada kabupaten/kota di kawasan timur-utara. Dari Kab. Aceh Tamiang hingga Kota Sabang merupakan kawasan dengan populasi dan kepadatan penduduk terbesar. Tiga kabupaten dengan populasi terbesar berada di kawasan ini yaitu Kab. Aceh Utara sejumlah jiwa, lalu Kab. Bireuen sejumlah jiwa, Pidie sejumlah Begitu pun tiga kabupaten/kota dengan kepadatan penduduk terbesar yaitu Kota Banda Aceh sebanyak jiwa/km 2, Kota Lhokseumawe sebanyak Tabel 3.3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota, 2010 Kab/Kota Jumlah (jiwa) Kepadatan (jiwa/km 2 ) Aceh Jaya Aceh Barat Nagan Raya Aceh Barat Daya Aceh Selatan Aceh Singkil Subulussalam Simeulue Aceh Tengah Bener Meriah Gayo Lues Aceh Tenggara Aceh Tamiang Aceh Timur Langsa Lhokseumawe Aceh Utara Bireuen Pi d i e Pidie Jaya Aceh Besar Banda Aceh Sabang Aceh jiwa/km 2 dan Kota Langsa sebanyak 568 jiwa/km 2. Namun demikian, di kawasan ini terdapat Kota Sabang dengan populasi terkecil yaitu jiwa. Sedangkan kawasan barat-selatan dan tengah-tenggara mempunyai populasi dan kepadatan penduduk yang lebih sedikit. Di kedua kawasan ini, populasi terbesar hanya di Kab. Aceh Selatan yaitu sebesar jiwa, selainnya di bawah 200 ribu jiwa. Begitu juga sebagian besar kepadatan penduduk kabupaten/kota berada di bawah rata-rata kepadatan penduduk Aceh (78 jiwa/km 2 ) bahkan di Kab. Gayo Lues hanya 14 jiwa/km 2. 8

13 Pengangguran Aceh Menurun Tingkat Pengangguran Terbuka di Aceh menunjukkan tren menurun selama dari 9,56 persen menjadi 8,37 persen. KETENAGAKERJAAN 4 Kondisi ketenagakerjaan di Aceh menunjukkan perkembangan yang membaik. Hal ini diketahui dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang semakin menurun dari 9,56 persen menjadi 8,71 persen lalu menjadi 8,37 persen dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang semakin meningkat dari 60,32 persen menjadi 63,17 persen selama Peningkatan TPAK ini didukung oleh peningkatan angkatan kerja di Aceh pada tahun 2010 berjumlah 1,939 juta orang, meningkat dari 1,793 juta orang dan 1,898 juta orang pada tahun Tabel 4.1 Indikator Ketenagakerjaan, Uraian Angkatan Kerja (juta) 1,793 1,898 1,939 > Bekerja (juta) 1,622 1,733 1,776 > Pengangguran (ribu) Bukan Angkatan Kerja (juta) 1,180 1,139 1,130 TPAK (%) 60,32 62,50 63,17 TPT (%) 9,56 8,71 8,37 Sumber: Indikator Kesejahateraan Masyarakat Aceh 2011 Grafik 4.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Jenis Kelamin dan Daerah (persen), dan Sedangkan penduduk Aceh yang bukan angkatan kerja cenderung menurun dari 10,74 10,12 9,50 9,54 1,180 juta orang pada tahun 2008 menjadi 1,130 7,52 7,31 8,36 7,85 juta orang pada tahun Lebih lanjut lagi, selama tahun , meskipun TPT perempuan masih lebih tinggi daripada laki-laki tetapi penurunan TPT lebih besar terjadi pada penduduk perempuan yaitu dari 10,74 persen menjadi 10,12 persen. Ini mungkin saling berkaitan dengan penurunan TPT yang terjadi di perdesaan dari 8,36 persen menjadi 7,85 persen dimana sektor pertanian dengan pekerja perempuan lebih dominan. Menurut pendidikan, TPT mengalami penurunan pada penduduk yang tamat di tingkat SMU/sederajat, SMP/sederajat dan SD ke bawah. Tetapi, pada tingkat SMU ke atas (DI/DIII, S1 dan S2/S3) malah mengalami peningkatan dari 8,61 persen menjadi 10,15 persen. Laki-Laki Perempuan Perkotaan Perdesaan Sumber : Indikator Ketenagakerjaan Aceh 2008, 2009 dan 2010 Tabel 4.2 TPT menurut Pendidikan yang Ditamatkan (persen), Pendidikan yang Ditamatkan Tamat SD ke Bawah 4,13 4,00 2. SMP/Sederajat 8,03 6,65 3. SMU/Sederajat 15,57 14,51 4. SMU ke Atas 8,61 10,15 Sumber : Indikator Ketenagakerjaan Aceh 2009 dan

14 4 KETENAGAKERJAAN Tenaga Kerja Aceh Meningkat di Kelompok Tersier Selama , tren peningkatan tenaga kerja Aceh terjadi di kelompok sektor tersier dari 39,08 persen menjadi 43,04 persen. Tabel 4.3 Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Usaha (persen), Kelompok Umur Struktur Ketenagakerjaan Struktur ketenagakerjaan di Aceh selama tahun masih didominasi oleh kelompok 1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 48,47 48,89 45,59 0,53 0,62 0,65 primer yaitu sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan (1) dan sektor pertambangan dan penggalian (2). Namun demikian, Kelompok Primer 49,00 49,51 46,24 3. Industri Pengolahan 4. Listrik dan Air Bersih 5,35 4,66 4,38 0,17 0,23 0,20 5. Konstruksi 6,40 6,09 6,14 Kelompok Sekunder 11,92 10,98 10,72 6. Perdagangan, Hotel dan Restauran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan 15,59 15,26 17,70 5,48 4,50 4,19 0,58 0,62 0,77 9. Jasa -jasa 17,43 19,13 20,38 Kelompok Tersier 39,08 39,51 43,04 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber : Indikator Ketenagakerjaan Aceh 2008, 2009 dan 2010 Grafik 4.2 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja dalam Seminggu, 2010 persentase penduduk yang bekerja di kelompok ini cenderung menurun dari 49,00 persen menjadi 46,24 persen. Penurunan juga terjadi pada kelompok sekunder yaitu sektor industri pengolahan (3), sektor listrik dan air bersih (4) dan sektor konstruksi (5) dari 11,92 persen dan 10,72 persen. Sebaliknya, penduduk yang bekerja di kelompok tersier yaitu sektor perdagangan, hotel dan restauran (6), sektor pengangkutan dan transportasi (7), sektor keuangan, real estate (8) dan sektor jasa-jasa (9) mengalami kenaikan dari 39,08 persen menjadi 43,04 persen selama tahun Jam Kerja Mayoritas tenaga kerja di Aceh mempunyai jam kerja di atas 35 jam seminggu. Kelompok terbesar berikutnya yaitu 34,75 persen bekerja selama jam seminggu. Hanya 6,35 persen jam 34,75% pekerja di Aceh yang bekerja selama 1-14 jam seminggu dan 2,37 persen sementara tidak bekerja. 35+ jam 56,35% Sumber : Indikator Ketenagakerjaan Aceh jam 6,53% Sementara Tidak Bekerja 2,37% Tahukah Anda? >>> Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh pada tahun 2010 mencapai 1,3 juta rupiah per bulan merupakan UMP tertinggi se Indonesia. 10

15 Mayoritas Masyarakat Aceh Bebas Buta Huruf Hanya 3,12 persen dari penduduk Aceh yang tidak dapat menulis dan membaca. PENDIDIKAN 5 Untuk menilai kualitas pendidikan di Aceh secara lebih terukur salah satunya dengan menghitung indikator input pendidikan yaitu dari rasio jumlah sarana dan prasarana. Dari seluruh tingkat dan penyelenggara pendidikan (madrasahsekolah umum dan swasta-negeri) di Aceh, ratarata setiap kelas terdapat 26 murid dan 3 orang guru dimana setiap guru mempunyai beban mengajar sebanyak 8 murid. Hanya saja, rasiorasio ini cenderung lebih baik kondisinya pada sekolah umum dibanding sekolah madrasah. Selanjutnya, kondisi output pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk Aceh yang mampu membaca dan menulis (angka melek Tabel 5.1 Rasio Fasilitas Pendidikan, Uraian Murid/Guru Murid/Kelas Guru/Kelas SD SMP SMA SMK MI MTS MA Rata-rata Grafik 5.1 Angka Melek Huruf Aceh dan Indonesia (persen), * 96,20 96,39 96,88 92,19 92,58 92,91 huruf). AMH penduduk Aceh terus mengalami peningkatan dari 96,20 persen hingga 96,88 persen selama Bahkan angka ini telah melebihi capaian angka melek huruf Indonesia sebesar 92,19-92,91 persen. Indikator output lainnya ialah rata-rata lama sekolah (RRLS). RRLS penduduk Aceh hampir mencapai target wajib belajar 9 tahun * : Angka Sementara Sumber : BPS, 2011 Series1 Aceh Series2 Indonesia Grafik 5.2 Rata-rata Lama Sekolah Aceh dan Indonesia (tahun), * yaitu 8,81 tahun pada tahun Angka ini juga melebihi capaian rata-rata lama sekolah Indonesia 8,50 8,63 8,81 sebesar 7,92 tahun. 7,52 7,72 7,92 Tahukah Anda? >>> Di Aceh, terdapat pesantren, santri dan tengku (guru mengaji) Series1 Aceh Series2 Indonesia *: Angka Sementara Sumber : Statistik Kesra Aceh 2010 dan BPS,

16 5 PENDIDIKAN Penduduk Aceh yang Tamat Sarjana di Bawah Lima Persen Persentase penduduk Aceh berumur 10 tahun ke atas yang menamatkan pendidikan sarjana hanya 3,81 persen dan paskasarjana hanya 0,19 persen. Tabel 5.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Aceh dan Indonesia (persen), Kel. Usia Indikator Tingkat penduduk Aceh berusia sekolah yang memanfaatkan fasilitas pendidikan baik pada tingkat SD, SLTP maupun SLTA sederajat (Angka 7-12 Aceh 99,06 99,07 99,19 Indonesia 97,88 97,95 98,02 Partisipasi Sekolah-APS) meningkat pada tahun 2010 dan lebih tinggi daripada rata-rata angka Aceh 94,12 94,31 94,99 Indonesia 84,89 85,47 86,24 Aceh 72,32 72,72 73,53 Indonesia 55,50 55,16 56,01 Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Aceh 2010 Grafik 5.3 Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki (persen), Indonesia. Pada kelompok usia 7-12, APS mencapai 99,19 persen yang berarti hanya satu persen penduduk usia 7-12 tahun yang tidak bersekolah SD sederajat. Berikutnya, sebesar 94,99 persen penduduk usia tahun telah berpartisipasi di SMP sederajat dan sebesar 73,53 persen penduduk usia tahun berpartisipasi di SMA sederajat. 0,17 0,18 0,23 6,09 6,56 7,69 21,65 22,70 23,10 21,05 21,65 21,11 S2/S3 D I-IV dan S1 SLTA Sederajat Ketiga capaian APS tersebut telah mengungguli capaian rata-rata APS secara nasional. Selain daripada itu, peningkatan output pendidikan Aceh tercermin dari persentase penduduk berusia 10 tahun ke atas menurut ijazah 26,84 26,40 26,18 SLTP Sederajat tertinggi yang dimiliki. Secara umum, terdapat peningkatan persentase penduduk 10 tahun ke atas SD Sederajat yang mempunyai ijazah SLTA menjadi 23,10 persen 24,20 22,51 21, Sumber : Statistik Kesejahteraan Rakyat Aceh 2010 >>> Universitas Syiah Kuala dibuka oleh Presiden Soekarno pada 2 September 1959, selanjutnya tanggal ini ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Daerah Aceh. Tahukah Anda? Tdk/Blm Tamat SD dan perguruan tinggi yaitu diploma- sarjana menjadi 7,69 persen dan pascasarjana (S2-S3) menjadi 0,23 persen. Seiring dengan hal itu, terdapat penurunan persentase penduduk 10 tahun ke atas yang hanya mempunyai ijazah SLTP sederajat yaitu menjadi 21,11 persen, lalu SD sederajat menjadi 26,18 persen dan tidak atau belum tamat SD menjadi 21,68 persen. 12

17 Angka Harapan Hidup (AHH) Masih Rendah AHH penduduk Aceh pada tahun 2010 meningkat 0,10 tahun dibanding tahun 2009 menjadi 68,70 tahun, tetapi masih di bawah AHH Indonesia sebesar 69,43 tahun. KESEHATAN 6 Sarana dan Prasarana Kesehatan Jumlah berbagai sarana kesehatan di Aceh mengalami peningkatan. Sarana berupa rumah sakit pada tahun 2010 bertambah dua unit di Kab. Bener Meriah dan Pidie Jaya sehingga hanya Kab. Aceh Jaya dan Kota Subulussalam yang belum tersedia rumah sakit. Begitupun sarana berupa puskesmas bertambah menjadi sebanyak 316 unit, puskesmas pembantu (pustu) sebanyak 951 unit, dan polindes sebanyak unit. Hanya puskesmas keliling berupa perahu bermotor yang mengalami penurunan. Peningkatan dukungan pelayanan Tabel 6.1 Jumlah Rumah Sakit (RS) dan Dokter, 2010 Rincian Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu Polindes Puskesmas Keliling > Mobil > Perahu Bermotor Tenaga Kesehatan* Dokter Umum Dokter Spesialis Dokter Gigi *: termasuk dokter di Puskesmas Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan 2011 Grafik 6.1 Angka Harapan Hidup Aceh dan Indonesia (tahun), * kesehatan terdapat juga pada jumlah tenaga kesehatan yang meningkat menjadi 830 dokter umum, 302 dokter spesialis dan 173 dokter gigi. 69,00 69,21 69,43 Angka Harapan Hidup Kualitas kesehatan penduduk Aceh yang 68,50 68,60 68,70 dilihat menurut angka harapan hidup (AHH) menunjukkan peningkatan. Penduduk Aceh berumur 0 tahun pada tahun 2010 diperkirakan akan mencapai usia 68,70 tahun, meningkat sebesar 0,10 tahun dibanding dengan perkiraan tahun 2008 dan 2008 yang mencapai masingmasing 68,50 tahun dan 68,60 tahun. Namun demikian, capaian angka ini masih dibawah ratarata AHH penduduk Indonesia berusia 0 tahun pada tahun 2010 yang diperkirakan akan mencapai usia 69,43 tahun * : Angka Sementara Sumber : BPS, 2011 >>> Angka Harapan Hidup se-aceh tertinggi pada penduduk Kab. Bireuen (72,35 tahun) dan terendah pada penduduk Kab. Simeulue (62,98 tahun). Indonesia Aceh Tahukah Anda? 13

18 6 KESEHATAN Pelayanan dan Kesadaran Masyarakat Meningkat Angka kesakitan menurun menjadi 35,09 persen dan persentase penolong kelahiran bayi oleh tenaga kesehatan meningkat menjadi 87,17 persen. Grafik 6.2 Angka Kesakitan Aceh dan Indonesia (persen), Angka Kesakitan Peningkatan pelayanan kesehatan di Aceh 33,24 36,80 33,68 35,28 35,09 terlihat dari persentase penduduk Aceh yang mengalami keluhan kesehatan (sehingga 30,97 menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari selama sebulan sebelum pencacahan) menurun dari 35,28 persen menjadi 35,09 persen pada Indonesia Aceh Sumber : dan Statistik Kesra Aceh 2010 Grafik 6.3 Persentase Penduduk yang Menggunakan Obat Tradisional (persen), tahun Meskipun demikian, angka ini masih lebih besar daripada rata-rata angka kesakitan Indonesia sebesar 30,97 persen. Persentase Penggunaan Obat Tradisional 34,88 33,90 37,36 Kesadaran masyarakat Aceh dan akses 22,26 24,24 27,58 pelayanan kesehatan modern masih minim. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya persentase penduduk yang menggunakan pengobatan tradisional yaitu sebesar 37,36 persen pada tahun Indonesia Aceh Sumber : dan Statistik Kesra Aceh 2010 Tabel 6.2 Persentase Penolong Kelahiran Bayi (persen), Penolong Kelahiran Bayi Tenaga Kesehatan 93,08 85,85 87,17 Dokter 9,38 8,78 11,45 Bidan 73,09 76,49 75,16 Tenaga Paramedis Lain 0,61 0,58 0,56 Bukan Tenaga Kesehatan 6,92 14,15 12,83 Dukun Tradisional 6,03 13,31 12,56 Famili/Lainnya 0,89 0,84 0, Persentase ini juga lebih tinggi dari persentase Nasional yang mencapai 27,58 persen pada tahun Persentase Penolong Kelahiran Bayi Peningkatan tenaga kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap tenaga penolong kelahiran bayi di Aceh sudah semakin baik. Pada tahun 2010, persentase kelahiran bayi yang dibantu oleh tenaga kesehatan meningkat menjadi 87,17 persen. Kenaikan ini khususnya pada tenaga dokter yaitu menjadi 11,45 persen. Sumber : dan Statistik Kesra Aceh

19 Konsumsi Air Kemasan dan Isi Ulang Meningkat Persentase rumah tangga di Aceh yang memilih sumber air minumnya dari air dalam kemasan dan air isi ulang meningkat menjadi 25,48 persen. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN 7 Kepemilikan Rumah Pada tahun 2010, persentase rumah Tabel 7.1 Persentase Kepemilikan Rumah (persen), tangga yang tinggal pada rumah kontrak/sewa meningkat menjadi 7,34 persen. Hal ini seiring dengan penurunan rumah tangga menempati rumah milik sendiri dan milik orang tua/keluarga masing-masing menjadi 76,59 persen dan 10,07 persen. Status Kepemilikan Rumah Milik sendiri 77,95 77,27 76,59 Kontrak/sewa 6,82 6,60 7,34 Milik orang tua/keluarga 9,03 10,45 10,07 Lainnya 6,20 5,68 6,00 Sumber : Statistik Kesra Aceh 2008, 2009 dan 2010 Grafik 7.1 Persentase Rumah Tangga Fasilitas Atap, Lantai dan Dinding Terluas (persen), Fasilitas Fisik Rumah Kualitas kesehatan tempat tinggal rumah 85,5 88,08 tangga di Aceh meningkat. Hal ini terlihat dari persentase rumah tangga yang mempunyai rumah 39,63 43,54 dengan atap terluas bukan ijuk meningkat menjadi 9,51 10,22 88,08 persen, kemudian lantai terluas bukan tanah/bambu menjadi 10,22 persen serta dinding terluas berupa tembok menjadi 43,54 persen. Sumber Air Minum Peningkatan akses layanan air swasta dan Atap Terluas Bukan Ijuk Lantai Terluas Bukan Tanah/ Bambu Sumber : Statistik Kesra Aceh 2009 dan 2010 Dinding Terluas Tembok Grafik 7.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum (persen), pemerintah, kemampuan daya beli dan kesadaran masyarakat telah menggeser penyediaan air minum 51,25 46,24 rumah tangga di Aceh. Selama tahun , mayoritas rumah tangga yang mengambil air 18,93 25,48 minum dari sumur bor/pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung menurun menjadi 46,24 9,87 8,48 persen. Hal ini disebabkan oleh peningkatan rumah tangga yang memilih air dalam kemasan dan air isi ulang menjadi 25,48 persen Sumber : Statistik Kesra Aceh 2009 dan 2010 Keterangan : 1. Air Dalam Kemasan dan Air Isi Ulang 2. Ledeng Meteran dan Ledeng Eceran 3. Sumur bor/pompa, Sumur Terlindung dan Mata Air Terlindung. 15

20 88,46 89,46 89,24 89,29 89,47 90,98 48,82 56,05 56,62 51,79 59,21 56,68 65,72 66,01 69,12 7 PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN Mayoritas Rumah Tangga Aceh Terang Terus Sebanyak 90,98 persen rumah tangga di Aceh pada tahun 2010 telah menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan utama. Grafik 7.3 Persentase Fasilitas Rumah Tangga Menurut Tempat Buang Air Besar Sendiri, Kloset Angsa dan TPA Tinja Septik Tank (persen), Sanitasi Tingkat kesehatan lingkungan perumahan di Aceh terus menunjukkan peningkatan selama tahun Peningkatan ini terlihat dari persentase rumah tangga yang mempunyai tempat buang air besar sendiri sebesar 59,21 persen, meski masih terdapat sebanyak 27,64 persen lainnya tidak memilikinya. Selanjutnya peningkatan juga Tempat Buang Air Besar Sendiri Kloset Angsa Tempat Pembuangan Akhir Tinja Septik Tank Sumber : Statistik Kesejahteraan Aceh 2008, 2009, dan 2010 Grafik 7.4 Persentase Rumah Tangga Aceh dan Indonesia Menurut Sumber Penerangan Utama PLN (persen), terjadi pada persentase rumah tangga dengan fasilitas kloset berjenis kloset angsa sebesar 69,12 persen, dan tempat pembuangan akhir tinja berjenis septik tank sebesar 56,68 persen pada tahun Fasilitas Penerangan Peningkatan layanan PLN untuk memperluas akses listrik dan kemampuan ekonomi rumah tangga di Aceh menjadikan peningkatan rumah tangga yang menggunakan listrik PLN sebagai penerangan utama selama tahun Persentase rumah tangga ini Aceh Indonesia Sumber : Statistik Kesejahteraan Aceh 2008, 2009, dan 2010 Tahukah Anda? >>> Rumah adat Aceh bernama Rumoh Aceh bertipe rumah panggung dengan 3 bagian serambi (depan, tengah, dan belakang) dan 1 bagian tambahan (dapur). pada tahun 2008 mencapai 88,46 persen, kemudian menjadi 89,24 persen pada tahun 2009 dan 90,98 persen pada tahun Peningkatan persentase rumah tangga berlistrik PLN di Aceh ini juga mencapai di atas rata-rata persentase rumah tangga berlistrik PLN di Indonesia yang masih mencapai 89,47 persen pada tahun

21 IPM Antar Wilayah di Aceh Timpang Nilai IPM tertinggi di Aceh pada tahun 2010 mencapai 77,45 di Kota Banda Aceh, sedangkan terendah sebesar 67,86 di Kab. Gayo Lues. PEMBANGUNAN MANUSIA 8 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) IPM Aceh mengalami tren peningkatan Grafik 8.1 IPM Aceh dan Indonesia, * yaitu dari 70,76 pada tahun 2008 hingga 71,70 tahun Namun demikian, capaian IPM Aceh Aceh Indonesia 71,31 71,76 71,70 72,27 masih di bawah IPM Indonesia pada tahun ,76 70,59 yaitu 72,27. Secara lebih rinci, capaian di Aceh yang lebih rendah yaitu pada Angka Harapan Hidup (AHH) dan Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan (PPD) masing-masing yaitu 68,70 tahun dan 611,42 ribu rupiah per tahun. Sedangkan capaian yang lebih tinggi di Aceh pada Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) AHH AMH RRLS PPD ,70 tahun 96,88 persen 8,81 tahun Rp ribu * : Angka Sementara Sumber : BPS, 2011 AHH AMH RRLS PPD 69,43 tahun 92,91 persen 7,92 tahun Rp 633,64 ribu Tabel 8.1 IPM dan Komponen Penyusun IPM Kabupaten/Kota Tertinggi dan Terendah, 2010* masing-masing yaitu 96,88 persen dan 8,81 tahun. Urutan Tertinggi Urutan Terendah IPM Kabupaten/Kota Nilai IPM kabupaten/kota di Aceh masih terdapat ketimpangan signifikan antar daerah. IPM tertinggi dicapai oleh Kota Banda Aceh yaitu sebesar 77,45. Sedangkan terendah yaitu Kab. Gayo Lues sebesar 67,86. Secara lebih rinci menurut komponen maka nilai tertinggi tiga komponen berada di daerah perkotaan yaitu Kota Banda Aceh, Lhokseumawe dan komponen AHH dicapai oleh Kab. Bireuen. Sedangkan nilai terendah berada di daerah kabupaten yaitu Simeulue, Gayo Lues, Nagan Raya, Aceh Timur dan Aceh Jaya. Begitu juga dengan nilai reduksi shortfall (persentase percepatan suatu daerah untuk mencapai angka IPM ideal sebesar 100) tertinggi dicapai Kota Langsa sedangkan terendah di Kab. Aceh Jaya. Kab./Kota IPM Kab./Kota IPM Banda Aceh 77,45 Gayo Lues 67,86 Lhokseumawe 76,10 Aceh Singkil 68,58 Sabang 75,98 Nagan Raya 69,18 Langsa 73,85 Subulussalam 69,26 Aceh Tengah 73,69 Simeulue 69,28 Indikator Tertinggi Terendah AHH (thn) Bireuen (72,35) Simeulue (62,98) AMH (%) Lhokseumawe (99,62) Gayo Lues (87,27) RRLS (thn) Banda Aceh (12,09) Nagan Raya (7,57) PPD (000) Lhokseumawe (634,07) Aceh Timur (588,15) Reduksi Shortfall Langsa (2,43) Aceh Jaya (0,75) * : Angka Sementara Tahukah Anda? >>> IPM Indonesia pada tahun 2010 berada pada urutan ke 108 dari 169 negara di dunia (Human Development Report 2010, UNDP). 17

22 8 PEMBANGUNAN MANUSIA Perdesaan, Kantong Kemiskinan Aceh Hampir 80 persen kemiskinan di Aceh berada di daerah perdesaan selama tahun Grafik 8.4 Persentase Penduduk Miskin Aceh dan Indonesia (persen), ,53 15,42 21,80 20,98 14,15 13,33 Kemiskinan Aceh Tingkat kemiskinan di Aceh pada tahun 2010 menurun hingga 20,98 persen dari 21,80 persen pada tahun 2009 dan 23,53 persen pada tahun Penurunan ini sejalan dengan penurunan tingkat kemiskinan secara nasional, Aceh Indonesia Grafik 8.5 Jumlah Penduduk Miskin Menurut Daerah (000 jiwa), ,7 892,9 861,9 meskipun tren tingkat kemiskinan Indonesia jauh lebih rendah yaitu menjadi 13,33 persen pada tahun Berdasarkan populasi, penduduk miskin Aceh menurun dari 959,7 ribu jiwa pada 763,9 710,7 688,5 tahun 2008 menjadi sebanyak 861,9 ribu jiwa pad tahun 2010, dimana sebagian besar dari mereka berada di daerah perdesaan yaitu 195,8 182,2 173, Kota Desa Gambar 8.1 Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota (persen), 2010 menjadi 688,5 ribu jiwa (79,88 persen). Kemiskinan Kabupaten/Kota Terdapat 10 kabupaten/kota di Aceh yang mempunyai tingkat kemiskinan di atas kemiskinan Aceh (20,98 persen) dengan angka tertinggi terdapat di Kab. Bener Meriah sebesar 26,23 persen. Sedangkan 13 kabupaten/kota mempunyai tingkat kemiskinan di bawah kemiskinan Aceh dengan angka terendah pada Kota Banda Aceh sebesar 9,19 persen. Tahukah Anda? >>> IPM dikembangkan pertama kali di dunia oleh UNDP pada tahun 1990, sedangkan di Indonesia oleh BPS dan UNDP Indonesia pada tahun

23 ,6 5 1,6 1,5 5 1,5 1,4 5 1,4 1,3 5 1,3 1,2 5 1,2 Tanaman Bahan Makanan Andalan Pertanian Aceh Subsektor tanaman bahan makanan menyumbang 9-10 persen terhadap PDRB Aceh selama tahun , sedangkan subsektor lainnya di bawah lima persen. PERTANIAN 9 Peranan Sektor Pertanian Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang terus meningkat dan terbesar bagi PDRB Aceh. Dengan memperhitungkan harga berlaku, kontribusi sektor ini terhadap PDRB Grafik 9.1 Peranan Sektor Pertanian Terhadap PDRB Dengan Migas ADHB (persen), Tahun ADHB 26,37 28,48 28,34 ADHK ,12 26,18 26,78 Aceh mencapai 26,37 persen hingga 28,34 persen selama ,06 9,82 10,07 Tanaman Bahan Makanan Besaran dan kenaikan sektor ini didukung 5,77 oleh kenaikan subsektor tanaman bahan makanan 6,08 Perkebunan seperti padi, jagung, kedelai, dsb sebesar 5,92 9,06 10,07 persen. Selanjutnya tiga subsektor mempunyai nilai fluktuatif yaitu subsektor 4,70 5,40 5,41 Peternakan dan hasilnya perkebunan dan hasilnya dengan kontribusi sebesar 4,28 5,92-6,08 persen dan subsektor peternakan dan hasilnya seperti telur dan susu sebesar 4,69 4,65 Perikanan 4,70-5,41 persen serta subsektor perikanan 2,56 2,49 Kehutanan menyumbang 4,28 4,65 persen. Sedangkan, 2,30 subsektor kehutanan merupakan subsektor dengan kontribusi terkecil yaitu 2,30 2,56 persen dan Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha nilainya cenderung menurun. Produksi Padi Grafik 9.2 Luas Panen (000 hektar) dan Produksi Padi (juta ton), Produksi padi sawah dan padi ladang Aceh mengalami pasang surut seiring dengan luas panen. 1,53 1,57 1,58 Namun, demikian produktivitasnya meningkat dari 4,33 ton/ha pada tahun 2009 menjadi 4,49 ton/ha 1,40 pada tahun Luas panen Aceh pada tahun ,35 mencapai 352,28 ribu hektar dengan produksi sebanyak 1,58 juta ton. Sentra produksi padi Aceh berada di Kab. Aceh Utara, Bireuen dan Aceh Besar. Hanya Kota Sabang yang tidak menghasilkan padi. 320,79 360,72 329,11 359,38 352, Luas Panen Produksi Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan

24 9 PERTANIAN Bireuen Sentra Produksi Buah dan Sayuran Andalan Aceh Berbagai komoditas buah dan sayuran andalan Aceh seperti pisang, mangga, jeruk, ketimun, dan kacang panjang banyak dihasilkan oleh Kab. Bireuen. Grafik 9.3 Produksi Perkebunan Menurut Jenis Komoditas (ton), Produksi Perkebunan Komoditas hasil perkebunan terbanyak Kopi di Aceh pada tahun 2010 ialah kelapa sawit dengan produksi sebanyak ton. Kelapa Kelapa Karet Kelapa Sawit sawit ini banyak dihasilkan di Kab. Aceh Singkil dan Aceh Timur. Selanjutnya ialah karet sebanyak ton dengan sentra produksi di Kab. Aceh Timur dan Aceh Barat. Lalu kelapa sebanyak ton di Kab. Bireuen dan Aceh Utara serta Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan 2011 Grafik 9.4 Produksi Buah-buahan Menurut Jenis Komoditas (kuintal), bijih kopi di daerah Kab. Aceh Tengah dan Bener Meriah. Produksi Tanaman Buah-buahan Jeruk Komoditas hasil buah-buahan terbanyak di Aceh pada tahun 2010 ialah pisang dengan Rambutan produksi sebanyak kuintal. Pisang ini banyak dihasilkan di Kab. Pidie dan Bireuen. Mangga Selanjutnya ialah mangga sebanyak kuintal dengan sentra produksi di Kab. Pisang Bireuen dan Aceh Besar. Buah rambutan sebanyak kuintal di Kab. Bireuen dan Aceh Utara Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan 2011 Grafik 9.5 Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Komoditas (kuintal), serta jeruk sebanyak kuintal di daerah Kab. Bireuen dan Aceh Tengah. Produksi Tanaman Sayuran Kacang Panjang Komoditas hasil tanaman sayuran terbanyak di Aceh pada tahun 2010 ialah cabai Ketimun dengan produksi sebanyak kuintal. Cabai ini banyak dihasilkan di Kab. Bener Meriah dan Tomat Aceh Tengah. Selanjutnya ialah tomat sebanyak kuintal dengan sentra produksi di Kab. Cabai Bener Meriah. Buah ketimun serta kacang panjang masing-masing sebanyak kuintal dan Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan kuintal di Kab. Bireuen dan Aceh Utara. 20

25 Perikanan Aceh Terus Meningkat Produksi perikanan Aceh baik darat dan laut terus meningkat dari 162,45 ribu ton menjadi 189,39 ribu ton selama tahun PERTANIAN 9 Perikanan Darat dan Laut Produksi perikanan Aceh terus meningkat Grafik 9.6 Jumlah Produksi Perikanan Darat dan Laut (ribu ton), selama dengan hasil perikanan laut yang lebih banyak daripada perikanan darat. Pada tahun 2010, produksi perikanan laut mencapai 142,70 ribu 127,84 129,33 140,40 142,70 ton dengan penghasil terbanyak dari Kab. Bireuen, dan Aceh Timur. Dari perikanan darat/budidaya terutama di Kab. Aceh Tamiang, Aceh Utara dan Aceh Tenggara dihasilkan sebanyak 46,69 ribu ton. 34,61 34,76 38,08 46,69 Populasi Ternak Populasi ternak besar di Aceh pada tahun 2010 didominasi oleh ternak kambing sebanyak ekor dan ternak sapi sebanyak ekor dengan sentra lokasi di Kab. Aceh Utara dan Aceh Besar. Kemudian ternak kerbau sebanyak ekor di Kab. Aceh Timur dan Simeulue serta ternak domba sebanyak ekor juga di Kab. Aceh Utara dan Aceh Besar. Sedangkan populasi ternak paling sedikit ialah ternak babi sebanyak 414 ekor di Kab. Aceh Singkil dan Kota Subulussalam serta ternak sapi perah sebanyak 41 ekor di Kab. Aceh Besar. Populasi unggas di Aceh pada tahun 2010 paling banyak berupa ayam buras sebanyak 7,80 juta ekor dengan sentra lokasi di Kab. Pidie Jaya. Berikutnya ialah ayam pedaging dan itik masing-masing sebanyak 3,00 juta ekor di Kab. Nagan Raya dan sebanyak 2,70 juta ekor di Kab. Pidie dan Bireuen. Sedangkan populasi unggas terkecil ialah jenis ayam petelur sebanyak ekor di Kab. Bireuen dan burung puyuh sebanyak ekor di Kab. Aceh Besar Laut Darat Tabel 9.1 Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak (ekor), Jenis Ternak Besar Kuda Sapi Sapi Perah Kerbau Kambing Domba Babi Unggas Ayam Buras Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik Puyuh Sumber : Aceh Dalam Angka 2010 dan 2011 Tahukah Anda? >>> Asal muasal sapi Aceh dari bos indicus (banteng) dan persilangan sapi India yang didatangkan kira-kira pada tahun 847 M. 21

26 10 PERTAMBANGAN DAN ENERGI Grafik 10.1 Jumlah Energi Terjual (Mega WH) dan Pelanggan PT PLN, Rumah Tangga, Mayoritas Pelanggan PLN dan PDAM Lebih dari 90 persen pelanggan PLN dan PDAM di Aceh ialah rumah tangga, sisanya kelompok bisnis, publik dan industri. BelumDiganti Total intensitasgempa di Aceh tahun 2010mencapai kali, meningkatdibandingtahun 2009 yang mencapai1.545 kali. Listrik PLN Pada tahun 2010, penjualan PT PLN sebanyak Mega WH atau meningkat 14 persen. Peningkatan ini seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan PLN sebesar lima persen menjadi pelanggan pada tahun 2010 dari pelanggan pada tahun Atau meningkat KWH Terjual JumlahPelanggan Grafik 10.2 Komposisi Energi Terjual dan Jumlah Pelanggan PT PLN (persen), 2010 hingga mendekati 26 persen jika dibandingkan terhadap tahun 2006 dengan jumlah sebanyak pelanggan. Sebagian besar pelanggan PLN ini merupakan kelompok rumah tangga sebesar 90,69 persen. Kelompok lainnya ialah bisnis 90,69 64,03 Pelanggan Energi Terjual sebesar 5,88 persen, kelompok publik sebesar 3,34 persen dan kelompok industri sebesar 0,09 persen. Air Minum PDAM 18,15 14,82 Pada tahun 2010, PDAM se-aceh telah 5,88 0,09 3,00 3,34 menjual air minum sebanyak m 3. Rumah Tangga Bisnis Industri Publik Sumber :Aceh Dalam Angka ,52 Grafik 10.3 Komposisi Air Minum Terjual dan Jumlah Pelanggan PDAM (persen), ,40 Penjualan ini mencakup pelanggan yang sebagian besar (90,52 persen) merupakan kelompok rumah tangga dan sisanya merupakan kelompok bisnis (7,71 persen), serta kelompok lainnya (khusus-sosial) dan industri. Pelanggan = Air Minum Terjual = m 3 Tahukah Anda? 7,71 8,90 0,03 0,06 1,74 3,64 Rumah Tangga Bisnis Industri Lainnya Sumber :Aceh Dalam Angka 2011 >>> Peranan sektor listrik, gas dan air minum terhadap PDRB Aceh tahun 2010 mencapai 0,43 persen dengan nilai ADHB sebesar Rp 336,83 miliar rupiah. 22

27 Produksi Migas Aceh Terus Menurun Total produksi LNG dan LPG Aceh rata-rata menurun 10 persen tiap tahun selama PERTAMBANGAN DAN ENERGI 10 Hasil pertambangan di Aceh yang mampu diolah dalam industri besar berupa LPG, LNG, Grafik 10.4 Realisasi Produksi LNG dan LPG PT Arun NGL CO (juta m 3 ), ammonia, pupuk urea dan semen. 5,193 4,791 Dari kelima jenis tambang tersebut, LNG 4,213 dan LPG merupakan komoditas yang terus mengalami penurunan realisasi produksi dengan laju 2,512 2,068 1,908 penurunan 10 persen per tahun selama tahun Realisasi produksi LNG dan LPG oleh PT. Arun NGL Co masing-masing sebesar 5,193 juta m 3 dan 2,512 juta m 3 pada tahun 2008, kemudian menurun menjadi 4,791 juta m 3 dan 2,068 juta m 3 pada tahun 2009 dan menurun kembali menjadi 4,213 juta m LNG LPG Grafik 10.5 Realisasi Produksi Pupuk Urea dan Ammonia PT. PIM (juta ton), dan 1,908 juta m 3. Sebaliknya, realisasi produksi pupuk urea dan ammonia oleh PT. Pupuk Iskandar Muda serta semen oleh PT. Lafarge Cement Indonesia cenderung 0,275 0,276 0,447 0,318 0,399 0,285 mengalami kenaikan. Realisasi produksi pupuk urea dan ammonia masing-masing meningkat dari 0,275 juta ton dan 0,276 juta ton pada tahun 2008 menjadi 0,399 juta ton dan 0,285 juta ton pada tahun Begitu juga dengan realisasi produksi (pemasaran) semen masing-masing meningkat dari 507,2 ton dan Pupuk Urea Sumber :Aceh Dalam Angka 2011 Amonia Grafik 10.6 Realisasi Pemasaran Semen PT Lafarge Cement Indonesia (ton), ,2 ton pada tahun 2008 menjadi 614,6 ton dan 1.090,2 785,2 ton pada tahun ,0 785,2 Tahukah Anda? 507,2 626,5 614,6 >>> Pada tahun 2010, jumlah tenaga kerja PT. Arun NGL Co sebanyak orang dan PT. Iskandar Muda sebanyak orang Aceh Di Luar Aceh 23

28 INDUSTRI Industri Besar/Sedang Aceh Menurun Jumlah industri besar/ sedang pada tahun 2010 menurun 25 persen dibandingkan tahun Grafik Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Besar/Sedang, Potensi industri besar/sedang di Aceh menunjukkan tren meningkat selama periode Sebaliknya, sejak tahun 2009 hingga tahun 2010 terus mengalami penurunan. Hal ini disebabkan semakin berkurangnya jumlah industri besar/sedang yang aktif berproduksi sehingga berdampak pada menurunnya jumlah tenaga kerja di sektor industri. Pada tahun 2006, terdapat Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga Kerja Tabel 11.1 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Besar/Sedang, 2010 Kabupaten/Kota Jumlah Perusahaan Jumlah Tenaga Kerja Simeulue 1 24 Aceh Singkil Aceh Selatan 1 20 Aceh Tenggara - - Aceh Timur - - Aceh Tengah - - Aceh Barat Aceh Besar 2 58 Pidie 2 55 Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya - - Gayo Lues - - Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya 1 44 Bener Meriah - - Pidie Jaya 1 20 Banda Aceh 3 91 Sabang 2 61 Langsa 3 72 Lhokseumawe Subulussalam 1 20 ACEH industri besar/sedang dengan tenaga kerja. Kemudian meningkat hingga mencapai 92 industri besar dan sedang dengan tenaga kerja pada tahun Namun, terjadi penurunan sejak tahun 2009 hingga pada tahun 2010 menjadi hanya 49 industri besar/sedang dengan tenaga kerja. Dari sebanyak 49 industri besar/sedang, 13 industri diantaranya berlokasi di Kabupaten Aceh Tamiang. Empat hingga lima industri diantaranya masing/masing berlokasi di Kabupaten Aceh Utara, Nagan Raya dan Aceh Singkil. Sedangkan sebanyak 1-2 industri tersebar di 14 kab/kota selain Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Barat Daya, dan Gayo Lues yang tidak memiliki industri besar/sedang. Tahukah Anda? >>> Mayoritas industri besar-sedang di Aceh bergerak di sektor pertanian khususnya perkebunan kelapa sawit. 24

29 Industri Aceh Bergantung pada Subsektor Bahan Makanan 70 persen pekerja di sektor industri bekerja pada subsektor makanan, 19 persen pada industri logam dasar, sedangkan 11 persen sisanya pada industri lainnya. INDUSTRI 11 Tenaga Kerja Industri Besar-Sedang Sebanyak 28 persen tenaga kerja sektor Grafik Distribusi Tenaga Kerja Industri Besar/Sedang Menurut Lokasi, 2010 industri di Aceh berlokasi pada industri di Kabupaten Aceh Tamiang. Kemudian di Kabupaten Aceh Utara sebanyak 21 persen, Nagan Raya sebanyak 16 persen, Aceh Singkil sebanyak 14,28 persen dan Aceh Barat sebanyk 9,40 persen serta kabupaten/kota lainnya sebanyak 10,47 persen. Mayoritas tenaga kerja sektor industri Aceh Singkil ,28% Nagan Raya ,42% Aceh Barat 609 9,40% Aceh Utara ,46% Aceh Tamiang ,97% Lainnya ,47% bergerak di subsektor industri makanan, yaitu sebanyak 70 persen, kemudian subsektor industri logam dasar sebanyak 19 persen. Sisanya pada subsektor selain keduanya yaitu sebanyak 11 persen. Grafik 11.3 Distribusi Tenaga Kerja Industri Besar/Sedang Menurut Sektor, 2010 Produktivitas Industri Besar-Sedang Menurunnya jumlah tenaga kerja dan jumlah lainnya 10,50% industri besar-sedang di Aceh berpengaruh terhadap menurunnya nilai tambah sektor industri pada PDRB tahun 2010 sebesar 5,22 persen yaitu dari 7.926,3 miliar rupiah pada tahun 2009 menjadi 7.512,5 miliar rupiah pada tahun Sehingga rasio produktivitas Industri logam dasar 19,25% Makanan 70,25% tenaga kerja di sektor industri besar-sedang di Aceh juga turun dibandingkan tahun 2009 yaitu dari 98,13 juta rupiah/orang/tahun menjadi sebesar 96,53 juta rupiah/orang/tahun. Tabel 11.2 Produktivitas Sektor Industri Besar/Sedang, Uraian Tahukah Anda? Total Nilai Tambah pada PDRB (miliar rupiah) 8 189, , ,5 >>> Sejak tahun 2009 terjadi perubahan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dimana perusahaan es batu tidak termasuk dalam kategori industri. Jumlah Tenaga Kerja (orang) Produktivitas Tenaga Kerja (Juta rupiah/orang/thn) ,39 98,13 96,53 Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha Indikator Ketenagakerjaan Aceh

30 12 KONSTRUKSI Sektor Konstruksi Terus Tumbuh Nilai tambah sektor konstruksi terus tumbuh dari 5,42 triliun rupiah hingga 7,75 triliun rupiah selama tahun Grafik 12.1 Nilai PDRB Dengan Migas ADHB Sektor Konstruksi (triliun rupiah), Pembangunan di sektor konstruksi menunjukkan perkembangan yang terus 5,42 6,26 6,84 7,75 meningkat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai tambah bruto sektor konstruksi. Dengan memperhitungkan harga berlaku, nilai PDRB sektor konstruksi pada tahun 2007 sebesar 5,42 triliun rupiah kemudian meningkat pada angka 6 triliunan Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha Grafik 12.2 Peranan Sektor Konstruksi Terhadap PDRB ADHB (persen), rupiah pada tahun 2008 dan 2008 hingga mencapai 7,75 triliun rupiah pada tahun Kontribusi sektor ini terhadap PDRB Aceh juga terus meningkat dari 7,62 persen pada tahun 2007 hingga 10,00 persen pada tahun ,54 10,00 Namun demikian, laju pertumbuhan nilai 8,52 tambah sektor konstruksi pada tahun ,62 melambat secara signifikan menjadi 0,69 persen setelah pada tahun 2007 berada pada angka 13,93 persen. Perlambatan laju pertumbuhan Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha Grafik 12.3 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 Sektor Konstruksi (persen), ,93 ini terkait dengan masa kerja dari program rekonstruksi oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) di Aceh yang mulai berkurang dari puncaknya pada tahun Namun, pada tahun 2009 dan 2010, laju pertumbuhan kembali meningkat hingga 5,11 persen sebagai indikasi dari peningkatan 3,13 5,11 penyelesaian banyak proyek fisik di akhir masa kerja BRR dan peningkatan realisasi belanja 0, fisik APBD Provinsi Aceh dan pembangunan fisik oleh masyarakat dan pelaku usaha. Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha

31 Tenaga Kerja di Sektor Konstruksi Meningkat Jumlah tenaga sektor konstruksi meningkat dari orang hingga orang selama tahun KONSTRUKSI 12 Tenaga Kerja Pertumbuhan sektor konstruksi mendorong peningkatan terhadap penyerapan Grafik 12.4 Jumlah Pekerja di Sektor Konstruksi (orang), tenaga kerja. Pada tahun 2007, jumlah tenaga kerja di sektor konstruksi berjumlah orang, kemudian menurun menjadi orang pada tahun 2008, seiring dengan penurunan aktivitas sektor konstruksi. Namun, penyerapan tenaga kerja mengalami kenaikan kembali pada tahun 2009 menjadi orang dan orang pada tahun Perusahaan Jumlah perusahaan sektor konstruksi yang terdaftar di Aceh sebesar perusahaan. Perusahaan ini terdiri dari perusahaan kelas kecil, 871 perusahaan kelas menengah dan 157 perusahaan kelas besar. Persebaran perusahaan sektor konstruksi paling banyak berada di Kota Banda Aceh yaitu perusahaan atau sebesar 20 persen dan Kabupaten Aceh Utara yaitu 697 perusahaan atau sebesar 9 persen dan Kabupaten Aceh Besar yaitu 672 perusahaan atau sebesar 8 persen. Khusus untuk perusahaan konstruksi kelas besar hanya ada di 17 kabupaten/kota dengan jumlah paling banyak tetap di Kota Banda Aceh sebanyak 63 perusahaan dan Kota Lhokseumawe sebanyak 26 perusahaan Sumber : Innaker Aceh 2007, 2008, 2009 dan 2010 Tabel 12.1 Banyaknya Perusahan Konstruksi Menurut Jenis dan Kabupaten/Kota, 2010 Kabupaten/Kota Kecil Menengah Besar Jumlah Simeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Pidie Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya Bener Meriah Pidie Jaya Banda Aceh Sabang Langsa Lhokseumawe Subulussalam ACEH Sumber : BPS,

32 13 HOTEL DAN PARIWISATA Tingkat Hunian Hotel Terus Menurun Tingkat hunian hotel di Aceh terus menurun baik hotel berbintang maupun akomodasi lainnya selama tahun Tabel 13.1 Banyaknya Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2010 Kabupaten/Kota Hotel Berbintang Akomodasi Lainnya Simeulue - 20 Aceh Singkil - 10 Aceh Selatan - 14 Aceh Tenggara - 14 Aceh Timur - 2 Aceh Tengah 1 14 Aceh Barat 1 10 Aceh Besar 1 3 Pidie - 7 Bireuen - 6 Aceh Utara - Aceh Barat Daya - 3 Gayo Lues - 7 Aceh Tamiang - 2 Nagan Raya - 1 Aceh Jaya - 5 Bener Meriah - - Pidie Jaya - - Banda Aceh Sabang - 14 Langsa 2 15 Lhokseumawe 2 16 Subulussalam 1 3 ACEH Grafik 13.1 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel (persen), Fasilitas Akomodasi Sektor pariwisata Aceh belum didukung oleh fasilitas akomodasi yang memadai. Hotel berbintang satu hingga empat yang ada masih berjumlah 20 hotel dimana 12 hotel diantaranya berada di Kota Banda Aceh dan 8 hotel tersebar di 7 kabupaten/kota lainnya. Untuk hotel melati dan fasilitas akomodasi lain berjumlah 191 buah yang terdapat di 20 kabupaten/kota sedangkan tiga kabupaten yaitu Aceh Utara, Bener Meriah, dan Pidie Jaya bahkan belum mempunyai fasilitas akomodasi. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Tingkat hunian kamar hotel dan akomodasi lainnya di Aceh masih tergolong rendah, yaitu masih di bawah 50 persen. Selain itu, sejak tahun 2008, TPK menunjukkan tren yang terus menurun baik pada hotel berbintang yaitu dari 49,19 persen pada tahun 2008 menjadi 37,35 persen pada tahun 2010 maupun fasilitas akomodasi lainnya yaitu dari 40,85 persen pada 48,95 42,82 49,19 40,85 46,97 35,34 37,35 29,51 tahun 2008 menjadi 29,51 persen pada tahun Hanya saja, tingkat hunian kamar hotel berbintang selalu lebih tinggi jika dibandingkan tingkat hunian kamar fasilitas akomodasi lainnya. Selama tahun 2010 sendiri, TPK Hotel Berbintang Akomodasi Lainnya tertinggi terjadi pada bulan Januari, Maret, April dan Agustus

33 Kunjungan ke Aceh Meningkat Jumlah tamu nusantara dan mancanegara yang datang ke Aceh terus meningkat selama tahun HOTEL DAN PARIWISATA 13 Jumlah Wisatawan Jumlah tamu nusantara dan mancanegara yang datang ke Aceh selama tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, total wisatawan yang datang sebanyak orang -atau meningkat sekitar 1,30 persen terhadap tahun yang terdiri dari tamu nusantara berjumlah orang dan tamu mancanegara berjumlah orang. Namun demikian, laju pertumbuhan kedatangan tamu secara rata-rata mulai menurun Tabel 7.1 Jumlah Tamu Nusantara dan Mancanegara ke Aceh (orang), Tahun Nusantara Mancanegara Total Grafik 13.2 Persentase Wisatawan yang Menginap pada Hotel Berbintang (persen), dari sekitar 20 persen selama hingga menjadi 0,53 persen selama ,65 40,52 46,95 Tamu Hotel Berbintang 20,72 21,26 Selama tahun , sebanyak 46,95 persen dari tamu mancanegara yang datang 13,90 5,50 8,80 ke Aceh menginap di hotel berbintang. Sebaliknya, tamu nusantara yang menginap di hotel berbintang cenderung mengalami penurunan dari Mancanegara Nusantara 20,72 persen hingga hanya mencapai 5,50 persen pada tahun Grafik 13.3 Rata-rata Lama Menginap pada Hotel Berbintang (hari), Rata-rata Lama Menginap Hotel Berbintang Selama periode , tamu mancanegara memiliki rata-rata lama menginap di 4,13 3,76 3,86 hotel berbintang lebih lama jika dibandingkan tamu nusantara. Tamu mancanegara mempunyai 2,06 2,10 1,95 rata-rata lama menginap berkisar antara 3-4 hari hari. Sedangkan tamu nusantara menginap selama Mancanegara Nusantara selama 2 hari. 29

34 14 TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 26,72 Persen Jalan di Aceh Rusak Berat Sebesar 26,72 persen jalan di Aceh dalam kondisi rusak dengan kerusakan terbanyak pada jalan kabupaten hingga 30,41 persen. Grafik 14.1 Persentase Panjang Jalan Menurut Status, 2010 Jalan Negara; 10,49 % Jalan Provinsi; 10,54 % Total panjang jalan di Provinsi Aceh sepanjang ,28 kilometer. Mayoritas jalan ini terdiri dari jalan kabupaten/kota sepanjang kilometer atau sebesar 78,97 persen lalu sisanya ialah jalan provinsi sepanjang kilometer atau sebesar 10,54 persen dan jalan negara sepanjang kilometer atau Jalan Kabupaten; 78,97 % sebesar 10,49 persen. Secara keseluruhan, sebanyak 26,72 persen jalan di Aceh dalam kondisi rusak. Kondisi jalan rusak ini terutama terdapat pada Grafik 14.2 Persentase Panjang Jalan Menurut Jenis Jalan, 2010 jalan kabupaten/kota dimana sebesar 30,41 persen jalan dalam kondisi rusak berat Jalan Negara Menurut Kondisi Baik % Rusak Berat % Sedang % Jalan Kabupaten/Kota Menurut Kondisi Baik % Rusak Berat 5,00% Jalan Provinsi Menurut Kondisi Sedang 30,20 % Rusak Berat 20,71 % Baik 45,23 % Jalan Kabupaten/Kota menurut Jenis Material Tanah % Belum Tembus 3,86% dan hanya 17,73 persen dalam kondisi baik, lalu 51,86 persen dalam kondisi sedang. Hal ini tergambar dari jenis material jalan kabupaten/kota yang didominasi oleh jalan arteri sebesar 53,21 persen, sisanya jalan kerikil sebesar 33,74 persen dan jalan tanah sebesar 13,05 persen. Sedangkan kondisi jalan provinsi dan jalan negara di Aceh relatif lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan persentase jalan negara dalam kondisi baik sebesar 62,13 persen dan dalam kondisi rusak berat hanya lima persen. Untuk jalan provinsi, sebesar 45,23 persen dalam kondisi baik, Sedang 51,86 % Kerikil % Arteri % sebesar 30,20 persen dalam kondisi sedang, lalu sisanya dalam kondisi rusak berat sebesar 20,71 persen dan masih belum tembus sebesar 3,86 persen. 30

35 Jumlah Penumpang Pesawat Menurun Pada tahun , jumlah penumpang pesawat menurun dari orang menjadi orang. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 14 Sejak tahun 2006 hingga tahun 2009, frekuensi pesawat yang datang ke dan berangkat Grafik 14.3 Frekuensi Penerbangan Pesawat pada Bandara Sultan Iskandar Muda, dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh mengalami peningkatan tetapi kemudian menurun pada tahun Pada tahun 2009, mencapai kali kedatangan dan kali keberangkatan. Lalu pada tahun 2010, terjadi penurunan frekuensi pesawat datang sebesar 6,76 persen sehingga menjadi kali kedatangan, sedangkan pesawat berangkat sebesar 6,54 persen sehingga menjadi kali keberangkatan. Penurunan frekuensi pesawat datang dan berangkat ini menyebabkan terjadinya penurunan jumlah penumpang di Bandara Sultan Iskandar Pesawat Datang Pesawat Berangkat Grafik 14.4 Jumlah Penumpang pada Bandara Sultan Iskandar Muda, Muda. Pada tahun 2010, jumlah penumpang yang datang mencapai orang, menurun dari orang pada tahun Selanjutnya, jumlah penumpang yang berangkat mencapai orang, menurun dari orang pada tahun Terlihat juga bahwa jumlah penumpang berangkat selalu lebih banyak berkisar 5-6 ribu penumpang atau 2-3 persen dibandingkan penumpang datang. Bahkan pada tahun 2010, terdapat selisih hingga penumpang berangkat atau 3,6 persen terhadap penumpang datan. Hal ini bisa dimungkinkan bahwa masyarakat lebih memilih pesawat ketika meninggalkan Aceh, namun ketika kembali ke Aceh, tidak lagi menggunakan pesawat Penumpang Datang Penumpang Berangkat Tahukah Anda? >>> Terdapat 6 maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Sultan Iskandar Muda dengan jumlah penerbangan sebanyak 193 kali tiap bulan selama tahun

36 14 TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Pemakai Telepon Seluler Meningkat Persentase rumah tangga yang menguasai telepon seluler meningkat dari 60,09 persen menjadi 72,30 persen. Tabel 14.1 Frekuensi Penyeberangan Kapal Feri di Pelabuhan Balohan dan Sinabang, Transportasi Penyeberangan Perkembangan frekuensi kapal feri di Tahun Balohan Frekuensi Kapal Penumpang Datang Berangkat Datang Berangkat pelabuhan Balohan dan Sinabang menunjukkan kondisi yang berbeda, dimana pada tahun Sinabang Grafik 14.5 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Media Informasi dan Komunikasi (persen), frekuensi kapal yang datang dan berangkat di pelabuhan Balohan mengalami peningkatan dibandingkan tahun Sebaliknya, frekuensi kapal feri yang datang dan berangkat di pelabuhan Sinabang mengalami penurunan dibandingkan tahun Hal ini terkait dengan potensi wisata Kota Sabang yang sedang digalakkan oleh pemerintah setempat. 60,09 72, Akses Media Informasi dan Komunikasi Perkembangan teknologi dan sarana komunikasi berdampak pada meningkatnya penguasaan terhadap berbagai media informasi 4,54 4,60 10,57 8,36 7,68 8,26*) dan komunikasi. Persentase rumah tangga di Telepon Telepon Seluler PC / Laptop Internet Catatan : *) = Persentase penduduk 5 tahun ke atas yang mengakses internet 3 bulan terakhir. Tabel 14.2 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Media Informasi dan Komunikasi Menurut Daerah, Jenis Alat yang Dimiliki/Kuasai Kota Desa Telepon 11,27 10,12 1,96 2,46 Telepon Selular 81,53 89,42 51,88 65,66 PC / Laptop 20,06 27,45 3,88 4,03 Internet 19,24 17,57*) 3,24 4,64*) Catatan : *) = Persentase penduduk 5 tahun ke atas yang mengakses internet 3 bulan terakhir. Aceh yang memiliki dan menguasai baik telepon, telepon seluler, komputer/laptop, maupun internet mengalami kenaikan dibandingkan tahun Kenaikan ini terutama pada penguasaan telepon seluler hingga mencapai 72,30 persen dari 60,09 persen. Selain itu, peningkatan kepemilikan semua alat ini terjadi secara merata baik di perkotaan maupun di perdesaan. Terkecuali, alat telepon yang digunakan semakin sedikit oleh masyarakat di perkotaan. 32

37 Bank Pemerintah dan BPD Paling Banyak Memberikan Pinjaman Pinjaman kepada masyarakat sebanyak 13,23 triliun rupiah dari 16,48 triliun rupiah berasal dari Bank Pemerintah dan BPD. PERBANKAN DAN INVESTASI 15 Posisi Simpanan Posisi simpanan masyarakat di bank Grafik Posisi Simpanan Masyarakat dalam Rupiah dan Valuta Asing menurut Jenis Simpanan (triliun rupiah), lebih besar nilainya dalam bentuk tabungan dibandingkan giro maupun simpanan berjangka. Posisi nilai simpanan jenis tabungan juga terus 7,95 9,21 mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan simpanan berjangka. Pada tahun 2010, jumlah simpanan jenis tabungan mencapai 6,54 4,69 7,06 4,60 4,89 3,46 5,70 9,21 triliun rupiah, meningkat hingga 16 persen dibandingkan terhadap tahun 2009 atau 13 persen terhadap tahun Selanjutnya tabungan jenis simpanan berjangka mencapai 5,70 triliun rupiah, meningkat 17 persen dari tahun 2009 dan 4 persen dibanding tahun Giro Simpanan Berjangka Tabungan Sumber : SEKDA Provinsi Aceh, Januari 2011 Grafik 15.2 Posisi Pinjaman dalam Rupiah dan Valuta Asing menurut Kelompok Bank Debitur (triliun rupiah), Sebaliknya, tabungan jenis giro terus mengalami penurunan dari 6,54 triliun rupiah menjadi 3,46 triliun rupiah. 10,95 13,23 Posisi Pinjaman Bank Pemerintah dan BPD menyalurkan 8,89 1,71 0,02 0,06 1,98 0,09 0,09 3,14 0,03 0,08 pinjaman dana dengan nilai paling besar dan terus meningkat. Pada tahun 2010, nilai pinjaman yang disalurkan mencapai 13,23 triliun rupiah, meningkat 10,95 triliun rupiah dan 8,89 triliun rupiah pada tahun 2009 dan Selanjutnya disusul oleh bank swasta nasional dengan nilai 3,14 triliun rupiah pada tahun Sisanya disalurkan oleh bank asing dan campuran serta bank perkreditan rakyat Bank Pemerintah dan BPD Bank Swasta Nasional Bank Asing dan Campuran Bank Perkreditan Rakyat Sumber : SEKDA Provinsi Aceh, Januari 2011 Tahukah Anda? >>> Di Aceh, terdapat 5 jenis bank pemerintah, 8 jenis bank swasta nasional, 10 jenis bank syariah dan 16 jenis bank perkreditan rakyat. 33

38 15 PERBANKAN DAN INVESTASI Pinjaman Dana di Bank Lebih Banyak untuk Biaya Konsumtif Pinjaman untuk lapangan usaha sebesar 7,62 triliun, sedangkan untuk bukan lapangan usaha sebesar 8,86 triliun. Tabel 15.1 Posisi Pinjaman dalam Rupiah dan Valuta Asing Menurut Jenis Pinjaman (triliun rupiah), 2010 Pinjaman Berdasarkan Lapangan Usaha Nilai Pinjaman Kepada Bukan Lapangan Usaha Nilai Pertanian 0,43 Rumah Tinggal 0,68 Pertambangan & Penggalian 0,07 Industri Pengolahan 1,65 Flat dan Apartemen Rumah Toko dan Rumah Kantor 0,03 0,10 Listrik dan Air Bersih 0,04 Kendaraan Bermotor 0,42 Konstruksi 0,95 Lainnya 7,62 Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3,57 0,06 0,44 Jasa-jasa 0,42 Jumlah 7,62 Jumlah 8,86 Sumber : SEKD Provinsi Aceh, Januari 2011 Grafik 15.3 Jumlah Simpanan Koperasi (triliun rupiah), Posisi Pinjaman Pinjaman yang disalurkan kepada kelompok bukan lapangan usaha mencapai 8,86 triliun rupiah, lebih besar jika dibandingkan dengan pinjaman untuk lapangan usaha yang mencapai 7,62 triliun rupiah. Hal ini artinya lebih banyak pinjaman yang digunakan untuk hal-hal yang konsumtif seperti rumah, kendaraan bermotor, dan lainnya dibandingkan untuk hal-hal yang bersifat produktif. Koperasi Jumlah koperasi dan anggota koperasi terus mengalami kenaikan selama Pada tahun 2010, jumlah koperasi sebanyak buah dengan anggota sebanyak Namun demikian, hal ini tidak diikuti dengan adanya kenaikan jumlah simpanan. Pada tahun Anggota Simpanan Tahun Jumlah Koperasi Tabel 15.2 Persetujuan dan Realisasi Investasi Menurut Jenis Investasi, , simpanan koperasi sebesar 298,996 triliun, turun sebesar 17,22 persen dibanding tahun Investasi Pada tahun 2010, rencana investasi Jenis Investasi PMDN sebesar 18,6 miliar rupiah dengan PMDN (juta rupiah) Persetujuan Realisasi PMA (ribu USD) Persetujuan Realisasi realisasi 0 persen, tidak seperti kondisi pada tahun 2008 dan Lebih memprihatinkan lagi dengan kondisi investasi PMA, dimana tidak ada realisasi sama sekali dari nilai yang telah disetujui selama tahun

39 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des Inflasi Kota Lhokseumawe Tinggi Selama tahun , inflasi di Kota Lhokseumawe selalu lebih tinggi daripada inflasi di Kota Banda Aceh dan inflasi di Indonesia. HARGA-HARGA 16 Indeks Harga Konsumen (IHK) Umum Perkembangan IHK Umum Kota Banda Aceh dan Lhokseumawe selama tahun 2010 Grafik 16.1 Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Umum, ,44 cukup berfluktuatif. Akan tetapi secara rata-rata, maka terlihat bahwa dari bulan Januari sampai 123,03 dengan bulan Desember, IHK Kota Banda Aceh dan Lhokseumawe menunjukan tren meningkat masing-masing dari kisaran 118,21 hingga 123,03 dan 120,09 hingga 128,44. Ini berarti 120,09 118,21 secara umum harga barang-barang yang dikonsumsi masyarakat Kota Banda Aceh dan Lhokseumawe terus mengalami kenaikan. Banda Aceh Lhokseumawe Laju Inflasi Selama tahun 2007, laju inflasi Kota Banda Aceh cenderung mengalami penurunan yaitu dari sebesar 11 persen hingga menjadi 4,64 persen pada tahun Laju inflasi terendah terjadi pada tahun 2009 sebesar 3,50 persen. Tahukah Anda?... >>> Di Provinsi Aceh, baru ada dua kota pencatat inflasi, yaitu Banda Aceh dan Lhokseumawe. Pada tahun 2012 direncanakan ada tambahan satu kota lagi Sedangkan laju inflasi Kota Lhokseumawe bergerak naik turun seperti halnya laju inflasi Nasional. Laju inflasi Lhokseumawe dan Nasional mengalami kenaikan pada tahun 2008, kemudian turun pada tahun 2009 dan kembali naik pada tahun Selama tahun , laju inflasi Kota Lhokseumawe selalu di atas Kota Banda Aceh. Hal ini menunjukkan bahwa laju kenaikan barang secara umum di Lhokseumawe lebih cepat bila dibandingkan di Kota Banda Aceh. Tabel 16.1 Laju Inflasi Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe dan Indonesia (Persen), Uraian Banda Aceh 11,00 10,27 3,50 4,64 Lhokseumawe 4,18 13,78 3,96 7,16 Nasional 6,59 11,06 2,78 6,96 35

40 16 HARGA-HARGA Kesejahteraan Petani Aceh Membaik NTP gabungan meningkat dari 99,76 pada tahun 2009 menjadi lebih dari 100 yaitu 104,12 pada tahun Tabel 16.2 Rata-rata Harga Minyak Goreng dan Gula Pasir di Kota Banda Aceh, Komoditi Harga Komoditas Harga minyak goreng bimoli per liter di Kota Banda Aceh terus mengalami penurunan harga sejak tahun 2008 hingga tahun Minyak Goreng Bimoli (Rp/liter) Minyak Goreng Malinda (Rp/kg) Gula Pasir Putih (Rp/kg) Sedangkan minyak goreng malinda pada tahun 2009 sebesar Rp mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp pada tahun Sebaliknya harga gula pasir putih per kilogram terus mengalami kenaikan hingga seharga Rp pada tahun 2010, dimana pada tahun Grafik 16.2 Nilai Tukar Petani (persen), Tanaman Pangan 2. Holtikultura 3. Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan Gabungan 113, hanya seharga Rp Nilai Tukar Petani (NTP) Tingkat kesejahteraan petani di Aceh pada tahun 2010 membaik dibanding tahun Hal ini diindikasikan dari kenaikan dan capaian ,78 NTP gabungan dari 99,76 pada tahun 2009 menjadi lebih dari 100 yaitu 104,12 pada tahun 98,98 99,20 101,05 98,55 98,98 99,76 103,04 99,58 101,54 104, Kenaikan NTP ini didukung oleh kenaikan NTP di semua subsektor dengan NTP tertinggi dicapai oleh petani pada subsektor perkebunan rakyat sebesar 113,32 persen. Dengan NTP yang di atas 100 ini, petani subsektor perkebunan rakyat mendapatkan hasil yang lebih besar Tahukah Anda?... >>> NTP ialah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani. daripada biaya yang dikeluarkan. Sebaliknya NTP terendah dicapai oleh petani subsektor peternakan sebesar 99,85. Dengan NTP yang masih di bawah 100 ini, berarti biaya yang dikeluarkan oleh petani subsektor peternakan lebih besar dari hasil yang diperoleh. 36

41 Masyarakat Aceh Lebih Konsumtif Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan rumah tangga di Aceh lebih daripada rata-rata Indonesia selama PENGELUARAN PENDUDUK 17 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Pengeluaran per kapita per bulan di Aceh juga terus meningkat selama tahun Grafik 17.1 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Aceh dan Indonesia (rupiah), Bahkan pada tahun 2009 dan 2010, pengeluaran per kapita per bulan masyarakat Aceh masing-masing mencapai rupiah dan rupiah, lebih tinggi daripada pengeluaran per kapita per bulan secara Nasional yang masing-masing mencapai rupiah dan rupiah. Rata-rata Pengeluaran Makanan Per Kapita Per Bulan Indonesia Aceh Sumber : Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi 2010 Grafik 17.2 Rata-rata Pengeluaran Makanan Per Kapita Per Bulan Aceh dan Indonesia (rupiah), Peningkatan pengeluaran per kapita per bulan berpengaruh terhadap adanya peningkatan pengeluaran per kapita per bulan untuk makanan yaitu dari rupiah pada tahun 2009 menjadi rupiah pada atahun Namun demikian, secara persentase pengeluaran makanan per kapita per bulan malah terjadi penurunan dari 62,45 persen menjadi 61,09 persen. Jika dibandingkan dengan rata-rata Indonesia maka diketahui bahwa baik nilai maupun Sumber : Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi 2010 Grafik 17.3 Persentase Pengeluaran Makanan Per Kapita Per Bulan Aceh dan Indonesia (persen), pengeluaran per kapita per bulan masyarakat Aceh lebih tinggi dibanding rata-rata Indonesia. Tahukah Anda? >>> Pengeluaran per kapita per bulan masyarakat Aceh untuk tembakau dan sirih sebesar 9,11 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata Indonesia yaitu 5,25 persen. Sumber : Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi

42 17 PENGELUARAN PENDUDUK Cukup Protein, Kurang Kalori Rata-rata konsumsi protein dan kalori masyarakat Aceh masing-masing mencapai 57,45 gram dan 2.075,79 kalori per hari per kapita. Grafik 17.4 Rata-rata Konsumsi Protein Per Hari Per Kapita Aceh dan Indonesia Menurut Daerah (gram), 2010 Salah satu indikator yang dipakai untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk adalah data konsumsi kalori dan protein per kapita. Kesejahteraan dapat dikatakan makin baik apabila 57,52 57,41 57,45 kalori dan protein yang dikonsumsi penduduk semakin 56,14 meningkat sampai akhirnya melewati standar 55,01 kecukupan konsumsi kalori atau protein per kapita 53,97 Kota Desa Kota+Desa Aceh Nasional Sumber : Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi 2010 Grafik 17.5 Rata-rata Konsumsi Kalori Per Hari Per Kapita Aceh dan Indonesia (kalori), 2010 sehari. Pola konsumsi masyarakat Aceh cukup menggambarkan tingkat kesejahteraan yang baik dimana rata-rata konsumsi protein mencapai 57,45 gram per hari per kapita, di atas batas minimal kecukupan yaitu 55 gram dan lebih tinggi daripada rata-rata konsumsi protein Indonesia yang hanya 1993, , , , , ,61 mencapai 55,01 gram per hari per kapita. Begitu juga untuk rata-rata konsumsi kalori per hari per kapita Aceh yaitu kalori per hari per kapita sudah lebih tinggi daripada angka Nasional yang masih di bawah 2000 kalori. Namun demikian, Kota Desa Kota+Desa Aceh Sumber : Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi 2010 Tahukah Anda? >>> Pengeluaran per kapita per bulan masyarakat Aceh untuk sumber protein yaitu ikan sebesar 11,08 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata di Indonesia sebesar 4,34 persen. Nasional besaran konsumsi ini masih di bawah angka minimal kecukupan yaitu 2500 kalori per hari per kapita. Jika dilihat menurut daerah, masyarakat di perkotaan lebih banyak mengkonsumsi protein hingga 57,52 gram per hari per kapita daripada masyarakat perdesaan yang hanya sebesar 57,41 gram per hari per kapita. Sebaliknya, masyarakat perdesaan mempunyai rata-rata konsumsi kalori yang lebih tinggi daripada masyarakat kota masing-masing sebesar 2109,16 gram dan 1.993,32 gram per hari per kapita. 38

43 Neraca Perdagangan Luar Negeri Aceh Terus Menurun Selama , neraca perdagangan luar negeri Aceh menurun hingga 45 persen yaitu dari juta USD menjadi juta USD. PERDAGANGAN 18 Potensi ekonomi Aceh dari aktivitas perdagangan luar negeri menunjukkan tren yang Grafik 18.1 Nilai Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Luar Negeri (Juta USD), semakin menurun selama periode , yakni dari juta USD menjadi juta USD. Penurunan ini disebabkan oleh Neraca Perdagangan Ekspor Impor nilai ekspor Aceh sebesar juta USD pada tahun 2006 terus menurun hingga mencapai juta USD pada tahun Sedangkan, nilai impor hanya stabil dengan nilai terendah sebesar 229 juta USD dan nilai tertinggi sebesar 530 juta USD pada periode Korea Selatan merupakan negara tujuan ekspor Aceh yang terbesar. Sejak tahun Grafik 18.2 Nilai Ekspor menurut Negara Tujuan (Juta USD), , realisasi ekspor Aceh ke Korea Selatan berkisar antara 698, ,30 juta 1.192,28 Ekspor ke Korea Selatan (Juta USD), USD. Negara tujuan ekspor terbesar selanjutnya ialah Jepang, yakni sebesar 115,13 juta USD 2007; 1, ; 1, ; ; 1, pada tahun Sedangkan negara pengimpor terbesar bagi Aceh ialah China dengan nilai impor sebesar 12,33 juta USD pada tahun Disusul oleh Malaysia dan Vietnam masingmasing sebesar 7,57 juta USD dan 7,05 juta USD. 12,33 115,13 27,90 23,94 Korea Selatan Jepang Australia Lainnya Grafik 18.3 Nilai Impor menurut Negara Asal (Juta USD), 2010 Tahukah Anda? 7,57 7,05 4,93 4,81 >>> Peranan ekspor luar negeri terhadap PDRB Aceh semakin menurun, dari 28,68 persen pada tahun 2007 hingga menjadi 12,28 persen pada tahun ,69 China Malaysia Vietnam Singapore Thailand Lainnya 39

44 18 PERDAGANGAN Ekspor Utama Aceh Masih Mengandalkan LNG Selama tahun , komoditas LNG masih mendominasi nilai ekspor Aceh dengan fluktuasi nilai sebesar 83,5-93,9 persen dari total nilai ekspor Aceh. Tabel 18.1 Nilai Ekspor menurut Kelompok Komoditi (Juta USD), Uraian EKSPOR 2.234, , ,25 Migas 2.104, , ,31 > LNG 1.866,15 950, ,34 > Crude Petroleum Oil 108,99 98,88 56,97 > Lainnya 129, Non Migas 129,74 88,96 24,94 > Ammonia 7,42 6,62 13,32 > Urea 121,30 81,11 6,81 > Lainnya 1,02 1,23 4,81 Sumber : BPS Provinsi Aceh >>> 97,57 persen nilai komoditas ekspor Aceh pada tahun 2010 dikirim melalui Pelabuhan Muat Blang Lancang (Arun). Tahukah Anda? Ekspor Nilai ekspor Aceh pada tahun 2010 sebesar 1.359,25 juta USD mencatat adanya peningkatan dibanding tahun 2009 dengan nilai sebesar 1.138,02 juta USD. Meski realisasi nilai ini masih di bawah nilai ekspor pada tahun 2008 yang mencapai 2.234,13 juta USD. Fluktuasi ini disebabkan nilai ekspor Aceh selama tahun masih didominasi oleh realisasi komoditas minyak dan gas (migas) yang berfuktuasi berkisar 92,2-98,2 persen dan sisanya yaitu komoditas nonmigas seperti ammonia, urea dan lainnya di bawah 10 persen. Komoditas migas ini berupa LNG dan CPO yang masing-masing mencapai 1.277,34 juta USD dan 56,97 juta USD pada tahun Tabel 18.2 Nilai Impor menurut Kelompok Komoditi (Juta USD), Impor Nilai impor Aceh pada tahun 2010 Uraian IMPOR 384,24 115,72 38,39 Migas 0,05 6,91 2,38 > Kel. Bahan bakar mineral 0,05 6,91 2,38 Non Migas 384,19 108,81 36,01 > Kel. Belerang, Kapur 7,62 23,61 7,39 > Kel. Gandum-Ganduman 4,98 0,00 7,05 > Kel. Mesin-mesin 1,65 2,14 7,02 > Kel. Bahan kimia organik 1,45 1,04 1,81 > Kel. Perlengkapan Kapal Laut 365,85 71,95 - > Lainnya 2,64 10,07 12,74 Sumber : BPS Provinsi Aceh mencapai 38,39 juta USD, menurun jauh dari nilai impor pada tahun 2009 sebesar 115,72 juta USD dan pada tahun 2008 sebesar 384,24 juta USD. Penurunan nilai impor pada tahun 2010 disebabkan tidak adanya impor atas komoditas kelompok perlengkapan kapal laut yang pada tahun merupakan komoditas impor dengan kontribusi terbesar yaitu masing-masing sebesar 365,85 juta USD (95,2 persen) dan 71,95 juta USD (62,2 persen). 40

45 Perekonomian Aceh Terus Tumbuh Nilai PDRB Aceh meningkat dari 71,69 triliun rupiah pada tahun 2009 menjadi 77,51 triliun rupiah pada tahun PENDAPATAN REGIONAL 19 Kondisi ekonomi Aceh membaik pada tahun 2010 yang ditandai dengan nilai PDRB pada tahun 2010 meningkat dibandingkan tahun 2009, baik atas dasar harga berlaku (ADHB) maupun atas dasar harga konstan (ADHK). PDRB ADHK dengan migas pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 2,64 persen, sedangkan tanpa migas mengalami kenaikan sebesar 5,29 persen. Akan tetapi bila dibandingkan antara dengan migas dan tanpa migas maka terlihat bahwa pertumbuhan PDRB dengan migas tidak setinggi pertumbuhan PDRB tanpa migas. Hal ini berarti bahwa kenaikan produksi migas lebih kecil dibandingkan kenaikan produksi sektor-sektor ekonomi non migas. Sementara itu PDRB ADHB pada tahun 2010 dengan migas sebesar 77,51 triliun dan tanpa migas sebesar 64,61 triliun. Artinya terjadi peningkatan cukup banyak dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 8,19 persen untuk dengan migas dan 10,22 persen untuk tanpa migas. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan ekonomi yang cukup signifikan pada tahun Apabila melihat series yang ada, terlihat bahwa PDRB tanpa migas terus mengalami kenaikan, sedangkan PDRB dengan migas cukup berfluktuatif. Hal ini menandakan pemasukan dari sektor migas belum stabil dan mengalami pasang surut produksi. Grafik 19.1 Perkembangan Nilai PDRB ADHK 2000 dan PDRB ADHB (triliun rupiah), Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha

46 19 PENDAPATAN REGIONAL Pendapatan Per Kapita Tembus 16,19 Juta Rupiah Pendapatan regional per kapita Aceh menembus 16,19 juta rupiah per orang per tahun pada tahun Grafik 19.2 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 (persen), Laju Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa 7,23 5,32 migas selalu positif dan terus menunjukkan peningkatan setelah pada tahun ,92 3,97 2,64 mengalami penurunan. Pada tahun 2010 laju pertumbuhan PDRB tanpa migas sebesar ,36-5,24-5,51 5,32 persen, meningkat dibanding dengan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 dan 2009 sebesar 1,92 persen dan 3,97 persen. Sedangkan bila melihat laju Pertumbuhan Migas Pertumbuhan Tanpa Migas Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha Grafik 19.2 Pendapatan Regional Per Kapita (juta rupiah), pertumbuhan PDRB dengan migas tahun , maka terlihat bahwa hanya pada tahun 2010 terjadi pertumbuhan yang positif sebesar 2,64 persen. Pada periode tahun laju pertumbuhan PDRB dengan 6,15 migas selalu negatif dan terus melemah. Hal ini ,09 13,30 tak lepas dari produksi migas yang terus turun 16,19 dari tahun ke tahun ,95 7,05 12,31 15,27 Pendapatan Regional Per Kapita Pendapatan regional per kapita secara 5,85 umum terus mengalami kenaikan sejak tahun ,62 11, hingga tahun 2010, hanya pada tahun 16, sedikit mengalami penurunan. Pada tahun 5, pendapatan regional per kapita PDRB ADHB ,22 10,90 dengan migas sebesar 16,19 juta dan tanpa 15,82 migas sebesar 13,30 juta. Artinya bahwa sektor ADHK 2000 Tanpa Migas ADHB Tanpa Migas ADHK 2000 Dengan Migas ADHB Dengan Migas Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha migas mempunyai kontribusi pendapatan perkapita sebesar 2,89 juta dalam setahun. 42

47 Ekonomi Provinsi Aceh Bergantung kepada Pertanian Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap pembentukan PDRB yaitu sebesar 28,34 persen. PENDAPATAN REGIONAL 19 Sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar PDRB aceh pada tahun 2010, yaitu Grafik 19.3 Kontribusi Menurut Sektor (persen), 2010 sebesar 28,34 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa ekonomi Provinsi Aceh masih bergantung pada sektor pertanian. Penyumbang terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 15,52 persen. Sedangkan sektor jasa mempunyai peran paling kecil dalam pembentukan PDRB Aceh yaitu hanya sebesar 0,43 persen. Kontribusi sektor jasa menunjukkan kemajuan suatu daerah, dimana semakin besar share sektor jasa terhadap PDRB hal itu menjadi indikasi majunya suatu daerah. Sektor migas mempunyai kontribusi cukup penting dalam pembentukan PDRB. Akan tetapi dengan sifatnya yang tidak bisa diperbaharui, maka dari tahun ke tahun kontribusi sektor migas semakin kecil. Pada tahun 2010 kontribusi sektor migas sebesar 17,78 persen. Produksi migas yang semakin Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha Keterangan : A. Pertanian B. Pertambangan & Penggalian C. Industri Pengolahan D. Listrik dan Air Bersih E. Konstruksi F. Perdagangan, Hotel & Restoran G. Pengangkutan & Komunikasi H. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan I. Jasa-jasa Grafik 19.4 Kontribusi Migas dan Selain Migas (persen), sedikit membuat suatu daerah harus menggenjot sektor non migas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tahukah Anda?... >>> Terdapat tiga pendekatan penghitungan PDRB, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan pendapatan. Sumber : PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha

48 Satu dari Lima Penduduk Indonesia di Sumatera 20 PERBANDINGAN REGIONAL Persentase penduduk Sumatera pada tahun 2010 mencapai 21,30 persen dari total seluruh penduduk Indonesia. Tabel 20.1 Persentase Jumlah Penduduk Provinsi se-sumatera Terhadap Total Penduduk Indonesia (persen), Penduduk Persentase penduduk di Pulau Provinsi Aceh 1,92 1,86 1,88 1,89 1,89 2. Sumatera Utara 5,68 5,65 5,71 5,73 5,46 3. Sumatera Barat 2,07 2,08 2,08 2,09 2,04 4. Riau 2,41 2,20 2,27 2,29 2,33 5. Kepulauan Riau 0,58 0,64 0,65 0,71 Sumatera pada tahun 2010 sebesar 21,30 persen dari seluruh penduduk Indonesia sehingga dapat dikatakan 1 dari 5 orang di Indonesia berada di Sumatera. Dari jumlah tersebut, penduduk terbanyak berada di Provinsi 6. Jambi 1,17 1,21 1,22 1,22 1,30 Sumatera Utara dengan persentase penduduk 7. Sumatera Selatan 8. Kep. Bangka Belitung 3,03 3,10 3,12 3,12 3,14 0,44 0,49 0,49 0,49 0,51 sebesar 5,46 persen kemudian Provinsi Lampung sebesar 3,20 persen. Sedangkan 9. Bengkulu 0,71 0,71 0,72 0,72 0, Lampung 3,28 3,22 3,23 3,24 3,20 Pulau Sumatera 20,71 21,10 21,36 21,44 21,30 Catatan : 1 Hasil Sensus Penduduk Hasil Sensus Penduduk Aceh Nias Hasil Estimasi Penduduk Berdasarkan Sensus Sumber : Statistik Indonesia 2010 dan Tabel 20.2 Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi se Sumatera (persen per tahun), provinsi dengan persentase penduduk terkecil terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,51 persen dan Kepulauan Riau sebesar 0,71 persen. Persentase penduduk Aceh sendiri terhadap jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebesar 1,89 persen. Lima provinsi di Sumatera mempunyai Provinsi laju pertumbuhan di atas laju pertumbuhan 1. Aceh 1,46-0,20 0,66 0,77 1,32 2. Sumatera Utara 1,32 1,30 1,43 1,45 1,10 3. Sumatera Barat 0,63 1,46 1,44 1,43 1,34 4. Riau 4,35 4,14 3,47 3,46 3,58 5. Kepulauan Riau 5,05 4,79 4,27 4,95 6. Jambi 1,84 1,94 1,85 1,83 2,56 7. Sumatera Selatan 8. Kep. Bangka Belitung 1,28 1,88 1,73 1,69 1,85 0,97 3,61 2,80 2,64 3,14 9. Bengkulu 2,20 1,48 1,52 1,52 1, Lampung 1,17 1,04 1,18 1,20 1,24 Indonesia 1,45 1,40 1,36 1,35 1,49 Sumber : Statistik Indonesia 2010 dan BPS Provinsi Aceh, 2011 Indonesia selama tahun sebesar 1,49 persen. Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau mempunyai laju pertumbuhan tertinggi masing-masing sebesar 4,95 persen dan 3,58 persen. Selanjutnya Provinsi Bangka Belitung, Jambi dan Aceh masing-masing sebesar 3,14 persen, 2,56 persen dan 2,36 persen. Tingginya laju pertumbuhan Provinsi Aceh (tahun dasar 2005) mencerminak adanya penurunan jumlah penduduk pada tahun 2005 akibat bencana tsunami. 44

49 Lampung, Provinsi Terpadat se-sumatera Kepadatan penduduk Provinsi Lampung mencapai 202 jiwa per km 2. PERBANDINGAN REGIONAL 20 Tujuh provinsi di Sumatera mempunyai kepadatan penduduk lebih kecil daripada kepadatan penduduk Indonesia. Hal ini tidak lepas dari luas wilayah yang cukup besar serta struktur daerah yang cukup banyak hutan belantara. Jambi adalah provinsi dengan kepadatan penduduk paling rendah di Sumatera yaitu sebesar 62 jiwa per km 2 pada tahun Termasuk juga Provinsi Aceh dengan kepadatan penduduk sebesar 78 jiwa per km 2. Angka ini masih di bawah angka rata-rata kepadatan penduduk di Indonesia yaitu sebesar 124 jiwa per km 2. Sedangkan tiga provinsi dengan kepadatan penduduk paling tinggi sekaligus di atas Tabel 20.3 Kepadatan Penduduk Menurut Provinsi se- Sumatera (jiwa/per Km 2 ), Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan 8. Kep. Bangka Belitung Bengkulu Lampung Indonesia Sumber : dan kepadatan Nasional adalah Lampung yaitu sebesar 220 jiwa/km 2, Kepulauan Riau sebesar 205 jiwa/ km 2 dan Sumatera Utara sebesar 178 jiwa/km 2. Tabel 20.4 PDRB Per Kapita Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 (juta rupiah/ orang/tahun), PDRB PDRB per kapita yang dihitung tanpa migas atas pada tahun 2010 di Sumatera masih belum menggembirakan. Sebanyak 9 provinsi dari 10 provinsi di Sumatera mempunyai PDRB per kapita berada di bawah PDRB per kapita Indonesia sebesar 9,13 juta rupiah. Hanya Provinsi Kepulauan Riau yang mempunyai nilai PDRB per kapita di atas rata-rata nasional sekaligus tertinggi di Sumatera yaitu 23,44 juta rupiah. Sedangkan, PDRB per kapita terendah pada Provinsi Bengkulu sebesar 4,86 juta rupiah Provinsi * 2010** 1. Aceh 6,17 6,15 6,26 6,46 2. Sumatera Utara 7,87 8,29 8,62 9,08 3. Sumatera Barat 7,05 7,44 7,66 8,02 4. Riau 7,88 8,22 8,46 8,78 5. Kepulauan Riau 22,55 23,04 22,77 23,44 6. Jambi 4,44 4,65 4,85 5,07 7. Sumatera Selatan 8. Kep. Bangka Belitung 5,95 6,22 6,42 6,75 8,27 8,42 8,49 8,74 9. Bengkulu 4,30 4,48 4,69 4, Lampung 4,39 4,57 4,76 4,99 Indonesia 8,00 8,40 8,68 9,13 Keterangan : * : Angka Sementara ** : Angka Sangat Sementara Sumber : BPS,

50 Lampung Aceh INDONESIA Jambi Kep.Babel Bengkulu Sumsel Sumbar Sumut Kep.Riau Riau 70,93 71,31 71,76 74,54 75,60 20 PERBANDINGAN REGIONAL Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Terbesar di Sumatera Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau sebesar 7,53 persen, sedangkan Aceh sebesar 5,32 persen. Tabel 20.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas ADHK 2000 Menurut Provinsi se Sumatera, Provinsi Aceh 7,23 1,92 3,97 5,32 2. Sumatera Utara 6,89 6,40 5,14 6,36 3. Sumatera Barat 6,34 6,88 4,28 5,93 4. Riau 8,25 8,06 6,56 7,16 5. Kepulauan Riau 7,55 7,19 3,66 7,53 6. Jambi 6,58 7,37 6,99 6,79 Secara umum, laju pertumbuhan ekonomi di Sumatera meningkat pada tahun 2010, hanya Provinsi Bengkulu yang mengalami konstraksi. Provinsi Kepulauan Riau mempunyai laju pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatera sebesar 7,53 persen. Sebaliknya, laju pertumbuhan ekonomi terkecil dicapai oleh Provinsi Bengkulu sebesar 5,14 persen lalu Provinsi Aceh sebesar 5,32 persen. Sementara 7. Sumatera Selatan 8. Kep. Bangka Belitung 8,04 6,31 5,06 6,94 5,37 4,93 3,95 5,87 itu, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,56 persen. Walaupun laju 9. Bengkulu 6,46 5,78 6,43 5, Lampung 6,14 5,42 5,42 5,89 Indonesia 6,95 6,47 4,96 6,56 Sumber : BPS, 2011 Grafik 20.1 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Se Sumatera dan Indonesia, pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2010 tergolong kecil dan di bawah laju pertumbuhan Nasional, tetapi sebenarnya menunjukkan adanya kenaikan sejak tahun Indeks Pembangunan Manusia 2008 IPM di Pulau Sumatera pada tahun mengalami kenaikan dan relatif cukup baik karena 8 dari 10 provinsi yang ada di Sumatera mempunyai IPM di atas rata-rata IPM Indonesia sebesar 71,76. Pada tahun 2009, IPM tertinggi tetap dicapai oleh Provinsi Riau sebesar 75,60 dan Provinsi Kepulauan Riau sebesar 74,54. Sedangkan yang terendah dan masih tergolong di bawah rata-rata IPM Indonesia ialah Provinsi Lampung sebesar 70,93 dan Provinsi Aceh Sumber : Statistik Indonesia 2010 sebesar 73,31. 46

51 Aceh Lampung Bengkulu Sumsel INDONESIA Sumut Sumbar Riau Jambi Kepri Babel 8,65 8,34 8,05 6,51 9,50 11,31 13,33 15,47 18,94 18,30 20,98 Kemiskinan Aceh Terbesar di Sumatera Jumlah penduduk miskin di Aceh sebesar 20,98 pada tahun Sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 21,80 persen. PERBANDINGAN REGIONAL 20 Kemiskinan Perkembangan penduduk miskin di semua provinsi di Sumatera terus mengalami penurunan seiring dengan penurunan penduduk miskin secara nasional. Namun demikian, sebaran tingkat kemiskinan di Sumatera masih cukup memprihatinkan. Pada tahun 2010, empat provinsi di Sumatera mempunyai tingkat kemiskinan di atas rata-rata tingkat kemiskinan nasional sebesar 13,33 persen. Persentase penduduk miskin yang terbesar di Pulau Sumatera ialah Provinsi Aceh yaitu sebesar 20,98 persen dan Provinsi Lampung sebesar 18,94 persen. Meskipun persentase jumlah penduduk miskin di Aceh merupakan yang terbesar di Pulau Sumatera, akan tetapi jika Tabel 20.6 Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Provinsi se Sumatera, Provinsi Aceh 26,65 23,53 21,80 20,98 2. Sumatera Utara 13,90 12,55 11,51 11,31 3. Sumatera Barat 11,90 10,67 9,54 9,50 4. Riau 11,20 10,63 9,48 8,65 5. Kepulauan Riau 10,30 9,18 8,27 8,05 6. Jambi 10,27 9,32 8,77 8,34 7. Sumatera Selatan 19,15 17,73 16,28 15,47 8. Kep. Bangka Belitung 9,54 8,58 7,46 6,51 9. Bengkulu 22,13 20,64 18,59 18, Lampung 22,19 20,98 20,22 18,94 Indonesia 16,58 15,42 14,15 13,33 Sumber : Grafik 20.2 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Se Sumatera dan Indonesia, 2010 dibandingkan sejak tahun 2007, persentase penduduk miskin terus mengalami penurunan dan pada tahun 2010 merupakan jumlah yang paling kecil. Sedangkan lima provinsi lainnya mempunyai tingkat kemiskinan di bawah tingkat kemiskinan Nasional yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi serta Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan terkecil yaitu masing-masing sebesar 6,51 persen dan 8,05 persen. Sumber : 47

52 Riau Aceh Sumut INDONESIA Sumbar Kep. Riau Sumsel Kep. Babel Lampung Jambi Bengkulu 4,59 5,63 5,57 5,39 7,43 7,14 6,95 6,90 6,65 8,72 8,37 20 PERBANDINGAN REGIONAL Pengangguran di Aceh Kedua se-sumatera Tingkat pengangguran di Aceh pada tahun 2010 berada di atas tingkat pengangguran Nasional dan diurutan kedua terbesar se-sumatera setelah Provinsi Riau. Tabel 20.8 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi se Sumatera (persen), Provinsi Aceh 9,84 9,56 8,71 8,37 2. Sumatera Utara 10,10 9,10 8,45 7,43 3. Sumatera Barat 10,31 8,04 7,97 6,95 4. Riau 9,79 8,20 8,56 8,72 5. Kepulauan Riau 9,01 8,01 8,11 6,90 6. Jambi 6,22 5,14 5,54 5,39 7. Sumatera Selatan 9,34 8,08 7,61 6,65 8. Kep. Bangka Belitung 6,49 5,99 6,14 5,63 9. Bengkulu 4,68 4,90 5,09 4, Lampung 7,58 7,14 6,62 5,57 Indonesia 9,11 8,39 7,87 7,14 Sumber : Data Sosial Ekonomi, Agustus 2011 Grafik 20.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi se Sumatera dan Indonesia (persen), 2010 Pengangguran terbuka adalah penduduk usia 15 tahun ke atas dan tidak bekerja dikarenakan beberapa alasan antara lain: sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin dapat pekerjaan, dan mereka yang baru diterima bekerja namun belum memulai bekerja. Secara umum, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di seluruh provinsi di Sumatera, terkecuali Provinsi Riau, mengalami penurunan pada tahun Hal ini seiring dengan tingkat penggangguran terbuka nasional yang juga mengalami penurunan sebesar 0,73 persen menjadi 7,14 persen. TPT provinsi di Sumatera dapat dikategorikan cukup baik yang diindikasikan dari tujuh provinsi mempunyai TPT di bawah TPT Nasional. Diantara tujuh provinsi tersebut yang memiliki TPT terendah di Sumatera pada tahun 2010 ialah Provinsi Bengkulu, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan, tiga provinsi yang memiliki TPT di atas Nasional sekaligus TPT tertinggi ialah Provinsi Riau sebesar 8,72 persen, Aceh sebesar 8,37 persen, dan Sumatera Utara sebesar 7,43 persen. Namun demikian, capaian TPT Provinsi Aceh pada tahun 2010 sendiri merupakan yang terendah sejak tahun 2007 yaitu sebesar 9,84 persen sebagai Sumber : indikasi adanya perkembangan yang positif. 48

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Kondisi Ketenagakerjaan Aceh kembali membaik, terlihat dari TPAK yang menunjukkan peningkatan dari 61,77% pada Agustus 2012 menjadi 65,56% per Februari

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

BAB III Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/Kota Provinsi Aceh 33 Tahun 2015

BAB III Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/Kota Provinsi Aceh 33 Tahun 2015 BAB III 33 TINJAUAN MENURUT LAPANGAN USAHA 34 0,96 7,52 8,62 7,90 29,62 25,76 22,78 22,96 36,25 32,35 34,06 31,10 29,86 30,82 42,95 44,89 44,84 41,18 39,94 39,52 41,37 48,12 49,07 BAB III BAB III TINJAUAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BAB 4 Kondisi Ketenagakerjaan Aceh kembali memburuk, terlihat dari TPAK yang menunjukkan penurunan cukup dalam dari 65,85 per Februari 212 menjadi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 53/11/TH XVI, 6 November 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 10,3 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Selain berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, sektor

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah 35 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah 3,46 juta km 2 (1,81 persen dari

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Singkil

Profil Kabupaten Aceh Singkil Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Aceh Singkil : Singkil : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Subulussalam Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah Barat

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2009 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 1-2009 3 4 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN 2-2009 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT. BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 No.Publikasi : 91080.12.37

Lebih terperinci

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i STATISTIK KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 2016 Halaman ii Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PADANG GUCI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penduduk Laki Laki dan Wanita Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, (ribu orang)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penduduk Laki Laki dan Wanita Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, (ribu orang) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk dapat merupakan potensi yang besar untuk peningkatan produksi nasional. Produksi nasional bisa meningkat jika penduduk merupakan tenaga kerja yang produktif,

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE BARAT LAUT 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1614 Katalog BPS : 1101002.5314020 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No.52 /11/TH.XVII, 5 November 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,02 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG 2015 No Publikasi : 2171.15.27 Katalog BPS : 1102001.2171.060 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 14 hal. Naskah

Lebih terperinci

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG IV. DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG 4.1. Provinsi Lampung 4.1.1. Gambaran Umum Provinsi Lampung meliputi wilayah seluas 35.288,35 kilometer persegi, membentang di ujung selatan pulau Sumatera, termasuk pulau-pulau

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Tamiang

Profil Kabupaten Aceh Tamiang Profil Kabupaten Aceh Tamiang Ibukota : Karang Baru Batas Daerah : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur, Kota langsa dan Selat Malaka Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Langkat

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1423 Katalog BPS : 1101001.2102.070 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GUNUNG KIJANG 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1419 Katalog BPS : 1101001.2102.061 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : Naskah:

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkaan uraian sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Topografinya, Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) zona/klasifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PRODUKSI BERAS PROVINSI ACEH HASIL INDUSTRI PENGGILINGAN PADI JAN APR 2012

PRODUKSI BERAS PROVINSI ACEH HASIL INDUSTRI PENGGILINGAN PADI JAN APR 2012 No. 42/09/12/Th I, 03 September 2012 PRODUKSI BERAS PROVINSI ACEH HASIL INDUSTRI PENGGILINGAN PADI JAN APR 2012 PRODUKSI BERAS PROVINSI ACEH JANUARI APRIL 2012 SEBANYAK 201.605,53 TON Produksi beras provinsi

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Sepaku rata-rata 177,2 mm pada tahun 2010 Kecamatan Sepaku memiliki luas 438,50 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

PROFIL PEMBANGUNAN ACEH

PROFIL PEMBANGUNAN ACEH 1 PROFIL PEMBANGUNAN ACEH A. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis Provinsi Aceh terletak antara 2 o 6 o Lintang Utara dan 95 o 98 o Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 125 meter di atas

Lebih terperinci

Luas Penggunaan Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota (hektar)

Luas Penggunaan Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota (hektar) Luas Penggunaan Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut (hektar) Dicetak Tanggal : Penggunaan Lahan Total Pertanian Bukan Luas Lahan Sawah Bukan Sawah Pertanian (1) (2) (3) (4) (5) 01 Simeulue 10.927 74.508

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) BADAN PUSAT STATISTIK No. 57/12/ Th. XVI, 2 Desember 2013 HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) RUMAH TANGGA PETANI GUREM TAHUN 2013 SEBANYAK 276.729 RUMAH TANGGA, NAIK 11,22 DARI TAHUN 2009 Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

serangkota.bps.go.id

serangkota.bps.go.id STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2010 BPS KOTA SERANG STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2010 ISBN : 978-979-1426-81-7 No. Publikasi : 3673.1002 Katalog BPS : 1101002.3673 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U

Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U Katalog BPS : 1101002.1204.072 Statistik Daerah Kecamatan Andam Dewi Sopo Godang Raja U Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id

Lebih terperinci

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN KATALOG BPS1101002.1103022 BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN STATISTIK KECAMATAN KOTA BAHAGIA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA BAHAGIA 2015 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : 1101002.1103022

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Kondisi Fisik Daerah Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7.33-8.12 Lintang Selatan dan antara 110.00-110.50 Bujur

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG 2015 No Publikasi : 2171.15.31 Katalog BPS : 1102001.2171.081 Ukuran Buku : 24,5 cm x 17,5 cm Jumlah Halaman : 11 hal. Naskah

Lebih terperinci

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016 STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016 S t a t i s t i k K e c a m a t a n M u a r a S a h u n g 2 0 1 6 i ii S t a t i s t i k K e c a m a t a n M u a r a S a h u n g 2 0 1 6 Statistik Kecamatan Muara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 46/11/11/Th.V, 5 November 2012 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012 AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,10 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

Statistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS :

Statistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.1204.032 Statistik Daerah Kecamatan Sarudik Pelabuhan Perikanan Nusantara Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah Jalan N. Daulay No. Pandan, Telp. 371082 Email : bps1204@bps.go.id

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 60 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Sumbangan Sektor Pertanian terhadap PDRB, Penyerapan Tenaga Kerja, dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Aceh 5.1.1. Sumbangan Sektor Pertanian terhadap PDRB, dan Penyerapan

Lebih terperinci

Jumlah Sekolah, Rombel, Guru dan Murid pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri, Menurut Kabupaten/Kota, 2015/2016

Jumlah Sekolah, Rombel, Guru dan Murid pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri, Menurut Kabupaten/Kota, 2015/2016 Tabel 4.1.16 Jumlah Sekolah, Rombel, Guru dan Murid pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri, Menurut Kabupaten/Kota, 2015/2016 Kabupaten/Kota Sekolah Rombel Guru Murid (1) (2) (3) (4) (5) Kabupaten 1. Simeulue

Lebih terperinci

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan IV tahun sebesar 5,18% (yoy), sedikit mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,21% (yoy), namun masih

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN PESISIR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1421 Katalog BPS : 1101001.2102.063 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12

Lebih terperinci

Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh

Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 23373539 (23019271 Print) 1 Klaster Pengembangan Industri Berbasis Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah di Provinsi Aceh Adinda Putri Siagian dan Eko Budi

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.040 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015

STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015 STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015 BPS KOTA SERANG STATISTIK DAERAH KOTA SERANG 2015 ISSN : 2302-3716 No. Publikasi : 3673.1503 Katalog BPS : 1101002.3673 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR

STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN MISOOL TIMUR 2012 ISSN : - No. Publikasi : 91080.12.33 Katalog BPS : 1101002.9108.022 Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDA ACEH NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA BANDA ACEH ADMINISTRASI Profil Wilayah Aceh Utara berada pada jalur yang sangat strategis yang merupakan titik tengah antara Banda

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 Katalog BPS : 1101002.6271010 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 ISSN :

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Majalengka GAMBAR 4.1. Peta Kabupaten Majalengka Kota angin dikenal sebagai julukan dari Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Barat

Profil Kabupaten Aceh Barat Ibukota Batas Daerah Profil Kabupaten Aceh Barat : Meulaboh : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Pidie Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya

Lebih terperinci

STATISTIK KECAMATAN MAJE 2016 Statistik Daerah Kecamatan Maje 2016 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN MAJE 2016 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 17040.1619 Katalog BPS : 1101002.1704020 Ukuran Buku : 25,00

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH

PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DI PROVINSI ACEH ADINDA PUTRI SIAGIAN / NRP. 3609100701 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.

Lebih terperinci

Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kelurahan

Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kelurahan DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 2.4. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kecamatan Luas

Lebih terperinci

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Konsekuensi logis sebagai negara kesatuan

Lebih terperinci

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 B P S P R O V I N S I A C E H No. 11/02/Th.XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT 2015

STATISTIK DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT 2015 Katalog BPS : 1405002.1801 STATISTIK DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT 2015 Picture caption Badan Pusat Statistik Lampung Barat i Statistik Daerah Kabupaten Pesisir Barat 2015 STATISTIK DAERAH KABUPATEN PESISIR

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH EKONOMI ACEH SELAMA TAHUN DENGAN MIGAS TUMBUH 3,31 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 4,31 PERSEN. Perekonomian Aceh

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

w tp :// w ht ja.r a w.g.b ps ab tk pa am o. id STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI TENGAH 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI TENGAH 214 ISSN : No. Publikasi : 918.14.35 Katalog BPS : 1112.918.33

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR 2014 ISSN : 2087-6726 No. Publikasi : 18045.1102 Katalog BPS : 1101002.1804 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 21 halaman Naskah : Bidang Neraca Wilayah

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Statistik Daerah Kecamatan Teras Terunjam 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014 Nomor

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 20 BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 3.1. SITUASI GEOGRAFIS Secara geografis, Kota Bogor berada pada posisi diantara 106 derajat 43 30 BT-106 derajat 51 00 BT dan 30 30 LS-6 derajat 41 00 LS, atau kurang

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU kepri.bps.go.id

STATISTIK DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU kepri.bps.go.id STATISTIK DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2014 STATISTIK DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2014 Katalog BPS : 1101002.21 No. Publikasi BPS : 21000.1315 ISBN : 978-602-0979-04-5 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Halaman

Daftar Tabel. Halaman Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINTAN TIMUR 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1418 Katalog BPS : 1101001.2102.060 Ukuran Buku

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 No. 39/08/THXVIII.3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 501.893 KUINTAL, CABAI RAWIT SEBESAR 528.704 KUINTAL, DAN BAWANG MERAH SEBESAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

NO KATALOG :

NO KATALOG : NO KATALOG : 1101002.3510210 STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2013 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : vi + Halaman Pembuat Naskah : Koordinator Statistik

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 25/05/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku

Lebih terperinci

POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013

POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013 POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN 2013 Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013 PENERIMAAN DAERAH 2 Penerimaan Aceh Tengah meningkat secara

Lebih terperinci

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5 IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN.1. Kondisi Geografi dan Topografi Provinsi Papua Barat awalnya bernama Irian Jaya Barat, berdiri atas dasar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

Katalog : pareparekota.bps.go.id

Katalog : pareparekota.bps.go.id Katalog : 1101002.7372011 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT TAHUN 2014 ISSN : Katalog BPS : 1101002.7372011 Ukuran Buku : 21 cm x 14,8 cm Jumlah

Lebih terperinci

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN

KATALOG BPS BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN KATALOG BPS1101002.1103011 BADANPUSATSTATISTIK KABUPATENACEHSELATAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN TRUMON TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TRUMON TIMUR 2015 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : 1101002.1103011

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografis Kabupaten Kubu Raya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 84 meter diatas permukaan laut. Lokasi Kabupaten Kubu Raya terletak pada posisi

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI PROVINSI ACEH Keadaan Geografis dan Wilayah Administrasi

V. DESKRIPSI PROVINSI ACEH Keadaan Geografis dan Wilayah Administrasi V. DESKRIPSI PROVINSI ACEH 5.1. Keadaan Geografis dan Wilayah Administrasi Daerah Aceh terletak di kawasan paling ujung dari bagian utara Pulau Sumatera dengan luas areal 58.357.63 km 2. Letak geografis

Lebih terperinci