MENINGKATKAN KETARAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS III SDN 04 POPAYATO KABUPATEN POHUWATO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KETARAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS III SDN 04 POPAYATO KABUPATEN POHUWATO"

Transkripsi

1 1

2 2 MENINGKATKAN KETARAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS III SDN 04 POPAYATO KABUPATEN POHUWATO SUYONO KABA, Sumarni Mohammad, Salma Halidu 1 ABSTRAK Suyono Kaba Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Media Gambar Seri Di Kelas III SDN 04 Popayato Kabupaten Pohuwato. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M.Pd dan Pembimbing II Dra. Hj. Salma Halidu. S.Pd, M.Pd. Tujuan penelitian ini bahwa dengan melalui media gambar seri keterampilan menulis narasi siswa di kelas III SDN 04 Popayato Kabupaten Pohuwato Meningkat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Hasil pada pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan observasi awal media gambar seri keterampilan siswa menulis narasi belum mencapai indikator yang diharapkan. Sehingga dilaksanakan siklus II sebagai refleksi dari siklus I. Pada siklus II terjadi pningkatan dari hasil belajar yaitu dari 69% meningkat menjadi 81% atau indikator kinerja tercapai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa khususnya pada menulis narasi di kelas III. Kata Kunci : Menulis Narasi, Media Gambar Seri 1 Suyono Kaba, Mahasiswa Jurusan PGSD Universitas Negeri Gorontalo, Dra. Sumarni Mohammad, M.Pd dan Dra. Salma Halidu, s.pd, M.Pd

3 3 Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat mekanistis. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi dilaksanakan melalui latihan dan praktik yang teratur sehingga menghasilkan tulisan yang tersusun dengan baik. Kejelasan organisasi tulisan bergantung pada cara berpikir, penyusunan yang tepat, dan struktur kalimat yang baik (Hasani,2005: 2). Keterampilan menulis merupakan urutan yang terakhir dalam proses belajar bahasa setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Di antara ke empat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis yang paling sulit dikuasai. Sedangkan karangan narasi adalah suatu wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa tersebut. Oleh karena itu perubahan paradigma pembelajaran menuntut guru untuk lebih selektif terutama dalam menyampaikan materi dan memilih media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran yang dipilih harus mampu melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar, sedangkan guru hanyalah fasilitator bagi mereka untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Hal ini diupayakan berlaku pada setiap proses pembelajaran, termasuk pembelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan menulis narasi pada aspek tema, alur dan latar di Sekolah Dasar. Sehubungan dengan uraian di atas, saya sebagai peneliti melihat gejala mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia yang ada di SDN 04 Popayato Kabupaten Pohuwato belum mencapai hasil yang maksimal dimana proses pembelajarannya masih menggunakan metode ceramah dan guru mengajar tidak menggunakan media yang tepat seperti penggunaan media gambar seri hal ini yang menimbulkan kejenuhan sehingga keterampilan siswa dalam menulis narasi rendah. Hasil pengamatan yang diperoleh oleh peneliti dari 20 siswa kelas III SDN 04 Popayato Kabupaten Pohuwato tahun 2012/2013 semester dua yang lalu. Hanya 9 siswa atau 45% yang mampu menulis narasi dengan baik, yakni pada aspek tema, alur, dan latar. Sedangkan 11 siswa lainnya atau 55% belum bisa menulis narasi dengan baik yakni pada aspek tema, alur dan latar. Tema adalah gagasan utama dalam sebuah cerita, alur merupakan jalannya suatu cerita dan latar adalah dimana tempat peristiwa dalam crita itu terjadi. Rendahnya keberhasilan siswa menulis narasi sebagai akibat dari kurangnya kesadaran guru dalam mengajar bahasa Indonesia khususnya menulis narasi tidak menggunakan media yang menarik seperti media gambar seri sehingga siswa tidak dapat menulis narasi karena siswa tidak antusias belajar. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dari guru. Permasalahan di atas dapat ditingkatkan dengan menggunakan media gambar seri. Media gambar seri dipilih dengan pertimbangan bahwa dengan menggunakan media gambar seri maka timbul antusias dari siswa untuk belajar dan dapat membantu siswa dalam merangkai kalimat demi kalimat menjadi sebuah narasi yang baik dengan adanya bantuan media gambar seri. Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis. Menurut pendapat Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Menurut Rofi uddin dan Zuhdi (1999: 159), keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahas tulis. Menurut Tarigan (2008: 3), keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain. Sedangkan menurut Byrne (Haryadi dan Zamzani, 1996: 77), keterampilan menulis karangan atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas sehingga dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.

4 4 Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro (2001: 273), menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosa kata, tata tulis,dan struktur bahasa. Menurut Harris (dalam Rofi uddin dan Zuhdi, 1999:276) keterampilan menulis diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk menyatakan ide, pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunaan bahasa tulis. Menulis merupakan aktivitas pengekpresian ide, gagasan, pikiran atau perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan. Sedangkan menurut Suparno dan Yunus (2008:1.3), menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) isi tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan dan (4) pembaca sebagai penerima pesan. Menurut Gie (2002:3 ), keterampilan menulis adalah keterampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama, suatu tanda bahasa apapun dengan suatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Sedangkan mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik Tujuan Menulis di SD Setiap penulis harus mempunyai tujuan yang jelas dari tulisan yang akan itulisnya. Setiap penulis harus mempunyai tujuan yang jelas dari tulisan yang akan ditulisnya. Menurut Suriamiharja (1997: 10), tujuan dari menulis adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami dengan benar oleh orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan. Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2008: 3.7), tujuan yang ingin dicapai seorang penulis bermacam-macam sebagai berikut: a. Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar. b. Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan. c. Menjadikan pembaca beropini. d. Menjadikan pembaca mengerti. e. Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan. f. Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang g. dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai estetika. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwatujuan menulis adalah agar pembaca mengetahui, mengerti dan memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan sehingga pembaca ikut berpikir, berpendapat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan isi tulisan Pembelajaran Keterampilan Menulis di Sekolah Dasar Keterampilan menulis seperti halnya keterampilan berbahasa yang lain perlu dimiliki oleh siswa. Keterampilan menulis sudah mulai dilatihkan di tingkat Sekolah Dasar pada kelas rendah ditanamkan dasardasar menulis. Jika dasarnya sudah kuat dan dikuasai dengan benar maka siswa dapat menulis dengan baik dan benar. Sabarti Akhadiah, (1993: 64) mengemukakan bahwa keterampilan menulis sangat kompleks karena menuntut siswa untuk menguasai komponen komponen di dalamnya, misalnya penggunaan ejaan yang benar, pemilihan kosakata yang tepat, penggunaan kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang baik. Membelajarkan menulis harus memperhatikan perkembangan menulis anak. Perkembangan anak dalam menulis terjadi secara perlahan lahan. Anak perlu mendapatkan bimbingan dalam memahami dan menguasai cara mentransfer pikiran ke dalam tulisan. Menurut Temple (Ahmad Rofi uddin dan Darmiyati Zuhdi, 1999: 77), perkembangan tulisan anak meliputi 4 tahap sebagai berikut:

5 5 a. Tahap prafonemik. Pada tahap ini anak sudah mengenal bentuk dan ukuran huruf tetapi belum bisa menyusunnya untuk menulis kata. Anak belum bisa mengetahui prinsip fonetik yakni huruf mewakili bunyi-bunyi yang membentuk kata. b. Tahap fonemik awal. Pada tahap ini anak sudah mengenali prinsip fonetik, tahu cara kerja tulisan tetapi belum bisa mengoperasikan prinsip tersebut. c. Tahap nama huruf. Pada tahap ini, anak sudah bisa menggunakan prinsip fonetik, dia dapat menggunakan hurufhuruf yang mewakili bunyi-bunyi yang membentuk suatu kata. d. Tahap transisi. Tahap ini ditandai dengan penguasaan anak terhadap tata tulis yang semakin lengkap, dia juga sudah bisa menggunakan ejaan dan tanda baca dalam tulisan. Menurut Akhadiah (1993: 82-90), pembelajaran menulis di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut. a. Pembelajaran menulis permulaan. Pembelajaran ini meliputi persiapan menulis dengan melatih siswa memegang pensil dan menggoreskannya di kertas, menulis huruf dan merangkainya menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat sederhana. b. Pembelajaran menulis lanjut. Dalam pembelajaran ini, dapat dikelompokkan menjadi 4 pokok bahasan yaitu: 1) pengembangan paragraf, 2) menulis surat dan laporan, 3) pengembangan bermacam macam karangan, dan 4) menulis puisi dan naskah drama Macam Macam Karangan Menurut Akhadiah (1993: 127), karangan dapat dikelompokkan menjadi 4 macam sebagai berikut: 1. Eksposisi (paparan) Eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan atau menjelaskan sesuatu yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang. Eksposisi sering digunakan dalam penulisan uraian- uraian ilmiah dan tulisan yang berisi penjelasan maupun informasi. Pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, tetapi setidaknya pembaca mengetahui bahwa penulis berpendapat demikian. 2. Deskripsi (lukisan) Karangan deskripsi adalah karangan yang berusaha menggambarkan dengan kata kata wujud atau sifat lahiriah suatu objek. Dalam karangan ini, penulis berusaha memindahkan kesan hasil pengamatannya kepada pembaca dengan membeberkan sifat dan semua perincian tentang suatu objek. Melalui rangkaian kata-kata penulis menggambarkan objek dengan sejelasjelasnya dan menggugah panca indera pembaca seolah-olah objek itu ada di depan mata pembaca. 3. Argumentasi Menurut Keraf (2007: 3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percaya dan bertindak sesuai yang diinginkan penulis. Ciri argumentasi adalah proses mencapai kesimpulan dan usaha membuktikan suatu kebenaran sebagaimana digariskan dalam penalaran penulis. 4. Persuasi Menurut Keraf (2007: 118), persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis pada waktu ini atau pada masa yang akan datang. Oleh karena tujuan akhirnya agar pembaca atau pendengar melakukan sesuatu, maka persuasi dapat dimasukkan pula dalam cara-cara untuk mengambil keputusan.

6 6 5. Narasi (cerita) Karangan narasi adalah suatu wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa tersebut. Karangan narasi adalah karangan yang mengisahkan, menceritakan, suatu peristiwa atau masalah yang disusun secara kronologis (sistematika kewaktuan) dengan tujuan memperluas wawasan seseorang. Keraf (2001:136) bahwa pengertian narasi adalah bentuk wacana yang sasaran utamanya berupa tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkai menjadi suatu peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Lie (2005:25) yang menyatakan narasi adalah model tulisan yang diproduksi dengan tujuan memberi informasi kepada pembacanya tentang suatu tempat, peristiwa, seseorang, atau situasi. Nurudin (dalam Alifah 2009:27) yang menyatakan bahwa narasi adalah bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam satu kesatuan waktu tertentu. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu rangkaian peristiwa yang disampaikan kepada pembaca secara jelas menurut urutan waktu (secara kronologis), sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau mengalami kejadian yang diceritakan. Menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2008:4.50), langkah-langkah mengembangkan keterampilan menulis karangan narasi, sebagai berikut. a. Menentukan tema dan amanat yang akan disampaikan. b. Menentukan sasaran pembaca yaitu yang akan membaca karangan. c. Merancang peristiwa peristiwa utama yang akan ditampilkan. d. Membagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, danakhir cerita. e. Rinci peristiwa tersebut ke dalam detail peristiwa sebagai pendukungcerita. f. Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang Pengertian Media Gambar Seri Menurut Arsyad (2002: 119), gambar seri merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Dengan gambar seri, siswa dilatih mengungkapkan adegan dan kegiatan yang ada dalam gambar. Sedangkan menurut Soeparno (1988: 18-19), media gambar seri biasa disebut flow cart atau gambar susun. Media gambar seri bisa dibuat dari kertas yang ukurannya lebar seperti kertas manila yang didalamnya terdiri atas beberapa gambar. Gambar-gambar tersebut saling berhubungan satu sama lainnya sehingga merupakan satu kesatuan atau satu rangkaian cerita. Masing masing gambar diberi nomor sesuai urutan jalan ceritanya. Umumnya gambar seri yang digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia SD terdiri dari 3-4 gambar yang ceritanya berangkaian. Media gambar seri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sangat cocok digunakan untuk melatih keterampilan ekspresi tulis (mengarang) dan keterampilan ekspresi lisan (berbicara dan bercerita). Media gambar seri bisa dipasang di papan tulis sehingga siswa satu kelas dapat melihat dengan langsung, Bisa pula gambar disajikan dalam kertas gambar dan dibagikan sesuai jumlah siswa yang ada di kelas sehingga masing masing siswa bisa melihat gambar seri dengan lebih jelas. Menurut S.Sadiman (2009: 29), media gambar memilik kelebihan diantaranya: (1) sifatnya konkret dan lebih realistis menunjukkan pokok masalah, (2) media gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu karena tidak semua benda dapat ditampilkan di kelas dan suatu peristiwa tidak dapat dilihat seperti adanya, dan (3) gambar dapat memperjelas suatu masalah. Namun disamping memiliki kelebihan media gambar juga mempunyai kekurangan yaitu hanya menekankan pada persepsi indera mata dan ukurannya terbatas untuk kelompok besar. Oleh karena itu gambar yang baik digunakan sebagai media pembelajaran harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Autentik yaitu gambar harus menunjukkan situasi yang sebenarnya b. seperti yang dilihat orang.

7 7 c. Sederhana yaitu komposisi gambar harus jelas menunjukkan poin pokok d. dalam gambar. e. Ukuran relatif yaitu mampu memperbesar dan memperkecil benda/objek f. yang sebenarnya. g. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. h. Gambar hendaklah bagus dari segi seni dan sesuai dengan tujuanpembelajaran. Menurut Sudirman (Djuanda, 2006: 104), ciri ciri gambar yang baik adalah sebagai berikut: a. Dapat menyampaikan pesan dan ide tertentu. b. Menarik perhatian, sederhana namun emberi kesan yang kuat. c. Berani dan dinamis, gambar hendaknya menunjukkan gerak dan b. perbuatan. a. Bentuk gambar bagus, menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pembelajaran menulis dengan bantuan gambar seri dapat dilaksanakan dengan langkah langkah sebagai berikut: a. Siswa diminta membawa gambar berseri yang diperoleh dari media massa atau bisa disediakan oleh guru. b. Siswa kemudian mengamati gambar seri tersebut. c. Siswa menuliskan draf cerita berdasarkan gambar yang ada. d. Siswa melakukan kegiatan menulis, sedangkan guru melakukan bimbingan. e. Siswa mendiskusikan draf cerita untuk memperoleh masukan dari unsur kronologis cerita, pilihan kata, susunan kalimat, dan yang lainnya yangberhubungan dengan unsur kebahasaan. f. Siswa melakukan revisi draf dan menulis cerita yang telah jadi. Menurut para ahli dapat di simpulkan media gambar seri adalah rangkaian kegiatan atau cerita yang biasanya disebut Flow cart atau gambar seri yang terdiri dari beberapa gambar yang saling berhubungan Peran Media Gambar Seri dalam Pembelajaran Menulis Media gambar seri merupakan media yang terdiri dari beberapa buah gambar yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang merupakan satu rangkaian cerita. Menurut Soeparno (1988: 19), peranan gambar seri dalam pembelajaran menulis adalah membantu siswa dalalm memperoleh konsep tentang suatu topik tertentu dengan mengamati gambar seri yang dibentangkan di depan kelas kemudian siswa diminta menuangkannya dalam bentuk tulisan. Selain itu, gambar seri merupakan gambar nemois yakni suatu gambar yang dapat menimbulkan suatu ingatan pada suatu rangkaian kejadian tertentu. Sedangkan menurut pendapat Abbas (2006: 134), gambar seri yang berupa kejadian beruntun/kronologis akan membantu siswa dalam menemukan gagasan dalam bercerita. Sesuai dengan tahap perkembangannya, siswa SD masih akan lebih mudah memahami konsep bila melalui media yang konkret, begitu pula dalam pembelajaran menulis karangan. Dengan memanfaatkan media gambar seri, siswa akan terpusat perhatiannya pada segala sesuatu yang ada di dalam gambar. Gambar seri juga dapat menjadikan siswa tertarik dalam pembelajaran sehingga minat siswa untuk menulis menjadi meningkat. Dengan mengamati gambar siswa akan lebih mudah menemukan kosa kata dan mengungkapkan sesuatu yang ada di gambar dalam bentuk tulisan. Siswa dapat membuat kalimat dengan mudah dan merangkai kalimat tersebut menjadi paragraf yang sesuai dengan gambar. Siswa kemudian merangkai paragraf tersebut menjadi karangan yang berupa rangkaian cerita yang bersambungan sesuai dengan urutan gambar. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa peran gambar seri dalam pembelajaran menulis narasi adalah dapat membantu siswa menemukan gagasan, menuangkannya dalam bentuk tulisan dan merangkai ceritanya menjadi narasi yang utuh serta dapat meningkatkan ketertarikan dan minat siswa dalam pembelajaran. 2.2 Kajian Yang Relevan

8 8 Susi Purwandari. (2012) Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa IV SD Manggirlor Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul. UNY Trianti Adnan Sari. (2012) Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan Kooperatif Think Write And Talk (TWT) di Kelas V SD Negeri 101 Klambir. Unimed Begitu juga penelitian yang dilakukan yulan thalib. Dengan judul Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Kalimat Sederhana Melalui Metode yang sama Di Kelas III SDN 2 Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Dari kegiatan pembelajaran yang diuraikan tersebut, maka hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus satu mengalami peningkatan dari observasi awal yang hanya 20 % atau 11 siswa yang menguasai materi menjadi 63% atau 16 siswa. Namun demikian, capaian ini belum memenuhi indikator yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga tindakan dilanjutkan pada siklus 2. Setelah pelaksanaan tindakan siklus 2 dengan perbaikan terhadap aspek-aspek yang belum maksimal pada siklus 1, maka diperoleh data sejumlah 14 orang atau 88 % siswa yang telah menguasai/memahami materi dalam menulis narasi. 2.3 Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian ini diduga jika dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan dengan menggunakan media gambar seri, keterampilan menulis karangan siswa kelas III SDN 04 Popayato Kabupaten Pohuwato dapat meningkat. 2.3 Indikator Kinerja Yang menjadi keberhasilan penelitian ini apabila 75 % siswa yang diteliti pada Kelas III SDN 04 Popayato Kabupaten Pohuwato menunjukan peningkatan dengan nilai 7,5 keatas, maka penelitian dinyatakan selasai.. BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi melalui media gambar seri penelitian ini dilaksanakan di SDN 04 Popayato Kabupaten Pohuwato. Adapun kelas yang dikenai tindakan adalah siswa kelas kelas III dengan jumlah siswa 16 yang terdiri dari siswa laki-laki 2 siswa dan siswa perempuan 14 siswa. Untuk penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus masing-masing terdiri dari satu kali pertemuan. Sebelumnya peneliti melakukan observasi awal yang menjadi dasar penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada table berikut: Observasi Awal Data yang menajdi dasar awal peneliti merupakan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang merupakan mitra serta pengamat dari peneliti. Observasi awal dilaksanakan dengan memfokuskan penelitian pada keterampilan menulis narasi dengan 3 aspek yang akan dinilai tema, alur, dan latar. Berdasarkan hasil dari observasi yang ada penelitian memperoleh suatu gambaran keterampilan menulis narasi yang memiliki oleh siswa masih sangat rendah 56 %. Untuk itu peneliti menyaiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada tindakan siklus I Hasil Pemantauan Evaluasi siswa Siklus 1 No Nama aspek yang diamati Criteria penilaian Jumlah Presentase Menulis Narasi T % 1 Tema 2 Alur T %

9 9 3 Latar 4 Ejaan 5 Tanda baca 6 Kesesuaian isi dengan gambar T % T % T % Media Gambar Seri T % Dari data tersebut peneliti melakukan refleksi yang dilaksanakan pada siklus I dengan tujuan untuk mengetahui hasil keterampilan menulis narasi siswa yang telah diperoleh apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat mempengaruhi peningkatan keterampilan siswa yang belum mencukupi standar indicator kinerja, maka peneliti dan guru mitra mengadakan tindakan untuk memperbaiki tindakan pada siklus selanjutnya. Dari refleksi ini maka peneliti dan guru mitra dapat menetapkan beberapa kelemahan yang ada pada pelaksanaan pembelajaran 1) mengaitkan kehidupan dengan realitas kehidupan, 2) menggunakan media gambar seri secara efektif, 3) mengusai kelas, 4) menghasilkan pesan yang menarik, 5) menimbulkan partisipasi siswa, 6) melibatkan siswa dalam pemanfaatan media gambar seri, 7) menunjukan sikap terbuka 8) menumbuhkan keceriaan, 8) membantu kemajuan, 10) menggunakan bahasa 11) melakukan penilaian 12) melaksanakan tindakan, 13) menyampaikan peasan. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka peneliti dan guru mitra dapat menyimpulkan bahwa untuk memperbaiki segala kelemahan-kelemahan yang ada pada pelaksanaan siklus I maka harus disempurnakan pada pelaksanaan tindakan di siklus selanjutnya Hasil Pemantauan dan Evaluasi Kemampuan Menulis Siklus II No Nama aspek yang diamati Criteria penilaian Jumlah Presentase Menulis Narasi 1 Tema 2 Alur 3 Latar 4 Ejaan 5 Tanda baca Media Gambar Seri 6 Kesesuaian isi dengan gambar Dari hasil capaian analisis aspek penilaian di atas. Peneliti mendapat hasil pantauan pada setiap siswa terhadap aspek-aspek penilaian. Presentase kemampuan menulis permulaan pada siswa kelas II yang ditemui pada saat pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut: Penulisan huruf

10 10 dengan kriteria mampu (M) adalah 78 % dari 23 orang siswa yang menjadi subyek penelitian atau 18 orang siswa dan kriteria kurang mampu (KM) 22 % atau 5 orang siswa. Ketepatan tanda baca kriteria mampu (M) 78 % dari 23 orang siswa yang menjadi subyek penelitian atau 18 orang siswa, kriteria kurang mampu (KM) 17 % atau 4 orang siswa dan kriteria tidak mampu (TM) 1 orang atau 4 % dari 23 orang siswa. Ketangkasan kriteria mampu mampu (M) 83 % dari 23 orang siswa yang menjadi subyek penelitian atau 19 orang siswa, kriteria kurang mampu (KM) 4 % atau 1 orang, dan kriteria tidak mampu 13 % atau 3 orang dari 23 orang siswa. Keterampilan dalam menulis kriteria mampu (M) 78 % dari 23 orang siswa yang menjadi subyek penelitian atau 18 orang siswa, kriteria kurang mampu (KM) 17 % atau 4 orang siswa dan kriteria tidak mampu (TM) 1 orang atau 4 % dari 23 orang siswa. Dari data tersebut peneliti melakukan refleksi yang dilaksanakan pada siklus II dengan tujuan untuk mengetahui hasil keterampilan menulis narasi siswa yang telah diperoleh apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat mempengaruhi peningkatan keterampilan siswa yang belum mencukupi standar indicator kinerja. Berdasarkan hasil refleksi siklus II, yang dilakukan guru masih ada aspek yang kurang namun sudah mencapai indicator kinerja yang telah ditetapkan sehingga pelaksanaan tindakan kelas tidak dilanjutkan lagi kesiklus selanjutnya. 3.2 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diatas, jelas bahwa peningkatan keterampilan menulis narasi siswa dapat meningkat. Dari hasil pengamatan observasi awal diperoleh data hasil keterampila siswa sangat renda dari 16 siswa siswa keseluruhan jumlah siswa terdapat 9 siswa atau 56 % siswa yang criteria tepat, criteria kurang tepat terdapat 3 siswa atau 19 % sedangkan kriteria tidak tepat 4 atau 25 %. Dengan hasil yang diperoleh pada observasi awal ini menunjukan bahwa masih rendah keterampilan menulis narasi siswa. Oleh karena itu peneliti melanjutkan dengan pelaksanaan siklus I. Pada pelaksanaan siklus I dari 16 siswa keseluruhan jumlah siswa terdapat 10 siswa atau 63 % siswa yang criteria tepat, 2 siwa atau 12 % siswa yang criteria kurang tepat sedangkan criteria tidak tepat 4 orang siswa atau 25 %. Hal tersebut menandakan bahwa masih rendahnya keterampilan siswa menulis narasi melalui media gambar seri, sehingga peneliti dan guru mitra melakukan refleksi untuk melihat kelemahan-kelemahan proses pembelajaran yang terdapat pada siklus I dan dilanjutkan pada siklus II. Dari hasil tindakan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan pada keterampilan siswa dalam hal menulis narasi hal ini terlihat pada capaian yang diperoleh 16 siwa dimana, 13 siswa atau 81 % mendapat kriteria tepat, 0 siswa criteria kurang tepat atau 0 %, sedangkan kriteria tidak tepat 3 siswa atau 19 %. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa peningkatan keterampilan menulis narasi siswa melalui media gambar seri. Pada siklus I sampai dengan pelaksanaan tindakan pada siklus II Nampak sekali terjadi peningkatan keterampilan siswa, dengan demikian terbukti setelah melalui penelitian tindakan kelas keterampilan siswa menulis narasi melalui media gambar seri meningkat. Dengan demikian hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat diterima. BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media gambar seri ternyata dapat meningkatkan keterampilan belajar siswa pada materi menulis narasi siswa di SDN 04 Popayato kabupaten Pahowato. 4.2 Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi siswa, pelaksanaan tindakan keals ini diharapkan menjadi pemacu dalam meningkatkan prestasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

11 11 2. Bagi guru, kiranya pelaksanaan dan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi rekanrekan guru Bahsa Indonesia dalam menyajikan materi sebaiknya harus selektif dalam memilih media yang dipandang bersesuai dengan materi yang diajarkan 3. Bagi sekolah, pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan sumbangsi yang besar pada sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Arief S.Sadiman, Diakses 5 Februari 2014 Ahmad Rofi uddin dan Darmiyati Zuhdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Kelas Tinggi. Jakarta. Dirjen Dikti, Depdikbud Haryadi dan Zamzani Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Depdikbud. Keraf Diakses 24 Februari 2014 Lie Diakses 24 Februari 2014 Moh. Yunus Dasar-dasar Keterampilan Bahasa Indonesia. Surakarta. Unesco. Nurgiyantoro Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta. BPFE Saleh Abbas Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif Di Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional Suparno dalam Yunus Keterampilan Mengarang. Yogyakarta Sudirman Diakses 4 Februari 2014 Soepomo media pembelajaran. Diakses 4 Februari 2014 Tarigan H. G Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung. Angkasa. The Liang Gie Terampil Mengarang. Yogyakarta.

BAB II LANDASAN TEORI. yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian

BAB II LANDASAN TEORI. yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian BAB II LANDASAN TEORI A. Hakikat Keterampilan Menulis 1. Pengertian Keterampilan Menulis Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2 cie_sh4quille@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini berdasarkan pada permasalahan yang dialami

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa. Komunikasi hendaknya bersifat

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat. Suparno & Mohamad Yunus menyatakan menulis sangat bermanfaat untuk: (1) meningkatkan kecerdasan, (2) mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung.

Lebih terperinci

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV MI MA ARIF NU LAMUK PURBALINGGA Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari sudut pandang: (i) hakikat menulis, (ii) fungsi, tujuan, dan manfaat menulis, (iii) jenis-jenis

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah salah satu program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No.4 ISSN X. Ngurah Andi Putra

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No.4 ISSN X. Ngurah Andi Putra Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN Moahino Kabupaten Morowali Ngurah Andi Putra Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN Oleh: Arif Pratomo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA Oleh Novita Tabelessy Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut pendapat Pelly (Haryadi dan Zamzani,

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut pendapat Pelly (Haryadi dan Zamzani, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa, selain ketiga keterampilan lain yaitu membaca, menyimak dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis Tarigan (2008:1). Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SDN 2 ASPARAGA LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SDN 2 ASPARAGA LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SDN 2 ASPARAGA LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan untukmemenuhi salah satu persyarata dalam mengikuti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis 1. Pengertian Menulis Menurut Dalman (2014, hlm. 3) menulis merupakan suatu kegiatan berkomunikasi dalam bentuk penyampaian pesan (informasi) secara tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi

Lebih terperinci

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan baik secara

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA Herlina, Kaswari, Heri Kresnadi Prodi PGSD FKIP Untan Pontianak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan

BAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Membaca adalah satu dari empat aspek kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tapubolon, 1990:5).

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SDN 3 TIBAWA KABUPATEN GORONTALO. Oleh: Noviyanti Ahmad Jurusan / Prodi : PGSD/ S1 PGSD ABSTRAK

KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SDN 3 TIBAWA KABUPATEN GORONTALO. Oleh: Noviyanti Ahmad Jurusan / Prodi : PGSD/ S1 PGSD ABSTRAK KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI DI KELAS IV SDN 3 TIBAWA KABUPATEN GORONTALO Oleh: Noviyanti Ahmad Jurusan / Prodi : PGSD/ S1 PGSD ABSTRAK Noviyanti Ahmad. 2013. Kemampuan Siswa Menulis Karangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia ada empat keterampilan berbahasa yang harus diperhatikan. Keterampilan tersebut meliputi kemampuan menyimak, berbicara,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dipahami oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan berbahasa. Keempat jenis keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Khozin Amin Sutiknyo Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

Meningkatkan Keterampilan Siswa Menulis Surat Dinas Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas V SD Inpres 12 Bajawali

Meningkatkan Keterampilan Siswa Menulis Surat Dinas Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas V SD Inpres 12 Bajawali Meningkatkan Keterampilan Siswa Menulis Surat Dinas Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas V SD Inpres 12 Bajawali Ni Luh Putu Sri Artamiati, Efendi, dan Yusdin Gagaramusu Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting didalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan digunakan sebagai bahasa nasional sehingga

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 PELEM KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), standar kompetensi bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan berbahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan peluang untuk dapat mengekspresikan dirinya secara leluasa, untuk menerima diri secara lebih jujur dan

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Khanisatul Mila Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran

Lebih terperinci

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KADUNGORA KABUPATEN GARUT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN BERDASARKAN KTSP TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu 1021.0447

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Kemampuan Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman a. Hakikat Kemampuan Menulis Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata menulis berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING KELAS IV SDN 3 TOLINGGULA TENGAH KECAMATAN TOLINGGULA KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh WIWIN KARES YASIN NIM. 151

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V. ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan kebahasaan yang memegang peran penting dalam dinamika peradaban manusia. Dengan menulis orang dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses yang cukup panjang. Menulis memerlukan adanya pengetahuan, waktu dan pengalaman. Selain

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan komponen utama pembelajaran Bahasa Indonesia yang kurang diminati siswa. Hal itu tampak pada kegiatan menulis siswa kelas V MI Miftahul Huda

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh NEULIS ATIN 10210562 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dipelajari dan dikuasai yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, dengan tulis menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa. Keterampilan berbahasa mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Karena hal itu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut; 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelajaran bahasa Indonesia berbeda dengan mata pelajaran yang lainnya. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut; Pelajaran bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual siswa di sekolah dalam hal menciptakan keahlian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi, dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Berdasarkan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia di SD memiliki nilai strategis. Pada jenjang inilah pertama kalinya pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Menggunakan Model Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 11 Singkawang Mardian 1), Suyatno 2) 1) STKIP Singkawang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran penggunaan bahasa Indonesia dilakukan sejak dari sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan bahasa Indonesia.

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Nurmila Moidady Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam

Lebih terperinci

Keterampilan Dasar Menulis

Keterampilan Dasar Menulis Keterampilan Dasar Menulis Oleh La Ode Syukur Pengertian Menulis Menulis : kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Pesan : Isi yang terkandung dalam suatu tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku siswa agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara

BAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara sistematis dan logis, sehingga

Lebih terperinci

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Oleh : Dina Wardiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk menemukan pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupannya. Dalam hal ini pembelajaran yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP secara umum adalah sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGSEM II NO 172 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap telah belajar. Siswa dikatakan telah belajar apabila tujuan pembelajaran yang dirumuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan mampu meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan dalam berbahasa di sekolah biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar pelajar

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci