BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian a. Lokasi Penelitian Untuk lokasi penelitian, penulis mengambil tempat di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sesuai dengan latihan yang dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) beladiri Karate UPI. b. Populasi dan Sampel Peneitian Lutan (2005:53) menjelaskan bahwa, Populasi adalah sekelompok subyek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu sekelompok dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa FPOK UPI semester 3 samapai semester 8. Sedangkan mengenai sampel penelitian, Sugiyono (2007:118) mengungkapkan bahwa, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua kelompok sampel yaitu kelompok mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dan kelompok mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti UKM ataupun latihan di tempat lain sebagai kelompok pembanding atau kontrol. Untuk kelompok sampel mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan karate di UKM karate UPI penulis menggunakan teknik purposive sampling, karena penulis mempunyai pertimbangan tertentu dan membuat suatu kriteria khusus untuk menentukan orang-orang yang akan dijadikan sampel agar sampel yang digunakan dalam penelitian ini menjadi homogen dan mempunyai karakter yang hampir mirip dan agar penelitian ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu antara lain:

2 1. Sampel merupakan mahasiswa aktif yang berusia antara semester 3 sampai semester Mengikuti latihan di UKM Karate sudah lebih dari 1 tahun. 3. Sudah sering mengikuti kejuaraan dan menjadi juara (lebih dari 3 kali). 4. Latihan tidak kurang dari 3 kali dalam 1 minggu. Setelah dilakukan pengecekan terhadap populasi yang masuk ke dalam kriteria sesuai dengan yang telah dikemukakan di atas untuk dijadikan sampel diperoleh jumlah sebanyak 15 orang. Sedangkan untuk kelompok mahasiswa yang tidak mengikuti UKM penulis menggunakan teknik random sampling karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 15 orang untuk dijadikan sampel dari masing-masing kelompok sampel. B. Batasan Penelitian Batasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti dapat terarah serta tidak menyimpang. Surakhmad (1990:36) menjelaskan sebagai berikut: Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga, kecekatan, waktu, biaya dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut. berikut: Berdasarkan pemaparan di atas, maka batasan penelitian ini adalah sebagai 1. Penelitian ini akan membatasi mengenai kemampuan daya ingat mahasiswa yang mengikuti latihan di UKM Karate UPI dan yang tidak mengikuti UKM. 2. Variabel yang terlibat dalam penelitian ini yaitu: a. Variabel bebasnya yaitu latih karate

3 b. Variabel terikatnya yaitu daya ingat (short-term memory dan long-term memory) 3. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti UKM Karate UPI. Sedangkan mengenai sampel dalam penelitian ini penulis menggunakan dua kelompok sampel yaitu mahasiswa yang mengikuti latihan karate dan mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti UKM. 4. Daya ingat yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan short-term memory dan long-term memory yang diuji dengan letter test dan word test. C. Desain Penelitian a. Desain Penelitian Dalam suatu penelitian perlu adanya desain penelitian, gunanya untuk memudahkan dan menunjang penelitian supaya lebih terarah. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kemampuan short-term memory dan kemampuan long-term memory dengan dua sampel yaitu kelompok mahasiswa yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dan kelompok mahasiswa yang tidak mengikuti UKM. Dalam desain penelitian ini terdapat 4 rumusan masalah deskriptif, dan 2 rumusan masalah komparatif. Lebih jelas dapat kita lihat dalam gambar 3.1 mengenai desain penelitian dibawah ini: Gambar 3.1 Desain Penelitian Kemampuan Short-term Memory Kelompok mahasiswa yang mengikuti latihan di UKM Karate UPI Kemampuan Long-term Memory Kelompok mahasiswa yang tidak mengikuti UKM

4 b. Langka langkah Penelitian Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan terlebih dahulu maka peneliti membuat langkah-langkah penelitian sebagai rencana kerja. Adapun mengenai langkah-langkah penelitian penulis jelaskan sebagai berikut: 1. Menentukan masalah yang akan diteliti yaitu mengenai kemampuan shortterm dan long-term memory pada mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dengan mahasiswa FPOK yang tidak melakukan UKM. 2. Menentukan populasi yang akan diteliti yaitu mahasiswa FPOK UPI antara semester 3 sampai semester 8 dan sampel yang akan diteliti yaitu yaitu mahasiswa yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dengan ditentukan beberapa kriteria yang bertujuan untuk menghomogenkan sampel yaitu sebanyak 15 orang dan mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti UKM dengan menggunakan teknik random sampling karena pemilihannya dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata pada populasi penelitian. 3. Mengujikan instrument yang akan digunakan sebagai alat ukur pada penelitian kepada UKM Taekwondo UPI karena mempunyai karakter yang hampir sama dengan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini guna mengetahui validitas dan reliabilitas instrument yang akan digunakan. 4. Melakukan test pengukuran dengan menggunakan letter test untuk kemampuan short-term memory dan word test untuk long-term memory dari kedua sampel. 5. Mengolah data dengan menggunakan SPSS 16 dan menganalisa data.

5 6. Langkah terakhir menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data yang telah dilakukan pada langkah sebelumnya. Untuk lebih menjelaskan mengenai langkah-langkah penelitian, peneliti coba jelaskan dalam gambar sebagai berikut: Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Masalah Populasi Sampel Uji Instrumen Kelompok yang mengikuti UKM Karate UPI Kelompok yang tidak mengikuti UKM Karate UPI Pengambilan Data: Tes Short Term Memory Perbandingan Kemampuan Short-Term dan Long Memory Term Dan Long Memory Term Memory Mahasiswa Yang Mengikuti Analisis Data Kesimpulan

6 D. Metode Penelitian Di dalam sebuah penelitian memerlukan metode yang digunakan untuk pemecahan masalah. Metoda penelitian merupakan suatu cara yang ditempuh peneliti dalam rangka memperoleh data yang dipergunakan sesuai dengan permasalahan yang diselidiki. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, merumuskan masalah yang diteliti serta menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian sangat menentukan terhadap metode penelitian yang digunakan. komparatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif Karena dalam penelitian ini penulis meneliti dua variabel yaitu short-term memory dan long-term memory kepada dua kelompok sampel yaitu kelompok mahasiswa FPOK yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dan kelompok mahasiswa FPOK yang tidak mengikuti UKM. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Best (1982:119) yang dikutip dalam Sukardi dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Pendidikan menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. ( jum at 17 Jan :00). Lebih lanjut Sudjana dan Ibrahim (1989:64) dalam Mohamad (2012) menjelaskan mengenai penelitian deskriptif sebagai berikut:

7 Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Sedangkan mengenai penelitian komparatif Sugiyono (2011:36) menjelaskan bahwa: Penelitian komparatif yaitu penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Metode ini digunakan penulis atas dasar bahwa sifat dari penelitian ini bersifat deskriptif yaitu hanya menganalisa dan menggambarkan suatu keadaan yang terjadi dari suatu fenomena pada kelompok tertentu dan tanpa menarik kesimpulan bagi kelompok lain serta hanya menarik kesimpulan dari kelompok sampel saja. Selain itu penelitian ini juga bersifat membandingkan antara kedua sampel yang berbeda maka penelitian ini termasuk kedalam penelitian komparatif. E. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul penelitian, maka penulis perlu memberikan definisi operasional atau menjelaskan pengertian istilah-istilah penting dalam penelitian ini, maka dengan ini penulis kemukakan definisi operasional sebagai berikut: 1. Latihan menurut Harsono (1988) dalam Imanudin (2008:13) Latihan yaitu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. 2. Karate Sagitarius (2008:1) menjelaskan bahwa karate adalah Seni beladiri ini pertama kali disebut tote yang berarti seperti tangan

8 China kemudian Sensei Gichin Funakosi mengubah kanji Okinawa (Tote: tangan China) dalam kanji Jepang menjadi karate (tangan kosong). 3. Memory Walgito (2004:145) menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau. 4. Short-term memory Richardson-Klevehn & Bjork (2003) dalam Sternberg (2008:151) yaitu kemampuan memori menyimpan informasi persepsi untuk jumlah waktu yang lebih singkat dengan kapasitas yang relative terbatas. 5. Long-term memory Richardson-Klevehn & Bjork (2003) dalam Sternberg (2008:151) yaitu sebuah kapasitas memori yang sangat besar dalam kemampuannya menyimpan berbagai informasi pengalaman untuk periode yang sangat panjang, bahkan mungkin untuk waktu yang tak terbatas. F. Instrumen Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian tentunya diperlukan sebuah alat atau metode untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Alat ukur dalam sebuah penelitian juga dapat dikatakan dengan instrumen penelitian. Untuk mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian, Nurhasan (2000:2) mengemukakan bahwa Dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur, dengan alat ini kita akan mendapat data yang merupakan hasil pengukuran. Oleh karena itu alat atau instrumen dalam sebuah penelitian mutlak harus ada

9 sebagai bahan untuk pemecahan masalah penelitian yang hendak diteliti. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, peneliti harus mengikuti prosedur-prosedur dalam pelaksanaan tes, dan demi kelancaran pelaksanaan tes perlu diperhatikan beberapa hal yang diduga sebagai indikator kelancaran tersebut. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendapatkan data dari kemampuan short terms memory, digunakan alat tes yaitu Letter Test. Alat tes ini diadopsi dari G.A. Miller (1956) pada penelitian yang berjudul The Magical Number 7+2 yang meneliti tentang kemampuan short terms memory seseorang. Mengenai letter test dapat dilihat dibawah ini: LEVEL Tabel 3.1 Instrument Short-term Memory HURUF YANG HARUS DIINGAT 1 N Z 2 Y J T B 3 X B A F N D 4 C G R B M I K P 5 R Z Y K U T L C H N 6 V D E Q W J S M R F X O Langkah-langkah pelaksanaan tes sebagai berikut : a. Sampel diperlihatkan huruf atau angka yang telah disusun (namun tidak mengandung arti) secara bertahap. Dimulai dari dua digit huruf hingga 12 digit huruf selama 10 detik untuk masing-masing tahap/level.

10 b. Setelah dilperlihatkan huruf selama 10 detik, sampel kemudian diminta menuliskan kembali huruf tersebut dan dilakukan secara bertahap sampai level terakhir. c. Tingkat kemampuan short terms memory sampel ditentukan oleh hasil komulatif skor tiap tahap/level. 2. Untuk mendapatkan data kemampuan long term memory, digunakan test mengingat kata atau disebut Word Test. Alat tes ini diadopsi dari penelitian G.A. Miller (1956) dalam penelitian yang sama yang berjudul The Magical Number 7+2. Untuk lebih jelas mengenai word test dapat dilihat dibawah ini: Tabel 3.2 Instrument Long-term Memory KATA YANG HARUS DIINGAT GAMBAR PANAS KERTAS SEPEDA BURUNG KENDARAAN PIALA ALAM SEHAT WUJUD BUKIT GEMBIRA BENDA BERANI LAPANGAN Langkah-langkah pengambilan tes terinci sebagai berikut :

11 a. Sampel diperlihatkan 15 kata (tidak saling berhubungan), untuk dihapalkan selama 1,5 menit. b. Setelah 1,5 menit berlalu, sampel dituntut untuk menuliskan kembali katakata yang telah diperlihatkan. c. Jumlah kata-kata yang mampu ditulis secara benar, menggambarkan kemampuan long term memory dari sampel tersebut. Peralatan yang di butuhkan dan ketentuan penggunaan alat ini mengadopsi dari penelitian G.A. Miller dan penelitian dari pasca sarjana UPI. Ketentuannya sebagai berikut: a. Huruf huruf yang akan ditest kan dicetak kedalam kertas A4 berwarna putih dan tinta yang digunakan berwarna hitam seragam agar memudahkan sampel dalam penglihatannya. b. Font size yang dipakai yaitu 85pt. Ini digunakan agar sampel dapat melihat dengan jelas huruf - huruf yang ada pada kertas. c. Untuk latter test tiap - tiap level menggunakan 1 lembar, sedangkan untuk word test dalam satu halaman digunakan untuk 2 kata. Adapun untuk teknik penghitungan atau penskoran terhadap instrumen short term memory dan long term memory digunakan teknik persentase dan rinciannya adalah sebagai berikut: 1. Short term memory a. Skor yang di ambil antara 0 sampai 100. b. Dalam setiap level penskorannya yaitu banyaknya huruf yang ditulis kembali dengan benar dibagi banyaknya huruf dalam level tersebut dikalikan dengan 100. c. Skor yang diperoleh merupakan persentase kemampuan short term memory yang diperoleh. 2. Long term memory a. Skor yang di ambil antara 0 sampai 100.

12 b. Penskorannya yaitu banyaknya kata yang ditulis kembali dengan benar dibagi banyaknya/jumlah seluruh kata dikalikan dengan 100. c. Skor yang diperoleh merupakan persentase kemampuan long term memory yang diperoleh. G. Teknik Pengumpulan Data Untuk menarik suatu kesimpulan analisis yang telah dilaksanakan dilapangan yaitu dengan melakukan test. Test merupkan instrument atau alat yang digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi atau data dari bjek atau sampel. Adapun test yang dilakukan yakni letter test dan word test yang merupakan data mentah yang perlu penulis olah dan analisis dengan menggunakan statistik sehingga menghasilkan satu kesimpulan. Adapun statistik yang digunakan oleh peneliti yaitu SPSS 17 yaitu melalui uji-t atau uji beda. Setelah diolah kedalam SPSS 17 maka penulis mendeskrifsikan hasil output dan menyimpulkan hasil output yang ada. H. Analisis Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen perlu untuk dilakukan, karena untuk menentukan layak tidaknya instrumen yang digunakan untuk pengambilan data. Sebuah instrumen dapat digunakan dalam penelitian apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument. Mengenai validitas, Arikunto (2002:145) mengemukakan bahwa: Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

13 bahwa: Selanjutnya mengenai reliabilitas, Nurhasan (2007:42) mengemukakan Reliabilitas atau keterandalan menggambarkan derajat keajegan, atau konsistensi hasil pengukuran. Suatua alat pengukur atau tes dikatakan reriabel jika alat ukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. Adapun langkah yang ditempuh dalam menentukan validitas dan reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis dan menyeleksi tiap item tes dari kemungkinan adanya jawaban yang tidak dijawab oleh responden. 2. Memberikan skor pada masing-masing item tes setiap responden. 3. Memasukkan atau meng-input data yang diperoleh pada program komputer Microsoft Excel. 4. Selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) Seri 17. Pelaksanaan uji coba instrumen penulis lakukan pada tanggal 07 November 2012 pada kelompuk UKM Taekwondo UPI. Pengambilan UKM ini dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan populasi dan sampel yang akan dijadikan penelitian. Uji coba instrumen ini diberikan kepada 20 orang responden. Berikut ini penulis uraikan ringkasan mengenai hasil uji validitas instrumen yang di analisis dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) Serie Uji Validitas Instrument Dari penghitungan tingkat validitas instrument dengan menggunakan SPSS 17 melalui analisis Correllated Item Total Correlation, untuk instrument short term memory (letter test) adalah sebagai berikut:

14 Tabel 3.3 Hasil uji validitas short term memory Item-Total Statistics Corrected Item-Total Correlation Keterangan Level_1.457 Valid Level_2.575 Valid Level_3.563 Valid Level_4.640 Valid Level_5.807 Valid Level_6.533 Valid berikut: Sedangkan untuk instrumen long term memory (word test) adalah sebagai Tabel 3.4 Hasil uji validitas long term memory Item-Total Statistics Corrected Item-Total Correlation Keterangan Kata_1.581 Valid Kata_2.540 Valid Kata_3.575 Valid Kata_4.699 Valid Kata_5.699 Valid Kata_6.563 Valid

15 Kata_7.575 Valid Kata_8.462 Valid Kata_9.462 Valid Kata_ Valid Kata_ Valid Kata_ Valid Kata_ Valid Kata_ Valid Kata_ Valid Suatu instrument dikatakan valid jika nilai dari Corrected Item-Total Correlation yang diperoleh lebih besar atau sama dengan 0,45. Oleh karena seluruh item tes baik itu short term maupun long term memory nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dibandingkan 0,45 maka kedua instrument tersebut dikatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Instrument Penghitungan uji reliabilitas dari instrument letter tes dan word tes yang menggunakan SPSS 17 dengan rumus Cronbach s Alpha hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Short Term Memory Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Long Term Memory

16 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Norma yang digunakan untuk menilai koefisien reliabilitas instrumen, penulis mengacu pada pendapat Mathew (1963) dikutip oleh Nurhasan (2007:48) adalah sebagai berikut: r = 0,90 0,99 sempurna r = 0,80 0,89 cukup r = 0,70 0,79 sedang r = 0,60 0,69 kurang r = 0,59 kebawah kurang sekali Nilai koefisien reliabilitas untuk short term memory adalah 0,816 dan long term memory adalah 0,889. Sesuai kriteria, nilai ini sudah lebih besar dari 0,60. Maka, data hasil tes uji coba untuk short term memory dan long term memory memiliki tingkat reliabilitas yang cukup. Dengan demikian data hasil kedua tes tersebut dapat dipercaya. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian layak digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Selanjutnya item tes tersebut akan digunakan sebagai alat test yang hendak penulis teliti kepada sampel yang sebenarnya. I. Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis mengunggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) serie 17. Tahapan analisis statistik untuk membandingkan daya ingat yang terdiri dari short term memory dan long term

17 memory antara kelompok mahasiswa UPI yang mengikuti UKM Karate dengan kelompok kontrol, langkah-langkahnya yaitu: 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh informasi mengenai distribusi kenormalan data. Selain itu, uji normalitas data juga akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu analisis statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau nonparametrik. Langkah yang dilakukan adalah dengan menginput dan menganalisa menggunakan deskripsi explore data pada menu SPSS Serie 17. Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 17 terdapat lima uji analisis normalitas data, yaitu kolmogorov smirnov, Shapiro-wilk, QQ Plots, Detrended normal QQ Plots, dan Spread V.S Level Plot. Ke lima uji analisis ini sebenarnya saling mendukung satu sama lainnya. Untuk uji normalitas, penulis mengacu pada analisis kolmogorov smirnov. Penulis memiliki anggapan bahwa untuk jumlah sampel sama dengan atau di bawah 30 orang termasuk pada kategori kelompok sampel kecil, maka pengujian dengan kolmogorov smirnov sangat relevan. Dengan pengujian kolmogorov smirnov, untuk jumlah sampel di bawah atau sama dengan 30 orang merupakan sampel kecil memiliki derajat yang tinggi. 2. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas data dilaksanakan setelah uji normalitas data. Tujuan uji homogenitas data adalah untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari sampel atau populasi yang homogen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan jenis analisis statistik apa yang selanjutnya digunakan dalam uji hipotesis data. Karena syarat dari uji satistik parametrik, data penelitian harus berdistribusi normal dan homogen. Uji homogenitas data menggunakan program software SPSS Serie 17 adalah sama dengan uji normalitas data. Output yang dihasilkan dari descriptive explore data tersebut sekaligus menghasilkan dua analisis, yaitu normalitas dan

18 homogenitas data. Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan Lavene Statistik hasil output dari SPSS. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang diperoleh. Jenis analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh hasil uji normalitas dan homogenitas data. Dalam uji hipotesis ini penulis membandingkan hasil tes short term memory dan long term memory pada kelompok sampel mahasiswa UPI yang mengikuti UKM Karate dan kelompok mahasiswa UPI yang tidak mengikuti UKM Karate (kontrol). Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari aktivitas Karate terhadap short term dan long term memory. Uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok sampel, digunakan analisis dengan independent sampel t-test. Output yang dihasilkan setelah pengolahan, diperoleh uji-t (uji beda rata-rata). J. Waktu dan Pengumpulan Data 1. Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian Penelitian perbandingan kemampuan short term memory dan long term memory mahasiswa yang mengikuti latihan karate dengan mahasiswa yang tidak mengikuti UKM dilaksanakan pada: a. Tempat : Kampus FPOK UPI lantai 4 b. Waktu : Senin 25 Februari 2012 untuk mahasiswa yang tidak mengikuti UKM

19 Selasa 26 Februari 2012 untuk mahasiswa yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI 2. Cara yang dilakukan penulis dalam pelaksanaan penelitian a. Meminta perizinan penggunaan ruangan kelas kepada fakultas dengan persetujuan dari jurusan. b. Setelah izin didapatkan penulis melakukan tes terhadap dua kelompok sampel yang digunakan. K. Teknik Pengolahan Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) Serie 17. Tahapan analisis statistik untuk membandingkan short term memory dan long term memory antara kelompok mahasiswa yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dengan kelompok mahasiswa yang tidak mengikuti UKM. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Deskriptif Data Uji deskriptif data dilaksanakan dengan tujuan untuk mengdeskriptifkan data sampel yang telah penulis ambil di lapangan dengan menggunakan SPSS seri 16. Uji deskriptif dilakukan dengan mengimput dan menganalisis menggunakan uji deskriptif. 2. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh informasi mengenai distribusi kenormalan data. Selain itu, uji normalitas data juga akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu analisis statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau nonparametrik. Langkah yang dilakukan adalah dengan menginput dan menganalisa menggunakan deskripsi explore data pada menu SPSS Serie 17. Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 17 terdapat lima uji analisis normalitas data, yaitu kolmogorov smirnov, Shapiro-wilk, QQ Plots,

20 Detrended normal QQ Plots, dan Spread V.S Level Plot. Ke lima uji analisis ini sebenarnya saling mendukung satu sama lainnya. Untuk uji normalitas, penulis mengacu pada analisis kolmogorov smirnov. Penulis memiliki anggapan bahwa untuk jumlah sampel sama dengan atau di bawah 30 orang termasuk pada kategori kelompok sampel kecil, maka pengujian dengan kolmogorov smirnov sangat relevan. Dengan pengujian kolmogorov smirnov, untuk jumlah sampel di bawah atau sama dengan 30 orang merupakan sampel kecil memiliki derajat yang tinggi. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang diperoleh. Jenis analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh hasil uji normalitas dan homogenitas data. Dalam uji hipotesis ini penulis membandingkan hasil tes short term memory dan long term memory pada kelompok sampel mahasiswa yang mengikuti latihan karate di UKM Karate UPI dengan mahasiswa yang tidak mengikuti UKM. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari aktivitas latihan karate terhadap short term dan long term memory. Uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok sampel, digunakan analisis dengan independent sampel t-test. Output yang dihasilkan setelah pengolahan, diperoleh uji-t (uji beda rata-rata). 4. Analisis dan Deskripsi Data Setelah dilakukan penghitungan statistik dengan program software SPSS Serie 16, selanjutnya data hasil penghitungan tersebut dideskripsikan. Angka atau nilai yang dihasilkan bisa dibandingkan dengan angka tabel atau dideskripsikan secara langsung dengan berbagai pertimbangan dan ketentuan statistik. Analisis didasarkan pada hipotesis yang dibuat untuk dapat memaknai nilai dan angka yang dihasilkan dari penghitungan. Hasil yang telah dideskripsikan diperkuat

21 dengan teori-teori dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti lainnya, serta mendukung terhadap penelitian yang telah dilaksanakan. 5. Mendeskripsikan Kedua Kelompok dan Membuat Kesimpulan Setelah hasil penghitungan data diketahui, selanjutnya penulis menentukan kriteria dari hasil latter test dan word test untuk dijadikan gambaran kemampuan short-term dan long-term memory. Adapun cara dalam menentukan kriteria menurut Saepurokhman (2006:52) dalam Ariansyah (2009) adalah sebagai berikut: X Ideal = 60% dari ketuntasan belajar maksimal atau kemungkinan skor maksimal. Sd Ideal = Seperempat dari X Ideal Setelah X Ideal dan Sd Ideal ditemukan, selanjutnya tingggal mentransferkan skor yang diperoleh pada penilaian yang diinginkan (skala lima, sepuluh, seratus). Untuk penilaian kriteria, penulis mengambil skala lima. Selanjutnya Saepurokhman (2006:54) mengemukakan mengenai skala lima adalah sebagai berikut: X + 1,5. Sd ke atas X + 0,5. Sd < X + 1,5. Sd X - 0,5. Sd < X + 0,5. Sd X - 1,5. Sd < X - 0,5. Sd < X - 1,5. Sd Keterangan: A : Sangat Baik B : Baik C : Cukup D : Kurang Tabel 3.7 Skala Sigma (Saepurokhman; 2006) Skala Sigma E-A 0-4 A B C D E

22 E : Kurang Sekali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam sebuah penelitian memerlukan metode yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam sebuah penelitian memerlukan metode yang digunakan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Di dalam sebuah penelitian memerlukan metode yang digunakan untuk pemecahan masalah. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan 38 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sekampung pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 013/014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam rangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam rangka BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam rangka penyelesaian permasalahan penelitian. Metode yang digunakan harus dapat menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True Experiment) yaitu penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, subyek penelitian, teknis analisis data, dan prosedur penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang diberikan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif komparatif. Alasan menggunakan pendekatan komparatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu suatu metode untuk menyelidiki hubungan antara dua variabel atau lebih dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa SMA yang memperoleh pembelajaran matematika Knisley

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian merupakan rancangan penelitian yang menggambarkan pendekatan dan metode yang akan dipilih dalam penelitian yang akan dilakukan. Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subyek, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu karena tidak dapat melakukan kontrol terhadap

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, hlm. 14) menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif sebagai berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi penelitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilaksanakan di Universitas pada Unit Kegiatan Mahasiswa Dayung. Peneliti memilih lokasi ini sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan peneliti ingin memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35), penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Al-Huda Jati

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Al-Huda Jati III. METDE PENELITIAN A. Populasi Peneletian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Al-uda Jati Agung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/0. B. Sampel Peneltian Pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMAN 24 Bandung. Alamat Jln A.H. Nasution No. 27 Bandung. Karena menggunakan dua sampel yang berbeda maka waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini sampel penelitian yang akan dibandingkan sudah ada,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Zainal Arifin (2011:29) mengemukakan, Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam suatu penelitian perlu ditentukan guna menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian dipilih dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode pada dasarnya merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu hasil menurut. Arikunto (2006, hlm. 160)

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaaan metode eksperimen ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Yang Digunakan Penulis menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel yang digunakan. Unit analisis yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang benar-benar sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Sebagai upaya untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, diperlukan langkah-langkah penyelidikan yang tepat dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2010/2011. Populasi yang diteliti sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang akan dilaksanakan. (Arikunto, 2006,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa 7 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode dan Disain Penelitian. 3.. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dengan strategi Think Talk Write

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua unsur yang dimanipulasikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan generalisasi matematis siswa setelah menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jalan Dr. Setiabudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Penggunaan Teknik Mind Mapping dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Terpilihnya metode kuasi eksperimen karena peneliti tidak memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti

III. METODE PENELITIAN. direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti 69 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yaitu penelitian yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparasi kontinum yaitu ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemandirian Mahasiswa Bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan konsep siswa SMA kelas X dengan menggunakan metode discovery-inquiry pada materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen melalui pendekatan kuantitatif dengan Quasi Experimental Design. Adapun desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sehubungan dengan masalah yang ingin penulis ungkapkan tentang Kualitas Interaksi Sosial Atlet Kata Karate Nomor Kata Beregu Kabupaten Cianjur, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitaftif eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci