BAB IV HASIL PENELITIAN, TEMUAN, DAN PEMBAHASAN. pembelajar dari SMA hingga perguruan tinggi tentang struktur atom. Agar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN, TEMUAN, DAN PEMBAHASAN. pembelajar dari SMA hingga perguruan tinggi tentang struktur atom. Agar"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN, TEMUAN, DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dilaporkan hasil penelitian tentang perkembangan konsepsi pembelajar dari SMA hingga perguruan tinggi tentang struktur atom. Agar mudah diikuti dan dipahami, maka pada bagian ini cara penyajiannya diuraikan seperti berikut. Bagian hasil penelitian dikelompokkan menjadi tiga subbagian: subbagian pertama, disajikan data konsepsi pembelajar tentang struktur atom menurut teori atom Bohr (SAB); subbagian kedua, disajikan data konsepsi pembelajar tentang struktur atom menurut teori atom mekanika gelombang (SAMG); dan subbagian ketiga, disajikan pernyataan-pernyataan perkembangan konsepsi pembelajar dari siswa SMA kelas X hingga mahasiswa semester 7 tentang struktur atom. A. Hasil Penelitian dan Analisisnya Hasil dari penelitian ini adalah berupa pernyataan-pernyataan pembelajar yang merupakan kombinasi pilihan jawaban dan pilihan alasan, yang dihasilkan dari pelaksanaan tes, menggunakan IDSA. Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan konsepsi pembelajar tentang konsep-konsep yang berhubungan dengan struktur atom, baik struktur atom menurut teori atom Bohr maupun menurut teori atom mekanika gelombang. Di samping data hasil tes IDSA, diperoleh juga data hasil wawancara dengan 6 pembelajar dari berbagai tingkatan kelas. Langkah berikutnya adalah mengelompokkan konsepsi-konsepsi yang sama kedalam satu satuan.

2 55 Tabel 4. Jumlah, Satuan, dan Kategori Struktu r Atom Tingkata n Kelas Jumlah Pembelaja r Jumlah Konseps i Jumla h Satuan Jumlah Kategor i Kawasan Kategori SAB X Struktur XI konsepsi SAMG S tingkatan kelas Total Keterangan: SAB=struktur atom menurut teori atom Bohr, SAMG=struktur atom menurut teori atom mekanika gelombang, X=SMA kelas X, XI=SMA kelas XI IPA, S=semester, =semester 7 Satuan-satuan tersebut selanjutnya dipilah-pilah menjadi kategori-kategori. Kategori ditentukan berdasarkan pada kesamaan konsep (subkonsep struktur atom), sehingga diperoleh 5 kategori tentang SAB, dan 9 kategori tentang SAMG. Lima kategori tentang SAB yaitu konsepsi tentang: keberadaan elektron (LE), tingkat energi lintasan/kulit (TEK), perpindahan elektron (PE), model atom Bohr (MAB), dan jumlah lintasan/kulit (JK). Sembilan kategori tentang SAMG yaitu konsepsi tentang: elektron (E), orbital (Orb), makna bilangan kuantum utama (MBKut), makna bilangan kuantum azimut (MBKaz), makna bilangan kuantum magnetik (MBKmg), hubungan antar bilangan kuantum (HBK), konfigurasi elektron (KE), model atom mekanika gelombang (MAMG), dan jumlah orbital dalam atom (JO). Jumlah konsepsi, satuan, dan kategori yang diperoleh dari pelaksanaan tes dapat dilihat pada Tabel 4.. Untuk mendeskripsikan adanya perkembangan konsepsi pembelajar dari SMA hingga perguruan tinggi, maka kategori-kategori konsepsi tersebut, selanjutnya dianalisis berdasarkan kawasan atau aspek kategori yang secara teoretik dapat menjadi indikasi adanya perkembangan konsepsi pembelajar.

3 56 Berdasarkan kajian terhadap data yang muncul pada setiap kategori, pada setiap tingkatan kelas, tampak adanya struktur pengetahuan yang saling berhubungan satu sama lain (terstruktur atau connected), selanjutnya disebut konsepsi terhubung (KH) dan struktur pengetahuan yang tidak berhubungan (fragmented), selanjutnya disebut konsepsi terpisah (). terhubung terindikasi jika pembelajar memilih kombinasi pilihan jawaban dan pilihan alasan yang benar, sedangkan konsepsi terpisah terindikasi jika pembelajar memilih kombinasi pilihan jawaban benar-salah, salah-benar, dan salah-salah. Dengan demikian terdapat kawasan kategori, yaitu: kawasan tingkatan kelas, dan kawasan struktur pengetahuan. Kawasan tingkatan kelas terdiri atas 4 kategori, yaitu SMA kelas X, SMA kelas XI IPA, pendidikan kimia semester, dan semester 7; sedangkan kawasan struktur pengetahuan terdiri atas kategori, yaitu konsepsi terhubung (KH) dan konsepsi terpisah (). Hubungan antara kategori dengan kedua kawasannya dianalisis berdasarkan kajian terhadap data yang muncul pada setiap kategori, pada setiap tingkatan kelas. yang semakin sesuai dengan konsep SAMG dari suatu tingkatan kelas dapat ditunjukkan dari semakin banyaknya persentase siswa yang memiliki KH, dan semakin rendahnya jumlah variasi. Berdasarkan analisis perbandingan tersebut akan dihasilkan pernyataan perkembangan konsepsi, yang berupa pernyataan proposisional antara kategori dan kawasannya (teori). Berdasarkan tingkatan kategori dan kawasannya, maka pernyataan-pernyataan perkembangan konsepsi yang dihasilkan terdiri atas pernyataan perkembangan konsepsi dengan tingkat keumuman rendah dan tinggi.. Pembelajar tentang SAB

4 57 Siswa SMA kelas X mempelajari struktur atom menurut teori atom Bohr. Berikut ini disajikan data tentang konsepsi dari 04 siswa kelas X tentang SAB. Data tersebut dikelompokkan dalam lima kategori, dan dipilah-pilah lagi berdasarkan persentase KH dan jumlah variasi -nya (Tabel 4.). Jumlah persentase KH dan variasi tentang SAB, disajikan pada Tabel 4.. Tabel 4. Siswa SMA Kelas X tentang SAB No Kategori Kode Satuan Struktur konsepsi % Satuan I MODEL ATOM BOHR.. Model atom menurut teori atom Niels Bohr adalah atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif yang bergerak mengeilingi inti atom dengan lintasan berbentuk lingkaran atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom dalam lintasan-lintasan stasioner II TINGKAT ENERGI LINTASAN/KULIT. Urutan tingkat energi lintasan/ kulit dimulai dari 4. tingkat energi Karena semakin jauh jarak dari inti atom terrendah (terdekat dari inti atom) Karena menyerap energi, sedangkan kulit semakin besar energinya dan sebaliknya 5. adalah K, L, M, N, yang lebih dekat dari inti atom energinya lebih kecil, karena melepas energi 6. Urutan tingkat energi lintasan/ kulit dimulai dari 7. tingkat energi tertinggi (terdekat dari inti atom) adalah K, L, M, N, A, C KH 77,89 Karena semakin jauh jarak dari inti atom semakin kecil energinya dan sebaliknya A (i) 5,77 A (ii) A (iii) KH 9,4 9,8 Karena semakin jauh jarak dari inti atom semakin kecil energinya dan sebaliknya B (i) 4,4 Karena menyerap energi, sedangkan kulit yang lebih dekat dari inti atom energinya lebih kecil, karena melepas energi B (iii) 9,6 III LETAK ELEKTRON 8 Menurut teori tepat di lintasan A KH 7,88 9 atom Niels Bohr, intasan atas kulit B 9,6 0 elektron dalam mengelilingi inti atom C,74 suatu atom menempati daerah di sekitar inti atom D 0,96 terdapat pada... pada kulit paling luar, mengelilingi inti atom E 9,8 IV PERPINDAHAN ELEKTRON Jika lintasan sama Karena apabila jumlah elektron valensinya dengan tingkat lebih dari delapan, maka elektron dapat 4A (i),9 energi, maka pindah ke kulit lain apabila elektron Karena lintasan yang lebih tinggi memiliki 4A 4 pindah ke lintasan tingkat energi yang lebih tinggi (ii) KH 5,77 yang lebih tinggi Karena makin keluar makin besar nomor dapat dilakukan kulitnya dan makin tinggi tingkat energinya, 5 dengan cara sehingga elektron dapat menyerap atau 4A menyerap energi melepaskan energi tergantung pada energi (iii),85 yang dimiliki elektron Karena bila daya tarik inti terhadap elektron lemah maka waktu elektron mengelilingi 4A (iv),9

5 inti atom, elektron dapat terlepas dan kulit elektron terluar harus memiliki 8 elektron agar menjadi stabil dengan cara melepas atau menangkap elektron. 58

6 59 Tabel 4. Siswa SMA Kelas X tentang SAB (lanjutan) No Kategori 6 7 Karena semakin banyak kulit, elektronnya semakin bertambah, sehingga menyerap energi Karena semakin tinggi muatan elektron 8 energinya semakin besar, sehingga elektron akan menyerap energi Jika lintasan Karena apabila jumlah elektron valensinya 9 elektron sama lebih dari delapan, maka elektron dapat dengan tingkat pindah ke kulit lain energi, maka Karena makin keluar makin besar nomor apabila elektron kulitnya dan makin tinggi tingkat energinya, 0 pindah ke lintasan sehingga elektron dapat menyerap atau yang lebih tinggi melepaskan energi tergantung pada energi yang dimiliki elektron dapat dilakukan Karena bila daya tarik inti terhadap elektron dengan cara lemah maka waktu elektron mengelilingi menyerap atau inti atom, elektron dapat terlepas dan kulit melepaskan energi elektron terluar harus memiliki 8 elektron tergantung pada agar menjadi stabil dengan cara melepas energi yang atau menangkap elektron. dimiliki elektron Jika lintasan elektron sama dengan tingkat energi, maka apabila elektron pindah ke lintasan yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan cara melepaskan diri dari lintasan elektron Jika lintasan elektron sama dengan tingkat energi, maka apabila elektron pindah ke lintasan yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan cara melewati elektronelektron di dalam suatu atom Jika lintasan elektron sama dengan tingkat energi, maka apabila elektron pindah ke Karena lintasan yang lebih tinggi memiliki tingkat energi yang lebih tinggi Karena bila daya tarik inti terhadap elektron lemah maka waktu elektron mengelilingi inti atom, elektron dapat terlepas dan kulit elektron terluar harus memiliki 8 elektron agar menjadi stabil dengan cara melepas atau menangkap elektron. Karena apabila jumlah elektron valensinya lebih dari delapan, maka elektron dapat pindah ke kulit lain Karena makin keluar makin besar nomor kulitnya dan makin tinggi tingkat energinya, sehingga elektron dapat menyerap atau melepaskan energi tergantung pada energi yang dimiliki elektron Karena bila daya tarik inti terhadap elektron lemah maka waktu elektron mengelilingi inti atom, elektron dapat terlepas dan kulit elektron terluar harus memiliki 8 elektron agar menjadi stabil dengan cara melepas atau menangkap elektron Karena bila daya tarik inti terhadap elektron lemah maka waktu elektron mengelilingi inti atom, elektron dapat terlepas dan kulit elektron terluar harus memiliki 8 elektron agar menjadi stabil dengan cara melepas atau menangkap elektron Kode Satuan 4A (v) 4A (vi) Struktur konsepsi % Satuan,88 0,58 4B (i) 6,7 4B (iii) 4B (iv) 4C (ii) 4C (iv) 4,04 6,5,9 7,69 4D (i) 0,96 4D (iii) 4D (iv) 4E (iv) 0,96,54 0,96

7 60 Tabel 4. Siswa SMA Kelas X tentang SAB (lanjutan) No lintasan yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan cara elektron-elektron tersebut melepaskan energi, lama kelamaan ia akan semakin dekat dengan inti atom, sehingga jatuh ke lintasan yang berada lebih dekat dengan inti, begitu juga sebaliknya Energi yang diserap atau dipancarkan ketika elektron mengalami perpindahan lintasan berupa paket-paket energi yang merupakan kelipatan bilangan tertentu Energi yang diserap atau dipancarkan ketika elektron mengalami perpindahan lintasan berupa paket-paket energi yang merupakan kelipatan bilangan bulat tertentu Energi yang diserap atau dipancarkan ketika elektron mengalami perpindahan lintasan berupa paket-paket energi yang merupakan kelipatan bilangan bulat dan pecahan tertentu Kategori Karena semakin banyak kulit, elektronnya semakin bertambah, sehingga menyerap energi Karena kita dapat mengetahuinya dengan rumus n, dalam rumus tersebut, n digambarkan sebagai kulit/jumlah kulit, sehingga semakin besar jumlah kulit maka elektronnya semakin banyak. Karena pada tiap lintasan elektron memiliki energi yang berbeda dan bertambah Karena setiap periode atau golongan berbeda susunannya Karena semua atom memiliki nomor atom yang berbeda sehingga bukan bilangan bulat Karena kita dapat mengetahuinya dengan rumus n, dalam rumus tersebut, n digambarkan sebagai kulit/jumlah kulit, sehingga semakin besar jumlah kulit maka elektronnya semakin banyak Karena elektron mempunyai momen-tum sudut yang besarnya merupakan kelipatan h/π, dan jumlah energinya merupakan bilangan bulat Karena pada tiap lintasan elektron memiliki energi yang berbeda dan bertambah Karena setiap periode atau golongan berbeda susunannya Karena kita dapat mengetahuinya dengan rumus n, dalam rumus tersebut, n digambarkan sebagai kulit/jumlah kulit, sehingga semakin besar jumlah kulit maka elektronnya semakin banyak Karena elektron mempunyai momentum sudut yang besarnya merupakan kelipatan h/π, dan jumlah energinya merupakan bilangan bulat Karena semua atom memiliki nomor atom yang berbeda sehingga bukan bilangan bulat Kode Satuan 4E (v) Struktur konsepsi % Satuan 0,96 5A (i) 0,9 5A (iii) 5A (iv) 5A (v) 9,6 0,96,50 5B (i) 5,58 5B (ii) 5B (iii) 5B (iv) KH 6,7 0,96,9 5C (i) 4,8 5C (ii) 5C (v),9,84

8 6 Tabel 4. Siswa SMA Kelas X tentang SAB (lanjutan) No 40 4 V 4 4 Energi yang diserap atau dipancarkan ketika elektron mengalami perpindahan lintasan dapat sebarang harga Kategori Karena kita dapat mengetahuinya dengan rumus n, dalam rumus tersebut, n digambarkan sebagai kulit/jumlah kulit, sehingga semakin besar jumlah kulit maka elektronnya semakin banyak Karena semua atom memiliki nomor atom yang berbeda sehingga bukan bilangan bulat JUMLAH LINTASAN/KULIT DALAM ATOM Menurut teori Karena atom tersebut hanya memiliki atom Niels Bohr, periode di dalam atom, Karena jumlah kulit sama dengan elektron bergerak konfigurasi elektron pada kulit terakhir. Jika dalam lintasan/ atom hanya memiliki satu elektron, maka kulit. Atom yang jumlah kulitnya juga hanya satu hanya mempunyai Karena jumlah lintasan semua unsur sama satu elektron Kode Satuan Struktur konsepsi % Satuan 5D (i) 0,96 5D (v) 0,96 6A (i),50 6A 44,88 (iii) 45 misalnya hidrogen, akan memi- Karena meskipun hanya memiliki satu Karena hanya menempati satu kulit elektron 6A (iv) 7, 46 liki satu kulit elektron, setiap atom memiliki jumlah atom, Menurut teori atom Niels Bohr, di dalam atom, elektron bergerak dalam lintasan/ kulit. Atom yang hanya mempunyai satu elektron misalnya hidrogen, akan memiliki enam kulit Menurut teori atom Niels Bohr, di dalam atom, elektron bergerak dalam lintasan/ kulit. Atom yang hanya mempunyai satu elektron misalnya hidrogen, akan memiliki tujuh kulit Menurut teori atom Niels Bohr, di dalam atom, elektron bergerak dalam lintasan/ kulit. Atom yang hanya mempunyai satu elektron misalnya hidrogen, akan memiliki jumlah kulit yang sama dengan atom yang memiliki banyak elektron yang sama, yaitu 7 buah kulit Karena meskipun hanya memiliki satu elektron, setiap atom memiliki jumlah atom yang sama, yaitu 7 buah kulit Karena jumlah kulit sama dengan konfigurasi elektron pada kulit terakhir. Jika atom hanya memiliki satu elektron, maka jumlah kulitnya juga hanya satu Karena hanya menempati satu kulit elektron Karena jumlah lintasan semua atom sama 6A (ii) 6A (vi) 6B (vi) 6,50 0,96 6C ii) 0,96 6C (iv) 6D (iii) 0,96 KH 0 Keterangan: KH=konsepsi terhubung, =konsepsi terpisah, = konsepsi terpisah, = konsepsi terpisah, makna kode satuan dapat dilihat pada Tabel. hal. 50-5

9 6 Berdasarkan data konsepsi siswa tentang model atom Bohr, sebagian besar siswa mengetahui bahwa di dalam atom terdapat inti atom dan elektron bermuatan negatif yang bergerak mengelilingi inti atom dalam lintasan atau kulit yang memiliki tingkat energi tertentu (stasioner). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsepsi siswa tentang model atom Bohr sebagian besar sesuai dengan konsep SAB Sebagian besar siswa mengetahui bahwa urutan tingkat energi lintasan dimulai dari tingkat energi terendah (terdekat dari inti atom) adalah K, L, M, N, meskipun hanya sekitar separuh diantaranya yang memahami urutan tersebut. 9,8% memberikan penjelasan yang kurang sesuai dengan konsep SAB, dengan menyatakan bahwa kulit yang lebih jauh dari inti atom energinya besar karena menyerap energi, sedangkan lintasan yang lebih dekat dari inti energinya lebih kecil karena melepas energi. Tampaknya ada tumpang tindih dengan konsep perpindahan elektron Ketika dikonfirmasi melalui wawancara, ternyata dari 4 siswa menyatakan urutan yang sesuai SAB. Hanya sebagian kecil siswa yang menyatakan secara tepat bahwa elektron berada di lintasan, jawaban sebagian besar siswa yang lain sebenarnya juga menyatakan di lintasan, akan tetapi tampaknya ada interferensi dengan konsep elektron valensi yang dipelajari setelah teori atom Bohr. Ketika dikonfirmasi melalui wawancara, semua siswa menyatakan bahwa elektron berada di lintasan/kulit. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsepsi siswa tentang keberadaan elektron sesuai dengan konsep SAB. Sebagian besar siswa mengetahui bahwa jika elektron pindah ke lintasan yang lebih tinggi akan menyerap energi, akan tetapi tidak dapat memberikan

10 6 penjelasan tentang jawabannya. Dapat dikatakan bahwa hanya sebagian kecil siswa yang memiliki konsepsi sesuai dengan konsep SAB tentang perpindahan elektron. Sebagian besar siswa mengetahui bahwa energi yang terlibat dalam perpindahan elektron berupa paket-paket energi, akan tetapi hanya sangat sedikit siswa yang memahaminya. Tabel 4. Persentase konsepsi terhubung dan jumlah variasi konsepsi terpisah siswa SMA kelas X (n=04) tentang SAB KH Kategori % % % % MAB 77,89, TEK 9,4 5, ,0 4 LE 7,88 7, PE 6,5 9,8 8,9 6,0 7 7 JK 0 0 0,88 97, 7 8 SAB 0,9,9 5,60 6, Jumlah Keterangan: KH=konsepsi terhubung, =konsepsi terpisah, %=persentase siswa, =jumlah variasi, MAB=model atom Bohr, TEK=tingkat energi lintasan/kulit, LE=letak elektron, PE=perpindahan elektron, JK=jumlah lintasan/kulit, SAB= struktur atom menurut teori atom Bohr Berdasarkan data konsepsi siswa tentang jumlah lintasan dalam atom, tidak satupun siswa (0%) yang memiliki konsepsi bahwa atom yang hanya mempunyai satu elektron misalnya hidrogen, akan memiliki jumlah lintasan yang sama dengan atom yang memiliki banyak elektron. Hasil wawancara: semua siswa yang diwawancarai juga memiliki konsepsi bahwa jumlah lintasan yang dimiliki oleh atom hidrogen adalah. Berdasarkan data tersebut, tidak ada siswa yang memiliki konsepsi sesuai dengan konsep SAB tentang jumlah kulit/lintasan dalam atom. Berdasarkan data yang terdapat dalam Tabel 4., jumlah siswa yang memiliki KH tentang SAB rata-rata hanya 0,9%. Sebagian besar siswa (69,5 %) memiliki, dan jumlah variasi terbesar adalah pada kelompok

11 64 yaitu sebanyak 6 jenis. Pada kategori model atom Bohr (MAB) dan letak elektron (LE), konsepsi siswa hanya terdiri atas KH dan, hal ini karena dalam instrumen tes tidak disediakan pilihan alasan. Persentase konsepsi pada masing-masing kategori dapat dilihat pada Gambar 4.. Persentase MAB TEK LE PE JK KH Kategori Gambar 4. Persentase Siswa SMA Kelas X tentang SAB Keterangan: SAB=struktur atom menurut teori atom Bohr, MAB=Model atom Bohr, TEK=tingkat energi lintasan/kulit, LE=letak elektron, PE=perpindahan elektron, JK= jumlah lintasan/kulit, KH=konsepsi terhubung, =konsepsi terpisah, =konsepsi terpisah, =konsepsi terpisah Pada Gambar 4., terlihat bahwa hanya pada kategori model atom Bohr, sebagian besar siswa memiliki KH, yaitu 77,89%, pada empat kategori yang lain persentase siswa yang memiliki KH relatif rendah, bahkan pada kategori jumlah lintasan yang dimiliki suatu atom, tidak ada siswa yang memiliki KH. Jumlah variasi MAB TEK LE PE JK Kategori Gambar 4. Jumlah Variasi Siswa SMA Kelas X tentang SAB Keterangan: SAB=struktur atom menurut teori atom Bohr, MAB=model atom Bohr, TEK=tingkat energi kulit, LE=letak elektron, PE=perpindahan elektron, JK=jumlah kulit, =konsepsi terpisah

12 65 Berdasarkan jumlah variasi konsepsinya, terdapat 44 jenis, terdiri atas 5 jenis, jenis, dan 6 jenis. Jumlah variasi konsepsi pada masing-masing kategori disajikan pada Gambar 4.. Kecilnya rata-rata persentase siswa yang memiliki KH (0,9%) menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa yang memahami stuktur atom Bohr. Banyaknya jumlah variasi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki konsepsi terpisah, dan besarnya persentase menunjukkan banyaknya konsepsi siswa yang kisarannya relatif jauh dari konsep SAB. Indikasi-indikasi tersebut menunjukkan bahwa sebagain besar siswa SMA kelas X memiliki konsepsi yang kurang sesuai dengan konsep SAB.. Pembelajar tentang SAMG Siswa SMA kelas XI IPA mempelajari struktur atom mekanika gelombang, mahasiswa pendidikan kimia semester mempelajari struktur atom mekanika gelombang pada mata kuliah kimia dasar, mahasiswa semester 7 telah mempelajari SAMG pada beberapa mata kuliah, dan menggunakan konsep-konsep yang berkaitan dengan SAMG pada mata kuliah ikatan kimia. Berikut ini disajikan data tentang konsepsi dari 45 siswa SMA kelas XI IPA, 94 mahasiswa pendidikan kimia semester satu, dan 49 mahasiswa pendidikan kimia semester tujuh tentang SAMG. Data tersebut dikelompokkan dalam sembilan kategori, dan dipilah-pilah lagi berdasarkan persentase KH dan jumlah variasi -nya. a. Kategori Elektron Pada Tabel 4.4 disajikan konsepsi pembelajar tentang elektron yang dipilah berdasarkan struktur konsepsi, tingkatan kelas, dan persentase pembelajar

13 66 pada masing-masing konsepsi. Jumlah persentase KH dan variasi pada kategori konsepsi elektron disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.4 Pembelajar pada Kategori Elektron No Menurut teori atom mekanika gelombang, kebolehjadian terbesar menemukan elektron adalah pada lintasan/kulit. Menurut teori atom mekanika gelombang, kebolehjadian terbesar menemukan elektron adalah pada subkulit, Menurut teori atom mekanika gelombang, kebolehjadian terbesar menemukan elektron adalah pada lintasan bergelombang. Menurut teori atom mekanika gelombang, kebolehjadian Karena elektron terdapat dalam kulit yang mengelilingi inti atom Karena elektron menempel pada kulit-kulit Karena subkulit menentukan jumlah elektron dalam suatu kulit Karena pada subkulit terdapat orbital yang di dalamnya mengandung pasangan-pasangan elektron Karena orbital adalah ruang di sekitar inti atom tempat ditemukannya elektron Karena elektron mengelilingi inti atom dan membuat lintasan berupa orbital Karena pada teori atom mekanika gelombang, terdapat lintasan bergelombang yang dimungkinkan terdapat elektron yang bermuatan negatif Karena kemungkinan ditemukan elektron adalah dalam lintasan-lintasan atom A () A A () A A (7) A (8) A (9) A (0) Karena elektron terdapat dalam kulit yang B mengelilingi inti atom () Karena elektron menempel pada kulit-kulit B Karena subkulit menentukan jumlah elektron B dalam suatu kulit () Karena tiap subkulit pasti mengandung elektron B Karena pada subkulit terdapat orbital yang di B dalamnya mengandung pasangan-pasangan elektron Karena elektron mengelilingi inti atom dan membuat lintasan berupa orbital Karena subkulit menentukan jumlah elektron dalam suatu kulit Karena elektron mengelilingi inti atom dan membuat lintasan berupa orbital Karena pada teori atom mekanika gelombang, terdapat lintasan bergelombang yang dimungkinkan terdapat elektron yang bermuatan negatif Karena kemungkinan ditemukan elektron adalah dalam lintasan-lintasan atom Karena orbital merupakan ruang di sekitar inti atom yang paling boleh jadi ditempati elektron Karena orbital adalah ruang di sekitar inti atom tempat ditemukannya elektron B (8) C () C (8) C (9) C (0) D D (7) Kode Satuan Struktur Pembelajar Kelas S XI 5,7 4,47 6,,07, 0, ,06 0,76,06,04,07,06 0,45,06 0,76, ,04 6,90 6,8 4,08, ,90 4,5 4,9,06 0 9,65, 8,6 KH,46 9,6 44,90 7,58 8,5 4,08

14 67 Tabel 4.4 Pembelajar pada Kategori Elektron (lanjutan) No Struktur terbesar menemukan elektron adalah pada orbital. Kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron dalam orbital s seperti yang tampak pada gambar adalah pada daerah di sekitar titik pusat bola. Kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron dalam orbital s seperti yang tampak pada gambar adalah pada daerah di antara titik pusat dan daerah tepi bola Kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron dalam orbital s seperti yang tampak pada gambar adalah Karena elektron mengelilingi inti atom dan membuat lintasan berupa orbital Karena kerapatan titik ada pada titik pusat bola, maka elektron berada di sekitar titik pusat bola Karena walaupun bercaknya kurang rapat tetapi ruang di antara titik pusat dan tepi bola volumenya lebih besar Karena orbital s berbentuk lingkaran, kemungkinan menemukan elektronnya sulit dan tidak dapat diperkirakan Karena titik pusat bola adalah orbital s sebagai inti atom. Semakin lebar lingkarannya akan semakin besar jumlah orbital Karena subkulit s letaknya berada di dekat titik pusat atom sehingga kita dapat mencarinya di sekitar situ Karena sesuai yang dikemukakan oleh Max Born bahwa untuk menemukan elektron paling besar ditemukan di sekitar inti atom Karena s hanya terdapat di kulit K, dimana kulit K terdapat pada daerah inti/pusat bola Karena kerapatan titik ada pada titik pusat bola, maka elektron berada di sekitar titik pusat bola Karena walaupun bercaknya kurang rapat tetapi ruang di antara titik pusat dan tepi bola volumenya lebih besar Karena orbital s berbentuk lingkaran, kemungkinan menemukan elektronnya sulit dan tidak dapat diperkirakan Karena titik pusat bola adalah orbital s sebagai inti atom. Semakin lebar lingkarannya akan semakin besar jumlah orbital Karena subkulit s letaknya berada di dekat titik pusat atom sehingga kita dapat mencarinya di sekitar situ Karena sesuai yang dikemukakan oleh Max Born bahwa untuk menemukan elektron paling besar ditemukan di sekitar inti atom Karena s hanya terdapat di kulit K, dimana kulit K terdapat pada daerah inti/pusat bola Karena subkulit s terletak pada lintasan/kulit terluar Karena kerapatan titik ada pada titik pusat bola, maka elektron berada di sekitar titik pusat bola Karena walaupun bercaknya kurang rapat tetapi ruang di antara titik pusat dan tepi bola volumenya lebih besar Karena orbital s berbentuk lingkaran, kemungkinan menemukan elektronnya sulit dan tidak dapat diperkirakan D (8) 4 A () 4 A 4 A () 4 A 4 A 4 A 4 A (7) 4 B () 4 B 4 B () 4 B 4 B 4 B 4 B (7) 4 B (8) 4 C () 4 C 4 C () Kode Satuan Pembelajar Kelas S XI 8,7, 4,08,0,4 4,9 0,06 0 0,06 0,8 0,04 6,90,9 6,,4,8 8,6 0,4 8,5 4,08 0,69,,04 KH 4,4 7,45 4,08,76 0 0,8,,04,45,06 0,0, ,69 0,04 0,69 0,04

15 68 Tabel 4.4 Pembelajar pada Kategori Elektron (lanjutan) No pada titik pusat orbital s Kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron dalam orbital s seperti yang tampak pada gambar adalah pada kulit pertama Kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron dalam orbital s seperti yang tampak pada gambar adalah pada kulit terluar Kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron dalam orbital s seperti yang tampak pada gambar adalah tidak dapat diperkirakan Berdasarkan teori atom mekanika gelombang, Karena titik pusat bola adalah orbital s sebagai inti atom. Semakin lebar lingkarannya akan semakin besar jumlah orbital Karena subkulit s letaknya berada di dekat titik pusat atom sehingga kita dapat mencarinya di sekitar situ karena sesuai yang dikemukakan oleh Max Born bahwa untuk menemukan elektron paling besar ditemukan di sekitar inti atom Karena s hanya terdapat di kulit K, dimana kulit K terdapat pada daerah inti/pusat bola Karena kerapatan titik ada pada titik pusat bola, maka elektron berada di sekitar titik pusat bola Karena orbital s berbentuk lingkaran, kemungkinan menemukan elektronnya sulit dan tidak dapat diperkirakan Karena titik pusat bola adalah orbital s sebagai inti atom. Semakin lebar lingkarannya akan semakin besar jumlah orbital Karena subkulit s letaknya berada di dekat titik pusat atom sehingga kita dapat mencarinya di sekitar situ Karena sesuai yang dikemukakan oleh Max Born bahwa untuk menemukan elektron paling besar ditemukan di sekitar inti atom Karena s hanya terdapat di kulit K, dimana kulit K terdapat pada daerah inti/pusat bola Karena subkulit s terletak pada lintasan/ kulit terluar Karena subkulit s terletak pada lintasan/ kulit terluar Karena kerapatan titik ada pada titik pusat bola, maka elektron berada di sekitar titik pusat bola Karena orbital s berbentuk lingkaran, kemungkinan menemu-kan elektronnya sulit dan tidak dapat diperkirakan Karena titik pusat bola adalah orbital s sebagai inti atom. Semakin lebar lingkarannya akan semakin besar jumlah orbital 4 C 4 C 4 C 4 C (7) 4 D () 4 D () 4 D 4 D 4 D 4 D (7) 4 D (8) 4 E (8) 4 F () 4 F () 4 F Karena subkulit s letaknya berada di dekat 4 F titik pusat atom sehingga kita dapat mencarinya di sekitar situ Karena subkulit s terletak pada lintasan/kulit 4 F terluar (8) karena elektron ada di sekitar orbital 5 A karena kulit terluar dari atom tersebut dapat 5 A menerima elektron () Kode Satuan Struktur Pembelajar Kelas S XI,76 0,04 0,,04,8,,04,07, 0,07,06,04 0,06 0 4,4 0 0,45 5, 0,8,06 4,08 6,, 0,0 0 0,04,45,06 8,6 0 0,04,45,70 6, 0 0,04,8 0 0,76 0 0

16 69 Tabel 4.4 Pembelajar pada Kategori Elektron (lanjutan) No ada peluang karena elektron banyak terdapat di luar orbital 5 A 59. menemukan elektron di luar karena elektron bergerak dalam lintasannya ruang yang 5 A 60. paling boleh jadi ditempati karena elektron menempel pada lintasanlintasan orbital (7) 5 A 6. elektron pada waktu tertentu, karena lintasannya berupa gelombang dimana 5 A 6. dimungkinkan adanya elektron (8) 6. karena kemungkinan terbesar menemukan 5 A elektron adalah pada orbital () Berdasarkan karena ketentuannya hanya di luar inti, tetapi 5 B 64. teori atom mekanika gelom- karena elektron ada di sekitar orbital sangat kecil () bang, tidak 5 B 65. ada peluang menemukan karena elektron banyak terdapat di luar orbital 5 B 66. elektron di luar ruang yang 67. karena elektron bergerak dalam lintasannya 5 B paling boleh 68. jadi ditempati elektron pada karena pada tepi lintasan orbital paling banyak 5 B 69. waktu tertentu, mengandung elektron 70. karena elektron menempel pada lintasanlintasan orbital (7) 5 B 7. karena lintasannya berupa gelombang dimana 5 B dimungkinkan adanya elektron (8) 7. karena elektron dalam atom berada pada 5 B orbital (9) 7. karena peluang terbesar menemukan elektron 5 B dalam orbital adalah pada bagian titik (0) pusatnya Berdasarkan teori atom mekanika gelombang, peluang terbesar menemukan elektron dalam orbital adalah pada bagian titik pusatnya, Berdasarkan teori atom mekanika gelombang, peluang terbesar menemukan elektron karena kemungkinan terbesar menemukan elektron adalah pada orbital karena ketentuannya hanya di luar inti, tetapi sangat kecil karena elektron ada di sekitar orbital karena pada tepi lintasan orbital paling banyak mengandung elektron karena lintasannya berupa gelombang dimana dimungkinkan adanya elektron karena elektron dalam atom berada pada orbital karena peluang terbesar menemukan elektron dalam orbital adalah pada bagian titik pusatnya karena kemungkinan terbesar menemukan elektron adalah pada orbital karena elektron ada di sekitar orbital karena kulit terluar dari atom tersebut dapat menerima elektron karena elektron bergerak dalam lintasannya 5 B () 5 C () 5 C 5 C 5 C (8) 5 C (9) 5 C (0) 5 C () 5 D 5 D () 5 D Kode Satuan Struktur Pembelajar Kelas S XI 0,06 0, KH 0,69, 0,45 5, 4, ,45 0,04 0 0,04 4,8,9 4, ,76,8,04 0,69 0,04 0, 0 0, 0 0,06,04 5,,8,45,07, 0,8 0 4,08 0,69,06 0 6,,4 6,

17 70 Tabel 4.4 Pembelajar pada Kategori Elektron (lanjutan) No dalam orbital adalah tepat pada lintasannya, karena pada tepi lintasan orbital paling banyak mengandung elektron karena elektron menempel pada lintasanlintasan orbital karena lintasannya berupa gelombang dimana dimungkinkan adanya elektron karena elektron dalam atom berada pada orbital karena peluang terbesar menemukan elektron dalam orbital adalah pada bagian titik pusatnya karena kemungkinan terbesar menemukan elektron adalah pada orbital 5 D 5 D (7) 5 D (8) 5 D (9) 5 D (0) Kode Satuan Struktur Pembelajar Kelas S XI,8,06,04 4,4,9 8,6 8,96 9,57 8,6,76 0 6, 0,69,,04 5 D 90. () Keterangan: KH=konsepsi terhubung, =konsepsi terpisah, = konsepsi terpisah, = konsepsi terpisah, XI=siswa SMA kelas XI IPA, S=mahasiswa semester, = mahasiswa semester 7, makna kode satuan dapat dilihat pada Tabel. hal ,65 9,57,4 Hanya sebagian kecil pembelajar yang memiliki konsepsi bahwa kebolehjadian terbesar menemukan elektron adalah pada orbital, dengan memberikan penjelasan yang sesuai dengan konsep SAMG (memiliki konsepsi KH). Sebagian besar pembelajar memiliki konsepsi bahwa kebolehjadian terbesar menemukan elekton adalah pada lintasan/kulit, subkulit, dan lintasan bergelombang. Hanya sebagian kecil pembelajar, yang memiliki konsepsi bahwa kemungkinan terbesar menemukan elektron dalam orbital s seperti yang diperlihatkan pada gambar (terdapat dalam instrumen tes) adalah pada daerah antara titik pusat dan tepi bola, dengan memberikan penjelasan yang sesuai dengan konsep SAMG (konsepsi KH). Sebagian pembelajar menyatakan elektron ada pada daerah di sekitar titik pusat bola, di titik pusat bola, dan tepi bola.

18 7 Tabel Hasil Wawancara tentang Elektron No Pertanyaan Kelas Pembelajar Pembelajar Pembelajar Pembelajar 4 XI Di luar inti Tidak tahu Di kulit Di kulit (kulit) Dimanakah S di orbital, di orbital, orbital ada di orbital ada di orbital ada di di orbital, di orbital, peluang terbesar orbital ada di menemukan subkulit antara kulit subkulit kulit elektron dalam atom? Di orbital, mengelilingi inti Sama dgn Bohr ada di lintasan Dalam orbital, orbital ada di lintasan ada di sekitar inti atom, di kulit Jika orbital s digambarkan seperti XI Di daerah dekat inti atom Di daerah tepi bola Di bagian tepi Tidak tahu bola, dimanakah S Di dekat inti Di dekat inti Di dekat inti Di bagian tepi peluang terbesar (di lintasan) menemukan elektron pada orbital s Di antara inti dan tepi bola Peluangnya ada di lintasan Elektron ada di dekat inti Di bagian tepi bola Keterangan: XI=siswa SMA kelas XI IPA, S=mahasiswa semester, = mahasiswa semester 7 Untuk menelusuri konsepsi pembelajar secara lebih dalam, dilakukan wawancara. Pembelajar yang terlibat dalam kegiatan wawancara sebanyak pembelajar, masing-masing 4 siswa SMA kelas XI IPA, 4 mahasiswa semester, dan 4 mahasiswa semester 7. Pembelajar yang diwawancarai adalah sebagai berikut: pembelajar berasal dari kelompok atas sekolah peringkat atas/program reguler, pembelajar berasal dari kelompok bawah sekolah peringkat atas/program reguler, pembelajar berasal dari kelompok atas sekolah peringkat bawah/program nonreguler, dan pembelajar 4 berasal dari kelompok bawah sekolah peringkat bawah/program nonreguler. Pemilihan karakteristik pembelajar yang diwawancarai tersebut dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana konsepsi pembelajar yang paling pandai dan paling lemah pada setiap tingkatan kelas, karena berdasarkan hasil tes IDSA hampir tidak terdapat perbedaan di antara mereka. Hasil wawancara tentang elektron disajikan pada Tabel 4.5. Berdasarkan hasil wawancara, semua pembelajar tidak memiliki konsepsi yang sesuai dengan SAMG tentang keberadaan elektron, kecuali konsepsi pembelajar pada tingkatan kelas tentang kebolehjadian menemukan elektron di orbital s. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, dapat dinyatakan bahwa

19 7 sebagian besar pembelajar memiliki konsepsi yang kurang sesuai dengan konsep SAMG pada kategori elektron. Tabel 4.6 Persentase konsepsi terhubung dan jumlah variasi konsepsi terpisah Pembelajar pada kategori konsepsi Elektron Tingkatan Kelas KH Jumlah % % % % IX 9,4 5,7 4 5, ,5 70 S 6, 6 5,67 4 5,7 8 68,0 48 6, 5 7,48 4,76 8 7,4 46 Keterangan: KH=konsepsi tehubung, =konsepsi terpisah, %=persentase pembelajar, =jumlah variasi konsepsi (satuan), IX=siswa SMA kelas XI IPA, S=mahasiswa semester, = mahasiswa semester 7 Berdasarkan Tabel 4.6, terlihat adanya kenaikan persentase KH dari kelas XI IPA sampai mahasiswa pendidikan kimia semester 7, meskipun relatif kecil, berturut-turut dari 9,4%, 6,%, sampai 6,%. Adanya kenaikan persentase KH menunjukkan konsepsi yang makin sesuai dengan konsep SAMG dari siswa SMA kelas XI IPA hingga mahasiswa pendidikan kimia semester 7, tentang kebolahjadian menemukan elektron dalam atom dan dalam orbital s. Jumlah Variasi Total Struktur Gambar 4. Jumlah Variasi Pebelajar pada Kategori Elektron Keterangan: = konsepsi terpisah, = konsepsi terpisah, = konsepsi terpisah, = konsepsi terpisah, IX= siswa SMA kelas XI IPA, S=mahasiswa pendidikan kimia semester, =mahasiswa pendidikan kimia semester 7 IX S

20 7 Dari Tabel 4.6 dan Gambar 4., terlihat adanya penurunan jumlah variasi dari kelas XI IPA sampai mahasiswa pendidikan kimia semester 7, berturutturut dari 70 jenis, 48 jenis, hingga 46 jenis. Terjadi penurunan jumlah variasi dari kelas XI IPA sampai mahasiswa pendidikan kimia semester dari 5 menjadi 8 jenis, akan tetapi dari mahasiswa semester sampai semester 7 tidak terjadi penurunan (tetap 8 jenis). Adanya penurunan jumlah variasi, diikuti penurunan jumlah variasi merupakan indikasi kecenderungan konsepsi yang makin sesuai dengan SAMG dari siswa SMA kelas XI IPA hingga mahasiswa pendidikan kimia semester, tentang kebolehjadian menemukan elektron dalam atom dan dalam orbital s, akan tetapi dari mahasiswa semester sampai semester 7 tidak menunjukkan kecenderungan konsepsi yang makin sesuai dengan SAMG. b. Kategori Orbital Pada Tabel 4.7 disajikan konsepsi pembelajar tentang orbital yang dipilah berdasarkan struktur konsepsi, tingkatan kelas, dan persentase pembelajar pada masing-masing konsepsi. Jumlah persentase KH dan variasi pada kategori konsepsi orbital disajikan pada Tabel 4.9. Tabel 4.7 Pembelajar pada Kategori Orbital No 4 Menurut teori atom mekanika gelombang, orbital adalah ruang di sekitar inti atom yang paling boleh jadi ditempati elektron Karena orbital terdapat dalam subkulit (s, p, d, f) dan subkulit berasal dari kulit (K,L,M ) Karena elektron mengitari inti atom di sekitar inti atom, bergerak seperti planetplanet yang mengitari matahari Karena elektron bergerak pada suatu lintasan yang memiliki bentuk seperti gelombang dan mengelilingi inti atom positif Karena bentuk kulitnya bergelombang A () A A () A Kode Satuan Struktur XI % Pembelajar Kelas S % %,8 6,8 0,0,07 4,6,04,45, 4,08 0 5, 0

21 74 Tabel 4.7 Pembelajar pada Kategori Orbital (lanjutan) No Menurut teori atom mekanika gelombang, orbital adalah ruang yang terdapat dalam subkulit, dan subkulit tersebut terdapat dalam kulit-kulit Menurut teori atom mekanika gelombang, orbital adalah suatu tempat dimana elektronelektron dapat disikan sesuai dengan subkulitnya Menurut teori atom mekanika gelombang, orbital adalah kotak-kotak atau ruang tempat pengisian elek tron dimana di dalamnya maksimal terisi elektron Karena elektron berada pada orbital-orbital A yang ada pada kulit Karena letak elektron tidak dapat ditentukan A dengan pasti Karena sesuai teori atom modern, yaitu A elektron dalam atom berada pada orbital (8) Karena orbital terdapat dalam subkulit (s, p, B d, f) dan subkulit berasal dari kulit () (K,L,M ) Karena elektron berada pada orbital-orbital yang ada pada kulit Karena subkulit memang bagian dari kulit Karena orbital terdapat dalam sub-kulit (s, p, d, f) dan subkulit berasal dari kulit (K,L,M ) Karena elektron mengitari inti atom di sekitar inti atom, bergerak seperti planetplanet yang mengitari matahari Karena elektron bergerak pada suatu lintasan yang memiliki bentuk seperti gelombang dan mengelilingi inti atom positif B B (7) C () C C () Karena elektron berada pada orbital-orbital C yang ada pada kulit Karena sesuai teori atom modern, yaitu C elektron dalam atom berada pada orbital (8) Karena orbital terdapat dalam subkulit (s, p, D d, f) dan subkulit berasal dari kulit () (K,L,M ) Karena elektron mengitari inti atom di sekitar inti atom, bergerak seperti planetplanet yang mengitari matahari Karena elektron bergerak pada suatu lintasan yang memiliki bentuk seperti gelombang dan mengelilingi inti atom positif D D () Karena elektron berada pada orbital-orbital D yang ada pada kulit Karena letak elektron tidak dapat ditentukan D dengan pasti Karena subkulit memang bagian dari kulit D (7) Karena sesuai teori atom modern, yaitu D elektron dalam atom berada pada orbital (8) Kode Satuan Struktur XI % Pembelajar Kelas S % % 0,69,,04 KH 7,58 6,8,0 4,4 6,8,04 6,0 5, 0 0,06 0,45 7,45 4,08 0,69 4, ,04 0, 4,08 0 0,04,0,70 4,9, ,5,9 4,08,8 0,04,8 6,8 4,08

22 75 Tabel 4.7 Pembelajar pada Kategori Orbital (lanjutan) No Menurut teori atom mekanika gelombang, orbital adalah ruang dalam subkulit yang di dalamnya terdapat elektron-elektron Menurut teori atom mekanika gelombang, orbital adalah lintasan-lintasan yang mengelilingi inti atom yang berisikan elektron-elektron Menurut teori atom mekanika gelombang, orbital adalah tempat perlintasan elektron dalam sebuah atom Menurut teori atom mekanika gelombang, orbital adalah tingkat energi dari suatu ruang yang mempunyai peluang terbesar untuk menemukan elektron di sekitar inti atom Di dalam suatu atom, orbital terdapat pada kulit Karena orbital terdapat dalam subkulit (s, p, d, f) dan subkulit berasal dari kulit (K,L,M ) Karena elektron mengitari inti atom di sekitar inti atom, bergerak seperti planetplanet yang mengitari matahari Karena elektron bergerak pada suatu lintasan yang memiliki bentuk seperti gelombang dan mengelilingi inti atom positif Karena elektron berada pada orbital-orbital yang ada pada kulit Karena sesuai teori atom modern, yaitu elektron dalam atom berada pada orbital Karena orbital terdapat dalam subkulit (s, p, d, f) dan subkulit berasal dari kulit (K,L,M ) Karena elektron mengitari inti atom di sekitar inti atom, bergerak seperti planetplanet yang mengitari matahari Karena elektron bergerak pada suatu lintasan yang memiliki bentuk seperti gelombang dan mengelilingi inti atom positif Karena elektron berada pada orbital-orbital yang ada pada kulit Karena sesuai teori atom modern, yaitu elektron dalam atom berada pada orbital Karena elektron mengitari inti atom di sekitar inti atom, bergerak seperti planet-planet yang mengitari matahari Karena sesuai teori atom modern, yaitu elektron dalam atom berada pada orbital Karena orbital terdapat dalam subkulit (s, p, d, f) dan subkulit berasal dari kulit (K,L,M ) Karena elektron mengitari inti atom di sekitar inti atom, bergerak seperti planetplanet yang mengitari matahari Karena elektron bergerak pada suatu lintasan yang memiliki bentuk seperti gelombang dan mengelilingi inti atom positif Karena elektron berada pada orbital-orbital yang ada pada kulit karena letak elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti Karena sesuai teori atom modern, yaitu elektron dalam atom berada pada orbital Karena orbital menunjukkan bilangan kuantum azimut (l), jadi sama-sama menunjukkan subkulit E () E E () E E (8) F () F F () F F (8) G G (8) I () I I () I I I (8) 4 A () Kode Satuan Struktur XI % Pembelajar Kelas S % %,07 0 4,08,45,9,04 0,69 0,04,45,9,04 4, ,90,06 6,,07,06,04,76,06 0,8 0 0,45 4,6,04,45 0 4,08,8,06,04 4,8 8,5 0,07,06 0

23 76 Tabel 4.7 Pembelajar pada Kategori Orbital (lanjutan) No Di dalam suatu atom, orbital terdapat pada subkulit Di dalam suatu atom, orbital terdapat di sekitar inti atom Karena di setiap kulit memiliki subkulit dan di dalam subkulit itulah kita bisa menentukan orbitalnya Karena kebolehjadian terbesar menemukan elektron dalam suatu atom adalah dalam ruang di sekitar inti atom Karena di antara kulit satu dengan kulit lainnya terdapat ruang yang bernama orbital Karena orbital menunjukkan bilangan kuantum azimut (l), jadi sama-sama menunjukkan subkulit Karena di setiap kulit memiliki subkulit dan di dalam subkulit itulah kita bisa menentukan orbitalnya Karena inti atom selalu dikelilingi oleh elektron yang berada di subkulit Karena kebolehjadian terbesar menemukan elektron dalam suatu atom adalah dalam ruang di sekitar inti atom Karena untuk menentukan orbital maka yang dibutuhkan adalah keterangan mengenai subkulitnya Karena pasangan-pasangan orbital bergantung pada bilangan kuantum azimut suatu subkulit misalnya s=0, p=, d=, f= Karena orbital yang di dalamnya terdapat elektron berputar mengitari inti atom dan bergerak di sekitar inti atom Karena di antara kulit satu dengan kulit lainnya terdapat ruang yang bernama orbital Karena subkulit menyatakan berapa banyak ruang orbital suatu unsur Karena satu subkulit terdiri atas satu atau lebih orbital Karena orbital menunjukkan bilang-an kuantum azimut (l), jadi sama-sama menunjukkan subkulit Karena inti atom selalu dikelilingi oleh elektron yang berada di subkulit Karena kebolehjadian terbesar menemukan elektron dalam suatu atom adalah dalam ruang di sekitar inti atom Karena untuk menentukan orbital maka yang dibutuhkan adalah keterangan mengenai subkulitnya Karena orbital yang di dalamnya terdapat elektron berputar mengitari inti atom dan bergerak di sekitar inti atom Karena subkulit menyatakan berapa banyak ruang orbital suatu unsur 4 A 4 A 4 A (8) 4 B () 4 B 4 B () 4 B 4 B 4 B 4 B (7) 4 B (8) 4 B (9) 4B (0) 4 C () 4 C () 4 C 4 C 4 C (7) 4 C (9) Kode Satuan Struktur XI % Pembelajar Kelas S % % 0,9 4,08, ,69 0,04,07 9,57 0,0 8,6 5,96 4,49 0,69,,04 0,69 0,04,45,06,4 9,57 6,0 0 4,6 0 0,69,06 0 9,65,9 0,0,8, 0 KH 6, 7,0 4,08, ,4, 4,08

24 77 Tabel 4.7 Pembelajar pada Kategori Orbital (lanjutan) No Di dalam suatu atom, orbital terdapat di luar inti atom dan mengelilingi inti atom tersebut Di dalam suatu atom, orbital terdapat di daerah antar inti di antara dua atom Keberadaan/ Identitas orbital suatu atom digambarkan oleh bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik Karena orbital menunjukkan bilangan kuantum azimut (l), jadi sama-sama menunjukkan subkulit Karena di setiap kulit memiliki subkulit dan di dalam subkulit itulah kita bisa menentukan orbitalnya Karena inti atom selalu dikelilingi oleh elektron yang berada di subkulit Karena kebolehjadian terbesar menemukan elektron dalam suatu atom adalah dalam ruang di sekitar inti atom Karena untuk menentukan orbital maka yang dibutuhkan adalah keterangan mengenai subkulitnya Karena pasangan-pasangan orbital bergantung pada bilangan kuantum azimut suatu subkulit misalnya s=0, p=, d=, f= Karena orbital yang di dalamnya terdapat elektron berputar mengitari inti atom dan bergerak di sekitar inti atom Karena di antara kulit satu dengan kulit lainnya terdapat ruang yang bernama orbital Karena subkulit menyatakan berapa banyak ruang orbital suatu unsur Karena orbital menunjukkan bilangan kuantum azimut (l), jadi sama-sama menunjukkan subkulit Karena inti atom selalu dikelilingi oleh elektron yang berada di subku-lit Karena kebolehjadian terbesar menemukan elektron dalam suatu atom adalah dalam ruang di sekitar inti atom Karena untuk menentukan orbital maka yang dibutuhkan adalah keterangan mengenai subkulitnya Karena orbital yang di dalamnya terdapat elektron berputar mengitari inti atom dan bergerak di sekitar inti atom Karena di antara kulit satu dengan kulit lainnya terdapat ruang yang bernama orbital Karena bilangan kuantum utama menunjukkan tingkat energi, bilangan kuantum azimut menunjukkan bentuk orbital, dan bilangan kuantum magnetik menunjukkan jumlah orientasi ruang orbital 4 D () 4 D 4 D () 4 D 4 D 4 D 4 D (7) 4 D (8) 4 D (9) 4 E () 4 E () 4 E 4 E 4 E (7) 4 E (8) 5 A () Kode Satuan Struktur XI % Pembelajar Kelas S % %,45,9,04 4,8 0,04 6,90,06 0,0,8 0 0,8, 0 6,90 0,64,04 0,69,06 0, ,06,04 0,69 0,04 0, 0 0, 0 0,06 0 KH 6,55 4,89 6,

25 78 Tabel 4.7 Pembelajar pada Kategori Orbital (lanjutan) No Keberadaan/ identitas orbital suatu atom digambarkan oleh bilangan kuantum utama, azimut, dan spin Keberadaan/ identitas orbital suatu atom digambarkan oleh bilangan kuantum azimut, magnetik dan spin Keberadaan/iden titas orbital suatu atom ditentukan oleh bilangan kuantum utama, azimut, magnetik dan spin Istilah orbital pada teori atom mekanika gelombang sama dengan istilah orbit pada teori atom Bohr Karena untuk mengetahui keberadaan orbital tidak berdasarkan bilangan kuantum utama, yang diperlukan adalah bilangan kuantum azimut, yang menentukan nilai tiap-tiap subkulit. Bilangan kuantum magnetik berdasarkan pada nilai bilangan kuantum azimutnya dan bilangan kuantum spin menentukan +/ atau -/ Karena bilangan kuantum utama menunjukkan tingkat energi, bilangan kuantum azimut menunjukkan bentuk orbital, dan bilangan kuantum magnetik menunjukkan jumlah orientasi ruang orbital Karena untuk mengetahui keberadaan orbital tidak berdasarkan bilangan kuantum utama, yang diperlukan adalah bilangan kuantum azimut, yang menentukan nilai tiap-tiap subkulit. Bilangan kuantum magnetik berdasarkan pada nilai bilangan kuantum azimutnya dan bilangan kuantum spin menentukan +/ atau -/ Karena bilangan kuantum utama meunnjukkan tingkat energi, bilangan kuantum azimut menunjukkan bentuk orbital, dan bilangan kuantum magnetik menunjukkan jumlah orientasi ruang orbital Karena untuk mengetahui keberadaan orbital tidak berdasarkan bilangan kuantum utama, yang diperlukan adalah bilangan kuantum azimut, yang menentukan nilai tiap-tiap subkulit. Bilangan kuantum magnetik berdasarkan pada nilai bilangan kuantum azimutnya dan bilangan kuantum spin menentukan +/ atau -/ Karena bilangan kuantum utama menunjukkan tingkat energi, bilangan kuantum azimut menunjukkan bentuk orbital, dan bilangan kuantum magnetik menunjukkan jumlah orientasi ruang orbital Karena bilangan kuantum utama tidak menunjukkan apa-apa, sedangkan yang lain menentukan nilai dari elektron yang berada pada orbital tersebut Karena orbit yang digunakan dalam teori atom Bohr memberikan kesan lintasan dimensi yang pasti yang dijalani oleh elektron, istilah orbital hanya dimaksudkan untuk memberikan garis umum daerah dalam dimensi dimana elektron mungkin ditemukan 5 B () 5 B () 5 C () 5 C () 5 D () 5 D () 5 D A () Kode Satuan Struktur XI % Pembelajar Kelas S % %,8 0,04 0,9 0 4,8,9,04 0 0,04 0,4,77 4,9 6,07 6,70 40,8,45,06 0 5,5 6,8 4,08

26 79 Tabel 4.7 Pembelajar pada Kategori Orbital (lanjutan) No Istilah orbital pada teori atom mekanika gelombang analog dengan istilah orbit pada teori atom Bohr Orbital adalah nama lain dari orbit Karena sama-sama menunjukkan ruang elektron Karena istilah orbit pada teori atom Bohr adalah lintasan dengan jari-jari tertentu, sedangkan istilah orbital pada teori atom mekanika gelombang adalah daerah di sekitar inti atom yang paling boleh jadi ditempati elektron Karena istilah orbital pada teori atom mekanika gelombang adalah perubahan dari istilah orbit pada teori atom Bohr, hanya diganti nama Karena orbit adalah lintasan elektron, sedangkan orbital adalah tempat pengisian elektron-elektron sesuai dengan subkulitnya Karena pada teori atom mekanika gelombang orbital adalah kebolehjadian menemukan elektron, pada teori atom Bohr orbit adalah tempat menemukan elektron dalam lintasan lingkaran Karena pada kedua teori atom tersebut sama-sama menggunakan istilah orbital bukan orbit Karena orbit yang digunakan dalam teori atom Bohr memberikan kesan lintasan dimensi yang pasti yang dijalani oleh elektron, istilah orbital hanya dimaksudkan untuk memberikan garis umum daerah dalam dimensi dimana elektron mungkin ditemukan Karena sama-sama menunjukkan ruang elektron Karena istilah orbit pada teori atom Bohr adalah lintasan dengan jari-jari tertentu, sedangkan istilah orbital pada teori atom mekanika gelombang adalah daerah di sekitar inti atom yang paling boleh jadi ditempati elektron Karena orbit adalah lintasan elektron, sedangkan orbital adalah tempat pengisian elektron-elektron sesuai dengan subkulitnya Karena pada teori atom mekanika gelombang orbital adalah kebolehjadian menemukan elektron, pada teori atom Bohr orbit adalah tempat menemukan elektron dalam lintasan lingkaran Karena orbit yang digunakan dalam teori atom Bohr memberikan kesan lintasan dimensi yang pasti yang dijalani oleh elektron, istilah orbital hanya dimaksudkan untuk memberikan garis umum daerah dalam dimensi dimana elektron mungkin ditemukan Karena sama-sama menunjukkan ruang elektron A A () A A A A (7) B () B B () B B C () C Kode Satuan Struktur XI % Pembelajar Kelas S % %,76,9 4,08 6,90,9 4,08 0 0,04,8 0 0,8 5, 0 0,06 0 6,,06 8,6,76, 0 8,96,8,4,8 0,04,8 9,57,04, ,4 0 0

BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, temuan, dan pembahasan, diperoleh

BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, temuan, dan pembahasan, diperoleh BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, temuan, dan pembahasan, diperoleh kesimpulan tentang perkembangan konsepsi pembelajar tentang struktur atom dari SMA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma dan Desain Penelitian 1. Paradigma Penelitian Kerangka pemikiran yang mendasari dan mengarahkan penelitian ini disajikan pada Gambar 3.1. Konsep tentang struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang zat, yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang zat, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang zat, yang meliputi komposisi, struktur, dan sifat; perubahan, dinamika, dan energetika zat (BSNP, 2006).

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud dengan atom? Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur

Apa yang dimaksud dengan atom? Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur Struktur Atom Apa yang dimaksud dengan atom? Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur Atom tersusun atas partikel apa saja? Partikel-partikel penyusun atom : Partikel Lambang Penemu Muatan Massa 9,11x10-28g

Lebih terperinci

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford. 1 BAB FISIKA ATOM Perkembangan teori atom Model Atom Dalton 1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi 2. Atom-atom suatu unsur semuanya serupa dan tidak dapat berubah

Lebih terperinci

MODUL -1. STRUKTUR ATOM dan SISTEM PERIODIK UNSUR- UNSUR

MODUL -1. STRUKTUR ATOM dan SISTEM PERIODIK UNSUR- UNSUR MODUL -1 STRUKTUR ATOM dan SISTEM PERIODIK UNSUR- UNSUR Standar Kompetensi ( SK ) : Memahami struktur untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur,struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO SK DAN KD Standar Kompetensi Mengidentifikasi struktur atom dan sifat-sifat periodik pada tabel periodik unsur Kompetensi

Lebih terperinci

Mekanika Kuantum. Orbital dan Bilangan Kuantum

Mekanika Kuantum. Orbital dan Bilangan Kuantum Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mendeskripsikan struktur atom dan sifat-sifat periodik serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. Menerapkan teori atom mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom STRUKTUR ATOM Perkembangan Teori Atom 400 SM filsuf Yunani Demokritus materi terdiri dari beragam jenis partikel kecil 400 SM dan memiliki sifat dari materi yang ditentukan sifat partikel tersebut Dalton

Lebih terperinci

BAB 2 STRUKTUR ATOM PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BAB 2 STRUKTUR ATOM PERKEMBANGAN TEORI ATOM BAB 2 STRUKTUR ATOM PARTIKEL MATERI Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi :. Menurut Democritus, pembagian materi bersifat diskontinyu ( jika suatu materi

Lebih terperinci

Bilangan Kuantum Utama (n)

Bilangan Kuantum Utama (n) Bilangan Kuantum Utama (n) Menyatakan nomer kulit tempat elektron berada atau bilangan ini juga menyatakan ukuran orbital/ jarak/ jari-jari atom. Dinyatakan dengan bilangan bulat positif. Mempunyai dua

Lebih terperinci

Bunyi Teori Atom Dalton:

Bunyi Teori Atom Dalton: Bunyi Teori Atom Dalton: Pada 1808, ilmuwan berkebangsaan Inggris, John Dalton, mengemuka- kan teorinya tentang materi atom yang dipublikasikan dalam A New System of Chemical Philosophy. Berdasarkan penelitian

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON 1. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.. Atom suatu unsur serupa semuanya, dan tak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

PERKEMBANGAN TEORI ATOM DEMOKRITUS PERKEMBANGAN TEORI ATOM DALTON THOMSON RUTHERFORD BOHR MEKANIKA KUANTUM + + GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR CATATAN : CATATAN : CATATAN : CATATAN : CATATAN : 1 PENEMUAN DERET BALMER Peralatan

Lebih terperinci

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat benda/materi. Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung sehingga dapat mengubah bahan sesuai

Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat benda/materi. Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung sehingga dapat mengubah bahan sesuai Struktur Atom Mengapa atom dipelajari? Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat benda/materi. Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung sehingga dapat mengubah bahan sesuai dengan kebutuhan.

Lebih terperinci

Aristoteles. Leukipos dan Demokritos. John Dalton. Perkembangan Model Atom. J.J. Thomson. Rutherford. Niels Bohr. Mekanika Kuatum

Aristoteles. Leukipos dan Demokritos. John Dalton. Perkembangan Model Atom. J.J. Thomson. Rutherford. Niels Bohr. Mekanika Kuatum What is an Atom? Aristoteles Leukipos dan Demokritos Perkembangan Model Atom John Dalton J.J. Thomson Rutherford Niels Bohr Mekanika Kuatum 1. Pendapat Aristoteles Materi bersifat kontinue, artinya materi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044

PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044 PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044 PERKEMBANGAN MODEL ATOM Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda dibelah terus menerus, maka pada

Lebih terperinci

Atom netral. Ion bermuatan listrik positif : melepas elektron negatif ; menerima elektron Atom Inti atom o proton o neutron Elektron Contoh:

Atom netral. Ion bermuatan listrik positif : melepas elektron negatif ; menerima elektron Atom Inti atom o proton o neutron Elektron Contoh: Atom netral Ion bermuatan listrik positif : melepas elektron negatif ; menerima elektron Atom Inti atom o proton o neutron Elektron Contoh: 11 23 Na p = 11 e = 11 n = 12 Percobaan Lempeng emas Oleh Rutherford

Lebih terperinci

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda.

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Review Model Atom Model Atom Dalton Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Model Atom Thomson Secara garis besar atom berupa bola

Lebih terperinci

INFORMASI KIMIA ENERGI ATOM

INFORMASI KIMIA ENERGI ATOM Kimia SMAN 113 Jakarta (www.kimiavegas.wordpress.com) Guru Mata Pelajaran : Gianto, SPd Facebook: multios2009@gmail.com INFORMASI KIMIA ENERGI ATOM Energi atom adalah energi yang bersumber dari atom. Setiap

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Kelas/semester Subtopik Alokasi waktu : SMA N 1 Muntilan : XI/I : Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi Memahami struktur

Lebih terperinci

ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR I. Perkembangan teori atom a. Teori atom Dalton: Materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut atom. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang tidak

Lebih terperinci

Perkembangan Model Atom. Semester 1

Perkembangan Model Atom. Semester 1 Perkembangan Model Atom Semester 1 Model atom adalah suatu gambar rekaan atom berdasarkan eksperimen ataupun kajian teoritis, karena para ahli tidak tahu pasti seperti apakah bentuk atom itu sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM 1.1 Teori Atom Perkembangan teori atom merupakan sumbangan pikiran dari banyak ilmuan. Konsep dari suatu atom bukanlah hal yang baru. Ahli-ahli filsafah Yunani pada tahun

Lebih terperinci

TEORI PERKEMBANGAN ATOM

TEORI PERKEMBANGAN ATOM TEORI PERKEMBANGAN ATOM A. Teori atom Dalton Teori atom dalton ini didasarkan pada 2 hukum, yaitu : hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier), massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Kelas/semester Subtopik Alokasi waktu : SMA N 1 Muntilan : XI/I : Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi Memahami struktur

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI A. PILIHAN GANDA

UJI KOMPETENSI A. PILIHAN GANDA UJI KOMPETENSI A. PILIHAN GANDA 1. percobaan yang mendasari teori atom Bohr adalah a. percobaan tabung pembawa muatan b. percobaan penghamburan sinar c. percobaan tetesan minyak d. percobaan sepectrum

Lebih terperinci

Isi Teori Niels Bohr. Kelebihan Niels Bohr. Kekurangan

Isi Teori Niels Bohr. Kelebihan Niels Bohr. Kekurangan dan Model Atom Kelompok 3 : Wahyu Trifandi Octa Cyntya Dewi Syarifah Aini Yayu Purnamasari Dini Andriani Shella Satiwi Guci Dian Apriliya KELUAR dan Model Atom Di dalam fisika atom, model adalah model

Lebih terperinci

BAHAN AJAR KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN BILANGAN KUANTUM

BAHAN AJAR KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN BILANGAN KUANTUM BAHAN AJAR KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN BILANGAN KUANTUM CHEMISTRY IS FUN Oleh : Hana Nazelia AfrianI 1 Konfigurasi Elektron dan Bilangan KONFIGURASI ELEKTRON Konfigurasi elektron adalah susunan elektron

Lebih terperinci

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur. Kelompok 1 Atifa Rahmi ( ) Lelly Shelviyani ( ) Nur Ayu Fitriani ( ) Suhartini ( )

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur. Kelompok 1 Atifa Rahmi ( ) Lelly Shelviyani ( ) Nur Ayu Fitriani ( ) Suhartini ( ) Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur Kelompok 1 Atifa Rahmi (1102867) Lelly Shelviyani (1105121) Nur Ayu Fitriani (1101979) Suhartini (1106554) Mari Kita Pretest Jawablah pernyataan di bawah ini dengan

Lebih terperinci

X Z. ISOTOP Atom atom yang sama mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda disebut isotop Contoh : H 1 H 1 H 1

X Z. ISOTOP Atom atom yang sama mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda disebut isotop Contoh : H 1 H 1 H 1 MODUL -1 NOTASI UNSUR & JUMLAH PROTON, ELEKTRON & NEUTRON Standar Kompetensi : : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Kompetensi Dasar : 1.1.Memahami struktur atom berdasarkan

Lebih terperinci

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia K-13 Kelas X kimia REVIEW I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami hakikat ilmu kimia dan metode ilmiah. 2. Memahami teori atom dan

Lebih terperinci

B. Macam macam Model Atom a. Model Atom John Dalton. a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat. Makalah Struktur Atom 1

B. Macam macam Model Atom a. Model Atom John Dalton. a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat. Makalah Struktur Atom 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas beberapa struktur. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (átomos), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun

Lebih terperinci

Struktur atom. Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi :

Struktur atom. Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi : Struktur atom A PARTIKEL MATERI Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi : Menurut Democritus, pembagian materi bersifat diskontinyu ( jika suatu materi dibagi

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas Atom Bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi disebut atom (berasal dari bahasa Yunani atomos yang berarti tidak dapat dibagi lagi). Namun, berakhir pendapat tersebut

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2 KONFIGURASI ELEKTRON, HUBUNGANNYA DENGAN LETAK UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK, DAN SIFAT PERIODIK UNSUR

KEGIATAN BELAJAR 2 KONFIGURASI ELEKTRON, HUBUNGANNYA DENGAN LETAK UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK, DAN SIFAT PERIODIK UNSUR KEGIATAN BELAJAR 2 KONFIGURASI ELEKTRON, HUBUNGANNYA DENGAN LETAK UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK, DAN SIFAT PERIODIK UNSUR A. CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan letak suatu unsur dalam SPU berdasarkan konfigurasi

Lebih terperinci

kimia REVIEW I TUJUAN PEMBELAJARAN

kimia REVIEW I TUJUAN PEMBELAJARAN KTSP kimia K e l a s XI REVIEW I TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami teori atom mekanika kuantum dan hubungannya dengan bilangan

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM A. PENGERTIAN DASAR

STRUKTUR ATOM A. PENGERTIAN DASAR STRUKTUR ATOM A. PENGERTIAN DASAR 1. Partikel dasar : partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton den neutron. 1. Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL ULANGAN TENGAH HARIAN I. Total. Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C4) 8,12,14,15,16,17, 18,19

ANALISIS SOAL ULANGAN TENGAH HARIAN I. Total. Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C4) 8,12,14,15,16,17, 18,19 ANALISIS SOAL ULANGAN TENGAH HARIAN I Mata pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI IPA 1/1 Kisi Butir Soal Class XI Mudah Sedang Susah C1 C2 and C3 C 4,5,6 Total Presentase 12,5% 87,5% - 100% Jumlah soal

Lebih terperinci

TEORI ATOM Materi 1 : Baca teori ini, kerjakan soal yang ada di halaman paling belakang ini

TEORI ATOM Materi 1 : Baca teori ini, kerjakan soal yang ada di halaman paling belakang ini TEORI ATOM Materi 1 : Baca teori ini, kerjakan soal yang ada di alaman paling belakang ini 1. Model atom Dalton a. Atom adala bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi b. Atom suatu

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani. sinar bermuatan negatif. kecil pembentuk atom tersebut yaitu

STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani. sinar bermuatan negatif. kecil pembentuk atom tersebut yaitu STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani A. PENDAHULUAN Istilah atom pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani bernama Demokritus dengan istilah atomos yang artinya tidak dapat dibagi.

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM. 3. Perhatikan gambar berikut :

STRUKTUR ATOM. 3. Perhatikan gambar berikut : STRUKTUR ATOM. Elektron - elektron dalam atom beredar mengelilingi inti dan berada pada lintasan (tingkat energi) tertentu. Elektron dapat berpindah dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya di

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990 DAFTAR PUSTAKA 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990 2. Drs. Hiskia Achmad, Kimia Unsur dan Radiokimia, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2001 3.

Lebih terperinci

Teori Atom Mekanika Klasik

Teori Atom Mekanika Klasik Teori Atom Mekanika Klasik -Thomson -Rutherford -Bohr -Bohr-Rutherford -Bohr-Sommerfeld Kelemahan Teori Atom Bohr: -Bohr hanya dapat menjelaskan spektrum gas hidrogen, tidak dapat menjelaskan spektrum

Lebih terperinci

Struktur Atom Untuk SMK Teknologi dan Pertanian. Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung

Struktur Atom Untuk SMK Teknologi dan Pertanian. Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung Struktur Atom Untuk SMK Teknologi dan Pertanian Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung Kompetensi Dasar Mengidentifikasi partikel atom Memahami eksperimen tentang inti atom Mengidentifikasi

Lebih terperinci

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tingkat tenaga dan pita tenaga untuk menerangkan perbedaan daya hantar listrik.. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL UJIAN HARIAN KELAS XI BAB: TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM, BENTUK MOLEKUL, DAN GAYA ANTARMOLEKUL

ANALISIS SOAL UJIAN HARIAN KELAS XI BAB: TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM, BENTUK MOLEKUL, DAN GAYA ANTARMOLEKUL ANALISIS SOAL UJIAN HARIAN KELAS XI BAB: TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM, BENTUK MOLEKUL, DAN Petunjuk Umum : GAYA ANTARMOLEKUL Telitilah soal terlebih dahulu, perangkat soal terdiri dari 20 soal pilihan ganda

Lebih terperinci

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT MATERIAL TEKNIK 2 SKS Ruang B2.3 Jam 8.40-11.10 Dedi Nurcipto, MT dedinurcipto@dsn.dinus.ac.id Struktur Atom Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta elektron bermuatan

Lebih terperinci

BAB VIII STRUKTUR ATOM

BAB VIII STRUKTUR ATOM BAB VIII STRUKTUR ATOM Pengertian mengenai struktur atom berguna untuk menjelaskan gaya-gaya diantara atom yang akhirnya mengarah pada pembentukan molekul. Dalam bab ini akan dipelajari struktur listrik

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Hubungan spektrum dengan elektron Berkaitan dengan energi energi cahaya. energi gerak elektron dan Keadaan elektron : Saat arus dilewatkan melalui gas pada tekanan rendah,

Lebih terperinci

Pilihan ganda Soal Sistem Periodik Unsur dan Struktur atom. A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang tepat!

Pilihan ganda Soal Sistem Periodik Unsur dan Struktur atom. A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang tepat! Pilihan ganda Soal Sistem Periodik Unsur dan Struktur atom. A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang tepat! 1. Unsur dengan nomor atom 32 terletak pada. A. periode

Lebih terperinci

kimia KONFIGURASI ELEKTRON

kimia KONFIGURASI ELEKTRON K-13 Kelas X kimia KONFIGURASI ELEKTRON Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami konfigurasi elektron kulit dan subkulit. 2. Menyelesaikan

Lebih terperinci

MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM

MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM Oleh JAJA KUSTIJA, Drs. MSC. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI J a k a r t a 2005 1 Nama Mata Kuliah / Modul Fisika Modern / Modul 1 Fakultas / Jurusan

Lebih terperinci

Bab I Teori Atom Bohr dan Mekanika Kuantum

Bab I Teori Atom Bohr dan Mekanika Kuantum Bab I Teori Atom Bohr dan Mekanika Kuantum Model atom Rutherford Model atom Schrodinger Model atom Bohr Sumber: Encarta Encclopedia, 005 Teori atom berkembang mulai dari teori atom Rutherford, Bohr, sampai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN 1 SANDEN : Kimia : X / Ganjil : Struktur Atom : 3 x 45 menit A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

GENTA GROUP in PLAY STORE. Kode Aktivasi Aplikasi: 74DSM. Kode Aktivasi Aplikasi: P859 FPM KIMIA

GENTA GROUP in PLAY STORE. Kode Aktivasi Aplikasi: 74DSM. Kode Aktivasi Aplikasi: P859 FPM KIMIA GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Aplikasi CBT UN SMA IPA android dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. CBT Psikotes Aplikasi CBT Psikotes

Lebih terperinci

I. Perkembangan Teori Atom

I. Perkembangan Teori Atom I. Perkembangan Teori Atom Perkembangan pemahaman struktur atom sejalan dengan awal perkembangan ilmu Fisika modern. Ilmuwan pertama yang membangun model (struktur) atom adalah John Dalton, kemudian disempurnakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensial Coulomb untuk Partikel yang Bergerak Dalam bab ini, akan dikemukakan teori-teori yang mendukung penyelesaian pembahasan pengaruh koreksi relativistik potensial Coulomb

Lebih terperinci

MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BERELEKTRON BANYAK

MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BERELEKTRON BANYAK MODE ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BEREEKTRON BANYAK Pada materi Struktur Atom Hidrogen suda kita pelajari tentang Teori Atom Bor, dimana lintasan elektron pada atom Hidrogen berbentuk lingkaran. Namun

Lebih terperinci

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I. Total. Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C4) 15 3,6,9,11,21 4,12,18,26 5,19,20,25

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I. Total. Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C4) 15 3,6,9,11,21 4,12,18,26 5,19,20,25 ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I Mata pelajaran Kimia Kelas/Semester XI IPA 1/1 Kisi Butir Soal ClassXI Mudah Sedang Susah C1 C2 and C3 C 4,5,6 Total Presentase 12% 56% 32% 100% Jumlah soal 3 14 8 25 Dimensi

Lebih terperinci

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I STRUKTUR ATOM

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I STRUKTUR ATOM BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I 1. Suatu partikel X memiliki 16 proton, 16 neutron, dan 18 elektron. Partikel tersebut dapat dikategorikan sebagai A. Anion X bermuatan -1

Lebih terperinci

SIFAT SIFAT ATOM DAN TABEL BERKALA

SIFAT SIFAT ATOM DAN TABEL BERKALA SIFAT SIFAT ATOM DAN TABEL BERKALA 1. Hukum Berkala dan Tabel Berkala SIFAT SIFAT HUKUM BERKALA Sifat - sifat hukum berkala melibatkan sifat yang di kenal sebagai volume atom yang dimana bobot atom suatu

Lebih terperinci

model atom mekanika kuantum

model atom mekanika kuantum 06/05/014 FISIKA MODERN Pertemuan ke-11 NURUN NAYIROH, M.Si Werner heinsberg (1901-1976), Louis de Broglie (189-1987), dan Erwin Schrödinger (1887-1961) merupakan para ilmuwan yang menyumbang berkembangnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN

PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN PENDAHULUAN RADIOAKTIVITAS TUJUAN Maksud dan tujuan kuliah ini adalah memberikan dasar-dasar dari fenomena radiaktivitas serta sumber radioaktif Diharapkan agar dengan pengetahuan dasar ini kita akan mempunyai

Lebih terperinci

Struktur Atom dan Sistem Periodik

Struktur Atom dan Sistem Periodik Modul 1 Struktur Atom dan Sistem Periodik Drs. Ucu Cahyana, M.Si. M PENDAHULUAN odul Kimia Anorganik I merupakan suatu seri yang terdiri atas 9 modul. Dalam Modul 1 3, Anda akan mempelajari teori dasar

Lebih terperinci

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur atom Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281 RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (Silabus) Fakultas : FMIPA

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - KIMIA BAB 1. ATOM, ION DAN MOLEKULLatihan soal 1.1. Dalton. Thomson. Rutherford. Bohr

SMP kelas 8 - KIMIA BAB 1. ATOM, ION DAN MOLEKULLatihan soal 1.1. Dalton. Thomson. Rutherford. Bohr SMP kelas 8 - KIMIA BAB 1. ATOM, ION DAN MOLEKULLatihan soal 1.1 1. Atom merupakan bola pejal bermuatan positif dengan elektron - elektron yang tersebar merata merupakan teori atom... Thomson Bohr Atom

Lebih terperinci

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR A. STANDAR KOMPOTENSI 1 : Mendeskripsikan struktur atom,sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. B. KOMPETENSI

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS MIKROELEKTONIKA

LAPORAN TUGAS MIKROELEKTONIKA LAPORAN TUGAS MIKROELEKTONIKA Struktur Internal Atom Disusun oleh : Nama : Bayu Saputra NIM : 13081245 Kelas : 13.4A.11 Dosen : Juniar Synaga BINA SARANA INFORMATIKA 2010 BAB 1 PENDAHULUAN A.Maksud dan

Lebih terperinci

BAB I MATERI. Perb kimia. Unsur : Senyawa : Zat yang tidak dapat dipisahkan lagi. Kombinasi kimia dari dua atau lebih unsur.

BAB I MATERI. Perb kimia. Unsur : Senyawa : Zat yang tidak dapat dipisahkan lagi. Kombinasi kimia dari dua atau lebih unsur. BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan perubahan yang terjadi pada materi tersebut.sifat dan perubahan materi dapat

Lebih terperinci

Pentalogy FISIKA SMA

Pentalogy FISIKA SMA GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi

Lebih terperinci

S I L A B U S. Kegiatan Pembelajaran

S I L A B U S. Kegiatan Pembelajaran S I L A B U S MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER : KIMIA : XI/ I (SATU) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber / Bahan / Alat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Kelas/semester Subtopik Alokasi waktu : SMA N 1 Muntilan : XI/I : Konfigurasi elektron (prinsip aufbau, aturan Hund, dan larangan Pauli) dan hubungannya dengan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Alokas Waktu : SMA Negeri 78 Jakarta : Fisika 4 (4 sks) : 16 jam pelajaran (8 jam pelajaran tatap muka dan 8 jam pelajaran penugasan terstruktur)

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI. Struktur Atom

RANGKUMAN MATERI. Struktur Atom RANGKUMAN MATERI Struktur Atom Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya.

Lebih terperinci

E 2 E 1. E 3s r 2 r 1. energi. Jarak antar atom

E 2 E 1. E 3s r 2 r 1. energi. Jarak antar atom Teori Pita Zat Padat Atom Na : Nomor atomnya 11, punya 1 elektron valensi, menempati kulit 3s (energinya E 3s ) Saat 2 atom Na didekatkan (Na A dan Na B), elektron valensi A akan berinteraksi dengan elektron

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA N 1 Kasihan Bantul Kelas/semester : X MIA 4/I Subtopik Alokasi waktu : Bilangan Kuantum dan Konfigurasi Elektron : 1 x 45 menit A. Kompetensi Inti 1.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 3 JP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 3 JP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 3 JP Standar Kompetensi 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat

Lebih terperinci

ATOM BERELEKTRON BANYAK

ATOM BERELEKTRON BANYAK ATOM BERELEKTRON BANYAK A. MODEL ATOM BOHR * Keunggulan Dapat menjelaskan adanya : 1. Kestabilan atom. Spektrum garis pada atom hidrogen (deret Lyman, Balmer, Paschen, Brackett, Pfund) * Kelemahan Tidak

Lebih terperinci

Struktur Atom. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu mengidentifikasi atom dan strukturnya berdasarkan Tabel Periodik Unsur.

Struktur Atom. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu mengidentifikasi atom dan strukturnya berdasarkan Tabel Periodik Unsur. I Pernahkah Anda membayangkan bahwa keberadaan alam semesta, dunia dan seisinya termasuk juga kita hanya mungkin terjadi dengan adanya keseimbangan yang teramat halus dan teliti? Atom adalah bagian terkecil

Lebih terperinci

FISIKA MODERN. Pertemuan Ke-7. Nurun Nayiroh, M.Si.

FISIKA MODERN. Pertemuan Ke-7. Nurun Nayiroh, M.Si. FISIKA MODERN Pertemuan Ke-7 Nurun Nayiroh, M.Si. Efek Zeeman Gerakan orbital elektron Percobaan Stern-Gerlach Spin elektron Pieter Zeeman (1896) melakukan suatu percobaan untuk mengukur interaksi antara

Lebih terperinci

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT

BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT 1.1. Partikel bermuatan BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT - Muatan elektron : -1,6 x 10-19 C - Massa elektron : 9,11 x 10-31 kg - Jumlah elektron dalam setiap Coulomb sekitar 6 x 10 18 buah (resiprokal

Lebih terperinci

Inti Atom dan Penyusunnya. Sulistyani, M.Si.

Inti Atom dan Penyusunnya. Sulistyani, M.Si. Inti Atom dan Penyusunnya Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Eksperimen Marsden dan Geiger Pendahuluan Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh Dalton bahwa atom bagian terkecil dari

Lebih terperinci

Bab 1 STRUKTUR ATOM. Pada pelajaran bab pertama ini akan dipelajari tentang perkembangan teori atom, notasi unsur, Isotop, isobar, dan isoton.

Bab 1 STRUKTUR ATOM. Pada pelajaran bab pertama ini akan dipelajari tentang perkembangan teori atom, notasi unsur, Isotop, isobar, dan isoton. Bab STRUKTUR ATOM Gambar. Teori Atom Rutherford. Sumber: Ensiklopedia Iptek Pada pelajaran bab pertama ini akan dipelajari tentang perkembangan teori atom, notasi unsur, Isotop, isobar, dan isoton. Struktur

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA... Kelas / Semester : XII / II Mata Pelajaran : FISIKA Standar : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein

Lebih terperinci

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Ikatan dan Isomeri Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc. Susunan Elektron dalam Atom Mulai dikenalkan oleh Rutherford: Atom terdiri atas inti yg kecil & padat dan dikelilingi oleh elektron-elektron

Lebih terperinci

Schrodinger s Wave Function

Schrodinger s Wave Function SPEKTRA RADIASI ELEKTROMAGNET SPEKTRUM KONTINYU TEORI MAX PLANK TEORI ATOM BOHR SIFAT GELOMBANG Schrodinger s Wave Function MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM Persamaan gelombang Schrodinger TEORI MEKANIKA KUANTUM

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN. : Kimia : X MIA/ Ganjil : Struktur Atom Bohr : 3 x 45 Menit (1 x Pertemuan) I. Kompetensi

Lebih terperinci

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN ULANGAN HARIAN TERPROGRAM Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Program : X / Reguler Hari, Tanggal : Selasa, 9 September 05 Waktu : 07.30 09.00

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA NEGERI 3 DUMAI Kelas / Semester : XII / II Mata Pelajaran : FISIKA Standar : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1

Lebih terperinci

SMA NEGERI 48 JAKARTA

SMA NEGERI 48 JAKARTA Nama : Kelas : Tanggal : PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 48 JAKARTA Jln. Pinang Ranti II TMII, Tel. 8009437-8006204/Fax.(021) 8009437 Jakarta Timur 13560 Website:www.sman48-jkt.sch.com,:

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Kelas/semester Subtopik Alokasi waktu : SMA N 1 Muntilan : XI/I : Konfigurasi elektron (prinsip aufbau, aturan Hund, dan larangan Pauli) dan hubungannya dengan

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom TEORI ATOM Awal Perkembangan Teori Atom Teori atom pada masa peradaban Yunani Demokritus, Epicurus, Strato, Carus Materi tersusun dari partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi Partikel

Lebih terperinci

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT FISIKA MODERN Radiasi Benda Hitam 1. Suatu benda hitam pada suhu 27 0 C memancarkan energi sekitar 100 J/s. Benda hitam tersebut dipanasi sehingga suhunya menjadi 327 0 C.

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN IKATAN KIMIA DALAM BAHAN Sifat Atom dan Ikatan Kimia Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron, dimana diantara mereka, akan membentuk ikatan kimia yang akan menurunkan energi potensial

Lebih terperinci