PENDAHULUAN. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengolahan Data Elektonik serta Badan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengolahan Data Elektonik serta Badan"

Transkripsi

1

2 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau merupakan perangkat daerah yang diserahi wewenang tugas dan tanggung jawab menunjang penyelenggaraan urusan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas-tugas pembantuan di bidang Komunikasi, Informasi dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau. Melalui perubahan-perubahan lingkungan strategis yang terjadi dewasa ini, yaitu adanya perubahan SOTK Tahun 2009 dari Perda No. 23 Tahun 2001 Bentuk dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengolahan Data Elektonik serta Badan Informasi, Komunikasi dan Kesatuan Bangsa Provinsi Riau No. 27 Tahun 2001, telah terbentuk Dinas baru yang bernama Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur Riau Nomor 46 Tahun 2009, merupakan suatu unit kerja yang dipercaya mampu menjadi pengelola Teknologi Informasi di Provinsi Riau, serta pelaksanaan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informasi sehingga dapat menjadi pusat informasi bagi kebutuhan Pemerintah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. 1

3 B. Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Gubernur Riau Nomor 46 Tahun 2009, Tugas Pokok Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau adalah menyelenggarakan Otonomi Daerah, Tugas Desentralisasi, Tugas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di Bidang Komunikasi, Informasi dan Pengolahan Data Elektronik serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. Fungsi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau adalah sebagai berikut : 1. Perumusan dan pelaksanakan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informatika dan pengolahan data elektronik yang meliputi pemberdayaan system informasi komunikasi dan diseminasi informasi dan pengembangan aplikasi telematika 2. Pelaksanaan diseminasi, jaringan komunikasi dan layanan informasi publik 3. Pelaksanaan fasilitasi bantuan teknis di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pengolahan Data dan Informasi serta Pemberdayaan Telematika 4. Pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama dengan instansi terkait di bidang TIK, Pengolahan data dan informasi, pemberdayaan telematika, diseminasi informasi, jaringan komunikasi dan layanan informasi publik standarisasi. 5. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan penyusunan laporan hasil kegiatan kepada Gubernur 2

4 6. Pelaksanaan tugas-tugas Kesekretariatan 7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. C. Struktur Organisasi Susunan organisasi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Bina Program b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan 3. Bidang Aplikasi Telematika a. Seksi pengembangan teknologi informasi b. Seksi pengembangan perangkat lunak c. Seksi sistem jaringan 4. Bidang Pemberdayaan Sistem Informasi a. Seksi pengumpulan data b. Seksi pengolahan data dan analisis data c. Seksi penyajian data dan informasi 5. Bidang Komunikasi a. Seksi komunikasi sosial 3

5 b. Seksi kemitraan media komunikasi c. Seksi komunikasi Pemerintah 6. Bidang Informasi Publik a. Seksi layanan informasi b. Seksi penyiaran c. Seksi media informasi 7. UPT Media Center a. Sub bagian TU UPT Media Center 4

6 D. Sistematika Penulisan Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau Tahun 2013 ini dibagi dalam beberapa bab dan ditambah dengan lampiran. Uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut : Ikhtisar Eksekutif; memuat tentang ringkasan pencapaian sasaran pada tahun 2013 Bab I Bab II Bab III Pendahuluan; memuat gambaran umum organisasi dan sekilas pengantar lainnya Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja; memuat beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen Penetapan Kinerja). Akuntabilitas Kinerja; merupakan uraian pencapaian sasaransasaran organisasi pelopor, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja Bab IV Penutup; mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi serta strategis pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada masa mendatang. 5

7 BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik (Dinas Kominfo dan PDE) Provinsi Riau Tahun telah mengalami perubahan-perubahan sejalan dengan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun , sedangkan Rencana Kinerja Tahun 2013 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. A.1 Visi dan Misi Visi Visi RPJMD Provinsi Riau tahun : Terwujudnya pembangunan ekonomi yang mapan dan pengembangan budaya melayu secara proporsional melalui kesiapan infrastruktur dan peningkatan pembangunan pendidikan dalam masyarakat yang agamis 6

8 Dengan mengacu pada RPJMD Propinsi Riau Tahun , Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau merumuskan visinya sebagai berikut : Terwujudnya Komunikasi dan Informasi Yang Berbasis Teknologi Informasi Menuju Masyarakat Sejahtera Makna yang terkandung dalam rumusan Visi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau tersebut di atas yaitu : 1. Komunikasi dan informasi berbasis teknologi informasi adalah terciptanya proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) yang bisa dimengerti dan dipahami dari pemerintah kepada masyarakat melalui sarana teknologi, format visual dan, distribusi multimedia untuk menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pemerintahan, bisnis, pribadi dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. 2. Masyarakat sejahtera adalah keadaan sentosa dan makmur, selamat, mampu menghadapi segala macam gangguan. Sentosa mengandung arti berada dalam keadaan aman dan tentram, sedangkan makmur dapat diartikan sebagai keadaan serba berkecukupan atau tidak berkekurangan. Hubungan Visi Provinsi Riau dengan Visi Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau adalah : dengan adanya komunikasi dan informasi yang berbasis teknologi informasi 7

9 diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat untuk terwujudnya pembangunan ekonomi yang mapan. Misi Untuk mewujudkan visinya, Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau merumuskan misi sebagai berikut : 1. Mewujudkan ketersediaan akses serta layanan komunikasi dan informatika yang terintegrasi; 2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka mewujudkan informasi yang beretika dan bertanggungjawab. B.1 Tujuan dan Sasaran Bentuk yang lebih terarah dan operasional dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau dalam perencanaan strategis dirumuskan pada tujuan strategis (strtategic goals) organisasi. Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi dan misi dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun atau lebih. Lebih lanjut perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah dicapai. Agar dapat diukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya, setiap 8

10 tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance indicator) yang terukur. Tujuan Tujuan yang mengarah pada perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan yang akan dilakukan dalam merealisasikan visi dan misi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau adalah : - Tersedianya akses dan layanan komunikasi dan informasi; - Terciptanya Masyarakat Informasi yang Sejahtera. Sasaran Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan mengacu pada tujuan dan sasaran yang tercantum dalam dokumen RPJMD Provinsi Riau, berdasarkan hal tersebut uraian sasaran dan indikator capaiannya yaitu : SASARAN I: MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN KEPEMERINTAHAN Definisi sasaran I : Dinas Kominfo Provinsi Riau membangun infrastruktur jaringan internet untuk memudahkan akses pelayanan masyarakat dan membangun aplikasi e-goverment 1 sehingga penyelenggaraan kepemerintahan berjalan efektif, efisien, transparan dan akuntabel. 1 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan 9

11 Untuk mengukur keberhasilan sasaran I, indikator kinerjanya adalah : Nilai e-government Provinsi Riau Definisi : nilai yang diperoleh berdasarkan pemeringkatan e-government yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada Lembaga Pemerintah yang telah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara terintegrasi dalam memberikan layanan publik. Kategori yang dinilai adalah aspek Kebijakan, Kelembagaan, Infrastruktur, Aplikasi dan Perencanaan TIK. Dimensi Pemeringkatan e-government Indonesia : 1. Kebijakan Dimensi kebijakan sangat erat kaitannya dengan produk hukum dan juga dokumen resmi yang memberi arah dan mendorong pemanfaatan TIK, terdiri dari: - Manajemen/proses kebijakan (terkait TIK) yang dilaksanakan. - Visi dan misi yang dijabarkan dengan jelas dan terdokumentasi dalam bentuk surat keputusan, peraturan, regulasi, kebijakan, pedoman, rencana strategis, atau bentuk dokumen resmi lainnya. - Strategi penerapan kebijakan TIK yang dituangkan dalam bentuk rencana kerja, program, atau bentuk dokumen resmi lainnya. - Standar atau panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK secara umum maupun secara spesifik dalam bidang-bidang tertentu. 10

12 - Peraturan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk menjamin kelangsungan program pengembangan dan pemanfaatan TIK. - Keputusan kementerian/lembaga/pemerintah daerah terkait penerapan kebijakan TIK. - Skala Prioritas penerapan TIK yang dilaksanakan. - Evaluasi/manajemen risiko TIK yang diterapkan. 2. Kelembagaan Dimensi kelembagaan terkait erat dengan keberadaan organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengembangan dan pemanfaatan TIK dengan indikator: - Keberadaan organisasi struktural yang lengkap sehingga dapat menjalankan fungsi Chief Information Officer (CIO), dukungan teknis, dan fungsi lain dengan baik. - Adanya dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI). - Adanya Sistem dan Prosedur Kerja yang lengkap dan terdokumentasi untuk melaksanakan hal-hal yang terkait dengan pemanfaatan dan pengembangan TIK. - Adanya kelengkapan unit dan aparatur untuk mendukung pemanfaatan dan pengembangan TIK yang memadai dari segi jumlah, kompetensi, jenjang karir, maupun status kepegawaian. 11

13 - Adanya program pengembangan Sumber Daya Manusia TIK yang terencana dan terlaksana. 3. Infrastruktur Dimensi infrastruktur berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan dan pemanfaatan TIK yang terdiri dari: - Data center dan aplikasi pendukungnya. - Jaringan Data (LAN, WAN, Internet). - Keamanan yang terencana dan terevaluasi. - Fasilitas pendukung seperti antara lain AC, UPS, Genset, serta sarana pengamanan fasilitas lainnya. - Dokumen Disaster Recovery yang diperlukan jika terjadi kegagalan sistem. - Pemeliharaan infrastruktur TIK. - Inventarisasi peralatan TIK. 4. Aplikasi Dimensi aplikasi berkaitan dengan ketersediaan dan dimanfaatkannya piranti lunak aplikasi yang memenuhi kriteria antara lain: - Adanya situs web (homepage). - Adanya Aplikasi fungsional utama 1 (Pelayanan Publik). - Adanya Aplikasi fungsional utama 2 (Administrasi & Manajemen Umum). - Adanya Aplikasi fungsional utama 3 (Administrasi Legislasi). - Adanya Aplikasi fungsional utama 4 (Manajemen Pembangunan). - Adanya Aplikasi fungsional utama 5 (Manajemen Keuangan). 12

14 - Adanya Aplikasi fungsional utama 6 (Manajemen Kepegawaian). - Dokumentasi setiap aplikasi yang dimiliki. - Inventarisasi seluruh aplikasi TIK. - Interoperabilitas setiap aplikasi yang diterapkan. Aplikasi tersebut haruslah mendukung fungsi dasar umum sistem kepemerintahan yang terdiri dari antara lain: - Pelayanan publik, seperti kependudukan, perpajakan dan retribusi, pendaftaran dan perijinan, bisnis dan investasi, pengaduan masyarakat, publikasi informasi umum dan kepemerintahan, dan lain-lain. - Administrasi dan manajemen umum yang meliputi surat elektronik, sistem dokumen elektronik, sistem pendukung keputusan, kolaborasi dan koordinasi, manajemen pelaporan pemerintahan, dan lain-lain. - Administrasi legislasi yang meliputi aplikasi sistem katalog hukum, peraturan perundangan, dan lain-lain. - Manajemen pembangunan yang meliputi sistem perencanaan pembangunan daerah, sistem pengadaan barang dan jasa, pengelolaan dan monitoring proyek, sistem evaluasi dan informasi hasil pembangunan, sistem laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. - Manajemen keuangan, meliputi aplikasi anggaran, kas dan perbendaharaan, akuntansi daerah, dan lain-lain. - Manajemen kepegawaian yang meliputi aplikasi penerimaan pegawai, absensi, penggajian, penilaian kinerja, pendidikan dan latihan, dan lain-lain. 13

15 5. Perencanaan Dimensi perencanaan berkaitan dengan proses perencanaan dengan indikator antara lain: - Adanya organisasi yang melakukan perencanaan TIK - Adanya sistem perencanaan untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK yang dilakukan secara nyata - Adanya dokumentasi Master Plan yang lengkap, yang mengandung unsur lima dimensi PeGI, Implementasi dari Master Plan yang sudah dibuat - Adanya anggaran yang tertuang dalam RPJMN/RPJMD dan RKP/RKPD. Kegiatan yang mendukung indikator nilai e-government Pemerintah Provinsi Riau antara lain : - Pengembangan dan penataan jaringan IT Pemprov Riau - Sosialisasi jaringan online Pemerintah Provinsi Riau - Pengembangan e-government Provinsi Riau - Penyimpanan sistem jaringan integrasi open source se Provinsi Riau - Job training TIK bagi aparatur di Provinsi Riau 14

16 SASARAN II : MENINGKATNYA PENYEDIAAN SERTA PENYEBARAN DATA DAN INFORMASI YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL Definisi sasaran I : Dinas Kominfo Provinsi Riau menyediakan data/informasi yang dapat dimanfaatkan Pemerintah dalam mengambil kebijakan dan masyarakat yang membutuhkan melalui penyajian pada website dan juga data pembangunan pada aplikasi SDDKD. Selain itu, tugas dan fungsi Dinas Kominfo Provinsi Riau adalah menyebarkan informasi publik 2 kepada masyarakat melalui sosialisasi/dialog/media massa/grup tradisonal/pelatihan kelompok informasi masyarakat/internet/pameran dan media lainnya. Bagi masyarakat punya hak untuk tahu informasi publik tersebut melalui PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) yang ada pada masing-masing badan publik. Jika masyarakat mengalami kendala untuk meminta informasi publik dari badan publik, maka Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau melalui UPT Komisi Informasi Provinsi Riau dapat menyelesaikan sengketa tersebut sesuai prosedur yang berlaku. Untuk mengukur keberhasilan sasaran II, indikator kinerjanya adalah : Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau Definisi : nilai yang diperoleh berdasarkan pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik terhadap ketaatan implementasi seluruh kewajiban Badan Publik dan memberikan akses informasi publik kepada masyarakat seperti yang dimanatkan 2 informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2008 serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik 15

17 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Penilaian dilakukan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) dengan menilai website Badan Publik, menyebarkan kuesioner penilaian mandiri, monitoring dan visitasi serta testimoni terhadap pengguna informasi publik. Dasar penilaian keterbukaan informasi publik berdasarkan 3 aspek yaitu : 1. Kelengkapan regulasi tentang keterbukaan informasi publik yang meliputi, Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur dan SK Gubernur tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi(PPID). 2. Kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan informasi, yaitu website dan meja layanan informasi publik. 3. Kelengkapan proses pelayan informasi publik, yaitu mekanisme pelayanan dan Standard Operating Procedure (SOP). Kegiatan yang mendukung indikator ini adalah : - Optimalisasi riau.go.id - Pengembangan studio editing multimedia - Layanan informasi publik diskominfo-pde - Pengembangan layanan informasi media center 3 - Newsroom 4 Pemerintah Provinsi Riau - Identifikasi, Sinkronisasi Data dan Informasi Pembangunan Riau - Update dan Analisa Data Pembangunan Provinsi Riau 3 Pusat Informasi dan Komunikasi Publik yang menjadi tempat untuk mengakses informasi, berkomunikasi dan mendapatkan layanan sosial ekonomi dengan menggunakan sarana teknologi informasi dan komunikasi berupa komputer, scanner, printer dan koneksi internet. 4 Sebuah ruangan di mana berita dikumpulkan dan disebarluaskan 16

18 - Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Sumber Daya Aparatur Pengelola Data dan Informasi Pembangunan Daerah se Provinsi Riau - Layanan Media Elektronik (Dialog Interkatif di Media Elektronik Lokal) - Penyediaan Jasa Publikasi - Pameran Pembangunan Teknologi Informasi - Sosialisasi Internet Sehat dan Aman (INSAN), Narkoba dan Sosialisasi Pemilih Pemula Pemilu 2014 di Kabupaten/Kota - Operasional Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) di Provinsi Riau - Bimbingan Teknis Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) - Layanan Kinerja Komisi Informasi Provinsi Riau - Festival Pertunjukan Media Tradisonal dalam Penyebarluasan Informasi - Pekan Informasi Nasional Workshop Jurnalistik Media Siaran (Broadcasting Journalist) bagi Komunitas Radio dan Televisi - Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Publik - Kemitraan Pemerintah dan Insan Pers Komunikasi - Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi - Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran 17

19 RENCANA KINERJA TAHUN 2013 NO SASARAN STRATEGIS NO INDIKATOR TARGET 1. Meningkatnya efektivitas 1. Nilai e-government Provinsi 2,2 penyelenggaraan Riau kepemerintahan 2. Meningkatnya penyediaan serta 1. Nilai Keterbukaan Informasi 30,000 penyebaran data dan informasi Provinsi Riau yang transparan dan akutabel B. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Penetapan Kinerja adalah pernyataan komitmen pimpinan yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapan Kinerja Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah mengalami beberapa perubahan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan juga sejalan dengan revisi Renstra pada tahun Oleh karena itu, untuk penyusunan buku LAKIP Dinas Kominfo dan PDE 18

20 Provinsi Riau Tahun 2013 ini, kami susun kembali Penetapan Kinerja 2013 yang kiranya sesuai dengan peraturan dan revisi Renstra tersebut. PENETAPAN KINERJA SKPD : DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PROVINSI RIAU Tahun Anggaran : 2013 SASARAN INDIKATOR PROGRAM/ TARGET ANGGARAN STRATEGIS KINERJA KEGIATAN (1) (2) (3) (4) (5) Nilai e-government Provinsi Riau Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan kepemerintahan Meningkatnya penyediaan serta penyebaran data dan informasi yang transparan dan akuntabel Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau 2,20 Program : Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Kegiatan : Pengembangan dan Penataan Jaringan IT Pemprov Riau Kegiatan : Sosialisasi Jaringan Online Pemerintah Provinsi Riau Kegiatan : Pengembangan e-government Provinsi Riau Kegiatan : Penyimpanan Sistem Jaringan Integrasi Open Source se Provinsi Riau Program : Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi Kegiatan : Job Training TIK bagi Aparatur di Provinsi Riau 30,000 Program : Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Kegiatan : Optimalisasi website Kegiatan : Pengembangan Studio Editing Multimedia

21 Operasional Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) di Provinsi Riau Kegiatan : Layanan Kinerja Komisi Informasi Provinsi Riau Program : Kerjasama Informasi dan Media Massa Kegiatan : Layanan Informasi Publik Diskominfo-PDE Kegiatan : Newsroom Pemerintah Provinsi Riau Kegiatan : Pengembangan Layanan Informasi Media Center Kegiatan : Layanan Media Elektronik (Dialog Interaktif di media elektronik lokal) Kegiatan : Pameran Pembangunan Teknologi Informasi Kegiatan : Pekan Informasi Nasional tahun Kegiatan : Kemitraan Pemerintah dan Insan Pers Komunikasi Kegiatan : Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi Kegiatan : Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran Program : Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Kegiatan : Identifikasi, Sinkronisasi Data dan Informasi Pembangunan Riau

22 Kegiatan : Update dan Analisa Data Pembangunan Provinsi Riau Kegiatan : Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Sumber Daya Aparatur Pengelolan Data dan Informasi Pembangunan Daerah se Provinsi Riau Kegiatan : Sosialisasi Internet Sehat dan Aman (INSAN), Narkoba dan Sosialisasi Pemilih Pemula Pemilu 2014 di Kab/Kota Program : Pelayanan Adminstrasi Perkantoran Kegiatan : Penyediaan Jasa Publikasi Program : Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi Kegiatan : Bimbingan Teknis Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) Kegiatan : Festival Pertunjukan Media Tradisional dalam Penyebarluasan Informasi Kegiatan : Workshop Jurnalistik Media Siaran (Broadcasting Journalist) bagi Komunitas Radio dan Televisi Kegiatan : Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Publik

23 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN SASARAN Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan yang merupakan hasil suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja yang telah ditetapkan. Disamping itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Per/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi secara menyeluruh yang menggambarkan tugas, peran, dan fungsi organisasi ditampilkan pada capaian Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indikators) yang merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Evaluasi kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja dan pencapaian sasaran, dimana setiap capaian indikator kinerja dijelaskan lebih lanjut tentang pelaksanaannya. Penjelasan pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan sesuai dengan rencana kinerja pada tahun

24 TUJUAN 1 : Tersedianya akses dan layanan komunikasi dan informasi SASARAN STRATEGIS 1.1 : Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan kepemerintahan Untuk mewujudkan tersedianya akses dan layanan komunikasi dan informasi adalah dengan meningkatkan efektivitas penyelenggaraan kepemerintahan agar penyelenggaraan kepemerintahan berjalan efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut, indikator kinerjanya adalah nilai e-government Provinsi Riau. Gambaran capaian sasaran Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Kepemerintahan adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Nilai e-government Provinsi Riau % Kegiatan Pemeringkatan e-government Indonesia (PeGI) untuk tingkat Provinsi dilaksanakan oleh Direktorat e-government, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kegiatan PeGI ini dilakukan untuk melihat peta kondisi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di tingkat Provinsi yang dilaksanakan di Provinsi Bali pada tanggal September Tiap Provinsi mengirim minimal dua orang wakilnya (1 pejabat dan 1 staf teknis) yang membidangi/mengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang dapat menjelaskan kondisi penggunaan 23

25 dan pengembangan TIK di lingkungan instansinya. Peserta diharapkan membawa data inventarisasi SDM, daftar kebijakan terkait TI (peraturan, keputusan, pedoman dll), data inventarisasi aplikasi, data inventarisasi Peralatan TI/Infrastruktur, Topologi Jaringan dan struktur organisasi pengelola TI sebagai pendukung informasi TIK yang akan disampaikan kepada asesor. Pemeringkatan e-government 2013 ini hanya diikuti oleh 21 dari 34 Provinsi di Indonesia. Metodologi Pemeringkatan Dalam pelaksanaannya, tahapan yang dilakukan dapat dilihat pada diagram alir berikut : Penjelasan tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Calon peserta dijelaskan proses pelaksanaan dari awal sampai akhir berikut penjelasan mengenai semua kebutuhan informasi yang mendukung proses penilaian. Dengan demikian, calon peserta mendapatkan informasi tentang tata- cara pemeringkatan, dimensi dan indikator yang dievaluasi serta cara mengisi kuesioner. 24

26 2. Peserta mengisi kuesioner dan melengkapi dengan informasi pendukung. Setelah peserta mengerti dan memahami tata cara pemeringkatan, peserta dipersilakan mengisi kuesioner dan melengkapinya dengan berbagai informasi pendukung yang diperlukan. 3. Setelah kuesioner terisi dan dilengkapi dengan informasi pendukung, asesor melakukan pemeriksaan untuk memastikan keabsahan hasil jawaban. 4. Bila diperlukan, asesor dapat melakukan klarifikasi/pemeriksaan melalui telepon, atau dengan melihat ke lokasi. 5. Asesor melakukan asesmen dan memberikan pemeringkatan tiap peserta. Pemeringkatan yang diberikan meliputi pemeringkatantiap dimensi tiap-tiap peserta dan secara rata-rata keseluruhan peserta. 6. Dari hasil kompilasi di tingkat nasional selanjutnya dilakukan normalisasi. 7. Penentuan hasil akhir pemeringkatan ditentukan melalui sidang asesor. 8. Hasil pemeringkatan yang telah ditetapkan dipublikasikan melalui berbagai media, situs web dan juga seminar agar diketahui masyarakat umum. Adapun pemberian peringkat di masing-masing dimensi dan secara keseluruhan adalah sebagai berikut: 3,50 SANGAT BAIK 4,00 2,50 BAIK < 3,50 1,50 KURANG < 2,50 1,00 SANGAT KURANG < 1,50 25

27 Hasil Penilaian e-government untuk Provinsi Riau Tahun 2013 Hasil penilaian dan peringkat : HASIL PENILAIAN Nama Peringkat ke : Provinsi Riau : 15 (lima belas) dari 21 Provinsi Penilaian Provinsi Riau secara kuantitatif : DIMENSI NILAI KEBIJAKAN 1.79 KELEMBAGAAN 2.67 INFRASTRUKTUR 2.24 APLIKASI 1.93 PERENCANAAN 2.00 RATA - RATA 2.13 (KURANG) 26

28 Grafik Radar 5 Dimensi : Grafik Pemeringkatan e-government Provinsi Riau tiap-tiap Dimensi : 27

29 Hasil pemeringkatan keseluruhan : Hasil Penilaian Kualitatif Tata Cara Asesmen: - Sebelum asesmen, peserta telah menerima informasi tentang persiapan yang perlu dilakukan, yang meliputi kriteria penilaian, data pendukung dan pengiriman wakil yang berkompeten, sebagaimana terlampir dalam undangan. 28

30 - Peserta mendapatkan penjelasan lebih rinci mengenai tata cara asesmen dalam sesi penjelasan yang dilakukan sebelum asesmen. - Asesmen dilakukan terhadap indikator yang dapat diperlihatkan, dijelaskan, diperiksa, dan dinilai selama asesmen. Rangkuman Asesmen Provinsi Riau Hasil asesmen keseluruhan dimensi untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Penilaian ini dilakukan berdasarkan informasi yang didapat dari hasil pemaparan peserta asesmen dan penggalian Asesor selama pelaksanaan asesmen. Disamping itu, penilaian ini juga mengacu pada indikator yang tersedia pada saat penilaian dilaksanakan. Berikut ini disajikan penilaian penerapan e-government di Provinsi Riau berdasarkan masing-masing dimensi : Kebijakan Nilai dimensi Kebijakan untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator sebagai berikut. Indikator positifnya adalah: 1. Adanya keinginan untuk menentukan prioritas pengembangan kebijakan TIK 2. Adanya keinginan untuk pengembangan dan penerapan TIK, meskipun belum ada perencanaan yang lebih jelas. 29

31 Indikator negatifnya adalah : 1. Belum jelasnya proses kebijakan yang berkaitan dengan TIK 2. Belum jelasnya visi, misi dan strategi penerapan TIK dalam bentuk keputusan tertulis dan jelas 3. Belum jelasnya regulasi berkaitan dengan kebijakan TIK, termasuk berkaitan dengan prioritas pengembangan dalam kebijakan TIK. Saran perbaikan untuk dimensi Kebijakan adalah: 1. Perlu menyusun Visi dan Misi TIK yang lebih spesifik yang kemudian ditetapkan melalui peraturan 2. Perlu adanya keputusan dalam bentuk peraturan ataupun keputusan pejabat instansi yang berkaitan dengan kebijakan TIK 3. Perlu adanya keputusan yang berkaitan dengan pedoman penerapan TIK 4. Perlu disusun manajemen risiko dan juga mengevaluasi TIK yang sudah dikembangkan 5. Perlu adanya dokumen yang mengendalikan dan mengelola skala prioritas penerapan TIK. Kelembagaan Nilai dimensi Kelembagaan untuk Provinsi Riau adalah BAIK. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator sebagai berikut. 30

32 Indikator positifnya adalah: 1. Adanya struktur kelembagaan TIK untuk mendukung penerapan TIK 2. Adanya penjelasan berkaitan dengan tugas dan fungsi dari organisasi dan unit kerja 3. Adanya prosedur berkaitan dengan TIK meskipun belum menyeluruh untuk mendukung penerapan dan pengembangan TIK 4. Adanya pengembangan SDM yang lebih baik. Indikator negatifnya adalah: Jumlah prosedur SOP aktivitas TIK yang belum menyeluruh dan lengkap. Saran perbaikan untuk dimensi Kelembagaan adalah: 1. Perlu tetap melakukan proses perbaikan yang berkelanjutan terhadap organisasi, tupoksi dan juga pengembangan SDM untuk menangani penerapan dan pengembangan TIK secara menyeluruh dan terintegrasi 2. Perlu adanya prosedur kerja / SOP yang lengkap dan terdokumentasi untuk pelaksanaan TIK 3. Perlu adanya pemberdayaan dan koordinasi bersama di seluruh kantor dan bagian untuk mendukung penerapan TIK dengan baik. 31

33 Infrastruktur Nilai dimensi Infrastruktur untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator sebagai berikut. Indikator positifnya adalah: 1. Adanya data center meskipun belum terpusat untuk seluruh SKPD 2. Adanya sarana pendukung untuk infrastruktur TIK, meski masih dirasakan belum memadai. Indikator negatifnya adalah: 1. Belum adanya data center yang cukup termasuk sarana pendukungnya 2. Belum adanya disaster recovery 3. Belum adanya pemeliharaan yang menyeluruh 4. Belum adanya inventarisasi peralatan TIK yang menyeluruh 5. Belum adanya jaringan koneksi yang menghubungkan seluruh SKPD. Saran perbaikan untuk dimensi Infrastruktur adalah: 1. Perlunya rencana pengembangan yang sistematik terkait infrastruktur TIK beserta perangkat pendukungnya 2. Perlu menyiapkan proses pemeliharaan yang terkelola dengan baik dan tercatat, apalagi kalau infrastrukturnya sudah besar dan kompleks 3. Perlu menyiapkan langkah inventarisasi peralatan TIK yang tersebar di bagian lainnya 32

34 4. Perlu menyiapkan keamanan yang lebih sistematik untuk menjaga sistem yang ada. Aplikasi Nilai dimensi Aplikasi untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Indikator positifnya adalah: 1. Telah mempunyai situs web pemerintah provinsi yang dapat berkomunikasi dengan masyarakat 2. Telah memiliki aplikasi TIK untuk mendukung kegiatan keuangan, administrasi, kepegawaian, pembangunan dan juga pelayanan publik. Indikator negatifnya adalah : 1. Belum ada inventarisasi aplikasi TIK yang terdokumentasikan 2. Belum ada dokumentasi aplikasi TIK yang diterapkan 3. Belum ada pengembangan interoperabilitas aplikasi 4. Belum ada aplikasi yang diakses secara jaringan yang terkoneksi satu sama lain. Saran perbaikan untuk dimensi Aplikasi adalah: 1. Perlu segera dilakukan inventarisasi aplikasi yang ada dan juga dokumentasi yang lebih rapi, untuk mendukung perencanaan penerapan aplikasi yang terintegrasi 33

35 2. Perlu adanya perencanaan yang cukup baik terhadap aplikasi termasuk interoperabilitas secara keseluruhan. Perencanaan Nilai dimensi Perencanaan untuk Provinsi Riau adalah KURANG. Daerah ini telah memiliki pembiayaan pengembangan TIK dalam perencanaannya, meskipun masih terbatas. Indikator negatifnya adalah: 1. Belum ada fungsi yang melakukan perencanaan penerapan TIK dalam unit yang khusus 2. Belum ada dokumentasi perencanaan TIK yang menyeluruh. Saran perbaikan untuk dimensi Perencanaan adalah: 1. Perlu adanya bagian unit dalam struktur yang mempunyai fungsi untuk melakukan perencanaan dan mengendalikan penerapan TIK 2. Perlu adanya dokumentasi perencanaan TIK yang menyeluruh 3. Perlu adanya koordinasi dengan kantor/bagian lainnya yang mempunyai rencana dalam pengembangan TIK. 34

36 Perbandingan Nilai e-government Provinsi Riau Tahun 2013 dengan Tahun Sebelumnya Dalam hal ini masih mengacu pada nilai e-government Provinsi Riau tahun 2011, karena Provinsi Riau tidak ikut serta pada pemeringkatan e-government tahun DIMENSI KEBIJAKAN KELEMBAGAAN INFRASTRUKTUR APLIKASI PERENCANAAN RATA - RATA 2.16 (KURANG) 2.13 (KURANG) Pada tahun 2011, Provinsi Riau menduduki urutan ke 10 dari 25 Provinsi yang mengikuti PeGI, dan capaian sasaran 100% karena target nilai e-government Provinsi Riau pada tahun 2011 adalah 2,1 sedangkan nilai yang diperoleh 2,16. Berikut grafik perbandingan target dan realisasi tahun 2013 dan tahun sebelumnya (2011) : 35

37 Grafik perbandingan nilai e-government Provinsi Riau tahun 2013 dan 2011 : Dari grafik tersebut terlihat dari penilaian 5 (lima) dimensi, nilai dimensi kebijakan dan aplikasi menurun dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena belum adanya kebijakan bidang TIK dan belum ada aplikasi yang terintegrasi satu sama lain. Untuk mencapai nilai yang lebih baik, sebaiknya Provinsi Riau melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik mengikuti saran saran perbaikan yang diberikan oleh asesor untuk tiap tiap dimensinya. 36

38 TUJUAN 2 : Terciptanya Masyarakat Informasi yang Sejahtera SASARAN STRATEGIS 2.1 : Meningkatnya penyediaan serta penyebaran data dan informasi yang transparan dan akuntabel \ Dengan tersedianya data/informasi yang transparan dan akuntabel, diharapkan dapat mewujudkan masyarakat informasi yang sejahtera. Untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut, indikator kinerjanya adalah Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau. Gambaran capaian sasaran Meningkatnya Penyediaan Serta Penyebaran Data Dan Informasi Yang Transparan Dan Akuntabel adalah sebagai berikut : Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau 30,000 32, % Penilaian dilakukan oleh tim dari Komisi Informasi Pusat yang terdiri dari Komisoner KI Pusat sebagai pengarah, Tenaga Ahli dan Asisten Ahli serta Administratif sebanyak 10 orang serta dibantu 1 orang tenaga konsultan nasional. Kegiatan ini secara keseluruhan berlangsung dari tanggal 7 Oktober 2013 sampai dengan 4 Desember Pemeringkatan keterbukaan informasi 2013 ini hanya diikuti oleh 12 dari 34 Provinsi di Indonesia, ini disebabkan Provinsi yang lainnya tidak mengisi kuesioner yang telah disebarkan oleh tim penilai. 37

39 Metodologi Pemeringkatan Kegiatan Pemeringkatan Keterbukaan Informasi 2013 ini menggunakan metode penyebaran Kuesioner Penilaian Mandiri (Self Assessment Questioner) ke seluruh Badan Publik. Metode self-assessment ini dipilih oleh KI Pusat atas dasar pertimbangan sebagai mekanisme atau cara untuk mendorong perbaikan Badan Publik dalam mengelola informasi sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2008, dengan harapan akan terjadi refleksi atas kinerja kelembagaan dan munculnya pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dalam mengelola informasi publik. Hasil penilaian diverifikasi berupa visitasi dan wawancara setelah dilakukan pemeringkatan sementara berdasarkan dokumen pembuktian yang berada di website Badan Publik dan/atau hard copy/soft copy yang dilampirkan pada saat pengembalian kuesioner. Kuesioner yang telah dikirim ke Badan Publik terdiri atas 27 pertanyaan yang bersifat penilaian mandiri, dengan klaster bobot penilaian sebagai berikut : 1) Informasi Dasar, dengan bobot penilaian 10 %, 2) Kewajiban Badan Publik untuk Menyediakan Informasi, dengan bobot penilaian 20 %, 3) Kewajiban Badan Publik untuk Mengumumkan Informasi, dengan bobot penilaian 30 %, 4) Pelayanan Informasi, dengan bobot penilaian 40%. 38

40 Pelaksanaan Pemeringkatan 1. Pengiriman Kuesioner Kuesioner yang ditujukan kepada Pimpinan Badan Publik telah dikirimkan pada awal Bulan Nopember Proses pengembalian kuesioner ke Tim Penilai Komisi Informasi ditutup hingga tanggal 21 Nopember 2013, dengan rekapitulasi pengembalian sebagai berikut: No Kategori Badan Publik Kirim Kembali 1 Pemerintahan Provinsi BUMN Partai Politik Nasional 12 1 Jumlah Visitasi Badan Publik Proses Index Badan Publik dilakukan dengan melakukan verifikasi data pendukung atas kuesioner yang dikembalikan ke Komisi Informasi untuk menghasilkan 10 Badan Publik teratas per kategori untuk divisitasi yang dilakukan pada akhir bulan Nopember hingga awal bulan Desember

41 Hasil Penilaian Keterbukaan Informasi Provinsi Riau Tahun 2013 Hasil penilaian dan peringkat : HASIL PENILAIAN Nama Peringkat ke : Provinsi Riau : 10 (sepuluh) dari 12 Provinsi Penilaian Provinsi Riau secara kuantitatif : BADAN PUBLIK NILAI Provinsi Riau 32,270 Rata-Rata Keterbukaan Informasi Kategori Badan Publik Provinsi 42,722 Dengan Skala Nilai Keterbukaan Informasi = 0-100, semakin besar nilai yang diperoleh, maka tingkat kepatuhan Badan Publik terhadap UU No. 14 Tahun 2008 semakin tinggi. Secara umum hasil penilaian self assessment dan verifikasi, nilai ratarata keterbukaan informasi Badan Publik kategori Badan Publik Provinsi adalah : 42,722. Hal ini menjadi parameter bahwa rata-rata tingkat Keterbukaan Informasi Badan Publik masih harus terus ditingkatkan, dimana belum mencapai nilai setengah dari kewajiban Badan Publik sesuai dengan yang diamanatkan UU. 40

42 Grafik perbandingan nilai keterbukaan informasi Provinsi Riau dengan nilai rata-rata Badan Publi Provinsi : Untuk tahun 2012, keterbukaan informasi Provinsi Riau belum dinilai secara resmi oleh Komisi Informasi Pusat karena belum terbentuknya Komisi Informasi Provinsi Riau. 41

43 B. Akuntabilitas Keuangan Dalam struktur keuangan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau berdasarkan klasifikasi belanja menurut urusan merupakan SKPD yang melaksanakan Urusan Wajib Komunikasi Informatika. Lebih lanjut pencapaian kinerja Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau tahun 2013 yang telah ditetapkan, dapat terwujud dengan adanya dukungan dana sebagaimana tertuang dalam APBD, baik yang dialokasikan pada anggaran Belanja Langsung maupun anggaran Belanja Tidak Langsung. Dana anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau yang dialokasikan pada ABPD Propinsi Riau Tahun 2013 setelah perubahan seluruhnya berjumlah Rp ,- (dua puluh milyar seratus tiga puluh juta tujuh ratus enam ribu dua ratus dua puluh lima rupiah), dengan uraian ringkas serta realisasi anggaran sebagai berikut : Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,- Belanja Langsung sebesar Rp ,- Terdiri dari 9 Program dan 51 Kegiatan. 42

44 Sampai dengan Posisi tanggal 31 Desember 2013, Realisasi Fisik dan Keuangan : REALISASI URAIAN Fisik (%) Keuangan (Rp) Keuangan (%) Belanja Tidak langsung 100% ,- 87,05% Belanja Langsung 98.4% ,- 87,45% JUMLAH ,- 87,30% Realisasi Fisik Belanja Tidak Langsung sebesar 100 % dan Belanja Langsung sebesar 98.4%. Sedangkan realisasi keuangan untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,- (Enam milyar delapan ratus empat juta lima ratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus sembilan puluh enam rupiah) atau 87,05%. Sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp ,00,- (satu milyar dua belas juta seratus delapan puluh delapan ribu empat ratus empat rupiah). Hal ini disebabkan sisa kelebihan penganggaran (accress). Realisasi Keuangan Belanja Langsung sebesar Rp ,00 (sepuluh milyar tujuh ratus enam puluh depalan juta delapan ratus sembilan puluh dua ribu enam ratus delapan puluh rupiah), sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp ,00 (Satu milyar lima ratus empat puluh lima juta delapan puluh lima ribu enam ratus empat puluh lima rupiah) yang disetorkan ke Kas Daerah. Sisa anggaran tersebut pada umumnya merupakan sisa pagu pelelangan untuk pekerjaan 43

45 pengadaan barang dan jasa pada beberapa kegiatan dan sisa perjalanan dinas luar daerah. Namun demikian secara keseluruhan kegiatan terlaksana dengan baik. Capaian kinerja yang diraih Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau dalam kurun waktu tahun 2013 meliputi : 1. Jumlah SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau yang terlayani dengan jaringan komunikasi data sebanyak 38 SKPD, sesuai dengan target (38 SKPD) 2. Jumlah website yang dikelola Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau yang dapat diakses masyarakat sebanyak 3 (tiga) website, sesuai dengan target (3 website) 3. Media Center Provinsi Riau menduduki peringkat 2 se Indonesia, di luar target sebelumnya (dikisaran peringkat 5 besar) 4. Pengisian data SDDKN Provinsi Riau menduduki peringkat 1 se Indonesia, sesuai dengan target (peringkat 1). Keberhasilan Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau pada Tahun 2013, diantaranya adalah : a) Jumlah website yang dikelola Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau sebanyak 3 website b) Persentase pengaduan perselisihan masalah informasi publik dapat terselsaikan 100%. c) Konektivitas jaringan antar SKPD Pemerintah Provinsi Riau (38 SKPD) d) Pembentukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Provinsi Riau. 44

46 e) Komisi Informasi Provinsi Riau memperoleh penghargaan peringkat X dari 34 provinsi sebagai Badan Publik dalam Keterbukaan Informasi Publik di Indonesia dari Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia. Untuk lebih jelasnya realisasi pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2013 lebih terinci dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 1 : Realiasi Program/Kegiatan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau Tahun Anggaran 2013 No Program/Kegiatan Pagu (Rp) Bobot (%) Realisasi Keuangan Fisik Rp % % Tertimbang BELANJA 20,130,706, ,573,432, I BELANJA TIDAK LANGSUNG 7,816,727, ,804,539, A Gaji dan Tunjangan 3,650,911, ,174,557, Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 2,595,082, ,336,306, Tunjangan Keluarga 344,885, ,697, Tunjangan Jabatan 259,171, ,170, Tunjangan Umum 97,136, ,035, Tunjangan Beras 200,108, ,523, Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 92,699, ,174, Pembulatan Gaji 87, , Iuran Asuransi Kesehatan 61,741, ,598, B Tambahan Penghasilan PNS 4,165,816, ,629,981, Tambangan Penghasilan berdasarkan beban kerja 4,165,816, ,629,981,

47 II BELANJA LANGSUNG 12,313,978, ,768,892, Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.1 Penyediaan jasa surat menyurat 1.2 Penyediaan jasa komunikasi. sumber daya air dan listrik 1.3 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor 1.4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 2,102,780, ,656,786, ,200, ,000, ,280, ,703, ,000, ,121, ,000, ,916, Penyediaan alat tulis kantor 95,000, ,564, Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 1.7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 1.8 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan 1.9 Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 75,000, ,056, ,000, ,245, ,100, ,128, ,000, ,634, ,200, ,771, Penyediaan jasa publikasi 270,000, ,726, Peringatan hari kebangkitan nasional 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.1 Pengadaan komputer. printer dan kelengkapannya 75,000, ,919, ,500, ,713, ,500, ,125, Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor 111,000, ,544, Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 80,000, ,903, Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas /operasional 3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 3.1 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 137,000, ,141, ,000, ,300, ,000, ,800, Pengadaan pakaian KORPRI 38,000, ,500,

48 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4.1 Pendidikan dan pelatihan formal 4.2 Pembinaan olahraga seni budaya dan rohani 5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 5.1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 5.2 Penyusunan rencana kerja (RENJA) SKPD 192,800, ,457, ,800, ,119, ,000, ,337, ,000, ,301, ,000, ,243, ,000, ,532, Monitoring. evaluasi dan pelaporan 150,000, ,350, Penyusunan laporan keuangan semesteran dan akhir tahun 6 Program Pengembangan Komunikasi. Informasi dan Media Massa 6.1 Pengembangan dan penataan jaringan IT Pemerintah Provinsi Riau 6.2 Optimalisasi website riau.go.id 6.3 Pengembangan e- government Provinsi Riau 6.4 Pengembangan studio editing multimedia 6.5 Rapat koordinasi teknis tahunan komunikasi dan informatika se-provinsi Riau 6.6 Sosialisasi jaringan online Pemerintah Provinsi Riau 6.7 Penyimpanan sistem jaringan integrasi Open Source se Provinsi Riau 6.8 Layanan kinerja komisi informasi Provinsi Riau 6.9 Operasional mobil pusat layanan internet kecamatan (MPLIK) di Provinsi Riau 7 Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi 70,000, ,174, ,522,727, ,110,622, ,000, ,917, ,600, ,045, ,000, ,670, ,000, ,641, ,000, ,660, ,000, ,791, ,000, ,875, ,288,903, ,109,151, ,223, ,869, ,123, ,785,

49 7.1 Job training TIK bagi aparatur di Provinsi Riau 7.2 Festival pertunjukan media tradisional dalam penyebarluasan informasi 7.3 Workshop jurnalistik media siaran (broadcasting journalist) bagi komunitas radio dan televisi 7.4 Pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi bagi publik 7.5 Bimbingan teknis pengelolaan informasi dan dokumentasi (PID) 8 Program Kerjasama Informasi dan Media Massa 8.1 Pameran pembangunan teknologi informasi 8.2 Layanan media elektronik (dialog interaktif di media elektronik lokal) 8.3 Layanan informasi publik Diskominfo-PDE 8.4 Kemitraan pemerintah dan insan pers 8.5 Pengembangan kemitraan lembaga komunikasi 8.6 Pengembangan penyelenggaraan penyiaran 8.7 Pekan informasi nasional tahun Pengembangan layanan informasi media center 8.9 Newsroom Pemerintah Provinsi Riau 9 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 9.1 Update dan Analisa Data Pembangunan Provinsi Riau 175,000, ,915, ,000, ,220, ,000, ,030, ,123, ,454, ,000, ,164, ,720,676, ,558,221, ,000, ,533, ,000, ,796, ,200, ,671, ,000, ,116, ,000, ,723, ,000, ,946, ,000, ,829, ,076, ,445, ,400, ,160, ,845,371, ,529,704, ,291, ,008,

50 9.2 Identifikasi. sinkronisasi data dan informasi pembangunan Riau 9.3 Pembinaan dan peningkatan kinerja sumber daya aparatur pengelola data dan informasi pembangunan daerah se- Provinsi Riau 9.4 Sosialisasi Internet Sehat dan Aman, Narkoba dan Sosialisasi Pemilih Pemula Pemilu 2014 di Kabupaten/Kota 320,600, ,739, ,000, ,206, ,087,480, ,749,

18,834,337,021 9,954,964, % % 5,397,317, % % 4,557,646, % %

18,834,337,021 9,954,964, % % 5,397,317, % % 4,557,646, % % Laporan Realisasi Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2014 Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau Bulan Oktober 2014 TOTAL PAGU ANGGARAN (TIDAK LANGSUNG & LANGSUNG)

Lebih terperinci

Laporan Realisasi Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau s.d 30 Juni 2016

Laporan Realisasi Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau s.d 30 Juni 2016 TOTAL PAGU ANGGARAN (TIDAK LANGSUNG & LANGSUNG) REALISASI KEUANGAN (TIDAK LANGSUNG & LANGSUNG) REALISASI FISIK (TIDAK LANGSUNG & LANGSUNG) Laporan Realisasi Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 Dinas

Lebih terperinci

Laporan Realisasi Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau s.d 29 Januari 2016

Laporan Realisasi Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau s.d 29 Januari 2016 Laporan Realisasi Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau s.d 29 Januari 2016 TOTAL PAGU ANGGARAN (TIDAK LANGSUNG & LANGSUNG) REALISASI KEUANGAN (TIDAK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun anggaran 2017 telah menyusun tema pembangunan daerah yang berorientasi pada upaya Pemantapan Pelayanan Publik dan Percepatan

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang No: 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Profil Organisasi Perangkat Daerah

Profil Organisasi Perangkat Daerah Profil Organisasi Perangkat Daerah Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Boven Digoel Jalan Trans Papua, Kampung Sokanggo Distrik Mandobo Kota Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel. Kode Pos 99663 WEBSITE.

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang:

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rencana Kerja (RENJA) Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau. Tahun Anggaran 2017 telah dapat disusun sesuai dengan ketentuan.

KATA PENGANTAR. Rencana Kerja (RENJA) Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau. Tahun Anggaran 2017 telah dapat disusun sesuai dengan ketentuan. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT, Dokumen Rencana Kerja (RENJA) Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun Anggaran 2017 telah dapat disusun sesuai dengan ketentuan. Rencana Kerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK Menimbang: a. bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 23 Tahun 2012 tentang

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut :

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut : Realisasi Kegiatan Tahun 0 sebagai berikut : NO. URAIAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan Kegiatan yaitu : Penyediaan jasa surat menyurat PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGRAN % SISA PAGU

Lebih terperinci

Agenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist

Agenda. Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist Dimensi Aplikasi 1 Agenda Ruang Lingkup Pertimbangan Evaluasi Peraturan-peraturan Kerangka Fungsional Kelompok Aplikasi Sub-dimensi Aplikasi Checklist 2 Ruang Lingkup Salah satu upaya untuk melihat, mengevaluasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN. DISKOMINFO PDE PROVINSI RIAU Dinas Komunikasi Informasi & Pengolahan Data Elektronik. JL. Jend. Sudirman No. 460 Pekanbaru TAHUN 2013

LAPORAN TAHUNAN. DISKOMINFO PDE PROVINSI RIAU Dinas Komunikasi Informasi & Pengolahan Data Elektronik. JL. Jend. Sudirman No. 460 Pekanbaru TAHUN 2013 LAPORAN TAHUNAN DISKOMINFO PDE PROVINSI RIAU Dinas Komunikasi Informasi & Pengolahan Data Elektronik JL. Jend. Sudirman No. 460 Pekanbaru TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur ke hadirat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAGIAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Pembangunan bidang komunikasi dan informatikan berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Komunikasi dan Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan suatu kebutuhan guna mendukung kegiatan organisasi termasuk di lingkungan pemerintahan dalam pencapaian tujuannya.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN ( DPPA SKPD ) SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPID) TAHUN ANGGARAN 2013 DPPA SKPD DPPA SKPD 1 DPPA SKPD 2.1 DPPA

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SKPD TAHUN 2017

RENCANA KERJA SKPD TAHUN 2017 RENCANA KERJA SKPD TAHUN 2017 BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2017 0 A. PENDAHULUAN Rencana Kerja (RENJA ) BPKAD Provinsi Bali Tahun 2017 Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) merupakan

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG U ntuk mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang baik (Good Governance) dan bersih (Clean Government) juga untuk memenuhi tuntutan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 1 KATA PENGANTAR Dengan Mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya akhirnya dapat disusun Rencana Kinerja Bagian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BAB II PROGRAM KERJA

BAB II PROGRAM KERJA BAB II PROGRAM KERJA A. VISI DAN MISI Rencana Strategis Perubahan Lima Tahunan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, (Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik (Diskominfo-pde) Provinsi Riau terbentuk berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446 Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Pasal 446 (1) Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM 1 Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika KATA PENGANTAR Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) Kota Subulussalam periode 2015-2019 merupakan bagian integral

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN YANG SEDANG DIJALANKAN SKPD DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PEKALONGAN PERIODE: SEMESTER I TAHUN 2016

PROGRAM DAN KEGIATAN YANG SEDANG DIJALANKAN SKPD DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PEKALONGAN PERIODE: SEMESTER I TAHUN 2016 PROGRAM DAN KEGIATAN YANG SEDANG DIJALANKAN SKPD DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PEKALONGAN PERIODE: SEMESTER I TAHUN 2016 DISUSUN DALAM RANGKA PELAKSANAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (Format disusun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DUKCAPIL 1.1. Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT, Laporan Kinerja (LKj)

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT, Laporan Kinerja (LKj) i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT, Laporan Kinerja (LKj) Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau Tahun Anggaran 2016 telah dapat disusun sesuai dengan ketentuan yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN BAB II PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN 2.1. Kondisi Umum SKPD 2.1.1 Dasar Hukum Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, dan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung merupakan dokumen perencanaan kerja untuk periode 1 (satu) tahun yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 53 TAHUN 2016 BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BENER MERIAH BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinnya

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG A. Sejarah dan Perkembangan Bagian Kominfo Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Serang Denga adanya kesadaran akan sistem informasi, dan pemberlakuan

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK Dipersiapkan oleh: Calvin Tandra / 140707799 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2017 1 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 4 C. Maksud dan Tujuan... 5 D. Sistematika Penulisan. 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka memenuhi amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu upaya memantapkan implementasi mekanisme perencanaan

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan. Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) memiliki 3 (tiga) landasan utama yaitu : transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Akuntabilitas

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

a. NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN

a. NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN a. NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN Kode. Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat 02 Penyediaan Jasa Komunikasi, daya Air dan Listrik 07 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 08 Penyediaan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2013

DAFTAR INFORMASI PUBLIK BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2013 DAFTAR INFORMASI PUBLIK BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2013 Nama Ketua PPID SKPD Nama Unit/Satker menguasai : I Gede Putu Aryadi, S.Sos,. MH. : BIRO UMUM SETDA PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja- SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG 1. LATAR BELAKANG Ringkasan Renja 2015 Seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Lampiran Program, Kegiatan dan Pendanaan Indikatif Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun

Lampiran Program, Kegiatan dan Pendanaan Indikatif Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun Lampiran Program, Kegiatan dan Pendanaan Indikatif Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2020 NO. A Program Pelayanan Administrasi Peran - Rp. 254.533.100 Rp. 331.012.690

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR : 1529/03/HK/2015 TANGGAL : 24 JUNI 2015 TENTANG : PENGESAHAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 034 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 034 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 034 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Dinas Komunikasi Dan Informasi. a. Visi dan Misi Dinas Komunikasi Dan Informasi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Dinas Komunikasi Dan Informasi. a. Visi dan Misi Dinas Komunikasi Dan Informasi BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Dinas Komunikasi Dan Informasi Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) adalah lembaga resmi yang diselenggarakan sebagai perpanjangan

Lebih terperinci

BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD

BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD BAB II TUGAS DAN FUNGSI SKPD 2.1. Struktur Organisasi Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, dan dalam rangka mendorong peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya yang selanjutnya disingkat RENJA, adalah dokumen perencanaan Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya untuk

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Illahi Robbi, atas perkenannya kita telah dapat melewati tahun anggaran 2014 dengan berbagai dinamika permasalahan yang harus dihadapi secara terpadu

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I. PENDAHULUAN. Halaman 1 Halaman 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang di percayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Lebih terperinci