Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
|
|
- Suharto Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IJCETS 1 (1) (2014) Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies EVALUASI PENERAPAN MOVING CLASS DI SMA 1 JEKULO KUDUS Istiqomah, Sukirman, Kustiono Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima September 2013 Disetujui Agustus 2013 Dipublikasikan Oktober 2013 Keywords: Evaluation, Application Class Moving, Moving Class Abstrak SMA 1 Jekulo adalah salah satu rintisan sekolah bertaraf internasional yang menggunakan sistem pembelajaran moving class sebagaimana telah diatur oleh pemerintah daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan moving class di SMA 1 Jekulo Kudus. Metode yang digunakan yaitu metode dengan pendekatan kuantitatif dan model evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi Context, Input, Process, Product (CIPP). Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Evaluasi terhadap context moving class menunjukkan bahwa secara context SMA 1 Jekulo telah dikatakan siap melaksanaakan moving class. Terbukti dengan kesiapan sarana-prasana penunjang moving class yang mulai dilengkapi, (2) Evaluasi terhadap input menunjukkan bahwa kemampuan guru mengelola kelas, pemilihan strategi pelaksanaan dan strategi pengelolaan dapat dikatakan baik, dalam artian strategi yang digunakan memenuhi standar dalam pelaksanaan moving class, (3) Evaluasi terhadap proses moving class menunjukan bahwa secara proses, moving class yang diterapan SMA 1 Jekulo dapat dikatakan baik. Dikatakan baik karena penggunaan strategi pelaksanaan dan pengelolaan sudah cukup efektif, (4) Evaluasi terhadap produk menunjukkan bahwa moving class cukup pengaruh pada peningkatan motivasi belajar siswa, kreatifitas guru, dan prestasi hasil belajar siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya semangat siswa dalam belajar setelah menerapkan moving class. Abstract SMA 1 Jekulo is one of the pioneering international school that uses moving class learning system as provided by the local government. The purpose of this study was to determine how the application of moving class in SMA 1 Jekulo Kudus. The method used in this research is quantitative approach and the evaluation model used is Context, Input, Process, Product (CIPP). The results of this study are: (1) Evaluation of moving class context shows that the context of SMA 1 Jekulo is ready for moving class implementation. It is can be seen from the evidence that moving class facilities and infrastructures are being equipped by the school, (2) evaluation of the input indicates that the ability of teachers to manage the classroom, selection and execution strategy management strategies are good, in other words the learning strategies meet the standards of the moving class implementation, (3 ) Evaluation of the process of moving class showed that the process of moving class in SMA 1 Jekulo implementation are good, because the implementation is quit effective, (4) evaluation of the product indicated that moving class influences the students motivation, teachers creativity, and the achievement of student learning outcomes according to the students motivation after working with moving class system Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung A3 Lantai 1 FIP Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, isty_tp08@yahoo.co.id ISSN
2 PENDAHULUAN Lembaga pendidikan nasional merupakan suatu institusi publik untuk mewujudkan suatu tujuan bersama ialah mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesian. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah menyusun dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang dewasa ini telah dirumuskan di dalam Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 (Tilaar, 2006: 103). Pada pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003, telah dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta berjanggung jawab. Sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertujuan mencerdaskan bangsa guna meningkatkan mutu pendidikan, tentunya lembaga tersebut harus bersifat transparan, terbuka, dan dapat dinilai oleh anggota masyarakat, dalam arti lain performance lembaga pendidikan tersebut haruslah mempunyai indikator-indikator akan keberhasilan atau kegagalannya (Tilaar, 2006: 105). Sebagai salah satu wujudnya, pemerintah melahirkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada peraturan tersebut dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi: (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Di dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 11, dijelaskan bahwa beban belajar untuk sekolah menengah atas, madrasah aliyah, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah kejurusan (SMA/MA/SMK/MAK) atau bentuk lain yang sederajat pada jalur pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS). Pada ayat ini juga dijelaskan bahwa sekolah khususnya SMA/MA/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu sekolah kategori standar dan sekolah kategori mandiri. Sekolah kategori mandiri adalah sekolah yang hampir atau sudah memenuhi standar nasional pendidikan. Sedangkan sekolah kategori standar adalah sekolah yang belum memenuhi standar 2 nasional pendidikan. Standar pendidikan diartikan sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan standar yaitu standar isi, standar, kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Sebagai implikasi dari terbitnya PP tersebut, Pemerintah harus melakukan pemetaan sekolah/madarasah yang telah memenuhi standar nasional atau belum dengan melakukan pengkategorian. Pengkatagorian sekolah/ madarasah dilakukan dalam kategori standar, mandiri dan bertaraf internasional. Menindak lanjuti kebijakan pengkatagorian tersebut, Direktorat pembinaan sekolah menengah atas (PSMA) pada tahun anggaran 2007 melakukan rintisan penyelenggaraan SMA Kategori Mandiri. SMA 1 Jekulo adalah salah satu sekolah yang ditetapkan untuk melaksanakan pemetaan tersebut, karena SMA 1 Jekulo sebagai sekolah Rintisan Sekolah Kategori mandiri telah memiliki programprogram yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaannya. Salah satu program yang akan dijalankan adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan sistem moving class (Miratno, 2008: 1). Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang mendatangi guru di kelas. Keunggulan sistem ini adalah para peserta didik lebih punya waktu untuk bergerak, sehingga selalu segar untuk menerima pelajaran. Sementara para guru, dapat menyiapkan materi pelajran dengan lebih baik. Setiap hari, siswa dapat menikmati dan mengalami proses belajar pada tempat dan lingkungan belajar yang bervariasi. Mobilitas gerak seperti ini dapat menghindarkan siswa dari kejenuhan akibat tata ruang kelas yang monoton. Pergerakan-pergerakan yang dialami siswa saat perpindahan kelas juga memingkinkan terjadinya interaksi yang lebih aktif dan hidup di kalangan siswa. Ini dapat menstimulasi dan mengembangkan sikapsikap empati, kerjasama, kepedulian, dan berbagai sikap proporsial siswa lainnya. Konsep moving class itu sendiri mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya, berbeda dengan sistem pembelajaran konvensional yang selama ini diterapkan di sekolah di Indonesia. Sekalipun sistem moving class lebih sesuai pada SKS namun tidak
3 menutup kemungkinan dilaksanakan pada sistem paket (Direktorat PSMA, 2010 : 35). Kegiatan belajar mengajar menggunakan sistem moving class yang dilaksanakan oleh SMA 1 Jekulo belum berlangsung sebagaimana mestinya. Sering terjadi keterlambatan siswa mengikuti pelajaran, karena waktu perpindahan kelas yang telah ditetapakan tidak mencukupi. Hal tersebut terjadi dikarenakan guru yang mengampu mata pelajaran tidak selalu berada diruangan mata pelajaran seperti seharusnya, sehingga siswa masih harus menunggu. Akibatnya aktifitas pembelajaran menjadi terlambat. Disisi lain ruang mata pelajaran yang digunakan dalam proses pemebelajaran moving class masih belum mencukupi kebutuhan sekolah, sehingga pada mata pelajaran tertentu misal: matematika, sekolah memanfaatkan ruang kosong sebagai pengganti ruang matematika. Selain itu sarana penunjang seperti perlengkapan untuk kelas mata pelajaran yang dikelola sekolahpun sangat minim, dengan artian masih dalam proses melengkapi. Moving class yang merupakan salah satu sistem belajar tentunya membutuhkan suatu patokan atau ukuran sampai di mana sistem tersebut berhasil atau tidak. Sewaktu-waktu tingkat pencapai standar tersebut perlu diketahui sampai di mana efektivitasnya. Oleh karena itu diperlukan evaluasi terhadap program tersebut. Hal tersebut sesuai dengan bunyi Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), yang menjelaskan bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan kepada pihakpihak yang berkepentingan, diantarannya terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif presentase untuk diambil kesimpulan. Artinya, penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisis penerapan moving class. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009: 13) diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik. Pendekatan yang digunakan digunakan adalah model evaluasi CIPP yaitu model evaluasi yang memiliki empat tahapan evaluai yaitu Context, Input, Process, Product (Arikunto dan Safruddin, 2010: 43). Model evaluasi CIPP digunakan untuk mengevaluasi sistem pembelajaran Moving Class yang diterapkan di SMA 1 Jekulo Kudus. Evaluasi terhadap context yaitu situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam sistem yang bersangkutan. Indikator evaluasi context dalam penelitian ini mencakup: (1) Penerapan moving class, (2) Kondisi kesiapan sekolah, (3) Daya dukung internal dan eksternal, (4) Kondisi saranaprasarana penunjang moving class. Evaluasi terhadap input yaitu evaluasi pada kemampuan awal yang akan menunjang evaluasi. Indikator dari evaluasi input dalam penelitian ini mencakup: (1) Kemampuan guru mengelola kelas, (2) Kondisi dan pengelolaan ruang pembelajaran, (3) Penggunaan strategi pengelolan moving class. Evaluasi terhadap proses yaitu meliputi pelaksanaan strategi dan penggunaan sarana/modal/bahan, di dalam kegiatan nyata di lapangan, komponen proses meliputi kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan pelatihan. Indikator evaluasi proses dalam penelitian ini mencakup: (1) Pelaksanaan pembelajaran dengan sistem moving class; (2)Penggunaan media penunjang pembelajaran oleh guru mata pelajaran; (3) Pemilihan metode belajar mandiri dalam proses pembelajaran moving class. Evaluasi produk merupakan evaluasi terhadap hasil yang dicapai baik selama maupun pada akhir pengembangan sistem pendidikan yang bersangkutan (prestasi siswa dan hasil lulusan). Indikator evaluasi produk pada penelitian ini mencakup: (1) Pengaruh moving class terhadap motivasi belajar siswa, (2) Tingkat kreatifitas guru dalam kegiatan belajarmengajar setelah menerapkan moving class, (3) Pengaruh penerapan moving class terhadap lulusan SMA 1 Jekulo. Model evaluasi CIPP merupakan sasaran evaluasi, yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah program kegiatan. Oleh karena itu model evaluasi ini akan menunjang proses evaluasi agar tujuan penelitian dapat terlaksana 3
4 Variabel adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002: 96). Variabel dari penelitian ini adalah variabel bebas yaitu penerapan moving class (x). Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, menghitung hasil atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1997: 6). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA 1 Jekulo Kudus kelas X dan XI tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 690 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X2 sejumlah 38 siswa dan kelas XI IPA 2 sejumlah 40 siswa. Penentuan kelas ini ditentukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak karena populasi dianggap homogen atau memiliki sifat yang sama (Sugiyono, 2011: 82). Metode pengumpulan data merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan (Sudaryanto, 1993: 9). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk bukti bahwa penelitian benar-benar telah melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Pada penelitian ini penyusunan angket dilakukan uji coba kepada responden yang kemudian dihitung validitas dan reliabilitasnya. Validitas yang digunakan adalah Validitas Isi, merupakan validitas yang diestimasikan lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment (Azwar, 2003: 45). Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen adalah rumus korelasi product moment, dan untuk reliabilitas menggunakan rumus Alfa. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif presentase. Analisis deskriptif presentase merupakan metode yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh jawaban-jawaban responden melalui pemberian skor dengan criteria tertentu. Deskriptif presentase dimaksudkan untuk mendeskripsikan menurut presentase responden atas setiap pertanyaan/jawaban terhadap setiap aspek yang ditanyakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari hasil observasi terhadap sampel penelitian ini, diuraikan dalam bentuk tabel dan diagram. Panduan lembar kuesioner terdiri dari 36 pernyataan, yang menggambarkan sistem moving class yang diterapkan di SMA 1 Jekulo Kudus. Lembar kuesioner ditunjukkan kepada siswa dan tiga orang guru dengan latar belakang yang berbeda, yaitu wakil kepala sekolah bagian kurikulum, tim pengelola moving class dan guru mata palajaran. Hasil olah data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden adalah, (1) evaluasi terhadap context moving class menunjukkan persentase rata-rata sebesar 81% dengan kategori baik dari olah angket yang diberikan kepada responden. Persentase 81% diperoleh dari data keseluruhan responden yang dirata-rata untuk menemukan kesimpulan dan didiskripsikan dengan kalimat. (2) evaluasi terhadap input meliputi indikator: kemampuan guru mengelola kelas, strategi pelaksanaan dan pengelolan moving class. Berdasarkan indikator tersebut diperoleh persentase rata-rata dari olah data angket yaitu 75% dengan kriteria baik. (3) evaluasi proses meliputi indikator penerapan strategi pengelolaan, penerapan strategi pengelolan moving class, penggunaan metode pembelajaran mandiri oleh guru dan penggunaan media pembelajaran aktif pada siswa. Berdasarkan indikator tersebut diperoleh persentase rata-rata dari olah data angket yaitu sebesar 76%. Persentase 76% ini diperoleh dari rata-rata data yang diperoleh dan menunjukkan kategori baik. (4) evaluasi terhadap produk mencakup pengaruh moving class pada motivasi belajar siswa, pengaruh moving class pada peningkatan kreatifitas guru, dan pengaruh moving class pada peningkatan prestasi hasil belajar siswa. Menurut indikator tersebut diperoleh data dari olah angket yang menunjukkan bahwa moving class cukup mempengaruhi peningkatan motivasi belajar siswa, kreatifitas guru dan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan persentase evaluasi sebesar 67%. Evaluasi terhadap context digunakan untuk mengetahui tingkat kesiapan sekolah dalam menerapkan sistem moving class. Kesiapan tersebut mencakup kesiapan sarana-prasana, perencanaan pelaksanaan, dan dukungan internal maupun eksternal. Menurut data hasil penelitian, kesiapan SMA 1 Jekulo dalam menerapakan sistem moving class menunjukkan kategori baik. Kategori baik tersebut mencakup beberapa indikator yang sudah terpenuhi oleh SMA 1 Jekulo berkaitan dengan penerapan moving class. Indikator tersebut meliputi: pelaksanaan sistem moving class sesuai dengan konsep siswa berpindah setiap pergantian pelajaran dan kelas didesain seperti sebuah lab belajar, sekolah telah menyiapkan berbagai perencanaan yang 4
5 meliputi program, strategi, sebagian dari pengelolaan yang berkaitan dengan sistem moving class. Evaluasi terhadap input penerapan moving class di SMA 1 Jekulo mencakup kemampuan guru dalam pembelajaran, kondisi dan pengelolaan saranaprasarana moving class, pemilihan strategi pelaksanaan. Menurut data hasil observasi untuk sarana-prasana maupun perlengkap pembelajaran yang ada di SMA 1 Jekulo masih belum lengkap. Perlengkapan untuk ruang kelas khusus masih minim, jumlah loker belum mencukupi kebutuhan, dan jumlah ruang kelas masih kurang. Berdasar pada standar strategi dan kriteria pengelolaan yang meliputi, (1) pengelolaan perpindahan peserta didik, (2) pengelolaan ruang belajar mengajar, (3) pengelolaan sarana dan prasarana, (3) pengelolaan pembelajaran, pengelolaan administrasi guru dan peserta didik, pengelolaan nilai, (4) serta pengelolaan remedial dan pengayaan, SMA 1 Jekulo dapat dikatakan telah memenuhi sebagian besar standar pengelolaan tersebut. Pada pengelolan pembelajaran, kemampuan guru dalam mengajar menjadi perhatian khusus dalam sistem pembelajaran moving class. Guru harus mampu menggunakan metode pengajaran yang bervariasi dan tidak monoton. Metode tersebut bisa dengan memanfaatkan media audio dan visual dalam menerangkan materi. Sumber belajarpun tidak hanya berasal dari buku paket saja, tetapi dari berbagai sumber belajar seperti internet, media cetak maupun elektronik dll. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif mencari sendiri materi yang mereka pelajari sedangkan guru hanya memberikan materi secara singkat. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan keatifan siswa dalam belajar. Pengelolaan ruang kelas sepenuhnya dipegang oleh guru mata pelajaran seperti pengelolaan sarana belajar yang ada di dalam kelas, kebersihan kelas, loker kelas, kunci ruang kelas hingga formasi tempat duduk. Tetapi pada pengelolan ruang kelas, loker yang disediakan belum mencukupi kebutuhan begitupulan dengan jumlah ruang kelas yang ada. Menangani masalah tersebut pihak pengelola (sekolah) memanfaatkan kelas kosong untuk mengisi kekurangan tersebut. Evaluasi terhadap proses menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan sistem moving class di SMA 1 Jekulo berjalan dengan baik bila dilihat dari data yang diperoleh dari lapangan. Data tersebut menunjukkan kurang lebih secara proses penerapan moving class di SMA 1 Jekulo telah mencapai kriteria baik, sehingga bisa terus digunakan sebagai sistem pembelajaran. Pemberian kategori baik pada evaluasi terhadap proses disini berdasarkan indikator pelaksanaan moving class secara proses yang meliputi: (1) sistem pembelajaran moving class yang diterapkan sesuai prosedur pelaksanaan, baik dari penerapan strategi pelaksanaan hingga pengelolaan, (2) media pembelajaran interaktif digunakan dalam sistem moving class, (3) guru menggunakan metode pembelajaran mandiri untuk melatih keaktifan siswa. Pelaksanan moving class di SMA 1 Jekulo Kudus yang meliputi perpindahan kelas setiap pergantian jam pelajaran, berjalan dengan cukup lancar sesuai prosedur pelaksanaan. Proses perpindahan kelas dapat dilihat di bawah ini. 5
6 Diagram 1. Diagram Proses Moving x-3 x-2 x-1 Ruang Sejarah Ruang Matematika x-4 x-3 x-2 x-4 x-1 x-2 Ruang Geografi Ruang Biologi x-3 x-4 x-1 Keterangan : Putaran I (jam 07:00-08:45) ditunjukkan garis putus-putus warna merah Putaran II (jam 09:00-11:15) ditunjukkan garis putus-putus warna biru Putaran III (jam 11:30-13:45) ditunjukkan garis putus-putus warna hijau Diagram di atas menunjukkan pada putaran perpindahan kelas pertama yang ditunjukkan dengan garis putus-putus berwarna merah menggambarkan proses perpindahan kelas X-1 dari ruang sejarah ke ruang geografi saat waktu pergantian jam terdengar. X-1 dari ruang geografi berpindah ke ruang biologi dan terakhir matematika dengan prosedur yang sama. Hal tersebut dibedakan dengan keterangan warna putaran yang berbeda disetiap pergantian jam mata pelajaran. Hasil evaluasi terhadap produk mencakup pengaruh penerapan moving class terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, tingkat kreatifitas guru serta peningkatan prestasi belajar maupun lulusan. Data hasil penelitian menunjukkan moving class cukup memberi pengaruh terhadap peningkatan motivasi siswa dalam belajar. Motivasi siswa dalam belajar sebenarnya dipengaruhi oleh lingkungan, kondisi psikologi siswa serta kompetensi yang dimiliki siswa tersebut. Di sini, moving class sebagai salah satu sistem bembelajaran yang berkonsep kelas berpindah, memberikan pengaruh psikologi sehingga siswa menjadi semangat dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut karena setiap pergantian kelas siswa mendapatkan suasana baru dan memiliki waktu untuk menyegarkan tubuh dengan berjalan ketika mereka berpindah kelas, sehingga mereka menjadi fress ketika memulai pelajaran baru. Moving class cukup memberikan pengaruh terhadap peningkatan kreatifitas guru dalam mengelola pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan dengan ruang mata pelajaran khusus yang didesain oleh guru sesuaikan karakteristik mata pelajaran, dalam mendesain sebuah kelas yang mendiskripsikan sebuah mata pelajaran tertentu tidaklah mudah. Guru harus memiliki kreatifitas yang baik untuk menghasilkan desain kelas yang baik pula. Pada kegiatan pembelajaran didalam kelas, guru memanfaatan media powerpoint, dan flash, sebagai alternatif penyampaian materi kepada siswa. Hal tersebut dilakukan selain agar siswa tidak jenuh juga agar guru dapat melatih kemampuan diri dalam membuat sebuah media pembelajaran. Selain itu guru juga menggunaan sumber belajar yang tidak terpatok pada buku paket saja, tetapi juga dari sumber belajar yang lainnya. Moving class cukup memengaruhi peningkatan hasil belajar siswa, ditunjukkan dengan nilai siswa yang rata-rata meningkat, walaupun pada dasarnya peningkatan tersebut juga dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki masing-masing siswa. Tetapi dalam hal ini moving class sebagai sistem 6
7 pembelajaran mampu meningkatkan motivasi siswa yangberdampak pada prestasi hasil belajar mereka yang juga meningkat. Secara garis besar penerapan moving class di SMA 1 Jekulo dapat dikatakan sudah berjalan cukup baik, karena telah memenuhi sebagian besar standar pelaksanaan moving class yang telah ditetapkan, walaupun secara pengelolaan mengalami beberapa kendala. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasana, simpulan yang dapat diambil yaitu: (1) Penerapan sistem pembelajaran moving class di SMA 1 Jekulo telah terlaksana dengan cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh evaluasi terhadap proses dengan data yang menunjukkan persentase 76% dengan kategori cukup baik. (2) Pengelolaan sistem pembelajaran moving class di SMA 1 Jekulo sudah cukup memenuhi standar pengelolaan moving class yang ada, sesuai pada data hasil evaluasi terhadap input dan proses moving class. (3) Luaran yang dihasilkan setelah menerapkan sistem pembelajaran moving class memiliki kualitas yang lebih baik, dalam artian moving class cukup mempengaruhi peningkatan kualitas belajar siswa. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil evaluasi terhadap produk yaitu sebesar 67% dengan kategori cukup baik. (4) Kendala yang dihadapi SMA 1 Jekulo selama menerapkan sistem pembelajaran moving class terpaku pada pengelolalan sarana-prasarana yang belum lengkap, seperti jumlah ruang dan perlengkapan kelas lainnya. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada: Drs. Nurussa adah, M.Si, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Drs. Kartono, M.Pd, kepala SMA 1 Jekulo Kudus yang telah memberi ijin penelitian, Moh Sudardi, S.Pd Tim Pengelola Moving Class di SMA 1 Jekulo Kudus, Siswa serta guru SMA 1 Jekulo yang telah banyak memberikan bantuan selama proses penelitian. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S & Safruddin, C A.J Evaluasi Program Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta : Bumi Aksara. Azwar, S Realiabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Depdiknas Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Miratno, S Panduan Moving Class SMA 1 Jekulo. Kudus: SMA N 1 Jekulo. Sudaryanto Metode dan Aneka Teknik Analis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono, Statistika Untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Sujdana Statistika. Bandung: Tarsito Tilaar, H.A.R Standarisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. 7
Edu Elektrika Journal
Edu Elektrika 3 (1) (2014) Edu Elektrika Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduel EFEKTIVITAS JOBSHEET PADA MATA DIKLAT INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 3 (7) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PERMAINAN POS PATAHAN PADA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pembelajaran yang dilakukan guru hendaknya dapat. tinggi selalu memperbaharui mekanisme dan pola pembelajaran kearah
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di era global ini setiap sekolah hendaknya selalu melakukan berbagai inovasi pembelajaran untuk mendasari dan mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 3 (2) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PERSEPSI GURU BK TENTANG KOMPETENSI KONSELOR DI SEKOLAH DASAR SWASTA
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elektro 53 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan
HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN,, dan 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 4 (1) (2015) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PEMAHAMAN GURU BK TERHADAP EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciEdu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo KUALITAS PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA NEGERI KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lebih terperinciHUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING
HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA N I KOTA SOLOK Abdus Syahid, Zafri,Kaksim
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL
UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Oleh: DONI HERIANTO NPM: 12060106 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciEdu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo EFEKTIVITAS PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI POKOK BAHASAN FENOMENA BIOSFER DAN PENGARUHNYA
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 3 (3) (2014) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej STUDI TENTANG KESIAPAN GURU FISIKA SMA DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lebih terperinciEdu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo KOMPARASI HASIL BELAJAR PENGGUNAAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI
Lebih terperinciIndonesian Journal of History Education
Indonesia Journal of History Education 1 (1) (2012) Indonesian Journal of History Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN
Lebih terperinciEconomic Education Analysis Journal
EEAJ 2 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
Lebih terperinciEconomic Education Analysis Journal
EEAJ 3 (1) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MELALUI DISIPLIN BELAJAR
Lebih terperinciABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK
ABSTRAK HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI MAN 1 BANDAR LAMPUNG by Desty Yusniarti.
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Health and Sport
JPEHS 1 (1) (2014) Journal of Physical Education, Health and Sport http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs PENERAPAN TEKNIK MODELLING DAN LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM AEROBIK DAN
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL
STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Irvan Budhi Handaka Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 3 (8) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LKS DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PENJASORKES BAGI
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM SE-KOTA MALANG
HUBUNGAN PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM SE-KOTA MALANG THE RELATIONSHIP OF SCHOOL MEDIUM AND INFRASTUCTURE USE WITH LEARNING EFFECTIVENESS AT GREEN
Lebih terperinciNur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK
Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 167-174 Vol. V, No. 2 ISSN 2579-5686 (Online) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dengan Bantuan
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR Sri Wahyuni (sriwah@yahoo.co.id) 1 Muswardi Rosra 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT The aims
Lebih terperinciScaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.
Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/scaffolding PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH HIDROLIKA
Lebih terperinciAutomotive Science and Education Journal
ze ASEJ 3 (2) (2014) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK
Lebih terperinciABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS
1 ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS by Yuda Ardi Saputra *, Erni Mustakim **, Syaifuddin Latif *** Bandar Lampung City Email: Yudaardisaputra@gmail.com
Lebih terperinciJURNAL ILMU PENDIDIKAN INDONESIA Volume : 4 Nomor : 2 1 Juni 2016
JURNAL ILMU PENDIDIKAN INDONESIA Volume : 4 Nomor : 2 1 Juni 2016 ISSN: 2338-3402 PENGARUH PENGGUNAAN KARTU AGUSTUS TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN TINGKAT KEHADIRAN SISWA KELAS XI IPA1 DI SMA NEGERI
Lebih terperinciPRESTASI BELAJAR IPA
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA Lastian Dwi Hastuti Disusun bersama: Drs. Veator Renyaan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjawiyata Tamansiswa
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN SISTEM MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN SISTEM MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X JURNAL ILMIAH Oleh SITI AMALIA HIDAYAH NIM F01108026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 4 (2) (2015) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALU BIMBINGAN KELOMPOK
Lebih terperinciSTUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI
STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: ISFA HAYYULBATHIN A510110230 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD Oleh: Faisal Rahman Luthfi 1, Suripto 2, Harun Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret E-mail: luthfifaisal@ymail.com
Lebih terperinciTHE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL
THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL Hijir Kurniati1, Muslim1, Hendrizal1 1Program Pancasila The Educational and citizenship
Lebih terperinciPartono 1 Tri Minarni 2
PENGARUH DISIPLIN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI Partono 1 Tri Minarni 2 Abstrak: Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Adakah pengaruh
Lebih terperinciEdu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.
Edu Geography 2 (1) (201) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGEMBANGAN MEDIA MODEL SIMULASI SIKLUS AIR TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciEconomic Education Analysis Journal
EEAJ 3 (1) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MATERI LINGKARAN
UJME 1 (3) (2013) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme KEEFEKTIFAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MATERI LINGKARAN Ula Himatul Aliyah, Hardi Suyitno,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS GAJAH MADA
3.050 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-5 2016 PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS GAJAH MADA THE INFLUENCE OF SOCIAL PEERS
Lebih terperinciPERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima 11/02/2013 Direvisi 01/03/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 hlm. 120-124
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 5 (4) (2016) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PERSEPSI GURU BK TENTANG PELAYANAN ARAH PEMINATAN PESERTA DIDIK DALAM
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciJournal of Mechanical Engineering Learning
JMEL 2 (2) (2013) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel STUDI KOMPARASI ANTARA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP
Lebih terperinciEdu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.
Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo STUDI KESIAPAN GURU GEOGRAFI DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA SMA DI KOTA PONTIANAK
Lebih terperinciEconomic Education Analysis Journal
EEAJ 3 (1) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh : SULASTRIANI NPM :
ARTIKEL PENGARUH METODE KOOPERATIF TIFE CIRC (COOVERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MA MU ALLIMIN NW PANCOR TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Oleh
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 16, No. 2, Desember 2016 (80-84) PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V
Peningkatan Hasil Belajar... (Astipratiwi) 2.385 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V IMPROVING THE STUDENTS SOCIAL STUDIES ACHIEVEMENT USING MIND MAP METHOD Oleh: Astipratiwi,
Lebih terperinciAutomotive Science and Education Journal
ASEJ 1 (1) (2012) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KOMPRESOR Sigit Widigdo Prayogo,
Lebih terperinciOleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3
Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kinerja Dosen dalam Proses Belajar Mengajar, Kepercayaan Diri dan Motivasi Belajar Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan
Lebih terperinciE_JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) NURSYAMSI
PENGARUH KREATIVITAS GURU, PERHATIAN ORANG TUA, FASILITAS SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KELAS X DI SMKN 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN E_JURNAL Diajukan Guna Memenuhi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DI KELAS III SD
2.978 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 31 Tahun ke-5 2016 HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DI KELAS III SD THE CORRELATION BETWEEN TEACHERS CREATIVITY
Lebih terperinciKinerja Guru dalam... (Reni Tiana) 1
Kinerja Guru dalam... (Reni Tiana) 1 KINERJA GURU DALAM PEMBALAJARAN KELAS XII PROGRAM STUDI KEAHLIAN ADMINISTRASI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN Penulis 1 : Reni Tiana Penulis 2 : Rosidah Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga
Lebih terperinciFashion And Fashion Education
FFE 2 (1) (2013) Fashion And Fashion Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ffe FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA DI SMK NEGERI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciJournal of Physical Education and Sports
JPES 4 (2) (2015) Journal of Physical Education and Sports http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI
Lebih terperinciJournal of Economic Education
JEE 1 (2) (2012) Journal of Economic Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jeec PENGARUH BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP HASIL BELAJAR MELALUI PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI SE- KABUPATEN
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra
UJME (1) (013) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Ahmad Munif Nugroho, Hardi Suyitno, Mashuri Jurusan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG PEMBELAJARAN TERPADU PADA KURIKULUM 2013 JURNAL. Oleh MARYENI ROCHMIYATI SASMIATI
1 ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG PEMBELAJARAN TERPADU PADA KURIKULUM 2013 JURNAL Oleh MARYENI ROCHMIYATI SASMIATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 3 (2) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING Yan Ermawan,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN METODE QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS 1 SMUN 12 SEMARANG. Linda Agustina 1
MODEL PEMBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN METODE QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS 1 SMUN 12 SEMARANG Linda Agustina 1 Abstrak: Sumber daya manusia akan berkualitas apabila didukung oleh sistem pendidikan yang
Lebih terperinciFashion and Fashion Education Journal
FFEJ 3 (1) (2014) Fashion and Fashion Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ffe EFEKTIFITAS MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN SMOCK JEPANG SISWA SMK NEGERI 03
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan sumber daya manusia yang berkualitas dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan kualitas
Lebih terperinciE-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, MINAT BELAJAR, DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X PEMASARAN SMK N 4 PADANG E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi kehidupan manusia, khususnya bangsa Indonesia. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan
Lebih terperinciANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Analisis Hambatan Belajar (Rian Prasetyo) 115 ANALISIS HAMBATAN BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA THE ANALYSIS OF LEARNING BARRIERS ON MECHANICS TECHNOLOGY
Lebih terperinciEdu Geography 5 (3) (2017) Edu Geography.
Edu Geography 5 (3) (2017) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Di Sma Negeri 2 Pekalongan Adhitya
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti
PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR ABSTRAK GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA Oleh : Resti Kurnia Yulianti Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang tujuan
Lebih terperinciEconomic Education Analysis Journal
EEAJ 1 (2) (2012) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENERAPAN STRATEGI LSQ BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI Solikhah,
Lebih terperinciEdu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DAN LKS WORD SQUARE DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN BENTUK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Karena dengan pendidikan kita dapat mempersiapkan kondisi sumber
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi
PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI JURUSAN IPS MAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 5 (1) (2016) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PATI Fitriani
Lebih terperinciKORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO
1 KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO Oleh: Hangga Permana Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Lebih terperinciIndonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
IJCETS 1 (1) (2012) Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp STUDI KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG
ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG OLEH NURI HAYATUL JANNAH NPM: 1310013411080 PROGRAM
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 3 (3) (2014) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi kemajuan tersebut adalah pendidikan.
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG
PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG JURNAL Noflisa Setia Karnela 11090264 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU DAN MOTIVASI SISWA SERTA SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS IV DAN V DI SD NEGERI 22 ANDALAS PADANG
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 90-97 91 KEMAMPUAN GURU DAN MOTIVASI SISWA SERTA SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS IV DAN V DI SD NEGERI 22 ANDALAS PADANG Oleh Nia
Lebih terperinciEdu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENDAYAGUNAAN MEDIA PEMELAJARAN GEOGRAFI ERASIS WE PADA MATERI POKOK PERSEARAN FLORA DAN FAUNA DI KELAS XI PROGRAM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga disebutkan bahwa Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya. meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Sumberdaya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
UJME 2 (1) (2013) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Gilang Anjar Permatasari*, Rahayu
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR Tiara Rosalina E-mail: tiararosalina99@yahoo.co.id Universitas Negeri Malang, Jl. Surabaya 5 Malang 65145 Abstract: The purpose
Lebih terperinciEdu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.
Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGEMBANGAN BUKU TEKS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KURIKULUM 2013 UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX
Lebih terperinciBioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KABUPATEN LAMONGAN Sumei (Pendidikan Biologi, Fakultas Matematikan dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya) E-mail Sumei.melani@yahoo.com
Lebih terperinciKeywords: Process and Learning Outcomes, Learning Resources Environment, Scientific Approach
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI OPTIMALISASI LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER TAHUN
Lebih terperinciHUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciIndonesian Journal of History Education
Indonesia Journal of History Education 1 (1) (01) Indonesian Journal of History Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE TERHADAP HASIL
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui ada dan tidaknya hambatan guru fisika dalam mengimplementasikan KTSP,
Lebih terperinciANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata
Lebih terperinciECONOMIC EDUCATION ANALYSIS JOURNAL EFEKTIFITAS METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DAN METODE KONVENSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR
EEAJ 1 (1) (2012) ECONOMIC EDUCATION ANALYSIS JOURNAL http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj EFEKTIFITAS METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DAN METODE KONVENSIAL TERHADAP HASIL
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARAKTER DIRI MELALUI LAYANAN INFORMASI SISWA
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090
Lebih terperinciJurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian
Jurnal Geografi Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AFEKTIF DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FIS UNNES Tukidi¹ ¹Staf
Lebih terperinci