ANALISA HASIL PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN SERAT TEBU YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
|
|
- Veronika Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA HASIL PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN SERAT TEBU YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Doni Ariya, Edi Septe, Duskiardi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Kampus III Jl. Gajah Mada Gunung Pangilun Teip. (0751) Padang doniariya52@gmail.com ABSTRAK Bagasse is one of the organic waste in the form of solid waste generated paabrik / industrial processing of sugar cane can be used for the manufacture of briquettes. Sugarcane fiber is used as the base material / main by using starch as adhesive glue. The purpose of this study was to determine the performance by varying the composition of water is 1 liter of water, 2 liters of water, 3 liters of water. From the results of data processing, sugar cane fiber briquettes with 1 liter of water composition spent 19 gram briquettes joules of heat generated, the composition of 2 liters of water to spend 37 grams briquettes joules of heat generated, the composition of 3 liters of water to spend 55 grams briquettes joules of heat generated. 1. PENDAHULUAN Hampir diseluruh wilayah Indonesia terdapat lahan perkebunan terutama tanaman tebu. Karena tebu bisa hidup di dataran tinggi maupun di dataran rendah di wilayah negara Indonesia. Dengan ini, tanaman tebu sangat berlimpah ruah di Indonesia. Adapun alasan pemilihan serat tebu sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah dan gas, disebabkan karna jumlahnya sangat melimpah dan tidak optimal dalam pemanfaatannya bahkan bisa dikatakan tidak terpakai. Dari fakta yang ada menunjukan bahwa jumlah pasokan minyak bumi di Indonesia yang semakin berkurang disertai oleh harga yang tidak stabil (cenderung terus meningkat). Beberapa jenis sumber energi alternatif yang bisa dikembangkan antara lain energi matahari, energi angin, energi panas bumi, energi panas laut, dan energi biomassa. Di antara sumber-sumber energi alternatif tersebut, energi biomassa merupakan sumber energi alternatif yang perlu mendapat prioritas dalam pengembangannya dibandingkan dengan sumber energi yang lain. Di sisi lain, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah perkebunan yang kurang termanfaatkan. Dalam hal ini akan dilakukan penelitian mengenai pengkonversian energi terhadap analisa bahan bakar dari serat tebu sebagai pengganti bahan bakar minyak dan gas. Selain itu dapat meminimalkan pencemaran udara bagi lingkungan dan juga dapat memberikan nilai tambah dalam bidang energi. 2. TINJAUAN PUSTAKA Tebu yang bernama ilmiah Saccharum Officanarum L. ini merupakan keluarga graminae atau sejenis dengan suku rumputrumputan. Bentuk pohon dari tanaman tebu yaitu batang yang berbentuk memanjang ke atas, dan terdapat ruas-ruas di batangnya, daunnya terdapat pada setiap ruasnya. Tebu yang tumbuh lebih di 200 negara, India adalah produsen gula terbesar kedua di
2 dunia sedangkan penghasil terbesarnya adalah Brasil. Di negara Karibia tebu dioleh menjadi falernum dan dipergunakan sebagai bahan campuran cocktail. Tebu yang dalam bahasa Inggris disebut sugar cane ini memiliki kadar gula yang tinggi. Oleh karena itu, tebu terkenal pemanfaatannya sebagai bahan pokok pembuatan gula. Akan tetapi, tanaman tebu memiliki manfaat yang sangat banyak. Baik dari segi kesehatan, segi industri, segi konsumsi rumah tangga, segi transportasi, segi peternakan, dan segi industri rumah tangga. Gambar 1 Tanaman Tebu dan Serat Tebu Sampah adalah zat-zat atau bendabenda yang sudah tidak terpakai lagi, baik berupa bahan buangan yang berasal dari rumah tangga maupun dari pabrik sebagai sisa proses industri. Secara umum sampah dapat dibagi atas dua golongan, yaitu sampah yang mudah terurai atau degradable refuse dan sampah yang tidak dapat terurai nondegradable refuse. Degradable refuse yaitu sampah yang mudah terurai secara alami melalui proses fisis, kimiawi maupun biologis. Biasanya sampah golongan ini berasal dari bahan-bahan organik, seperti sampah sayuran dan sampah buah-buahan, dedaunan, sisa makanan, kertas, bangkai binatang dan lain-lain. Nondegradable refuse adalah sampah yang tidak dapat terurai atau sulit untuk terurai secara alami melalui proses fisis, kimiawi, dan biologis. Nondegradable refuse biasanya berasal dari bahan nonorganik, bahan sintetis dan bahan keras lainnya, seperti metal, kaca, plastik, kayu, keramik dan lain-lain. Sampah ini juga bila dibakar secara terbuka akan menyebabkan polusi udara dan menjadi sumber dioxin dan yang paling fatal, TPA menjadi lahan pencarian bagi sebagian pemulung dengan mengumpulkan barang-barang bekas yang bisa dijual dengan semakin bertambahnya sampah maka lahan yang dibutuhkan juga semakin luas dan permasalahan yang terjadi semakin kompleks dan semakin sulit diatasi bahkan pencemaran yang terjadi semakin luas. Di sisi lain masyarakat penghasil sampah kurang menyadari bahwa titik awal pengelolaan sampah harus dimulai dari masyarakat sendiri meminimisasi sampah yang timbul maupun memisah-misahkan sampah sesuai dengan jenisnya sehingga memudahkan pengelolaan selanjutnya. Dengan semakin terbatasnya lahan pembuangan sampah ditambah dengan bertambahnya regulasi tentang lingkungan hidup khususnya bagi kota-kota besar. Dapat dilihat bahwa potensi pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar alternatif dapat dilakukan dengan teknologi sederhana, yaitu densifikasi atau pemadatan sehingga diperoleh bahan bakar padat berupa briket degan kualitas dan dimensi sesuai dengan yang dikehendaki oleh pengguna. Proses densifikasi dapat dilakukan dengan alat manual yang sederhana atau sekaligus dengan alat mekanisme sepenuhnya. Ampas tebu adalah hasil samping dari proses ekstraksi (pemerahan) cairan tebu. Dari satu pabrik dapat dihasilkan ampas tebu sekitar 35 40% dari berat tebu yang digiling. Mengingat begitu banyak jumlahnya, maka ampas tebu akan memberikan nilai tambah jika diberi perlakuan lebih lanjut. Berdasarkan bahan kering, ampas tebu terdiri dari unsur C (carbon) 47 %, H (Hydrogen) 6,5 %, O (Oxygen) 44 % dan
3 Ash (abu) 2,5 %. Menurut rumus Pritzelwitz tiap kilogram ampas dengan kandungan gula sekitar 2,5 % akan memiliki kalor sebesar 1825 kkal. Nilai bakar tersebut akan meningkat dengan menurunnya kadar air dan gula dalam ampas. Kelebihan ampas dapat membawa masalah bagi pabrik gula. Ampas bersifat bulky (meruah) sehingga untuk menyimpannya purlu area luas. Ampas mudah terbakar karena didalamnya terkandung air, gula, serat dan mikroba, sehingga bila tertumpuk akan terfermentasi dan melepaskan panas. Terjadinya kasus kebakaran ampas di beberapa pabrik gula diduga akibat proses tersebut. Beberapa pabrik gula mencoba mengatasi kelebihan ampas dengan membakarnya secara berlebihan (inefisien). ampas tebu mentiliki serat kasar dengan kandungan lignin sangat tinggi (19,7%) dengan kadar protein kasar rendah (28%). 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian berupa pembuatan dan pengujian briket ampas tebu sebagai bahan bakar alternatif dilaksanakan pada bulan April Desember Proses pembuatan briket dan pengujiannya bertempat di jl. Ujung Belakang Olo no.6a Padang dan Untuk mengetahui nilai kalor yang digunakan di laboratorium mineral PT. SEMEN PADANG. Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan dengan cara membuat sebuah briket dengan lem kanji sebagai perekat. Dalam pembuatan komposit ini diperlukan alat dan bahan beserta cara pembuatannya: Peralatan : 1. Blender Untuk menghaluskan ampas tebu 2. Timbangan Digital Untuk menimbang tiap komposisi yang akan dibuat briket 3. Thermometer Digital Untuk mengukur suhu air dalam melakukan pengujian 4. Stopwatch Untuk mengukur waktu percobaan 5. Ember Untuk tempat mengaduk ampas tebu dan perekat 6. Kompor Briket Untuk tempat pengujian 7. Alat Pencetak Briket Untuk mencetak briket 8. Alat Uji Kalor Untuk mengukur nilai kalor briket 9. Alat Pengering (Oven) Untuk mengeringkan briket Bahan : 1. Ampas Tebu Bahan dasar briket 2. Lem Kanji Perekat briket 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Hasil Pengujian NO MATERIAL NILAI KALOR ( gram / kal ) 1 Ampas Tebu Pengolahan Data Spesimen yang digunakan dalam pengujian ini adalah briket yang telah dicetak dan sudah dikeringkan, kemudian briket digunakan untuk memasak air sampai mendidih. Perekat yang digunakan dalam pembuatan briket ini 25 % dari berat briket. Dalam pembuatan briket ini, pengeringan dengan sinar matahari. 1. Komposisi briket Briket sebelum dikeringkan Lebar : 4.5 cm Tinggi rata-rata : 2.4 cm Jumlah briket : 5 keping
4 Briket setelah dikeringkan Berat briket Lebar Tinggi rata-rata Jumlah briket Pengujian Performance Briket : 75 gram : 5 cm : 3.5 cm : 5 keping Untuk mengetahui performance briket, pengujian dilakukan dengan menggunakan air sebagai medianya A. Pengujian Pertama Jenis alat pemanas : briket ampas tebu Jumlah air : 1 liter pppppppp Temperature awal air : 29ºC jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj Jumlah pemakaian briket : 5 keping Data Pengujian Pertama Temperatur ( ºC ) Waktu (menit) 1 Liter Air I II Percobaa n III 00 : : : : : : : : Berat briket sebelum percobaan : 75 gram Berat briket yang tidak terbakar : 56 gram 75 gram 56 gram = 19 gram Catatan : Jumlah briket yang digunakan sebagai bahan bakar yaitu 5 keping Asap yang dihasilkan berwarna putih Warna api berwarna merah kebirubiruan Terjadi perubahan rasa pada air yang dididihkan Hasil akhir briket menjadi abu B. Pengujian Kedua Jenis alat pemanas : briket ampas tebu Jumlah air : 2 liter pppppppppp Temperature awal air : 29ºC ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; Jumlah pemakaian briket : 5 keping Data Pengujian Kedua Waktu (menit) I Temperatur ( ºC ) 2 Liter Air II III 00 : : : : : : : : : : : : Berat briket sebelum percobaan:75 gram Berat briket yang tidak terbakar : 38 gram 75 gram 38 gram = 37 gram Catatan : Jumlah briket yang digunakan sebagai bahan bakar yaitu 5 keping Asap yang dihasilkan berwarna putih Warna api berwarna merah kebirubiruan Terjadi perubahan rasa pada air yang dididihkan Hasil akhir briket menjadi abu C. Pengujian Ketiga Jenis alat pemanas Jumlah air : briket ampas tebu : 3 literghyguhuhuhuh
5 temperatur ( C) Temperature awal air : 29ºC hhhhhhhhhhh Jumlah pemakaian briket : 5 keping Data Pengujian Ketiga Temperatur ( ºC ) Waktu 3 Liter Air (menit) I II III 00 : : : : : : : : : : : : : : : : : Berat briket sebelum percobaan : 75 gram Berat briket yang tidak terbakar : 20 gram 75 gram 20 gram = 55 gram Catatan : Jumlah briket yang digunakan sebagai bahan bakar yaitu 5 keping Asap yang dihasilkan berwarna putih Warna api berwarna merah kebirubiruan Terjadi perubahan rasa pada air yang dididihkan Hasil akhir briket menjadi abu Data pengujian rata-rata keseluruhan Temperatur ( ºC ) Waktu Hasil Rata-rata (menit) 1 liter 2 liter air 3 liter air 00 : : : : : : : : : : : : : : : : : Jumlah briket yang terbakar dan besarnya nilai kalor yang terbakar : 1 gram briket = kal 1 liter air = 19 gram kal = ,32 kal 2 liter air = 37 gram kal = ,36 kal 3 liter air = 55 gram kal = ,4 kal Waktu vs Temperatur :00 4:48 9:36 waktu pengujian (menit) 1 liter air 2 liter air 3 liter air Gambar 2 Grafik Pengujian Keseluruhan Pada grafik 3.1 menunjukan perbedaan hasil pengujian waktu, pengujian dengan 1 liter air dari suhu 29 ºC mencapai suhu 100 C membutuhkan waktu 02 : 56, pengujian 2 liter air dari suhu 29 ºC mencapai suhu 100 C membutuhkan waktu 04 : 54, dan pengujian 3 liter air dari suhu 29 ºC mencapai 100 C membutuhkan waktu 06 :
6 47, sedangkan untuk pemakaian briket juga berfariasi untuk 1 liter air dengan pemakaian ± 19 gram, 2 liter air ± 37 gram, dan 3 liter air ± 55 gram Dapat dilihat untuk lama waktu pemanasan air 1 liter, 2 liter, dan 3 liter air berbanding lurus memiliki selisih waktu ± 00 : 02 : 00 menit, untuk jumlah pemakaian briket juga berbanding lurus, untuk 1 liter ± 19 gram, 2 liter air ± 37 gram, dan 3 liter air ± 55 gram dengan selisih pemakaian briket 18 gram. Untuk menghitung besarnya energi kalor yang dibutuhkan menaikan suhu air digunakan rumus : = 4200 J / kg ºC = 100ºC 29 ºC = 71 ºC Q = = J 3 liter air Q =? = 3 liter = 3 kg = 4200 J / kg ºC = 100ºC 29 ºC = 71 ºC Q = = J Q =.. Dimana : Q = Energi Kalor ( J ) = massa benda ( kg ) = kalor jenis ( J / kg ºC ) = perubahan suhu ( ºC ) 1 liter air Q =? = 1 liter = 1 kg = 4200 J / kg ºC = 100ºC 29 ºC = 71 ºC Q = = J 2 liter air Q =? = 2 liter = 2 kg Hasil pengujian kalor m (liter) Q ( J ) X ( 1 kalori = 4.18 joule ) ,32 x 4.18 = ,36 x 4.18 = ,4 x 4.18 = Ket : m = massa benda Q = kalor yang dibutuhkan ( J ) X = kalor yang dihasilkan ( J ) Pembahasan Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi dalam proses pengujian untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada briket sebagai bahan bakar untuk mendidihkan air yaitu 1. Lamanya proses pengeringan briket 2. Kepadatan briket pada waktu mencetaknya 3. Kadar air yang terkandung didalam briket
7 4. Jumlah komposisi briket 5. Perekat yang digunakan dan persentase perekatnya Briket ampas tebu menpunyai ketahanan nyala api yang cukup lama. Hasil pengujian menunjukan : Briket memiliki ketahanan nyala api selama ± 15 menit dengan jumlah briket yang digunakan yaitu 5 keping serta mampu mendidihkan 1 liter air dengan waktu 2 : 56 menit, 2 liter air dengan waktu 4 : 54 menit, dan 3 liter air dengan waktu 6 : 47 menit. Apabila sampel yang diuji berbeda-beda hasilnya, perlu diteliti ulang terhadap faktorfaktor penyebabnya, seperti bahan penyala minim, briket kurang kering, briket terlalu padat waktu mencetaknya, dan bahan perekat terlalu banyak. Dari hasil pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa kualitas nyala api briket dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diatas. 5. PENUTUP Kesimpulan Setelah dilakukan beberapa langkah atau proses pengujian briket ampas tebu bedasarkan perbedaan banyak air, maka disini peulis dapat mengambil kesimpulan bahwa : 1. Hasil dari briket serat tebu cukup untuk dapat digunakan untuk bahan bakar alternatif rumah tangga. 2. Dari hasil pembakaran briket asap yang ditimbulkan tidak terlalu mengganggu, dan api yang dihasilkan stabil dan berwarna merah kebiru-biruan 3. Bedasarkan komposisi air : o Pada pengujian dengan massa 1 liter air menghasilkan ,32 kalori sama dengan J. Untuk menaikan suhu dari 29 ºC sampai 100 ºC dengan massa 1 liter air membutuhkan besar energy kalor sebanyak J. o Pada pengujian dengan massa 2 liter air menghasilkan ,36 kalori sama dengan J. Untuk menaikan suhu dari 29 ºC sampai 100 ºC dengan massa 2 liter air membutuhkan besar energy kalor sebanyak J. o Pada pengujian dengan massa 3 liter air menghasilkan ,4 kalori sama dengan J. Untuk menaikan suhu dari 29 ºC sampai 100 ºC dengan massa 3 liter air membutuhkan besar energy kalor sebanyak J. 4. Bedasarkan komposisi air : o Dalam pengujian briket yang komposisi air yang diuji sebanyak 1 liter, menghabiskan 19 gram dari 75 gram briket yang digunakan dan membutuhkan waktu ± 00 : 02 : 56 ( dua menit lima puluh enam detik ) o Dalam pengujian briket yang komposisi air yang diuji sebanyak 2 liter, menghabiskan 37 gram dari 75 gram briket yang digunakan dan membutuhkan waktu ± 00 : 04 : 54 ( empat menit lima puluh empat detik ) o Dalam pengujian briket yang komposisi air yang diuji sebanyak 3 liter, menghabiskan 55 gram dari 75 gram briket yang digunakan dan membutuhkan waktu ± 00 : 06 : 47 ( enam menit empat puluh tujuh detik ) Saran Dalam pembuatan briket ampas tebu ini, penulis menyarankan agar dapat lebih memvariasikan lagi media yang akan diuji dan juga berdasarkan ukuran dimensi dari briketnya supaya bisa mendapatkan data atau hasil pengujian yang lebih akurat.
8 Karena dengan begitu kita bisa dapat membedakan mana briket yang lebih efektif dan efisien untuk digunakan dan diperkenalkan kemasyarakat. Dengan begitu kita dapat membantu memecahkan masalah atau problem yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, terutama di daerah disekitar kita terlebih dahulu kota Padang akan langkanya bahan bakar untuk rumah tangga seperti minyak tanah maupun gas. Bakar Alternatif). Padang. Universitas Bung Hatta. (Skripsi) 9. Soedjoko, Ts, Wardoto, S, 1987, Teknik Pembriketan Batu Bara di Korea Selatan dan Aplikasinya Terhadap Batu Bara di Indonesia, (Internet). 10. Sulistyono, Eko Pembuatan Briket Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Padang. (Skripsi). Universitas Bung Hatta. DAFTAR PUSTAKA 1. Azwandi, Al, Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Sebagai Bahan Bakar (Briket) Alternatif. Padang. Universitas Bung Hatta. (Skripsi) 2. Bappeda Kabupaten Padang Pariaman Padang Pariaman Dalam Angka. Kerjasama Bappeda Dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman. Pariaman. (Internet). 3. Bappeda Sumatera Barat Sumatera Barat Dalam Angka. Kerjasama Bappeda Dengan Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Barat. Padang. (Internet). 4. Direktorat Jendral Perkebunan, Pedoman Umum Pengembangan Kelapa Terpadu Tahun (Internet). 5. Effendi, K Pengaruh Peredaman dan Kadar Air Perekat Terhadap Sifat Fisis Mekanisme Papan Partikel dari Ampas Tebu. (Skripsi). Medan. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra Utara. 6. Kuncoro H, Damanik Ladjiman, 2005, Teknilogi Tepat Guna Briket Batu Bara, Penebar Swadaya. 7. PARI, G. Industri Pengolahan Kayu Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah (makalah filsafah sains). 8. Romi, A, Memanfaatkan Limbah Jerami Padi Menjadi Briket (bahan
PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI
PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI Yunus Zarkati Kurdiawan / 2310100083 Makayasa Erlangga / 2310100140 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPEMANFATAN LIMBAH SERBUK GERGAJI ULIN DAN KAYU BIASA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK
p-issn: 2088-6991 Jurnal Tarbiyah (Jurnal Ilmiah Kependidikan) e-issn: 2548-8376 Desember 2017 PEMANFATAN LIMBAH SERBUK GERGAJI ULIN DAN KAYU BIASA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan bakar adalah suatu materi yang dapat dikonversi menjadi energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan transportasi, industri pabrik, industri
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari
28 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari 2010 yang bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Joko Triyanto, Subroto, Marwan Effendy Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Biomassa, Program Studi S-1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciPEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH FLY ASH PABRIK GULA DENGAN PEREKAT LUMPUR LAPINDO
PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH FLY ASH PABRIK GULA DENGAN PEREKAT LUMPUR LAPINDO Ahmad Fauzul A (2311 030 053) Rochmad Onig W (2311 030 060) Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT. LATAR BELAKANG MASALAH Sumber
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG
TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara Madya I. PENDHULUAN A. Latar Belakang Energi mempunyai peranan yan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
Lebih terperinciPemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non Karbonisasi
Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses dan Non Dylla Chandra Wilasita (2309105020) dan Ragil Purwaningsih (2309105028) Pembimbing:
Lebih terperinciPENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN
PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN Junaidi, Ariefin 2, Indra Mawardi 2 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi Dan Perawatan 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui dapat atau tidaknya limbah blotong dibuat menjadi briket. Penelitian pendahuluan
Lebih terperinciANALISA NILAI KALOR BRIKET DARI CAMPURAN AMPAS TEBU DAN BIJI BUAH KEPUH
ANALISA NILAI KALOR BRIKET DARI CAMPURAN AMPAS TEBU DAN BIJI BUAH KEPUH Hidro Andriyono 1), Prantasi Harmi Tjahjanti 2) 1,2) Prodi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) Jalan Raya Gelam
Lebih terperinciUJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIO-COAL CAMPURAN BATUBARA DENGAN SERBUK GERGAJI DENGAN KOMPOSISI 100%, 70%, 50%, 30%
TUGAS AKHIR UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIO-COAL CAMPURAN BATUBARA DENGAN SERBUK GERGAJI DENGAN KOMPOSISI 100%, 70%, 50%, 30% Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Mencapai Derajat Sarjana Strata
Lebih terperinciANALISA PROKSIMAT BRIKET BIOARANG CAMPURAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN ARANG KAYU
SNTMUT - 214 ISBN: 978-62-712--6 ANALISA PROKSIMAT BRIKET BIOARANG CAMPURAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN ARANG KAYU Eddy Elfiano, M. Natsir. D, Doni Indra Program Studi Teknik Mesin FakultasTeknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi pada saat ini dan pada masa kedepannya sangatlah besar. Apabila energi yang digunakan ini selalu berasal dari penggunaan bahan bakar fosil tentunya
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang akan digunakan selama melakukan penelitian ini adalah di Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus
Lebih terperinciPemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari pengujian briket dengan
Lebih terperinciPEMANFAATAN KOTORAN AYAM DENGAN CAMPURAN CANGKANG KARET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
PEMANFAATAN KOTORAN AYAM DENGAN CAMPURAN CANGKANG KARET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Dwi Irawan Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Kota Metro (0725) 42445-42454
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini menguraikan secara rinci langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam proses penelitian agar terlaksana secara sistematis. Metode yang dipakai adalah
Lebih terperinciKarakteristik Pembakaran Briket Arang Tongkol Jagung
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 1, No. 1, November 2009 15 Karakteristik Pembakaran Briket Arang Tongkol Jagung Danang Dwi Saputro Jurusan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang Abstrak : Potensi biomass
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahan bakar minyak dan gas semakin penting dalam berbagai kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat. Oleh karena nya, kebutuhan dan konsumsi bahan bakar minyak dan
Lebih terperincidalam briket hasil rekayasa. Briket hasil rekayasa dari serbuk gergaji kayu sengon
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Lama Pengeringan Briket Pengeringan briket dilakukan guna mengetahui kadar air yang tersimpan dalam briket hasil rekayasa. Briket hasil
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENCETAK BRIKET ARANG PADA PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BIJI BUAH KARET
RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK BRIKET ARANG PADA PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BIJI BUAH KARET Muhammad Taufik 1), Adi Syakdani 2), Rusdianasari 3), Yohandri Bow 1),2),3 ), 4) Teknik Kimia, Politeknik Negeri
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI
LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI OLEH : ANDY CHRISTIAN 0731010003 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, Indonesia sedang berkembang menjadi sebuah negara industri. Sebagai suatu negara industri, tentunya Indonesia membutuhkan sumber energi yang besar. Dan saat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun yang menjadi tempat pada penelitian adalah Laboratorium Teknik
17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun yang menjadi tempat pada penelitian adalah Laboratorium Teknik Industri Universitas Negeri Gorontalo Kota Gorontalo, sedangkan sasaran untuk penelitian ini yaitu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan permintaan energi semakin meningkat pula. Sektor energi memiliki peran penting dalam rangka mendukung kelangsungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Bahan/material penyusun briket dilakukan uji proksimat terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat dasar dari bahan
Lebih terperinciAnalisa Karakteristik Pembakaran Briket Tongkol Jagung dengan Proses Karbonisasi dan Non- Karbonisasi
Analisa Karakteristik Pembakaran Briket Tongkol Jagung dengan Proses Karbonisasi dan Non- Karbonisasi Eddy Elfiano, N. Perangin-Angin Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau
Lebih terperinciPEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI
PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI Angga Yudanto (L2C605116) dan Kartika Kusumaningrum (L2C605152) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS
ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS Tri Tjahjono, Subroto, Abidin Rachman Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciDeskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)
1 Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan proses pembuatan bahan bakar padat berbasis eceng gondok
Lebih terperinciPENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu
PENDAHULUAN Latar Belakang Energi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan saat ini konsumsi meningkat. Namun cadangan bahan bakar konvesional yang tidak dapat diperbahurui makin menipis dan akan
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Wahyu Kusuma A Pembimbing : Ir. Sarwono, MM Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes
SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN EKSPERIMENTAL TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET LIMBAH AMPAS KOPI INSTAN DAN KULIT KOPI ( STUDI KASUS DI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA ) Oleh : Wahyu Kusuma
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang akan dilakukan selama 4 bulan, bertempat di Laboratorium Kimia Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Konsumsi bahan bakar di Indonesia sejak tahun 1995 telah melebihi produksi dalam negeri. Dalam kurun waktu 10-15 tahun kedepan cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan
Lebih terperinciEKO-BRIKET DARI KOMPOSIT SAMPAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ARANG SAMPAH ORGANIK KOTA ECO-BRIQUETTE FROM COMPOSITE HIGH DENSITY
EKO-BRIKET DARI KOMPOSIT SAMPAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ARANG SAMPAH ORGANIK KOTA ECO-BRIQUETTE FROM COMPOSITE HIGH DENSITY POLYETHYLENE PLASTIC WASTE AND MUNICIPAL SOLID WASTE CARBON
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Uji proksimat merupakan sifat dasar dari bahan baku yang akan digunakan sebelum membuat briket. Sebagaimana dalam penelitian ini bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan bahan bakar fosil ini semakin meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan bakar (minyak, gas dan batu bara) merupakan persoalan yang krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya
Lebih terperinciAnalisis Variasi Suhu Tekan Pada Karakteristik Briket Arang Ampas Tebu sebagai Bahan Bakar Alternatif
Analisis Variasi Suhu Tekan Pada Karakteristik Briket Arang Ampas Tebu sebagai Bahan Bakar Alternatif Digdo Listyadi Setyawan, 1 Nasrul Ilminnafik 2, Hary Sutjahjono 3 1,2,3) Program Studi Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bahan bakar fosil adalah termasuk bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik minyak bumi, gas alam, ataupun
Lebih terperinciANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM
ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM Harry Christian Hasibuan 1, Farel H. Napitupulu 2 1,2 Departemen
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah spent bleaching earth dari proses pemurnian CPO yang diperoleh dari PT. Panca Nabati Prakarsa,
Lebih terperinciPengelolaan Dan Pengolahan Limbah PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH ORGANIC KULIT KACANG DAN TONGKOL JAGUNG MENJADI BRIKET ARANG
PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH ORGANIC KULIT KACANG DAN TONGKOL JAGUNG MENJADI BRIKET ARANG Oleh : Edi Gunarto 1) I. PENDAHULUAN Sampah adalah limbah bersifat padat yang terdiri dari zat organik
Lebih terperinciJurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014 Hal :
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014 Hal : 95-102 ISSN NO:2085-580X PENGARUH JUMLAH TEPUNG KANJI PADA PEMBUATAN BRIKET ARANG TEMPURUNG PALA THE EFFECT OF TAPIOCA STARCH VARIATION
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Biomassa, Program Studi S-1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciRatna Srisatya Anggraini ( )
EKO-BRIKET DARI KOMPOSIT SAMPAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ARANG SAMPAH KEBUN Oleh : Ratna Srisatya Anggraini (3305 100 053) Dosen Pembimbing: Prof. DR. YULINAH TRIHADININGRUM, MAppSc
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DAUN CENGKEH SISA DESTILASI MINYAK ATSIRI
PENGARUH KOMPOSISI BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DAUN CENGKEH SISA DESTILASI MINYAK ATSIRI Nur Aklis Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Suprihatin (1999) dan Nisandi (2007) dalam Juhansa (2010), menyatakan
TINJAUAN PUSTAKA Limbah Pertanian Suprihatin (1999) dan Nisandi (2007) dalam Juhansa (2010), menyatakan bahwa berdasarkan asalnya limbah dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Limbah organik yaitu sampah
Lebih terperinciSTUDI MUTU BRIKET ARANG DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH BIOMASSA
STUDI MUTU BRIKET ARANG DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH BIOMASSA Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas, Kampus Limau Manis-Padang 2516 Email: renny.ekaputri@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan salah satu kebutuhan vital manusia karena dengan adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat ini energi yang banyak
Lebih terperinciDylla Chandra Wilasita Ragil Purwaningsih
PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG DAN TEMPURUNG KELAPA MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI Dylla Chandra Wilasita 2309105020 Ragil Purwaningsih
Lebih terperinciCara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)
Arang sekam padi memiliki banyak kegunaan baik di dunia pertanian maupun untuk kebutuhan industri. Para petani memanfaatkan arang sekam sebagai penggembur tanah. Arang sekam dibuat dari pembakaran tak
Lebih terperinciPENGARUH SUHU PENGERINGAN BRIKET SERBUK GERGAJI DAN KANJI TERHADAP KEKUATAN TEKANAN.
PENGARUH SUHU PENGERINGAN BRIKET SERBUK GERGAJI DAN KANJI TERHADAP KEKUATAN TEKANAN. Luksi Mangin*. Cahyo Budi Nugroho,S.T, M.Sc Tugas Akhir. Teknik Mesin 2013-2014 Politeknik Negeri Batam *cahyo@polibatam.ac.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan program dilakukan dibeberapa tempat yang berbeda, yaitu : 1. Pengambilan bahan baku sampah kebun campuran Waktu : 19 Februari 2016
Lebih terperinciUJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIOMASSA ONGGOK-BATUBARA DENGAN VARIASI KOMPOSISI
TUGAS AKHIR UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIOMASSA ONGGOK-BATUBARA DENGAN VARIASI KOMPOSISI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Mencapai Derajat Sarjana Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Tongkol Jagung Terhadap Performa Pembakaran Bahan Bakar Briket Blotong (Filter Cake)
Pengaruh Penambahan Tongkol Jagung Terhadap Performa Pembakaran Bahan Bakar Briket Blotong (Filter Cake) Nurkholis Hamidi, ING Wardana, Handono Sasmito Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG
NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG Ringkasan Tugas Akhir ini disusun Untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh derajat sarjana S1 Pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biomassa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Biomassa meliputi semua bahan yang bersifat organik ( semua makhluk yang hidup atau mengalami pertumbuhan dan juga residunya ) (Elbassan dan Megard, 2004). Biomassa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Renewable Energy Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan di Laboratorium
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK
PKMM-1-13-1 RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK Yuli Dwi Gunarso, Emi Susanti, Sri Nanik Sugiyarmi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak. Bentuk dari energi alternatif yang saat ini banyak dikembangkan adalah pada
Lebih terperinciEFFEKTIFITAS BRIKET BIOMASSA. Jl Raya Solo Baki km 2 Kwarasan Grogol Solobaru Sukoharjo. *
EFFEKTIFITAS BRIKET BIOMASSA Suhartoyo 1*, Sriyanto 1 1 Jurusan Teknik Mesin Akademi Teknologi Warga Surakarta Jl Raya Solo Baki km 2 Kwarasan Grogol Solobaru Sukoharjo. * Email : suhartoyosolo@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA
BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA 3.1 Proses Perpindahan Kalor 3.1.1 Sumber Kalor Untuk melakukan perpindahan kalor dengan metode uap dan air diperlukan sumber destilasi untuk mendidihkan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan bakar, hal ini didasari oleh banyaknya industri kecil menengah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sentra industri sekarang tidak lepas dari kebutuhan bahan bakar, hal ini didasari oleh banyaknya industri kecil menengah yang semakin meningkat sehingga
Lebih terperinciJurnal Einstein 4 (1) (2016): Jurnal Einstein. Available online
Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/einstein Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Sebagai Briket Terhadap Nilai Kalor Dan Lama Waktu Pembakaran Iin Lestari dan Mara Bangun
Lebih terperinciALTERNATIF KOMPOR BIOMASS DENGAN FORMULASI GETAH PINUS YANG BERNILAI EKONOMIS. Agustin Sukarsono*)
ALTERNATIF KOMPOR BIOMASS DENGAN FORMULASI GETAH PINUS YANG BERNILAI EKONOMIS Agustin Sukarsono*) ABSTRAKSI Kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi oleh bahan bakar minyak. Untuk rumah tangga sebagian besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang.
A. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN Pembangunan lingkungan hidup pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia melalui peningkatkan mutu, manfaat Sumber Daya Alam secara keseluruhan,
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KOMPOSISI BRIKET ORGANIK TERHADAP TEMPERATUR DAN WAKTU PEMBAKARAN
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 16, No. 1, Januari 2013, hal 21-26 PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BRIKET ORGANIK TERHADAP TEMPERATUR DAN WAKTU PEMBAKARAN Teguh Tarsito, Heri Sutanto dan Indras Marhaendrajaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biomassa adalah bahan biologis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah keseluruhan organisme
Lebih terperinciA. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku
A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 1 Uji 2 Uji 3 1. Kadar Air (%) 4,5091 4,7212 4,4773 5,3393 5,4291 5,2376 4,9523 2. Parameter Pengujian Kadar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram Kondisi Energi Nasional 2014 (Sumber: Badan Geologi Kementrian Energi Sumber Daya Mineral 2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis energi pada saat ini sangat kental kita rasakan dan sedanghangat dibicarakan, dimana ditandai dengan semakin langkanya bahan bakar minyak (BBM) ditengah-tengah
Lebih terperinciKARAKTERISTIK CAMPURAN CANGKANG DAN SERABUT BUAH KELAPA SAWIT TERHADAP NILAI KALOR DI PROPINSI BANGKA BELITUNG
KARAKTERISTIK CAMPURAN CANGKANG DAN SERABUT BUAH KELAPA SAWIT TERHADAP NILAI KALOR DI PROPINSI BANGKA BELITUNG Yudi Setiawan Jurusan Teknik Mesin, Universitas Bangka Belitung Jl.Merdeka no. 04 Pangkalpinang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,
III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro. Pengambilan sampel dilakukan pada awal musim penghujan namun
Lebih terperinciEFEK PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP SIFAT MEKANIK BRIKET DARI TEMPURUNG KELAPA
EFEK PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP SIFAT MEKANIK BRIKET DARI TEMPURUNG KELAPA Minto Supeno Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan 20155 Intisari Penelitian
Lebih terperinciMAKALAH PENDAMPING : PARALEL A PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI DAN UKURAN BAHAN
MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IV Peran Riset dan Pembelajaran Kimia dalam Peningkatan Kompetensi Profesional Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP
Lebih terperinciGambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Biomassa, Program Studi S-1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiayah Yogyakarta
Lebih terperinciBerapa Total Produksi Sampah di ITS..??
Berapa Total Produksi Sampah di ITS..?? Dalam sehari terjadi 6x pengangkutan sampah menggunakan mobil pengangkut sampah menuju TPS. Total produksi Sampah di ITS setiap harinya sebanyak 4,8 m3 Setara dengan
Lebih terperinciPEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH CANGKANG KAKAO. The Making of Biobriquette from Cocoa Shell Waste ABSTRAK
Jurnal Litbang Industri, Vol. No. 1 Juni 01: 35-41 PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH CANGKANG KAKAO The Making of Biobriquette from Cocoa Shell Waste Munas Martynis*, Elmi Sundari dan Ellyta Sari Jurusan
Lebih terperinciKALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.
KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda
Lebih terperinciPembuatan Briket Hasil Pemanfaatan Eceng Gondok dan Sampah Plastik HDPE Sebagai Energi Alternatif
Pembuatan Briket Hasil Pemanfaatan Eceng Gondok dan Sampah Plastik HDPE Sebagai Energi Alternatif Siska Titik Dwiyati, MT, Ahmad Kholil, MT Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
Lebih terperinciStudi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: 2085-1227 Volume 5, Nomor 1, Januari 2013 Hal. 27-35 Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi Hijrah Purnama Putra 1)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 AREN (Arenga pinnata) Pohon aren (Arenga pinnata) merupakan pohon yang belum banyak dikenal. Banyak bagian yang bisa dimanfaatkan dari pohon ini, misalnya akar untuk obat tradisional
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.
24 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro. 2. Abu ampas tebu (baggase ash)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelestarian
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH BAHAN PEREKAT TERHADAP KUALITAS BRIKET BIOARANG DARI TONGKOL JAGUNG
PENGARUH JUMLAH BAHAN PEREKAT TERHADAP KUALITAS BRIKET BIOARANG DARI TONGKOL JAGUNG RIWAN MANALU 040308041 DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010 PENGARUH JUMLAH
Lebih terperinciPENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI BRIKET ARANG DAN ASAP CAIR
PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI BRIKET ARANG DAN ASAP CAIR Nisandi Alumni Mahasiswa Magister Sistem Teknik Fakultas Teknik UGM Konsentrasi Teknologi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS BIOBRIKET KULIT DURIAN DARI SEGI CAMPURAN BIOMASSA, BENTUK FISIK, KUAT TEKAN DAN LAMA PENYALAAN
Simposium Nasional RAPI XIV - 215 FT UMS ISSN 1412-9612 PENINGKATAN KUALITAS BIOBRIKET KULIT DURIAN DARI SEGI CAMPURAN BIOMASSA, BENTUK FISIK, KUAT TEKAN DAN LAMA PENYALAAN Ellyta Sari 1, Erti Praputri
Lebih terperinciANALISA KUALITAS BRIKET ARANG KULIT DURIAN DENGAN CAMPURAN KULIT PISANG PADA BERBAGAI KOMPOSISI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
ANALISA KUALITAS BRIKET ARANG KULIT DURIAN DENGAN CAMPURAN KULIT PISANG PADA BERBAGAI KOMPOSISI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Paisal 1), Muhammad Said Karyani. 2) 1),2) Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Lebih terperinciKarakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri
EBT 02 Karakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri Abdul Rahman 1, Eddy Kurniawan 2, Fauzan 1 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Malilkussaleh Kampus Bukit Indah,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan November 2012 di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan spesimen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biomassa Kata Biomassa terdiri atas bio dan massa, dan istilah ini mula-mula digunakan dalam bidang ekologi untuk merujuk pada jumlah hewan dan tumbuhan. Setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan bakar merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting di kehidupan sehari-hari. Bahan bakar dibutuhkan sebagai sumber energi penggerak berbagai keperluan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tempurung Kelapa Tempurung kelapa terletak dibagian dalam kelapa setelah sabut. Tempurung kelapa merupakan lapisan keras dengan ketebalan 3 mm sam 5 mm. sifat kerasnya disebabkan
Lebih terperinciPengembangan Desain dan Pengoperasian Alat Produksi Gas Metana Dari pembakaran Sampah Organik
JURNAL PUBLIKASI Pengembangan Desain dan Pengoperasian Alat Produksi Gas Metana Dari pembakaran Sampah Organik Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius. Bahkan di wilayah yang seharusnya belum menjadi masalah telah menjadi masalah. Yang lebih
Lebih terperinci