Jurnal Kesehatan Masyarakat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Kesehatan Masyarakat"

Transkripsi

1 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN LANSIA DALAM MENGIKUTI PELAYANAN POSYANDU LANSIA DI DESA EGON KECAMATAN WAGETE KABUPATEN SIKKA PROPINSI NTT Yuliana*) M. Nadjib Bustan**) Basri*) *) Jurusan Kesehatan Reproduksi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar **) Jurusan Kesehatan Reproduksi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar ***) Jurusan Kesehatan Reproduksi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Abstrak Lanjut Usia (Lansia) adalah satu kelompok rawan dalam keluarga, pembinaan Lansia sangat memerlukan perhatian khusus sesuai dengan keberadaannya. Untuk mengatasi kesehatan Lansia perlu upaya pembinaan kelompok lansia melalui Pos pelayanan terpadu untuk lanjut usia yang berada disuatu wilayah tertentu. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan, dukungan keluarga, dukungan kader,dan akses ke posyandu dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti pelayanan posyandu lansia di desa Egon kecamatan Waigete kabupaten Sikka Propinsi NTT. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study. Populasi yang diteliti adalah lansia yang berumur tahun di desa Egon kecamatan Waigete kabupaten Sikka. Dengan jumlah responden sebanyak 116 responden. Pengambilan sampel dilakukan denan cara random sampling, pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan diperoleh nilai p > (0,428), dukungan keluarga diperoleh nilai p < (0,030), dukungan kader diperoleh nilai p < (0,000) dan akses ke Posyandu diperoleh nilai p > (0,158). Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa masih sangat rendahnya dukungan keluarga dan dukungan kader sehingga tingkat kepatuhan lansia juga tergolong rendah. Disarankan kepada keluarga lansia dan kader agar selalu memberikan motivasi, dan dukungan kepada lansia untuk patuh dan aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia. PENDAHULUAN Kesehatan yang layak merupakan hak setiap manusia individu maupun kelompok, sebagaimana yang diungkapkan oleh World Health Organization (WHO) bahwa memperoleh derajat kesehatan yang optimal adalah hak yang fundamental bagi setiap manusia, tanpa membedakan ras, agama, keyakinan politik dan ekonomi.

2 Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1 secara eksplisit menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh kesehatan. Berdasarkan Undang Undang tersebut jelas bahwa hidup secara sehat dan memperoleh kesehatan merupakan hak setiap warga negara dan hal ini menjadi kewajiban sebagai negara untuk merealisasikannya, termasuk pelayanan pada lanjut usia (Lansia). Struktur pendududk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk lanjut Usia. Meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia merupakan dampak keberhasilan pembangunan, terutama dibidang kesehatan (Komnas Lansia, 2010). Menurut United Nations 2012, (dalam Zulkarnain Nasution 2013) dunia mengalami penuaan dengan cepat. Diperkirakan proporsi penduduk lanjut usia (lansia) yang berusia 60 tahun keatas dua kali lipat, yaitu dari 11% ditahun 2006 menjadi 22% pada tahun Untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, pada saat itu akan ada lebih banyak orang tua dari pada anak anak (usia 0 14 tahun). Negara negara berkembang akan mengalami tingkat penuaan yang jauh lebih cepat dari negara negara maju. Pada tahun 2005 sekitar 60% lansia di dunia tinggal di negara berkembang. Dalam lima decade mendatang kondisi ini akan meningkat menjadi lebih dari 80%. Penuaan penduduk di dunia, negara maju, dan negara berkembang sebenarnya merupakan indikator meningkatnya kesehatan global. Permasalahan lanjut usia menjadi perhatian baik pemerintah, lembaga masyarakat maupun masyarakat itu sendiri. Untuk mengatasi masalah kesehatan lansia tersebut, perlu upaya pembinaan kelompok Lansia melalui puskesmas dengan didirikan Posyandu Lansia (Kemenkes 2010 dalam Rizkinuary Hidayah, 2014). World Health Organization (WHO) mencatat bahwa terdapat 600 juta jiwa lansia pada tahun 2012 di seluruh dunia. WHO juga mencatat terdapat 142 juta jiwa lansia di wilayah regional Asia Tenggara. (Kemenkes 2012 dalam Rizkinuary Hidayah, 2014). Berdasarkan data yang di peroleh dari sensus penduduk Badan pusat statistik (BPS) tahun 2012 menunjukan jumlah lanjut usia (lansia) mengalami peningkatan yaitu dari 18,96 juta jiwa dan sekarang pada tahun 2013 meningkat menjadi 20,05 juta jiwa atau 7,56% dari keseluruhan penduduk Indonesia. (Kemenkes RI 2013 dalam Rizkinuary Hidayah, 2014). Berdasarkan profil Nusa Tenggara Timur bagian biro pemerintahan Sekda Propinsi NTT tahun 2013 jumlah penduduk jiwa. Menurut data BPS tahun 2013 jumlah penduduk Lansai NTT sebanyak (7,44%) adalah perbandingan antara jumlah penduduk produktif (15 59 tahun). Data yang di peroleh dari profil Dinas Kesehatan

3 Kabupaten Sikka, jumlah penduduk pada tahun 2014 sebanyak jiwa dengan jumlah Pra Usila dan Usila 60 tahun ke atas berjumlah jiwa dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan secara aktif serta aktif dalam mengikuti kegiatan pelayanan Posyandu Lansia sebanyak orang Pra Usila dan Usila (21,23%). Pencapaian tahun 2014 ini menglami peningkatan bila di bandingkan dengan pencapaian pada tahun 2010 (18,35%) dan masih sangat jauh bila dibandingkan dengan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2012 yaitu 70%. Berdasarkan Data yang diperoleh dari Profil kesehatan Puskesmas Waigete sesuai dengan data pemegang program Lansia bahwa jumlah lansia yang ada di wilayah Puskesmas Waigete pada tahun 2014 sebanyak orang dengan perincian Lansia yang berumur (45 49 tahun) sebanyak orang, Lansia yang berumur (60 69 tahun) sebanyak 909 orang dan lansia yang berumur lebih dari 70 tahun sebanyak 530 orang dengan status kesehatan yang berbeda beda serta jenis penyakit yang diderita berbeda pula. Wilayah Puskesmas Waigete pada tahun 2014 terdiri dari 9 desa dan memiliki 25 Posyandu. Semua Posyandu di wilayah Puskesmas Waigete tergolong aktif namun tingkat kehadiran Lansia Untuk mengikuti Posyandu Lansia masih sangat rendah. Salah satu Desa yang tingkat kehadiran Lansia dalam mengikuti Pelayanan Posyandu rendah yaitu Desa Egon yang memiliki 3 posyandu dengan jumlah keseluruhan lansia 230 orang yaitu terdiri dari Usila (45 49 tahun) 97 orang, (60 69 tahun) 76 dan lebih dari 70 tahun 67 orang. Ketiga Posyandu tersebut yaitu Posyandu Bao Bliran dengan jumlah Lansia yang brumur (45-59 tahun) 37 Lansia, (60-69 tahun) 23 Lansia, dan ( > 70 tahun) 16 lansia. Jumlah Lansia di Posyandu Garbis yang berumur (45-59 tahun) 27 Lansia, (60-69 tahun) 29 Lansia, dan ( > 70 tahun) 13 lansia. Sedangkan jumlah Lansia yang ada di posyandu Blidit yaitu jumlah Lansia yang brumur (45-59 tahun) 38 Lansia, (60-69 tahun) 36 Lansia, dan ( > 70 tahun) 11 lansia. Jumlah kehadiran Lansia untuk tiga bulan terakhir tahun 2014 yaitu bulan oktober 10 Lansia, bulan November 8 Lansia, dan bulan desember 5 Lansia yang mengikuti pelayanan Posyandu Lansia dari 76 orang lansia yang ada di posyandu tersebut. Data tersebut merupakan data kehadiran Posyandu lansia Bao Bliran di wilayah Desa Egon yang tergolong sangat rendah dari 25 posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Waigete. Kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh kader dan petugas kesehatan dalam posyandu Lansia yaitu : Penyuluhan, Konseling, Pengobatan, senam Lansia di Puskesmas, pemeriksaan Gula darah dan kunjungan rumah Lansia oleh kader di Puskesmas.

4 Penyakit yang sering di jumpai pada lansia yang ada di wilayah Puskesmas Waigete adalah, Hipertensi : 69 orang, tekanan darah rendah 62 orang, anemia 5 orang, rematik 58 orang dan penyakit lain sebanyak 201 orang. Rendahnya persentase kunjungan lansia diwilayah kerja Puskesmas Waigete Kecamatan Waigete dikarenakan dalam melaksanakan kegiatan posyandu sering terdapat kendala yang sering dihadapi lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu antaralain pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu, jarak rumah dengan posyandu yang jauh dan sulit dijangkau, dukungan keluarga, dan sikap kader posyandu yang kurang aktif dalam menjalankan kegiatan posyandu tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan Lansia dalam mengikuti pelayanan posyandu lansia di Posyandu Desa Egon Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka. 2. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan lansia dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti pelayanan posyandu lansia. 3. Untuk mengtahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti pelayanan posyandu lansia. 4. Untuk mengetahui hubungan dukungan kader dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti pelayanan Posyandu lansia. 5. Untuk mengetahui hubungan Akses pelayanan Lansia ke posyandu dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu Lansia. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study dimana jenis penelitian ini menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel dependen dilihat pada saat bersamaan. Lokasi dan waktu penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini diilaksanakan di Desa Egon yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Waigete dengan tingkat kunjungan Posyandu lansia sangat rendah dari 25 Posyandu yang ada di Wilayah Kecamatan Waigete.

5 2. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 29 Juni Kerangka Penelitian a. Kerangka Konsep Varabel Independent Variabel Dependent Pengetahuan Lansia Dukungan Keluarga Dukungan Kader Akses ke Posyandu Kepatuhan Lansia Keterangan : : Variabel Independent : Variabel Dependent : Variabel yang diteliti b. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif 1. Kepatuhan Lansia Mengikuti Pelayanan Posyandu Lansia Yang dimaksud dengan kepatuhan lansia dalam penelitian ini adalah teratur tidaknya lansia yang mengikuti pelayanan posyandu lansia di Desa Egon Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka, dalam kurun waktu 3 bulan secara teratur. Kriteria Objektif : Patuh : bila lansia mengikuti pelayanan posyandu di Posyandu Lansia setiap bulan secara teratur dalam tiga bulan terakhir. Tidak Patuh : bila tidak sesuai dengan kriteria patuh. 2. Pengetahuan Yang di maksud dengan pengetahuan adalah kemampuan lansia untuk menjawab pertanyaan yang diberikan melalui kuisioner yang mengikuti pelayanan posyandu lansia di Desa Egon Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka Propinsi NTT. Kriteria Objektif : Cukup : jika total jawaban responden 50%

6 Kurang : jika total jawaban responden < 50% 3. Dukungan keluarga Yang dimaksud dengan dukungan keluarga dalam penelitian adalah dukungan atau support dari keluarga kepada lansia untuk senantiasa mengikuti pelayanan posyandu lansia di Desa Egon Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka berupa dukungan moral, biaya dan lain sebagainya. Kriteria Objektif : Mendukung : jika total jawaban responden 62,5% Tidak mendukung : jika total jawaban responden < 62,5% 4. Dukungan Kader Yang dimaksud dengan dukungan kader dalam penelitian ini adalah upaya dari kader dalam melayani lansia pada setiap posyandu lansia sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Kriteria Objektif : Mendukung : jika total jawaban responden 62,5% Tidak mendukung : jika total jawaban responden < 62,5% 5. Akses Pelayanan Lansia ke Posyandu. Yang di maksud dengan Akses Pelayanan Lansia ke Posyandu adalah Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu tanpa harus menimbulkan kelelahan atau masalah yang lebih serius, maka hal ini dapat mendorong minat atau motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Kriteria Objektif : Mendukung : jika total jawaban responden 50% Tidak mendukung : jika total jawaban responden < 50% HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Egon wilayah kerja Puskesmas Waigete, Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka.Pengumpulan data dilakukan secara primer dimana peneliti bertemu dan melakukan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner. Adapun hasilnya sebagai berikut :

7 Tabel 12 Hubungan Pengetahuan Lansia Dengan Kepatuhan Lansia di Desa Egon Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka Propinsi NTT Pengetahuan Lansia Kepatuhan Lansia Tidak Patuh Patuh Jumlah n % n % n % Kurang Cukup Jumlah Sumber : Data primer ρ Value Tabel 13 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia di Desa Egon Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka Propinsi NTT Dukungan Keluarga Kepatuhan Lansia Tidak Patuh Patuh Jumlah n % n % n % Tidak mendukung Medukung Jumlah Sumber : Data primer ρ Value Tabel 14 Hubungan Dukungan Kader Dengan Kepatuhan Lansia di Desa Egon Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka Propinsi NTT Dukungan Kader Kepatuhan Lansia Tidak Patuh Patuh Jumlah n % n % n % Tidak mendukung Medukung Jumlah ,0 Sumber : Data primer ρ Value 0.000

8 Tabel 15 Hubungan Akses ke posyandu Dengan Kepatuhan Lansia di Desa Egon Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka Propinsi NTT Akses ke posyandu Kepatuhan Lansia Tidak Patuh Patuh Jumlah n % n % n % Tidak mendukung Medukung Jumlah Sumber : Data primer 2015 ρ Value Pembahasan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor yang berhubungan dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti pelayanan posyandu lansia di Desa Egon Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka maka pembahasan sesuai variabel yang di teliti adalah sebagai berikut : 1. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Kepatuhan Lansia Hasil analisis bivariate dengan analisis chi-square pada penelitian ini di peroleh nilai x² hitung sebesar 0,628 dengan nilai p > 0,05. (0,428 > 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan Lansia dalam mengikuti pelayanan posyandu lansia. Hasil penelitian menunjukan ada lansia yang mempunyai pengetahuan cukup tapi tidak patuh terhadap pelayanan posyandu lansia (80,0%) ini dikarenakan adanya sikap lansia yang negatif terhadap posyandu lansia dan kurangnya dukungan keluarga untuk mendorong lansia aktif dalam kegiatan posyandu.sebaliknya ada lansia yang memiliki pengetahuan kurang namun memanfatkan posyandu (26,2%) yang menyatakan Patuh ini dikarenakan adanya kesadaran yang tinggi dari lansia tentang pentingnya memanfaatkan posyandu lansia. Sebagian besar lansia yang tidak patuh mengikuti pelayanan posyandu lansia adalah lansia dengan pengetahuan kurang (73,8%) ini di karenakan jumlah terbanyak lansia yang tidak patuh mengikuti pelayanan posyandu lansia memiliki rentang pendidikan dari tidak sekolah sampai tamat SD (53,4%) dan juga ada kesibukan sebagian besar lansia yang berprofesi sebagai petani (30,2%) dan sebagai ibu rumah tangga (48,3%) lebih mementingkan kegiatannya dibanding pergi ke posyandu.

9 Peneliti menganalisis bahwa hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan lansia. Peneliti juga menemukan adanya ketidaksesuaian antara teori dengan hasil penelitian dimana pengetahuan lansia tergolong tinggi namun tingkat kepatuhan lansia masih sangat rendah. 2. Hubungan Antara Dukungan keluarga Dengan Kepatuhan Lansia. Hasil analisis bivariate dengan analisis chi-square pada penelitian ini di peroleh nilai X² hitung sebesar 4,699 dengan nilai p < 0,05 ( 0,30 < 0,05 ), maka Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan Lansia dalam mengikuti Pelayanan Posyandu Lansia Penelitian ini menunjukan ada lansia yang mempunyai dukungan keluarga kategori mendukung tetapi tidak patuh terhadap pelayanan Posyandu Lansia (65,0%).Sebaliknya ada lansia yang mempunyai dukungan keluarga kategori tidak mendukung tetapi patuh terhadap pelayanan Posyandu Lansia (17,1%).Sebagian besar lansia yang tidak patuh mengikuti pelayanan posyandu lansia adalah lansia dengan dukungan keluarganya termasuk kategori tidak mendukung (82,9%). Pola hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia menunjukan bahwa semakin tinggi dukungan keluarga, maka semakin tinggi kepatuhan lansia mengikuti kegiatan Posyandu lansia. Sebaliknya semakin rendah dukungan keluarga, maka semakin rendah pula kepatuhan mengikuti kegiatan posyandu lansia. 3. Hubungan Dukungan Kader Dengan Kepatuhan Lansia. Hasil analisis bivariate dengan analisis chi-square pada penelitian ini di peroleh nilai X² hitung sebesar 60,057 dengan nilai p < 0,005 (0,000 < 0,005), maka Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikansi antara dukungan kader kepatuhan lansia dalam mengikuti pelyanan posyandu lansia. Hasil penelitian menunjukan ada lansia yang mempunyai dukungan kader kategori mendukung tetapi tidak patuh (13,6%) ini dikarenakan sikap lansia yang negatif terhadap posyandu lansia dan kadang lebih mementingkan kegiatan lain dari pada ke posyandu.sebaliknya ada lansia yang mempunyai dukungan keluarga kategori tidak mendukung tetapi patuh terhadap pelayanan posyandu lansia (8,5%) ini dikarenakan sikap lansia yang peduli terhadap kesehatan dihari tuanya serta pengetahuan dan sikap lansia itu sendiri yang positif terhadap adanya posyandu lansia. Sebagian besar lansia yang tidak patuh mengikuti pelayanan posyandu lansia adalah lansia dengan dukungan kadernya termasuk kategori tidak mendukung (91,5%) ini di karenakan kurang adanya sikap positif lansia terhadap kader.

10 Penelitian menganalisis bahwa hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara dukungan kader dengan kepatuhan lansia ke posyandu, yakni untuk meningkatkan citra diri kader maka harus diperhatikan dan meningkatkan kualitas diri yang dianggap masyarakat dapat memberi informasi terkini tentang kesehatan. 4. Hubungan antara Akses ke Posyandu Dengan Kepatuhan Lansia Hasil analisis bivariate dengan analisis chi-square pada penelitian ini di peroleh nilai x² hitung sebesar 1,991 dengan nilai p < 0,005 ( 0,158 < 0,005 ), maka Ho ditolak. Artinya tidak terdapat hubungan antara Akses ke posyandu dengan kepatuhan Lansia dalam mengikuti Pelyanan Posyandu Lansia. Penelitian ini menunjukan ada lansia yang mempunyai akses ke posyandu kategori mendukung tetapi tidak patuh sebesar (74,8%) ini dikarenakan adanya sikap lansia yang negatif terhadap posyandu lansia.sebaliknya ada lansia yang mempunyai akses ke posyandu kategori tidak mendukung tetapi patuh terhadap pelayanan posyandu lansia (8,5%) ini dikarenakan sikap lansia yang peduli terhadap kesehatan dihari tuanya serta pengetahuan dan sikap lansia itu sendiri yang positif terhadap adanya posyandu lansia. Penelitian ini tidak sesuai dengan teori Green ( 1990) yang menyatakan jarak tempuh yang merupakan salah satu akses ke fasilitas pelayanan kesehatan merupakan faktor pendukung untuk terjadinya perubahan kesehatan. Peneliti menemukan adanya ketidaksesuaian antara teori dengan hasil penelitian. Hasil penelitian menunujukan tidak terdapat hubungan antara Akses ke Posyandu dengan kepatuhan Lansia ke Posyandu. Peneliti menganalisis bahwa hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang menjelaskan bahwa jarak tempuh atau akses yang mudah mendukung kepatuhan lansia untuk ke Posyandu. Namun sebaliknya bahwa adapun akses yang mudah belum tentu mendukung kepatuhan Lansia ke Posyandu karena didukung pula oleh faktor- faktor lain yang menghambat kepatuhan Lansia ke Posyandu. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kepatuhan Lansia dalam mengikuti pelayanan Posyandu Lansia di Desa Egon Kecamatan Waigete tahun 2015 sangat rendah (23,3%).

11 2. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan lansia dimana nilai p = 0,428 > 0,05. Artinya bahwa adapun pengetahuan lansia yang cukup belum tentu mendukung kepatuhan Lansia ke Posyandu karena didukung pula oleh faktor - faktor lain yang menghambat kepatuhan Lansia ke Posyandu. 3. Terdapat hubungan antara keberadaan dukungan keluarga dan kepatuhan lansia, dimana nilai p = 0,030 < 0,05. Artinya bahwa semakin besar dukungan keluarga maka semakin besar kepatuhan lansia demikian sebaliknya semakin rendah dukungan keluarga maka semakin rendah kepatuhan lansia mengikuti Posyandu Lansia. 4. Terdapat hubungan antara keberadaan dukungan kader dan kepatuhan lansia dimana nilai p = 0,000 < 0,05. Artinya bahwa semakin tinggi dukungan kader maka semakin tinggi kepatuhan lansia demikian sebaliknya semakin rendah dukungan kader maka semakin rendah kepatuhan lansia mengikuti Posyandu Lansia. 5. Tidak terdapat hubungan antara akses ke Posyandu dan kepatuhan Lansia mengikuti pelayanan Posyandu Lansia dengan nilai p = 0,294 > 0,05. Artinya bahwa adapun akses yang mudah belum tentu mendukung kepatuhan Lansia ke Posyandu karena didukung pula oleh faktor- faktor lain yang menghambat kepatuhan Lansia ke Posyandu. Saran 1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka a) Dinas Kesehatan sebaiknya melakukan advokasi ke tingkat desa untuk upaya kelengkapan sarana prasarana dan kebijakan tentang pembentukan posyandu lansia. b) Kebijakan dan anggaran penigkatan pemberi informasi dengan mengadakan pelatihan komunikasi efektif dan konseling terhadap kader yang menangani Posyandu lansia. c) Kebijakan untuk pemberian reward bagi kader yang aktif dan program pencarian posyandu lansia yang aktif 2. Bagi Pemegang Program Lansia dan Masyarakat a) Melakukan peningkatan kemitraan dengan Kepala Desa, LSM, penggerak PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama dengan mengajak mereka bersama untuk memanfatkan posyandu lansia dan ikut serta dalam kegiatan posyandu lansia. b) Meningkatkan peran petugas kader dengan cara melakukan kunjungan rumah pada lansia yang mempunyai keterbatasan gerak, melakukan motivasi kepada anggota keluarga agar selalu mendukung lansia untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan posyandu lansia.

12 c) Membuat perencanaan program kegiatan lain seperti keterampilan produktif, arisan anggota posyandu lansia, sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup lansia yang lebih sehat dan sejahtera. 3. Bagi Keluaraga Lansia a) Lansia merupakan tanggung jawab anggota keluaraga, dengan demikian dukungan keluarga terhadap kesehatan sangat penting. Salah satu cara bagi keluarga untuk mendukung lansia adalah dengan memberikan motivasi kepada lansia agar aktif mengikuti kegiatan di posyandu lansia. b) Bentuk dukungan terhadap lansia seperti mengantarkan lansia ke posyandu, menemani lansia dalam kegiatan di posyandu lansia, mengingatakan jadwal kegiatan di posyandu lansia, memberi nasihat apabila lansia tidak mau hadir di kegiatan posyandu lansia. 4. Bagi Peneliti Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut adalah mengkaji lebih dalam tentang faktor faktor lain yang berkaitan dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia. DAFTAR PUSTAKA Admin Jenis-jenis Posyandu Lansia. ( posyandu lansia.com) diakses tanggal 12 Februari2015 BKKBN Bina Keluarga lansia ( BKL) Jakarta : Direktorat BKKBN BKKBN, Kebijakan dan Strategi Operasional Program Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, htttp: // www. bkkbn. go.id /Webs/ upload / infoprogram /PAPARAN. pptx, diakses.13 Februari2015 Cahyo Ismawati, Sandra, Atikah, 2010 Posyandu ( POS PELAYANAN TERPADU ) DAN DESA SIAGA. Nuha Medika Data Jumlah, diakses,13februari.2015.pukul, Data Posyandu lansia Puskesmas waigete Maumere. Kab. Sikka Erfandi, Pengelolaan Posyandu Usila. http : / www. puskesmas.com, diakses.13 Februari2015 Esse Puji Pawenrusi, SKM, M. Kes,Dkk Pedoman Penulisan Skripsi,Edisi 11. Makassar : Tim Fatama, Dwivina Memahami Kesehatan Pada lansia. Jakarta : Buku kesehatan Indah Kresnawati Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Di Posyandu Lansia Desa Gonilan

13 Kecamatan Kartasura dalam /id /eprint/ diakses tanggal 15 Juli 2015 Khotimah, Siti Khusnul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Walikukun Kabupaten Ngawi. Undergraduate thesis, Diponegoro University, dalam fkm. undip. ac.id diakses tanggal 12 Februari 2015 Kesrepro.(2008). Pertambahan Jumlah Lansia Pada Tahun Diakses pada tanggal 13 februari 2015 dari: Komisi Nasional Lanjut Usia (2010). Penduduk Lanjut Usia Jakarta MismarMasbiran,2010.Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Lanjut Usia (Lansia) Ke Posyandu Lansia Di Rw 03 Kurao Pagang Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kec. Nanggalo Padang Tahun Penelitian, Fakultas Keperawatan Universitas Diponegoro dalam /id /eprint/ diakses tanggal 12 Februari2015 Mariam, Siti Mengenal Usia lanjut dan perawatannya. Jakarta ; salemba Medikal Notoadmojo Kesehatan Usia lanjut dengan Pendekatan ashan Keperawatan. jakarta : Salemba medikal Notoatmojo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cita. Profil Kesehatan Kabupaten Sikka Maumere Kab. Sikka R. Siti Maryam Posyandu Lansiai. Jakarta : Tim Rizkinuary Hidayah, 2014).,2014,Gambaran Persepsi Lansia Tentang Tugas Kader Di Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Penelitian, Fakultas Keperawatan Universitas Diponegoro dalam /id /eprint/ diakses tanggal 12 Februari2015 Wiratna, Sujarweni 2014, Panduan Penelitian Keperawatan Dengan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Yeniar, Indriana. 2012, Gerontologi dan Progeria.Yogyakarta : Pustaka pelajar Zulkarnain Nasution, Pengaruh Pengetahuan, sikap, Dukungan Keluarga, Dukungan Kader terhadap Pemanfaatan posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serang, /id /eprint/ diakses tanggal 12 Februari2015.

14

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Populasi Lanjut Usia (Lansia) pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000,

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk terpadat ke 4 di dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000, 7,5% atau 15 juta

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU KABUPATEN GOWA TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU KABUPATEN GOWA TAHUN 2015 Al-Sihah : Public Health Science Journal 9-18 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU KABUPATEN GOWA TAHUN 2015 Muhammad Rusmin 1, Emmi Bujawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan lanjut usia Bab 1 Pasal 1, yang dimaksud dengan Lanjut Usia adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan lanjut usia Bab 1 Pasal 1, yang dimaksud dengan Lanjut Usia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang lanjut usia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Undang Undang Republik Indonesia No 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU Ardelia Gestinarwati*, Holidy Ilyas **, Idawati Manurung** *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang ** Dosen Jurusan

Lebih terperinci

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah terjadinya peningkatan usia harapan hidup merupakan salah satu tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup di dunia akan mengalami proses menua. Menurut Nugroho (2008) proses menua adalah proses yang terjadi di sepanjang hidup manusia, dimulai sejak dari awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pendunduk yang berusia diatas 60 tahun atau lanjut usia

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pendunduk yang berusia diatas 60 tahun atau lanjut usia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan umur harapan hidup memberikan dampak pada semakin meningkatnya jumlah pendunduk yang berusia diatas 60 tahun atau lanjut usia (Kepmenkes RI Nomor 264,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan jumlah usia lanjut meningkat (Mulyani, 2009). banyak penduduk lanjut usia (Kompas, Edisi 17 April 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan jumlah usia lanjut meningkat (Mulyani, 2009). banyak penduduk lanjut usia (Kompas, Edisi 17 April 2012). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya usia harapan hidup merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dalam bidang peningkatan dan pencegahan penyakit yang mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World

BAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan proyeksi Biro Pusat Statistika (BPS) pada tahun 2005-2010 jumlah penduduk lanjut usia akan sama dengan jumlah balita yaitu 8,5% dari jumlah penduduk atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu hasil pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah cukup berhasil,

Lebih terperinci

FIFI AZISYAH NIM : S

FIFI AZISYAH NIM : S HUBUNGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KESESI I DESA SIDOSARI KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi FIFI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009. Badan kesehatan dunia WHO memperkirakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah lanjut usia di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia (Budi Anna Keliat, 1999 dalam Maryam, dkk, 2008). Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan memberikan dampak peningkatan pada angka Umur Harapan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan memberikan dampak peningkatan pada angka Umur Harapan Hidup BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia. Keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup (life ecpectancy) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup (life ecpectancy) merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya angka harapan hidup (life ecpectancy) merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia. Dilihat dari sisi ini pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semua spesies" (Weiss 1965, dan Shack dalam Hadywinoto dan Tony 1999). Dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. semua spesies (Weiss 1965, dan Shack dalam Hadywinoto dan Tony 1999). Dilihat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penuaan dapat dilihat dari berbagai perspektif. Menurut perspektif biologis penuaan adalah sejumlah total perubahan selama kehidupan yang umum terjadi pada semua spesies"

Lebih terperinci

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN Asrina Pitayanti (STIKES Bhakti HUsada Mulia) ABSTRAK Pelayanan pada lansia untuk meningkatkan derajad kesehatan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN Lampiran I Summary FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Cindy Pratiwi NIM 841409080

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA Mardiana Zakir* Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA Mahasiswi Stikes U budiyah Banda Aceh Abstrak Latar Belakang : Berdasarkan

Lebih terperinci

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N*, Titi Astuti**, Siti Fatonah** Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN BOOKLET DALAM MENINGKATKAN PERSEPSI DAN SIKAP KELUARGA UNTUK MENDUKUNG LANSIA MEMANFAATKAN POSYANDU LANSIA Abdul Halim*, Dwi Agustanti* *Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia (lansia) adalah seseorang dengan usia 65 tahun atau lebih yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit melainkan suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat yang setinggi tingginya (Depkes, 2009). Adanya kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat yang setinggi tingginya (Depkes, 2009). Adanya kemajuan ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada Tahun

BAB 1 : PENDAHULUAN. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada Tahun BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah populasi berusia 60 tahun atau lebih adalah yang paling cepat berkembang di dunia, disebabkan karena penurunan kesuburan dan meningkatnya usia harapan hidup.

Lebih terperinci

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER DENGAN PERAN KADER POSYANDU LANSIA DI DESA KANGKUNG KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Ike Putri Setyatama * ) * ) Akademi Kebidanan Karsa Mulia Semarang Korespondensi:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan darah arteri lebih dari normal. Tekanan darah sistolik

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan darah arteri lebih dari normal. Tekanan darah sistolik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah arteri lebih dari normal. Tekanan darah sistolik 140 mmhg dan Diastolik 85 mmhg merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lanjut usia (lansia). Kecenderungan peningkatan jumlah lansia. hidup mereka agar dapat mempertahankan kesehatannya.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lanjut usia (lansia). Kecenderungan peningkatan jumlah lansia. hidup mereka agar dapat mempertahankan kesehatannya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taraf kesehatan masyarakat yang meningkat disertai dengan meningkatnya fasilitas kesehatan berdampak pada semakin meningkatnya jumlah lanjut usia (lansia). Kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan dan gizi merupakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan pesatnya perkembangan Ilmu

Lebih terperinci

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2 HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG POSYANDU DAN KADER DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI KELURAHAN NANGGELENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGELENG KOTA SUKABUMI Asti Nurilah Khadar

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Hariadi Widodo 1, Nurhamidi 2, Maulida Agustina * 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 Politeknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya angka harapan hidup (life expectancy). Akibatnya jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya angka harapan hidup (life expectancy). Akibatnya jumlah penduduk BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Upaya kesehatan telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat mencakup kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dalam pembangunan nasional. Salah satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

BAB I PENDAHULUAN. atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu Ainy M. Pakasi 1, Berthina H. Korah 2, Henry S. Imbar 3 1. D IV Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado 2. Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang sudah mencapai usia lanjut tersebut

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 Fatma Abd Manaf 1, Andi ayumar 1, Suradi Efendi 1 1 School od Health

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS MINASATE NE KABUPATEN PANGKEP IRSAL Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN : Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN : 2337-8085 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA BARO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan yang bernuansa pemberdayaan

Lebih terperinci

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS Journal of Pediatric Nursing Vol. 1(5), pp. 243-247, Januari, 2015 Available online at http://library.stikesnh.ac.id ISSN 2354-726X STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG Nova Silviyani * ), Vilda Ana Veria Setyawati ** ) *) Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS 2011 **) Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh jumlah penduduk. Hal ini sama dengan yang disampaikan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh jumlah penduduk. Hal ini sama dengan yang disampaikan oleh Badan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia merupakan fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang dimulai dengan adanya perubahan dalam hidup. Usia lanjut pasti akan dialami oleh semua orang

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014 Nia¹, Lala²* ¹Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia yang berusia di atas 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2014). Menurut WHO saat ini di

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN Endah Purwaningsih, Yunita Trihapsari ABSTRAK Program Stimulasi, Deteksi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan suatu negara. Jumlah kematian ibu di negara berkembang dan tertinggal tergolong

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013 Susmita Dosen Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada ABSTRAK ASI eksklusif

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care Sumanti Nona Nae 1, Agnes Montolalu 2 1,2.. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado ABSTRAK Latar Belakang : Kehamilan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Secara teori perkembangan manusia dimulai dari masa bayi, anak,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Secara teori perkembangan manusia dimulai dari masa bayi, anak, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara teori perkembangan manusia dimulai dari masa bayi, anak, remaja, dewasa, tua dan akhirnya akan masuk pada fase usia lanjut dengan umur diatas 60 tahun. Pada usia

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di bidang kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional yang ditata dalam Sistem Kesehatan Nasional diarahkan untuk mencapai derajat kesehatan yang

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Citra Hadi Kurniati Program Studi Kebidanan DIII Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Tahun

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Tahun ARTIKEL PENELITIAN Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Tahun 2005-2006 Felix Kasim*, Theresia Monica Rahardjo** *SMF Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerataan dan meningkatkan derajat kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerataan dan meningkatkan derajat kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemerataan dan

Lebih terperinci

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016 MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016 PEMBERDAYAAN POTENSI DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MENCAPAI DERAJAT KESEHATAN BAYI DENGAN MENGGALAKKAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KOTA BANDAR LAMPUNG Nyimas Aziza* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Posyandu lansia salah satu upaya

Lebih terperinci

Nelly Malahayati 1. STIKes Bina Nusantara ABSTRAK. : Posyandu, Peran Kader,Dukungan Keluarga

Nelly Malahayati 1. STIKes Bina Nusantara ABSTRAK. : Posyandu, Peran Kader,Dukungan Keluarga HUBUNGAN PERAN KADER DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP RENDAHNYA KUNJUNGAN BAYI DAN BALITA KE POSYANDU DI DESA BUKET SELAMAT KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2015 Nelly Malahayati 1 1 Dosen

Lebih terperinci

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR TENTANG KONTRASEPSI SUNTIK CYCLOFEM ( 1 BULAN ) DENGAN KEPATUHAN JADWAL PENYUNTIKAN ULANG DI DESA JAMBU KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA Ita Rahmawati 1, Asmawahyunita

Lebih terperinci

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka tidak lagi merasa terabaikan di dalam masyarakat. Berbagai kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka tidak lagi merasa terabaikan di dalam masyarakat. Berbagai kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Posyandu Lansia adalah wadah terpadu yang ditujukan untuk lansia agar mereka tidak lagi merasa terabaikan di dalam masyarakat. Berbagai kegiatan seperti senam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerakan gerakan shalat yang meliputi berdiri, ruku, sujud, dan duduk adalah

BAB I PENDAHULUAN. gerakan gerakan shalat yang meliputi berdiri, ruku, sujud, dan duduk adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang dicari oleh semua orang. Menurut World Health Organitation (WHO) kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental,

Lebih terperinci

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU OLEH IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUNJUNGAN MASA NIFAS DI PUSKESMAS PEKAUMANBANJARMASIN Kiki Yennita Uthami *, Fitri Yuliana 1, Istiqomah 2 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 AKBID Sari Mulia Banjarmasin

Lebih terperinci

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DI DALAM RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap. lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup (Nugroho, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap. lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup (Nugroho, 2008). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menua (menjadi tua) merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jaringan lunak secara perlahan-lahan untuk memperbaiki diri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jaringan lunak secara perlahan-lahan untuk memperbaiki diri maupun 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Menua (menjadi tua) adalah proses menghilangnya kemampuan pada jaringan lunak secara perlahan-lahan untuk memperbaiki diri maupun mempertahankan struktur dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurut tingkatan usia lanjut yakni usia pertengahan (45-59), usia lanjut (60-

BAB I PENDAHULUAN. menurut tingkatan usia lanjut yakni usia pertengahan (45-59), usia lanjut (60- 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Worls Health Organization (WHO), orang lanjut usia menurut tingkatan usia lanjut yakni usia pertengahan (45-59), usia lanjut (60-74 tahun), usia lanjut tua

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 Irawan Danismaya, S.Kp.,M.Kep Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat, juga dapat diukur

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PADA IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 6-12 BULAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Alfan F.W*, Titi Astuti**, Merah Bangsawan** ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada

Lebih terperinci

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI PUSKESMAS BERUNTUNG RAYA BANJARMASIN Ika Mardiatul Ulfa 1, Hariadi Widodo 2, Siti Zulaiha 2 1 AKBID Sari

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap masalah kesehatan, khususnya terhadap kemungkinan jatuhnya

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap masalah kesehatan, khususnya terhadap kemungkinan jatuhnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara alamiah proses menjadi tua mengakibatkan kemunduran kemampuan fisik dan mental secara umum lebih banyak gangguan organ tubuh dikeluhkan oleh para usia

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERNIKAHAN WANITA DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERNIKAHAN WANITA DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERNIKAHAN WANITA DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nur Khasananh Prodi D-IV Bidan Pendidik UNRIYO ABSTRAK Pernikahan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANSIA BAROKAH DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANSIA BAROKAH DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANSIA BAROKAH DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR Erinda Nur Pratiwi 1), Eni Rumiyati 2), Wijayanti 3) 1,2,3

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA ANAK DI KELURAHAN PABBUNDUKANG KECAMATAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA ANAK DI KELURAHAN PABBUNDUKANG KECAMATAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA ANAK DI KELURAHAN PABBUNDUKANG KECAMATAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP Najamuddin Andi Palancoi * * Fakultas Ilmu Kesehatan UIN

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG Ninda Ayu Pangestuti *), Syamsulhuda BM **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara

Lebih terperinci

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN PALU TIMUR KOTA PALU 1) DaraSuci 2) NurAfni Bagian Epidemiologi

Lebih terperinci

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU Siti Sarifah 1, Norma Andriyani 2 Prodi D III Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta sitis88@gmail.com Abstrak Tuberkulosis paru merupakan

Lebih terperinci

Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung

Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung Roida Sihombing 1, Anni Sinaga 1 & Sari Sarce A. 1* 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi.

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN PADA SALAH SATU DESA DI WILAYAH LAMPUNG TIMUR Damayanti*, Siti Fatonah* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DENGAN PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA SALAMREJO SENTOLO KULON PROGO

HUBUNGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DENGAN PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA SALAMREJO SENTOLO KULON PROGO 168 HUBUNGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DENGAN PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA SALAMREJO SENTOLO KULON PROGO Sugiyanto 1 1 Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Jalan Ring Road Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

Lebih terperinci

Alhidayati. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Alhidayati. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru 1 Alhidayati, Faktorfaktor yang Berhubungan dengan Perilaku Kunjungan di Wilayah Kerja Faktorfaktor yang Berhubungan dengan Perilaku Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di Kerja Puskesmas Kampar Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Lanjut usia adalah seseorang yang usianya lanjut, mengalami perubahan. serta dalam berperan aktif dalam pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Lanjut usia adalah seseorang yang usianya lanjut, mengalami perubahan. serta dalam berperan aktif dalam pembangunan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia adalah seseorang yang usianya lanjut, mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberi pengaruh pada seluruh aspek

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya dwwulan1@gmail.com ABSTRAK Setiap jam terdapat

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur Ranti Lestari 1, Budiman 2 1.Dosen Akademi Kebidanan Cianjur Email : Ranti

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014 PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014 Oleh : Tri Alfionita Pontoh Nim: 841410134 Telah di periksa

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Disusun Oleh: Wiwiningsih PERSEPSI BIDAN DENGAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 33 TAHUN 2012 DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI ` Disusun Oleh: Wiwiningsih 201410104263 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit yang berbahaya yang kerap disebut sebagai silent killer selain penyakit jantung, yang merupakan salah satu masalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DI KELURAHAN TIPAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIPAR KOTA SUKABUMI Nuur Octascriptiriani Rosdianto ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis (Kumar dan Clark, 2012). Tuberkulosis (TB) merupakan salah

Lebih terperinci