BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 17 Bongomeme
|
|
- Utami Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 17 Bongomeme Kabupaten gurontalo yang berlokasi di Kecamatan Bongomeme. Dimana alasan dipilihnya sekolah ini merupakan sekolah dimana peneliti bertugas, penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu tiga bulan lamaya tepatnya pada awal mei hingga akhir bulan juli tahun Sekolah SDN No 17 Bongomeme Kabupataen Gorontalo terletak di Desa Molas Kecamatan Bongomeme sekolah ini ini merupakan sekolah inti di gugus III yang di pimpin oleh Sri Wahyuni Nalole S.Pd sekolah ini didirikan sejak tahun 1978 dengan luas bangunan 416 M2 dan laus tanah 2400 M2 terletak dijalan Trans Kecamatan Bongomeme. Sekolah ini memiliki tenaga kependidikan, sarana pendidikan juga siswa sebagaimana tertera pada tabel berikut ini : 2. Keadaan Guru SDN 17 Bongomeme Guru sebagai komponen penting yang turut menunjang proses belajar mengajar di sekolah setelah siswa. Adapun keadaan guru pada SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo memiliki 10 orang guru pengajar, dimana ibu Sri Wahyuni Nalole, S.Pd sebagai kepala sekolah, Ibu Suri Kaharu, S.Pd Sebagai guru agama. Sekolah ini memiliki delapan orang guru kelas. 29
2 Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa guru di sekolah tersebut sudah menyandang predikat sarjana dan diploma. Hal ini sangat berpengaruh terhadap suatu kemajuan yang sangat besar bagi sekolah ini, karena dengan kondisi kualitas SDM siswa akan meningkat. 3. Keadaan Siswa SDN 17 Bongomeme Keadaan jumlah siswa akan sangat menentukan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan baik tingkat SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi. Banyak lembaga pendidikan yang tidak dapat berkembang dengan baik, bahkan ada diantaranya terpaksa ditutup oleh karena tidak memiliki siswa. Berdasarkan asumsi ini, dapat di katakan bahwa banyaknya siswa berbanding lurus dengan lembaga pendidikan, maksudnya semakin banyak siswa maka semakin berkembang pula suatu lembaga pendidikan, sebab bersamaan dengan banyaknya siswa tersebut akan melahirkan berbagai terobosan untuk pemenuhan kebutuhan lembaga pendidikan yang dapat mengimbangi siswa dalam jumlah yang banyak. Dengan kata lain bahwa banyaknya siswa akan mendorong perhatian dari berbagai kalangan untuk memenuhi kebutuhannya baik dari segi tenaga pengajar maupun sarana dan prasarana bagi lembaga pendidikan itu sendiri. Berdasarkan informasi menunjukan bahwa jumlah seluruh siswa pada SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo adalah 150 Siswa yang tersebar pada 6 tingkatan kelas. Dengan demikian jelas rasio siswa dengan jumlah kelas yang ada sangat baik dan representatif untuk proses pembelajaran.
3 4. Keadaan Fisik Serta Fasilitas Sekolah SDN 17 Bongomeme Keadaan fisik SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan sehingga memberi kontribusi yang cukup efektif dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini. Untuk lebih jelasnya kondisi ruang dan fasilitas yang ada di sekolah ini dapat di jabarkan bahwa sekolah SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo mempunyai 1 buah rauang kepala sekolah, 1 buah ruang dewan guru, 1 buah ruang perpustakaan dan raunag UKS, juga mempunyai 6 buah ruang kelas. Semua fasilitas yang digunakan dala keadaan baik untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran. 4.2 Hasil Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil data berupa observasi kegiatan siswa menentukan kalimat aktif dalam wacana di kelas IV SDN 17 Bongomem yang berjumlah 30 orang. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lanjut tentang kemampuan menentukan kalimat aktif dalam wacana, maka dilakukan pengamatan denga basil sebagai berikut: Hasil Observasi Observasi yang dilakukan terhadap setiap siswa dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana terhadap 2 aspek dapat dijelaskan hasilnya sebagai berikut:
4 No Nama Siswa Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Aspek yang diamati Kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dalam wacana Kemampuan menentukan kalimat aktif intransitif dalam wacana Skor Nilai Kriteria M KM TM M KM TM MH M 2 PO TM 3 IA M 4 NA M 5 AH M 6 IB M 7 RI M 8 NA M 9 IA M 10 FA M 11 AR M 12 HU M 13 ZM TM 14 RN M 15 SS M 16 YH TM 17 CS M 18 IY TM 19 JM M 20 NY TM 21 SI M 22 PT M 23 MM M 24 SA M 25 NH M 26 MY M 27 YA TM 28 NL M 29 SK M 30 IS M Jumlah (%) LAMPIRAN 4 Keterangan Mampu : 24 orang (80%) Tidak Mampu : 6 orang (20%)
5 1. Moh. F. Husain. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 2. Pandri A. Olii. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai Irpan Adam. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan 4. Naldi H. Ali. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan
6 5. Andri R. Huse. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 6. Irpan Bone. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan 7. Rois Ishak. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan
7 8. Nabir Ali. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan 9. Ismet S. Ahili. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 10. Fikriyanto k. Adam. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 11. Alfandi Radjak. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan
8 12. Halid Umar. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan 13. Zulkifli Moha. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai Rahmat Nabu. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan
9 15. Sinta T. Salua. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 16. Yumin A. Huntoyoo. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai Cindri A. Salua. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 18. Indri Yunus. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan
10 aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai Jelita S. Mila. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 20. Nur Uyun Yusuf. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai Salsadila Ibrahim. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan
11 22. Paradila Tani. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 23. Melinda Malanua. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 24. Sri Intan Abdullah. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 25. Nasriyanti Hasan. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan
12 26. Mei Yusuf. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan 27. Yoan Ajilahu. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai Nurlela Luawa. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan
13 29. Sri Milana Kueno. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan 30. Isran S. Saleh. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan Berdasarkan capaian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa siswa sudah dapat menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik sesuai hasil yang diperoleh. Dari 30 siswa yang mengikuti tes, 24 orang telah mencapai nilai yang sesuai KKM sekolah dengan capaian 70 ke atas atau persentase 80%, sedangkan 6 orang siswa belum mencapai KKM nilai di bawah 70 atau persentase 20%. Siswa tersebut akan diadakan remedial khusus sehingga bisa mencapai nilai yang ditentukan Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Menentukan Kalimat Aktif dalam Wacana Dari hasil penelitian ini diketahui terdapat 6 siswa (20%) yang mengalami kesulitan dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana serta 24 siswa (80%)
14 yang termasuk ke dalam kategori mampu dalam menentukan kalimat aktif. Kesulitan tersebut meliputi berbagai hal yaitu antara lain : a. Pengetahuan siswa dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana masih belum seluruhnya dikuasai. b. Pengetahuan siswa dalam menentukan kalimat paktif dalam wacanamasih belum dikuasai. c. Ketidakmampuan siswa memahami struktur dari kalimat aktif yang masih belum dikuasai sehingga menyulitkan dalam menentukan kalimat aktif. d. Ketidakmampuan siswa menata aturan tentang tata urutan kalimat yang diterapkan dalam kalimat aktif Kesulitan paling menonjol dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana Dari berbagai macam kesulitan yang dialami oleh siswa ketika menentukan kalimat aktif, kesulitan yang paling menonjol yaitu ketidakmampuan siswa dalam memahami struktur dari kalimat aktif. Selain itu siswa masih tidak mampu menata aturan tentang tata urutan kalimat yang diterapkan dalam kalimat aktif Solusi Agar Siswa Tidak Melakukan Kesalahan Dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana siswa mengalami banyak kendala dalam proses pelaksanaannya. Agar kesulitan-kesulitan tersebut tidak diulangi pada pembelajaran selanjutnya maka solusi yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
15 a. Guru memberikan penjelasan yang lebih mendalam kepada siswa mengenai pengetahuan kalimat aktif dan kalimat pasif, baik itu strukturnya, aturan tentang tata urutan kalimat yang diterapkan dalam kalimat aktif. b. Guru mengajak siswa berdiskusi mengenai kalimat aktif jika ada hal-hal yang masih belum dipahami. c. Siswa juga perlu meningkatkan minatnya dalam membaca sehingga dapat menambah pengetahuan yang lebih luas. 4.3 Pembahasan Dalam membina kemampuan siswa menentukan kalimat aktif perlu disampaikan pada siswa disaat sebelum membaca. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan sekaligus ketepatan siswa dalam menentukan suatu kalimat aktif yang terdapat dalam sebiah wacana. Semestinya siswa yang duduk di kelas tinggi (Kelas IV, V dan VI) sudah terampil memahami suatu kalimat aktif yang ada dalam suatu bacaan karena di kelas rendah siswa sudah memperoleh dasar-dasar pemahaman kalimat yang selanjutnya dapat dikembangkan saat mereka berada di kelas tinggi. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan pembelajaran menentukan kalimat aktif dalam sebiah wacana yaitu; siswa memiliki buku pegangan sehingga kegiatan menyalin/dikte diminimalisir dalam kegiatan belajar mengajar, dan penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang tidak monoton tetapi lebih bervariasi sesuai kreatifitas guru untuk mengembangkan potensi siswa; buku pegangan yang dimiliki siswa berupa buku berdasarkan kurikulum yang harus dimiliki oleh tiap siswa; siswa
16 mempunyai kesadaran tinggi untuk proaktif dan lebih mandiri dalam belajar membaca pemahaman menggunakan majalah, serta siswa lebih antusias dalam proses belajar menentukan kalimat aktif karena guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan maupun mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa, dalam hal ini siswa lebih antusias baik dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, maupun menanggapi suatu masalah. Komponen-komponen di atas merupakan faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan siswa menentukan kalimat aktif dalam wacana di kelas IV SDN 17 Bongomeme yang dianggap baik oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan kemampuan siswa menentukan kalimat aktif dalam sebiah wacana di kelas IV SDN 17 Bongomeme yaitu; pengetahuan siswa dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana masih belum seluruhnya dikuasai. pengetahuan siswa dalam menentukan kalimat paktif dalam wacana masih belum dikuasai, ketidakmampuan siswa memahami struktur dari kalimat aktif yang masih belum dikuasai sehingga menyulitkan dalam menentukan kalimat aktif, ketidakmampuan siswa menata aturan tentang tata urutan kalimat yang diterapkan dalam kalimat aktif. Berdasarkan hambatan-hambatan di atas maka diharapkan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia agar lebih memperbaiki kinerja dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan menentukan kalimat aktif berjalan dengan optimal.
17 Berdasarkan observasi selama proses pembelajaran guru sudah baik dalam merencanakan dan melaksanakan sesuai dengan desain pembelajaran. Semua aspek yang tercantum dalam lembar kerja sebagian besar hampir dikuasai oleh siswa. Pada proses pembelajaran guru banyak memberikan penjelasan untuk membangkitkan skemata siswa serta menyiapkan kamus untuk mencari kata-kata sulit yang artinya belum dikuasai oleh siswa. Dengan strategi ini pemahaman siswa tentang materi yang dibaca semakin mudah, dan tekun mengerjakan tugas dalam kelompok yang berhubungan dengan materi, dan akhirnya siswa dengan mudah menyimpmenentukan kalimat aktif dalam wacana. Dari data hasil wawancara dengan guru dapat diketahui bahwa dengan pembelajaran menentukan kalimat aktif dalam wacana siswa dilatih memahami suatu bacaaan dengan baik, karena materi bacaan telampiri dengan tugas-tugas atau pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan. Dengan demikian mereka berusaha membaca untuk memahami isi bacaan dan menentukan kalimat aktif yang terdapat dalam bacaan tersebut dengan baik dan benar. Mencermati hasil penelitian di atas perlu perbaikan terhadap kemampuan menentukan kalimat aktif. Melalui perbaikan pada materi ini diharapkan secara maksimal dapat meningkatkan kemampuan siswa sehingga mendukung peningkatan hasil belajar yang diharapkan Berdasarkan hasil analisis persentase yang telah disajikan dalam paparan data di atas memberikan gambaran secara kualitatif mengenai tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Adapun klasifikasi hasil interpretasi data pada bagian sebelumnya menunjukan bahwa secara umum kemampuan siswa menentukan
18 kalimat aktif dalam wacana berada pada klasifikasi baik dengan persentase 80%. Temuan ini merupakan akumulasi dari indikator kemampuan siswa menentukan kalimat aktif dalam wacana di kelas IV SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan membagikan angket kepada masing-masing siswa. Dalam
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil penelitian a. Hasil Observasi Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian sebanyak 3 kali. Pertama peneliti melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Sekolah SDN 1 Lupoyo yang berlokasi di Jln. Olitule tepatnya di desa lupoyo kec. Telaga biru kab. Gorontalo yang didirikan pada tahun 1955 dan beroperasi
Lebih terperinciOleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BAGI SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Penelitian ini
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Kompetensi dasar yang disajikan dalam penelitian ini adalah menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 berubah nama menjadi SDN 4 Tibawa. Sekolah terletak di Jalan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian SDN 4 Tibawa berdiri pada tahun 1957 dengan status hibah dan luas sekolah 3.150 M 2. Sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar matematika bagi sebagian siswa mungkin sedikit menyulitkan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar matematika bagi sebagian siswa mungkin sedikit menyulitkan, anggapan ini tentu saja tidak datang dengan sendirinya namun berasal dari pengalaman belajar
Lebih terperinciBeberapa kepala sekolah yang pernah menjabat di SDN 1 Suwawa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah SDN I Suwawa Selatan Kabupaten Bonebolango awal berdirinya dari Tahun 1952 dibangun di atas tanah seluas 1.342 m2. Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah. diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap peningkatan kualitas lembaga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti didampingi oleh ibu Dra. Nurhayati Alie sebagai guru matematika kelas X di SMA N 3 Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keaktifan merupakan salah hal yang penting dalam proses belajar mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka siswa akan memiliki rasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada SMP Berstandar Nasional di Kota Bandar Lampung,
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada SMP Berstandar Nasional di Kota Bandar Lampung, bulan Februari 2011. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian 1. Deskripsi Lokasi SMP Negeri 15 Yogyakarta ada sejak sebelum kemerdekaan atau lebih tepatnya masa Hindia Belanda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa penduduk Indonesia hingga tahun 2016 yaitu sebanyak 255.461.700 jiwa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Kembang Kuning Amuntai merupakan salah satu lembaga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
170 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada bab terakhir ini peneliti kemukakan beberapa kesimpulan yang telah didapat selama melaksanakan penelitian. Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian SD Muhammadiyah 4 Limboto didirikan pada tahun 1961. Pada awalnya sekolah ini bernama SD Swasta Bongohulawa, namun pada tahun 1988
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang
Lebih terperinci4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penlitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penlitian ini dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Gorontalo. Sanggar Kegiatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGAMATAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo, dengan fokus penelitian adalah meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 4 Bulango Utara
1 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 4 Bulango Utara Kecamatan Bulango Utara Kabupat5en Bone Bolango
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti, sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF MENULIS PENGALAMAN PRIBADI OLEH PESERTA DIDIK
KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF MENULIS PENGALAMAN PRIBADI OLEH PESERTA DIDIK Oleh Devi Matofani Kaharu POGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Dr. H. Dakia N. Djou, M.Hum (Pembimbing I)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Penggunaan Strategi Question
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Penggunaan Strategi Question Student Have untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Materi
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tahun ajaran 2010-2011 SMKN 5 Bandung mempergunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dimana dalam kegiatan pembelajaran yang lebih terpusat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pada bagian ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui penyebaran tes, tentang materi mengubah bilangan asli
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdiri pada tahun 1974 dan berdiri di atas tanah yang berukuran 2915M 2 dengan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan tempat penelitian ini berlokasi di SDN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VI SDN 21 Paguyaman Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VI SDN 21 Paguyaman Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Di SDN
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI DI KELAS V SDN 13 BONGOMEME KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO NURLAELA
KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI DI KELAS V SDN 13 BONGOMEME KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO NURLAELA JURUSAN PENDIDIKAN GUTU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Dr.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini merupakan jenis
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah peneliti melakukan semua prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 3 bulan yakni sejak Maret sampai dengan Mei
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SLOGAN MELALUI METODE KONTRUKTIVISME. Dwiasih Tuhu Wahyuni SDN Slarang Lor 03 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal
Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SLOGAN MELALUI METODE KONTRUKTIVISME SDN Slarang Lor 03 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal Abstrak Rumusan masalah penelitian
Lebih terperinciPenggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di Kelas III SDN Ponding-Ponding
ISSN 5-6X Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di Kelas III SDN Ponding-Ponding Elsamratna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sementara ini penyelengaraan PAUD Sakura 1 dikelola oleh 3 orang guru, yang terdiri
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B PAUD Sakura 1 Desa Kecamatan Mootilango Kabupaten
Lebih terperinciTampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya
Kemampuan Efektif Membaca 1. Definisi KEM Penggunaan KEM di kalangan para ahli bahasa memiliki istilah berbeda-beda. Ahmadslamet menyebutkan KEM sebagai Kecepatan Efektif Membaca, sedangkan Tampubolon
Lebih terperinciLinda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV-B SDN CONGGEANG I KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN
Lebih terperinciJurnal Penelitian Kualitatif 1
Jurnal Penelitian Kualitatif 1 Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango Fitria Ismail Dra. Samsiar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam pembentukan anak didik terutama untuk anak didik yang duduk dibangku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam pembentukan anak didik terutama untuk anak didik yang duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) karena usia sekolah adalah usia dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo yang penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksposisi di kelas IV SDN 3 Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan dijelaskan dipaparkan data hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan media gambar seri dalam menulis karangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga pendidikan formal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : siswa,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan metode eksperimen. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua
28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian pada penelitian tindakan kelas ini mencakup hasil observasi kegiatan guru yang didasarkan pada materi perubahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh cabang matematika seperti Aljabar, Aritmatika, Analisis dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berhitung merupakan cabang matematika yang digunakan hampir di seluruh cabang matematika seperti Aljabar, Aritmatika, Analisis dan Geometri. Operasi hitung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Taman Kanak-kanak Sakura Bulota Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo, merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia yang berlangsung seumur hidup yang dapat dilaksanakan di sekolah ataupun di masyarakat. Sekolah sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMPN 4 Aluh-Aluh Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala sekolah SMPN 4 Aluh-Aluh, SMP ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi/tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. SDN Buahdua II dijadikan tempat
Lebih terperinciPenerapan Teori Belajar Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan BentukPengurangan di Kelas V SDN 6 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango
Penerapan Teori Belajar Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan BentukPengurangan di Kelas V SDN 6 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango OLEH : Ni Kadek Santiani, Martianty Nalole, Samsiar RivaI JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercipta masyarakat belajar (learning community). Desain kelas dengan metode dan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sekolah sebagai sistem pendidikan formal tersusun atas beberapa unsur, diantaranya guru selaku tenaga pendidik dan siswa selaku peserta didik yang berjalan dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan psikomotor dimana terdapat grafik peningkatan dalam masing-masing
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Substansi dari pendidikan itu sendiri adalah suatu pembelajaran yang mampu menunjang siswa menuju kearah suatu perubahan dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor dimana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Moluo Kecamatan Kwandang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, dalam meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Termpat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Sumberejo yang beralamat di Gang Bayur No. 5 Kemiling Bandar Lampung. 2. Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini di sajikan hasil penelitian tentang data yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Penelitian tindakan kelas ini di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia di kelas IV SDN No. 39 Hulonthalangi dimana dalam kegiatan belajar
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SDN No. 39 Hulonthalangi dimana dalam
Lebih terperinciMeningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene
Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kelas. Suharsimi Arikunto dkk (2002:11) menjelaskan penelitian tindakan kelas
29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Suharsimi Arikunto dkk (2002:11) menjelaskan penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 1 Rantau Badauh SMP Negeri 1 Rantau Badauh adalah suatu lembaga pendidikan sekolah lanjutan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Adapun pengertian dan tujuannya sebagai berikut : a. Pengertian Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENUGASAN PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MARE
Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENUGASAN PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MARE Patmaniar 1, Darma Ekawati 2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang bertujuan untuk memperbaiki yang dilakukan melalui beberapa tahapan siklus. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya (Arikunto, 2013: 203). Dalam metode penelitian terdapat halhal
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 3: 3). Dalam metode penelitian terdapat halhal penting yang perlu dijelaskan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE
88 PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE Improved The Result of The K3LH Learning Trhought Giving The Learning Quiz to The
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan (PAKEM), sehingga sangat bertolak belakang bila seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratna Purwati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA GORONTALO MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI PADA EDITORIAL GORONTALO POST OLEH ABSTRAK
1 KEMAMPUAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA GORONTALO MEMBEDAKAN FAKTA DAN OPINI PADA EDITORIAL GORONTALO POST OLEH 1. Jelfi Jauhari (Ketua) 2. Dr. Hi. Dakia N. Djou, M.Hum (Anggota) 3. Dr. Ha. Asna Ntelu,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan tindakan dalam upaya Penggunaan metode pembelajaran audio visual
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Observasi Awal Perencanaan penelitian ini dilakukan bersama guru pengamat untuk pelaksanaan tindakan dalam upaya Penggunaan metode pembelajaran audio
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORIAL, DAN KINESTETIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORIAL, DAN KINESTETIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Andea Nurellah 1, Regina Lichteria Panjaitan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan Umum Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara. Sekolah ini berdiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan untuk memudahkan koordinasi dengan peneliti, guru dan
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Sekolah Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Pabaki 3 Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian di SDN 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, peneliti
Lebih terperinciPengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015
Pengembangan Buletin Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Melingkar Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015 Nur Rizki Putri, Eko Setyadi Kurniawan, Siska Desy Fatmaryanti
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.
PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER Siti Nafisah 40 Abstrak.. Penelitian Tindakan kelas ini penulis buat berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya tujuan pengajaran bahasa adalah agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kualitas berbahasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN 11 Tabongo Kabupaten Gorontalo dengan jumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara. Dengan deskripsi lokasi sebagai berikut:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN se - Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Dengan deskripsi lokasi sebagai berikut: SMAN 1 Kwandang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan deskriptif. Apabila datanya telah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI OLEH : HAYATUL BESTI A1B109029
KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Jambi untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Seni OLEH
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. masalah, perencanaan tindakan penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian.
80 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Pada subbab ini pembahasan meliputi orientasi dan identifikasi masalah, perencanaan tindakan penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian. 1.
Lebih terperinciQUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm. 141-146 141 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER DAYA ALAM MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Agustus 2010 di kelas X SMA
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 16 Agustus 21 di kelas X SMA Muhammadiyah 2 Bandarlampung tahun ajaran 21/211. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan dan juga idenya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Pemerintah berharap menjadikan bahasa Indonesia sebagai wahana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD, menurut undangundang Permendiknas No.22 Tahun 2007 tentang Standar Isi, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Pra Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan salah satu cara dalam perbaikan peningkatan kualitas dalam belajar dan pembelajaran.
Lebih terperinci