KESIAPAN PUSTAKAWAN MENGHADAPI SERTIFIKASI DALAM PERSPEKTIF KEPALA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DI PEKANBARU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KESIAPAN PUSTAKAWAN MENGHADAPI SERTIFIKASI DALAM PERSPEKTIF KEPALA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DI PEKANBARU"

Transkripsi

1 KESIAPAN PUSTAKAWAN MENGHADAPI SERTIFIKASI DALAM PERSPEKTIF KEPALA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DI PEKANBARU TIM PENGUSUL FIQRU MAFAR, M. IP. ( ) Drs. ROSMAN H., M. Hum ( ) UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU JUNI 2013

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... iii RINGKASAN... iv BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian... 2 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Sertifikasi Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi... 4 BAB 3. METODE PENELITIAN Langkah-langkah penelitian Lokasi Penelitian Peubah yang Diamati Rancangan Penelitian Teknik pengumpulan data Populasi Analisis data... 8 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN Anggaran Biaya Jadwal Penelitian... 9 Daftar pustaka i

3 DAFTAR TABEL Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Dosen MudaRingkasan Anggaran Biaya Penelitian Dosen Muda... 9 Tabel 2. Jadwal Penelitian... 9 ii

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Rancangan Penelitian... 7 iii

5 RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapan pustakawan perguruan tinggi dalam menghadapi sertifikasi pustakawan di Pekanbaru. Kesiapan tersebut dilihat dari pendapat para kepala perpustakaan perguruan tinggi di Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah mixing method dengan penyebaran kuisioner dan Focus Group Discussion (FGD) sebagai metode pengumpulan datanya. Responden/ informan dalam penelitian ini adalah 11 orang kepala perpustakaan perguruan tinggi di Pekanbaru. Tolok ukur yang digunakan sebagai pisau analisis adalah kompetensi yang tercantum dalam Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) untuk Pustakawan. Kata Kunci: Sertifikasi, Kompetensi Pustakawan, Pekanbaru iv

6 BAB 1. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Profesionalisme merupakan tuntutan bagi setiap profesi. Sebagai salah satu profesi yang sedang berkembang di Indonesia, pustakawan juga dituntut untuk menjaga profesionalitas mereka. Untuk itu perlu ditetapkan suatu standar tentang profesionalisme. Jika pelaku profesi telah sesuai standar maka diberikan sebuah sertifikat yang menandakan bahwa pelaku profesi telah profesional. Proses mendapatkan sertifikat inilah yang disebut dengan sertifikasi (Sudarsono, 2003: 47). Sertifikasi merupakan idaman bagi beberapa profesi di Indonesia. Hal ini dikarenakan salah satu dampak dari adanya sertifikasi tersebut adalah nilai rupiah (Rumani, 2012: 1). Sejak gaung sertifikasi guru yang mulai muncul pada tahun 2009 lalu, beberapa profesi saat ini sedang gencar untuk ikut mengusulkan proses sertifikasi. Salah satu profesi yang tidak mau ketinggalan adalah pustakawan. Isu tentang sertifikasi menjadi sering dibicarakan setelah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) menyediakan Hibah Kompetitif Penelitian Bidang Kepustaawanan Bagi Pustakawan dengan topik "Sertifikasi Pustakawan (PNRI, 2011: 1). Selain itu, Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) telah disusun pada awal 2012 lalu (Fatmawati, 2012: 2). Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi para pustakawan. Sebagai penelitian pendahuluan, penulis telah melakukan wawancara non-formal dengan ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Riau, M. Tawwaf. Hasil wawancara diketahui bahwa IPI Riau merupakan salah satu lembaga yang ditunjuk untuk membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk pustakawan. Nantinya, LSP inilah yang akan melakukan penilaian dalam proses sertifikasi pustakawan, khususnya di Riau. Berdasarkan informasi tersebut, IPI Riau saat ini sedang melakukan pendataan pustakawan yang ada di Provinsi Riau, baik yang berasal dari lembaga pemerintah maupun swasta. Salah satu lembaga tempat pustakawan melakukan tugasnya adalah perpustakaan perguruan tinggi. Sebagai profesi yang selalu berkecimpung di bidang informasi, pustakawan perguruan tinggi dituntut untuk mampu mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi tempat mereka bekerja sebagaimana telah tercantum dalam Peraturan Pememerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1980 tentang Pokok Pokok Organisasi Universitas/Institut Negeri (Menteri/Sekretaris Negara Republik Indonesia, 1980:1). Hal tersebut tentunya menuntut 1

7 adanya profesionalisme yang tinggi bagi pustakawan. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa profesionalisme tersebut salah satunya dapat dilihat dari adanya sertifikasi pustakawan. Pelaksanaan sertifikasi pustakawan tentunya menuntut adanya kesiapan diri pustakawan. Kesiapan tersebut terkait dengan kompetensi-kompetensi yang akan di nilai dalam proses sertifikasi nantinya. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian tentang kesiapan pustakawan menghadapi sertifikasi dalam perspektif kepala perpustakaan perguruan tinggi di Pekanbaru. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk mengemukakan dua rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana kesiapan pustakawan menghadapi sertifikasi dalam perspektif kepala perpustakaan perguruan tinggi di Pekanbaru? 2. Bagaimana usaha kepala perpustakaan perguruan tinggi, selaku pemegang kebijakan, guna mendukung proses sertifikasi pustakawan pada lembaga mereka? 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Dari rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui bagaimana kesiapan pustakawan menghadapi sertifikasi dalam perspektif kepala perpustakaan perguruan tinggi di Pekanbaru. 2. Untuk mengetahui bagaimana usaha kepala perpustakaan perguruan tinggi, selaku pemegang kebijakan, guna mendukung proses sertifikasi pustakawan pada lembaga mereka. Sedangkan luaran yang ingin dicapai adalah: 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi LSP bentukan IPI Riau dalam proses penilaian sertifikasi pustakawan perguruan tinggi, khususnya di Pekanbaru. 2. Sebagai bahan kajian awal terhadap peningkatan profesionalisme pustakawan perguruan tinggi dalam menghadapi sertifikasi pustakawan. 2

8 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Sertifikasi Pustakawan Sertifikasi adalah suatu proses pemberian sertifikat yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui asesmen kerja nasional Indonesia dan/atau Internasional (Rumani, 2012: 2). Selama ini, dalam konteks perpustakaan, sertifikasi baru dilakukan pada tingkat lembaga. Hal ini terlihat dari banyaknya lembaga perpustakaan yang berlomba-lomba untuk melakukan sertifikasi perpustakaan, terutama International Organization for Standardization (ISO) untuk sertifikasi perpustakaan (Fatmawati, 2009: 18). Munculnya isu tentang sertifikasi pustakawan ini merupakan angin yang menyegarkan bagi pustakawan. Terlebih ketika sertifikasi pustakawan telah disebut dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Dalam Undang-undang tersebut disebutkan bahwa pustakawan harus memenuhi kualifikasi standar nasional perpustakaan yang mencakup kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikasi (Winoto dan Komariah, 2012: 15). Proses sertifikasi pustakawan pada dasarnya tidak hanya marak dibicarakan oleh pustakawan di Indonesia. Di beberapa negara lain, sertifikasi pustakawan juga marak dibicarakan, salah satunya di Amerika. Melalui American Library Association (ALA), pustakawan Amerika juga tengah gencar melakukan sertifikasi pustakawan. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbaikan terhadap kebijakan terhadap sertifikasi pustakawan (Dowling, 2007:79). Di Indonesia sendiri, proses sertifikasi baru pada tahap penyusunan dan pengesahan RSKKNI untuk Pustakawan (Zain, 2012: 1). Meskipun baru pada tahap rancangan, sertifikasi hampir seluruh pustakawan di Indoensia tengah sibuk membicarakan sertifikasi. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya tulisan-tulisan yang berkaitan dengan sertifikasi pustakawan. Lebih lanjut lagi, menurut Zain, dalam RSKKNI untuk pustakawan terdapat 3 kompetensi yang akan dinilai dalam proses sertifikasi nantinya. Kompetensi tersebut adalah kompetensi umum, kompetensi inti, dan kompetensi khusus (Zain, 2012:19-22). Masingmasing kompetensi tersebut dirinci lagi menjadi beberapa kompetensi sebagai berikut. 1. Kompetensi Umum: kompetensi dasar umum yang harus dimiliki oleh setiap pustakawan. Terdiri dari: - Menyusun Rencana Kerja Perpustakaan (RKP) - Membuat Laporan Kerja Perpustakaan (LKP) - Mengoperasikan Komputer Tingkat Dasar 3

9 2. Kompetensi Inti: kompetensi dasar keahlian yang harus dimiliki oleh setiap pustakawan. Terdiri dari: - Melakukan kajian perpustakaan - Membuat karya tulis ilmiah - Memuat literatur sekunder - Melakukan pelestarian koleksi perpustakaan - Melakukan penelusuran informasi kompleks - Melakukan tata ruang dan perabot perpustakaan 3. Kompetensi Khusus: kompetensi tingkat lanjut yang bersifat spesifik. Terdiri dari: - Kluster layanan teknis - Kluster layanan pembaca 2. Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi adalah unit pelayanan teknis yang merupakan lembaga pelengkap dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi (Menteri/Sekretaris Negara Republik Indonesia, 1980:1). Sebagai salah satu lembaga penyedia informasi, perpustakaan perguruan tinggi menjadi lembaga yang penting bagi mahasiswa, dosen, dan para peneliti. Dalam melaksanakan fungsinya, perpustakan perguruan tinggi perlu didukung oleh pustakawan yang profesional. Salah satu profesionalitas tersebut dapat dilihat dari adanya pelaksanaan aktivitas-aktivitas di dalam pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 132/KEP/MPAN/12/2002 dan Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 23 Tahun 2003 dan Nomor : 21 Tahun 2003 serta Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 10 Tahun 2004, meliputi bidang pendidikan, bidang pengorganisasian dan pendayagunaan bahan pustaka, pemasyarakatan, pengkajian pengembangan, pengembangan profesi, dan unsur penunjang lainnya (Subrata: 2009: 2-9) dengan rincian sebagai berikut. 1. Aktivitas bidang pendidikan. Aktivitas ini meliputi pengembangan pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal di bidang perpustakaan. 2. Bidang pengorganisasian dan pendayagunaan bahan pustaka. Kegiatan ini meliputi penyusunan rencana operasional, melakukan survei minat pemakai, dan mengevaluasi serta menyiangi koleksi. 4

10 3. Pemasyarakatan. Kegiatan ini meliputi penyederhanaan administrasi perpustakaan, penyediaan koleksi yang baru dan memadai, pemberian layanan yang baik oleh staf yang ramah, pengembangan fasilitas layanan yang memadai sesuai dengan sistem dan tuntutan teknologi, pengembangan gedung yang nyaman bagi pemakai 4. Pengkajian pengembangan. Kegiatan ini meliputi kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data berdasarkan metodologi tertentu untuk mengetahui kondisi atau akar permasalahan yang ada, dan hasilnya diinformasikan kepada pihak lain dalam bentuk laporan. Hal ini meliputi kegiatan pengkajian, pengembangan, menganalisis/krtik, dan menelaah hasil pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi 5. Pengembangan profesi. Kegiatan ini meliputi pembuatan karya tulis ilmiah, melakukan tugas sebagai ketua kelompok, menyusun naskah kumpulan tulisan, memberi konsultasi, menyusun pedoman dan membuat terjemahan 6. Unsur penunjang lainnya. Kegiatan ini meliputi kegiatan mengajar di bidang perpustakaan, memberikan pelatihan di bidang perpustakaan, menjadi anggota organisasi profesi, dan lain-lain. Banyaknya kegiatan di atas adalah untuk melakukan pelayanan prima dalam perpustakaan perguruan tinggi. Selain itu, ketika diperhatikan lebih lanjut, kegiatan-kegiatan tersebut di atas sesuai dengan RSKKNI untuk pustakawan yang tengah disusun. Oleh karena itu, penting kiranya untuk melihat kesiapan pustakawan menghadapi sertifikasi dalam perspektif kepala perpustakaan perguruan tinggi di Pekanbaru. 5

11 BAB 3. METODE PENELITIAN 1. Langkah-langkah penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama penulis terlebih dahulu melakukan pengumpulan data mengenai kesiapan pustakawan dalam menghadapi sertifikasi dalam perspektif kepala perpustakaan perguruan tinggi di Pekanbaru. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner kepada 11 kepala perpustakaan perguruan tinggi negeri dan swasta di Pekanbaru. Kuisioner tersebut berisi kisi-kisi pernyataan tentang kompetensi pustakawan berdasarkan rancangan SKKNI untuk Pustakawan. Tahap kedua yang dilakukan oleh penulis adalah tabulasi dan pengolahan data hasil kuisioner tersebut menggunakan adaptasi dari skala sikap. Penggunaan skala sikap ini bertujuan untuk mengungkap kondisi perspektif kepala perpustakaan perguruan tinggi terhadap kesiapan pustakawan yang mereka pimpin. Tahap ketiga, untuk memperoleh hasil yang lebih valid, penulis melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan 11 kepala perpustakaan yang telah mengisi kuisioner tersebut di atas. Hal ini dilakukan guna mendapatkan data-data kualitatif yang akan mendukung hasil pengolahan data melalui kuisioner. Tahap keempat adalah melakukan olah data FGD. Olah data FGD dilakukan dengan mengelompokkan jawaban-jawaban sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan. Pengelompokan ini dilakukan guna mempermudah proses analisa data nantinya. Tahap terakhir adalah melakukan analisa dan pembuatan kesimpulan. Analisa dilakukan terhadap kedua data, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Hasil pengolahan data dengan skala sikap digabungkan dengan hasil FGD sehingga dapat menghasilkan penelitian yang bersifat mixing method. 2. Lokasi Penelitian Sesuai dengan objek yang akan diamati, penelitian ini dilakukan di lingkungan 11 perguruan tinggi negeri dan swasta di Pekanbaru. 3. Peubah yang Diamati Dalam penelitian peubah yang diamati adalah kesiapan pustakawan menghadapi sertifikasi dalam perspektif kepala perpustakaan perguruan tinggi di Pekanbaru. Hasil dari 6

12 penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai evaluasi guna lebih mempersiapkan pustakawan di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi dalam menghadapi sertifikasi pustakawan. 4. Rancangan Penelitian Perpektif Kepala Perpustakaan Perguruan Tinggi RSKKNI untuk Pustakawan Data Kuantitatif/ Kuisioner Data Kualitatif/ FGD Mixing Kesiapan pustakawan menghadapi sertifikasi Gambar 1. Rancangan Penelitian 5. Teknik pengumpulan data Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui dua cara, yaitu penyebaran angket dan FGD. Selain itu, penulis juga melakukan studi literatur terutama untuk mengungkap teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Penulis juga akan melakukan observasi langsung dengan mengidentifikasi kondisi perpustakaan serta perilaku pustakawan yang secara tidak langung akan mencerminkan kesiapan mereka menghadapi sertifikasi. 7

13 6. Populasi Penelitian ini adalah penelitian populatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 11 perguruan tinggi negeri dan swasta yang berada di Pekanbaru. 7. Analisis data Untuk data kuantitatif, analisa data dilakukan dengan mengadaptasi skala sikap. Skala sikap yang digunakan adalah skala kategori jenjang. Menurut Azwar (1999: 107) kategori jenjang adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut satu kontinum berdasar atribut yang diukur. Penentuan kategori jenjang adalah berdasarkan standar deviasi dan mean sebagai berikut. X Standar deviasi Mean : Nilai yang dihasilkan oleh responden : simpangan dari masing-masing skor : rata-rata dari skor yang diperoleh responden Penggolongan akan dibagi menjadi lima kategori, yaitu: sangat buruk, buruk, sedang, baik, dan sangat baik. Luas interval yang mencakup setiap kategori ditetapkan sebagai berikut (Azwar, 1999:107). Untuk mempermudah proses perhitungan, penulis menggunakan bantuan software PSPP Data Editor dalam menentukan nilai mean dan standar deviasinya. Hal ini dilakukan dalam rangka menghindari kesalahan dalam perhitungan secara manual. Data kualitatif dianalisa menggunakan metode kualitatif. Analisa data dilakukan dengan mengamati hasil FGD dan diperkuat dengan studi literatur dan observasi. Kemudian hasil analisa tersebut akan disajikan secara deskriptif dengan menampilkan hasil kutipankutipan sebagai bagian dari data penelitian. 8

14 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 1. Anggaran Biaya Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Dosen MudaRingkasan Anggaran Biaya Penelitian Dosen Muda No. Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp) 1 Gaji dan Upah Bahan habis pakai dan peralatan Perjalanan Lain-lain Pajak Jumlah Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Jadwal Penelitian NO JENIS KEGIATAN BULAN I II III IV V VI VII VIII Tahap Persiapan 1 a). Identifakasi datadata/buku/laporan penelitian di perpusatakaan 2 b). Penelusuran jurnal ilmiah nasional dan internasional 3 c). Surat pemberitahuan kepada responden/informan Pengumpulan Data 4 a). Penyebaran kuisioner 5 b). FGD 9

15 6 Analisis Data 7 Laporan 8 Publikasi Jurnal 10

16 Daftar pustaka Dowling, Michael International Credentialing, Certification, and Recognition in the United States. New Library World Vol. 108 No. 1/2, Fatmawati, Endang Kesiapan Pustakawan UNDIP untuk Mendukung Undip Sebagai Universitas Bertaraf Internasional. Visi Pustaka Vol 11, No. 2 Agustus Fatmawati, Endang Menanti Sertifikasi Pustakawan. Dalam Sertifikasi-Pustakawan/ diakses pada 25 Juni 2013 pukul 11:51 WIB. Menteri/Sekretaris Negara Republik Indonesia Peraturan Pememerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1980 tentang Pokok Pokok Organisasi Universitas/Institut Negeri. Dalam diakses pada 12 Desember 2010 pukul WIB. PNRI Hibah Kompetitif Penelitian Bidang Kepustakawanan Bagi Pustakawanan. Dalam diakses pada 25 Juni 2013 pukul 11:37 WIB. Rumani, Sri Sertifikasi Pustakawan: Konsekuensi dan implikasinya. Makalah disampaikan dalam seminar Sertifikasi Pustakawan: Peluang atau Tantangan di Gedung Teatrikal Pusat Budaya dan Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 28 Januari Subrata, Gatot Aktivitas Pustakawan Perguruan Tinggi. Dalam n%20perpustakaan%20pt.pdf/ diakses pada 25 Juni 2013 pukul 14:53 WIB. Sudarsono, Blasius Standarisasi Konsultan Pustakawan. Baca Vol. 27 No. 2 Agustus Winoto, Yunus dan Neneng Komariah Meninjau Relevansi Kurikulum Pendidikan Ilmu Perpustakaan dengan Kompetensi dan Sertifikasi Pustakawan. Media Pustakawan Vol. 19 No Zain, Labibah Standar Kerja Kompetensi Nasional Indonesia Untuk Pustakawan dan Sertifikasi Pustakawan. Makalah disampaikan pada Seminar Perpustakaan di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2 Februari

PETA KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PUSTAKAWAN/ TENAGA PERPUSTAKAAN SMA/ SMK SE PEKANBARU

PETA KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PUSTAKAWAN/ TENAGA PERPUSTAKAAN SMA/ SMK SE PEKANBARU PETA KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PUSTAKAWAN/ TENAGA PERPUSTAKAAN SMA/ SMK SE PEKANBARU TIM PENGUSUL Drs. Rosman H., M. Hum (NIDN : 1020076401/Ketua) FIQRU MAFAR, M. IP. (NIDN : 1029078402/Anggota)

Lebih terperinci

AKTIVITAS PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

AKTIVITAS PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI A. Pendahuluan AKTIVITAS PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak, Aktivitas Pustakawan dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

STRATEGI PUSTAKAWAN SUKSES UJI SERTIFIKASI

STRATEGI PUSTAKAWAN SUKSES UJI SERTIFIKASI STRATEGI PUSTAKAWAN SUKSES UJI SERTIFIKASI Sukirno Pustakawan Madya Fakultas Kedokteran UGM sukirno@ugm.ac.id Abstrak Menurut Permenpan dan RB No. 9 Tahun 2014 pada Bab X Pasal 33, pada ayat (1) disebutkan

Lebih terperinci

Labibah Zain. 12 Januari 2012 di Menara Penninsula Hotel Jakarta dan materi ini adalah. BELUMFINAL karena masih harus masuk Tim Perumus.

Labibah Zain. 12 Januari 2012 di Menara Penninsula Hotel Jakarta dan materi ini adalah. BELUMFINAL karena masih harus masuk Tim Perumus. STANDAR KERJA KOMPETENSI NASIONAL INDONESIA (SKKNI) DAN SERTIFIKASI PUSTAKAWAN* Labibah Zain *Materi atau Slides diambil dari presentasi Bapak Slamet R Gadas (BNSP), Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Lebih terperinci

SERTIFIKASI PUSTAKAWAN: KONSEKUENSI DAN IMPLIKASI

SERTIFIKASI PUSTAKAWAN: KONSEKUENSI DAN IMPLIKASI SERTIFIKASI PUSTAKAWAN: KONSEKUENSI DAN IMPLIKASI Oleh: Sri Rumani Pustakawan Madya Fisipol UGM Email: srirumani@yahoo.com HP: 08157990303 (0274) 9270885 Apa yang terbayang dgn Sertifikasi? Pikiran Pustakawan

Lebih terperinci

AYO JADI PUSTAKAWAN. Yuniwati Pustakawan Muda UNDIP

AYO JADI PUSTAKAWAN. Yuniwati Pustakawan Muda UNDIP AYO JADI PUSTAKAWAN Yuniwati Pustakawan Muda UNDIP E-mail: yuvenyuni@gmail.com Abstrak: Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 menyebutkan ada 101 rumpun jabatan fungsional pegawai negeri sipil (PNS) salah

Lebih terperinci

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014 Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014 Suharyanto Pustakawan Madya Perpustakaan Nasional RI Suharyanto_m @ yahoo.com -- FB : Suharyanto Mallawa Abstrak Jabatan fungsional

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PUSTAKAWAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PUSTAKAWAN MANDIRI LAPORAN AKHIR PENELITIAN PUSTAKAWAN PENGARUH PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA Oleh : Agustiawan, S.S NIP. 19790714

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL AUIDT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK

LAPORAN HASIL AUIDT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK LAPORAN HASIL AUIDT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK 2014-2015 PROGRAM STUDI 1. AKUNTANSI 2. MANAJEMEN LEMBAGA PENJAMIN MUTU (LPM) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) SEMARANG 2016 KATA PENGANTAR Alhamdulillah,

Lebih terperinci

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Sri Suharmini Wahyuningsih 1 minuk@ut.ac.id Abstrak Kesepakatan pemimpin ASEAN dalam memajukan masyarakat agar dapat mengembangan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 salah satu tujuan berdirinya negara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengusahakan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA

PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA 2014 Opong Sumiati. Pusat Pengembangan Pustakawan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI 23

Lebih terperinci

Seminar, Workshop & Munas FPPTI. Pendahuluan. Latar Belakang Pentingnya Sertifikasi Kesejahteraan Rakyat. Pertumbuhan ekonomi Daya Saing

Seminar, Workshop & Munas FPPTI. Pendahuluan. Latar Belakang Pentingnya Sertifikasi Kesejahteraan Rakyat. Pertumbuhan ekonomi Daya Saing PTS INDONESIA PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA Opong Sumiati. Pusat Pengembangan Pustakawan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK 2015-2016 PROGRAM STUDI 1. PENDIDIKAN MATEMATIKA 2. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 3. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 4. PENDIDIKAN PLS 5. PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK 2014-2015 PROGRAM STUDI 1. PENDIDIKAN MATEMATIKA 2. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 3. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 4. PENDIDIKAN PLS 5. PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI

LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI LAPORAN HASIL AUDIT MUTU INTERNAL TAHUN AKADEMIK 2014-2015 PROGRAM STUDI 1. PENDIDIKAN MATEMATIKA 2. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 3. PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 4. PENDIDIKAN PLS 5. PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menaunginya. Hal ini diungkapkan pula oleh Asy arie, Musa dalam Zain, Labibah

BAB 1 PENDAHULUAN. menaunginya. Hal ini diungkapkan pula oleh Asy arie, Musa dalam Zain, Labibah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan salah satu institusi penyedia informasi yang menyajikan beragam fungsi sesuai dengan jenis perpustakaan tersebut. Keberadaan perpustakaan

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian No. 40 BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pengembangan dan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini informasi banyak beredar luas di masyarakat. Apalagi di zaman yang canggih seperti sekarang perkembangan informasi tumbuh dengan sangat cepat. Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi pada tahun 1998 yang ditandai dengan jatuhnya nilai mata uang menyebabkan banyak perusahaan yang dalam tiga dekade terakhir ini berhasil keluar

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Peningkatan profesionalisme pustakawan

Peningkatan profesionalisme pustakawan Peningkatan profesionalisme pustakawan Alih jalur dari pustakawan tingkat terampil ke pustakawan tingkat ahli Suharyanto Suharyanto_m@yahoo.com Librarian National Library of Indonesia Abstrak Profil pustakawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi guru telah ditetapkan sebagai jabatan profesional. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Profesi guru telah ditetapkan sebagai jabatan profesional. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi guru telah ditetapkan sebagai jabatan profesional. Oleh karena itu guru dituntut memiliki kompetensi tertentu, yang terukur dan teruji melalui prosedur

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF DANA DIPA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2016

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF DANA DIPA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2016 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF DANA DIPA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2016 UNIT PENELITIAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 KERANGKA ACUAN KERJA PENELITIAN

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Fitra Febri Annisa 1, Desriyeni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.6. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai institusi/organisasi perlu diukur dan dinilai. Karena, perpustakaan sebagai lembaga pengelola dokumentasi dan jasa informasi harus ditangani

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA VISI PROGRAM STUDI Unggul dan terkemuka dalam pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi berbasis keislaman

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.381, 2013 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah. Jabatan Fungsional. Standar Kompetensi. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK

Lebih terperinci

Peran lembaga pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi dalam mempersiapkan kompetensi lulusan

Peran lembaga pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi dalam mempersiapkan kompetensi lulusan Peran lembaga pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi dalam mempersiapkan kompetensi lulusan Nove E. Variant Anna Departemen Informasi & Perpustakaan FISIP Univeristas Airlangga nove_hartanto@yahoo.co.uk

Lebih terperinci

BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN. Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN. Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII DAFTAR ISI Halaman 1. KEGIATAN-KEGIATAN YANG DIAKUI DALAM PROGRAM PKB...1 1.1. Pendidikan dan Pelatihan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL Yuyun Widayanti Pelaksana STAIN Kudus E-mail : (yuyun083@gmail.com) Abstrak : Jabatan fungsional pustakawan adalah salah satu jabatan fungsional

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB Oleh : Ir. Rita Komalasari PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY LIBRARY 2010 PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN

Lebih terperinci

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P No.1877, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LKPP. Pejabat Fungsional. Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa. Pengembangan dan Pembinaan Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu perpustakaan tidak bisa dipisahkan dari pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 132/KEP/M.PAN/12/2002 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan yang berkedudukan di Ibukota, kabupaten atau kota dan daerah hukumnya meliputi wilayah kekuasaan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN BULELENG

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN BULELENG Ni Ketut Rapi, Iwan Suswandi, I G. A. Nyoman Sri Wahyuni. (2017). Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru SD di Kecamatan Buleleng. International Journal of Community

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara, karena pendidikan merupakan sarana pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara, karena pendidikan merupakan sarana pengembangan sumber 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam sebuah negara, karena pendidikan merupakan sarana pengembangan sumber daya manusia. Sesungguhnya

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF DANA DIPA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF DANA DIPA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015 PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF DANA DIPA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015 UNIT PENELITIAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015 Page 1 of 16 KERANGKA ACUAN

Lebih terperinci

LAPORAN WORKSHOP. 27 November 2014 Di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) Bandung

LAPORAN WORKSHOP. 27 November 2014 Di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) Bandung LAPORAN WORKSHOP Sertifikasi Pustakawan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi, untuk Menunjang Akreditasi Institusi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 (The Librarian Certification Process in Boosting the

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 45. Kiat-Kiat Memperoleh Angka Kredit Optimal

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 45. Kiat-Kiat Memperoleh Angka Kredit Optimal Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 45 Kiat-Kiat Memperoleh Angka Kredit Optimal Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian

Lebih terperinci

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. 03 08 SEMARANG 2011 SPMI-UNDIP Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal Disetujui

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STMIK Potensi Utama merupakan salah satu institusi pendidikan yang sudah

Lebih terperinci

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI 04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI YOGYAKARTA TENTANG

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI YOGYAKARTA TENTANG KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI YOGYAKARTA Nomor 01/Perat/YSRY/2009 Tentang PERATURAN JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN PADA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA Pengurus Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum Perpustakaan umum merupakan salah satu bentuk peran aktif dari pemerintah dalam rangka meningkatkan semangat untuk membaca

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN BAB I PENDAHULUAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Lampiran Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2009 Tanggal : 12 Agustus 2009 PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN A. LATAR

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK disampaikan oleh : Drs. F. Mewengkang, MM Asisten Deputi

Lebih terperinci

PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI

PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI ARTIKEL PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI Elok Setyorini, S.Sos* Abstrak Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan tempat layanan sumber informasi yang menunjang sukses tidaknya proses belajar mengajar di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 30 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran

Lebih terperinci

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh: Listiani Lawe Syanne Harindah Jonny J. Senduk e-mail: listiani_lawe@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh : Eko Supriyadi Sumarjo H PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU Oleh : Lailatussaadah Dosen Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar-Raniry Email: lailamnur27@gmail.com ABSTRAK Kinerja guru merupakan hasil, kemajuan dan prestasi kerja guru

Lebih terperinci

SERTIFIKASI KOMPETENSI PUSTAKAWAN

SERTIFIKASI KOMPETENSI PUSTAKAWAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PUSTAKAWAN aba I-J Opong Sumiati r Pusat Pengembangan Pustakawan Perpustakaan Nasional RI IP 1 19-12-2015 Dasar Hukum/Regulasi ² Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

Penutup. 1. Pengertian Sertifikasi Kompetensi Pustakawan. 2. Proses Sertifikasi. 3. Contoh Kasus

Penutup. 1. Pengertian Sertifikasi Kompetensi Pustakawan. 2. Proses Sertifikasi. 3. Contoh Kasus LSP PUSTAKAWAN Endang Ernawati Ketua Lembaga Sertifikasi Pustakawan (LSP) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Universitas Bina Nusantara Disampaikan pada Seminar, Lokakarya dan Workshop Kepustakawanan

Lebih terperinci

Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi Standar Nasional Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 3

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2000 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2000 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2000 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam upaya meningkatkan peran Perpustakaan Nasional untuk mengembangkan sumber daya perpustakaan dan kualitas

Lebih terperinci

TELAAHAN PENINGKATAN KAPASITAS PENYULUHAN PERIKANAN: TUGAS PUSAT ATAU TUGAS DAERAH?

TELAAHAN PENINGKATAN KAPASITAS PENYULUHAN PERIKANAN: TUGAS PUSAT ATAU TUGAS DAERAH? TELAAHAN PENINGKATAN KAPASITAS PENYULUHAN PERIKANAN: TUGAS PUSAT ATAU TUGAS DAERAH? Oleh: Mochamad Wekas Hudoyo, API, MPS PENYULUH PERIKANAN MADYA PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN A. JUSTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan menurut standar IKM dan faktor- faktor yang mempengaruhinya, maka tipe penelitian

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

1. Mengembangkan penerapan sistem manajemen mutu LSP-PB sesuai pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP);

1. Mengembangkan penerapan sistem manajemen mutu LSP-PB sesuai pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP); Tugas : Membuat rencana kerja Bidang Mutu; Mengembangkan penerapan sistem manajemen mutu LSP-PB sesuai pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP); Memelihara berlangsungnya sistem manajemen agar

Lebih terperinci

HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant)

HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant) TERM OF REFERENCE (TOR) HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant) PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018 A.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

PERPUSDOKINFO merupakan SUMBER PENYEDIA INFORMASI MEMFASILITASI AKSES INFORMASI. kepada Masyarakat (pemustaka)

PERPUSDOKINFO merupakan SUMBER PENYEDIA INFORMASI MEMFASILITASI AKSES INFORMASI. kepada Masyarakat (pemustaka) 1 Kajian (Mkl) PERPUSDOKINFO merupakan SUMBER PENYEDIA INFORMASI MEMFASILITASI AKSES INFORMASI kepada Masyarakat (pemustaka) Pada sisi lain : Masy. Pengguna (Pemustaka) dlm kesehariannya sering membutuhkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESI PUSTAKAWAN?

PENGEMBANGAN PROFESI PUSTAKAWAN? PENGEMBANGAN PROFESI PUSTAKAWAN? Oleh Blasius Sudarsono 1 Abstrak Di Indonesia, profesi pustakawan belum sepenuhnya diterima sej'ajar dengan profesi lain. Pustakawan masih dianggap sebagai tenaga administratif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1, yang dimaksud perguruan tinggi adalah merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah mencakup program pendidikan

Lebih terperinci

Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN 604 BNSP 2012

Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN 604 BNSP 2012 Nomor : 326/BNSP/VI/ 2012 Tanggal : 11 Juni 2012 BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PEDOMAN 604 BNSP 2012 =================================== PEDOMAN ADVOKASI / BIMBINGAN TEKNIS LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

Lebih terperinci

ANALISIS UJI KOMPETENSI BERBASIS SKKNI MANAJEMEN SDM Studi Kasus Uji Kompetensi berbasis SKKNI MSDM pertama di Provinsi Kepri.

ANALISIS UJI KOMPETENSI BERBASIS SKKNI MANAJEMEN SDM Studi Kasus Uji Kompetensi berbasis SKKNI MSDM pertama di Provinsi Kepri. 218 ISSN: 2252-52672 ANALISIS UJI KOMPETENSI BERBASIS SKKNI MANAJEMEN SDM Studi Kasus Uji Kompetensi berbasis SKKNI MSDM pertama di Provinsi Kepri. Moch Aminudin Hadi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGURUS NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA

PENGURUS NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA PENGURUS NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA SURAT KEPUTUSAN PENGURUS NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA NOMOR: 010/SK/PN/AP2I/12/2015 TENTANG PENGELOLAAN USAHA DAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Peran Pustakawan Dalam Implementasi Konsep Perpustakaan Digital. Abstrak

Peran Pustakawan Dalam Implementasi Konsep Perpustakaan Digital. Abstrak Peran Pustakawan Dalam Implementasi Konsep Perpustakaan Digital Nurjannah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogjakarta Abstrak Implementasi teknologi informasi dan komunikasi telah melahirkan konsep yang

Lebih terperinci

Pola Pembinaan PTS dengan sistem Kuat-Lemah: Suatu Pengalaman Warintek Universitas Siliwangi Tasikmalaya 1

Pola Pembinaan PTS dengan sistem Kuat-Lemah: Suatu Pengalaman Warintek Universitas Siliwangi Tasikmalaya 1 Pola Pembinaan PTS dengan sistem Kuat-Lemah: Suatu Pengalaman Warintek Universitas Siliwangi Tasikmalaya 1 Oleh Drs. Yoni Hermawan 2 dan Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 3 I. Pendahuluan Tidak dapat disangkal

Lebih terperinci

PENGELOLAAN e-skp (ELEKTRONIK SASARAN KINERJA PEGAWAI) DALAM UPAYA MENSTANDARISASIKAN KOMPETENSI PUSTAKAWAN. Oleh: Lolytasari, M.Hum.

PENGELOLAAN e-skp (ELEKTRONIK SASARAN KINERJA PEGAWAI) DALAM UPAYA MENSTANDARISASIKAN KOMPETENSI PUSTAKAWAN. Oleh: Lolytasari, M.Hum. PENGELOLAAN e-skp (ELEKTRONIK SASARAN KINERJA PEGAWAI) DALAM UPAYA MENSTANDARISASIKAN KOMPETENSI PUSTAKAWAN Oleh: Lolytasari, M.Hum Abstrak Pengelolaan e-skp sangat membantu pegawai dalam mengisi Rencana

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun Laporan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya Periode 2013 2017 Tim Penyusun Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya 2013 11 Daftar Isi Executive Summary Bab I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1606, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Kompetensi Pemerintahan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2017 TENTANG KOMPETENSI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SERTIFIKASI PUSTAKAWAN DI NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKAT

SERTIFIKASI PUSTAKAWAN DI NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKAT SERTIFIKASI PUSTAKAWAN DI NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKAT Keberadaan suatu profesi tentunya harus mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak secara legal. Untuk itu, jika kompetensi pustakawan ingin diakui

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2010 MENGGUNAKAN

PENGUKURAN KINERJA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2010 MENGGUNAKAN PENGUKURAN KINERJA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2010 MENGGUNAKAN PERFORMANCE INDICATOR MEASUREMENT YANG DIKELUARKAN OLEH AMERICAN LIBRARY ASSOCIATION (ALA) SKRIPSI Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi,

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tantangan ketenaga kerjaan ke depan semakin berat dan kompleks. Ketersediaan kesempatan kerja yang sesuai dengan tingkat pendidikan tenaga kerja menunjukkan peningkatan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN PERCEPATAN PENYELESAIAN PROGRAM DOKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN PERCEPATAN PENYELESAIAN PROGRAM DOKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013 PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN PERCEPATAN PENYELESAIAN PROGRAM DOKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013 PENELITIAN PERCEPATAN PENYELESAIAN PROGRAM DOKTOR (P4D) UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013 LEMBAGA PENELITIAN

Lebih terperinci

MENGKAJI DAN MENANTI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERMENDIKNAS RI NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/ MADRASAH

MENGKAJI DAN MENANTI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERMENDIKNAS RI NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/ MADRASAH ISSN : 2089-6549 MENGKAJI DAN MENANTI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERMENDIKNAS RI NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/ MADRASAH Oleh: Rudi Susilana Abstrak Kebijakan pengelolaan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI KEARSIPAN Arsip Nasional Republik Indonesia Jakarta 2009 DAFTAR ISI Halaman 1. Daftar

Lebih terperinci

IPI Dalam Sertifikasi Pustakawan

IPI Dalam Sertifikasi Pustakawan IPI Dalam Sertifikasi Pustakawan 1 Pendahuluan Muncul keragu-raguan orang untuk mengatakan bahwa pustakawan adalah profesi dan mereka bekerja secara profesional. Apresiasi masyarakat terhadap pustakawan

Lebih terperinci